Kronologi Peristiwa Penembakan Masyarakat Kampung Pakkawa Di Lokasi Perkebunan Tebu PTPN XIV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kronologi Peristiwa Penembakan Masyarakat Kampung Pakkawa Di Lokasi Perkebunan Tebu PTPN XIV"

Transkripsi

1 Kronologi Peristiwa Penembakan Masyarakat Kampung Pakkawa Di Lokasi Perkebunan Tebu PTPN XIV Jumat, 10 Oktober Pukul Wita - Beberapa warga masyarakat Kampung Pakkawa Kelurahan Parang Luara melihat 2 mobil truck Brimob berada di Blok-S lokasi perkebunan PTPN XIV, yang dimana ditempat itu pula beberapa ekor sapi masyarakat Pakkawa lagi mencari makan. - Kemudian sekitar 20-an warga 6 pria (diantaranya Dg.Genda, Dg.Tojeng, Dg.Tika) dan belasan wanita datang mendekat dan melihat beberapa personil Anggota Brimob lagi menghalau sapi-sapi warga untuk keluar dari areal perkebunan. - Warga lantas mempertanyakan kepada anggota Brimob kenapa sapi-sapi mereka dihalau keluar dari tempat mereka mencari makan, dengan menjelaskan alasan bahwa lokasi dimana sapi-sapi mereka berada sekarang, itu merupkan lahan milik masyarakat Kampung Pakkawa yang telah habis masa kontraknya oleh PTPN XIV, dan sekarang telah diambil alih kembali oleh warga masayarakat Pakkawa. Sesuai dengan kontrak yang pernah disepakati. Jadi menurut masyarakat mereka berhak untuk menggembalakan ternaknya dilokasi tersebut. Pukul Wita - Personil Brimob yang pada saat itu berada dilokasi tersebut dan berdialog dengan warga dapat menerima dengan baik apa yang dipertanyakan dan yang dijelaskan oleh masyarakat. Tetapi pada saat warga masih berdialog dengan personil Brimob, tiba-tiba muncul satu turck personil anggota Brimob lainnya yang kemudian turun dan bergabung dengan personil yang terlebih dahulu datang. - Anggota Brimob yang terakhir datang inilah yang kemudian memerintahkan warga untuk membubarkan diri dan pulang sambil mendorong-dorong warga dengan senjata yang mereka bawa dan disertai kata-kata/ungkapan yang melecehkan (tailaso, telang/alat kelamin perempuan, gerombolan/pemberontak), kemudian juga ada seorang Brimob yang melepaskan senjatanya dan mengajak warga masyarakat untuk berduel/berkelahi. karena di dorong-dorong dan beberapa warga dipepet dan dipiting pada leher, dan karena juga tidak mau bersitegang dan melihat gelagat yang tidak baik, maka masyarakat berinisiatif mundur dan berbalik untuk pulang. Pukul Wita - Pada saat warga berbalik untuk pulang tiba-tiba terdengar suara rentetan senjata yang diarahkan ke bawah tepat dibelakang warga. Karena terkejut mendengar bunyi suara senjata, sebagian warga spontan berhamburan menyelamatkan diri ke berbagai arah sedangkan sebagian lainnya tetap berjalan menuju kearah perkampungan, tetapi rentetan suara senjata justeru tidak berhenti, tetapi terus terdengar mengiringi langkah kaki warga yang lari maupun yang berjalan dan terus berlanjut sampai 10 menit kemudian. - Disaat warga berlari menuju perkampungan, Dg Tojeng merasakan sesuatu benda menabrak tangannya hingga tangannya terhempas kedepan dan terasa nyeri, demikian pula dengan dua orang perempuan (Dg Bunga & Ria) merasakan ada yang menabrak kaki dan bahunya tapi mereka mereka semua tidak sempat terjatuh. Nanti setelah tiba diperkampungan warga baru menyadari bahwa ada seseorang yang terluka cukup parah dan mengeluarkan banyak darah, yaitu Abidin Dg Tika. Lalu warga berinisiatif untuk segera membawanya ke Pustu (Puskesmas Pembantu). Korban lainnya yang mengalami luka dan berdarah adalah Dg Tojeng, tapi pendarahannya tidak berlangsung lama karena

