PUTUSAN Nomor 127/Pdt.G/2010/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar

Transkripsi

1 1 PUTUSAN Nomor 127/Pdt.G/2010/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan pegawai negeri sipil di BKDH, bertempat tinggal di Jalan Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten Polewali Mandar, selanjutnya disebut termohon konvensi/penggugat rekonvensi/pembanding. melawan TERBANDING, umur 44 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S.1, pekerjaan pegawai negeri sipil di Dinas, bertempat tinggal di Jalan BTN (belakang Madrasah), Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten Polewali Mandar, selanjutnya disebut pemohon konvensi/tergugat rekonvensi/terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca putusan dan berkas perkara yang bersangkutan, telah membaca pula dan memeriksa semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding. TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Polewali Nomor 106/Pdt.G/2010/PA Pol., tanggal 17 Juni 2010 M., bertepatan dengan tanggal 27 Jumadilakhir 1431 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut ; Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan pemohon. 2. Mengizinkan pemohon TERBANDING untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap termohon PEMBANDING di depan sidang Pengadilan Agama Polewali. Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan penggugat sebagian dan menolak hal yang selebihnya. 2. Menyatakan anak yang bernama : 2.1. ANAK TERBANDING, umur 11 tahun.

2 ANAK TERBANDING, umur 3 tahun ANAK TERBANDING, umur 1 tahun, Adalah di bawah pemeliharaan tergugat (TERBANDING). 3. Menyatakan harta berupa : - Satu buah televise merek Panasonic 18 inc. - Satu buah kulkas merek Nasional. - Satu buah kompor gas merek Rinnai beserta tabung. - Satu buah mesin air merek Simizu. - Satu buah lemari bupet kayu jati (tempat televisi). - Satu buah lemari kaca tiga pintu terbuat dari kayu. - Dua buah tempat tidur, satu buah rosban kayu ukuran No. 1 dan satu buah sprin bed, ukuran No Satu buah lemari Tolet kayu. - Satu buah lemari pakaian 2 pintu terbuat dari kayu. - Satu buah motor Honda Supra 125 cc warna hitam kuning DC 3032 AC - Satu buah meja makan bundar terbuat dari kayu tanpa kursi - Lima buah kursi plastic - Lemari gantung dapur terbuat dari kayu 3 pintu. - Uang yang masuk dalam pembangunan rumah sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah). Adalah harta bersama antara penggugat dengan tergugat. 4. Menyatakan seperdua dari harta bersama tersebut di atas adalah hak penggugat dan seperdua lagi adalah hak tergugat. 5. Menghukum tergugat untuk menyerahkan seperdua dari harta tersebut kepada penggugat dan apabila tidak dapat dibagi secara natura / riil, maka obyek tersebut dapat dinilai dengan uang dan atau dijual lelang kemudian hasilnya dibagi dan diserahkan kepada penggugat. 6. Menyatakan harta berupa : Rumah semi permanent seluas 7,25 m x 13,40 m berdiri di atas tanah perumahan dengan ukuran 10,25 m x 34,80 m yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar dengan batas-batas sebagai berikut : - sebelah utara : jalanan - sebelah timur : jalanan - sebelah selatan : Pak Aben

3 3 - sebelah barat : Jalanan Adalah harta bawaan tergugat. 7. Menghukum tergugat untuk menyerahkan mut ah terhadap penggugat berupa uang sebesar Rp ,00 ( dua juta rupiah ). Dalam Konvensi dan Rekonvensi : Menghukum pemohon konvensi/tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,00 (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah). Membaca akte permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Polewali yang menyatakan bahwa pada hari Selasa, tanggal 29 Juni 2010, termohon telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Polewali tersebut dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada pihak lawannya/pemohon dengan sempurna. Bahwa kepada pembanding dan terbanding telah diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas perkara. Bahwa sehubungan dengan perkara ini pembanding tidak mengajukan memori banding. TENTANG HUKUMNYA Menimbang bahwa permohonan banding yang diajukan oleh pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa karena pembanding tidak mengajukan memori banding, maka Pengadilan Tingkat Banding tidak mengetahui hal-hal yang menjadi keberatan pembanding terhadap putusan tingkat pertama, maka Pengadilan Tingkat Banding akan mempertimbangkan proses pemeriksaan dan putusan tingkat pertama secara keseluruhan. Dalam Konvensi. Menimbang, bahwa atas dasar yang telah dipertimbangkan pada putusan Pengadilan Tingkat Pertama dalam perkara ini dapat disetujui oleh Pengadilan Tingkat Banding tentang keadaan rumah tangga pemohon dengan termohon yang sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yang pada akhirnya terjadi pisah tempat tinggal yang mengakibatkan rumah tangga pemohon dengan termohon tidak dapat lagi dipertahankan dan jalan yang terbaik bagi keduanya adalah perceraian. Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan Tingkat Banding akan menambah dan memperbaiki pertimbangan sebagai berikut.

