PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS
|
|
- Djaja Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012
2 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja 2 E Keterkaitan dengan Sistem AKIP 2 Bab II Penyusunan Penetapan Kinerja A Format Penetapan Kinerja 4 B Pernyataan Penetapan Kinerja 4 C Lampiran Penetapan Kinerja 5 D Tahapan Penyusunan Rincian Penetapan Kinerja 6 Bab III Indikator Kinerja A Kriteria Indikator Kinerja 8 B Perumusan Indikator Kinerja 8 C Indikator Kinerja Pada Tingkat Instansi Pemerintah 10 Bab IV Penyampaian Penetapan Kinerja A Alur dan Ketentuan Penyampaian 11 i
3 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu wujud nyata niat pemerintah untuk memerangi korupsi baik secara represif maupun preventif dan membutuhkan suatu penanganan secara sistematik melalui perbaikan sistem manajemen pemerintahan yang mengedepankan adanya transparansi dan akuntabilitas. Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 9 tahun 2010 secara lengkap menjelaskan dan melampirkan contoh format dari Penetapan Kinerja yang merupakan rangkaian Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Permasalahan yang harus dihadapi adalah bagaimana melihat dan mengukur transparansi, akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah. Disamping itu pada prakteknya, perencanaan dan pengukuran kinerja dilakukan bersamaan pada saat penyusunan LAKIP berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan. Akibat dari kondisi tersebut diatas mengakibatkan hal-hal sebagai berikut : 1. Indikator kinerja kegiatan atau program sering kali tidak memiliki relevansi yang tepat dengan tujuan dan sasaran, menyebabkan ukuran pencapaian sasaran, keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dan visi organisasi sulit diukur. 2. Mendorong instansi pemerintah untuk merekayasa target dan rencana kinerja untuk mendapat hasil capaian kinerja tertentu. 3. Sulit mengukur keberhasilan ataupun kegagalan, karena pada umumnya instansi pemerintah : a. belum jelas perumusan tujuan (goal); b. belum memiliki sasaran strategis yang spesifik, jelas dan terukur; c. belum memiliki secara formal ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategisnya; d. belum berani menetapkan target-target kinerja sebagai bentuk komitmen instansi bagi pencapaian kinerja yang optimal; dan e. belum memiliki sistem pengumpulan data kinerja Dengan adanya penetapan kinerja ini, diharapkan para pemimpin instansi tidak hanya berusaha mendapatkan dan menghabiskan anggaran saja, tetapi juga harus mampu menunjukan serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pimpinannya dan masyarakat. B. Pengertian 1
4 Penetapan Kinerja adalah merupakan tekad dan janji kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para pejabat di setiap instansi pemerintah. Penetapan Kinerja juga merupakan kontrak kerja para pejabat sebagai penerima amanah dan sebagai dasar evaluasi kinerja serta penilaian prestasi pejabat tersebut. Penetapan kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah / unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. C. Tujuan Penetapan Kinerja 1. Tujuan Umum diterapkannya Penetapan Kinerja : a. intensifikasi pencegahan korupsi; b. peningkatan kualitas pelayanan publik; c. percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. 2. Tujuan Khusus : a. meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; b. sebagai wujud komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; c. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; d. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan e. sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. D. Ruang Lingkup Penetapan Kinerja Ruang lingkup penetapan kinerja mencakup tugas pokok dan fungsi organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, terutama terhadap program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan issue strategic yang sedang dihadapi organisasi. E. Keterkaitan dengan Sistem AKIP Penetapan kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), meski belum diatur secara eksplisif dalam Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun Dalam perkembangannya kemudian 2
5 dikeluarkan Permen PAN dan RB Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan penetapan kinerja dimulai dengan merumuskan renstra yang merupakan rencana jangka menengah (5 tahun) yang dilanjutkan dengan menjabarkan kedalam rencana kerja tahunan. Dari renja tersebut diajukan untuk disetujui anggaran yang dibutuhkan, selanjutnya berdasarkan renja tersebut ditetapkan suatu penetapan kinerja yang merupakan kesanggupan dari penerima mandat untuk mewujudkan kinerja seperti yang direncanakan Secara diagramtika, keterkaitan antara penetapan kinerja dalam Sistem AKIP dapat digambarkan berikut ini. 3
