3 METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Vera Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan berlangsung pada Maret 0. Penelitian ini dilakukan di PPN Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran.. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah : ) Kuesioner untuk pengumpulan data; ) Alat dokumentasi berupa kamera; ) Alat pengukur panjang berupa penggaris dengan skala minimal mm.. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang terinci tentang suatu objek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khusus dari keseluruhan personalitas. Satuan kasus yang digunakan yaitu nelayan payang yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter dari suatu keadaaan yang ada pada waktu penelitian (Nazir M 988)..4 Metode Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan di lapangan, meliputi seluruh kegiatan unit penangkapan payang dan data hasil wawancara responden. Data tersebut diperoleh melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan dan selanjutnya dibagikan kepada para responden.
2 6 Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu : ) Aspek teknik () Konstruksi unit penangkapan payang; () Metode pengoperasian payang; () Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh; (4) Lokasi pengoperasian payang. ) Aspek alokasi waktu kerja meliputi curahan waktu kerja yang digunakan untuk melaut dan non melaut dalam suatu rumah tangga nelayan pemilik dan rumah tangga nelayan buruh pada saat musim ikan dan tidak musim ikan. ) Aspek kesejahteraan () Karakteristik responden nelayan, meliputi umur, pendidikan dan pengalaman melaut; () Keadaan indikator kesejahteraan yang digunakan BPS dalam SUSENAS tahun 009 yang dimodifikasi dengan kriteria kemiskinan Sajogyo dan kriteria kemiskinan Dirjen Tata Guna Tanah. Data sekunder dikumpulkan dari statistik perikanan PPN Palabuuhanratu tahun 007-0, meliputi : ) Jumlah kapal, alat tangkap, hasil tangkapan dan jumlah nelayan payang pada periode ) Keadaan umum daerah penelitian berupa letak geografis dan keadaan umum perikanan tangkap secara umum di PPN Palabuhanratu..5 Metode Pengambilan Responden Sampel atau contoh ialah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (Simamora 00). Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan pemilik dan nelayan buruh unit penangkapan payang yang mendaratkan hasil tangkapannya di Palabuhanratu. Jumlah sampel diambil sebanyak 5 sampel. Sampel yang diambil untuk diwawancara terdiri dari 5 nelayan pemilik dengan ABK dari masing-masing nelayan pemilik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu cara mengambil sampel secara tidak acak atau peneliti menganggap sampel yang diambil memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Nelayan yang
3 7 memiliki alat tangkap payang merupakan purposive yang digunakan sebagai responden, yaitu nelayan tersebut mendaratkan hasil tangkapannya di Palabuhanratu. Pemilihan responden dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuisioner dan berpengalaman dalam pengoperasian alat tangkap payang..6 Metode Analisis Data Analisis data dimaksudkan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat diinterpretasikan, yaitu tabel dan gambar. Data dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis secara terpisah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan lebih lanjut..6. Analisis teknis Pengkajian aspek teknik diperlukan untuk melihat efektivitas unit penangkapan