Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan"

Transkripsi

1 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER 2

2

3 Edisi Oktober, 2 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat (kesra) merupakan salah satu prioritas pemerintah Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan rakyat tersebut, kita seringkali dihadapkan pada gangguan kesra berupa dampak bencana alam, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan hidup serta konflik sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) berupaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan guna meminimalisasi kerugian masyarakat. Dalam konteks pencegahan gangguan kesra berupa konflik sosial, diperlukan instrumen untuk menganalisis dan mengidentifikasi akar permasalahan dalam rangka mencari solusi sesuai amanat pilar koordinasi Kemenko Kesra, yaitu: Penanggulangan, antisipasi, dan tanggap cepat gangguan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) merupakan jawaban yang dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang konflik sosial sehingga pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK), yang telah diresmikan pada tanggal Desember 22, ditujukan untuk membangun kemampuan melakukan deteksi dini guna pencegahan konflik kekerasaan dan merespon dengan program dan kebijakan secara lebih efektif. Data SNPK terbuka untuk publik dengan harapan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mediasi dan pencegahan kekerasan di negeri ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas SNPK kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akhir kata, SNPK diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam upaya penanganan dan pencegahan kekerasan sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat dapat berlangsung dan dicapai secara efisien, efektif dan produktif. Jakarta, Mei 2 Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia DR. H.R. Agung Laksono

4 Edisi Oktober, 2 Tentang SNPK Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) digagas oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) untuk menyediakan data kekerasan yang terjadi di Indonesia seakurat dan semutakhir mungkin. SNPK terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: (i) pengumpulan data rutin dan rinci tentang insiden kekerasan berupa informasi waktu, lokasi, bentuk, dan pemicu insiden serta dampaknya; (ii) penerbitan laporan dan data yang diperbaharui setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK menyajikan data dan informasi faktual tentang insiden kekerasan yang menonjol setiap bulan. Laporan Bulanan SNPK didedikasikan sebagai bahan rujukan untuk pencegahan dan penyusunan kebijakan pengelolaan konflik. SNPK mengumpulkan data kekerasan berdasarkan informasi yang tersedia secara publik, bersumber dari surat kabar lokal dilengkapi dengan berbagai sumber non-media seperti laporan pemerintah, kajian akademis, dan laporan lembaga swadaya masyarakat. SNPK mengumpulkan data insiden kekerasan sejak tahun 998 dan disajikan melalui portal: Data insiden kekerasan sejak Januari 2 dan seterusnya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Portal SNPK menyajikan data kekerasan dalam empat kategori, yakni (i) konflik (lihat Kotak Definisi); (ii) Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT); (iii) kekerasan terkait kriminalitas, dan (iv) kekerasan dalam penegakan hukum. Kategori kekerasan selain konflik dipandang perlu untuk dipantau karena berpotensi menimbulkan konflik sosial. Setiap insiden kekerasan yang tercatat dalam database SNPK dilengkapi dengan kliping berita surat kabar yang digunakan sebagai sumber. Pengelolaan SNPK dipimpin oleh Kemenko PMK dengan dukungan Bank Dunia dan The Habibie Center melalui hibah dari Korea Economic Transitions and Peace-building Trust Fund. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas SNPK di masa mendatang, Kemenko Kesra mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, lembaga kajian, dan masyarakat sipil. Definisi INSIDEN KEKERASAN adalah tindakan individu, antarindividu, kelompok atau antarkelompok yang menyebabkan atau dapat menyebabkan dampak fisik terhadap manusia (kematian, cedera) atau kerusakan harta benda. KONFLIK adalah peristiwa di mana insiden kekerasan terjadi karena adanya isu/ sengketa yang melatarbelakangi dan pihak tertentu yang menjadi sasaran. Konflik kekerasan mencakup insiden berskala kecil (melibatkan individu) dan berskala besar (melibatkan kelompok). Berdasarkan pemicunya, SNPK membagi konflik ke dalam tujuh jenis, yakni:. Konflik Sumber Daya : insiden kekerasan yang dipicu oleh sengketa sumber daya alam maupun sumber daya buatan (lahan, tambang, akses ke mata pencaharian, gaji, polusi, kerusakan lingkungan). 2. Konflik Tata Kelola Pemerintahan : insiden kekerasan dipicu oleh kebijakan atau program pemerintah (misalnya pelayanan publik, korupsi, subsidi, kenaikan harga, pemekaran).. Konflik Pemilihan dan Jabatan : insiden kekerasan yang dipicu oleh persaingan dalam pemilihan atau jabatan (termasuk pemilihan umum, pemilihan umum kepala daerah, pemilihan kepala desa, pemilihan jabatan di universitas, lembaga mahasiswa, partai politik, dan lainnya).. Konflik Separatisme : insiden kekerasan yang dipicu oleh upaya pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Konflik Identitas : insiden kekerasan yang dipicu oleh identitas kelompok (agama, etnis, suku, gender, geografis, dan yang melibatkan migran/pengungsi, identitas sekolah, dan antarsuporter olahraga). 6. Konflik Main Hakim Sendiri : insiden kekerasan yang dipicu balas dendam atau respon terhadap ketersinggungan, pencurian, hutang piutang, penghinaan, kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan, termasuk kekerasan terhadap dukun santet dan lokasi maksiat.. Konflik Lainnya : insiden konflik yang pemicunya belum diketahui atau tidak dilaporkan dengan jelas oleh sumber berita. KRIMINALITAS adalah tindakan kekerasan yang terjadi tanpa dilatarbelakangi isu atau sengketa yang diperselisihkan sebelumnya. Motif tindakan kriminalitas dapat berupa uang (misalnya perampokan atau penculikan) atau kesenangan pribadi, atau kebencian. KDRT adalah tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, di mana anggota keluarga tersebut tinggal dalam satu rumah. Kekerasan non-fisik tidak dipantau oleh SNPK. KEKERASAN DALAM PENEGAKAN HUKUM adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan resmi dalam upaya penegakan hukum, termasuk penggunaan kekerasan terhadap tersangka/pelaku kriminalitas baik yang dilakukan sesuai kewenangan maupun di luar wewenang aparat keamanan.

5 Edisi Oktober, 2 Gambaran Umum Tren kekerasan di bulan Oktober 2 seluruh jenis kekerasan Selama bulan Oktober 2, data SNPK mencatat 2.8 insiden dari seluruh jenis kekerasan yang berdampak pada 22 tewas,.8 cedera dan 2 bangunan rusak. Jumlah tewas bulan ini [22 tewas] menurun dibandingkan bulan September [268 tewas] namun, masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata korban tewas per bulan dalam periode Januari Oktober 2 [29 tewas per bulan]. Jika dibandingan dengan jenis kekerasan lainnya dan konsisten dengan bulan-bulan sebelumnya, kriminalitas menempati urutan teratas dalam jumlah insiden [.2 insiden] maupun dampak tewas [ tewas] (lihat Tabel ). Tren konflik kekerasan di bulan Oktober 2 Dalam kategori konflik kekerasan, data SNPK mencatat 6 insiden kekerasan selama bulan Oktober yang berujung pada 2 tewas, 6 cedera, dan 2 bangunan rusak. Korban tewas dalam kategori konflik kekerasan berasal dari konflik main hakim sendiri [ tewas], konflik sumber daya [ tewas], konflik identitas [ tewas], konflik lainnya [ tewas] dan konflik separatisme ( tewas). Jumlah tewas di bulan Oktober sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Dilihat dari jenis kekerasan, konflik main hakim [8 insiden] merupakan yang tertinggi (lihat Tabel dan Grafik ). Tabel. Insiden dan dampak kekerasan berdasarkan jenis kekerasan di provinsi (Oktober 2) Jumlah Kejadian Jumlah Tewas Jumlah Cedera Jumlah Pemerkosaan Jumlah Bangunan Rusak Jenis Kekerasan Oktober 2 September 2 Januari - Oktober 2 Oktober 2 September 2 Januari - Oktober 2 Oktober 2 September 2 Januari - Oktober 2 Oktober 2 September 2 Januari - Oktober 2 Oktober 2 September 2 Januari - Oktober 2 Konflik Sumber Daya Tata Kelola Pemerintahan Pemilihan dan Jabatan Identitas Main Hakim Sendiri Separatisme Konflik Lainnya Kekerasan dalam Penegakan Hukum Kriminalitas KDRT Total Tren konflik kekerasan di periode Januari - Oktober 2 Pada periode Januari Oktober 2 data SNPK mencatat 6.6 insiden konflik kekerasan yang mengakibatkan 99 tewas,.9 cedera dan.2 bangunan rusak. Di periode ini, puncak tertinggi jumlah insiden kekerasan terjadi di bulan April [6 insiden], sedangkan jumlah korban tewas terbanyak terdapat di bulan Agustus [ tewas]. Akumulasi jumlah insiden dan tewas terbanyak selama periode ini berasal dari konflik main hakim sendiri [.68 insiden dan 2 tewas], diikuti konflik sumber daya [ insiden dan tewas] dan konflik identitas [6 insiden dan tewas]. Sebaran insiden dalam kategori konflik kekerasan berdasarkan kabupaten/kota di Indonesia pada periode Januari Oktober 2 dapat dilihat di peta (lihat Tabel, Grafik dan Peta).

6 Edisi Oktober, 2 Grafik. Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - Oktober 2) 8 Jumlah insiden dan dampak Konflik Kekerasan (Januari - Oktober 2) Konflik Separaasme Konflik Idenatas Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Tata Kelola Pemerintah Konflik Sumber Daya Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Lainnya Tewas Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Oct- Data SNPK mencatat pada bulan Oktober 2 insiden-insiden konflik kekerasan yang mengemuka adalah: Konflik Main Hakim Sendiri v Insiden aksi main hakim sendiri masih menempati urutan teratas dalam jumlah insiden dan dampak tewas dibandingkan dengan jenis konflik kekerasan lain. Data SNPK mencatat 8 insiden aksi main hakim di bulan Oktober yang berakibat tewas, cedera dan bangunan rusak. Adapun, provinsi yang mencatat insiden main hakim sendiri terbanyak adalah Sumatera Utara [6 insiden], Jawa Timur [ insiden], dan Jawa Barat [ insiden]. Sedangkan pemicu main hakim sendiri yang paling dominan adalah kasus pencurian [26 insiden, 9 tewas dan 26 cedera]. v Beberapa insiden yang mengemuka adalah aksi main hakim sendiri yang berujung bentrokan massa yang menelan korban tewas. Di Sulawesi Utara, dipicu ketersinggungan, sejumlah mahasiswa asal Papua terlibat bentrok dengan warga hingga seorang mahasiswa tewas dan sejumlah rumah dan kendaran bermotor rusak. Di Papua kecelakaan yang menelan korban tewas berujung pada bentrok antarwarga di Kabupaten Jayawijaya. Seorang warga tewas akibat tusukan senjata tajam, lima rumah, dan kantor desa serta sepeda motor dirusak. Di Balikpapan, Kalimantan Timur, pengeroyokan memicu serangan balas dendam hingga terjadi bentrokan pemuda. Satu orang tewas mengenaskan dengan luka di sekujur tubuhnya. Konflik Sumber Daya v Data SNPK mencatat sebanyak 6 insiden kekerasan yang berdampak pada tewas, 66 diantaranya cedera dan 8 bangunan rusak yang disebabkan oleh konflik sumber daya di bulan Oktober. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah insiden dan tewas meningkat. Korban tewas berasal dari insiden di NTT dan Sulawesi Selatan masing-masing [ tewas], diikuti Jambi [2 tewas] serta masing-masing tewas di Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Papua dan Sumatera Selatan. Sebagian besar korban tewas akibat sengketa lahan. v Insiden konflik sumber daya dalam bulan ini diwarnai berbagai isu atau kasus yang beragam. Diantaranya, di Jambi terjadi bentrok antara warga dengan kelompok tani dipicu saling klaim lahan kelapa sawit. Bentrokan ini mengakibatkan seorang tewas dan warga diamankan polisi. Di Aceh terjadi unjuk rasa warga menuntut ganti rugi lahan ke perusahaan tambang PT Arun LNG di Kota Lhokseumawe. Warga eks Blang Lancang dan Rencong menuntut hak pemukiman baru sebagai pengganti lahan mereka yang tergusur saat PT Arun LNG dibangun sekitar tahun silam. Bentrokan antarwarga juga terjadi di NTT terkait sengketa lahan/tanah ulayat antara Desa Lewonara dengan Lewobunga di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Bentrokan antardesa ini terjadi berturut-turut yang mengakibatkan satu rumah dan areal perkebunan dirusak. 2

7 Edisi Oktober, 2 Konflik Identitas v Data SNPK mencatat 8 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, 9 cedera dan 8 bangunan rusak terkait konflik identitas pada bulan ini. Jumlah insiden dan tewas bulan ini menurun dibandingkan dua bulan sebelumnya. Korban tewas pada bulan ini berasal dari insiden antarpendukung klub olahraga [ tewas] dan permasalahan antargeng pelajar [ tewas]. v Insiden kekerasan yang mengemuka adalah bentrokan antarsuporter dan antarkampung. Tiga orang tewas dalam bentrokan antarsuporter. Di Lampung, seorang pendukung tim futsal tewas akibat keributan mengenai taruhan setelah pertandingan futsal antardesa. Di Yogyakarta, bentrokan terjadi antara belasan suporter PSS Sleman dengan PSCS Cilacap, menewaskan seorang suporter PSCS Cilacap dan melukai sembilan lainnya. Polisi menangkap sepuluh pelaku untuk diproses secara hukum. Sedangkan di Solo, Jawa Tengah suporter menyerbu ke lapangan dan menyerang pemain Martapura FC yang menolak melanjutkan pertandingan setelah terdengar dentuman keras di stadion. Bentrokan berlanjut ke luar stadion antara suporter dengan polisi. Satu penonton tewas, dua polisi cedera dan puluhan penonton cedera, serta sejumlah motor dan mobil polisi dirusak dan dibakar. Konflik Separatisme v Di Papua gangguan keamanan dan ketertiban dari kelompok sipil bersenjata masih berulang. Setidaknya pada bulan ini tercatat insiden kekerasan yang mengakibatkan tewas dan cedera yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya dan Kepulauan Yapen. v Di Kabupaten Jayawijaya tercatat dua insiden yakni penemuan jasad anggota polisi dari Polsek Makki yang diduga kuat dianiaya oleh kelompok sipil bersenjata pimpinan Puron Wenda. Jasadnya ditemukan di sungai Baliem setelah selama 8 hari dinyatakan hilang. Masih di kabupaten yang sama, tim gabungan TNI-Polri berhasil meringkus dua pentolan kelompok sipil bersenjata yakni Rambo Wenda dan Derius Wonda alias Rambo Tolikara dalam sebuah operasi pengerebekan di sebuah hotel. Rambo Wenda yang berusaha melawan akhirnya ditembak di bagian betis. Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Yapen, tim gabungan TNI-Polri juga melakukan operasi penyergapan ke markas kelompok sipil bersenjata pimpinan Maikel Merani di Pegunungan Kiriyow. Sempat terjadi kontak senjata selama 2 menit sebelum kelompok sipil bersenjata melarikan diri ke dalam hutan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Tim gabungan TNI-Polri berhasil menguasai markas mereka dan menyita sejumlah barang bukti. Konflik Tata Kelola Pemerintahan v Insiden konflik tata kelola pemerintahan yang tercatat sepanjang bulan ini sebanyak insiden kekerasan yang berujung pada 8 cedera dan bangunan rusak. Tidak ada korban tewas di bulan ini, namun jumlah cedera yang tercatat di bulan ini adalah yang tertinggi sepanjang periode Januari Oktober 2. v Insiden konflik tata kelola pemerintahan yang mengemuka adalah penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi syariah di Kota Banda Aceh, Aceh yang mendapatkan perlawanan warga. Polisi syariah yang hendak membubarkan acara musik dalam pesta pernikahan karena sudah larut malam dikeroyok puluhan warga hingga babak belur. Korban berhasil diselamatkan setelah ada bantuan datang. Sedangkan di Papua anggota Brimob terlibat bentrok dengan anggota geng motor ketika hendak menangkap anggota geng motor yang menabrak tukang ojek. Warga yang mengetahui upaya penangkapan membantu anggota geng motor. Anggota Brimob yang mendapatkan bantuan tambahan personel berhasil menyelamatkan diri setelah mengeluarkan tembakan peringatan. Dua orang anggota Brimob cedera. Konflik Pemilihan dan Jabatan v Data SNPK mencatat insiden konflik pemilihan dan jabatan yang berdampak pada 2 cedera dan bangunan rusak. Tidak ada korban tewas dalam bulan ini. Dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah insiden bulan ini menurun signifikan. v Di bulan ini insiden konflik kekerasan diwarnai seputar penolakan sekelompok orang terhadap pejabat di berbagai tingkat. Di DKI Jakarta massa Front Pembela Islam mengelar demo menolak pengukuhan Plt. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur. Aksi massa ini berujung ricuh dan sedikitnya 2 orang mengalami cedera. Di Kepulauan Riau, penolakan atas ketua DPRD terpilih datang dari organisasi Jaringan Indonesia yang menuntut dan menginginkan ketua DPRD Kepri dipimpin dari suku Melayu yang merupakan warga asli Kepulauan Riau. Aksi demo berujung bentrok dengan aparat kepolisian yang mengakibatkan dua orang peserta demo cedera. Konflik Lainnya Dalam kategori konflik lainnya - konflik kekerasan di mana pemicu atau motif belum/tidak diketahui yang terjadi di bulan ini tercatat 2 insiden kekerasan yang berakibat pada tewas, 26 cedera dan 2 bangunan rusak. Korban tewas berasal dari insiden pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi di Sumatera Selatan, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

8 Edisi Oktober, 2 Konflik Sumber Daya Konflik Sumber Daya periode Januari - Oktober 2 Sepanjang periode ini data SNPK mencatat insiden kekerasan yang berakibat pada tewas, 99 cedera dan 26 bangunan rusak terkait konflik sumber daya. Di periode ini, rata-rata per bulan terjadi insiden dan tewas. Masih di periode yang sama, jumlah insiden tertinggi terdapat di bulan Februari [9 insiden], sedangkan jumlah tewas terbanyak terdapat di bulan Maret [2 tewas]. Provinsi yang mengalami insiden kekerasan tertinggi pada periode ini diantaranya adalah Sumatera Utara [ insiden], diikuti Papua [2 insiden] dan Jawa Timur [6 insiden]. Insiden kekerasan konflik sumber daya selama periode ini lebih didominasi permasalahan atau sengketa lahan [ insiden, tewas, 682 cedera dan 9 bangunan rusak]. Konflik Sumber Daya bulan Oktober 2 Data SNPK mencatat 6 insiden konflik sumber daya yang mengakibatkan tewas, 66 cedera dan 8 bangunan rusak selama bulan Oktober 2. Jumlah insiden maupun tewas bulan ini meningkat jika dibandingkan pada sebulan sebelumnya. Korban tewas bulan ini berasal dari insiden kekerasan yang terjadi di NTT dan Sulawesi Selatan [ tewas], Jambi [2 tewas] serta masingmasing [ tewas] di Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Papua dan Sumatera Selatan. Pada bulan ini, korban tewas sebanyak orang tewas berasal dari insiden kekerasan yang dilatarbelakangi permasalahan atau sengketa lahan (lihat Grafik dan Tabel Konflik Sumber Daya). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Oktober 2 Konflik antara warga dengan warga serta warga dengan perusahaan sawit terjadi di Jambi. Pada tanggal 2//2 terjadi bentrokan antara anggota Kelompok Tani (KT) Unit 2 Bukit Jaya dengan puluhan warga Desa Bukit Jaya, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi. Bentrokan dipicu hak kepemilikan lahan kelapa sawit. Puluhan warga memasang Jumlah insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Oktober 2) pamflet yang mengklaim kepemilikan atas lahan sehingga memicu cekcok yang berakhir dengan bentrokan dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan. Satu anggota kelompok tani tewas dan polisi menangkap warga yang diduga terlibat. Masih di Jambi, sebelumnya terjadi bentrokan pada tanggal 6//2 antara warga Rantau Pandan, Kabupaten Bungo dengan pegawai PT Sawit Harum Makmur (PT SHM). Insiden berawal ketika seorang warga merusak lahan, membakar sekitar 2 tandan kelapa sawit, dan beberapa jembatan kayu di perkebunan karena berlarut-larutnya penyelesaian sengketa. Sebelumnya, PT SHM bekerjasama dengan warga mengelola lahan, namun warga belum menerima kompensasi yang dijanjikan. Di bulan Oktober, SNPK juga mencatat beberapa insiden konflik pertambangan. Di Banten, tepatnya di Kali Mati Pontang, Desa Kaserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang ratusan warga bersenjata bambu dan golok merusak peralatan tambang pasir ilegal pada tanggal 29//2. Warga memprotes penambangan yang mencemari sungai yang biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Di Provinsi Bangka Belitung, tepatnya di Desa Kemingking, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah pada tanggal 9//2 puluhan warga Dusun Malik merusak peralatan milik Panitia Pemicu Insiden Tewas Masalah Lahan 9 Masalah Sumber Daya Alam 6 Sumber Daya Buatan Akses Lingkungan 2 Gaji/upah/perburuhan Sumber Daya Lainnya Total 6 Tambang karena dilarang ikut menambang timah. Warga membakar dua pos, mesin dan peralatan tambang, hingga pakaian karyawan. Keributan dapat dihentikan setelah tokoh agama dan masyarakat dilibatkan dalam perundingan. Sementara di Papua, terjadi pemblokiran jalan akses ke lokasi pertambangan PT Freeport di Ridge Samp Mile, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika pada tanggal 8//2. Warga yang berasal dari tujuh suku setempat menuntut agar mereka ditampung sebagai pekerja. Aksi berakhir setelah Bupati Mimika datang dan berdialog. Unjuk rasa warga menuntut ganti rugi lahan ke perusahaan tambang PT Arun LNG di Kota Lhokseumawe, Aceh terjadi tiga kali di bulan Oktober. Ketiga unjuk rasa tersebut berakhir dengan bentrokan. Pada tanggal 2//2 di Jalan Balaikota No., Kota Lhokseumawe, sekitar ratusan warga eks Blang Lancang dan Rencong serta mahasiswa berdemo di kantor Wali Kota Lhokseumawe. Mereka menuntut hak pemukiman baru sebagai pengganti lahan mereka yang tergusur saat PT Arun LNG dibangun sekitar tahun silam. Demonstrasi berujung ricuh karena niat warga memasuki kantor walikota dihalangi polisi. Terjadi insiden pemukulan dan polisi terpaksa melepaskan tembakan ke udara untuk menenangkan massa.

9 Edisi Oktober, 2 Sejumlah pendemo dan polisi terluka ringan. Demonstrasi dilanjutkan pada tanggal 22 dan 2 Oktober di kompleks perumahan milik PT Arun LNG di Desa Batuphat, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Unjuk rasa susulan ini juga berujung ricuh. Bahkan dalam unjuk rasa yang terakhir, polisi terpaksa menggunakan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa. 2 9 Insiden dan dampak Konflik Sumber Daya (Januari - Oktober 2) 86 9 Konflik tanah ulayat terjadi di Papua dan NTT. Di Kabupaten Mimika, Papua, ditemukan mayat akibat tusukan senjata tajam pada tanggal 8//2. Polisi menduga insiden ini adalah kriminal murni, namun media setempat menduga korban yang merupakan warga Desa Kwamki dibunuh terkait sengketa tanah ulayat di Jayanti. Sementara itu di NTT, bentrokan warga terkait sengketa lahan ulayat terjadi berturut-turut, antara Desa Lewonara dan Lewobunga, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Pada tanggal 22//2, warga Lewonara memanen hasil kebun di lahan sengketa sehingga memicu perang mulut yang berujung pembakaran rumah. Keesokan harinya, kedua kelompok menggelar perang di lapangan terbuka dengan menggunakan busur, senapan angin, dan senjata api rakitan. Tak ada korban luka dalam insiden ini, namun satu rumah dibakar dan areal perkebunan dirusak. 6 SNPK juga mencatat dua insiden sengketa tanah yang memicu bentrokan massa. Di NTT, terjadi bentrokan antara warga Kampung Weeredapa dan Kampung Bondo, keduanya di Desa Tena Teke, Kecamatan Wewena Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya. Pada tanggal 6//2, warga Weeredapa menyerang sebuah rumah di Kampung Bondo dan mengeroyok tiga penghuni korban hingga tewas. Sementara di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, anggota kelompok tani yang bersengketa dengan PT Perkebunan Negara (PTPN) II diserang oleh sekelompok massa pada tanggal 28// Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Insiden Tewas Massa mengklaim bahwa lahan yang sedang digarap kelompok tani sebagai milik mereka. Mereka menyerang dengan menggunakan parang dan membakar satu rumah warga hingga setengah hangus. Akibat insiden ini, dua orang petani cedera. Para pelaku juga menjarah televisi, uang, dan pompa air milik seorang warga. 9 6 Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya berdasarkan provinsi (Januari - Oktober 2) Jumlah insiden dan tewas Konflik Sumber Daya (Januari - Oktober 2) Insiden Tewas

10 Edisi Oktober, 2 Konflik Tata Kelola Pemerintahan Konflik Tata Kelola Pemerintahan periode Januari - Oktober 2 Data SNPK mencatat 66 insiden kekerasan yang berakibat pada cedera dan 6 bangunan rusak terkait konflik tata kelola pemerintahan sepanjang periode Januari Oktober 2. Rata-rata jumlah insiden per bulan yang terjadi sebanyak 6 insiden. Di periode ini tidak tercatat korban tewas, namun jumlah cedera tertinggi terjadi di Oktober [8 cedera] yang sebelumnya jumlah cedera tertinggi terjadi di bulan Mei [9 cedera]. Sedangkan jumlah insiden tertinggi terjadi di bulan Februari [6 insiden]. Dalam periode ini, insiden kekerasan terbanyak dipicu permasalahan program pemerintah terkait pengaduan dan komplain pelaksanaan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi [ insiden, 9 cedera dan bangunan rusak]. Konflik Tata Kelola Pemerintahan bulan Oktober 2 Insiden konflik tata kelola pemerintahan selama bulan ini tercatat sebanyak insiden kekerasan yang berujung pada 8 cedera dan bangunan rusak. Tidak ada korban tewas di bulan ini, namun jumlah cedera yang tercatat di bulan ini paling tertinggi sepanjang periode Januari - Oktober 2. Adapun, insiden kekerasan yang mendominasi selama bulan ini dipicu permasalahan program pemerintah yakni sebanyak 9 insiden kekerasan yang berdampak pada cedera dan bangunan rusak (lihat Grafik dan Tabel Konflik Tata Kelola Pemerintahan) Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Oktober 2 Penerbitan yang dilakukan oleh polisi syariah (Wilayatul Hisbah atau WH) di Desa Keudah, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, Aceh mendapatkan perlawanan warga. Pada tanggal 8// 2 sekitar warga mengeroyok dua anggota WH hingga babak belur karena tidak terima tindakan petugas membubarkan acara musik dalam pesta pernikahan. Petugas meminta acara Jumlah insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Oktober 2) musik dihentikan karena sudah larut malam. Warga yang emosi sempat merusak kaca mobil patroli WH dengan batu. Tak berapa lama Tim Amar Makruf Nahi Mungkar (Tim TAMAR) datang dan mengevakuasi petugas WH ke Polsek Kuta Raja. Tim TAMAR merupakan sebuah wadah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Banda Aceh dalam menegakkan Syariat Islam. Di Papua terjadi bentrokan antara warga dengan anggota Brimob di Jalan Taman Ria, Kecamatan Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, pada tanggal 8//2. Insiden kekerasan ini berawal ketika seorang anggota Brimob hendak menangkap anggota geng motor yang telah menabrak tukang ojek karena kebut-kebutan di jalan. Saat akan ditangkap, anggota geng motor melakukan perlawanan terhadap anggota Brimob hingga terjadi perkelahian. Tidak beberapa lama, datang warga yang membantu anggota geng dan mengeroyok anggota Brimob. Anggota Brimob lalu menghubungi dan meminta bantuan anggota Brimob lainnya. Ketika bantuan datang, para pelaku sudah menghilang. Sesaat anggota Brimob akan meninggalkan lokasi, sejumlah warga kembali muncul dan menyerang dengan senjata tajam dan lemparan batu. Anggota Brimob yang terdesak harus mengeluarkan tembakan Pemicu Insiden Cedera Masalah Tender 2 Korupsi 2 Pelayanan Publik 2 Harga Komoditas/Subsidi Program Pemerintah 9 Pemekaran Wilayah Penegakan Hukum 6 8 Tata Kelola Pemerintahan Lainnya Total 8 peringatan untuk membubarkan warga. Dua orang anggota Brimob cedera dalam bentrokan ini. Protes diwarnai kekerasan terhadap buruknya pelayanan Perusahan Listrik Negara (PLN) terjadi di Jambi, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Penyebabnya yakni sering terjadi pemadaman listrik bergilir di wilayah tersebut. Di Jambi, sekelompok massa merusak Kantor Sub Ranting PLN Pelabuhan Dagang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada tanggal //2. Mereka merasa PLN tidak memberlakukan pemadaman bergilir secara tidak adil di wilayah Kecamatan Merlung dan KecamatanTungkal Ulu. Sedangkan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara sejumlah warga merusak trafo PLN sebagai protes seringnya PLN melakukan pemadaman listrik bergilir. Trafo berkapasitas 2 KTA tersebut korsleting dan terbakar akibat lemparan benda keras pada tanggal 2//2. Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mencegah api membesar. Akibat aksi tersebut, aliran listrik sekitar lokasi kejadian padam dalam waktu panjang. Protes pelanggan terhadap seringnya pemadaman bergilir juga terjadi di Desa Sidangoli, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada tanggal //2. Warga yang kecewa dengan kinerja PLN 6

11 Edisi Oktober, 2 Sidangoli melempari kaca jendela kantor PLN dengan batu hingga pecah. Dua insiden terkait proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tercatat di Sulawesi Tengah. Pada tanggal 2//2, puluhan Satpol Pamong Praja yang kecewa dengan hasil verifikasi tenaga honorer menyambangi kantor BKD Touna, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una. Mereka merusak kaca dan sejumlah fasilitas kantor. Selain itu, para pelaku juga membakar ruangan kepala BKD. Beruntung petugas pemadam datang dan cepat memadamkan api. Keesokan harinya, di depan kantor bupati terjadi demonstrasi pegawai honorer kategori II yang sedang mengikuti seleksi CPNS. Mereka menuntut agar Bupati Touna mundur karena dianggap tidak memperjuangkan nasib CPNS yang sudah mengabdi bertahun-tahun, namun tidak meluluskan dalam tes CPNS. Pengunjuk rasa terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian dan membakar ban bekas, namun situasi dapat dikendalikan. Di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mahasiswa menolak kebijakan rektor membatasi aktivitas kemahasiswaan dengan menggelar aksi unjuk rasa pada tanggal 2//2. Aksi unjuk rasa yang semula damai kemudian berujung bentrok dengan petugas keamanan kampus/satpam. Sejumlah satpam terlihat dilengkapi dengan bambu, kayu, badik, dan parang. Bahkan, terlihat seorang satpam menakut-nakuti mahasiswa dengan pistol. Sekitar mahasiswa terluka akibat pukulan dan melaporkan insiden kekerasan ini ke polisi. Insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari - Oktober 2) 2 Insiden dan dampak Konflik Tata Kelola Pemerintahan (Januari - Oktober 2) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Insiden Cedera

12 Edisi Oktober, 2 Konflik Pemilihan dan Jabatan Konflik Pemilihan dan Jabatan periode Januari Oktober 2 Tercatat 8 insiden konflik pemilihan dan jabatan yang mengakibatkan 8 tewas, cedera dan bangunan rusak sepanjang periode Januari Oktober 2. Bulan April 2 merupakan puncak tertinggi konflik pemilihan dan jabatan yang tercatat sebanyak insiden yang berdampak pada tewas, cedera dan bangunan rusak, yang sebagian besar terkait pemilihan legislatif. Masih di periode yang sama, provinsi Aceh menempatkan urutan tertinggi dalam insiden kekerasan yakni [88 insiden, tewas, 2 cedera dan bangunan rusak], kemudian diikuti Papua [ insiden, 2 tewas, 26 cedera dan bangunan rusak] dan Jawa Timur [26 insiden, cedera dan bangunan rusak]. Konflik Pemilihan dan Jabatan bulan Oktober 2 Di bulan Oktober 2, konflik pemilihan dan jabatan tercatat insiden kekerasan yang berdampak pada 2 cedera dan bangunan rusak. Tidak ada korban tewas dalam bulan ini. Dibandingkan pada sebulan sebelumnya, jumlah insiden bulan ini mengalami penurunan yang signifikan (lihat Grafik dan Tabel Konflik Pemilihan dan Jabatan). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Oktober 2 Isu pemilihan dan jabatan diwarnai insiden kekerasan seputar penolakan sekelompok masyarakat terhadap pejabat di berbagai tingkat. Di DKI Jakarta, rencana pengukuhan Plt. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur diprotes oleh massa ormas Front Pembela Islam (FPI). Pada tanggal //2, di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, terjadi demonstrasi yang berasal dari anggota FPI. Aksi massa yang awalnya berjalan tertib berubah menjadi saling pukul antara massa dengan aparat kepolisian. Massa FPI juga melemparkan batu ke arah polisi dan kotoran hewan ke halaman Balai Kota. Jumlah insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Oktober 2) Sebagian massa FPI yang membawa senjata tajam merusak tujuh mobil dan sembilan sepeda motor. Pendemo juga membakar sebuah halte bus di depan Stasiun Kereta Api Gambir. Aksi anarkis baru berhenti setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan menangkap sejumlah orang. Akibat bentrokan tersebut, 2 orang terluka dari pengunjuk rasa maupun polisi. Di Kepulauan Riau, terjadi demonstrasi menolak ketua DPRD terpilih di kantor DPRD Kepri, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Massa yang berasal dari organisasi Jaringan Indonesia pada tanggal 28//2 beramairamai mendatangkan kantor DPRD Kepri menuntut penolakan terhadap Jumaga Nadaek sebagai Ketua DPRD Kepri. Massa menginginkan ketua DPRD dipimpin dari suku Melayu sebagai warga asli Kepulauan Riau. Para demonstran kemudian terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Ketua Jaringan Indonesia yang memimpin jalannya aksi kemudian ditarik oleh sejumlah polisi dan dipukuli hingga terluka. Selain itu, seorang mahasiswa juga ikut dipukul dan dianiaya. Di tingkat desa, pemilihan raja negeri Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Pemicu Insiden Cedera Pemilihan dan Jabatan Tingkat Nasional Pemilihan dan Jabatan Tingkat Provinsi 2 22 Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kab./Kota Pemilihan dan Jabatan Tingkat Kecamatan Pemilihan dan Jabatan Tingkat Desa/ Kelurahan Terkait Jabatan/Pengaruh/Kekuasaan di dalam Partai Politik 2 Jabatan Pemerintah Lain Pemilihan dan Jabatan Lainnya 2 2 Total 2 Kabupaten Maluku Tengah, Maluku juga diwarnai bentrok antara pendukung raja terpilih Ali Irsyad Makatita dengan kelompok yang kontra pada tanggal 26//2. Bentrokan terjadi menjelang pelantikan, setelah massa yang menolak pelantikan menghadang tamu-tamu yang akan hadir, hingga terjadi saling lempar batu dan benda keras lainnya. Tidak ada korban jiwa, namun 2 rumah rusak. Polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan pelantikan. Ini adalah insiden kedua, setelah sehari sebelumnya pendukung raja negeri terpilih merusak baleho dan menebangi pohon-pohon di kebun milik warga dari kubu yang berlawanan. Konflik yang terkait jabatan dalam partai politik terjadi di tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pada tanggal 2//2, di halaman kantor Dewan Perwakilan Daerah II Golkar Kota Makassar terjadi demonstrasi puluhan kader pendukung sekretaris jenderal DPD II Golkar Makassar yang baru-baru ini dipecat dari jabatannya. Sekjen dipecat oleh Ketua DPD I Golkar Sulsel dan dirotasi menjadi salah satu ketua DPD. Pendukung mantan sekjen mengekspresikan kemarahan dengan memecahkan kaca jendela sekretariat dan melempari kaca jendela 8

13 Edisi Oktober, 2 dengan bangku. Polisi masih menyelidiki oknum atau kader yang terlibat dalam kejadian ini. Di kampus IAIN Ambon, Maluku terjadi bentrokan antarmahasiswa yang dipicu oleh kisruh pemilihan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Insiden berawal ketika sejumlah mahasiswa berdemonstrasi menuntut Rektor IAIN Ambon untuk mengganti Dekan FITK. Tuntutan ini disampaikan karena dekan mempolisikan seorang mahasiswa yang kedapatan merusak fasilitas kampus dalam demonstrasi sebelumnya. Dalam demontrasi kali ini, seorang mahasiswa dipukul oleh orang tak dikenal. Pelaku yang melarikan diri bergabung dengan massa dari kelompok mahasiswa lain, sehingga kedua kubu terlibat saling serang meski akhirnya dapat diredam. 2 Insiden dan dampak Konflik Pemilihan dan Jabatan (Januari - Oktober 2) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Insiden Tewas Jumlah insiden dan tewas Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari - Oktober 2) Jumlah insiden dan tewas Konflik Pemilihan dan Jabatan berdasarkan provinsi (Januari - Oktober 2) Insiden Tewas 9

14 Edisi Oktober, 2 Edisi Oktober, 2 Peta Insiden Konflik Kekerasan Kabupaten/Kota (Januari - Oktober 2) Medan (66 insiden) Deli Serdang (2 insiden) Samarinda ( insiden) Ternate (6 insiden) Pekanbaru (2 insiden) Manado ( insiden) Batam ( insiden) Kota Sorong (8 insiden) Kota Jayapura (8 insiden) Padang (6 insiden) Palembang ( insiden) Karawang (6 insiden) Surabaya (2 insiden) Bengkulu ( insiden) Makassar (8 insiden) Jakarta Barat ( insiden) PROVINSI DKI JAKARTA Depok (9 insiden) Kota Semarang ( insiden) Kab. Pasuruan (9 insiden) Kota Kupang ( insiden) Mimika ( insiden) Jakarta Selatan ( insiden) Jakarta Pusat ( insiden) Jumlah Insiden Konflik Kekerasan >

15 Edisi Oktober, 2 Konflik Identitas Konflik Identitas periode Januari Oktober 2 Data SNPK mencatat 6 insiden kekerasan yang mengakibatkan tewas, 98 cedera dan bangunan rusak terkait konflik identitas selama periode Januari Oktober 2. Di periode ini, rata-rata per bulan terjadi 6 insiden dan tewas. Konflik identitas mengalami puncak tertinggi pada bulan Agustus [ insiden dan tewas]. Provinsi yang mengalami insiden kekerasan terbanyak dalam periode ini adalah Sulawesi Selatan [88 insiden], Jawa Barat [68 insiden] serta Sulawesi Utara [ insiden]. Sedangkan provinsi yang mengalami korban tewas terbanyak diantaranya Papua [2 tewas] diikuti Jawa Barat [ tewas] dan Sulawesi Selatan [6 tewas]. Adapun, tindak kekerasan yang dominan dalam konflik identitas dipicu permasalahan antarkampung sebanyak 22 insiden yang berdampak pada 2 tewas, 6 cedera dan 2 bangunan rusak. Konflik Identitas bulan Oktober 2 Selama bulan Oktober 2 tercatat 8 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, 9 cedera dan 8 bangunan rusak terkait konflik identitas. Jika dibandingkan pada dua bulan sebelumnya, jumlah insiden maupun tewas bulan ini mengalami penurunan yang signifikan. Namun, jumlah insiden bulan ini masih diatas rata-rata per bulan pada periode Januari Oktober 2. Korban tewas pada bulan ini berasal dari permasalahan antar pendukung olahraga [ tewas] dan permasalahan antargeng pelajar [ tewas]. Sedangkan insiden kekerasan tertinggi di bulan ini terdapat di Sulawesi Selatan [2 insiden] dan [ insiden] masing-masing di Jawa Barat dan Sulawesi Tengah (lihat Grafik dan Tabel Konflik Identitas). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Oktober 2 Pada bulan Oktober, insiden kekerasan yang dipicu konflik identitas yang menonjol ialah bentrokan antarkampung dan antarsuporter klub sepakbola/ futsal. Tiga insiden antar pendukung klub sepakbola terjadi di Sleman, Yogyakarta, Surakarta, Jawa Tengah, dan Lampung. Tiga orang tewas dalam ketiga insiden tersebut. Di Lampung, seorang pendukung tim futsal tewas akibat keributan mengenai taruhan. Korban ditikam dalam bentrokan antara suporter tim futsal Desa Gading Rejo melawan Desa Pampangan di Lapangan Sukorejo Kabupaten Pringsewu pada 28//2. Pendukung tim futsal Pampangan yang kalah menolak membayar uang taruhan yang disepakati. Seorang di antaranya bahkan memukul pendukung lawan yang menagih uang taruhan. Bentrokan akhirnya menewaskan seorang supporter Gading Rejo yang masih berstatus pelajar SMK. Di Yogyakarta, bentrokan terjadi antara belasan suporter PSS Sleman dengan PSCS Cilacap pada 9//2 di Jalan Raya Yogya - Solo Km, tepatnya di depan SPBU Maguwoharjo Kabupaten Sleman. Sepuluh suporter asal Sleman menyerang bus yang ditumpangi oleh suporter PSCS Cilacap. Penyerangan yang brutal tersebut menewaskan seorang suporter PSCS Cilacap dan melukai sembilan lainnya. Rombongan suporter PSCS Cilacap diserang ketika dalam perjalanan pulang. Bus yang mereka tumpangi dihentikan paksa, kemudian pelaku menganiaya mereka yang di dalam bus. Beberapa melempari bus dengan batu. Satu orang diseret keluar, dianiaya dengan kayu, dan akhirnya tewas akibat tusukan senjata tajam. Polisi bertindak cepat menangkap sepuluh pelaku untuk diproses secara hukum. Insiden lainnya adalah bentrokan antara suporter Persis Solo dengan pemain Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah pada tanggal 22//2. Insiden bermula ketika para pemain Martapura FC menolak melanjutkan pertandingan di menit-menit akhir setelah terdengar dentuman keras di stadion. Hal ini memancing suporter memasuki lapangan untuk menyerang pemain dan wasit. Polisi berhasil mengusir massa ke luar stadion dengan tembakan gas air mata, namun kerusuhan berlanjut di luar stadion hingga malam. Beberapa kendaraan dan fasilitas stadion rusak. Pemain dan officials Martapura FC dievakuasi ke Yogyakarya. Satu penonton tewas, dua polisi cedera dan puluhan orang cedera, serta sejumlah motor dan mobil polisi dirusak dan dibakar. Jumlah insiden dan dampak Konflik Identitas (Oktober 2) Pemicu Insiden Tewas Antaretnis/suku Antaragama 2 Intraagama Antarkampung/desa 2 Antarpendukung Olahraga Antarsekolah/kampus 26 Konflik antara migran/pengungsi dengan lokal Konflik antara migran/pengungsi dengan etnis tertentu Gender Konflik Identitas Lainnya 6 Total 8 2

16 Edisi Oktober, 2 Sejumlah insiden bentrokan antardesa di bulan Oktober terjadi di berbagai lokasi di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Di Sulawesi Utara, terjadi bentrokan antara warga Lorong Lumba-lumba dengan Kampung Sanger di Kelurahan Sindulang Dua, Kecamatan Tuminting, Manado, pada tanggal //2 dini hari. Kedua kelompok menggunakan panah wayer, batu, botol, dan kembang api. Polisi dibantu TNI terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghentikan bentrokan. Tak lama, sekelompok warga muncul kembali dan melempari petugas dengan batu dan panah. Seorang polisi terkena panah, namun tidak terluka parah karena mengenakan rompi. Kali ini polisi memuntahkan tembakan peluru karet sehingga seorang luka. Bentrokan antar kedua kubu sudah sangat sering terjadi yang dilandasi saling balas dendam. Di Sulawesi Tengah, dua bentrokan antarkampung berturut-turut terjadi di perbatasan Desa Nunu dan Tavanjuka, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu pada tanggal 2 dan 22 Oktober 2. Kejadian ini dipicu perselisihan lama yang berlarut-larut terkait isu antarkampung. Tidak diketahui apakah ada korban jiwa dan cidera atau tidak namun polisi berjaga-jaga di perbatasan kedua desa untuk mengantisipasi keributan susulan. Insiden serupa masih terjadi di Sulawesi Tengah. Warga Desa Towale dan Desa Salubomba, keduanya di Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, bentrok pada tanggal 2//2. Insiden ini bermula dari keributan perihal jual beli kayu, di mana seorang warga Salubomba dianiaya oleh empat warga Desa Towale. Tak lama, massa berkumpul di sejumlah lokasi dan bentrokan tak terhindarkan. Akibatnya, dua rumah dibakar. Informasi lain menyebutkan bahwa bentrokan merupakan imbas perkelahian yang terjadi pada sebuah pesta hajatan beberapa waktu sebelumnya. Di Sulawesi Selatan, insiden serupa terjadi dua kali. Di Kecamatan Bone- Bone, Kabupaten Luwu Utara, terjadi bentrokan antara warga Kampung Karangan dengan Kopi-kopi pada tanggal //2. Warga desa bertetangga itu saling serang menggunakan bom molotov, airsoft gun, senjata tajam dan papporo (senjata rakitan yang berpeluru paku atau pecahan kaca). Akibatnya 8 rumah terbakar dan 8 orang ditangkap polisi. Menurut Kapolres Luwu Utara, bentrokan ini dipicu dendam lama yang berkembang menjadi konflik antara kelompok. Insiden lainnya terjadi di Kelurahan Rappojawa, Kecamatan Tallo, Makassar, pada tanggal 2//2. Bentrokan antara warga yang berbeda gang ini menyebabkan tiga rumah rusak terbakar akibat lembaran molotov. Polisi mengeluarkan tembakan peluru karet ke arah massa hingga melukai empat orang. Ini merupakan bentrokan susulan yang dipicu vonis pengadilan terhadap tersangka bentrokan terdahulu. Kedua kubu tidak puas dengan putusan pengadilan yang dianggap menguntungkan salah satu pihak. SNPK mencatat satu insiden terkait terorisme di Sulawesi Tengah. Pada tanggal //2 terjadi baku tembak antara aparat Brimob Polda Sulteng dengan belasan kelompok sipil bersenjata yang diduga pimpinan Santoso di Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Sebelum baku tembak, terdengat ledakan bom di Desa Dewua. Aparat Brimob yang menyisir lokasi dihadang kelompok sipil bersenjata M-6 dan AK-. Tidak ada korban jiwa, namun mobil Baracuda Brimob mengalami rusak terkena tembakan. Insiden dan dampak Konflik Identitas (Januari - Oktober 2) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Insiden Tewas

17 Edisi Oktober, 2 Jumlah insiden dan tewas Konflik Identitas berdasarkan provinsi (Oktober 2) Jumlah insiden dan tewas Konflik IdenUtas berdasarkan provinsi (Oktober 2) Insiden Tewas

18 Edisi Oktober, 2 Konflik Main Hakim Sendiri Konflik Main Hakim Sendiri periode Januari Oktober 2 Sebanyak.68 insiden kekerasan yang berdampak pada 2 tewas,.6 cedera dan 2 bangunan rusak terkait konflik main hakim sendiri sepanjang periode Januari Oktober 2. Ratarata terjadi sebanyak 6 insiden dan 2 tewas per bulan di periode ini. Dalam periode ini, bulan Agustus merupakan puncak tertinggi baik dalam jumlah insiden maupun tewas yakni sebanyak 8 insiden dan tewas. Periode ini juga mencatat provinsi yang mengalami jumlah insiden terbanyak, diantaranya Sumatera Utara [622 insiden], diikuti Jawa Timur [8 insiden] dan Jawa Barat [2 insiden]. Sedangkan korban tewas terbanyak, diantaranya terjadi di Jawa Barat [ tewas] serta [2 tewas] masingmasing di Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Konflik Main Hakim Sendiri bulan Oktober 2 Pada bulan Oktober 2 tercatat 8 insiden kekerasan yang menyebabkan tewas, cedera dan bangunan rusak. Tercatat beberapa provinsi mengalami jumlah insiden terbanyak diantaranya yakni Sumatera Utara [6 insiden], Jawa Timur [ insiden] dan Jawa Barat [ insiden]. Selain itu, insiden kekerasan yang dominan dalam aksi main hakim sendiri dipicu kasus pencurian sebanyak 26 insiden kekerasan yang berdampak pada 9 tewas dan 26 cedera. Jika dibandingkan rata-rata per bulan di periode Januari Oktober 2, jumlah insiden dan tewas mengalami peningkatan (lihat Grafik dan Tabel Konflik Main Hakim Sendiri). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Oktober 2 Dalam aksi main hakim sendiri yang dipicu berbagai permasalahan, tak jarang berujung pada bentrokan. Setidaknya dalam bulan ini tercatat insiden aksi main hakim sendiri yang berujung bentrok yakni sebanyak insiden kekerasan yang berakibat pada tiga tewas, 2 cedera dan bangunan rusak. Jumlah insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Oktober 2) Sebanyak tiga orang tewas berasal dari tiga insiden terpisah. Di Sulawesi Utara pada tanggal 9//2 sejumlah mahasiswa asal Papua menggelar pesta miras merayakan kelulusan salah seorang rekan mereka. Pesta miras yang diadakan menjelang dini hari itu berubah menjadi bentrokan ketika para mahasiswa yang dipengaruhi minuman keras berjalan-jalan dan berteriak-teriak di Desa Tataaran Dua, yang oleh sejumlah warga tindakan mahasiswa itu ditegur, tetapi teguran tersebut justru membuat mahasiswa tersinggung hingga terjadi perkelahian dengan warga, karena kalah jumlah beberapa mahasiswa pulang dan melaporkan kejadian itu pada rekanrekannya. Sekitar -an mahasiswa asal Papua kembali mendatangi Desa Tataaran Dua dengan berbekal panah khas papua, parang, batu dan merusak rumah warga begitu juga dengan sejumlah kendaraan yang berada di lokasi menjadi sasaran pengerusakan, sejumlah barangbarang jualan di kios dikumpulkan lalu dibakar, warga setempat marah dan memberikan perlawanan hingga terjadi bentrok, warga berhasil memukul mundur mahasiswa. Dalam kejadian ini sedikitnya rumah warga rusak akibat dilempari dan dibakar dan belasan mobil rusak. Satu mahasiswa tewas dibacok dan empat lainnya cedera. Pemicu Insiden Tewas Masalah Harga Diri/Penghinaan 8 6 Kasus Kecelakaan 6 Masalah Utang-Piutang Kasus Pencurian 26 9 Perselingkuhan Pembalasan Atas Pengerusakan Pembalasan Atas Penganiayaan Melawan Maksiat Melawan Santet Main Hakim Sendiri Lainnya Total 8 Sedangkan di Kampung Pikey, Kecamatan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terjadi bentrokan antarwarga Wamena pada tanggal //2. Bentrokan ini bermula dari adanya kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan tewasnya seorang warga. Pihak kepolisian setempat berusaha menengahi dan mendamaikan, namun malah mendapatkan serangan panah dari warga yang marah. Bentrokan antarwarga berhenti setelah sejumlah aparat kepolisian menambahkan jumlah personelnya. Akibat bentrok tersebut seorang warga tewas terkena tusukan senjata tajam, lima rumah dan kantor kampung serta unit sepeda motor dirusak. Adapun, satu korban tewas lainnya terjadi di Desa Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada tanggal //2 sekitar puluhan orang mengendarai sepeda motor dengan dilengkapi senjata tajam mendatangi desa setempat. Sesampainya di lokasi kedatangan sekelompok orang tersebut sudah ditunggu warga hingga terjadi bentrokan. Diduga penyebabnya karena pada sore harinya salah satu pemuda dikeroyok di lokasi yang sama hingga mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Akibat bentrokan itu satu orang tewas mengenaskan dengan luka di sekujur tubuhnya.

19 Edisi Oktober, 2 Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari - Oktober 2) Insiden dan dampak Konflik Main Hakim Sendiri (Januari - Oktober 2) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Insiden Tewas Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (Oktober 2) Jumlah insiden dan tewas Konflik Main Hakim Sendiri berdasarkan provinsi (Oktober 2) Insiden Tewas 6

20 Edisi Oktober, 2 Konflik Separatisme Konflik Separatisme periode Januari Oktober 2 Insiden konflik separatisme selama periode Januari Oktober 2 sebanyak insiden yang berdampak pada tewas, cedera dan 6 bangunan rusak yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Dalam periode ini, jumlah insiden dan tewas terbanyak terdapat di Kabupaten Puncak Jaya [ insiden dan tewas] dan Lanny Jaya [9 insiden dan 2 tewas]. Sedangkan puncak tertinggi insiden konflik separatisme terjadi di Agustus [8 insiden dan 8 tewas]. Konflik Separatisme bulan Oktober 2 Selama bulan Oktober 2 insiden konflik separatisme sebanyak insiden kekerasan yang mengakibatkan tewas dan cedera yang terjadi di Papua. Pada bulan ini insiden konflik separatisme hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan pada sebulan sebelumnya. Jika dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya, nampak konflik separatisme mengalami pasang surut. Dengan kata lain konflik ini akan terus berlangsung bila kekuatan kelompok sipil bersenjata belum sepenuhnya dilucuti (lihat Grafik dan Peta Konflik Separatisme). Insiden-insiden yang mengemuka di bulan Oktober 2 Dari tiga insiden separatisme di bulan Oktober, dua di antaranya terjadi di Kabupaten Jayawijaya. Pada tanggal 8//2, ditemukan mayat seorang anggota polisi yang diduga korban pengeroyokan dengan senjata tajam. Korban dinyatakan hilang selama 8 hari sebelum jasadnya ditemukan di sungai Baliem. Pelaku pengeroyokan diduga berjumlah lima orang dan berasal anggota dari kelompok sipil bersenjata pimpinan Puron Wenda. Korban diperkirakan disergap dan dikeroyok ketika hendak mengantarkan undangan ke Bolakme di dekat kantor Klasis di Desa Munak, Kecamatan Bolakme. Selanjutnya, pada tanggal 26//2, aparat keamanan gabungan TNI-Polri menangkap dua pentolan kelompok sipil bersenjata yang biasa mengganggu ketertiban dan keamanan di Lanny Jaya dan Puncak Jaya. Mereka adalah Rambo Wenda (2) dan Derius Wonda alias Rambo Tolikara (). Dua orang yang sama-sama dipanggil Rambo ini ditangkap bersama lima anak buahnya saat sedang berada di Hotel Boulevard Jalan Patimura, Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Penangkapan itu sempat Insiden dan dampak Konflik Separatisme (Januari - Oktober 2) Insiden dan dampak Konflik SeparaUsme (Januari - Oktober 2) Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Aug- Sep- Okt- Insiden Tewas

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Tahunan 0 Laporan Tahunan 0 Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan

Lebih terperinci

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN

PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN PERTANYAAN KODING DATA SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN (SNPK) KOLOM PERTANYAAN (PILIHAN) JAWABAN 1 TANGGAL INSIDEN Tanggal berapa insiden terjadi? / / (tanggal/bulan/tahun) 2 ID INSIDEN Berapa nomor

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan NOVEMBER Edisi November, Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JULI 204 Edisi 07 Juli, 204 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER 0 Edisi Desember, 0 Sambutan Menko PMK Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan FEBRUARI 215 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JANUARI 2015 Daftar Isi Sambutan Menko PMK iii Tentang SNPK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan SEPTEMBER 0 Edisi 09 September, 0 Sambutan Pembangunan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan JUNI Edisi 7, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN

SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN SISTEM NASIONAL PEMANTAUAN KEKERASAN BAGIAN 1 1 area Nama Wilayah 2 tanggal_kejadian [ TANGGAL INSIDEN ] 3 tahun 1. Tanggal berapa insiden terjadi? Tahun 4 5 bulan quarter Bulan Quarter [ ID INSIDEN ]

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 80/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN Pada September 2016,

Lebih terperinci

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU

NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU NANGGROE ACEH SUMATERA SUMATERA KEPULAUAN SUMATERA BANGKA NO KASUS PERLINDUNGAN ANAK RIAU JAMBI BENGKULU DARUSSALAM UTARA BARAT RIAU SELATAN BELITUNG 1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 380 110 70

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 72/09/21/Th. XI, 1 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN Pada Agustus 2016, gabungan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan DESEMBER Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan AGUSTUS 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate No. 58/11/82/Th. XVI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate Oktober 2017, Ternate mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/07/81/Th. XVIII, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JUNI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN DI KOTA AMBON DAN 1,71 PERSEN DI KOTA TUAL Pada Juni

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.X, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN Pada Februari 2015, dari gabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/08/81/Th. XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JULI 2017 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,86 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 2,29 PERSEN DI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI . 36/07/82/Th XVI, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 1,55 PERSEN Pada Juni 2017, Ternate mengalami inflasi sebesar 1,55 persen dengan indeks

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi yang aman dan kondusif merupakan salah satu syarat guna mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena proses penyelenggaraan pemerintahan akan

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM (dalam ribuan rupiah) RUPIAH MURNI NO. SATUAN KERJA NON PENDAMPING PNBP PINJAMAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 54/10/82/Th XV, 03 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,09 PERSEN Pada September 2016, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,09

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/12/53/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,70 PERSEN Masih melanjutkan trend dengan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan OKTOBER Edisi, Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI . 01/01/82/Th XVI, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 20, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,32 PERSEN Pada Desember 20, Ternate mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. No.337, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.06/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/03/81/Th. XVIII, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA FEBRUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,18 PERSEN DI KOTA AMBON DAN DEFLASI 1,33 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/02/81/Th. XVIII, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA JANUARI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 0,29 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/Th. XIII, 1 November 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2010 INFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Pada 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 23/05/82/Th XVI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI April 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN Pada April 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 41/09/31/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 MENGALAMI INFLASI 0,13 PERSEN YANG DISEBABKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XIX, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,19 PERSEN Oktober 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 46/10/31/Th.XIX, 2 Oktober PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER MENGALAMI INFLASI 0,05 PERSEN YANG DISEBABKAN OLEH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 49/11/31/Th.XIX, 1 November 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2017 MENGALAMI INFLASI 0,06 PERSEN YANG DISEBABKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 37/08/31/Th.XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN JULI 2017 MENGALAMI INFLASI 0,40 PERSEN YANG DISEBABKAN

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 2013 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Laporan Bulanan MARET 203 Sambutan Pembangunan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/05/81/Th. XIX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA APRIL 2017 TERJADI DEFLASI SEBESAR 0,76 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 0,16 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/HUK/2010 TANGGAL : 26 APRIL 2010 TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010 NO.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/11/53/Th. XVII, 3 November 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,14 PERSEN Pada Oktober 014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate September 2017, Ternate mengalami Deflasi sebesar 0,51 persen Pada September 2017, Ternate mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 40/08/32/Th. XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2017 INFLASI SEBESAR 0,01 PERSEN Juli 2017 IHK Gabungan Jawa Barat yang meliputi 7 kota yaitu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XX, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,15 PERSEN Februari 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Mei 2016, Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/11/81/Th. XIX, 1 November 20 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA OKTOBER 20 TERJADI DEFLASI SEBESAR 1,28 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI SEBESAR 1,05 PERSEN DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambangan menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 58//82/Th XV, 0 November 206 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 206, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,2 PERSEN Pada Oktober 206, Ternate mengalami deflasi sebesar 0,2 persen dengan indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 16/04/31/Th.XIX, 3 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DKI JAKARTA BULAN MARET MENGALAMI INFLASI 0,05 PERSEN Bulan Maret, harga-harga di DKI Jakarta mengalami

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK No. 01/01/81/Th. XVIII, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PADA DESEMBER 2015 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,62 PERSEN DI KOTA AMBON DAN INFLASI 2,37 PERSEN DI KOTA

Lebih terperinci

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 14 September 2016 PRESS RELEASE. KY Ungkap Penanganan Laporan Masyarakat Caturwulan II Tahun 2016 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL JALAN KRAMAT RAYA NO. 57, JAKARTA 10450 TELEPON (021) 3905876, 3905877, 3906178, FAKSIMILE (021) 31903755, www.komisiyudisial.go.id UNTUK DITERBITKAN

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2015 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,73 PERSEN Berbeda dengan bulan sebelumnya,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi DKI Jakarta No. 29/06/31/Th.XIX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN MEI 2017 MENGALAMI INFLASI 0,49 PERSEN YANG DISEBABKAN OLEH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XIX, 1 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,76 PERSEN Setelah mengalami deflasi di Februari 2016

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XX, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,79 PERSEN Maret 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/03/53/Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,33 PERSEN Februari 2016, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN No. 12/04/14/Th. XI, 1 April SELAMA BULAN MARET KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami deflasi (inflasi negatif)

Lebih terperinci

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011 UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011 Panitia Pengadaan Barang/Jasa Komisi Penanggulangan AIDS Nasional mengundang calon penyedia barang/jasa guna berpartisipasi mengajukan penawaran

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/09/Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2011 INFLASI 0,93 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,17 PERSEN September 2016, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013 REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013 NO KOTA SK No TENTANG TANGGAL PROV 1 Kota Banda Aceh Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.538,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XVII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,08 PERSEN Pada Mei 2014, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014 PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014 ACEH Kebakaran KALSEL Banjir GORONTALO Banjir SUMBAR Kecelakaan Transportasi Laut SULSEL Kebakaran Konflik Sosial PAPUA Kecelakaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN No. 04/02/2171/Th.IV, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2016 INFLASI PERSEN Pada Bulan Januari 2016 di Kota Batam terjadi inflasi sebesar persen. Dari 23 kota

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,74 PERSEN Mengawali Tahun 2017, Januari 2017

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/04/53/Th. XVII, 1 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,14 PERSEN Pada Maret 2014 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/09/53/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2014 NUSA TENGGARA TIMUR DEFLASI 0,71 PERSEN Pada Agustus 2014, Nusa Tenggara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN No. 21/06/14/Th. XI, 1 Juni 2010 BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan 2010 Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,29

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/02/53/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,61 PERSEN Pada uari 2015, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/01/53/Th. XVIII, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 3,41 PERSEN Pada ember 2014, Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN l No. 45/11/14/Th. XII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI 2013, No.1161 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 07/02/21/Th.VI, 01 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN JANUARI 2011 INFLASI 1,54 PERSEN Pada Bulan Januari 2011 di

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,59 PERSEN Pada Juni 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN l No. 32/08/14/Th. XII, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi

Lebih terperinci

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016. 1 KATA PENGANTAR Pemantauan dan Evaluasi Kinerja diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No.75/11/21/Th. III, 3 Nopember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN OKTOBER DEFLASI 0,22 PERSEN Pada Bulan Oktober di Kota Tanjungpinang

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2011 INFLASI 0,55 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/10/53/Th. XVIII, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,26 PERSEN Berbeda arah dengan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVIII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,21 PERSEN Pada April 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi

Lebih terperinci

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 Jakarta, Maret 2016 DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/06/53/Th. XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI -0.01 PERSEN Mei 2017 Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi

Lebih terperinci