SEGMENTASI DAN PREFERENSI KONSUMEN SIGARET KRETEK MESIN Low Tar Low Nicotine (LTLN) DENGAN ANALISIS CHAID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEGMENTASI DAN PREFERENSI KONSUMEN SIGARET KRETEK MESIN Low Tar Low Nicotine (LTLN) DENGAN ANALISIS CHAID"

Transkripsi

1 Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 SEGMENTASI DAN PREFERENSI KONSUMEN SIGARET KRETEK MESIN Low Tar Low Nicotine (LTLN) DENGAN ANALISIS CHAID Dwi Endah Kusrini, S.Si., M.Si 1, dan Gerardo Radite J.P 1 Dosen Jurusan Statistika FMIPA-ITS Alumni Jurusan Statistika FMIPA-ITS Abstrak Salah satu alat bantu statistika untuk riset segmentasi yang menggunakan pendekatan dependensi adalah analisis Chi squared Automatic Interaction Detection (CHAID). Analisis CHAID mampu menangani variabel independen monotonik, bebas, dan mengambang. Pada kasus konsumen sigaret kretek mesin Low Tar Low Nicotine (LTLN), analisis CHAID digunakan untuk menentukan segmentasi konsumen berdasarkan sigaret kretek mesin LTLN yang dikonsumsi sebagai variabel dependen. Demografis, psikografi dan gaya hidup konsumen sebagai variabel independen. Segmentasi konsumen dengan bantuan analisis CHAID dilakukan untuk mengidentifikasi sigaret kretek mesin yang paling dominan pada masing masing segmen. Berdasarkan hasil analisis CHAID didapatkan lima segmen. Segmen konsumen dengan karakteristik berusia tahun memiliki jumlah responden paling banyak. Kata kunci: Analisis CHAID, segmentasi, preferensi dan sigaret kretek mesin LTLN 1. Pendahuluan Rokok yang diproduksi di Indonesia pada pertengahan tahun 005 mencapai 0 miliar batang. Sigaret kretek mesin Low Tar Low Nicotine (LTLN) merupakan salah satu jenis rokok yang diproduksi di Indonesia. Pada tahun 005 PT. HM. Sampoerna, Tbk. memperoleh market share sigaret kretek mesin LTLN di Jawa Timur sebesar 38,%. PT Djarum memperoleh,4% sedangkan PT Bentoel memperoleh 15,6%. PT. Gudang Garam, Tbk memperoleh market share sebesar 1, %. Saat ini produsen rokok menyadari bahwa mereka tidak dapat memenuhi keinginan semua pembeli di pasar. Produsen rokok harus mengidentifikasikan segmen pasar yang dapat dilayaninya dengan baik dan paling menguntungkan agar dapat menghindari pesaing yang kuat. Menurut Kasali (1998) ada dua metode yang lazim dipakai dalam riset segmentasi, yaitu interdependensi dan depedensi. Penelitian ini menggunakan metode dependensi. Segmen dalam metode dependensi terbentuk karena ada hubungan antara variabel terikat dengan sejumlah variabel bebas. Menurut Lehmann dan Eherler (000) salah satu metode dependensi yang dapat digunakan adalah analisis Chi-squared Automatic Interaction Detector (CHAID). Sampai saat ini belum banyak penelitian tentang analisis CHAID, khususnya pada permasalahan di bidang pemasaran di Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu alasan yang mendasari untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji segmentasi konsumen sigaret kretek mesin LTLN berdasarkan demografi, psikografi dan life style konsumen sigaret kretek mesin LTLN. Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengkaji preferensi konsumen terhadap sigaret kretek mesin LTLN. Penelitian ini dibatasi pada produk sigaret kretek mesin LTLN yang dihasilkan oleh PT. Lestariputra Wirasejati (anak perusahaan dari PT. Bentoel), PT. Djarum, PT.Gudang Garam, Tbk., dan PT. HM Sampoerna, Tbk., yaitu Gudang Garam Slim, A Mild, LA light dan Star Mild. Responden yang diambil hanya konsumen yang berkunjung ke warung kopi Kelurahan Kalisari, Kelurahan Gebang dan Kelurahan Kejawan Putih. 1

2 . Analisis CHAID CHAID pertama kali diperkenalkan oleh Dr. G.V. Kass tahun Prosedur CHAID merupakan bagian dari teknik terdahulu yang dikenal dengan Automatic Interaction Detector (AID). CHAID merupakan suatu teknik yang menguji satu per satu variabel independen yang digunakan dalam klasifikasi dan menyusunnya berdasarkan pada tingkat signifikansi statistik chi square terhadap variabel dependennya (Gallagher, 000). CHAID digunakan untuk membentuk segmentasi yang membagi sebuah sampel menjadi dua atau lebih kelompok yang berbeda berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Baron dan Phillips (Sharp et al., 00) analisis CHAID dapat diringkas menjadi tiga elemen kunci, yaitu Uji signifikan chi square, bonferroni correction dan tree diagram. 3. Uji Chi - squared (Tabel Kontingensi) Tabel kontingensi adalah analisis data untuk melihat hubungan antara beberapa variabel dalam satu tabel. Variabel yang dianalisis merupakan variabel kategorikal, yang memiliki skala nominal atau ordinal. Pengujian dilakukan dengan hipotesis: H 0 : Tidak terdapat hubungan antar dua variabel H 1 : Terdapat hubungan antar dua variabel Statistik uji yang digunakan adalah Chi-Square sebagai berikut (Agresti, 00) : r c Oij eij (1) e i 1 j 1 dengan derajat bebas : (r-1)(c-1) dimana, O ij : observasi baris ke-i dan kolom ke-j e ij : frekuensi harapan baris ke-i dan kolom ke-j r : banyaknya baris c : banyaknya kolom Untuk menghitung frekuensi harapan masing-masing sel digunakan rumus (Agresti, 00) : dimana, r i. c.j n : jumlah baris ke-i : jumlah kolom ke-j : jumlah pengamatan e ij ri c. n ij. j () Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai χ hitung dengan nilai χ tabel dengan derajat bebas adalah (r-1)(c-1) untuk tabel ukuran (r x c). Nilai perhitungan uji Chi-Square harus memenuhi syarat maksimal 0% dari jumlah sel yang ada memiliki nilai ekspektasi harapan tiap sel kurang dari 5, data yang tidak memenuhi asumsi diatas digunakan uji fisher s exact. CHAID menggunakan statistik chi square untuk menentukan variabel independen yang paling signifikan untuk membagi atau membedakan kategori kategori dalam variabel dependen (Gallagher, 000). 4. Bonferroni Correction Bonferroni correction adalah suatu proses koreksi yang digunakan ketika beberapa uji statistik untuk kebebasan atau ketidakbebasan dilakukan secara bersamaan (Sharp et al., 00). Bonferroni correction biasanya digunakan dalam perbandingan ganda. Hipotesis yang digunakan : H 0 : Split dalam analisis CHAID tidak signifikan H 1 : Split dalam analisis CHAID signifikan Secara umum, Bagozzi (1994) merumuskan bonferroni correction sebagai berikut : M 1 1 (3) Dimana, M : Pengali Bonferroni : Kesalahan tipe 1

3 Pengali Bonferroni untuk masing masing tipe variabel independen berbeda. Gallagher (000) menyebutkan bahwa pengali Bonferroni untuk masing masing jenis variabel independen adalah sebagai berikut : 1. Monotonik : M = c 1 (4) r 1. Bebas : M = 3. Floating : M = Dimana, M : pengali Bonferroni c : kategori variabel dependen r : kategori variabel independen 5. Tree Diagram r 1 c i 1 i 0 i! r i! r i (5) c c r (6) r r 1 Hasil pembentukkan segmen dalam analisis CHAID ditampilkan dalam sebuah diagram pohon. Menurut Myers (1996) diagram pohon CHAID mengikuti aturan dari atas ke bawah (Top down stopping rule). Diagram pohon disusun mulai dari kelompok induk, berlanjut di bawahnya sub kelompok yang berturut turut dari hasil pembagian kelompok induk berdasarkan kriteria tertentu. Pada pohon klasifikasi CHAID terdapat istilah kedalaman (depth) yang berarti banyaknya tingkatan node node sub kelompok sampai ke bawah pada node sub kelompok yang terakhir. Lehmann & Eherler (001) menunjukkan diagram pohon dari CHAID secara umum adalah seperti gambar Thurston Case V Gambar 1. Diagram Pohon dalam Analisis CHAID Struktur preferensi akan digambarkan dengan skala atribut dalam satu dimensi. Dimisalkan ada 4 atribut yaitu A, B dan C, maka konsep perhitungan metode ini adalah perhitungan proporsi subjek yang lebih memprioritaskan atribut A daripada B, lebih memprioritaskan atribut A daripada C dan seterusnya. Proporsi tersebut kemudian disusun dalam suatu matrik proporsi yang ditunjukkan di bawah ini : dimana, n 1 -n 4 Tabel 1 Matrik Proporsi Metode Thurstone Case-V Variabel A B C Total A 0 p BA = n BA / n 1 p CA = n CA / n 1 n 1 B p AB = n AB / n 0 p CB = n CB / n n C p AC = n AC / n 3 p BC = n BC / n 3 0 n 3 = frekuensi per segmen 3

4 p cr = proporsi subjek yang lebih memprioritaskan variabel kolom daripada variabel baris Selanjutnya adalah mendapatkan nilai distribusi normal baku Z dari matrik proporsi yang telah terbentuk. Untuk memudahkan, maka disusunlah tabel hasil perhitungan nilai Thurstone Case-V seperti berikut ini : Tabel Nilai Thurstone Case-V Variabel A B C A B C Jumlah Rata-rata Nilai* Ket : * = Rata-rata nilai segmen tersebut + Rata-rata nilai segmen terkecil Penelitian sebelumnya yang serupa dengan mengunakan metode Thurstone Case-V tentang Analisis Positioning dan Segmentasi Televisi Swasta Nasional Berdasarkan Preferensi Mahasiswa di Wilayah Surabaya Timur Terhadap Program Acara menghasilkan prioritas preferensi mahasiswa terhadap tayangan program acara yang terdapat pada tv swasta, tiga teratas adalah Indosiar, Trans TV dan SCTV, sedangkan pada tiga terbawah adalah Lativi, TPI, dan Antv (Cahyaningtyas, 007). 7. Segmentasi dan Preferensi Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan pasar menjadi kelompok kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik dan atau perlaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri (Kotler & Armstrong, 008). Ada empat variabel utama yang bisa digunakan sebagai dasar-dasar pengelompokan pasar, yaitu variabel demografi, geografi, psikografi, dan perilaku. Preferensi konsumen adalah nilai-nilai bagi pelanggan yang diperhatikan dalam menentukan sebuah pilihan. Konsumen akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Harapan dalam konteks preferensi konsumen merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Dalam penelitian ini, preferensi dilakukan terhadap atribut kualitas rokok kretek yang menunjukkan sikap lebih menyukai produk atau merek rokok kretek tertentu karena atribut kualitas yang dimiliki dibandingkan dengan produk atau merek lainnya. 8. Sumber Data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yang dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner kepada konsumen sigaret kretek mesin LTLN yang berada di warung kopi Kelurahan Kalisari, Kelurahan Gebang dan Kelurahan Kejawan Putih. Survei dilakukan sebanyak dua kali dengan survey pendahuluan dan survei sebenarnya setelah ditentukan jumlah sampel minimum yang digunakan dan setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengambilan sampel dilaksanakan selama bulan April 009. Tempat survei ditentukan dengan menggunakan tabel bilangan acak. Waktu survei penelitian adalah pukul , , dan Total warung kopi yang berada di tiga kelurahan tersebut adalah 76 warung kopi. Jumlah warung kopi yang harus diambil dihitung berdasarkan persamaan 8 (Mendenhall, 1990). Dimana : n c N B M N c n B M N c 4 = Jumlah warung kopi yang diambil = Varian pengujung warung kopi = Total warung kopi yang berada di tiga kelurahan = Batas kesalahan dalam memperkirakan c = Rata rata pengunjung warung kopi yang berada di tiga kelurahan 4 (7)

5 Nilai c pada persamaan 8 ditaksir dengan s c seperti yang ditunjukkan oleh persamaan berikut (Mendenhall, 1990). n ( ai mp ˆ) i 1 sc N 1 Dimana : s c = Taksiran varian pengujung warung kopi a i = Pengunjung yang ada diwarung kopi pada saat pengamatan m = Jumlah warung di masing masing kelurahan pˆ = Proporsi pengunjung yang ada diwarung kopi pada saat pengamatan N = Total warung kopi yang berada di tiga kelurahan Taksiran c berdasarkan persamaan 8 adalah Hasil perhitungan persamaan 8 menunjukkan bahwa jumlah warung kopi yang akan disurvei adalah 6 warung kopi. Ukuran sampel minimal yang diambil ditentukan berdasarkan persamaan 8 (Mendenhall, 1990) : z / pq B (8) n 1 z 1 / pq 1 N B Dimana, n = Jumlah sampel minimum. B = Batas kekeliruan taksiran atau perbedaan pˆ dengan P yang diinginkan. z = Nilai baku yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan tingkat kepercayaan sebesar α. N = Jumlah pengunjung warung kopi p = Proporsi pengunjung yang merokok sigaret kretek mesin LTLN. = Proporsi pengunjung yang merokok tidak sigaret kretek mesin LTLN. q Hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa proporsi orang yang merokok sigaret kretek mesin LTLN adalah 0,8. Jumlah sampel minimum diperoleh berdasarkan perhitungan persamaan 9 adalah 195 respoden. 9. Identifikasi Variabel Variabel penelitian yang digunakan untuk segmentasi dalam penelitian ini adalah variabel demografi, psikografi dan gaya hidup dari konsumen. Variabel demografi dan psikografi diambil berdasarkan penelitian Analisis segmen dan pemetaan persepsi terhadap rokok A Mild (Widodo, 003) a. Variabel demografi Usia (X 1 ). Status perkawinan (X ). Jumlah anggota keluarga yang merokok (X 3 ). b. Variabel psikografi Jumlah rokok yang dibeli dalam sekali beli (X 8 ). Tipe perokok (X 9 ). c. Variabel gaya hidup Activity (X 10 ) Interest (X 11 ) Opinion (X 1 ) Pendidikan (X 4 ). Pekerjaan (X 5 ). Pengeluaran rumah tangga (X 6 ). Pengeluaran untuk rokok (X 7 ). 5

6 10. Langkah Penelitian Langkah langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengamatan awal terhadap konsumen warung kopi di Kelurahan Gebang, Kelurahan Kalisari dan Kelurahan Kejawan Putih.. Menentukan jumlah warung kopi dan jumlah responden yang akan disurvei. 3. Survei pendahuluan dan uji validitas dan reliabilitas terhadap data survei pendahuluan. 4. Survei lanjutan. Uji validitas dan reliabilitas terhadap seluruh data sebelum melakukan analisis lebih lanjut. 5. Memeriksa tiap variabel independen dengan menggunakan uji chi square untuk menentukan kategori mana yang signifikan untuk menunjukkan perbedaan dalam variabel dependen dan mengumpulkan semua kategori yang tidak signifikan. Tentukan variabel independen yang paling signifikan. 6. Membagi data menggunakan kategori variabel independen dengan peringkat yang paling signifikan. Untuk tiap tingkatan selanjutnya sebagai berikut : o Pemeriksaan kategori variabel variabel independen yang tersisa untuk menentukan peringkat yang paling signifikan dalam penentuan perbedaan variabel dependen selanjutnya, dan memisahkannya dengan yang tidak signifikan. o Penentuan variabel independen yang paling signifikan dan diteruskan dengan pembagian data menggunakan variabel ini. 7. Ulang langkah ke 10 untuk semua subgrup sampai teridentifikasi semua pembagian yang signifikan. 8. Menentukan jumlah variabel ke k, dimana k = 1,, 3,...k pada baris yang memiliki prioritas lebih baik lebih banyak dari variabel ke k pada kolom. 9. Menentukan nilai proporsinya n kb (N kb ) dan menentukan normal baku dari proporsi. Selanjutnya data normal baku dari masing masing atribut (tiap kolom) dicari rata ratanya. Dengan menjumlahkan rata rata terendah, didapatkan skala preferensi sehingga dapat disusun urutan antara A, B, C, dan seterusnya. 11. Karakteristik Konsumen Sigaret Kretek Mesin LTLN Tabel 3 memperlihatkan bahwa 9 orang yang menjadi responden berusia 4 49 tahun. Kelompok tersebut memiliki frekuensi yang paling besar dibandingkan kelompok umur yang lainnya. Sebagian besar responden penelitian ini telah menikah. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah responden yang telah menikah sebanyak 57,44% dari keseluruhan responden. jumlah responden yang telah menikah sebanyak 4,56% dari keseluruhan responden. Persentase responden yang berpendidikan sarjana merupakan persentase tersebesar yaitu sebesar 49,3%. Responden penelitian sigaret kretek mesin LTLN paling banyak bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau BUMN yaitu sebanyak 90 orang atau 46,15%. Frekuensi terbesar pengeluaran rumah tangga per bulan dari responden adalah Rp Rp sebanyak 60 orang. 46 konsumen sigaret kretek mesin LTLN mengeluarkan uang sebanyak Rp Rp per bulan untuk membeli rokok. 6

7 Tabel 3 Karakteristik Responden Variabel Kategori Jumah % Usia Status Pernikahan Pendidikan Terakhir 18-5 tahun tahun tahun tahun > 49 tahun Total Menikah Belum Menikah Total SMP atau sederajat 5.56 SMA atau sederajat Akademi/Diploma Sarjana Pascasarjana Total Jenis Pekerjaan Pengeluaran Rumah Tangga per Bulan Pengeluaran Pembelian Rokok per Bulan Pelajar/Mahasiswa Pedagang Karyawan Swasta Pegawai Negeri Sipil/BUMN ABRI/TNI Polri Wiraswasta Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Total

8 1. Segmentasi Konsumen sigaret Kretek Mesin LTLN Segmentasi dalam CHAID diawali perhitungan nilai statistik uji chi squared. Hal tersebut digunakan untuk menentukan variabel independen yang paling signifikan. Variabel independen yang paling signifikan memiliki nilai statistik uji chi squared yang paling besar. Uji chi squared yang dilakukan menggunakan hipotesis dan statistik uji seperti yang terdapat pada landasan teori. Nilai statistik uji chi squred variabel independen yang signifikan ditunjukkan oleh tabel 4. Tabel 4 Nilai Chi squred Variabel Independen Yang Signifikan (I) Variabel χ hitung df χ tabel p_value Usia (X1) Status (X) 61, ,59 0,000, ,815 0,000 Lanjutan Tabel 4 Nilai Chi squred Variabel Independen Yang Signifikan (I) Jumlah Anggota Keluarga yang merokok (X3) 9,85 3 7,815 0,040 Pekerjaan (X5) Pengeluaran (X6) Jumlah Rokok yg dibeli (X8) Tipe Perokok (X9) 47, ,59 0,000 13, ,815 0,0 13, ,815 0,006 14,66 3 7,815 0,006 Tabel 4 memperlihatkan hasil uji chi squared tahap I. Variabel usia (X 1 ) memiliki nilai χ hitung terbaik yaitu 61,683, maka variabel usia (X 1 ) diputuskan menjadi parent node I. Parent node II ditentukan dengan cara yang sama dengan pemilihan parent node I. Variabel independen terbaik setelah variabel usia (X 1 ) dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Nilai Chi squred Variabel Independen Yang Signifikan (II) Variabel hitung df tabel p_value Pengeluaran (X 6 ) Jumlah Rokok yg dibeli (X 8 ) Tipe Perokok (X 9 ) 1, ,815 0,07 1, ,815 0,000 19, ,815 0,001 Tabel 5 menunjukkkan variabel jumlah rokok yang dibeli (X 3 ) merupakan variabel independen terbaik setelah variabel usia (X 1 ) karena memiliki nilai χ hitung terbesar yaitu 1,431. Sehingga parent node II adalah variabel jumlah rokok yang dibeli (X 3 ). Variabel independen yang signifikan pada uji chi squared tahap III hanya variabel pengeluaran (X 6 ). Nilai χ hitung variabel tersebut adalah 11,630 dan p_value sebesar 0,044. Masing masing variabel independen yang signifikan akan dihitung nilai bonferroni correctionnya. 8

9 Nilai bonferroni correction digunakan untuk mengkoreksi kekeliruan kekeliruan split dalam CHAID secara otomatis sehingga memberikan nilai chi squared yang masuk akal. Hipotesis dan statistik uji yang digunakan seperti yang tertera pada landasan teori. Nilai bonferroni correction variabel independen yang signifikan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Nilai Bonferroni Correction X 1, X 8, X 6 Variabel bonferroni correction Sig. Usia (X 1 ) 0,1465 0,000 Jumlah Rokok yang dibeli (X 8 ) 0,1465 0,000 Pengeluaran (X 6 ) 0,1465 0,044 Tabel 6 menunjukkan variabel X 1, X 8, X 6 memiliki nilai bonferroni correction yang sama yaitu 0,1465. Hal tersebut disebabkan variabel independen yang signifikan merupakan variabel monotonik atau memiliki skala ordinal. Nilai bonferroni correction variabel X 1, X 8, X 6 lebih dari α = 0,05 dan nilai signifikansi kurang dari α = 0,05. Hal tersebut menunjukkan kesimpulan yang diperoleh adalah split dalam analisis CHAID telah signifikan. Hasil segmentasi konsumen sigaret kretek mesin LTLN digambarkan oleh CHAID classification tree. Gambar 1 menunjukkan CHAID classification tree yang terbentuk. Gambar 1 Tree Diagram analisis CHAID Tree diagram CHAID pada Gambar 1 memperlihatkan bahwa segmentasi konsumen sigaret kretek mesin LTLN di Kelurahan Gebang, Kelurahan Kalisari dan Kelurahan Kejawan Putih yang terbentuk adalah 5 segmen. 9

10 Tabel 7 Segmentasi Konsumen Sigaret Kretek Mesin LTLN Segmen Karakteristik Jumlah 1 Konsumen berusia 33 tahun. 33 Konsumen berusia tahun Konsumen berusia > 41 tahun, membeli 1 batang rokok dalam sekali beli dan pengeluaran 48 rumah tangga per bulan Rp Konsumen berusia > 41 tahun, membeli 1 batang rokok dalam sekali beli dan pengeluaran rumah tangga per bulan > Rp Konsumen berusia > 41 tahun dan membeli > 1 batang rokok dalam sekali beli. Tabel 7 memperlihatkan bahwa segmen 1 memiliki karakteristik berusia 33 tahun. Sigaret kretek mesin yang mendominasi dalam segmen ini A Mild. Segmen memiliki karakteristik konsumen sigaret kretek mesin LTLN berusia tahun. Konsumen sigaret kretek LTLN berusia > 41 tahun, membeli 1 batang rokok dalam sekali beli dan pengeluaran rumah tangga per bulan > Rp merupakan karakteristik dari segmen 4. Segmen 3 tidak mempunyai anggota yang mengkonsumsi Star Mild sedangkan segmen 4 tidak ada konsumen yang mengkonsumsi Gudang Garam Slim. Orang orang pada segmen 3 membutuhkan rokok yang memiliki isi/volume rokok yang lebih besar. Rokok dengan kriteria seperti itu tidak dapat dipenuhi oleh Star Mild. Anggota segmen 4 memprioritaskan promosi dan kemudahan mendapatkan produk. Iklan yang ditampilkan Gudang Garam Slim tidak menarik dan sigaret kretek mesin LTLN merk Gudang Garam Slim sulit didapatkan. Segmen 5 memiliki karakteristik berusia > 41 tahun dan membeli 1 batang rokok dalam sekali beli. Sigaret kretek mesin yang mendominasi dalam segmen ini LA Light. 13. Preferensi Sigaret Kretek Mesin LTLN Standar atau acuan konsumen memilih rokok itu antara lain harga rokok, kemudahan mendapatkan rokok (tersedia dimana mana), merk terkenal, iklan menarik, gengsi (prestige), desain kemasan, isi atau volume rokok, bentuk rokok, aroma rokok, keawetan rokok atau tahan lama dan ketebalan asap rokok yang dihasilkan. Tabel 8 menunjukkan bahwa prioritas utama konsumen sigaret kretek mesin LTLN memilih merk Star Mild, Gudang Garam Slim, LA Light dan A Mild berbeda beda. Dua prioritas utama konsumen memilih sigaret kretek mesin LTLN merk Star Mild adalah iklan yang ditampilkan Star Mild menarik dan desain kemasan Star Mild menarik. Bentuk rokok dan Isi/volume rokok menjadi dua alasan utama merk Gudang Garam Slim dipilih oleh konsumen. Dua prioritas utama konsumen memilih sigaret kretek mesin LTLN merk LA Light adalah keawetan rokok LA Light dan kemudahan mendapatkan rokok merk LA Light. Merk terkenal dan Iklan menarik menjadi dua alasan utama merk A Mild dipilih oleh konsumen

11 Tabel 8 Preferensi Atribut Prioritas Star Mild GG Slim LA Light A Mild 1 Iklan Menarik Bentuk rokok Keawetan Rokok Merk Terkenal Desain Kemasan Isi/volume rokok Kemudahan mendapatkan rokok Iklan Menarik 3 Harga Aroma Harga Aroma 4 Kemudahan mendapatkan rokok Desain Kemasan Aroma Keawetan Rokok 5 Aroma Merk Terkenal Merk Terkenal Kemudahan mendapatkan rokok 6 Keawetan Rokok Keawetan Rokok Desain Kemasan Gengsi (prestige) Isi/volume rokok Isi/volume rokok Isi/volume rokok 7 Iklan Menarik 8 Bentuk rokok Gengsi (prestige) Bentuk rokok Harga Ketebalan asap yang 9 Merk Terkenal dihasilkan Iklan Menarik Desain Kemasan 10 Gengsi (prestige) Harga Gengsi (prestige) Bentuk rokok 11 Ketebalan asap yang dihasilkan 14. Kesimpulan dan Saran Kemudahan mendapatkan rokok Ketebalan asap yang dihasilkan Ketebalan asap yang dihasilkan Penelitian dan analisis mengenai segmentasi konsumen sigaret kretek mesin LTLN memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Responden berusia sekitar 4 49 tahun adalah 9 responden. 4,6% dari keseluruhan responden belum menikah. Frekuensi terkecil adalah kelompok jumlah anggota keluarga yang merokok > 3 orang yaitu 8 responden. Responden yang memiliki pendidikan terakhir sarjana 49,3% dari keseluruhan. Jumlah responden yang bekerja sebagai PNS atau BUMN adalah 90 orang. Frekuensi terkecil pengeluaran rumah tangga per bulan dari responden adalah Rp Rp sebanyak 5,5% dari keseluruhan responden. 9 responden mengeluarkan uang Rp untuk membeli rokok.. Jumlah segmen yang dihasilkan analisis CHAID dalam penelitian ini adalah 5 segmen. Segmen 1 memiliki karakteristik berusia 33 tahun. Sigaret kretek mesin LTLN yang mendominasi dalam segmen ini adalah A Mild. Konsumen berusia tahun merupakan karakteristik dari segmen. LA Light merupakan merk sigaret kretek mesin LTLN yang mendominasi pada segmen ini. Segmen 3 memiliki karakteristik berusia > 41 tahun, membeli 1 batang rokok dalam sekali beli dan rata rata pengeluaran rumah tangga per bulan kurang dari Rp Tidak ada merk tertentu yang mendominasi pada segmen ini. Konsumen berusia > 41 tahun, membeli 1 batang rokok dalam sekali beli dan rata rata pengeluaran rumah tangga per bulan lebih dari Rp adalah karakteristik dari segmen 4. Tidak ada merk tertentu yang mendominasi pada segmen ini. Segmen 5 memiliki karakteristik berusia > 41 tahun dan membeli 1 batang rokok dalam sekali beli. Sigaret kretek mesin LTLN yang mendominasi dalam segmen ini adalah LA Light. 3. Iklan menarik dan desain kemasan dijadikan atribut prioritas dalam mengkonsumsi Star Mild. Konsumen sigaret kretek mesin LTLN merk Gudang Garam Slim memprioritaskan atribut bentuk rokok dan isi/volume rokok. Keawetan rokok dan kemudahan mendapatkan rokok dijadikan atribut prioritas dalam mengkonsumsi LA Light. Konsumen sigaret kretek mesin LTLN merk A Mild memprioritaskan atribut merk terkenal dan memiliki iklan yang menarik. 11

12 Saran yang dapat diberikan adalah PT.Djarum lebih memperhatikan konsumen yang berada pada segmen dan konsumen yang berada pada segmen untuk meningkatkan market share di Kelurahan Gebang, Kelurahan Kalisari dan Kelurahan Kejawan Putih. Konsumen yang berada di segmen 1 harus lebih diperhatikan oleh PT. HM Sampoerna, Tbk. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel brand personality, brand equity dan brand relevance dari rokok. Preferensi produk yang digunakan lebih terarah dan terperinci. 15. Daftar Pustaka Agresti, A. (00). Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons Inc. Bagozzi, R.P. (1994). Advanced Methods pf Marketing Research. Oxford: Blackwell Publishers Ltd. Cahyaningtyas, D. (007). Analisis Positioning dan Segmentasi Televisi Swasta Nasional Berdasarkan Preferensi Mahasiswa di Wilayah Surabaya Timur Terhadap Program Acara. Tugas Akhir, Tidak Diterbitkan. Surabaya: Jurusan Statistika-ITS. Gallagher, C.A. (000). An Iterative Approach to Classification Analysis. <URL : (tanggal akses 7 Februari 009). Kasali, R. (1998). Membidik Pasar Indonesia, segmentasi targeting positioning, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kotler, P & Armstrong, G. (008). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. 1 th Ed. Jakarta: Erlangga. Lehmann, T & Eherler, D. (001). Responder Profiling with CHAID and Dependency Analysis. <URL : lehmann. pdf> (tanggal akses 7 Februari 009). Mendenhall, W. (1990). Elementary Survey Sampling. 4 th ed. Boston : Duxbury Press. Myers, J.H. (1996). Segmentation and Positioning for Strategic Marketing Decisions. Chicago: American Marketing Association. Sharp, A., Romaniuk, J. & Cierpicki, S. (00). The Performance Of Segmentation Variables: A Comparative Study. <URL : Cd_rom/ Sharp.pdf> (tanggal akses 7 Februari 009). 1

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Statistika, Vol. 15 No. 1, 1 6 Mei 2015 Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Ferry kondo lembang 1, Meiga Fendjalang 2 1,2Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION 3.1 Analisis CHAID Metode CHAID pertama kali diperkenalkan G. V. Kass 1980, metode CHAID merupakan teknik yang lebih awal dikenal sebagai Automatic

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari ah Al-Hidayah)

ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari ah Al-Hidayah) ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari ah Al-Hidayah) Yohanes Sondang Kunto Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP BRAND EQUITY ROKOK LOW TAR LOW NICOTINE (LTN) DI WILAYAH SURABAYA SELATAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP BRAND EQUITY ROKOK LOW TAR LOW NICOTINE (LTN) DI WILAYAH SURABAYA SELATAN SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP BRAND EQUITY ROKOK LOW TAR LOW NICOTINE (LTN) DI WILAYAH SURABAYA SELATAN Nama : Rahmadatul Hafifanda NRP : 1305100061 Dosen Pembimbing : Dra. Destri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA Anas Tohari, Yuliana Susanti, dan Tri Atmojo Kusmayadi Program Studi

Lebih terperinci

Nina Milana 1 dan Abadyo 2 Universitas Negeri Malang

Nina Milana 1 dan Abadyo 2 Universitas Negeri Malang 1 CHAID UNTUK MENGKLASIFIKASI STATUS MAHASISWA SETELAH LULUS PERKULIAHAN (Studi Kasus Pada Alumnus Prodi Matematika. Jurusan Matematika. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Tahun 2007-2012) Nina Milana 1

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER RONITA BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia, 11530 Abstrak Kesuksesan selalu menjadi tujuan sebuah perusahaan, begitu

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah)

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Jurnal Gradien Vol. 10 No.2 Juli 2014 : 1000-1004 Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R 1 dan Sri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memakai metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan pertanyaan tertulis

Lebih terperinci

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Kresna Oktafianto Program Studi Matematika FMIPA Universitas Ronggolawe

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Pengumpulan Data

METODE KAJIAN Pengumpulan Data 35 III. METODE KAJIAN 3.1. Pengumpulan Data 3.1.1. Lokasi dan Waktu Lokasi pelaksanaan penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada empat klinik kesehatan sebagaimana terlihat pada Tabel. Waktu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN

III. METODE PELAKSANAAN III. METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemikiran Konseptual Kepuasan konsumen ditentukan oleh dua sisi yaitu harapan yang dimiliki konsumen terhadap sebuah produk atau layanan dan kinerja produk atau layanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas pengertian metode klasifikasi berstruktur pohon, konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma CHAID, keakuratan dan kesalahan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION Naimah Rangkuti 1, Fitria Virgantari, Kurniati Program Studi Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA PRODUK XYZ

ANALISIS KARAKTERISTIK PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA PRODUK XYZ Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 ANALISIS KARAKTERISTIK PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA PRODUK XYZ Evasaria M. Sipayung1),

Lebih terperinci

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE 31 CHAID Exhaustive Metode CHAID Exhaustive dikemukakan oleh D Biggs et al (1991) yang merupakan evaluasi dari metode sebelumnya yaitu CHAID (Kass, 1980) untuk penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) adalah merupakan suatu kasus khusus dari algoritma pendeteksian interaksi otomatis yang biasa disebut

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 383-392 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PREEKLAMPSIA

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION

ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION Lely Kurnia Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Batusangkar Jl.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi Menurut PBworks (2007) klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) IDA AYU SRI PADMINI 1, NI LUH PUTU SUCIPTAWATI 2, MADE SUSILAWATI 3 1,2,3, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri rokok di Indonesia saat ini terbagi menjadi beberapa jenis kategori produk, antara lain Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan umumnya berarti daya upaya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree)

Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree) Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree) Ria Dhea Layla N.K (1), Brodjol Sutijo Suprih U. (2),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 milimeter (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter yang

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORI

ANALISIS DATA KATEGORI STK 11 Kuliah ke-14 &15 ANALISIS DATA KATEGORI 1.Uji Proporsi. Uji Khi-kuadrat Data Kategori Data berupa hasil pengukuran karakteristik/atribut individu yang bukan berupa numerik Misal: - preferensi konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka

Lebih terperinci

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 163-168 ISSN: 2303-1751 METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT Nur Faiza 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Gusti Ayu Made Srinadi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan analisa dua jalur : 4.1.1. Komposisi Responden Antara Segmen Mahasiswa Dan Pekerja Dari komposisi

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 1 (2013), hal 45 50. PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID Yustisia Wirania, Muhlasah Novitasari Mara, Dadan Kusnandar INTISARI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( ) Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha tidak lepas dari persaingan bisnis antar perusahaan. Untuk mempertahankan kredibilitas perusahaan yang telah lama berdiri dari munculnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional

Lebih terperinci

Pendekatan Segmentasi Pasar Pasar Sasaran Persepsi Faktor-Faktor Dalam Persepsi

Pendekatan Segmentasi Pasar Pasar Sasaran Persepsi Faktor-Faktor Dalam Persepsi ABSTRAK Cafe merupakan usaha bisnis yang bergerak dalam bidang campuran produk dan jasa, selain menawarkan produk makanan/minuman yang mereka buat, juga menawarkan jasa berupa pelayanannya. Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para pengusaha untuk memasarkan produknya. Setiap pengusaha berusaha mengembangkan usaha mereka dengan

Lebih terperinci

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( )

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( ) MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN M. Jamal Muttaqin (1307 100 069) Latar Belakang Urgensi Pasar Tradisional Menyusutnya Pasar Tradisional Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut melakukan berbagai upaya untuk meraih pangsa pasar konsumen. Konsumen yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. 1 1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Tujuan Penelitian.. 6 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE)

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Surabaya, 3 Juli 2013 Seminar Hasil Tugas Akhir KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang. cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang. cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang usaha.

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR Pasar bisa dibagi-bagi ke dalam kriteria-kriteria tertentu yang biasa disebut dengan segmen pasar. Menurut Bagyono (2003) segmen pasar adalah kelompok konsumen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sampoerna A Mild adalah perintis rokok mild di Indonesia sejak awal tahun 90-an. Perusahaan ini telah bekerja keras untuk mempromosikan dan mengedukasi

Lebih terperinci

SEGMENTASI PASAR MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION (CHAID) (Studi Kasus di PD. BPR-BKK Purwokerto Utara)

SEGMENTASI PASAR MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION (CHAID) (Studi Kasus di PD. BPR-BKK Purwokerto Utara) SEGMENTASI PASAR MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION (CHAID) (Studi Kasus di PD. BPR-BKK Purwokerto Utara) SKRIPSI Oleh : Nu man Ardhi Nugraha J2E 004 238 PROGRAM STUDI STATISTIKA

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Starbucks Coffee adalah sebuah Coffee Shop yaitu perusahaan penyedia produk dan jasa minuman kopi. Salah satu gerai Starbucks didirikan di Bandung Super Mall pada tahun 2007, yang merupakan Coffee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Swalayan merupakan salah satu sarana pemasaran produk perusahaan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan swalayan yaitu dengan menyediakan beraneka macam jenis produk

Lebih terperinci

METODE PREDICTION CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (PCFA) UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK USER DAN NON USER MOTOR X DI JAWA BARAT ABSTRAK

METODE PREDICTION CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (PCFA) UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK USER DAN NON USER MOTOR X DI JAWA BARAT ABSTRAK METODE PREDICTION CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (PCFA) UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK USER DAN NON USER MOTOR X DI JAWA BARAT (Studi Kasus PT. XYZ) Muhamad Iqbal Mawardi Departemen Statistika, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Objek penelitian ini adalah LA Lights, merek rokok mild dari PT Djarum. Masalah yang dihadapi LA Lights ialah posisi penjualan LA Lights yang berada di posisi terendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi, preferensi dan penentuan posisi

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN AKTIVITAS BERSAMA BERDASARKAN TIPE RUMAH TANGGA

MODEL BANGKITAN AKTIVITAS BERSAMA BERDASARKAN TIPE RUMAH TANGGA ISSN 2302-0253 9 Pages pp. 11-19 MODEL BANGKITAN AKTIVITAS BERSAMA BERDASARKAN TIPE RUMAH TANGGA Dessy Amalia Farina 1, Renni Anggraini 2, Sofyan M. Saleh 3, 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian... 6 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisa Market Share Awal. Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisa Market Share Awal. Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat 74 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Market Share Awal Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat perolehan konsumen (pangsa pasar) untuk deterjen merek Rinso pada bulan Agustus

Lebih terperinci

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam ABSTRAK Perusahaan Asia Shoes adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu di kota Bandung. Pihak manajemen Perusahaan Asia Shoes menyatakan bahwa permasalahan yang kini tengah dialami Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sumur Sari Bandung merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi garam halus di Bandung dengan merk Karya Tani. Sejak bulan Maret 2010-Febuari 2011, penjualan garam halus Karya Tani di wilayah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. sektor perusahaan jasa seperti Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Persaingan antar. Pendahuluan Globalisasi di Indonesia,

ABSTRAK ABSTRACT. sektor perusahaan jasa seperti Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Persaingan antar. Pendahuluan Globalisasi di Indonesia, METODE IMPROVED CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA ANALISIS KREDIT MACET BMT (BAITUL MAL WA TAMWIL) Muhammad Muhajir Program Studi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA Any Masruroh 1308 030 065 Dosen Pembimbing Ir. Arie Kismanto, M.Sc PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL PENGELOLAAN PD PASAR SURYA SURABAYA (CABANG UTARA) DALAM MENDUKUNG PROGRAM REVITALISASI

ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL PENGELOLAAN PD PASAR SURYA SURABAYA (CABANG UTARA) DALAM MENDUKUNG PROGRAM REVITALISASI ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL PENGELOLAAN PD PASAR SURYA SURABAYA (CABANG UTARA) DALAM MENDUKUNG PROGRAM REVITALISASI Oleh: Indrawan Yanuar S. 1307100072 Pembimbing: Dwi Endah Kusrini, S.Si, M.Si.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY S - Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada STIS Fitri Catur Lestari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik fitricaturlestari@stis.ac.id

Lebih terperinci

Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Analisis Model Log Linier untuk Mengetahui Kecenderungan Perilaku Anak Jalanan Binaan di Surabaya (Kasus Khusus Yayasan Arek Lintang-ALIT) Oleh : Silvira Ayu Rosalia (1309 105

Lebih terperinci

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01 Analisis Sikap Konsumen dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A Mild di Depok. Nama : Arindasari Npm : 11211157 Kelas : 3EA01 Latar Belakang Rokok merupakan salah

Lebih terperinci

Model Log Linear Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok (Studi Kasus Perokok Di Kelurahan Kandang Limun)

Model Log Linear Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok (Studi Kasus Perokok Di Kelurahan Kandang Limun) Jurnal Gradien Vol. 11 No. 1 Januari 2015 : 1054-1060 Model Log Linear Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok (Studi Kasus Perokok Di Kelurahan Kandang Limun) Dian Agustina, Joko Purnomo Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko sparepart X adalah toko sparepart mobil yang berada di jalan Pungkur, Bandung. Toko sparepart X didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Trisna Kanta. Tahun 2009, omset toko sparepart X mengalami

Lebih terperinci

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D Analisis non-parametrik merupakan alat analisis yang digunakan jika data yang digunakan memiliki distribusi nominal atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap citra perusahaan PT. Gudang Garam Tbk pada mahasiswa Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen. Perusahaan berusaha membuat suatu produk

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula BAB 1 PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula mengembangkan

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan pada Produk Tepung Ketan Merk Rose Brand PT Sungai Budi Jakarta

Analisis Kepuasan Pelanggan pada Produk Tepung Ketan Merk Rose Brand PT Sungai Budi Jakarta Analisis Kepuasan Pelanggan pada Produk Tepung Ketan Merk Rose Brand PT Sungai Budi Jakarta Hernama Johan Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya o. 00 Depok Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Febuari- Mei 2013. Lokasi penelitian bertempat di Pasar Ciroyom Bandung dengan alamat di Jalan Ciroyom-

Lebih terperinci

UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial. data kualitatif (nominal) data kategorial. data semikuantitatif (ordinal)

UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial. data kualitatif (nominal) data kategorial. data semikuantitatif (ordinal) ( 2 ) UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial data kualitatif (nominal) data kategorial data semikuantitatif (ordinal) lebih tepat menggunakan analisis data semikuantitatif

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN gautama_adhy@yahoo.com ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Analisis Positioning Notebook Acer Berdasarkan Persepsian Konsumen.Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Melihat sifat penelitian ini

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : APLIKASI METODE CHAID DALAM MENGANALISIS KETERKAITAN FAKTOR RISIKO LAMA PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya) Dian Cahyawati S., Susi Yohana, Putera

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri sepeda motor, berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 474a, Bandung. Perusahaan X memproduksi dan merakit sepeda motor, baik

Lebih terperinci

MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis

MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis SUPLEMEN 1 MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis Tingkat keyakinan konsumen dalam triwulan I-2009 mengalami penurunan meskipun masih berada dalam level otpimis. Tingkat keyakinan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan sejak bulan Pebruari Nopember 01. Pengambilan data label produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna). 65 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Djarum. Tbk PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sejak rokok mild diperkenalkan oleh PT HM Sampoerna dengan merek dagang Sampoerna A Mild pada tahun 1989, pangsa pasar rokok jenis ini berkembang dengan

Lebih terperinci

PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK

PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

Programming TV. Segmentasi Demografis + Psikografis. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Programming TV. Segmentasi Demografis + Psikografis. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: Programming TV Segmentasi Demografis + Psikografis Fakultas Ilmu Komunikasi Syaifuddin, S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada rumah makan Siomay Mola-Mola yang berlokasi di Jl. Summagung 3 No.7 Kelapa Gading Jakarta Utara. Siomay Mola- Mola didirikan oleh saudara Kelvin Ang Putra pada bulan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DAN POSITIONING PELAYANAN PERAWATAN Pembimbing: Drs. Agus Suharsono, MS.

TUGAS AKHIR DAN POSITIONING PELAYANAN PERAWATAN Pembimbing: Drs. Agus Suharsono, MS. TUGAS AKHIR ANALISIS KEPUASAN PELAYANAN PERAWATAN DAN POSITIONING PELAYANAN PERAWATAN MERK HONDA DENDY TRIYANTO 1308 100 507 Pembimbing: Drs. Agus Suharsono, MS. PENDAHULUAN PersainganPenjualan Penjualan

Lebih terperinci