2 diobati dengan cara pengobatan tradisionil, dua korban lainnya yaitu perempuan mengalami memar satunya dibagian kaki dan yang satunya lagi dibagian bahu. (Data Korban Terlampir) Info lainnya : - Pada saat korban Abidin Dg Tika dibawa ke Rumah Sakit, salah seorang anggota keluarga (Satuha Dg Jarre) yang mengantar korban ditangkap oleh aparat polisi tetapi kemudian dilepaskan kembali pada sore hari itu juga. Satuha Dg Jarre inilah yang kemudian dikabarkan hilang oleh warga Pakkawa. - Pada hari Selasa 7 Oktober, dua orang warga yang berdomisili di sekitar lokasi yang disengketakan yaitu Dg Luru (warga Bonto Ba do) dan Dg Tayang (warga Pangkaje ne) berangkat ke Polres untuk mengurus peristiwa tabrakan yang dialami oleh keluarganya, tetapi kemudian di kantor polisi keduanya lantas ditahan oleh pihak kepolisian dengan sangkaan telah melakukan provokasi kepada warga masyarakat yang kemudian menyebabkan warga melakukan pembakaran di lokasi perkebunan PTPN XIV. Sampai saat ini keberadaan Dg Luru dan Dg Tayang tidak diketahui, Karena ketika keluarga dari kedua orang yang ditahan tersebut datang ke kantor polisi menanyakan dimana kedua orang tersebut ditahan, pihak polisi memberikan jawaban yang tidak jelas dengan menunjukkan lokasi tempat penahanan yang tidak diketahui oleh warga. Sumber : Walhi Sulsel

3 Profil Kasus Sengketa Lahan KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PTPN XIV Konflik tanah antara masyarakat dengan perusahaan kembali terjadi, kali ini antara masyarakat di sembilan desa di kec. Polombangkeng selatan dengan PTPN XIV. Konflik ini bermula ketika masyarakat mengetahui masa kontrak lahan mereka dengan pihak PTPN XIV sudah berakhir sejak tiga tahun yang lalu. Sehingga masyarakat mulai melarang para pekerja tebu untuk melakukan aktifitas. Sejarah pengambilalihan lahan masyarakat oleh PTPN XIV terjadi pada tahun , ketika PT. Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) mendapatkan izin HGU untuk penanaman tebu di Kab. Takalar. Pihak PTPN IV melakukan perjanjian kontrak lahan masyarakat dengan masa kontrak 25 tahun, lahan masyarakat dihargai oleh pihak PTPN XIV sebanyak Rp /ha. Proses pembayaran juga disertai dengan intimidasi dari aparat waktu itu baik dari pemerintah desa maupun dari tentara sehingga mau tida mau lahan mereka harus diserahkan. Karena lahan masyarakat sudah tidak ada sehingga masyarakat banyak yang merantau ke Kalimantan, Malaysia, Mamuju, Makassar dan Kabupaten lain di sulaesi selatan. Tahapan konflik di lahan tebu Takalar: No Tgl Masyarakat PTPN XIV Aparat Pemerintah 1 Tuntutan masyarakat: Lahan yang dikuasai oleh PTPN segera dikembalikan karena masa kontrak sudah leawat tiga tahun Memburu karyawan dan melempari mobil Pembakaran dan pembabatan Abd Kadir Sibali (Administratur) Tidak mengenal istilah kontrak karena tidak ada istilah kontrak, hanya menggunakan sistim Hak Guna Usaha (HGU) sampai luas lahan yang diduduki masyarakat 1050 ha dari ha luas keseluruhan Karyawan yang melakukan pemupukan dan mobil yang mengangkut pupuk 1,5 ha Lahan tebu terbakar Polres Takalar dan Brimob POLDA 100 personel dari polres Takalar dan Brimiob POLDA Pihak DPRD mendesak Pemkab atasi kasus PTPN XIV Surat edaran Bupati Takalar No. 500/4001/Ekonomi / pada tanggal 29 september tentang pemberian HGU kepada pabrik gula selama 25 tahun ke depan, dengan ancaman ke masyarakat yang melepas ternak ke lahan kebun akan ditindak tegas.

