PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PASAMAN

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PASAMAN Desi Adestry, Khairudi, Niiwati Pedidika Matematika, Fakultas Kegurua da Ilmu Pedidika, Uiversitas Bug Hatta desi.adestry@yahoo.co.id Abstract Mathematics is oe of sciece has a importat role i educatio. Mathematical fuctio to trai someoe to thik ad act logically, meticulous, efficiet, effective ad systematic ad ifluetial i the developmet of sciece ad techology. To create the midset of a careful, efficiet, ad effective oe way to do is to apply the learig model Compositio. Model Cooperative Itegrated Readig ad Compositio trai studets to make a pla or predictio to solve a math problem foud. Model Compositio is a learig model i groups, i which studets are required to read ad uderstad the materials provided as well as makig predictios ad plaig of the completio of ay math problem foud durig the study. This study aims to determie the learig outcomes of studets who apply mathematics learig model Compositio better mathematics learig outcomes of studets who use the covetioal teachig eighth grade studets of SMP Negeri 3 Pasama. This type of research is experimetal research. Based o data from studet learig outcomes i secod grade sample, after testig the hypothesis with a t-test at level α = 0,05 is obtaied ad, therefore t > t the the hypothesis is accepted. Ad the results of this study cocluded that studets' mathematics learig outcomes after implemetig cooperative learig model of Compositio better tha studets who used the covetioal learig i class VIII SMP 3 Pasama school year 0/03. Key words : CIRC Approach, Experimet method, Result, LKS Pedahulua Berdasarka observasi yag peulis lakuka pada taggal 9 agustus 0 di SMP Negeri 3 Pasama diperoleh iformasi bahwa pembelajara cederug masih terpusat pada guru sehigga pembelajara berlagsug satu arah yag megakibatka kurag optimalya kemampua berfikir siswa, ii terlihat dari pemberia materi pelajara yag membiasaka megguaka metode ceramah, oleh sebab itu siswa haya terbiasa meyimak, memperhatika da megerjaka tugas yag diberika guru. Jika diadaka kerja kelompok haya satu atau dua orag yag ikut berpartisipasi, da sebagia dari mereka tidak mau salig berbagi pegetahua. Tidak haya itu, jika diberika soal yag berbeda dega cotoh yag diberika guru, mereka tidak mampu meyelesaikaya. Siswa haya aka megerjaka soal yag peyelesaiaya sesuai dega cotoh yag diberika oleh

2 guru. Apabila guru memberika latiha dalam betuk soal cerita sebagia dari siswa tidak dapat meyataka dalam betuk model matematika sehigga soal tersebut tidak terselesaika. Salah satu strategi pembelajara yag diperkiraka dapat diguaka guru utuk megatasi permasalaha di atas adalah dega megguaka peerapa strategi Compositio (CIRC). CIRC adalah pembelajara yag dapat membatu siswa utuk megasah kemampua pemecaha masalah dalam peyelesaia soal cerita. Hal ii dikareaka setiap siswa diharuska membaca, meemuka ide-ide pokok da prediksi dari peyelesaia soal serta mempresetasika kembali materi yag aka dipelajari. Tujua utama dari CIRC adalah megguaka tim-tim kooperatif utuk membatu para siswa mempelajari kemampua memahami bacaa yag dapat diaplikasika secara luas serta mampu membuat prediksi-prediksi dalam peyelesaia masalah-masalah da meragkup setiap kosep dari materi yag telah dipelajari. Cooperative Itregrated Readig ad Compositio (CIRC) termasuk salah satu model pembelajara kooperatif. Pada awalya, meurut Nur (005:) model CIRC diterapka dalam pembelajara bahasa, siswa diberi suatu teks atau bacaa (cerita/ovel), kemudia mereka latiha membaca atau salig membaca, memahami ide pokok, salig merevisi, da meulis ikhtisar cerita atau memberika taggapa terhadap isi cerita, utuk mempersiapka tugas tertetu dari guru. Lembar kerja siswa (LKS) adalah lembara kertas yag memuat petujuk kerja siswa megisika hasil kerjaya, sehigga medapatka kesimpula hasil kerjaya. LKS sebagai salah satu saraa belajar merupaka peragkat belajar kecil yag dapat berupa satu, dua atau lebih lembara yag berbetuk tugas atau soal. Meurut Depdikas 006 Pegertia Lembar Kerja Siswa (LKS): LKS salah satu betuk baha ajar cetak Lembar kegiata siswa (studet work sheet) adalah lembara lembara berisi tugas yag harus dikerjaka oleh siswa. Tugas tugas yag diberika kepada siswa dapat berupa teori da atau praktik. Lembar kegiata berisi petujuk, lagkah-lagkah utuk meyelesaika suatu tugas. LKS dikemas dega haya meekaka pada latiha, tugas atau soal-soal saja. Soal soal yag disajika dalam LKS harus berdasarka pada idikator da soal-soal yag megembagka ketrampila berpikir kritis da kreatif. LKS juga meyediaka ramburambu pegerjaaya sehigga siswa bear-bear dapat mempelajari baha pembelajara dega baik. Selai itu kesimpula disetiap akhir pokok bahasa juga harus

3 disampaika sebagai perulaga da peguata materi utuk siswa. Batasa Umum Dalam Medesai LKS. Ukura - Berdasarka isi (Alur atau uraia) Kepadata Halama - Halama jaga terlalu padat dega tulisa. - Sehigga siswa memfokuska perhatia. - Maa yag materi maa yag judul. Kejelasa Lagkah lagkah peulisa LKS: Melakuka aalisis kurikulum, SK, KD, Idikator da materi pembelajara. Meyusu peta kebutuha LKS Meetuka judul LKS Meulis LKS Meetuka alat peilaia Struktur LKS: Judul, mata pelajara, semester, tempat Petujuk belajar Kompetesi yag aka dicapai Idikator Iformasi pedukug (rigkasa materi) Tugas tugas da lagkah lagkah kerja peilaia Karea LKS dikerjaka pada awal proses pembelajara maka LKS memuat istruksi yag harus diikuti siswa da soal utuk dikerjaka siswa LKS diracag sedemikia rupa sehigga mudah dipahami siswa. Dalam peyusua LKS ada hal-hal yag tidak bisa diabaika. Meurut Soekamto dalam Febrika (009:5) kompoe-kompoe yag perlu diperhatika dalam peyusua LKS yaitu: a. Materi da cotoh soal Materi harus disusu sedemikia rupa agar dapat meujag tercapaiya kompetesi dasar. b. Petujuk peyelesaia Di dalam LKS harus ada petujuk peyelesaia soal-soal yag ada. Petujuk peyelesaia ii diharapka dapat memudahka siswa dalam meyelesaika soal-soal yag ada dalam LKS. c. Soal yag aka dikerjaka Soal-soal latiha merupaka iti dalam LKS. Tujua dari peelitia ii utuk megetahui hail belajar matematika siswa yag meerapka model pembelajara Compositio (CIRC) lebih baik dari hasil belajar matematika yag megguaka pembelajara kovesioal pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pasama. Metodologi Jeis peelitia yag dilakuka adalah peelitia eksperime. Sugiyoo (00:0) meyataka, metode peelitia eksperime dapat diartika sebagai metode peelitia 3

4 yag diguaka utuk mecari pegaruh perlakua tertetu terhadap yag lai dalam kodisi yag terkedalika. Dalam peelitia ii jumlah populasi 88 orag yag terdiri dari 4 kelas. Agar terpusatya peelitia ii dalam mecapai tujuaya, maka sampel aka diambil dua kelas dari populasi yag ada dega cara Sample Radom Samplig. Sugiyoo (00:0) meyataka, Sample Radom Samplig adalah pegambila aggota sampel dari populasi dilakuka secara acak tapa memperhatika strata yag ada dalam populasi itu. Dalam peelitia ii peulis megguaka dua kelas yaitu kelas VIII adalah kelas eksperime yag berjumlah orag da kelas VIII yag berjumlah orag sebagai kelas kotrol, kelas eksperime merupaka kelas yag diajarka dega megguaka pembelajara kooperatif model Cooperative Itegrated Readig ad Compositio sedagka kelas kotrol merupaka kelas yag diajarka dega megguaka metode pembelajara kovesioal. Data peelitia diperoleh dega megguaka istrume berupa tes hasil belajar. Tes yag diberika adalah tes berbetuk uraia, karea tes uraia dapat medorog siswa utuk megorgaisasika da megitegrasika ide-ideya sediri serta tidak ada kemugkia bagi siswa utuk meerka-erka jawabaya. Jika data hasil belajar berdistribusi ormal da mempuyai variasi homoge, maka uji statistik yag diguaka meurut Sudjaa (005:39) adalah: t dega S dega: S S S = Nilai rata-rata kelompok eksperime = Nilai rata-rata kelompok kotrol = Jumlah siswa kelompok eksperime = Jumlah siswa kelompok kotrol S = Variasi terbesar hasil belajar kelompok sampel S =Variasi terkecil hasil belajar kelompok sampel. Sedagka aalisis tes hasil belajar peulis guaka adalah aalisis perbedaa dega megguaka rumus t-test. Dega aalisis data ii peulis melakuka lagkahlagkah yaitu meetuka rata rata hasil belajar masig-masig kelompok, simpaga baku da variasi kemudia dilakuka uji ormalitas, uji homogeitas da uji perbedaa rata-rata. Kriteria pegujia : Terima H 0 : jika t hitug t, dimaa didapat dari daftar distribusi t dega dk = ( + ) da peluag. Utuk harga-harga t laiya H 0 ditolak. Hasil da Pembahasa Data hasil belajar siswa diperoleh setelah tes hasil belajar dilaksaaka pada 4

5 kedua kelas sampel. Siswa yag megikuti tes akhir pada kedua kelas sampel terdiri dari orag siswa pada kelas eksperime da orag siswa pada kelas kotrol. Persetase Jumlah Siswa yag Mecapai Ketutasa Belajar Mecapai Tidak Kelas Ketutasa Mecapai Ketutasa Nilai 70 Nilai < 70 Eksperime 6 orag 6 orag Kotrol (7,3%) orag (9, %) (7,7%) 0 orag (90,9 %) Dari tabel terlihat bahwa peguasaa siswa diatas KKM utuk kelas eksperime adalah 6 orag siswa atau 7,3% dari jumlah keseluruha siswa kelompok eksperime da kelas kotrol adalah orag siswa atau 90,9% dari jumlah siswa kelompok kotrol. Berarti ketutasa hasil belajar pada kelas eksperime masih belum tercapai, amu sudah lebih baik dibadigka dega kelas kotrol. Berdasarka pegujia uji-t diperoleh t hitug = 3,69 dega taraf kepercayaa 95%, sedagka t tabel =,68. Oleh karea t hitug > t tabel, maka hipotesis H 0 : ditolak, yag meyataka Hasil belajar matematika siswa yag diajar dega pembelajara model Compositio lebih baik dari hasil belajar matematika yag diajar dega metode pembelajara Kovesioal pada siswa kelas VIII SMPN 3 Pasama. Walaupu dari uji statistik meujuka bahwa hipotesis yag peulis ajuka diterima, tetapi apa yag ditemuka di lapaga dalam proses pembelajara model Compositio tidak terlaksaa dega baik. Peerapa yag telah peulis lakuka berdasarka teori yaitu haya 80 % karea pada pelaksaaa peelitia yag peeliti lakuka memiliki hasil belajar yag masih redah, amu demikia hasil belajar model Compositio lebih baik dari pembelajara kovesioal. Pada peelitia ii peulis megguaka materi megeai bagu ruag (kubus da balok). Pada akhir materi ii peulis megguaka tes soal cerita, utuk meguji tigkat kogitif siswa. Siswa sagat atusias dalam mejawab tes hasil belajar karea soal tes tersebut berbetuk soal uaraia atau cerita. Pada saat pelaksaaa peelitia, peulis megalami bayak kesulita pada saat meerapka pelaksaaa pembelajara model Compositio, diataraya pada saat pembagia kelompok bayak siswa tidak setuju dega kelompok yag telah peeliti tetuka. Kesulita lai yag peeliti temuka adalah belum mampuya peeliti dalam megelola kelas dega baik. Namu berdasarka pegamata peulis selama peelitia, terlihat bahwa 5

6 siswa pada kelas eksperime lebih bersemagat dalam belajar da berpera aktif dalam proses pembelajara. Dega adaya perecaaa atau prediksi dari setiap masalah yag ditemuka dapat membiasaka siswa utuk membuat siswa bekerja sesuai dega algoritma yag terstruktur. CIRC membatu siswa dalam meyelesaika setiap permasalaha yag ada, karea CIRC megharuska siswa utuk membaca serta membuat prediksi atau perecaaa peyelesaia permasalaha dega baik. Lai halya dega masalah yag peulis temui saat peelitia di kelas kotrol yag pembelajaraya megguaka pembelajara kovesioal yaitu pembelajara dimulai dega meeragka pelajara da memberika beberapa cotoh soal kemudia memita siswa utuk megerjaka kedepa kelas, amu siswa yag megerjaka siswa yag sama utuk setiap pertemua. Peulis sudah memberika araha supaya siswa lai bisa tampil ke depa kelas utuk meyelesaika soal-soal amu siswa tetap saja malu da takut utuk tampil kedepa kelas. Berdasarka pegamata peulis selama peelitia, terlihat bahwa pembelajara dega meerapka model CIRC mampu megkotruksi pegetahua siswa. Hal ii terjadi karea setiap siswa harus membaca kemudia membuat perecaaa dalam meetuka peyelesaia. Uraia di atas meujukka bahwa pembelajara yag meyelesaika secara bersama-sama serta melakuka revisi pada setiap peyelesaia. Secara umum, pembelajara dega meerapka model memberika dampak yag positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 3 Pasama. Kesimpula Hasil belajar matematika siswa yag dalam pembelajaraya meerapka model Compositio lebih baik dari pada hasil belajar matematika yag pembelajaraya megguaka pembelajara kovesioal pada siswa kelas VIII SMPN 3 Pasama. Ucapa Terima Kasih Dalam meyelesaika skripsi ii peeliti bayak medapatka batua, doroga, petujuk da bimbiga dari berbagai pihak yaitu dose pembimbig yag selalu setia membimbig kami dega baik, seior da tema seperjuaga yag tidak bisa saya tuliska satu persatu. Pada kesempata ii dega setulus hati saya megucapka rasa terima kasih yag teramat dalam. Daftar Pustaka Nur, Mohamad Pembelajara Kooperatif. Surabaya: Pusat Sai da Matematika Sekolah UNESA. Sudjaa MetodaStatistika. Badug: Tarsito. 6

7 Sugiyoo. 00. Metodologi Peelitia Kuatitatif Kualitatif da R & B. Badug: Alfabet. Depdikas Pegembaga Baha Ajar Berorietasi pada Kurikulum Ber dibasis Kompetesi. Jakarta: Depdikas. Febrika, Melzi Perbadiga Hasil Belajar Matematika Siswa yag Megguaka LKS dega yag tidak pada Pembelajara Kooperatif di Kelas VII SMPN 6 Padag. Padag: Uiversitas Bug Hatta. 7