LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN-LAMPIRAN 118"

Transkripsi

1 LAMPIRAN-LAMPIRAN 118

2 Lampiran 1. Kuesioner SKB A. Gambaran Umun Perusahaan No Uraian Keterangan 1 Sejarah Perusahaan 2 Lokasi Perusahaan 3 Tujuan Perusahaan Visi : Misi : 4 Kegiatan Bisnis PT ASG B. Aspek Kelayakan Usaha Pupuk Organik PT Agrindo Surya Graha NO KRITERIA ASPEK KELAYAKAN URAIAN 1 Aspek Pasar : Pasar Potensial Pangsa Pasar Permintaan dan Penawaran Produk : Pupuk Organik Granul Harga : Pupuk Organik Grnaul Saluran Distribusi/Pemasaran Strategi Perusahaan/Promosi Pesaing/Persaingan Perusahaan Rencana/Proyeksi Penjualan 2 Aspek Teknis : Lokasi Proyek Fasilitas Transportasi Ketersediaan Bahan Mentah (ada biaya pengangkutan/tidak) Luas Lahan PT ASG Tenaga Listrik Tenaga Air Supply Tenaga Kerja Skala Produksi Bentuk Bangunan Pabrik Kapasitas Pabrik Mesin/alat yang digunakan (peralatan&perlengkapan) Proses Produksi Jadwal Kerja Teknologi Layout Lahan Lokasi Proyek, Lahan Pabrik, 3 Aspek Manajemen : Manajemen Pembangunan Proyek : Kapan Proyek Dimulai Perkiraan Waktu Proyek Selesai Siapa yang melakukannya Pengawasan Manajemen Dalam Operasi : Bentuk Badan Usaha (SIUP) Jenis Jenis Pekerjaan (Job DescriPTion) Syarat syarat yang diperlukan untuk 119

3 menjalankan pekerjaan tersebut Struktur Organisasi Penyediaan Tenaga Kerja Sistem Pembagian Kerja Sistem Kompensasi 4 Aspek Sosial : Dampak Usaha Terhadap PT ASG Dampak Usaha Terhadap Masyarakat Dampak Usaha Terhadap Lingkungan 5 Aspek Finansial : Sumber Modal Harga Tanah per M 2 /Sewa tanah Pembuatan Jalan Pinjaman Produksi Total Biaya Peralatan Biaya Perlengkapan Biaya Tenaga Kerja 120

4 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK GRANUL STUDI KASUS PT AGRINDO SURYA GRAHA Penentu Bobot dan Rating Terhadap Faktor Strategis Internal dan Eksternal IDENTITAS RESPONDEN Nama :... Jabatan :... Tanggal :... Penelitian Harliyadi Bangkit Kuncoro H PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

5 Penentuan Faktor-Faktor Strategis Internal Dan Eksternal Tentukan kekuatan atau kelemahan dari faktor-faktor strategis internal di bawah ini? Faktor Strategis Internal Lokasi Pabrik Pengunaan Teknologi Kualitas Porduk Ketersediaan Modal Usaha Saluran Distribusi Managemen Kualiti kontrol Keadaan SDM Memiliki Jaringan Luas Pemasok Bahan Baku Komunikasi dalam Pekerjaan Kemasan Produk Jenis Produk Rangkap Jabatan Bentuk Badan Usaha Pencatatan Data Keuangan Promosi Sarana Trasnportasi Kekuatan Kelemahan Tentukan peluang dan ancaman dari faktor-faktor strategis eksternal di bawah ini? Faktor Strategis Eksternal Sektor Pertanian yang Mendominasi Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" Produksi Sejenis dari wilayah lain Situasi Pertahanan dan Keamanan Peningkatan Permintaan pupuk Organik Kondisi Pasar Terbuka Ketersediaan kredit usaha Kemajuan Teknologi Informasi Isus Antraks pada kompos Harga Pupuk Kimia Naik Kenaikan harga BBM Peluang Ancaman Keterangan : beri tanda ( ) pada kolom yang dipilih 122

