PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika"

Transkripsi

1 KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kecukupan pangan dari waktu ke waktu agar dapat hidup sehat dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari. Dimana keberadaannya sudah beredar dimana-mana, hanya masyarakat umum tidak mengetahui secara pasti akan pangan rekayasa genetika itu. Keberadaan pangan rekayasa genetika bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia masih asing ditelinga, bahkan tak jarang yang memandang negatif akan produk ini. Akan tetapi di luar negeri, dikarenakan terbatasnya lahan pertanian dan pesatnya teknologi, pangan rekayasa genetika merupakan sesuatu hal yang sudah tidak langka lagi. Banyak faktor yang menyebabkan pangan rekayasa genetika ini kurang dikenal masyarakat Indonesia, selain kurangnya sosialisasi oleh departemen atau lembaga yang terkait, juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan besarnya pendapatan masyarakat Indonesia. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak pengetahuan dan persepsi positif mengenai pangan rekayasa genetika, sehingga mereka tidak ragu dan takut untuk mengkonsumsi atau menerima produk PRG tersebut. Sebaliknya juga demikian, bila tingkat pendidikannya rendah maka pengetahuan dan persepsi akan pangan rekayasa genetika juga rendah yang pada akhirnya mereka tidak menginginkan untuk mengkonsumsi pangan rekayasa genetika. Pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran dalam bertindak. Pengetahuan yang dimiliki, dapat membuat seseorang bisa menilai dan mempersepsikan pangan rekayasa genetika sehingga akan membentuk suatu penerimaan terhadap pangan rekayasa genetika dalam bentuk perilaku berupa tindakan. Selain tingkat pengetahuan, beberapa faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi penerimaan PRG pada ibu rumah, yaitu status ekonomi, tingkat pendidikan, pekerjaan ibu dan kota tempat tinggal. Berdasarkan penjelasan diatas maka kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

2 25 Media Massa Lingkungan Sosial * Komunikasi * Interpretasi * Tanggapan Karakteristik Ibu Tangga Status ekonomi Tingkat pendidikan Pekerjaan Ibu Kota Tempat Tinggal PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika PERSEPSI Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika Keterangan : Peubah yang diteliti Peubah yang tidak diteliti Gambar 3. Kerangka Pemikiran Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan PRG pada Ibu Tangga Perkotaan.

3 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian utama yang dilakukan oleh Hardinsyah et al 2007 melalui kerjasama antara Institut Pertanian Bogor dengan Departemen Pertanian. Penelitian utama menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis sederhana dengan sebaran distribusi. Sedangkan rancangan penelitian ini adalah Cross Sectional Study yang bersifat deskriptif analitis dengan menjelaskan kekuatan hubungan dan faktor demografi serta status ekonomi yang mempengaruhi penerimaan PRG khususnya kedelai dan olahannya terutama tahu dan tempe. Penelitian ini dilakukan di tiga kota besar yang dipilih secara sengaja yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga November Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah keluarga dan ibu rumah dipilih sebagai responden. Penentuan ibu rumah sebagai responden didasarkan atas asumsi bahwa ibu merupakan anggota keluarga yang berperan sangat besar dalam hal pengadaan dan penyiapan konsumsi di rumah. Penetapan ketiga kota yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan wilayah perkotaan, akses informasi dan isu terkini lebih cepat dan terbaru di banding daerah pedesaan. Selain itu, pemilihan ketiga kota tersebut memiliki kepadatan populasi yang tinggi sehingga diharapkan terdapat heterogenitas calon responden (Ibu rumah ) dari berbagai tingkat sosial ekonomi (miskin, sedang dan tidak miskin). Penentuan ketiga kota tersebut juga ditetapkan karena ketiga kota merupakan kota besar di Indonesia, serta di Kota Medan dan Surabaya merupakan daerah dengan hasil pertanian yang cukup besar.

