Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015

2 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK iv Gambaran Umum 1 Konflik Sumber Daya 4 Konflik Tata Kelola Pemerintahan 7 Konflik Pemilihan dan Jabatan 9 Konflik Identitas 13 Konflik Main Hakim Sendiri 15 Konflik Separatisme 17 Kekerasan Dalam Penegakan Hukum 19 Kriminalitas 20 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 21 Daftar Tabel Tabel 1. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di 34 provinsi 1 Tabel 2. Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari 2015) 4 Tabel 3. Jumlah insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari 2015) 7 Tabel 4. Jumlah insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari 2015) 9 Tabel 5. Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari 2015) 13 Tabel 6. Jumlah insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari 2015) 15 Daftar Grafik Grafik 1. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari Januari 2015) 2 Grafik 2. Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari Januari 2015) 5 Grafik 3. Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya berdasarkan provinsi (Januari 2015) 6 Grafik 4. Insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintah (Januari Januari 2015) 8 Grafik 5. Jumlah insiden dan cedera Konflik Tata Kelola Pemerintah berdasarkan provinsi (Januari 2015) 8 Grafik 6. Insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari Januari 2015) 12 Grafik 7. Jumlah insiden dan cedera Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari 2015) 12 Grafik 8. Insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari Januari 2015) 14 Grafik 9. Jumlah insiden dan tewas Konflik Identitas berdasarkan provinsi (Januari 2015) 14 Grafik 10. Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari Januari 2015) 16 Grafik 11. Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (Januari 2015) 16 Grafik 12. Insiden dan dampak Konflik Separatisme (Januari Januari 2015) 17 Grafik 13. Insiden dan dampak Kekerasan dalam Penegakan Hukum (Januari Januari 2015) 19 Grafik 14. Jumlah insiden dan tewas Kekerasan dalam Penegakan Hukum berdasarkan provinsi (Januari 2015) 19 Grafik 15. Insiden dan dampak Aksi Kriminalitas (Januari Januari 2015) 20 Grafik 16. Jumlah insiden dan tewas Aksi Kriminalitas berdasarkan provinsi (Januari 2015) 20 Grafik 17. Insiden dan dampak KDRT (Januari Januari 2015) 21 Grafik 18. Jumlah insiden dan tewas KDRT berdasarkan provinsi (Januari 2015) 21 Daftar Peta Peta Insiden Konflik Kekerasan Berdasarkan Kabupaten/Kota (Januari Januari 2015) 11 Peta insiden dan tewas Konflik Separatisme (Januari 2014 Januari 2015) 18 ii

3 Sambutan Menko PMK Pembangunan manusia dan kebudayaan merupakan salah satu prioritas Pemerintah Republik Indonesia dalam Pembangunan Nasional yang berkelanjutan (Sustainable National Development). Dalam melaksanakan pembangunan tersebut seringkali negara dihadapkan pada gangguan kerawanan sosial yang sangat merugikan hasil pembangunan yang sudah dicapai dengan susah payah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan sebuah instrumen yang dapat mengevaluasi, menganalisis, dan mengidentifikasi akar permasalahan kerawanan sosial, guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kerawanan sosial berupa tindak kekerasan dan konflik dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan. Instrumen tersebut diberi nama Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK). SNPK ini dibangun sejalan dengan salah satu pilar koordinasi Kemenko PMK, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. SNPK ini dirancang untuk dapat memberikan gambaran yang komprehensif menyeluruh tentang kerawanan sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah antisipatif yang tepat sehingga kerawanan sosial tidak menjelma menjadi tindak kekerasan dan konflik sosial. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam mengambil langkahlangkah antisipatif agar dampak kerawanan sosial dapat dieliminir semaksimal mungkin sehingga sasaran pembangunan manusia dan kebudayaan dapat dicapai secara berhasil guna. Terima kasih. Jakarta, Januari 2015 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani iii

4 Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: (i) pengumpulan data rutin dan rinci tentang insiden kekerasan berupa informasi waktu, lokasi, bentuk, dan pemicu insiden serta dampaknya; (ii) penerbitan laporan dan data yang diperbaharui setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK menyajikan data dan informasi faktual tentang insiden kekerasan yang menonjol setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK didedikasikan sebagai bahan rujukan untuk pencegahan dan penyusunan kebijakan pengelolaan konflik. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang tersedia secara publik, bersumber dari surat kabar lokal dilengkapi dengan berbagai sumber non-media seperti laporan pemerintah, kajian akademis, dan laporan lembaga swadaya masyarakat. SNPK mengumpulkan data insiden kekerasan sejak tahun 1998 dan disajikan melalui portal: Data insiden kekerasan sejak Januari 2014 dan seterusnya berasal dari seluruh 34 provinsi di Indonesia. Portal SNPK menyajikan data kekerasan dalam empat kategori, yakni (i) konflik (lihat Kotak Definisi); (ii) Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); (iii) kekerasan terkait kriminalitas, dan (iv) kekerasan dalam penegakan hukum. Kategori kekerasan selain konflik dipandang perlu untuk dipantau karena berpotensi menimbulkan konflik sosial. Setiap insiden kekerasan yang tercatat dalam database SNPK dilengkapi dengan kliping berita surat kabar yang digunakan sebagai sumber. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko PMK dengan dukungan Bank Dunia dan The Habibie Center melalui hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa mendatang, Kemenko PMK mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat sipil. Definisi INSIDEN KEKERASAN adalah tindakan individu, antarindividu, kelompok atau antarkelompok yang menyebabkan atau dapat menyebabkan dampak fisik terhadap manusia (kematian, cedera) atau kerusakan harta benda. KONFLIK adalah peristiwa di mana insiden kekerasan terjadi karena adanya isu/ sengketa yang melatarbelakangi dan pihak tertentu yang menjadi sasaran. Konflik kekerasan mencakup insiden berskala kecil (melibatkan individu) dan berskala besar (melibatkan kelompok). Berdasarkan pemicunya, SNPK membagi konflik ke dalam tujuh jenis, yakni: 1. Konflik Sumber Daya : insiden kekerasan yang dipicu oleh sengketa sumber daya alam maupun sumber daya buatan (lahan, tambang, akses ke mata pencaharian, gaji, polusi, kerusakan lingkungan). 2. Konflik Tata Kelola Pemerintahan : insiden kekerasan dipicu oleh kebijakan atau program pemerintah (misalnya pelayanan publik, korupsi, subsidi, kenaikan harga, pemekaran). 3. Konflik Pemilihan dan Jabatan : insiden kekerasan yang dipicu oleh persaingan dalam pemilihan atau jabatan (termasuk pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah, pemilihan kepala desa, pemilihan jabatan di universitas, lembaga mahasiswa, partai politik, dan lainnya). 4. Konflik Separatisme : insiden kekerasan yang dipicu oleh upaya pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Konflik Identitas : insiden kekerasan yang dipicu oleh identitas kelompok (agama, etnis, suku, gender, geografis, dan yang melibatkan migran/pengungsi, identitas sekolah, dan antarsuporter olahraga). 6. Konflik Main Hakim Sendiri : insiden kekerasan yang dipicu balas dendam atau respon terhadap ketersinggungan, pencurian, hutang piutang, penghinaan, kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan, termasuk kekerasan terhadap dukun santet dan lokasi maksiat. 7. Konflik Lainnya : insiden konflik yang pemicunya belum diketahui atau tidak dilaporkan dengan jelas oleh sumber berita. KRIMINALITAS adalah tindakan kekerasan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi isu atau sengketa yang diperselisihkan sebelumnya. Motif tindakan kriminalitas dapat berupa uang (misalnya perampokan atau penculikan) atau kesenangan pribadi, atau kebencian. KDRT adalah tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, di mana anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah. Kekerasan non-fisik tidak dipantau oleh SNPK. KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan resmi dalam upaya penegakan hukum, termasuk penggunaan kekerasan terhadap tersangka/pelaku kriminalitas baik yang dilakukan sesuai kewenangan maupun di luar wewenang aparat keamanan. iv

5 Gambaran Umum Tren kekerasan seluruh jenis kekerasan Januari 2015 Gambaran Umum Data SNPK mencatat total insiden dari seluruh jenis kekerasan selama bulan ini yang telah menyebabkan 203 tewas, cedera dan 96 bangunan rusak. Jika dibandingkan dengan Desember 2014, jumlah tewas bulan ini mengalami sedikit penurunan, namun jumlah insiden sedikit mengalami kenaikkan. Jenis kekerasan kriminalitas tetap berada di urutan teratas tidak terkecuali pada bulan-bulan sebelumnya baik dalam jumlah insiden maupun korban tewas. Di bulan ini kriminalitas tercatat insiden dan menyebabkan 106 tewas (lihat Tabel 1). Tren konflik kekerasan Januari 2015 Sepanjang bulan ini, kategori konflik kekerasan tercatat sebanyak 591 insiden yang berdampak pada 36 tewas, 643 cedera dan 55 bangunan rusak. Korban tewas terbanyak berasal dari konflik main hakim sendiri [16 tewas], kemudian diikuti konflik identitas [7 tewas], konflik separatisme [3 tewas], dan masing-masing [5 tewas] berasal dari konflik sumber daya dan konflik lainnya. Selain itu, jenis konflik main hakim sendiri juga berada pada urutan teratas dalam jumlah insiden [410 insiden] dan di urutan berikutnya adalah konflik identitas [63 insiden] serta konflik sumber daya [59 insiden]. Pada bulan ini baik dalam jumlah insiden dan korban tewas mengalami sedikit peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya (lihat Tabel 1 dan Grafik 1). Jenis Kekerasan Jan-15 Tabel 1. Insiden Tabel 1. dan Insiden dampak dan dampak kekerasan berdasarkan jenis jenis kekerasan kekerasan di 34 provinsi di 34 provinsi (Januari 2015) Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Des-14 Januari Januari 2015 Jan-15 Des-14 Januari Januari 2015 Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintahan Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Tren konflik kekerasan di periode Januari Januari 2015 Akumulasi jumlah insiden dan dampak kategori konflik kekerasan pada periode ini tercatat insiden yang mengakibatkan 624 tewas, Tren konflik cedera dan kekerasan bangunan di periode rusak. Januari Jumlah insiden 2014 tertinggi - Januari terjadi 2015di bulan November 2014 [655 insiden] dan korban tewas terbanyak terdapat di bulan Agustus 2014 [74 tewas]. Dalam periode ini konflik main hakim sendiri menempati urutas teratas dalam Akumulasi jumlah insiden dan dampak kategori konflik kekerasan pada periode ini tercatat insiden yang mengakibatkan 624 tewas, jumlah insiden maupun korban tewas [4.716 insiden dan 319 tewas] diikuti konflik sumber daya [925 insiden dan 140 tewas] dan konflik cedera dan bangunan rusak. Jumlah insiden tertinggi terjadi di bulan April 2014 [674 insiden] dan korban tewas terbanyak terdapat di identitas [886 insiden dan 91 tewas]. Adapun, sebaran insiden dalam kategori konflik kekerasan berdasarkan kabupaten/kota di bulan Agustus 2014 [74 tewas]. Dalam periode ini konflik main hakim sendiri menempati urutas teratas dalam jumlah insiden maupun korban Indonesia pada periode Januari 2014 Januari 2015 dapat dilihat di peta (lihat Tabel 1, Grafik 1 dan Peta). tewas [4.716 insiden dan 319 tewas] diikuti konflik sumber daya [925 insiden dan 140 tewas] dan konflik identitas [886 insiden dan 91 tewas]. Adapun, sebaran insiden konflik kekerasan berdasarkan kabupaten/kota di Indonesia pada periode Januari 2014 Januari 2015 dapat dilihat di peta (lihat Tabel 1, Grafik 1 dan Peta 1). Jan-15 Des-14 Januari Januari 2015 Jan-15 Des-14 Januar i Januar i 2015 Jan-15 Des-14 Januari Januari

6 800 Grafik 1. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari Januari 2015) 500 Konflik Separatisme Konflik Identitas Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Sumber Daya Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Tewas Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 Mei-14 Jun-14 Jul-14 Agust-14 Sep-14 Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 0 Data SNPK mencatat pada bulan Januari 2015 insiden-insiden konflik kekerasan yang mengemuka adalah: Konflik Main Hakim Sendiri Seperti pada bulan-bulan sebelumnya, konflik main hakim sendiri berada teratas dibandingkan jenis konflik kekerasan lainnya. Di bulan ini tercatat 410 insiden konflik main hakim sendiri yang menewaskan 16 orang, dan menyebabkan sedikitnya 483 cedera dan 23 bangunan rusak. Dibandingkan dengan periode Januari 2014 Januari 2015, insiden kekerasan bulan ini merupakan puncak tertinggi, namun korban tewas berada pada posisi terendah sejak Maret Korban tewas bulan ini terdapat di Sumatera Selatan [3 tewas], masing-masing 2 tewas di Lampung, Banten dan Sulawesi Tenggara, serta masing-masing 1 tewas tersebar di tujuh provinsi lainnya. Sedangkan jumlah insiden tertinggi terdapat di Sumatera Utara [54 insiden] dan Jawa Timur [44 insiden]. Sedangkan pemicu yang dominan dalam insiden konflik main hakim sendiri diantaranya terkait kasus pencurian [307 insiden, 10 tewas dan 379 bangunan rusak] disusul kasus harga diri/penghinaan [45 insiden, 3 tewas dan 48 cedera] dan kasus pembalasan atas penganiayaan [36 insiden, 3 tewas dan 33 bangunan rusak]. Aksi main hakim sendiri tidak jarang yang berakhir bentrok, setidaknya pada bulan ini terjadi di Lampung, Papua dan Papua Barat. Di Lampung aksi main hakim sendiri berupa pengeroyokan dan penganiayaan hingga tewas terhadap dua orang yang diduga pencuri, dan berakhir dengan bentrokan. Kerabat dan keluarga korban tidak terima atas kejadian tersebut dan memutuskan untuk menyerang. Aksi penyerangan ini dapat segera dihentikan aparat gabungan TNI-Polri dan tiga orang diamankan. Di Papua terjadi dua insiden aksi main hakim sendiri berupa bentrok antarwarga yang dipicu pembalasan atas penganiayaan dan pelunasan hutang atau pembayaran hutang adat yang tidak dapat dipenuhi. Sedangkan di Papua Barat sejumlah warga melakukan perusakan yang dilatarbelakangi kasus pembunuhan di mana para pelaku tidak segera ditangkap oleh aparat kepolisian. Konflik Identitas Sebanyak 63 insiden konflik identitas menyebabkan sedikitnya 7 tewas, 54 cedera dan 13 bangunan rusak pada bulan ini. Lima orang tewas disebabkan kasus-kasus terorisme serta dua tewas lainnya disebabkan bentrok antarkampung dan perseteruan antarsekolah. Dari keseluruhan insiden, pemicu yang dominan adalah permasalahan antarkampung/geografis [19 insiden], perseteruan antarsekolah/kampus [10 insiden] dan tawuran antarpendukung olahraga [8 insiden]. Sedangkan provinsi yang mengalami jumlah insiden dan tewas terbanyak terdapat di Sulawesi Tengah [5 insiden dan 4 tewas] diikuti Sulawesi Selatan [9 insiden dan 2 tewas] serta Jawa Timur [7 insiden dan 1 tewas]. Insiden yang mengemuka pada bulan ini adalah kasus terorisme dan bentrok antarkampung. Dalam kasus terorisme, insiden kekerasan terjadi di Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Korban tewas dalam kasus terorisme terjadi di Sulawesi Tengah di mana tujuh orang anggota kelompok teror yang dipimpin oleh Santoso melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap tiga 2

7 orang warga setempat. Aksi teror ini diduga bagian dari aksi balas dendam atas ditangkapnya rekan-rekan pelaku. Di Sulawesi Selatan terduga pelaku terorisme yang juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tewas tertembak saat berusaha melawan dan menyerang Densus 88 ketika hendak ditangkap. Hal yang sama terjadi di Jawa Timur, pelaku terorisme yang terkepung memberikan perlawanan hingga tewas tertembak. Sedangkan bentrok antarkampung terjadi di Sulawesi Selatan yang dipicu provokasi pelemparan batu hingga berbuntut saling serang. Bentrokan usai setelah aparat gabungan TNI-Polri datang ke lokasi. Konflik Sumber Daya Akumulasi insiden konflik sumber daya selama bulan ini tercatat sebanyak 59 insiden yang menewaskan 5 orang, mencederai 57 orang dan merusak 8 bangunan. Masing-masing dua tewas terjadi di Sumatera Utara dan Sulawesi Utara dan satu tewas di NTB. Keseluruhan korban tewas tersebut berasal dari insiden kekerasan yang dipicu permasalahan perebutan akses jalan setapak, perebutan lokasi tambang panas bumi, dan perebutan tanah warisan. Sedangkan pemicu terbesar dalam konflik sumber daya di bulan ini terkait masalah lahan [37 insiden dan 4 tewas]. Setidaknya terdapat dua bagian insiden kekerasan konflik sumber daya yang mengemuka dalam bulan ini, yakni konflik antara warga dengan perusahaan dan sesama warga. Konflik yang melibatkan sesama warga di antaranya terjadi di Maluku berupa perkelahian antarkampung yang dipicu perebutan batu kali. Di Sumatera Utara terjadi bentrok antara warga dan pekerja galian tipe C yang dipicu keluhan warga atas aktivitas mereka. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), perkelahian antarwarga terjadi karena permasalahan tanah ulayat. Sedangkan konflik yang melibatkan antara warga dengan perusahan terjadi di Kalimantan Tengah, Riau dan Sumatera Utara. Konflik Separatisme Konflik separatisme pada bulan ini seluruhnya terjadi di Papua, sebanyak 4 insiden dengan dampak 3 tewas dan sedikitnya 3 orang mengalami cedera. Keseluruhan insiden terjadi di Kabupaten Mimika [3 insiden, 3 tewas dan 1 cedera] dan Lanny Jaya [1 insiden dan 2 cedera]. Korban tewas berasal dari insiden penghadangan oleh kelompok sipil bersenjata terhadap sejumlah anggota Brimob dan anggota satpam PT. Freeport yang sedang melakukan patroli rutin. Insiden kekerasan yang terjadi di Kabupaten Mimika ini telah menyebabkan dua orang anggota Brimob dan seorang anggota satpam tewas. Para pelaku juga berhasil merampas senjata milik anggota Brimob. Sedangkan di Kabupaten Lanny Jaya terjadi penembakan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata yang menyasar dua orang karyawan swasta yang berakibat keduanya mengalami cedera. Konflik Tata Kelola Pemerintah Sepanjang bulan Januari data SNPK mencatat 23 insiden yang sedikitnya menyebabkan 13 orang cedera dan 7 bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas di bulan ini. Provinsi yang mengalami insiden dan dampak cedera terbanyak adalah Maluku Utara [4 cedera], dan di Jambi dan Jawa Barat [masing-masing 2 cedera], serta [1 cedera] tersebar di lima provinsi lainnya. Di bulan ini, pemicu yang dominan adalah masalah program pemerintah [12 insiden dan 4 cedera] dan kasus korupsi [5 insiden dan 6 cedera]. Insiden-insiden kekerasan yang mengemuka pada bulan ini di antaranya dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap program pemerintah. Di Jawa Timur terjadi teror terhadap seorang warga yang melaporkan kasus penyelewengan beras untuk keluarga miskin (raskin). Di Riau, sejumlah warga yang menamakan dirinya Gerakan Masyarakat Panipahan (GEMPA) melakukan unjuk rasa menuntut agar Penghulu Panipahan Darat di Kecamatan Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir dicopot karena menghentikan seorang kepala urusan (Kaur) dengan alasan indispliner dan penyimpangan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Insiden kekerasan lainnya terjadi di Lampung berupa penganiayaan terhadap seorang perawat oleh keluarga pasien karena kecewa pada layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek. Sementara itu, di Jawa Timur ratusan massa desa merangsek masuk ke Polsek Pucanglaban untuk membebaskan paksa seorang tahanan. Konflik Pemilihan dan Jabatan Insiden kekerasan konflik pemilihan dan jabatan di bulan ini tercatat 9 insiden yang menyebabkan sedikitnya 5 orang cedera dan 3 bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas di bulan ini. Pemicu yang dominan konflik pemilihan dan jabatan adalah permasalahan pemilihan dan jabatan di tingkat desa/kelurahan [4 insiden dan 1 cedera] dan pemilihan dan jabatan lainnya [3 insiden dan 4 cedera] Selama bulan ini, insiden kekerasan yang mengemuka adalah konflik internal partai politik di Jawa Timur dan pemilihan kepala desa di Aceh dan Jawa Timur. Konflik internal yang terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berimbas ke pengurusan Dewan Pengurus Wilayah Jawa Timur. Kedua kubu saling berebut untuk menguasai kantor Kubu Romahurmuziy yang selama ini secara de facto menguasai kantor melaporkan insiden perebutan ini ke polisi. Kubu Djan Faridz menolak aksi tersebut dikatakan sebagai perebutan. Sedangkan konflik pemilihan kepala desa di Aceh berbuah perusakan kantor desa. Konflik ini dilatarbelakangi Bupati Aceh Jaya yang menunjuk langsung seorang kepala desa (geuchik) yang bukan peserta pilkades. Di Jawa Timur terjadi dua insiden kekerasan di mana adik kepala desa terpilih dianiaya puluhan orang dan pelemparan bom bondet ke rumah seorang simpatisan kepala desa. Diduga dua insiden kekerasan ini dilakukan oleh pihak yang kalah. Konflik Lainnya Untuk kategori konflik lainnya - konflik kekerasan di mana pemicu atau motif belum/ tidak diketahui di bulan ini data SNPK mencatat 23 insiden yang menewaskan 5 orang, mencederai sedikitnya 28 orang dan menyebabkan 3 bangunan rusak. Korban tewas terjadi di Papua [2 tewas] dan di Maluku, NTT serta Sulawesi Utara masing-masing [1 tewas]. 3

8 Konflik Sumber Daya Konflik Sumber Daya periode Januari 2014 Januari 2015 Sepanjang periode tercatat konflik sumber daya sebanyak 925 insiden yang menyebabkan 140 orang tewas, cedera dan 329 bangunan rusak. Rata-rata per bulan jumlah insiden dan tewas sebesar 71 insiden dan 10 tewas per bulan di periode ini. Provinsi Sumatera Utara menempati posisi tertinggi jumlah insiden kekerasan [136 insiden] diikuti Jawa Timur [62 insiden] dan Papua [58 insiden]. Korban tewas terbanyak terdapat di Papua [22 tewas], Maluku [17 tewas], Sumatera Selatan [12 tewas] serta Sulawesi Selatan [11 tewas]. Pemicu utama konflik sumber daya didominasi permasalahan lahan [480 insiden dan 84 tewas] dan akses [208 insiden dan 26 tewas]. Konflik Sumber Daya bulan Januari 2015 Dalam bulan ini tercatat sebanyak 59 insiden yang menyebabkan 5 orang tewas, sedikitnya 57 cedera dan 8 bangunan rusak. Jumlah insiden sedikit mengalami penurunan, namun korban tewas bertambah dibandingkan sebulan sebelumnya. Korban tewas yang tercatat pada bulan ini terdapat di Sumatera Utara dan Sulawesi Utara [masing-masing 2 tewas] dan satu tewas di NTB. Sedangkan pemicu terbesar dalam konflik sumber daya di bulan ini terkait masalah lahan [37 insiden dan 4 tewas] (lihat Grafik dan Tabel Konflik Sumber Daya). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Januari 2015 Data SNPK mencatat kelima korban tewas dalam konflik sumber daya berasal dari insiden yang dipicu permasalahan perebutan akses jalan setapak, perebutan lokasi tambang panas bumi, dan perebutan warisan. Selain itu, insiden-insiden konflik sumber daya yang mengemuka pada bulan ini dapat dikelompokan dalam dua bagian, yakni antara warga dengan perusahaan dan sesama warga. Insiden kekerasan yang menyebabkan korban tewas terjadi pada tanggal 4/1/2015 di Desa Bumi Nyiur, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara, dalam bentuk penganiayaan yang mengakibatkan dua orang tewas. Insiden terjadi ketika empat pelaku Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari 2015) Tabel 2. Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari 2015) Pemicu Insiden Tewas Masalah Lahan 37 4 Masalah Sumber Daya Alam 3 1 Sumber Daya Buatan 1 0 Akses 11 0 Lingkungan 2 0 Gaji/upah/perburuhan 5 0 Sumber Daya Lainnya 0 0 menganiaya dua korban, sepasang suamiistri, yang merupakan tetangga mereka. Pelaku pada awalnya memprotes penutupan jalan setapak yang merupakan akses ke tempat penampungan air. Korban bersikeras menutup jalan tersebut karena mengklaim lahan tersebut miliknya. Setelah cekcok mulut, para pelaku mengeroyok korban. Istri korban yang melihat suaminya dibacok lari untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi namun dikejar dan dibacok hingga tewas. Adapun, satu korban tewas lainnya terjadi akibat konflik perebutan lokasi tambang panas bumi di Desa Maga Lombang, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Bentrokan antara ratusan warga Maga Lombang dengan warga Pasar Maga meletus pada tanggal 20/1/2015, menyebabkan seorang warga Maga Lombang tewas, satu rumah dan satu unit mobil terbakar. Dua korban tewas lainnya berasal dari insiden dipicu perebutan warisan antaranggota keluarga, masing-masing di Desa Pematang Terang, Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada tanggal 27/1, dan di Kecamtan Lape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 20/1/2015. Di Kalimantan Tengah terjadi penganiayaan oleh aparat kepolisian terhadap sejumlah warga di Desa Kamawen, Kecamatan Montalat, Kabupaten Barito Utara pada tanggal 14/1/2015. Insiden kekerasan ini dipicu oleh konflik antara warga dengan perusahaan kelapa sawit PT. Berjaya Agro Kalimantan (BAK). Insiden terjadi saat Total 59 5 acara adat hinting pali, yakni seremoni oleh lembaga adat untuk menetapkan lahan yang sedang sengketa sebagai status quo. Sejumlah polisi bersenjata berusaha membubarkan warga. Media melaporkan, dalam proses pembubaran paksa tersebut sejumlah warga, termasuk anak-anak dan ibuibu dibentak serta ditodong menggunakan senjata api. Seorang warga terluka dan polisi mengamankan 27 warga. Di Riau, sekitar 40 warga merusak pos jaga PT. Diamond Jaya Timber di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, pada tanggal 28/1/2015. Warga merusak dan membakar pos penjagaan yang dijaga oleh aparat keamanan. Warga merasa aparat keamanan menghalangi upaya warga membuka lahan yang kepemilikannya masih dalam sengketa dengan perusahaan. Sebelum insiden pembakaran terjadi, pihak perusahaan dilaporkan menyita dua gergaji mesin milik warga. Di depan markas Kepolisian Kampar Kiri, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, terjadi aksi blokade yang dilakukan warga Desa Lipat Kain Selatan terhadap jalan akses PT. Ganda Buanindo pada tanggal 22/1/2015. Warga melakukan aksi tersebut untuk menuntut agar perusahaan merealisasikan dana CSR yang lebih layak untuk masyarakat. Dalam aksi blokade terjadi pembakaran terhadap satu unit mobil milik perusahaan. Suasana makin panas saat polisi mengamankan seorang warga yang diduga melakukan pembakaran. Warga yang geram 4

9 mendatangi Mapolsek Kampar Kiri dan melempari kantor Mapolsek. Selain itu, tercatat dua kali sengketa antara warga dengan perusahaan terjadi di Sumatera Utara. Pada tanggal 23/1/2015 terjadi perusakan lahan seluas 1 hektar yang disengketakan oleh warga dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III di Desa Talun Kondot, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun. Lahan yang oleh warga ditanami sawit, karet, dan durian menjadi sasaran pembersihan lahan dengan alat berat milik PTPN III. Sebelumnya, pada tanggal 5/1/2015, lima orang luka akibat sabetan senjata tajam dalam bentrokan antara karyawan PTPN II dengan warga di Pasar V, Kelurahan Tandam Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Bentrokan berawal saat 100 karyawan PTPN II akan mengokupasi lahan yang sudah ditanam warga sekitar. Ketika karyawan PTPN III datang, warga menghadang hingga terjadi bentrokan. Bentrokan reda setelah seratusan personil Polri dan TNI menguasai keadaan dan menenangkan pihak yang bertikai. Akibat kejadian tersebut, lima orang luka terkena sabetan parang, rotan dan batu serta sejumlah rumah rusak akibat terkena lemparan batu. Motif dari insiden ini terkait dengan lahan sengketa eks Hak Guna Usaha PTPN II seluas 70 Hektar. Adapun, konflik sumber daya yang melibatkan sesama warga terjadi di Maluku berupa perkelahian antarkampung antara warga Dusun Kawalele dengan Desa Fatmite pada tanggal 7/1/2015 di sekitar Sungai Waetina, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan. Perkelahian ini dilatarbelakangi perebutan batu kali, insiden bermula ketika sebuah dump truck yang memuat batu kali Sungai Waetina dihadang warga Fatmite. Warga memaksa truk menurunkan muatan dan penghadangan diakhiri dengan insiden penusukan terhadap seorang warga yang kemudian memicu perkelahian. Di Sumatera Utara, terjadi bentrokan antara 20 pemuda dengan para pekerja galian C di lahan garapan Jati-Jatian Pasar 8 Tembung di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 15/1/2015. Dalam bentrokan tersebut kedua kelompok mempersenjatai diri dengan berbagai jenis senjata tajam dan benda tumpul. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena polisi cepat datang dan para pelaku melarikan diri. Warga sejak beberapa waktu lalu memrotes aktivitas pengerukan oleh pekerja galian C karena terganggu debu dari kegiatan tersebut. Di Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 13/1/2015 sekitar 50 warga Desa Toto menyerang 10 petani warga Desa Lambo di lokasi persawahan di Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. Insiden kekerasan ini bermula saat warga Lambo sedang membajak sawah, mereka didatangi warga Toto yang mengklaim lahan tersebut sebagai tanah ulayat mereka. Warga Toto pun meminta warga Lambo keluar dari lokasi sawah, namun permintaan ini tidak dipenuhi. Akibat pengeroyokan, satu warga Lambo pingsan dan dua lainnya terluka terkena sabetan parang. Grafik 2. Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari Januari 2015) 200 Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas 5

10 Grafik 3. Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Tewas 6

11 Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Tata Kelola Pemerintahan periode Januari 2014 Januari 2015 Total insiden konflik tata kelola pemerintahan selama periode ini sebanyak 513 insiden dan menelan korban tewas sebanyak 1 orang, mencederai 489 orang serta menyebabkan 193 bangunan rusak. Rata-rata per bulan terjadi 39 insiden. Tercatat sebanyak satu orang tewas pada bulan November November merupakan puncak insiden tertinggi [91 insiden]. Provinsi yang mengalami insiden kekerasan terbanyak terjadi di NTB [46 insiden], Sulawesi Selatan [42 insiden] dan masing-masing [38 insiden] terdapat di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Pemicu kekerasan yang dominan adalah masalah program pemerintah terkait pengaduan dan komplain pelaksanaan/ kebutuhan yang tidak terpenuhi- [174 insiden], masalah kualitas pelayanan publik [105 insiden] dan masalah penegakan hukum [89 insiden]. Konflik Tata Kelola Pemerintahan bulan Januari 2015 Sepanjang bulan ini insiden konflik tata kelola terjadi sebanyak 23 insiden yang berakibat 13 orang cedera dan 7 bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas di bulan ini. Jumlah insiden dan dampak cedera mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, provinsi yang mengalami dampak cedera terbanyak adalah Maluku Utara [4 cedera] dan di Jambi dan Jawa Barat [masing-masing 2 cedera], serta [1 cedera] tersebar di lima provinsi lainnya. Pemicu yang dominan adalah masalah program pemerintah [12 insiden dan 4 cedera] dan kasus korupsi [5 insiden dan 6 cedera] (lihat Grafik dan Tabel Konflik Tata Kelola Pemerintahan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Januari 2015 Di Jawa Timur, dugaan penyelewengan beras untuk keluarga miskin (raskin) di Desa Gulukguluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, diwarnai aksi teror terhadap seorang warga pada tanggal 27/1/2015, diduga teror ini dilakukan karena korban melaporkan penyelewengan program raskin ke polisi. Selain rumahnya dilempari Tabel 3. Jumlah insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari 2015) Pemicu Insiden Cedera Masalah Tender 0 0 Korupsi 5 6 Pelayanan Publik 4 3 Harga Komoditas/ Subsidi 0 0 Program Pemerintah 12 4 Pemekaran Wilayah 0 0 Penegakan Hukum 2 0 Tata Kelola Pemerintahan Lainnya 0 0 batu, korban juga mendapat ancaman pembunuhan dan intimidasi via telepon untuk mencabut laporan. Sementara itu, dugaan penyelewengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Riau juga memicu demonstrasi anarkis sekelompok warga dari Gerakan Masyarakat Panipahan (GEMPA). Mereka menuntut agar Penghulu Panipahan Darat di Kecamatan Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir dicopot karena menghentikan seorang kepala urusan (Kaur) dengan alasan indispliner dan penyimpangan dana BLSM. Aksi tanggal 19/1/2015 tersebut diwarnai perusakan papan nama Kepenghuluan. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), warga melempari kantor dan rumah dinas camat Weweru Utara di Kabupaten Sumba Barat Daya hingga kaca bangunan hancur pada tanggal 27/1/2015. Warga kesal dan marah lantaran adanya penundaan pembagian dana Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, di sektor kesehatan, tercatat dua insiden masing-masing di Lampung dan NTB. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Kota Bandar Lampung, keluarga pasien menganiaya seorang perawat hingga luka pada tanggal 14/1/2015. Insiden terjadi karena pelaku merasa kecewa dengan layanan RSUD. Sementara itu di Nusa Tenggara Barat (NTB), sekitar 300 warga Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur menggelar demonstrasi menolak hasil seleksi perawat di Puskesmas setempat pada tanggal 5/1/2015. Mereka kecewa karena sejumlah tenaga Total honorer yang sudah bekerja selama 5 tahun tidak lolos seleksi. Demonstrasi diwarnai perusakan jendela kaca dan bangunan Puskesmas. Di bidang penegakan hukum, terdapat satu insiden yang menonjol. Pada tanggal 6/1/2015, ratusan massa Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membebaskan dengan paksa seorang tahanan di Polsek Pucanglaban. Mereka tidak terima penangkapan seorang warga setempat yang diduga mencuri kayu jati di lahan Perhutani. Tembakan peringatan oleh polisi tidak menghentikan anarkisme massa. Mereka merusak gembok tahanan dengan menggunakan cangkul dan palu, lalu melarikan tahanan dengan sepeda motor. Dalam perjalanan, massa melewati kantor Kepala Resort Polisi Hutan Panggungkalak dan merusak jendela kaca dan dan pot bunga. Kebijakan baru pemerintah yang memicu insiden kekerasan adalah larangan ekspor bibit lobster. Di Kantor Gubernur NTB di Kota Mataram, sekitar 700 nelayan berdemonstrasi pada tanggal 19/1/2015 menolak surat edaran yang melarang ekspor bibit lobster dan pengiriman antarwilayah di dalam negeri. Warga beralasan, kebijakan tersebut membuat mereka tidak dapat lagi menjual bibit lobster ke pengepul. Demo berujung bentrokan antara polisi dengan nelayan, diwarnai pelemparan batu dan perusakan kaca taman. Polisi menembakkan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa. SNPK juga mencatat protes atas buruknya 7

12 pelayanan publik seperti listrik dan pemadam kebakaran yang diwarnai kekerasan. Di Sulawesi Tenggara, pada tanggal 14/1/2015 warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Buton Utara dan Forum Pemuda Desa Kalibu berunjuk rasa di kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sub Ranting Ereke, Kabupaten Buton Utara memprotes pemadaman listrik yang berkepanjangan. Unjuk rasa diwarnai pelemparan batu yang berakibat pecahnya kaca kantor. Sementara itu, pada tanggal 13/1/2015 terjadi perkelahian antara belasan pemuda dengan lima petugas pemadam kebakaran di Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kejadian bermula ketika petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang datang ke lokasi setelah warga berhasil memadamkan kebakaran diolok-olok sekelompok pemuda. Perkelahian tidak dapat dihindari, tetapi petugas Damkar yang kalah jumlah segera mundur dan melaporkan insiden tersebut ke polisi. Grafik 4. Insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Cedera Grafik 5. Jumlah insiden dan cedera Konflik Tata Kelola Pemerintahan berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Cedera 8

13 Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Pemilihan dan Jabatan periode Januari 2014 Januari 2015 Data SNPK mencatat total 486 insiden yang menyebabkan 8 tewas, 379 cedera dan 138 bangunan rusak selama periode ini. Jika dilihat sepanjang periode ini, rata-rata per bulan terjadi 37 insiden kekerasan. Puncak tertinggi insiden kekerasan terjadi di bulan April 2014 [153 insiden, 3 tewas, 103 cedera dan 40 bangunan rusak] yang sebagian besar terkait pemilihan legislatif. Selama periode ini, provinsi Aceh menempatkan urutan teratas yang mengalami insiden kekerasan terkait konflik pemilihan dan jabatan [91 insiden, 4 tewas, 33 cedera dan 31 bangunan rusak], kemudian diikuti Papua [31 insiden, 2 tewas, 26 cedera dan 14 bangunan rusak] dan Jawa Timur [33 insiden, 19 cedera dan 4 bangunan rusak]. Sedangkan korban tewas lainnya terdapat di Sulawesi Utara dan Gorontalo [masing-masing 1 tewas]. Konflik Pemilihan dan Jabatan bulan Januari 2015 Pada bulan ini, tercatat 9 insiden konflik pemilihan dan jabatan yang berdampak pada sedikitnya 5 orang cedera dan 3 bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas di bulan ini serta korban cedera turun dibandingkan bulan lalu. Insiden kekerasan yang dominan ini, dipicu permasalahan pemilihan dan jabatan di tingkat desa/kelurahan [4 insiden dan 1 cedera] dan pemilihan dan jabatan lainnya [3 insiden dan 4 cedera] (lihat Grafik dan Tabel Konflik Pemilihan dan Jabatan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Januari 2015 Insiden kekerasan yang mengemuka dalam kategori konflik ini adalah konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan kisruh pemilihan kepala desa di Aceh dan Jawa Timur. Konflik internal PPP di tingkat pusat antara kubu PPP versi Muktamar Jakarta dengan Ketua Umum Djan Faridz dengan kubu versi Muktamar Surabaya yang dipimpin Romarhurmuziy berdampak pada kepengurusan Dewan Pengurus Wilayah Tabel 4. Jumlah insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari 2015) Pemicu Insiden Cedera Pemilihan dan Jabatan Tingkat Nasional 0 0 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Propinsi 0 0 Pemilihan dan Jabatan Kebupaten/Kota 1 0 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kecamatan 0 0 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Desa/ Kelurahan 4 1 Terkait Jabatan/Pengaruh/Kekuasaan di dalam Partai Politik 1 0 Jabatan pemerintah lain 0 0 Pemilihan dan jabatan lain 3 4 (DPW) Jawa Timur. Pendukung kubu Djan Faridz memprotes kegiatan silaturahmi yang dilakukan oleh kubu lawan pada tanggal 29/1/2015 di kantor DPW PPP di Jalan Kendangsari Surabaya. Mereka menguasai kantor DPW dengan menjebol pintu pagar dan pintu gedung. Kubu Romahurmuziy yang selama ini secara de facto menguasai kantor tersebut melaporkan insiden tersebut ke polisi. Kubu Djan Faridz menolak aksi tersebut dikatakan sebagai perebutan. Menurut mereka, selama sengketa hukum masih berlangsung, kedua pihak seharusnya dapat menggunakan kantor tersebut. Di tingkat nasional, konflik kedua kubu telah memasuki ranah hukum. SK Kemenkumham yang mengakui legalitas kubu Romarhumurziy di digugat oleh kubu Djan Faridz. Kubu Djan Faridz menang di Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), namun kalah di tingkat banding. Sengketa kini berlanjut ke tingkat kasasi. Sedangkan kisruh pemilihan kepala desa yang terjadi di Desa Sapek di Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, diwarnai insiden perusakan kantor desa pada tanggal 13/1/2015. Para pelaku meluapkan kemarahan karena Bupati Aceh Jaya memutuskan menunjuk seorang warga bernama Buniamin sebagai kepala desa (geuchik) meski yang bersangkutan bukan Total 9 5 peserta Pilkades. Kebijakan tersebut diambil oleh bupati karena dua kontestan pilkades lainnya dianggap bermasalah secara hukum. Penunjukkan Buniamin merupakan rekomendasi Tuha Peut, lembaga adat setempat. Meski demikian, pelantikan Buniamin diprotes sekelompok warga. Mereka membakar kantor desa hingga mengakibatkan kerusakan sebagian bangunan dan perabot. Api tidak melalap seluruh bangunan karena berhasil dipadamkan dengen cepat. Di Jawa Timur terjadi dua insiden terkait pemilihan kepala desa di Desa Gulukguluk, Kabupaten Sumenep. Pada tanggal 8/1/2015, adik kepala desa terpilih dianiaya puluhan orang hingga menderita luka akibat tusukan dan sabetan senjata tajam. Pelaku diperkirakan berasal dari kubu yang kalah. Insiden kedua terjadi dalam bentuk teror pelemparan bom bondet pada tanggal 29/1/2015. Rumah salah seorang pendukung calon kepala desa dilempari empat bom bondet oleh sekelompok orang tidak dikenal pada malam hari. Tidak ada korban pada insiden ini namun pintu rumah, lantai keramik, asbes dan dinding bagian depan rumah korban rusak. 9

14 Peta Insiden Konflik Kekerasan Berdasarkan Medan (469 insiden) Deli Serdang (276 insiden) Batam (166 insiden) Banjarmasin(58 insiden) Palangkaraya (54 insiden) Pekanbaru (81 insiden) Padang (86 insiden) Bengkulu (71 insiden) Kota Palembang (198 insiden) Karawang (75 insiden) Kota Surabaya (169 insiden) Kab. Pasuruan (74 insiden) Kab. Cirebon (63 insiden) Sidoarjo (53 insiden) Jakarta Barat (98 insiden) Depok (72 insiden) Sleman (58 insiden) PROVINSI DKI JAKARTA Jakarta Pusat (149 insiden) Jakarta Timur (61 insiden) Kota Semarang (66 insiden) Yogyakarta (51 insiden) Jakarta Selatan (99 insiden) 10

15 Kabupaten/Kota (Januari Januari 2015) Samarinda (141 insiden) Ternate (70 insiden) Manado (190 insiden) Kota Sorong (80 insiden) Kota Jayapura (95 insiden) Ambon (59 insiden) Palopo (60 insiden) Makassar (233 insiden) Mimika (121 insiden) Kota Kupang (59 insiden) Kab. Bima (51 insiden) Jumlah Insiden Konflik Kekerasan >50 11

16 Grafik 6. Insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas Grafik 7. Jumlah insiden dan cedera Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari 2015) KALIMANTAN TIMUR JAWA TIMUR BENGKULU ACEH JAWA BARAT SULAWESI TENGAH Insiden Cedera 12

17 Konflik Identitas Konflik Identitas periode Januari 2014 Januari 2015 Selama periode ini, konflik identitas tercatat sebanyak 886 insiden yang menewaskan 91 orang, mengakibatkan cedera dan 449 bangunan rusak. Sepanjang periode ini rata-rata tiap bulannya terjadi 68 insiden dan 7 tewas. Puncak tertinggi jumlah insiden dan tewas terjadi di bulan Agustus 2014 sedangkan bulan April 2014 merupakan titik terendah korban tewas [1 tewas]. Data SNPK juga mencatat provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi diantaranya, Sulawesi Selatan [132 insiden], Jawa Barat [84 insiden] dan Sulawesi Utara [65 insiden], sedangkan korban tewas terbanyak dialami Jawa Barat [13 tewas], Papua [12 tewas] dan Sulawesi Selatan [11tewas]. Konflik Identitas bulan Januari 2015 Sepanjang bulan ini,tercatat sebanyak 63 insiden yang berdampak pada 7 tewas, 54 cedera dan 13 bangunan rusak. Jumlah insiden bulan ini mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan pada sebulan sebelumnya. Jumlah insiden dan korban tewas terbanyak bulan ini terdapat di Sulawesi Tengah [5 insiden dan 4 tewas] diikuti Sulawesi Selatan [9 insiden dan 2 tewas] serta [7 insiden dan 1 tewas] di Jawa Timur. Pemicu yang dominan dalam konflik identitas adalah permasalahan antarkampung/geografis [19 insiden], perseteruan antarsekolah/kampus [10 insiden] dan tawuran antarpendukung olahraga [8 insiden]. Namun, korban tewas terbanyak bulan ini dipicu permasalahan antaragama yang berkaitan dengan aksi terorisme [5 tewas] (lihat Grafik dan Tabel Konflik Identitas). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Januari 2015 Insiden konflik identitas yang mengemuka pada bulan ini adalah isu terorisme di Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan NTB dan bentrok antarkampung/desa di Sulawesi Tengah. Tabel 5. Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari 2015) Pemicu Insiden Tewas Antaretnis/antarsuku 4 0 Antaragama 5 5 Intraagama 1 0 Antarkampung/desa 19 1 Antarpendukung Olahraga 8 0 Antarsekolah/kampus 10 1 Konflik Antara Migran/Pengungsi dengan lokal 0 0 Konflik Antara Migran/Pengungsi dengan lokal dan etnis tertentu 0 0 Gender 0 0 Identitas Lainnya 16 0 Di Sulawesi Tengah kelompok pimpinan Santoso kembali menebar teror. Sedikitnya tujuh orang anggota kelompok tersebut melakukan aksi pembunuhan pada tanggal 15/1/2015 di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso tepatnya di Kebun Banoa Ose. Pembunuhan dilakukan terhadap tiga orang warga setempat. Satu orang korban tewas dengan luka tembak. Mayat korban ditemukan pada hari itu juga oleh orangtuanya setelah mendengar suara tembakan. Sementara dua orang korban tewas lainnya ditemukan keesokan hari dengan kondisi yang mengenaskan. Diduga pembunuhan ini merupakan aksi balas dendam para pelaku atas penangkapan sejumlah anggotanya oleh aparat kepolisian. Masih di Kabupaten Poso, pada tanggal 26/1/2015 terjadi aksi baku tembak antara aparat gabungan TNI-Polri dengan kelompok pimpinan Santoso. Baku tembak ini bermula saat aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengawalan terhadap sejumlah warga yang hendak pergi ke kebun di Desa Tangkura diserang secara tiba-tiba oleh kelompok terorisme. Aparat gabungan TNI-Polri yang mendapat serangan melakukan perlawan Total 63 7 balik hingga memaksa kelompok terorisme melarikan diri. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan sejumlah warga yang dikawal berhasil diselamatkan. Tak hanya itu, aparat kemanan juga intesif melakukan perburuan dan penangkapan terhadap kelompok terorisme, upaya ini untuk menekan dan menumpas gerak kelompok terorisme. Beberapa insiden tercatat diantaranya terjadi di Desa Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, NTB. Pada tanggal 8/1/2015 tim gabungan dari anggota Polres Bima dan Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua orang terduga kelompok terorisme jaringan kelompok pimpinan Santoso. Aksi penangkapan tidak berjalan mulus karena mendapat perlawan dari kelompok teroris, hingga mengakibatkan seorang anggota polisi dan seorang kelompok teroris mengalami cedera. Namun, tim gabungan berhasil melumpuhkan keduanya. Selain itu, aparat kepolisian juga mendapatkan sejumlah barang bukti di kediaman mereka. Sejauh ini aparat kepolisian tengah mengembangkan informasi melalui keterangan mereka. 13

18 Grafik 8. Insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari Januari 2015) I pendanaan teror kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan terlibat pada pelatihan militer kelompok Santoso dan Daeng Koro, serta sebagai kurir kelompok MIT pimpinan Santoso Baku tembak juga terjadi saat Densus 88 hendak membekuk seorang terduga teroris di Dusun Larangan Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Insiden yang terjadi pada tanggal 16/1/2015 mengakibatkan pelaku tewas ditempat. Selain itu, pada tanggal 10/1/2015 di Dusun Beringin, Kecamatan Tanalili, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terjadi baku Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas tembak antara Densus 88 dengan seorang anggota teroris jaringan Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pelaku tewas ditembak lantaran menyerang dengan menggunakan senjata api. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pelaku sudah lama menjadi target karena memiliki keterlibatan cukup luas dalam aksi terorisme. Pelaku juga diduga menjadi pendukung Selain itu, fenomena insiden kekerasan yang dilatarbelakangi permasalahan antarkampung/desa pada bulan ini menempatkan posisi terbanyak [19 insiden] yang tersebar di beberapa provinsi. Adapun, permasalahan antarkampung yang merenggut korban tewas terjadi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Insiden kekerasan ini terjadi pada tanggal 18/1/2015 dan dipicu aksi saling lempar batu yang diprovokasi sejumlah pemuda sambil mengendarai sepeda motor. Provokasi itu menyulut ratusan orang dari dua kelompok warga yang masih satu kelurahan itu terlibat bentrokan hingga mengakibatkan seorang warga tewas tertembak senjata rakitan. Bentrokan usai setelah aparat gabungan TNI-Polri datang ke lokasi dan menangkap empat orang yang diduga sebagai provokator. Grafik 9. Jumlah insiden dan tewas Konflik Identitas berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Tewas 14

19 Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Main Hakim Sendiri periode Januari 2014 Januari 2015 Total insiden konflik main hakim sendiri sepanjang periode ini tercatat sebanyak insiden yang berdampak pada 319 tewas, cedera dan 287 bangunan rusak. Jika dilihat rata-rata per bulan, terjadi 362 insiden dan 24 tewas per bulan. Pada periode ini,beberapa provinsi yang mengalami konflik main hakim sendiri terbanyak diantaranya, Sumatera Utara [807 insiden dan 36 tewas] diikuti Jawa Timur [601 insiden dan 29 tewas], Jawa Barat [344 insiden dan 63 tewas], DKI Jakarta [329 insiden dan 12 tewas] dan Sumatera Selatan [311 insiden dan 34 tewas]. Data SNPK mencatat puncak insiden tertinggi terjadi di bulan Januari 2015 sedangkan jumlah korban tewas terendah berada di bulan Maret Tabel 6. Jumlah insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari 2015) Pemicu Insiden Tewas Masalah Harga Diri/Penghinaan 45 3 Kasus Kecelakaan 13 0 Masalah Utang-piutang 2 0 Kasus Pencurian Perselingkuhan 3 0 Pembalasan Atas Perusakan 2 0 Pembalasan Atas Penganiayaan 36 3 Melawan Maksiat 2 0 Melawan Santet 0 0 Main Hakim Sendiri Lainnya 0 0 Total Konflik Main Hakim Sendiri bulan Januari 2015 Selama bulan ini, konflik main hakim sendiri tercatat sebanyak 410 insiden yang telah berdampak pada 16 tewas, 483 cedera dan 23 bangunan rusak. Jumlah insiden bulan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya di peridoe Januari 2014 Januari 2015, namun jumlah korban tewas merupakan yang terendah sejak Maret Selain itu, data SNPK mencatat jumlah korban tewas yang terbanyak diantaranya, Sumatera Selatan dengan korban 3 tewas, masing-masing dua tewas terjadi di Lampung, Banten dan Sulawesi Tenggara serta masingmasing satu tewas tersebar di tujuh provinsi lainnya. Adapun, jumlah insiden konflik main hakim sendiri yang tertinggi terdapat di Sumatera Utara [54 insiden] dan Jawa Timur [44 insiden] (lihat Grafik dan Tabel Konflik Main Hakim Sendiri). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Januari 2015 Pemicu yang dominan dalam insiden konflik main hakim sendiri di antaranya terkait kasus pencurian [307 insiden, 10 tewas dan 379 bangunan rusak] disusul kasus harga diri/penghinaan [45 insiden, 3 tewas dan 48 cedera] dan kasus pembalasan atas penganiayaan [36 insiden, 3 tewas dan 33 bangunan rusak]. Data SNPK mencatat beberapa kasus konflik main hakim sendiri yang mengemuka di antaranya di Lampung, Papua dan Papua Barat. Di Lampung, dua orang yang hendak melakukan aksi pencurian menjadi bulanbulanan warga karena terpergok hendak memasuki rumah salah seorang warga di Desa Ramajani, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur. Insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 12/2/2015 ini mulanya hanya perkelahian dua warga dengan dua pelaku pencurian kemudian sejumlah warga lainnya berdatangan ikut menghakimi pelaku hingga keduanya tewas di tempat. Aksi pengeroyokan tersebut berbuntut panjang, setidaknya sekitar 50 orang lebih warga Gedung Dalam melakukan penyerangan ke Desa Ramajani karena tidak terima warganya tewas dikeroyok dan dituduh hendak mencuri di salah satu rumah warga Desa Ramajani. Penyerangan dan kemarahan warga Gedung Dalam mengakibatkan seorang warga Desa Ramajani mengalami luka bacok. Tak berhenti di situ, para penyerang juga merusak sedikitnya 14 rumah dan satu unit sepeda motor milik warga. Aksi penyerangan baru berhenti saat aparat gabungan TNI-Polri datang ke lokasi dan berhasil mengamankan keadaan agar tidak meluas menjadi bentrok antarwarga. Insiden kekerasan lainnya terjadi pada tanggal 13/1/2015 di Pasar Sanggeng, Desa Sanggeng, Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, di mana ratusan warga melakukan perusakan terhadap rumah milik seorang warga yang diduga pelaku pembunuhan. Aksi perusakan ini terjadi karena ketidakpuasan warga terhadap tiga orang pelaku pembunuhan yang masih bebas berkeliaran dan tidak ada penangkapan oleh polisi. Aparat kepolisian yang datang ke lokasi berhasil menghentikan kemarahan warga dan situasi dapat dikendalikan agar tidak meluas Sedangkan di Papua, dua kelompok warga terlibat bentrok pada tanggal 25/1/2015 di sekitaran Jalan Henggi, Kecamatan Mimika Baru, Kabupaten Mimika. Bentrokan ini dipicu insiden penganiayaan sebelumnya yang dilakukan oleh warga Jalan Henggi terhadap seorang warga Jalan Hasanuddin hingga 15

20 tewas. Aksi saling serang ini mengakibatkan dua rumah warga rusak dan baru berakhir setelah aparat kepolisian datang ke lokasi. Masih di Papua, insiden bentrokan juga terjadi antara warga Gamelia dan Kama dengan keluarga Kapolsek Wamena pada tanggal 15/1/2015 di depan halaman Mapolres Jayawijaya, Kecamatan Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Bentrokan dipicu pembayaran ganti rugi berupa uang 1,5 miliar dan 200 ekor babi yang tidak dipenuhi oleh warga Gamelia dan Kama terhadap pihak keluarga dari Kapolsek Wamena yang tewas setelah dipanah. Pihak warga Gamelia dan Kama hanya sanggup menyerahkan uang 50 juta dan 50 ekor babi. Karena kekurangan inilah pihak keluarga Kapolsek Wamena marah sehingga terjadi aksi saling lempar batu dengan pihak warga hingga mengakibatkan lima orang warga cedera dan satu unit mobil dinas Polres Wamena rusak. Grafik 10. Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas Grafik 11. Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Tewas 16

21 Konflik Separatisme Konflik Separatisme periode Januari 2014 Januari 2015 Konflik separatisme yang terjadi di Papua dan Papua Barat sepanjang periode ini tercatat 48 insiden dengan korban tewas 38 orang, 41 cedera dan 6 bangunan rusak. Di Papua Barat hanya tercatat satu insiden yang menelan satu korban tewas terjadi di Kota Sorong. Selebihnya insiden kekerasan banyak terjadi di Papua. Insiden yang terbanyak terjadi di Puncak Jaya [14 insiden dan 10 tewas] diikuti Lanny Jaya [10 insiden dan 12 tewas], Kota Jayapura [6 insiden dan 4 tewas] dan Mimika [4 insiden dan 5 tewas]. Di periode ini, jumlah insiden dan tewas tertinggi terjadi di bulan Agustus [8 insiden dan 8 tewas]. Konflik Separatisme bulan Januari 2015 Pada bulan ini, tercatat 4 insiden konflik separatisme yang menyebabkan 3 tewas dan sedikitnya 3 orang mengalami cedera, yang keseluruhannya terjadi di Papua. Sejak bulan Agustus 2014, insiden konflik separatisme terus mengalami penurunan meski pada bulan ini, baik jumlah insiden dan tewas naik dibandingkan pada sebulan sebelumnya (lihat Grafik dan Peta Konflik Separatisme) Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Januari 2015 Sebanyak empat insiden konflik separatisme di Papua pada bulan ini terjadi di Kabupaten Lanny Jaya dan Mimika berupa penganiayaan, perusakan dan kontak senjata yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata terhadap masyarakat sipil maupun aparat keamanan. Di Kabupaten Lanny Jaya dua orang karyawan swasta menjadi sasaran penembakan oleh kelompok sipil bersenjata pimpinan Puron Wenda. Insiden pada tanggal 29/1/2015 itu terjadi di Kampung Popome, Desa Popome, Kecamatan Balingga saat kedua korban yang sedang mengangkut solar ke Desa Popome, dihadang dan ditembaki oleh kelompok sipil bersenjata. Selain melakukan penembakan para pelaku juga melakukan perusakan dan pembakaran alat berat jenis excavator. Akibat insiden ini dua orang karyawan mengalami luka tembak terserempet peluru. Sedangkan di Kabupaten Mimika terjadi tiga insiden kekerasan. Pada tanggal 1/1/2015 di Kampung Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika sejumlah kelompok sipil bersenjata melakukan penghadangan dan penganiayaan terhadap dua orang anggota Brimob dan seorang anggota satpam PT. Freeport yang sedang melakukan patroli rutin. Akibatnya, ketiga korban tewas di tempat kejadian dengan sejumlah luka bacok dan luka tembak. Selain itu, para pelaku juga berhasil membawa kabur dua pucuk senjata milik anggota Brimob. Para pelaku berhasil diidentifkasi oleh aparat keamanan, yakni Ayub Waker, Mekson Waker dan Juliman Waker. Ketiganya kini sedang diburu oleh aparat keamanan. Pascainsiden berdarah tersebut, aparat gabungan TNI- Polri menggelar operasai gabungan untuk memburu kelompok sipil bersenjata pimpinan Ayub Waker. Pada tanggal 7/1/2015 di Kampung Utikini, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika aparat gabungan TNI-Polri berhasil mencapai tempat persembunyian para pelaku. Kontak senjata antara aparat gabungan TNI-Polri dengan kelompok sipil bersenjata tak terhindarkan. Kelompok sipil bersenjata yang terdesak memilih melarikan diri dan diketahui seorang anggota yang melarikan diri mengalami cedera luka tembak. Insiden kekerasan lainnya terjadi pada tanggal 13/1/2015 di Jalan Tambang Mile 29, Kota Timika, Kabupaten Mimika, di mana sejumlah orang kelompok sipil bersenjata pimpinan Ayub Waker melakukan pelemparan batu terhadap mobil milik PT. Freeport yang sedang mengantar anggota Polres Mimika. Meski tidak ada korban, diketahui kaca mobil mengalami kerusakan. Grafik 12. Insiden dan dampak Konflik Separatisme (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas 17

22 Peta insiden dan tewas Konflik Separatisme (Januari 2014 Januari 2015) Kepulauan Yapen 4 insiden 2 tewas Puncak Jaya 14 insiden 10 tewas Kota Jayapura 6 insiden 4 tewas Kab. Jayapura 2 insiden Kota Sorong 1 insiden 1 tewas PROVINSI PAPUA BARAT Tidak ada data Dogiyai 1 insiden Deiyai 1 insiden Mimika 4 insiden 5 tewas PROVINSI PAPUA Puncak 3 insiden 3 tewas Lanny Jaya 10 insiden 12 tewas Jayawijaya 2 insiden 1 tewas 18

23 Kekerasan Dalam Penegakan Hukum Kekerasan Dalam Penegakan Hukum periode Januari 2014 Januari 2015 Kasus kekerasan dalam penegakan hukum yang tercatat selama periode ini sebanyak insiden dengan menelan korban tewas sebanyak 210 orang, cedera dan 2 bangunan rusak. Rata-rata per bulan terjadi 155 insiden dan 16 tewas. Di periode ini, puncak insiden tertinggi terjadi di bulan Oktober [187 insiden] dan titik terendah jumlah insiden berada di bulan Juli [93 insiden] sedangkan korban tewas terbanyak terjadi pada bulan Juni [29 tewas] dan korban tewas terendah pada Juli [5 tewas]. Selain itu, provinsi yang mengalami insiden kekerasan dan korban tewas terbanyak dialami Sumatera Selatan [273 insiden dan 23 tewas], Jawa Timur [227 insiden dan 37 tewas], Sumatera Utara [189 insiden dan 11 tewas] dan Jawa Barat [176 insiden dan 45 tewas] Grafik 13. Insiden dan dampak Kekerasan dalam Penegakan Hukum (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas Kekerasan Dalam Penegakan Hukum bulan Januari 2015 Data SNPK mencatat kasus kekerasan dalam penegekkan hukum pada bulan ini sebanyak 176 insiden yang mengakibatkan 17 tewas dan 223 cedera. Jumlah insiden bulan ini tidak mengalami perubahan dibandingkan pada sebulan sebelumnya, namun korban tewas mengalami kenaikan. Provinsi yang mengalami akumulasi insiden dan tewas terbanyak dialami Jawa Barat [24 insiden dan 8 tewas], Lampung [10 insiden dan 2 tewas] dan DKI Jakarta [8 insiden dan 2 tewas] (lihat Grafik Kekerasan Dalam Penegakan Hukum). Grafik 14. Jumlah insiden dan tewas Kekerasan dalam Penegakan Hukum berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Tewas 19

24 Kriminalitas Kekerasan Kriminalitas periode Januari 2014 Januari 2015 Akumulasi insiden kriminalitas selama periode ini tercatat sebanyak insiden yang sedikitnya menelan korban tewas orang, cedera dan 756 bangunan rusak. Jika dilihat rata-rata perbulan terjadi sebanyak insiden dan 142 tewas. Puncak insiden dan tewas tertinggi di periode ini terjadi di bulan Mei [1.656 insiden dan 165 tewas]. Provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi di periode ini terdapat di Sumatera Utara [1.843 insiden] diikuti Jawa Timur [1.570 insiden] dan Sumatera Selatan [1.473], sedangkan korban tewas terbanyak terjadi di Sumatera Selatan [215 tewas], Jawa Timur [171 tewas] dan Jawa Barat [168 tewas]. Kekerasan Kriminalitas bulan Januari Grafik 15. Insiden dan dampak Aksi Kriminalitas (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas Aksi kriminalitas di bulan Januari 2015 tercatat sebanyak insiden yang menyebabkan 106 tewas, 684 cedera dan 39 bangunan rusak. Jumlah insiden dan tewas bulan ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya dan masih lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata per bulan jumlah insiden dan tewas dalam periode Januari 2014 Januari Data SNPK mencatat provinsi yang mengalami insiden tertinggi terdapat di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara masing-masing 106 insiden serta Jawa Timur [103 insiden], sedangkan provinsi yang mengalami korban tewas terbanyak terjadi di Jawa Barat [15 tewas] diikuti Sumatera Selatan [11 tewas] dan Jawa Timur [10 tewas] (lihat Grafik Kriminalitas). Grafik 16. Jumlah insiden dan tewas Aksi Kriminalitas berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Tewas 20

25 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Kekerasan Dalam Rumah Tangga periode Januari 2014 Januari 2015 Selama periode ini kasus KDRT yang terjadi sebanyak insiden yang sedikitnya menelan korban tewas 493 orang serta cedera dan 23 bangunan rusak. Jumlah insiden dan tewas dalam rata-rata per bulan di periode ini sebanyak 184 insiden dan 38 tewas. Puncak insiden tertinggi terdapat di bulan Mei 2014 [216 insiden] dan korban tewas tertinggi [44 tewas] di bulan Januari Adapun, provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi di periode ini terdapat di Sumatera Utara [248 insiden] diikuti Jawa Timur [216 insiden] dan Sulawesi Utara [184 insiden], sedangkan korban tewas terbanyak terjadi di Jawa Timur [67 tewas], Jawa Barat [59 tewas] dan Jawa Tengah [52 tewas] Grafik 17. Insiden dan dampak KDRT (Januari Januari 2015) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Insiden Tewas Kekerasan Dalam Rumah Tangga bulan Januari 2015 Kasus KDRT yang tercatat bulan ini sebanyak 184 insiden dengan korban tewas 44 orang, 101 cedera dan 2 bangunan rusak. Jika dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, jumlah insiden dan tewas bulan ini mengalami peningkatan, bahkan korban tewas bulan ini merupakan yang tertinggi selama periode Januari 2014 Januari Data SNPK juga mencatat provinsi yang mengalami korban tewas tertinggi pada bulan ini terjadi di Jawa Barat [7 tewas], Jawa Tengah [6 tewas] dan masing-masing [5 tewas] di Sulawesi Selatan dan NTB, sedangkan provinsi yang mengalami jumlah insiden terbanyak terdapat di Sumatera Utara [20 insiden] diikuti Jawa Timur [14 insiden] dan Bengkulu [13 insiden] (lihat Grafik KDRT). Grafik 18. Jumlah insiden dan tewas KDRT berdasarkan provinsi (Januari 2015) Insiden Tewas 21

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/02/81/Th. XVIII, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JANUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 0,29 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/08/81/Th. XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JULI 2017 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,86 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 2,29 PERSEN DI

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/07/81/Th. XVIII, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JUNI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN DI KOTA AMBON DAN 1,71 PERSEN DI KOTA TUAL Pada Juni

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/03/81/Th. XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA FEBRUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,18 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI 1,33 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/12/53/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,70 PERSEN Masih melanjutkan trend dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/05/81/Th. XIX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA APRIL 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,76 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 0,16 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/81/Th. XVIII, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA DESEMBER 2015 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,62 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 2,37 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 46/10/31/Th.XIX, 2 Oktober PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER MENGALAMI INFLASI 0,05 PERSEN YANG DISEBABKAN OLEH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XVII, 3 November 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,14 PERSEN Pada Oktober 014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2015 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,73 PERSEN Berbeda dengan bulan sebelumnya,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XVII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,08 PERSEN Pada Mei 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,74 PERSEN Mengawali Tahun 2017, Januari 2017

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN l No. 32/08/14/Th. XII, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 37/08/31/Th.XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN JULI 2017 MENGALAMI INFLASI 0,40 PERSEN YANG DISEBABKAN

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 49/11/31/Th.XIX, 1 November 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2017 MENGALAMI INFLASI 0,06 PERSEN YANG DISEBABKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 80/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN Pada September 2016,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XIX, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,19 PERSEN Oktober 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 41/09/31/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 MENGALAMI INFLASI 0,13 PERSEN YANG DISEBABKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 72/09/21/Th. XI, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN Pada Agustus 2016, gabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 40/08/32/Th. XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2017 INFLASI SEBESAR 0,01 PERSEN Juli 2017 IHK Gabungan Jawa Barat yang meliputi 7 kota yaitu

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/12/81/Th. XIX, 4 Desember 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA NOVEMBER 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI SEBESAR 2,74 PERSEN

Lebih terperinci

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN No. 01/01/14/Th. XI, 4 Januari 2010 BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN Dengan menggunakan tahun dasar 2007=100, pada bulan Desember 2009 Kota Pekanbaru mengalami deflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 16/04/31/Th.XIX, 3 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DKI JAKARTA BULAN MARET MENGALAMI INFLASI 0,05 PERSEN Bulan Maret, harga-harga di DKI Jakarta mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Mei 2016, Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada uari 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI -0.01 PERSEN Mei 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVIII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,21 PERSEN Pada April 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/01/53/Th. XVIII, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 3,41 PERSEN Pada ember 2014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 1,06 PERSEN Pada Juli 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVII, 1 Juli 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada Juni 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 07/02/21/Th.VI, 01 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN JANUARI 2011 INFLASI 1,54 PERSEN Pada Bulan Januari 2011 di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,59 PERSEN Pada Juni 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN l No. 45/11/14/Th. XII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen September 2017

Perkembangan Indeks Harga Konsumen September 2017 Provinsi Nusa Tenggara Timur Perkembangan Indeks Harga Konsumen Nusa Tenggara Timur 0,37 persen Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 0,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,79.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,71 PERSEN Pada Agustus 2014, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 23/05/82/Th XVI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI April 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN Pada April 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,79 PERSEN Maret 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN No. 12/04/14/Th. XI, 1 April SELAMA BULAN MARET KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami deflasi (inflasi negatif)

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI . 36/07/82/Th XVI, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 1,55 PERSEN Pada Juni 2017, Ternate mengalami inflasi sebesar 1,55 persen dengan indeks

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/11/81/Th. XIX, 1 November 20 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA OKTOBER 20 TERJADI DEFLASI SEBESAR 1,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 1,05 PERSEN DI

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 07/02/21/Th.VIII, 01 Februari 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN JANUARI 2013 INFLASI 0,94 PERSEN Pada Bulan Januari 2013 di Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi yang aman dan kondusif merupakan salah satu syarat guna mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena proses penyelenggaraan pemerintahan akan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,17 PERSEN September 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/Th. XIII, 1 November 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2010 INFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 29/06/31/Th.XIX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN MEI 2017 MENGALAMI INFLASI 0,49 PERSEN YANG DISEBABKAN OLEH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2011 INFLASI 0,55 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER 2 Edisi Oktober, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/09/Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2011 INFLASI 0,93 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIII, 1 April 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2010 DEFLASI 0,14 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU No. 16/04/14/Th. XIV, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU MARET, PEKANBARU INFLASI 0,04 PERSEN DAN DUMAI DEFLASI 0,01 PERSEN Bulan, Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,04 persen

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI 2013, No.1161 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.X, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN Pada Februari 2015, dari gabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 60/10/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2011 INFLASI 0,27 PERSEN Pada 2011 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XVIII, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,26 PERSEN Berbeda arah dengan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 54/10/82/Th XV, 03 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,09 PERSEN Pada September 2016, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,09

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI . 01/01/82/Th XVI, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 20, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,32 PERSEN Pada Desember 20, Ternate mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JANUARI SIBOLGA INFLASI 1,82 PERSEN Bulan, Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,82 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Pada 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2011 INFLASI 0,12 PERSEN Pada bulan Mei 2011 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN No. 01/01/1271/Th.XIII, 03 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DESEMBER SIBOLGA INFLASI 2,12 PERSEN Bulan, Sibolga mengalami inflasi sebesar 2,12 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 12/03/32/Th. XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN Februari 2016 IHK Gabungan Jawa Barat yang meliputi 7 kota

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate September 2017, Ternate mengalami Deflasi sebesar 0,51 persen Pada September 2017, Ternate mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XIX, 1 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,76 PERSEN Setelah mengalami deflasi di Februari 2016

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 25/05/21/Th.VI, 02 Mei 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN Pada Bulan April 2011 di Kota Tanjungpinang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No.40/07/Th.XIV, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$18,33 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$18,33 miliar atau

Lebih terperinci

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN No. 21/06/14/Th. XI, 1 Juni 2010 BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan 2010 Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,29

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,14 PERSEN Pada Maret 2014 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM - BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.108/05/21/Th. IV, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM A. BULAN APRIL DEFLASI 0,61 PERSEN Pada Bulan April di Kota Batam terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 58//82/Th XV, 0 November 206 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 206, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,2 PERSEN Pada Oktober 206, Ternate mengalami deflasi sebesar 0,2 persen dengan indeks

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI No.34/02/21/Th. III, 1 Pebruari 2008 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2008 INFLASI 0,92 PERSEN Pada Bulan Januari 2008 di Kota Batam terjadi

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juli 2017

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juli 2017 Provinsi NTT Perkembangan Indeks Harga Konsumen Nusa Tenggara Timur deflasi 0,16 persen Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,99. Dari

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA No BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XIV, 5 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bulan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar 0,46

Lebih terperinci