Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0

2

3 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan Peta... ii Sambutan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan... iv Tentang SNPK dan Definisi SNPK.... GAMBARAN UMUM.. Tren Seluruh Jenis Kekerasan Tahun Tren Konflik Kekerasan Tahun Variasi Geografis Konflik Kekerasan Tahun KONFLIK SUMBER DAYA.. Tren Konflik Sumber Daya Variasi Geografis Konflik Sumber Daya..... Pemicu-Pemicu Utama Konflik Sumber Daya... Kotak. Konflik Lahan Ulayat Antarsuku di Mimika, Papua KONFLIK TATA KELOLA PEMERINTAHAN.. Tren Konflik Tatakelola Pemerintahan Variasi Geografis Konflik Tata Kelola Pemerintahan..... Pemicu-pemicu Utama Konflik Tata Kelola Pemerintahan... Kotak. Demonstrasi Menolak Kenaikan BBM November KONFLIK PEMILIHAN DAN JABATAN.. Tren Konflik Pemilihan dan Jabatan Variasi Geografis Konflik Pemilihan dan Jabatan..... Bentuk Konflik Pemilihan dan Jabatan yang Dominan... Kotak. Kekerasan Pemilu Legislatif 0 di Aceh dan Papua.... KONFLIK IDENTITAS.. Trend Konflik Identitas Pemicu Utama Konflik Identitas: Bentrokan Antarkampung Variasi Geografis Konflik Identitas... Kotak. Konflik Antarsuku di Mimika, Papua... Kotak. Bentrokan Antardesa di NTB dan Maluku.... KONFLIK MAIN HAKIM SENDIRI.. Tren Konflik Main Hakim Sendiri Variasi Geografis Konflik Main Hakim Sendiri... Kotak. Aksi Main Hakim Sendiri yang Berujung Bentrok Massa di Papua dan NTB.... KONFLIK SEPARATISME.. Tren Konflik Separatisme Variasi Geografis Konflik Separatisme..... Tren Konflik Separatisme Periode Bentuk yang Dominan: Kontak Senjata dan Penganiayaan.... KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM KRIMINALITAS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)... i

4 Laporan Tahunan 0 Daftar Tabel, Grafik dan Peta TABEL Tabel. dan Dampak Berdasarkan Jenis Kekerasan di Provinsi Tahun 0... GRAFIK Grafik. Jumlah Berdasarkan Jenis Kekerasan Tahun 0... Grafik. Jumlah Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0... Grafik. Rata-rata Jumlah yang Menimbulkan Satu Dampak Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0... Grafik. Jumlah Berdasarkan Bentuk Kekerasan Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0... Grafik. Jumlah dan Setiap Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0... Grafik. Jumlah Konflik Kekerasan Berdasarkan Pemicu Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Provinsi Tahun 0... Grafik. Grafik. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 0... Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota di Papua Tahun 0... Grafik 0. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan Tahun 0... Grafik. Sebaran Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan di Jawa Barat, Papua dan Sumatera Selatan Tahun 0... Grafik. Jumlah Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan di Kabupaten Puncak Jaya, Mimika dan Kota Jayapura, Papua Tahun 0... Grafik. Tren dan Dampak Konflik Sumber Daya Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Konflik Sumber Daya di Provinsi Tahun 0... Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Sumber Daya Berdasarkan Pemicu Tahun 0... Grafik. Rata-rata Jumlah Yang Menyebabkan Satu Dampak Berdasarkan Pemicu Konflik Sumber Daya Tahun Grafik. Sebaran dan Konflik Lahan di Provinsi Tahun Grafik. Tren dan Dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan Tahun 0... Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan Berdasarkan Pemicu Tahun 0... Grafik 0. Sebaran dan Cedera Akibat Konflik Tata Kelola Pemerintahan di Provinsi Tahun 0... Grafik. Tren dan Dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan Tahun 0... Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan Berdasarkan Pemicu Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Konflik Pemilihan dan Jabatan di Provinsi Tahun 0... Grafik. Bentuk Kekerasan Dalam Konflik Pemilihan dan Jabatan Tahun 0... Grafik. Tren dan Konflik Identitas Tahun ii

5 Laporan Tahunan 0 Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Identitas Berdasarkan Pemicu Tahun 0... Grafik. Rata-rata Jumlah Yang Menyebabkan Satu Dampak Berdasarkan Pemicu Konflik Identitas Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Konflik Identitas di Provinsi Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Konflik Identitas Berdasarkan Pemicu di Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan Tahun 0... Grafik 0. Sebaran dan Dampak Bentrokan Antardesa di Provinsi Tahun 0... Grafik. Tren dan Dampak Konflik Main Hakim Sendiri Tahun 0... Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Main Hakim Sendiri Berdasarkan Pemicu Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Konflik Main Hakim Sendiri di Provinsi Tahun 0... Grafik. Tren dan Konflik Separatisme di Papua dan Papua Barat Tahun 0... Grafik. Tren dan Dampak Konflik Separatisme Papua dan Papua Barat Tahun Grafik. Tren dan Dampak Kekerasan Dalam Penegakan Hukum Tahun Grafik. Sebaran Jumlah dan Kekerasan Dalam Penegakan Hukum Tahun Grafik. Tren dan Dampak Kriminalitas Tahun 0... Grafik. Sebaran dan Aksi Kriminalitas di Provinsi Tahun 0... Grafik 0. Tren dan Dampak KDRT Tahun 0... Grafik. Sebaran dan KDRT di Provinsi Tahun 0... PETA Peta dan Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota Tahun 0... Peta Konflik Separatisme Berdasarkan dan di Kabupaten/Kota Papua dan Papua Barat (00-0)... iii

6 Laporan Tahunan 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan manusia dan kebudayaan merupakan salah satu prioritas Pemerintah Republik Indonesia dalam Pembangunan Nasional yang berkelanjutan (Sustainable National Development). Dalam melaksanakan pembangunan tersebut seringkali negara dihadapkan pada gangguan kerawanan sosial yang sangat merugikan hasil pembangunan yang sudah dicapai dengan susah payah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan sebuah instrumen yang dapat mengevaluasi, menganalisis, dan mengidentifikasi akar permasalahan kerawanan sosial, guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kerawanan sosial berupa tindak kekerasan dan konflik dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan. Instrumen tersebut diberi nama Sistem Nasional Pemantuan Kekerasan (SNPK). SNPK ini dibangun sejalan dengan salah satu pilar koordinasi Kemenko PMK, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. SNPK ini dirancang untuk dapat memberikan gambaran yang komprehensif menyeluruh tentang kerawanan sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah antisipatif yang tepat sehingga kerawanan sosial tidak menjelma menjadi tindak kekerasan dan konflik sosial. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam mengambil langkah-langkah antisipatif agar dampak kerawanan sosial dapat dieliminir semaksimal mungkin sehingga sasaran pembangunan manusia dan kebudayaan dapat dicapai secara berhasil guna. Terima kasih. Jakarta, Desember 0 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani iv

7 Laporan Tahunan 0 Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: (i) pengumpulan data rutin dan rinci tentang insiden kekerasan berupa informasi waktu, lokasi, bentuk, dan pemicu insiden serta dampaknya; (ii) penerbitan laporan dan data yang diperbaharui setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK menyajikan data dan informasi faktual tentang insiden kekerasan yang menonjol setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK didedikasikan sebagai bahan rujukan untuk pencegahan dan penyusunan kebijakan pengelolaan konflik. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang tersedia secara publik, bersumber dari surat kabar lokal dilengkapi dengan berbagai sumber non-media seperti laporan pemerintah, kajian akademis, dan laporan lembaga swadaya masyarakat. SNPK mengumpulkan data insiden kekerasan sejak tahun dan disajikan melalui portal: Data insiden kekerasan sejak Januari 0 dan seterusnya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Portal SNPK menyajikan data kekerasan dalam empat kategori, yakni (i) konflik (lihat Kotak Definisi); (ii) Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); (iii) kekerasan terkait kriminalitas, dan (iv) kekerasan dalam penegakan hukum. Kategori kekerasan selain konflik dipandang perlu untuk dipantau karena berpotensi menimbulkan konflik sosial. Setiap insiden kekerasan yang tercatat dalam database SNPK dilengkapi dengan kliping berita surat kabar yang digunakan sebagai sumber. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko PMK dengan dukungan Bank Dunia dan The Habibie Center melalui hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa mendatang, Kemenko PMK mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat sipil. Definisi INSIDEN KEKERASAN adalah tindakan individu, antarindividu, kelompok atau antarkelompok yang menyebabkan atau dapat menyebabkan dampak fisik terhadap manusia (kematian, cedera) atau kerusakan harta benda. KONFLIK adalah peristiwa di mana insiden kekerasan terjadi karena adanya isu/ sengketa yang melatarbelakangi dan pihak tertentu yang menjadi sasaran. Konflik kekerasan mencakup insiden berskala kecil (melibatkan individu) dan berskala besar (melibatkan kelompok). Berdasarkan pemicunya, SNPK membagi konflik ke dalam tujuh jenis, yakni:. Konflik Sumber Daya : insiden kekerasan yang dipicu oleh sengketa sumber daya alam maupun sumber daya buatan (lahan, tambang, akses ke mata pencaharian, gaji, polusi, kerusakan lingkungan).. Konflik Tata Kelola Pemerintahan : insiden kekerasan dipicu oleh kebijakan atau program pemerintah (misalnya pelayanan publik, korupsi, subsidi, kenaikan harga, pemekaran).. Konflik Pemilihan dan Jabatan : insiden kekerasan yang dipicu oleh persaingan dalam pemilihan atau jabatan (termasuk pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah, pemilihan kepala desa, pemilihan jabatan di universitas, lembaga mahasiswa, partai politik, dan lainnya).. Konflik Separatisme : insiden kekerasan yang dipicu oleh upaya pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Konflik Identitas : insiden kekerasan yang dipicu oleh identitas kelompok (agama, etnis, suku, gender, geografis, dan yang melibatkan migran/pengungsi, identitas sekolah, dan antarsuporter olahraga).. Konflik Main Hakim Sendiri : insiden kekerasan yang dipicu balas dendam atau respon terhadap ketersinggungan, pencurian, hutang piutang, penghinaan, kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan, termasuk kekerasan terhadap dukun santet dan lokasi maksiat.. Konflik Lainnya : insiden konflik yang pemicunya belum diketahui atau tidak dilaporkan dengan jelas oleh sumber berita. KRIMINALITAS adalah tindakan kekerasan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi isu atau sengketa yang diperselisihkan sebelumnya. Motif tindakan kriminalitas dapat berupa uang (misalnya perampokan atau penculikan) atau kesenangan pribadi, atau kebencian. KDRT adalah tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, di mana anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah. Kekerasan non-fisik tidak dipantau oleh SNPK. KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan resmi dalam upaya penegakan hukum, termasuk penggunaan kekerasan terhadap tersangka/pelaku kriminalitas baik yang dilakukan sesuai kewenangan maupun di luar wewenang aparat keamanan.

8 Laporan Tahunan 0. Gambaran Umum.. Tren Seluruh Jenis Kekerasan Tahun 0 Grafik. Jumlah Berdasarkan Jenis Kekerasan Tahun 0 Pada tahun 0, tahun pertama Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) melakukan pemantauan secara nasional, data SNPK mencatat. insiden kekerasan yang menyebabkan. tewas,. cedera, dan.0 bangunan rusak. SNPK mencatat empat jenis kekerasan, yakni kriminalitas, kekerasan yang terjadi dalam proses penegakan hukum, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan konflik kekerasan. Konflik kekerasan, berbeda dengan jenis kekerasan lainnya, diartikan sebagai tindak kekerasan yang menyasar target tertentu untuk menyelesaikan atau merespon sengketa. dapat terkait dengan sengketa sumber daya, pemerintahan, persaingan politik, identitas, separatisme, dan main hakim sendiri (lihat Kotak Definisi SNPK hal. ). Pada tahun 0, kriminalitas adalah penyumbang terbanyak jumlah insiden (. insiden atau % dari total Kriminalitas (.) insiden kekerasan) dan jumlah tewas (. atau % dari total tewas). Konflik kekerasan menempati urutan kedua, cukup jauh di bawah kriminalitas, dengan total tewas orang atau 0%. Dalam kategori konflik kekerasan, konflik main hakim sendiri paling sering terjadi (. insiden atau % dari total insiden) dan menyebabkan korban tewas paling banyak (00 tewas atau % dari total KDRT () Konflik Kekerasan () Kekerasan Dalam Penegakan Hukum () tewas). Peringkat kedua dan ketiga jenis konflik yang paling mematikan tahun 0 adalah konflik sumber daya ( tewas atau %) dan konflik identitas ( tewas atau %). Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menyebabkan tewas atau % dari seluruh korban tewas di tahun 0 (Tabel dan Grafik ). Tabel. dan Dampak Berdasarkan Jenis Kekerasan di Provinsi Tahun 0 Jenis Kekerasan % Dampak Kekerasan % Cedera % Bangunan Rusak % Konflik. % 0%. 0%. % - Sumber Daya % %. % % - Tata Kelola Pemerintahan 0 % 0,% % % - Pemilihan dan Jabatan,%,% % 0% - Identitas % %. % % - Main Hakim Sendiri. % 00 %.0 0% % - Separatisme 0,% % % % - Konflik Lainnya %,% % % Kekerasan dalam Penegakan Hukum. % %. 0% 0,% Kriminalitas. %. %. %,% KDRT. % %. % % Total....0

9 Laporan Tahunan 0.. Tren Konflik Kekerasan Tahun 0 konflik kekerasan merupakan fokus pemantauan kekerasan. Selama tahun 0, SNPK mencatat. insiden konflik kekerasan (rata-rata terjadi 0 insiden per hari), dengan dampak tewas (rata-rata orang tewas per bulan),. cedera dan. bangunan rusak. main hakim sendiri (di mana warga menghukum pelaku atau tersangka pencuri, pelecehan seksual, atau tindak kriminal lain) menyumbang lebih dari setengah total tewas seluruh jenis konflik kekerasan (00 tewas atau %). Secara rata-rata satu orang tewas per empat hari akibat insiden main hakim sendiri. Di urutan kedua dan ketiga jenis konflik yang banyak menyebabkan kematian adalah konflik yang dipicu sengketa sumber daya ( tewas atau % - ratarata satu tewas per tiga hari) dan konflik identitas ( tewas atau % - satu tewas per empat hari sekali secara rata-rata). konflik separatisme di Papua dan Papua Barat, baik yang dipicu oleh penyerangan oleh kelompok separatis maupun operasi aparat keamanan, menyebabkan orang tewas. Di sisi lain, meskipun tahun 0 adalah tahun politik, dengan diadakannya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, hanya orang tewas akibat persaingan politik. Sementara itu, orang tewas akibat konflik terkait tata kelola pemerintahan (Tabel dan Grafik ). Penting untuk diperhatikan bahwa konflik jenis tertentu cenderung lebih mematikan dibandingkan konflik lain. Misalnya, selama tahun 0 hanya tercatat insiden separatisme di Papua, namun korban tewasnya tinggi (rata-rata hampir satu tewas dalam satu insiden). Penjelasan yang paling dapat diterima adalah karena insiden separatisme umumnya melibatkan pelaku bersenjata lengkap (kelompok sipil bersenjata maupun aparat keamanan). Sebagai perbandingan, insiden yang terkait main hakim sendiri menyebabkan 00 orang tewas selama setahun, tapi banyak insiden main hakim sendiri yang tidak menyebabkan korban tewas (rata-rata satu tewas dalam setiap insiden). Konflik identitas dan konflik sumber daya lebih mematikan dibandingkan konflik main hakim sendiri, yakni masingmasing satu tewas setiap insiden dan satu tewas setiap insiden (Grafik ). Data SNPK menunjukkan bahwa dari korban tewas seluruh jenis konflik kekerasan, sebanyak tewas di antaranya adalah korban pengeroyokan, di mana sekelompok massa menganiaya satu atau beberapa Konflik Separatisme () Perkelahian (0) korban. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa lebih dari setengah total tewas tahun 0 - untuk seluruh kategori konflik kekerasan - disebabkan oleh pengeroyokan, 0 tewas akibat bentrokan, tewas akibat penganiayaan (serangan fisik satu arah oleh individu/kelompok terhadap individu lain), 0 tewas akibat perkelahian, dua tewas dalam serangan teror dan masing- Grafik. Jumlah Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0 Konflik Lainnya () Konflik Main Hakim Sendiri (00) Grafik. Jumlah Berdasarkan Bentuk Kekerasan Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0 Pengeroyokan () Bentrokan (0) Konflik Sumber Daya () Penganiayaan () Konflik Tata Kelola Pemerintahan () Konflik Pemilihan dan Jabatan () Konflik Identitas () Grafik. Rata-rata Jumlah yang Menimbulkan Satu Dampak Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0 Separatisme Sumber Daya Identitas Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Pemilihan dan Jabatan 0 Tata Kelola Pemerintah Angka di atas ini diperoleh dari jumlah insiden dibagi jumlah tewas untuk setiap jenis konflik kekerasan. Angka berarti secara rata-rata setiap satu insiden konflik separatisme menimbulkan satu dampak tewas, sedangkan angka 0 berarti terjadi satu korban tewas setiap 0 insiden konflik tata kelola pemerintahan. Serangan terror () Blokade () Kerusuhan () Demonstrasi ()

10 Laporan Tahunan 0 Grafik. Jumlah dan Setiap Jenis Konflik Kekerasan Tahun 0 masing satu tewas akibat demonstrasi, blokade, dan kerusuhan (Grafik ) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Grafik. Jumlah Konflik Kekerasan Berdasarkan Pemicu Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 00 0 Konflik Separatisme Konflik Identitas Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Sumber Daya Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Konflik Separatisme Konflik Identitas Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Sumber Daya Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Grafik dan Grafik menunjukkan jumlah insiden dan tewas setiap bulan sejak Januari Desember 0 untuk seluruh jenis konflik kekerasan. Secara umum, kedua grafik tersebut menunjukkan pola bahwa tingkat kekerasan sepanjang 0 relatif stabil dari bulan ke bulan, dengan kisaran jumlah insiden 00-0 per bulan, dan jumlah tewas berkisar 0 orang per bulan. Di tahun 0, jumlah tewas mencapai puncaknya di bulan Agustus ( tewas), terutama disebabkan oleh insiden separatisme [ tewas] dan konflik identitas di Papua ( tewas dalam rangkaian insiden perang antarsuku menyusul tewasnya pemimpin Suku Dani yang bernama Korea Waker) (lihat Kotak ). Distribusi bulanan jumlah insiden untuk seluruh jenis konflik juga menunjukkan variasi yang mirip. Terdapat kenaikan jumlah insiden terkait persaingan politik menjelang Pemilu Legislatif (Pileg). Data SNPK mencatat sebanyak insiden konflik pemilihan dan jabatan di bulan April, insiden di antaranya terkait Pileg dengan dampak tewas. Meski demikian, perlu ditekankan bahwa sebagian besar insiden terkait Pileg merupakan insiden kecil seperti perusakan materi kampanye ( dari insiden selama periode Januari-April). Sebagai perbandingan, jumlah insiden menjelang dan saat Pilpres Juli 0 jauh lebih kecil ( insiden bulan Juni, insiden dan tewas di bulan Juli). Jumlah insiden tata kelola pemerintahan naik signifikan di bulan November ( insiden atau hampir dua kali lipat dibandingkan rata-rata 0 insiden per bulan), sebagian besar dipicu protes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). -insiden penolakan kenaikan BBM berdampak pada satu tewas. Kenaikan drastis insiden konflik identitas terpantau pada periode Agustus - November (rata-rata 00 insiden per bulan, dibandingkan rata-rata insiden per bulan pada periode Januari - Juli). Belum diketahui dengan jelas penyebab kenaikan insiden konflik identitas pada periode Agustus November.

11 Laporan Tahunan 0 Grafik. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Provinsi Tahun 0 JAWA BARAT PAPUA SUMATERA SELATAN SUMATERA UTARA JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN LAMPUNG MALUKU DKI JAKARTA NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI UTARA RIAU JAWA TENGAH NUSA TENGGARA TIMUR BANTEN ACEH SULAWESI TENGAH KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN SUMATERA BARAT D I YOGYAKARTA JAMBI MALUKU UTARA KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR SULAWESI TENGGARA BENGKULU BALI PAPUA BARAT KALIMANTAN TENGAH GORONTALO KALIMANTAN UTARA SULAWESI BARAT KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Variasi Geografis Konflik Kekerasan Tahun 0 Terkait dengan sebaran wilayah insiden konflik selama 0, Grafik menunjukkan variasi antarprovinsi dalam hal jumlah insiden dan dampaknya. Lebih dari 0% dari total korban tewas akibat konflik kekerasan pada tahun 0 tercatat di hanya lima provinsi: Jawa Barat [ tewas], Papua [], Sumatera Selatan [], Sumatera Utara [] dan Jawa Timur [0]. Hal ini sebagian dapat dijelaskan secara demografis, mengingat Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara termasuk dalam lima provinsi berpenduduk terpadat di Indonesia. Berdasarkan data BPS, Jawa Barat menempati urutan pertama dengan lebih dari juta populasi, diikuti Jawa Timur dengan juta; dan Sumatera Utara di tempat kelima dengan juta jiwa. Meski demikian, yang cukup mengejutkan adalah bahwa satu dari tujuh korban tewas akibat konflik kekerasan pada tahun 0 (sekitar %) terjadi di Papua, yang jumlah penduduknya kurang dari juta jiwa atau hanya sekitar % dari total penduduk Indonesia. Data SNPK juga menunjukkan bahwa jumlah insiden dan dampaknya sangat bervariasi antarkabupaten dalam satu provinsi. Grafik, Grafik, dan Grafik 0 menunjukkan sebaran insiden dan jumlah tewas antarkabupaten di tiga provinsi yang memiliki angka kematian tertinggi (Jawa Barat, Papua, dan Sumatera Selatan). Di Jawa Barat, total tewas di empat kabupaten teratas berjumlah empat kali lipat jika dibandingkan total tewas di seluruh gabungan kabupaten lain. Lebih dari sepertiga korban tewas akibat konflik di Jawa Barat terjadi hanya di dua kabupaten, yakni Karawang ( tewas) dan Cirebon ( tewas). Di Papua, % korban tewas dari seluruh jenis konflik terjadi di Kabupaten Mimika - di mana tambang emas Grasberg berlokasi-, ibukota provinsi Kota Jayapura, serta dua kabupaten paling rawan konflik separatisme antara Kelompok Sipil Bersenjata dengan aparat keamanan, yaitu Lanny Jaya dan Puncak Jaya. Hampir setengah dari total tewas akibat konflik ( orang atau,%) tercatat hanya di Kabupaten Mimika.

12 Laporan Tahunan 0 Grafik. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 0 Grafik. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota di Papua Tahun 0 di Jawa Barat Tahun 0 KARAWANG MIMIKA 0 KAB CIREBON KOTA JAYAPURA KAB BOGOR LANNY JAYA 0 SUBANG PUNCAK JAYA 0 KOTA BANDUNG PANIAI DEPOK PUNCAK KOTA CIREBON JAYAWIJAYA KOTA BEKASI KEPULAUAN YAPEN CIAMIS DOGIYAI Kabupaten/Kota lainnya Kabupaten/Kota lainnya Grafik 0. Sebaran dan Akibat Konflik Kekerasan di Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan Tahun 0 PALEMBANG 0 MUARA ENIM MUSI RAWAS OGAN KOMERING ILIR 0 Kabupaten/Kota lainnya

13 Laporan Tahunan 0 Meski demikian terdapat kemungkinan angka sebenarnya lebih tinggi mengingat surat kabar lokal di Papua kemungkinan tidak melaporkan kejadian di kabupatenkabupaten terpencil. Di Sumatera Selatan, 0% dari total tewas tercatat hanya di empat kabupaten: Palembang, Muara Enim, Musi Rawas and Ogan Komering Ilir. Grafik. Sebaran Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan di Jawa Barat, Papua dan Sumatera Selatan Tahun 0 Jawa Barat Jawa Barat Konflik Lainnya Konflik Sumber Daya Konflik Identitas Jenis-jenis isu yang memicu konflik kekerasan juga bervariasi antarwilayah. Grafik menunjukkan sebaran korban tewas akibat seluruh jenis konflik di Jawa Barat, Papua, dan Sumatera Selatan. Meski sebagian besar korban tewas di Jawa Barat dan Sumatera Selatan berasal dari insiden main hakim sendiri (masing-masing % dan % dari total tewas), konflik identitas menyebabkan dampak tewas cukup besar di Jawa Barat (% atau tertinggi kedua), sedangkan di Sumatera Selatan jumlah tewas terbanyak kedua dipicu oleh konflik sumber daya (%). Di Papua, pemicu dampak tewas tertinggi adalah konflik separatisme [ tewas atau %], diikuti oleh konflik sumber daya [ tewas atau.%], main hakim sendiri [ tewas, %] dan konflik identitas [ tewas, %]. Papua Papua Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Sumber Daya Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Identitas Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Separatisme Sumatera Selatan Sumatera Selatan Konflik Lainnya Konflik Sumber Daya Konflik Identitas Konflik Main Hakim Sendiri Variasi serupa juga ditemukan di tingkat kabupaten (Grafik ). Di Papua, tren yang sangat berbeda terlihat di Mimika, Kota Jayapura, dan Puncak Jaya. Pemicu utama insiden kekerasan yang mengakibatkan korban tewas di Mimiki adalah sengketa sumber daya [0 tewas karena sengketa lahan, atau % dari total tewas] dan identitas [ tewas akibat perang antarsuku atau sesama suku, atau %]. Di Kota Jayapura, sebagian besar tewas merupakan korban main hakim sendiri. Di Puncak Jaya, sebanyak insiden yang menyebabkan dampak 0 tewas sepanjang 0 berkaitan dengan separatisme. Namun, ada ke-mungkinan surat kabar lokal di Papua lebih terfokus pada konflik separatisme dan tidak melaporkan insiden-insiden konflik non-separatisme yang terjadi di pegunungan Papua. Grafik. Jumlah Berdasarkan Jenis Konflik Kekerasan di Kabupaten Puncak Jaya, Mimika, dan Kota Jayapura, Papua Tahun 0 PUNCAK JAYA KOTA JAYAPURA MIMIKA Konflik Separatisme Konflik Sumber Daya Konflik Identitas Konflik Separatisme Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Separatisme 0 0 Konflik Sumber Daya

14 Laporan Tahunan 0. Konflik Sumber Daya.. Tren Konflik Sumber Daya 0 Pada tahun 0 total insiden kekerasan yang terkait konflik sumber daya di seluruh provinsi berjumlah insiden dengan dampak tewas,. cedera, dan bangunan rusak. Sepanjang tahun 0, angka jumlah insiden konflik sumber daya merupakan yang tertinggi kedua setelah konflik main hakim sendiri, menyumbang % dari total keseluruhan insiden jenis konflik kekerasan. Kendati jumlah insiden tidak terlalu besar, namun korban tewas dalam konflik sumber daya menyumbang % dari total tewas akibat konflik kekerasan. Secara rata-rata setiap bulan terjadi insiden dan orang tewas akibat konflik sumber daya. Konflik sumber daya terbanyak terjadi antara warga dengan warga (%) diikuti konflik antara warga dengan perusahaan, baik perusahaan BUMN maupun swasta (%). Di tahun ini, jumlah insiden terbanyak terjadi di bulan Februari [ insiden], sedangkan korban tewas tertinggi tercatat di bulan Maret [ tewas] (Grafik )... Variasi Geografis Konflik Sumber Daya Berdasarkan jumlah insiden, terdapat tiga provinsi yang paling menonjol dalam hal konflik sumber daya. Sumatera Utara mengalami insiden konflik sumber daya tertinggi [ insiden] disusul oleh Jawa Timur [ insiden] dan Papua [ insiden]. Akan tetapi apabila dilihat dari dampaknya, tiga provinsi yang mengalami konflik sumber daya terparah adalah Papua, Maluku, dan Sumatera Selatan. Di Papua tercatat insiden Grafik. Tren dan Dampak Konflik Sumber Daya Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

15 Laporan Tahunan 0 konflik sumber daya yang menewaskan orang. Di Maluku terjadi hanya insiden konflik sumber daya, tetapi insiden-insiden tersebut menyebabkan tewas. Di Sumatera Selatan, tercatat orang tewas dalam insiden (Grafik ). Kabupaten/Kota yang paling parah mengalami insiden kekerasan sumber daya adalah Kabupaten Mimika yakini insiden dengan dampak 0 tewas, cedera, dan bangunan rusak. Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia yang mencatat jumlah insiden konflik sumber daya tinggi adalah Deli Serdang [ insiden, tewas, cedera, dan bangunan rusak], Medan [0 insiden, tidak ada tewas namun cedera], Batam [ insiden, cedera, dan bangunan rusak], dan Jakarta Pusat [ insiden, tewas, dan cedera]... Pemicu-Pemicu Utama Konflik Sumber Daya Dilihat dari jumlah insiden dan dampak tewas, pemicu konflik sumber daya yang paling dominan selama tahun 0 adalah permasalahan lahan [0 insiden dan 0 tewas], konflik perebutan akses (pasaran, rute, pelanggan dan sejenisnya) sebanyak [ insiden dan tewas], serta konflik sumber daya alam (termasuk pertambangan) sebanyak [ insiden dan tewas]. Sementara itu, ditinjau dari rasio tewas per insiden, data SNPK menunjukkan bahwa konflik sumber daya yang paling mematikan adalah konflik sumber daya alam dan konflik lahan. Dalam kategori konflik sumber daya alam, secara ratarata setiap insiden menyebabkan satu orang tewas, sedangkan dalam kategori konflik lahan, satu orang tewas dalam setiap insiden kekerasan (lihat Grafik dan Grafik ). PAPUA MALUKU SULAWESI SELATAN SUMATERA SELATAN RIAU NUSA TENGGARA TIMUR SUMATERA UTARA JAWA TIMUR JAWA BARAT JAMBI KALIMANTAN SELATAN DKI JAKARTA SUMATERA BARAT LAMPUNG BALI KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR PAPUA BARAT BANTEN SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH ACEH SULAWESI UTARA NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA D I YOGYAKARTA BENGKULU KEPULAUAN RIAU GORONTALO KEPULAUAN BANGKA KALIMANTAN UTARA 0 Grafik. Sebaran dan Konflik Sumber Daya di Provinsi Tahun 0 0 Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Sumber Daya Berdasarkan Pemicu Tahun 0 Selama tahun 0, tercatat 0 insiden terkait permasalahan lahan dengan dampak 0 tewas, cedera, dan bangunan rusak. Artinya, % dari insiden konflik sumber daya merupakan konflik lahan, baik yang melibatkan warga/komunitas maupun antarindividu. Jumlah tewas akibat konflik lahan berjumlah 0% dari total tewas akibat konflik sumber daya. 0

16 Laporan Tahunan 0 Grafik.Rata-rata Jumlah yang Menyebabkan Satu Dampak Berdasarkan Pemicu Konflik Sumber Daya Tahun 0 Sumber Daya Alam Lahan Sumber Daya Buatan Akses Lingkungan Gaji/Upah/ Perburuhan Angka di atas merupakan jumlah insiden dibagi jumlah tewas untuk setiap pemicu konflik kekerasan. Angka di atas merupakan jumlah insiden dibagi jumlah tewas untuk setiap pemicu konflik kekerasan. Artinya, secara rata-rata setiap insiden konflik sumber daya alam menyebabkan satu korban tewas, sementara terdapat satu korban tewas dalam insiden terkait terkait isu gaji/upah/perburuhan. PAPUA MALUKU SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR RIAU SUMATERA SELATAN JAMBI SUMATERA UTARA JAWA TIMUR KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR LAMPUNG SULAWESI TENGAH KALIMANTAN SELATAN NUSA TENGGARA BARAT SUMATERA BARAT ACEH JAWA TENGAH PAPUA BARAT SULAWESI TENGGARA BENGKULU JAWA BARAT SULAWESI UTARA KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA KALIMANTAN BARAT BALI BANTEN MALUKU UTARA GORONTALO KALIMANTAN UTARA Grafik. Sebaran dan Konflik Lahan di Provinsi Tahun Tingginya jumlah tewas akibat konflik lahan terutama disebabkan karena lebih dari separuh insiden terjadi dalam bentuk penganiayaan dan bentrokan. Kedua bentuk konflik tersebut secara keseluruhan berkontribusi pada % dari total tewas dan % total cedera. Sebaran jumlah insiden dan tewas akibat konflik lahan di provinsi dapat dilihat di Grafik. Dua provinsi yang mengalami konflik lahan terparah tahun 0 adalah Papua dan Maluku. Di Papua SNPK mencatat insiden konflik lahan dengan dampak 0 tewas, cedera, dan bangunan rusak. Sebagian besar dari insiden tersebut terkait konflik hak ulayat antara Suku Dani dengan Suku Moni (Kotak ). Sedangkan di Maluku, SNPK mencatat hanya insiden konflik lahan, namun jumlah korban tewas yang ditimbulkan mencapai orang. Satu insiden yang menonjol adalah konflik lahan ulayat antara Negeri Luhu dengan Iha, di Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Warga kedua negeri terlibat bentrokan dengan menggunakan batu, senjata tajam, panah, dan senjata rakitan pada tanggal Agustus 0. Bentrokan tersebut menewaskan orang dan melukai lainnya. Sengketa ulayat kedua desa muncul sejak pertengahan tahun 0an namun hingga kini belum dapat diselesaikan secara tuntas. Beberapa bentrokan pernah terjadi sebelumnya, namun bentrokan di bulan Agustus tersebut adalah yang terparah. Pemicu konflik sumber daya tertinggi berikutnya adalah konflik sumber daya alam. Data SNPK hanya mencatat insiden selama tahun 0, namun jumlah korban tewas yang ditimbulkan mencapai orang. yang menonjol antara lain di area pertambangan, baik antara warga dengan perusahaan pertambangan maupun antarwarga yang berprofesi sebagai penambang. Di area pertambangan emas Gunung Botak di Kabupaten Buru, Maluku, terjadi delapan insiden kekerasan antar penambang sepanjang tahun 0 dengan dampak lima tewas dan tiga luka-luka. 0

17 Laporan Tahunan 0 Kotak. Konflik Lahan Ulayat Antarsuku di Mimika, Papua 0 Pada tahun 0, terjadi insiden kekerasan yang dipicu sengketa hak ulayat antara suku Dani dan suku Moni di Kabupaten Mimika, Papua. Sebanyak insiden kekerasan tersebut menewaskan orang dari kedua pihak. terutama terjadi di dua kecamatan yakni Kuala Kencana dan Mimika Baru. SNPK mencatat pucak insiden terjadi pada periode Maret-Mei 0, di mana terjadi insiden - sebagian besar dalam bentuk perang suku - dengan dampak korban tewas. Sebagian besar korban tewas akibat luka panah. Konflik antara Suku Dani dan Moni dilatarbelakangi perebutan klaim lahan ulayat di sekitar Sungai Iwaka di Kecamatan Kuala Kencana. Bentrokan antarsuku terakhir terjadi pada Mei 0, setelah pemerintah provinsi dipimpin Gubernur Lukas Enembe bekerjasama dengan lembaga adat memfasilitasi dialog damai pada Mei 0. Kedua pihak setuju menghentikan perang suku dan pemerintah memfasilitasi pengukuran ulang lahan dan pemasangan patok baru sesuai kesepakatan. Pascadialog damai, kekerasan jauh berkurang, meski belum sepenuhnya hilang. Pada periode Juni-Oktober, konflik beralih bentuk dari perang suku menjadi penganiayaan atau pembunuhan menyasar anggota atau pemimpin suku.

18 Laporan Tahunan 0. Konflik Tata Kelola Pemerintahan.. Tren Konflik Tata Kelola Pemerintahan 0 Selama tahun 0, data SNPK mencatat total 0 insiden kekerasan dengan dampak tewas, cedera, dan bangunan rusak. Rata-rata per bulan terjadi 0 insiden konflik tata kelola pemerintahan. Puncak insiden dan dampak terkait konflik tata kelola pemerintahan terjadi pada bulan November [ insiden dan 0 cedera]. Sedangkan korban tewas yang tercatat pada periode ini hanya terjadi di bulan November sebanyak satu orang tewas (Grafik ). Dari total 0 insiden konflik tata kelola pemerintahan selama 0, bentuk kekerasan yang paling lazim terjadi adalah demonstrasi yang diwarnai ke-kerasan (%), diikuti oleh perusakan (0%). Secara total, demonstrasi yang diwarnai kekerasan menyebabkan hampir 0% total dampak bangunan rusak... Variasi Geografis Konflik Tata Kelola Pemerintahan Provinsi yang mengalami insiden kekerasan terbanyak ialah NTB [ insiden], Sulawesi Selatan [ insiden], dan Sumatera Utara [ insiden]. Pemicu insiden kekerasan yang dominan adalah program pemerintah -terkait protes dan keluhan pelaksanaan/kebutuhan yang tidak terpenuhi- sebanyak [ insiden dan cedera] serta masalah kualitas pelayanan publik [0 insiden dan 00 Grafik. Tren dan Dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan Tahun 0 00 Grafik. Tren dan Dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan Tahun 0 Tingginya jumlah cedera disebabkan bentrok di beberapa di beberapa provinsi provinsi terkait terkait kenaikan kenaikan BBM BBM Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Cedera

19 Laporan Tahunan 0 cedera]. Dilihat dari total insiden selama 0, lebih dari 0% dipicu oleh buruknya pelaksanaan program pemerintah dan pelayanan publik (Grafik dan Grafik 0)... Pemicu-Pemicu Utama Konflik Tata Kelola Pemerintahan Dilihat dari tren jumlah insiden dan dampak per bulan selama 0, tampak bahwa konflik tata kelola pemerintahan memuncak pada bulan November, di mana terjadi insiden kekerasan dengan dampak 0 cedera. Sebanyak 0% di antaranya [ insiden] terjadi dalam demonstrasi anti kenaikan harga BBM di berbagai kota di Indonesia (Grafik ). Kenaikan harga BBM merupakan konsekuensi pencabutan subsidi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo per tanggal November 0. Harga premium ditetapkan naik dari Rp.00 menjadi Rp.00, sedangkan harga solar dinaikkan dari Rp.00 menjadi Rp.00 per liter. Salah satu demonstrasi menolak pencabutan subsidi BBM berujung pada jatuhnya korban tewas terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Korban bernama Muhammad Arif ( tahun) yang ditemukan tewas usai dalam insiden bentrokan antara mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan aparat di depan Kantor Gubernur Sulsel pada November 0. Demonstrasi yang berlangsung sejak sore hingga malam hari tersebut diwarnai dengan lemparan batu dan anak panah dan terpaksa dibubarkan dengan water canon. Korban tewas merupakan warga yang tinggal di sekitar kampus ditemukan tergeletak setelah bentrokan reda. Hasil otopsi menunjukkan bahwa korban tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian belakang kepala. Selain di Makasar, demonstrasi menolak pengurangan subsidi BBM juga marak terjadi di kota lain (Kotak ). Meskipun isu pencabutan subsidi BBM berkontribusi pada tingginya jumlah insiden dan korban cedera pada November 0, secara keseluruhan konflik tata kelola pemerintahan tahun 0 didominasi oleh insiden yang dipicu pelaksanaan program pemerintah (% dari 0 insiden). Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan Berdasarkan Pemicu Tahun Cedera Grafik 0. Sebaran dan Cedera Akibat Konflik Tata Kelola Pemerintahan di Provinsi Tahun 0 SULAWESI TENGGARA SULAWESI SELATAN RIAU JAWA BARAT JAWA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT KEPULAUAN RIAU SULAWESI TENGAH KALIMANTAN TIMUR SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT ACEH BANTEN LAMPUNG MALUKU UTARA BENGKULU JAWA TENGAH JAMBI PAPUA BARAT PAPUA KALIMANTAN BARAT SUMATERA SELATAN MALUKU SULAWESI UTARA GORONTALO NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH DKI JAKARTA BALI D I YOGYAKARTA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KALIMANTAN UTARA KALIMANTAN SELATAN 0 Cedera 0

20 Sam Laporan Tahunan 0 Peta dan Konflik Keke Deli Serdang insiden tewas Medan insiden tewas Pematang Siantar insiden Pekanbaru insiden Batam insiden tewas Padang insiden tewas Bengkulu insiden Palembang insiden 0 tewas Kab. Cirebon insiden Karawang tewas insiden tewas Kota Semarang insiden tewas Sidoarjo insiden tewas Palangkaraya insiden Banjarmas Surabaya insiden tewas insiden tewas Jakarta Barat insiden PROVINSI DKI JAKARTA Depok insiden tewas Sleman insiden tewas Kab. Pasuruan insiden tewas Jakarta Pusat insiden tewas Jakarta Selatan insiden tewas Jakarta Timur insiden tewas

21 Laporan Tahunan 0 rasan di Kabupaten/Kota Tahun 0 Manado insiden tewas Ternate insiden Kota Sorong 0 insiden Lanny Jaya 0 insiden tewas Kota Jayapura insiden tewas arinda insiden in Makassar insiden tewas Palopo insiden Ambon insiden tewas Mimika 0 insiden tewas Kota Kupang insiden Jumlah Konflik Kekerasan 0 0 > 0 Jumlah Konflik Kekerasan >

22 Laporan Tahunan 0 Termasuk di dalamnya adalah insiden yang dipicu oleh kelambanan atau kisruh seputar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS), penyaluran hibah dan bantuan (seperti raskin dan kartu sehat), penetapan upah minimum yang diprotes serikat buruh, keterlambatan pelaksanaan proyek, hingga penetapan retribusi atau pungutan yang dirasa memberatkan masyarakat dan pelaku usaha. dalam kategori ini menyebabkan korban luka sebanyak orang, atau 0% dari total total cedera. Isu berikut yang paling banyak memicu insiden adalah buruknya pelayanan publik seperti pendidikan dan layanan kesehatan (%) diikuti oleh protes atas kenaikan harga (%) dan penanganan kasus korupsi (%). Di dalam kategori konflik tata kelola pemerintahan, data SNPK juga memantau insiden kekerasan yang dipicu oleh isu pemekaran wilayah. terkait pemekaran wilayah tidak terlalu menonjol karena selama tahun 0 hanya tercatat insiden dengan dampak cedera. Meski demikian, terdapat satu insiden dalam skala yang patut diperhatikan yakni kerusuhan di Kabupaten Maluku Tengah di Provinsi Maluku pada Desember 0. Kerusuhan dipicu oleh belum disetujuinya usul pemekaran wilayah oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebagai kabupaten induk. Hal ini menimbulkan rangkaian demonstrasi yang memuncak pada kerusuhan massa. Ratusan warga Kecamatan Seram Utara pro-pemekaran berdemonstrasi di empat kecamatan yang berbeda dari pagi hingga sore hari, menuntut agar Bupati Maluku Tengah mendukung pemekaran. Di Kecamatan Seram Utara massa membakar dan merusak rumah dinas camat, sekretaris camat, dan sebuah kantor dinas. Massa lalu bergerak ke Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan membakar kantor camat. Di Kecamatan Seram Utara Timur Seti, kantor camat, kantor catatan sipil, dan sebuah losmen menjadi sasaran pembakaran. Aksi anarkis berakhir di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, di mana massa membakar kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sebuah kapal ikan, serta merusak beberapa fasilitas publik. Massa juga merusak Kantor Camat Seram Utara Barat meski upaya membakar kantor tersebut dapat dicegah warga setempat. Demonstrasi anarkis tersebut dapat diredam personel gabungan TNI dan Polri. Kotak. Demonstrasi Menolak Kenaikan BBM November 0 Pada bulan November 0, insiden kekerasan terkait isu tata kelola pemerintahan didominasi oleh demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh berbagai elemen mahasiswa yang berakhir ricuh, termasuk bentrokan massa dengan aparat yang satu warga di Makassar pada November. lainnya yang menonjol adalah demonstrasi ribuan mahasiswa Gerakan Rakyat Riau Menuntut (GERAM) yang menyebabkan mahasiswa cedera di kompleks Gedung Radio Republik Indonesia Pekanbaru, Riau pada November. Demonstrasi yang menyebabkan banyak korban luka juga terjadi di Bandung pada November. Mahasiswa HMI terlibat bentrok dengan polisi, sehingga aparat cedera, mahasiswa cedera. Aksi penolakan kenaikan harga BBM juga dilakukan oleh berbagai kelompok mahasiswa di hampir seluruh provinsi di Indonesia yakni Sumut, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kalteng, Kaltim, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Selain oleh mahasiswa, demonstrasi ricuh menolak kenaikan harga BBM juga dilakukan oleh buruh di Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 0 November. Polisi menangkap 0 buruh yang dianggap provokator. Berdasarkan data SNPK di sembilan provinsi pada tahun 00, 00, 0 (lihat Kajian Perdamaian dan Kebijakan Edisi /Juli 0 oleh The Habibie Center) terlihat bahwa sosialisasi pemerintah atas rencana kenaikan harga BBM berpengaruh pada jumlah insiden kekerasan yang ditimbulkan. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa jumlah insiden kekerasan dalam aksi menolak kenaikan BBM pada tahun 00 dan 00 jauh lebih rendah dibandingkan pada tahun 0 di mana terjadi insiden kekerasan dengan dampak 0 cedera. Hal ini disebabkan karena pemerintah sosialisasi yang dilakukan pada 00 dan 00 jauh lebih baik dibandingkan tahun 0.

23 Laporan Tahunan 0. Konflik Pemilihan dan Jabatan.. Tren Konflik Pemilihan dan Jabatan 0 kekerasan terkait konflik pemilihan dan jabatan sepanjang 0 tercatat sebanyak insiden atau menyumbang,% total insiden konflik kekerasan dengan dampak tewas, cedera dan bangunan rusak. konflik yang terkait dengan pemilihan umum di tingkat nasional, baik legislatif maupun presiden, mendominasikan insiden kekerasan sepanjang tahun 0. Data SNPK mencatat sekitar % dari total insiden merupakan insiden terkait pemilu nasional, diikuti % pemilihan tingkat provinsi dan di tingkat kabupaten kota sebesar %. konflik pemilihan dan jabatan tingkat desa hanya menyumbang kurang dari % total insiden dan sisanya berasal dari insiden pemilihan dan jabatan di tingkat kecamatan, pemerintahan, dan partai politik (Grafik dan Grafik ). Grafik. Tren dan Dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan Tahun 0 00 Pileg April Pilpres Juli Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

24 Laporan Tahunan 0 Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan Berdasarkan Pemicu Tahun Tingkat Nasional Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota Pemilihan dan Jabatan Lain Tingkat Desa/ Kelurahan Tingkat Parpol Jabatan Pemerintahan Lain Tingkat Kecamatan Grafik. Sebaran dan Konflik Pemilihan dan Jabatan di Provinsi Tahun 0 ACEH PAPUA SULAWESI UTARA GORONTALO JAWA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH SULAWESI SELATAN JAWA BARAT SUMATERA UTARA JAMBI NUSA TENGGARA TIMUR D I YOGYAKARTA MALUKU UTARA MALUKU PAPUA BARAT SUMATERA SELATAN BENGKULU BALI DKI JAKARTA KALIMANTAN BARAT RIAU SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA LAMPUNG BANTEN SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH SUMATERA BARAT KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN UTARA 0 0

25 Laporan Tahunan 0.. Variasi Geografis Konflik Pemilihan dan Jabatan Grafik. Bentuk Kekerasan Dalam Konflik Pemilihan dan Jabatan Tahun 0 Provinsi-provinsi yang mengalami insiden kekerasan pemilu tinggi sepanjang tahun 0 adalah Aceh [ insiden atau sekitar % dari total insiden dengan dampak tewas) diikuti Papua [ insiden dan tewas] dan Sulawesi Utara [ insiden dan tewas]. Keseluruhan korban tewas di Aceh dan Papua terkait dengan insiden dalam rangkaian Pileg 0. Sementara itu, satu korban tewas lainnya tercatat di Sulawesi Utara, korban ditikam oleh pelaku yang berada di bawah pengaruh minuman keras setelah keduanya berdebat sengit mengenai hasil Pilpres 0 (Grafik ). konflik pemilihan dan jabatan yang penting dicatat adalah insiden kekerasan yang terjadi di Aceh dan Papua terkait persaingan dalam Pileg 0 (Kotak ). Serangan terror () Pengeroyokan () Perkelahian () Bentrokan () Kerusuhan () Blokade () Penculikan ().. Bentuk Konflik Pemilihan dan Jabatan Yang Dominan Dalam konflik pemilihan dan jabatan, bentuk kekerasan yang paling dominan (sekitar %) adalah insiden ringan berupa perusakan alat peraga atau atribut kampanye. kekerasan Penganiayaan (0) dalam bentuk perusakan tidak menyebabkan dampak fisik berarti, yakni hanya empat orang terluka. Bentuk kekerasan yang menonjol berikutnya adalah penganiayaan (% total insiden). SNPK mencatat, insiden kekerasan dalam bentuk penganiayaan memiliki dampak lebih serius yakni luka (Grafik ). Kotak. Kekerasan Pemilu Legislatif 0 di Aceh dan Papua Di Aceh persaingan dalam Pileg menelan empat orang tewas di Kabupaten Bireun dan Kabupaten Aceh Utara. Pada bulan Februari di Desa Teungoh Beureghang, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara terjadi penganiayaan oleh dua orang yang diduga pendukung Partai Aceh (PA) terhadap Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Nasional Aceh (PNA). Kedua pelaku menganiaya korban hingga tewas. Penyebabnya hal sepele saja, para pelaku menuduh korban telah menurunkan bendera partai milik mereka. Diketahui bahwa salah seorang pelaku tercatat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) PA Kecamatan Kuta Makmur dan telah divonis pengadilan bulan kurungan penjara. Masih di Aceh, pada bulan Maret sebuah minibus berstiker Caleg Partai Aceh yang ditumpangi orang, sebagian besar adalah anggota keluarga yang hendak berobat diberondong dengan senjata laras panjang oleh sejumlah orang tak dikenal di tikungan Kuburan Cina, Desa Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireun. Meski ditembaki sopir tetap meneruskan laju mobilnya hingga di depan Puskesmas Kota Juang. Tiga meninggal, termasuk seorang bayi, dan satu mengalami luka tembak. Sementara, tujuh orang lainnya termasuk sopir selamat. Semua korban di dalam mobil tersebut adalah warga Desa Lheu Simpang dan Blang Pohroh, Kecamatan Jeunieb. Diduga penembakan dipicu persaingan politik dalam Pileg. Sedangkan di Papua, sekitar 0 orang tak dikenal membunuh Caleg Partai Bulan Bintang untuk DPRD Kabupaten Mimika pada bulan April. Para pelaku yang mendatangi rumah korban di Jalan Trans Baru, Kampung Karang Senang, Kecamatan Kuala Kencana, Kabupaten Mimika langsung memanah korban sebanyak kali. Tak hanya itu, isteri dan anak korban yang memohon untuk menghentikan kekerasan menjadi sasaran kekerasan dan mengalami luka panah sebelum berhasil melarikan diri. Anak korban yang mengalami luka kritis tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit. Diduga pembunuhan ini merupakan buntut dari persaingan politik terkait Pileg.

26 Laporan Tahunan 0. Konflik Identitas.. Trend Konflik Identitas 0 Selama tahun 0 total tercatat insiden konflik identitas atau % dari keseluruhan jenis konflik kekerasan, yang mengakibatkan tewas,. cedera dan bangunan rusak. Jumlah insiden kekerasan yang tertinggi terjadi di bulan Agustus [0 insiden dan tewas]. Tingginya korban tewas dalam bulan Agustus terutama disebabkan rentetan peristiwa perang antarsuku dipicu terbunuhnya kepala suku Dani yang mengakibatkan sedikitnya delapan orang tewas (Grafik )... Pemicu Utama Konflik Identitas: Bentrokan Antarkampung Dalam kategori konflik identitas, pemicu kekerasan yang paling menonjol adalah perseteruan antarkampung/desa (% dari total insiden), yang sebagian besar berupa bentrokan, disusul tawuran antarsekolah/kampus [ insiden dan tewas]. Secara rata-rata perseteruan antarkampung/desa terjadi sebanyak insiden per bulan, disusul tawuran antar sekolah/kampus sebanyak insiden per bulan, dan perseteruan antargeng/ ormas sebanyak insiden per bulan. Namun, berdasarkan perhitungan rasio tewas per insiden, data SNPK memperlihatkan bahwa konflik identitas yang paling mematikan dipicu oleh konflik antaretnis, antaragama, dan antarmigran/pengungsi dengan masyarakat lokal. Dalam konflik antar etnis secara rata-rata setiap dua insiden berdampak pada satu tewas, sedangkan satu tewas per empat insiden terjadi dalam konflik antaragama dan konflik antarmigran/pengungsi dengan masyarakat lokal (G r afi k dan Grafik ). Grafik. Tren dan Konflik Identitas Tahun Sebanyak tewas terjadi karena bentrok antarsuku di Papua yang dipicu tewasnya kepala suku Dani 0 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 0

27 Laporan Tahunan 0.. Variasi Geografis Konflik Identitas Data SNPK juga mencatat sebaran insiden konflik identitas yang terjadi di berbagai provinsi sepanjang tahun 0. Provinsi yang mengalami jumlah tewas terbanyak adalah Jawa Barat [ tewas] diikuti Papua [ tewas], dan Sulawesi Selatan [ tewas]. Sedangkan provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi adalah Sulawesi Selatan [0 insiden], Jawa Barat [ insiden], dan Sulawesi Utara [0 insiden] (Grafik ). Jika dilihat lebih jauh, tiga provinsi yang mengalami jumlah tewas terbanyak selama tahun ini yakni Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal pemicu konflik. Di Jawa Barat, insiden tawuran antarsekolah/kampus menempatkan urutan teratas [ insiden dan tewas] diikuti perseteruan antar geng/ormas [0 insiden dan tewas] dan antarkampung/desa [0 insiden dan tewas]. Di Papua insiden konflik identitas yang paling dominan dipicu perang antarsuku/etnis [ insiden dan tewas]. perang antarsuku yang penting untuk diperhatikan adalah yang terjadi di Kabupaten Mimika, Papua, karena dampak yang ditimbulkannya tidak sedikit serta insiden terjadi berlangsung secara beruntun (Kotak ). Sedangkan di Sulawesi Selatan yang paling menonjol adalah perseteruan antargeng/ormas [ insiden dan tewas] disusul antarkampung/desa [ insiden dan tewas] dan antarsekolah/kampus [ insiden dan tewas] (Grafik ). Di sisi lain, provinsi yang paling menonjol mengalami perseteruan antar kampung adalah NTB [ insiden dan tewas] dan Maluku [ insiden dan tewas]. Namun, jika dilihat jumlah insiden terbanyak terdapat di Sulawesi Selatan [ insiden] sedangkan dampak cedera dan bangunan rusak tertinggi terjadi di Sulawesi Utara [00 cedera] dan Lampung [00 bangunan rusak] (Grafik 0). -insiden bentrokan antarkampung yang menonjol di NTB dan Maluku tersaji di Kotak. Antarkampung/desa Antaretnis/suku Antarsekolah/kampus Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Identitas Berdasarkan Pemicu Tahun 0 00 Antargeng/ormas Antaretnis/suku Grafik. Rata-rata Jumlah yang Menyebabkan Satu Dampak Berdasarkan Pemicu Konflik Identitas Tahun 0 Antaragama Antara migran/pengungsi dengan lokal 0 Antarpendukung Olahraga Angka di atas merupakan jumlah insiden dibagi jumlah tewas untuk setiap pemicu konflik kekerasan, di mana angka berarti secara rata-rata setiap dua insiden antarsuku menyebabkan satu tewas, dan angka 0 berarti terdapat satu korban tewas tiap 0 insiden antarpendukung olahraga. Antargeng/ormas Antaragama Antara migran/pengugsi migran/pengungsi dengan lokal 0 Antarkampung/desa Intraagama Antarsekolah/kampus Antara migran/pengungsi dengan etnis tertentu 0 Antarpendukung Olahraga Gender

28 Laporan Tahunan 0 Grafik. Sebaran dan Konflik Identitas di Provinsi 0 JAWA BARAT PAPUA SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI TENGAH MALUKU D I YOGYAKARTA MALUKU UTARA SULAWESI UTARA DKI JAKARTA JAWA TIMUR LAMPUNG JAWA TENGAH SUMATERA UTARA RIAU BANTEN SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN SULAWESI TENGGARA JAMBI KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA TIMUR ACEH BENGKULU KALIMANTAN TIMUR PAPUA BARAT KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BALI KALIMANTAN TENGAH GORONTALO KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN UTARA Grafik. Sebaran dan Konflik Identitas Berdasarkan Pemicu di Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan 0 JAWA BARAT Antarsekolah/kampus Antargeng/ormas Antarkampung/desa Antarpendukung Olahraga Intraagama Antaragama 0 0 PAPUA Antaretnis/suku Antarsekolah/kampus Antarpendukung Olahraga Antarkampung/desa Antargeng/ormas SULAWESI SELATAN Antargeng/ormas Antarkampung/desa Antarsekolah/kampus Antarpendukung Olahraga

29 Laporan Tahunan 0 Grafik 0. Sebaran dan Dampak Bentrokan Antardesa di Provinsi Tahun 0 NUSA TENGGARA BARAT MALUKU SULAWESI UTARA SULAWESI SELATAN LAMPUNG MALUKU UTARA JAWA BARAT RIAU SULAWESI TENGGARA JAMBI SUMATERA UTARA JAWA TIMUR DKI JAKARTA SULAWESI TENGAH SUMATERA SELATAN JAWA TENGAH SUMATERA BARAT PAPUA BANTEN PAPUA BARAT KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Cedera Bangunan rusak

30 Laporan Tahunan 0 Kotak. Konflik Antarsuku di Mimika, Papua konflik identitas yang paling mematikan tahun ini adalah konflik antaretnis di Papua ( insiden dengan dampak tewas, 0 cedera dan satu bangunan rusak). Pada bulan Agustus terjadi insiden kekerasan konflik antaretnis/suku di Kabupaten Mimika, Papua. kekerasan ini bermula dari kematian kepala suku Dani Korea Waker. Korban ditemukan tewas di Jembatan Amri III, Kampung Tigapu, Distrik Iwaka setelah sepekan menghilang. Setelah mayat korban ditemukan situasi makin memanas dan beredar isu bahwa korban dibunuh oleh pendatang yang diduga dari Suku Kei. Aksi balas dendam tak terhindari. Sejumlah massa mengamuk dan menyerang warga yang dicurigai sebagai pendatang hingga menyebabkan lima orang tewas, orang lainnya cedera, dan satu bangunan rusak. Pada hari berikut, sejumlah orang tak dikenal melakukan penyerangan dan pembunuhan di Jalan Sosial, Desa Kwamki, Kecamatan Mimika Baru, Timika, Kabupaten Mimika. Satu orang tewas dan satu lainnya cedera terkena anak panah. Diduga insiden kekerasan ini terkait dengan matinya kepala suku Dani. Belum tuntas mengungkap pelaku pembunuhan yang terjadi sebelumnya, aparat kepolisian kembali disibukkan oleh kasus pembunuhan yang terjadi di Kampung Pisang Gorong-gorong, Kota Timika. ini bermula saat empat orang yang sedang mencari besi tua dihadang dan dianiaya oleh orang tak dikenal dari etnis tertentu. Satu orang tewas dan tiga lainnya berhasil menyelamatkan diri mengalami luka. Keluarga korban yang tak terima kemudian menyerang permukiman warga yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut di kawasan Jalan Sosial. Dalam aksi balasan tersebut tercatat satu orang tewas. Buntut dari insiden ini sejumlah massa suku Kei melakukan demonstrasi ke gedung DPRD Mimika. Akibat rentetan insiden kekerasan itu, kondisi Kota Mimika mencekam dan aktivitas warga terhenti. Situasi berangsur pulih setelah aparat keamanan gabungan ditempatkan ke titiktitik rawan bentrokan. Selain itu, Pjs. Bupati Mimika Ausilius You beserta jajarannya dan aparat keamanan berinisiatif mengumpulkan tokoh adat, ketua kerukunan dan paguyuban, serta keluarga korban untuk menghentikan pertikaian antarsuku. Dalam pertemuan itu dihasilkan kesepakatan damai antarsuku untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan menyerahkan penyelesaian kasus-kasus pembunuhan yang terjadi kepada aparat yang berwenang. Aparat kepolisian bekerja keras untuk mengantisipasi dan menyelesaikan kasus tewasnya kepala suku Dani yang telah memicu perseteruan antarsuku. Dari keterangan yang disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo bahwa polisi tengah mendalami kasus pembunuhan terhadap kepala suku Dani Korea Waker yang telah menetapkan dua orang pasangan suami istri sebagai tersangka. Dugaan sementara, pembunuhan terjadi karena kekesalan sang suami terhadap korban karena korban dianggap berniat untuk merebut isterinya. Kotak. Bentrokan Antardesa di NTB dan Maluku Di NTB perseteruan antarkampung kerap terjadi di Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Di Kabupaten Dompu terjadi insiden dengan dampak tewas, cedera, dan bangunan rusak. Dua desa yang paling sering terlibat bentrokan yaitu Desa O o dan Kota Baru di Kecamatan Dompu, yakni sebanyak lima kali di bulan November dengan dampak tiga cedera. Di Kecamatan Woja bentrokan antarkampung terjadi kali dengan dampak satu tewas, cedera dan empat bangunan rusak. Warga desa/kampung yang kerap terlibat perseteruan dari Desa Kendai Dua dengan Simpasai, salah satunya pada tanggal Mei 0 yang menyebabkan korban tewas. Di Bima Kabupaten tercatat insiden bentrokan antarkampung dengan dampak tewas, luka, dan bangunan rusak. kekerasan yang terjadi di Kecamatan Woha sebanyak empat insiden yang berdampak pada satu tewas dan tujuh bangunan rusak. Kampung atau desa yang kerap terlibat bentrok adalah warga Desa Cenggu dengan Nisa. Korban tewas lainnya terjadi di Kecamatan Soromandi berupa bentrokan antara warga Desa Sai dengan Dusun Lia dengan dampak satu orang tewas. Sedangkan di Kecamatan Sanggar satu korban tewas, tujuh cedera dan enam bangunan rusak berasal dari dua insiden beruntun berupa penyerangan dan bentrokan antara warga Desa Kilo dengan Taloko pada bulan September. kekerasan lainnya tercatat di Kecamatan Palibelo sebanyak empat insiden dan empat cedera. kekerasan tersebut melibatkan warga Desa Teke dengan Ntonggu. Sedangkan di Kecamatan Belo sebanyak dua insiden kekerasan dengan dampak satu cedera terjadi antara warga Desa Ngali dengan Renda. Kota Bima mencatat insiden bentrokan antardesa dengan dampak tewas dan luka, keduanya antara warga Kelurahan Dara dengan Desa Tanjung. Bentrokan kedua warga desa ini berlangsung pada bulan Desember yang mengakibatkan satu tewas dan sedikitnya orang cedera, yang dilatarbelakangi kompetisi sepak bola. Di Maluku, pada tahun 0 tercatat insiden konflik antarkampung dengan dampak lima tewas, cedera dan bangunan rusak. Sebanyak insiden di antaranya terjadi dalam bentuk bentrokan antarkampung. Bentrokan yang paling memakan korban tewas terbanyak terjadi pada bulan Juli, yang melibatkan Negeri Lima dan Seith, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. kekerasan ini berawal dari adanya penganiayaan yang dilakukan beberapa orang Negeri Lima terhadap warga Seith. Penganiayaan itu memicu warga Seith menyerang warga Negeri Lima hingga berujung bentrokan. Akibat bentrokan tersebut sebanyak empat orang tewas, tujuh cedera dan bangunan rusak. kekerasan kedua desa kembali berulang pada bulan Agustus di mana puluhan warga desa Seith mengeroyok seorang warga Negeri Lima yang hendak melintas di Seith. Pengeroyokan berhenti setelah aparat keamanan TNI-Polri datang ke lokasi kejadian.

31 Laporan Tahunan 0. Konflik Main Hakim Sendiri.. Tren Konflik Main Hakim Sendiri 0 Grafik. Jumlah dan Dampak Konflik Main Hakim Sendiri Berdasarkan Pemicu Tahun 0 Di tahun 0 data SNPK mencatat sebanyak. insiden konflik main hakim sendiri atau sebesar % dari keseluruhan konflik kekerasan, yang telah mengakibatkan 00 tewas,.0 cedera dan bangunan rusak. Secara rata-rata terjadi insiden dan tewas per bulan. Data SNPK mencatat insiden konflik main hakim sendiri didominasi tindakan penghakiman massa terhadap pelaku pencurian (% total insiden) yang mengakibatkan tewas dan.0 cedera; diikuti insiden kekerasan dipicu masalah harga diri atau penghinaan (%) yang menyebabkan tewas dan cedera; dan insiden kekerasan merupakan pembalasan atas penganiayaan (%) yang menelan korban tewas sebanyak orang dan 0 cedera (Grafik dan Grafik ).. Tahun Grafik. Tren dan Dampak Konflik Main Hakim Sendiri Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

32 Laporan Tahunan 0 Grafik. Sebaran dan Konflik Main Hakim Sendiri di Provinsi Tahun 0.. Variasi Geografis Konflik Main Hakim Sendiri JAWA BARAT SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN JAWA TIMUR LAMPUNG SULAWESI SELATAN PAPUA DKI JAKARTA NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH SULAWESI UTARA KEPULAUAN RIAU RIAU BANTEN BENGKULU ACEH KALIMANTAN TIMUR SUMATERA BARAT KALIMANTAN SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT D I YOGYAKARTA JAMBI SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA MALUKU UTARA MALUKU KALIMANTAN UTARA SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH Jika dilihat sebaran insidennya, terlihat beberapa provinsi mendominasi konflik main hakim sendiri, di antaranya Jawa Barat [ insiden] diikuti Sumatera Utara [ insiden] dan Sumatera Selatan [ insiden]. Berdasarkan jumlah tewas akibat main hakim sendiri, provinsi yang tertinggi adalah Jawa Barat [ tewas], Sumatera Utara [ tewas] dan Sumatera Selatan [ tewas]. Provinsi yang memiliki jumlah insiden main hakim sendiri tinggi namun jumlah tewasnya tergolong rendah adalah Jawa Timur [ insiden] dan DKI Jakarta [0 insiden] (Grafik ). SNPK mencatat insiden main hakim sendiri yang berujung bentrok dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit di Papua dan NTB (Kotak ). PAPUA BARAT BALI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GORONTALO Kotak. Aksi Main Hakim Sendiri Yang Berujung Bentrok Massa di Papua dan NTB Di NTB pada bulan Juni terjadi bentrokan yang melibatkan sejumlah warga dengan kawanan pencuri sapi yang dipergoki tengah beraksi di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Kawanan pencuri yang terkepung memilih melawan. Bentrok keduanya berlangsung sengit dengan mengunakan senapan rakitan dan senjata tajam lainnya dan berlangsung di lokasi yang berpindah-pindah yakni di Dusun Sepakek, Desa Kiantar dan di Jalan Raya Tanah Lekat, jalan penghubung antara Desa Senayan dan Poto Tano. Akibat bentrokan ini, dua warga terluka terkena sabetan senjata tajam dan satu warga tewas terkena tembakan senjata api rakitan milik pencuri. Sedangkan dari kawanan pencuri dua orang tewas terkena panah dan senjata tajam. Di Papua, bentrokan terjadi pada bulan Desember di Kabupaten Paniai dipicu pembalasan atas penganiayaan. Sebelumnya sejumlah oknum aparat keamanan menganiaya seorang bocah tahun di perbukitan Togokotu, Kampung Ipakiye, Paniai Timur, Kabupaten Paniai. Sejumlah massa yang marah kemudian berbondong-bondong menuju Kota Enarotali sejauh lima kilometer untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku. Di Lapangan Karel Gobai, Kota Enarotoli, massa membakar sebuah mobil yang diduga milik para penganiaya sembari melakukan tarian Waita (tarian perang tradisi Paniai). Aparat keamanan yang berusaha membubarkan massa, mendapat perlawanan hingga bentrok keduanya tak bisa dihindari. Tercatat empat warga tewas tertembak dan sedikitnya 0 warga sipil dan enam aparat cedera.

33 Laporan Tahunan 0. Konflik Separatisme.. Tren Konflik Separatisme 0 Sepanjang tahun ini konflik separatisme tercatat sebanyak insiden kekerasan atau menyumbang sebesar 0,% dari keseluruhan jenis konflik kekerasan. konflik separatisme yang hampir % terjadi di Papua dan selebihnya di Papua Barat ini telah menyebabkan sedikitnya tewas, cedera dan bangunan rusak. Kendati jumlah insiden separatisme hanya berjumlah 0,% total insiden konflik, namun insiden tersebut menyebabkan hampir % dari seluruh korban tewas. separatisme memiliki rasio insiden/tewas sebesar tewas setiap insiden. Jika dilihat tiap bulannya, konflik separatisme mengalami lonjakan tertinggi pada bulan Agustus [ insiden dan tewas]. Sebelumnya, insiden tinggi juga tercatat di bulan Januari dan April (Grafik )... Variasi Geografis Konflik Separatisme Selama tahun 0, kabupaten/kota yang mengalami paling banyak insiden konflik separatisme adalah Puncak Jaya [ insiden dan 0 tewas], Lanny Jaya [ insiden dan tewas], dan Kota Jayapura [ insiden dan tewas]. Selama lima tahun terakhir, data SNPK mencatat sebanyak 0 insiden separatisme, % di antaranya terjadi di Provinsi Papua. Selama rentang waktu tersebut, Puncak Jaya menempatkan posisi teratas dalam jumlah insiden maupun tewas [ insiden dan tewas] diikuti Kota Jayapura [ insiden dan tewas] dan Paniai [ insiden dan tewas] (Peta )... Tren Konflik Separatisme Periode -0 Jika dilihat lebih jauh, antara rentang tahun -0 telah tercatat sebanyak insiden konflik separatisme dengan dampak tewas dan cedera. Pada tahun 000 jumlah korban konflik separatisme melonjak tinggi [ tewas], yang di antaranya sebanyak [ tewas] terjadi di Papua dan [ tewas] di Papua Barat. Sedangkan jumlah insiden tertinggi terjadi pada tahun 0 [sebanyak insiden]. Terbitnya Undang-undang Nomor Tahun 00 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, memberikan dampak di lapangan. Komitmen pemerintah pusat memberikan ruang bagi masyarakat Papua untuk mengoptimalkan kesejahteraan dan keadilan diikuti tren menurunkan jumlah insiden konflik Grafik. Tren dan Dampak Konflik Separatisme di Papua dan Papua Barat Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

34 Laporan Tahunan 0 separatisme. Tren penurunan insiden berlanjut secara drastis selama sekitar tahun setelah UU tersebut secara efektif diimplentasikan tahun 00. Memasuki periode 00-0 konflik separatisme kembali menunjukkan tren peningkatan naik secara signifikan, baik dalam jumlah insiden maupun korban tewas (Grafik )... Bentuk Yang Dominan: Kontak Senjata dan Penganiayaan Dari insiden kekerasan yang terjadi di tahun 0, data SNPK mencatat dua bentuk insiden yang dominan yakni, kontak senjata dan penganiayaan. Kontak senjata, baik dalam skala kecil maupun besar antara kelompok sipil bersenjata dan aparat keamanan terjadi kali mengakibatkan tewas, cedera dan tiga bangunan rusak di Papua. separatisme juga terjadi dalam bentuk penyerangan atau penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata dan menyasar masyarakat atau aparat keamanan. Data SNPK mencatat sebanyak 0 insiden penyerangan/penganiyaan yang mengakibatkan tewas dan cedera. kontak senjata merupakan insiden yang paling mematikan. Di Kampung Yambi, Kecamatan Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada bulan Januari 0 terjadi kontak senjata yang mengakibatkan satu anggota TNI dan tiga anggota kelompok sipil bersenjata tewas. Pada bulan April terjadi kontak senjata antara 0 orang kelompok sipil bersenjata dengan delapan anggota TNI-Polri di perbatasan RI-PNG, Wutung, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura. Dalam insiden tersebut tiga anggota kelompok sipil bersenjata tewas dan dua anggota TNI-Polri menderita luka-luka. Adapun, baku tembak di Desa Nambume, Kecamatan Pirime, Kabupaten Lanny Jaya di bulan Juli mengakibatkan dua polisi tewas dan enam polisi cedera. Masih di desa yang sama, pada bulan Agustus sekitar 0 orang kelompok Peta. Konflik Separatisme Berdasarkan dan di kabupaten/kota Papua dan Papua Barat 00-0 Kota Sorong insiden tewas Manokwari insiden tewas Biak Numfor insiden Kepulauan Yapen insiden tewas Puncak Jaya insiden tewas Tolikara insiden tewas Kab. Jayapura insiden tewas Kota Jayapura insiden tewas Keerom insiden tewas Kab. Sorong insiden tewas PROVINSI PAPUA BARAT Tidak ada data - 0 Dogiyai insiden Mimika insiden tewas Deiyai insiden tewas Paniai insiden tewas Puncak insiden tewas Lanny Jaya insiden tewas + > PROVINSI PAPUA Jayawijaya insiden tewas Merauke insiden tewas

35 Laporan Tahunan 0 Grafik. Tren dan Dampak Konflik Separatisme Papua dan Papua Barat Tahun Terbit Terbit Undang- undang Otonomi Khusus untuk Papua Pelaksanaan Implementasi Otsus bagi Undang-undang Papua di era pemerintahan Otsus untuk Papua SBY sipil bersenjata terlibat kontak senjata dengan tim gabungan Kodam Wamena, Batalyon Infanteri, dan Brigade Mobil (Brimob). Kedua kelompok terlibat baku tembak hampir empat jam lamanya, yang mengakibatkan lima orang dari kelompok sipil bersenjata tewas di lokasi kejadian dan dua anggota TNI mengalami cedera terkena serpihan peluru. Sedangkan insiden dalam bentuk penyerangan dan penganiayaan, beberapa insiden yang perlu dicatat adalah penyerangan kelompok sipil bersenjata terhadap dua anggota kepolisian yang sedang berpatroli rutin di Desa Yogobok, Kecamatan Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, pada bulan Mei. penyerangan ini menyebabkan satu polisi tewas dan satu lainnya luka tembak dan bacok. Di bulan Agustus terjadi penyerangan terhadap polisi yang tengah berpatroli di Desa Indawa, Kecamatan Makki, Kabupaten Lanny Jaya. Akibatnya dua polisi tewas dan lima lainnya cedera. Pada bulan Desember tercatat aksi penyerangan oleh sekitar 0 orang kelompok sipil bersenjata terhadap dua anggota kepolisian yang sedang membantu persiapan kegiatan gereja di Kecamatan Ilaga, Kabupaten Puncak. tersebut menyebabkan dua anggota polisi tewas dan dua pucuk senjata dirampas. Sejumlah aparat kepolisan yang mengejar para pelaku, sempat membakar belasan honai (rumah adat Papua) agar tidak digunakan sebagai tempat persembunyian. Selain itu, tercatat beberapa insiden separatisme terjadi dalam bentuk penyerangan kelompok sipil bersenjata terhadap warga. Di antaranya, pada bulan Januari kelompok sipil bersenjata menembak seorang tukang ojek hingga tewas di Kampung Wuyuneri, Kecamatan Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Pada bulan Juli, kelompok sipil bersenjata kembali menyerang seorang tukang ojek di Kampung Dugume, Kecamatan Tiom, Kabupaten Lanny Jaya. Pelaku menyamar sebagai penumpang ojek dan membunuh tukang ojek setelah diantarkan ke Kampung Dugume. Masih di bulan yang sama, iringan 0 unit mobil pengangkut bahan makanan dari Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya menuju Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya ditembaki oleh kelompok sipil bersenjata saat berada di Kampung Dangobak. Seorang tewas, dua orang cedera, dan empat mobil rusak akibat ditembaki dan dibakar.

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Presented by Yaury Tetanel Strategic Alliance for Poverty Alleviation Disampaikan Dalam Diskusi Publik Akuntabilitas Sosial CSR Industri

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester I Tahun 2015 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013 Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS Semester I Tahun 2013 DAFTAR ISI Pertumbuhan Simpanan pada BPR/BPRS Grafik 1 10 Dsitribusi Simpanan pada BPR/BPRS Tabel 9 11 Pertumbuhan Simpanan Berdasarkan Kategori Grafik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bencana banjir berdasarkan data perbandingan jumlah kejadian bencana di Indonesia sejak tahun 1815 2013 yang dipublikasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) No Provinsi Akhir Masa Jabatan 1. Sumut 17-06-2018 2. Sumsel

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014 PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014 ACEH Kebakaran KALSEL Banjir GORONTALO Banjir SUMBAR Kecelakaan Transportasi Laut SULSEL Kebakaran Konflik Sosial PAPUA Kecelakaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK. 29/03/Th. XIX, 15 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 RUPIAH TERAPRESIASI 3,06 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terapresiasi 3,06 persen

Lebih terperinci

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013 REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013 NO KOTA SK No TENTANG TANGGAL PROV 1 Kota Banda Aceh Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA No.1058, 2014 BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 20142014 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR REGIONAL XIII DAN KANTOR REGIONAL XIV

Lebih terperinci

Trend Pemberantasan Korupsi 2013

Trend Pemberantasan Korupsi 2013 Trend Pemberantasan Korupsi 20 Pembahasan. Sumber data dan periode pemantauan 2. Penindakan perkara korupsi 20. Pelaksanaan fungsi koordinasi dan supervisi 4. Kesimpulan 5. Rekomendasi Waktu dan Metode

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN No.39/07/15/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,335 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/12/53/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,70 PERSEN Masih melanjutkan trend dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. No.337, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.06/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan No.1863, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan BPKP. Provinsi. Sumut. Provinsi Sumsel. Provinsi DKI Iakarta. Provinsi Jabar. Provinsi Jateng. Provinsi Jatim. Provinsi Sumsel. PERATURAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XIX, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,19 PERSEN Oktober 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/Th. XIII, 1 November 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2010 INFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 08/November 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,79 PERSEN Maret 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/11/81/Th. XIX, 1 November 20 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA OKTOBER 20 TERJADI DEFLASI SEBESAR 1,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 1,05 PERSEN DI

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia,

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, Rata-rata Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, 2012-2016 / Bulan Giling Kualitas (Rp/Kg) Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Panen Giling Panen Giling Panen HPP 1)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 80/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN Pada September 2016,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,14 PERSEN Pada Maret 2014 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

Dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

Dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: ~ OOai Iskandar A I NIP 19600124{981121002 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL GEDUNG SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA IlLANTAI 9 SELATAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,74 PERSEN Mengawali Tahun 2017, Januari 2017

Lebih terperinci

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang No.211, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada uari 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017 Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA Bandung, 12 Januari 2017 1 Pemahaman kebijakan Subsidi Tepat Sasaran 1. Kebijakan Subsidi Tepat Sasaran per 1 Januari 2017,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,71 PERSEN Pada Agustus 2014, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN No. 01/01/14/Th. XI, 4 Januari 2010 BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN Dengan menggunakan tahun dasar 2007=100, pada bulan Desember 2009 Kota Pekanbaru mengalami deflasi

Lebih terperinci

SATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA

SATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA LAMPIRAN I BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH DAN LUAR DAERAH UNTUK GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR, PIMPINAN/ANGGOTA DPRD/PNS/TOKOH MASYARAKAT/ANGGOTA MASYARAKAT DAN PEGAWAI TIDAK TETAP SATUAN BIAYA UANG HARIAN

Lebih terperinci

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN No. 12/04/14/Th. XI, 1 April SELAMA BULAN MARET KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami deflasi (inflasi negatif)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIII, 1 April 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2010 DEFLASI 0,14 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU No. 16/04/14/Th. XIV, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU MARET, PEKANBARU INFLASI 0,04 PERSEN DAN DUMAI DEFLASI 0,01 PERSEN Bulan, Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,04 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 72/09/21/Th. XI, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN Pada Agustus 2016, gabungan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 07/02/21/Th.VIII, 01 Februari 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN JANUARI 2013 INFLASI 0,94 PERSEN Pada Bulan Januari 2013 di Kota

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS 5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN l No. 45/11/14/Th. XII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 23/05/82/Th XVI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI April 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN Pada April 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Mei 2016, Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/01/53/Th. XVIII, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 3,41 PERSEN Pada ember 2014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVIII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,21 PERSEN Pada April 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVII, 1 Juli 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada Juni 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 1,06 PERSEN Pada Juli 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 78/08/Th. XVIII, 18 Agustus 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 JULI 2015 RUPIAH TERDEPRESIASI 1,25 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terdepresiasi 1,25 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 60/10/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2011 INFLASI 0,27 PERSEN Pada 2011 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. No.2, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/03/81/Th. XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA FEBRUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,18 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI 1,33 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/02/81/Th. XVIII, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JANUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 0,29 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,59 PERSEN Pada Juni 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/05/81/Th. XIX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA APRIL 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,76 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 0,16 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2015 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,73 PERSEN Berbeda dengan bulan sebelumnya,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/12/81/Th. XIX, 4 Desember 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA NOVEMBER 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI SEBESAR 2,74 PERSEN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PRUSEDUR PENCEGAHAN KONFLIK, PENGHENTIAN KONFLIK DAN PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XIX, 1 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,76 PERSEN Setelah mengalami deflasi di Februari 2016

Lebih terperinci

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL JALAN KRAMAT RAYA NO. 57, JAKARTA 10450 TELEPON (021) 3905876, 3905877, 3906178, FAKSIMILE (021) 31903755, www.komisiyudisial.go.id UNTUK DITERBITKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.X, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN Pada Februari 2015, dari gabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,17 PERSEN September 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI -0.01 PERSEN Mei 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi

Lebih terperinci