Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER

2

3 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut, kita seringkali dihadapkan pada gangguan Kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenko Kesra berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan Kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 2012, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

4 Tentang SNPK S istem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. Laporan Bulanan ini menyajikan data dan informasi konflik kekerasan yang menonjol setiap bulan secara faktual. Publikasi ini didedikasikan sebagai bahan rujukan dalam rangka pencegahan konflik kekerasan. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: pertama, pengumpulan data secara rinci dan berkala tentang kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa kekerasan terjadi serta apa saja dampaknya; kedua, laporan atas data yang diperbaharui setiap bulan. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang sudah tersedia secara publik termasuk berita yang dimuat oleh surat kabar lokal dilengkapi oleh berbagai sumber non-media baik berupa laporan pemerintah, kajian akademis dan laporan LSM. Data SNPK dikumpulkan sejak 1998 dan diperbaharui setiap bulan dan disajikan melalui portal SNPK ( Portal SNPK menyajikan data tentang empat kategori kekerasan yakni: (i) Konflik (termasuk konflik yang dipicu oleh permasalahan terkait sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, separatisme, pemilukada, identitas dan main hakim sendiri), (ii) Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berpotensi menimbulkan konflik sosial (KDRT), (iii) Dampak kekerasan dari Kriminalitas yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, dan (iv) Kekerasan dalam penegakan hukum. Dalam setiap insiden yang tercatat di dalam database ditampilkan sumber informasi yang digunakan. SNPK melakukan pemantauan di 13 wilayah yakni: Aceh, Jabodetabek, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan NTB. Pencakupan lebih luas sedang diupayakan agar data kekerasan dari semua wilayah di Indonesia dapat disediakan. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan dari Bank Dunia dan The Habibie Center dengan hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-Building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa yang akan datang, Kemenko Kesra sedang mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat.

5 Gambaran Umum Dalam bulan Desember data SNPK mencatat total 654 insiden kekerasan yang mengakibatkan 91 tewas, 463 cedera, dan 69 bangunan rusak. Jumlah tewas mengalami kenaikan dibandingkan pada bulan November (86 tewas) dan masih di atas rata-rata korban tewas pada 12 bulan sebelumnya (89 korban tewas per bulan di periode Desember November ). Tercatat sebanyak 189 insiden jenis konflik terjadi yang mengakibatkan 22 tewas, 165 cedera, dan 35 bangunan rusak. Lebih jauh, konflik kekerasan yang menyebabkan jumlah tewas terdiri dari konflik identitas (12 tewas), konflik main hakim sendiri (8 tewas), dan (1 tewas) berasal dari kategori konflik lainnya dan konflik sumber daya. Dari sisi kategori konflik kekerasan, jumlah insiden konflik main hakim sendiri merupakan yang tertinggi yakni 86 insiden kekerasan. Lihat Tabel 1. Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di 13 wilayah (Desember ) Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Jenis Kekerasan Desember November Desember November Desember November Desember November Desember November Desember November Desember November Desember November Desember November Desember November Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintah Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Data SNPK mencatat dalam periode bulan Desember terdapat kasus-kasus konflik kekerasan yang mengemuka, yakni **: Konflik Identitas v Di wilayah Jabodetabek tercatat jumlah korban tewas terbanyak berasal dari dua insiden konflik identitas yang terjadi berupa pengepungan disertai kontak senjata antara aparat keamanan dengan sejumlah orang terduga pelaku aksi terorisme dan aksi tawuran antarpelajar. Keseluruhan insiden konflik identitas yang terjadi di wilayah ini tercatat sebanyak 10 insiden kekerasan yang berdampak pada sembilan tewas, tujuh diantaranya cedera, dan satu bangunan rusak. v Di Maluku terdapat konflik identitas yang dipicu masalah antaretnis/suku dan antarkampung yang terjadi di Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon dan di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kab. Maluku Tengah. Insiden kekerasan berupa bentrokan tersebut tercatat sebanyak tiga kali dan menewaskan satu orang. v Sedangkan di NTT insiden konflik identitas yang dipicu permasalahan antarkampung telah mengakibatkan setidaknya satu orang tewas dan lima bangunan rusak. Bentrokan antarkampung ini terjadi antara warga Kampung Kuanfeu dengan Kampung Timor di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. v Bentrokan antarkampung juga terjadi di sejumlah wilayah lainnya yakni di Sulawesi Tengah yang melibatkan Desa Pesaku dengan Desa Rampadede dan di Maluku Utara yang melibatkan sejumlah pemuda dari Kelurahan Toboko dan Kelurahan Kota Baru serta Kelurahan Rua dan Kelurahan Sasa. Sedangkan di NTB bentrokan antarkampung melibatkan warga Nisa dan warga Cenggu. Daya v Terjadi delapan insiden kekerasan berupa penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal di areal PT. Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Papua. Insiden ini tidak menimbulkan korban tetapi sejumlah mobil mengalami kerusakan akibat tembakan. v Bentrokan antara Desa Mamala dan Desa Morela di Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah, Maluku, kembali terjadi. Bentrokan ini dipicu permasalahan batas/ lahan desa yang saling klaim. Perseteruan kedua desa ini sudah 1

6 cukup lama dan seringkali memicu aksi kekerasan. Insiden bentrokan ini diprovokasi oleh ledakan bom dan meluas hingga kedua desa saling serang dengan senjata api dan bom rakitan yang setidaknya telah mencederai satu orang. v Sedangkan di Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara terjadi bentrokan yang dilaterbelakangi permasalahan sengketa jalan kampung/desa yang setidaknya menyebabkan tujuh orang diantaranya mengalami cedera. Konflik Pemilihan dan Jabatan v Di Aceh terjadi beberapa insiden kekerasan menjelang pemilihan legislatif 2014 berupa perusakan atribut partai dan alat peraga kampanye yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Insiden perusakan ini menyasar kepada Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA). v Sedangkan di Maluku Utara terjadi demonstrasi yang berujung ricuh terkait protes hasil pemilukada Maluku Utara. Para demonstran menuntut Mahkamah Konstitusi membatalkan keputusan KPU yang telah menetapkan pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa sebagai pemenang. Tercatat sebanyak empat orang cedera dalam insiden kekerasan ini. Hakim Sendiri v Sepanjang bulan Desember tercatat total 86 insiden konflik main hakim sendiri yang menyebabkan delapan orang tewas, 102 cedera, dan 10 bangunan rusak. Insiden konflik main hakim sendiri yang tertinggi terjadi di Wilayah Jabodetabek total 27 insiden kekerasan yang menyebabkan dua tewas dan 35 cedera. Kemudian disusul Papua Barat sebanyak tujuh insiden kekerasan yang menyebabkan tiga orang tewas, enam cedera, dan sembilan bangunan rusak. Sedangkan di Aceh sebanyak empat insiden kekerasan yang mengakibatkan satu tewas dan enam orang diantaranya cedera. Insiden konflik main hakim sendiri juga tersebar di wilayah lainnya. Selain itu, insiden kekerasan dalam kategori konflik lainnya -pemicu atau motif belum diketahui- juga tercatat yakni sebanyak 10 insiden kekerasan yang menyebabkan satu tewas, sembilan cedera, dan satu bangunan rusak. Dari insiden kekerasan tersebut satu orang korban tewas berada di Papua Barat berupa pengeroyokan terhadap buruh pelabuhan oleh sejumlah orang tak dikenal. 2 **) Laporan bulanan hanya mengulas jenis kekerasan berdasarkan kategori konflik.

7 Aceh Sepanjang bulan Desember terdapat 17 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 1 tewas, 7 cedera, dan 2 bangunan rusak yang terjadi di Aceh (lihat Grafik ). Grafik 1.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh Insiden konflik kekerasan yang mengemuka selama bulan ini adalah konflik pemilihan dan jabatan yang tercatat sebanyak enam insiden yang menyebabkan satu orang cedera. Insiden kekerasan tersebut terkait pelaksanaan pemilihan legislatif, perselisihan internal partai, dan pelantikan Wali Nanggroe. Menjelang kontestasi pemilihan legislatif 2014, insiden pengerusakan alat peraga kampanye dan atribut partai marak terjadi. Setidaknya tercatat empat insiden pengerusakan alat peraga kampanye dan atribut partai yang terjadi di Kota Lhokseumawe, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Utara, dan Kab. Aceh Besar. Keseluruhan insiden pengerusakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal tersebut menyasar pada alat peraga kampanye dan atribut partai milik Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA). Sedangkan insiden kekerasan terkait perselisihan internal partai terjadi di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) di Desa Pulau Sarok, Kec. Singkil, Kab. Aceh Singkil. Insiden kekerasan berupa perkelahian yang menyebabkan seorang cedera ini melibatkan sesama kader PA yang dilatarbelakangi ketidaksetujuan atas pemilihan ketua PA setempat. Selain itu, pengukuhan Malik Mahmud Al Haitar sebagai Wali Nanggroe Aceh pada tanggal 16/12/ diwarnai bentrokan antara aparat keamanan dengan massa yang menghadiri acara pengukuhan. Bentrokan ini dipicu pengambilan paksa bendera Bulan Bintang oleh aparat keamanan yang dibawa oleh sejumlah orang dalam acara pengukuhan. Insiden ini berakhir ketika aparat keamanan mengembalikan bendera Bulan Bintang kepada massa. Terkait konflik tata kelola pemerintahan tercatat sebanyak empat insiden kekerasan yang mengakibatkan dua bangunan rusak. Sedangkan dalam konflik sumber daya tercatat dua insiden kekerasan yang dipicu masalah kerusakan lingkungan serta penertiban pedagang dan konflik identitas tercatat satu insiden kekerasan terkait pertandingan sepak bola. Adapun, dalam insiden konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak empat insiden kekerasan yang mengakibatkan satu orang tewas dan enam lainnya cedera yang terjadi terkait kasus pencurian dan penghinaan. ACEH ACEH ACEH Serangan terror (9) Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 1.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Aceh Konflik SeparaWsme (1) Konflik IdenWtas (11) Penganiayaan (27) Hakim Sendiri (117) Pengrusakan (63) Penculikan (4) 42 Konflik Lainnya (4) Konflik Pemilihan dan Jabatan (50) Grafik Grafik Jumlah insiden berdasarkan bentuk bentuk kekerasan kekerasan di Aceh di Aceh (Desember 2012 Desember ) ) Daya (29) Konflik Tata Kelola Pemerintah (44) Demonstrasi (13) Bentrokan (10) Pengeroyokan (124) Grafik Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Aceh di Aceh ) Perkelahian (6)

8 Lampung Di Lampung tercatat sebanyak 3 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 3 cedera selama bulan Desember (lihat Grafik ). Grafik 2.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Lampung Pada bulan ini tidak ada insiden konflik kekerasan yang menonjol di Lampung. Data SNPK hanya mencatat tiga insiden konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan tidak orang cedera, yang dipicu oleh pencurian dan penjambretan. Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 2.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Lampung LAMPUNG Konflik Lainnya (1) Hakim Sendiri (9) Daya (7) Grafik Grafik 2.3 Jumlah 2.3 Jumlah tewas tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Lampung (Desember (Desember Desember ) LAMPUNG Penganiayaan (2) Kerusuhan (1) Bentrokan (3) Pengeroyokan (10) Perkelahian (1) Grafik Grafik 2.4 Jumlah 2.4 Jumlah tewas tewas berdasarkan kab/kota di Lampung (Desember (Desember Desember ) LAMPUNG 4

9 Jabodetabek Data SNPK mencatat sebanyak 46 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 11 tewas, 53 cedera, dan 2 bangunan rusak yang terjadi selama bulan Desember di wilayah Jabodetabek (lihat Grafik ). Grafik 3.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek Insiden konflik kekerasan yang mengemuka dalam bulan ini adalah konflik identitas yang tercatat sebanyak 10 insiden yang menyebabkan sembilan tewas, tujuh cedera, dan satu bangunan rusak. Keseluruhan insiden kekerasan tersebut terkait tawuran, bentrok antarkampung, perselisihan antarormas, dan terorisme. Korban tewas terbanyak diantaranya berasal dari dua insiden konflik identitas terkait aksi terorisme terjadi di Kota Tangerang Selatan dan Kota Bekasi. Pada tanggal 31/12/ terjadi insiden pengepungan dan baku tembak antara aparat kepolisian dengan sejumlah orang yang diduga pelaku terorisme di sebuah rumah di Gang Haji Hasan, Desa Sawah, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Insiden pengepungan ini berawal dari adanya pengakuan terduga teroris yang ditangkap sebelumnya di Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, oleh satuan Densus 88 tentang keberadaan kelompoknya di daerah Ciputat. Baku tembak dimulai setelah aparat kepolisian menembak seorang terduga teroris hingga tewas yang kedapatan keluar rumah dengan mengggunakan sepeda motor. Kelompok terduga teroris memberikan perlawanan ketika digerebek Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Pengepungan dan baku tembak yang berlangsung hingga dini hari itu berakhir setelah lima orang terduga teroris tewas dan tercatat juga seorang polisi cedera. Sedangkan di Kota Bekasi pada tanggal 15/12/ terduga teroris tewas tertembak oleh aparat kepolisian saat berusaha melarikan diri dalam kejaran aparat kepolisian. Dalam tawuran antarpelajar tercatat enam insiden yang menewaskan dua orang. Korban tewas berasal dari tawuran yang terjadi di Kota Depok dan Kota Bogor. Selain itu, data SNPK mencatat sejumlah insiden konflik yang terjadi di wilayah ini, yakni sebanyak 27 insiden konflik main hakim sendiri yang menyebabkan dua tewas dan 35 lainnya cedera yang dipicu permasalahan pencurian, penghinaan, perselingkuhan, dan penganiayaan. Dalam konflik sumber daya tercatat enam insiden yang mengakibatkan 11 orang cedera dan satu bangunan rusak yang berasal dari sengketa lahan, warisan, dan penertiban kaki lima. Sedangkan dalam konflik tata kelola pemerintahan tercatat berupa demonstrasi buruh terkait upah di Kab. Tangerang dan demonstrasi mahasiswa terkait isu korupsi di Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) di Kota Bogor. Dalam insiden konflik lainnya yang belum diketahui pemicunya tercatat satu insiden. Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak JABODETABEK Grafik 3.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Jabodetabek Hakim Sendiri (38) Pengeroyokan (33) Konflik Lainnya (5) Konflik IdenWtas (21) Daya (5) Grafik Grafik 3.3 Jumlah 3.3 Jumlah tewas tewas berdasarkan bentuk kekerasan di di Jabodetabek (Desember 2012 Desember ) JABODETABEK Penganiayaan (4) Demonstrasi (1) Serangan terror (2) Bentrokan (20) Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas tewas berdasarkan area di di Jabodetabek (Desember 2012 Desember ) Perkelahian (9) 2 10 JABODETABEK 5

10 NTB Di NTB pada bulan Desember terjadi sebanyak 26 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 27 cedera dan 1 bangunan rusak (lihat Grafik ). Dua insiden konflik identitas dalam bentuk bentrokan antarkampung terjadi di Kabupaten Bima pada tanggal 30/12/. Insiden pertama terjadi di terminal Tente Kecamatan Woha di mana sekelompok warga Nisa menganiaya tiga warga Cenggu. Di hari yang sama, bertempat didepan Kantor Pertanian Kecamatan Belo, warga kedua desa kembali bersitegang. Kali ini, seorang warga Nisa menjadi korban pembacokan yang ditengarai merupakan aksi balasan atas insiden sebelumnya. Dilaporkan, warga kedua desa ini sudah sering terlibat pertikaian dan aksi saling serang. Tercatat tujuh insiden konflik tata kelola pemerintahan yang menyebabkan satu orang cedera dan satu bangunan rusak yang beberapa insiden kekerasan diantara memerlukan perhatian, yakni pada tanggal 2/12/ mahasiswa berdemonstrasi di depan kantor DPRD Kab. Bima menuntut percepatan perbaikan jalan di Desa Sai Sampungu, Kec. Soromandi. Demonstrasi yang sempat diwarnai pelemparan pos jaga gedung DPRD tersebut dapat dibubarkan setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan menangkap seorang pendemo. Kemudian pada tanggal 16/12/ di Kec. Woha, Kota. Bima, terjadi unjuk rasa mendesak percepatan pembangunan kantor bupati di Desa Penapali Kecamatan Woha. Demonstran mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran Rp 20 miliar untuk pembangunan kantor bupati tersebut. Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi anarkis setelah massa menyandera dan merusak mobil dinas, memblokir jalan, dan membakar ban bekas. NTB NTB Grafik 4.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTB Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 4.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTB Hakim Sendiri (10) Penganiayaan (1) Konflik Lainnya (2) Konflik IdenWtas (7) Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTB di NTB (Desember 2012 Desember ) Bentrokan (4) Daya (1) Insiden lainnya dipicu oleh ketidakpuasa penyaluran bantuan bedah rumah di Desa Godo, Kec. Woha, Kota Bima tanggal 20/12/ di mana sekelompok warga Desa Godo mendatangi kantor desa meminta penjelasan alokasi dana bedah rumah, yang menurut mereka tidak disalurkan ke pihak yang tepat. Aksi itu membuat warga yang menerima bantuan emosi lantaran merasa terganggu yang berujung bentrok sebelum dapat dilerai oleh staf pemerintah desa. Terkait adanya dugaan pungli di Dinas Kehutanan Kab. Dompu, ratusan massa melakukan aksi untuk menghentian pemerasan dan pembebasan truk yang disita oleh Dinas Kehutanan. Tuntutan tersebut akhirnya dipenuhi setelah mereka berdialog dengan perwakilan Dinas Kehutanan. NTB 6 Pengeroyokan (10) 6 Perkelahian (5) Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTB di NTB (Desember Desember Desember ) ) Sedangkan konflik main hakim sendiri tercatat 14 insiden yang menyebabkan 18 orang cedera. Keseluruhan insiden kekerasan dipicu kasus pencurian, penganiayan, dan penghinaan LOMBOK TENGAH SUMBAWA DOMPU KAB BIMA MATARAM 6

11 NTT Sepanjang bulan Desember insiden konflik kekerasan yang terjadi di NTT sebanyak 10 insiden yang menyebabkan 3 tewas, 4 cedera, dan 5 bangunan rusak (lihat Grafik ). Grafik 5.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT Dalam bulan ini insiden kekerasan terkait konflik identitas tercatat sebanyak tiga insiden yang menyebabkan satu tewas dan lima bangunan rusak. Konflik identitas yang menyebakan korban tewas berasal dari bentrokan antarkampung pada tanggal 1/12/ di Jalan Kedondong, Kel. Oepura, Kec. Maulafa, Kota Kupang, di mana lebih dari 100 orang warga dari Kampung Kuanfeu menyerang warga dari Kampung Timor yang sedang mengadakan pesta pernikahan. Insiden ini berawal dari saling senggol dan adu mulut dan kemudian terjadi perkelahian hingga menyebabkan bentrokan. Akibat bentrokan seorang warga Kampung Timor tewas, warga Kampung Timor kemudian melakukan pembalasan dan menyerang kembali yang mengakibatkan lima bangunan dan dua mobil dirusak. Aparat kepolisian yang datang berusaha melerai dan mengeluarkan tembakan peringatan. Tetapi massa tidak menghiraukan. Data SNPK mencatat sebanyak tiga insiden konflik sumberdaya terkait permasalahan lahan yang menyebabkan satu orang tewas. Korban tewas terjadi di Patisomba, Kel. Wuring, Kec. Alok Barat, Kab. Sikka, pada tanggal 8/12/ di mana seorang warga menganiaya pamannya sendiri hingga tewas karena kesal tidak mendapatkan sertifikat tanah. Disamping itu, pelaku juga dendam karena pernah dibacok oleh anak korban. Selain itu, dalam konflik main hakim sendiri tercatat tiga insiden kekerasan yang menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya cedera. Aksi main hakim sendiri tersebut dilatarbelakang pembalasan atas penghinaan dan pengerusakan. Sedangkan dalam konflik tata kelola pemerintahan terdapat satu insiden kekerasan yang menyebabkan dua orang cedera terkait upaya tindakan aparat keamanan dalam penegakan hukum. NTT NTT Konflik IdenWtas (3) Konflik Pemilihan dan Jabatan (4) Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 5.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di NTT Hakim Sendiri (5) Penganiayaan (12) Pengeroyokan (8) Daya (19) Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di NTT di NTT Bentrokan (11) Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di di NTT NTT ) NTT

12 Kalimantan Barat Data SNPK mencatat sebanyak total 2 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 1 tewas dan 1 cedera yang terjadi di Kalimantan Barat sepanjang bulan Desember (lihat Grafik ). Grafik 6.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat Keseluruhan insiden konflik kekerasan dalam bulan ini terjadi dalam konflik main hakim sendiri yang dipicu kasus pencurian di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 6.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Barat KALBAR Konflik Lainnya (1) Hakim Sendiri (47) Daya (7) Konflik Tata Kelola Pemerintah (9) Konflik Pemilihan dan Jabatan (5) Konflik IdenWtas (1) Grafik Grafik 6.3 Jumlah 6.3 Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Barat Barat KALBAR Demonstrasi (2) Penganiayaan (2) Kerusuhan (1) Bentrokan (1) Pengrusakan (11) Perkelahian (3) Pengeroyokan (50) Grafik Grafik 6.4 Jumlah 6.4 Jumlah insiden insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Barat (Desember (Desember Desember ) KALBAR 8

13 Kalimantan Tengah Di Kalimantan Tengah tercatat total 7 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 6 cedera dan 1 bangunan rusak selama bulan Desember (lihat Grafik ). Terdapat dua insiden konflik sumber daya yang menyebabkan seorang cedera. Adapun, korban cedera diakibatkan penganiayaan yang menimpa seorang petugas satuan pengamanan (satpam) perusahaan tambang yang berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tanggal 28/12/ di mana korban bersitegang dengan Sekretaris Desa di Rubung Buyung yang keberatan atas aktivitas pertambangan di daerahnya. Selain itu, tercatat sebanyak lima insiden konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan lima orang cedera. Keseluruhan insiden kekerasan ini terjadi karena permasalahan pencurian dan penghinaan. Grafik 7.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Tengah Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 7.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Tengah KALTENG Konflik Lainnya (4) Hakim Sendiri (55) Daya (32) Konflik Tata Kelola Pemerintah (2) Konflik Pemilihan dan Jabatan (11) Konflik IdenWtas (1) Grafik Grafik 7.3 Jumlah 7.3 Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di di Kalimantan Tengah Tengah Penganiayaan (7) Demonstrasi (4) Blokade (1) Kerusuhan (1) Bentrokan (5) Pengrusakan (18) Perkelahian (2) Serangan terror (7) Pengeroyokan (60) KALTENG Grafik Grafik Jumlah Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di di Kalimantan Tengah Tengah (Desember 2012 Desember ) KALTENG

14 Kalimantan Timur Selama bulan Desember data SNPK mencatat sebanyak 17 insiden konflik kekerasan dengan dampak 18 cedera dan 1 bangunan rusak yang terjadi di Kalimantan Timur (lihat Grafik ). Terdapat dua insiden konflik sumber daya yang berdampak pada satu bangunan rusak. Satu insiden kekerasan diantaranya yang menonjol terjadi di Kecamatan Waru di Kota Penajam Paser Utara pada tanggal 26/12/ di mana sekitar 100 warga Penajam Paser Utara yang terdiri dari anggota Himpunan Kelompok Tani (HKT) dan ormas setempat merusak dan membakar post satpam dan portal perusahaan perkebunan PT. Fajar Surya Swadaya (PT. FSS). Kemarahan dan kekecwaan warga ini dipicu sengketa tanah seluas enam ribu hektar antara perusahaan dan warga yang tidak kunjung tuntas. Sementara itu, konflik identitas berupa bentrokan antarkampung terjadi di Balikpapan. Pada tanggal 8/12/, puluhan pemuda Baru Ilir terlibat perang batu dengan puluhan pemuda Marga Sari di persimpangan Jalan Sepaku. Motif tawuran masih diselidiki, namun dilaporkan telah terjadi beberapa kali insiden terjadi di lokasi yang sama. Pada aksi tawuran kali ini, kedua kelompok mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan balok kayu. Aparat kepolisian berhasil membubarkan aksi tersebut, namun tidak menahan pelaku. Data SNPK juga mencatat insiden kekerasan lainnya yang terdiri dari konflik main hakim sendiri sebanyak 10 insiden kekerasan dengan dampak 13 orang cedera, yang keseluruhan aksi main hakim sendiri terjadi karena kasus pencurian. Dalam insiden konflik tata kelola pemerintahan tercatat dua insiden yang menyebabkan satu orang cedera. Kemudian dalam konflik pemilihan dan jabatan tercatat sebanyak dua insiden dengan dampak empat orang cedera yang dilatarbelakangi pemilihan presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan pengerusakan terhadap baliho seorang caleg karena melanggar aturan. KALTIM Grafik 8.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Timur Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 8.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Kalimantan Timur Konflik Lainnya (7) Konflik Lainnya (7) Hakim Sendiri (129) Pengeroyokan (133) Daya (20) Konflik Tata Kelola Pemerintah (8) Konflik Pemilihan dan Jabatan (3) Konflik IdenWtas (14) Grafik Grafik 8.3 Jumlah 8.3 Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di Kalimantan Timur Timur Sweeping Penganiayaan Sweeping (1) (11) (1) Demonstrasi (6) Pengrusakan (14) Bentrokan (9) Serangan terror Perkelahian (4) (3) KALTIM Grafik Grafik 8.4 Jumlah 8.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Kalimantan Timur (Desember (Desember Desember ) KALTIM 10

15 Sulawesi Tengah Data SNPK mencatat sebanyak 5 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 5 cedera dan 5 bangunan rusak sepanjang bulan Desember di Sulawesi Tengah (lihat Grafik ). Grafik 9.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Sulawesi Tengah Kendati tak ada aksi terorisme yang biasa mewarnai insiden kekerasan di wilayah ini, namun selama bulan ini tercatat beberapa insiden yang mengemuka diantaranya terkait bentrokan antardesa dan sengketa lahan antara perusahaan dan masyarakat. Di kawasan Desa. Poboya, Kec. Palu Timur, Kota. Palu, pada tanggal 11/12/ ratusan warga Poboya melakukan penyerangan terhadap tambang milik PT. Panca Logam di lokasi pertambangan Poboya. Warga yang mendatangi basecamp perusahan membawa clurit dan parang dengan beringas merusak dan membakar basecamp. Empat petak basecamp, lokasi pengeringan material tambang, genset serta bahan-bahan kimia untuk bahan tambang berupa karbon dan sejenisnya habis dilalap api. Tak hanya itu, sejumlah karyawan menjadi sasaran amuk. Tercatat tiga orang karyawan mengalami cedera. Aksi pengerusakan dan penganiayaan ini dipicu kekesalan warga terhadap perusahan yang belum memenuhi ganti rugi lahan milik warga. Insiden konflik kekerasan terkait bentrok antardesa terjadi antara Desa Pesaku dengan Desa Rampadede di Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi. Bentrokan yang terjadi pada tanggal 2/12/ ini dipicu permasalahan dendam dan permasalahan antardesa yang sudah cukup lama terjadi. Akibat bentrokan tersebut satu rumah milik warga terbakar. Selain itu, data SNPK juga mencatat insiden konflik tata kelola pemerintahan berupa pengerusakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap pagar kandang desa yang terjadi di Desa. Kayutanyo, Kec. Luwuk Timur, Kab. Banggai. Diduga insiden kekerasan ini terkait program pemerintah berupa bantuan ternak sapi yang tidak tepat sasaran. Sedangkan dalam konflik main hakim sendiri, data SNPK mencatat dua insiden kekerasan yang mengakibatkan dua orang mengalami cedera. Kedua insiden tersebut dilatarbelakangi pembalasan atas penghinaan. Hakim Sendiri (3) SULTENG Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 9.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Sulawesi Tengah Penganiayaan (6) Konflik IdenWtas (7) Konflik Lainnya (1) Pengeroyokan (5) Daya (1) Konflik Pemilihan dan Jabatan (1) Grafik Grafik 9.3 Jumlah 9.3 Jumlah tewas tewas berdasarkan bentuk kekerasan di di Sulawesi Tengah Tengah ULTENG Bentrokan (2) LTENG Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di di Sulawesi Tengah Tengah Banggai Poso Buol Sigi Palu 11

16 Maluku Pada bulan Desember tercatat 5 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 1 tewas, 3 cedera, dan 1 bangunan rusak yang terjadi Maluku (lihat Grafik ). Terdapat insiden konflik kekerasan yang mengemuka sepanjang bulan ini yakni insiden konflik identitas yang terjadi di Batu Merah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, dilatarbelakangi masalah etnis/suku. Insiden bentrokan yang terjadi pada tanggal 5/12/ ini, melibatkan dua kelompok warga yang berasal dari satu dusun yakni antara warga Kahena dan warga Kabau, mereka terlibat saling serang dengan batu. Dalam bentrokan seorang warga Kabau menjadi korban penikaman hingga tewas. Mengetahui adanya korban tewas, bentrokan semakin besar. Aparat kepolisian berhasil membubarkan massa setelah melepaskan tembakan gas air mata. Dalam bentrokan ini aparat kepolisian mengamankan seorang warga. Tercatat juga pasca insiden bentrokan, pada tanggal 8/12/ salah seorang warga Kabau menjadi korban pelemparan yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Diduga pelemparan tersebut masih terkait konflik yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Insiden konflik identitas berikutnya yakni berupa bentrokan yang terjadi di Desa Suli, Kec. Salahutu, Kab. Maluku Tengah dipicu oleh permasalahan antarkampung. Bentrokan yang terjadi pada tanggal 4/12/ ini berawal dari adanya penganiayaan warga Suli oleh warga Tial. Korban kemudian melapor ke Raja Negeri Suli dan bersama-sama mendatangi warga Tial untuk meminta penjelasan. Namun, diperjalanan mereka dihadang oleh warga Tial. Bentrokan tak terhindarkan hingga berlangsung dini hari. Aparat kepolisian yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi dan mengamankan situasi serta mengamankan pelaku penganiayaan tersebut. Sementara itu, pada tanggal 10/12/ terjadi bentrokan antara Desa Mamala dan Desa Morela di Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah, terkait konflik sumber daya yang dipicu sengketa lahan yang sudah cukup lama. Insiden bentrokan ini berawal dari ledakan bom rakitan yang dilempar oleh orang tak dikenal ke rumah seorang warga hingga sebagian rumah terbakar dan kemudian disusul saling kontak senjata serta pelemparan bom antar kedua desa di perbatasan desa. Kontak senjata baru berhasil diredam setelah gabungan aparat kepolisian dan TNI diturunkan. Dalam bentrok yang berlangsung hingga dini hari itu diketahui seorang warga mengalami luka tembak. Selain itu, data SNPK juga mencatat satu insiden konflik main hakim sendiri yang menyebabkan dua orang cedera. Aksi main hakim sendiri tersebut dipicu permasalahan penghinaan. MALUKU Hakim Sendiri (6) Konflik IdenWtas (1) Serangan terror (1) Grafik 10.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 10.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Maluku 7 7 Bentrokan (10) Daya (13) Grafik 10.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Maluku Grafik 10.3 Jumlah (Desember tewas berdasarkan 2012 Desember bentuk ) kekerasan di Maluku MALUKU Penganiayaan (4) Kerusuhan (5) Grafik 10.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di Maluku Grafik 10.4 (Desember Jumlah tewas 2012 berdasarkan Desember ) kab/kota di Maluku 5 MALUKU 1 Maluku Tengah Buru Seram Bagian Barat Ambon 12

17 Maluku Utara Data SNPK mencatat sebanyak 16 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 15 orang cedera dan 3 bangunan rusak di Maluku Utara sepanjang bulan Desember (lihat Grafik ). Insiden konflik kekerasan yang mengemuka sepanjang bulan ini adalah bentrokan yang dilatarbelakangi permasalahan antarkampung yang sudah cukup lama. Pada tanggal 22/12/ di Kec. Ternate Tengah, Kota Ternate, sejumlah pemuda dari Kelurahan Toboko terlibat saling serang dengan pemuda Kelurahan Kota Baru. Kedua kelompok saling lempar batu di perbatasan kedua kelurahan. Bentrokan ini berawal dari saling ejek diantar dua kelompok pemuda yang tengah dipengaruhi minuman keras. Puluhan petugas dari Dalmas Polres Ternate dan Resmob yang datang berhasil meredam bentrokan. Tak hanya itu, pada tanggal 25/12/ kedua kelompok tersebut kembali terlibat saling serang yang dipicu adanya pemukulan terhadap pemuda yang bising mengendarai sepeda motor. Bentrokan antarkampung juga terjadi di Kelurahan Gamalama, Kec. Ternate Tengah, Kota Ternate, pada tanggal 31/12/ yang melibatkan kelompok pemuda dari Kelurahan Rua dan Kelurahan Sasa. Bentrok yang pecah menjelang tengah malam di Terminal Gamalama tersebut dipicu saling ejek. Bentrok berhenti setelah sejumlah aparat kepolisian datang dan membubarkannya. Selain itu, dalam insiden konflik pemilihan dan jabatan terkait pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara diwarnai kericuhan saat massa pendukung pasangan Abdul Gani Kasuba-M. Natsir Thaib melakukan orasi pada tanggal 4/12/ di depan kantor KPU Maluku Utara yang menuntut Mahkamah Konstitusi membatalkan keputusan KPU Maluku Utara yang menetapkan pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa sebagai pemenang. Pada tanggal 5/12/ massa dari pasangan ini kembali melakukan aksi di depan kantor KPU Maluku Utara yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Dalam bentrokan ini dilaporkan empat orang mengalami cedera. Data SNPK juga mencatat insiden konflik tata kelola pemerintahan sebanyak delapan insiden kekerasan yang menyebabkan tiga bangunan rusak. Insiden kekerasan tersebut diantaranya terkait program pemerintah, pelayanan publik, dan kasus korupsi. Dalam konflik sumber daya tercatat satu insiden kekerasan berupa bentrokan antarwarga yang terjadi di Kec. Ternate Selatan, Kota Ternate yang dipicu permasalahan akses jalan kampung. Bentrokan ini mengakibatkan tujuh orang cedera. Adapun, dalam konflik main hakim sendiri tercatat dua insiden kekerasan yang mengakibatkan tiga orang cedera yang dipicu permasalahan penghinaan dan penganiayaan. MALUT Hakim Sendiri(39) Konflik IdenWtas (22) Pengrusakan (15) MALUT Grafik 11.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Utara Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 11.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Maluku Utara 8 Konflik Lainnya (6) Pengeroyokan (31) 3 2 Demonstrasi (33) Bentrokan (42) 12 5 Daya (11) 92 Konflik Tata Kelola Pemerintah (25) Konflik Pemilihan dan Jabatan (30) Grafik Grafik Jumlah Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di di Maluku Utara Utara MALUT Penganiayaan (11) Grafik Grafik Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di di Maluku Maluku Utara Utara Kerusuhan (1) 11 13

18 Papua Barat Dalam bulan Desember data SNPK mencatat sebanyak 12 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 4 tewas, 7 cedera, dan 12 bangunan rusak di Papua Barat (lihat Grafik ). Data SNPK mencatat korban tewas dalam bulan ini berasal dari konflik main hakim sendiri dan konflik lainnya yang pemicu kekerasan tidak diketahui. Dalam konflik main hakim sendiri tercatat tujuh insiden yang menyebabkan tiga tewas, enam orang lainnya cedera, dan sembilan bangunan rusak. Tiga tewas dalam konflik main hakim sendiri disebabkan kasus pencurian dan pembalasan atas penganiayaan. Sedangkan dalam konflik lainnya tercatat dua insiden kekerasan yang menyebabkan satu tewas. Korban tewas dalam konflik ini diakibatkan pengeroyokan. Selain itu, terdapat dua insiden kekerasan berupa pengerusakan terkait dengan konflik tata kelola pemerintahan di Kabupaten Manokwari. Pada tanggal 24/12/ sejumlah warga Manokwari melakukan pengerusakan di tiga tempat yang berbeda yakni di Kantor Bupati Manokwari, rumah dinas Bupati Manokwari, dan Asrama Mansinam, yang mengakibatkan Kantor Bupati Manokwari dan Asrama Mansinam rusak karena dilempari batu, serta pengerusakan beberapa pohon dan pintu gerbang di depan rumah dinas bupati. Insiden ini dilatarbelakangi adanya isu tentang rencana pemindahan letak ibukota baru Kabupaten Manokwari jika Kota Manokwari terbentuk di mana ibukota baru akan berada di wilayah Masni sehingga massa yang tidak setuju langsung melampiaskan kemarahannya dengan melakukan pengerusakan. Adapun, pengerusakan lainnya terjadi di Kel. Sanggeng, Kec. Manokwari Barat pada tanggal 13/12/ di mana sejumlah anggota Satpol Pamong Praja yang kesal merusak kantor Satopl PP Kabupaten Manokwari. Insiden kekerasan ini diduga sebagai protes atas keterlambatan pembayaran honor selama enam bulan. PB Grafik 12.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua Barat Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 12.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di Papua Barat Konflik SeparaWsme (1) Hakim Sendiri (43) Konflik Lainnya (8) Daya (2) Konflik Tata Kelola Pemerintah (25) Konflik Pemilihan dan Jabatan (5) Konflik IdenWtas (7) Grafik Grafik Jumlah Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di di Papua Papua Barat Barat (Desember 2012 Desember ) PB Demonstrasi (5) Blokade (1) Penganiayaan (8) Kerusuhan (2) Pengrusakan (16) Bentrokan (13) Insiden kekerasan lain yang dicatat data SNPK yakni satu insiden konflik identitas yang mengakibatkan satu orang cedera yang dipicu pertandingan sepakbola. Pengeroyokan (45) Perkelahian (1) PB Grafik Grafik Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di di Papua Papua Barat Barat

19 Papua Di Papua sepanjang bulan Desember tercatat 23 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 1 tewas, 16 cedera, dan 2 bangunan rusak (lihat Grafik ). Dalam bulan ini terjadi rentetan penembakan di areal PT. Freeport Indonesia di Kab. Mimika. Tercatat sebanyak delapan insiden penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (lihat Kotak 13.5). Meski insiden kekerasan ini banyak menuai spekulasi, namun sejauh ini insiden kekerasan tersebut tidak terkait dengan aksi separatisme. Sebagaimana yang diinformasikan oleh surat kabar lokal, muncul beragam pendapat diantaranya yakni dari Wakil Ketua Komisi A DPRD Papua bahwa rentetan insiden penembakan tersebut diduga adanya pihak-pihak asing yang ingin menguasai sumber daya lokal dengan menciptakan teror seolah-olah dilakukan Organsisasi Papua Merdeka (OPM). Disamping itu, ia juga menambahkan rentetan penembakan tersebut bisa jadi dilakukan oleh aparat keamanan sendiri, mengingat insiden penembakan sudah terjadi berkali-kali namun, belum satu orang pun ditangkap oleh aparat keamanan. Di sisi lain, Marinus Yaung, SIP, Dosen FISIP Uncen menyatakan bahwa rentetan penembakan bermotif ekonomi dan kesejahteraan, bukan motif politik yang mencitrakan bahwa Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) masih eksis. Motif ekonomi dan kesejahteraan yang dimaksud adalah sebisa mungkin melibatkan dan mengakomodir masyarakat ulayat dalam renegosiasi kontrak karya ke tiga PT. Freeport Indonesia untuk masa 30 tahun ke depan. Kendati demikian, untuk menepis pendapat dan tudingan yang beredar, aparat kepolisian sedang bekerja keras untuk mengungkap pelaku penembakan. Selain itu, data SNPK juga mencatat insiden konflik identitas sebanyak dua insiden yang menewaskan satu orang dan mencederai satu orang lainnya. Korban tewas dalam konflik identitas ini terkait dengan persaingan antargenk yang terjadi di kawasan Jalan Pendidikan Kec. Mimika Baru, Kab. Mimika, di mana kurang lebih 15 orang kelompok pemuda mengeroyok dua orang dari kelompok lainnya. Akibatnya seorang tewas dan satu orang lainnya mengalami cedera. Dalam insiden konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak enam insiden kekerasan yang menyebabkan enam orang cedera dan satu bangunan rusak. Keseluruhan aksi main hakim tersebut dipicu oleh kasus pencurian, pembalasan atas penghinaan dan penganiayaan. PAPUA Hakim Sendiri (9) PAPUA PAPUA Pengeroyokan (8) Grafik 13.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua (November 2012 November ) Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik 13.2 Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Papua Konflik Lainnya (2) Konflik SeparaWsme (30) Penganiayaan (30) 18 Konflik IdenWtas (29) Bentrokan (35) Daya, 4 Demonstrasi (1) Konflik Pemilihan dan Jabatan (5) Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Papua di Papua ) Grafik 13.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di Papua di Papua (Desember 2012 Desember ) ) Perkelahian (5) Sedangkan dalam insiden konflik lainnya di mana pemicunya tak diketahui, tercatat tujuh insiden yang menyebabkan sembilan orang cedera dan satu bangunan rusak

20 Kotak 13.5 Sejumlah insiden dan dampak konflik kekerasan terkait penembakan di areal PT. Freeport Indonesia (Desember ) Kabupaten Tanggal Keterangan 8/12/ Di areal PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 41, Kec. Tembagapura, terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh sejumlah orang tak dikenal terhadap sebuah mobil yang dikendarai oleh anggota TNI yang bertugas menjaga wilayah PT. Freeport Indonesia. Tidak ada korban jiwa karena tembakan mengenai kaca mobil sebelah kiri. 9/12/ Aksi penembakan kembali terjadi, dilakukan orang tak dikenal terhadap sebuah mobil tangki air di areal PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 41, Kec. Tembagapura. Aksi penembakan ini hanya merusak lambung mobil tangki. 10/12/ Di kawasan Mile 40, Kec. Tembagapura, Kab. Mimika, masih di areal PT. Freeport Indonesia, sebuah mobil pengawal bahan peledak yang dikendarai oleh karyawan security PT. Freeport Indonesia bersama tiga Anggota Brimob ditembaki oleh orang tak dikenal. Tak ada korban jiwa namun, beberapa bagian lambung mobil tertembus peluru. Kab. Mimika 12/12/ 13/12/ Rombongan mobil yang ditumpangi Danrem 174/ATW dan jajaran kepolisian ditembaki oleh orang tak dikenal di areal PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 42,5, Kec. Tembagapura. Tak ada korban jiwa dan hanya merusak lambung mobil. Di areal PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 43, Kec. Tembagapura, terjadi teror penembakan yang dilakukan oleh sejumlah orang tak dikenal terhadap dua mobil pengawal dan satu mobil pengangkut bahan makanan milik PT. Freeport Indonesia. Tidak ada korban jiwa karena tembakan tersebut hanya mengenai mobil di mana ditiap mobil terdapat lubang bekas peluru. 15/12/ Dua mobil yang mengangkut anggota TNI dan Brimob ditembaki oleh orang tak dikenal di areal PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 44, Kec. Tembagapura. Tembakan hanya mengenai lambung mobil. 27/12/ Aksi penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal juga menyasar tujuh truk milik PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 41, Kec. Tembagapura. 30/12/ Sejumlah orang tak dikenal menembaki sebuah mobil patroli milik PT. Freeport Indonesia di kawasan Mile 41, Kec. Tembagapura. Tembakan tak menelan korban jiwa hanya mengenai beberapa bagian mobil. 16

21 DOKUMENTASI SNPK Sosialisasi Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan di Indonesia (SNPK) dilaksanakan pada tanggal 21 November di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Acara ini dibuka dengan sambutan Asisten Deputi Urusan Konflik Sosial, Bapak Dr. Ir. Marwan Syaukani, M.Sc dan dihadiri oleh perwakilan lembaga pemerintah dan non pemerintah di NTT. The Habibie Center (THC) meluncurkan Kajian Perdamaian dan Kebijakan edisi kelima pada awal November. Kajian tersebut mengulas Peta Kekerasan di Indonesia (Mei Agustus ) dan Konflik Lahan Antarwarga di NTT dengan menggunakan data SNPK. Perwakilan dari Polri, Kemenko Polhukam, Badan Pertanahan Nasional, dan masyarakat sipil terlibat aktif dalam diskusi tersebut. 17

22 18 Edisi 13 Desember,

23

24 Penanggung Jawab Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jl. Merdeka Barat No. 3 Tel (021) Fax (021) deputi1@menkokesra.go.id

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2014 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 06/Maret 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012 Edisi Desember, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Edisi Desember, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 07/Juli 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi yang aman dan kondusif merupakan salah satu syarat guna mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena proses penyelenggaraan pemerintahan akan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan APRIL BACK COVER DEPAN Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan

Lebih terperinci

HASIL PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA 2018 Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

HASIL PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA 2018 Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia HASIL PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA 2018 Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia 8 Maret 2018 PENDAHULUAN Pelaksanaan tahapan Kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 08/November 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center ACEH KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center JABODETABEK NTT MALUKU PAPUA Edisi 04/Agustus 2013 Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa hutan dan lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

Kronologi Peristiwa Penembakan Masyarakat Kampung Pakkawa Di Lokasi Perkebunan Tebu PTPN XIV

Kronologi Peristiwa Penembakan Masyarakat Kampung Pakkawa Di Lokasi Perkebunan Tebu PTPN XIV Kronologi Peristiwa Penembakan Masyarakat Kampung Pakkawa Di Lokasi Perkebunan Tebu PTPN XIV Jumat, 10 Oktober Pukul 09.00 Wita - Beberapa warga masyarakat Kampung Pakkawa Kelurahan Parang Luara melihat

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum BAB II Gambaran Umum A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca 1998 Menurut buku Badai Pembalasan Laskar Mujahidin Ambon dan Maluku karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku

Lebih terperinci

Catatan Kebijakan. Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April 2012) Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia

Catatan Kebijakan. Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April 2012) Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia NAD KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT Catatan Kebijakan JABODETABEK Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia NTT MALUKU PAPUA Edisi 01/Juli 2012 Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambangan menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan

Lebih terperinci

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini? Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentak, dan berbicara kasar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa agresivitas

BAB I PENDAHULUAN. membentak, dan berbicara kasar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa agresivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan kekerasan atau agresivitas menjadi isu yang terus berkembang di masyarakat sehingga hampir setiap hari pemberitaan mengenai berbagai tindakan kekerasan atau

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2013 Edisi Februari, 2 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2 Edisi Februari, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERGERAKAN KOTAK SUARA, REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA, DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses damai, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif di Indonesia, dinamika kehidupan terlalu cepat berubah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan mengakibatkan

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN 1 Biro Perencanaan dan Data 1. Bagian Program dan Anggaran Menyusun rencana, program, anggaran,

Lebih terperinci

Kekerasan TNI Periode Oktober 2006

Kekerasan TNI Periode Oktober 2006 Berdasarkan wilayah Kekerasan TNI Selama Oktober 2005 - Oktober 2006 Penyerangan ke Warga Penembakan Penyiksaan /penganiayaan sipil Bentrok TNI Polri wa Tewas Luka wa Tewas Luka peristiw a Tewas Luka Jumla

Lebih terperinci

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus bergerak di Papua. Tidak hanya melakukan aktivitas politik tapi menggunakan kekerasan. Mereka

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATU

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2]

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] BERADA DI TENGAH-TENGAH AKSI TERORISME i [Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] Bukanlah hal yang diduga bila suatu waktu anda tiba-tiba berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88.

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88. Sepak terjang Densus 88 kian hari kian terkuak. Bukan profesionalisme yang dimunculkan, tapi kebrutalan yang tidak sesuai dengan jati dirinya sebagai penegak hukum. Walhasil banyak pihak sekarang menuntut

Lebih terperinci

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Presented by Yaury Tetanel Strategic Alliance for Poverty Alleviation Disampaikan Dalam Diskusi Publik Akuntabilitas Sosial CSR Industri

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA DAN RESIKO KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924]

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] BAB XIX KETENTUAN PIDANA Pasal 202 Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan

Lebih terperinci

PERILAKU KOPING ANGGOTA SAMAPTA POLRI KETIKA MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA

PERILAKU KOPING ANGGOTA SAMAPTA POLRI KETIKA MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA PERILAKU KOPING ANGGOTA SAMAPTA POLRI KETIKA MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi Disusun Oleh : CAHYA NINDHAYATI

Lebih terperinci

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH. Kata Pengantar Buku ini merupakan e-book kedua yang saya hasilkan. Sebagaimana e-book yang pertama, buku ini juga merupakan hasil dari kegundahan ketika mempelajari pasal pasal yang ada, khususnya terkait

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. 13, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang Laporan Akhir Tahun Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang Calon kepala daerah rupanya masih kurang percaya diri untuk memimpin sehingga masih mengandalkan uang untuk membeli suara rakyat. 31 Desember 2015

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017. B N G A L I K A H I N E K A T U BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017. TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH [LN 2008/51, TLN 4835] BAB XXI KETENTUAN PIDANA Pasal

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

RGS Mitra 1 of 7 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK

RGS Mitra 1 of 7 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK RGS Mitra 1 of 7 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Gerakan pemisahan diri (separatisme) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Aceh, Papua, dan Maluku merupakan masalah

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PERCEPATAN PEMULIHAN PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU DAN PROPINSI MALUKU UTARA PASCAKONFLIK PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa saat ini masih terdapat permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. segala bentuk dan prakteknya telah berupaya dikembangkan, namun. cacat dan kekurangan dari sistem tersebut semakin terlihat nyata.

BAB I PENGANTAR. segala bentuk dan prakteknya telah berupaya dikembangkan, namun. cacat dan kekurangan dari sistem tersebut semakin terlihat nyata. 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah lebih dari satu dasawarsa reformasi dijalani bangsa Indonesia kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara cenderung mengalami kemunduran kualitas, meskipun sistem

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR (CAR FREE DAY)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR (CAR FREE DAY) BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR (CAR FREE DAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TENGERANG,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMANAN DATA UNRAS BULAN JUNI 2017 DIREKTORAT SABHARA POLDA NTB DAN RES JAJARAN TAHUN 2017

LAPORAN PENGAMANAN DATA UNRAS BULAN JUNI 2017 DIREKTORAT SABHARA POLDA NTB DAN RES JAJARAN TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT SABHARA LAPORAN PENGAMANAN DATA BULAN JUNI 2017 DIREKTORAT SABHARA POLDA NTB DAN RES JAJARAN TAHUN 2017 NO KESATUAN HARI/TGL/

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan Indonesia secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa setiap kerugian daerah yang

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER 2 Edisi Oktober, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME I. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Peran Pemerintah dan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi terorisme sudah menunjukan keberhasilan yang cukup berarti,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR : /Kep.673-Huk/2011 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR : /Kep.673-Huk/2011 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR : 499.05/Kep.673-Huk/2011 TENTANG PENETAPAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Kasus separatisme di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang mengancam integritas Negara Kesatuan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp. 021-7392315,7392352, Fax. 021-7392317 REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN 2016

Lebih terperinci

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT LAMPUNG KALIMANTAN TENGAH JABODETABEK NTB NTT MALUKU PAPUA Edisi 05/November 2013 Peta Kekerasan di Indonesia (Mei-Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri yang memiliki pemikiran ilmiah (rasional), yang mana atas dasar itu pulalah mahasiswa

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENERTIBAN PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENERTIBAN PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENERTIBAN PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014 PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014 ACEH Kebakaran KALSEL Banjir GORONTALO Banjir SUMBAR Kecelakaan Transportasi Laut SULSEL Kebakaran Konflik Sosial PAPUA Kecelakaan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44 / 94 / 2012 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (UPHHK-HTI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kasus teroris tidak pernah habis untuk dibahas dan media merupakan sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. HASIL WAWANCARA DENGAN KOMPOL R. SITUMORANG, KASI. OPS. LAT. DIT. SAMAPTA POLDASU

LAMPIRAN 1. HASIL WAWANCARA DENGAN KOMPOL R. SITUMORANG, KASI. OPS. LAT. DIT. SAMAPTA POLDASU LAMPIRAN 1. HASIL WAWANCARA DENGAN KOMPOL R. SITUMORANG, KASI. OPS. LAT. DIT. SAMAPTA POLDASU Pertanyaan : Apa sebenarnya faktor faktor penyebab terjadinya kerusuhan pada waktu melakukan demonstrasi? Jawaban

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYEDIAAN DANA BELANJA YANG BERSIFAT TETAP DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT UNTUK BULAN JANUARI 2010 GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Seiring

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas XIX Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas Keamanan dan ketertiban merupakan prasyarat mutlak bagi kenyamanan hidup penduduk, sekaligus menjadi landasan utama bagi pembangunan

Lebih terperinci

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2016 JANUARI 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Pengantar Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

PEMANTAUAN AKSI UNJUK RASA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM (Januari Maret 2012) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)

PEMANTAUAN AKSI UNJUK RASA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM (Januari Maret 2012) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) PEMANTAUAN AKSI UNJUK RASA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM (Januari Maret 2012) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) I. Pendahuluan Catatan ini merupakan bentuk dokumentasi dan pemantauan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.15/Menhut-II/2014 TENTANG PENGELOLAAN SENJATA API DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN, SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto

Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto Kronik Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto Letak/Lokasi Kejadian: Dusun Belong, Desa Rumbia Kec. Rumbia Kab. Jeneponto Uraian Korban Polisi

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Gerakan separatisme masih menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi ancaman gerakan separatisme ini, pemerintahan Indonesia

Lebih terperinci

2008, No c. bahwa pembentukan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyar

2008, No c. bahwa pembentukan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyar No.188, 2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAHAN DAERAH. Wilayah. Provinsi Banten. Kabupaten/Kota Tangerang Selatan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935)

Lebih terperinci