6 Menentukan Peringkat Dari Faktor Strategis Internal Dan Ekternal Tentukan peringkat dari Faktor-Faktor Strategis Internal dan Eksternal dibawah ini : Petunjuk Pengisian kolom kekuatan: 1. Tentukan nilai peringkat terhadap faktor-faktor kekuatan usaha dibandingkan pesaing. 2. Pemberian peringkat berdasarkan ketrangan berikut : Skala 4 : Jika faktor tersebut sangat kuat dibandingkan pesaing. Skala 3 : Jika faktor tersebut kuat dibandingkan pesaing. Skala 2: Jika faktor tersebut lemah dibandingkan pesaing. Skala 1 : Jika faktor tersebut sangat lemah dibandingkan pesaing. Petunjuk Pengisian kolom kelemahan : 1. Tentukan nilai peringkat terhadap faktor-faktor kelemahan usaha dibandingkan pesaing. 2. Pemberian peringkat berdasarkan ketrangan berikut : Skala 4 : Jika faktor tersebut sangat kuat dibandingkan pesaing. Skala 3 : Jika faktor tersebut kuat dibandingkan pesaing. Skala 2: Jika faktor tersebut lemah dibandingkan pesaing. 123

7 Skala 1 : Jika faktor tersebut sangat lemah dibandingkan pesaing. NO. Faktor-Faktor Strategis Eksternal Peluang 1 Sektor Pertanian yang Mendominasi 2 Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" 3 Peningkatan Permintaan pupuk Organik 4 Kondisi Pasar Terbuka 5 Ketersediaan kredit usaha 6 Kemajuan Teknologi 7 Peningkatan harga Pupuk Kimia Total Ancaman 1 Produksi Sejenis dari wilayah lain 2 Situasi Pertahanan dan Keamanan 3 Isu Antraks pada kompos 4 Kenaikan harga BBM Total Total seluruhnya Petunjuk Pengisian Kolom Peluang : 1. Tentukan nilai peringkat terhadap faktor-faktor peluang usaha dibandingkan pesaing. 2. Pemberian peringkat berdasarkan keterangan berikut : Skala 4 : Jika respon perusahaan sangat tinggi dalam meraih peluang. Skala 3 : Jika respon perusahaan tinggi dalam meraih peluang. Skala 2: Jika respon perusahaan rendah dalam meraih peluang. Skala 1 : Jika respon perusahaan sangat rendah dalam meraih peluang. Petunjuk Pengisian Kolom Ancaman : 1. Tentukan nilai peringkat terhadap faktor-faktor ancaman usaha dibandingkan pesaing. 2. Pemberian peringkat berdasarkan keterangan berikut : Skala 1 : Jika respon perusahaan sangat tinggi dalam menghadapi ancaman. Skala 2 : Jika respon perusahaan tinggi dalam menghadapi ancaman. Skala 3: Jika respon perusahaan rendah dalam menghadapi ancaman. Skala 4 : Jika respon perusahaan sangat rendah dalam menghadapi ancaman. 124

8 PENILAIAN PEMBOBOTAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSETERNAL Tentukan bobot strategis dibawah ini dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk menentukkan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = jika indikator horisontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2 = jika indikator horisontal sama penting dari pada indikator vertikal 3 = jika indikator horisontal lebih penting dari pada indikator vertikal No. Faktor-Faktor Strategi Internal Total Bobot 1 Lokasi Pabrik x 2 Pengunaan Teknologi x 3 Kualitas Porduk x 4 Ketersediaan Modal Usaha x 5 Saluran Distribusi x 6 Managemen Kualiti kontrol x 7 Keadaan SDM x 8 Memiliki Jaringan Luas Pemasok Bahan Baku x 9 Komunikasi dalam Pekerjaan x 10 Kemasan Produk x 11 Jenis Produk x 12 Rangkap Jabatan x 13 Bentuk Badan Usaha x 14 Pencatatan Data Keuangan x 15 Promosi x 16 Sarana Trasnportasi X Total

9 Tentukan bobot strategis dibawah ini dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk menentukkan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = jika indikator horisontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2 = jika indikator horisontal sama penting dari pada indikator vertikal 3 = jika indikator horisontal lebih penting dari pada indikator vertikal No. Faktor-Faktor Strategi Ekternal Total Bobot 1 Sektor Pertanian yang Mendominasi x 2 Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" x 3 Produksi Sejenis dari wilayah lain x 4 Situasi Pertahanan dan Keamanan x 5 Peningkatan Permintaan pupuk Organik x 6 Kondisi Pasar Terbuka x 7 Ketersediaan kredit usaha x 8 Kemajuan Teknologi Informasi x 9 Isus Antraks pada kompos x 10 Harga Pupuk Kimia Naik x 11 Kenaikan harga BBM x Total 126

