Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER

2

3 Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat (kesra) merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat tersebut, kita seringkali dihadapkan pada gangguan kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal Desember, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

4 Edisi November, Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: (i) pengumpulan data rutin dan rinci tentang insiden kekerasan berupa informasi waktu, lokasi, bentuk, dan pemicu insiden serta dampaknya; (ii) penerbitan laporan dan data yang diperbaharui setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK menyajikan data dan informasi faktual tentang insiden kekerasan yang menonjol setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK didedikasikan sebagai bahan rujukan untuk pencegahan dan penyusunan kebijakan pengelolaan konflik. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang tersedia secara publik, bersumber dari surat kabar lokal dilengkapi dengan berbagai sumber non-media seperti laporan pemerintah, kajian akademis, dan laporan lembaga swadaya masyarakat. SNPK mengumpulkan data insiden kekerasan sejak tahun 998 dan disajikan melalui portal: Data insiden kekerasan sejak Januari dan seterusnya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Portal SNPK menyajikan data kekerasan dalam empat kategori, yakni (i) konflik (lihat Kotak Definisi); (ii) Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); (iii) kekerasan terkait kriminalitas, dan (iv) kekerasan dalam penegakan hukum. Kategori kekerasan selain konflik dipandang perlu untuk dipantau karena berpotensi menimbulkan konflik sosial. Setiap insiden kekerasan yang tercatat dalam database SNPK dilengkapi dengan kliping berita surat kabar yang digunakan sebagai sumber. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko PMK dengan dukungan Bank Dunia dan The Habibie Center melalui hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa mendatang, Kemenko Kesra mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat sipil. Definisi INSIDEN KEKERASAN adalah tindakan individu, antarindividu, kelompok atau antarkelompok yang menyebabkan atau dapat menyebabkan dampak fisik terhadap manusia (kematian, cedera) atau kerusakan harta benda. KONFLIK adalah peristiwa di mana insiden kekerasan terjadi karena adanya isu/ sengketa yang melatarbelakangi dan pihak tertentu yang menjadi sasaran. Konflik kekerasan mencakup insiden berskala kecil (melibatkan individu) dan berskala besar (melibatkan kelompok). Berdasarkan pemicunya, SNPK membagi konflik ke dalam tujuh jenis, yakni:. Konflik Sumber Daya : insiden kekerasan yang dipicu oleh sengketa sumber daya alam maupun sumber daya buatan (lahan, tambang, akses ke mata pencaharian, gaji, polusi, kerusakan lingkungan).. Konflik Tata Kelola Pemerintahan : insiden kekerasan dipicu oleh kebijakan atau program pemerintah (misalnya pelayanan publik, korupsi, subsidi, kenaikan harga, pemekaran).. Konflik Pemilihan dan Jabatan : insiden kekerasan yang dipicu oleh persaingan dalam pemilihan atau jabatan (termasuk pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah, pemilihan kepala desa, pemilihan jabatan di universitas, lembaga mahasiswa, partai politik, dan lainnya).. Konflik Separatisme : insiden kekerasan yang dipicu oleh upaya pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Konflik Identitas : insiden kekerasan yang dipicu oleh identitas kelompok (agama, etnis, suku, gender, geografis, dan yang melibatkan migran/pengungsi, identitas sekolah, dan antarsuporter olahraga). 6. Konflik Main Hakim Sendiri : insiden kekerasan yang dipicu balas dendam atau respon terhadap ketersinggungan, pencurian, hutang piutang, penghinaan, kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan, termasuk kekerasan terhadap dukun santet dan lokasi maksiat.. Konflik Lainnya : insiden konflik yang pemicunya belum diketahui atau tidak dilaporkan dengan jelas oleh sumber berita. KRIMINALITAS adalah tindakan kekerasan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi isu atau sengketa yang diperselisihkan sebelumnya. Motif tindakan kriminalitas dapat berupa uang (misalnya perampokan atau penculikan) atau kesenangan pribadi, atau kebencian. KDRT adalah tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, di mana anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah. Kekerasan non-fisik tidak dipantau oleh SNPK. KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan resmi dalam upaya penegakan hukum, termasuk penggunaan kekerasan terhadap tersangka/pelaku kriminalitas baik yang dilakukan sesuai kewenangan maupun di luar wewenang aparat keamanan.

5 Edisi November, Gambaran Umum Tren kekerasan di bulan November seluruh jenis kekerasan Data SNPK mencatat total.9 insiden seluruh jenis kekerasan di bulan November yang berdampak pada tewas,.688 cedera dan bangunan rusak. Jumlah insiden dan tewas bulan ini [.9 insiden dan tewas] turun jika dibandingkan pada bulan Oktober [.6 insiden dan tewas]. Jika dibandingkan rata-rata korban tewas per bulan di periode Januari November [9 tewas per bulan], jumlah tewas bulan ini masih lebih rendah. Konsisten dengan bulan-bulan sebelumnya, jenis kekerasan aksi kriminalitas pada bulan ini menempati urutan teratas baik dalam jumlah insiden maupun korban tewas [.6 insiden dan tewas] (lihat Tabel ). Tren konflik kekerasan di bulan November Pada bulan ini, insiden dalam kategori konflik kekerasan yang tercatat dalam data SNPK berjumlah 6 insiden yang berakibat pada tewas, cedera dan bangunan rusak. Adapun, korban tewas dalam insiden konflik kekerasan berasal dari konflik main hakim sendiri [ tewas], konflik sumber daya [ tewas], konflik identitas [ tewas] dan satu tewas berasal dari konflik tata kelola pemerintahan. Jumlah tewas bulan ini tak jauh berbeda dibandingkan pada sebulan sebelumnya. Sedangkan jumlah insiden tertinggi di bulan ini berasal dari konflik main hakim sendiri [ insiden] (lihat Tabel dan Grafik ). Tabel. dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di provinsi (November ) Jumlah Kejadian Jumlah Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Jenis Kekerasan November Oktober Januari - November November Oktober Januari - November November Oktober Januari - November November Oktober Januari - November November Oktober Januari - November Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintahan Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme 6 - Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Tren konflik kekerasan di periode Januari - November Dalam kategori konflik kekerasan tercatat 6.8 insiden yang berlangsung di periode Januari November dan telah mengakibatkan tewas, 8. cedera dan. bangunan rusak. Di periode ini, puncak tertinggi jumlah insiden kekerasan terjadi di bulan April [6 insiden], namun jumlah korban tewas terbanyak terdapat di bulan Agustus [ tewas]. Secara keseluruhan jumlah insiden dan tewas terbanyak selama periode ini berasal dari konflik main hakim sendiri [.9 insiden dan 8 tewas], diikuti konflik sumber daya [86 insiden dan tewas] dan konflik identitas [6 insiden dan 8 tewas]. Selain itu, sebaran insiden dalam kategori konflik kekerasan berdasarkan kabupaten/kota di Indonesia pada periode Januari November dapat dilihat di peta (lihat Tabel, Grafik dan Peta).

