Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0

2

3 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat (kesra) merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat tersebut, kita seringkali dihadapkan pada gangguan kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 0, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei 0 Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

4 Edisi 09 September, 0 Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kemenko Kesra untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: (i) pengumpulan data rutin dan rinci tentang insiden kekerasan berupa informasi waktu, lokasi, bentuk, dan pemicu insiden serta dampaknya; (ii) penerbitan laporan dan data yang diperbaharui setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK menyajikan data dan informasi faktual tentang insiden kekerasan yang menonjol setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK didedikasikan sebagai bahan rujukan untuk pencegahan dan menyusunan kebijakan pengelolaan konflik. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang tersedia secara publik, bersumber dari surat kabar lokal dilengkapi dengan berbagai sumber non-media seperti laporan pemerintah, kajian akademis, dan laporan lembaga swadaya masyarakat. SNPK mengumpulkan data insiden kekerasan sejak tahun 998 dan disajikan melalui portal: Data insiden kekerasan sejak Januari 0 dan seterusnya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Portal SNPK menyajikan data kekerasan dalam empat kategori, yakni (i) konflik (lihat Kotak Definisi); (ii) Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); (iii) kekerasan terkait kriminalitas, dan (iv) kekerasan dalam penegakan hukum. Kategori kekerasan selain konflik dipandang perlu untuk dipantau karena berpotensi menimbulkan konflik sosial. Setiap insiden kekerasan yang tercatat dalam database SNPK dilengkapi dengan kliping berita surat kabar yang digunakan sebagai sumber. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan Bank Dunia dan The Habibie Center melalui hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa mendatang, Kemenko Kesra mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat sipil. Definisi INSIDEN KEKERASAN adalah tindakan individu, antarindividu, kelompok atau antarkelompok yang menyebabkan atau dapat menyebabkan dampak fisik terhadap manusia (kematian, cedera) atau kerusakan harta benda. KONFLIK adalah peristiwa di mana insiden kekerasan terjadi karena adanya isu/ sengketa yang melatarbelakangi dan pihak tertentu yang menjadi sasaran. Konflik kekerasan mencakup insiden berskala kecil (melibatkan individu) dan berskala besar (melibatkan kelompok). Berdasarkan pemicunya, SNPK membagi konflik ke dalam tujuh jenis, yakni:. Konflik Sumber Daya : insiden kekerasan yang dipicu oleh sengketa sumber daya alam maupun sumber daya buatan (lahan, tambang, akses ke mata pencaharian, gaji, polusi, kerusakan lingkungan).. Konflik Tata Kelola Pemerintahan : insiden kekerasan dipicu oleh kebijakan atau program pemerintah (misalnya pelayanan publik, korupsi, subsidi, kenaikan harga, pemekaran).. Konflik Pemilihan dan Jabatan : insiden kekerasan yang dipicu oleh persaingan dalam pemilihan atau jabatan (termasuk pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah, pemilihan kepala desa, pemilihan jabatan di universitas, lembaga mahasiswa, partai politik, dan lainnya).. Konflik Separatisme : insiden kekerasan yang dipicu oleh upaya pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Konflik Identitas : insiden kekerasan yang dipicu oleh identitas kelompok (agama, etnis, suku, gender, geografis, dan yang melibatkan migran/pengungsi, identitas sekolah, dan antarsuporter olahraga). 6. Konflik Main Hakim Sendiri : insiden kekerasan yang dipicu balas dendam atau respon terhadap ketersinggungan, pencurian, hutang piutang, penghinaan, kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan, termasuk kekerasan terhadap dukun santet dan lokasi maksiat. 7. Konflik Lainnya : insiden konflik yang pemicunya belum diketahui atau tidak dilaporkan dengan jelas oleh sumber berita. KRIMINALITAS adalah tindakan kekerasan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi isu atau sengketa yang diperselisihkan sebelumnya. Motif tindakan kriminalitas dapat berupa uang (misalnya perampokan atau penculikan) atau kesenangan pribadi, atau kebencian. KDRT adalah tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, di mana anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah. Kekerasan non-fisik tidak dipantau oleh SNPK. KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan resmi dalam upaya penegakan hukum, termasuk penggunaan kekerasan terhadap tersangka/pelaku kriminalitas baik yang dilakukan sesuai kewenangan maupun di luar wewenang aparat keamanan.

5 Edisi 09 September, 0 Gambaran Umum Tren kekerasan di bulan September 0 seluruh jenis kekerasan Dari seluruh jenis kekerasan yang terjadi selama September 0, data SNPK mencatat total. insiden yang mengakibatkan 8 tewas,.8 cedera dan 7 bangunan rusak di seluruh provinsi. Jumlah tewas bulan ini [8 tewas] tidak jauh berbeda dibandingkan bulan Agustus 0 [9 tewas] dan sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata korban tewas per bulan di periode Januari Agustus 0 [ tewas per bulan]. Seperti pada bulan-bulan sebelumnya, jenis kekerasan kriminalitas pada bulan ini adalah yang tertinggi [.66 insiden dan tewas] dibandingkan dengan jenis kekerasan lainnya (lihat Tabel ). Tren konflik kekerasan di bulan September 0 Dalam kategori konflik kekerasan, SNPK mencatat total 69 insiden dengan dampak 6 tewas, 70 cedera dan 66 bangunan rusak selama September 0. Insiden konflik kekerasan yang menelan korban tewas adalah konflik main hakim sendiri [8 tewas], konflik sumber daya [9 tewas], konflik identitas [6 tewas], konflik separatisme [ tewas] dan konflik lainnya [ tewas]. Jumlah tewas pada bulan ini menurun dibandingkan pada bulan sebelumnya. Sementara itu insiden yang paling sering terjadi adalah konflik main hakim sendiri [79 insiden] (lihat Tabel dan Grafik ). Tabel. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di provinsi (September 0) Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Jenis Kekerasan September 0 Agustus 0 Januari - Agustus 0 September 0 Agustus 0 Januari - Agustus 0 September 0 Agustus 0 Januari - Agustus 0 September 0 Agustus 0 Januari - Agustus 0 September 0 Agustus 0 Januari - Agustus 0 Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintahan Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Tren konflik kekerasan di periode Januari - September 0 Dalam kategori konflik kekerasan, sepanjang periode Januari September 0 SNPK mencatat.0 insiden kekerasan yang berdampak pada tewas, 6.6 cedera dan.000 bangunan rusak. Di bulan September, jumlah insiden hanya menurun sedikit dibandingkan bulan Agustus [6 insiden]. Di periode ini, puncak tertinggi jumlah insiden kekerasan terjadi di bulan April [67 insiden], namun jumlah korban tewas terbanyak tercatat di bulan Agustus [7 tewas]. Akumulasi jumlah insiden dan tewas terbanyak selama periode ini terdapat dalam konflik main hakim sendiri [. insiden dan 9 tewas], diikuti konflik sumber daya [6 insiden dan 0 tewas], dan konflik identitas [88 insiden dan 66 tewas]. Sebaran insiden konflik main hakim sendiri periode Januari September 0 berdasarkan kabupaten/kota di provinsi di Indonesia dapat dilihat di peta (lihat Grafik dan Peta).

6 Edisi 09 September, 0 Grafik. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - September 0) 800 Grafik. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - September 0) 00 Konflik Separa^sme Konflik Iden^tas Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Sumber Daya Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- 0 Tewas Data SNPK mencatat pada bulan September 0 insiden-insiden konflik kekerasan yang mengemuka adalah: Konflik Main Hakim Sendiri v Selama bulan September 0 tercatat 79 insiden konflik main hakim sendiri yang menyebabkan 8 tewas, 7 cedera dan 68 bangunan rusak. Jika dibandingkan dengan bulan lalu, jumlah insiden dan korban tewas di bulan ini menurun, namun masih di atas angka rata-rata periode Januari September 0 [7 insiden dan tewas per bulan]. Provinsi yang mengalami insiden tertinggi adalah Sumatera Utara [ insiden], Jawa Timur [9 insiden] dan Sumatera Selatan [ insiden]. Sedangkan jumlah tewas terbanyak terdapat di Jawa Barat [7 tewas], Jawa Timur [ tewas] dan Sumatera Selatan [ tewas]. Adapun, pemicu utama aksi main hakim sendiri didominasi oleh kasus pencurian [6 insiden dan tewas] dan masalah penghinaan/harga diri [6 insiden dan tewas]. v Tiga insiden main hakim sendiri di bulan ini bereskalasi menjadi kerusuhan. Di Kabupaten Keerom, Papua dilatarbelakangi oleh pembunuhan seorang ibu rumah tangga, ratusan warga transmigran mengamuk dan merusak sedikitnya bangunan. Di Kabupaten Manokwari, Papua Barat terjadi kerusuhan dipicu tertembaknya seorang warga Distrik Oransbari. Sejumlah warga Oransbari membalas dengan menyerang Kampung Warnyeti, tempat pelaku berasal, mengakibatkan sedikitnya bangunan rusak. Di Lampung, kerusuhan diawali penganiayaan terhadap pencuri sepeda motor di Kabupaten Lampung Timur. Massa lalu menyerang ke Desa Waymili, Kecamatan Gunungpelindung, merusak 0 bangunan termasuk rumah dan gedung sekolah. Konflik Identitas v Data SNPK mencatat 97 insiden konflik identitas yang berdampak pada 6 tewas, 99 cedera dan bangunan rusak yang terjadi selama September 0. Jumlah tewas bulan ini mengalami penurunan berarti dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan korban tewas bulan ini berasal dari insiden kekerasan di Sulawesi Selatan [ tewas] dan masing-masing tewas di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTB, dan Lampung. Konflik identitas dalam bulan ini didominasi permasalahan antarkampung [ insiden, tewas, cedera dan bangunan rusak]. v Insiden-insiden konflik identitas yang mengemuka selama bulan ini antara lain terkait perseteruan antarkampung yang terjadi di Sulawesi Utara, Lampung dan NTB. Sedangkan di Sulawesi Tengah insiden konflik identitas yang terjadi terkait dengan aksi terorisme yang berulang kembali. Selain itu, bentrok antarsuku terjadi di Jambi yang melibatkan Suku Anak Dalam dengan warga desa setempat.

7 Edisi 09 September, 0 Konflik Sumber Daya v Selama bulan September tercatat 6 insiden terkait konflik sumber daya yang menyebabkan 9 tewas, cedera dan bangunan rusak. Insiden kekerasan yang terjadi didominasi persoalan akses [ insiden dan tewas] dan masalah lahan [9 insiden dan tewas]. Jumlah insiden dan korban tewas bulan ini di bawah rata-rata jumlah insiden dan tewas selama periode Januari September 0. v SNPK mencatat berbagai pemicu yang menyebabkan terjadinya konflik sumber daya. Beberapa insiden yang mengemuka adalah bentrokan antara TNI dan Polri yang dilatarbelakangi penggerebekan penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang sedikitnya melukai empat anggota TNI. Di Sulawesi Tenggara operasi penertiban yang dilakukan Satpol PP mengakibatkan Kepala Bidang Perundang-undangan Satpol PP tewas akibat pengeroyokan. Sedangkan di Sumatera Selatan terjadi pengeroyokan yang menewaskan satu orang karena sengketa lahan. Konflik Separatisme v Pada bulan ini tercatat insiden konflik separatisme, yang menyebabkan tewas dan cedera, di Kabupaten Puncak dan Lanny Jaya, Papua. Dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah insiden dan korban tewas bulan ini menurun cukup signifikan. v Di Kabupaten Lanny Jaya, tim gabungan TNI-Polri menyergap markas kelompok sipil bersenjata yang diduga kuat pimpinan Puron Okima Wenda. Kontak senjata tak terhindarkan, tim gabungan TNI-Polri berhasil memukul mundur kelompok sipil bersenjata. Insiden ini mengakibatkan seorang tewas dan seorang lainnya luka berat dari pihak kelompok sipil bersenjata. Penembakan oleh kelompok sipil bersenjata terjadi di Kabupaten Puncak. Seorang anggota TNI Yonif 7/Raider tewas saat hendak mengambil logistik di Pasar Ilaga dalam rangka persiapan pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga. Konflik Tata Kelola Pemerintahan v Dalam kategori konflik tata kelola pemerintahan, SNPK mencatat insiden yang berdampak 8 cedera dan bangunan rusak selama September 0. Jumlah insiden meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan di atas rata-rata per bulan selama periode Januari September 0. v Insiden kekerasan yang mengemuka diantaranya di Papua dan Sulawesi Barat terkait proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang memicu kekecewaan pelamar hingga berujung perusakan. Selain itu, tercatat sejumlah bentrokan antara masyarakat dengan polisi terkait upaya penegakan hukum di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah. Konflik Pemilihan dan Jabatan v Data SNPK mencatat sebanyak 0 insiden kekerasan yang menyebabkan cedera dan bangunan rusak terkait konflik pemilihan dan jabatan selama bulan September 0. Jumlah insiden maupun cedera bulan ini kembali meningkat setelah sempat menunjukkan tren menurun pada dua bulan sebelumnya. v Insiden konflik pemilihan dan jabatan yang mengemuka didominasi oleh demonstrasi dengan kekerasan yang mewarnai pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi maupun Kabupaten/Kota hasil pemilu legislatif 0 di Sumatera Selatan, NTB, Kalimantan Barat, dan sejumlah kabupaten di Jawa Barat. Selain itu, data SNPK mencatat keributan terkait perpecahan pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memicu perusakan Kantor DPP PPP di Jakarta dan kisruh seputar kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Talibu, Maluku Utara. Konflik Lainnya Dalam kategori konflik lainnya -konflik kekerasan di mana pemicu atau motif belum/tidak diketahui- selama bulan ini tercatat sebanyak 0 insiden yang berdampak pada tewas, cedera dan bangunan rusak. Di Kalimantan Barat ditemukan mayat seorang pria di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. Dari bekas luka di tubuhnya, diduga kuat korban tewas akibat pengeroyokan.

8 Edisi 09 September, 0 Konflik Sumber Daya Konflik Sumber Daya periode Januari - September 0 Tercatat 6 insiden konflik sumber daya yang menyebabkan 0 tewas, 9 cedera dan bangunan rusak selama periode Januari September 0. Ratarata terjadi sebanyak 70 insiden dan tewas per bulan sepanjang periode ini. Pada periode ini jumlah tewas tertinggi terjadi di bulan Maret [ tewas] dan provinsi yang mengalami jumlah insiden kekerasan terbanyak yakni Sumatera Utara [9 insiden], Papua [8 insiden] dan Jawa Timur [ insiden]. Insiden konflik sumber daya yang banyak terjadi dalam periode ini dipicu sengketa lahan [8 insiden, 6 tewas, 69 cedera dan 89 bangunan rusak]. Konflik Sumber Daya bulan September 0 Selama bulan September 0 insiden konflik sumber daya tercatat sebanyak 6 insiden yang berdampak pada 9 tewas, cedera dan bangunan rusak. Korban tewas dalam bulan ini berasal dari insiden kekerasan yang terjadi di Riau [ tewas] dan masing-masing tewas di Banten, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Dari total 9 korban tewas, lima orang tewas akibat sengketa lahan, dua orang akibat masalah perebutan akses, dan dua lainnya akibat konflik sumber daya alam. Jumlah insiden dan tewas bulan ini masih di bawah rata-rata jumlah insiden dan tewas selama periode Januari September 0 (lihat Grafik dan Tabel Konflik Sumber Daya). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan September 0 Data SNPK mencatat dua insiden dipicu kisruh penyelundupan BBM. Pertama, penertiban penyelundupan solar yang melibatkan oknum TNI di Kota Batam, Kepulauan Riau pada tanggal /9/0. Penggerebekan gudang penimbunan solar milik warga oleh tim gabungan Polda Kepri dan Brimob mendapatkan perlawanan warga sekitar. Polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (September 0) yang anarkis, lalu mundur ke markas. Tidak lama kemudian, ratusan massa mendatangi markas Brimob, menyerang dan membakar bangunan dan kios-kios di sekitarnya. Di antara massa penyerang terdapat sejumlah oknum TNI tidak berseragam dari Batalyon Infanteri Tuah Sakti. Dalam insiden tersebut terjadi penembakan yang melukai empat anggota TNI. Insiden kekerasan ini menyulut ketegangan antara TNI dan Polri. Pascakejadian, dibentuk tim investigasi gabungan untuk mengetahui latarbelakang permasalahan. Insiden terkait penyelundupan BBM lain terjadi di Mapolsek Moutong di Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada tanggal 9/9/0. Sekitar 70 warga memblokir ruas jalan Trans Sulawesi dengan membakar ban bekas kemudian melempari Mapolsek Moutong dan sebuah mobil dengan batu. Massa memprotes penangkapan tersangka penyelundupan BBM oleh polisi. Aparat kepolisian berhasil mengendalikan situasi setelah mendapatkan bantuan dari pasukan TNI. Insiden kekerasan lain yang menonjol adalah yang terkait dengan operasi penertiban pedagang oleh Satpol PP di empat provinsi yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta. Di Sulawesi Tenggara, puluhan pedagang Pasar Sentral Kota Pemicu Insiden Tewas Masalah Lahan 9 Masalah Sumber Daya Alam Sumber Daya Buatan 0 Akses Lingkungan 0 Gaji/upah/perburuhan 0 Sumber Daya Lainnya 0 0 Total 6 9 Kendari mengeroyok Kepala Bidang (Kabid) Perundang-undangan Satpol PP Kendari hingga tewas ketika memimpin operasi penertiban. Pedagang juga melempari petugas dengan batu hingga kocar-kacir, serta merusak mobil Satpol PP. Kericuhan juga terjadi dalam relokasi pedagang di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara pada tanggal 8/9/0 sehingga seorang pedagang luka. Di Makassar, Sulawesi Selatan pedagang yang mangkal di depan Hotel Grand Clarion juga melawan penggusuran. Mereka menghalau Satpol PP dengan bom molotov dan senjata tajam, serta membakar bagian belakang mobil patroli. Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan bentrokan terjadi antara pedagang ikan dengan Satpol PP pada tanggal 0/9/0 karena pedagang tidak terima gerobak dan dagangan mereka disita. Terjadi aksi lempar batu dan kayu namun tidak ada korban. Di DKI Jakarta, penertiban pedagang kambing di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat menjelang perayaan hari raya Idul Adha pada tanggal 0/9/0 berujung ricuh. Pedagang menolak dipindahkan ke lokasi yang telah disediakan dengan dalih sudah membayar uang sewa lapak. Mereka melempari petugas dengan batu dan botol. Petugas Satpol PP yang terdesak memilih mundur, namun seorang anggota terjatuh dan dikeroyok hingga babak belur.

9 Edisi 09 September, 0 Masih terkait operasi penertiban, insiden kekerasan juga terjadi menyusul penggerebekan rumah bandar judi dan narkoba di Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan pada tanggal 7/9/0. Ratusan warga justru menyerang aparat yang menggerebek rumah bandar judi togel dan narkoba yang diduga beromset ratusan juta rupiah. Warga melempari polisi dengan batu dan kayu. Empat polisi mengalami luka serius, seorang di antaranya dirawat inap di RSUD Kayuagung. Konflik yang dipicu oleh penutupan kegiatan pertambangan terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara dan di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Di Minahasa Tenggara, ratusan warga dari berbagai desa di Kecamatan Ratatotok berunjuk rasa memprotes tindakan polisi menutup dan menyita alat-alat penambangan emas pada tanggal 0/9/0. Warga merusak dan membakar kantor camat. Polisi menutup pertambangan karena lokasinya berada di dalam hutan terbatas, sementara mayoritas warga setempat mengais rejeki di pertambangan tersebut. Sebaliknya, di Kabupaten Manggarai Timur warga Desa Satar Punda didampingi oleh aktivis LSM Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Ruteng menghadang kendaraan tambang PT Aditya Bumi Pertambangan (ABP) yang dikawal polisi dan TNI pada tanggal /9/0. Mereka menolak kegiatan pertambangan karena menurut warga lokasi pertambangan adalah tanah ulayat masyarakat adat Tumbak. Ketika membubarkan massa, polisi dilaporkan menganiaya seorang pengunjukrasa hingga pingsan. Terkait sengketa lahan, demonstrasi di kantor Walikota Bima, NTB pada tanggal /9/0 berakhir ricuh. Pengunjuk rasa memprotes penimbunan laut dan pembabatan hutan mangrove di Pantai Ama Hami untuk tujuan komersial. Demonstrasi yang sebagian besar diikuti oleh mahasiswa ini menjadi anarkis ketika seorang demonstran memukul lampu hingga pecahannya melukai wakapolres dan polisi lainnya. Petugas yang memutuskan membubarkan demonstrasi disambut dengan lemparan batu. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Sengketa lahan lain yang menonjol terjadi di Sumatera Selatan, tepatnya di perbatasan Desa Harapan Mulya dan Patra Tani, di Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim. Pada tanggal /9/0, enam orang warga Patra Tani mengeroyok seorang warga Harapan Mulya dengan senjata tajam hingga tewas. Aksi balas dendam dapat dicegah berkat tindakan cepat petugas Brimob dalam mengamankan situasi. Terkait dengan perebutan lokasi pemalakan, bentrokan antarkelompok pemuda berbeda etnis terjadi di halaman Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten pada tanggal 6/9/0. Sekelompok pemuda asal Tanah Tinggi bertikai dengan kelompok pemuda asal Ambon, Maluku setelah kelompok yang pertama meminta uang keamanan kepada pedagang di area yang biasanya dikuasai kelompok Ambon. Mengetahui kedatangan musuhnya, sejumlah pemuda dari Kelompok Ambon menyerang dengan senjata tajam. Seorang anggota kelompok Tanah Tinggi tewas di tempat akibat luka bacok, sedangkan dua lainnya terluka. Polisi akhirnya dapat melerai pertikaian dan menangkap tersangka pelaku. Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Tewas

10 Edisi 09 September, 0 Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya (Januari - September 0) Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya (Januari - September 0)

11 Edisi 09 September, 0 Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Tata Kelola Pemerintahan periode Januari - September 0 Selama periode Januari September 0 insiden konflik tata kelola pemerintahan tercatat sebanyak insiden yang menyebabkan 9 cedera dan bangunan rusak. Setiap bulan rata-rata terjadi 6 insiden. Insiden kekerasan yang tertinggi tercatat di bulan Februari [60 insiden], sementara jumlah cedera terbanyak berada di bulan Mei [9 cedera]. Insiden kekerasan yang paling sering terjadi adalah yang terkait dengan pelaksanaan program pemerintah ( insiden, cedera, dan 7 bangunan rusak). Termasuk dalam kategori ini adalah kekerasan yang dipicu ketidakpuasan atau keluhan terhadap prioritas pendanaan, pelaksanaan program, dan masalah gaji atau hak-hak pegawai pemerintah. Konflik Tata Kelola Pemerintahan bulan September 0 Pada bulan September tercatat insiden konflik tata kelola pemerintahan yang menyebabkan 8 cedera dan bangunan rusak. Adapun, provinsi yang mengalami insiden kekerasan terbanyak adalah di Sumatera Utara [6 insiden] dan masing-masing insiden di Papua dan Jawa Timur. Selain itu, jumlah insiden bulan ini mengalami peningkatan dan di atas rata-rata jumlah insiden per bulan selama periode Januari September 0 (lihat Grafik dan Tabel Konflik Tata Kelola Pemerintahan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan September 0 Di bulan ini, terjadi dua insiden kekerasan terkait proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) terjadi di Papua dan Sulawesi Barat. Di Kota Jayawijaya, Papua sekitar seratus pelamar yang tidak lulus seleksi CPNS melampiaskan kekecewaan dengan cara melempari dan merusak kaca kantor instansi pemerintah pada tanggal 6/9/0. Kantor instansi yang dirusak adalah kantor DPRD Yalimo, Dinas Perindustrian, Dinas Kependudukan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial serta Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat. Selain kantor Jumlah insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (September 0) pemerintah, warga juga merusak dua kios yang lokasinya berdekatan. Insiden serupa terjadi di Kota Mamuju, Sulawesi Barat. Merasa terkatung-katung karena lamaran menjadi CPNS tak kunjung diproses, pada tanggal 8/9/0 sejumlah pelamar mendatangi dan merusak kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) dengan lemparan batu. Tindakan ini melukai beberapa pegawai BKDD. Situasi dengan cepat dapat dikendalikan polisi. Di Aceh, kebijakan pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sejak 7 Agustus lalu untuk menaikkan tarif retribusi tebu dari Rp 00/kg menjadi Rp 0/kg memicu insiden pembakaran pos retribusi di Desa Pondok Balek, Kecamatan Ketol pada tanggal /9/0. Lebih dari.00 petani tebu berdemonstrasi menolak kebijakan Dinas Pendapatan dan Aset Daerah tersebut. Petani beralasan, kenaikan tersebut tidak tepat di tengah rendahnya harga tebu dan turunnya produksi akibat kemarau panjang. Demonstrasi yang berlangsung sejak sore berakhir anarkis ketika petani membakar pos retribusi. Semua arsip dan uang senilai 0 juta rupiah ikut terbakar. Pemerintah setempat menyatakan tetap memberlakukan tarif baru sesuai keputusan qanun dan akan melakukan sosialisasi lebih gencar. Pemicu Insiden Cedera Masalah Tender Korupsi Pelayanan Publik Harga Komoditas/Subsidi 0 Program Pemerintah 6 7 Pemekaran Wilayah 0 0 Penegakan Hukum 7 Tata Kelola Pemerintahan Lainnya 0 0 Total 8 Selain itu, terjadi bentrokan antara polisi dengan mahasiswa dari dua kampus, yakni Kampus Universitas Simalungun (USI) di Pematang Siantar, Sumatera Utara dan Sekolah Tinggi Administrasi Darul Rahman (STIDAR) di Tual, Maluku Utara. Pada tanggal 7/9/0 ratusan mahasiswa STIDAR bentrok dengan puluhan polisi, saat mengelar demonstrasi di depan Mapolres Maluku Tenggara. Mahasiswa menuntut pertanggungjawaban atas penganiayaan oknum polisi lalu lintas ketika menilang dosen STIDAR. Mahasiswa yang gagal bertemu dengan Kapolres, terlibat adu mulut dan saling lempar batu dengan polisi. Sejumlah mahasiswa dan polisi terluka terkena lemparan batu. Mahasiswa dan keluarga dosen memblokir jembatan Usdek yang menghubungkan Kota Langgur dan Kota Tual, sebelum akhirnya membubarkan diri. Sebelumnya, pada tanggal /9/0 sekitar 0 mahasiswa USI di Pematang Siantar melempari mobil dan petugas Satnarkoba Polres Simalungun dengan batu. Mahasiswa menolak kedatangan polisi yang sedang mengusut kasus narkoba yang melibatkan mahasiswa USI. Polisi meninggalkan kampus setelah berhasil mengamankan tersangka. Bentrokan antara warga dengan polisi juga terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah. Pada tanggal 8/9/0 di Desa Pasar 7

12 Edisi 09 September, 0 Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara warga melempari ratusan polisi Polres Deli Serdang dengan batu. Mereka berupaya menghalangi polisi untuk menangkap seorang buron. Polisi melepaskan tembakan peringatan, namun massa semakin brutal. Buron berhasil kabur, namun polisi menangkap beberapa warga yang diduga memicu bentrokan. Sementara itu di Sulawesi Tengah, tindakan polisi menangkap tersangka kasus perusakan di Desa Dongin, Kecamatan Tolili Barat, Kabupaten Banggai memicu kerusuhan. Pada tanggal /9/0 warga menyerbu dan merusak balai desa dan rumah kepala desa dengan batu dan kayu. Polisi terpaksa mengevakuasi kepala desa dan keluarga untuk menghindari insiden lebih besar. Insiden serupa terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Sekitar 00 warga Desa Air Mumbai merusak Mapolsek Pampangan pada tanggal /9/0 karena kecewa aparat kepolisian belum menangkap pelaku pengeroyokan terhadap warga Air Mumbai. Kaca kantor Mapolsek pecah namun warga berhasil ditenangkan. Di Maluku Utara, Sumatera Utara, dan Aceh, kinerja dinas pemadam kebakaran yang dianggap mengecewakan memicu insiden kekerasan. Pada tanggal /9/0, sekitar 0 orang warga Guemadu merusak kantor Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran (DTKKPK) di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Awalnya mereka berniat menemui Kepala Dinas untuk mengeluhkan ketidakhadiran petugas saat terjadi kebakaran di desa mereka. Karena tidak berhasil bertemu Kepala Dinas, puluhan pemuda Guemadu merusak kaca mobil pemadam kebakaran, mobil tangki, kaca jendela dan sejumlah perabot kantor. Sementara itu, di Jalan Tangguk Bongkar II, Kecamatan Medan Denai, Medan, Sumatera Utara tiga mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kebakaran setelah api padam dilempari batu oleh warga pada tanggal /9/0. Keterlambatan kedatangan mobil damkar juga memicu insiden di Aceh. Pada tanggal 6/9/0 terjadi kebakaran di sebuah gang di Desa Kesehatan, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. Ketika mobil pemadam berkekuatan petugas muncul, warga yang khawatir kebakaran meluas berebut selang dan mengeroyok seorang petugas. Beruntung kericuhan tidak berlanjut karena api dapat dipadamkan. Pada bulan September, SNPK mencatat dua insiden yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di Kantor PLN Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) yang terletak di Jalan Hertasning Makassar terjadi bentrokan 00 mahasiswa dan polisi tanggal 6/9/0. Mahasiswa yang sedang berdemonstrasi memprotes mafia proyek di PLN Sulselbar melempari polisi dan petugas keamanan PLN. Polisi membalas dengan dengan tembakan gas air mata hingga massa berlarian. Mobil milik pengunjukrasa dan beberapa mobil yang sedang diparkir rusak. Polisi menangkap tiga mahasiswa yang diduga provokator. Sebelumnya, pada tanggal /9/0 Kantor PLN Tanjung Pura di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dirusak oleh lebih dari 00 orang warga Desa Kubuan dan Lalang. Mereka melempari kantor PLN dengan batu sebagai protes terhadap pemadaman listrik yang kerap terjadi. Insiden ini merusak pagar, kaca, pintu, serta satu unit TV dan AC. Sebuah buah mobil pelayanan milik PLN juga dirusak. Insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Cedera 8

13 Edisi 09 September, 0 Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Pemilihan dan Jabatan periode Januari September 0 Sepanjang periode ini tercatat 7 insiden konflik pemilihan dan jabatan yang mengakibatkan 8 tewas, 0 cedera dan 8 bangunan rusak. Konflik pemilihan dan jabatan mengalami puncaknya di bulan April 0 ketika terjadi insiden, tewas, 0 cedera dan 0 bangunan rusak, yang sebagian besar terkait pemilihan legislatif (pileg). Provinsi yang memiliki jumlah insiden dan dampak kekerasan tertinggi adalah Aceh [88 insiden, tewas, cedera dan 0 bangunan rusak], diikuti Papua [0 insiden, tewas, 6 cedera dan bangunan rusak] dan Jawa Timur [6 insiden, cedera dan bangunan rusak]. Konflik Pemilihan dan Jabatan bulan September 0 Pada bulan September 0 tercatat 0 insiden yang menyebabkan cedera dan bangunan rusak terkait konflik pemilihan dan jabatan. Tidak ada korban tewas di bulan ini. Insiden kekerasan yang mendominasi pada bulan ini adalah protes pelantikan anggota DPRD [8 insiden dan 8 cedera]. Jika dibandingkan dua bulan sebelumnya, bulan September mengalami peningkatan jumlah insiden maupun cedera (lihat Grafik dan Tabel Konflik Pemilihan dan Jabatan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan September 0 Di bulan ini, insiden yang mengemuka didominasi oleh demonstrasi dengan kekerasan yang mewarnai pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi maupun Kabupaten/Kota hasil pemilu legislatif 0 di Sumatera Selatan, NTB, Kalimantan Barat, dan sejumlah kabupaten di Jawa Barat. Di Sumatera Selatan, demonstrasi dilakukan oleh puluhan massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pada tanggal /9/0. Mahasiswa menutut anggota DPRD Jumlah insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (September 0) Sumatera Selatan periode 0-09 dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Massa juga mendesak DPRD Sumatera Selatan menolak RUU Pilkada. Demonstrasi menjadi ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan pentungan rotan dengan alasan unjuk rasa tidak memiliki izin. Sejumlah pendemo menderita luka memar. Di Kota Bima, NTB, mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berdemonstrasi di depan gedung DPRD Kota Bima saat acara pelantikan anggota DPRD pada tanggal /9/0. Demo yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh menyusul provokasi tendangan salah satu pendemo ke arah tameng polisi. Hal itu memicu saling dorong sehingga polisi menyerang demonstran. Beberapa mahasiswa terluka akibat pentungan dan pukulan benda tumpul. Kejadian serupa terjadi pada pelantikan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak pada tanggal 9/9/0. Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Peduli Demokrasi (JARMASI) berunjuk rasa menuntut anggota dewan menepati janji-janji kampanye. Keributan terjadi setelah mahasiswa memaksa masuk ke gedung tetapi dihalangi polisi. Kedua Pemicu Insiden Cedera Pemilihan dan Jabatan Tingkat Nasional 0 0 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Provinsi 7 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kab./Kota 8 8 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kecamatan 0 0 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Desa/ Kelurahan Terkait Jabatan/Pengaruh/Kekuasaan di dalam Partai Politik 0 0 Jabatan Pemerintah Lain 0 Pemilihan dan Jabatan Lainnya 7 Total 0 pihak terlibat adu pukul hingga tujuh mahasiswa luka-luka. Di Jawa Barat, insiden pada pelantikan anggota DPRD terjadi di Tasikmalaya, Subang, Kuningan, dan Cirebon. Di Tasikmalaya, insiden terjadi di dua lokasi terpisah pada tanggal /9/0. Pertama, terjadi bentrok di halaman DPRD ketika polisi yang dibantu TNI menghadang mahasiswa yang memaksa masuk ke gedung DPRD. Sejumlah mahasiswa dan seorang anggota polisi terluka akibat ayunan bambu. Insiden kedua terjadi di Jalan RE Martadinata antara Koalisi Mahasiswa Tasikmalaya (KOMAT) dengan polisi. Dampaknya, mahasiswa dan enam polisi terluka. Mahasiswa yang ingin menerobos ruang pelantikan dihadang polisi dengan menggunakan tongkat dan gas air mata. Mahasiswa membalas dengan membakar ban bekas, yang menyebabkan satu polisi terluka bakar ketika bermaksud memadamkan api. Polisi berhasil menghalau dan membubarkan massa dengan water canon. Di Kabupaten Subang, insiden kekerasan pecah setelah upaya seorang demonstran dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) membakar ban bekas dihentikan paksa oleh polisi. Dua mahasiswa diamankan polisi. 9

14 Edisi 09 September, 0 Edisi 09 September, 0 Peta Jumlah Insiden Konflik Main Hakim Sendiri di Kabupaten/Kota (Januari - September 0) Medan (8 insiden) Samarinda (8 insiden) Deli Serdang (9 insiden) Batam (80 insiden) Surabaya (9 insiden) Palembang (0 insiden) Makassar ( insiden) Jakarta Barat (9 insiden) PROVINSI DKI JAKARTA Jumlah Insiden Konflik Main Hakim Sendiri Jakarta Pusat (7 insiden) > 0 0

15 Edisi 09 September, 0 Sementara itu, di Kabupaten Kuningan, pada tanggal /9/0 polisi bentrok dengan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Mahasiswa yang memaksa masuk ke ruang pelantikan anggota DPRD dihadang oleh aparat. Tiba-tiba dari arah massa terlontar benda yang mengeluarkan asap menyerupai letupan gas air mata dan lemparan botol plastik. Seorang mahasiswa ditangkap dan diinterogasi namun akhirnya dilepaskan. Pelantikan anggota DPRD Kabupaten Cirebon pada tanggal /9/0 juga diwarnai bentrokan antara polisi dengan massa Front Mahasiswa Demokrasi Kabupaten Cirebon. Mahasiswa saling dorong dan baku pukul dengan polisi. Polisi berhasil menghalau mahasiswa dan mengamankan pelantikan anggota DPRD. Selain demonstrasi seputar pelantikan anggota DPRD, data SNPK juga mencatat keributan terkait perpecahan pengurus organisasi. Di Jakarta, perpecahan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) antara kubu Ketua Umum dengan Sekretaris Jenderal berdampak pada pembentukan dua versi kepengurusan. Imbasnya, pada tanggal 6/9/0 terjadi insiden perusakan Kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat. Sejumlah orang merusak barang-barang inventaris dalam gedung kantor PPP. Tidak ada korban dalam insiden ini. Di Maluku Utara, perpecahan terjadi dalam kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Penyempurnaan (KNPI-P) Kabupaten Talibu yang dilaksanakan di Kota Ternate didatangi sejumlah pengurus KNPI Provinsi Malut dan DPD II Kota Ternate. Mereka bermaksud membubarkan acara karena menganggap kepengurusan cacat hukum. Beberapa orang terlibat adu jotos, namun segera dilerai oleh polisi. Insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Tewas

16 Edisi 09 September, 0 Jumlah insiden dan tewas Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari - September 0) Jumlah insiden dan tewas Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari - September 0)

17 Edisi 09 September, 0 Konflik Identitas Konflik Identitas periode Januari September 0 Insiden konflik identitas yang tercatat sepanjang periode ini berjumlah 88 insiden dengan dampak 66 tewas, 86 cedera dan 7 bangunan rusak. Pada periode ini, rata-rata terjadi 6 insiden dengan korban 7 tewas setiap bulannya. Puncak tertinggi konflik identitas baik dalam jumlah insiden maupun tewas terjadi di bulan Agustus [0 insiden dan 7 tewas]. Adapun, provinsi yang mengalami jumlah insiden terbanyak selama periode ini adalah Sulawesi Selatan [6 insiden], disusul Jawa Barat [6 insiden] dan Sulawesi Utara [ insiden]. Sedangkan jumlah tewas tertinggi terjadi di Papua [ tewas], Jawa Barat [ tewas] dan Sulawesi Selatan [6 tewas]. Insiden kekerasan yang terjadi selama periode ini didominasi masalah antarkampung/desa [89 insiden, 0 tewas, 9 cedera dan bangunan rusak] dan perseteruan antarsekolah/universitas [6 insiden, tewas, 99 cedera dan bangunan rusak]. Konflik Identitas bulan September 0 Data SNPK mencatat 97 insiden yang menyebabkan 6 tewas, 99 cedera dan bangunan rusak selama bulan September 0. Dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah tewas bulan September mengalami penurunan yang signifikan. Korban tewas bulan ini terjadi di Sulawesi Selatan [ tewas] dan masingmasing tewas di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTB dan Lampung. Dari keseluruhan insiden kekerasan yang terjadi, insiden diantaranya dipicu perseteruan antarakampung/desa (lihat Grafik dan Tabel Konflik Identitas). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan September 0 Selama bulan September 0 insiden konflik identitas terjadi di berbagai provinsi. Beberapa insiden yang mengemuka adalah perseteruan antarkampung, antarsuku, maupun aksi terorisme. Insiden kekerasan terkait aksi terorisme terjadi di Sulawesi Tengah. Setidaknya dalam bulan ini tercatat tiga insiden kekerasan yang mengakibatkan satu orang tewas. Pada tanggal /9/0 sejumlah aparat kepolisian yang sedang mengelar razia kendaran di Jalan Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong, mengejar sebuah mobil yang dicurigai karena menghindar dari razia. Polisi sempat melepaskan tiga kali tembakan peringatan. Aksi kejarkejaran berakhir setelah mobil pelaku berhenti. Polisi menangkap tiga orang di dalam mobil, serta empat lainnya yang sempat melarikan diri. Keempat orang yang tertangkap belakangan mengaku berasal dari Turki dan masuk ke Indonesia dengan paspor palsu. Aparat kepolisian menduga bahwa para pelaku merupakan bagian jaringan teroris yang hendak bergabung ke Poso. Kasus ini ditangani oleh Mabes Polri guna mengungkap motif sebenarnya. Selanjutnya, pada tanggal 9/9/0 terjadi baku tembak antara anggota TNI Kodim 07/Poso dengan belasan kelompok teroris jaringan Santoso di Dusun Sipatokan, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso. Kontak senjata yang berlangsung hampir 0 menit itu berakhir setelah kelompok teroris melarikan diri ke dalam hutan dengan meninggalkan ratusan amunisi dan barang bukti lainnya. Tidak diketahui dampak dari baku tembak ini. Baku tembak ini bermula dari upaya aparat keamanan menyisir dan mencari tersangka pembunuhan seorang petani kakao yang dituduh sebagai mata-mata polisi. Kasus pembunuhan itu sendiri terjadi pada tanggal 9/9/0 di Dusun, Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Diduga kuat para pelaku pembunuhan yang berjumlah lima orang itu merupakan jaringan teroris kelompok Santoso. Di Jambi terjadi serangkaian bentrok antarsuku di mana sejumlah warga dari Desa Pintas Tuo, Embacang Gedang dan Bangko melakukan penyerangan dan terlibat bentrok dengan Suku Anak Dalam di Kecamatan Tabir, Kabupaten Tebo. Bentrokan yang terjadi pada tanggal /9/0 ini dipicu kasus kecelakaan lalu lintas antara warga Desa Embacang Gedang dengan Suku Anak Dalam. Sebelumnya sempat diupayakan perdamaian namun tidak dicapai kesepakatan. Akibat bentrokan ini, seorang warga Suku Anak Dalam mengalami luka bacok dan 0 pondok Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas (September 0) Pemicu Insiden Tewas Antaretnis/suku 0 Antaragama Intraagama 0 0 Antarkampung/desa Antarpendukung Olahraga 9 0 Antarsekolah/kampus 6 0 Konflik antara migran/pengungsi dengan lokal 0 0 Konflik antara migran/pengungsi dengan etnis tertentu 0 Gender 0 0 Konflik Identitas Lainnya Total 97 6

18 Edisi 09 September, 0 dan lima sepeda motor rusak. Bentrokan kembali terjadi antara Suku Anak Dalam dengan warga Dusun Tuo di Desa Pemayongan, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo pada tanggal /9/0. Insiden bentrokan ini bermula dari seorang warga Dusun Tuo yang tibatiba membacok seorang warga Suku Anak Dalam. Pelaku yang datang dalam keadaan marah tanpa sebab itu langsung menyerang korban. Meski dalan keadaan luka, korban berhasil menyelamatkan diri. Tak berhenti di situ, sejumlah warga Dusun Tuo mendatangi dan menyerang pemukiman Suku Anak Dalam yang mengakibatkan dua rumah dan satu sepeda motor dibakar. Pascakejadian itu, aparat kepolisian melakukan pengamanan guna mengantisipasi serangan balasan dari Suku Anak Dalam. Kasus pembacokan dan penyerangan tersebut kini sedang ditangani oleh Polres Tebo. Selain itu, sejumlah bentrokan terkait permasalahan antarkampung terjadi di Sulawesi Utara yakni di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Selatan. Di Kota Manado terjadi tiga bentrokan di lokasi yang berbeda. Pada tanggal 9/9/0 terjadi dua insiden bentrokan. Pertama, bentrokan terjadi Di Kelurahan Sindulang Dua, Kecamata Tuminting, yang melibatkan warga Lorong Lumbalumba dengan Kampung Sanger. Bentrokan terjadi karena dendam lama antara kedua kampung. Meski tak tercatat korban jiwa, insiden kekerasan ini membuat warga ketakutan. Aparat Polisi dan TNI berhasil menghentikan bentrokan dan melakukan penyisiran senjata tajam ke rumah-rumah warga dan mengamankan empat warga yang terlibat bentrokan. Yang kedua, bentrokan terjadi di Kelurahan Singkil Satu, Kecamatan Singkil, yang melibatkan belasan pemuda berasal dari lorong KUA dan Mangga I. Meski dalam bentrokan sejumlah pemuda menggunakan senjata tajam dan panah wayer, namun tak tercatat korban jiwa. Aparat kepolisian berhasil membubarkan bentrokan dan mengamankan dua orang. Kemudian, pada tanggal 9/9/0 di Lingkungan V, Kelurahan Mahakeret Barat, Kecamatan Wenang, terjadi bentrokan yang melibatkan Lingkungan III dan Lingkungan I. Bentrokan yang terjadi dini hari itu usai dengan sendirinya dan mengakibatkan seorang warga terluka. Sedangkan di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara bentrok antarkampung terjadi di Kecamatan Tenga dan Kecamatan Tompaso Baru. Pada tanggal /9/0 di Kecamatan Tompaso Baru sejumlah warga Jaga VI dengan Jaga II saling serang. Insiden bentrokan ini bermula dari adu mulut saat pesta minum keras. Karena tersinggung, sejurus kemudian terjadi penganiayaan yang berujung saling serang. Kedua kubu menggunakan senjata parang, panah wayer dan batu. Bentrokan berlangsung sampai dini hari, mengakibatkan tiga warga luka-luka dan seorang tewas dan sedikitnya rumah rusak terkena lemparan batu. Adapun, di Kecamatan Tenga pada tanggal /9/0 terjadi bentrok antara warga Desa Pakuure yang dibantu warga Desa Pakuure I dengan desa tetangganya yakni Desa Pakuure II, Pakuure III, Pakuure Kinamang dan Pakuure Tinatian. Insiden kekerasan ini mengakibatkan tiga orang cedera. Pemicu bentrokan ialah perselisihan sejumlah pelajar yang kemudian meluas dan melibatkan warga desa. Di Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung, pada tanggal /9/0 dua kampung bentrok hanya karena perburuan ayam hutan. Insiden ini bermula saat warga Desa Umbulalang yang sedang memburu ayam hutan digagalkan oleh warga Desa Labuanbaru. Mereka kemudian terlibat adu mulut yang berujung pada penikaman. Tak terima warganya tewas ditikam, sejumlah warga Desa Umbulalang menyerbu Desa Labuanbaru untuk menuntut balas. Bentrokan kedua desa tidak terhindar-kan dan mengakibatkan seorang tewas, dua lainnya terluka dan enam bangunan rusak. Pascabentrokan, aparat kepolisian menangkap dua tersangka dan menetapkan empat orang ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Di NTB perseteruan antarkampung terjadi secara beruntun. Dilatarbelakangi dendam lama antara Desa Ntonggu dengan Desa Teke di Kecamatan Palibelo, keduanya di Kabupaten Bima terjadi serangkaian aksi kekerasan. Pada tanggal /9/0 terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh tiga orang warga Desa Ntonggu terhadap seorang warga Desa Teke. Korban yang sedang duduk di pinggir jalan, didatangi para pelaku yang langsung menikam perut korban dengan anak panah bercabang dan menghantam kepala korban dengan balok kayu. Insiden penganiayaan itu berbuntut balasan saat seorang warga Desa Ntonggu yang melintasi wilayah Desa Teke menjadi korban pengeroyokan sejumlah warga Desa Teke. Kejadian ini membuat kedua desa memanas. Pada tanggal /9/0 bentrokan pecah di perbatasan kedua desa. Aksi saling serang dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan ini mengakibatkan seorang terluka dan tiga gubuk milik petani Desa Teke terbakar. Aparat kepolisian tidak mampu membendung aksi saling serang tersebut meski telah mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan. Tak berhenti di situ, pada tanggal 6/9/0 sejumlah warga Desa Teke memblokir jalan masuk ke desa mereka untuk mengantisipasi serangan lawan. Saat pemblokiran seorang warga yang berusaha melintas menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah warga Desa Teke. Kasus penganiayaan ini masih dalam penanganan pihak kepolisian. Masih di NTB, sejumlah warga menyerang bus PO Permata Hati jurusan Kilo-Bima yang melintas di Desa Tolaka, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Penyerangan yang terjadi pada tanggal /9/0 ini mengakibatkan seorang ibu yang sedang mengandung tewas dan lima penumpang warga Desa Kiwu terluka. Keesokan harinya, ratusan massa dari empat desa di Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu yaitu Desa Kiwu, Desa Lasi, Desa Malaju dan Desa Kramat menyerang Desa Tolaka. Ratusan massa datang mengendarai bus dan sepeda motor serta mempersenjatai diri dengan parang dan tombak. Akibat bentrokan ini tercatat dua orang mengalami cedera, enam rumah dan satu kios terbakar serta dua unit kendaraan rusak. Bentrokan dapat dihentikan ketika anggota Brimob datang ke lokasi dan mengamankan situasi. Dari informasi surat kabar lokal, diketahui bahwa bentrokan tersebut dilatarbelakangi dendam lama atas kasus penganiayaan seorang warga

19 Edisi 09 September, 0 Desa Tolaka saat acara organ tunggal di Desa Lasi, Kecamatan Kilo beberapa hari sebelumnya. Sejauh ini, kedua kubu yang bertikai telah berdamai difasilitasi oleh pemerintah daerah. Insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Tewas Jumlah insiden dan tewas Konflik Identitas berdasarkan provinsi (September 0) Jumlah insiden dan tewas Konflik IdenWtas berdasarkan provinsi (September 0)

20 Edisi 09 September, 0 Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Main Hakim Sendiri periode Januari September 0 Data SNPK mencatat. insiden konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan 9 tewas,.88 cedera dan 90 bangunan rusak pada periode Januari September 0. Rata-rata jumlah insiden per bulan sebanyak 7 insiden kekerasan dan jumlah tewas per bulan sebanyak tewas. Jumlah insiden dan tewas tertinggi pada periode ini terjadi di bulan Agustus [08 insiden dan tewas]. Selain itu, provinsi yang mengalami jumlah tewas tertinggi selama periode ini adalah Jawa Barat [8 tewas], Sumatera Selatan [ tewas], dan Jawa Timur ( tewas). Konflik Main Hakim Sendiri bulan September 0 Sebanyak 79 insiden aksi main hakim sendiri terjadi di bulan September 0 yang berakibat pada 8 tewas, 7 cedera dan 68 bangunan rusak. Provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi adalah Sumatera Utara [ insiden] diikuti Jawa Timur [9 insiden] dan Sumatera Selatan [ insiden]. Sedangkan jumlah tewas terbanyak terdapat di Jawa Barat [7 tewas], Jawa Timur [ tewas] dan Sumatera Selatan [ tewas]. Adapun, insiden kekerasan yang dominan dipicu oleh kasus pencurian [6 insiden dan tewas], disusul masalah penghinaan/harga diri [6 insiden dan tewas]. Jika dibandingkan pada bulan yang lalu, jumlah insiden dan tewas bulan ini mengalami penurunan (lihat Grafik dan Tabel Konflik Main Hakim Sendiri) Insiden-insiden yang mengemuka di bulan September 0 Pada bulan September insiden kekerasan yang mengemuka terjadi di Papua, Papua Barat, dan Lampung. Keseluruhan insiden kekerasan yang terjadi di tiga provinsi tersebut dilatarbelakangi pembalasan atas penganiayaan yang berujung pada kerusuhan. Di Papua, kerusuhan terjadi di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, di mana ratusan warga desa yang sebagian besar transmigran merusak dan membakar Jumlah insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (September 0) sedikitnya rumah pada tanggal 7/9/0. Saat terjadinya kerusuhan, sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang aman dan aparat keamanan yang berada di lokasi tak mampu membendung amuk massa tersebut. Kerusuhan ini dipicu penganiayaan dan pembunuhan terhadap seorang ibu rumah tangga yang sedang mengandung sehari sebelumnya. Pembunuhan terjadi saat pelaku yang dalam keadaan mabuk mendatangi korban dan menganiaya dengan kapak hingga tewas tanpa alasan jelas. Aparat kepolisan sejauh ini telah mengamankan pelaku dan lima orang yang merupakan kerabat pelaku. Di sisi lain, pemerintah daerah memfasilitasi perdamaian antara masyarakat pendatang dan suku asli Pegunungan Tengah. Selain itu, bangunan rusak akibat kerusuhan akan direhabilitasi. Sedangkan di Papua Barat tepatnya di Kampung Warnyeti, Distrik Tanah Rubuh, Kabupaten Manokwari, ratusan warga dari Distrik Oransbari menggunakan lima unit truk dan puluhan kendaraan roda dua menyerang Kampung Warnyeti dan membakar rumah hingga hangus rata dengan tanah. Sebagian massa juga membakar ban dan memblokade jalan. Kerusuhan yang terjadi pada tanggal /9/0 ini dipicu penembakan oleh seorang warga Kampung Warnyeti Pemicu Insiden Tewas Masalah Harga Diri/Penghinaan 6 Kasus Kecelakaan 0 Masalah Utang-Piutang 0 Kasus Pencurian 6 Perselingkuhan 0 Pembalasan Atas Pengerusakan 0 Pembalasan Atas Penganiayaan 0 Melawan Maksiat 0 Melawan Santet 0 0 Main Hakim Sendiri Lainnya 0 0 Total 79 8 terhadap seorang warga Distrik Oransbari. Insiden penembakan itu merupakan buntut dari pembalasan atas kecelakaan lalu-lintas. Kerusuhan reda setelah Polres Manokwari dan anggota Brimob dibantu oleh Kodim turun ke lokasi kejadian. Pascakejadian, pihak kepolisian telah mengantongi identitas tersangka pelaku dan melakukan pengejaran. Selanjutnya, kerusuhan juga terjadi di Kabupaten Lampung Timur, Lampung pada tanggal 0/9/0. Aksi main hakim sendiri oleh warga terhadap dua pencuri motor di Desa Way Mili, Kecamatan Gunung Pelindung berujung pada serangan balasan dari puluhan orang bersepeda motor. Akibat serangan yang terjadi malam hari itu, sebanyak 0 rumah termasuk gedung sekolah rusak. Selain itu, para pelaku juga menjarah sebuah sepeda motor dan kios VCD milik warga. Kerusuhan mereda setelah aparat kepolisian dibantu perangkat desa dan TNI turun tangan dan memfasilitasi perdamaian. 7

21 Edisi 09 September, 0 Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari - September 0) 00 Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Tewas Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (September 0) Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (September 0)

22 Edisi 09 September, 0 Konflik Separatisme Konflik Separatisme periode Januari September 0 Selama periode Januari September 0, data SNPK mencatat 7 insiden konflik separatisme yang menyebabkan tewas, cedera dan 6 bangunan rusak di Papua dan Papua Barat. Insiden separatisme mengalami pasang surut selama periode ini, namun lonjakan tertinggi terjadi di bulan Agustus [8 insiden dan 8 tewas]. Pada periode ini, korban tewas terbanyak terjadi di Kabupaten Lanny Jaya [ tewas] dan Puncak Jaya [0 tewas]. Konflik Separatisme bulan September 0 Di bulan September 0 tercatat insiden konflik separatisme yang menyebabkan tewas dan cedera di Papua. Korban tewas berasal dari insiden kekerasan di Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak. Pada bulan ini konflik separatisme mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan pada bulan sebelumnya (lihat Grafik dan Peta Konflik Separatisme). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan September 0 Insiden kekerasan terkait aksi separatisme terjadi dalam bentuk penembakan dan kontak senjata di Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak. Di kabupaten Lanny Jaya, tim gabungan TNI-Polri melakukan penyergapan terhadap markas kelompok sipil bersenjata. Penyergapan yang diwarnai baku tembak tersebut terjadi di sekitar Lapangan Terbang Pirime pada tanggal 7/9/0. Tim gabungan TNI-Polri berhasil menguasai markas dan memukul mundur kelompok sipil bersenjata. Tim TNI-Polri tidak berusaha mengejar para pelaku tapi melokalisir akses jalan keluar-masuk kelompok sipil bersenjata dari dan ke wilayah Pirime. Akibat dari kontak senjata ini satu orang dari kelompok sipil bersenjata tewas dan satu lainnya mengalami luka berat. Polisi menyita bukti berupa satu pucuk senjata jenis revolver. Dalam keterangan yang dihimpun sumber media, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letkol Arh Rikas Hidayatullah menyatakan bahwa diduga keras kelompok sipil bersenjata yang terlibat baku tembak tersebut berasal dari kelompok pimpinan Puron Okima Wenda yang selama ini meresahkan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya. Ditambahkan juga oleh Kapolda Papua Insiden dan dampak Konflik Separatisme (Januari - September 0) 0 Insiden dan dampak Konflik SeparaWsme (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Tewas 9

23 Edisi 09 September, 0 Irjen Yotje Mende bahwa kelompok sipil bersenjata pimpinan Puron Okima Wenda memiliki kekuatan 9 senjata organik hasil rampasan dari aparat keamanan. Sejauh ini, aparat kepolisian tengah mengejar 70 anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Puron Okima Wenda, orang diantaranya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Selain itu, pada saat yang bersamaan, pasukan gabungan TNI-Polri menerima dua pucuk senjata dari kelompok sipil bersenjata pimpinan Ian Orare yang bermarkas di perbatasan RI-PNG sebagai tanda penyerahan diri dan kembali ke NKRI. Sedangkan di Kabupaten Puncak, seorang anggota TNI dari Yonif 7/ Raider tewas tertembak oleh kelompok sipil bersenjata pada tanggal /9/0. Insiden kekerasan itu terjadi saat anggota TNI yang tengah mengambil logistik di kawasan Pasar Ilaga dalam rangka pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga tiba-tiba diserang dan ditembak oleh sejumlah orang bersenjata. Dari data yang didapat, kelompok sipil bersenjata yang menyerang diperkirakan berjumlah 0 orang. Sementara prajurit TNI AD hanya berjumlah empat orang. Mengetahui adanya penembakan, sejumlah anggota Yonif 7/Raider melakukan pengejaran dan penutupan wilayah untuk mengantisipasi serangan susulan. Dari kejadian tersebut Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua M.M menginstruksikan seluruh prajurit yang sedang bertugas di lapangan agar meningkatkan kewaspadaan serta dapat membaca situasi yang berkembang di lapangan, terlebih di sekitar pos-pos penjagaan. Peta Konflik Separatisme berdasarkan insiden dan tewas di Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat (Januari - September 0) Kepulauan Yapen insiden tewas Puncak Jaya insiden 0 tewas Jayapura 6 insiden tewas Kabupaten Jayapura insiden Kota Sorong insiden tewas PROVINSI PAPUA BARAT Tidak ada data Mimika insiden tewas Puncak insiden tewas PROVINSI PAPUA Lanny Jaya 9 insiden tewas 0

24 Edisi 09 September, 0 Kekerasan Dalam Penegakan Hukum Kekerasan Dalam Penegakan Hukum periode Januari September 0 Insiden kekerasan dalam penegakan hukum sepanjang periode ini tercatat. insiden yang berdampak pada tewas,.6 cedera dan bangunan rusak. Rata-rata terjadi sebanyak 8 insiden dan 6 tewas per bulan di periode ini. Adapun, provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi terkait kekerasan dalam penegakan hukum terdapat di Sumatera Selatan [9 insiden], Jawa Timur [9 insiden] dan Sumatera Utara [ insiden]. Kekerasan Dalam Penegakan Hukum bulan September 0 Pada bulan September 0 tercatat 6 insiden yang menyebabkan tewas dan 86 cedera terkait kekerasan dalam penegakan hukum. Adapun, provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi terkait kekerasan dalam penegakan hukum ialah Jawa Timur [6 insiden], Sumatera Selatan [ insiden] dan Lampung [ insiden]. Jumlah insiden dalam bulan ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya, namun jumlah tewas mengalami kenaikan dan di atas rata-rata tewas per bulan selama periode Januari September 0 (lihat Grafik Kekerasan Dalam Penegakan Hukum) Insiden dan dampak Kekerasan Dalam Penegakan Hukum (Januari - September 0) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Insiden Tewas Jumlah insiden dan tewas Kekerasan Dalam Penegakan Hukum berdasarkan provinsi (September 0)

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER 2 Edisi Oktober, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

PERILAKU KOPING ANGGOTA SAMAPTA POLRI KETIKA MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA

PERILAKU KOPING ANGGOTA SAMAPTA POLRI KETIKA MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA PERILAKU KOPING ANGGOTA SAMAPTA POLRI KETIKA MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi Disusun Oleh : CAHYA NINDHAYATI

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN 1 Biro Perencanaan dan Data 1. Bagian Program dan Anggaran Menyusun rencana, program, anggaran,

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36 Sejak 2 Januari 29 Desember 2013, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) melakukan pemantauan atau penelitian tentang dugaan pelanggaran hak-hak manusia yang difokuskan pada pelanggaran

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014 PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER ACEH Angin Puting Beliung Banjir Banjir Bandang KALBAR Tanah Longsor KALSEL Kebakaran Hutan KALTENG Kebakaran Hutan SULUT Konflik Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, agama, serta aliran kepercayaan menempatkan Indonesia sebagai negara besar di dunia dengan

Lebih terperinci

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG UNDANG-UNDANG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang: a. bahwa untuk memacu kemajuan Provinsi Lampung pada umumnya

Lebih terperinci

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp. 021-7392315,7392352, Fax. 021-7392317 REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN 2016

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis yang telah dilakukan terkait resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi konflik di Sampit,

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang

Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang Laporan Akhir Tahun Pilkada Tenang, Tapi Masih Curang Calon kepala daerah rupanya masih kurang percaya diri untuk memimpin sehingga masih mengandalkan uang untuk membeli suara rakyat. 31 Desember 2015

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG Hasil rapat 7-7-05 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, HAKIM DAN KELUARGANYA DALAM

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2]

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] BERADA DI TENGAH-TENGAH AKSI TERORISME i [Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] Bukanlah hal yang diduga bila suatu waktu anda tiba-tiba berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1745, 2014 KEMENDAGRI. Pengawasan. Pembinaan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif di Indonesia, dinamika kehidupan terlalu cepat berubah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan mengakibatkan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 08/November 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di sebabkan karena pelecehan seksual dimana adanya fitnah kepada warga masyarakat suku Bali

Lebih terperinci

Kronologi Bentrokan antara Petani vs TNI AU Dalam kasus Rumpin. 21 Januari 2007

Kronologi Bentrokan antara Petani vs TNI AU Dalam kasus Rumpin. 21 Januari 2007 Kronologi Bentrokan antara Petani vs TNI AU Dalam kasus Rumpin 21 Januari 2007 Pada tanggal 21 Januari 2007, pada jam 10.00 WIB TNI AU mulai memasuki lahan pertanian untuk melakukan penggusuran lahan petani

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 80/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN Pada September 2016,

Lebih terperinci

HANNA GAYATRI, SH. A 466 FRAKSI PAN DPR RI

HANNA GAYATRI, SH. A 466 FRAKSI PAN DPR RI LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014 2015 DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN II HANNA GAYATRI, SH.

Lebih terperinci

BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik

BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik Biadab. Itu kata yang pantas untuk menggambarkan peristiwa terhadap almarhum Indra Kailani, anggota Serikat Petani Tebo. Ormas tani yang memperjuangkan

Lebih terperinci

JADWAL UJIAN SERTIFIKASI MARET Terselenggara. 80 Terselenggara. 104 Terselenggara

JADWAL UJIAN SERTIFIKASI MARET Terselenggara. 80 Terselenggara. 104 Terselenggara 1 02-Mar-10 Badiklat Kemhan Pusdiklat Manajemen Pertahanan Jakarta 118 2 03-Mar-10 PSIK Jakarta 80 3 03-Mar-10 Proyek Penyempurnaan Pengelolaan Keuangan dan Bekasi 44 administrasi Pendapatan Negara Kementerian

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005

Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses damai, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 07/Juli 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 72/09/21/Th. XI, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN Pada Agustus 2016, gabungan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH. Kata Pengantar Buku ini merupakan e-book kedua yang saya hasilkan. Sebagaimana e-book yang pertama, buku ini juga merupakan hasil dari kegundahan ketika mempelajari pasal pasal yang ada, khususnya terkait

Lebih terperinci

SISTEM PENANGANAN DINI KONFLIK SOSIAL DENGAN NUANSA AGAMA

SISTEM PENANGANAN DINI KONFLIK SOSIAL DENGAN NUANSA AGAMA Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris Vol. 2., No. 1., 2016. Hal. 57-65 JIPP Non-Empiris SISTEM PENANGANAN DINI KONFLIK SOSIAL DENGAN NUANSA AGAMA a Subhan El Hafiz Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017 Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA Bandung, 12 Januari 2017 1 Pemahaman kebijakan Subsidi Tepat Sasaran 1. Kebijakan Subsidi Tepat Sasaran per 1 Januari 2017,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa untuk meringankan

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi yang aman dan kondusif merupakan salah satu syarat guna mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena proses penyelenggaraan pemerintahan akan

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.X, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN Pada Februari 2015, dari gabungan

Lebih terperinci

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2012 SOSIAL. Stabilitas Nasional. Konflik. Penanganan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5315) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEMANTAUAN AKSI UNJUK RASA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM (Januari Maret 2012) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)

PEMANTAUAN AKSI UNJUK RASA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM (Januari Maret 2012) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) PEMANTAUAN AKSI UNJUK RASA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM (Januari Maret 2012) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) I. Pendahuluan Catatan ini merupakan bentuk dokumentasi dan pemantauan

Lebih terperinci

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) No Provinsi Akhir Masa Jabatan 1. Sumut 17-06-2018 2. Sumsel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebagai Ibukota Negara dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah. Khusus Ibukota Jakarta menjadi titik sentral aktivitas pembangunan di

I. PENDAHULUAN. Sebagai Ibukota Negara dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah. Khusus Ibukota Jakarta menjadi titik sentral aktivitas pembangunan di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Ibukota Negara dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi titik sentral aktivitas pembangunan di Negara Indonesia dimana semua kebijakan-kebijakan

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum BAB II Gambaran Umum A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca 1998 Menurut buku Badai Pembalasan Laskar Mujahidin Ambon dan Maluku karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku

I. PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan orang yang melaksanakan hak-haknya, misalnya hak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan orang yang melaksanakan hak-haknya, misalnya hak untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polisi adalah aparat penegak hukum yang memiliki tugas dalam menjaga ketertiban masyarakat dan berperan sebagai penjaga keseimbangan antara kepentingan orang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto

Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto Kronik Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto Letak/Lokasi Kejadian: Dusun Belong, Desa Rumbia Kec. Rumbia Kab. Jeneponto Uraian Korban Polisi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men No.979, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Penetapan Format Nomor Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PRUSEDUR PENCEGAHAN KONFLIK, PENGHENTIAN KONFLIK DAN PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat dari gambaran demografi bahwa terdapat 726 suku bangsa dengan 116 bahasa daerah dan terdapat 6 (enam) jenis agama. (Koran Tempo,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 54/10/82/Th XV, 03 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,09 PERSEN Pada September 2016, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,09

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/03/81/Th. XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA FEBRUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,18 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI 1,33 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN No. 12/04/14/Th. XI, 1 April SELAMA BULAN MARET KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami deflasi (inflasi negatif)

Lebih terperinci

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88.

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88. Sepak terjang Densus 88 kian hari kian terkuak. Bukan profesionalisme yang dimunculkan, tapi kebrutalan yang tidak sesuai dengan jati dirinya sebagai penegak hukum. Walhasil banyak pihak sekarang menuntut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DISTRIBUSI II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2014 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambangan menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM. (Ahok) Anggota DPR RI Komisi II Dan Badan Legislasi Fraksi Partai

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang

Lebih terperinci

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL JALAN KRAMAT RAYA NO. 57, JAKARTA 10450 TELEPON (021) 3905876, 3905877, 3906178, FAKSIMILE (021) 31903755, www.komisiyudisial.go.id UNTUK DITERBITKAN

Lebih terperinci

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci