Lampiran 7. Aktor/Pelaku Pasar Arang Tempurung Kelapa (ATK) di Desa Gunung Terang Kabupaten Lampung Selatan. Petani Kelapa. Pelaku Pengolah Kopra
|
|
- Erlin Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 7. Aktor/Pelaku Pasar Arang Tempurung Kelapa (ATK) di Desa Gunung Terang Kabupaten Lampung Selatan Petani Kelapa Pengumpul/ AgenKelapa Pelaku Pengolah Kopra Pelaku Pengolah Kopra+Arang Pelaku Pengolah Arang Tempurung Pengumpul/Pedagang Arang Tempurung Industri Besar Arang Tempurung Eksportir Arang Tempurung
2 Lampiran 8. Analisis Kelayakan Usaha Arang Tempurung Kelapa (ATK) Pasar Pasar Input Usaha Tani Pasar Ouput Harga Input Input Tetap& Input Variabel Proses Produksi ATK (Bahan Baku, Upah Buruh, Alat, dll) AnalisisFinansial (Net B/C, Gross B/C, PBP, NPV, IRR,, AnalisisSensitivitas) Harga output Biaya Produksi Benefit/ Penerimaan Keuntungan Layak Tidak Layak
3 Lampiran 9. Kuisioner Penelitian SURVEI STRUKTUR ONGKOS USAHA TANI PERKEBUNAN KELAPA DAN INDUSTRI ARANG TEMPURUNG KELAPA Kusioner Penelitian Nama Responden Alamat Pekerjaan/Jenis usaha Mulai tahun berapa usaha Pendidikan Jumlah ART Pendidikan ART Jenis Kelamin Umur Tanggal Wawancara : : : : : : : : : : Biaya Produksi: 1. Bahan Baku 2. Bahan Penunjang 3. Tenaga Kerja 4. Penyusutan 5. Pengemasan 6. Harga Jual (Kriteria Kualitas Harga) Analisis Usaha 1. Sistem Pengolahan Produksinya bagaimana? - Perhari - Perminggu - Lainnya 2. Berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap pengolahan?.. 3. Darimana sumber bahan baku produksi ATK dalam sentra saudara dan berapa persen (%) penggunaannya?
4 - Petani Lokal :..% - Petani Kopra :..% - Lainnya :..% 4. Bagaimana proses awal pengolahan sampai dengan hasil? 5. Bagaimana dengan kebutuhan tenaga kerja? Apakah mudah untuk didapatkan? 6. Berapa jumlah tenaga kerja pada industri Bapak/Ibu 3 tahun terakhir? Tahun 2009 :.orang Tahun 2010 :.orang Tahun 2011 :.orang 7. Apa saja jenis produk (barang) yang dihasilkan oleh sentra saudara? Berapa volume produk rata-rata perbulan? No Nama Barang Satuan Ton Liter Meter 9. Berapa omset penjualan 3 tahun terakhir? No Nama Barang Bagaimana kondisi pangsa pasar yang terbentuk hari ini?. 11. Mana saja pasar yang menjadi sasaran produk yang dihasilkan oleh sentra dan berapa persen? - Lokal :..% - Regional :..% - Export :..% 12. Darimana sumber permodalan selama ini?
5 - Modal Sendiri :..% - Perbankan :..% - Koperasi :..% - BUMN :..% - Lainnya :..% 13. Bagaimanakah prosentase klasifikasi teknologi yang digunakan dalam proses produksi ATK dalam sentra saudara? a. Sederhana :..% b. Madya :..% c. Tinggi :..% 14. Apakah ada bentuk kerjasama dengan pihak lain? - Kerjasama Pasar - Kerjasama Produk - Kerjasama Bahan Baku - Kerjasama lainnya (sebutkan)? 15. Bagaimana kemampuan SDM untuk melakukan proses pengolahan? 16. Apakah ada pelatihan atau pendampingan kepada tenaga kerja? - Pelatihan Teknis : - Konsultasi : - Informasi Pasar Sasaran - Informasi Teknologi - Informasi Bahan Baku - Lainnya, Sebutkan: 17. Bagaimana system pemasaran dari produk yang dihasilkan? (tunai, kredit, dll)? 18. Apakah ada bantuan dari pihak lain? (Pemerintah, Swasta, LSM, dll) 1. Pemerintah : 2. Swasta :. 3. LSM :. 4. Lainnya :. 19. Apakah ada budaya masyarakat untuk menggunakan produk yang dihasilkan? 20. Siapa saja yang menjadi pelanggan atau pengguna dari produk yang dihasilkan?