4 Pembakaran lahan tebun kembali dilakukan oleh masyarakat tapi dalam skala kecil Blok D petak 30, sejak konflik pertama sudah ada sekitar ha dengan kerugian Rp. 20 miliar. Aparat memburu pelaku pembakaran bermodal hasil foto-foto dari pihak pabrik Ir. Amrullah (direktur Produksi PTPN XIV) mengatakan telah melibatkan masyarakat dan tiap tahun mengeluarkan anggaran Rp. 80 M untuk biaya operasional, kerugian sudah 27 Miliar. Wakil Gubernur Agus Arifin Nu mang turun lapangan dan ketemu pemkab Takalar. Wakil gubernur mendukung apa yang telah dilakukan pemkab takalar dan aparat. Sementara Bupati Takalar Ibrahim Rewa sudah menyerah menghadapi konflik tersebut karena sudah menempuh berbagai cara tetapi tidak berhasil Sekitar 500 warga melempari pekerja dan mobil traktor perusahaan, kemudian melanjutkan aksi demo di kantor DPRD Takalar 200 aparat dari direktorat pengendali massa (dalmas), brimob dan polres takalar, yang dilengkapi denga water cannon. Aparat juga sudah mengamankan 3 orang warga yaitu Luru, Esa, Tayang Subuh. Bahkan Luru dan Tayang Subuh sudah ditetapkan sebagai tersangka Awalnya ke empat warga menghalau sapinya yang masuk ke lahan PTPN XIV namun dipergoki oleh aparat yang mengira sapi warga dilepas di lahan tebu yang akhirnya aparat menembak ke Empat warga masing- Lokasi penembakan dilokasi PTPN XIV dusun Pakawa, Desa Parangluara, kec. Polongbangkeng Utara. Pihak aparat melakukan penembakan terhadap warga

5 masing Dg. Bunga (41 tahun), Dg. Ria (25), Dg. Tojeng (40) dan Abidin dg Tika (37). Abidin dg tika yang kena tembakan pinggang kanan dan tembus dilarikan ke RS Bayangkara Makassar. Sedangkan yang tiga orang hanya dirawat dipuskesmas Takalar. Masyarakat setuju dengan tiga agenda yang ditawarkan oleh gubernur. Sumber : AMAN Sulawesi Selatan Pihak PTPN setuju dengan tiga agenda yang ditawarkan oleh gubernur. Dari tinjauan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengusulkan tiga agenda dalam penyelesaian konflik untuk tiga bulan kedepan 1. Darurat, dalam jangka dua pekan mendatang kedua bela pihak menahan diri sambil melengkapi data masing-masing. 2. Temporer, pihak PTPN lahan yang tidak mendapat klaim dari masyarakat tetap digarap sedangkan yang diklaim jangan disentuh dulu. 3. Permanen, pencari penyelesaian yang bisa menguntungkan untuk kepentingan rakyat.