4 4 Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara pada tingkat pertama, pada jawaban termohon konvensi pada pokoknya menyatakan bahwa ia mengambil utang karena tidak diberikan nafkah oleh pemohon konvensi yang dalam pemeriksaan selanjutnya pemohon kenvensi tidak pernah menjawabnya, dalam replik pemohon konvensi langsung menjawab rekonvensi, demikian pula dalam pemeriksaan selanjutnya, sehingga tidak jelas apakah termohon konvensi mengambil utang, karena pemohon konvensi tidak memenuhi kewajibannya sebagai suami yang berkewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya, ataukah karena kesalahan termohon sendiri sehingga ia sering mengambil utang, oleh karena itu termohon/istri dalam hal ini tidak serta merta dapat dianggap nusyuz. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, dan oleh karena pemohon yang menghendaki terjadinya perceraian (cerai talak), sesuai dengan pasal 149 (a.b) maka kepada pemohon dibebani untuk memberikan nafkah iddah, dan mut ah yang disesuaikan dengan kemampuan pemohon sebagai pegawai Negeri yaitu mut ah sejumlah Rp ,- (dua juta rupiah) dan nafkah iddah sejumlah Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, untuk itu memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Polewali mengirim sehelai penetapan ikrar talak kepada pegawai pencatat nikah Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat perkawinan dilangsungkan atau tempat tinggal pemohon dan termohon. Menimbang, bahwa selain menambah pertimbangan seperti tersebut, Pengadilan Tingkat Banding berpendapat perlu pula memperbaiki amar putusan yang tercantum pada putusan tingkat pertama, sehingga putusan tersebut dapat dikuatkan dengan memperbaiki amar putusannya. Dalam Rekonpensi. Menimbang, bahwa atas dasar yang telah dipertimbangkan pada putusan Pengadilan Tingkat Pertama tentang harta bersama dapat disetujui oleh Pengadilan Tingkat Banding. Menimbang, bahwa dalam hal pemeliharaan anak dan biaya pemeliharaan anak, Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan Pengadilan Tingkat Pertama. Menimbang, bahwa hal yang menjadi dasar pertimbangan pada Pengadilan Tingkat Pertama, sehingga permohonan penggugat rekonvensi untuk pemeliharaan

5 5 anak (hak hadhanah) tidak dapat diterima, telah dipertimbangkan Pengadilan Tingkat Banding pada konvensi, dan pertimbangan tersebut juga menjadi pertimbangan dalam rekonvensi ini, sehingga untuk pemeliharaan anak (hak hadhanah) terhadap ketiga orang anak yang lahir dalam perkawinan penggugat dan tergugat ; 1. ANAK TERBANDING, umur 11 tahun. 2. ANAK TERBANDING, umur 3 tahun. 3. ANAK TERBANDING, umur 1 tahun. Jatuh kepada penggugat rekonvensi/ibu (PEMBANDING), sesuai dengan pasal 105 (a), 156 (a) KHI. Menimbang, bahwa karena pemeliharaan anak (hak hadhanah) jatuh kepada penggugat rekonvensi/ibu, maka tergugat rekonvensi/bapak berkewajiban memberikan biaya pemeliharaan dan pendidikan untuk anak-anaknya tersebut, sesuai dengan pasal 149(d) dan pasal 156 (d) KHI untuk itu dengan mempertimbangkan kemampuan penggugat dan kebutuhan ketiga orang anaknya tersebut, maka Pengadilan Tingkat Banding membebankan kepada tergugat untuk memberikan biaya pemeliharaan (hadhanah) kepada ketiga orang anaknya tersebut sejumlah Rp ,- (sembilan ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa dan dapat berdiri sendiri. Menimbang, bahwa pada putusan tingkat pertama pada amarnya ditetapkan tentang harta bawaan yang tidak pernah diminta oleh salah satu pihak, oleh karena itu amar tersebut seharusnya tidak ada. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka putusan tingkat pertama tentang rekonvensi harus dibatalkan dengan mengadili sendiri yang amarnya berbunyi sebagaimana tersebut dibawah ini. Dalam Konvensi dan Rekonvensi. Menimbang, bahwa berdasarkan pada pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada pemohon konvensi/terbanding dan pada tingkat banding dibebankan kepada penggugat rekonvensi/pembanding. Mengingat segala Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan dalam perkara ini. MENGADILI

6 6 - Menyatakan permohonan banding termohon konvensi/penggugat rekonvensi/pembanding dapat diterima. Dalam Konvensi. - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Polewali Nomor 106/Pdt.G/2010/PA Pol., tanggal 17 Juni 2010 M. bertepatan dengan tanggal 4 Rajab 1431 H., dengan perbaikan amar sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : - Mengabulkan permohonan pemohon. - Memberi izin kepada pemohon TERBANDING untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap termohon PEMBANDING didepan sidang Pengadilan Agama Polewali. - Menghukum pemohon memberikan mut ah kepada termohon sejumlah Rp ,- (dua juta rupiah). - Menghukum pemohon memberikan nafkah iddah kepada termohon sejumlah Rp (satu juta lima ratus ribu rupiah). - Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Polewali untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tempat perkawinan dilangsungkan atau tempat tinggal pemohon dan termohon. Dalam Rekonvensi. - Membatalkan putusan Pengadilan Agama Polewali Nomor 106/Pdt.G/2010/PA Pol., tanggal 17 Juni 2010 M., bertepatan dengan tanggal 4 Rajab 1431 H., dengan mengadili sendiri. - Mengabulkan gugatan penggugat sebagian. - Menyatakan anak yang bernama ; - ANAK TERBANDING, umur 11 tahun. - ANAK TERBANDING, umur 3 tahun. - ANAK TERBANDING, umur 1 tahun, adalah dibawah pemeliharaan penggugat ( PEMBANDING ). - Menghukum kepada tergugat rekonvensi untuk memberikan biaya pemeliharaan kepada ketiga orang anaknya tersebut sejumlah Rp ,- (sembilan ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa atau dapat berdiri sendiri. - Menyatakan harta berupa : - Satu buah televisi merek Panasonic 18 inc. - Satu buah kulkas merek Nasional. - Satu buah kompor gas merek Rinnai beserta tabung.

7 7 - Satu buah mesin air merek Simizu. - Satu buah lemari bupet kayu jati ( tempat televisi ). - Satu buah lemari kaca tiga pintu terbuat dari kayu. - Dua buah tempat tidur, satu buah rosban kayu ukuran No. 1 dan satu buah sprin bed, ukuran No Satu buah lemari tolet kayu. - Satu buah lemari pakaian 2 pintu terbuat dari kayu. - Satu buah motor Honda Supra 125 cc warna hitam kuning DC 3032 AC. - Satu buah meja makan bundar terbuat dari kayu tanpa kursi. - Lima buah kursi plastic. - Lemari gantung dapur terbuat dari kayu 3 pintu. - Uang yang masuk dalam pembangunan rumah sebesar Rp ,- (lima juta rupiah). adalah harta bersama antara penggugat dengan tergugat. - Menyatakan seperdua dari harta bersama tersebut di atas adalah hak (bagian) penggugat dan seperdua lainnya adalah hak (bagian) tergugat. - Menghukum tergugat untuk menyerahkan seperdua dari harta tersebut kepada penggugat rekonvensi dan apabila tidak dapat dibagi secara natura/riil, maka obyek sengketa tersebut dapat dinilai dengan uang atau dijual lelang, dan hasilnya dibagi seperdua untuk penggugat dan seperdua untuk tergugat. - Menolak gugatan, penggugat selebihnya. Dalam Konvensi Dan Rekonvensi. - Membebankan kepada pemohon konvensi/tergugat rekonvensi/terbanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah). - Membebankan kepada termohon konvensi/penggugat rekonvensi/pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Kamis tanggal 16 Desember 2010 M., bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1432 H., yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, pada hari itu juga oleh Drs. H. Muh. Rasul Lily, S.H.,M.H.., sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. Rahmah Umar., dan Drs. H. Samparaja, S.H.,M.H., masing-masing sebagai hakim anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 20 Oktober 2010

8 8 dibantu oleh Dra. Hj. Murni Muin, sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara. Hakim Anggota, Ketua Majelis, ttd. Dra. Hj. Rahmah Umar. ttd. Drs. H. Muh. Rasul Lily, S.H.,M.H. ttd. Drs. H. Samparaja, S.H.,M.H. Panitera Pengganti, ttd. Dra. Hj. Murni Muin. Biaya Perkara : - Meterai : Rp 6.000,00,- - Redaksi : Rp 5.000,00,- - Biaya Proses Penyelesaian Perkara : Rp ,00,- Jumlah : Rp ,00,- Untuk Salinan Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Drs. Nurdin D.