6 21. Siapa yang paling sering membeli? 22. Hal apa saja yang sering menjadi kendala untuk pengolahan produksi? A. Bahan Baku B. Alat dan Teknologi C. SDM D. Pangsa Pasar E. Modal D. lainnya 23. Seperti apa permasalahannya dan bagaimana mengatasinya?. 24. Bagaimana kondisi persaingan baru?. 25. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun tempat usaha?. 26. Alat atau Teknologi apa saja yang dibutuhkan untuk produksi, dan Berapa biayanya?.
7 Lampiran 10. Perkiraan Biaya Pembangunan Gedung dan Peralatan (Investasi) Untuk Teknologi Pirolisis Biaya Satuan Jumlah Biaya No Uraian Jumlah 1 Biaya Pembangunan Lahan 200 M^ Gedung Jumlah Modal Tetap Biaya Peralatan Mesin pirolisis Mesin destilasi (stainless steel) Drum Pembakaran Drum Plastik 200 L Cangkul Ember Bak Selang Terpal Pisau Gunting Total Biaya Peralatan Total Investasi
8 Lampiran 11. Biaya dan Penyusutan Gedung Usaha Pengolahan ATK per hari, per bulan dan per tahun Untuk Teknologi Pirolisis Harga Awal Harga Akhir Umur Ekonomis Penyusutan (/Hr) (/Bln) (/) (/Hr) (/Bln) (/) () (/Hr) (/Bln) (/) Lampiran 12. Biaya Penyusutan Peralatan usaha Pengolahan ATK Untuk Teknologi Pirolisis No Uraian Jumlah (Unit) Harga Awal /Unit T.H.Awal Umur Ekonomis Tahun Harga Akhir Biaya Penyusutan /Hr /Bln / 1 Mesin pirolisis Mesin destilasi (stainless steel) Drum Pembakaran Drum Plastik 200 L Cangkul Ember Bak Selang Terpal Pisau Gunting Total
9 Lampiran 13. Biaya Bahan Baku Untuk Pengolahan ATK Untuk Teknologi Pirolisis Batok Kelapa Jumlah Harga Jumlah Biaya Kg/Hr Kg/Bln Kg/ /Kg /Hr /Bln / Tot Lampiran 14. Biaya Bahan Pendukung Lainnya Alkohol (96,7%) L/Hr L/Bln L/ /L /Hr /Bln / Tot NaOH Kg/Hr Kg/Bln Kg/ /Kg /Hr /Bln / Tot Total Biaya Bahan Pendukung /Hr /Bln / Tot
10 Lampiran 15. Total Produksi Teknologi Pirolisis Total Produksi Arang Total Produksi Asap Cair Total Produksi Tar Total Produksi Na 2 CO 3 Kg/Hr Kg/Bln Kg/ L/Hr L/Bln L/ L/Hr L/Bln L/ Kg/Hr Kg/Bln Kg/ Tot Lampiran 16. Biaya Tenaga Kerja usaha Pengolahan ATK per Hari, Per Bulan, Pertahun Untuk Teknologi Pirolisis No Tahapan Pekerjaan Jmlh TK Lama Bekerja/Hr Biaya Tenaga Kerja Rata-rata (org) (jam) /Hr /Bln / /Org/Hr 1 Adminstrasi Pemasaran Pembakaran Packing Total Biaya Tenaga Kerja Upah atau pembayaran tenaga kerja berdasarkan sistem per produksi Untuk tahun kedua upah akan dibayarkan sesuai dengan perkembangan usaha
11 Lampiran 17. Biaya Bahan Bakar Untuk Pengolahan per Hari, Per Bulan, Pertahun Teknologi Pirolisis *Bahan Bakar (Solar) Jumlah Harga Jumlah Biaya L/Hr L/Bln L/ /L /Hr /Bln / 1 0, , Tot *Bahan Bakar (Kayu) Jumlah Harga Jumlah Biaya M 3 /Hr M 3 /Bln M 3 / / M 3 /Hr /Bln / Tot Total Biaya Bahan Bakar (Solar dan Kayu Bakar) /Hr /Bln / Tot * Bahan bakar yang digunakan hanya solar dan kayu
12 Lampiran 18. Biaya Packing Untuk Produk Teknologi Pirolisis ATK, Asap Cair dan Tar per Hari, Per Bulan, Pertahun Karung Jumlah Harga Jumlah Biaya Unit/Hr Unit/Bln Unit / / Unit /Hr /Bln / Tali Jumlah Harga Jumlah Biaya Unit/Hr Unit/Bln Unit / / Unit /Hr /Bln / Botol Jumlah Jumlah Biaya Unit/Hr Unit/Bln Unit / / Unit /Hr /Bln / Derigen Jumlah Jumlah Biaya Unit/Hr Unit/Bln Unit / / Unit /Hr /Bln / Total Biaya Packing /Hr /Bln / Tot
13 Lampiran 19. Biaya Tidak Tetap usaha Pengolahan ATK per hari, per bulan dan per tahun Untuk Teknologi Pirolisis Total Produksi Arang Total Produksi Asap Cair Total Produksi Tar Total Produksi Na 2 CO 3 Kg/Hr Kg/Bln Kg/ L/Hr L/Bln L/ L/Hr L/Bln L/ Kg/Hr Kg/Bln Kg/ Tot Biaya Bahan Baku Biaya Pendukung Lainnya Biaya Tenaga Kerja /Hr /Bln / /Hr /Bln / /Hr /Bln / Tot Total Biaya Bahan Bakar Biaya Packing Total Biaya Tidak Tetap /Hr /bln / /Hr /bln / /Hr /Bln / Tot
14 Lampiran 20. Biaya Tetap usaha Pengolahan ATK per hari, per bulan dan per tahun Untuk Teknologi Pirolisis Biaya Penyusutan Peralatan Biaya Penyusutan Gedung Biaya Air/Listrik /Hr /Bln / /Hr /Bln / /Hr /Bln / Tot Biaya Transportasi Biaya PBB Total Biaya Tetap /Hr /Bln / /Hr /Bln / /Hr /Bln / Tot Lampiran 21. Biaya Produksi Pengolahan ATK per hari, per bulan dan per tahun Untuk Teknologi Pirolisis Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap Total Biaya Produksi /Hr /Bln / /Hr /Bln / L/Hr L/Bln L/ Tot
15 Lampiran 22. Total Penerimaan Usaha ATK per hari, per bulan dan per tahun Untuk Teknologi Pirolisis Frekuensi Pengolahan ATK Produksi Arang Harga Jual Total Penerimaan ATK Minggu Bulan Tahun Kg/Hr Kg/Bln Kg/ /Kg /Hr /Bln / Total Frekuensi Pengolahan Harga Produksi Asap Cair Asap Cair Jual Total Penerimaan Asap Cair Minggu Bulan Tahun L/Hr L/Bln L/ /L /Hr /Bln / Total Frekuensi Pengolahan Tar Produksi Tar Harga Jual Total Penerimaan Tar Minggu Bulan Tahun L/Hr L/Bln L/ /L /Hr /Bln / Total Frekuensi Pengolahan Na 2 CO 3 Produksi Na 2 CO 3 Harga Jual Total Penerimaan Na 2 CO 3 Minggu Bulan Tahun Kg/Hr Kg/Bln Kg/ /Kg /Hr /Bln / Total
16 Lampiran 23. Biaya Produksi, Penerimaan Keuntungan Usaha ATK per hari, per bulan dan per tahun Untuk Teknologi Pirolisis Total Penerimaan Produksi Total Biaya Produksi Total Keuntungan /Hr /Bln / /Hr /Bln / /Hr /Bln / Tot
17 Lampiran 24. Nilai NPV dan Net B/C Untuk Teknologi Pirolisis Tahun Benefit (B) Cost (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ( ) 1 ( ) , Jumlah Lampiran 25. Perhitungan BCR Untuk Teknologi Pirolisis Benefit Cost PV (B) (2x4) Tahun 12% PV (C) (3x4) BCR (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah BCR = ( (B))/( (C)) = / = 1.84 Lampiran 26. Perhitungan IRR Untuk Teknologi Pirolisis Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 0 ( ) 1 ( ) 1 ( ) ,24 Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { /( )} ( ) = = % IRR = 74,24 Payback Period = Investasi Awal/ Keuntungan perproduksi = / = 37,35 (38 kali produksi)
18 Lampiran 27. Analisis Sensitivitas Skenario I (Penerimaan Turun 40%) Perhitungan NPV dan Net B/C Untuk Metode Pirolisis Skenario I Tahun Penerimaan Turun (40%) (B) Biaya (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C PV (B) (2x5) PV (C) (3x5) ( ) 1 ( ) ,93 1, Jumlah Perhitungan IRR dan PBP Untuk Metode Pirolisis Skenario I Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % Investasi Awal Keuntungan / Hari BCR PBP (8) / (9) 0 ( ) 1 ( ) , Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { /( )} ( ) = = % IRR = 55,61
19 Lampiran 28. Analisis Sensitivitas Skenario I (Penerimaan Turun 45%) Perhitungan NPV dan Net B/C Untuk Metode Pirolisis Skenario I Tahun Penerimaan Turun (45%) (B) Biaya (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C PV (B) (2x5) PV (C) (3x5) ,24 1, Jumlah Perhitungan IRR dan PBP Untuk Metode Pirolisis Skenario I Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % Investasi Awal Keuntungan / Hari BCR PBP (8) / (9) , Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { /( ) ( ))} ( ) = = 0,2536 % IRR = 25,36
20 Lampiran 29. Analisis Sensitivitas Skenario II (Biaya Operasional Naik 40%) Perhitungan NPV dan Net B/C Untuk Metode Pirolisis Skenario II Tahun Penerimaan (B) Biaya (Naik 40%) (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C PV (B) (2x5) PV (C) (3x5) , , Jumlah Perhitungan IRR dan PBP Untuk Metode Pirolisis Skenario II Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % Investasi Awal Keuntungan / Hari BCR PBP (8) / (9) , Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { / )} ( ) = = % IRR = 71,19
21 Lampiran 30. Analisis Sensitivitas Skenario II (Biaya Operasional Naik 88%) Perhitungan NPV dan Net B/C Untuk Metode Pirolisis Skenario II Tahun Penerimaan (B) Biaya (Naik 88%) (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C PV (B) (2x5) PV (C) (3x5) , Jumlah Perhitungan IRR dan PBP Untuk Metode Pirolisis Skenario II Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % Investasi Awal Keuntungan / Hari BCR PBP (8) / (9) , Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { / )} ( ) = (0,0445) = % IRR = 22,45
22 Lampiran 31. Analisis Sensitivitas Skenario III (Biaya Operasional Naik 40% dan Penerimaan Turun 40 %) Perhitungan NPV dan Net B/C Untuk Metode Pirolisis Skenario III Tahun Penerimaan (Turun 40%) (B) Biaya (Naik 40%) (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C PV (B) (2x5) PV (C) (3x5) ,02 0, Jumlah Perhitungan IRR dan PBP Untuk Metode Pirolisis Skenario III Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % Investasi Awal Keuntungan / Hari PBP (8) / (9) , Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { / )} ( ) = = % IRR = 95,46 Tak Hingga BCR
23 Lampiran 32. Analisis Sensitivitas Skenario III (Biaya Operasional Naik 30% dan Penerimaan Turun 30 %) Perhitungan NPV dan Net B/C Untuk Metode Pirolisis Skenario III Tahun Penerimaan (Turun 30%) (B) Biaya (Naik 30%) (C) Net Benefit (B-C) (2-3) 12% NPV (4x5) Net B/C PV (B) (2x5) PV (C) (3x5) BCR (8) / (9) ,10 1, Jumlah Perhitungan IRR dan PBP Untuk Metode Pirolisis Skenario III Tahun Arus Kas 18% NPV 1 (2x3) 20% NPV 2 (2x5) IRR % Investasi Awal Keuntungan / Hari PBP (8) / (9) , Jumlah IRR = i1 + {NPV1 / (NPV1 NPV2)} (i2 i1) = 0,18 + { / ( ))} ( ) = = % IRR = 18,94
III. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada semester genap kalendar akademik tahun 2010-2011 Universtias Lampung. Lokasi penelitian dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mencapai 2324,7 juta ton/tahun (Ditjenbun, 2007).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki luas perkebunan kelapa nomor satu di dunia. Luas kebun kelapa Indonesia 3,712 juta hektar (31,4% luas kebun kelapa dunia)
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciLampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008
LAMPIRAN 133 Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008 Lampiran 2. Volume Ekspor Ikan Asap Indonesia Tahun 2005-2008 No Tahun Volume Nilai Value Kenaikan (%) (kg) (US $) 1. 2005 6.384.755 12.278.787
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciVII ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu
Lebih terperinciBiaya Investasi No Uraian Unit
LAMPIRAN Biaya Investasi No Uraian Unit Umur Ekonomis Harga Satuan Total Harga (Tahun) (Rp) (Rp) 1 Bangunan Kantor dan Gudang 1 5 5,000,000 5,000,000 2 Kolam Terpal a. Ukuran 10 m x 5 m 7 2 1,250,000 8,750,000
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi
L A M P I R A N 17 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi I. IDENTITAS RESPONDEN No. Pertanyaan Jawaban 1 Nama 2 Usia tahun 3 Jenis Kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciLAMPIRAN HARGA SATUAN JUMLAH 1 4,000 50, ,000, ,300 50,000 65,000, ,400 50,000 70,000, ,000 25,000,000
LAMPIRAN Lampiran 1. INVESTASI UNTUK KAPASITAS 1000 KG/JAM (6") TANAH SAMPEL JUMLAH (M²) HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH 1 4,000 50,000 200,000,000 2 1,300 50,000 65,000,000 3 1,400 50,000 70,000,000 4 500 50,000
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut
Lebih terperinciVII ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinci6,25 6,25 6,00 5,75 6,13 5,75 6,88 5,25 6,50 6,75 Rata-rata Suku Bunga 6,20. Lampiran 2. Tingkat inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahun 2011.
LAMPIRAN Lampiran 1. Nilai rata-rata suku bunga deposito (jangka waktu 12 bulan) per Juli 2011. No Nama Bank Suku Bunga (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bank Mandiri BNI BRI BCA BII Bank Permata Bank Bukopin Bank
Lebih terperinciTabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Riau
Lampiran 3. Luas areal perkebunan kelapa sawit tahun 2009. Tabel 1. Luas areal terbesar 5 kabupaten provinsi Sumatera Utara Kabupaten Luas Areal (Ha) Labuhan Batu 85527 Tapanuli Selatan 57144 Simalungun
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciBAB IV KERANGKA PEMIKIRAN
23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya
Lebih terperinciA Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*
A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya
Lebih terperinciVII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam
Lebih terperinciMETODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan
Lebih terperinciPOLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) PENGOLAHAN ARANG TEMPURUNG
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) PENGOLAHAN ARANG TEMPURUNG BANK INDONESIA Direktorat Kredit, BPR dan UMKM Telepon : (021) 3818043 Fax: (021) 3518951, Email : tbtlkm@bi.go.id DAFTAR ISI 1. Pendahuluan.........
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap
Lebih terperinciKUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN
68 Lampiran 1. KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN ANALISIS FINANSIAL DAN PEMASARAN PRODUK IJUK AREN DI DESA PELINTAHAN, KECAMATAN SEI RAMPAH, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PENGENALAN TEMPAT Dusun Desa
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Budidaya Jamur Tiram Putih Berdasarkan hasil penelitian usaha budidaya jamur tiram yang dilakukan di Kecamatan Ciampea dan Ciawi, sudah cukup baik dalam penggunaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
65 LAMPIRAN 66 Lampiran 1. Kuisioner Survei Analisis Nilai Ekonomi Tambak Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No: Waktu: Hari/Tanggal: A. Identitas Responden / Informan 1. Nama
Lebih terperinciAnalisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara
Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28 Jurnal perikanan dan kelautan 17,2 (2012): 28-35 ANALISIS USAHA ALAT TANGKAP GILLNET di PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UPS MUTU ELOK. Proyek UPS Mutu Elok diawali pada tahun 2005 dan memulai produksi
BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UPS MUTU ELOK Proyek UPS Mutu Elok diawali pada tahun 2005 dan memulai produksi serta penjualan pada tahun 2006. Umur proyek UPS Mutu Elok diasumsikan 20 tahun yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan
Lebih terperinciBAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Analisis Aspek Finansial Aspek finansial adalah aspek yang mengkaji dari sisi keuangan perusahaan. Kelayakan pada aspek financial dapat diukur melalui perhitungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian pendirian agroindustri berbasis ikan dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif
Lebih terperinciVIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan
Lebih terperinci18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2
ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST),
Lebih terperinciNo Keterangan Jumlah Satuan
LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Sarana dan prasarana No Keterangan Jumlah Satuan 1 Potensi Lahan 40.000 m 2 2 Kolam induk 300 m 2 2 unit 3 Kolam pemijahan 400 m 2 3 unit 4 Kolam pendederan I 400 m 2 12 unit 5
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra
III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra produksi ayam pedaging di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah peternakan
Lebih terperinciVI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS. Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5
VI. PEMODELAN SISTEM AGROINDUSTRI NENAS Formatted: Swedish (Sweden) Analisis sistem kemitraan agroindustri nenas yang disajikan dalam Bab 5 menunjukkan bahwa sistem kemitraan setara usaha agroindustri
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah
LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Asumsi No Variabel Asumsi Satuan Nilai 1 Umur proyek Tahun 10 2 Hari kerja per bulan Hari 30 3 Bulan kerja per tahun Bulan 12 4 Jumlah hari kerja per tahun Hari 338 5 Nilai sisa
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan. Analisis kelayakan usaha pengolahan minyak jelantah (Waste Cooking Oil)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari
47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa
Lebih terperinciLampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011
LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang
53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh
Lebih terperinciVII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif
Lebih terperinciLampiran 1. Biaya bahan baku Dodol, kurma salak, keripik salak dan sirup salak. Lampiran 2. Biaya Bahan Penunjang Dodol Salak
Lampiran 1. Biaya bahan baku Dodol, kurma salak, keripik salak dan sirup salak Uraian Dodol Kurma Keripik Frekuensi Pembuatan (hari) Mgu Bl n Kebutuhan salak Harga Beli (Rp/K g) Total Harga Beli Thn Hr
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Rincian Biaya dan Penerimaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Siklus Tanam Pertama Tahun 2014
42 LAMPIRAN Lampiran. Rincian Biaya dan Penerimaan Usaha Budidaya Jamur Tiram Siklus Tanam Pertama Tahun 204 Uraian Volume Harga Satuan Jumlah -----------------------Rp---------------------.Biaya Variabel
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.
Lebih terperinciusaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan
34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya II Trass 2.5
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah
Lebih terperinciLampiran 1. Karakteristik Sampel Pengusaha Pengolahan Minyak Goreng Bahan Mentah Kelapa
Lampiran 1. Karakteristik Pengusaha Pengolahan Minyak Goreng Bahan Mentah Kelapa Produksi/sekali Olah (Kg) Umur (Tahun) Lama Berusaha (Tahun) Luas Tempat Usaha (m 2 ) Tingkat Pendidikan (Tahun) Tenaga
Lebih terperinciKELAYAKAN FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP
KELAYAKAN FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP Ribut Santosa* ) *) Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja Sumenep
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
94 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Konfigurasi Model Hasil analisis sistem menunjukkan bahwa sistem pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri bersifat kompleks, dinamis, dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Sterilisasi Salah satu jenis olahan susu yang dapat dijumpai di pasaran Indonesia adalah susu sterilisasi. Susu sterilisasi adalah salah satu contoh hasil pengolahan susu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Sangkuriang Jaya yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor berkeinginan untuk melakukan pengembangan usaha untuk meraup
Lebih terperinciKELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah. Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Kelayakan Unit Pengelolaan Sampah 6.1.1 Identifikasi Biaya Usaha pengelolaan sampah ini membutuhkan sarana-sarana seperti tempat pengelolaan sampah, kantor, kendaraan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR
ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR Aris Tri Cahyono 1), Dyah Permana 2) 1), 2) Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciOperasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini. Analisis kelayakan operasional packing house
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Metode Analisis Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini Analisis kelayakan operasional packing house Analisis Aspek Teknis dengan Metode Kualitatif
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
Lebih terperinciMATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL
MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang devisa,
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara
Lebih terperinciAspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si
Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciPlastik bag Genset Total Penyusutan per Tahun
Lampiran 4. Nilai Sisa dan Penyusutan Usaha Pembesaran Ikan Bandeng pada KJA Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi Nilai Beli Umur Pakai Penyusutan Nilai Sisa Jenis Investasi (Rp) (Tahun) per Tahun
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU
J. Agroland 22 (2) : 70-75, Agustus 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU Analysis of Financial
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada potensi hutan rakyat yang terdapat di desa/kelurahan yang bermitra dengan PT. Bina Kayu Lestari Group.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan
Lebih terperinci