KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

Transkripsi

1 KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN 2016 JAKARTA, DESEMBER

2 KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN PENDAHULUAN a. Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah salah satu institusi pemerintah yang bertugas sebagai aparat penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta pemelihara Keamanan ketertiban masyarakat sesuai Undang undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dituntut masyarakat untuk mereformasi diri sebagai aparat yang professional, modern, humanis, mandiri dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai aparat penegak hukum yang menjunjung supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam menjalankan tugas pokoknya Kepolisian Negara Republik Indonesia, perlu suatu pengawasan yang dilakukan oleh suatu Lembaga / Komisi Negara agar kewenangan yang di berikan undang undang kepada Kepolisian tidak disalah gunakan atau diselewengkan demi kepentingan penguasa Negara, kepentingan politik dan golongan tertentu yang menyebabkan Kepolisian Negara Repubilk Indonesia tidak dapat menjalankan tugasnya secara professional, modern, humanis dan mandiri, maka di terbitkannya Peraturan Presiden Nomor 17 tahun 2011 tanggal 4 Maret 2011 tentang Komisi Kepolisian Nasional yang kedudukannya dibawah dan pertanggungjawab kepada Presiden. Salah satu kewenangan Komisi Kepolisian Nasional adalah menerima saran dan keluhan dari masyarakat mengenai kinerja Kepolisian dan menindaklanjuti saran dan keluhan masyarakat tersebut bersama sama Polri dengan melakukan klarifikasi dan monitoring terhadap proses tindaklanjut atas saran dan keluhan masyarakat yang dilakukan oleh Polri dan selanjutnya Kompolnas menyampaikannya kepada Presiden. 2

3 b. Dasar 1) Undang undang Nomor 02 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republiki Indonesia. 2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2011 tentang Komisi Kepolisian Nasional. 3) Peraturan Kompolnas Nomor 2 tahun 2007 tanggal 8 Maret 2007 tentang Tata Cara Penanganan SKM. 4) Kesepakatan Bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Komisi Kepolisian Nasional tanggal 5 April 2011 tentang Tata Cara Kerja Polri dan Kompolnas. 5) Rencana Kerja Kompolnas tahun anggaran c. Maksud dan Tujuan 1) Maksud Maksud disusunnya Rekapitulasi penanganan SKM Kompolnas tahun 2016 adalah untuk memberi gambaran tentang seberapa jauh pencapaian Kompolnas dalam penanganan SKM pada tahun 2016 yang menjadi salah satu tugasnya sesuai Peraturan Presiden nomor 17 tahun ) Tujuan Tujuan disusunnya Rekapitulasi Penanganan SKM Kompolonas tahun 2016 adalah memberikan gambaran tentang penanganan SKM yang telah dilaksanakan sehingga dapat digunakan sebagai acuan menentukan langkah kebijakan pada tahun d. Ruang Lingkup Ruang Lingkup penyusunan Rekapitulasi Penanganan SKM tahun 2016 ini meliputi Rekap penerimaan pengaduan yang digolongkan menjadi kriteria SKM, sumber SKM, satuan fungsi kepolisian dan jenis pengaduan serta penanganan Kompolnas dalam menangani Keluhan masyarakat meliputi membuat klarifikasi surat ke polda, melakukan kunjungan kerja ke wilayah, melakukan kunjungan kerja kasus menonjol ataupun menerima audiensi. Dalam penanganan SKM tahun 2016 ini mengalami perubahan penanganan. semula surat keluhan yang bersifat tembusan ke Kompolnas ditindak lanjuti dengan membuat surat permohonan klarifikasi ke Polda tetapi pada awal Juni 2016 tembusan hanya ditindak lanjuti ke pengadu saja berupa informasi penerimaan tembusan. 3

4 e. Tata Urut 1. PENDAHULUAN 2. PELAKSANAAN PENANGANAN SKM DI KOMPOLNAS TAHUN REKAP SKM KESIMPULAN 5. PENUTUP 2. PELAKSANAAN PENANGANAN SKM DI KOMPOLNAS TAHUN 2016 Kegiatan penanganan SKM di Kompolnas selama tahun 2016 yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan Klarifikasi SKM ke Polda / Mabes Polri dilakukan secara langsung mendatangi Polda / Mabes Polri melalui kegiatan kunjungan kerja Komisioner Kompolnas atau dengan mengirim surat permohonan klarifikasi kepada Polda / Mabes Polri juga kegiatan pertanggungjawaban Kompolnas kepada pelapor / pengadu yang mengirimkan SKM / mendatangi kantor Kompolnas dengan perincian sebagai berikut : 1) Mengirim surat permohonan klarifikasi SKM ke Polda sebanyak 1361 surat. 2) Kunjungan kerja ke Polda dalam rangka klarifikasi SKM 33 kali. 3) Kunjungan kerja ke Polda dalam rangka Kasus Menonjol 4 kali. 4) Menerima laporan hasil klarifikasi SKM dari Polri sebanyak 780 surat. 5) Menerima Audiensi 18 kali. b. Kegiatan penanganan SKM dilaksanakan dengan menggunakan metode mengirimkan surat permohonan klarifikasi SKM yang diterima Kompolnas ke Polda Polda dan mengadakan kunjungan kerja ke Polda Polda untuk melaksanakan klarifikasi langsung terhadap SKM yang telah dikirim ke Polda namun belum mendapat balasan / tanggapan dari Polda. c. Adapun sistem pelaksanaan klarifikasi dan monitoring SKM di Polda dengan meminta klarifikasi langsung kepada para penyidik yang menangani SKM yang dilaporkan masyarakat kepada Kompolnas melalui pengawas internal Polri (Itwasum atau Itwasda Polda). d. Setelah mendapat jawaban dari Polda ataupun hasil dari kegiatan klarifikasi langsung Kompolnas ke Polda Polda, maka selanjutnya hasil klarifikasi tersebut di teruskan kepada pengadu agar diketahui hasil pengaduannya. e. Apabila pengadu merasa belum puas terhadap hasil klarifikasi yang dilakukan Kompolnas maupun jawaban yang dikirim Polda, maka pengadu dapat mengirimkan ketidak puasannya kembali kepada Kompolnas dengan menyertakan dokumen pendukung untuk selanjutnya oleh Kompolnas akan di teruskan ke Polda kembali. 4

5 f. Apabila Kompolnas menilai bahwa penanganan Polda ditemukan ada suatu kejanggalan, maka Kompolnas akan meminta kepada Polda untuk dilaksanakan Gelar Perkara dengan dihadiri oleh Kompolnas dan Kompolnas dapat meminta kepada Irwasum Polri dan Bareskrim Polri untuk mendampingi Kompolnas dalam pelaksanaan Gelar Perkara yang dilaksanakan oleh Polda. 3. REKAP SKM 2016 a. Kriteria SKM NO KRITERIA JUMLAH 1 SARAN 19 2 KELUHAN 2485 JUMLAH 2504 b. Sumber SKM NO KRITERIA JUMLAH 1 KUASA HUKUM LSM LEMBAGA NEGARA 63 4 PRIBADI LAINNYA 7 JUMLAH 2485 c. Keluhan berdasarkan Satuan Fungsi Kepolisian NO SATUAN FUNGSI KEPOLISIAN JUMLAH 1 RESERSE LANTAS 15 3 INTELKAM - 4 SAMAPTA 3 5 BINMAS 3 6 BRIMOB 6 7 SDM 25 8 SARPRAS 4 9 DOKKES - 10 ITWASDA - 11 PROPAM - 12 LAIN-LAIN

6 d. Keluhan berdasarkan Jenis Keluhan NO JENIS KELUHAN JUMLAH 1 PENYALAHGUNAAN WEWENANG PELAYANAN BURUK DISKRIMINASI 54 4 DISKRESI 9 5 KORUPSI e. Proses Penanganan Keluhan 1) Tabel Penerimaan Keluhan NO SURAT JUMLAH 1 SURAT ASLI SURAT TEMBUSAN 1474 JUMLAH ) Penanganan Keluhan Proses penanganan keluhan pada pertengah tahun 2016 ini mengalami perubahan, semula surat keluhan yang bersifat tembusan ke Kompolnas ditindak lanjuti dengan membuat surat permohonan klarifikasi ke Polda tetapi pada awal Juni 2016 tembusan hanya ditindak lanjuti ke pengadu saja berupa informasi penerimaan tembusan. Berikut data table penanganan keluhan : NO SATWIL TOTAL KELUH AN JML SURAT ASLI KIRIM KE POLDA PENANGANAN JML SURAT TEMBUSAN KIRIM KE POLDA KRM INFO TEMBUSAN 1. MABES POLRI ACEH SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL METROJAYA JABAR JATENG DIY

7 16. BANTEN JATIM KALBAR KALTIM KALSEL KALTENG SULSEL SULTRA SULTENG SULUT GORONTALO MALUT BALI NTB NTT PAPUA MALUKU PAPUA BARAT Jumlah f. Klarifikasi dan Respon Polda NO SATWIL KIRIM KE POLRI SURAT ASLI SURAT TEMBUSAN TOTAL KRM SRT KE POLDA KLARIFIKASI LANGSUNG JAWABAN POLRI 1. MABES POLRI ACEH SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL METROJAYA JABAR JATENG DIY BANTEN JATIM KALBAR KALTIM KALSEL KALTENG SULSEL SULTRA SULTENG SULUT GORONTALO

8 27. MALUT BALI NTB NTT PAPUA MALUKU PAPUA BARAT JUMLAH g. Kunjungan Kerja NO SATWIL TGL KUNKER JML SKM HASIL KLARIFIKASI 1. PAPUA FEB KALBAR MAR KEPRI MAR JABAR 9-11 MAR SULTENG APR SUMBAR 5-7 APR METROJAYA 6-7 APR METROJAYA 11 APR METROJAYA 19 APR METROJAYA 22 APR BABEL APR SUMUT APR NTB APR MEI KALTIM BALI 2-4 MEI JATENG 31 MEI-3 JUN PAPUA JUN PAPUA BARAT JUN SULTENG JULI SULBAR JULI SULSEL JULI MALUT JULI SULUT JUL METROJAYA 16 AGS SUMUT SEP OKT 2 NOV KALBAR SUMUT 16 AGS FEB JATIM SULTRA 13 JUL BABEL 26 JUL PAPUA 4 OKT ACEH 4 OKT NTT 21 OKT 2-2 S DP KET 4 DILIMPAHKAN KE SULBAR 8

9 JUMLAH h. Kasus Menonjol No TGL SATWIL KASUS KET Sprin/1/Komp/I/ Jan 2016 Sprin/4/Komp/I/ Jan 2016 Sprin/23/Komp/III/ Mar 2 Apr 2016 MALUT NTT KALBAR Mei 2016 BALI Kasus Menonjol tewasnya 2 wargaakibat ditembak polisi saat bentrok di Ternate Kasus menonjol perselisihan antara anggota polri dengan anggota DPR RI Kasus Menonjol Konflik petani sawit dengan perusahaan di kec Manismata Kab Ketapang Kalbar Susjol terkait perkara TP Perbankan oleh Direskrimum Polda Bali yang dilaporkan oleh Rita Kishore Kumar 4. KESIMPULAN a. Dapat disimpulkan bahwa SKM yang diterima oleh Kompolnas pada tahun 2016 berjumlah 2504 Surat SKM, yang terdiri dari Surat berupa saran sebanyak 19 Surat sedangkan berupa keluhan sebanyak 2485 surat. b. Keluhan SKM yang paling banyak diterima oleh Kompolnas bersumber dari perorangan/ pribadi sebanyak 1284 atau 51.6% dari surat keluhan sedangkan dari Kuasa Hukum sebanyak 822 atau 33% dan yang lainnya dari LSM dan Lembaga Negara. c. Pada tahun 2016 ini penggolongan satuan fungsi dibagi menjadi 12 kategori, yang sebelumnya kompolnas hanya membaginya menjadi 6 yaitu Reserse, Lantas, Intelkam, Samapta, Binmas dan fungsi Lain dan yang ke 12 kategori itu antaralain Reserse, Lantas, Intelkam, Samapta, Binmas, Brimob, SDM, Sarpras, Dokkes, Itwasda, Propam dan Fungsi Lain. pengaduan masyarakat yang ditinjau dari satuan fungsi Kepolisian yang paling banyak diadukan dan dikeluhkan oleh masyarakat adalah fungsi Reserse. Dimana fungsi Kepolisian ini pada tahun 2016 ini pengaduannya sebesar 2173 surat SKM atau sekitar 87 % dari satuan fungsi lain. d. Peanganan SKM untuk tahun 2016 ini mengalami perubahan penanganan diantaranya SKM yang berupa surat tembusan ditangani dengan surat informasi penerimaan tembusan ke pengadu bukan permohonan klarifikasi ke P olda. Total penanganan SKM yang dikirim ke Polda adalah 1361 yang teridiri dari surat berupa tembusan yang sebelum ada perubahan penanganan dengan surat informasi tembusan sebanyak 453 surat dan surat 9

10 keluhan yang asli atau surat yang dialamatkan langsung ke Kompolnas sebanyak 908 surat. e. Pada tahun 2016 kepedulian Polri untuk menjawab surat permohonan klarifikasi yang dikirim Kompolnas ini sebesar 780 atau sekitar 57% dari 1361 surat. sedangkan Kompolnas selama tahun 2016 telah melakukan kunjungan kerja ke Polda Polda untuk melaksanakan klarifikasi SKM sebanyak 33 kali dengan jumlah 270 SKM. f. Dari jumlah SKM yang diterima Kompolnas sebanyak 2504 SKM, Keluhan sejumlah 2485 surat dan berupa saran sejumlah 18 surat dan di kirim ke Polda sebanyak 1361 SKM, telah dijawab oleh Polda maupun yang langsung dilaksanakan klarifikasi oleh Kompolnas ke Polda - Polda sebanyak 1050 SKM g. SKM yang diterima Kompolnas berupa tembusan sebanyak 1474 surat, ditangani dengan mengirimkan surat klarifikasi ke Polda sebanyak 453 atau penanganan surat sebelum adanya perubahan mekanisme penanganan surat SKM berupa tembusan, setelah adanya perubahan penanganan SKM tembusan ditangani dengan mengirimkan surat berupa informasi penerimaan surat tembusan sebanyak 894 surat. h. Pada tahun 2016, kompolnas melakukan kunjungan kerja terkait kasus menonjol sebanyak 4 kali, diantaranya kasus pembunuhan tewasnya 2 warga ditembak anggota Polri di Maluku Utara, perselisihan anggota Polri dengan Anggota DPR RI di NTT, konflik petani sawit di Kalbar dan terakhir kasus tindak pidana perbankan oleh Rita Kishore Kumar di Bali. 5. PENUTUP Demikianlah rekapitulasi kegiatan Penanganan SKM Kompolnas pada tahun 2016, kiranya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Kompolnas dalam menentukan kebijaksanaan dalam menyusun rencana kegiatan penanganan SKM pada tahun Jakarta, Desember 2016 Kabag Yannis Dr. Benny Ganda Sudjana, SIk., SH., MH 10