Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Kompetensi Belajar IPA Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Padang

Transkripsi

1 JEP Volume Nomor 1 Mei 018 e-issn X p-issn Doi: Pegaruh Model Pembelajara Problem Solvig terhadap Kompetesi Belajar IPA Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Padag Sarah 1), Lufri ), Ramadha Sumarmi ) 1) Program Studi Pedidika Biologi Jurusa Biologi, FMIPA Uiversitas Negeri Padag,) Staf Pegajar Jurusa Biologi, FMIPA Uiversitas Negeri Padag sarahsasa@gmail.com, lufriup@yahoo.com, ramadha_up@yahoo.com ABSTRACT The low learig outcomes of studets are caused by several problems ecoutered durig the learig process, such as IPA learig process still used teacher cetered ad lecturig methode. The result of studet learig competece still low result ad the teacher has t yet used learig models ca make studet will be active. Oe effort was made to improve studets learig competece by applyig problem solvig learig models. This study aims to determie the effect of the use of problem solvig, learig model to the studets' learig competece SMP 1 Padag. This study is a experimetal research usig the desig of The Static Group Compariso. The study populatio is all studets of Class VIII SMPN 1 Padag. Samplig usig purposive samplig techique. The cotrol class uses the learig model commoly used i the classroom IE discovery learig model ad experimetal class usig a problem solvig learig model. The research istrumet used is a test of learig result ad affective ad skill assessmet i the form of observatio sheet. Data were aalyzed usig t-test for kowledge, competece because the data were ormally distributed ad homogeeously. Data were aalyzed usig up-test for affective ad skill competece.result of hypothesis test i both classes of sample, foud that class which uses problem solvig, learig model have positive effect of studet learig competece of Class VIII 6 SMPN 1 Padag such as kowledge, affective ad skill competece. Keywords : Problem Solvig Learig Model, Sciece Learig Competece This is a ope access article distributed uder the Creative Commos 4.0 Attributio Licese, which permits urestricted use, distributio, ad reproductio i ay medium, provided the origial work is properly cited 018 by author ad Uiversitas Negeri Padag. PENDAHULUAN Perkembaga duia pedidika saat ii megarahka pada proses pembelajara yag bersifat studet cetered. Proses pembelajara tersebut meutut peserta didik belajar utuk membagu pegetahuaya sediri. Hal ii dilakuka utuk mecapai tujua pedidika yag terdapat di dalam kurikulum 01, yaitu agar peserta didik memiliki kompetesi yag diperluka bagi kehidupa masyarakat. Meurut Kemedikbud (016:1), kompetesi yag dimaksud yaitu kompetesi pegetahua, kompetesi sikap berupa sikap religius da etika sosial yag tiggi dalam kehidupa bermasyarakat, da kompetesi keterampila berupa keterampila atau kemampua utuk meerapka pegetahua. IPA merupaka ilmu yag mempelajari keadaa da kejadia alam secara sistematis melalui kegiata pegamata, da percobaa utuk megetahui fakta, kosep, proses peemua da sikap ilmiah. Asy ari (006:7) megemukaka bahwa IPA adalah pege tahua mausia tetag alam yag diperoleh alam dega cara yag terkotrol. Pedidika IPA merupaka salah satu aspek pedidika SAINS yag diharapka dapat membatu peserta didik utuk memeuhi kemampua yag dibutuhka pada abad ke-1. Beberapa kemampua tersebut meurut Kemedikbud (016:1) yaitu keterampila belajar da beriovasi yag meliputi berpikir kritis, mampu meyelesaika masalah, kreatif da iovatif serta mampu berkomuikasi da berkolaborasi. Dega demikia diketahui bahwa pedidika IPA meutut pera aktif peserta didik. Berdasarka observasi da wawacara yag peeliti lakuka di SMP Negeri 1 Padag pada taggal 10 Jui 017 terhadap guru IPA yaitu Bapak H. Esrizal, S.Pd. meyataka bahwa proses pembelajara IPA masih bersifat teacher cetered dega guru masih meeragka tetag kosep, prisip, hukum dega metode pembelajara lagsug. Pembelajara dega cara ii meyebabka

2 Sarah, Lufri, Ramadha Sumarmi 6 peserta didik kurag berpera aktif. Hal tersebut dibuktika dega haya beberapa orag peserta didik yag meujukka keaktifa bertaya da mejawab pertayaa dalam proses pembelajara. Keaktifa peserta didik dalam pembelajara berkaita dega pecapaia kompetesi pegetahua, sikap, da keterampila peserta didik. Sejala dega Kuriaigtias (016) yag meyataka keaktifa peserta didik merupaka keterlibata emosioal itelektual peserta didik dalam proses pembelajara yag bersagkuta dega asimilasi da akomodasi kogitif dalam pecapaia, perbuata serta pegalama lagsug pegetahua terhadap pembetuka keterampila da peghayata serta iterisasi ilai-ilai dalam pembetuka sikap. Berdasarka observasi yag telah dilakuka di SMP Negeri 1 Padag juga diketahui bahwa persetase ketutasa peserta didik masih tergolog redah. Berikut adalah daftar persetase ketutasa peserta didik pada Ulaga Haria IPA Materi Gerak pada Makhluk Hidup Semester 1 Tahu Ajara 017/ 018 Kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. Tabel 1. Peresetase Ketutasa Peserta Didik pada Ulaga Haria IPA Materi Gerak pada Makhluk Hidup Semester 1 Tahu Ajara 017/018 Kelas VIII SMP Negeri 1 Padag Kelas Jumlah Peserta Didik Ketutasa VIII 1 orag 1,1% VIII orag % VIII orag % VIII 4 0 orag 1,% VIII orag 0% VIII 6 0 orag,% VIII 7 8 orag 78% Sumber: Guru IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Padag Selai itu, berdasarka hasil observasi da wawacara terhadap Bapak H. Esrizal, S.Pd juga diperoleh iformasi bahwa kriteria ketutasa ilai sikap da keterampila peserta didik di SMP Negeri 1 Padag tergolog redah. Hal ii dibuktika dega ketutasa ilai sikap yaitu da ketutasa ilai keterampila 49. Kegiata pembelajara didukug oleh bayak faktor. Hal ii sesuai dega Sajaya (009: ) meyataka bahwa terdapat beberapa faktor yag dapat mempegaruhi kegiata pembelajara, salah satuya adalah faktor guru (pedidik). Berdasarka wawacara yag peeliti lakuka di SMP Negeri 1 Padag pada taggal 10 Jui 017 terhadap guru IPA yaitu Bapak H.Esrizal, S.Pd. meyataka bahwa SMP Negeri 1 Padag yag megguaka belum memaksimalka pegguaa model pem belajara. Proses pembelajara yag meyebabka aak pasif sudah seharusya ditiggalka. Meurut teori kerucut belajar Dale yag dikemukaka oleh Woods (1989) pembelajara yag membuat peserta didik pasif, kecederuga mereka bisa megigat materi haya 0%, sedagka pembelajara yag meutut peserta didik aktif, (seperti berpartisipasi dalam diskusi, meceritaka, mempresetasika, mesimulasika pegalama da melakuka sesuatu yag riil), kecederuga mereka bisa megigat materi yag sudah dipelajari adalah 70% 90%. Berdasarka wawacara peeliti dega 60 orag peserta didik SMP Negeri 1 Padag, sebayak 4 peserta didik meyataka materi sistem peredara darah sulit dipahami. Hal ii juga dibuktika dega persetase ketutasa miimal oleh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 pada Tahu Pelajara 016/017 yaitu 60%. Oleh karea itu materi sistem peredara darah tergolog sulit oleh peserta didik. Berdasarka karakterisitik pembelajara IPA serta permasalaha yag telah dipaparka, salah satu model pembelajara yag dapat diguaka pada pembelajara adalah model pembelajara Problem Solvig. Model pembelajara Problem Solvig yaki model pembelajara yag meutut peserta didik utuk meyelesaika masalah. Sejala dega yag diyataka Kolesik dalam Lufri (007), Problem Solvig merupaka reoorgaisasi dari kosep-kosep utuk megatasi kesulita atau ritaga da utuk mecapai tujua. Dipihak lai Woods dalam Lufri (007) medefiisika Problem Solvig sebagai sesuatu aktivitas yag tidak diketahui yag akhirya diketahui melalui cara yag baik. JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -

3 (Pegaruh Model Pembelajara Problem Solvig.) 7 Meurut Polya (00), kelebiha pedekata Problem Solvig adalah dapat megembagka kemampua berpikir peserta didik secara kreatif da meyeluruh, dalam pembelajaraya peserta didik bayak melakuka tidaka dega meyoroti permasalaha dari berbagai segi dalam ragka mecari pemecaha. Selai itu pedekata Problem Solvig dapat membiasaka peserta didik memecahka masalah secara terampil, sehigga dapat membatu peserta didik dalam meyelesaika masalah dalam kehidupa. Salah satu solusi yag diterapka oleh peeliti utuk kedala tersebut adalah dega memilih model yag tepat utuk diterapka dalam pembelajara IPA pada materi sistem peredara darah. Berdasarka masalah-masalah yag telah diugkapka dilakuka peelitia Pegaruh Model Pembelajara Problem Solvig Terhadap Kompetesi Belajar IPA Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. METODE PENELITIAN Peelitia ii merupaka peelitia eksperime dega racaga peelitia Radomized The Static Group Compariso. Dilakuka pada bula Jui 017. Pada peelitia ii dikumpulka dua data. Data merupaka data primer dari sampel yag dipilih dega tekik purposive samplig yaitu kelas VIII sebagai kelas kotrol da kelas VIII 6 sebagai kelas eksperime. Data yag diambil utuk kompetesi kogitif adalah dari ilai tes da data utuk kompetesi afektif da keterampila melalui pegamata lagsug. Istrume peelitia divalidasi 1 orag dose da 1 orag guru mata pelajara. Setelah didapatka data, selajutya dilakuka uji ormalitas da uji homogeitas utuk selajutya dilakuka uji hipotesis, dega ricia sebagai berikut: 1. Uji ormalitas Uji ormalitas diguaka utuk melihat apakah data terdistribusi ormal atau tidak. Dalam peelitia ii, uji ormalitas memakai uji Lilliefors, dega lagkah-lagkah sebagai berikut: a. Meyusu data X 1, X, X,..., X kompetesi siswa dalam tabel mulai dari data yag terkecil higga data yag terbesar. b. Data X 1, X, X,..., X dijadika bilaga baku Z 1, Z, Z,..., Z dega rumus Z 1 = X 1 X. S c. Dega x da S masig-masig adalah rata-rata da simpaga baku sampel. d. Dega megguaka daftar terdistribusi ormal baku, kemudia dihitug peluag F(Zi) = P(Z Zi). e. Meetuka harga S(Zi), yaitu proporsi skor baku yag lebih kecil atau sama dega Zi, dega rumus S(Z i ) = F (Z i ) f. Hitug selisih F(Zi)-S(Zi), kemudia hitug harga mutlakya. g. Diambil harga yag palig besar diatara harga mutlak selisih tersebut yag disebut L 0. h. Membadigka ilai L 0 dega ilai kritis L tabel yag diambil dari taraf yata yag dipilih. Bila L 0 lebih kecil dari L tabel, maka data berdistribusi ormal (Sudjaa, 00: ) [].. Uji homogeitas Uji homogeitas diguaka utuk me lihat apakah data memiliki varias yag homoge atau tidak. Dalam peelitia ii, uji homogeitas data megguaka uji F, dega lagkah-lagkah sebagai berikut: a. Mecari varias masig-masig kelompok data, kemudia meghitug harga F dega rumus: F = S 1 Keteraga: F : varias kelompok data S 1 : varias terbesar S : varias terkecil b. Dibadigka harga F tersebut dega harga F yag terdapat pada daftar distribusi F dega taraf sigifika dega dk pembilag = 1-1, dk peyebut -1. Bila harga F hitug itu lebih kecil dari F tabel berarti data mempuyai varias yag homoge (Sudjaa, 00: 49).. Uji hipotesis a. Kompetesi Pegetahua Setelah dilakuka uji ormalitas da homogeitas data maka dilakuka uji hipotesis. Berdasarka hasil uji ormal itas da uji homogeitas, diketahui bahwa data terdistribusi ormal da dua S JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -

4 Sarah, Lufri, Ramadha Sumarmi 8 kelompok data homoge. Dega demikia uji hipotesis yag diguaka adalah uji t yag dikemukaka oleh Sudjaa (00:9) sebagai berikut. t = X 1 X S 1/ 1 +1/ dega S = (1 1)S1 + ( 1) S Keteraga: 1 + x ₁=ilai rata-rata kelas eksperime x =ilai rata-rata kelas cotrol S 1 =stadar deviasi kelas eksperime S =stadar deviasi kelas cotrol ₁=jumlah peserta didik kelas eksperime ₂=jumlah peserta didik kelas cotrol H 0 diterima jika. T hitug > T tabel b. Kompetesi sikap da keterampila Uji hipotesis utuk kompetesi sikap da keterampila megguaka uj Ma Whitey U (uji U). Uji U diguaka karea data kompetesi sikap da keterampila yag diperoleh merupaka data ordial. Rumus uji U sebagai berikut. 1) Mecari U 1 dega rumus: U 1 = 1. + ( + 1) - R Keteraga: R 1 =jumlah jejag tes pada kelas eksperime R =jumlah jejag tes pada kelas cotrol 1 =jumlah peserta didik pada kelas eksperime =jumlah peserta didik pada kelas kotrol ) Meghitug U dega rumus: U = 1. U 1 Sampel dega > 0 megguaka tabel Z sehigga perlu mecari ilai Z dari ilai U yag diperoleh dega rumus: Z = 1 U 1. (1++1) 1 Keteraga: 1 =bayakya data kelas eksperime =bayakya data kelas cotrol H 0 diterima jika. Z hitug > Z tabel HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Peelitia 1. Deskripsi Data Data yag diperoleh dalam peelitia ii berupa kompetesi belajar IPA peserta didik yaki kompetesi pegetahua, kompetesi sikap, da kompetesi keterampila. a. Deskripsi Data Kompetesi Pegetahua Data peelitia kompetesi pegeta hua diperoleh melalui peilaia tes tertulis dalam betuk soal objektif yag diberika kepada kelas sampel pada akhir pertemua proses pembelajara. Data peelitia kompe tesi pegetahua disajika dalam Tabel. Tabel. Nilai Rata-rata, Nilai Maksimum, Nilai Miimum, Simpaga Baku, da Varias Kelas Eksperime da Kotrol Kelas N X X ma Eksperi me Kotrol 0 7, 6 61, 89 x X mi 100, 86, 67 46, 67 S S 1, 16 9, , 84 89,4 1 Keteraga: N = Jumlah aggota sampel; x = Nilai rata-rata; X max = ilai maksimum; X mi = ilai miimum; S = Simpaga Baku Berdasarka Tabel, dapat diketahui hasil belajar peserta didik pada kelas eksperime memiliki ilai rata-rata kelas lebih tiggi dibadigka dega kelas kotrol, 7,6 kelas eksperime da 61,89 kelas kotrol. Simpaga baku kelas eksperime lebih tiggi dari pada kelas kotrol, yaitu 1,16 kelas eksperime da 9,46 kelas kotrol. Nilai maksimum kelas eksperime juga lebih tiggi dari pada ilai maksimum kelas kotrol yaki 100 kelas eksperime da 86,67 kelas kotrol. Nilai miimum kelas eksperime lebih tiggi dari pada kelas kotrol, yaitu, kelas eksperime da 46,67 kelas kotrol. b. Deskripsi Data Kompetesi Sikap Data kompetesi sikap pada kelas eksperime da kelas kotrol diperoleh dari pegamata yag diamati oleh dua orag observer selama proses pembelajara dega megguaka lembar observasi utuk peilaia kompetesi sikap. Data kompetesi sikap JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -

5 (Pegaruh Model Pembelajara Problem Solvig.) 9 peserta didik utuk setiap aspek yag diamati dapat dilihat pada Gambar 1. 10,00 100,00 80,00 60,00 40,00 0,00 0,00 96,88 7 6,70 0,4 7,78 74,41 6, Gambar 1. Nilai Kompetesi Sikap Peserta Didik utuk Setiap Idikator yag Diamati Gambar 1 meujukka kompetesi sikap tertiggi pada aspek disipli. Persetase ilai disipli peserta didik kelas eksperime adalah 96,88 sedagka kelas kotrol 7. Kompetesi sikap teredah terdapat pada idikator tolerasi. Peretase ilai tolerasi peserta didik kelas eksperime adalah 6,70, sedagka kelas kotrol 0,4. Nilai kompetesi sikap peserta didik kelas eksperime lebih tiggi jika dibadigka dega ilai kompetesi sikap kelas kotrol utuk setiap idikator sikap yag diamati. Data ilai kompetesi sikap peserta didik disajika pada Tabel. Tabel. Nilai Rata-rata, Nilai Maksi - mum, Nilai Miimum, da Stadar Deviasi Kompetesi Sikap Kelas Eksperime da Kotrol Kelas N X X max X mi S Eksperime 77 90,8,6 1,9 Kotrol 0 4 1,9 8,89 1,8 Keteraga: N = Jumlah aggota sampel; x = Nilai rata-rata; X max = ilai maksimum, X mi = ilai miimum,s = Simpaga Baku Berdasarka Tabel, dapat diketahui ilai rata-rata kompetesi sikap peserta didik kelas eksperime lebih tiggi dibdigka ilai rata-rata kompetesi sikap peserta didik kelas kotrol. Nilai rata-rata kompetesi sikap peserta didik kelas eksperime sebesar 77 sedagka ilai rata-rata peserta didik kelas kotrol sebesar 4,. Nilai maksimum kelas ekspe-rime da kelas kotrol yaki 90,8 utuk kelas eksperime da 1,9 utuk kelas kotrol. Nilai 1 Eksperime Kotrol miimum kelas eksperime da kelas kotrol yaki,6 utuk kelas eksperime da 8,89 utuk kelas kotrol. Stadar deviasi kelas eksperime sebesar 1,9 sedagka stadar deviasi kelas kotrol sebesar 1,8. c. Deskripsi data kompetesi keterampila Data kompetesi keterampila kelas eksperime da kelas kotrol diperoleh dari pegamata aspek keterampila dega megguaka lembar observasi utuk peilaia kompetesi keterampila yag diilai oleh observer da peeliti. Data kompetesi keterampila peserta didik utuk setiap idikator yag diamati dapat dilihat pada Gambar Gambar. Nilai Kompetesi Keterampila Peserta Didik utuk Setiap Idikator yag Diamati Gambar meujuka ilai kompetesi peserta didik pada kelas ekspe-rime lebih tiggi dibadigka ilai peserta didik pada kelas kotrol. Nilai kompe-tesi keterampila tertiggi terdapat pada idikator persiapa yaitu dega persetase 100 pada kelas eksperime sedagka pada kelas kotrol yaitu,08. Kompetesi keterampila teredah terdapat pada idikator pelaksaaa. Persetase pelaksaaa peserta didik kelas eksperime 8,04 sedagka kelas kotrol,7. Data ilai kompetesi keterampila perserta didik disajika pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Rata-rata, Nilai Maksi mum, Nilai Miimum, da Stadar Deviasi Kompetesi Keterampila Kelas Eksperime da Kotrol Kelas N X X max X mi S Eksperime 100 8,04 8,,08,7 64,06 Kotrol 0 86, 7, 9,7 9,7 Eksperime Kotrol 81, 4,7 Keteraga: N = Jumlah aggota sampel; x = Nilai rata-rata; S = Simpaga Baku 0,7 8 1, 8 JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -

6 Sarah, Lufri, Ramadha Sumarmi 0 Berdasarka Tabel 4, dapat diketahui ilai rata-rata kompetesi keterampila peserta didik kelas eksperime lebih tiggi diba-digka ilai rata-rata kompetesi keterampila peserta didik kelas kotrol. Nilai rata-rata kompetesi keterampila peserta didik kelas eksperime sebesar 86, sedagka ilai rata-rata peserta didik kelas kotrol sebesar 7,. Nilai maksimum kelas eksperime da kelas kotrol sama yaitu 9,7. Nilai miimum kelas eksperime lebih tiggi dari pada kelas kotrol yaki 81, kelas eksperime da 4,7 kelas kotrol. Stadar deviasi kelas eksperime lebih redah dibadigka kelas kotrol, yaitu 0,78 kelas eksperime da 1,8 kelas kotrol.. Pegujia Prasyarat Aalisis Uji prasyarat aalisis berupa uji ormalitas da homogeitas haya dilakuka utuk data kompetesi pegetahua. Data kompetesi sikap da keterampila tidak memerluka uji ormalitas da uji homogeitas karea pegujia hipotesis megguaka uji-u. a. Uji Normalitas Kompetesi Pegetahua Uji ormalitas kompetesi pegetahua megguaka uji Lilliefors dega taraf sigifika (α) %. Hasil uji ormalitas dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Nilai rata-rata da Stadar Deviasi Kompetesi Pegetahua Kelas Eksperime da Kotrol Kelas X S L 0 L t Ketera ga Eksperi me 7, 6 Kotrol 61, 89 1, 16 9,4 6 0,1 0,1 0 0,1 0,1 8 Normal Normal Keteraga: x = Nilai rata-rata; S = Simpaga Baku; L 0 = L Hitug; L t = L Tabel Berdasarka Tabel. kedua kelas sampel memilki ilai L 0 < L t, hal ii meujukka data terdistribusi ormal. b. Uji Homogeitas Kompetesi Pegetahua Uji homogeitas kompetesi pegetahua dilakuka dega megguaka uji F dega taraf sigifika (α)=%. Fugsiya utuk meguji apakah varias tersebut homoge atau tidak homoge. Jika α=0,0 lebih besar aau sama dega ilai Sigmifika atau [α = 0,0 Sigifika], maka H 1 diterima da H 0 ditolak artiya tidak homoge (Riduwa da Suarto, 01). Hasil uji homo-geitas kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Homogeitas Kompetesi Pegetahua Kelas Eksperime da Kelas Kotrol. Kelas X F Hitug F Tabel Keteraga Eksperime 7,6 1,70 1,84 Homoge Kotrol 61,89 Berdasarka Tabel 6, dapat dilihat bahwa F hitug < F tabel atau 1,70 < 1,84 utuk taraf sigifika 0,0 dapat disimpulka bahwa kedua kelas sampel memiliki varias yag homoge.. Pegujia Hipotesis a. Uji hipotesis Kompetesi Pegetahua Berdasarka hasi uji ormalitas da uji homogeitas tes akhir, diketahui bahwa kedua kelas sampel terdistribusi ormal da memiliki varias yag homoge. Oleh karea itu pegujia hipotesis yag diguaka yaitu uji-t. Hasil uji hipotesis kompetesi pegetahua dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Kompetesi Kompetesi Pegetahua. Kelas X t hitug t tabel Ketera ga Eksperime 7,6 Kotrol 61,8 9,9 1,67 H 1 diterim a Berdasarka Tabel 7, dapat dilihat bahwa t hitug > t tabel atau,9 > 1,67 utuk taraf sigifika 0,0 maka hipotesis H 1 diterima artiya terdapat pegaruh pegguaa model pembelajara Problem Solvig secara sigifyka terhadap kompetesi pegetahua belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. b. Uji Hipotesis Kompetesi Sikap Uji hipotesis kompetesi sikap meg guaka uji Ma Whitey U. Hasil uji U dapat dilihat pada Tabel 8. JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -

7 (Pegaruh Model Pembelajara Problem Solvig.) 1 Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Kompetesi Sikap Kelas Eksperime da Kelas Kotrol. Kelas X Z hitu Eksperime 7 Kotrol 4 0 g Z tabel 6,9 0,979 8 Keteraga H 1 diterima Berdasarka Tabel 8, diketahui ilai Z hitug > dari Z tabel sehigga dapat disimpulka hipotesis kerja (H1) diterima. Dega demikia dapat disimpulka bahwa model pembelajara Problem Solvig berpegaruh positif terhadap kompetesi sikap peserta didik. c. Uji Hipotesis Kompetesi Keterampila Uji hipotesis kompetesi keterampila megguaka uji Ma Whitey U. Hasil uji U dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Kompetesi Keterampila Kelas Eksperime da Kelas Kotrol. Kelas X Z hitu Eksperime 86, Kotrol 7, g Z tabel,6 0,979 8 Keteraga H 1 diterima Berdasarka Tabel 9, diketahui ilai Z hitug > Z tabel, sehigga dapat disimpulka hipotesis kerja (H1) diterima. Dega demikia dapat disimpulka bahwa model pembelajara Problem Solvig berpegaruh positif terhadap kompetesi keterampila belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. Pembahasa Pegamata kompetesi pege- tahua dilakuka setelah satu kompetesi dasar dega megguaka peilaia tes tertulis dalam betuk soal piliha gada yag diberika kepa-da kelas sampel pada akhir pertemua proses pembelajara. Berdasarka hasil tes akhir pada raah pegetahua, rata-rata ilai kelas eksperime lebih tiggi daripada rata-rata ilai kelas kotrol. Walaupu ilai rata-rata kedua kelas tersebut sama-sama belum mecapai KKM yag ditetuka oleh sekolah, amu persetase ketutasa peserta didik pada kelas eksperime lebih tiggi dibadigka dega peserta didik pada kelas kotrol. Kelas ekspe-rime yag diberi perlakua dega meerap-ka model pembelajara Problem Solvig me-miliki ilai rata-rata 7,6 sedagka kelas kotrol yag megguaka model pembela-jara Direct Itructio memiliki ilai rata-rata 61,89. Terlihat jelas bahwa ilai rata-rata pada kelas eksperime lebih tiggi dibadigka dega kelas kotrol. Hasil uji ormalitas da homogeitas data, diketahui bahwa kedua kelas sampel berasal dari populasi yag terdistribusi ormal da memiliki varias yag homoge, sehigga pegujia hipotesis dilakuka dega uji t. Hasil uji t meujukka bahwa thitug > ttabel, karea t.hitug > t.tabel maka hipotesis kerja (H1) diterima da hipotesis ol (H0) ditolak, sehigga diketahui bahwa model pembelajara Problem Solvig berpegaruh positif terhadap kompetesi pegetahua belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. Selajutya pada pegamata kompetesi sikap peserta didik, peeliti melakuka peilaia pada setiap pertemua dalam satu kompetesi dasar. Idikator kompetesi sikap terdiri dari empat idikator yaitu disipli, tolerasi percaya diri da gotog royog. Pada idikator disipli kelas eksperime meujukka rata-rata lebih tiggi dari kelas kotrol yaitu 87,7 > 7, da hal ii dapat dikate-gorika sagat baik pada uji U. Selajut secara beruruta pada idikator tolerasi, percaya diri da gotog royog kelas eksperime memiliki ilai rata-rata lebih tiggi dari kelas kotrol hal ii dibuktika dega data ilai kompetesi sikap pada Tabel 11. Setelah diuji secara statistik melalui uji hipotesis diperoleh hasil bahwa hipotesis ol ditolak da hipotesis kerja diterima sesuai dega Tabel 16, sehigga dapat disimpulka bahwa peerapa model pembelajara Problem Solvig berpegaruh positif terhadap kompetesi sikap belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. Pegamata terakhir dilakuka pegamata kompetesi keterampila peserta didik, peeliti melakuka peilaia pada satu pertemua khususya pada kegiata praktikum. Dalam pegamata ii diketahui bahwa ilai rata-rata maksimum seluruh idikator kompetesi keterampila peserta didik pada kelas eksperime yag megguaka model pembe- JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -

8 Sarah, Lufri, Ramadha Sumarmi lajara Problem Solvig lebih tiggi dibadigka dega ilai peserta didik pada kelas kotrol yag megguaka model pembelajara Direct Itructio (kelas eksperime > kelas kotrol, yaitu 86, > 7,) da hal ii tergolog sagat baik utuk kelas eksperime da berilai cukup utuk kelas kotrol. Idikator kompetesi keterampila terdiri dari tiga idikator yaitu persiapa, pelaksaaa da hasil. Pada idikator persiapa kelas eksperime meujuka rata-rata lebih tiggi dari kelas kotrol yaitu 100 >,08, da hal ii dapat dikategorika sagat baik pada uji U. KESIMPULAN Berdasarka hasil peelitia yag telah dilakuka dapat disimpulka bahwa Peerapa model pembelajara Problem Solvig berpegaruh positif terhadap kompetesi pegetahua, sikap da keterampila belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Padag. Hal ii sejala dega peelitia yag dilakuka Ali (010) bahwa pecapaia peser-ta didik yag diajarka melalui pembelajara Problem Solvig lebih baik dibadigka pe-capaia peserta didik yag diajarka melalui pembelajara kovesioal. Sitaks dalam Problem Solvig dapat meigkatka hasil belajar peserta didik (Fitari, 016). Hasil peelitia ii juga sejala dega peerapa beberapa model pembelajara laiya seperti peelitia (Susati, 014) yaitu model pembelajara kooperatif tipe Thik Pair Share dega hasil berpegaruh positif terhadap kompetesi belajar peserta didik. Problem Solvig dapat berpegaruh terhadap kemampua berkomuikasi, mecari peyelesaia dari beberapa masalah, da membadigka solusi terbaik dari tigkat kegagalaya (Kizilirmak, 016). Oleh karea itu peerapa model Problem Solvig dapat dijadika salah satu model pembelajara utuk meigkatka kompetesi belajar IPA peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Ali, R. (010). Effect of Usig Problem Solvig i Teachig Mathematics o the Achievemet of Mathematics Studets: Asia Sosial Sciece, Vol. 6, No.. Asyari, M. (006). Peerapa Pedekata Sais-Tekologi-Masyarakat. Jakar-ta: Departeme Pedidika Nasioal Fitari, D. A. (01). Peerapa Pembelajara Kooperatif dega Metode Problem Solvig Meigkat-ka Hasil Belajar IPA SMP. Jural Pedidika Biologi Idoesia. Vol. 1, No. 1, Hal Kizilirmak, dkk. (016). Problem Solvig as a Ecodig Task: A Special Case of the Geeratio Effect, Vol. 9, No., 9-7. Lufri. (007). Strategi Pembelajara Biologi. Padag: Up Press Polya. (00). Model Problem Solvig dalam Pembelajara. Jakarta: Pustaka Buku Sajaya, W. (009). Strategi Pembelajara Berorietasi Stadar Proses Pedidika. Jakarta: Preada. Sudjaa. (00). Metoda Statistika. Badug: Tarsito Susati, W. I. (014). Peerapa Model Pembelajara Kooperatif Tipe Thik Pair Share utuk Meigkatka Aktivitas da Kompetesi Belajar Biologi Siswa Kelas VII A SMPN 4 Kerici. Joural of Biology Educatio FMIPA UNP, Vol No. 1. Woods, D.R. (1989). Developig Studets Problem-Solvig Skills. Joural of College Sciece Teachig (JCST), November: JEP Volume Nomor 1 Mei 018 Page -