payang yang beroperasi di Palabuhanratu. Analisis teknik dilakukan untuk melihat hubungan teknik yang mempengaruhi produksi, yaitu desain dan konstruksi, cara pengoperasian serta produktivitas alat tangkap, yaitu : ) Rancang bangun dan metode pengoperasian unit penangkapan payang Rancang bangun dan metode pengoperasian payang di PPN Palabuhanratu dianalisis secara deskriptif dan dilengkapi dengan studi pustaka untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. ) Produktivitas alat tangkap payang Produktivitas alat tangkap diperoleh dengan merata-ratakan produksi per trip unit penangkapan payang. Produktivitas juga dihitung melalui produksi per unit alat tangkap, produksi per nelayan, produksi per trip, dan produksi per setting..6. Deskripsi alokasi waktu kerja Gambaran mengenai alokasi waktu kerja diketahui dengan melakukan analisis deskriptif. Kegiatan yang dilakukan nelayan responden dalam satu hari untuk kegiatan melaut dan setelah pulang melaut. Alokasi waktu kerja melaut di deskripsikan berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama jam, seperti saat
4 8 perbekalan sampai kegiatan bongkar muat. Alokasi waktu non melaut di deskripsikan berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama jam, seperti saat pulang melaut sampai persiapan berangkat melaut dari rumah. Selain itu mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan nelayan responden apabila tidak melakukan penangkapan ikan dalam satu hari. Alokasi waktu kerja melaut dan non melaut dihitung pada saat musim ikan dan tidak musim ikan. Musim penangkapan ikan yang digunakan yaitu musim ikan dan tidak musim ikan. Alokasi waktu kerja rumah tangga untuk kegiatan-kegiatan ekonomi adalah banyaknya jam kerja yang dicurahkan untuk kegiatan-kegiatan melaut dan non melaut, dituliskan sebagai berikut: TA = ML+NL Keterangan: TA = Total alokasi waktu kerja rumahtangga (jam per bulan) ML=Curahan tenaga kerja keluarga melaut (jam per bulan) NL=Curahan tenaga kerja keluarga non melaut (jam per bulan).6. Analisis tingkat kesejahteraan Analisis tingkat kesejahteraan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang terdapat dalam ruang lingkup kesejahteraan nelayan payang. Data yang telah terkumpul dideskripsikan untuk memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan keluarga nelayan buruh payang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ) Pendapatan keluarga Analisis pendapatan keluarga adalah besaran yang mengukur total pendapatan keluarga selama satu tahun baik dari usaha perikanan dan usaha yang lainnya. Untuk menghitung pendapatan keluarga buruh nelayan digunakan rumus sebagai berikut : R tn = R + R Keterangan : R tn = Total Pendapatan Rumah Tangga Nelayan (Rp per tahun) R = Pendapatan dari Usaha Perikanan (Rp per tahun) = Pendapatan dari Usaha Non Perikanan (Rp per tahun) R ) Konsumsi rumah tangga Pengeluaran keluarga yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan hidup dalam jangka waktu satu tahun yang terdiri dari pengeluaran
5 9 untuk pangan, sandang dan papan. Pengukurannya dilakukan dengan cara menghitung kebutuhan harian, mingguan dan bulanan. Total pengeluaran rumah tangga dapat diformulasikan sebagai berikut : C t = C + C + C +C 4 Keterangan : C t = Total Pengeluaran Rumah Tangga (Rp per tahun) C = Pengeluaran untuk Pangan (Rp per tahun) C = Pengeluaran untuk Sandang (Rp per tahun) C = Pengeluaran untuk Papan (Rp per tahun) = Pengeluaran untuk lain-lain (Rp per tahun) C 4 ) Pengukuran tingkat kemiskinan () Kriteria kemiskinan Sajogyo Sajogyo menentukan tingkat kemiskinan dengan melihat besarnya pendapatan per kapita per tahun yang diukur dengan nilai setara dari harga beras setempat. Daerah Palabuhanratu merupakan daerah perkotaan. Tingkat kemiskinan untuk daerah perkotaan dibagi dalam beberapa kategori sebagai berikut : ) Tidak miskin, yaitu apabila pendapatan per kapita per tahun lebih tinggi dari 480 kg beras. ) Miskin, (nilai ambang kecukupan pangan),yaitu apabila pendapatan per kapita per tahun lebih rendah dari nilai tukar 480 kg beras. ) Miskin sekali, (tidak cukup pangan), yaitu apabila pengdapatan per kapita per tahun lebih rendah dari nilai tukar 60 kg beras. 4) Paling miskin, yaitu apabila pendapatan per kapita per tahun lebih rendah dari nilai tukar 70 kg beras. () Kriteria kemiskinan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah membagi tingkat kemiskinan menjadi empat golongan, yaitu : ) Tidak miskin : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 00 % dari total pengeluaran 9 bahan pokok; ) Hampir miskin : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 6-00 % dari total pengeluaran 9 bahan pokok; ) Miskin : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 75-5 % dari total pengeluaran 9 bahan pokok;
6 0 4) Miskin sekali : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 75 % dari total pengeluaran 9 bahan pokok. 4) Pengukuran tingkat kesejahteraan Tingkat kesejahteraan diukur berdasarkan kriteria yang digunakan BPS dalam SUSENAS tahun 009 yaitu sebelas indikator kesejahteraan. Secara umum tingkat kesejahteraan merupakan kombinasi dari indikator yang dapat dituliskan sebagai berikut : TK = ƒ (I, I, I, I 4, I 5, I 6, I 7, I 8, I 9, I 0, I ) Keterangan : TK = Tingkat kesejahteraan I = Pendapatan rumah tangga I = Pengeluaran rumah tangga I = Keadaan tempat tinggal I 4 = Fasilitas tempat tinggal I 5 = Kesehatan anggota rumah tangga I 6 = Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan I 7 = Kemudahan memasukan anak ke suatu jenjang pendidikan I 8 = Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi I 9 = Kehidupan beragama I 0 = Rasa aman dari gangguan tindak kejahatan I = Kemudahan dalam melakukan olahraga Penjelasan tentang masing-masing indikator lebih rinci seperti tercantum dalam Tabel. Skor tingkat klasifikasi baik pada sebelas indikator kesejahteraan maupun tingkat kesejahteraan, dihitung berdasarkan pedoman penentuan range skor metode baru Maret 994 dari BPS yang dimodifikasi dengan kriteria kemiskinan Sajogyo dan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah. Klasifikasi kesejahteraan dibagi menjadi tiga dengan cara mengurangkan jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan hasil pengurangan itu dibagi dengan jumlah klasifikasi, yaitu tiga, terdiri atas tinggi, sedang dan rendah. Skor tingkat kesejahteraan menurut klasifikasi adalah sebagai berikut : ) Tingkat kesejahteraan tinggi jika mencapai skor = 7-5 ) Tingkat kesejahteraan sedang jika mencapai skor = 9-6 ) Tingkat kesejahteraan rendah jika mencapai skor = -8
7 Tabel Indikator kesejahteraan menurut Biro Pusat Statistik dalam SUSENAS 009 yang dimodifikasi No Indikator kesejahteraan Skor. Pendapatan rumah tangga Pendapatan rumah tangga berdasarkan pada kriteria kemiskinan Sajogyo. Tidak miskin (pengeluaran perkapita per tahun >0 kg beras). Miskin (40-0 kg beras). Miskin sekali (80-40 kg beras). Konsumsi rumah tangga Konsumsi rumah tangga berdasarkan pada kriteria kemisikinan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah. Keadaan tempat tinggal: Atap:Genting(5)/Asbes(4)/Seng()/Sirap()/Daun() Bilik:Tembok(5)/Setengah tembok(4)/kayu()/bambu kayu()/bambu() Status:Milik sendiri()/sewa()/numpang() Lantai:Porselin(5)/Ubin(4)/Plester()/Papan()/Tanah() Lantai:Luas(>00m )()/Sedang(50-00m )()/ Sempit(<50m )() 4. Fasilitas tempat tinggal: Pekarangan:Luas(>00m )()/Cukup(50-00m )()/Sempit(50m )() Hiburan:Video(4)/TV()/Tape Recorder()/Radio() Pendingin:AC(4)/Lemari Es()/Kipas Angin()/Alam() Sumber Penerangan:Listrik()/Petromak()/Lampu Tempel() Bahan bakar:gas()/minyak tanah()/kayu (arang)() Sumber air:pam(6)/sumur bor(5)/ Sumur(4)/Mata air()/air hujan()/sungai() MCK:Kamar mandi sendiri(4)/ Kamar mandi umum()/ 4. Paling miskin (<80 kg beras) 5. Tidak miskin ( >00% dari total pengeluaran sembako) 6. Miskin (6-00%) 7. Miskin sekali (75-5%) 8. Paling miskin (<75%). Permanen (skor = 5-). Semi permanen (skor = 0-4). Non permanen (skor = 5-9). Lengkap (skor = -7). Cukup (skor = 4-0). Kurang (skor = 7-) Sungai/Laut()/Kebun() 5. Kesehatan anggota rumah tangga. Bagus (<5% sering sakit). Cukup (5%-50% sering sakit). Kurang (>50% sering sakit) 6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis dan paramedis (termasuk didalamnya kemudahan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan obat-obatan: Jarak RS terdekat (0km)(4)/(0,0-km)()/(>km)() Jarak ke Poliklinik:(0km)(5)/(0,0-km)()/(>km)()/missing() Biaya Berobat: Terjangkau()/ Cukup terjangkau()/ Sulit terjangkau() Penanganan berobat: Baik()/ cukup()/ Sulit() Alat Kontrasepsi:Mudah didapat()/ Cukup didapat()/ Sulit didapat() Konsultasi KB:Mudah()/ Cukup()/ Sulit() Harga Obat-obatan:Terjangkau()/ Cukup()/ Sulit terjangkau() 7. Kemudahan memasukan anak ke jenjang pendidikan: Biaya sekolah:terjangkau()/ cukup()/ sulit() Jarak ke sekolah:(0km)(4)/(0,0-km)()/(>km)() Prosedur penerimaan:mudah()/cukup()/sulit() 8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi Ongkos dan biaya:terjangkau()/ Cukup()/ Sulit() Fasilitas kendaraan:tersedia()/cukup()/sulit() Kepemilikan:Sendiri()/Sewa()/Ongkos(). Mudah (skor = 8-4). Cukup (skor = -7). Sulit (skor = 8-). Mudah (skor = 8-0). Cukup (skor = 6-7). Sulit (skor = 4-5). Mudah (skor = 7-9). Cukup (skor = 5-6). Sulit (skor = -4) 9. Kehidupan beragama. Toleransi tinggi. Toleransi cukup. Toleransi rendah 0. Rasa aman dari gangguan kejahatan. Aman (tidak pernah mengalami gangguan kejahatan). Cukup aman (pernah mengalami tindak kejahatan). Kurang aman (seringmengalami tindak kejahatan). Kemudahan dalam melakukan olahraga. Mudah (sering olahraga). Cukup (cukup sering olahraga). Sulit (kurang olahraga) Sumber: BPS
8 .7 Batasan Penelitian Batasan yang digunakan dalam kegiatan penelitian yaitu: ) Wilayah penelitian adalah di PPN Palabuhanratu; ) Alat tangkap yang menjadi bahan kajian penelitian adalah payang yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu. ) Aspek yang menjadi kajian yaitu aspek teknik, aspek alokasi waktu kerja dan aspek kesejahteraan; 4) Aspek teknik meliputi deskripsi unit penangkapan payang, metode pengoperasian dan pendugaan produktivitas alat tangkap; 5) Musim penangkapan yang digunakan adalah musim ikan dan tidak musim ikan; 6) Aspek alokasi waktu kerja meliputi curahan waktu kerja melaut dan non melaut; 7) Aspek kesejahteraan meliputi karakteristik responden nelayan dan keadaan dari indikator kesejahteraan.
ALOKASI WAKTU KERJA DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN PAYANG DI PALABUHANRATU ANI RISMAYANI
ALOKASI WAKTU KERJA DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN PAYANG DI PALABUHANRATU ANI RISMAYANI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi. Penelitian berlangsung pada bulan Juli sampai dengan September 0.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan (sustainable development) yang dilakukan secara berencana dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menteri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhanratu merupakan salah satu kecamatan di daerah pesisir Teluk Palabuhanratu yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Lebih terperinciVII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha
VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Aspek Teknik 5.1.1 Unit penangkapan payang Unit penangkapan payang merupakan kesatuan dari tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Ketiga unsur tersebut
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2012, pengumpulan data dilakukan selama 2 minggu pada bulan Juli 2012. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian, ini dilaksanakan di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di
40 III. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan kuisioner, dengan populasi petani kopi di Kabupaten Lampung Barat. Secara rinci
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinci3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI
3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG IKAN SEGAR AIR TAWAR DI PASAR KIARACONDONG
ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG IKAN SEGAR AIR TAWAR DI PASAR KIARACONDONG Bangbang Prayuda*,Atikah Nurhayati** dan Walim Lili** *) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Payang Alat tangkap
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Payang Payang merupakan unit penangkapan ikan yang memiliki konstribusi terbesar dalam penyediaan stok ikan pada tahun 2011, yaitu sebesar 62,88% dari total volume
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah Pulaunya mencapai 17.506 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kurang lebih 60%
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Oktober 2013, pengambilan sampel sudah dilaksanakan di Pantai Patra Sambolo, Kecamatan Anyer Kabupaten
Lebih terperinciPETA LOKASI PENELITIAN 105
14 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cisolok,
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KEDELAI DI KECAMATAN JATIWARAS, KABUPATEN TASIKMALAYA, PROVINSI JAWA BARAT
ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KEDELAI DI KECAMATAN JATIWARAS, KABUPATEN TASIKMALAYA, PROVINSI JAWA BARAT (Analysis of Income and Household Welfare of Soybean Farmers
Lebih terperinciPOTRET TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYAIKAN DI CIGANJUR JAKARTA SELATAN
Sosiohumaniora - Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora ISSN 4-0903 : eissn: 2443-2660 POTRET TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYAIKAN DI CIGANJUR JAKARTA SELATAN Vol. 20, No., Maret 208: 39-44
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPERAN PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN RAWAI TUNA DI PPN PALABUHANRATU, SUKABUMI NURUL UTAMI RAHARJO
PERAN PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN RAWAI TUNA DI PPN PALABUHANRATU, SUKABUMI NURUL UTAMI RAHARJO DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling. Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015.
19 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015. B. Objek dan Alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia masih didominasi oleh perikanan rakyat dengan menggunakan alat tangkap yang termasuk kategori sederhana, tidak memerlukan
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan 3.3 Metode Penelitian
21 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan dan pengumpulan data di lapangan dilakukan pada Bulan Maret sampai dengan April 2009. Penelitian dilakukan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciPPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '
9 3 METODOLOGI PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada bulan Juli 00 hingga Januari 0 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Peta
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data
21 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2012, adapun tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kecamatan Juntinyuat
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan Data
3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Menurut Riduwan (2004) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap 2.1.1 Definisi perikanan tangkap Penangkapan ikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun 2009 didefinisikan sebagai kegiatan untuk memperoleh
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
14 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2012. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan April tahun 2012 sedangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya terkandung kekayaan hayati sumberdaya ikan, yang apabila potensi tersebut dikelola dengan baik,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhnratu merupakan daerah pesisir di selatan Kabupaten Sukabumi yang sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Sukabumi. Palabuhanratu terkenal
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan
28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. adalah orang
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Perikanan Tangkap 4.1.1 Armada Kapal Perikanan Kapal penangkapan ikan merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam melakukan kegiatan penangkapan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinci6 USAHA PENANGKAPAN PAYANG DI DESA BANDENGAN
40 6 USAHA PENANGKAPAN PAYANG DI DESA BANDENGAN Tujuan akhir dari usaha penangkapan payang di Desa Bandengan adalah meningkatkan kesejahteraaan nelayan bersama keluarga. Karena itu sasaran dari kegiatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data
19 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tinjauan lapang dilaksanakan pada bulan April tahun 2010 dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan September tahun 2010 di Kabupaten Cirebon. Pengolahan
Lebih terperinciGambar 2 Metode Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nelayan Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan. Para nelayan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah pesisir Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Penelitian
Lebih terperinci3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Sampel 3.5 Jenis Data yang Dikumpulkan
13 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan di PPN Palabuhanratu. Sebagai kasus dalam penelitian ini adalah kondisi perikanan yang berbasis di pelabuhan ini dengan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2011. Tempat penelitian berlokasi di Pelabuhan Perikanan Pantai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Mei 2012 dan bertempat di hutan Desa Pasir Madang, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat. 3.2. Alat dan Bahan
Lebih terperinciPanduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Panduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Subparameter/Variabel Informasi lanjutan Sumber data/metode Kondisi Geografis - Jarak tempuh lokasi penelitian dari pusat pemerintahan:
Lebih terperinciPETA LOKASI PENELITIAN 105
91 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei - Juni 2009 bertempat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. 106 20 ' 10 6 0 '
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 1. Sebaran jumlah koperasi di Pulau Sumatera berdasarkan provinsi, tahun
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Sebaran jumlah koperasi di Pulau Sumatera berdasarkan provinsi, tahun 2013...... 3 2. Sebaran jumlah koperasi di Provinsi Lampung berdasarkan status keaktifan per kabupaten/kota,
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2009 sampai dengan bulan April 2009 bertempat di PPI Kota Dumai, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM Metodologi penelitian ini menguraikan tahapan penelitian yang dilakukan dalam studi ini. Penggunaan metode yang tepat, terutama dalam tahapan pengumpulan dan pengolahan data,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kegiatan ini akan dilaksakan mulai Oktober 2016 Januari 2017, di
BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan ini akan dilaksakan mulai Oktober 2016 Januari 2017, di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Lokasi penelitian
Lebih terperinci6 ESTIMASI SUPPLY DAN DEMAND IKAN DI KOTA AMBON
103 6 ESTIMASI SUPPLY DAN DEMAND IKAN DI KOTA AMBON 6.1 Pendahuluan Penyediaan pangan masih merupakan masalah penting di Indonesia. Sumber daya manusia Indonesia perlu dibangun agar tangguh dan kuat, dari
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO
NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 56/10/72/Th. XVII, 1 Oktober 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 102,26 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama September
Lebih terperinciTINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN TRAMMEL NET DI KABUPATEN BANGKA SELATAN OCTA FRIDA SANIA
TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN TRAMMEL NET DI KABUPATEN BANGKA SELATAN OCTA FRIDA SANIA DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 04
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perikanan purse seine di pantai utara Jawa merupakan salah satu usaha perikanan tangkap yang menjadi tulang punggung bagi masyarakat perikanan di Jawa Tengah, terutama
Lebih terperinci4 TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN.1 Pendapatan dan Konsumsi Rumah Tangga Pendapatan dan konsumsi rumah tangga merupakan indikator kesejahteraan penting yang dikeluarkan oleh BPS (1991) dalam mengukur tingkat
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian pengaruh periode hari bulan terhadap hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan bagan tancap dilakukan selama delapan bulan dari bulan Mei 2009 hingga Desember
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Panel Maret, 2008
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Panel Maret, 2008 ABSTRAKSI Susenas Panel 2008 merupakan tahun pertama dari paket Susenas Panel 2008-2010. Rumah tangga sampelnya merupakan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Jenis dan Sumber Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan data dilakukan di wilayah Teluk Jakarta bagian dalam, provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Agustus 2010 dan Januari
Lebih terperinciStudi Penentuan Kriteria Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Regional, 1998
BADAN PUSAT STATISTIK Studi Penentuan Kriteria Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Regional, 1998 ABSTRAKSI Sampai saat ini, BPS baru menyajikan kriteria penduduk miskin yang secara operasional tidak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 09/02/72/Th. XVIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Januari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,37 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Januari
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat, secara geografis terletak di antara 6 0.57`- 7 0.25`
Lebih terperincidikonsumsi (termasuk kebutuhan pangan dan non pangan).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi penduduk Indonesia pengeluaran untuk kebutuhan keluarga masih mengambil bagian terbesar dari seluruh pendapatan keluarga. Peningkatan proporsi pengeluaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Secara umum usaha perikanan tangkap dapat dibedakan berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan, antara lain gill net, payang, dogol, pancing tonda, dll,
Lebih terperinciPenyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten, 2014 ABSTRAKSI Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel
37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciKEMISINAN DAN STRATEGI MENANGGULANGI KEMISKINAN
KEMISINAN DAN STRATEGI MENANGGULANGI KEMISKINAN Kemiskinan dan strategi menaggulangi Pengertian Prof Mubyarto Batasan BPS Ukuran BPS Menghitung jumlah penduduk miskin dan Desa miskin Strategi menaggulangi
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka pemikiran metodologi penelitian.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Keberadaan hutan dan masyarakat sekitar hutan secara langsung atau tidak langsung sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Taman Nasional Gunung Halimun
Lebih terperinciBoks 2. Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya
Boks Pola Pembentukan Harga dan Rantai Distribusi Beras di Kota Palangka Raya Pendahuluan Salah satu komoditas yang memiliki kontribusi besar bagi inflasi Kota Palangka Raya adalah beras. Konsumsi beras
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kota Serang 4.1.1 Letak geografis Kota Serang berada di wilayah Provinsi Banten yang secara geografis terletak antara 5º99-6º22 LS dan 106º07-106º25
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai September 2010. Pengambilan data lapangan dilakukan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, sejak 21 Juli
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 18/03/72/Th. XVIII, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Februari 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,75 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Februari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu dengan
METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu dengan pertimbangan bahwa daerah dipilih secara cermat agar sesuai dengan kondisi yang
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
25 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di PPI Muara Angke Jakarta karena PPI Muara angke berperan penting dalam pemasaran hasil tangkapan di Jakarta (Gambar 1).
Lebih terperinciSurvei Nilai Tukar Petani dengan Metode Nilai Produksi (NP), 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Nilai Tukar Petani dengan Metode Nilai Produksi (NP), 2014 ABSTRAKSI Data harga produsen sektor pertanian berguna untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani (It)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 27/05/72/Th. XVIII, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama April 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 96,52 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama April 2015
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 39/07/72/Th. XVIII, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Juni 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,62 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Juni 2015 sebesar
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu butir yang tercantum dalam pembangunan milenium (Millenium Development Goals) adalah menurunkan proporsi penduduk miskin dan kelaparan menjadi setengahnya antara tahun
Lebih terperinciEFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)
EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 212
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Nelayan Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Mei 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 96,70 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Mei 2015 sebesar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciLokasi penelitian di UPPPP Muncar dan PPN Pengambengan Selat Bali (Bakosurtanal, 2010)
37 3 METODOLOGI UMUM Penjelasan dalam metodologi umum, menggambarkan secara umum tentang waktu, tempat penelitian, metode yang digunakan. Secara spesifik sesuai dengan masing-masing kriteria yang akan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 32/06/32/Th XIX, 2 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI MEI SEBESAR 103,94 (2012=100) Nilai Tukar Petani
Lebih terperinciA N A L I S I S D A N F A K T O R - F A K T O R Y A N G RUMAH TANGGA MASYARAKAT NELAYAN
A N A L I S I S D A N F A K T O R - F A K T O R Y A N G MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT NELAYAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program
Lebih terperinciSurvei Beban Responden, 2013
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Beban Responden, 2013 ABSTRAKSI Kualitas data yang dihasilkan harus memenuhi standar kompilasi data yang dapat diterima secara internasional, dapat diakses dengan mudah oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciSurvei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 23/05/32/Th XIX, 2 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL SEBESAR 102,87 (2012=100) Nilai Tukar Petani
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi terletak di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 0 57-7 0 25 Lintang
Lebih terperinciSurvei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Pengumpulan Data
17 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2009 bertempat di PPN Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Lampiran 1). 3.2 Bahan
Lebih terperinciSTUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG
Riptek, Vol.2, No.2, Tahun 2008, Hal.: 1 6 STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Unisbank Semarang Abstrak Kemiskinan sampai saat ini masih menjadi
Lebih terperinci