10 Lampiran 3. Kuesioner 3 KUESIONER PENENTUAN NILAI DAYA TARIK (ATTRACTIVENESS SCORES-AS) Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusun skripsi Strategi Pengembangan Pupuk Organik Granul Studi Kasus PT Agrindo Surya Graha Oleh Harliyadi Bangkit Kuncoro H PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

11 Nama responden : Jabatan : Hari/tanggal : Tujuan: Untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak sebagai dasar tujuan untuk memilih diantara alternatif strategi di tingkat perusahaan. Alternatif strategi dari hasil pengolahan dengan matriks SWOT adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan jumlah produksi untuk memanfaatkan peluang yang ada (S 2,5,8 dan O 2,4,5,6,7 ) 2. Memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan (S 2,3,5,8 dan O 2,4,5,6,7 ) 3. Menghasilkan produk yang bervariasi sesuai kebutuhan pasar dan berkualitas serta terjaga kualitasnya (W 3,4,7,8 dan O 1,2,4,6 ) 4. Memanfaatkan dana kredit usaha yang ada untuk melakukan promosi (W 4 dan O 1,4,6,7 ) 5. Merekrut karyawan dan meningkatkan kemampuan manajerial Quality Control (W 1,2 dan O 3,6 ) 6. Mengoptimalisasikan penggunaan modal untuk meningkatkan kualitas produk (S 5 dan T 2,4 ) 7. Memanfaatkan jaringan luas untuk meningkatkan kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir (S 2,3,5,8 dan T 2,3,4 ) 8. Melakukan kegiatan penelitaian bahan baku dan pengembangan produk (W 3,5 dan T 2,4 ) 9. Mencari alternatif energi lain (W 7 dan T 1 ) Petunjuk Pengisian: 1. Menentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores-AS) dengan mengevaluasi masing-masing faktor internal atau eksternal kunci. Nilai Daya Tarik harus diberikan untuk masing-masing strategi yang mengindikasikan daya tarik relatif dari satu strategi atas strategi lainnya dengan mempertimbangkan faktor tertentu. 2. Apakah faktor kunci memengaruhi pilihan strategi yang dibuat? Jika jawaban ya, maka strategi tersebut harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci. Nilai Daya Tarik yang digunakan adalah 1 = tidak menarik 2 = agak menarik 128

12 3 = cukup menarik 4 = sangat menarik Jika jawaban tidak, mengindikasikan bahwa faktor kunci tersebut tidak memiliki dampak terhadap pilihan spesifik yang dibuat. Dengan demikian tidak perlu memberikan bobot terhadap strategi dalam set tersebut. Maka gunakan tanda minus untuk mengindikasikan bahwa faktor utama tersebut tidak memengaruhi pilihan strategi yang dibuat. Jika Bapak/Ibu memberikan nilai daya tarik (AS) untuk satu strategi maka harus memberikan nilai daya tarik (AS) untuk strategi yang lainnya. Jika Bapak/Ibu memberikan nilai minus untuk satu strategi maka strategi yang lain pada baris yang sama harus diberikan nilai minus juga. 129

13 Tabel Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) Alternatif Strategi Faktor Kunci Faktor Eksternal STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 4 STRATEGI 5 STRATEGI 6 STRATEGI 7 STRATEGI 8 STRATEGI 9 No. Peluang Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS 1 Sektor Pertanian yang Mendominasi 0,068 2 Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" 0,118 3 Peningkatan Permintaan pupuk Organik 0,086 4 Kondisi Pasar Terbuka 0,082 5 Ketersediaan kredit usaha 0,105 6 Kemajuan Teknologi 0,091 7 Peningkatan harga Pupuk Kimia 0,082 Ancaman 8 Produksi Sejenis dari wilayah lain 0,123 9 Situasi Pertahanan dan Keamanan 0, Isu Antraks pada kompos 0, Kenaikan harga BBM 0,109 Faktor Internal Kekuatan 1 Lokasi Pabrik 0,071 2 Ketersediaan Modal 0,042 3 Sistem Direk Pemasaran Prodak 0,069 4 Pasokan Bahan Baku 0,050 5 Komunikasi antara pegawai 0,058 6 Kemasan Produk 0,071 7 Bentuk Usaha berbadan hukum 0,048 8 Pencatatan Data Keuangan 0,050 kelemahan 9 Rangkap Jabatan 0, Managemen Quakti Kontrol 0, Kemampuan SDM 0, Promosi 0, Kualitas Porduk 0, Jenis Produk 0, sarana transportasi 0, Pengunaan Teknologi mesin 0,054 Total Peringkat Strategi Prioritas 130

