Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2006 Bank Dunia/DSF
|
|
- Adi Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2006 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses perdamaian, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta menggunakan metodologi pemetaan konflik melalui surat kabar untuk merekam dan mengkategorikan semua laporan tentang insiden konflik di Aceh yang diberitakan di dua surat kabar daerah (Serambi dan Aceh Kita). Program ini mempublikasikan perkembangan per bulan, sejauh mungkin didukung oleh kunjungan ke lapangan, yang terangkum dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. 1 Tidak ada insiden konflik antara GAM dan RI yang terjadi di bulan Mei. Namun ada satu insiden yang tidak terlapor, terjadi di akhir bulan April ketika kombatan GAM diopname karena luka tembak dari kapal patroli Brimob. Laporan dari pertemuan DiCoSA AMM di Aceh Utara menunjukkan bahwa forum seperti ini memberikan ruang yang sangat berguna untuk memusyawarahkan berbagai kasus dan masalah, termasuk ketegangan antara masyarakat dan polisi, insiden antara GAM dan pasukan keamanan, pencurian yang melibatkan mantan GAM, dan kebingungan di sekitar bantuan reintegrasi. Meskipun insiden-insiden itu kadarnya kecil dan kemungkinan tidak akan mengganggu proses perdamaian, resolusinya sangat penting. Karena apabila dibiarkan, insiden tersebut bisa makin membesar dan menimbulkan konflik di masa depan. Pemerintah, BRA, Forum Bersama dan AMM perlu mempertimbangkan bagaimana DiCoSA (atau forum-forum serupa) dapat dipelihara, dengan makin dekatnya akhir masa kerja AMM di pertengahan bulan September. Ada sedikit penurunan pada konflik tingkat lokal dengan jumlah 78 insiden di bulan Mei. Insiden terkait dengan bantuan tsunami juga menjadi stabil dengan 14 kasus yang terlapor. Sepertinya perubahan yang paling besar dalam dinamika konflik tingkat lokal adalah peningkatan secara dramatis pada demonstrasi. Sejak awal tahun ini, jumlah demonstrasi melompat dari satu atau dua menjadi sekitar 17 dalam satu bulan. Mayoritas demonstrasi tersebut adalah kelompok masyarakat sipil memprotes pemerintah, dengan penekanan pada kelemahan pemerintahan. Hal ini mengusulkan bahwa bantuan pasca-tsunami dan pasca-konflik nasional maupun internasional harus ditujukan untuk membangun institusi pemerintahan Aceh yang transparan dan bertanggung-jawab serta menyalurkan manfaat dari desentralisasi dan meningkatkan otonomi. Tidak ada insiden konflik GAM-RI Gambar 1: Insiden GAM dan RI berdasarkan bulan yang terlapor di bulan Mei, tetapi ada satu yang terlapor di bulan April Tidak ada insiden konflik antara GAM dan RI yang terjadi di bulan Mei. Namun ada satu insiden yang tidak terlapor dari hasil pemantauan edisi lalu, terjadi di akhir bulan April. 1 Adanya keterbatasan dalam pemetaan melalui surat kabar terutama untuk insiden tingkat provinsi; surat kabar yang secara umum cuma memberitakan tentang berita tingkat daerah, tidak mengangkat semua kasus dan pemberitaan miring dalam melaporkan kasus-kasus tertentu. Untuk informasi lebih lanjut atau yang berminat dapat dilihat di: Patrick Barron and Joanne Sharpe (2005). Counting Conflict: Using Newspaper Reports to Understand Violence in Indonesia, Indonesia Social Development paper No. 7, Jakarta: World Bank. Laporan ini merupakan perkembangan pemantauan per bulan, bisa di akses melalui: data tersedia bagi siapa saja yang berminat, untuk mendapatkan semua dataset tersebut silahkan hubungi Samuel Clark di: sclark@wboj.or.id
