BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Pedekata yag diguaka dalam peelitia ii adalah pedekata kuatitatif, yaitu suatu pedekata yag diguaka utuk meeliti populasi atau sampel tertetu, di maa pegumpula data megguaka istrume peelitia, aalisis data bersifat kuatitatif/statistik, dega tujua utuk meguji hipotesis yag telah ditetapka (Sugiyoo, 2008). Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal. Metode tersebut diguaka utuk megetahui hubuga atara dua variable peelitia yaki Pola Asuh Orag Tua da Kotrol Diri. Proses peelitia megguaka kuesioer utuk megetahui persepsi terhadap pola asuh orag tua da kotrol diri remaja awal serta hubuga diatara kedua variabel tersebut. B. Lokasi da Sampel Peelitia Lokasi peelitia adalah pada sebuah SMP swasta di Kota Badug yaitu SMP Laboratorium UPI. Populasi dalam peelitia adalah siswa-siswa SMP Laborotorium UPI kelas IX da X yag berjumlah 180 orag. Dalam peelitia ii peeliti megguaka tekik simple radom samplig. Tekik pegambila sampel dega megguaka rumus dari Slovi sebagai berikut: 34

2 35 N = 2 1+ Ne (Ridwa, 2004:65) keteraga: = Ukura sampel keseluruha N = Ukura populasi E = Perse keloggara ketidaktelitia karea kesalaha (10%) Dari hasil perhituga sampel tersebut didapatka sampel sebayak 65 orag. C. Variabel Peelitia Variabel peelitia adalah segala sesuatu yag berbetuk apa saja yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari sehigga diperoleh iformasi tetag hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulaya (Sugiyoo, 2008). Dalam peelitia ii, variabel yag aka diteliti, yaitu variabel idepede Pola Asuh Orag Tua da variabel depede yaitu Kotrol Diri di Sekolah D. Defiisi Operasioal 1. Pola Asuh Orag Tua Pola asuh orag tua merupaka cara orag tua dalam medidik, membimbig, da megasuh aakya. Pada peelitia ii diukur berdasarka pola asuh yag dirasaka remaja yag diidetifikasi melalui derajat skor hasil

3 36 pegukura dega megguaka skala Likert yag dikostruksika berdasarka teori pola asuh dari Baumrid (Satrock, 2003). Skala ii kemudia dikoversika mejadi skala omial karea igi meetuka setiap subjek memiliki pola asuh seperti apa. Diaa Baumrid (Satrock, 2003) megemukaka empat macam pola asuh orag tua, yaitu a. Pola Asuh Authoritative Idikator Pola Asuh authoritative adalah sebagai berikut: 1. Meujukka kehagata da upaya pegasuha. 2. Medorog kebebasa remaja dalam batas-batas yag wajar. 3. Membuat stadar perilaku yag jelas atau tegas bagi remaja. 4. Orag tua meutut taggug jawab da kemadiria remaja. 5. Partisipasi remaja dalam aktifitas keluarga. 6. Melibatka remaja dalam diskusi keluarga. b. Pola Asuh Authoritaria 1. Meutut ilai kepatuha yag tiggi dari remaja 2. Megotrol da membuat pembatasa-pembatasa atau peratura peratura utuk megotrol perilaku. 3. Berusaha membetuk da meilai sikap atau perilaku remaja dega stadar absolut yag telah ditetapka. 4. Cederug megguaka hukuma dalam meerapka disipli terhadap remaja.

4 37 5. Tidak memberika kesempata pada remaja utuk meyelesaika masalahya c. Pola Asuh Permissif-Idulget 1. Meujukka kehagata yag tiggi 2. Membiarka remaja utuk megatur diriya sediri 3. Membiarka remaja tapa kotrol orag tua 4. Membiarka remaja berkuasa di rumah 5. Tidak ada tututa atau stadar perilaku yag jelas 6. Tidak ada saksi bagi remaja d. Pola Asuh Permissif-Idifferet 1. Mejauh dari aak secara fisik da psikis 2. Tidak peduli terhadap kebutuha, aktifitas, kegiata belajar, maupu pertemaa aakya 3. Hampir tidak perah berbicag-bicag atau berkomuikasi dega aak 2. Kotrol Diri di Sekolah Kotrol diri merupaka kemampua utuk meyusu, membimbig, megatur da megarahka betuk perilaku ke arah kosekuesi positif. Kotrol diri pada peelitia ii diukur berdasarka teori kotrol diri dari Averill (1973). Skala ii kemudia dikoversika mejadi skala omial

5 38 karea igi meetuka setiap subjek itu memiliki kotrol diri di sekolah seperti apa. Averill (1973) megemukaka tiga aspek kotrol diri yaitu, Behaviour Cotrol (Kotrol Perilaku), Cogitive Cotrol (Kotrol Kogitif) da Decisioal Cotrol (Kotrol Keputusa) yag kemudia dituruka mejadi lima idikator kotrol diri diataraya: a. Mampu megotrol perilaku b. Mampu memodifikasi stimulus c. Mampu megatisipasi peristiwa d. Mampu meafsirka peristiwa e. Mampu megambil keputusa E. Istrume Peelitia Istrume yag diguaka dalam peelitia yaitu berupa istrumet o testig yaki berupa kuesioer yag dibuat oleh peeliti. Kuesioer yag diberika megguaka skala Likert. Skala Likert diguaka utuk megukur sikap, pedapat, da persepsi seseorag atau sekelompok orag tetag feomea sosial (Sugiyoo, 2008). Utuk keperlua kuatifikasi data masig-masig pertayaa memiliki satu ilai yag hasilya kemudia diklasifikasika ke dalam empat kategori yaitu selalu, serig, kadag-kadag, da tidak perah. Masigmasig jawaba tersebut memiliki ilai sediri-sediri yag disesuaika dega piliha alteratif jawaba yag bergerak dari ol sampai tiga. Sifat item-item

6 39 dalam kuesioer tersebut dibuat bervariasi, mulai dari yag bersifat favourable sampai dega yag bersifat ufavourable. Tabel 3.1 Pola Peskora Kuesioer Piliha Favourable (+) Ufavourable (-) Selalu (SL) 3 0 Serig (SR) 2 1 Kadag-kadag (K) 1 2 Tidak Perah (TP) 0 3 a. Istrume Pola Asuh Orag Tua Tabel 3.2 Tabel Variabel, Idikator, da Nomer Item No Aspek Idikator Item Jumlah A Authoritative 1. Meujukka kehagata da upaya pegasuha. 2. Medorog kebebasa remaja dalam batas-batas yag wajar. 3. Membuat stadar perilaku yag jelas atau tegas bagi remaja 4. Orag tua meutut taggug jawab da kemadiria remaja 5. Partisipasi remaja dalam aktifitas keluarga 6. Melibatka remaja dalam diskusi keluarga 1, 21, , 22,42 3 3, 23, , 24, , 25, , 26, 46 3

7 40 B Authoritaria 1. Meutut ilai kepatuha yag 7, 27, 47 3 tiggi dari remaja 2. Megotrol da membuat 8, 28, 48 3 pembatasa-pembatasa atau peratura-peratura utuk megotrol perilaku 3. Berusaha membetuk da meilai 9, 29, 49 3 sikap atau perilaku remaja dega stadar absolut yag telah ditetapka 4. Cederug megguaka 10, 30, 50 3 hukuma dalam meerapka disipli terhadap remaja 5. Tidak memberika kesempata 11, 31, 51 3 pada remaja utuk meyelesaika masalahya C Permissive 1. Meujukka kehagata yag 12, 32, 52 3 Idulget tiggi 2. Membiarka remaja utuk 13, 33, 53 3 megatur diriya sediri 3. Membiarka remaja tapa kotrol 14, 34, 54 3 orag tua 4. Membiarka remaja berkuasa di 15, 35, 55 3 rumah 5. Tidak ada tututa atau stadar 16, 36, 56 3 perilaku yag jelas 6. Tidak ada saksi bagi remaja 17, 37, 57 3 D Permissive 1. Mejauh dari aak secara fisik 18, 38, 58 3

8 41 Idifferet da psikis 2. Tidak peduli terhadap kebutuha, 19, 39, 59 3 aktifitas, kegiata belajar, maupu pertemaa aakya 3. Hampir tidak perah berbicagbicag 20, 40, 60 3 atau berkomuikasi dega aak Jumlah 60 b. Istrume Kotrol Diri di Sekolah Tabel 3.3 Tabel Variabel, Idikator, da Nomer Item No Variabel Idikator Nomer Item 1 Behaviour Cotrol 2 Cogitive Cotrol 3 Decisioal Cotrol Fav Ufav Mampu megotrol perilaku 1,11,21,31,41 6,16,26,36,46 Mampu memodifikasi stimulus 2,12,22,32,42 7,17,27,37,47 Mampu megatisipasi peristiwa 3,13,23,33,43 8,18,28,38,48 Mampu meafsirka peristiwa 4,14,24,34,44 9,19,29,39,49 Mampu megambil keputusa 5,15,25,35,45 10,20,30,40,50 Total 50 F. Uji Coba Istrume 1. Uji Validitas Validitas sebuah tes diguaka utuk megetahui apakah istrume tersebut dapat diguaka utuk megukur apa yag seharusya diukur

9 42 (Sugiyoo, 2008:121). Uji validitas dilakuka dega tujua utuk megugkapka tigkat kevalida da keshahiha dari sebuah istrume yag aka diperguaka dalam peelitia. Sebelum melakuka uji coba istrume maka dilakuka terlebih dahulu validitas isi (cotet validity). Utuk megetahui validitas isi istrume dilakuka melalui kosultasi dega ahli (judgemet experts) (Sugiyoo, 2008:125). Dalam uji validitas isi peeliti megkosultasika dega dose psikologi perkembaga yag berjumlah tiga orag. Setelah itu dilakuka uji coba pada siswa kelas IX da X SLTPN 12 Badug berjumlah 30 orag. 2. Aalisis Item Aalisis item dilakuka dega megguaka tekik korelasi product momet dega megguaka batua software SPSS versi Pegujia validitas diperoleh dari megkorelasika skor setiap item dega skor total yag merupaka jumlah tiap skor item. Berikut rumus korelasi product momet (Arikuto, 2006:72): rxy = [ N X N XY ( X )( Y ) 2 2 ( X ) ][ N Y 2 ( Y ) 2 ] Dimaa: rxy = koefisie korelasi Product Momet N = Jumlah Respode X = Skor rata-rata dari X Y = Skor rata-rata dari Y

10 43 a. Aalisis Item Istrume Pola Asuh Orag Tua Dega megguaka batua software SPSS versi 16.0, uji validitas yag dilakuka terhadap 60 item dari istrume pola asuh orag tua didapatka hasil bahwa 57 item diyataka valid da 3 item tidak valid. Tabel 3.4 Hasil Aalisis Item Istrume Pola Asuh Orag Tua Item tidak Item valid valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 32, 33, 53 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60 Beberapa item yag tidak valid dalam istrume yaitu item 32, 33, 53 direvisi da diperguaka kembali sehigga item yag diguaka utuk peelitia sebearya mejadi 60. b. Aalisis Item Istrume Kotrol Diri di Sekolah Dega megguaka batua software SPSS versi 16.0, uji validitas yag dilakuka terhadap 50 item dari istrume kotrol diri di sekolah didapatka hasil bahwa 40 item diyataka valid da 10 item tidak valid.

11 44 Tabel 3.5 Hasil Aalisis Item Istrume Kotrol Diri di Sekolah Item valid Item tidak valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 44, 45, 47, 49, 50 14, 15, 17,22, 28, 31, 41, 43, 46, 48 Item-item yag valid selajutya aka diguaka dalam istrume peelitia yag sebearya, sedagka tem-item yag tidak valid aka dihapus da tidak diperguaka kembali dalam peelitia yag sebearya. Tabel 3.6 Item yag Diguaka da Item yag Tidak Diguaka dalam Istrume Kotrol Diri di Sekolah No Dimesi Idikator 1 Behaviour Cotrol 2 Cogitive Cotrol 3 Decisioal Cotrol Mampu megotrol perilaku Mampu memodifikasi stimulus Mampu megatisipasi peristiwa Mampu meafsirka peristiwa Mampu megambil keputusa Item yag diguaka 1, 6, 11, 16, 21, 26, 36 2, 7, 12, 27, 32, 37, 42, 47 3, 8, 13, 18, 23, 33, 38 4, 9, 19, 24, 29, 34, 39, 44, 49 5, 10, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50 Item yag tidak diguaka 31, 41, 46 17, 22 28, 43, 48 Total

12 45 3. Uji Reliabilitas Setelah dilakuka uji validitas, maka lagkah selajutya yaitu uji reliabilitas. Uji reliabilitas ii dilakuka utuk megetahui sejauh maa istrume tersebut dapat dipercaya (Arikuto, 2006:59). Jadi suatu istrume aka reliabel, jika istrume tersebut diguaka berkali-kali tetapi data yag dihasilka tetap sama atau kosiste (Sugiyoo, 2008:124). Uji reliabilitas istrume dalam peelitia ii megguaka rumus Alpha Crobach yag dihitug dega megguaka batua software SPSS versi Adapu rumus Alpha Crobach adalah sebagai berikut: r 11 = k [ k 1 ][ 1 σ 2 σ b 2 1 ] (Arikuto, 1997:171) Di maa: r 11 k 2 σ b 2 σ 1 : Reliabilitas istrume : Bayak soal : Jumlah Varias butir : Varias total a. Reliabilitas Istrume Pola Asuh Orag Tua 1) Reliabilitas Istrume Pola Asuh Authoritative Setelah dilakuka uji coba dega megguaka software SPSS 16.0 diperoleh hasil reliabilitas pola asuh authoritative sebagai berikut:

13 46 Reliability Statistics Crobach's Alpha Based o Crobach's Alpha Stadardized Items N of Items Seperti yag terlihat pada tabel diatas, reliabilitas pola asuh authoritative adalah 0,893. Hal tersebut meujukka bahwa istrume utuk pola asuh authoritative memiliki tigkat reliabilitas yag tiggi da dapat diguaka utuk peelitia. 2) Reliabilitas Istrume Pola Asuh Authoritaria Setelah dilakuka uji coba dega megguaka software SPSS 16.0 diperoleh hasil reliabilitas pola asuh authoritaria sebagai berikut: Reliability Statistics Crobach's Alpha Based o Crobach's Alpha Stadardized Items N of Items

14 47 Seperti yag terlihat pada tabel diatas, reliabilitas pola asuh authoritaria adalah 0,860. Hal tersebut meujukka bahwa istrume utuk pola asuh authoritaria memiliki tigkat reliabilitas yag tiggi da dapat diguaka utuk peelitia. 3) Reliabilitas Istrume Pola Asuh Permissive-Idulget Setelah dilakuka uji coba dega megguaka software SPSS 16.0 diperoleh hasil reliabilitas pola asuh permissive-idulget sebagai berikut: Reliability Statistics Crobach's Alpha Based o Crobach's Alpha Stadardized Items N of Items Seperti yag terlihat pada tabel diatas, reliabilitas pola asuh permissive-idulget adalah 0,884. Hal tersebut meujukka bahwa istrume utuk pola asuh permissive-idulget memiliki tigkat reliabilitas yag tiggi da dapat diguaka utuk peelitia.

15 48 4) Reliabilitas Istrume Pola Asuh Permissive-Idifferet Setelah dilakuka uji coba dega megguaka software SPSS 16.0 diperoleh hasil reliabilitas pola asuh permissive-idifferet sebagai berikut: Reliability Statistics Crobach's Alpha Based o Crobach's Alpha Stadardized Items N of Items Seperti yag terlihat pada tabel diatas, reliabilitas pola asuh permissive-idifferet adalah 0,850. Hal tersebut meujukka bahwa istrume utuk pola asuh permissive-idifferet memiliki tigkat reliabilitas yag tiggi da dapat diguaka utuk peelitia. b. Reliabilitas Istrume Kotrol Diri di Sekolah Setelah dilakuka uji coba dega megguaka software SPSS 16.0 diperoleh hasil reliabilitas kotrol diri di sekolah sebagai berikut:

16 49 Reliability Statistics Crobach's Alpha Based o Crobach's Alpha Stadardized Items N of Items Seperti yag terlihat pada tabel diatas, reliabilitas kotrol diri di sekolah adalah 0,933. Hal tersebut meujukka bahwa istrume utuk kotrol diri di sekolah memiliki tigkat reliabilitas yag sagat tiggi da dapat diguaka utuk peelitia. G. Norma Skala 1. Kategorisasi Pola Asuh Orag Tua Utuk meetuka pola asuh maa yag dirasaka oleh masigmasig siswa dilakuka dega cara meghitug jumlah skor yag diperoleh siswa utuk masig tipe pola asuh yag dirasaka. Setelah jumlah skor utuk masig-masig tipe pola asuh diperoleh lalu dilihat tipe pola asuh maa yag jumlah skorya palig besar, maka itulah pola asuh yag dirasaka oleh siswa tersebut.

17 50 Berikut ii adalah perhituga proporsi utuk setiap tipe pola asuh: Proporsi skor Authoritative = skor authoritative yag diperoleh respode skor maksimal authoritative Proporsi skor Authoritaria = skor authoritaria yag diperoleh respode skor maksimal authoritaria Proporsi skor Permissive Idulget = skor Permissive Idulget yag diperoleh respode skor maksimal Permissive Idulget Proporsi skor Permissive Idifferet = skor Permissive Idifferet yag diperoleh respode skor maksimal Permissive Idifferet berikut: Skor maksimal utuk setiap pola asuh orag tua adalah sebagai Tabel 3.7 Skor maksimal Tipe-tipe Pola Asuh Orag Tua Tipe-tipe Pola Asuh Item Skor Maksimal Skor Maksimal ( Item.Skor mak.) Authoritative Authoritaria Permissive Idulget Permissive Idifferet

18 51 2. Kategorisasi Kotrol Diri di Sekolah Utuk megetahui gambara kotrol diri di sekolah yaitu dega megguaka rumus dua level utuk melihat kecederuga sumber data ke dalam dua kategori yaitu tiggi da redah. Berikut adalah rumus utuk dua level tersebut: Tabel 3.8 Rumus Norma Kategorisasi Rumus X µ (mea) X < µ (mea) Kategorisasi Tiggi Redah ( Ihsa, 2009) Mea didapat dega mejumlahka data seluruh idividu dalam kelompok kemudia dibagi dega jumlah idividu yag ada dalam kelompok tersebut. Rumus Mea: X = Dimaa: i=1 Xi (Reksoatmodjo, 2007:24) X = mea atau rata-rata Xi = ilai x ke i sampai ke

19 52 = jumlah data a) Kategorisasi skor utuk gambara umum kotrol diri di sekolah X = X = i=1 Xi X = 76,2 (dibulatka 76) Tabel 3.9 Kategorisasi Skor Kotrol Diri di Sekolah Retag Skor skor > 76 skor 76 Kategori Tiggi Redah b) Kategorisasi skor utuk gambara khusus atau masig-masig aspek dalam kotrol diri di sekolah 1. Aspek Mampu Megotrol Perilaku X = i=1 Xi 891 X = 65 X = 13,7 (dibulatka 14)

20 53 Tabel 3.10 Kategorisasi Skor Aspek Mampu Megotrol Perilaku Retag Skor skor > 14 skor 14 Kategori Tiggi Redah 2. Aspek Mampu Memodifikasi Stimulus X = X = i=1 Xi X = 15,41 (dibulatka 15) Tabel 3.11 Kategorisasi Skor Aspek Mampu Memodifikasi Stimulus Retag Skor skor > 15 skor 15 Kategori Tiggi Redah 3. Aspek Mampu Megatisipasi Peristiwa X = i=1 Xi 953 X = 65 X = 14,6 (dibulatka 15)

21 54 Tabel 3.12 Kategorisasi Skor Aspek Mampu Megatisipasi Peristiwa Retag Skor skor > 15 skor 15 Kategori Tiggi Redah 4. Aspek Mampu Meafsirka Peristiwa X = X = i=1 Xi X = 16,63 (dibulatka 17) Tabel 3.13 Kategorisasi Skor Aspek Mampu Meafsirka Peristiwa Retag Skor skor > 17 skor 17 Kategori Tiggi Redah 5. Aspek Mampu Megambil Keputusa X = X = i=1 Xi X = 15,7 (dibulatka 16)

22 55 Tabel 3.14 Kategorisasi Skor Aspek Mampu Megambil Keputusa Retag Skor skor > 16 skor 16 Kategori Tiggi Redah H. Tekik Aalisis Data 1. Koefisie Kotigesi (Coefficiet Cotigecy) Koefisie kotigesi bergua utuk meghitug dua kelompok variabel peelitia yag megguaka skala omial (kategorial) (Siegel, 1997). Koefisie kotigesi sagat erat kaitaya dega Chi- Kuadrat (χ²). Utuk meghitug koefisie kotigesi terlebih dahulu harus dihitug ilai chi kuadrat (Arikuto, 2006). Pegujia koefisie kotigesi ii dilakuka dega megguaka batua software SPSS Keteraga: Rumus Chi Kuadrat adalah sebagai berikut: ( f f χ² = f χ² = Chi Kuadrat 2 0 h) f 0 = Frekuesi yag diobservasi f h = Frekuesi yag diharapka h (Arikuto, 2006:290)

23 56 Adapu rumus koefisie kotigesi adalah sebagai berikut: KK = 2 χ 2 χ + Ν (Arikuto, 2006:293) Dimaa: KK = Koefisie Kotigesi χ² = Chi Kuadrat N = Jumlah Sampel Utuk memberika iterpretasi terhadap besar kecilya koefisie kotigesi yag dihasilka, maka dapat berpedoma pada ketetua yag tertera pada tabel berikut: Tabel 3.15 Pedoma Iterpretasi Koefisie Korelasi Iterval Koefisie 0,000-0,199 0,200 0,399 0,400 0,599 0,600 0,799 0,800 1,000 Tigkat Hubuga Sagat Redah Redah Sedag Kuat Sagat Kuat (Sugiyoo, 2007) 2. Uji Sigifikasi Uji Sigiifikasi diguaka utuk meetuka apakah kedua variabel berkorelasi secara sigifika atau tidak. Pegujia dilakuka dega

24 57 megguaka rumus Chi Kuadrat dega megguaka batua software SPSS versi Keteraga: Adapu rumus Chi Kuadrat yag diperguaka adalah sebagai berikut: ( f f χ² = f χ² = Chi Kuadrat 2 0 h) f 0 = Frekuesi yag diobservasi f h = Frekuesi yag diharapka h (Arikuto, 2006:290) Apabila dari perhituga teryata diketahui bahwa harga chi kuadrat sama atau lebih besar dari harga kritik chi kuadrat yag tertera dalam tabel sesuai dega taraf sigiifikasi yag telah ditetapka, maka kesimpulaya adalah ada perbedaa yag meyakika atara dua variabel. Aka tetapi apabila dari perhituga diketahui bahwa harga chi kuadrat lebih kecil dari harga kritik chi kuadrat yag tertera dalam tabel sesuai dega taraf sigiifikasi yag telah ditetapka, maka kesimpulaya adalah tidak ada perbedaa yag meyakika atara dua variabel (Arikuto, 2006).

25 58 I. Prosedur Peelitia 1. Tahap Persiapa Megumpulka iformasi da data-data terbaru yag berhubuga dega topik peelitia. Mecari teori-teori da kosep yag berhubuga da medukug teori. Meyusu alat ukur peelitia berupa daftar pertayaa persepsi terhadap pola asuh da kotrol diri. Melakuka uji coba alat ukur yag sudah disusu, kemudia megaalisisya utuk meetuka item-item yag dapat diperguaka, reliabilitas da validitas alat ukur. Meyusu kembali alat ukur tersebut berdasarka hasil uji coba yag telah dilakuka. 2. Tahap Pelaksaaa Tahap ii merupaka tahap pegumpula data, lagkah-lagkah yag dilakuka adalah: Meetapka besarya sampel peelitia da megguaka rumus perhituga sampel yag ada. Membagika alat ukur kepada sampel Megumpulka kembali alat ukur yag telah diisi 3. Tahap Pegolaha Data Memeriksa da melakuka skorig jawaba dari daftar peryata Pola Asuh Orag Tua da Kotrol Diri di Sekolah

26 59 Megurutka kedua kelompok skor dari keseluruha sampel diatas, mulai dari skor teredah sampai skor tertiggi Membuat batasa skor tertiggi da redah pada masig-masig dimesi Pola Asuh Orag Tua da Kotrol Diri di Sekolah dega megguaka kategorisasi 4. Tahap Pembahasa Berdasarka hasil uji statistik tetag ada tidakya hubuga atara pola asuh orag tua dega kotrol diri di sekolah maka dibuat pembahasa berdasarka tijaua teoritis. Data peujag diguaka sebagai iformasi tambaha yag dapat medukug aalisis data. 5. Tahap Pearika Kesimpula Tahap ii merupaka kesimpula atas hasil yag diperoleh dari peelitia. Kesimpula dilakuka sebagai usaha mejawab pertayaa pada awal peelitia. Selai itu berdasarka kesimpula dikemukaka rekomedasi yag sekiraya bermafaat bagi peelitia yag aka datag da bagi pihak yag membutuhka.