Kronologi Bentrokan antara Petani vs TNI AU Dalam kasus Rumpin. 21 Januari 2007

Kronologi Bentrokan antara Petani vs TNI AU Dalam kasus Rumpin. 21 Januari 2007 Kronologi Bentrokan antara Petani vs TNI AU Dalam kasus Rumpin 21 Januari 2007 Pada tanggal 21 Januari 2007, pada jam 10.00 WIB TNI AU mulai memasuki lahan pertanian untuk melakukan penggusuran lahan petani

Lebih terperinci

Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto

Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto Kronik Bentrokan Aparat Polres Jeneponto Versus Warga Sipil Terkait Eksekusi Lahan 2 ha oleh PN Jeneponto Letak/Lokasi Kejadian: Dusun Belong, Desa Rumbia Kec. Rumbia Kab. Jeneponto Uraian Korban Polisi

Lebih terperinci

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2]

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] BERADA DI TENGAH-TENGAH AKSI TERORISME i [Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2] Bukanlah hal yang diduga bila suatu waktu anda tiba-tiba berada di tengah-tengah

Lebih terperinci

Ini Dia Kronologis Kebakaran Hutan Yang Habiskan Lahan Riau

Ini Dia Kronologis Kebakaran Hutan Yang Habiskan Lahan Riau Ini Dia Kronologis Kebakaran Hutan Yang Habiskan Lahan Riau Nusantarapos,- Kebakaran hutan di Propinsi Riau yang terjadi beberapa waktu yang lalu ternyata menjadikan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 09 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 33/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 102/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88.

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88. Sepak terjang Densus 88 kian hari kian terkuak. Bukan profesionalisme yang dimunculkan, tapi kebrutalan yang tidak sesuai dengan jati dirinya sebagai penegak hukum. Walhasil banyak pihak sekarang menuntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum mempunyai berbagai cara dan daya upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan dimasyarakat demi terciptanya

Lebih terperinci

Laporan Investigasi. Penyiksaan dan Penembakan pada Peristiwa Meranti Berdarah. Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau

Laporan Investigasi. Penyiksaan dan Penembakan pada Peristiwa Meranti Berdarah. Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau Laporan Investigasi Penyiksaan dan Penembakan pada Peristiwa Meranti Berdarah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau (Rabu-Kamis, 28-29 September 2016) I. Pendahuluan Peristiwa Meranti Berdarah adalah

Lebih terperinci

DI SUSUN OLEH WALHI DAN YLBHI 14 NOPEMBER 2011

DI SUSUN OLEH WALHI DAN YLBHI 14 NOPEMBER 2011 KRONOLOGI KASUS AGRARIA/PERKEBUNAN SAWIT PT. BARAT SELATAN MAKMUR INVESTINDO DENGAN WARGA DESA SRITANJUNG, KAGUNGAN DALAM DAN NIPAH KUNING KABUPATEN MESUJI LAMPUNG DI SUSUN OLEH WALHI DAN YLBHI 14 NOPEMBER

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 563 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pendidikan : SD (tamat).

P U T U S A N NOMOR : 563 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pendidikan : SD (tamat). P U T U S A N NOMOR : 563 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah. Written by Siswoyo Tuesday, 15 June :01

50 Km Jalan Berkubang, Warga Ancam Pindah. Written by Siswoyo Tuesday, 15 June :01 TAKENGON (Waspada): Warga Pamue, Kec. Rusip, Aceh Tengah sejak zaman penjajahan sampai sekarang hidup dalam penderitaan. Jalan sepanjang 50 kilometer menghubungkan Kemukiman Pamue dengan kacamatan, penuh

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG Salinan PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROOGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DAFTAR KORBAN SIPIL DALAM INSIDEN PASAR SENTRAL YOTEFA

DAFTAR KORBAN SIPIL DALAM INSIDEN PASAR SENTRAL YOTEFA KPKC Sinode GKI 20/08/2014 Peristiwa Kekerasaan di Pasar Yotefa Mengakibatkan Penangkapan Sewenang-Wenang, Penyiksaan dan Kematian 3 Orang Papua Pada hari Rabu, tanggal 2 Juli 2014 antara jam 15.00 dan

Lebih terperinci

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet.

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet. LAMPIRAN a. Pra Pristiwa 1. Bahwa berdasarkan penuturan adik korban, korban memiliki hubungan pertemanan bersama salah satu pelaku, Abiatar. Mereka seringkali minum sagero 1 bersama. Abiatar kerap meminta

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 107/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAMSUL Als SUL Bin GUSOY

P U T U S A N Nomor : 107/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAMSUL Als SUL Bin GUSOY P U T U S A N Nomor : 107/Pid.B./2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 138/PID/2012/PT-Mdn.

P U T U S A N Nomor : 138/PID/2012/PT-Mdn. P U T U S A N Nomor : 138/PID/2012/PT-Mdn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah

Lebih terperinci

TENTANG PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN

TENTANG PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOLOK SELATAN Menimbang : a. bahwa kebun sebagai Karunia dan Rahmat

Lebih terperinci

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENGGUNAAN SENJATA API MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENGGUNAAN SENJATA API MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENGGUNAAN SENJATA API 1. Prosedur Penggunaan Senjata Api Perorangan A. Izin memegang

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. dengan dinamika konflik agraria dalam kehidupan sosial masyarakat Desa

V. KESIMPULAN DAN SARAN. dengan dinamika konflik agraria dalam kehidupan sosial masyarakat Desa V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan dinamika konflik agraria dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Sendang Ayu dan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMANAN DATA UNRAS BULAN JUNI 2017 DIREKTORAT SABHARA POLDA NTB DAN RES JAJARAN TAHUN 2017

LAPORAN PENGAMANAN DATA UNRAS BULAN JUNI 2017 DIREKTORAT SABHARA POLDA NTB DAN RES JAJARAN TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT SABHARA LAPORAN PENGAMANAN DATA BULAN JUNI 2017 DIREKTORAT SABHARA POLDA NTB DAN RES JAJARAN TAHUN 2017 NO KESATUAN HARI/TGL/

Lebih terperinci

KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011

KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011 KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011 Identitas Korban : a. Kasus Penganiayaan Oleh Oknum yang di Duga Aparat Polisi 1. Nama : Noris Selegani Pekerjaan : Mahasiswa

Lebih terperinci

HEBOH MANOKWARI. 2) Korban Timo Ap pulang dan tiba di Manokwari dengan ditemani seorang Istri Iwanggin;

HEBOH MANOKWARI. 2) Korban Timo Ap pulang dan tiba di Manokwari dengan ditemani seorang Istri Iwanggin; HEBOH MANOKWARI Hari ini, Rabu tanggal, 5 Desember 2012 cuaca mendung namun tidak ada hujan nampaknya turut membendung suasana keramaian aktifitas masyarakat sipil, pegawai pemerintah, pegawai swasta,

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin Pemakaian Senjata Api (Lembaran Negara Republ

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin Pemakaian Senjata Api (Lembaran Negara Republ No.2096, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pengelolaan Senjata Api. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SENJATA API DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6, 2009 POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN KEKUATAN DALAM TINDAKAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kehidupan Kabupaten

Lebih terperinci

Kronologi Pembubaran Diskusi Salihara

Kronologi Pembubaran Diskusi Salihara Kronologi Pembubaran Diskusi Salihara Diskusi peluncuran buku di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dibubarkan paksa oleh polisi setelah acara itu diprotes massa Front Pembela Islam, Jumat

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT KORBAN BENCANA ALAM DAN MUSIBAH KEBAKARAN DI KABUPATEN LAMANDAU DENGAN

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 131/Pid. B/2013/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

DATA PENGADUAN REKAYASA KASUS (KRIMINALISASI) No Kasus Kronologis Bentuk Tindakan I TAHUN Kasus Jayawijaya 14 Agu 2012