14 Lampiran 4. Cash Flow I CASH FLOW MODAL SENDIRI No URAIAN TAHUN I Inflow Pejualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Nilai Sisa Rp Total Inflow Rp Rp Rp Rp Rp II Outflow 1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana Rp b) Bangunan Rp c) Peralatan Rp Rp Rp Rp Rp d) Perlengkapan Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Investasi Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) PBB Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Tetap Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga kerja buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Pajak Pendapatan Rp - Rp Rp Rp Rp Total Outflow Rp Rp Rp Rp Rp III NET Benefit DF 7 % 0, , , , , PV per Tahun , , , , ,8 NPV Rp IRR 64% PV Positif Rp PV Negatif Net B/C 2,67 Manfaat Bersih Rata - Rata / Tahun Rp PP 2,51 131

15 Lampian 5. Laporan Laba Rugi Modal Sendiri URAIAN Tahun Inflow Penjualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Total Inflow Outflow 1) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) PBB Rp Rp Rp Rp Rp f) Penyusutan Total Biaya Tetap ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga kerja buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Total Outflow Laba Sebelum Pajak ( ) Pajak Pendapatan Usaha Laba Bersih ( )

16 Lampiran 6. Cash Flow Modal Sendiri Switching Value Penurunan Penjualan 12,76% No URAIAN I II TAHUN Inflow Pejualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Nilai Sisa Rp Total Inflow Rp Rp Rp Rp Rp Outflow 1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana Rp b) Bangunan Rp c) Peralatan Rp Rp Rp Rp Rp d) Perlengkapan Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Investasi Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) PBB Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Tetap Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga kerja buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Pajak Pendapatan Rp - Rp Rp Rp Rp Total Outflow Rp Rp Rp Rp Rp III NET Benefit DF 7 % 0, , , , , PV per Tahun , , , , ,9 NPV Rp 0 IRR 7% PV Positif Rp PV Negatif Net B/C 1,00 Manfaat Bersih Rata - Rata / Tahun Rp PP 21,90 133

17 Lampiran 7. Cash Flow Modal Sendiri Switching Value Kenaikan Biaya Variabel 19,62% CASH FLOW MODAL SENDIRI No URAIAN TAHUN I Inflow Pejualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Nilai Sisa Rp Total Inflow Rp Rp Rp Rp Rp II Outflow 1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana Rp b) Bangunan Rp c) Peralatan Rp Rp Rp Rp Rp d) Perlengkapan Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Investasi Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) PBB Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Tetap Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga kerja buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Pajak Pendapatan Rp - Rp Rp Rp Rp Total Outflow Rp Rp Rp Rp Rp III NET Benefit DF 7 % 0, , , , , PV per Tahun , , , , ,5 NPV Rp 0 IRR 7% PV Positif Rp PV Negatif Net B/C 1,00 Manfaat Bersih Rata - Rata / Tahun Rp PP 21,41 134

18 Lampiran 8. Cash Flow Modal 60% Pinjam Dari Bank CASH FLOW MODAL PINJAM 60% DARI BANK No URAIAN TAHUN I Inflow Pejualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Pinjaman Bank Rp Nilai Sisa Rp Total Inflow Rp Rp Rp Rp Rp II Outflow 1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana Rp b) Bangunan Rp c) Peralatan Rp Rp Rp Rp Rp d) Perlengkapan Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Investasi Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) Angsuran BANK Rp Rp Rp Rp Rp f) PBB Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Tetap Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga Kerja Buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Pajak Pendapatan Rp - Rp Rp Rp Rp Total Outflow Rp Rp Rp Rp Rp III NET Benefit DF 14 % 0, , , , , PV per Tahun , , , ,5 NPV Rp IRR 98% PV Positif Rp PV Negatif Net B/C 3,30 Manfaat Bersih Rata - Rata / Tahun Rp PP 2,82 135

19 Lampian 9. Laporan Laba Rugi Modal 60% Pinjam dari Bank URAIAN TAHUN Inflow Penjualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Total Inflow Outflow 2) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) PBB Rp Rp Rp Rp Rp f) Penyusutan Total Biaya Tetap ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga Kerja Buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Total Outflow Laba Sebelum Pajak+bunga BUNGA ANGSURAN Laba Sebelum pajak Pajak Pendapatan Usaha Laba Bersih