6 II. PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA A. Format Penetapan Kinerja Secara umum format penetapan kinerja memuat : 1. Pernyataan Penetapan Kinerja ; 2. Lampiran, yang berisi : a. Program-program Utama; b. Sasaran, yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcomes); c. Ukuran-ukuran kinerja yang jelas, berupa : - Indikator Kinerja Output dan atau outcome - Target untuk masing-masing indikator d. Anggaran untuk setiap program B. Pernyataan Penetapan Kinerja Merupakan pernyataan kesanggupan yang ditandatangani oleh pimpinan intansi/unit kerja penerima amanah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dan persetujuan atas target yang ditetapkan tersebut kepada atasan langsungnya sebagai pemberi amanah. Pernyataan penetapan kinerja memuat : 1. Pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada suatu tahun; 2. Tanggal ditandatanganinya pernyataan penetapan kinerja; 3. Tanda tangan penerima amanah; dan 4. Persetujuan atasan langsung atau pemberi amanah. Contoh pernyataan penetapan kinerja terdapat pada lampiran 1 4
7 PENETAPAN KINERJA TAHUN 20xx BPS KABUPATEN. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja BPS Kabupaten.. yang merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun 20xx sebagaimana daftar terlampir. Penetapan Kinerja BPS Kabupaten. Tahun 20xx disusun menurut satuan kerja eselon IV, yaitu : - Sub Bagian Tata Usaha - Seksi Statistik Sosial - Seksi Statistik Produksi - Seksi Statistik Distribusi - Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik - Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan dan kegagalan organisasi serta menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 20xx.., xx Februari 20xx Kepala BPS Kabupaten...,... NIP C. Lampiran Penetapan Kinerja Lampiran penetapan kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam dokumen penetapan kinerja. Informasi yang disajikan dalam lampiran kinerja ini paling tidak meliputi: 1. Program Utama Merupakan program yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional maupun daerah, sesuai yang ada dalam dokumen Renstra. Dengan demikian terjalin keselarasan program mulai dari RPJM, Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja. Catatan : Nama Program sesuai dengan DIPA tahun yang bersangkutan 5
8 2. Sasaran Strategis adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu satu tahun. 3. Indikator Kinerja, Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja ini dapat berupa output maupun outcome. Indikator Kinerja Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa sebagai hasil langsung dari pelaksanaan kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan. Indikator Kinerja Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah dan merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Untuk lebih jelasnya perihal Indikator Kinerja akan diuraikan pada bab tersendiri. 4. Target Kinerja, Merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator yang akan dicapai dalam suatu tahun tertentu. 5. Jumlah anggaran yang dialokasikan Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan sasaran dimaksud. Jumlah anggaran ini termasuk biaya-biaya tidak langsung yang dapat diidentifikasikan kepada suatu sasaran tertentu, jika tidak memungkinkan disajikan anggaran untuk biaya langsung saja. Data anggaran ini didasarkan pada dokumen anggaran yang telah disetujui dalam DIPA. Contoh lampiran penetapan kinerja terdapat pada lampiran 2 D. Tahapan Penyusunan Rincian Penetapan Kinerja Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penetapan kinerja ini juga mengikuti tahapan pada Sistem AKIP dan tahapan pengalokasian dana, selengkapnya sebagai berikut : 1. mempersiapkan dan menyusun Rencana Strategis; 2. mempersiapkan dan menyusun Rencana Kinerja Tahunan; 3. mempersiapkan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran; menyusun dan menetapkan Penetapan Kinerja. 6
9 Dari tahapan tersebut dapat diketahui adanya keterkaitan antar masing-masing dokumen, yang digambarkan sebagai berikut : Form RS Sasaran Strategis Cara mencapai tujuan dan sasaran Tujuan Indikator Uraian Kebijakan Program Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) Sasaran Startegis Indikator Kinerja Tar get Kegiat an Indikator Kegiatan Form RKT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sat uan Tar get Sasaran Indikator Tar Form PK Strategis Kinerja get Indikator Tar (1) (2) (3) Sasaran Kinerja get (1) (2) (3) Eselon I/Eselon II/Satker Unit Kerja Pendukung 7
10 III. INDIKATOR KINERJA Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan maupun kegagalan instansi pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya dalam rangka mencapai visi dan misinya. A. Kriteria Indikator Kinerja Indikator yang baik, setidaknya memenuhi 7 (tujuh) kriteria, yaitu : 1. Langsung, dapat mengukur sedekat mungkin dengan hasil yang akan diukur; 2. Obyektif, tidak memiliki ambiguitas mengenai apa yang akan diukur, terdapat kesepakatan umum tentang interprestasi terhadap hasil yaitu mempunyai satu dimensi dan tepat secara operasional. 3. Cukup, secara cukup mampu mengukur hasil. 4. Kuantitatif (jika mungkin), indikator dalam angka (jumlah atau persentase nilai dolar, tonase, dsb) lebih mudah diukur dibandingkan dengan indikator kinerja yang bersifat kualitatif. 5. Terinci (jika mungkin), untuk menelusuri adanya partisipasi atau tidak dan kemanfaatan suatu kelompok dalam kegiatan, oleh karena indikator kinerja harus sensitif terhadap perbedaan yang ada. 6. Praktis, apabila data dapat diperoleh pada saat yang tepat dengan biaya wajar atau tidak berlebihan. 7. Dapat diyakini, apakah kualitas data yang memadai untuk pengambilan keputusan dapat diperoleh. B. Perumusan Indikator Kinerja Indikator kinerja dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan kuantitatif dan kualitatif. Agar bermanfaat Indikator kinerja tersebut harus memenuhi karakteristik seperti disebutkan diatas. 1. Indikator Kinerja Kualitatif, dinyatakan dalam bentuk kalimat tanpa ada unsur kuantitatif dan menunjukan kualitas sesuatu. 8
11 Nama Indikator Tingkat kualitas angkutan laut Penjelasan Indikator Kinerja Trasnportasi laut yang dilihat dari luas daerah jangkauan dan efisiensi. Maksud dari indikator ini adalah untuk memberi gambaran mengenai cakupan dan efisiensi transportasi laut di suatu daerah 2. Indikator Kinerja Kuantitatif, mengandung unsur angka atau menyatakan kuantitas sesuatu yang dapat berupa : a. Indikator Kinerja Kuantitatif Absolut, dinyatakan dengan angka absolut, misalnya : PDRB Nama Indikator Penjelasan Indikator Kinerja Produk Domestik regional Brutto. Maksud dari indikator ini adalah untuk memberi gambaran mengenai pendapatan rata-rata suatu daerah secara brutto dalam satu tahun b. Indikator Kinerja Kuantitatif Persentase, dinyatakan dengan menunjukan persentase suatu porsi tertentu, misalnya : Nama Indikator Laju pertumbuhan produktivitas sektor pertanian Penjelasan Indikator Kinerja Laju pertumbuhan produktivitas sektor pertanian (%). Maksud dari indikator ini adalah untuk memberi gambaran mengenai pertumbuhan produktivitas suatu daerah di bidang pertanian dalam satu tahun c. Indikator Kinerja Kuantitatif rasio, dinyatakan dengan menunjukan rasio perbandingan antara sesuatu dengan yang lainnya, misalnya : Nama Indikator Tingkat Melek Huruf Penjelasan Indikator Kinerja Rasio jumlah penduduk melek huruf deng jumlah penduduk. Maksud dari indikator ini adalah untuk memberi gambaran tingkat kualitas hidup manusia, semakin kecil tingkat melek huruf, semakin rendah tingkat pendidikan penduduk dan semakin rendah kualitas hidupnya. d. Indikator Kinerja Kuantitatif indeks, dinyatakan dengan menunjukan indeks, misalnya : 9
12 Nama Indikator Indeks kemiskinan manusia Penjelasan Indikator Kinerja Maksud dari indikator ini adalah untuk memberi gambaran mengenai tingkat kemiskinan di suatu daerah. C. Indikator Kinerja pada Tingkat Instansi Pemerintah Keberhasilan instansi pemerintah merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan instansi tersebut. Indikator kinerja pada tingkat instansi pemerintah sebaiknya menggunakan indikator pada tingkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah secara keseluruhan organisasi. Sedangkan pada pada tingkat unit kerja, indikator kinerja yang digunakan dapat pada tingkat outcome atau output. Indikator kinerja pada tingkat instansi bukan sekedar gabungan dari berbagai indikator kinerja pada unit kerja pendukungnya. Indikator kinerja yang digunakan pada pada unit kerja akan lebih spesifik dan rinci namun harus tetap terjaga keselarasan dan keserasian dengan indikator kinerja pada tingkat instansi pemerintah. Bentuk keselarasan tersebut dapat berupa kesamaan indikator kinerja sasaran pada instansi pemerintah dan unit kerjanya. 10
13 IV. PENYAMPAIAN PENETAPAN KINERJA Penyampaian Penetapan Kinerja oleh BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota dilakukan paling lambat akhir bulan Februari pada setiap tahunnya, demikian pula untuk unit kerja eselon II di BPS Pusat Penyampaian Penetapan Kinerja ini dilakukan secara berjenjang mulai unit kerja yang paling rendah hingga unit kerja eselon I menyampaikan kepada kepala BPS RI melalui Sekretaris Utama. Batas waktu penyampaian didasari pertimbangan untuk dapat ditelaah dan diselaraskan dengan Penetapan Kinerja BPS RI. Penyampaian Penetapan Kinerja dilakukan dengan alur dan ketentuan sebagai berikut: 1. Kepala BPS Kabupaten/Kota menyampaikan kepada Kepala BPS Provinsi yang menjadi atasan langsungnya, tembusan disampaikan kepada Kepala BPS RI melalui Sekretaris Utama. 2. Kepala BPS Provinsi menyampaikan kepada Kepala BPS RI yang menjadi atasan langsungnya melalui Sekretaris Utama. 3. Pimpinan Unit kerja eselon II menyampaikan kepada pejabat eselon I yang menjadi atasan langsungnya, tembusan disampaikan kepada Kepala BPS RI melalui Sekretaris Utama. 4. Pimpinan Unit kerja eselon I menyampaikan kepada Kepala BPS RI yang menjadi atasan langsungnya melalui Sekretaris Utama. 5. Kepala BPS RI menyampaikan Penetapan Kinerja BPS RI kepada Presiden melalui Menteri PAN dan RB Alur dokumen penetapan kinerja terdapat pada lampiran 3 11
14 Lampiran - 1 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 20xx Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : : Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Jabatan : Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 20xx ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua Jakarta, Februari 20xx Pihak Pertama... NIP NIP. 12
15 PENETAPAN KINERJA TAHUN 20xx BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN... Lampiran - 2 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) Tujuan I : Tujuan II : 2.1 ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TAHUN 20xx PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH (Rp) (1) (2) TOTAL...,... Februari 20xx Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten..., 13
16 Alur Penyampaian Penetapan Kinerja (PK) BPS Pusat Lampiran 3 Eselon II Eselon I BPS RI Presiden Kemen PAN & RB K PK II PK II PK II Monitoring Evaluasi PK I PK I PK I PK BPS PK BPS Monitoring Evaluasi 14
17 Alur Penyampaian Penetapan Kinerja (PK) BPS Daerah BPS Kab/Kota BPS Provinsi BPS RI Kemen PAN & RB PK Kab/ Kota PK Kab/ Kota PK Kab/ Kota PK Prov PK Prov Monitoring Evaluasi 15
BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat menjadi salah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIAK
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13
Lebih terperinciPenataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik. Adapun
Lebih terperinciI. Pengertian BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
- 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1-1? 134Hoci 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAJENE 2016
PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAJENE 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAJENE KATA PENGANTAR Perjanjian Kinerja adalah merupakan tekad dan janji kinerja tahunan yang akan dicapai
Lebih terperinci2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah
No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL
PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN
Lebih terperinci2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Laporan Kinerja. PTN. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman
Lebih terperinciSISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur
Lebih terperinciJambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS
Lebih terperinciKAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI
F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA
1 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJADAN TATA CARA REVIU
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba
No.904, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. SAKIP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
MAHKAMAH SYAR IYAH JANTHO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Satuan Kerja : Mahkamah Syar iyah Jantho Jln. T. Bachtiar Panglima Polem, SH, Kota Jantho Telp/Fax : (0651) 92417 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo
No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG
PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMATRIK RENSTRA
ALUR PIKIR PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) Dasar Hukum: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Peraturan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2012 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAFTAR
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan
Lebih terperinciMENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja
Lebih terperinciPENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016 Jln. Sam Ratulangi No. 20 Manado 95111 Telp. 0431-862491 Fax. 0431-862091 www.pt-manado.go.id pt_mdo_mari@yahoo.co.id Dengan memanjatkan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA DI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinci2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U
No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SISTIM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 568 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I
PERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I BAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN, BIRO PERENCANAAN 29 JUNI 2016 1 PERPRES
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA TAHUN ANGGARAN 2017
PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANGKA 2017 KATA PENGANTAR Dalam rangka melihat dan mengukur transparansi, akuntabilitas, dan
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L
No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
KATA PENGANTAR Laporan Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hilir Tahun Anggaran 2016 ini dibuat berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Permen
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat dituntut untuk lebih mengedepankan aspek hasil ( result)
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
2013, No.1436 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN
Lebih terperinciAdapun yang melatarbelakangi perlunya penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik. Adapun
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI
LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Akuntabilitas Kinerja Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum
BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN
Lebih terperinci2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN
Lebih terperinci2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2015 POLRI. Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Laporan. Penyusunan. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015
Lebih terperinciL A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian
Lebih terperinciBMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUNAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) TAHUN 2017 PENGADILAN NEGERI BUNTOK KELAS II JL' Pf L,TA RAYA NO. 20 BUNTOK nttp://www.pn-buntok.go.id Halaman IIP m m \ DAFTAR ISI Daftar
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinci2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI. Pengantar
REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas
Lebih terperinciDR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
DR. ASROPI, SIP, MSi asropi0703@gmail.com 081386099760 SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dr. Asropi, SIP, MSi- Lembaga Administrasi Negara Curriculum Vitae Nama : Dr. Asropi,
Lebih terperinciDINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS
Lebih terperinciPENYUSUNAN LAPORAN KINERJA
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN
Lebih terperinciRINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011
RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 ARAH KEBIJAKAN Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
Lebih terperinciPerencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY
EKSEKUTIF SUMMARY Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan suatu bentuk format pertanggung-jawaban instansi pemerintah yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan pelaksanaan rencana
Lebih terperinci2 disusun, dan disampaikan secara tertulis, periodik, dan melembaga. Instansi pemerintah mempertanggung-jawabkan dan menjelaskan keberhasil-an dan keg
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.07/UM.001/MPEK/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke
No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )
INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG Daftar Isi KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI
Lebih terperinciSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Oleh: Endang Wahyudi Kepala Bagian Akuntabilitas dan Pelaporan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Oleh: Endang Wahyudi Kepala Bagian Akuntabilitas dan Pelaporan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 29 Juli 2016 ROADMAP RB 2015-2019
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N
LAMPIRAN KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 700/2129/1.1/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PETUNJUK TEKNIS EVALUASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas Pokok dan Fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar hukum Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sebagai
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERPRES 29 TENTANG SAKIP RPJMD Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Strategis Rencana Kinerja Tahunan Daftar Penetapan Anggaran
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN
IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN PENJELASAN SINGKAT TENTANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) Perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam
No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.
KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik. Adapun
Lebih terperinci