Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si"

Transkripsi

1 SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Analisis Model Log Linier untuk Mengetahui Kecenderungan Perilaku Anak Jalanan Binaan di Surabaya (Kasus Khusus Yayasan Arek Lintang-ALIT) Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2 Peningkatan jumlah penduduk datang di Surabaya, dari data BPS pada tahun Masalah kependudukan yang timbul di kota-kota besar, salah satunya berasal lonjakan jumlah penduduk yang datang Memunculkan fenomena anak-anak jalanan

3 Faktor penyebab munculnya anak jalanan Faktor kemiskinan yang dipicu oleh angka pengangguran yang tinggi, ketidakharmonisan rumah tangga dan juga adanya kemalasan yaitu kurangnya tanggung jawab orang tua terhadap keluarga. Studi yang dilakukan Depsos Pusat dan Unika Atma Jaya Jakarta (1999) di Surabaya yang mewawancarai 889 anak jalanan menemukan bahwa alasan anak memilih hidup di jalanan adalah karena kurang biaya sekolah (28,2%) dan membantu pekerjaan orang tua (28,6%). Pembinaan rumah singgah Perilaku anjal menjadi lebih baik Upaya penanganan anak jalanan Penelitian tentang kecenderungan perilaku anak jalanan binaan dihubungkan dengan karakteristik anak jalanan berdasarkan faktor sosial ekonomi, dengan menggunakan pemodelan log linear

4 Bagaimana karakteristik dan perilaku anak jalanan binaan berdasarkan faktor sosial dan ekonomi? Bagaimana hubungan antara faktor sosial dan ekonomi dengan perilaku anak jalanan binaan? Mengetahui karakteristik dan perilaku anak jalanan binaan berdasarkan faktor sosial dan ekonomi. Mengkaji hubungan antara faktor sosial dan ekonomi dengan perilaku anak jalanan binaan.

5 Objek penelitian yaitu anak jalanan usia 7-18 tahun yang selanjutnya disebut anak dan belum menikah. Anak jalanan yang diteliti adalah anak binaan Yayasan Arek Lintang (ALIT) yang mengakses rumah singgah (shelter) atau di ALIT disebut Save Play Area (SPA) Variabel yang diteliti adalah faktor sosial ekonomi dan kecenderungan perilaku pada anak jalanan binaan.

6 1. Sebagai informasi bagi pihak terkait yang bergerak dalam bidang pemberdayaan anak jalanan dalam mengembangkan program pembinaan yang dapat membawa perubahan perilaku anak jalanan ke arah yang lebih baik. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku anak jalanan binaan di Surabaya. 3. Sebagai bahan kajian bagi pemerintah Kota Surabaya agar dapat dilakukan upaya intervensi untuk mencegah dan mengatasi masalah anak jalanan.

7 1. Tabel Kontingensi Dua Dimensi Analisis tabel kontingensi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Tabel kontingensi dua dimensi merupakan tabel silang (cross tabulation) antara dua variabel yang bersifat kategori, dimana setiap variabel tersebut terdiri dari beberapa level atau kategori. Syarat yang harus dipenuhi pada masing-masing kategori : 1. Homogen 2. Mutually Exclusive dan Mutually Exhaustive 3. Skala pengukuran nominal atau ordinal Bentuk tabel kontingensi dua dimensi dengan variabel X terdiri dari i kategori (i buah baris) dan variabel Y terdiri dari j kategori (j buah kolom), yaitu : Y 1 Y 2... Y j Total X 1 n 11 n n 1j n 1+ X 2 n 21 n n 2j n 2+ dimana : n ij = jumlah pengamatan pada baris ke-i kolom ke-j n i+ = jumlah pengamatan pada baris ke-i, n +j = jumlah pengamatan pada kolom ke-j n ++ = jumlah seluruh pengamatan X i n i1 n i2... n ij n i+ Total n +1 n n +j n ++

8 2. Uji Independensi Uji independensi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar dua varibel yang telah ditetapkan. Hipotesis : H 0 : kedua variabel saling independen H 1 : kedua variabel saling dependen Uji yang sesuai untuk hipotesis tersebut adalah Pearson Chi-Square (χ 2 ), dimana untuk taksiran nilai harapannya adalah ˆ ij m Statistik ujinya adalah n i n j n 2 I i 1 J j 1 ( n ij mˆ mˆ Hasil statistik uji tersebut dibandingkan dengan nilai distribusi Chi-Square dengan derajat bebas db = (I-1) (J-1) serta dengan kriteria penolakan H 0 adalah χ 2 hitung > χ 2 (db,α) ij ij ) 2

9 3. Model Log Linier Model log linier adalah suatu model yang menyatakan hubungan antar variabel dengan data yang bersifat kualitatif (skala nominal atau ordinal). Dengan menggunakan pendekatan log linier bisa diketahui model matematikanya secara pasti serta level kelas mana yang cenderung menimbulkan adanya hubungan atau dependensi. Pada tabel kontingensi dua dimensi terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor I sebagai faktor baris dan faktor J sebagai faktor kolom. Jika kedua faktor ini independen, maka peluang pengamatan π ij = π i+. π +j. x y Didapatkan model Log Linier Independen yaitu Logmij i j (Agresti,1996). x Dalam model tersebut μ menunjukkan efek rata-rata secara umum, menunjukkan efek utama y i kategori ke-i variabel X dan menunjukkan efek utama kategori ke-j variabel Y. j Jika ada dependensi antara kedua variabel, dengan nilai m ij > 0 maka modelnya menjadi x y xy sebagai berikut : Logm, model tersebut disebut model jenuh. ij i j ij Selajutnya dicari nilai derajat bebas, yaitu banyaknya sel dikurangi dengan banyaknya parameter yang diestimasi. Untuk model independen, merupakan kasus khusus dari model jenuh, dimana. Jumlah parameter yang diestimasi = I + (I-1) + (J-1). Sehingga untuk model independen, mempunyai derajat bebas (db) yaitu : db = (IJ-1) [(I-1) + (J-1)] = IJ-1-J+1 = (I-1) (J-1)

10 4. Uji Goodness of Fit Manfaat dari Goodness of Fit Statistisc adalah untuk membandingkan atau menentukan ada atau tidaknya jarak antara observasi dan model. Untuk menguji hipotesis pada tiap model digunakan uji Pearson Chi Square (χ 2 ) atau Likelihood Ratio Test (G 2 ) sebagai berikut : Uji Pearson Chi Square (χ 2 ) dapat dicari dengan rumus. Uji Likelihood Ratio Test (G 2 ) dapat dicari dengan rumus. G 2 2 I i 1 J j 1 n ij n log mˆ ij ij

11 5. Uji K-Way 1. Pengujian interaksi pada derajat K atau lebih sama dengan nol (Test that K-Way and higher order effect are zero) Uji ini didasarkan pada hipotesis bahwa efek order ke-k dan yang lebih tinggi sama dengan nol. Pada model log linear hipotesisnya sebagai berikut. Untuk K = 2 H 0 : Efek order ke-2 = 0 H 1 : Efek order ke-2 0 Untuk K = 1 H 0 : Efek order ke-1 dan yang lebih tinggi = 0 H 1 : Efek order ke-1 dan yang lebih tinggi 0 2. Pengujian interaksi pada derajat K sama dengan nol (Test that K-Way effect are zero) Uji ini didasarkan pada hipotesis bahwa efek order ke-k sama dengan nol. Pada model log linear hipotesisnya sebagai berikut. Untuk K = 1 H 0 : Efek order ke-1 = 0 H 1 : Efek order ke-1 0 Untuk K = 2 H 0 : Efek order ke-2 = 0 H 1 : Efek order ke-2 0 Statistik uji yang digunakan adalah Likelihood Ratio Test (G 2 ) Kriteria penolakan G 2 > χ 2 (db;α) maka tolah H 0

12 6. Uji Asosiasi Parsial Pengujian ini mempunyai tujuan untuk menguji semua parameter yang mungkin dari suatu model lengkap baik untuk satu variabel yang bebas maupun untuk hubungan ketergantungan beberapa variabel yang merupakan parsial dari suatu model lengkap. Hipotesisnya adalah sebagai berikut. H 0 : Efek interaksi antara variabel 1 dan variabel 2 = 0 H 1 : H 0 : Efek variabel 1 = 0 H 1 : H 0 : Efek variabel 2 = 0 H 1 : Statistik uji yang digunakan adalah Partial Chi Square Kriteria penolakan Partial Chi Square > χ 2 (db;α) maka tolak H 0

13 7. Seleksi Model Metode Backward Elimination, pada dasarnya menyelesaikan model dengan menggunakan prinsip hierarki, yaitu dengan melihat model terlengkap sampai dengan model yang sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan adalah 1. Anggap model (0) yaitu model XY sebagai model terbaik. 2. Keluarkan efek interaksi dua faktor sehingga modelnya menjadi (X, Y) yang disebut model (1). 3. Bandingkan model (0) dengan model (1) dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : Model (1) = model terbaik H 1 : Model (0) = model terbaik Statistik uji yang digunakan adalah Likelihood Ratio Test (G 2 ) Kriteria penolakan G 2 > χ 2 (db;α) maka tolak H 0 4. Jika H 0 ditolak, maka dinyatakan bahwa model (0) adalah model terbaik. Tetapi jika gagal tolak H 0, maka bandingkan model (1) tersebut dengan model (0). Kemudian salah satu interaksi dua faktor dikeluarkan dari model. 5. Untuk menentukan interaksi mana yang dikeluarkan terlebih dahulu maka dipilih nilai G 2 terkecil.

14 8. Anak Jalanan Anak jalanan menurut PBB adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan untuk bekerja, bermain atau beraktifitas lain. Umumnya anak jalanan bekerja sebagai pengasong, pemulung, tukang semir, pelacur anak, pengais sampah dan lain lain. Departemen Sosial RI mendefinisikan anak jalanan yaitu anak berusia dibawah 18 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum. Depsos membedakan anak jalanan dalam tiga kategori, yaitu : 1. Anak yang hidup atau tinggal di jalanan, yakni anak yang berpartisipasi penuh di jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi dan tidak ada hubungan dengan keluarganya karena adanya kekerasan atau masalah dalam keluarga yang menyebabkan lari atau pergi dari rumah (children of the street) 2. Anak yang bekerja di jalanan, anak-anak tersebut mempunyai kegiatan ekonomi (sebagai pekerja anak) di jalan dan masih berhubungan dengan keluarganya yakni pulang ke rumah secara periodik (children on the street) 3. Anak yang mempunyai resiko tinggi menjadi anak jalanan, mereka belum menjadi anak jalanan murni dan masih tinggal dengan orang tuanya, kerentanan menjadi anak jalanan dapat dilihat dari kondisi ekonomi orang tua yang hidup di lingkungan kemiskinan absolut, sehingga suatu saat bisa menjadi anak jalanan (children from families of the street)

15 1. Data primer : data hasil survey menggunakan kuisioner pada objek penelitian yaitu anak jalanan yang mendapatkan pembinaan dan pendampingan di rumah singgah Yayasan Arek Lintang (ALIT) 2. Data sekunder : data dari Dinas Sosial dan database Yayasan ALIT mengenai faktor demografi anak jalanan Berdasarkan data dari ALIT jumlah seluruh anak jalanan yang dibina di rumah singgah ada 127 anak berusia 7-18 tahun dan akan dijadikan sebagai objek penelitian.

16 Faktor Sosial dan Ekonomi Pendidikan Anak Kegiatan Anak di Jalan Lama Menjadi Anak Jalanan Pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua Sikap orang tua terhadap anak terjun ke jalan Hubungan Sosial dalam Keluarga Kekerasan yang pernah dialami Frekuensi bertemu dengan orang tua Faktor penyebab menjadi anak jalanan Jumlah penghasilan anak/hari Penggunaan penghasilan anak Kondisi lingkungan tempat tinggal

17 Faktor Perilaku Anak Jalanan Binaan Frekuensi kunjungan ke rumah singgah Lama mendapatkan pembinaan Kegiatan yang sering dilakukan di rumah singgah Jenis pembinaan yang disukai Interaksi dengan masyarakat sekitar tempat tinggal Keterlibatan konflik dengan masyarakat sekitar Interaksi dengan masyarakat sekitar rumah singgah Keterlibatan konflik dengan aparat pemerintahan Kepedulian terhadap nasib teman Harapan terhadap pemerintah

18 Melakukan deskripsi data untuk mengetahui karakteristik dan perilaku anak jalanan binaan berdasarkan faktor sosial ekonomi Membuat tabel tabulasi silang dua dimensi antara variabel pada faktor sosial ekonomi dan faktor perilaku anak jalanan binaan Melakukan uji independensi dengan menggunakan uji chi-square melalui analisa tabel tabulasi silang antara variabel pada faktor sosial ekonomi dan faktor perilaku anak jalanan binaan Menyusun model log linier dengan langkah : - Menentukan variabel yang memiliki kategori dependen - Membentuk model log linear dari tabel dua dimensi - Melakukan uji goodness of fit untuk mengetahui kesesuaian model - Melakukan seleksi model terbaik dengan metode eliminasi backward Melihat kecenderungan antar variabel, kemudian melakukan interpretasi model log linier

19 1. Karakteristik Sosial Ekonomi Anak Jalanan Variabel Kegiatan anak di jalan Lama di jalan Pendidikan anak Pekerjaan orang tua Pendidikan orang tua Frekuensi bertemu orang tua Hubungan sosial dlm keluarga Kategori Frek % Asongan 31 24,4 Pengamen Pemulung 22 17,3 Bermain 16 12,6 < 3 tahun 56 44,1 3-5 tahun 61 48,0 > 5 tahun 10 7,9 SD 60 47,2 SMP 39 30,7 SMA 28 22,0 Pemulung 27 21,3 Buruh 32 25,2 Tukang becak 26 20,5 Pedagang 42 33,1 SD 42 33,1 SMP 73 57,5 SMA 12 9,4 Setiap hari 85 66,9 Kadang-kadang 27 21,3 Jarang 15 11,8 Mendukung/menyuruh 77 60,6 Melarang 18 14,2 Biasa (tidak peduli) 32 25,2 Variabel Kategori Frek % Dipukuli/dikeroyok 27 21,3 Kekerasan Diperas/dipalak 16 12,6 yang pernah Digaruk/ditangkap dialami 36 28,3 Terserempet/tertabrak 48 37,8 Hubungan sosial dalam keluarga Faktor penyebab menjadi anak jalanan Kondisi lingkungan tempat tingal Jumlah penghasilan/h ari Penggunaan penghasilan Sering terjadi kekerasan 38 29,9 Keluarga tidak peduli 14 11,0 Komunikasi kurang baik 44 34,6 Baik-baik saja 31 24,4 Keluarga 68 53,5 Teman 12 9,4 Lingkungan tinggal 47 37,0 Perkampungan 46 36,2 Pinggiran sungai 56 44,1 Lahan bekas makam 25 19,7 < Rp 30, ,9 Rp Rp ,9 > Rp ,1 Kebutuhan pribadi 17 13,4 Kebutuhan keluarga 79 62,2 Perilaku orang tua 31 24,4

20 2. Perilaku Anak Jalanan Binaan Variabel Kategori Frek % Frekuensi kunjungan ke rumah singgah Lama mendapatkan pembinaan Kegiatan yang sering dilakukan di rumah singgah Jenis pembinaan yang disukai dan bermanfaat Interaksi dengan masyarakat sekitar rumah singgah Setiap hari 23 18,1 Sering 46 36,2 Kadang-kadang 31 24,4 Jarang 27 21,3 < 3 tahun 41 32,3 3-5 tahun 55 43,3 > 5 tahun 31 24,4 Bermain 44 34,6 Belajar 30 23,6 Sharing/curhat 42 33,1 Lainnya 11 8,7 Pelatihan keterampilan 52 40,9 Bimbingan belajar 24 18,9 Bimbingan 37 29,1 konseling Intervensi pendidikan dasar 14 11,0 Baik 41 32,3 Cukup 86 67,7 Variabel Kategori Frek % Interaksi dengan masyarakat sekitar tempat tinggal Keterlibatan konflik dengan masyarakat Keterlibatan konflik dengan aparat pemerintah Kepedulian terhadap nasib teman Harapan terhadap pemerintah Baik 60 47,2 Cukup 67 52,8 Ya 46 36,2 Tidak 81 63,8 Ya 52 40,9 Tidak 75 59,1 Menolong seadanya Menolong sampai tuntas 86 67, ,3 Pembinaan 5 3,9 Beasiswa ,3 Pemenuhan kebutuhan 20 15,7

21 Hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : Variabel A dan B independen H 1 : Variabel A dan B dependen (ada hubungan) No. Variabel χ 2 hit P_value 1 Kegiatan anak di jalan*keterlibatan konflik dengan 11,384 0,010 aparat pemerintah 2 Kegiatan anak di jalan*kepedulian terhadap nasib teman 9,414 0,024 3 Lama menjadi anak jalanan*keterlibatan konflik dengan masyarakat 6,182 0,045 4 Lama menjadi anak jalanan*harapan terhadap pemerintah 24,465 0,000 5 Pendidikan orang tua*kepedulian terhadap nasib teman 39,929 0,000 6 Pekerjaan orang tua*kepedulian terhadap nasib teman 13,864 0,003 7 Sikap orang tua terhadap anak terjun ke jalan *Kepedulian terhadap nasib teman 17,432 0,000 8 Pendidikan anak*interaksi dengan masyarakat sekitar tempat tinggal 6,689 0,035 9 Hubungan sosial dlm keluarga*frekuensi kunjungan ke rumah singgah 19,577 0, Faktor penyebab menjadi anak jalanan*keterlibatan konflik dengan masyarakat 11,960 0, Kondisi lingkungan tempat tinggal*frekuensi kunjungan ke rumah singgah 14,172 0, Kondisi lingkungan tempat tinggal*jenis pembinaan yang disukai dan bermanfaat 16,128 0, Jumlah penghasilan anak/hari*kepedulian terhadap nasib teman 7,194 0,027 Diketahui terdapat tiga belas variabel faktor sosial ekonomi dan perilaku anak jalanan binaan yang saling dependen karena memiliki nilai χ 2 lebih besar dari nilai χ 2 (df,5%) dan nilai P_value kurang dari α = 0,05. Kemudian dari variabel yang saling dependen tersebut dilakukan analisis model log linier untuk mengetahui level atau kelas mana yang cenderung menimbulkan adanya hubungan atau dependensi antar variabel.

22 1. Hubungan Kegiatan Anak di Jalan dengan Keterlibatan Konflik dengan Aparat Pemerintah Model log linier untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah : Interpretasi dari model adalah adanya hubungan antara variabel kegiatan anak di jalan dengan variabel keterlibatan konflik dengan aparat pemerintah. Kegiatan anak di jalan Asongan Pengamen Pemulung Bermain Keterlibatan konflik dengan aparat pemerintah Ya Tidak Koefisien 0,478-0,478 Z-value 2,774-2,774 Koefisien -0,023 0,023 Z-value -0,151 0,151 Koefisien 0,168-0,168 Z-value 0,897-0,897 Koefisien -0,623 0,623 Z-value -3,520 3,520 Diketahui bahwa anak jalanan yang memiliki kegiatan sebagai penjual asongan cenderung memiliki keterlibatan konflik dengan aparat pemerintah. Kemudian anak jalanan yang memiliki kegiatan di jalan bermain cenderung tidak memiliki keterlibatan konflik dengan aparat.

23 2. Hubungan Kegiatan Anak di Jalan dengan Kepedulian Terhadap Nasib Teman Model log linier untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah : Interpretasi dari model adalah adanya hubungan antara variabel kegiatan anak di jalan dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman. Kepedulian terhadap Kegiatan anak di Nasib Teman jalan Menolong Seadanya Menolong Sampai Tuntas Asongan Koefisien 0,018-0,018 Z-value 0,108-0,108 Pengamen Koefisien -0,166 0,166 Z-value -1,114 1,114 Pemulung Koefisien -0,400 0,400 Z-value -1,859 1,859 Bermain Koefisien -0,548 0,548 Z-value -2,865 2,865 Diketahui bahwa anak jalanan yang memiliki kegiatan di jalan bermain cenderung memiliki kepedulian terhadap nasib teman menolong sampai tuntas.

24 3. Hubungan Lama Menjadi Anak Jalanan dengan Keterlibatan Konflik dengan Masyarakat Sekitar Model log linier untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah : Interpretasi dari model adalah adanya hubungan antara variabel lama menjadi anak jalanan dengan variabel keterlibatan konflik dengan masyarakat sekitar. Lama Menjadi Anak Jalanan < 3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun Keterlibatan Konflik dengan Masyarakat Sekitar Ya Tidak Koefisien 0,391-0,391 Z-value 2,206-2,206 Koefisien 0,071-0,071 Z-value 0,401-0,401 Koefisien -0,320 0,320 Z-value -1,805 1,805 Diketahui bahwa anak jalanan yang memiliki lama di jalanan kurang dari 3 tahun cenderung memiliki keterlibatan konflik dengan masyarakat sekitar

25 4. Hubungan Lama Menjadi Anak Jalanan dengan Harapan terhadap Pemerintah Model log linier untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah : Interpretasi dari model adalah adanya hubungan antara variabel lama menjadi anak jalanan dengan variabel harapan terhadap pemerintah. Lama Menjadi Anak Jalanan < 3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun Harapan terhadap Pemerintah Beasiswa dan pembinaan Tempat tinggal dan pemenuhan kebutuhan Koefisien 0,566-0,566 Z-value 2,912-2,912 Koefisien 0,367-0,367 Z-value 2,042-2,042 Koefisien -0,199 0,199 Z-value -0,870 0,870 Diketahui bahwa anak jalanan yang memiliki lama di jalanan kurang dari 3 tahun dan antara 3-5 tahun cenderung memiliki harapan terhadap pemerintah untuk mendapatkan beasiswa dan pembinaan.

26 5. Hubungan Pendidikan Orang Tua dengan Kepedulian terhadap Nasib Teman Model log linier untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah : Interpretasi dari model adalah adanya hubungan antara variabel pendidikan orang tua dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman. Pendidikan Orang Tua SD SMP SMA Kepedulian terhadap Nasib Teman Menolong Menolog sampai seadanya tuntas Koefisien 0,299-0,299 Z-value 1,119-1,119 Koefisien 1,105-1,105 Z-value 4,099-4,099 Koefisien -1,404 1,404 Z-value -5,218 5,218 Diketahui bahwa anak jalanan yang pendidikan orang tuanya SMP cenderung memiliki kepedulian terhadap nasib teman menolong seadanya. Kemudian anak jalanan yang pendidikan orang tuanya SMA cenderung memiliki kepedulian terhadap nasib teman menolong sampai tuntas.

27 6. Hubungan Pekerjaan Orang Tua dengan Kepedulian terhadap Nasib Teman Model log linier untuk hubungan antara kedua variabel tersebut adalah : Interpretasi dari model adalah adanya hubungan antara variabel pekerjaan orang tua dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman. Kepedulian terhadap Nasib Teman Pekerjaan Orang Tua Menolong Menolog sampai seadanya tuntas Koefisien -0,031 0,031 Pemulung Z-value -0,174 0,174 Koefisien 0,619-0,619 Buruh Tukang becak Pedagang Z-value 2,727-2,727 Koefisien -0,141 0,141 Z-value -0,790 0,790 Koefisien 0,447-0,447 Z-value 1,763-1,763 Diketahui bahwa anak jalanan yang pekerjaan orang tuanya buruh cenderung memiliki kepedulian terhadap nasib teman menolong seadanya.

28 Pada analisis log linier menunjukkan adanya hubungan antara variabel kegiatan anak di jalan dengan variabel keterlibatan konflik dengan aparat pemerintah, variabel kegiatan anak di jalan dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman, variabel lama menjadi anak jalanan dengan variabel keterlibatan konflik dengan masyarakat sekitar, variabel lama menjadi anak jalanan dengan variabel harapan terhadap pemerintah, variabel pendidikan orang tua dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman, variabel pekerjaan orang tua dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman, variabel sikap orang tua terhadap anak terjun ke jalan dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman, pendidikan anak dengan variabel interaksi dengan msyarakat sekitar tempat tinggal, variabel hubungan sosial dalam keluarga dengan variabel frekuensi kunjungan ke rumah singgah, variabel faktor penyebab menjadi anak jalanan dengan variabel keterlibatan konflik dengan masyarakat, variabel kondisi lingkungan tempat tinggal dengan variabel frekuensi ke rumah singgah, variabel kondisi lingkungan tempat tinggal dengan variabel jenis pembinaan yang disukai dan bermanfaat dan variabel jumlah penghasilan anak/hari dengan variabel kepedulian terhadap nasib teman.

29 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel yang lebih dapat menjelaskan perilaku anak jalanan binaan, serta dapat menggunakan metode statistik lain untuk mengetahui pengaruh antar variabel. 2. Program pembinaan di rumah singgah diharapkan lebih dapat memberikan perubahan perilaku anak jalanan binaan menjadi lebih baik yang disesuaikan dengan karakteristik anak jalanan tersebut. 3. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dikembangkan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku anak jalanan binaan, sehingga dapat diperoleh program pembinaan yang sesuai untuk anak jalanan.

ANALISIS MODEL LOG LINIER UNTUK MENGETAHUI KECENDERUNGAN PERILAKU ANAK JALANAN BINAAN DI SURABAYA (KASUS KHUSUS YAYASAN AREK LINTANG-ALIT)

ANALISIS MODEL LOG LINIER UNTUK MENGETAHUI KECENDERUNGAN PERILAKU ANAK JALANAN BINAAN DI SURABAYA (KASUS KHUSUS YAYASAN AREK LINTANG-ALIT) ANALSS MODEL LOG LNER UNTUK MENGETAHU KECENDERUNGAN PERLAKU ANAK ALANAN BNAAN D SURABAYA (KASUS KHUSUS YAYASAN AREK LNTANG-ALT) Silvira Ayu Rosalia 1,, Sri Pingit Wulandari 2 1 Mahasiswa Statistika TS,

Lebih terperinci

Model Log Linear Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok (Studi Kasus Perokok Di Kelurahan Kandang Limun)

Model Log Linear Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok (Studi Kasus Perokok Di Kelurahan Kandang Limun) Jurnal Gradien Vol. 11 No. 1 Januari 2015 : 1054-1060 Model Log Linear Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok (Studi Kasus Perokok Di Kelurahan Kandang Limun) Dian Agustina, Joko Purnomo Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian lanjut usia menurut undang-undang no.13/1998 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian lanjut usia menurut undang-undang no.13/1998 tentang 7 BAB TNAUAN PUSTAA 2.1. Pengertian Lanjut Usia Pengertian lanjut usia menurut undang-undang no.13/1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang berbunyi Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60

Lebih terperinci

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Analisis Pola Hubungan Besarnya Kerugian Negara Akibat Korupsi Dengan Demografi Koruptor di Jawa Timur Oleh : Amilia Firda Rahmana (1311 105 008) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Seminar

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Selasa, 12 Juni 2012 ANALISIS KORESPONDENSI KECENDERUNGAN DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BALITA DI JAWA TIMUR OLEH : RATNA AYU M DOSEN PEMBIMBING : IR.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPARAHAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA TAHUN 2012, ANALISA STATISTIK LOG LINEAR DAN LOGISTIK

ANALISIS KEPARAHAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA TAHUN 2012, ANALISA STATISTIK LOG LINEAR DAN LOGISTIK ANALISIS KEPARAHAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA TAHUN 2012, ANALISA STATISTIK LOG LINEAR DAN LOGISTIK 1 Septy Riayanti Saragih, 2 Kresnayana Yahya Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut

Lebih terperinci

POLA KETIDAKBERHASILAN STUDI MAHASISWA DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA (ITS) MENGGUNKAN MODEL LOG LINEAR

POLA KETIDAKBERHASILAN STUDI MAHASISWA DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA (ITS) MENGGUNKAN MODEL LOG LINEAR POLA KETDAKBERHASLAN STUD MAHASSWA D NSTTUT TEKNOLOG SEPULUH NOPEMBER SURABAYA (TS) MENGGUNKAN MODEL LOG LNEAR Winda Agung Puspitasari, dan Dr. Dra. smaini Zain, M.Si Jurusan Statistika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik. VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER RIZKA ARIFANJUNI NRP 1309 030 027 Dosen Pembimbing Dr. Bambang Widjanarko O., M.Si.

Lebih terperinci

PENERAPAN UJI STATISTIK MODEL LOG-LINEAR DALAM MENGANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ MEDAN. Sondang Purnama Sari Pakpahan

PENERAPAN UJI STATISTIK MODEL LOG-LINEAR DALAM MENGANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ MEDAN. Sondang Purnama Sari Pakpahan PENERAPAN JI STATISTIK MODEL LOG-LINEAR DALAM MENGANALISIS KARAKTERISTIK MAHASISWA NIVERSITAS TERBKA PBJJ MEDAN sondangp@ut.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui dimensi karakteristik

Lebih terperinci

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik) UJI CHI SQUAR (Uji data kategorik) A. Pendahuluan Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

Analisis Log Linier. Uji K-Way: efek interaksi order ketiga tidak terdapat dalam model

Analisis Log Linier. Uji K-Way: efek interaksi order ketiga tidak terdapat dalam model Statistika Deskriptif Hubungan Variabel Analisis Log Linier Uji K-Way: efek interaksi order ketiga tidak terdapat dalam model Uji Asosiasi Parsial: ada hubungan antara lama kelulusan dengan asal instansi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA STUDI, JALUR MASUK DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MENGGUNAKAN MODEL LOG LINIER

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA STUDI, JALUR MASUK DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MENGGUNAKAN MODEL LOG LINIER ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA STUDI, JALUR MASUK DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MENGGUNAKAN MODEL LOG LINIER (Studi Kasus: Lulusan Mahasiswa FSM UNDIP Periode Wisuda Tahun 2012/2013) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE 31 CHAID Exhaustive Metode CHAID Exhaustive dikemukakan oleh D Biggs et al (1991) yang merupakan evaluasi dari metode sebelumnya yaitu CHAID (Kass, 1980) untuk penyesuaian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA 1. Pendahuluan Istilah "regresi" pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK

ANALISIS DATA KATEGORIK ANALISIS DATA KATEGORIK 7.1 Uji Independensi Khi Kuadrat Adakalanya kita menjumpai data yang bersifat kategorikal. Yang dimaksud dengan kategorikal di sini adalah data terkelompokkan berdasarkan kategori

Lebih terperinci

EKO ERTANTO PEMBIMBING

EKO ERTANTO PEMBIMBING UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011).

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011). Try Azisah Nurman Dosen Pada Jurusan Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI MULTIVARIAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS REGRESI MULTIVARIAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR ANALISIS REGRESI MULTIVARIAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Rosy Riskiyanti 1308.100.508 Dosen Pembimbing Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si Latar Belakang

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si Oleh : Arief Yudissanta (1310 105 018) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si Analisis Pemakaian Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinomial (Studi Kasus Pasien

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Age of Empire 2, Prediction Configural Frequency Analysis

Abstrak. Kata kunci : Age of Empire 2, Prediction Configural Frequency Analysis Jurnal Euclid, Vol.4, No.2, pp.761 PENGGUNAAN METODE PREDICTION CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (P-CFA) UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK PEMAIN DALAM SUATU PERTANDINGAN (Studi Kasus: Age of Empire 2) Muhammad

Lebih terperinci

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA ANALISIS DATA KUALITATIF (INTRODUCTION TO CATEGORICAL DATA ANALYSIS) GANGGA ANURAGA S.Si, M.Si Materi : Pendahuluan : Distribusi dalam dalam data diskret Tabel Kontingensi Tabel dua dimensi Tabel dimensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi Oleh : Firda Velayati 307 00 05 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ekonomi masyarakat Pesisir Pendapatan nelayan dinaikkan Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radang paru paru adalah sebuah penyakit pada paru paru dimana pulmonary alveolus yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi cairan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP

DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Pengguna NAPZA Suntik (Penasun) di Yayasan Bina Hati Surabaya Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal I DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP 1310 100 023

Lebih terperinci

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Oleh: Urifah Hidayanti (1310 030 028) Dosen Pembimbing: Ir. Mutiah Salamah, M.Kes Ujian Tugas Akhir

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik 3 TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Agustino (2009) menyebutkan terdapat tiga pendekatan teori yang sering digunakan oleh banyak ahli politik untuk memahami perilaku pemilih diantaranya pendekatan sosiologis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilaksanakan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian.

Lebih terperinci

DASAR- DASAR RISET PEMASARAN

DASAR- DASAR RISET PEMASARAN EDISI KEEMPAT DASAR- DASAR RISET PEMASARAN Jilid 2 GILBERT A. CHURCHILL, JR. BAGIAN VI ANALISIS DATA Bab 19 Analisis Data: Langkah-langkah Pendahuluan TUJUAN PEMBELAJARAN 1-5 1. Menjelaskan tujuan edit

Lebih terperinci

Gambar 6 Peta Lokasi Penelitan

Gambar 6 Peta Lokasi Penelitan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Jambangan, Kecamatan Jambangan Kota Surabaya, Jawa Timur. Terletak pada 07 0 21 0 Lintang Selatan dan 112

Lebih terperinci

Model Log Linier yang Terbaik untuk Analisis Data Kualitatif pada Tabel Kontingensi Tiga Arah

Model Log Linier yang Terbaik untuk Analisis Data Kualitatif pada Tabel Kontingensi Tiga Arah Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 32-37 ISSN 2302 934X Industrial Management Model Log Linier yang Terbaik untuk Analisis Data Kualitatif pada Tabel Kontingensi Tiga Arah Maryana

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN

Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN 1 Analisis Regresi Logistik Biner Untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Penerimaan Beras Keluarga Miskin (Raskin) Di Kecamatan Gunung Anyar Faiz Ramadhani Rahman, Ismaini Zain Jurusan

Lebih terperinci

10 Departemen Statistika FMIPA IPB

10 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK35) 0 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Tabel Kontingensi Struktur peluang tabel kontingensi Perbandingan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

MODEL LOG LINEAR UNTUK TABEL KONTINGENSI TAK SEMPURNA BERDIMENSI TIGA

MODEL LOG LINEAR UNTUK TABEL KONTINGENSI TAK SEMPURNA BERDIMENSI TIGA MODEL LOG LINEAR UNTUK TABEL KONTINGENSI TAK SEMPURNA BERDIMENSI TIGA (Studi Kasus Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Tahun 2008 Menurut Umur, Pendidikan dan Jenis Kelamin) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1. III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada 11 Maret 2015 sampai 11 Mei 2015. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M. 16 JANUARI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDUDUK MISKIN DAN PENGELUARAN PERKAPITA MAKANAN DI JAWA TIMUR DENGAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK BIRESPON SPLINE Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA DUA VARIABEL ATAU LEBIH. Disiapkan untuk Materi Perkuliahan Statistik Sosial Program Sarjana Departemen Ilmu Administrasi

PENYAJIAN DATA DUA VARIABEL ATAU LEBIH. Disiapkan untuk Materi Perkuliahan Statistik Sosial Program Sarjana Departemen Ilmu Administrasi + PENYAJIAN DATA DUA VARIABEL ATAU LEBIH Disiapkan untuk Materi Perkuliahan Statistik Sosial Program Sarjana Departemen Ilmu Administrasi + 2 Tabel Silang Kekuatan Hubungan Dua variabel Nilai pengamatan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

Lebih terperinci

Different Scales, Different Measures of Association

Different Scales, Different Measures of Association Different Scales, Different Measures of Association Scale of Both Variables Nominal Scale Measures of Association Pearson Chi-Square: χ 2 Ordinal Scale Spearman s rho Interval or Ratio Scale Pearson r

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Citra Fatimah Nur / 1306 100 065 Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Outline 1 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 3 METODOLOGI PENELITIAN 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5 KESIMPULAN Latar Belakang 1960-1970 1970-1980

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si ANALISIS KORESPONDENSI DATA CURANMOR DI WILAYAH POLSEK WONOCOLO SURABAYA PADA BULAN JANUARI 2006-AGUSTUS 2010 Dimas Aditya Yudistira 1307030026 LATAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lingkup Penelitian Penelitian mengenai dampak fasilitas kantor dan lingkungan kerja pada kinerja karyawan dilakukan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas pengertian metode klasifikasi berstruktur pohon, konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma CHAID, keakuratan dan kesalahan dalam

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: Chi Square Test

Pokok Bahasan: Chi Square Test Pokok Bahasan: Chi Square Test Start Pokok Bahasan A. Pengertian Distribusi Chi Kuadrat B. Uji Kecocokan (Goodness of Fit Test) (Kontigensi Table Test) 1 Instruksional Umum Memberi penjelasan tentang distribusi

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN XI

STATISTIK PERTEMUAN XI STATISTIK PERTEMUAN XI Topik Bahasan: Analisis Ragam (ANOVA) Universitas Gunadarma 1. Pendahuluan Metode hipotesis dengan menggunakan distribusi z dan distribusi t efektif untuk uji hipotesis tentang perbedaan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Pra Pemilu 2009 Karakteristik responden berdasarkan peubah demografi yang diamati terdapat pada Gambar 3 sampai Gambar 6. Pada Gambar 3 dapat diketahui

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( ) Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Menurut Singarimbun (1995) survai adalah metode yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel STATISTIKA NON-PARAMETRIK UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel Oleh : Suci Barlian Sari (H12115025) Melly Amelia (H12115009) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh hasil perhitungan. Maupun pengukuran kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Sedangkan

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 1 SidangTugas Akhir Javelline Putri B. Purba (1310030080) Dosen Pembimbing : Dr.Dra.Ismaini Zain, Msi ANALISIS STATISTIK PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN DOSEN WALI DI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) adalah merupakan suatu kasus khusus dari algoritma pendeteksian interaksi otomatis yang biasa disebut

Lebih terperinci

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 11-16 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA NI MADE SEKARMINI 1, I KOMANG GDE SUKARSA

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

Kata Kunci Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Model Log Linier, Regresi Logistik Multinomial. H 1 Ada hubungan antara dua variabel yang diamati

Kata Kunci Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Model Log Linier, Regresi Logistik Multinomial. H 1 Ada hubungan antara dua variabel yang diamati Pemodelan Faktor Penyebab Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Metode Regresi Logistik Multinomial (Studi Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi DKI Jakarta) Weny Rahmayanti, dan Vita Ratnasari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. murni di Puskesmas Rowosari Semarang. Dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. murni di Puskesmas Rowosari Semarang. Dengan pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif yaitu menganalisis faktor pengetahuan ibu hamil dan paritas dengan kunjungan K1 murni di Puskesmas

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelapisan sosial dalam masyarakat Jakarta disebut stratifikasi sosial. Stratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pelapisan sosial dalam masyarakat Jakarta disebut stratifikasi sosial. Stratifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelapisan sosial dalam masyarakat Jakarta disebut stratifikasi sosial. Stratifikasi secara luas disusun dalam tiga lapisan utama, yaitu kelas atas, kelas menengah,

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik Tjipto Juwono, Ph.D. March 2017 TJ (SU) Non Parametrik March 2017 1 / 26 Tipe-tipe Variabel dan Level Pengukuran Tipe-tipe Variabel kualitatif Bersifat non-numerik (tidak dapat

Lebih terperinci

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi observasi, dilambangkan dengan fo ) dengan frekuensi

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 249 259. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan) Yuliana,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. Cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data sekunder dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI) tahun 2007, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. infrastruktur terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. infrastruktur terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis data sekunder, yaitu hubungan infrastruktur terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2013. Penelitian ini

Lebih terperinci