6 Edisi November, 8 Grafik. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - November ) Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - November ) Konflik Separa`sme Konflik Iden`tas Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Tata Kelola Pemerintah Konflik Sumber Daya Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- Data SNPK mencatat pada bulan November insiden-insiden konflik kekerasan yang mengemuka adalah: Konflik Main Hakim Sendiri v Konsisten dengan bulan-bulan sebelumnya, konflik main hakim sendiri masih menempati urutan teratas. Data SNPK mencatat insiden konflik main hakim sendiri yang telah mengakibatkan tewas, cedera dan bangunan rusak. Selain itu, tercatat provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi di bulan ini adalah Sumatera Utara [ insiden] diikuti Jawa Barat [ insiden] serta masing-masing 9 insiden di Jawa Timur dan DKI Jakarta. Pemicu yang dominan dalam konflik main hakim sendiri adalah pembalasan atas kasus-kasus pencurian atau perampokan [ insiden dan 8 tewas]. v Dari sekian banyak insiden konflik main hakim sendiri, terdapat satu insiden yang mengemuka yakni bentrokan yang melibatkan dua institusi keamanan negara. ini dilatarbelakangi rasa tersinggung saat terjadi saling pandang dan adu mulut yang kemudian memicu bentrokan antara sejumlah oknum anggota Brimob Polda Kepri dengan oknum anggota Yonif /Tuah Sakti Batam. Akibat bentrokan ini, satu anggota Yonif /Tuah Sakti tewas tertembak dan seorang warga sipil cedera. Konflik Sumber Daya v Data SNPK mencatat insiden konflik sumber daya sebanyak 8 insiden kekerasan yang berdampak pada tewas, cedera dan bangunan rusak. Adapun, pemicu yang paling dominan dalam konflik sumber daya di bulan ini adalah permasalahan atau sengketa lahan [ insiden, 6 tewas, cedera dan bangunan rusak]. Tercatat juga provinsi yang mengalami insiden kekerasan tertinggi yakni Sumatera Utara [6 insiden], Jawa Barat [8 insiden] dan masing-masing 6 insiden terjadi di Jawa Timur dan Maluku. v Pada bulan ini konflik sumber daya yang mengemuka adalah perusakan yang dilakukan sejumlah massa di Kabupaten Buru, Maluku yang mengakibatkan ratusan tenda dan cafe rusak dalam aksi anarkis susulan di Desa UPT Wamsait di Kawasan Tambang Emas Gunung Botak. ini merupakan aksi balas dendam karena perseteruan antarpenambang yang menyebabkan dua orang tewas pada hari sebelumnya. Selain itu, terjadi beberapa insiden kekerasan terkait konflik antara warga dengan perusahaan yang terjadi di NTB dan Sulawesi Utara. Konflik Identitas v Sepanjang bulan ini, tercatat 9 insiden kekerasan yang mengakibatkan tewas, cedera dan 6 bangunan rusak terkait konflik identitas. Sedangkan provinsi yang mengalami insiden kekerasan tertinggi, di antaranya adalah Sulawesi Selatan [9 insiden] diikuti Jawa Barat [ insiden] dan DKI Jakarta [ insiden]. konflik identitas yang terjadi di bulan ini lebih banyak dilatarbelakangi oleh permasalahan antarkampung/geografis [ insiden, tewas, cedera, dan bangunan rusak].

7 Edisi November, v konflik identitas yang mengemuka pada bulan ini adalah bentrok antarkampung yang terjadi di Sulawesi Selatan dan Lampung. Di Sulawesi Selatan bentrok antarkampung terjadi secara beruntun melibatkan warga desa Bara-Baraya Timur, Kecamatan Makassar dengan warga Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Bentrokan ini menelan dua korban tewas dan sedikitnya sembilan orang cedera, empat diantaranya adalah aparat keamanan. Sedangkan bentrok antarkampung di Lampung melibatkan ribuan warga Dusun I dan Dusun II di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Anaktuha, Kabupaten Lampung Tengah, yang dilatarbelakangi dugaan pembunuhan terhadap dua remaja dari salah satu dusun. Akibat bentrokan ini sedikitnya dua orang cedera, kurang lebih 9 rumah rusak, dan ratusan kepala keluarga mengungsi. Konflik Tata Kelola Pemerintahan v Data SNPK mencatat lonjakan yang signifikan baik dalam jumlah insiden dan dampak konflik tata kelola pemerintahan pada bulan ini dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yakni sebanyak 9 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, cedera dan bangunan rusak. kekerasan yang mendominasi selama bulan ini dipicu terkait permasalahan harga komoditas atau subsidi [ insiden, tewas, cedera dan bangunan rusak]. v kekerasan terkait isu tata kelola pemerintahan didominasi oleh demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh mahasiswa yang berakhir ricuh yang terjadi di berbagai provinsi. Tercatat korban tewas akibat demonstrasi menolak kenaikan BBM terjadi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar. Selain itu, tercatat korban cedera terbanyak terjadi di Gedung Radio Republik, Kota Pekanbaru, Riau yang mengakibatkan sebanyak mahasiswa dilaporkan cedera akibat bentrok dengan aparat keamanan. Sedangkan di Bandung, Jawa Barat sejumlah mahasiswa dan polisi terlibat aksi saling dorong, bahkan suasana tambah memanas dan diakhiri dengan bentrokan yang mengakibatkan orang cedera. Konflik Separatisme v Tercatat insiden kekerasan yang berakibat cedera terkait konflik separatisme di Papua. Jumlah insiden konflik separatisme bulan ini terendah dibandingkan lima bulan sebelumnya. v konflik separatisme yang terjadi bulan ini berupa aksi unjuk rasa yang dilakukan kurang lebih anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di kawasan Terminal Monamani, Kecamatan Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua. Aksi ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-6 KNPB, yang kemudian menjadi ricuh. Kericuhan terjadi ketika para pengunjuk rasa memilih bertahan saat aparat keamanan meminta untuk membubarkan diri karena tidak memiliki izin. Sempat terdengar bunyi tembakan dari massa pengunjuk rasa yang kemudian dibalas oleh aparat keamanan. Diduga keras sebagian massa yang berdemonstrasi mempersenjatai diri dengan senjata api rakitan dan senjata tradisional. Akibat bentrokan ini tiga orang anggota KNPB mengalami cedera akibat terkena peluru karet dan orang di antaranya ditangkap aparat keamanan TNI-Polri. Konflik Pemilihan dan Jabatan v Data SNPK mencatat 8 insiden kekerasan dalam konflik pemilihan dan jabatan yang berdampak pada cedera dan bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas dalam bulan ini dan insiden kekerasan yang terjadi mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dua bulan sebelumnya. v Tercatat dua insiden kekerasan yang mengemuka dalam bulan ini. Pertama, demonstrasi menuntut pencopotan jabatan yang dilakukan sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Papua (UNIPA), Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Para mahasiswa menuntut mundur Rektor UNIPA dan menuntut penjelasan pihak rektorat karena diduga telah terlibat dan membawa agenda politik saat melakukan kunjungan ke beberapa negara Uni Eropa. Aksi demonstrasi ini berakhir bentrok yang mengakibatkan sedikitnya tiga dosen dan mahasiswa cedera. Kedua konflik internal Partai Golkar yang memicu terjadinya bentrokan antarkader. Bentrokan terjadi saat sejumlah kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menolak digelarnya rapat pleno DPP Golkar yang membahas persiapan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas). Bentrokan antarkader tersebut mengakibatkan sedikitnya orang mengalami cedera dan puluhan sepeda motor menjadi sasaran perusakan. Konflik Lainnya Dalam kategori konflik lainnya - konflik kekerasan di mana pemicu atau motif belum/ tidak diketahui tercatat 9 insiden kekerasan yang berakibat pada 6 cedera dan bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas dalan insiden kekerasan terkait konflik lainnya.

8 Edisi November, Konflik Sumber Daya Konflik Sumber Daya periode Januari - November Data SNPK mencatat 86 insiden konflik sumber daya yang telah menyebabkan tewas,.9 cedera dan bangunan rusak selama periode Januari November. Rata-rata per bulan terjadi insiden dan tewas pada periode ini. Jumlah insiden dan tewas tertinggi terjadi di bulan Februari [9 insiden] dan Maret [ tewas]. Di periode ini, tercatat provinsi yang mengalami insiden kekerasan tertinggi adalah Sumatera Utara [ insiden] diikuti Papua [ insiden] dan Jawa Timur [ insiden]. Pemicu tertinggi dalam konflik sumber daya di periode ini ialah permasalahan atau sengketa lahan [ insiden, 8 tewas, 699 cedera dan bangunan rusak]. Konflik Sumber Daya bulan November Di bulan ini, tercatat 8 insiden konflik sumber daya yang telah menyebabkan tewas, cedera, dan bangunan rusak. Jumlah insiden dan tewas bulan ini sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan pada sebulan sebelumnya. Pemicu terbanyak dalam konflik sumber daya di bulan ini adalah permasalahan atau sengketa lahan [ insiden, 6 tewas, cedera dan bangunan rusak]. Adapun, provinsi yang mengalami insiden kekerasan tertinggi yakni Sumatera Utara [6 insiden], Jawa Barat [8 insiden] dan masing-masing 6 insiden di Jawa Timur dan Maluku (lihat Grafik dan Tabel Konflik Sumber Daya). -insiden yang mengemuka di bulan November kekerasan pada bulan ini didominasi oleh persoalan konflik pertambangan, konflik lahan, dan perburuhan. Di Kabupaten Buru, Maluku, ratusan tenda dan cafe dirusak masa dalam aksi anarkis susulan di Desa UPT Wamsait di Kawasan Tambang Emas Gunung Botak. kekerasan ini berawal saat seorang penambang asal suku Bugis, Kabupaten Palopo, Sulawesi Selatan ditemukan tewas di Jalur A pada Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (November ) tanggal //. kekerasan ini diduga adalah aksi balas dendam. Sehari sebelumnya, korban terlibat cekcok dan berujung perkelahian hingga menewaskan seorang penambang asal Kabupaten Buru. Pada hari yang sama, insiden tersebut memicu aksi massa dari rekan-rekan korban yang marah. Mereka membakar ratusan tenda-tenda dan tempat usaha milik masyarakat Bugis, serta beberapa cafe di Jalur A dan Jalur B. Polisi yang datang ke lokasi hanya mendapati puing-puing karena massa telah membubarkan diri. Masih di Maluku Utara, pada tanggal // ditemukan satu orang tewas diduga korban pembunuhan yang dipicu konflik tambang yang masih memanas. Korban ditemukan di Bendungan Desa Waelo, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru dengan sejumlah luka tikam. Di provinsi yang sama, terjadi bentrokan antara warga Desa Mede dengan Popilo, keduanya di Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara pada tanggal //. Bentrokan saling lempar batu dipicu sengketa pembagian lahan galian tipe C. Tidak ada korban jiwa karena polisi dibantu Kodim Tobelo berhasil mengendalikan situasi. Konflik antara warga dengan perusahaan tambang PT Anugerah Mitra Graha (AMG) terjadi di Kabupaten Lombok Timur, NTB sebanyak dua kali, yang dipicu oleh penolakan sekelompok warga Pemicu Masalah Lahan 6 Masalah Sumber Daya Alam Sumber Daya Buatan 6 Akses Lingkungan Gaji/upah/perburuhan 6 Sumber Daya Lainnya Total 8 terhadap kegiatan penambangan oleh PT AMG. Pada tanggal 8// warga merusak satu eskavator dan papan nama perusahaan. Warga menilai perusahaan melanggar kesepakatan untuk tidak melakukan aktivitas apapun. Keesokan harinya, terjadi aksi yang lebih anarkis. Warga merusak dan membakar Unit magnetic separator, basecamp, unit generator, pipa dan selang. Tiga rumah milik warga sekitar juga menjadi sasaran. Polisi yang mengamankan lokasi dibantu oleh Satpol PP tidak mampu meredam amuk massa ini. Di Sulawesi Utara, insiden antara warga dengan perusahaan tambang PT JBRM juga terjadi dua kali di lokasi terpisah pada tanggal //. Di Kantor Bupati dan Kantor DPRD Bolaang Mongondow ratusan warga Desa Dumagin A dan Dumagin B berunjuk rasa menuntut pemerintah menerbitkan surat rekomendasi untuk menutup PT JRBM. Sempat terjadi bentrok dan lemparan batu, namun tidak ada korban. Di lokasi pertambangan, terjadi bentrok antara warga dengan aparat yang berupaya mengambil kembali bus milik perusahaan yang disita warga. Upaya petugas mengambil-alih bus perusahaan gagal karena warga yang emosi justru membakar bus tersebut. Penolakan warga terhadap kegiatan penambangan PT JBRM didasari klaim bahwa limbah pertambangan mencemari sungai.

9 Edisi November, 6 9 dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari - November ) Di lokasi tambang pasir di Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten, terjadi konflik kekerasan antara ribuan warga dengan para penambang ilegal. Warga yang telah lama menolak penambangan pasir di lokasi tersebut mendatangi sekelompok penambang dengan membawa golok, linggis, cangkul dan martil pada tanggal //. Mereka merusak dan membakar peralatan tambang pasir sedot ilegal di sepanjang aliran Kali Mati Pontang. Warga menghendaki penambangan ditutup karena mencemari air sungai yang biasa mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari. dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari - November ) Adapun, insiden kekerasan akibat penertiban oleh pemerintah DKI Jakarta terjadi dua kali. Pada tanggal //, sekelompok pengemis dan pemulung yang terjaring razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) oleh Dinas Sosial DKI Jakarta memilih melawan. Mereka melempari petugas dengan batu dan gir motor sehingga dua petugas terluka dan mobil dinas rusak. Razia terhenti dan petugas mengundurkan diri dari lokasi. lainnya adalah penggusuran lahan dan rumah di kawasan Waduk Ria-rio di Jakarta Timur. Warga yang menolak terlibat bentrok dengan sekitar. aparat gabungan Satpol PP, Sudin Kebersihan, Sudin Kebakaran, Sudin Perhubungan, Sudin Perindustrian dan Energi, Polisi dan TNI. Mereka melempari petugas dengan batu dan bom molotov. Massa dapat dibubarkan setelah petugas melepaskan tembakan gas air mata Petugas menahan warga yang kedapatan membawa senjata api. Dua insiden kekerasan terkait isu perburuhan tercatat di Jawa Timur. Di Kabupaten Jombang pada tanggal // terjadi demonstrasi ribuan buruh Pabrik Seng Fong menuntut kenaikan upah minimum yang berujung ricuh. Buruh bentrok dengan ratusan polisi yang menghalangi upaya mereka memasuki kawasan pabrik. Seorang buruh dan satpam luka, sedangkan beberapa motor rusak. Pada tanggal //, di Kabupaten Gresik terjadi perusakan oleh massa terhadap pabrik pupuk PT Hanampi Sejahtera Kahuripan (HSK) di Kawasan Industri Maspion. Massa mendobrak gerbang dan merusak bangunan pabrik pupuk untuk kelapa sawit tersebut. Massa juga mengeroyok 9 8 Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- seorang satpam. diduga terkait dengan sengketa internal perusahaan. Data SNPK juga mencatat sejumlah insiden terkait sengketa lahan. Di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara terjadi bentrokan antara petani penggarap dari Kelompok Tani Mekar Jaya dengan puluhan orang yang diduga dari perusahaan perkebunan PTPN II di Kecamatan Hamparan Perak. Ini adalah bentrokan susulan setelah sebelumnya kedua kelompok pernah terlibat bentrok beberapa bulan silam. Bentrokan kali ini diwarnai beberapa kali letusan senjata api, tapi tidak ada korban jiwa maupun luka. Bentrokan hanya menyebabkan sejumlah sepeda motor dan kaca rumah warga rusak. Sedangkan, konflik sesama petani penggarap lahan bekas miliki PTPN II terjadi di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada //. Puluhan petani penggarap menyerang petani penggarap dari kelompok lain. Para penggarap kabur namun salah satu di antaranya terjatuh dan menjadi bulanbulanan para pelaku. Korban luka parah akibat sabetan kelewang. Polisi yang datang ke lokasi pascainsiden menangkap seorang pelaku dan masih memburu pelaku lainnya. Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya berdasarkan provinsi (November ) 8 6 Inisden 6 6

10 Edisi November, Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Tata Kelola Pemerintahan periode Januari - November Sepanjang periode ini, insiden konflik tata kelola pemerintahan tercatat sebanyak 6 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, cedera, dan 68 bangunan rusak. Rata-rata jumlah insiden per bulan yang terjadi sebanyak insiden. Di periode ini tercatat satu korban tewas di bulan November, di mana sejak bulan terakhir tidak pernah ada korban tewas. Jumlah insiden tertinggi terjadi di bulan November [9 insiden]. Dalam periode ini, insiden kekerasan terbanyak dipicu permasalahan program pemerintah terkait pengaduan dan komplain pelaksanaan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi [6 insiden, 6 cedera dan 6 bangunan rusak]. Selain itu, provinsi yang mengalami insiden tertinggi adalah NTB [ insiden], Sulawesi Selatan [9 insiden] dan Sumatera Utara [6 insiden]. Konflik Tata Kelola Pemerintahan bulan November Di bulan ini, konflik tata kelola pemerintahan mengalami lonjakan tertinggi baik dalam jumlah insiden maupun dampak dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya, yakni 9 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, cedera dan bangunan rusak. Pemicu insiden didominasi isu harga komoditas atau subsidi [ insiden, tewas, cedera dan bangunan rusak] (lihat Grafik dan Tabel Konflik Tata Kelola Pemerintahan) -insiden yang mengemuka di bulan November kekerasan terkait isu tata kelola pemerintahan didominasi oleh demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh mahasiswa yan berakhir ricuh. Demonstrasi yang ber-akhir dengan tewasnya seorang korban terjadi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar pada //. Sekitar mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Aparat kepolisian menghalau mahasiswa dengan menggunakan water canon dan kedua belah Jumlah insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (November ) pihak terlibat bentrokan. Pascabentrokan diketahui seorang warga tewas diduga akibat hantaman benda tumpul. Salah satu demonstrasi yang menyebabkan tingginya korban luka terjadi di Gedung Radio Republik Indonesia, Kota Pekanbaru, Riau, pada tanggal //. Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Riau Menuntut (GERAM) yang berdemonstrasi menolak pengurangan subsidi BBM bentrok dengan polisi. Diawali saling dorong, mahasiswa kemudian melemparkan batu ke arah polisi dan dibalas dengan upaya pembubaran massa dengan menggunakan pentungan. Sebanyak mahasiswa dilaporkan cedera akibat hantaman benda tumpul. Demonstrasi yang menyebabkan banyak korban luka juga terjadi di Bandung, jawa Barat pada tanggal //. Mahasiswa yang tergabung dalam HMI melakukan orasi di Gedung DPRD setempat lalu memaksa masuk ke Gedung DPRD. Mahasiswa dan polisi terlibat aksi saling dorong, bahkan suasana memanas dan diakhiri dengan bentrokan. Jumlah korban dalam insiden ini yaitu; aparat cedera, mahasiswa luka serius dan mahasiswa mengalami luka-luka. Aksi penolakan kenaikan harga BBM juga dilakukan oleh berbagai kelompok Pemicu Cedera Masalah Tender Korupsi Pelayanan Publik 9 Harga Komoditas/Subsidi Program Pemerintah Pemekaran Wilayah Penegakan Hukum 9 Tata Kelola Pemerintahan Lainnya Total 9 mahasiswa di hampir seluruh provinsi di Indonesia yakni Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Selain oleh massa mahasiswa, demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM juga dilakukan oleh elemen buruh. Di Jawa Barat, ribuan buruh berdemo di depan pabrik Honda, di Kawasan Industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, menolak kenaikan harga BBM dan menuntut kenaikan upah minimum setempat pada tanggal //. Terjadi aksi saling pukul antara buruh dengan polisi ketika buruh mencoba menerobos pabrik untuk mengajak lebih banyak buruh untuk ikut berdemonstrasi. Polisi langsung menangkap orang yang dianggap provokator. Di Sulawesi Selatan, maraknya demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan BBM memicu reaksi dari warga yang terganggu. Pada tanggal 8// di depan Kampus Universitas Hasanuddin Makassar, terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan sekelompok warga. Kejadian berawal ketika mahasiswa yang hendak berdemonstrasi menutup jalan raya di depan kampus. Sebagian warga 6

11 Edisi November, yang terganggu menyerang mahasiswa hingga ke dalam kampus. Bentrokan tidak terhindarkan dan kedua pihak saling melempar batu dan bom molotov. Dalam insiden tersebut, sebanyak sepeda motor dan satu gerai ATM terbakar. Warga juga merusak ratusan sepeda dan dua mobil milik mahasiswa. Selain itu, masjid yang berada di dalam kampus tak luput dari lemparan batu. Bentrokan dapat dibubarkan oleh aparat yang dibantu TNI. Akibat dari peristiwa ini tiga orang mengalami cedera. Selain demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, SNPK juga mencatat satu insiden kekerasan yang dipicu kisruh pembagian Kartu Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pada tanggal 9//, pembagian Kartu PSKS di Desa Terjan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang diwarnai keributan. Seorang buruh serabutan memprotes karena ibunya tidak masuk ke dalam daftar penerima kartu bantuan kompensasi kenaikan harga BBM untuk dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari - November ) 6 masyarakat miskin tersebut. Ketika petugas tengah membagikan kartu, pelaku merebut semua kartu dan memukuli korban dengan pentungan hingga cedera Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- Cedera 9 Jumlah insiden dan cedera Konflik Tata Kelola Pemerintahan berdasarkan provinsi (November ) Cedera

12 Edisi November, Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Pemilihan dan Jabatan periode Januari November Data SNPK menghimpun sebanyak 6 insiden konflik pemilihan dan jabatan yang mengakibatkan 8 tewas, 6 cedera, dan bangunan rusak sepanjang periode Januari November. April merupakan puncak tertinggi konflik pemilihan dan jabatan di mana tercatat sebanyak insiden yang berdampak pada tewas, cedera, dan bangunan rusak, yang sebagian besar terkait pemilihan legislatif. Dalam jumlah insiden dan dampak, Provinsi Aceh menempati urutan tertinggi [88 insiden, tewas, cedera, dan bangunan rusak], diikuti Papua [ insiden, tewas, 6 cedera, dan bangunan rusak] dan Jawa Timur [9 insiden, cedera dan bangunan rusak]. Konflik Pemilihan dan Jabatan bulan November Konflik pemilihan dan jabatan di bulan ini tercatat 8 insiden kekerasan yang berdampak pada cedera dan bangunan rusak. Tidak tercatat korban tewas dalam bulan ini. Jika dibandingkan pada dua bulan sebelumnya jumlah insiden kekerasan bulan ini mengalami penurunan (lihat Grafik dan Tabel Konflik Pemilihan dan Jabatan). -insiden yang mengemuka di bulan November konflik pemilihan dan jabatan yang mengemuka di bulan ini terkait isu perebutan jabatan partai politik di DKI Jakarta dan penuntutan mundur rektor di Papua Barat. Di Kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA), Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi pada tanggal //. Aksi demonstrasi para mahasiswa ini menuntut mundur rektor UNIPA dan menuntut penjelasan pihak rektorat terkait kunjugan mereka ke beberapa negara di Uni Eropa. Para mahasiwa menduga rektor telah terlibat dan membawa agenda politik saat melakukan kunjungan tersebut. Aksi mahasiwa yang semula damai berujung ricuh dan saling pukul dengan pihak rektorat yang mengakibatkan tiga dosen serta sedikitnya mahasiwa mengalami cedera. Kericuhan ini reda setelah para pihak membubarkan diri. Di DKI Jakarta terjadi perseteruan internal di tubuh Partai Golkar yang berujung bentrokan pada tanggal //. kekerasan ini terjadi di kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat saat sejumlah kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menolak digelarnya rapat pleno DPP Golkar yang membahas persiapan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas). Suasana makin terasa tegang ketika puluhan kader AMPG tandingan melakukan apel di kantor DPP Golkar yang kemudian memicu bentrokan antarkader. Saling serang dan kejar antarkader reda setelah sebagian kader AMPG tandingan keluar dari kantor DPP Golkar. Akibat bentrokan ini tercatat sedikitnya orang mengalami cedera dan puluhan sepeda motor rusak. Kisruh internal Partai Golkar ini kemudian melahirkan Presidium Penyelamat Partai. Jumlah insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (November ) Pemicu Cedera Pemilihan dan Jabatan Tingkat Nasional Pemilihan dan Jabatan Tingkat Provinsi Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kab./Kota Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kecamatan Pemilihan dan Jabatan Tingkat Desa/ Kelurahan Terkait Jabatan/Pengaruh/Kekuasaan di dalam Partai Politik Jabatan Pemerintah Lain 8 Pemilihan dan Jabatan Lainnya Total 8 8

13 Edisi November, dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari - November ) dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari - November ) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- Jumlah insiden dan tewas Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (November )

14 Edisi November, Edisi November, Peta Konflik Kekerasan Kabupaten/Kota (Januari - November ) Medan ( insiden) Deli Serdang ( insiden) Samarinda ( insiden) Ternate (6 insiden) Pematang Siantar ( insiden) Manado ( insiden) Banjarmasin ( insiden) Pekanbaru (6 insiden) Batam ( insiden) Kota Sorong (6 insiden) Kota Jayapura (86 insiden) Padang ( insiden) Palembang (6 insiden) Karawang ( insiden) Kab. Cirebon ( insiden) Surabaya (8 insiden) Palopo ( insiden) Ambon ( insiden) Bengkulu (6 insiden) Kota Semarang (6 insiden) Makassar (9 insiden) Jakarta Barat (8 insiden) Depok (6 insiden) Sleman ( insiden) Mimika ( insiden) PROVINSI DKI JAKARTA Kab. Pasuruan (66 insiden) Kota Kupang ( insiden) Jakarta Selatan (8 insiden) Jakarta Pusat ( insiden) Jumlah Konflik Kekerasan 6 6 >

15 Edisi November, Konflik Identitas Konflik Identitas periode Januari November Sebanyak 6 insiden konflik identitas terjadi pada periode Januari November dan telah menyebabkan sekurangnya 8 tewas,. cedera, dan bangunan rusak. Pada periode ini, rata-rata per bulan terjadi 69 insiden dan tewas. Bulan Agustus merupakan puncak tertinggi konflik identitas [ insiden dan tewas]. Provinsi yang mengalami insiden tertinggi adalah Sulawesi Selatan [8 insiden], diikuti Jawa Barat [9 insiden] serta Sulawesi Utara [6 insiden]. Sedangkan korban tewas terbanyak dialami Provinsi Jawa Barat [ tewas], Papua [ tewas] dan Sulawesi Selatan [8 tewas]. Konflik Identitas bulan November konflik identitas yang tercatat bulan ini sebanyak 9 insiden kekerasan yang mengakibatkan tewas, cedera dan 6 bangunan rusak. Jumlah insiden bulan ini tidak mengalami lonjakan berarti meski sedikit lebih tinggi dibandingkan sebulan yang lalu, namun dampak bangunan rusak mengalami lonjakan tertinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Provinsi yang mengalami insiden tertinggi adalah Sulawesi Selatan [9 insiden] diikuti Jawa Barat [ insiden] dan DKI Jakarta [ insiden]. Selain itu, konflik identitas yang terjadi di bulan ini lebih banyak dilatarbelakangi oleh permasalahan antarkampung/geografis yakni sebanyak insiden kekerasan yang mengakibatkan sedikitnya tewas, cedera, dan bangunan rusak (lihat Grafik dan Tabel Konflik Identitas). -insiden yang mengemuka di bulan November Bentrok antarkampung marak terjadi selama bulan November, beberapa di antaranya yang mengemuka terjadi di Sulawesi Selatan dan Lampung. Di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak insiden konflik identitas yang dipicu permasalahan antarkampung. Bentrok antarkampung yang mengemuka terjadi secara beruntun melibatkan warga Bara- Baraya Timur, Kecamatan Makassar dengan warga Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Kedua kelompok warga tersebut terlibat bentrokan pada tanggal // di perbatasan kampung dengan menggunakan berbagai macam senjata. Saling serang antara kedua kelompok tidak terbendung Aparat kepolisian tidak berhasil melerai bentrokan karena jumlah aparat yang diturunkan tidak memadai. Bentrokan reda dengan sendirinya dan tidak tercatat korban jiwa. Keesokan harinya, bentrokan kembali berulang di perbatasan kampung. Kali ini bentrokan makin menghebat. Kedua kelompok yang mempersenjatai diri dengan senapan angin, parang, badik dan busur saling serang dan kejar. Aparat kepolisian yang berada di lokasi tidak dapat membendung karena jumlah personil lebih sedikit. Lebih dari dua jam kedua kelompok warga saling lempar batu dan menyerang dengan busur serta senapan angin. Bentrokan mereda setelah sejumlah korban jatuh. Diketahui dua orang tewas, sedikitnya lima orang mengalami cedera, dan sejumlah rumah warga rusak. Usai kejadian itu kedua kelompok warga masih bersiaga untuk mengantisipasi aksi balas dendam menyusul tewasnya dua warga dalam bentrokan. Tak membutuhkan waktu lama untuk keduanya kembali terlibat bentrokan. Pada tanggal 8// sesaat setelah menguburkan jenazah korban bentrokan, sejumlah keluarga dan rekan korban menuntut balas dendam dan menyerang warga Kelapa Tiga dengan mempersenjatai dengan parang, senapan angin, dan busur. Sejumlah aparat keamanan gabungan TNI-Polri berhasil meredakan bentrokan. Akibat kejadian itu, dua anggota polisi dan satu anggota TNI mengalami cedera akibat terkena peluru senapan angin. Sejumlah pihak berupaya memfasilitasi perdamaian dengan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat dari kedua kubu untuk menghindari provokasi dan mengantisipasi bentrok susulan. Deklarasi damai kedua kelompok warga tercapai. Namun, upaya perdamaian yang sudah dicanangkan terusik dengan adanya penembakan busur oleh oknum tak dikenal yang menyebabkan anggota Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas (November ) Pemicu Antaretnis/suku Antaragama Intraagama Antarkampung/desa Antarpendukung Olahraga Antarsekolah/kampus Konflik antara migran/pengungsi dengan lokal Konflik antara migran/pengungsi dengan etnis tertentu Gender Konflik Identitas Lainnya Total 9

16 Edisi November, 9 9 dan dampak Konflik Identitas (Januari - November ) kepolisian terluka pada saat memberikan penyuluhan keamanan dan perdamaian. Sejauh ini, pihak kepolisian telah menangkap dan menetapkan seorang tersangka pelaku penembakan yang mengakibatkan dua orang tewas dalam bentrokan. Upaya penegakan hukum ini bagian dari komitmen perdamaian selain menempatkan beberapa anggota kepolisian di lokasi rawan bentrokan Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- 9 Di Lampung terjadi satu insiden bentrokan antarkampung yang melibatkan ribuan warga Dusun I dan Dusun II di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Anaktuha, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal //. Bentrokan ini bermula dari upaya sejumlah warga Dusun I yang mencari dua orang warganya yang hilang sejak November lalu, yang diduga kuat telah tewas dihakimi massa. Kedatangan mereka ke Dusun II bermaksud mencari tahu keberadaan kedua orang tersebut dan warga Dusun II mengaku tidak mengetahui nasib kedua remaja itu. Di tengah upaya pencarian, di pos ronda milik Dusun II ditemukan bercak darah dan sandal milik dua remaja itu. Temuan ini memicu amarah warga Dusun I. Entah siapa yang memulai, sejumlah warga yang tidak terima atas dugaan pembunuhan ini langsung menyerbu pemukiman warga Dusun II. Warga Dusun II memberikan perlawanan dan terlibat saling serang dengan warga Dusun I. Dalam bentrokan terdengar suara tembakan dari senjata api rakitan 8 9 yang digunakan para warga. Mengetahui bentrokan makin membesar dan berlangsung hingga dini hari itu, sebagian warga dari kedua dusun memilih mengungsi. Akibat bentrokan ini, sedikitnya dua orang cedera, kurang lebih 9 rumah milik kedua dusun hangus terbakar. Selain itu, dua unit traktor, lima unit motor dan satu unit mini bus ikut dirusak dan dibakar. Situasi yang terus memanas menjadi reda setelah. aparat keamanan gabungan TNI-Polri datang ke lokasi. Inisiatif dan pendekatan yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah dibantu Danrem / Garuda Hitam dan Kapolda Lampung mengakhiri bentrokan serta menghantarkan kedua pihak untuk berdamai. Di samping itu, pemerintah kabupaten Lampung Tengah akan membantu warga yang rumahnya hangus terbakar dan menjamin keamanan sejumlah kepala keluarga yang mengungsi untuk kembali ke dusun masing-masing. Selain menetapkan tiga orang tersangka, aparat kepolisian juga telah menangkap dua pelaku yang diduga kuat membunuh dua remaja yang memicu bentrokan. Kedua pelaku yang sempat buron itu berhasil ditangkap di Blitar, Jawa Timur. Jumlah insiden dan tewas Konflik Identitas berdasarkan provinsi (November ) 9 8

17 Edisi November, Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Main Hakim Sendiri periode Januari November Selama periode ini tercatat total.9 insiden konflik main hakim sendiri yang telah menyebabkan 8 tewas,.9 cedera, dan bangunan rusak. Ratarata terjadi sebanyak 9 insiden dan tewas per bulan di periode ini. Puncak insiden dan tewas tertinggi terjadi di bulan Agustus [8 insiden dan tewas]. Sedangkan provinsi yang mengalami jumlah insiden konflik main hakim sendiri tertinggi adalah Sumatera Utara [69 insiden], Jawa Timur [ insiden] dan Jawa Barat [ insiden]. Selain itu, korban tewas terbanyak dialami Jawa Barat [6 tewas] dan [ tewas] masing-masing terjadi di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Konflik Main Hakim Sendiri bulan November konflik main hakim sendiri yang tercatat pada bulan ini sebanyak insiden kekerasan yang mengakibatkan tewas, cedera dan bangunan rusak. Dibandingkan pada dua bulan sebelumnya, jumlah insiden dan tewas bulan ini tidak mengalami penurunan yang berarti. Provinsi yang mengalami jumlah insiden tertinggi di bulan ini ialah Sumatera Utara [ insiden] diikuti Jawa Barat [ insiden] serta masingmasing 9 insiden di Jawa Timur dan DKI Jakarta (lihat Grafik dan Tabel Konflik Main Hakim Sendiri). -insiden yang mengemuka di bulan November aksi main hakim sendiri selama bulan ini lebih didominasi oleh pembalasan atas kasus-kasus pencurian atau perampokan [ insiden dan 8 tewas] dan pembalasan atas penghinaan atau terkait harga diri [ insiden dan tewas]. Namun, tidak jarang aksi main hakim sendiri berubah menjadi bentrokan yang melibatkan banyak orang. Data SNPK menghimpun insiden aksi main hakim sendiri yang berujung bentrok sebanyak insiden kekerasan yang berakibat tewas, 8 cedera dan lima bangunan rusak. Jumlah insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (November ) Dari insiden bentrokan yang disebabkan aksi main hakim sendiri tersebut, terdapat satu insiden yang mengemuka yakni terjadi di Kepulauan Riau di mana aksi main hakim sendiri yang dipicu rasa tersinggung menuai bentrokan antar dua aparatur negara yang melibatkan oknum anggota Yonif /Tuah Sakti Batam dengan Brimob Polda Kepri pada tanggal 9//. bentrokan ini bermula dari saling pandang antara dua anggota Brimob Polda Kepri dengan dua prajurit Yonif /Tuah Sakti saat sedang mengisi bahan bakar minyak hingga terlibat adu mulut. Meski begitu, di antara mereka tidak terjadi kekerasan fisik karena keduanya langsung pergi. Tak lama kemudian sejumlah anggota Yonif / Tuah Sakti mendatangi Mako Brimob di Jalan Trans Balerang, Tembesi, Batam untuk menanyakan keributan yang sempat terjadi di kios bensin itu. Karena tidak puas, sejumlah oknum anggota Yonif /Tuah Sakti merusak kantor administrasi Mako Brimob. Situasi ini sempat diredam dengan adanya pertemuan dan mediasi yang dilakukan oleh Wagub Kepri, Danrem, dan Kasat Brimob. Namun, saat proses perdamaian dan mediasi berlangsung, sejumlah oknum anggota Yonif /Tuah Pemicu Masalah Harga Diri/Penghinaan Kasus Kecelakaan Masalah Utang-Piutang Kasus Pencurian 8 Perselingkuhan Pembalasan Atas Pengerusakan Pembalasan Atas Penganiayaan Melawan Maksiat Melawan Santet Main Hakim Sendiri Lainnya Total Sakti yang bermarkas tak jauh dari Mako Brimob mengepung Mako Brimob. Pengepungan itu membuat situasi makin memanas dan mencekam. Aksi saling tembak-menembak pun pecah antara oknum anggota Brimob Polda Kepri dengan Yonif /Tuah Sakti di sekitaran Mako Brimob Kepri. Hampir selama enam jam terjadi tembak-menembak dan baru berhenti setelah Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal Winston P. Simanjuntak datang ke lokasi bentrokan dan meminta pasukannya kembali ke barak. Akibat bentrokan ini, dilaporkan satu anggota Yonif /Tuah Sakti tewas tertembak dan seorang warga sipil cedera terkena peluru nyasar. Atas insiden tersebut pemimpin TNI-Polri meminta maaf kepada masyarakat dan memastikan siapapun yang terlibat bentrokan akan ditindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku. Sejauh ini, telah dibentuk tim investigasi TNI- Polri untuk bekerjasama mengungkap fakta-fakta. Hasil temuan tim investigasi ini, diharapkan nantinya akan menjadi salah satu landasan penyelesaian hukum dan mengungkap akar permasalahan yang sesungguhnya.

18 Edisi November, dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari - November ) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (November )

19 Edisi November, Konflik Separatisme Konflik Separatisme periode Januari November Data SNPK mencatat insiden kekerasan terkait konflik separatisme yang berlangsung selama periode Januari November dan telah menelan korban tewas orang, melukai lainnya dan 6 bangunan rusak yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Di periode ini, kabupaten yang mengalami jumlah insiden dan tewas tertinggi adalah Kabupaten Puncak Jaya [ insiden dan tewas] dan Lanny Jaya [9 insiden dan tewas]. Sedangkan puncak tertinggi insiden konflik separatisme terjadi di Agustus [8 insiden dan 8 tewas]. Konflik Separatisme bulan November Dibandingkan dengan lima bulan terakhir sepanjang periode Januari November, konflik separatisme pada bulan ini mengalami titik terendah yakni satu insiden kekerasan yang berdampak pada tiga orang cedera yang terjadi di Papua. (lihat Grafik dan Peta Konflik Separatisme) -insiden yang mengemuka di bulan November Tak ada baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan aparat keamanan yang mewarnai insiden yang terjadi pada bulan ini. kali ini berupa demonstrasi yang digelar oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Demonstrasi ini merupakan yang pertama kali terjadi selama periode Januari November sebagaimana data yang dihimpun SNPK. Sedikitnya anggota KNPB melakukan demonstrasi di kawasan Terminal Monamani, Kecamatan Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua pada tanggal 9//. Aksi unjuk rasa ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-6 KNPB. Semula, aksi unjuk rasa berlangsung damai, namun saat aparat keamanan mengimbau massa membubarkan diri karena aksi tersebut tidak memiliki izin, simpatisan KNPB berusaha bertahan. Bentrokan keduanya tak dapat dihindarkan. Aparat keamanan gabungan TNI-Polri melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menghentikan aksi yang berubah menjadi anarkis. Dalam upaya pembubaran tersebut, terdengar tembakan dari kerumunan massa sehingga apara keamanan membalas ke arah bunyi tembakan. Diduga keras sebagian massa yang berdemonstrasi mempersenjatai diri dengan senjata api rakitan dan senjata tradisional. Akibat bentrokan tersebut, tiga orang anggota KNPB mengalami cedera akibat terkena peluru karet dan orang diantaranya berhasil ditangkap aparat keamanan TNI-Polri. Mengutip media lokal, insiden serupa juga terjadi di dan dampak Konflik Separatisme (Januari - November ) dan dampak Konflik SeparaVsme (Januari - November ) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- 6

20 Edisi November, Kabupaten Nabire di mana puluhan anggota KNPB memperingati HUT ke-6 KNPB, namun berhasil dibubarkan oleh aparat keamanan tanpa ada tindak kekerasan. Sejauh ini, dari anggota KNPB yang diamankan oleh aparat keamanan, sebanyak empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Salah satu tersangka yakni Ketua KNPB Kabupaten Dogiyai dijerat pasal tindak pidana makar dan Undang-undang Darurat Nomor Tahun 9 atas kepemilikan sangkur dan amunisi. Sedangkan tujuh orang lainnya dipulangkan karena tidak memenuhi unsur tindak pidana dan hanya dikenai wajib lapor. Dalam data SNPK diketahui bahwa sudah dua kali kasus kekerasan menimpa KNPB pada tahun ini. Pada tanggal 6 Agustus lalu Ketua KNPB Kota Sorong Marthinus Yohame ditemukan tewas di perairan Pulau Nana Dom, Kota Sorong setelah menghilang dari rumah sejak Agustus lalu. Hasil visum tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Sorong menemukan satu luka tembak di dada dan sejumlah luka di perut korban. Diduga kuat korban dibunuh terkait statusnya sebagai Ketua KNPB dan gerakan separatisme. Sekretaris Umum Dewan Pengurus Pusat KNPB, Ones Suhuniap menjelaskan bahwa sejak sepuluh tahun belakang ini sebanyak 8 anggota KNPB telah meninggal tidak wajar dan tidak ada proses hukum atas kematian para korban hingga saat ini. Peta Konflik Separatisme berdasarkan insiden dan tewas di Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat (Januari - November ) Kepulauan Yapen insiden tewas Puncak Jaya insiden tewas Kota Jayapura 6 insiden tewas Kab. Jayapura insiden Kota Sorong insiden tewas PROVINSI PAPUA BARAT Tidak ada data Dogiyai insiden Mimika insiden tewas Puncak insiden tewas PROVINSI PAPUA Lanny Jaya 9 insiden tewas Jayawijaya insiden tewas

21 Edisi November, Kekerasan Dalam Penegakan Hukum Kekerasan Dalam Penegakan Hukum periode Januari November Sepanjang periode ini insiden kekerasan dalam penegakan hukum tercatat.66 insiden yang mengakibatkan 8 tewas,.96 cedera, dan bangunan rusak. Rata-rata terjadi sebanyak insiden dan 6 tewas per bulan di periode ini. Jumlah insiden kekerasan tertinggi dialami oleh Provinsi Sumatera Selatan [6 insiden] diikuti Jawa Timur [96 insiden] dan Sumatera Utara [ insiden]. Selain itu, puncak tertinggi insiden kekerasan terjadi di bulan Oktober [86 insiden], namun korban tewas terbanyak terjadi di bulan Juni [9 tewas]. dan dampak Kekerasan Dalam Penegakan Hukum (Januari - November ) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- Kekerasan Dalam Penegakan Hukum bulan November kekerasan dalam penegakan hukum yang tercatat selama bulan ini sebanyak insiden yang berdampak pada tewas dan cedera. Jumlah insiden bulan ini merupakan yang terendah dibandingkan tiga bulan sebelumnya dan masih lebih rendah dibandingkan rata-rata per bulan jumlah insiden dan tewas di periode Januari November. Selain itu, provinsi yang mengalami insiden terbanyak, ialah Sumatera Selatan [ insiden], Jawa Timur [6 insiden] dan Jawa Barat [ insiden] (lihat Grafik Kekerasan Dalam Penegakan Hukum). Jumlah insiden dan tewas Kekerasan Dalam Penegakan Hukum berdasarkan provinsi (November ) Jumlah insiden dan tewas Kekerasan Dalam Penegakan Hukum berdasarkan provinsi (November ) 6 8

22 Edisi November, Kriminalitas Kekerasan Kriminalitas periode Januari November Data SNPK mencatat total. insiden kriminalitas yang berlangsung sepanjang periode Januari November, yang berakibat pada.99 tewas, 9. cedera, dan 66 bangunan rusak. Rata-rata jumlah insiden dan tewas per bulan di periode ini sebanyak.6 insiden per bulan dan tewas per bulan. Adapun, provinsi yang mengalami insiden dan dampak tertinggi sepanjang periode adalah Sumatera Utara [.6 insiden dan 6 tewas] disusul Jawa Timur [. insiden dan tewas] dan Sumatera Selatan [. insiden dan 8 tewas] dan dampak Aksi Kriminalitas (Januari - November ) Kekerasan Kriminalitas bulan November Tercatat.6 aksi kriminalitas yang berlangsung pada bulan ini dan telah mengakibatkan tewas, cedera dan 6 bangunan rusak. Provinsi yang mengalami insiden dan dampak aksi kriminalitas tertinggi terjadi di Sumatera Utara [ insiden dan tewas], diikuti Sumatera Selatan [9 insiden dan tewas] serta Sulawesi Utara [9 insiden dan tewas]. Jumlah insiden dan tewas di bulan ini mengalami penurunan yang berarti dibandingkan pada delapan bulan sebelumnya selama periode Januari November (lihat Grafik Kriminalitas). Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Nov- Jumlah insiden dan tewas Aksi Kriminalitas berdasarkan provinsi (November )

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN No. 01/01/14/Th. XI, 4 Januari 2010 BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN Dengan menggunakan tahun dasar 2007=100, pada bulan Desember 2009 Kota Pekanbaru mengalami deflasi

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Pada 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/12/53/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,70 PERSEN Masih melanjutkan trend dengan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/Th. XIII, 1 November 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2010 INFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER 2 Edisi Oktober, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/01/53/Th. XVIII, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 3,41 PERSEN Pada ember 2014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,14 PERSEN Pada Maret 2014 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PRUSEDUR PENCEGAHAN KONFLIK, PENGHENTIAN KONFLIK DAN PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN l No. 45/11/14/Th. XII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,59 PERSEN Pada Juni 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XIX, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,19 PERSEN Oktober 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Mei 2016, Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, :

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 07/02/21/Th.VIII, 01 Februari 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM BULAN JANUARI 2013 INFLASI 0,94 PERSEN Pada Bulan Januari 2013 di Kota

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVII, 1 Juli 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada Juni 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN No. 12/04/14/Th. XI, 1 April SELAMA BULAN MARET KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami deflasi (inflasi negatif)

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 07/02/21/Th.VI, 01 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN JANUARI 2011 INFLASI 1,54 PERSEN Pada Bulan Januari 2011 di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 23/05/82/Th XVI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI April 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN Pada April 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU No. 16/04/14/Th. XIV, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU MARET, PEKANBARU INFLASI 0,04 PERSEN DAN DUMAI DEFLASI 0,01 PERSEN Bulan, Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,04 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 80/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN Pada September 2016,

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIII, 1 April 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2010 DEFLASI 0,14 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XVII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,08 PERSEN Pada Mei 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/08/81/Th. XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JULI 2017 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,86 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 2,29 PERSEN DI

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.X, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN Pada Februari 2015, dari gabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,74 PERSEN Mengawali Tahun 2017, Januari 2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI . 36/07/82/Th XVI, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 1,55 PERSEN Pada Juni 2017, Ternate mengalami inflasi sebesar 1,55 persen dengan indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,79 PERSEN Maret 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,71 PERSEN Pada Agustus 2014, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada uari 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XVII, 3 November 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,14 PERSEN Pada Oktober 014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN l No. 32/08/14/Th. XII, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2011 INFLASI 0,55 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 45/09/Th. XI, 1 September 2008 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2008 INFLASI SEBESAR 0,51 PERSEN Pada bulan Agustus 2008 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen

Lebih terperinci

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN No. 21/06/14/Th. XI, 1 Juni 2010 BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan 2010 Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,29

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVIII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,21 PERSEN Pada April 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI -0.01 PERSEN Mei 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,17 PERSEN September 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 72/09/21/Th. XI, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN Pada Agustus 2016, gabungan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/11/81/Th. XIX, 1 November 20 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA OKTOBER 20 TERJADI DEFLASI SEBESAR 1,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 1,05 PERSEN DI

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate September 2017, Ternate mengalami Deflasi sebesar 0,51 persen Pada September 2017, Ternate mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 1,06 PERSEN Pada Juli 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/07/81/Th. XVIII, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JUNI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN DI KOTA AMBON DAN 1,71 PERSEN DI KOTA TUAL Pada Juni

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di sebabkan karena pelecehan seksual dimana adanya fitnah kepada warga masyarakat suku Bali

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 20/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2011 DEFLASI 0,32 PERSEN Pada bulan terjadi deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/03/81/Th. XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA FEBRUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,18 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI 1,33 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/02/81/Th. XVIII, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JANUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 0,29 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI

ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I. D A S

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/05/81/Th. XIX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA APRIL 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,76 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 0,16 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2015 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,73 PERSEN Berbeda dengan bulan sebelumnya,

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XIX, 1 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,76 PERSEN Setelah mengalami deflasi di Februari 2016

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis yang telah dilakukan terkait resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi konflik di Sampit,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. No.337, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.06/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI . 01/01/82/Th XVI, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 20, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,32 PERSEN Pada Desember 20, Ternate mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya, agama, serta aliran kepercayaan menempatkan Indonesia sebagai negara besar di dunia dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XX, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,15 PERSEN Februari 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp. 021-7392315,7392352, Fax. 021-7392317 REKAPITULASI PENANGANAN SARAN DAN KELUHAN MASYARAKAT KOMPOLNAS TAHUN 2016

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/81/Th. XVIII, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA DESEMBER 2015 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,62 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 2,37 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet.

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet. LAMPIRAN a. Pra Pristiwa 1. Bahwa berdasarkan penuturan adik korban, korban memiliki hubungan pertemanan bersama salah satu pelaku, Abiatar. Mereka seringkali minum sagero 1 bersama. Abiatar kerap meminta

Lebih terperinci

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia,

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, Rata-rata Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, 2012-2016 / Bulan Giling Kualitas (Rp/Kg) Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Panen Giling Panen Giling Panen HPP 1)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 16/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2013 INFLASI 0,75 PERSEN Pada Februari 2013 terjadi inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 60/10/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2011 INFLASI 0,27 PERSEN Pada 2011 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/09/Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2011 INFLASI 0,93 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2016 JANUARI 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Pengantar Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2012 SOSIAL. Stabilitas Nasional. Konflik. Penanganan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5315) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/12/81/Th. XIX, 4 Desember 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA NOVEMBER 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI SEBESAR 2,74 PERSEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XVIII, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,26 PERSEN Berbeda arah dengan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2011 INFLASI 0,12 PERSEN Pada bulan Mei 2011 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif di Indonesia, dinamika kehidupan terlalu cepat berubah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan mengakibatkan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 36 / VII / 1 Juli 2004 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI BULAN JUNI 2004 SEBESAR 0,48 PERSEN Pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 38 kota mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM - BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.108/05/21/Th. IV, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM A. BULAN APRIL DEFLASI 0,61 PERSEN Pada Bulan April di Kota Batam terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN No. 02/02/1271/Th.II, 01 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JANUARI SIBOLGA INFLASI 1,82 PERSEN Bulan, Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,82 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.538,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011

Lebih terperinci