4 27 Penentuan kelurahan dari masing masing kota diambil secara sengaja (purposive) yang berasal dari lima kelurahan dengan prevalensi kemiskinan yang berbeda. Setelah diperoleh informasi mengenai prevalensi kemiskinan rata-rata di setiap kota (berdasarkan data BPS di masing-masing kota), maka dipilih satu kelurahan dengan prevalensi kemiskinan terbawah, satu kelurahan dengan prevalensi kemiskinan teratas dan tiga kelurahan dengan prevalensi kemiskinan di sekitar rata-rata prevalensi kemiskinan kota sebagai tempat pelaksanaan penelitian. Teknik penarikan contoh secara terinci dapat dilihat pada gambar berikut ini : Indonesia DKI Jakarta Jawa Timur Sumatera Utara 1 Kota (Jakarta) 1 Kota (Surabaya) 1 Kota (Medan) 5 Kelurahan Kel. Miskin - Kel. Cipinang Cempedak Kel. Menengah - Kel. Baru - Kel. Cipinang Muara - Kel. Kebon Pala Kel. Atas - Kel. Rambutan 5 Kelurahan Kel. Miskin - Kel. Kebraon Kel. Menengah - Kel. Mojo - Kel. Keputih - Kel. Ploso Kel. Atas - Kel. Gading 5 Kelurahan Kel. Miskin - Kel. Teladan Timur Kel. Menengah - Kel. Pasar Merah - Kel. Sudi Rejo I - Kel. Sudi Rejo II Kel. Atas - Kel. Teladan Barat Miskin 90 Mene ngah 30 Atas 30 Miskin 90 Mene ngah 30 Atas 30 Miskin 90 Mene ngah 30 Atas Gambar 4. Teknik Penarikan Contoh.

5 28 Sebanyak 30 rumah dipilih dari setiap kelurahan dengan cara berkonsultasi dengan petugas kelurahan atau ketua tim penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sehingga dari setiap kota diperoleh sebanyak 150 responden, dan dari ketiga kota dikumpulkan responden total sebanyak 450 orang. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Penelitian ini dikumpulkan dari data hasil penelitian utama. Adapun jenis data yang dikumpulkan dari studi penelitian utama meliputi data primer dan data sekunder. Secara umum data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden yang mencakup : usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, pengeluaran pangan dan pengeluaran non pangan. Data mengenai pengetahuan tentang PRG meliputi : pengetahuan tentang istilah PRG, pemahaman tentang PRG, peredaran PRG, manfaat PRG, uji keamanan untuk manusia dan pakan ternak. Data untuk persepsi tentang PRG meliputi : kualitas PRG, nilai gizi, manfaat PRG bagi kesehatan, produktivitas PRG, tahan hama, biaya dan produktivitas PRG serta pestisida yang hemat untuk PRG. Data yang dikumpulkan untuk faktor penerimaan adalah pernah mengkonsumsi PRG, kuantitas konsumsi PRG, produk berformalin yang lebih berbahaya banding PRG, daging ayam yang terinfeksi flu burung yang lebih berbahaya banding PRG, pangan penyebab diare yang lebih berbahaya banding PRG dan pewarna pangan yang lebih berbahaya banding PRG. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Adapun langkah yang dilakukan sebelum ibu rumah mengisi kuesioner yaitu dengan wawancara terlebih dahulu untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan PRG. Enumerator juga memberi arahan dengan menyebutkan salah satu contoh PRG yang sudah umum dan mudah dipahami oleh ibu rumah seperti jenis kacang kedelai impor yang merupakan produk rekayasa genetika dimana mempunyai ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan kacang kedelai lokal. Data sekunder meliputi dokumen atau laporan tentang penggunaan benih, luas tanam dan produksi pangan rekayasa genetika (PRG). Dokumen tentang regulasi, kesepakatan, pedoman dan standar tentang atau yang berkaitan dengan