2 Serambi edisi 6 Mei melaporkan bahwa seorang kombatan GAM diopname karena luka tembakan dari kapal patroli Brimob pada tanggal 30 April. Insiden tersebut terjadi di tepi laut Langsa, wilayah timur Aceh. Sebuah kapal patroli dari Sumatra Utara bertabrakan dengan kapal yang sedang dicoba oleh korban dan enam temannya. Kepala kantor KPA lokal untuk wilayah Pereulak, Tengku Usman, menegaskan bahwa seorang mantan TNA terlibat dan persoalan tersebut telah dilaporkan kepada Polres. Menurut laporan, Kapolres tidak mengetahui bahwa insiden itu melibatkan mantan anggota GAM. Tidak ada laporan lanjutan mengenai insiden tersebut dan hal ini mengusulkan bahwa persoalan telah diselesaikan oleh kedua pihak. Kantor AMM kabupaten saat ini menangani berbagai macam kasus dan persoalan Laporan dari forum DiCoSA pada tanggal 16 Mei (ditambah dengan laporan bulan lalu mengenai inisiatif Mini-DiCoSA) mengindikasikan bahwa AMM saat ini menangani berbagai macam kasus dan persoalan. 2 Laporan Aceh Kita dan wawancara dengan staf AMM lokal menjelaskan lima persoalan yang dibahas: 1. Pemukulan enam warga oleh Brimob yang ditempatkan di ExxonMobil Bulan lalu, kami melaporkan hubungan menegang antara penduduk dan polisi di kecamatan Indra Makmur, Aceh Utara. Serupa dengan kejadian tersebut, ketegangan bulan ini terjadi di kecamatan Nibong, Aceh Utara saat personil Brimob memukuli enam penduduk. Insiden kedua terjadi pada tanggal 1 Mei di desa Menje Lhee dekat pos Brimob untuk ExxonMobil, perusahaan pengolahan gas. Menanggapi kasus ini, penduduk dari tiga desa melakukan demonstrasi masal untuk menuntut agar pos dipindahkan. Dalam forum DiCoSA, GAM dan polisi bersepakat agar polisi menyelidiki kasus ini dan akan menjatuhi hukuman untuk pelaku tindakan kriminal tersebut. 2. Pencurian di kilang gergaji menurut laporan dilakukan oleh mantan GAM Persoalan kedua yang dipertimbangkan adalah tuduhan bahwa mantan GAM bertanggung jawab terhadap kasus pencurian di kilang gergaji, kecamatan Cot Girek. Menurut laporan, polisi mengetahui insiden tersebut tetapi enggan bertindak tanpa berkoordinasi dengan GAM terlebih dahulu agar tidak merusak kepercayaan dan hubungan baik. Dalam forum DiCoSA, para pihak sepakat agar GAM menyelidiki kasus ini untuk memutuskan siapa yang bertanggung jawab dan di saat yang bersamaan polisi juga melakukan penyelidikan. 3. Sirkulasi pamflet yang memfitnah pemimpin GAM lokal Dalam forum DiCoSA juga dibicarakan penyebaran pamflet propaganda yang memfitnah seorang pemimpin GAM lokal di kecamatan Nisam, Aceh Utara. Kecamatan Nisam bertubi-tubi mengalami ketegangan antara mantan GAM dan orang-orang yang dulunya terlibat dalam kelompok antiseparatis. Tidak diketahui siapa yang bertanggung-jawab dalam kasus tersebut, namun ini bisa menjadi indikasi jenis-jenis strategi yang digunakan dalam Pilkada mendatang. 4. Pemukulan dua anggota TNI Di akhir bulan April, mantan anggota GAM memukuli dua anggota TNI. 3 Insiden ini terjadi di desa Kandang, Lhokseumawe, sekitar satu kilometer dari kantor AMM Aceh Utara. Wawancara 2 Untuk memperkuat penyelesaian perselisihan dan menciptakan ruang untuk berdiskusi, kantor AMM kabupaten di Aceh Utara (dan Lhokseumawe) mengambil inisiatif untuk mendirikan apa yang dinamakan forum Mini DiCoSA di tingkat kecamatan. Sejak bulan September tahun lalu, 51 mini DiCosA telah diadakan di Aceh Utara. Umumnya forum ini diadakan untuk menanggapi masalah local, namun AMM menganjurkan agar semua pihak tetap bertemu meskipun tidak ada masalah demi memelihara dialog dan hubungan baik. 3 Kasus GAM-RI kedua di bulan April tidak dimasukkan ke dalam dataset kami (seperti dalam Gambar 1 di atas), karena tidak dilaporkan dalam dua sumber kami, Aceh Kita dan Serambi. 2
3 lapangan menunjukkan bahwa awalnya GAM enggan mengidentifikasi pelaku dan membawa mereka ke polisi. Selanjutnya, ada ketegangan dalam penyelidikan kasus ini: apakah TNI dengan basis intelegensia mereka yang seharusnya melakukan penyelidikan atau malah sebaiknya ditangani oleh polisi. Dalam forum DiCoSA, AMM meminta kepada GAM untuk bekerja sama dengan cara mengizinkan polisi menangani masalah ini dan melakukan penahanan. 5. Demonstrasi masal yang diorganisir oleh SIRA Masalah demonstrasi masal yang diorganisir dan terjadi di Aceh Utara juga dibicarakan. Demonstrasi-demonstrasi tersebut dipandang curiga oleh TNI dan menjadi sumber ketidakpercayaan. Pembahasan dalam DiCoSA membantu menenangkan TNI bahwa GAM tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan SIRA. Selain itu, reintegrasi dan bantuan reintegrasi dibicarakan secara lebih luas. Seperti yang dilaporkan pada bulan lalu, ada peningkatan kesalahpahaman mengenai kapan bantuan reintegrasi akan diberikan dan dalam bentuk apa. Karena tidak terlibat secara langsung dalam pemberian bantuan dan perancangan program reintegrasi, AMM tidak bisa berbuat banyak kecuali menenangkan GAM dan publik bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk menyediakan bantuan. Pernyataan umum seperti itu hanya bisa sedikit membantu menenangkan ketegangan yang terjadi. Meskipun insiden-insiden itu kadarnya kecil dan kemungkinan tidak akan mengganggu proses perdamaian, resolusinya sangat penting. Kasus-kasus seperti ini, apabila dibiarkan saja, dapat makin membesar dan menimbulkan konflik di masa depan. Pemerintah, BRA, Forum Bersama dan AMM perlu mempertimbangkan bagaimana DiCoSA (atau forum-forum serupa). dipelihara, dengan makin dekatnya akhir masa kerja AMM di pertengahan bulan September. Dua pemuda bersenjata ditahan oleh KPA Satu insiden menarik di Aceh Utara dilaporkan di Aceh Kita, di mana anggota KPA menahan dua pemuda bersenjata. Menurut laporan, dua pemuda tersebut menggunakan pistol jenis FN untuk mencuri sawit dari penduduk di kecamatan Cot Girek. Sebagai tanda dari hubungan baik dari reintegrasi sipil dan dengan polisi lokal, GAM membawa kedua pemuda ke Polres. Dalam kutipan, mereka berkata, KAP tidak memiliki hak untuk memproses mereka. Ini adalah peran polisi sebagai penegak hukum [untuk menindaklanjuti kasus ini]. Konflik tingkat lokal tetap tinggi Ada sedikit penurunan pada konflik tingkat local dengan jumlah 78 insiden di bulan Mei (lihat Gambar 2). Sebaliknya, jumlah insiden konflik kekerasan lokal meningkat dari satu menjadi sembilan di bulan Mei jumlah ini masih lumayan rendah (lihat Gambar 3). Jumlah insiden terkait dengan bantuan tsunami juga sedikit meningkat dengan 14 insiden. Gambar 2: Konflik GAM-RI tingkat local berdasarkan bulan Gambar 3: Konflik kekerasan dan bukan kekerasan tingkat lokal berdasarkan bulan 3
4 Peningkatan yang signifikan pada demonstrasi sejak awal tahun 2006 Sepertinya perubahan yang paling besar dalam dinamika konflik tingkat lokal adalah peningkatan pada jumlah demonstrasi. Gambar 4 menunjukkan bahwa jumlah rata-rata demonstrasi di tahun 2005 adalah kurang dari satu per bulan, tetapi sejak bulan Januari 2006, jumlahnya sudah menungkat dengan rata-rata 17 per bulan. Mayoritas demonstrasi ini dilakukan oleh kelompok masyarakat sipil yang memprotes pemerintah. Di bulan Mei, contohnya, 14 (78%) demonstrasi ditujukan kepada pemerintah, satu kepada organisasi bantuan, satu kelompok masyarakat sipil dan dua aktor lain. Gambar 4: Demonstrasi, konflik kekerasan dan bukan kekerasan tingkat lokal berdasarkan bulan Peningkatan yang cukup tinggi ini kemungkinan dapat dijelaskan dengan kombinasi dua faktor: peningkatan ruang untuk berdebat dan protes, dan peningkatan ketidakpuasan terhadap performa pemerintah. Seperti yang dibahas di Laporan Hasil Pemantauan sebelumnya, kami memahami bahwa peningkatan konflik tingkat lokal adalah karena terbukanya ruang sosio-politik yang dibentuk oleh resolusi kondlik vertical GAM-RI. 4 Serupa dengan pengertian ini, peningkatan pada demonstrasi bisa jadi adalah hasil dari masyarakat sipil makin aktif dan berani karena iklim politik yang makin terbuka. Walaupun begitu, tiga bulan masa renggang di antara peningkatan konflik administratif pasca-mou yang terutama ditujukan kepada pemerintah, sepertinya mengusulkan bahwa masyarakat juga semakin tidak puas dengan performa pemerintah. Dan memang protes di bulan Mei permasalahannya sama dengan yang terlapor dalam perselisihan sebelumnya. Ini mengusulkan bahwa masalah tersebut tidak diselesaikan dan mengindikasikan bahwa konflik lokal dapat meningkat apabila tidak ada penyelesaian yang memuaskan. Insiden korupsi juga meningkat Tren peningkatan yang serupa juga bisa dilihat pada jumlah insiden yang melibatkan korupsi atau tuduhan korupsi. 5 Gambar 5 menunjukkan bahwa jumlah korupsi telah meningkat dari hampir nol antara bulan Januari hingga Oktober (2005) menjadi sekitar 20 per bulan di tahun Menariknya, sangat sedikit insiden yang menghasilkan demonstrasi terlapor sebagai kasus terkait dengan korupsi. Hal ini sepertinya mengusulkan bahwa korupsi belum menjadi masalah yang menimbulkan demonstrasi publik oleh masyarakat sipil 4 Sebagai contoh, lihat Laporan Hasil Pemantauan pada bulan Oktober dan November (2005), tersedia di: 5 Rumitnya kasus korupsi membuat susah untuk membedakan antara tindakan korupsi dan tuduhan korupsi (dari laporan surat kabar sendiri). Karena alasan tersebut, dataset tidak mencoba membedakan di antara keduanya namun mengikuti apa yang dilaporkan oleh surat kabar. 4
5 Gambar 5: Konflik tingkat lokal, demonstrasi dan insiden korupsi berdasarkan bulan Kekuatan Pohon! Tiga desa terpisah memprotes jalan rusak dengan menanami pohon di tengah jalan Di tiga desa yang terpisah dari sudut-sudut Aceh yang berbeda, penduduk memprotes jalan rusak dengan menanami pohon atau mengancam akan menanami pohon di tengah jalan. Di desa Simpang Bahgie, kecamatan Bandar, Bener Meriah, penduduk menanami lebih dari 20 pohon pisang dan umbi-umbian di jalan yang menurut penduduk tidak dipelihara oleh pemerintah selama 15 tahun. Di pulau Weh, penduduk dari Kreung Rayam Kecamatan Sukakarya mulai menanami berbagai jenis pohon di tengah jalan yang menghubungkan kota Sabang ke KM 0. Kasus ini menjadi pokok dari berbagai pengaduan dan protes baru-baru ini, karena pemerintah baru saja mengeluarkan kontrak untuk perbaikan namun kontraktor swasta tidak mampu memenuhi. Yang terakhir terjadi di Manggeng, Aceh Barat Daya, penduduk mengancam akan menanami jalan dengan padi apabila pemerintah tidak segera memperbaiki jalan sesuai dengan janjinya berkali-kali. Dengan peningkatan demonstrasi yang dicatat di atas, kegiatan ketidakpatuhan sipil ini adalah indikasi peningkatan ketidakpuasan penduduk aceh dengan pemerintah lokal. Ditambah dengan peningkatan insiden yang melibatkan tuduhan korupsi, tren-tren tersebut menunjuk kepada tantangan jangka menengah dan panjang bagi pemerintahan Aceh. Karena keberadaan konflik, badan-badan pemerintah Aceh selama ini terlindungi dari penduduk dan masyarakat sipil menuntut pertanggung-jawaban dan transparansi. Karena konflik, susah bagi pemerintah untuk berfungsi secara efektif di berbagai wilayah. Oleh karena itu, membangun kembali wilayah tsunami, memfasilitasi reintegrasi GAM yang kembali, dan membantu masyarakat yang terkena dampak konflik adalah hal yang penting dilakukan dalam gol jangka menengah, tapi tidak cukup sampai di situ. Dukungan internasional dan nasional harus juga membantu pembangunan institusi yang mampu mengelola Aceh, menyalurkan manfaat dari desentralisasi dan meningkatkan otonomi dengan cara yang transparan dan bertanggung-jawab. 5
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 28 Februari 2006 World Bank/DSF
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 28 Februari 2006 World Bank/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses perdamaian, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2006 World Bank/DSF
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2006 World Bank/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses perdamaian, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta menggunakan
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 st 31 st Januari 2006 World Bank/DSF
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 st 31 st Januari 2006 World Bank/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses damai, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juni 31Juli 2006
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juni 31Juli 2006 World Bank/DSF Sebagai bagian
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 September 30 September 2005 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses damai, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 st 31 st November 2005 World Bank/DSF
Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 st 31 st November 2005 World Bank/DSF Sebagai bagian dari program dukungan untuk proses damai, Program Konflik dan Pengembangan Masyarakat di Bank Dunia Jakarta
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Oktober 2006 World Bank/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Oktober 26 World Bank/DSF Sebagai bagian dari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Skripsi ini meneliti mengenai peran Aceh Monitoring Mission (AMM)
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Skripsi ini meneliti mengenai peran Aceh Monitoring Mission (AMM) dalam proses peacebuilding di Aceh paska konflik GAM dengan Pemerintah Indonesia. Paska konflik GAM dengan
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 2007 Bank Dunia/DSF
Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Mei 7 Bank Dunia/DSF Pelemparan-pelemparan granat misterius, yang mulai bulan lalu, terus berlanjut bulan ini dengan empat insiden baru, sehingga jumlah insiden
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 2007 World Bank/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Januari 27 World Bank/DSF Sebagai bagian dari
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik Di Aceh 1 31 Desember 2006 Bank Dunia /DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Hasil Pemantauan Konflik Di Aceh 1 31 Desember 6 Bank Dunia /DSF Sebagai bagian
Lebih terperinciAceh Conflict Monitoring Update 1 st 31 st May 2006 World Bank/DSF
Aceh Conflict Monitoring Update 1 st 31 st May 2006 World Bank/DSF As part of an analytical support program to the peace process, the Conflict and Community Development Program, within the World Bank Office
Lebih terperinciNota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka
Lampiran Terjemahan resmi ini telah disetujui oleh delegasi RI dan GAM. Hanya terjemahan resmi ini yang Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Gerakan Aceh Merdeka Pemerintah Republik
Lebih terperinciOleh Prof Dr Abdullah Ali
EVALUASI PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD-NIAS Oleh Prof Dr Abdullah Ali Ketua Dewan Pengawas Rapat Tripartite BRR NAD-Nias Jakarta, 20 Oktober 2005 Isu dalam Pelaksanaan Rehabilitasi dan
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 September 2008 Bank Dunia
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 September 2008 Bank Dunia Pada bulan ketiga dalam
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik
BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan
Lebih terperinciBAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL
BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM
Lebih terperinciBAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL
BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 April 2007 Bank Dunia /DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 April 2007 Bank Dunia /DSF Pada bulan April terdapat
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2007 Bank Dunia/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Maret 2007 Bank Dunia/DSF Sebagai bagian dari
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Oktober 30 November 2008 Bank Dunia
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Oktober 30 November 2008 Bank Dunia 47084 Jumlah
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik Aceh 1 31 Desember 2007
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik Aceh 1 31 Desember 2007 World Bank/DSF Pada bulan Desember,
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kerangka utama yang mendasari pembentukan bangsa dan negara Republik Indonesia. Upaya kelompok atau golongan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.403, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Pengamanan. Wilayah Perbatasan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAMANAN WILAYAH
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Acara Dialog Ilmiah
Lebih terperinciLaporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 September 2006 Bank Dunia /DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Hasil Pemantauan Konflik di Aceh 1 3 September 6 Bank Dunia /DSF Sebagai bagian
Lebih terperinci-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH
-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 November 2007 Bank Dunia/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 30 November 2007 Bank Dunia/DSF Di bulan November,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juni 31 Juli Bank Dunia/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juni 31 Juli 20 1 Bank Dunia/DSF 1032 Konflik politik
Lebih terperinciMENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)
MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015) Oleh: Sudirman (Rektor UHT) KATA KUNCI: 1.NEGARA KEPULAUAN
Lebih terperinciKompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012
Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 No Waktu Lokasi Peristiwa 1 4 Desember 2011 Perusahaan Sawit Kreung Jawa, Aceh Utara Pelaku penembakan : Penembakan terjadi saat para
Lebih terperinciBAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK
BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN GERAKAN ACEH MERDEKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA
PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 24 September 2014; disetujui : 13 Oktober 2014
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) -------------------------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN,
Lebih terperinciLAPORAN KESIMPULAN RESOLUSI SENGKETA INDONESIA RAJAMANDALA HYDROPOWER PROJECT-01
LAPORAN KESIMPULAN RESOLUSI SENGKETA INDONESIA RAJAMANDALA HYDROPOWER PROJECT-01 Laporan ini merangkum proses resolusi sengketa oleh CAO berkaitan dengan sebuah pengaduan atas Rajamandala Hydropower Project
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Mei - 30 Juni 2008 Bank Dunia 44877 Jumlah konflik
Lebih terperinciNota Kesepahaman. antara. Pemerintah Republik Indonesia. dan. Gerakan Aceh Merdeka
Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menegaskan komitmen mereka untuk penyelesaian konflik Aceh secara
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH DAN GERAKAN ACEH MERDEKA PRESIDEN, Dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciSambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010
Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR KEPRESIDENAN,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah dalam proses perjalanan kehidupan bernegara diarahkan pada upaya mewujudkan tujuan dari dibentuknya suatu negara. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam
BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam peneltian ini peneliti dapat melihat bahwa, Menteri Luar Negeri Ali Alatas melihat Timor Timur sebagai bagian
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 et 3 il 8 Bank Dunia Figur 1: Insiden kekerasan dan jumlah total konflik, per
Lebih terperinciTERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA
TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.
Lebih terperinciAnti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.
VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga banyak teori-teori tentang kejahatan massa yang mengkaitkan dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh massa sebagai kejahatan kekerasan, sewaktu-waktu berubah sejalan dengan keadaan yang terdapat dalam masyarakat, sehingga
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 28 Februari 2007 World Bank/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 28 Februari 2007 World Bank/DSF Sebagai bagian dari
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis yang telah dilakukan terkait resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi konflik di Sampit,
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Gerakan separatisme masih menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi ancaman gerakan separatisme ini, pemerintahan Indonesia
Lebih terperinciUMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan
PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN (MENKOPOLHUKKAM) --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM,
Lebih terperinciPRESS REALESE KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA DM YANG BERHASIL DI UNGKAP POLDA ACEH
PRESS REALESE KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA DM YANG BERHASIL DI UNGKAP POLDA ACEH A. Jumlah Kasus yang dilakukan Kelompok Kriminasl bersenjata DM Cs sebanyak 14 Kasus dengan Rincian sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Bangsa Gayo menurut daerah kediaman dan tempat tinggalnya dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut Tawar, Gayo Linge yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi di Indonesia khususnya daerah Aceh terwujud dari adanya partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat untuk berkompetensi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FILIPINA TENTANG KEGIATAN KERJASAMA DI BIDANG PERTAHANAN
Lebih terperinciForum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Tim Pokja Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan
Lebih terperincinegara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk
BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dalam tesis ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya di dalam tesis ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Koordinasi dan supervisi merupakan tugas
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Agustus 2007 Bank Dunia/DSF
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 31 Agustus 2007 Bank Dunia/DSF Pada bulan Agustus,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG
Lebih terperinciPelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36
Sejak 2 Januari 29 Desember 2013, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) melakukan pemantauan atau penelitian tentang dugaan pelanggaran hak-hak manusia yang difokuskan pada pelanggaran
Lebih terperinciNegara Jangan Cuci Tangan
Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)
Lebih terperinciyang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan
Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup
Lebih terperinci-1- QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
-1- QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang
Lebih terperinci2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te
No.1133, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penggunaan Senjata Api Dinas. Ditjen Bea dan Cukai. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG PENGGUNAAN SENJATA
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN GERAKAN ACEH MERDEKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA PEMANTAU INDEPENDEN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. INPRES. Korupsi. Monitoring. Percepatan.
No.16, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. INPRES. Korupsi. Monitoring. Percepatan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR
Lebih terperinci-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciEVALUASI PENANGANAN DARURAT BENCANA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA EVALUASI PENANGANAN DARURAT BENCANA RAPAT KERJA NASIONAL BNPB BPBD TAHUN 2018 Yolak Dalimunthe, SE, MM Plt. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Nusa Dua - Bali,
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PRUSEDUR PENCEGAHAN KONFLIK, PENGHENTIAN KONFLIK DAN PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, BNN DAN PPATK --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2015-2016
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung dengan sistem kontrol yang baik, untuk menetukan apakah kinerja dari perusahaan tersebut berjalan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Lebih terperinciLetkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua
Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus bergerak di Papua. Tidak hanya melakukan aktivitas politik tapi menggunakan kekerasan. Mereka
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok
Lebih terperinci2015, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t
No. 110, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Pengaduan Internal. Penanganan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPedoman Informasi tentang Tahapan Konsultasi dalam Mekanisme Akuntabilitas ADB
Pedoman Informasi tentang Tahapan Konsultasi dalam Mekanisme Akuntabilitas ADB Kami mendengarkan orang-orang dan masyarakat yang terkena dampak proyek bantuan ADB @ 2005 Asian Development Bank Isi yang
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciKODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS
KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;
Lebih terperinciSociety ISSN :
Pembangunan Demokrasi Pasca Konflik di Aceh Oleh Alfon Kimbal 1 Abstract Tulisan ini akan mengulas tentang pembangunan di Aceh pasca Konflik antara Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang sangat
Lebih terperinciMENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL
MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL Resolusi disahkan oleh konsensus* dalam Sidang IPU ke-128 (Quito, 27 Maret 2013) Sidang ke-128 Inter-Parliamentary
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN INTERNAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciLaporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juli 31 Agustus 2008 Bank Dunia
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Laporan Pemantauan Konflik di Aceh 1 Juli 31 Agustus 2008 Bank Dunia Dengan dimulainya
Lebih terperinciKebutuhan Pelayanan Publik
BAB I Pendahuluan Bagian pendahuluan merupakan uraian yang mengantarkan pembaca untuk memahami apa yang dibicarakan dalam buku ini. Uraian terbagi dalam tiga subbab, yakni kebutuhan perbaikan pelayanan
Lebih terperinciMEKANISME KELUHAN PEKERJA
PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memelihara keamanan dan memberantas kejahatan, maka diperlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polri sebagai organisasi yang mempunyai banyak fungsi dan berperan dalam memelihara keamanan dan memberantas kejahatan, maka diperlukan organisasi kepolisian yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG PENGGUNAAN SENJATA API DINAS DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG WHISTLEBLOWING SYSTEM PENGADAAN BARANG/JASA
Lebih terperinci