Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2013"

Transkripsi

1 Edisi Februari, 2 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2

2 Edisi Februari, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelengarakan pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut kita seringkali dihadapkan pada gangguan Kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenko Kesra berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan Kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 22, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei 2 Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

3 Edisi Februari, 2 Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. Laporan Bulanan ini menyajikan data dan informasi konflik kekerasan yang menonjol setiap bulan secara faktual. Publikasi ini didedikasikan sebagai bahan rujukan dalam rangka pencegahan konflik kekerasan. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: pertama, pengumpulan data secara rinci dan berkala tentang kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa kekerasan terjadi serta apa saja dampaknya; kedua, laporan atas data yang diperbaharui setiap bulan. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang sudah tersedia secara publik termasuk berita yang dimuat oleh surat kabar lokal dilengkapi oleh berbagai sumber non-media baik berupa laporan pemerintah, kajian akademis dan laporan LSM. Data SNPK dikumpulkan sejak 998 dan diperbaharui setiap bulan dan disajikan melalui portal SNPK ( Portal SNPK menyajikan data tentang empat kategori kekerasan yakni: (i) Konflik (termasuk konflik yang dipicu oleh permasalahan terkait sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, separatisme, pemilukada, identitas dan main hakim sendiri), (ii) Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berpotensi menimbulkan konflik sosial (KDRT), (iii) Dampak kekerasan dari Kriminalitas yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, dan (iv) Kekerasan dalam penegakan hukum. Untuk setiap kejadian yang tercatat di dalam database SNPK ditampilkan sumber informasi yang digunakan. Aceh Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Maluku Utara Papua Barat Lampung Kalimantan Tengah Maluku Jabodetabek Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Wilayah yang sudah dicakup SNPK Wilayah yang akan dicakup SNPK dalam waktu dekat Pada saat ini, SNPK hanya mampu mencakup sembilan wilayah, yakni: Aceh, Jabodetabek, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan empat wilayah lainnya, yakni: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan NTB akan ditambahkan pada tahun 2. Pencakupan lebih luas sedang diupayakan agar data kekerasan dari semua wilayah di Indonesia dapat disediakaan. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan dari Bank Dunia dan The Habibie Center dengan hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-Building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa yang akan datang, Kemenko Kesra sedang mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat.

4 Edisi Februari, 2 Gambaran Umum elama bulan Februari 2 data SNPK mencatat total 44 insiden kekerasan yang mengakibatkan 9 tewas, 8 cedera, S dan bangunan rusak. Lihat Tabel. Jenis Kekerasan Tabel. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di sembilan wilayah (Februari 2) Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Feb- Jan 22 - Jan 2 Feb- Jan 22 - Jan 2 Feb- Jan 22 - Jan 2 Feb- Jan 22 - Jan 2 Jumlah Bangunan Rusak Jan 22 - Feb- Jan 2 Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintah Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Pada bulan Februari 2 program data SNPK mencatat kasus-kasus konflik kekerasan*) yang mengemuka yakni: Bentrok antardesa/ kampung/ suku Di Sulawesi Tegah terdapat 2 insiden konflik kekerasan berupa bentrokan antara Desa Masigi dan Desa Loji di Kab. Parigi Moutong yang mengakibatkan 2 cedera dan bangunan rusak. Bentrokan ini dipicu masalah ketersinggungan antarpemuda. Di Maluku 2 insiden bentrokan antardesa kembali terjadi antara Desa Haria dan Desa Porto mengakibatkan orang cedera. Selain itu, terjadi 2 insiden bentrokan antara Desa Batu Merah Bawah dengan Desa Batu Merah Atas yang terkait masalah ketersinggungan. Adapun di Papua, kematian salah seorang warga menyulut bentrokan antara Suku Kei (Maluku) dan Suku Kamoro. Dalam insiden ini tercatat total insiden yang mengakibatkan tewas, bangunan rusak, dan sejumlah warga cedera. Bentrokan antarormas Di Jabodetabek konflik kekerasan yang mengemuka adalah satu insiden bentrokan antara ormas Forum Betawi Rempug dan Pemuda Pancasila yang mengakibatkan cedera. Data SNPK mencatat sepanjang Januari 22 Januari 2 kedua ormas tersebut acapkali terlibat bentrokan. Konflik Sumber Daya Di Maluku Utara pada bulan ini terdapat konflik sumber daya yakni sejumlah demonstrasi penolakan masyarakat dan mahasiswa atas beroperasinya sebuah perusahaan tambang emas. Dalam insiden ini orang pendemo ditahan. Konflik Separatisme Di Papua sepanjang bulan ini terjadi rentetan insiden konflik kekerasan berupa penyerangan dan penembakan oleh kelompok bersenjata yang terjadi di Kab. Puncak dan Kab. Puncak Jaya. Tercatat total 4 insiden yang mengakibatkan 2 tewas (8 diantaranya anggota TNI) dan 8 cedera. Tawuran antarpelajar Di NTT terdapat insiden konflik kekerasan terkait tawuran antarpelajar. Dalam bulan ini tercatat total insiden konflik kekerasan yang menyebabkan cedera dan bangunan rusak. Tawuran tidak hanya terjadi antarpelajar tetapi juga terjadi di kalangan mahasiswa. Data SNPK sepanjang 2 22 konflik kekerasan antarpelajar/ mahasiswa tercatat total 24 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 2 tewas, 2 cedera, dan 2 bangunan rusak. *) Laporan bulanan ini hanya mengulas jenis kekerasan berdasarkan kategori konflik.

5 Edisi Februari, 2 Aceh Di Aceh selama bulan Februari 2 data SNPK mencatat total insiden konflik kekerasan yang menyebabkan cedera dan 2 bangunan rusak (lihat Grafik..4). Grafik. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh Selama bulan ini insiden konflik kekerasan yang mengemuka terjadi di Aceh adalah konflik kekerasan terkait pengaruh/ kekuasaan di dalam internal organisasi politik. Insiden konflik kekerasan tersebut berupa pengeroyokan yang terjadi pada /2/2 di Kota Banda Aceh. Insiden bermula ketika Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh Pusat/ Partai Aceh (KPA/PA) selepas rapat di pendopo Gubernur Aceh tiba-tiba dianiaya oleh sejumlah mantan kombatan anggota GAM. Aksi pengeroyokan dipicu kekecewaan karena aspirasi mantan kombatan GAM yang bernaung di bawah KPA tidak terakomodasi dalam mutasi pejabat di lingkungan pemerintahan Aceh. Kasus pengeroyokan ini telah diselesaikan secara internal hingga tidak berlanjut ke proses hukum. Konflik kekerasan yang terjadi di tubuh KPA/PA tidak hanya terjadi di bulan ini. Data SNPK Januari 22- Februari 2 mencatat 8 insiden konflik kekerasan yang berlangsung di tubuh KPA/PA yang berdampak pada 8 cedera dan bangunan rusak (lihat Kotak.). Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May- 2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas 2 4 Cedera Bangunan Rusak Grafik.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Aceh Konflik Main Hakim Sendiri (7) Penganiayaan (2) Konflik Identitas (4) Konflik Sumber Daya (2) Grafik. Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Aceh Kerusuhan () Konflik Tata Kelola Pemerintah (2) Sebagaimana diketahui, usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ditandangani pada Agustus 2, dibentuk Komite Peralihan Aceh (KPA) sebagai salah satu butir kesepakatan damai tersebut. KPA merupakan wadah transisi dan reintegrasi bagi mantan kombatan GAM untuk kembali sebagai masyarakat sipil. Pengrusakan () Pengeroyokan (7) Bentrokan () Perkelahian () Grafik.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/ kota di Aceh ACEH TIMUR ACEH BESAR PIDIE BIREUEN ACEH UTARA ACEH JAYA SABANG 2

6 Edisi Februari, 2 Kotak. Sejumlah insiden dan dampak konflik kekerasan terkait masalah internal KPA/ PA di Aceh Sabang //22 Aceh Tenggara 2//22. Aceh Barat 2//22. Terjadi pengeroyokan terhadap Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Sabang oleh sejumlah anggota KPA wilayah Sabang. Pengeroyokan dipicu masalah pertanggungjawaban keuangan internal KPA sebesar Rp 4 juta. orang cedera. Terjadi pembacokan sesama anggota Partai Aceh (PA) di Kec. Babul Rahman dipicu masalah perusakan gambar pimpinan Partai Aceh. 2 anggota Partai Aceh cedera. Di Desa Seuneubok, Kec. Woyla, terjadi penghadangan berujung bentrokan terhadap iringan mobil yang membawa Wakil Gubernur Aceh yang akan mengikuti acara peusijeuk oleh sejumlah mantan kombatan GAM. Massa keberatan Wakil Gubernur yang juga pimpinan tertinggi KPA/ PA menghadiri acara tersebut karena dianggap mengindikasikan sikap politik partisan. Mereka menuntut Wakil Gubernur bersikap netral dalam proses pemilukada. Insiden ini merupakan konflik internal KPA/PA terkait pemilukada Kabupaten Aceh Besar yang masuk putaran kedua. Banda Aceh Kota Subulussalam 2//22 /2/2 9/9/22 Mantan Gubernur Aceh dikeroyok oleh sejumlah orang di antaranya kader Partai Aceh usai menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Korban juga sempat diteriaki sebagai penghianat. Kasus pengroyokan ini ditangani oleh Polresta Banda Aceh. cedera. Di Kota Banda Aceh, Wakil Ketua KPA/ PA dikeroyok sejumlah mantan anggota GAM. Pengeroyokan terjadi karena sakit hati akibat aspirasi mantan kombatan GAM yang bernaung di bawah KPA tidak terakomodasi dalam mutasi pejabat di lingkungan pemerintahan Aceh. orang cedera Anggota KPA dan PA terlibat bentrokan seusai menggelar rapat khusus di Hotel Hermes One. Bentrokan dipicu penolakan atas rencana pergantian Ketua KPA wilayah Kota Subulussalam. 2 orang cedera. Aceh Besar 24//22 Nagan Raya 4/2/22 Di Desa Meunasah Papeun, Kec. Krueng Barona Jaya, kantor dan mess KPA dilempari batu oleh orang yang merupakan anggota KPA. Mereka datang untuk menemui pimpinan KPA Pusat dan menuntut uang meugang (Tunjangan Hari Raya). Karena tidak berhasil, mereka kecewa dan melempari kantor tersebut dengan batu. bangunan rusak Di Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya, Ketua DPRK Nagan Raya yang juga politisi dari Partai Aceh diserang oleh sekelompok orang dari KPA usai menghadiri milad GAM. Terdapat dua dugaan motif dibalik penyerangan tersebut. Pertama penyerangan terjadi karena kader PA/KPA merasa sakit hati terhadap Ketua DPRK yang disebut-sebut tidak memberikan bantuan untuk pelaksanaan milad GAM. Kedua, terkait bantuan korban konflik yang kabarnya belum diterima oleh mantan kombatan dan korban konflik lainnya. orang cedera

7 Edisi Februari, 2 Jabodetabek Sepanjang bulan Februari 2 di Jabodetabek data SNPK merekam total 29 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 2 tewas dan 29 cedera (lihat Grafik ). Grafik 2. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek Di Jabodetabek selama bulan ini terdapat satu insiden konflik kekerasan yang mengemuka, yakni bentrokan antarormas. Bentrok antarormas ini terjadi pada tanggal 27/2/2 di kawasan Gandaria City, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Bentrokan bermula saat 2 anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) melintas di kawasan Gandaria City untuk menghadiri sidang kasus penganiayaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Di dalam kasus yang terjadi beberapa waktu sebelumnya tersebut, yang menjadi terdakwa adalah anggota ormas PP sementara korban tewas adalah anggota Forum Betawi Rempug (FBR). Saat rombongan anggota PP melewati Gardu FBR, salah satu anggota PP yang mengendarai motor memukul anggota FBR yang berada di Gardu FBR. Bentrokan kedua ormas tak terhindari. Anggota FBR yang berada di Gardu FBR langsung menghadang dan menyerang anggota PP. Bentrokan ini mengakibatkan satu korban mengalami luka bacok. Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May- 2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 2.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Jabodetabek Konflik Main Hakim Sendiri (4) Konflik Lainnya (7) Konflik Identitas (7) Konflik Sumber Daya (4) Aparat polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung melerai dan mengamankan dua anggota FBR ke Mapolsek Kebayoran Baru. Selain itu, polisi juga melakukan koordinasi dan mediasi dengan kedua kubu dipimpin langsung oleh Kapolsek Kebayoran Baru. Kasus ini masih ditangani Polsek Kebayoran Baru. Grafik 2. Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek Sweeping (4) Bentrokan antara ormas PP dengan FBR ini bukan kali pertama terjadi. Bentrokan yang lain kadang dipicu oleh masalah sepele seperti saling ejek atau ketersinggungan. Kendati demikian akar konflik bisa jadi jauh lebih besar dari sekedar saling ejek dan ketersinggungan, yang sampai saat ini belum diketahui akar konflik yang sesungguhnya. Penganiayaan () Pengeroyokan (4) Bentrokan (8) Berdasarkan catatan polisi, kedua ormas kerap terlibat bentrokan di kawasan Ciputat, Pondok Aren, Pesanggaran, Bintaro, dan Ciledug. Hampir seluruh kawasan itu adalah daerah perbatasan antara Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Tidak jarang keributan antara kedua ormas juga terjadi di kawasan Depok Baru, Sawangan, dan Beji. Grafik 2.4 Jumlah tewas berdasarkan area di Jabodetabek Sepanjang periode Januari 22 Februari 2 data SNPK mencatat total 8 insiden bentrokan antarormas PP dan FBR yang mengakibatkan tewas, cedera, dan bangunan rusak (lihat Kotak 2.) Selain yang melibatkan kedua ormas ini, seperti tercatat dalam data SNPK, sejumlah ormas lainnya juga sering terlibat bentrokan. Hal ini mengesankan dan mengindikasikan bahwa bentrokan antarormas di area Jabodetabek menjadi hal yang lazim. 4

8 Edisi Februari, 2 Kotak 2. Sejumlah insiden dan dampak bentrokan antara Organisasi Massa Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Jabodetabek Jakarta Selatan Tangerang/ Kota Tangerang Jakarta Barat /2/22 27/2/2 2//22 //22 27//22 27//22 //22 /7/ 22 Dalam satu hari terjadi dua bentrokan antara FBR dan PP yang terjadi di kawasan RS. Veteran Bintaro Pesanggrahan dan kawasan Gandaria City. Tidak dijelaskan pemicu bentrokan. Dalam insiden tak tercatat dampak yang ditimbulkan. Di Gardu FBR, Gandaria City, Kebayoran Baru, anggota FBR dan PP terlibat bentrokan. Bentrokan bermula dari 2 anggota PP melintas di depan Gardu FBR di saat hendak menghadiri sidang penganiayaan anggota FBR yang dilakukan oknum PP sebelumnya. Bentrokan dipicu ketika seorang anggota PP memukul anggota FBR. Polisi kemudian datang dan mengamankan beberapa pelaku. orang cedera. Dipicu oleh perusakan bendera dan atribut organisasi, dua kubu yakni anggota PP dan FBR saling serang. Insiden ini terjadi di kawasan Ciledug. Bentrokan ini sempat meluas ke kawasan Cipulir, namun aparat kepolisian berhasil melokalisir bentrokan tersebut. orang cedera dan bangunan rusak. Di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan Indah, sekitar anggota PP menghadang rombongan anggota FBR. Bentrokan tak terhindarkan. Aparat kepolisian yang datang berhasil melerai bentrokan tersebut. Diduga pemicu bentrokan adalah karena ketersinggungan. orang cedera. Di kawasan Ruko Sabar Garuda Asri, Pasar Cipadu, Pondok Aren, sekitar anggota PP menyerang anggota FBR. Akibat insiden ini Ketua FBR Gardu 287 tewas dengan luka tusuk. Massa juga merusak satu mobil dan satu motor. orang tewas Sebanyak 2 anggota FBR melakukan sweeping terhadap anggota PP untuk membalas dendam atas terbunuhnya Ketua FBR Gardu 287. Anggota FBR bergerak ke beberapa titik melakukan sweeping, termasuk menyerang rumah Ketua PP di kawasan Larangan, Ciledug. Polisi yang datang berhasil mengevakuasi ketua PP beserta keluarga dari amukan anggota FBR. 4 orang cedera dan 4 bangunan rusak Di kawasan Kamal Raya, Cengkareng Barat, seorang anggota PP dikeroyok oleh sejumlah anggota FBR. Pemicunya ialah dendam lama. orang cedera. Di Jalan Bangun Nusa, Cengkareng Timur, anggota PP dikeroyok oleh anggota FBR. Massa juga merusak satu Posko PP. orang cedera dan bangunan rusak.

9 Edisi Februari, 2 Kalimantan Barat Laporan Bulanan: Februari 2 Sepanjang bulan Februari 2, Kalimantan Barat mengalami Kalimantan Barat yang berakibat pada total insiden konflik kekerasan cedera dan bangunan rusak (lihat Grafik..4). Sepanjang bulan Februari 2, Kalimantan Barat mengalami Di Kalimantan Barat terdapat satu insiden yang mengemuka total insiden kon lik kekerasan yang berakibat pada cedera yakni kebakaran hebat rusak yang(lihat melalap Inpres Sintang. dan bangunan Gra ik Pasar..4). Pasar Inpres Sintang yang kurang lebih sudah berusia Di Kalimantan terdapat satu insiden yang mengemuka yakni tahun berdiri itu, padabarat tanggal /2/2 musnah dilalap kebakaran hebat yang melalap Pasar Inpres Sintang. Pasar Inpres api. Sebanyak 22 kios/toko terbakar, atas Sintang yang kurang lebihhangus sudah berusia tahunterdiri berdiri itu, 8 unit tokopada emas; 7 unit toko sepatu; toko tanggal /2/2 musnah dilalap api. unit Sebanyak 22jahit; emas;lapak7 unit hangus terbakar, terdiri atas 8 unitdan tokosisa 9 unit tokokios/toko pakaian; 4 unit toko kelontong; toko sepatu; unit toko jahit; 9 unit toko pakaian; 4 unit toko lapak pedagang. kelontong; dan sisa lapak-lapak pedagang. BerdasarkanBerdasarkan informasi yang olehlokal, media informasi yang disampaikan disampaikan oleh media terdapat dugaan bahwa bahwa pasar sengaja dibakar demi melancarkan lokal, terdapat dugaan pasar sengaja dibakar demi kepentingan oknum-oknum tertentu. Dugaan tersebut muncul melancarkan kepentingan oknum-oknum tertentu. Dugaan karena ada beberapa keganjilan dalam peristiwa tersebut. tersebut muncul adapolisi beberapa keganjilan dalam di pos polisi di Pertama, karena tidak ada satu pun yang berada peristiwa itu. Pertama, tidak adakejadian. satu polisi pun yang berada lingkungan pasar pada saat Lalu, empat penjaga malam bertugas tidakpada ada yang berjaga dengan alasan di pos polisiyang diseharusnya lingkungan pasar saat kejadian. Lalu, sakit. Selain itu, mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan tidak empat penjaga malam yang seharusnya bertugas tidak ada membawa air dan mesinnya rusak sehingga tidak mampu yang berjagamemadamkan dengan alasan api. sakit. Selain itu, mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan tidak membawa air dan mesinnya Beberapa sumber yang dikutip media lokal menambahkan, pasar rusak sehingga tidak mampu memadamkan api. diduga dibakar dengan sengaja karena Pemkab Sintang memiliki rencana pembangunan pasar baru dalam waktu dekat. Para Beberapa sumber dikutip lokal menambahkan, pedagangyang dikabarkan belummedia menyetujui rencana tersebut. Isu tersebut dibantah Sekdasengaja Kabupaten Sintang Pemkab yang menjelaskan pasar diduga dibakar dengan karena Sintang bahwa tidak mungkin pasar tersebut mengingat memiliki rencana pembangunan pasarsengaja barudibakar dalam waktu untuk membangun kembali pasar dibutuhkan dana besar. dekat. Para pedagang dikabarkan belum menyetujui rencana itu. Isu tersebut dibantah Sekdakebakaran Kabupaten Sintang yang Guna memastikan penyebab dan meredam isu yang aparat kepolisian meminta menjelaskanberkembang, bahwa tidak mungkin pasarketerangan sengajadari dibakar dan mendatangkan Tim Labfor Mabes Polri untuk mengingat sejumlah untuk saksi membangun kembali pasar dibutuhkan mengetahui penyebab kebakaran. Tim Labfor Mabes Polri sudah dana besar. melakukan olah TKP namun, hasilnya belum dapat diketahui. Sementarapenyebab itu, Pemkab Sintang sudah menyiapkan beberapa isu Guna memastikan kebakaran dan meredam alternatif lokasi relokasi sementara bagi para pedagang. yang berkembang, aparat kepolisian meminta keterangan dari sejumlah dan mendatangkan Tim Labfor Padasaksi bulan Februari, insiden kon lik kekerasan lain yang Mabes terjadi Polri untukadalah mengetahui kebakaran. Labfor di Desa pembakaranpenyebab jembatan kayu milik Pemkab Tim Sanggau Lintang, Kec. Kapuas, Kab. yanghasilnya terjadi Mabes PolriBotuh sudah melakukan olahsanggau. TKP Insiden namun, tanggal 7/2/2 ini dipicu kekesalan seorang warga belum dapatpada diketahui. terhadap perusahaan sawit PT. Surya Deli yang belum merealisasikan janji perbaikan dan pembangunan jembatan. Sementara itu, Pemkab Sintang sudah menyiapkan beberapa Padahal jembatansementara tersebut adalah akses strategis bagi kendaraan alternatif lokasi relokasi bagi para pedagang. pengangkut hasil panen sawit warga untuk dijual ke perusahaan tersebut. Insiden ini merupakan akumulasi kekesalan warga, Pada bulankarena Februari, insiden konflik kekerasan lain yang para petani telah menyerahkan dana untuk perawatan dan perbaikan jembatan kepada perusahaan dengan cara dipotong terjadi adalah pembakaran jembatan kayu milik Pemkab hasil penjualan sawit ke Kec. perusahan. Kebijakan Sanggau di dari Desa Botuh Lintang, Kapuas, Kab.memungut Sanggau. dana perbaikan jembatan dari hasil penjualan sawit petani ini Insiden yang terjadi pada tanggal 7/2/2 ini dipicu telah berlangsung sejak tahun 24. Atas insiden ini pengurus kekesalan seorang wargadengan terhadap perusahaan sawit PT. desa berkoordinasi pihak PT. Surya Deli untuk mencari penyelesaian. Surya Deli yang belum merealisasikan janji perbaikan dan Grafik. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat Jan-2 Feb-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Kejadian Mar-2 Apr-2 May-2 Jun Nov-2 Dec-2 8 Jan- Feb- Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Barat Konflik Sumber Daya (8) Konflik Lainnya (2) Konflik Tata Kelola Pemerintah () Konflik Main Hakim Sendiri (9) Konflik Pemilihan dan Jabatan () Konflik Identitas () Grafik. Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Barat Demonstrasi (4) Penganiayaan (8) Kerusuhan (2) Bentrokan () Pengrusakan (2) Perkelahian (4) Pengeroyokan () Grafik.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/ kota di Kalimantan Barat pembangunan jembatan. Padahal jembatan adalah akses strategis bagi kendaraan pengangkut hasil panen sawit warga untuk dijual ke perusahaan tersebut. Insiden ini merupakan akumulasi kekesalan warga, karena para petani telah menyerahkan dana untuk perawatan dan perbaikan jembatan kepada perusahaan dengan cara dipotong dari hasil penjualan sawit ke perusahan. Kebijakan memungut dana perbaikan jembatan dari hasil penjualan sawit petani ini telah berlangsung sejak tahun 24. Atas insiden ini pengurus desa berkoordinasi dengan pihak PT. Surya Deli untuk mencari penyelesaian.

10 Edisi Februari, 2 Maluku Di Maluku, pada Februari 2 data SNPK mencatat total 4 insiden konflik Maluku kekerasan yang mengakibatkan tewas, 7 cedera, dan bangunan rusak (lihat Grafik ). Lingkaran Di konflik Maluku, pada kekerasan Februari 2 yang data terjadi SNPK mencatat antara total Desa 4 insiden Porto dengan Desa kon lik Haria kekerasan belum yang mengakibatkan sepenuhnya tewas, terputus. 7 cedera, Setidaknya dan pada bulan bangunan ini tercatat rusak (lihat dua Gra ik insiden ). konflik kekerasan yang mengakibatkan tiga warga Desa Haria cedera. Lingkaran kon lik kekerasan yang terjadi antara Desa Porto dengan Desa Haria belum sepenuhnya terputus. Setidaknya pada bulan ini Insiden konflik tercatat dua kekerasan insiden kon lik itu terjadi kekerasan pada yang mengakibatkan tanggal 4/2/2 tiga di Desa warga Haria, Desa Kec. Haria Saparua, cedera. Kab. Maluku Tengah yakni adanya ledakan bom dan rentetan tembakan pada malam hari. Tidak Insiden diketahui kon lik kekerasan siapa itu pelaku terjadi pada dan tanggal motif 4/2/2 penembakan di Desa dan peledakan Haria, Kec. puluhan Saparua, Kab. bom Maluku tersebut Tengah yakni serta adanya dampak ledakan bom yang dan rentetan tembakan pada malam hari. Tidak diketahui siapa ditimbulkan. Diduga tindakan tersebut sebagai upaya pelaku dan motif penembakan dan peledakan puluhan bom tersebut provokasi agar kedua desa terlibat bentrokan. serta dampak yang ditimbulkan. Diduga tindakan tersebut sebagai upaya provokasi agar kedua desa terlibat bentrokan. Pada tanggal /2/2, ledakan bom terjadi kembali di Desa Haria Pada dan tanggal tidak /2/2, diketahui ledakan bom siapa terjadi pelaku kembali pemasangan di Desa Haria bom tersebut. dan tidak diketahui Bom yang siapa pelaku meledak pemasangan di bom daerah tersebut. Bom Gunung yang meledak di daerah Gunung Karbou atau depan Puskesmas Desa Karbou atau depan Puskesmas Desa Haria dan Desa Porto Haria dan Desa Porto tersebut mengakibatkan orang warga Desa tersebut Haria mengakibatkan cedera. Diduga pemasangan orang warga dan ledakan Desa bom Haria bertujuan cedera. untuk Diduga pemasangan memprovokasi warga dan kedua ledakan negeri agar bom bentrok. bertujuan untuk memprovokasi warga kedua negeri agar bentrok. Menyusul ledakan bom sepanjang dua hari tersebut yang tercatat Menyusul lebih ledakan dari kali, bom yang sepanjang memicu ketegangan dua dan hari kecurigaan tersebut diantara yang tercatat lebih dua desa, dari aparat kepolisian kali, menjaga yang memicu perbatasan dua ketegangan desa dan dan melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelaku peledakan kecurigaan diantara dua desa, aparat kepolisian menjaga bom dan penembakan. Di samping itu, Raja Jacob Michel dari Desa perbatasan Haria dua dan Raja desa Marthin dan Nanloly melakukan dari Desa Porto penyelidikan meminta warganya guna mengungkap untuk siapa menahan pelaku diri dan peledakan tidak terpancing bom aksi provokasi. dan penembakan. Di samping itu, Raja Jacob Michel dari Desa Haria dan Raja Marthin Nanloly Bentrokan antara dari Desa Porto Porto dan Desa meminta Haria ini merupakan warganya yang untuk menahan kesekian diri dan kali tidak terjadi. terpancing Data SNPK melaporkan aksi provokasi. pada Januari-November 22 tercatat 4 insiden bentrokan yang mengakibatkan tewas, 9 cedera, dan bangunan rusak [lihat Laporan Bulanan November Bentrokan antara Desa Porto dan Desa Haria ini merupakan 22]. yang kesekian kali terjadi. Data SNPK melaporkan pada periode Januari-November Adapun, insiden kon lik kekerasan 22 tercatat berupa bentrokan 2 insiden antarpemuda konflik kekerasan terjadi yang di Kec. mengakibatkan Sirimau, Kota Ambon 4 yang tewas, melibatkan 7 cedera, Desa Batu dan Merah bangunan Bawah rusak. dan Baru Merah Atas. Insiden ini terjadi secara beruntun yang dipicu karena ketersinggungan dan kesalahpahaman, namun Adapun, sebelumnya insiden dua konflik kelompok kekerasan pemuda ini memiliki berupa dendam bentrokan lama. antarpemuda terjadi di Kec. Sirimau, Kota Ambon yang Pada tanggal 7/2/2 berawal dari acara pesta perkawinan di melibatkan Lorong Desa Flamboyan Batu Batu Merah Merah Bawah Bawah, di dan mana Baru salah seorang Merah gadis Atas. Insiden ini asal Batu terjadi Merah secara Atas disenggol beruntun oleh pemuda yang Lorong dipicu Flamboyan. karena ketersinggungan Tidak terima dan atas perlakuan kesalahpahaman, tersebut, pemuda namun Batu Merah sebelumnya Atas dua kelompok mendatangi pemuda kawasan ini Batu memiliki Merah Bawah dendam untuk mengajak lama. berkelahi dan berujung saling lempar. Jumlah korban cedera akibat bentrokan Pada tanggal tersebut 7/2/2 tidak jelas. berawal dari acara pesta perkawinan di Lorong Flamboyan Batu Merah Bawah, di mana salah Bentrok susulan kembali terjadi pada tanggal 8/2/2 antara seorang gadis pemuda asal Batu Merah Batu Bawah Merah dengan Atas pemuda disenggol Batu Merah oleh Atas. pemuda Aksi Lorong Flamboyan. saling serang dan Tidak lempar terima batu ini berhenti atas setelah perlakuan Polres Pulau tersebut, pemuda Batu Ambon Merah melakukan Atas penyekatan mendatangi dan pemisahan kawasan diantar Batu dua kelompok Merah Bawah untuk tersebut. Jumlah mengajak korban cedera berkelahi akibat bentrokan dan berujung tersebut tidak saling jelas. lempar. Jumlah korban cedera akibat bentrokan tersebut Bentrokan antarkampung/antardesa yang melibatkan warga atau tidak jelas. pemuda bukan hanya terjadi pada bulan ini. Data SNPK mencatat sepanjang Januari-Desember 22 telah terjadi 2 insiden bentrokan Bentrok yang susulan menewaskan kembali orang, terjadi 4 cedera, pada dan 8 bangunan tanggal rusak 8/2/2 [lihat antara pemuda Laporan Bulanan Batu Merah Desember Bawah 22]. dengan pemuda Batu Merah Atas. Aksi saling serang dan lempar batu ini berhenti setelah Polres Pulau Ambon melakukan penyekatan dan pemisahan diantar dua kelompok tersebut. Jumlah korban cedera akibat bentrokan tersebut tidak jelas. Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May- 2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Konflik Iden tas (7) Perkelahian () Pengeroyokan () Grafik 4. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Grafik 4.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Maluku Konflik Main Hakim Sendiri (7) Grafik 4. Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Maluku Maluku Tenggara Penganiayaan (8) 2 Konflik Sumber Daya () Bentrokan (27) Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/ kota di Maluku Maluku Tengah Buru Seram Bagian Barat Ambon Kerusuhan () 7

11 Edisi Februari, 2 Maluku Utara Di bulan Februari 2 berdasarkan data SNPK, Maluku Utara mengalami konflik kekerasan sebanyak insiden yang menyebabkan 2 cedera (lihat Grafik..4). Grafik. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Utara Insiden konflik kekerasan yang mengemuka di Maluku Utara pada bulan ini adalah aksi sejumlah warga dan mahasiswa yang menolak beroperasinya sebuah perusahaan tambang emas. Insiden konflik kekerasan itu terjadi pada tanggal 2/2/2 di Dusun Paceda, Kec. Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan. Sejumlah masyarakat menolak beroperasinya perusahaan tambang emas PT. Shana Tova Anugrah (PT. STA). Aksi penolakan ini bertepatan dengan acara sosialisasi dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang dipusatkan di kawasan Paceda. Aksi yang bermula berjalan damai ini kemudian berubah manjadi saling serang dan lempar batu antara masyarakat yang menolak dan mendukung beroperasinya PT. STA. Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May-2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Maluku Utara Konflik Sumber Konflik Lainnya (7) Daya () Konflik Main Hakim Sendiri (4) Konflik Tata Kelola Pemerintah () Penolakan sejumlah masyarakat didasarkan atas penilaian bahwa keberadaan perusahan membawa malapetaka dan membuat masyarakat terkotak-kotak. Di samping itu, perusahaan tambang juga dinilai dapat merusak lingkungan. Konflik Identitas (4) Konflik Pemilihan dan Jabatan (28) Dampak atas insiden ini sejumlah polisi dan massa aksi mengalami cedera. Para pendemo juga merusak sejumlah properti perusahaan, di antaranya mobil, pagar, mess, dan beberapa fasilitas lain. Dalam insiden ini polisi mengamankan tiga pendemo yang diduga melakukan pengrusakan. Aparat kepolisian menempatkan sebanyak personil ditambah 2 peleton Brimob Malut untuk melakukan penjagaan hingga situasi dinilai kondusif. Aksi penolakan terus bergulir, pada tanggal 2/2/2 sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Menggugat Tambang Malut, kembali mendesak dan menyuarakan agar PT. STA angkat kaki dari tanah Oba. Grafik. Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Maluku Utara Pengrusakan (8) Penganiayaan () Demonstrasi (2) Serangan terror (2) Perkelahian (9) Pengeroyokan (24) Bentrokan (9) Grafik.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/ kota di Maluku Utara Blokade () Kerusuhan (2) Pada tanggal 2/2/2 aksi serupa juga terjadi. Aksi gabungan dari unsur mahasiswa, masyarakat Desa Norama Ake, Desa Ake Dotilou, dan Dusun Paceda ini mendatangi kantor DPRD dan Polres Kota Tikep. Masyarakat tetap menuntut agar izin operasi perusahan dicabut dan membebaskan tiga orang warga yang ditahan pihak kepolisian atas tuduhan melakukan pengrusakan. Protes masyarakat dalam menolak beroperasinya PT. STA dan tuntutan membebaskan warga yang ditangkap belum membuahkan hasil Insiden konflik kekerasan antara perusahaan tambang dan masyarakat ini bukan baru pertama kali muncul. Data SNPK merekam sepanjang periode 2-2 terdapat sejumlah insiden konflik kekerasan antara perusahaan tambang dengan masyarakat (lihat Kotak.). 8

12 Edisi Februari, 2 Kotak. Sejumlah insiden dan dampak konflik kekerasan antara perusahan tambang dengan warga di Maluku Utara (2-2) Halmahera Tengah 2/2/2 Sejumlah massa melakukan aksi yang berujung perusakan terhadap propeti PT. Weda Bay Nikel. orang pendemo ditetapkan sebagai tersangka pengrusakan Halmahera Timur 7//22 27/2/22. Ratusan warga melakukan pemblokiran akses jalan ke lokasi pertambangan milik PT. Kemakmuran Pertiwi Tambang (PT. Harita Group) di desa Loleba. Sempat terjadi bentrok antara warga dan sejumlah karyawan. Warga menuntut ganti rugi tanah adat seluas hektar yang telah digunakan oleh perusahaan sejak tiga tahun lalu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sejumlah warga Desa Waijo melakukan aksi dan pemblokiran jalan terkait sengketa lahan dengan PT. Kemakmuran Pertiwi Tambang. orang cedera Kota Tidore Kepulauan 2/2/2 Warga melakukan aksi demonstrasi penolakan atas beroperasinya perusahaan tambang emas PT. Shana Tova Anugerah di Kecamatan Oba Tengah karena dinilai merusak tatanan sosial masyarakat dan lingkungan. Aksi berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Sejumlah orang mengalami cedera. 9

13 Edisi Februari, 2 NTT Sepanjang Februari 2 data SNPK mencatat total insiden konflik NTT kekerasan yang menyebabkan 8 cedera dan bangunan rusak yang terjadi di NTT (lihat Grafik..4). Sepanjang Februari 2 data SNPK mencatat total insiden Di NTT insiden konflik kekerasan yang mengemuka pada kon lik kekerasan yang menyebabkan 8 cedera dan bulan ini adalah bangunan terkait rusak tawuran yang terjadi antarpelajar. di NTT (lihat Gra ik Dalam. bulan.4). ini tercatat total insiden konflik kekerasan yang menyebabkan Di NTT insiden kon lik kekerasan yang mengemuka pada cedera dan bangunan rusak. bulan ini adalah terkait tawuran antarpelajar. Dalam bulan ini tercatat total insiden kon lik kekerasan yang menyebabkan Pada tanggal cedera 2/2/2 dan bangunan di Kec. rusak. Oebobo, Kota Kupang, gedung sekolah SMAN Kupang dihujani batu oleh sekelompok Pada tanggal 2/2/2 di Kec. Oebobo, Kota Kupang, gedung pelajar dari sekolah SMKN SMAN 2 Kupang. Kupang Sejumlah dihujani batu jendela oleh sekelompok ruang kelas rusak. Tak pelajar tinggal dari diam, SMKN 2 sejumlah Kupang. Sejumlah pelajar jendela SMAN ruang Kupang kelas membalas rusak. serangan Tak tinggal batu diam, tersebut. sejumlah pelajar Usai SMAN jam sekolah Kupang di membalas serangan batu tersebut. Usai jam sekolah di kawasan GOR Oepoi tawuran kembali pecah antara pelajar kawasan GOR Oepoi tawuran kembali pecah antara pelajar SMAN dengan SMAN SMKN dengan 2 SMKN Kupang. 2 Kupang. Dalam Dalam tawuran ini SMAN ikut membantu ikut membantu SMKN 2 SMKN Kupang. 2 Kupang. Insiden Insiden ini ini dipicu aksi balas dendam karena dendam sehari karena sebelumnya sehari sebelumnya seorang pelajar SMKN 2 2 Kupang dipukul oleh pelajar SMAN Kupang. Dampak dari Kupang dipukul tawuran oleh ini 2 pelajar orang cedera SMAN dan unit Kupang. mobil dinas Dampak BPKP NTT dari tawuran ini rusak 2 orang dan sejumlah cedera pelajar dan diamankan unit mobil aparat dinas polisi. BPKP NTT rusak dan sejumlah pelajar diamankan aparat polisi. Adapun di Kec. Oebobo, Kota Kupang pada tanggal 4/2/2 terjadi aksi kekerasan di mana sejumlah pelajar melakukan Adapun di Kec. pengroyokan Oebobo, terhadap Kota Kupang seorang pelajar. pada Insiden tanggal ini 4/2/2 bermula terjadi aksi ketika kekerasan kelompok di gang mana Angker sejumlah Cs menghadang pelajar seorang melakukan pelajar pengroyokan SMU terhadap dan menanyakan seorang asal sekolah. pelajar. Saat Insiden hendak ini menjelaskan, bermula korban langsung dikeroyok. Diduga para pelaku mengeroyok ketika kelompok korban karena Angker permasalahan Cs menghadang dendam antarsekolah. seorang Akibat pelajar SMU dan menanyakan insiden ini korban asal mengalami sekolah. cedera Saat hendak dan melaporkan menjelaskan, kasus korban langsung ini kepada dikeroyok. aparat kepolisian. Diduga para pelaku mengeroyok korban karena Sementara permasalahan itu, pada tanggal dendam 8/2/2 antarsekolah. tawuran antarpelajar Akibat insiden ini terjadi korban di Jalan mengalami Frans Seda, cedera depan Gedung dan melaporkan Keuangan Negara, kasus Kel. Fatululi, Kec. Oebobo, Kota Kupang. Tawuran yang ini kepada aparat kepolisian. melibatkan pelajar dari SMK Muhammadiyah dan SMAN 2 ini dipicu adanya isu pemukulan terhadap pelajar SMAN 2 oleh Sementara pelajar itu, pada dari SMK tanggal Muhammadiyah. 8/2/2 Aparat tawuran kepolisian antarpelajar yang terjadi di Jalan datang Frans ke lokasi Seda, berhasil depan membubarkan Gedung Keuangan tawuran. Tak Negara, tercatat Kel. Fatululi, dampak Kec. yang Oebobo, ditimbulkan Kota akibat Kupang. tawuran ini. Tawuran yang melibatkan Menyusul pelajar maraknya dari SMK kon lik Muhammadiyah kekerasan kalangan dan pelajar SMAN 2 ini dipicu adanya pada bulan isu ini, pemukulan Dinas Pendidikan terhadap Pemuda pelajar dan Olahraga SMAN (PPO) 2 Kota Kupang menggelar rapat kordinasi dengan jajaran kepala oleh pelajar dari SMK Muhammadiyah. Aparat kepolisian sekolah baik SMA maupun SMK untuk melakukan antisipasi yang datang tidak ke terulang lokasi kembali berhasil tawuran membubarkan dan meminta jajaran tawuran. sekolah Tak tercatat dampak dan orang yang tua murid ditimbulkan untuk memperketat akibat tawuran pengawasan ini. anak didik. Menyusul maraknya Fenomena tawuran konflik tidak kekerasan hanya terjadi di di kalangan kalangan pelajar pelajar pada bulan namun, ini, juga Dinas terjadi Pendidikan kalangan mahasiswa Pemuda di dan NTT. Olahraga Data SNPK (PPO) Kota sepanjang Kupang Januari menggelar 22 rapat Februari kordinasi 2 kon lik dengan kekerasan jajaran antarpelajar/ mahasiswa tercatat total insiden yang kepala sekolah baik SMA maupun SMK untuk melakukan mengakibatkan 2 cedera dan 2 bangunan rusak (lihat Kotak antisipasi.). tidak terulang kembali tawuran dan meminta jajaran sekolah dan orang tua murid untuk memperketat pengawasan anak didik. Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May-2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak 4 2 Konflik Main Hakim Sendiri (4) Konflik Tata Kelola Pemerintah () Grafik. Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT Grafik.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTT 2 Penganiayaan (7) 2 Konflik Sumber Daya () Pengeroyokan (9) 4 Bentrokan (2) Konflik Lainnya (2) Grafik. Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTT Grafik.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/ kota di NTT Fenomena tawuran tidak hanya terjadi di kalangan pelajar namun, juga terjadi di kalangan mahasiswa di NTT. Data SNPK sepanjang Januari 22 Februari 2 konflik kekerasan antarpelajar/ mahasiswa tercatat total insiden yang mengakibatkan 2 cedera dan 2 bangunan rusak (lihat Kotak.).

14 Edisi Februari, 2 Kotak. Sejumlah insiden dan dampak tawuran antarpelajar/ mahasiswa di NTT Kabupaten Lembata 28/2/22 Sejumlah pelajar SMP melakukan pengroyokan terhadap seorang pelajar SMU. Insiden ini dipicu masalah ketersinggungan. 2 orang cedera. Kabupaten Belu Kecamatan Atambua //22 Terjadi tawuran antarpelajar di SMKN Atambua saat diadakan kegiatan lomba bahasa Inggris dan seminar. Insiden ini dipicu karena ketersinggungan. orang cedera. 4/9/22 Terjadi tawuran antara mahasiswa asal Sumba dengan mahasiswa Alor tanpa alasan yang jelas. Mereka bentrok dengan menggunakan senjata tajam. Kec. Kelapa Lima /9/22 Tawuran kembali terjadi antara mahasiswa asal Sumba dengan mahasiswa Alor tanpa alasan yang jelas. Tidak ada korban dan dampak yang dilaporkan 8/9/22 Tawuran kembali pecah antara mahasiswa asal Sumba dengan mahasiswa Alor. Mahasiswa asal Sumba menyerang asrama Ende dan bentrok dengan mahasiswa Alor dengan menggunakan senjata tajam, dan batu. orang cedera dan bangunan rusak. Kota Kupang 29//22 Dipicu pembalasan atas penganiyaan, sejumlah mahasiswa melakukan pengeroyokan terhadap dua orang mahasiswa dari Kampus PGRI. 2 orang cedera. Kecamatan Oebobo //2 Terjadi tawuran antar puluhan pelajar dari SMKN 2 dan SMUN 2 dengan pelajar SMUN. Insiden ini dipicu karena dendam lama. orang cedera. 2/2/2 Tak jelas pemicunya, sejumlah pelajar SMKN 2 dengan SMAN terlibat tawuran. 2 orang cedera. 4/2/2 Sejumlah pelajar melakukan pengeroyokan terhadap seorang pelajar dari SMA. Insiden ini dipicu karena dendam lama. orang cedera. 8/2/2 Puluhan pelajar dari SMK Muhammadiyah terlibat tawuran dengan SMA Negeri 2. Insiden ini dipicu adanya isu bahwa salah satu pelajar dari SMK Muhamadiyah dipukul oleh pelajar SMAN 2.

15 Edisi Februari, 2 Papua Laporan Bulanan: Februari 2 Pada Februari 2 di Papua tercatat total 22 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 4 tewas, 2 cedera, dan Papua bangunan rusak (lihat Grafik ). Padasepanjang Februari 2 bulan di Papua ini tercatat total 22rentetan insiden kon lik Di Papua terjadi insiden kekerasan yang menyebabkan 4 tewas, 2 cedera, dan konflik bangunan kekerasan berupa penyerangan dan penembakan rusak (lihat Gra ik ). oleh kelompok bersenjata, tercatat total 4 insiden yang Di Papua sepanjang bulan ini terjadi rentetan insidencatatan kon lik data mengakibatkan 2 tewas dan 8 cedera. Dalam kekerasan berupa penyerangan dan penembakan oleh kelompok SNPK, jika dibandingkan wilayah lain sepanjang bersenjata, tercatat total 4dengan insiden yang mengakibatkan 2 tewas Januari 22-Februari tewas di wilayahdengan Papua dan 8 cedera. Dalam2, catatanjumlah data SNPK, jika dibandingkan wilayah lain sepanjang 22-Februari 2, jumlahkonflik tewas merupakan yang tertinggijanuari yakni [9 tewas] akibat di wilayah Papua merupakan yang tertinggi yakni [9 tewas] kekerasan. akibat kon lik kekerasan. dan penembakan oleh kelompok bersenjata Adapun Aksi aksipenghadangan penghadangan dan penembakan oleh kelompok terhadap anggota TNI di Kab. Puncak JayaPuncak dan Kab. Puncak pada bersenjata terhadap anggota TNI di Kab. Jaya dan Kab. tanggal 2/2/2 merupakan aksi kekerasan terbesar dilihat Puncak dari pada tanggal 2/2/2 merupakan aksi kekerasan jumlah korban. Sebanyak 8 anggota TNI dan 4 warga sipil terbesartewas dilihat jumlah korban. Sebanyak 8 anggota dalamdari insiden ini. Rentetan aksi kekerasan yang dilakukan tersebut tidakinsiden berhenti disitu. Pada tanggal TNI dankelompok 4 wargabersenjata sipil tewas dalam ini. Rentetan aksi 22/2/2 Super Puma M- yang mengangkuttersebut tujuh kekerasan yang helikopter dilakukan kelompok bersenjata jenazah anggota TNI yang tewas di Distrik Sinak, Kab. Puncak tidak berhenti disitu. Pada tanggal 22/2/2 helikopter ditembaki oleh kelompok bersenjata. Sedangkan pada tanggal Super Puma M-kembali yang terjadi mengangkut tujuh jenazah anggota 24//2 penembakan terhadap Heli MI-7 TNI yang tewas di Distrik Sinak, Kab. Puncak ditembaki oleh milik TNI yang mengantar logistik ke bandara Sinak, Kab. Puncak. kelompok bersenjata. Sedangkan pada tanggal 24/2/2 Berdasarkan penjelasan resmi yang disampaikan Menko kembalipolhukam, terjadi penembakan MI-7 milik penyeranganheli terhadap anggota TNITNI penembakan danterhadap di Kec. Tingginambut, yang baru ditempatkan pada Puncak. akhir Januari yang mengantar logistik ke bandara Sinak, Kab. Grafik 7. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May-2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 7.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Papua Konflik Sumber Daya () Konflik Lainnya () Konflik Tata Kelola Pemerintah () Konflik Separatisme () Konflik Pemilihan dan Jabatan (2) Konflik Main Hakim Sendiri () Konflik Identitas (4) 2, diperkirakan dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata pimpinan Goliat Tabuni. Sementara, penghadangan dan Berdasarkan penjelasan resmi yang disampaikan Menko penyerangan anggota TNI di Distrik Sinak, diduga dilakukan oleh Polhukam, penembakan danmiliter penyerangan terhadap kelompok bersenjata pimpinan Murib. anggota TNI di Kec. Tingginambut, yang baru ditempatkan Dalam kaitannya dengan kasus separatisme di Papua, dapat pada akhir Januari 2, diperkirakan dilakukan oleh 2 hingga 22 kasus separatisme dikatakan sejak tahun kelompok bersenjata pimpinan Goliat Tabuni. mengalami trend kenaikan baik dalam insiden kon lik Sementara, kekerasannya dampak yanganggota ditimbulkannya. penghadangan danmaupun penyerangan TNI Dibanding di Distrik tahun-tahun sebelumnya, separatisme mencapai puncaknya Sinak, diduga dilakukan olehkasus kelompok bersenjata pimpinan tahun 22 sebanyak [48 insiden] tetapi jumlah tewas yang Militer Murib. ditimbulkannya mengalami penurunan dibandingkan pada tahun Grafik 7. Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Papua Kerusuhan (4) Penganiayaan (4) 2 terdapat tewas akibat kon lik separatisme (lihat Tabel Pengeroyokan (9) 7.). Dalam kaitannya dengan kasus separatisme di Papua, dapat dikatakan sejak tahun 2lainnya hingga 22 kasus separatisme Insiden kon lik kekerasan yang terjadi di Papua adalah mengalami trend kenaikan baiknawapiri, dalamkab.insiden konflik bentrokan antarsuku di Kampung Mimika yakni antara Suku Kei (Maluku)dampak dengan Sukuyang Kamoro,ditimbulkannya. suku asli yang kekerasannya maupun mendiami Mimika. Bentrokan antarsuku ini bermulaseparatisme dari Dibanding tahun-tahun sebelumnya, kasus tewasnya seorang warga dari salah satu suku pada tanggal mencapai puncaknya tahun 22 sebanyak [48 9/2/2 saat terjadi pertikaian antara Suku Kei dan Sukuinsiden] tetapi Kamoro. jumlah tewas yang ditimbulkannya mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2 terdapat Kematian salah seorang warga tersebut menyulut perang tewas akibat konflik separatisme (lihat Tabel7.). bentrok antarsuku ini terjadi kali yang antarsuku. Insiden Perkelahian (2) Grafik 7.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/ kota di Papua mengakibatkan tewas, bangunan rusak, dan sejumlah warga Insiden cedera. konflik kekerasan lainnya yang terjadi di Papua adalah Atas bentrokan di dan Kampung Nawapiri, insiden iniantarsuku Kapolres Mimika Dandim 7 Mimika Kab. mempertemukan keduakei suku yang bertikai untuk mencari solusi Mimika yakni antara Suku (Maluku) dengan Suku Kamoro, damai danmendiami pihak keamanan memastikan akan bertindak tegas ini suku asli yang Mimika. Bentrokan antarsuku dengan memproses pelaku kekerasan untuk memastikan bermulapenegakan dari tewasnya seorang warga dari salah satu suku hukum. pada tanggal 9/2/2 saat terjadi pertikaian antara Suku Kei dan Suku Kamoro. Bentrokan (8) Kematian salah seorang warga tersebut menyulut perang antarsuku. Insiden bentrok antarsuku ini terjadi kali yang mengakibatkan tewas, bangunan rusak, dan sejumlah warga cedera. Atas insiden ini Kapolres Mimika dan Dandim 7 Mimika mempertemukan kedua suku yang bertikai untuk mencari solusi damai dan pihak keamanan memastikan akan bertindak tegas dengan memproses pelaku kekerasan untuk memastikan penegakan hukum. 2

16 Edisi Februari, 2 Tabel 7. Kekerasan Konflik Separatisme di Papua (2-22) Jumlah kejadian Jumlah Tewas

17 Edisi Februari, 2 Papua Barat Data SNPK mencatat sepanjang bulan Februari 2 di Papua Barat terdapat total 9 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan tewas, cedera, dan bangunan rusak (lihat Grafik ). Grafik 8. Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua Barat Dalam bulan ini insiden konflik kekerasan yang mengemuka di Papua Barat adalah terkait isu pembentukan/pemekaran wilayah atau Daerah Otonomi Baru (DOB). Insiden konflik kekerasan ini terjadi pada tanggal 2/2/2 di mana sejumlah orang warga Imekko merusak rumah dinas Bupati Sorong Selatan yang terletak di Kec. Teminabuan, Kab. Sorong Selatan. Pengrusakan dipicu karena warga kecewa terhadap pemerintah daerah yang memperlambat pembentukan DOB untuk wilayah Imekko agar terpisah dari Kabupaten Sorong Selatan. Terkait kasus ini, pemerintah setempat melalui Sekda Kabupaten Sorong Selatan menjelaskan bahwa Pemda sangat serius mendorong terbentuknya Kabupaten Imekko yang terdiri dari Kecamatan Inanwatan, Metemani, Kais dan Kokoda. Bukti keseriusan tersebut dapat dilihat dari berkas pembentukan Kabupaten Imekko yang telah disampaikan ke Kemendagri dan dana bagi pembentukan Kabupaten Imekko telah dianggarkan. Jauh hari sebelumnya, usulan pembentukan Kabupaten Imekko telah dibahas dalam rapat pleno DPRD Sorong Selatan pada 8 Juli 22. Berkas pembentukan Kabupaten Imekko telah ditandatangani Ketua dan Wakil Ketua DPRD dan diserahkan ke pemerintah kabupaten pada 27 Juli 22 untuk ditindaklanjuti ke Gubernur dan DPRD Provinsi Papua Barat. Pemerintah Provinsi Papua Barat kemudian akan merekomendasikan pengusulan pembentukan Kabupaten Imekko kepada Menteri Dalam Negeri. Adapun terkait kasus pengrusakan, aparat kepolisian masih memburu dan mencari pelaku. Atas insiden ini beberapa tokoh masyarakat Imekko menyesalkan dan berharap tidak terulang kembali. Meski pemerintah pusat menjalankan dan mengimbau perlunya moratorium pemekaran daerah sejak 28 namun, hingga kini aspirasi pemekaran daerah masih terus muncul. Pada Senin, 22//22, Kementerian Dalam Negeri dalam rapat dengan Komisi II DPR RI menyetujui DOB dari 9 DOB yang diusulkan. Dari DOB yang disetujui, 2 DOB berada dalam wilayah Papua Barat yakni Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pengunungan Arfak. Pemberian daerah otonomi baru ini mendorong aspirasi warga untuk terus menggulirkan pemekaran daerah di Papua Barat, termasuk desakan tuntutan aspirasi masyarakat Imekko. Jan-2 Feb-2 Mar-2 Apr-2 May- 2 Jun-2 Jul-2 Aug-2 Sep-2 Oct-2 Nov-2 Dec-2 Jan- Feb- Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 8.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Papua Barat Konflik Separatisme () Konflik Main Hakim Sendiri (7) Konflik Lainnya (4) Konflik Identitas (9) Konflik Sumber Daya (8) Konflik Tata Kelola Pemerintah (2) Konflik Pemilihan dan Jabatan (7) Grafik 8. Jumlah insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Papua Barat Demonstrasi () Blokade () Sweeping () Penganiayaan () Kerusuhan () Pengrusakan () Bentrokan (7) Serangan terror () Pengeroyokan (7) Grafik 8.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/ kota di Papua Barat Perkelahian () 78 Tak hanya itu, beberapa wilayah lainnya juga mengajukan dan memperjuangkan agar masuk dalam pemekaran wilayah untuk menjadi kabupaten di Papua Barat yakni wilayah Kokas, Muskona, Kuri Wamesa, dan Maybrat Sauw. Alasan utamanya adalah memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintahan dan untuk meningkatkan kesejahteraan. 4

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi yang aman dan kondusif merupakan salah satu syarat guna mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena proses penyelenggaraan pemerintahan akan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012 Edisi Desember, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Edisi Desember, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2014 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan APRIL BACK COVER DEPAN Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. segala bentuk dan prakteknya telah berupaya dikembangkan, namun. cacat dan kekurangan dari sistem tersebut semakin terlihat nyata.

BAB I PENGANTAR. segala bentuk dan prakteknya telah berupaya dikembangkan, namun. cacat dan kekurangan dari sistem tersebut semakin terlihat nyata. 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah lebih dari satu dasawarsa reformasi dijalani bangsa Indonesia kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara cenderung mengalami kemunduran kualitas, meskipun sistem

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentrokan massa kembali terjadi di Kabupaten Lampung Selatan antara Desa

I. PENDAHULUAN. Bentrokan massa kembali terjadi di Kabupaten Lampung Selatan antara Desa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentrokan massa kembali terjadi di Kabupaten Lampung Selatan antara Desa Agom Kalianda dan sekitarnya dengan massa Desa Balinuraga Kecamatan Way Panji Lampung Selatan pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2006 World Bank/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2006 World Bank/DSF Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2006 World Bank/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses perdamaian, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kerangka utama yang mendasari pembentukan bangsa dan negara Republik Indonesia. Upaya kelompok atau golongan

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Gerakan pemisahan diri (separatisme) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Aceh, Papua, dan Maluku merupakan masalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Gerakan separatisme masih menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi ancaman gerakan separatisme ini, pemerintahan Indonesia

Lebih terperinci

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus bergerak di Papua. Tidak hanya melakukan aktivitas politik tapi menggunakan kekerasan. Mereka

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara pimpinan. Maka hal ini yang membuat para pimpinan tidak memberikan celah untuk para mantan panglima wilayah melakukan hal-hal yang diluar keinginannya, bahkan pasca rapat tersebut para pimpinan tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Bentuk usaha dari tempat penulis melakukan kegiatan praktek kerja magang adalah sebuah instansi Pemerintahan Daerah tepatnya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2013 Edisi 2 Januari, 2 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2 Edisi 2 Januari, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2006 Bank Dunia/DSF

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2006 Bank Dunia/DSF Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2006 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses perdamaian, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Kasus separatisme di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang mengancam integritas Negara Kesatuan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010 Lampiran NO I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nomor 32 Tahun 2009 Tanggal 28 Desember 2009 TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010 Lampiran NO I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nomor 32 Tahun 2009 Tanggal 28 Desember 2009 TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Overview:

Overview: Monitoring Harian KEMENTERIAN SOSIAL RI TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 BULAN - TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 14 15 16

Lebih terperinci

Ini Dia Kronologis Kebakaran Hutan Yang Habiskan Lahan Riau

Ini Dia Kronologis Kebakaran Hutan Yang Habiskan Lahan Riau Ini Dia Kronologis Kebakaran Hutan Yang Habiskan Lahan Riau Nusantarapos,- Kebakaran hutan di Propinsi Riau yang terjadi beberapa waktu yang lalu ternyata menjadikan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

BIAYA PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK MEMBENGKAK.

BIAYA PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK MEMBENGKAK. BIAYA PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK MEMBENGKAK. PELAKSANAAN Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang rencananya akan digelar serentak 9 Desember 2015, ternyata masih sangat membebani keuangan sejumlah daerah.

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri yang memiliki pemikiran ilmiah (rasional), yang mana atas dasar itu pulalah mahasiswa

Lebih terperinci

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Oktober 2006 World Bank/DSF

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Oktober 2006 World Bank/DSF Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Oktober 26 World Bank/DSF Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik

BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik Biadab. Itu kata yang pantas untuk menggambarkan peristiwa terhadap almarhum Indra Kailani, anggota Serikat Petani Tebo. Ormas tani yang memperjuangkan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 06/Maret 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT

Lebih terperinci

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp. 021-7392315,7392352, Fax. 021-7392317 REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN 2016

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center ACEH KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center JABODETABEK NTT MALUKU PAPUA Edisi 04/Agustus 2013 Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.

Lebih terperinci

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KEBUN RAYA RIMBE MAMBANG

KEBUN RAYA RIMBE MAMBANG Senin, 14 Nopember 2016 KEBUN RAYA RIMBE MAMBANG Oleh: BUPATI BANGKA KRONOLOGIS KEBUN RAYA RIMBE MAMBANG 1. RINTISAN HUTAN RIMBE DI DESA DALIL LAHAN SELUAS 55,7 HEKTAR OLEH MASYARAKAT DESA DALIL DAN BUMDes

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses damai, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia

Lebih terperinci

Catatan Kebijakan. Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April 2012) Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia

Catatan Kebijakan. Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April 2012) Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia NAD KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT Catatan Kebijakan JABODETABEK Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia NTT MALUKU PAPUA Edisi 01/Juli 2012 Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Presented by Yaury Tetanel Strategic Alliance for Poverty Alleviation Disampaikan Dalam Diskusi Publik Akuntabilitas Sosial CSR Industri

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN 1 Biro Perencanaan dan Data 1. Bagian Program dan Anggaran Menyusun rencana, program, anggaran,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif di Indonesia, dinamika kehidupan terlalu cepat berubah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan mengakibatkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Oleh Dr. Muridan S. Widjojo (Koordinator Tim Kajian Papua LIPI) Ballroom B Hotel Aryaduta Jakarta, Senin,13 Desember 2010 Refleksi: 1. catatan

Lebih terperinci

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 33 TAHUN 1999 (33/1999) Tanggal: 19 MEI 1999 (JAKARTA) Tentang: PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA, Menimbang : a. bahwa Desa merupakan entitas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA - 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di sebabkan karena pelecehan seksual dimana adanya fitnah kepada warga masyarakat suku Bali

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa hutan dan lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

LAPORAN JANUARI MEI 2016

LAPORAN JANUARI MEI 2016 LAPORAN JANUARI 2015 - MEI 2016 KONSTITUSI MELINDUNGI DEMOKRASI Kebebasan berkumpul dan berekspresi adalah hak warga negara yang dilindungi oleh kons5tusi Indonesia dalam pasal 28 UUD 1945. Pasal 28 E

Lebih terperinci

SISTEM PENANGANAN DINI KONFLIK SOSIAL DENGAN NUANSA AGAMA

SISTEM PENANGANAN DINI KONFLIK SOSIAL DENGAN NUANSA AGAMA Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris Vol. 2., No. 1., 2016. Hal. 57-65 JIPP Non-Empiris SISTEM PENANGANAN DINI KONFLIK SOSIAL DENGAN NUANSA AGAMA a Subhan El Hafiz Universitas

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Sebagai bagian dari agenda untuk mewujudkan kondisi aman dan damai, upaya secara komprehensif mengatasi dan menyelesaikan permasalahan separatisme yang telah

Lebih terperinci

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 No Waktu Lokasi Peristiwa 1 4 Desember 2011 Perusahaan Sawit Kreung Jawa, Aceh Utara Pelaku penembakan : Penembakan terjadi saat para

Lebih terperinci

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia 14 Desember 2015 PROGRAM PENGUATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 88 TAHUN 2000 TENTANG KEADAAN DARURAT SIPIL DI PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PRESIDEN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi

Lebih terperinci

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke :

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke : LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME ------------------------------------------------------------ (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM

Lebih terperinci

2 Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2012

2 Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.995, 2015 BAWASLU. Penghitungan Suara. Pilkada. Pemungutan Suara. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

2008, No c. bahwa pembentukan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyar

2008, No c. bahwa pembentukan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyar No.188, 2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAHAN DAERAH. Wilayah. Provinsi Banten. Kabupaten/Kota Tangerang Selatan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935)

Lebih terperinci

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187); -2- Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 BPS PROVINSI ACEH No.02/01/Th.XIX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa

Lebih terperinci

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 2007 World Bank/DSF

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 2007 World Bank/DSF Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 27 World Bank/DSF Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT,

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU www. luwukpos.blogspot.co.id I. PENDAHULUAN Otonomi daerah secara resmi telah diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2001. Pada hakekatnya

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 07/Juli 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI

Lebih terperinci