6 29 PRG baik nasional maupun internasional. Dalam kaitannya dengan penarikan contoh/sampling, di setiap lokasi penelitian diperlukan data sekunder tentang kemiskinan tingkat desa di setiap kabupaten dan kota yang menjadi lokasi penelitian (Hardinsyah, et al 2007). Tabel 3. Jenis dan Cara Pengumpulan Data No Jenis Data Cara Pengumpulan 1 Karakteristik Kuesioner (Usia, Pendidikan, Jumlah anggota keluarga, Sumber pendapatan utama, Besar pengeluaran pangan, Besar pengeluaran non pangan) 2 Penerimaan Kuesioner (pernah mengkonsumsi PRG) 3 Pengetahuan Kuesioner (pengetahuan tentang PRG, pengetahuan tentang istilah PRG, peredaran PRG, manfaat PRG, perlunya uji keamanan PRG untuk konsumsi manusia, konsumsi pangan berformalin lebih berbahaya dibandingkan PRG, konsumsi daging terinfeksi flu burung lebih berbahaya dibandingkan dengan PRG, konsumsi makanan penyebab diare berbahaya dibandingkan dengan PRG, konsumsi pewarna lebih berbahaya dibandingkan dengan PRG dan perlunya uji keamanan PRG untuk pakan ternak) 4 Persepsi Kuesioner (kualitas PRG, pangan PRG mempunyai nilai gizi lebih baik, pangan PRG mempunyai manfaat bagi kesehatan, produktivitas PRG lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman lokal sejenis, PRG tahan terhadap serangan hama, PRG memiliki biaya produksi rendah dan keuntungan tinggi, jumlah pemakaian pestisida pada PRG lebih hemat dibandingkan dengan tanaman lokal sejenis) Pengolahan dan Analisis Data Status ekonomi dikategorikan menjadi dua kategori yaitu miskin dan tidak miskin berdasarkan kelompok pengeluaran rumah. Pengeluaran rumah terdiri dari pengeluaran pangan dan pengeluaran non pangan di masingmasing kota (Jakarta Rp , Surabaya Rp ,- dan Medan Rp ) (BPS Susenas 2005). Status ekonomi dinilai berdasarkan kategori miskin dan

7 30 tidak miskin, dimana kategori miskin diberi skor 0 dan tidak miskin diberi nilai 1 yang kemudian masing-masing kategori dipresentasekan. Menurut tingkat pendidikan Ibu rumah diukur berdasarkan jenjang pendidikan yang dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (Tidak sekolah dan SD), menengah (SLTP dan SLTA) dan tinggi (Perguruan Tinggi). Pengkategorian tersebut diberi skor masing-masing, yaitu kategori rendah diberi skor 0, kategori sedang diberi skor 1 dan kategori tinggi diberi skor 2. Pekerjaan Ibu rumah diukur berdasarkan profesi yang dijalani saat ini yang dibagi dalam dua kategori yaitu bekerja (PNS, karyawan swasta, buruh, profesional) dan tidak bekerja (hanya sebagai Ibu rumah yang mengurusi keluarganya). Penerimaan dinilai berdasarkan persentase atas jawaban dari pertanyaan yaitu: pernah mengkonsumsi PRG. Pertanyaan terdiri dari dua pilihan dimana jawaban ya (artinya pernah mengkonsumsi) akan diberi skor 1 dan jawaban tidak (tidak pernah mengkonsumsi) akan diberi skor 0. Pengetahuan dinilai berdasarkan persentase atas jawaban yang benar dari enam pertanyaan, mengenai pengetahuan tentang pengertian PRG, pengetahuan tentang manfaat PRG, pemahaman tentang defenisi PRG, mengetahui bahwa di Indonesia atau daerah tempat tinggal responden saat ini telah beredar produk pangan PRG, PRG harus melalui uji keamanan sebelum diedarkan, konsumsi pangan berformalin lebih berbahaya dibandingkan PRG, konsumsi daging terinfeksi flu burung lebih berbahaya dibandingkan dengan PRG, konsumsi makanan penyebab diare berbahaya dibandingkan dengan PRG, konsumsi pewarna lebih berbahaya dibandingkan dengan PRG dan PRG yang akan diolah jadi pakan ternak juga harus melalui uji keamanan sebelum diedarkan. Tiap pertanyaan terdiri dari dua pilihan dan jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan salah akan diberi skor 0. Total skor dari sepuluh komponen pertanyaan kemudian dipersentasekan untuk ditetapkan menjadi dua kategori pengetahuan yaitu tidak baik dengan batas pengelompokkan skor < 60 persen dan untuk kategori baik apabila skor yang diperoleh > 60 persen. Persepsi dinilai berdasarkan persentase atas jawaban yang benar dari tujuh pertanyaan, terdiri atas : PRG punya kualitas lebih baik, PRG punya nilai gizi

8 31 lebih baik, PRG punya manfaat bagi kesehatan, produktivitas PRG lebih tinggi dibandingkan produk lokal sejenis, PRG tahan hama, biaya produksi rendah, hemat pestisida. Tiap pertanyaan terdiri dari dua pilihan dan jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan salah akan diberi skor 0. Total skor dari tujuh komponen pertanyaan kemudian dipersentasekan untuk ditetapkan menjadi dua kategori persepsi yaitu persepsi salah apabila skor yang diperoleh <60 persen dan persepsi benar jika skor yang diperoleh > 60 persen. Kota tempat tinggal dibedakan atas tiga kota besar yang ada di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan. Entri data primer dari responden penelitian dilakukan menggunakan program Excel. Entri data dilakukan setelah disiapkan suatu code book, sebagai pedoman entri data. Double entry dilakukan pada 5 persen kuesioner untuk mengecek secara sepintas kesalahan entri data. Kecurigaan akan kemungkinan kesalahan entri menghendaki pengecekan ulang data dari kuesioner, sampai diyakini hasil entri data tersebut benar. Pengolahan data dilakukan dengan analisis menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 12.0, yang diawali dengan menentukan hasil statistik deskriptif yaitu nilai proporsi untuk setiap kategori dari masing-masing peubah sudah dientri. Setelah menetapkan proporsi masing-masing peubah, maka dilanjutkan dengan analisis data untuk melihat hubungan skor pengetahuan dan persepsi responden antar berbagai kelompok (kelompok miskin vs kelompok tidak miskin). Untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan penerimaan ibu rumah terhadap PRG, dilakukan analisis dengan menggunakan metode regresi logistik. Pemilihan regresi logistik sebagai metode analisis data dalam penelitian ini adalah karena penelitian ini bertujuan melihat hubungan beberapa faktor peubah independen dengan peubah dependen, dimana peubah dependennya (penerimaan ibu rumah terhadap PRG) terdiri dari dua kategori atau binary/dikotomus (Kleinbaum 1988, Steel and Torrie 1991). Peubah independen yang diduga mempengaruhi penerimaan PRG dalam penelitian ini yaitu status

9 32 ekonomi, tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, pengetahuan, persepsi dan kota tempat tinggal. Analisis data menggunakan regresi logistik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahapan analisis univariat untuk melihat sebaran data, bivariat atau regresi logistik sederhana yaitu untuk melihat hubungan masingmasing peubah independen dengan penerimaan sebagai peubah dependen. Seterusnya data yang memenuhi kriteria persyaratan, dianalisis dengan uji regresi logistik berganda yaitu untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang secara bersamaan akan berpengaruh terhadap penerimaan PRG pada ibu rumah perkotaan. Tahapan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini secara lengkap meliputi a) analisis sebaran data yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dari responden serta untuk mendeskripsikan peubah dependen dan independen (Pagano 1992). Analisis ini memberikan gambaran atau karakteristik peubah penerimaan, status ekonomi, tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, pengetahuan, persepsi dan kota tempat tinggal, b) analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan penerimaan PRG berdasarkan kota tempat tinggal dan status ekonomi dengan menggunakan uji Kruskall Wallis, c) uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Spearman yang digunakan untuk melihat hubungan penerimaan dengan data ordinal yang terdiri dari status ekonomi, tingkat pendidikan, pengetahuan dan persepsi. Sedangkan untuk uji korelasi chi square contingency coeficient digunakan untuk melihat hubungan penerimaan dengan data nominal yang terdiri dari pekerjaan dan kota tempat tinggal, d) Analisis selanjutnya yang dipergunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Ibu rumah terhadap PRG, dilakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Penggunaan regresi logistik dalam analisis variabel berganda bertujuan untuk menjelaskan faktorfaktor apa saja yang menentukkan penerimaan PRG, hasil tersebut dilengkapi dengan penjelasan persentase tiap kategori dengan masing-masing kekuatan hubungannya sebagaimana yang dijelaskan oleh model persamaan regresi logistik berganda berikut :

10 33 dimana : Y = + 1 ( ) 1 e β + β X + β X + + β k X k Y = penerimaan PRG (1 = menerima, 0 = tidak menerima) X 1 = status ekonomi (1 = tidak miskin, 0 = miskin) X 2 = tingkat pendidikan (2 = tinggi, 1 = sedang, 0 = rendah) X 3 = pekerjaan ibu (1 = bekerja, 0 = tidak bekerja) X 4 = pengetahuan tentang PRG (1 = baik, 0 = tidak baik) X 5 = persepsi terhadap PRG (1 = menerima, 0 = tidak menerima) X 6 = kota tempat tinggal (2 = Medan, 1 = Surabaya, 0 = Jakarta) ßo = intercept ß 1,ß 2,...,ß 6 = koefisien regresi untuk peubah X 1, X 2,..., X 6 e = galat pada Tabel 4. Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini disajikan Tabel 4. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian No Variabel Kategori Sumber 1 Pendidikan * Rendah (Tidak Sekolah dan SD) * Menengah (SLTP dan SLTA) * Tinggi (Perguruan Tinggi) 2 Status Ekonomi * Miskin * Tidak Miskin (Jakarta Rp , Surabaya Rp ,- dan Medan Rp ) 3 Pekerjaan * Tidak Bekerja * Bekerja 4 Penerimaan * Tidak Menerima : < 60% * Menerima : > 60% 5 Pengetahuan * Tidak Baik : < 60% * Baik : > 60% 6 Persepsi * Persepsi Salah : < 60% * Persepsi Benar : > 60% Data Susenas 2005 (Besar Pengeluaran)

11 34 Definisi Operasional Penerimaan adalah daya terima ibu rumah terhadap suatu produk pangan rekayasa genetika yang mereka konsumsi dalam kehidupan seharihari. Untuk penerimaan ini yang merupakan nilai Y dalam regresi logistik berganda dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu menerima diberi skor 1 dan tidak menerima diberi skor 0. Pangan Rekayasa Genetika (PRG) adalah produk yang secara genetik telah mengalami modifikasi (penyisipan gen tertentu) melalui teknologi penggabungan DNA untuk mendapatkan produk pangan baru yang lebih unggul. Dalam penelitian ini dibatasi pada jenis PRG yaitu kedelai impor dimana dalam beberapa literatur bahwa kedelai impor dapat dikenali dari ukurannya yang relatif besar-besar dibandingkan kedelai lokal. Ibu Tangga adalah wanita yang berperan sebagai istri dan ibu untuk anak-anaknya, serta merupakan seseorang yang mengelola pemenuhan pangan keluarga dalam rumah. Status Ekonomi adalah keadaan tingkat ekonomi ibu rumah yang dikategorikan miskin dan tidak miskin menurut besar pengeluaran pangan dan besar pengeluaran non pangan setiap keluarga berdasarkan data BPS Susenas Pengkodean skor yaitu tidak miskin diberi skor 1 dan miskin diberi nilai 0. Tingkat pendidikan adalah jenjang tingkat pendidikan formal yang dijalani oleh Ibu rumah. Dalam hal ini dikelompokkan pada kategori rendah yaitu untuk ibu tidak sekolah dan SD, kategori sedang untuk yang berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas), dan kategori tinggi untuk ibu yang berpendidikan pada jenjang Perguruan Tinggi. Pengkodean skor yaitu tinggi diberi nilai 2, sedang diberi nilai 1, dan rendah diberi skor 0.

12 35 Pekerjaan adalah status pekerjaan ibu yang dikategorikan bekerja yaitu meliputi: PNS, Karyawan swasta, Wiraswasta, Buruh, dan Profesional, kategori tidak bekerja yaitu ibu rumah. Pengkodean skor yaitu bekerja diberi skor 1 dan tidak bekerja diberi nilai 0. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui ibu rumah PRG meliputi: pengetahuan tentang PRG, pengetahuan tentang istilah PRG, pengetahuan peredaran PRG, pengetahuan manfaat PRG, perlunya uji keamanan PRG untuk konsumsi manusia, konsumsi pangan berformalin lebih berbahaya dibandingkan PRG, konsumsi daging terinfeksi flu burung lebih berbahaya dibandingkan dengan PRG, konsumsi makanan penyebab diare berbahaya dibandingkan dengan PRG, konsumsi pewarna lebih berbahaya dibandingkan dengan PRG dan perlunya uji keamanan PRG untuk pakan ternak. Peubah ini dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu baik yang berarti ibu rumah dapat menjawab > 60% pertanyaan dengan benar yang diberi skor 1 dan tidak baik yang berarti ibu rumah dapat menjawab < 60% pertanyaan yang salah dan diberi skor 0. Persepsi adalah respon Ibu rumah sebagai konsumen terhadap PRG meliputi: kualitas PRG, pangan PRG mempunyai nilai gizi lebih baik, pangan PRG mempunyai manfaat bagi kesehatan, produktivitas PRG lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman lokal sejenis, PRG tahan terhadap serangan hama, PRG memiliki biaya produksi rendah dan keuntungan tinggi, jumlah pemakaian pestisida pada PRG lebih hemat dibandingkan dengan tanaman lokal sejenis. Peubah ini dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu persepsi benar yang diberi skor 1 artinya ibu rumah dapat menjawab > 60% pertanyaan dengan benar dan persepsi salah yang diberi skor 0 berarti ibu rumah dapat menjawab < 60% pertanyaan yang salah.

13 36 Kota tempat tinggal adalah lokasi perkotaan yang dipilih sebagai kota tempat tinggal Ibu rumah sebagai responden penelitian, yaitu kota Medan yang diberi skor 2, Surabaya yang diberi skor 1 dan Jakarta yang diberi skor 0.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Ibu Rumah Tangga

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Ibu Rumah Tangga HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Ibu Rumah Tangga Data yang dianalisis pada penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menyebar kuesioner. Ibu rumah tangga merupakan responden dalam penelitian

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan

Lebih terperinci

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo. 102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji penerapan kebijakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran 21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol 15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT) 22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 ) METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Lebih terperinci

Bagan Kerangka Pemikiran "##

Bagan Kerangka Pemikiran ## KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan 2 variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain 35 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d² 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

Z 2 α P Q n = d 2

Z 2 α P Q n = d 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan, pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka 21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu 20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu penelitian yang coba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11) METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen jenis kelamin, sikap terhadap

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan sejak bulan Pebruari Nopember 01. Pengambilan data label produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa 30 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa kantin Sekolah Dasar (Negeri dan Swasta) Kota Bandar Lampung, pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

Pengetahuan dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengerti suatu pesan, membantu mengganti logika yang salah, dan menghindarkannya dari

Pengetahuan dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengerti suatu pesan, membantu mengganti logika yang salah, dan menghindarkannya dari KERANGKA PEMKRAN Teknologi rekayasa genetika adalah upaya untuk mengadakan perubahan secara sengaja pada genom makhluk hidup dengan menambah, mengurangi, danlatau mengubah susunan asli gen dari dua spesies

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0. METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 32 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan cross sectional yaitu untuk mengetahui kedua variabel baik dependen maupun independen yang dilakukan observasi pada saat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Perilaku : - Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat. 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen dan dependen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah binaan Puskesmas Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat. Puskesmas ini terletak di Jalan Angsana Raya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdekat dengan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan ibu hamil pertama

BAB III METODE PENELITIAN. terdekat dengan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan ibu hamil pertama 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif subanalitik yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen yaitu hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survei karena memberikan gambaran suatu kelompok masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu 37 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya (status merokok orang tua, pergaulan teman sebaya,

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Desain penelitian adalah kasus kontrol berpadanan (matched) retrospektif. Disain kasus kontrol dapat digunakan untuk menilai berapa besar peran faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut : BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian dijelaskan dalam bentuk bagan, di mana sebagai variabel independen adalah pengetahuan Ibu, dan sebagai variabel dependen adalah tentang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 24 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Geografis Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya

Lebih terperinci

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program 22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,

Lebih terperinci

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh 15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif observasional untuk mengetahui tingkat kelelahan (fatigue) kerja akibat kegiatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai persepsi dan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross-sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA NADIYA MAWADDAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci