Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204

2

3 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat (kesra) merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat tersebut, kita seringkali dihadapkan pada gangguan kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal 7 Desember 202, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei 203 Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

4 Edisi 07 Juli, 204 Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kemenko Kesra untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: (i) pengumpulan data rutin dan rinci tentang insiden kekerasan berupa informasi waktu, lokasi, bentuk, dan pemicu insiden serta dampaknya; (ii) penerbitan laporan dan data yang diperbaharui setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK menyajikan data dan informasi faktual tentang insiden kekerasan yang menonjol setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK didedikasikan sebagai bahan rujukan untuk pencegahan dan menyusunan kebijakan pengelolaan konflik. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang tersedia secara publik, bersumber dari surat kabar lokal dilengkapi dengan berbagai sumber non-media seperti laporan pemerintah, kajian akademis, dan laporan lembaga swadaya masyarakat. SNPK mengumpulkan data insiden kekerasan sejak tahun 998 dan disajikan melalui portal: Data insiden kekerasan sejak Januari 204 dan seterusnya berasal dari seluruh 34 provinsi di Indonesia. Portal SNPK menyajikan data kekerasan dalam empat kategori, yakni (i) konflik (lihat Kotak Definisi); (ii) Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); (iii) kekerasan terkait kriminalitas, dan (iv) kekerasan dalam penegakan hukum. Kategori kekerasan selain konflik dipandang perlu untuk dipantau karena berpotensi menimbulkan konflik sosial. Setiap insiden kekerasan yang tercatat dalam database SNPK dilengkapi dengan kliping berita surat kabar yang digunakan sebagai sumber. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko Kesra dengan dukungan Bank Dunia dan The Habibie Center melalui hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa mendatang, Kemenko Kesra mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat sipil. Definisi INSIDEN KEKERASAN adalah tindakan individu, antarindividu, kelompok atau antarkelompok yang menyebabkan atau dapat menyebabkan dampak fisik terhadap manusia (kematian, cedera) atau kerusakan harta benda. KONFLIK adalah peristiwa di mana insiden kekerasan terjadi karena adanya isu/ sengketa yang melatarbelakangi dan pihak tertentu yang menjadi sasaran. Konflik kekerasan mencakup insiden berskala kecil (melibatkan individu) dan berskala besar (melibatkan kelompok). Berdasarkan pemicunya, SNPK membagi konflik ke dalam tujuh jenis, yakni:. Konflik Sumber Daya : insiden kekerasan yang dipicu oleh sengketa sumber daya alam maupun sumber daya buatan (lahan, tambang, akses ke mata pencaharian, gaji, polusi, kerusakan lingkungan). 2. Konflik Tata Kelola Pemerintahan : insiden kekerasan dipicu oleh kebijakan atau program pemerintah (misalnya pelayanan publik, korupsi, subsidi, kenaikan harga, pemekaran). 3. Konflik Pemilihan dan Jabatan : insiden kekerasan yang dipicu oleh persaingan dalam pemilihan atau jabatan (termasuk pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah, pemilihan kepala desa, pemilihan jabatan di universitas, lembaga mahasiswa, partai politik, dan lainnya). 4. Konflik Separatisme : insiden kekerasan yang dipicu oleh upaya pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Konflik Identitas : insiden kekerasan yang dipicu oleh identitas kelompok (agama, etnis, suku, gender, geografis, dan yang melibatkan migran/pengungsi, identitas sekolah, dan antarsuporter olahraga). 6. Konflik Main Hakim Sendiri : insiden kekerasan yang dipicu balas dendam atau respon terhadap ketersinggungan, pencurian, hutang piutang, penghinaan, kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan, termasuk kekerasan terhadap dukun santet dan lokasi maksiat. 7. Konflik Lainnya : insiden konflik yang pemicunya belum diketahui atau tidak dilaporkan dengan jelas oleh sumber berita. KRIMINALITAS adalah tindakan kekerasan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi isu atau sengketa yang diperselisihkan sebelumnya. Motif tindakan kriminalitas dapat berupa uang (misalnya perampokan atau penculikan) atau kesenangan pribadi, atau kebencian. KDRT adalah tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, di mana anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah. Kekerasan non-fisik tidak dipantau oleh SNPK. KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan resmi dalam upaya penegakan hukum, termasuk penggunaan kekerasan terhadap tersangka/pelaku kriminalitas baik yang dilakukan sesuai kewenangan maupun di luar wewenang aparat keamanan.

5 Edisi 07 Juli, 204 Gambaran Umum PERHATIAN: Sejak Juli 204, portal SNPK memantau insiden kekerasan di seluruh 34 provinsi di Indonesia. Karenanya, Laporan Bulanan SNPK edisi Juli 204 dan seterusnya menyajiikan analisis data berdasarkan jenis kekerasan (Sumber Daya, Tata Kelola Pemerintahan, Pemilihan dan Jabatan, Identitas, Main Hakim Sendiri, Separatisme, Konflik Lainnya, Kekerasan dalam Penegakan Hukum, Kriminalitas, dan KDRT) bukan berdasarkan provinsi seperti edisi-edisi sebelumnya. Tren kekerasan di bulan Juli 204 seluruh jenis kekerasan Data SNPK mencatat total.687 insiden kekerasan yang mengakibatkan 22 tewas,.380 cedera, dan 57 bangunan rusak terjadi di bulan Juli 204 di 34 provinsi. Jumlah tewas bulan ini [22 tewas] menurun dibandingkan bulan Juni 204 [253 tewas] dan masih lebih rendah dibanding rata-rata korban tewas pada 6 bulan sebelumnya (242 korban tewas per bulan di periode Januari - Juni 204). Konsisten dengan bulan-bulan sebelumnya, jenis kekerasan yang tertinggi pada bulan ini merupakan kriminalitas yakni sebanyak.006 insiden dengan 25 tewas (lihat Tabel ). Tren konflik kekerasan di bulan Juli 204 Dalam kategori konflik, pada bulan Juli 204 tercatat sebanyak 463 insiden yang menyebabkan 48 tewas, 49 cedera, dan 04 bangunan rusak. Lebih jauh, konflik kekerasan yang menyebabkan korban tewas terdiri dari konflik main hakim sendiri [24 tewas], konflik identitas [0 tewas], konflik sumber daya [8 tewas], konflik separatisme [4 tewas], dan masing-masing tewas berasal dari konflik pemilihan dan jabatan serta konflik lainnya. Dibandingkan jenis konflik yang lain, konflik main hakim sendiri memiliki jumlah insiden yang tertinggi yakni 303 insiden (lihat Tabel ). Tabel. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di 34 provinsi (Juli 204) Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Jenis Kekerasan Juli 204 Juni 204 Januari - Juni 204 Juli 204 Juni 204 Januari - Juni 204 Juli 204 Juni 204 Januari - Juni 204 Juli 204 Juni 204 Januari - Juni 204 Juli 204 Juni 204 Januari - Juni 204 Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintahan Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Tren konflik kekerasan di periode Januari- Juli 204 Dalam kategori konflik, sepanjang periode Januari-Juli 204 tercatat insiden kekerasan yang menyebabkan 322 tewas, cedera, dan 734 bangunan rusak. Adapun, jumlah insiden konflik pada bulan Juli 204 merupakan yang paling rendah selama enam bulan terakhir. Puncak tertinggi insiden konflik terjadi di bulan April 204 sebanyak 67 insiden. Jumlah tewas pada bulan ini (48 orang), tidak mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Sebaran insiden konflik periode Januari - Juli 204 berdasarkan kapubaten/kota di 34 provinsi dapat dilihat dalam peta (lihat Grafik dan Peta).

6 Edisi 07 Juli, 204 Grafik. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - Juli 204) Separa]sme Iden]tas Pemilihan dan Jabatan Tata Kelola Pemerintahan 54 Sumber Daya Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 0 tewas Data SNPK mencatat dalam periode bulan Juli 204 terdapat insiden-insiden konflik kekerasan yang mengemuka, yakni : Konflik Main Hakim Sendiri v Pada Juli 204 Data SNPK mencatat 303 insiden konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan 24 tewas, 353 cedera, dan 43 bangunan rusak. Insiden terbanyak terdapat di Sumatera Utara [55 insiden], Jawa Timur [38 insiden], dan Jawa Barat [29 insiden]. Sedangkan dari jumlah korban tewas tertinggi adalah Jawa Barat [4 tewas], disusul Papua, Riau, dan Nusa Tenggara Barat (masing-masing 3 tewas). Insiden aksi main hakim sendiri umumnya dilatarbelakangi atau terkait kasus pencurian, penghinaan atau harga diri, dan pembalasan atas penganiayaan. v Insiden main hakim sendiri yang paling menonjol terjadi di Lampung. Insiden kekerasan yang diawali penghakiman massa terhadap pelaku pencurian sepeda motor ini berbuntut bentrokan antardesa yang mengakibatkan 39 bangunan rusak dan beberapa unit kendaran terbakar dan dijarah. Konflik Identitas v Sepanjang bulan Juli 204 tercatat sejumlah 33 insiden konflik identitas yang berdampak 0 tewas, 5 cedera, dan 24 bangunan rusak. Sedangkan 0 korban tewas dalam konflik identitas terjadi di provinsi Maluku [4 tewas], Maluku Utara [3 tewas], dan masing-masing satu tewas di Jawa Barat, Riau, dan Sulawesi Selatan. v Konflik identitas yang menonjol antara lain di Maluku berupa bentrokan antara Desa Negeri Lima dan Seith di Kecamatan Leihatu, Kabupaten Maluku Tengah. Bentrokan ini menyebabkan empat tewas dan tujuh cedera. Di Maluku Utara terjadi perang antarsuku di kawasan Hutan Doe, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah yang menewaskan dua orang dan mencederai tiga lainnya. Sedangkan di Riau, pengeroyokan yang berkembang menjadi bentrokan antara Desa Kabun dan Aliantan di Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu menyebabkan satu tewas, lima cedera, satu bangunan rusak dan enam sepeda motor dibakar. Selain itu, ratusan warga Desa Blang Raya, Kecamatan Mutiara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh terlibat bentrok dengan puluhan Tim Relawan Aceh (TRA) yang dituduh menyebarkan ajaran sesat. Sebanyak 5 orang anggota TRA mengalami cedera dalam bentrokan ini. 2

7 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Sumber Daya v Insiden kekerasan terkait konflik sumber daya yang tercatat dalam bulan ini sejumlah 54 insiden kekerasan dengan dampak 8 tewas, 35 cedera, dan 25 bangunan rusak. Insiden kekerasan terbanyak tercatat di Sumatera Utara [2 insiden], Aceh [7 insiden], dan Papua Barat [4 insiden]. v Konflik sumber daya yang paling mengemuka terjadi di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Perkelahian yang dipicu perebutan lokasi tambang emas mengakibatkan seorang penambang tewas. Di Kabupaten Kaimana, Papua Barat penyergapan warga dan polisi terhadap kawanan pencurian ikan mendapat perlawanan dari para pelaku yang menyebabkan seorang warga tewas dan seorang polisi cedera. Sedangkan di Sumatera Utara terjadi dua insiden kekerasan berupa pembakaran dan penganiayaan terkait sengketa lahan antara kelompok tani dengan PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN II). Konflik Separatisme v Kelompok sipil bersenjata di Papua kembali beraksi. Dalam bulan ini tercatat sebanyak 6 insiden kekerasan yang menyebabkan 4 tewas dan cedera yang terjadi di Jayapura, Lanny Jaya, Puncak Jaya, dan Kota Jayapura. Korban tewas terdapat di Lanny Jaya [3 tewas] dan Puncak Jaya ( tewas). v Korban tewas di Kabupaten Lanny Jaya disebabkan oleh baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan aparat kepolisian di Desa Nambume, Kecamatan Pirime. Dua polisi tewas dan enam polisi lainnya mengalami cedera. Korban tewas lainnya adalah seorang tukang ojek yang ditembak oleh kelompok sipil bersenjata di Kampung Dugume, Kecamatan Tiom. Sedangkan di Kecamatan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya terjadi penghadangan dan penembakan iringan mobil oleh kelompok sipil bersenjata yang mengakibatkan seorang tewas dan dua orang cedera. Konflik Pemilihan dan Jabatan v Pada bulan Juli 204 tercatat 6 insiden kekerasan yang dilatarbelakangi isu pemilihan dan jabatan dengan dampak tewas, 5 luka, dan 2 bangunan rusak. Hampir seluruh insiden konflik pemilihan dan jabatan didominasi oleh insiden terkait pemilihan presiden (pilpres). v Dalam bulan ini, korban tewas terjadi di Sulawesi Utara. Kejadian diawali pertengkaran dan perdebatan dua orang terkait hasil pilpres 204 yang berujung penusukan. Baik pelaku maupun korban dalam perdebatan itu sama-sama dipengaruhi minuman keras. Sedangkan di Aceh terjadi teror bom di Jalan Lintas Sigli-Banda Aceh, Kabupaten Pidie saat pelaksanaan pencoblosan pilpres. Bom rakitan berhasil dijinakkan oleh aparat keamanan. Konflik Tata Kelola Pemerintahan v Data SNPK mencatat 8 insiden konflik tata kelola pemerintahan terjadi di bulan Juli 204, dengan dampak 0 cedera dan 6 bangunan rusak. Provinsi yang tercatat mengalami insiden kekerasan tertinggi dengan masing-masing 3 insiden adalah Papua dan Maluku. v Selain itu, tercatat tiga insiden kekerasan dalam bentuk penyerangan warga terhadap aparat kepolisian. Di Sumatera Selatan, sekitar 60 warga merusak Mapolsek Cempaka di Deli Serdang. Amuk massa dilatarbelakangi tuntutan pembebasan seorang tahanan. Sedangkan di Sumatera Barat kasus yang serupa terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Dipicu rumor penembakan warga dalam operasi pemberantasan judi, massa mengamuk dan merusak Pos Polisi (Pospol) dan dua unit mobil. Adapun, di Sumatera Utara penyerangan terhadap aparat kepolisian terjadi dalam operasi penangkapan bandar ganja. Konflik Lainnya Dalam bulan ini, Data SNPK juga mencatat sebanyak 33 insiden kekerasan yang menyebabkan satu tewas, 26 cedera, dan empat bangunan rusak terkait kategori konflik lainnya (pemicu atau motif belum diketahui). Insiden kekerasan ini terjadi di DKI Jakarta [5 insiden, tewas, 3 cedera, dan bangunan rusak], Jawa Barat [4 insiden dan 3 cedera], dan Jawa Tengah [4 insiden dan 2 cedera]. 3

8 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Sumber Daya Konflik Sumber Daya periode Januari - Juli 204 Pada periode Januari-Juli 204 Data SNPK mencatat 499 insiden konflik sumberdaya dengan dampak 79 tewas, 70 cedera, dan 84 bangunan rusak. Jumlah insiden dan tewas rata-rata per bulan yakni sebanyak 64 insiden dan tewas per bulan. Provinsi yang memiliki jumlah tewas tertinggi adalah Papua [2 tewas], Sumatera Selatan [9 tewas], dan Maluku [5 tewas]. Adapun, insiden kekerasan yang banyak tercatat dalam periode ini adalah terkait permasalahan lahan [276 insiden, 47 tewas, 500 cedera, dan 4 bangunan rusak]. Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Juli 204) Pemicu Insiden Tewas Masalah Lahan 8 Masalah Sumber Daya Alam 5 3 Sumber Daya Buatan 0 Akses 9 4 Masalah Lingkungan 0 Gaji/Upah/Perburuhan 0 0 Sumber Daya Lainnya 0 0 Total 54 8 Konflik Sumber Daya bulan Juli 204 Pada bulan Juli terjadi 54 insiden konflik kekerasan sumber daya dengan dampak 8 tewas, 35 cedera, dan 25 bangunan rusak. Insiden kekerasan terbanyak tercatat di Sumatera Utara [2 insiden], Aceh [7 insiden], dan Papua Barat [4 insiden]. Adapun, korban tewas pada bulan Juli berasal dari insiden di DKI Jakarta [2 tewas], Papua [2 tewas], serta masing-masing [ tewas] di provinsi Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Selain itu, jumlah insiden dan tewas konflik sumber daya terlihat relatif rendah dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya dan masih dibawah ratarata untuk periode Januari-Juli 204. (lihat Grafik dan Tabel Konflik Sumber Daya). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 Di Kabupaten Kaimana, Papua Barat terjadi penyerangan oleh kawanan pencuri ikan terhadap warga dan polisi pada 7/7/204. Setelah mendapatkan laporan pencurian ikan di lepas pantai Nusaulan, Kecamatan Buruway, dua anggota polisi dan empat warga bergerak untuk mengecek informasi tersebut. Di pantai Nusaulan, satu kapal yang dipergoki mencuri ikan kabur hingga ke wilayah Kolam Vatar. Di sini, aparat kepolisian menemukan sembilan kapal lain yang diduga satu kelompok. Ketika polisi memeriksa hasil tangkapan dan kelengkapan dokumen, tiba-tiba beberapa awak kapal menyerang dengan senjata tajam. Polisi dan warga menyelamatkan diri ke tengah hutan, sementara kapal-kapal tersebut kabur ke perairan Kabupaten Fakfak. Satu warga meninggal dan satu polisi terluka atas penyerangan tersebut. Polres Kaimana bekerjasama dengan Polres Fakfak berhasil menangkap 3 awak kapal dan menetapkan enam tersangka. Salah seorang pelaku mengaku menyerang karena menolak diperas oknum polisi. Perkelahian antarpenambang emas di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menewaskan satu orang pada 2/7/204. Perkelahian dipicu perselisihan di lokasi tambang antara empat penambang dari Desa Bungomulono, Kabupaten Bolaang Mongondow dengan penambang dari Desa Molibagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pelaku sempat kabur ke kampung halaman sebelum akhirnya ditangkap. Tambang emas Desa Tetelu adalah satu dari beberapa tambang emas rakyat di Sulawesi Utara dan beroperasi sejak 988. Mengingat banyak penambang yang berdatangan dari berbagai daerah ada kemungkinan terulang kembali insiden kekerasan yang serupa. SNPK juga mencatat insiden kekerasan antara buruh dengan perusahaan. Di Sumatera Utara terjadi dua insiden kekerasan yang dipicu sengketa lahan antara Kelompok Tani Manunggal Lestari Indonesia (KTMLI) dengan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) II. Pada 4/7/204, tiga gudang pengeringan tembakau PTPN II di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang terbakar akibat lontaran molotov oleh puluhan petani penggarap dari KTMLI. Pelaku juga membakar traktor dan menganiaya seorang karyawan. Insiden lanjutan terjadi 22/7/204, di mana sekelompok anggota KTMLI berkendaraan motor dan membawa senjata tajam merusak area perkebunan dan menganiaya seorang pegawai PTPN II. Kedua pihak bersengketa atas lahan seluas.85 hektar yang Hak Guna Usaha-nya dimiliki PTPN II. 4

9 Edisi 07 Juli, Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari - Juli 204) Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari- Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas Jumlah tewas Konflik Sumber Daya berdasarkan provinsi (Januari - Juli 204)

10 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Tata Kelola Pemerintahan periode Januari-Juli 204 Data SNPK mencatat 256 insiden konflik tata kelola pemerintahan sepanjang Januari-Juli 204 dengan dampak 24 cedera dan 08 bangunan rusak. Tidak ada korban tewas selama periode tersebut. Rata-rata jumlah insiden per bulan yang terjadi sebanyak 36 insiden. Insiden tertinggi tercatat di bulan Februari [60 insiden], sementara jumlah cedera terbanyak terjadi di bulan Mei [59 cedera]. Selama periode ini, insiden kekerasan yang mendominasi terkait program pemerintah tentang pengaduan dan komplain pelaksanaan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi [88 insiden, 42 cedera dan 29 bangunan rusak]. Konflik Tata Kelola Pemerintahan bulan Juli 204 Pada bulan Juli, SNPK mencatat 8 insiden konflik tata kelola pemerintahan dengan dampak 0 cedera dan 6 bangunan rusak. Provinsi yang mengalami insiden kekerasan tertinggi adalah Papua dan Maluku masingmasing 3 insiden. Selain itu, pada bulan ini terjadi penurunan sebanyak 50% rata-rata jumlah insiden selama periode Januari-Juni 204. (lihat Grafik dan Tabel Konflik Tata Kelola Pemerintahan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 SNPK mencatat tiga insiden penyerangan warga terhadap aparat kepolisian. Pada tanggal 30/7/204, di Desa Cempaka, Kecamatan Cempaka, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, sekitar 60 warga merusak Mapolsek Cempaka dengan batu, kayu, dan senjata tajam. Petugas yang berjaga langsung berhamburan menyelamatkan diri. Selain kantor Mapolsek, massa juga merusak satu mobil patroli, satu mobil pribadi milik polisi, sepeda motor, dan fasilitas kantor. Amuk massa ini menuntut dan memaksa dibebaskannya seorang tahanan yang sebelumnya ditangkap polisi. Massa bahkan mengeluarkan beberapa tahanan dengan merusak Jumlah insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Juli 204) gembok ruang tahanan. Ini adalah insiden kekerasan kedua yang menimpa Mapolsek Cempaka. Sebelumnya, pada 7/7/204 massa dari desa lainnya juga menyerang setelah polisi menolak membebaskan kepala desa yang ditahan karena menjadi tersangka kasus pembunuhan. Penyerangan pos polisi juga terjadi di Nagari Parit, Kecamatan Kotabalingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada tanggal 8/7/204. Ratusan warga menyerang setelah beredar rumor ada warga yang tertembak ketika polisi menggerebek tempat judi. Pospol Parit dan dua unit mobil rusak. Satu insiden lain terjadi di Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada /7/204. Polisi yang akan menangkap sepasang suami-istri bandar ganja dilempari warga di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Padang Sidimpuan Utara. Si istri berhasil ditangkap dengan barang bukti,2 kg ganja kering siap edar, sementara si suami melarikan diri. Insiden penyerangan ini diduga sebagai upaya menghalangi penangkapan. Di NTB, rencana penataan kawasan pariwisata Gili Kondo di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, memicu insiden kekerasan akibat penolakan warga. Pada tanggal 3/7/204, petugas Satpol PP yang Pemicu Insiden Tewas Masalah Tender 2 0 Pelayanan Publik 4 0 Program Pemerintah 7 0 Pemekaran Wilayah 0 Penegakan Hukum 4 0 Korupsi 0 0 Harga Subsidi/Komuditas 0 0 Tata Kelola Pemerintah Lainnya 0 0 Total 8 0 hendak menertibkan kawasan wisata tersebut dilempari batu. Empat petugas terluka di bagian kepala. Penertiban merupakan bagian dari rencana pemerintah kabupaten mengambil alih pengelolahan Gili Kondo, termasuk dengan menerapkan tarif retribusi. 6

11 Edisi 07 Juli, 204 Insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari - Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Cedera 7

12 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Pemilihan dan Jabatan periode Januari - Juli 204 Dalam periode Januari-Juli 204 insiden konflik pemilihan dan jabatan tercatat 47 insiden kekerasan yang berdampak pada 8 tewas, 239 cedera, dan bangunan rusak. Jumlah insiden konflik pemilihan dan jabatan mencapai puncaknya di bulan April [53 insiden] yang sebagian besar terkait pemilihan legislatif (pileg). Setelah April, jumlah insiden kekerasan kembali menurun. Secara akumulatif selama tujuh bulan terakhir, insiden kekerasan paling banyak tercatat di Aceh [88 insiden], diikuti Papua [29 insiden], dan Jawa Tengah dan Jawa Timur [masing-masing 24 insiden]. Konflik Pemilihan dan Jabatan bulan Juli 204 Di bulan Juli 204 insiden konflik pemilihan dan jabatan tercatat sebanyak 6 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, 5 luka, dan 2 bangunan rusak. Seluruh insiden di bulan Juli didominasi oleh kasus-kasus kekerasan terkait pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres). Insiden tersebut tersebar hampir merata di 9 provinsi yakni Aceh, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Kalteng, Papua, dan Sulut. Jika dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya, bulan Juli ini mengalami penurunan dalam jumlah insiden kekerasan. (lihat Grafik Konflik Pemilihan dan Jabatan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 Satu tewas dan satu lainnya terluka yang tercatat dalam bulan ini dilatarbelakangi pertengkaran terkait pengumuman hasil pilpres di Sulawesi Utara. Pada tanggal 9/7/204 terjadi dua insiden pertengkaran antarpendukung capres di dua lokasi terpisah di Desa Bungalawang, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pada insiden pertama, pertengkaran memanas hingga salah satu pihak menusuk lawan berdebatnya hingga tewas. Dalam insiden lainnya, pertengkaran dilanjutkan dengan perkelahian hingga satu orang luka. Polisi menjelaskan pelaku dan korban di kedua insiden tersebut dalam pengaruh minuman keras. Di Aceh, tercatat teror peletakan bom rakitan di Jalan Lintas Sigli-Banda Aceh, tepatnya di Desa Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Penemuan bom rakitan tersebut menghebohkan masyarakat karena pada bom tersebut dipasang jam weker dan karton bertuliskan boikot pemilu. Bom tidak meledak karena dijinakkan Tim Penjinak Bom Polda Aceh. Di Papua, insiden pelemparan bom molotov ke kerumuman warga juga terjadi di Kecamatan Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Pelaku belum diketahui namun tindakan tersebut diduga merupakan aksi teror untuk mengganggu pilpres. Insiden-insiden lain terjadi dalam skala kecil seperti perusakan baliho, alat peraga kampanye, pemukulan, termasuk pembakaran ribuan eksemplar tabloid Sapujagat yang diduga alat kampanye hitam di Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Jumlah insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Juli 204) Pemicu Insiden Tewas Pemilihan dan Jabatan tingkat nasional 5 Pemilihan dan Jabatan tingkat provinsi 0 0 Pemilihan dan Jabatan tingkat Kab/Kota 0 0 Jabatan tingkat Kecamatan 0 0 Pemilihan dan Jabatan tingkat Desa/ Kelurahan 0 0 Jabatan pemerintahan 0 0 Terkait Jabatan/Pengaruh/Kekuasaan di dalam partai politik 0 0 Pemilihan dan Jabatan lain 0 Total 6 8

13 Edisi 07 Juli, 204 Insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari - Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas Jumlah insiden Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari - Juli 204)

14 Edisi 07 Juli, 204 Edisi 07 Juli, 204 Peta Insiden Konflik Kekerasan Kabupaten/Kota (Januari - Juli 204) Medan (259 insiden) Deli Serdang (47 insiden) Samarinda (73 insiden) Manado (06 insiden) Batam (65 insiden) Jayapura (59 insiden) Karawang (5 insiden) Surabaya (90 insiden) Palembang (89 insiden) Makassar (94 insiden) Mimika (79 insiden) Jakarta Barat (52 insiden) PROVINSI DKI JAKARTA Jakarta Pusat (70 insiden) Jumlah Insiden Konflik Kekerasan > 50 0

15 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Identitas Konflik Identitas periode Januari - Juli 204 Dalam periode Januari-Juli 204 tercatat sebanyak 373 insiden konflik identitas yang menyebabkan 43 tewas, 69 cedera, dan 92 bangunan rusak. Ratarata jumlah insiden dan tewas per bulan dalam periode ini adalah sebanyak 53 insiden per bulan dan 6 tewas per bulan. Jumlah insiden tertinggi pada periode ini terjadi pada bulan Maret [66 insiden]. Pada periode ini kekerasan yang mendominasi adalah kekerasan yang dipicu oleh masalah antarkampung/desa [7 insiden, 2 tewas, 273 cedera, dan 48 bangunan rusak]. Selain itu, jumlah insiden dan dampak yang tertinggi dalam periode ini terjadi di Jawa Barat [4 insiden, 0 tewas, 33 cedera, dan 28 bangunan rusak], Maluku [25 insiden, 5 tewas, 24 cedera, dan 40 bangunan rusak], dan Sulawesi Selatan [24 insiden, 4 tewas, 50 cedera, dan 40 bangunan rusak]. Konflik Identitas bulan Juli 204 Konflik identitas yang tercatat sepanjang bulan Juli 204 berjumlah 33 insiden yang berdampak 0 tewas, 5 cedera, dan 24 bangunan rusak. Sebanyak 0 korban tewas dalam konflik identitas berasal dari insiden di Maluku [4 tewas], Maluku Utara [3 tewas], dan masingmasing tewas di Jawa Barat, Riau, dan Sulawesi Selatan. Jika dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya dalam periode Januari-Juli 204, jumlah insiden mengalami penurunan yang berarti, namun jumlah tewas yang tertinggi di periode Januari-Juli 204 tercatat pada bulan ini. (lihat Grafik dan Tabel Konflik Identitas). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 Empat orang tewas dalam bentrok antardesa di Kecamatan Leihatu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Bentrok antardesa yang melibatkan Desa Negeri Lima dan Seith ini terjadi pada tanggal 3/7/204. Bentrokan dipicu penganiayaan oleh beberapa orang warga Desa Negeri Lima terhadap Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas (Juli 204) warga Desa Seith. Aksi balasan atas penganiayaan ini berkembang menjadi saling serang antar kedua desa. Tiga tewas dan dua cedera berasal dari Desa Negeri Lima, sedangkan dari Desa Seith terdapat satu tewas dan empat cedera. Seorang anggota polisi yang berada di lokasi bentrokan turut mengalami cedera. Tercatat sebanyak 7 rumah di Desa Seith ikut hangus terbakar. Bentrokan mereda dengan sendirinya sekitar dua jam kemudian. Usai bentrok, seorang warga Desa Seith diamankan aparat kepolisian berikut barang bukti berupa sepucuk senjata air soft gun, satu buah parang, dan satu jimat terbungkus kain putih. Personel kepolisian juga ditempatkan di perbatasan kedua desa untuk mengantisipasi bentrok susulan. Di Maluku Utara, dua orang tewas akibat perselisihan antarsuku di kawasan Hutan Doe, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah. Insiden kekerasan tanggal 8/7/204 tersebut bermula ketika sejumlah warga Desa Waci yang tengah mencari kayu Gaharu diserang oleh sejumlah orang yang diduga dari suku pedalaman. Sambil berteriak mereka lalu melepaskan anak panah ke arah warga Desa Waci. Pemicu Insiden Tewas Antaretnis/suku 2 2 Antaragama 0 Intraagama 3 0 Antarkampung/desa 9 5 Antarpendukung Olahraga 2 Antarsekolah/kampus 4 0 Konflik antara migran/pengungsi dengan lokal 0 0 Konflik antara migran/pengungsi dengan etnis tertentu 0 0 Gender 0 0 Konflik Identitas lainnya 2 2 Total 33 0 Mendapat serangan mendadak, warga Desa Waci berhamburan menyelamatkan diri. Saat menyelamatkan diri, dua orang tewas terkena anak panah. Melihat rekannya tewas, warga Desa Waci balas menyerang dengan batu. Tercatat sebanyak tiga orang warga Desa Waci cedera terkena anak panah. Setelah dua jam lebih saling serang, kedua pihak berhenti dengan sendirinya. Korban tewas ditemukan dua hari kemudian dalam kondisi mengenaskan. Sejauh ini, para pemuka adat mendesak Polres Halteng untuk segera mengusut tuntas kasus ini agar tidak menjadi trauma bagi masyarakat. bentrokan antardesa terjadi di Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau pada tanggal 9/7/204. Bentrokan yang melibatkan warga Desa Kabun dengan Aliantan ini dilatarbelakangi pengeroyokan oleh sekelompok pemuda Desa Kabun terhadap empat orang warga Desa Aliantan yang sedang melintas. Keempat korban melapor ke Polsek Kabun. Selain itu, mereka menghubungi sanakkeluarganya, hingga ratusan warga Desa Aliantan yang bersenjata tajam dan tumpul datang ke kantor Polisi untuk melakukan pembalasan terhadap warga 2

16 Edisi 07 Juli, 204 Desa Kabun. Mengetahui banyak warga Desa Aliantan yang datang, pemuda Desa Kabun juga menghubungi warganya. Bentrokan kedua warga desa ini tak terhindarkan. Aparat kepolisian dibantu TNI berhasil meredam bentrokan. Akibat bentrokan tersebut seorang tewas, lima lainnya cedera, satu bangunan rusak, dan enam sepeda motor dibakar. Sejauh ini, aparat kepolisian telah menetapkan tiga tersangka atas kasus bentrokan tersebut. Ratusan warga Desa Blang Raya, Kecamatan Mutiara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh terlibat bentrok dengan puluhan Tim Relawan Aceh (TRA), pada tanggal 8/7/204. Insiden kekerasan ini berawal saat massa TRA yang mengenakan seragam ala militer mendatangi Gampong Blang Raya untuk menyelesaikan masalah empat anggota TRA yang diusir karena dinilai telah menyebarkan ajaran sesat oleh warga setempat. Inisiatif anggota TRA untuk mendamaikan masalah tersebut tidak digubris oleh warga Desa Blang Raya. Warga desa yang emosi justru mengejar dan menyerang puluhan anggota TRA dengan kayu dan batu. Dalam insiden ini 5 orang anggota TRA mengalami cedera akibat pukulan benda tumpul dan senjata tajam. Salah seorang dari korban sempat jadi bulan-bulanan massa saat berusaha melarikan diri ke hutan. Selain itu, amuk massa juga mengakibatkan satu rumah terbakar serta unit bus, 2 unit mobil, dan 5 unit sepeda motor milik anggota TRA hangus dibakar. Insiden kekerasan ini berhasil reda setelah aparat kepolisian dan TNI datang ke lokasi. Dalam kesempatan terpisah, menanggapi insiden bentrokan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Pidie Bahrul Walidin menyatakan bahwa TRA tidak terdaftar di Kesbangpolinmas Kabupaten Pidie dan dianggap sebagai salah satu organisasi atau lembaga ilegal. Insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari - Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas berdasarkan provinsi (Juli 204) Insiden Tewas 3

17 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Main Hakim Sendiri periode Januari - Juli 204 Periode Januari-Juli 204 Data SNPK mencatat sebanyak insiden kekerasan terkait konflik main hakim sendiri yang mengakibatkan 57 tewas, 2.97 cedera, dan 2 bangunan rusak. Rata-rata jumlah insiden per bulan sebanyak 343 insiden kekerasan dan jumlah tewas per bulan sebanyak 22 tewas. Adapun, jumlah insiden tertinggi pada periode ini sebanyak 38 insiden kekerasan yang terjadi pada bulan Januari. Sedangkan jumlah tewas tertinggi di bulan Mei [28 tewas]. Selain itu, jumlah tewas tertinggi selama periode ini terjadi di Jawa Barat [34 tewas], Sumatera Selatan [7 tewas], dan Sumatera Utara [6 tewas]. Konflik Main Hakim Sendiri bulan Juli 204 Selama bulan Juli 204 tercatat sebanyak 303 insiden kekerasan yang berdampak pada 24 tewas, 353 cedera, dan 43 bangunan rusak. Selain itu, jumlah insiden tertinggi dalam aksi main hakim sendiri terdapat di Sumatera Utara [55 insiden], Jawa Timur [38 insiden], dan Jawa Barat [29 insiden]. Sedangkan dalam jumlah tewas terbanyak terdapat di Jawa Barat [4 tewas] dan masingmasing 3 tewas di Papua, Riau, dan Nusa Tenggara Barat. Jika dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya, jumlah insiden dalam bulan ini mengalami penurunan, namun jumlah tewas tidak mengalami penurunan yang signifikan. (lihat Grafik dan Tabel Konflik Main Hakim Sendiri). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 Insiden aksi main hakim sendiri sepanjang bulan ini hampir terjadi di seluruh wilayah pemantauan program data SNPK dengan intensitas yang beragam, baik dalam jumlah insiden maupun dampak. Sumatera Utara mengalami insiden konflik main hakim sendiri yang tertinggi yakni sebanyak 55 insiden yang menyebabkan satu tewas dan 66 cedera. Keseluruhan insiden kekerasan tersebut didominasi atas kasus pencurian, namun beberapa insiden diantaranya terjadi diakibatkan karena harga diri, perselingkuhan, dan pembalasan atas penganiayaan. Di Jawa Timur insiden konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak 38 insiden yang berdampak pada dua tewas dan 50 cedera. Dua korban tewas dari aksi main hakim sendiri di Jawa Timur berasal dari kasus pencurian hewan di Kabupaten Pasuruan dan bentrok dua kelompok pemuda di Kabupaten Mojokerto karena masalah ketersinggungan. Sedangkan di Jawa Barat insiden aksi main hakim sendiri tercatat 29 insiden yang mengakibatkan empat tewas dan 3 cedera. Insiden aksi main hakim sendiri yang menelan empat korban tewas tersebut dilatarbelakangi kasus pencurian dan harga diri. Adapun, insiden konflik main hakim sendiri sebanyak 2 insiden yang berakibat pada tiga tewas dan 4 cedera di Riau. Tiga korban tewas masingmasing dipicu kasus pencurian dan penghinaan yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu serta kasus pengeroyokan di Kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat aksi main hakim sendiri tercatat sembilan insiden yang menyebabkan tiga tewas dan sembilan cedera. Insiden aksi main hakim sendiri yang menelan korban tewas berasal dari kasus pencurian dan kasus pengeroyokan terhadap pelaku pemerasan di Kabupaten Bima serta masalah hutang-piutang yang terjadi Kabupaten Mataram. Di Papua insiden konflik main hakim sendiri sebanyak sembilan insiden yang berdampak pada tiga tewas dan delapan cedera. Dua korban tewas dilatarbelakangi pembalasan atas penganiayaan dan satu korban tewas terkait kasus kecelakaan yang terjadi di Kota Jayapura. Selain itu, di Lampung aksi main hakim sendiri tercatat lima insiden kekerasan yang berdampak pada dua tewas, dua cedera, dan 39 bangunan rusak. Keseluruhan konflik main hakim sendiri terjadi karena kasus pencurian. Dua korban tewas berasal dari kasus pencurian di Kabupaten Tanggamus. Adapun, satu kasus pencurian yang terjadi di Kabupaten Tanggamus ini telah memicu bentrokan antardesa. Insiden aksi main hakim sendiri ini bermula dari tertangkapnya pelaku pencurian sepeda motor yang dihakimi massa hingga tewas di Desa Sukaraja, Kecamatan Semaka. Massa yang marah Jumlah insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Juli 204) Pemicu Insiden Tewas Masalah harga diri/penghinaan 53 4 Kasus Kecelakaan 3 2 Masalah Utang-Piutang 4 Kasus Pencurian 2 Pembalasan atas pengerusakan 4 0 Perselingkuhan 6 0 Pembalasan atas penganiayaan 2 5 Melawan Maksiat Melawan Santet 0 0 Main Hakim Sendiri Lainnya 0 Total

18 Edisi 07 Juli, 204 juga menganiaya seorang warga dari Desa Bay Kerap yang diduga sebagai anggota komplotan pencuri. Sehari kemudian pada tanggal 30/7/204 sejumlah warga Desa Bay Kerap yang marah karena warganya dianiaya dan dituduh mencuri, menyerang warga Desa Sukaraja. Bentrokan kedua warga desa ini tak terhindari dan berakibat pada 39 bangunan rusak, 0 bangunan diantaranya hangus terbakar. Tak hanya itu, tiga unit mobil dan empat unit sepeda motor turut terbakar serta enam motor lainnya dijarah. Pasca bentrokan, 39 keluarga mengungsi untuk menghindari bentrok susulan. Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari - Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (Juli 204) BANTEN JAWA BARAT JAWA TIMUR KALIMANTAN BARAT LAMPUNG NUSA TENGGARA BARAT Papua RIAU SULAWESI UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA UTARA Insiden Tewas 5

19 Edisi 07 Juli, 204 Konflik Separatisme Konflik Separatisme periode Januari - Juli 204 Sepanjang periode Januari-Juli 204 tercatat sebanyak 27 insiden separatisme di Papua yang berdampak 22 tewas, 24 cedera, dan 4 bangunan rusak. Disamping itu, dalam periode yang sama kabupaten/kota yang memiki angka korban tewas tertinggi karena konflik separatisme adalah Kabupaten Puncak Jaya [0 tewas] dan [4 tewas] di Kabupaten Lanny Jaya dan Kota Jayapura serta masing-masing [2 tewas] terjadi di Kabupaten Mimika dan Kepulauan Yapen. Konflik Separatisme bulan Juli 204 Data SNPK mencatat konflik separatisme di Papua selama bulan Juli 204 sebanyak 6 insiden kekerasan yang menyebabkan 4 tewas dan cedera. Sebanyak 4 korban tewas terjadi di Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak Jaya. Pada bulan ini konflik separatisme mengalami satu puncak baru, setelah sebelumnya juga mengalami puncak di bulan Januari dan April sebelumnya. (lihat Grafik dan Peta Konflik Separatisme). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 Papua merupakan provinsi yang acapkali mendapatkan gangguan dari kelompok sipil bersenjata yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam bulan ini, gangguan dan teror dari gerakan separatisme setidaknya terjadi di Kabupaten Jayapura, Puncak Jaya, Kota Jayapura, dan Lanny Jaya. Gangguan dan teror gerakan separatisme yang menelan tiga korban tewas terjadi di Kabupaten Lanny Jaya. Pada tanggal 28/7/204 di Desa Nambume, Kecamatan Pirime, terjadi kontak senjata antara kelompok sipil bersenjata dengan aparat kepolisian. Kontak senjata mengakibatkan dua anggota polisi tewas di lokasi kejadian dan enam polisi lainnya cedera. Insiden baku tembak juga berdampak pada ketidaknyamanan masyarakat hingga sebagian warga dari Distrik Pirime, Indawa, dan Makki memilih mengungsi ke daerah yang aman. Tahun 202 rombongan Kapolda Papua Irjen Pol. Tito Karnavian sempat diserang oleh kelompok sipil bersenjata dilokasi yang sama. Kapolda Papua Brigjen Pol. Yotje Mende menyebutkan pelaku penyerangan di Kabupaten Lanny Jaya merupakan salah satu dari tiga kelompok sipil bersenjata yang saat ini menjadi buronan polisi. Tiga kelompok sipil bersenjata itu adalah kelompok pimpinan Wenda, Enden Wademo, dan Tabuni yang acapkali melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan. Sebelumnya, pada tanggal 7/7/204 di Kampung Dugume, Kecamatan Tiom, kelompok sipil bersenjata melakukan penembakan yang menyasar pada seorang warga yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek. Korban tewas di tempat setelah peluru mengenai bagian kepala korban sesaat setelah korban mengantarkan pelaku ke kampung Dugume. Di Kabupaten Puncak Jaya, dua insiden separatisme terjadi di Kecamatan Tingginambut. Pada tanggal 6/7/204 iringan 0 unit mobil pengangkut bahan makanan dari Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya menuju Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya ditembaki oleh Insiden dan dampak Konflik Separatisme (Januari - Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas 6

20 Edisi 07 Juli, 204 kelompok sipil bersenjata di Kampung Dangobak. Aksi kekerasan ini setidaknya telah mengakibatkan seorang tewas dan dua orang cedera serta empat mobil rusak akibat ditembak dan dibakar. Masih di Kecamatan Tingginambut, pada tanggal 29/7/204 gangguan kelompok sipil bersenjata kembali terjadi. Mereka menyerang sejumlah anggota TNI yang sedang berpatroli. Baku tembak tak terhindari, mengakibatkan tiga anggota TNI cedera terkena serpihan peluru. Sedangkan di perbatasan Indonesia- Papua Nugini di Desa Skouw, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, kelompok sipil bersenjata melakukan serangkaian penembakan kepada warga sekitar perbatasan. Insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 9/7/204 itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun membuat sebagian warga ketakutan. Adapun, di depan Kantor Distrik Nimboran, Kecamatan Nimboran, Kabupaten Jayapura, terjadi perusakan Bendera Merah-Putih oleh sejumlah orang yang menamakan diri organisasi massa (ormas) Pembela Pancasila Sejati. Perusakan bendera terjadi pada tanggal /7/204 dalam peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tujuh orang pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus ini. Peta Konflik Separatisme berdasarkan jumlah tewas di Kabupaten/kota Papua (Januari - Juli 204) Kepulauan Yapen (2) Puncak Jaya (0) Jayapura (4) Mimika (2) PROVINSI PAPUA Tidak ada data Lanny Jaya (4) > 7 7

21 Edisi 07 Juli, 204 Kekerasan Dalam Penegakan Hukum Kekerasan Dalam Penegakan Hukum periode Januari - Juli 204 Insiden kekerasan dalam penegakan hukum yang tercatat dalam periode ini sebanyak.004 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas,.75 cedera, dan 2 bangunan rusak. Rata-rata jumlah insiden yang terjadi sebanyak 43 insiden kekerasan per bulan, sedangkan dalam jumlah tewas ratarata per bulan sebanyak 6 tewas. Dalam periode ini, jumlah insiden dan tewas tertinggi terjadi di bulan Juni [70 insiden dan 29 tewas]. Kekerasan Dalam Penegakan Hukum bulan Juli 204 Sepanjang bulan Juli 204 tercatat 87 insiden kekerasan yang menyebabkan 5 tewas dan 3 cedera terkait kekerasan dalam penegakan hukum. Provinsi dengan jumlah insiden tinggi terkait kekerasan dalam penegakan hukum adalah Jawa Timur [ insiden] dan Jawa Barat dan Sumatera Selatan [masing-masing 0 insiden]. Sedangkan jumlah tewas terkait kekerasan dalam penegakan hukum terdapat di Jawa Barat [3 tewas] serta [ tewas] yang terjadi di Papua Barat dan DKI Jakarta. Jika dibandikan pada 6 bulan terakhir terjadi penurunan insiden dan tewas terkait kekerasan dalam penegakan hukum. (lihat Grafik Kekerasan dalam Penegakan Hukum). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Juli 204 Di Jawa Barat insiden kekerasan dalam penegakan hukum yang menelan tiga korban tewas terjadi di kisaran Pangkalan IV, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasidi mana aparat kepolisian menembak mati dua orang pelaku perampokan yang saat akan dibekuk mencoba melawan dan merebut senjata milik polisi serta di Kelurahan Insiden dan dampak Kekerasan Dalam Penegakan Hukum (Januari - Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi aparat kepolisian juga menembak mati tersangka pencurian sepeda motor yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) saat hendak ditangkap di rumah kontrakannya. Insiden kekerasan dalam penegakan hukum yang menelan korban tewas juga terjadi di DKI Jakarta. Insiden kekerasan ini terjadi di kawasan Palbatu IV, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan saat aparat kepolisian hendak menangkap seorang tersangka terkait kasus penggunaan narkoba. Tersangka yang berusaha melawan dan kabur terpaksa ditembak oleh polisi hingga tewas kehabisan darah saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan di Papua Barat satu korban tewas terjadi di Desa Anday, Kecamatan Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari. Insiden kekerasan ini bermula ketika dua anggota kepolisian hendak melerai adu mulut antarwarga terkait pembayaran kayu. Namun, seorang warga yang emosi tidak terima dilerai dan membacok seorang anggota polisi hingga terluka. Pelaku akhirnya tewas tertembak setelah rekan korban berusaha melindungi diri. Tewas Insiden dan dampak Kekerasan Dalam Penegakan Hukum (Januari - Juli 204) Insiden Tewas

22 Edisi 07 Juli, 204 Kriminalitas Kekerasan Kriminalitas periode Januari - Juli 204 Pada periode Januari-Juli tercatat insiden tindakan kriminalitas yang mengakibatkan 976 tewas, cedera, dan 385 bangunan rusak. Rata-rata jumlah insiden yang terjadi per bulan sebanyak.327 insiden dan jumlah tewas rata-rata per bulan sebanyak 39 tewas. Di bulan Mei 204, tindak kriminalitas mengalami puncak tertinggi yakni [.560 insiden dan 60 tewas]. Kekerasan Kriminalitas bulan Juli 204 Tindakan insiden kriminalitas selama bulan Juli 204 tercatat sebanyak.006 insiden kekerasan yang menewaskan 25 orang, 688 lainnya cedera, 29 korban pemerkosaan, dan 53 bangunan rusak. Jumlah insiden tindak kriminalitas terbanyak terdapat di Sumatera Utara [38 insiden], Sulawesi Utara [00 insiden], dan [86 insiden] di Sumatera Selatan. Sedangkan dalam jumlah tewas tertinggi terdapat di Sumatera Selatan [7 tewas], Jawa Barat [2 tewas], dan Sulawesi Utara [ tewas]. Selain itu, jika dibandingkan pada bulan sebelumnya selama periode Januari-Juli 204 terjadi penurunan insiden dan tewas dalam tindak kriminalitas pada bulan ini. (lihat Grafik dan Tabel Kriminalitas) Insiden dan dampak Kriminalitas (Januari - Juli 204) Insiden dan dampak Kriminalitas (Januari- Juli 204) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Kekerasan Dalam Rumah Tangga periode Januari - Juli 204 Sepanjang periode Januari-Juli 204 insiden terkait KDRT tercatat.223 insiden kekerasan yang berdampak pada 257 tewas, 796 cedera, dan 4 bangunan rusak. Rata-rata per bulan jumlah insiden yang terjadi sebanyak 75 insiden kekerasan dan jumlah tewas per bulan sebanyak 37 tewas. Masih di periode yang sama, insiden kekerasan yang tertinggi pada bulan Januari [96 insiden] dan Mei [99 insiden]. Sedangkan jumlah tewas tertinggi dalam periode ini tercatat 43 tewas di bulan Maret Insiden dan dampak KDRT (Januari - Juli 204) Kekerasan Dalam Rumah Tangga bulan Juli 204 Pada bulan Juli 204 Data SNPK mencatat total 3 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di seluruh provinsi dengan dampak 34 tewas dan 88 cedera. Dari seluruh kasus yang dilaporkan, 7 di antaranya adalah kasus pemerkosaan. Pada bulan Juli 204, insiden KDRT terbanyak terjadi di Sumatera Utara [20 insiden, 4 tewas, 7 cedera] diikuti oleh Jawa Timur [5 insiden, 7 tewas, 8 cedera]. Jumlah kasus dan dampak KDRT pada bulan Juli 204 menurun dibandingkan pada bulan Juni, yang tercatat 56 insiden dengan total korban 4 tewas dan 99 cedera. (lihat Grafik KDRT) Jan- 4 Feb- 4 Mar- 4 Apr- 4 May- 4 Jun- 4 Jul- 4 Insiden Tewas 9

23 Edisi 07 Juli, 204 Dokumentasi Kepala Bidang Pencegahan Konflik Sosial Kemenko Kesra, Nelwan Harahap memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Kajian Perdamaian dan Kebijakan edisi ke-tujuh, Peta Kekerasan di Indonesia (Januari - April 204) dan Kekerasan Pemilu Legislatif, yang diselenggarakan oleh The Habibie Center (THC) di Jakarta pada tanggal 4 Juli 204 (Foto dokumentasi THC). Perwakilan pemerintah, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan masyarakat umum menghadiri Peluncuran Kajian Perdamaian dan Kebijakan (Foto dokumentasi THC). 20

24 Edisi 07 Juli, 204 Informasi Mulai Juli 204, data insiden kekerasan di seluruh provinsi di Indonesia telah tersedia di portal SNPK dan dapat diakses melalui 2

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 08/November 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (MEI-AGUSTUS 2014) DAN KEKERASAN TERKAIT TATA KELOLA PEMERINTAHAN ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER 2 Edisi Oktober, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi yang aman dan kondusif merupakan salah satu syarat guna mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena proses penyelenggaraan pemerintahan akan

Lebih terperinci

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar Ketua : Marfuatul Latifah, S.H.I, L.LM Wakil Ketua : Sulasi Rongiyati, S.H., M.H. Sekretaris : Trias

Lebih terperinci

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36 Sejak 2 Januari 29 Desember 2013, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) melakukan pemantauan atau penelitian tentang dugaan pelanggaran hak-hak manusia yang difokuskan pada pelanggaran

Lebih terperinci

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus bergerak di Papua. Tidak hanya melakukan aktivitas politik tapi menggunakan kekerasan. Mereka

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 06/Maret 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (SEPTEMBER-DESEMBER 2013) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK DI INDONESIA ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kasus teroris tidak pernah habis untuk dibahas dan media merupakan sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2016 JANUARI 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Pengantar Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif di Indonesia, dinamika kehidupan terlalu cepat berubah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan mengakibatkan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

Kekerasan TNI Periode Oktober 2006

Kekerasan TNI Periode Oktober 2006 Berdasarkan wilayah Kekerasan TNI Selama Oktober 2005 - Oktober 2006 Penyerangan ke Warga Penembakan Penyiksaan /penganiayaan sipil Bentrok TNI Polri wa Tewas Luka wa Tewas Luka peristiw a Tewas Luka Jumla

Lebih terperinci

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Gerakan pemisahan diri (separatisme) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Aceh, Papua, dan Maluku merupakan masalah

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2017

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2017 LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 17 Pendahuluan Komnas HAM mau tidak mau harus diakui menjadi lembaga pertahanan terakhir bagi warga sipil untuk memperjuangkan

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2014 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bencana banjir berdasarkan data perbandingan jumlah kejadian bencana di Indonesia sejak tahun 1815 2013 yang dipublikasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014

PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 KAJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN THE HABIBIE CENTER Edisi 07/Juli 2014 PETA KEKERASAN DI INDONESIA (JANUARI-APRIL 2014) DAN KEKERASAN PEMILU LEGISLATIF 2014 ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL JALAN KRAMAT RAYA NO. 57, JAKARTA 10450 TELEPON (021) 3905876, 3905877, 3906178, FAKSIMILE (021) 31903755, www.komisiyudisial.go.id UNTUK DITERBITKAN

Lebih terperinci

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet.

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet. LAMPIRAN a. Pra Pristiwa 1. Bahwa berdasarkan penuturan adik korban, korban memiliki hubungan pertemanan bersama salah satu pelaku, Abiatar. Mereka seringkali minum sagero 1 bersama. Abiatar kerap meminta

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN FEBRUARI DIBANDING BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN FEBRUARI DIBANDING BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN FEBRUARI DIBANDING BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN

Lebih terperinci

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2]

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] BERADA DI TENGAH-TENGAH AKSI TERORISME i [Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] Bukanlah hal yang diduga bila suatu waktu anda tiba-tiba berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di sebabkan karena pelecehan seksual dimana adanya fitnah kepada warga masyarakat suku Bali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan fenomena yang sering terjadi, hal ini disebabkan oleh kecenderungan para pengemudi angkutan umum maupun kendaraan pribadi untuk mengambil

Lebih terperinci

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 No Kode PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 Nama Satuan Kerja Pagu Dipa 1 4497035 DIREKTORAT BINA PROGRAM 68,891,505.00 2 4498620 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JATENG 422,599,333.00

Lebih terperinci

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) No Provinsi Akhir Masa Jabatan 1. Sumut 17-06-2018 2. Sumsel

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2016

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2016 LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JULI 2016 Pendahuluan Fungsi pokok Komnas HAM yang dikenal rakyat Indonesia adalah menerima dan memeriksa kasus atau peristiwa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa hutan dan lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Isu Kejahatan di Ruang Publik Tingkat Kejahatan di Kabupaten Sleman

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Isu Kejahatan di Ruang Publik Tingkat Kejahatan di Kabupaten Sleman BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ruang jalan merupakan elemen penting dalam sebuah kota yang berfungsi untuk menghubungkan tempat satu ke tempat yang lain dengan menggunakan berbagai moda transportasi

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN NOVEMBER 2016

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN NOVEMBER 2016 LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN NOVEMBER 2016 Pendahuluan Fungsi pokok Komnas HAM yang dikenal rakyat Indonesia adalah menerima dan memeriksa kasus atau peristiwa

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN SEPTEMBER 2016

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN SEPTEMBER 2016 LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN SEPTEMBER 2016 Pendahuluan Fungsi pokok Komnas HAM adalah menerima dan memeriksa kasus atau peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 2012 Edisi Desember, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Edisi Desember, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN BULAN JANUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI 1. D A S A R a. Keputusan

Lebih terperinci

INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN Untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kelurahan Kedungmundu perlu adanya kerjasama antara Pemerintah Kelurahan dengan Babinkamtibmas,

Lebih terperinci

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Presented by Yaury Tetanel Strategic Alliance for Poverty Alleviation Disampaikan Dalam Diskusi Publik Akuntabilitas Sosial CSR Industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku

I. PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.538,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, agama, serta aliran kepercayaan menempatkan Indonesia sebagai negara besar di dunia dengan

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN JUNI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XVII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,08 PERSEN Pada Mei 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1745, 2014 KEMENDAGRI. Pengawasan. Pembinaan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JUNI 2016

LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JUNI 2016 LAPORAN BULANAN SIDANG PARIPURNA BAGIAN DUKUNGAN PELAYANAN PENGADUAN BULAN JUNI 6 Pendahuluan Fungsi pokok Komnas HAM yang dikenal rakyat Indonesia adalah menerima dan memeriksa kasus atau peristiwa yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

ETNIK KONFLIK DAN PERDAMAIAN DI KALIMANTAN TENGAH

ETNIK KONFLIK DAN PERDAMAIAN DI KALIMANTAN TENGAH Pendahuluan ETNIK KONFLIK DAN PERDAMAIAN DI KALIMANTAN TENGAH Konflik etnik antara suku Dayak dan Madura di Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi pada Febuari 2001. Akhir dari konflik ini lebih merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis,hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan

Lebih terperinci

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017 Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA Bandung, 12 Januari 2017 1 Pemahaman kebijakan Subsidi Tepat Sasaran 1. Kebijakan Subsidi Tepat Sasaran per 1 Januari 2017,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan merupakan instansi pemerintah daerah

I. PENDAHULUAN. Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan merupakan instansi pemerintah daerah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan merupakan instansi pemerintah daerah yang berada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, yang memiliki tugas dan fungsi untuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XX, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,15 PERSEN Februari 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.91, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. Pembagian. Tugas Dan Wewenang. Ketua. Anggota. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012

Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 Kompilasi Kasus Penembakan di Aceh medio Desember 2011 Januari 2012 No Waktu Lokasi Peristiwa 1 4 Desember 2011 Perusahaan Sawit Kreung Jawa, Aceh Utara Pelaku penembakan : Penembakan terjadi saat para

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2011 DEFLASI 0,32 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG Hasil rapat 7-7-05 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, HAKIM DAN KELUARGANYA DALAM

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/12/53/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,70 PERSEN Masih melanjutkan trend dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PRUSEDUR PENCEGAHAN KONFLIK, PENGHENTIAN KONFLIK DAN PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL

Lebih terperinci

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini? Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,74 PERSEN Mengawali Tahun 2017, Januari 2017

Lebih terperinci

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan No.1863, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan BPKP. Provinsi. Sumut. Provinsi Sumsel. Provinsi DKI Iakarta. Provinsi Jabar. Provinsi Jateng. Provinsi Jatim. Provinsi Sumsel. PERATURAN

Lebih terperinci

KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011

KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011 KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011 Identitas Korban : a. Kasus Penganiayaan Oleh Oknum yang di Duga Aparat Polisi 1. Nama : Noris Selegani Pekerjaan : Mahasiswa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa hak asasi manusia merupakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,79 PERSEN Maret 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas XIX Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas Keamanan dan ketertiban merupakan prasyarat mutlak bagi kenyamanan hidup penduduk, sekaligus menjadi landasan utama bagi pembangunan

Lebih terperinci

SIARAN PERS LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PADANG Nomor : 03/S.Pers/LBH-PDG/II/2017 tentang

SIARAN PERS LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PADANG Nomor : 03/S.Pers/LBH-PDG/II/2017 tentang SIARAN PERS LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PADANG Nomor : 03/S.Pers/LBH-PDG/II/2017 tentang CATATAN AWAL TAHUN FAIR TRIAL TUMPULKAH HUKUM TERHADAP APARAT PELAKU KEKERASAN? Gambar 1 jumlah kasus 2010-2016

Lebih terperinci