DATA PENGADUAN REKAYASA KASUS (KRIMINALISASI) No Kasus Kronologis Bentuk Tindakan I TAHUN Kasus Jayawijaya 14 Agu 2012 DATA PENGADUAN REKAYASA KASUS (KRIMINALISASI) 2012-2013 No Kasus Kronologis Bentuk Tindakan I TAHUN 2012 1 Kasus Jayawijaya 14 Agu 2012 5 Orang warga ditangkap oleh Polres Jayawijaya yang disangkakan terkait

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 790/PID/2017/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Pejalan kaki b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. -

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Pejalan kaki b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. - Jalan Poros Palu Kulawi Km 17 Maku 94361 LAPORAN - POLISI Nomor : LP / 123 / VIII / 2017 / Lantas / Res - Sigi -------- Pada hari ini tanggal 02 bulan Agustus tahun 2017, Pukul 11.30 Wita, oleh saya :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK KAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK KAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BERAU, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

Umur/tanggal lahir : 21 Tahun/24 Mei 1992;

Umur/tanggal lahir : 21 Tahun/24 Mei 1992; P U T U S A N Nomor : 540/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 24 / PID / 2013 / PT.KT.SMDA

P U T U S A N. Nomor : 24 / PID / 2013 / PT.KT.SMDA P U T U S A N Nomor : 24 / PID / 2013 / PT.KT.SMDA DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 13/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 13/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 13/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik

BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik BIADAB Penggunaan kekerasan didalam Menyelesaikan Konflik Biadab. Itu kata yang pantas untuk menggambarkan peristiwa terhadap almarhum Indra Kailani, anggota Serikat Petani Tebo. Ormas tani yang memperjuangkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 368/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 273/Pid/2013/PT.Bdg.

P U T U S A N. Nomor : 273/Pid/2013/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor : 273/Pid/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA LINTAS GANTI DAN CARA BERTINDAK

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA LINTAS GANTI DAN CARA BERTINDAK Hsl rpt tgl 24 Maret 2009 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA LINTAS GANTI DAN CARA BERTINDAK DALAM PENANGGULANGAN HURU-HARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, :

Lebih terperinci

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Menimbang PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, : a. bahwa rabies merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa setiap kerugian daerah yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak ditemukan tindak pidana atau kejahatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak ditemukan tindak pidana atau kejahatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak ditemukan tindak pidana atau kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan senjata api,salah satu jenis kejahatan menggunakan senjata api yang

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 134/Pid.B/2013/PN.Unh. : RUSLAN Als. DEDE Bin LASEDA. Umur/Tanggal lahir : 28 Tahun / 13 Agustus 1984

P U T U S A N Nomor : 134/Pid.B/2013/PN.Unh. : RUSLAN Als. DEDE Bin LASEDA. Umur/Tanggal lahir : 28 Tahun / 13 Agustus 1984 P U T U S A N Nomor : 134/Pid.B/2013/PN.Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

FORMAT KASUS - KOMPREHENSIF

FORMAT KASUS - KOMPREHENSIF NO. REC. KASUS: 15 KASUS: SENGKETA TANAH PERHUTANI DI DESA KALIREJO, KEC.SINGOROJO,KAB.KENDAL DESKRIPSI: Menurut penuturan warga, mereka mempercayai adanya seseorang yang dianggap sebagai sesepuh desa

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum

BAB II. Gambaran Umum. A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku sebelum BAB II Gambaran Umum A. Konflik Multikulturalisme di Maluku Pasca 1998 Menurut buku Badai Pembalasan Laskar Mujahidin Ambon dan Maluku karya Rustam Kastor (2000:54) menjelaskan bahwa desa-desa di Maluku

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-09-06-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA MOBIL BUS ISUZU ELF AG 7103 ML DENGAN MOBIL

Lebih terperinci

IMPULS FISIKA DAN MOMENTUM SMK PERGURUAN CIKINI

IMPULS FISIKA DAN MOMENTUM SMK PERGURUAN CIKINI IMPULS FISIKA DAN MOMENTUM SMK PERGURUAN CIKINI MOMENTUM Momentum didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dengan kecepatan benda. p = m Keterangan: p = momentum (kg.m/s) m = massa (kg) = kecepatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

: Tani / Guru Madrasah.

: Tani / Guru Madrasah. P U T U S A N NOMOR : 364 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pokok Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah apartur Negara yang bertugas sebagai penegak hukum 1. Hal ini tercantum dalam pasal 13 UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Lebih terperinci

K E P E N D U D U K A N

K E P E N D U D U K A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG K E P E N D U D U K A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. bahwa, untuk kelancaran, ketertiban

Lebih terperinci

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN Disampaikan pada Acara Monev Gerakan Nasioanal Penyelamatan SDA sektor Kehutanan dan Perkebunan Tanggal 10 Juni 2015 di Gorontalo DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN JENIS

Lebih terperinci

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE Pembunuhan Berencana Angeline A. IDENTIFIKASI ISU 1. ISU FAKTUAL - APA YANG TERJADI? Pembunuhan berencana Angeline yang dilakukan oleh ibu angkat dan pembantunya. - DIMANA

Lebih terperinci

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH TAMAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH TAMAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH TAMAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOABARU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOABARU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOABARU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa usaha

Lebih terperinci

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua

Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Letkol Inf Jansen Simanjuntak, Kapendam XVII Cendrawasih, Jayapura, Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus bergerak di Papua. Tidak hanya melakukan aktivitas politik tapi menggunakan kekerasan. Mereka

Lebih terperinci

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB)

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB) PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB) Jakarta, 17 Juli 2013 Waktu Kejadian 22 Juni 2013 (12:42:36 WIB), Magnitude

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 113/Pid.B/2013/PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Sumatera. 36 tahun/27 Juli Laki laki. Indonesia.

P U T U S A N Nomor : 113/Pid.B/2013/PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Sumatera. 36 tahun/27 Juli Laki laki. Indonesia. P U T U S A N Nomor 113/Pid.B/2013/PN. Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam acara pemeriksaan biasa dalam

Lebih terperinci

DAFTAR KORBAN MENINGGAL DUNIA DAN LUKA-LUKA OPERASI PENANGKAPAN DAFTAR PENCARIAN ORANG (DPO) DI POSO 22 OKTOBER 2006, 11 JANUARI DAN 22 JANUARI 2007

DAFTAR KORBAN MENINGGAL DUNIA DAN LUKA-LUKA OPERASI PENANGKAPAN DAFTAR PENCARIAN ORANG (DPO) DI POSO 22 OKTOBER 2006, 11 JANUARI DAN 22 JANUARI 2007 DAFTAR KORBAN MENINGGAL DUNIA DAN LUKA-LUKA OPERASI PENANGKAPAN DAFTAR PENCARIAN ORANG (DPO) DI POSO 22 OKTOBER 2006, 11 JANUARI DAN 22 JANUARI 2007 Waktu Peristiwa Nama Umur Alamat Pekerjaan Lokasi Kejadian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 adalah 237.641.326 jiwa. Dengan populasi sebesar itu Indonesia menduduki peringkat

Lebih terperinci

Berbagai sengketapertanahan akan

Berbagai sengketapertanahan akan KAJIAN KHUSUS _ Tim Redaksi: KASUS MESUJI: POTRET SENGKETA LABAN YANG TAK KUNJUNG USAI Berbagai sengketapertanahan akan mendapat perhatian publik apabila sudah menim-bulkan korban di masyarakat. Kasus

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 330/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N P U T U S A N Nomor 123/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.15/Menhut-II/2014 TENTANG PENGELOLAAN SENJATA API DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN, SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

Umur/tanggal lahir : 31 tahun / 9 Nopember 1981;

Umur/tanggal lahir : 31 tahun / 9 Nopember 1981; P U T U S A N NOMOR 379/Pid.Sus/2013/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PETANI WASIT MERBAU SAKTI. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Petani Sawit Merbau Sakti (KPSMS)

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PETANI WASIT MERBAU SAKTI. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Petani Sawit Merbau Sakti (KPSMS) BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PETANI WASIT MERBAU SAKTI A. Sejarah Berdirinya Koperasi Petani Sawit Merbau Sakti (KPSMS) Kecamatan Pangkalan Kuras. Pada awalnya Koperasi Petani Sawit Merbau Sakti belum

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 62/Pid.B/2011/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Antang ; Laki-Laki ; Indonesia ; Islam ;

P U T U S A N Nomor : 62/Pid.B/2011/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Antang ; Laki-Laki ; Indonesia ; Islam ; P U T U S A N Nomor 62/Pid.B/2011/PN.Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada tingkat pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. lahir : 48 tahun/27 Juli 1965

P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl. lahir : 48 tahun/27 Juli 1965 P U T U S A N NOMOR : 118 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 222 /Pid.B/2014/PN.Bkn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

P U T U S A N Nomor : 222 /Pid.B/2014/PN.Bkn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : 1 P U T U S A N Nomor : 222 /Pid.B/2014/PN.Bkn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat pertama, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 142/PID.B/2014/PN SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 401 Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara Indonesia atau pesawat udara asing yang memasuki

Lebih terperinci

Laporan Investigasi Jikalahari KEPALA BRG DIHADANG, PT RAPP LANJUT MERUSAK HUTAN ALAM DAN GAMBUT

Laporan Investigasi Jikalahari KEPALA BRG DIHADANG, PT RAPP LANJUT MERUSAK HUTAN ALAM DAN GAMBUT I. PENDAHULUAN Laporan Investigasi Jikalahari KEPALA BRG DIHADANG, PT RAPP LANJUT MERUSAK HUTAN ALAM DAN GAMBUT Empat bulan lebih pasca Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) dihadang dan diusir

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PRUSEDUR PENCEGAHAN KONFLIK, PENGHENTIAN KONFLIK DAN PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL

Lebih terperinci

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN JENIS IZIN USAHA PERKEBUNAN Izin usaha perkebunan budidaya (IUP-B) diberikan kepada pelaku usaha dengan luasan 25 hektar atau lebih; Izin usaha perkebunan pengolahan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 737/PID/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 142/Pid.B/2012/PN.Dgl.

P U T U S A N Nomor : 142/Pid.B/2012/PN.Dgl. P U T U S A N Nomor : 142/Pid.B/2012/PN.Dgl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Donggala yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada tingkat pertama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor transportasi merupakan salah satu subsektor penting dalam pembangunan ekonomi. Buruknya pembangunan subsektor transportasi akan menghambat roda

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 12/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 12/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 12/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

_ Nomor : Bl r74 I X I 2011 / Res Mimika Timika,$t Aktober Perihal :HIMBAUAN. 1. Rujukan;

_ Nomor : Bl r74 I X I 2011 / Res Mimika Timika,$t Aktober Perihal :HIMBAUAN. 1. Rujukan; 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH PAPUA RESOR MIMIKA Jl. Aqimuqa No. 03 Timika 99910 _ Nomor : Bl r74 I X I 2011 / Res Mimika Timika,$t Aktober 201 1 Klasifikasi :B la S A Lampiran :- Perihal

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 638/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / tanggal lahir : 47 Tahun/ 28 Desember 1966.

P U T U S A N NOMOR: 638/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / tanggal lahir : 47 Tahun/ 28 Desember 1966. P U T U S A N NOMOR: 638/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 28 TAHUN 2002 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 442/PID.Sus/2015/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 442/PID.Sus/2015/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 442/PID.Sus/2015/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 553/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Karyawan PT. SMA Tanah Datar.

P U T U S A N. Nomor : 553/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Karyawan PT. SMA Tanah Datar. P U T U S A N Nomor : 553/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci