Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

Transkripsi

1 Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

2 Jural Ilmu Matematika da Terapa Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PERILAKU MEROKOK DI KOTA AMBON Euike M. Sahetapy 1, Yopi A. Lesussa 2, Ve Y. I. Ilwaru 3 1,2 Jurusa Matematika FMIPA, Uiversitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhea, Kampus Upatti, Poka-Ambo, Idoesia 2 yopi_a_lesussa@yahoo.com Abstrak Pemadaga orag merokok dapat kita temui di dalam kedaraa umum, kator, pasar, atau tempat umum laiya, bahka dalam keluarga sediri. Pada umumya seseorag mulai merokok sejak usia remaja. Jumlah perokok laki-laki jauh lebih tiggi dibadigka perempua dimaa jika diuraika meurut umur, prevalesi perokok laki-laki palig tiggi pada umur tahu. Berdasarka permasalaha tersebut, dilakuka peelitia utuk megetahui pegaruh atara usia, status merokok orag tua, komuikasi dega orag tua, komuikasi dega tema sepergaula, pegetahua tetag merokok, perokok aktif da pasif, akses media iformasi, da itesitas melihat ikla rokok dega tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok kemudia melihat model tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok dega megguaka Model Regresi Logistik Ordial da juga utuk megetahui variabel yag berpegaruh sigifika terhadap tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok di Kota Ambo. Dari data yag diperoleh maka dapat disimpulka bahwa variabel yag berpegaruh sigifika terhadap tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok adalah variabel x 1 (Pegetahua remaja tetag merokok terhadap kesehata), x 4 (Pegetahua tetag perokok pasif), x 5 (Pegetahua tetag perbedaa atara Perokok Pasif da perokok Aktif), x 6 (Laraga merokok), x 8 (Komuikasi dega orag tua) x 9 (Komuikasi dega tema pergaula), x 10 (Status merokok orag tua). Kata Kuci: Perilaku merokok, regresi logistik ordial. THE ANALYSIS OF ADOLESCENT KNOWLEDGE LEVEL ABOUT SMOKING BEHAVIOR IN AMBON Abstract Views of the smokers ca be met i public trasportatio, offices, markets, or other public places, eve i our family. I geeral, a perso starts smokig sice teeagers. The umber of male smokers is higher tha of female, for which, if broke dow by age, the prevalece of male smokers was highest i the age of years. Based o these problems, our research is to determie the effect of age, parets smokig status, commuicatio with parets, commuicatio with frieds, kowledge about smokig, active ad passive smokers, media access iformatio, ad the itesity of seeig cigarette ads with teeager level of kowledge about smokig behavior the look at the model level of kowledge about teeage smokig behavior usig Ordial Logistic Regressio Model ad also to determie the variables that sigificatly ifluece the level of kowledge about teeagers smokig behavior i the city of Ambo. From the data, it ca be cocluded that the variables that sigificatly ifluece the level of kowledge about teeage smokig behavior is variable x 1 (Teeager kowledge about smokig toward health), x 4 (Kowledge of passive smokers), x 5 (Kowledge of the differece betwee passive smokers ad active smokers), x 6 (smokig warig), x 8 (Commuicatio with parets) x 9 (Commuicatio with frieds), x 10 (smokig status of parets). Keywords: Ordial logistic regressio, smokig behavior. 73

3 74 Sahetapy, dkk. Aalisis Tigkat Pegetahua Remaja tetag Perilaku Merokok di Kota Ambo 1. Pedahulua Dalam kehidupa sehari-hari, serigkali kita meemui orag-orag yag merokok di dalam kedaraa umum, kator, pasar, atau tempat umum laiya, bahka dalam keluarga sediri. Pada umumya seseorag mulai merokok sejak usia remaja. Sejumlah studi meemuka peghisapa rokok pertama dimulai saat usia tahu [1]. Perilaku merokok diawali oleh rasa igi tahu da pegaruh tema sebaya. Modellig (meiru perilaku orag lai) mejadi salah satu faktor dalam memulai perilaku merokok. Perilaku merokok pada remaja umumya semaki lama aka semaki meigkat sesuai dega tahap perkembagaya yag ditadai dega meigkatya frekuesi da itesitas merokok, da serig megakibatka mereka ketergatuga ikoti (Lavethal da Cleary dalam Mc Gee, 2005). Jumlah perokok laki-laki jauh lebih tiggi dibadigka perempua dimaa jika diuraika meurut umur, prevalesi perokok laki-laki palig tiggi pada umur tahu. Yayasa Kaker Idoesia (YKI) meemuka 27,1% dari 1961 respode pelajar pria SMA/SMK, sudah mulai atau bahka terbiasa merokok. Umumya siswa kelas satu meghisap satu sampai empat batag perhari, semetara siswa kelas tiga megosumsi rokok lebih dari sepuluh batag perhari. Para ahli kesehata meyataka bahwa merokok merupaka perilaku yag berbahaya, karea dapat meimbulka berbagai macam peyakit. Bahka pada bugkus rokok sudah terdapat serua bahwa merokok dapat merugika kesehata seperti dapat meyebabka kaker, impotesi, jatug, gaggua kehamila da jai. Rokok megadug zat-zat yag berbahaya bagi kesehata diataraya tar, ikoti (meyebabka kecadua/ketergatuga), karbomooksida (mampu megikat Hb/hemoglobi dalam darah), kadmium, akrolei, amoiak, asam format, hidrogesiaida, feol, formaldehid, itrous oxid, aseltol, hidrogesulfida, piridi, metilklorida, da metaol. Berdasarka permasalaha tersebut, maka peulisa ii dilakuka utuk megetahui pegaruh atara usia, tigkat pedidika orag tua, status merokok orag tua, komuikasi dega ayah, komuikasi dega ibu, tema sepergaula, akses media iformasi da itesitas melihat ikla rokok dega tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok kemudia melihat model tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok dega megguaka Model Regresi Logistik Ordial da juga utuk megetahui variabel yag berpegaruh sigifika terhadap tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok di Kota Ambo. 2. Tijaua Pustaka 2.1. Uji Statistik a. Uji Validitas Validitas dalam bahasa sederhaa diguaka utuk megukur sah atau valid tidakya suatu kuesioer utuk megugkapka sesuatu yag aka diukur. Validitas dapat diuji dega beberapa cara, diataraya: i. Melakuka korelasi bivariat atar masig-masig skor dega total skor variabel. ii. Membadigka ilai r hitug dega r table. iii. Coformatory Factor Aalysis (CFA). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas secara sederhaa adalah alat utuk meguji kosistesi dari waktu ke waktu. Lazimya dilakuka dega Oe Shot atau pegukura sekali saja, dimaa bila dega SPSS diuji melalui crobach alpha (Uji validitas cara ke-2) dega ketetua bila ilai crobach alpha > 0, maka variabel tersebut reliabel Aalisis Regresi Logistik Ordial Aalisis regresi logistik ordial merupaka salah satu metode statistik yag meggambarka hubuga atara suatu variabel respo (Y) dega lebih dari satu variabel prediktor (X) dimaa variabel respo lebih dari dua kategori da skala pegukura bersifat tigkata (Hosmer da Lemeshow, 2000). Model regresi logistik adalah sebagai berikut. π(x) = eg(x) 1+e g(x) (2.1)

4 Barekeg: Jural Ilmu Matematika da Terapa Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal Peluag kumulatif didefiisika sebagai berikut. P(Y j x i ) = exp(α p j+ β k x ik dega, i = 1, 2, 3,...,. k=1 ) p 1+exp(α j + k=1 β k x ik ) (2.2) Berikut fugsi distribusi logistik umum F(x) = 1 = ex 1+e x 1+ex (2.3) Cummulative logit models didapatka dega membadigka peluag kumulatif yaitu peluag kurag dari atau sama dega kategori respo ke-j pada p variabel prediktor yag diyataka dalam vektor x i. Berikut formulasi cumulative logit models Logit P(Y j x i ) = log ( P(Y j x i ) ) P(Y>j x i ) (2.4) Jika terdapat kategori respo dimaa j=0, 1, 2 maka ilai peluag utuk tiap kategori respo sebagai berikut: eg 1(x) φ 1 (x) = 1+e (2.5) g 1(x) φ 2 (x) = e g 2(x) e g 1(x) (1+e g 2(x) )(1+e g 1(x) ) φ o (x) = 1 φ 1 (x) φ 2 (x) = 1 (1+e g 2(x) ) Model Proposioal pada kejadia Y j utuk x = x 1 da x = x 2 adalah (2.6) (2.7) P(Y j x 1 )/P(Y > j x 1 ) P(Y j x 2 )/P(Y > j x 2 ) = exp(β 0j + x 1 β) exp(β 0j + x 2 β) = exp(x 1 x 2 (2.8) Metode kemugkia ilai maksimum (Maximum Likelihood Estimator) merupaka metode yag diguaka utuk meaksir parameter-parameter model regresi logistik dega dega memberika ilai estimasi β dega memaksimumka fugsi Likelihood (Agresti, 2002). Berikut fugsi Likelihood utuk sampel dega sampel radom l(β) = [φ o (x i ) y 0iφ 1 (x i ) y 1iφ 2 (x i ) y 2i] dega i = 1, 2,, J. Dari persamaa di atas didapatka fugsi l-likelihood sebagai berikut N (2.9) L(β) = y 0i l[φ o (x i )] + y 1i l[φ 1 (x i )]+ y 2i l[φ 2 (x i )] (2.10) Maksimum l-likelihood diperoleh dega medeferesialka L(β) terhadap β da meyamaka dega ol. Maximum Likelihood Estimator (MLE) merupaka metode utuk megestimasi varias da kovariasi dari taksira β yag diperoleh dari turua kedua fugsi l-likelihood. Utuk medapatka ilai tersebut diguaka metode iterasi Newto Raphso (Agresti, 2002). Formulasi iterasi Newto Raphso adalah β (t+1) = β (t) (H (t) ) 1 q t (2.11) Meurut Hosmer da Lameshow (1989), model yag telah diperoleh perlu diuji kesigifikasiaya, dega melakuka pegujia statistik. Pegujia yag dilakuka adalah a. Uji Seretak Uji seretak dilakuka utuk memeriksa keberartia koefisie β secara keseluruha.

5 76 Sahetapy, dkk. Aalisis Tigkat Pegetahua Remaja tetag Perilaku Merokok di Kota Ambo Hipotesis: H 0 : β 1 = β 2 = = β j = 0 H 1 : Miimal ada satu β j 0, j = 1, 2,, p Statistik Uji: G = 2log [ ( 0 ) 0 ( 1 ) 1 ( 2 ) 2 [φ o (x i ) y 0i φ1 (x i ) y 1i φ2 (x i ) y ] (2.12) 2i] dimaa, da = Keteraga: 0 = y 0i, 1 = y 1i, 2 = y 2i, 0 bayakya ilai observasi yag Y = 0 1 : bayakya ilai observasi yag Y = 1 2 : bayakya ilai observasi yag Y = 2 bayakya observasi H 0 ditolak pada tigkat sigifika sebesar α bila ilai p-value < α atau ilai G > X 2 α,db b. Uji Parsial Uji parsial diguaka utuk memeriksa kemakaa koefisie β secara idividu. Hipotesis : H 0 : β j = 0, j = 1,2,, p H 1 : β j 0 Statistik Uji : W j = β j ~N(0,1) (2.13) SE (β j) H 0 ditolak apabila W j > Z α/2 atau ilai p-value < α, dimaa Z meujukka ilai variabel radom pada tabel distribusi ormal stadar. Meurut Hosmer da Lameshow (1989), terdapat statistik uji yag diguaka utuk meguji kesesuaia model regresi logistik adalah Goodess of Fit dega hipotesis sebagai berikut. H 0 : Model cukup memeuhi H 1 : Model tidak memeuhi Statistik Uji: J X 2 = (y j m j φ j ) 2 m j φ j (1 φ j ) j=1 dega, j = 1,2,3,..., J (2.14)

6 Barekeg: Jural Ilmu Matematika da Terapa Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal dimaa y j = variabel respo ke-j m j = bayakya observasi yag memiliki ilai φ j φ j = peluag kumulatif Daerah kritis: Tolak H 0 jika X 2 hitug > X 2 (J 2) Meurut Walpole (1995), uji idepedesi dilakuka utuk megetahui ada atau tidakya hubuga atara variabel respo dega variabel prediktor. Pegujia tersebut dilakuka dega megguaka uji Chi-square. Hipotesis: dega variabel respo Statistik Uji: dimaa, e ij = Keteraga; rk X 2 = (o ij e ij ) 2 ij=1 e ij (total baris ke i) (total kolom ke j) total observasi r = bayakya baris k = bayakya kolom o ij = frekuesi observasii baris ke-i kolom ke-j e ij = frekuesi harapa baris ke-i kolom ke-j db = derajat bebas = (r 1)(k 1) (2.15) (2.16) Daerah kritis: Tolak H 0 jika X 2 hitug > X 2 (db,α) 3. Hasil da Pembahasa 3.1. Data Tigkat Pegetahua Remaja tetag Perilaku Merokok Perilaku merokok merupaka perilaku yag berbahaya bagi kesehata, tetapi masih bayak yag melakukaya. Bahka orag mulai merokok ketika mereka masih remaja. Sejumlah studi meegaska bahwa kebayaka perokok merokok atara umur 11 da 13 tahu da 85% sampai 95% sebelum umur 18 tahu (Lavethal da Dhuyvettere dalam [1]). Rokok adalah beda beracu yag berbahaya bagi kesehata, karea terdapat 4000 baha kimia dega 3 kompoe utama yaitu ikoti, tar da karbomooksida. Kebiasaa remaja yag sulit dihidari ialah merokok. Kemajua ilmu pegetahua seharusya meigkatka kesadara remaja utuk tidak merokok. Namu pada keyataaya bayak remaja yag terbiasa merokok. Dega adaya pegetahua yag baik tetuya juga aka berdampak pada sikap yag positif, begitu pula sebalikya. Utuk meujag peulisa ii peulis megambil sampel sebayak 30 respode yag diberi kuesioer utuk memberika perigkat peilaia. Perigkat yag diberika dari satu sampai lima. Perigkat satu diberika apabila respode memilih piliha yag salah atau memilih piliha sagat buruk sedagka perigkat lima diberika utuk respode memilih piliha yag bear atau memilih piliha sagat baik. Peelitia ii megguaka 11 variabel yaitu: x 1 : Pegetahua remaja tetag merokok terhadap kesehata x 2 : Kerugia merokok x 3 : Istilah perokok pasif

7 78 Sahetapy, dkk. Aalisis Tigkat Pegetahua Remaja tetag Perilaku Merokok di Kota Ambo x 4 : Pegetahua tetag perokok pasif x 5 : Pegetahua tetag perbedaa atara Perokok Pasif da perokok Aktif x 6 : Laraga merokok x 7 : Itesitas melihat ikla rokok x 8 : Komuikasi dega orag tua x 9 : Komuikasi dega tema pergaula x 10 : Status merokok orag tua x 11 : Usia respode Tabel 1. Pemberia Perigkat Terhadap Pegetahua Tetag Merokok Respode x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 9 x 10 x 11 x total Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa utuk respode pertama perigkat teredah ada pada x 4 da x 5. Variabel laiya memiliki perigat tertiggi yaitu 5.Ii meujukka bahwa respode pertama memiliki tigkat pegetahua tetag merokok yag baik Uji Kuesioer a. Uji Validitas Sebelum kita megguaka Regresi Logistik Ordial maka terlebih dahulu aka diuji kelayaka kuesioer dega megguaka Uji Validitas. Validitas dapat diuji dega cara melakuka korelasi bivariate atar masig-masig skor dega total skor variable. Dega melalui 11 pertayaa yag mejadi idikator dari kepuasa (x 1, x 2, x 3,, x 11 ), maka hal ii dapat dilakuka dega membadigka korelasi x 1 sampai dega x 11 terhadap x total.

8 Barekeg: Jural Ilmu Matematika da Terapa Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal Prosedur: 1. Aalyze correlate - bivariate 2. Masukka semua idikator dari x 1, x 2, x 3,, x 11, x total. OK 3. Bila korelasi masig-masig idikator x 1, x 2, x 3,, x 11 terhadap x total meujukka hasil yag sigifika, maka dapat disimpulka bahwa masig-masig idikator adalah valid. Kemudia dilajutka dega uji reliabilitas. Berdasarka hasil aalisis di atas didapat ilai korelasi atara x 1, x 2, x 3,, x 11 dax total. Jika ilai ii dibadigka dega ilai r tabel, r tabel dicari pada sigifikasi 0,05 dega uji 2 sisi da jumlah data () = 30, maka didapat r tabel sebesar 0,3494. x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 Xtotal Tabel 2. Correlatios x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 9 x 10 x 11 Xtotal Pearso Correlatio ** * ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio.802 ** ** * ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio ** * * ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio.447 *.598 **.508 ** * ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio * * ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio ** * ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio * * Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio * Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio ** Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio Sig. (2-tailed) Pearso Correlatio.566 **.718 **.537 **.739 **.547 ** * *.376*.393 *.509* * Sig. (2-tailed) **. Correlatio is sigificat at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlatio is sigificat at the 0.05 level (2-tailed).

9 80 Sahetapy, dkk. Aalisis Tigkat Pegetahua Remaja tetag Perilaku Merokok di Kota Ambo Berdasarka hasil aalisis di atas didapat ilai korelasi utuk x 6, x 11 kurag dari 0,3494. Karea koefise korelasi pada x 6 da x 11 ilaiya kurag dari 0,3494 maka dapat disimpulka bahwa x 6, x 11 tidak berkorelasi sigifika dega skor total (diyataka tidak valid). b. Uji Reliabilitas Setelah megguaka uji validitas maka aka diuji kembali dega megguaka Uji Reliabilitas. Setelah diuji didapatka hasil sebagai berikut. Tabel 3. Item-Total Statistics Scale Mea if Item Deleted Scale Variace if Item Deleted Corrected Item-Total Correlatio Crobach's Alpha if Item Deleted x x x x x x x x x x x Xtotal Dari output di atas bisa dilihat pada Corrected Item Total Correlatio. Nilai ii kemudia kita badigka dega r tabel, r tabel dicari pada sigifika 0,05 dega uji 2 sisi da jumlah data () = 12, maka didapat r tabel sebesar 0,3494 (dilihat pada lampira tabel r). Dari hasil aalisis dapat dilihat bahwa utuk x 6, x 8, x 9, da x 11 kurag dari 0,3494. Karea koefisie korelasi pada x 6, x 8, x 9, da x 11 ilaiya kurag dari 0,3494 maka kita uji kembali da megeluarka x 6, x 8, x 9, da x 11. Setelah dilakuka uji ulag hasilya sebagai berikut: Tabel 4. Item-Total Statistics Scale Mea if Item Deleted Scale Variace if Item Deleted Corrected Item-Total Correlatio Crobach's Alpha if Item Deleted x x x x x x x Xtotal Dari output di atas, dapat kita simpulka bahwa x 1, x 2, x 3, x 4, x 5, x 7 da x 10 valid.

10 Barekeg: Jural Ilmu Matematika da Terapa Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal Regresi Logistik Ordial Berdasarka data pada tabel di atas, dega megguaka software SPSS, hasil pegujiaya diperoleh ilai sigifikasi (p-value) = karea p-value < α.. Maka kesimpulaya adalah terdapat miimal ada satu variable bebas yag berpegaruh terhadap tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok (tolak H 0). Hipotesis: H 0 : β 1 = β 2 = = β j = 0 H 1 : Miimal ada satu β j 0, j = 1, 2,, p Statistik uji: G = 2log [ ( 0 ) 0 ( 1 ) 1 ( 2 ) 2 [φ o (x i ) y 0i φ1 (x i ) y 1i φ2 (x i ) y ] 2i] dimaa, 0 = y 0i, 1 = y 1i, 2 = y 2i, da = Keteraga : 0 : bayakya ilai observasi yag Y = 0 1 : bayakya ilai observasi yag Y = 1 2 : bayakya ilai observasi yag Y = 2 bayakya observasi H 0 ditolak pada tigkat sigifika sebesar α bila ilai p-value< α atau ilai G > X 2 α,db Dega ilai Pseudo R2 sebesar 1. Pada pegujia parsial terlihat bahwa terdapat tujuh variabel bebas yag berpegaruh secara sigifika (p-value < 0.05), yaitu x 1, x 4, x 5,x 6, x 8, x 9, da x 10. Tabel 5. Pseudo R-Square Cox ad Sell.990 Nagelkerke McFadde Lik fuctio: Logit. Odds Ratio, x 10 (status merokok orag tua) = 2.2, artiya remaja yag orag tuaya tidak perokok cederug memiliki tigkat pegetahua yag lebih tiggi 2.2 kali dari pada remaja yag orag tuaya perokok. Odds Ratio, x 4 (kerugia merokok) = 0.333, artiya remaja yag megetahui tetag kerugia merokok cederug memiliki tigkat pegetahua yag lebih tiggi kali dari pada remaja yag tidak megetahui tetag kerugia merokok.

11 82 Sahetapy, dkk. Aalisis Tigkat Pegetahua Remaja tetag Perilaku Merokok di Kota Ambo Tabel 6. Parameter Estimates Estimate Std. Error Wald df Sig. 95% Cofidece Iterval Lower Boud Upper Boud [x1=1] [x1=5] 0 a [x2=1] [x2=5] 0 a [x3=1] [x3=4] [x3=5] 0 a [x4=1] [x4=5] 0 a [x5=1] [x5=4] 0 a [x5=5] 0 a [x6=1] [x6=4] 0 a Locatio [x6=5] 0 a [x7=3] [x7=4] [x7=5] 0 a [x8=1] 0 a [x8=3] [x8=5] 0 a [x9=4] [x9=5] 0 a [x10=1] [x10=5] 0 a [x11=1] [x11=2] [x11=3] [x11=4] [x11=5] 0 a Lik fuctio: Logit. a. This parameter is set to zero because it is redudat.

12 Barekeg: Jural Ilmu Matematika da Terapa Maret 2015 Volume 9 Nomor 1 Hal Kesimpula Variabel yag berpegaruh sigifika terhadap tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok adalah variabel x 1, x 4, x 4, x 6, x 8, x 9, x 10. Dapat dilihat juga variabel yag palig domia memegaruhi tigkat pegetahua remaja tetag perilaku merokok adalah variabel x 10 (status merokok orag tua). Daftar Pustaka [1] B. Smet, Psikologi Kesehata, Semarag: PT. Gramedia Pustaka Utama, [2] M. Armstrog, Maajeme Sumber Daya Mausia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, [3] H. Dausato, Rokok da Perokok, Jakarta: Aksara, [4] I. B. Jauartha, e-jural Matematika, vol. I, o. 1, [5] Z. Mu'tadi, Kemadiria sebagai Kebutuha Psikologi pada Remaja, [6] A. Parrot, Does Cigarette Smokig Cause Stress?, Joural of Cliica Psycology, [7] W. J. S. Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Idoesia, Jakarta: Balai Pustaka, [8] Siquera, Smokig Cessatio i Adolescets: The Role of Nicotie Depedece, Stress, ad Copyig., Chicago, 2004.