Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI

2

3 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelengarakan pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut, kita seringkali dihadapkan pada gangguan Kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kemenko Kesra berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan Kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 2012, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

4 Tentang SNPK S istem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. Laporan Bulanan ini menyajikan data dan informasi konflik kekerasan yang menonjol setiap bulan secara faktual. Publikasi ini didedikasikan sebagai bahan rujukan dalam rangka pencegahan konflik kekerasan. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: pertama, pengumpulan data secara rinci dan berkala tentang kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa kekerasan terjadi serta apa saja dampaknya; kedua, laporan atas data yang diperbaharui setiap bulan. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang sudah tersedia secara publik termasuk berita yang dimuat oleh surat kabar lokal dilengkapi oleh berbagai sumber non-media baik berupa laporan pemerintah, kajian akademis dan laporan LSM. Data SNPK dikumpulkan sejak 1998 dan diperbaharui setiap bulan dan disajikan melalui portal SNPK ( Portal SNPK menyajikan data tentang empat kategori kekerasan yakni: (i) Konflik (termasuk konflik yang dipicu oleh permasalahan terkait sumber daya alam, tata kelola pemerintahan, separatisme, pemilukada, identitas dan main hakim sendiri), (ii) Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berpotensi menimbulkan konflik sosial (KDRT), (iii) Dampak kekerasan dari Kriminalitas yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, dan (iv) Kekerasan dalam penegakan hukum. Dalam setiap insiden yang tercatat di dalam database ditampilkan sumber informasi yang digunakan. Pada awalnya, SNPK hanya mencakup sembilan wilayah, yakni: Aceh, Jabodetabek, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah. Empat wilayah lain yakni: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, dan NTB mulai dipantau sejak Juli. Laporan Bulanan edisi Juli masih mencakup sembilan wilayah. Laporan dari 13 wilayah baru akan tersaji dalam Laporan Bulanan Edisi Agustus dan seterusnya. Di masa mendatang, SNPK akan memperluas pemantauan kekerasan hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan dari Bank Dunia dan The Habibie Center dengan hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-Building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa yang akan datang, Kemenko Kesra sedang mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat.

5 Gambaran Umum Pada bulan Juli data SNPK mencatat total 485 insiden kekerasan yang mengakibatkan 74 tewas, 441 cedera, dan 51 bangunan rusak. Dibanding bulan sebelumnya, jumlah insiden konflik turun dari 169 menjadi 144 insiden, namun total korban tewas meningkat dari 21 menjadi 32 orang. Jumlah tewas terbanyak, yakni 17 orang, berasal dari sebuah insiden kekerasan terkait identitas. Konflik main hakim sendiri, sebanyak 60 insiden, masih merupakan jenis konflik kekerasan tertinggi di bulan ini, meski jumlah insidennya turun dibandingkan bulan sebelumnya. Lihat Tabel 1. Jenis Kekerasan Juli Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di sembilan wilayah (Juli ) * Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Juni Juli Juni Pada Juli data SNPK mencatat kasus-kasus konflik kekerasan** yang mengemuka yakni: Juli Juni Juli Juni Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintah Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Juli Juni Juli Juni Juli Juni Juli Juni Juli Juni Juli Juni Bentrokan antardesa/kampung/suku Bentrokan antardesa kembali pecah di Maluku antara warga Desa Porto dan Haria. Dipicu permasalahan lahan yang tak kunjung selesai. Meski kali ini tidak menimbulkan korban, bentrokan yang dipicu permasalahan lahan ini sudah sering terjadi. Dalam rekaman data SNPK sepanjang periode , telah terjadi 24 kali bentrokan yang mengakibatkan 8 tewas, 31 cedera, dan 21 bangunan rusak. Bentrokan juga terjadi di wilayah Jabodetabek selama tiga hari berturut-turut yang melukai 5 orang dan merusak 2 bangunan. Insiden terjadi di Jakarta Timur, tepatnya di Jalan Jatinegara Barat, Kel. Kampung Melayu, Kec. Jatinegara, dan di depan GOR Ciracas Jalan Raya Bogor KM 24,5. Bentrokan antarpendukung Pertandingan tinju amatir memperebutkan Piala Bupati Nabire Cup di Kabupaten Nabire Papua berakhir ricuh dan berujung bentrok antarpendukung. Mengetahui adanya keributan, penonton yang menyesaki GOR panik dan saling berebut keluar melalui satu pintu utama sehingga jatuh korban akibat saling desak dan terinjak. Sebanyak 17 orang tewas, terdiri atas 5 laki-laki dan 12 perempuan. Selain itu, 38 orang dilaporkan cedera, 13 di antaranya perempuan. Konflik Sumber Daya Di NTT, konflik kekerasan terkait sengketa lahan kembali terjadi antara Desa Redon Tena dan Desa Adobala. Seorang warga Desa Redon Tena tewas dipenggal oleh seorang warga Desa Adobala. Insiden ini terjadi pada saat korban berada di lokasi lahan sengketa untuk mencari pakan ternak. Lalu korban terlibat perkelahian dengan pelaku. Data SNPK di NTT mencatat selama periode terdapat 159 insiden konflik kekerasan terkait sengketa lahan, yang telah mengakibatkan 52 tewas, 192 cedera, dan 113 bangunan rusak. Konflik Pemilihan/Jabatan Konflik kekerasan berupa intimidasi, teror, dan pengrusakan atribut kembali menimpa partai politik lokal di Aceh. Dalam bulan ini terjadi insiden penembakan sebuah mobil milik Wakil Ketua Komisi A DPRK Aceh Timur yang juga calon anggota legislatif Pemilu 2014 dari Partai Aceh (PA) yang dilakukan olehorang tidak dikenal. Tidak hanya itu, spanduk milik Partai Nasional Aceh (PNA) secara sengaja dirusak orang tidak dikenal. Pemilihan gubernur Maluku Utara yang berlangsung pada 1 Juli diwarnai berbagai insiden pengeroyokan dan aksi massa menolak hasil pemilukada. Tercatat 4 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 5 orang cedera dan 5 bangunan rusak. Putaran kedua pemilukada Maluku Utara diperkirakan akan berlangsung pada bulan September tahun ini. Pasangan yang lolos ke putaran kedua adalah Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa dan Abdul Gani Kasuba-Natsir Thaib. 1

6 Penganiayaan dan bentrokan antarpendukung terjadi dalam pemilihan kepala desa di Desa Panenggo Ede, Kec. Kodi Balaghar, Kab. Sumba Barat Daya, NTT. Akibat insiden tersebut, 1 orang tewas, 3 cedera, dan 17 bangunan rusak. Insiden kekerasan berupa unjuk rasa menolak hasil pemilukada juga terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Insiden ini mengakibatkan dua orang cedera. Kabupaten Parigi Moutong menggelar pemilukada pada tanggal 6 Juli. Pasangan Syamsurizal Tombolotutu-Badrun Nggai keluar sebagai pemenang untuk masa jabatan Konflik Separatisme Insiden konflik kekerasan terkait isu separatisme kembali terjadi di Papua. Pada bulan ini terjadi 5 insiden kontak senjata dan penghadangan yang mengakibatkan 4 tewas dan 2 cedera. Terdapat satu insiden yang menuai kecaman, ketika baku tembak antara aparat kemananan gabungan TNI-Polri dengan kelompok sipil bersenjata pimpinan Purom Wenda dan Enden Wanimbo di Kabupaten Lany Jaya, menewaskan seorang gadis remaja. Aparat keamanan membentuk tim investigasi gabungan TNI-Polri untuk menyelidiki sebab-sebab kematian tersebut. Konflik Main Hakim Sendiri Pada bulan ini tercatat 60 kali insiden main hakim sendiri, sedikit lebih rendah dibanding bulan lalu. Tiga wilayah berikut memiliki angka main hakim sendiri yang paling menonjol. Di Jabodetabek tercatat 30 insiden menewaskan 3 orang dan melukai 37 orang. Di Aceh, sebanyak 13 orang cedera dalam 10 insiden. Sementara di Papua tercatat 8 insiden main hakim sendiri yang berdampak pada 1 tewas, 8 cedera, dan 2 bangunan rusak. 2 *) Laporan bulanan ini mencakup sembilan wilayah. Laporan bulan berikutnya akan menambah empat wilayah yakni: Lampung, NTB, Kaltim, dan Kalteng. **) Laporan bulanan hanya mengulas jenis kekerasan berdasarkan kategori konflik.

7 Aceh Di Aceh selama Juli data SNPK mencatat total 24 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 16 cedera dan 1 bangunan rusak (lihat Grafik ). Grafik 1.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Aceh Terekam dalam bulan ini insiden konflik kekerasan yang mengemuka adalah intimidasi dan teror serta perusakan terhadap atribut partai politik lokal. Insiden konflik kekerasan berupa intimidasi dan teror terjadi pada tanggal 14/7/ di Desa Peulalu, Kec. Simpang Ulim, Kab. Aceh Timur. Ketika itu sebuah mobil milik Wakil Ketua Komisi A DPRK Aceh Timur yang juga calon legsilatif (caleg) 2014 dari Partai Aceh (PA) ditembaki oleh orang tidak dikenal. Insiden terjadi saat mobil diparkir di depan kantor Komite Peralihan Aceh (KPA), Sagoe Simpang Ulim, di Jalan Negara Banda Aceh-Medan. Tidak hanya mobil yang menjadi sasaran tembak, dinding beton Kantor KPA Sagoe Simpang Ulim juga terkena tembakan. Penembakan yang dilakukan pada dini hari tersebut tidak memakan korban jiwa. Kasus penembakan ini tengah ditangani oleh Mapolres Aceh Timur. Sementara itu, di Kabupaten Aceh Utara pada tanggal 14/7/ terjadi insiden berupa perusakan terhadap atribut/spanduk partai politik lokal milik calon legislatif (caleg) Partai Nasional Aceh (PNA). Insiden yang dilakukan oleh orang tidak dikenal tersebut terjadi di empat titik di kawasan Sampoinet dan Simpang Panteu Breuh di Kec. Baktiyah. Perusakan juga terjadi di kawasan Sama Kurok di Kec, Tanah Jambo Aye dan di kawasan Cempeudak di Kec. Paya Bakong. Selain itu, terjadi insiden pencopotan bendera PNA yang dipasang di Desa Punti, Kec. Peureulak, Kab. Aceh Timur pada tanggal 27/7/. Motif di balik intimidasi dan teror serta perusakan atribut/ spanduk partai ini tidak diketahui, namun diduga insiden kekerasan ini masih terkait dengan persaingan politik menjelang pemilu ACEH Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Konflik Main Hakim Sendiri (5) ACEH Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas tewas berdasarkan pemicu konflik di di Aceh Aceh Penganiayaan (3) Konflik Iden\tas (3) Konflik Sumber Daya (2) Grafik 1.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Aceh Grafik 1.3 Jumlah tewas (Juli berdasarkan 2012 Juli ) bentuk kekerasan di Aceh Bentrokan (3) Konflik Tata Kelola Pemerintah (1) Konflik Pemilihan dan Jabatan (1) Menilik ke belakang, intensitas kekerasan terkait isu politik di Aceh cenderung semakin tinggi menjelang perhelatan pemilu. Pada pemilukada tahun 2012, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, tercatat 154 insiden yang berakibat pada 73 orang cedera dan 24 bangunan rusak. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun Tercatat 11 insiden di mana 8 cedera dan 1 bangunan rusak. Dari perbandingan tersebut terlihat persaingan politik pada tahun 2012 cenderung lebih sarat dengan kekerasan. Hal ini menjadi catatan bahwa pemilu 2014 berpotensi untuk kembali diwarnai insiden kekerasan. ACEH Pengeroyokan (5) Perkelahian (1) Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas tewas berdasarkan kab/ kab/kota kota di di Aceh Aceh ACEH TENGGARA ACEH BESAR PIDIE BIREUEN GAYO LUES SABANG 3

8 Jabodetabek Data SNPK sepanjang bulan Juli merekam total 61 insiden konflik kekerasan yang menyebabkan 4 tewas, 57 cedera, dan 3 bangunan rusak di Jabotabek (lihat Grafik ). Grafik 2.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Jabodetabek Di Jabodetabek insiden konflik kekerasan yang mengemuka pada bulan ini adalah aksi kekerasan antarormas dan bentrokan antarwarga. Dalam konflik kekerasan ini tercatat total 7 insiden kekerasan yang menyebabkan 6 cedera dan 2 bangunan rusak. Bentrokan antarormas terjadi di Jalan Kartini, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada tanggal 13/7/. Bentrokan tersebut dipicu dari penyerangan sejumlah anggota ormas terhadap salah satu Posko ormas lainnya yang berada di dekat Stasiun Depok Lama. Akibat bentrokan tersebut, satu orang mengalami luka bacok. Satreskrim Polresta Depok telah memeriksa empat orang saksi terkait bentrokan tersebut dan mengamankan dua orang pelaku penyerangan dan menemukan kedua pemimpin ormas untuk mengupayakan jalan perdamaian bagi kedua belah pihak. ODETABEK Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas tewas berdasarkan pemicu konflik konflik di Jabodetabek di Jabodetabek (Juli 2012 Juli ) Konflik Lainnya (8) Konflik Sumber Daya (6) Bentrokan juga terjadi antara dua kelompok warga di Jalan Jatinegara Barat, Kel. Kampung Melayu, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21 hingga 23 Juli. Bentrokan yang dilatarbelakangi saling ejek,ini mengakibatkan 5 orang cedera dan 4 diantaranya aparat kepolisian. Konflik Main Hakim Sendiri (42) Konflik Iden\tas (14) Sejauh ini, aparat kepolisian telah berupaya menfasilitasi perdamaian diantara dua kelompok yang bertikai dan masih mencari pelaku-pelaku bentrokan. Bentrokan antarpemuda juga terjadi di KM 24,5 Jalan Raya Bogor, di depan GOR Ciracas, Kec. Ciracas, Jakarta Timur selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 27 hingga 29 Juli. Insiden ini juga berawal dari saling ejek hingga berujung pada bentrokan. Bentrokan melibatkan pemuda dari Kecamatan Pasar Rebo, Cijantung, Kalisari dan Pekayon melawan kelompok pemuda dari Kecamatan Ciracas dan Kelurahan Ciracas. Dampak dari bentrokan yang berlangsung selama tiga hari ini menyebabkan dua rumah warga rusak. Sejauh ini, aparat kepolisian telah menempatkan personilnya guna mengantisipasi bentrokan. ODETABEK ODETABEK Grafik 2.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek Grafik 2.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Jabodetabek (Juli ) Penganiayaan (6) Pengeroyokan (37) Bentrokan (27) Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas berdasarkan area area di di Jabodetabek (Juli 2012 Juli )

9 Kalimantan Barat Data SNPK mencatat total 2 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 4 cedera yang terjadi di Kalimantan Barat sepanjang Juli (lihat Grafik ). Grafik 3.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Kalimantan Barat Insiden konflik kekerasan yang mengemuka di Kalimantan Barat adalah konflik kekerasan yang dipicu oleh aksi main hakim sendiri terkait pembalasan atas pencurian dan kecelakaan. Pada tanggal 6/7/ terjadi aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh sejumlah massa terhadap dua orang pemuda karena kedapatan mencuri tabung gas ukuran 12 kilogram di rumah seorang warga. Insiden terjadi di Jalan Dr. Wahidin, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak. Aparat kepolisian yang datang berhasil mengamankan kedua pelaku dan ditahan di Polsek Pontianak Kota untuk upaya penyidikan lebih lanjut. Aksi main hakim sendiri juga terjadi pada tanggal 22/7/ di Jalan A. Yani, Kel. Akcaya, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Aksi main hakim sendiri ini merupakan pembalasan atas kecelakaan motor dua pembalap liaryang menabrak warga yang melintas karena oleng.. Melihat insiden kecelakaan tersebut, sejumlah warga yang geram menghampiri tempat kejadian dan langsung menghakimi pengendara hingga babak belur. Warga juga merusak sepeda motor yang dikendarai. Aparat kepolisian yang mendapat informasi kemudian datang dan mengamankan keduanya dari amukan warga dan membawa mereka ke Mapolres Pontianak guna penyidikan lebih lanjut. Dalam data SNPK sepanjang rentang waktu tahun , konflik kekerasan terkait tindakan main hakim sendiri di Kalimantan Barat telah mengakibatkan 13 orang tewas, 520 orang cedera, dan 3 bangun rusak. Dari total 429 insiden yang tercatat, Kota Pontianak menempatkan urutan tertinggi (276 insiden) dan disusul Kab. Pontianak (71 insiden) dalam tindakan main hakim sendiri (lihat Tabel 3.5). Tindakan main hakim sendiri paling banyak terkait jerjadi pada kasus pencurian, perselingkuhan, penghinaan, dan pembalasan atas penganiayaan. Insiden terjadi dalam bentuk pengeroyokan, bentrokan, dan kerusuhan (lihat Grafik 3.6). KALBAR KALBAR Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik Grafik 3.2 Jumlah 3.2 Jumlah insiden insiden berdasarkan pemicu konflik di di Kalimantan Barat Barat (Juli 2012 Juli ) Konflik Main Hakim Sendiri (53) Konflik Lainnya (1) Konflik Sumber Daya (12) Konflik Tata Kelola Pemerintah (10) Grafik Grafik 3.3 Jumlah 3.3 Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di di Kalimantan Barat Barat (Juli Penganiayaan (5) Demonstrasi (3) Kerusuhan (1) Pengrusakan (15) Pengeroyokan (57) Bentrokan (3) Grafik Grafik 3.4 Jumlah 3.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota kota di di Kalimantan Barat Barat (Juli (Juli Juli ) Konflik Pemilihan dan Jabatan (9) Konflik Iden\tas (2) Perkelahian (3) KALBAR

10 Tabel 3.5 Jumlah insiden dan dampak konflik main hakim sendiri per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat ( ) Kabupaten/Kota Jumlah Insiden Tewas Cedera Bangunan Rusak BENGKAYANG KAB PONTIANAK KAPUAS HULU KETAPANG KOTA PONTIANAK KUBU RAYA LANDAK SAMBAS SANGGAU SEKADAU SINGKAWANG SINTANG Total Grafik 3.6 Insiden main hakim sendiri berdasarkan masalah di Kalimantan Barat ( ) Melawan tempat maksiat 3 Pembalasan atas penganiayaan 26 Melawan/membalas perselingkuhan 12 Pembalasan atas pengrusakan 3 Pembalasan atas pencurian 317 Pembalasan atas hutang Pembalasan atas kecelakaan 5 6 Pembalasan atas penghinaan 57 6

11 Maluku Sepanjang Juli, data SNPK merekam 3 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 1 bangunan rusak yang terjadi di Maluku (lihat Grafik ). Grafik 4.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Insiden konflik kekerasan yang mengemuka di Maluku pada bulan ini adalah bentrok antardesa. Bentrokan yang melibatkan warga Desa Porto dan Desa Haria ini dipicu permasalahan lahan yang tak kunjung selesai. Bentrok kedua desa terjadi di Desa Porto, Kec. Saparua, Kab. Maluku Tengah, pada tanggal 16/7/. Kedua kubu saling lempar batu. Aksi lempar batu juga menyasar gereja Irene jemaat GPM Desa Porto. Namun, tidak terjadi kerusakan serius pada tempat ibadah tersebut. Insiden konflik kekerasan yang melibatkan kedua desa ini sudah beberapa kali terjadi. Sepanjang periode terjadi 24 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 8 orang tewas, 31 cedera, dan 21 bangunan rusak (lihat Tabel 4.5). Bentrokan antardesa yang dilatarbelakangi permasalahan lahan ini tidak hanya melibatkan warga saja, melainkan juga ikut melibatkan kalangan para pelajar dari kedua desa yang bertetangga ini. Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik konflik di Maluku di Maluku 2012 Juli ) MALUKU Konflik Main Hakim Sendiri (7) Konflik Sumber Daya (27) Tabel 4.5 Sejumlah konflik kekerasan berdasarkan bentuk kekerasan antara Desa Porto dan Desa Haria di Maluku ( ) Bentuk Kekerasan Jumlah Insiden Tewas Cedera Bangunan Rusak Bentrokan Serangan Teror Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan bentuk bentuk kekerasan kekerasan di Maluku di Maluku (Juli 2012 Juli Juli ) MALUKU Kerusuhan (5) Penganiayaan (9) Penganiayaan Pengerusakan Perkelahian Perkelahian (2) Bentrokan (18) Total Kendati sudah beberapa kali dilakukan upaya-upaya perdamaian, namun konflik di kedua desa belum sepenuhnya selesai. Atas insiden ini, masyarakat kedua desa mendesak aparat kepolisian dapat mengambil tindakan tegas untuk menuntaskan konflik dan menghukum pelaku-pelaku dibalik insiden kekerasan yang terjadi. MALUKU Grafik 4.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/ kota di Maluku Grafik 4.4 Jumlah (Juli tewas 2012 berdasarkan Juli ) kab/kota di Maluku Maluku Tengah Buru Seram Bagian Barat 7

12 Maluku Utara Data SNPK mencatat total 6 insiden konflik kekerasan yang terjadi di Maluku Utara dengan dampak 7 cedera dan 5 bangunan rusak selama bulan Juli ( l i ha t G ra f i k ). Grafik 5.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Maluku Utara Dalam bulan ini terdapat insiden konflik kekerasan yang menonjol terkait pemilukada tingkat provinsi. Tercatat 4 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 5 orang cedera dan 5 bangunan rusak. Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara yang berlangsung pada 1 Juli diwarnai berbagai insiden konflik kekerasan. Insiden kekerasan yang terjadi berupa pengeroyokan dan aksi massa terkait penolakan hasil pemilukada (lihat Kotak 5.5). Sebagaimana diketahui, pemilukada Maluku Utara diikuti enam pasang calon gubernur dan wakil gubernur yakni; Abdul Gani Kasuba-M Natser Thaib diusung koalisi PKS, PKPI, PKB; pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa, diusung koalisi Partai Golkar, PPP, Hanura, PDS, dan PKPB; Namto Hui Roba-Ismail Arifin, yang diusung PDI Perjuangan dan Barnas; pasangan Muhadjir Albaar-Sahrin Hamid, diusung koalisi PAN, PBB, dan Partai Demokrat; Syamsir Andiri-Benni Laos diusung koalis 18 partai politik non-parlemen; serta pasangan dari jalur independen Hein Namotemo-Malik Ibrahim. Hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan atau perolehan suara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara pada tanggal 12 Juli menetapkan bahwa pilkada akan berlangsung dalam dua putaran karena tidak ada kandidat yang memperoleh 30% lebih suara. Dua pasangan cagub/cawagub yang akan bertarung pada putaran kedua yakni pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa sesuai hasil pleno KPU memperoleh suara terbanyak yakni suara atau 28,50 persen serta pasangan Abdul Gani Kasuba-Natsir Thaib memperoleh suara atau 21,54 persen untuk maju ke putaran kedua. Penetepan pelaksanaan pemilukada putaran kedua ini belum diketahui, namun diprediksi akan berlangsung pada bulan September. Meskipun hasil keputusan pemilukada telah diambil, sebagian pasangan cagub/cawagub menolak hasil rekapitulasi tersebut dan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pasangan yang melakukan gugatan ke MK diantaranya adalah pasangan Hein Namotemo-Abdul Malik Ibrahim; pasangan H. Muhadjir Albaar-Sahrin Hamid; dan Syamsir Andili-Benny Laos. MALUT MALUT MALUT Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik Grafik 5.2 Jumlah 5.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di di Maluku Maluku Utara Utara Konflik Main Hakim Sendiri (40) Serangan terror (2) Perkelahian (2) Konflik Iden\tas (30) Konflik Lainnya (6) Konflik Sumber Daya (4) Pengeroyokan (22) Pengrusakan (15) Konflik Pemilihan dan Jabatan (27) Bentrokan (61) Penganiayaan (3) Demonstrasi (29) Konflik Tata Kelola Pemerintah (28) Grafik Grafik 5.3 Jumlah 5.3 Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan kekerasan di Maluku di Maluku Utara Utara Grafik Grafik 5.4 Jumlah 5.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota kota di di Maluku Utara Utara (Juli Kerusuhan (1)

13 Kotak 5.5 Sejumlah insiden dan dampak konflik kekerasan terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Maluku Utara (Juli ) 1/7/ 6/7/ Kota Ternate Di Kelurahan Marikurubu, terjadi pengeroyokan oleh sejumlah massa terhadap tiga orang yang dicurigai melakukan kecurangan dengan menggunakan hak orang lain untuk mengikuti pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur. Aliansi Rakyat Maluku Utara Bersatu (ARMUB) melakukan demonstrasi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara. Aksi unjuk rasa ini mendesak KPU untuk segera menindaklanjuti pelanggaran yang terjadi selama pemilukada dan menuntut pemilihan ulang serta menolak hasil rapat pleno rekapitulasi perolehan suara yang ditetapkan KPU. Aksi massa ini sempat merusak sejumlah fasilitas kantor. 13/7/ 18/7/ Kabupaten Halmahera Utara Kota Tidore Kepulauan Di Kec. Tobelo, Aliansi Peduli Demokrasi Maluku Utara Halmahera Utara (Halut) yang menggelar demonstrasi terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Aksi massa yang berasal dari pendukung pasangan Hein Namotemo-Malik Ibrahim ini mendesak KPU Maluku Utara mendiskualifikasi pasangan cagub/cawagub Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa karena dinilai melakukan politik uang. Massa juga mendesak Kapolda Malut menindaklajuti kasus dugaan korupsi Masjid Raya Sanana yang diduga melibatkan Ahmad Hidayat Mus. Massa membubarkan diri setelah aparat kepolisian menembakan gas air mata. Beberapa orang diantaranya tertangkap. Di Desa Sofifi, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang seatap dengan kantor Gubernur Maluku Utara dibakar orang tak dikenal. Kebakaran terjadi sehari setelah Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Maluku Utara mendesak instansi penerima anggaran pemilihan gubernur, termasuk Kesbangpol, untuk segera mempertanggungjawabkan anggaran pilgub. Diduga kebakaran ini disengaja dan dikaitkan dengan adanya pertanggungjawaban penggunaan anggaran tersebut. 9

14 NTT Di NTT, sepanjang Juli, data SNPK mencatat terjadinya 10 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 3 tewas, 12 cedera dan 17 bangunan rusak. (lihat Grafik ). Grafik 6.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di NTT Insiden konflik kekerasan yang menonjol dalam bulan ini adalah penganiayaan dan bentrokan antarpendukung dalam pemilihan kepala desa (pilkades) Desa Panenggo Ede yang mengakibatkan 1 orang tewas, 3 cedera, dan 17 bangunan rusak. Konflik kekerasan ini berawal dari digelarnya pilkades Desa Panenggo Ede pada tanggal 20/7/ di Desa Panenggo Ede, Kec. Kodi Balaghar, Kab. Sumba Barat Daya. Tiga kandidat yang bertarung adalah Yonathan Kondo, Domi Japa dan Andreas Ndara. Kemenangan Domi Japa menyulut kemarahan kandidat lainnya. Ini berujung pada penganiayaan seorang warga desa karena diduga menerima uang untuk menggalang kemenangan terhadap Domi Japa serta adanya pembakaran kantor Sekretaris Desa Panenggo Edo dan sebuah rumah warga desa. Insiden kekerasan berlanjut pada tanggal 22/7/, dua hari setelah penganiayaan dan pembakaran. Sejumlah massa yang dipimpin oleh Sekretaris Desa dan Mantan Kepala Desa pendukung kandidat yang kalah merusak dan membakar rumah warga desa di Kampung Hombawawi. Bentrokan pun tak terhindari dan mengakibatkan satu warga tewas, dua lainnya cedera, dan 15 rumah hangus terbakar. NTT Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Konflik Pemilihan dan Jabatan (1) Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan pemicu pemicu konflik konflik di NTT di NTT (Juli 2012 Juli ) Konflik Main Konflik Lainnya (2) Hakim Sendiri (7) Konflik Sumber Daya (18) Atas insiden ini, Polres Sumba Barat menerjunkan tim untuk memediasi warga dan memercayakan penanganan kasus ini ke mereka. Polisi telah menangkap tiga tersangka pelaku bentrokan dan sedang menjalankan proses hukum. Sementara satu pelaku lainnya masih dicari aparat kepolisian. Sementara itu, konflik kekerasan yang terkait masalah lahan antara Desa Redon Tena dan Desa Adobala masih terjadi. Pada tanggal 1/7/ di Kec. Kelubagolit, Kab. Flores Timur, seorang warga Desa Redontena tewas dipenggal oleh seorang warga Desa Adobala. Insiden ini terjadi pada saat korban berada di lokasi lahan sengketa untuk mencari pakan ternak. Lalu korban terlibat perkelahian dengan pelaku. Aparat kepolisian telah menetapkan seorang tersangka yang berasal dari Desa Adobala dan kini telah menjalani pemeriksaan untuk mengetahui motif pembunuhan. Fenomena konflik kekerasan terkait sengketa lahan telah terjadi cukup lama di NTT. Data SNPK mencatat selama periode terdapat 159 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 52 tewas, 192 cedera, dan 113 bangunan rusak (lihat Grafik 6.5). NTT NTT Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas berdasarkan bentuk bentuk kekerasan kekerasan di NTT di NTT Penganiayaan (14) Pengeroyokan (11) Grafik 6.4 Jumlah tewas berdasarkan kab/kota di NTT Bentrokan (3)

15 Grafik 6.5 Insiden dan Dampak Konflik Kekerasan Terkait Masalah Lahan per Tahun di NTT ( ) Insiden Tewas Cedera Bangunan Rusak

16 Papua Data SNPK mencatat terjadinya 28 insiden konflik kekerasan di Papua yang menyebabkan 24 orang tewas, 77 cedera, dan 6 bangunan rusak selama Juli (lihat Grafik ). Isu separatism masih mendominasi insiden konflik kekerasan pada bulan ini.. Total terjadi 5 insiden yang mengakibatkan 4 orang tewas dan 2 cedera akibat persoalan separatisme. Di Kabupaten Lany Jaya, pada tanggal 1/7/, aparat keamanan gabungan TNI-Polri terlibat kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata pimpinan Purom Wenda dan Enden Wanimbo d Desa Popomi, Kota Tiom. Seorang gadis remaja yang terjebak dalam baku tembak ini tewas. Aparat gabungan TNI-Polri membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab insiden tersebut. Di hari yang sama, kelompok sipil bersenjata mengibarkan bendera Bintang Kejora dan melepaskan tembakan ke udara di Wondenggobak, Kec. Mulia, Kab. Puncak Jaya. Pengibaran tersebut untuk memperingati hari lahir Organisasi Papua Merdeka (OPM) tanggal 1 Juli. Peringatan ini bersamaan dengan HUT Bhayangkara ke-67. Kapolda Papua menilai insiden ini sebagai provokasi untuk memancing mereka. Namun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kontak senjata juga terjadi pada tanggal 19/7/ di Kampung Karubate, Kec. Mulia, Kab. Puncak Jaya. Sejumlah anggota kelompok sipil bersenjata menyerang pos TNI yang dijaga aparat TNI dari Batalyon Infantri 751 Raider. Penyerang berhasil dihadang, dua di antaranya tewas. Pada tanggal 25/7/, TNI menyergap kelompok bersenjata pimpinan John Yogi di kawasan Tanah Merah Kab. Paniai. Tidak ada korban luka dan tewas dalam insiden tersebut. Aparat merampas 4 pucuk senjata api berikut belasan amunisi. PAPUA Grafik 7.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Konflik Main Hakim Sendiri (9) PAPUA Grafik Grafik Jumlah tewas berdasarkan pemicu konflik di Papua di Papua (Juli (Juli 2012 Juli Juli ) ) Konflik Lainnya (2) Konflik Sumber Daya (3) Konflik Separa\sme (32) Konflik Iden\tas (34) Konflik Pemilihan dan Jabatan (5) Grafik 7.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Papua Grafik 7.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Papua (Juli 2012 Juli Juli ) ) Lalu ada tanggal 31/7/, kelompok sipil bersenjata pimpinan Purom Okinam Wanda menghadang mobil ambulan Dinas Kesehatan di Kampung Urgele, Kel. Puncak Senyum, Kec. Mulia, Kab. Puncak Jaya. Serangan ini mengakibatkan satu orang tewas dan dua cedera. Insiden ini diduga merupakan tindakan balas dendam dari kelompok sipil bersenjata atas insiden tanggal 19/7/. Penganiayaan (37) Pengeroyokan (14) Bentrokan (30) Perkelahian (4) Insiden kekerasan juga terjadi dalam pertandingan tinju amatir Piala Bupati Nabire di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Lama di Kecamatan Nabire pada tanggal 14/7/. Akibatnya, 17 orang tewas dan 38 cedera. Insiden ini terjadi menyusul keributan akibat protes penonton atas hasil pertandingan. Penonton yang menyesaki arena tinju panik dan berusaha keluar sehingga berdesak-desakan dan terinjak. Polisi memeriksa 16 saksi dan menetapkan Ketua Panitia Pelaksana sebagai tersangka. PAPUA 3 Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas tewas berdasarkan berdasarkan kab/kota kab/ kota di Papua di Papua (Juli 2012 Juli Juli )

17 Papua Barat Rekaman data SNPK mencatat total 5 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 7 orang cedera dan 1 bangunan rusak di Papua Barat sepanjang bulan Juli, (lihat Grafik ). Grafik 8.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Papua Barat Dua insiden konflik kekerasan yang menonjol di sepanjang bulan ini terkait pembagian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Adapun pemantik unjuk rasa yang berujung pada pengerusakan oleh sejumlah warga dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap pembagian dana BLSM yang dinilai tidak merata dan data penerima BLSM yang tidak akurat, Pada tanggal 5/7/ sejumlah warga dari 11 kampung yang ada diwilayah Pegunungan Arfak di Distrik Testega, Kab. Manokwari, melakukanunjuk rasa di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Manokwari. Mereka memprotes data penerimablsm yang tidak akurat dan sesuai kondisi di lapangan. Saat itu, masyarakat merusak dan mengobrak-abrik dokumen dan arsip kantor. Masyarakat juga sempat memalang pintu kantor dengan kayu. Aparat kepolisian yang datang ke lokasi berhasil menghalau dan menenangkan masyarakat agar aksi tidak meluas dan anarkis. Unjuk rasa yang memprotes data penerima BLSM terjadi lagi pada tanggal 8/7/. Sejumlah masyarakat dari 15 kampung dari Distrik Testega kembali mendatangi kantor BPS Manokwari di Jalan Percetakan Kel. Sanggeng, Kec. Manokwari Barat, Kab. Manokwari. Masyarakat meminta Kepala BPS untuk memperbarui data penerima BLSM. Sekitar warga belum terdaftar sebagai penerima dana BLSM. Dalam unjuk rasa itu masyarakat merusak fasilitas Kantor BPS. Aparat kepolisian yang berada di lokasi berhasil mengamankan situasi. Menanggapi unjuk rasa ini, Kepala BPS menyatakan bahwa data yang diterima untuk menyalurkan dana BLSM berasal dari data Untuk itu perlu diverifikasi ulang. PB PB Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik Grafik 8.2 Jumlah 8.2 Jumlah insiden berdasarkan pemicu konflik di di Papua Barat Barat Konflik Konflik Lainnya (3) Konflik Sumber Separa\sme (3) Daya (2) Konflik Tata Kelola Pemerintah (23) Konflik Main Hakim Sendiri (50) Konflik Iden\tas (6) Grafik Grafik 8.3 Jumlah 8.3 Jumlah insiden insiden berdasarkan bentuk kekerasan di di Papua Papua Barat Barat (Juli Penganiayaan (13) Demonstrasi (7) Blokade (2) Kerusuhan (1) Pengrusakan (13) Pengeroyokan (46) Konflik Pemilihan dan Jabatan (6) Bentrokan (10) Perkelahian (1) Grafik 8.4 Jumlah insiden berdasarkan kab/kota di Papua Barat PB FAKFAK KAIMANA MANOKWARI SORONG SELATAN KAB SORONG KOTA SORONG 13

18 Sulawesi Tengah Pada Juli data SNPK mencatat terjadinya total 5 insiden konflik kekerasan yang berakibat pada tewasnya 1 warga dan 3 lainnya cedera di Sulawesi Tengah (lihat Grafik ). Grafik 9.1 Insiden dan dampak konflik kekerasan di Sulawesi Tengah Pada bulan ini, tercatat 2 insiden konflik kekerasan yang menonjol yakni unjuk rasa menentang hasil pemilukada Kabupaten Parigi Moutong, yang mengakibatkan 2 orang cedera. Insiden pertama terjadi pada tanggal 15/7/ di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Parigi Moutong di Kel. Bambalemo, Kec. Parigi, Kab. Parigi Moutoung. Unjuk rasa yang dilakukan sejumlah massa ini dilatarbelakangi penolakan hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara oleh KPUD Parigi Moutoung. Massa sempat menganiaya anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), Kec. Bolana Lambunu serta melempari Kantor KPUD Parigi Moutoung dengan batu. Aparat Kepolisian yang berada di lokasi berhasil mengamankan situasi dan menangkap seorang provokator yang kemudian dibebaskan atas desakan massa. Unjuk rasa berlanjut pada tanggal 16/7/201 di depan Kantor Parigi Moutoung. Massa yang kecewa atas hasil pemilukada ini, merusak dua mobil dinas KPUD dan terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Polisi berusaha mengendalikan massa dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet. Salah satu peserta aksi terkena tembakan peluru itu. Aparat kepolisian akhirnya berhasil mengamankan situasi dan menangkap beberapa peserta aksi yang anarkis. Kabupaten Parigi Moutong telah menggelar pemilukada pada tanggal 6 Juli. Empat pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung adalah: Taswin Borman-Kemal Toana; Samsurizal Tombolotutu-Badrun Nggai; Awalunsyah Passau- Iskandar Ilimullah; dan Nur Dg. Rahmatu-Usman Yamin. SULTENG SULTENG Jul-12 Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Kejadian Tewas Cedera Bangunan Rusak Grafik Grafik 9.2 Jumlah 9.2 Jumlah tewas tewas berdasarkan berdasarkan pemicu pemicu konflik konflik di di Sulawesi Sulawesi Tengah Tengah Konflik Main Hakim Sendiri (3) Penculikan (2) Konflik Iden\tas (13) Konflik Sumber Daya (2) Konflik Pemilihan dan Jabatan (1) Grafik 9.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Sulawesi Tengah Grafik 9.3 Jumlah tewas berdasarkan bentuk kekerasan di Sulawesi Tengah (Juli (Juli Juli Juli ) Bentrokan (4) KPUD Parigi Moutong dalam rapat pleno penghitungan suara menetapkan dan memutuskan pasangan Syamsurizal Tombolotutu - Badrun Nggai sebagai kepala daerah Kabupaten Parigi Moutong untuk masa jabatan Penganiayaan (8) Pengeroyokan (4) Perkelahian (1) Hasil keputusan tersebut ditolak oleh pasangan Taswin Borman-Kemal Toana. Mereka mengajukan gugatan atas keputusan KPUD tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kasus ini masih ditangani oleh MK. SULTENG Grafik Grafik Jumlah Jumlah tewas berdasarkan kab/kota kota di di Sulawesi Tengah Tengah Banggai Poso Donggala Buol Sigi Palu 14

19

20 Penanggung Jawab Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jl. Merdeka Barat No. 3 Tel (021) Fax (021) deputi1@menkokesra.go.id

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2014 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012 Edisi Desember, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Edisi Desember, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan APRIL BACK COVER DEPAN Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan

Lebih terperinci

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp. 021-7392315,7392352, Fax. 021-7392317 REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN 2016

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 06/Maret 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2013 Edisi Februari, 2 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 2 Edisi Februari, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERGERAKAN KOTAK SUARA, REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA, DAN PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN

Lebih terperinci

TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN 2013

TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN 2013 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 01/KPTS/KPU PROV-002/2012 TANGGAL 8 AGUSTUS 2012 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010 Lampiran NO I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nomor 32 Tahun 2009 Tanggal 28 Desember 2009 TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2010 Lampiran NO I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nomor 32 Tahun 2009 Tanggal 28 Desember 2009 TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PRAKIRAAN DAMPAK KEAMANAN PENERAPAN UU PEMILU

PRAKIRAAN DAMPAK KEAMANAN PENERAPAN UU PEMILU PRAKIRAAN DAMPAK KEAMANAN PENERAPAN UU PEMILU NO. KLAUSUL MODUS DAMPAK KEAMANAN ANTISIPASI 1. Persyaratan Parpol Peserta Pemilu (Pasal 8) : a. berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang

Lebih terperinci

Catatan Kebijakan. Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April 2012) Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia

Catatan Kebijakan. Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April 2012) Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia NAD KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT Catatan Kebijakan JABODETABEK Pemantauan Konflik Kekerasan di Indonesia NTT MALUKU PAPUA Edisi 01/Juli 2012 Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 30/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

Lebih terperinci

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang Laporan Akhir Tahun Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang Calon kepala daerah rupanya masih kurang percaya diri untuk memimpin sehingga masih mengandalkan uang untuk membeli suara rakyat. 31 Desember 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 02/KPTS/KPU-PROV-010/2011 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara pimpinan. Maka hal ini yang membuat para pimpinan tidak memberikan celah untuk para mantan panglima wilayah melakukan hal-hal yang diluar keinginannya, bahkan pasca rapat tersebut para pimpinan tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peralihan kekuasaan dari rezim Orde Baru ke Orde Reformasi merubah tata pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan tuntutan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 07/Juli 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI

Lebih terperinci

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta:

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: Tanpa Partai, Murah, Mudah dan Lebih Demokratis INSPIRASI dari Buku Demokrasi Kita, karya Bung Hatta LATAR BELAKANG (Kondisi Pemilu Saat Ini) Berbagai Kerusuhan Pemilu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA OPTIMALISASI TUGAS DAN FUNGSI KESBANGPOL GUNA MEMANTAPKAN STABILITAS KEAMANAN DAN POLITIK DALAM NEGERI DALAM RANGKA MENSUKSESKAN PENYELENGGARAAN PEMILU 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH. Kata Pengantar Buku ini merupakan e-book kedua yang saya hasilkan. Sebagaimana e-book yang pertama, buku ini juga merupakan hasil dari kegundahan ketika mempelajari pasal pasal yang ada, khususnya terkait

Lebih terperinci

1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan 2016

1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan 2016 No. 53/09/73/Th. VIII, 15 September 2017 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI SULAWESI SELATAN 2016 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI SULAWESI SELATAN 2016 MENGALAMI PENINGKATAN DIBANDINGKAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif di Indonesia, dinamika kehidupan terlalu cepat berubah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan mengakibatkan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 08/November 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik baik di pemerintah maupun di legislatif. Pelaksanaan pemilihan

Lebih terperinci

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL 2009 2014 Data Survei Nasional 18 26 Agustus 2009 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas I No. 29, Kebayoran Baru, Jakarta 12180 Telp: 021 7260588 (Hunting) Fax: 021

Lebih terperinci

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center

Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center ACEH KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU UTARA PAPUA BARAT Kajian Perdamaian dan Kebijakan The Habibie Center JABODETABEK NTT MALUKU PAPUA Edisi 04/Agustus 2013 Peta Kekerasan di Indonesia (Januari-April

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG Hasil rapat 7-7-05 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, HAKIM DAN KELUARGANYA DALAM

Lebih terperinci

dikatakan baik jika indeks di atas 80, dikatakan sedang jika indeksnya antara 60 80, dan dikatakan

dikatakan baik jika indeks di atas 80, dikatakan sedang jika indeksnya antara 60 80, dan dikatakan No. 47/08/94/ Th. II, 13 Agustus 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI PAPUA 2014 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Papua 2014 Sebesar 62,15 Dari Skala 0 Sampai 100, Angka Ini Naik 1,23

Lebih terperinci

Pemilukada DR. H. Nurhamin, S.Pt, MH

Pemilukada DR. H. Nurhamin, S.Pt, MH Pemilukada 2015 R A P A T K O O R D I N A S I G U B E R N U R, B U P A T I / W A L I K O T A SE- P R O V I N S I R I A U P E K A N B A R U, 1 1 M E I 2 0 1 5 DR. H. Nurhamin, S.Pt, MH TAHAPAN TAHUN 2015

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI II DPR-RI KE PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DALAM RANGKA PERSIAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK MASA PERSIDANGAN IV TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu 41 BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu Pemilihan umum merupakan pesta demokrasi yang dilakukan untuk memilih seorang pemimpin.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPPRES 110/2000, PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG DIBENTUK SETELAH PEMILIHAN UMUM 1999 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 13/PHPU.D-X/2012 Tentang Permohonan Pembatalan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pemilukada Kabupaten Kolaka Utara Terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP http://sinarharapan.net/2016/05/tjhai-chui-mie-perempuan-tionghoa-calon-walikota-singkawang-pilihan-pdip/ May 9, 2016 SHNet, Pontianak

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.50/08/61/Th. XVIII, 13 Agustus 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2014

Lebih terperinci

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus bergerak di Papua. Tidak hanya melakukan aktivitas politik tapi menggunakan kekerasan. Mereka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Pengawasan dalam..., Ade Nugroho Wicaksono, FHUI, 2009

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Pengawasan dalam..., Ade Nugroho Wicaksono, FHUI, 2009 72 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pengawas pemilu adalah Panitia Pengawas dengan tingkatan yang berbeda yang melakukan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan pemilu. Pengawas pemilu adalah lembaga

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi persaingan dan strategi bertahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Karyawan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 15/09/53/Th. XX, 14 September 2017 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2016 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI NTT TAHUN 2016 MENGALAMI KE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab /2015 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab /2015 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab-025.433237/2015 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA SAH DAN KURSI PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TAHUN 2014,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Presented by Yaury Tetanel Strategic Alliance for Poverty Alleviation Disampaikan Dalam Diskusi Publik Akuntabilitas Sosial CSR Industri

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi

Lebih terperinci

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2016 No. 53/09/82/Th.XVI, 14 September 2017 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA, 2016 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) MALUKU UTARA 2016 MENGALAMI PENINGKATAN DIBANDINGKAN DENGAN IDI MALUKU UTARA

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 2007 World Bank/DSF

Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 2007 World Bank/DSF Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 27 World Bank/DSF Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

Dr. Ir. Sukardi, M.Si DATA MENCERDASKAN BANGSA Disampaikan Pada Acara : Rapat Koordinasi Pembangunan antara Gubernur dengan Bupati/Walikota dan SKPD Provinsi Kalimantan Tengah Di Aula Serba Guna BAPPEDA Provinsi Kalteng, 12

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 53/08/12/Th. XVIII, 13 Agustus 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SUMATERA UTARA 2014 IDI SUMATERA UTARA 2014 SEBESAR 68,02 DARI SKALA 0 SAMPAI 100, ANGKA INI NAIK 9,22

Lebih terperinci

LAPORAN JANUARI MEI 2016

LAPORAN JANUARI MEI 2016 LAPORAN JANUARI 2015 - MEI 2016 KONSTITUSI MELINDUNGI DEMOKRASI Kebebasan berkumpul dan berekspresi adalah hak warga negara yang dilindungi oleh kons5tusi Indonesia dalam pasal 28 UUD 1945. Pasal 28 E

Lebih terperinci