20 Lampiran 10. Cash Flow Modal 60% Pinjam Dari Bank Switching Value Penurunan Penjualan 10,72% CASH FLOW MODAL PINJAM 60% DARI BANK No URAIAN TAHUN I Inflow Pejualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Pinjaman Bank Rp Nilai Sisa Rp Total Inflow Rp Rp Rp Rp Rp II Outflow 1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana Rp b) Bangunan Rp c) Peralatan Rp Rp Rp Rp Rp d) Perlengkapan Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Investasi Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) Angsuran BANK Rp Rp Rp Rp Rp f) PBB Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Tetap Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga Kerja Buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Pajak Pendapatan Rp - Rp Rp Rp Rp Total Outflow Rp Rp Rp Rp Rp III NET Benefit DF 14 % 0, , , , , PV per Tahun , , , , ,6 NPV Rp 0 IRR 14% PV Positif Rp PV Negatif Net B/C 1,00 Manfaat Bersih Rata - Rata / Tahun Rp PP 17,06 137

21 Lampiran 11. Cash Flow Modal 60% Pinjam Dari Bank Switching Value Kenaikan Biaya Variabel 16,44% CASH FLOW MODAL PINJAM 60% DARI BANK No URAIAN TAHUN I Inflow Pejualan Pupuk Organik Rp Rp Rp Rp Rp Pinjaman Bank Rp Nilai Sisa Rp Total Inflow Rp Rp Rp Rp Rp II Outflow 1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana Rp b) Bangunan Rp c) Peralatan Rp Rp Rp Rp Rp d) Perlengkapan Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Investasi Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Tetap a) Sewa Kantor Rp Rp Rp Rp Rp b) Gaji Rp Rp Rp Rp Rp c) Tlp, Air & Listrik Rp Rp Rp Rp Rp d) Pemeliharaan Alat & Bangunan Rp Rp Rp Rp Rp e) Angsuran BANK Rp Rp Rp Rp Rp f) PBB Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Tetap Rp Rp Rp Rp Rp ) Biaya Variabel a)bahan Baku Rp Rp Rp Rp Rp b)tenaga Kerja Buruh Rp Rp Rp Rp Rp c)bahan Bakar Rp Rp Rp Rp Rp d)pelumas Rp Rp Rp Rp Rp Total Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Rp Pajak Pendapatan Rp - Rp Rp Rp Rp Total Outflow Rp Rp Rp Rp Rp III NET Benefit DF 14 % 0, , , , , PV per Tahun ( ,8) , , , ,6 NPV Rp 0 IRR 14% PV Positif Rp PV Negatif Net B/C 1,00 Manfaat Bersih Rata - Rata / Tahun Rp PP 16,56 138

22 Lampiran 12. Data Rataan Peringkat Faktor Internal dan External dari Responden. No INTERNAL K1 K2 K3 Rata-Rata Pembulatan 1 Lokasi Pabrik Pengunaan Teknologi Kualitas Porduk Ketersediaan Modal Usaha Saluran Distribusi Managemen Kualiti kontrol Keadaan SDM Memiliki Jaringan Luas Pemasok Bahan Baku Komunikasi dalam Pekerjaan Kemasan Produk Jenis Produk Rangkap Jabatan Bentuk Badan Usaha Pencatatan Data Keuangan Promosi Sarana Trasnportasi No EKSTERNAL K1 K2 K3 Rata-Rata Pembulatan 1 Sektor Pertanian yang Mendominasi , Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" , Produksi Sejenis dari wilayah lain , Situasi Pertahanan dan Keamanan , Peningkatan Permintaan pupuk Organik , Kondisi Pasar Terbuka , Ketersediaan kredit usaha , Kemajuan Teknologi Informasi , Isus Antraks pada kompos , Harga Pupuk Kimia Naik , Kenaikan harga BBM ,00 2 Keterangan : K 1 K 2 K 3 Pembulatan : Koresponden 1(Pemilik Usaha) : Koresponden 2(Kepala Operasional produksi) : Koresponden 3(Pesaing) : 0.5< dibulatkan ke keatas 0.5> dibulatkan ke bawah 139

23 Lampiran 13. Data Rata-Rata Pembobotan Dari Ketiga Koresponden. No. Faktor-Faktor Strategi Internal Total Bobot 1 Lokasi Pabrik x Pengunaan Teknologi 2 x Kualitas Porduk 1 2 x Ketersediaan Modal Usaha x Saluran Distribusi x Managemen Kualiti kontrol x Keadaan SDM x Memiliki Jaringan Luas Pemasok Bahan B x Komunikasi dalam Pekerjaan x Kemasan Produk x Jenis Produk x Rangkap Jabatan x Bentuk Badan Usaha x Pencatatan Data Keuangan x Promosi x Sarana Trasnportasi X Total

24 Lampiran 14. Data Rata-Rata Pembobotan Dari Ketiga Koresponden. No. Faktor-Faktor Strategi Ekternal Total Bobot 1 Sektor Pertanian yang Mendominasi x ,068 2 Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" 3 x ,118 3 Produksi Sejenis dari wilayah lain 3 2 x ,123 4 Situasi Pertahanan dan Keamanan x ,077 5 Peningkatan Permintaan pupuk Organik x ,086 6 Kondisi Pasar Terbuka x ,082 7 Ketersediaan kredit usaha x ,105 8 Kemajuan Teknologi Informasi x ,091 9 Isus Antraks pada kompos x , Harga Pupuk Kimia Naik x , Kenaikan harga BBM x 24 0,109 Total 220 1,

25 Lampiran 15. Data Nilai Tertimbang Faktor Internal dan Eksternal Faktor-Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Nilai Tertimbang Peluang Sektor Pertanian yang Mendominasi Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" Peningkatan Permintaan pupuk Organik Kondisi Pasar Terbuka Ketersediaan kredit usaha Kemajuan Teknologi Peningkatan harga Pupuk Kimia Total Ancaman Produksi Sejenis dari wilayah lain Situasi Pertahanan dan Keamanan Isu Antraks pada kompos Kenaikan harga BBM Total Total seluruhnya

26 Lampiran 16. Data Pengolahan QSPM. Alternatif Strategi Faktor Kunci Faktor Eksternal STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 4 STRATEGI 5 STRATEGI 6 STRATEGI 7 STRATEGI 8 STRATEGI 9 No. Peluang Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS 1 Sektor Pertanian yang Mendominasi Kebijakan Pemerintah "GO ORGANIK" Peningkatan Permintaan pupuk Organik Kondisi Pasar Terbuka Ketersediaan kredit usaha Kemajuan Teknologi Peningkatan harga Pupuk Kimia Ancaman 8 Produksi Sejenis dari wilayah lain Situasi Pertahanan dan Keamanan Isu Antraks pada kompos Kenaikan harga BBM Faktor Internal Kekuatan 1 Lokasi Pabrik Ketersediaan Modal Sistem Direk Pemasaran Prodak Pasokan Bahan Baku Komunikasi antara pegawai Kemasan Produk Bentuk Usaha berbadan hukum Pencatatan Data Keuangan kelemahan 9 Rangkap Jabatan Managemen Quakti Kontrol Kemampuan SDM Promosi Kualitas Porduk Jenis Produk sarana transportasi Pengunaan Teknologi mesin Total Peringkat Strategi Prioritas

27 Lampiran 17. Foto-foto Lapangan. Kemasan Pupuk Organik Proses Packing Produk Proses Granulisasi Pupuk Proses Burning Pupuk Proses Pengayakan Pupuk Pupuk Organik Siap Dikemas 144

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 8. Analisis Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan Hasil identifikasi PT Agrindo Surya Graha terhadap lingkungan eksternal dan internal digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta LAMPIRAN 51 53 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN KINERJA DAN

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama

Lebih terperinci

No Keterangan Jumlah Satuan

No Keterangan Jumlah Satuan LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Sarana dan prasarana No Keterangan Jumlah Satuan 1 Potensi Lahan 40.000 m 2 2 Kolam induk 300 m 2 2 unit 3 Kolam pemijahan 400 m 2 3 unit 4 Kolam pendederan I 400 m 2 12 unit 5

Lebih terperinci

kurang penting sama penting lebih penting

kurang penting sama penting lebih penting 54 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuesioner kajian strategi pemasaran dan pengembangan usaha perdagangan boneka untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal oleh manajemen perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 LAMPIRAN 133 Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 Lampiran 2. Volume Ekspor Ikan Asap Indonesia Tahun 2005-2008 No Tahun Volume Nilai Value Kenaikan (%) (kg) (US $) 1. 2005 6.384.755 12.278.787

Lebih terperinci

Biaya Investasi No Uraian Unit

Biaya Investasi No Uraian Unit LAMPIRAN Biaya Investasi No Uraian Unit Umur Ekonomis Harga Satuan Total Harga (Tahun) (Rp) (Rp) 1 Bangunan Kantor dan Gudang 1 5 5,000,000 5,000,000 2 Kolam Terpal a. Ukuran 10 m x 5 m 7 2 1,250,000 8,750,000

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F L A M P I R A N 59 60 61 Lampiran 1. Kuesioner tentang perusahaan Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang Muhammad Evan Zulkarnain F352060215 SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI Judul penelitian Sebaran dan Ketersediaan Sarana dan Wilayah Pelayanan di Kota Tangerang Selatan IDENTITAS RESPONDEN N a m

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Total Kewajiban 463,873, ,647,876

Total Kewajiban 463,873, ,647,876 LAMPIRAN 108 Lampiran 1. Neraca Koperasi Warga Sepakat Tahun 2007 2008 No Nama Perkiraan Jumlah Jumlah AKTIVA 1.1 Kas 1.139.313 1.412.199 1.2 Tabungan 0 0 1.3 Pinjaman Yang Diberikan 970.489.400 1.180.259.370

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar

Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar MORT (%) FCR AGE (DAYS) AVG. B.W MORT. (%) FCR AGE (DAYS) AVG. B.W MORT. (%) 3 1.012 27 1.15 3.8 1.656 36 1.76 4.7 1.843 3 1.062 27 1.16 3.8 1.659

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PENGAJUAN KREDIT USAHA RAKYAT PETANI SUTERA ALAM PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG BOGOR (Studi Kasus : Petani Plasma Rumah Sutera

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

dengan rincian kegiatan sebagai berikut : LAMPIRAN 43 44 Lampiran 1 : Jadwal Kajian Kajian dilakukan mulai bulan April sampai dengan Juni 2011 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Kegiatan A. Persiapan April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN Oleh UUM SUMIATI H34066126 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Koperasi Unit Desa (KUD)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli

III. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian pendirian agroindustri berbasis ikan dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun

Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi. Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun 67 Lampiran. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun 999-006 Year Flow Trade (USD) Weight (Kg) Quantity 006 Import,97,97,97 006 Export,085,58 75,99 75,99 005 Import,690

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi L A M P I R A N 17 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi I. IDENTITAS RESPONDEN No. Pertanyaan Jawaban 1 Nama 2 Usia tahun 3 Jenis Kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA (Studi Kasus Pada Anugerah Komputer Jl. H.M. Joni No. 46 Medan dan Antariksa Net

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala 50 III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1 Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala a. Penentuan Kriteria dan Alternatif : Diperlukan data primer berupa kriteria yang digunakan dalam pemilihan

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Pada Pengembangan Usaha Jamur

DAFTAR WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Pada Pengembangan Usaha Jamur Lampiran 2. DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 DAFTAR WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Pada Pengembangan Usaha Jamur Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau

Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau Lampiran 3. Luas areal perkebunan kelapa sawit tahun 2009. Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara Kabupaten Luas Areal (Ha) Labuhan Batu 85527 Tapanuli Selatan 57144 Simalungun

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar ABSTRAK Dewasa ini banyak dibuka bisnis bisnis pencucian, seperti laundry ataupun dry & clean. Selain jasa pencucian laundry dan dry & clean, terdapat juga jenis jasa pencucian yang biasa disebut washing.

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Sangkuriang Jaya yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor berkeinginan untuk melakukan pengembangan usaha untuk meraup

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi Lay out TPST A A B ke TPA 1 2 3 B 14 10 11 12 13 4 Pipa Lindi 18 15 9 8 18 7 5 19 16 17 18 1) Area penerima 2) Area pemilahan 3) Area pemilahan plastik 4) Area pencacah s.basah 5) Area pengomposan 6) Area

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Bakso Lotus Jembar. Adapun yang menjadi objek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka teoritis merupakan kumpulan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Dari semua teori ilmiah yang ada, teori yang relevan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2010 Kami mengucapkan terima kasih atas ketersediaan untuk turut berpertisipasi dalam mengisi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci