3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
|
|
- Budi Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 . METODE PENELITIAN.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d peraran Pulau Pas, Kabupaten Kepulauan Selayar dar bulan Aprl sampa Me 1. Dar sudut pandang geograf, Kabupaten Kepulauan Selayar berada dujung palng selatan Sulawes Selatan. Daerah n dkenal dengan sebutan Kabupaten Martm yang memlk banyak gugusan pulau-pulau dengan poss sektar Lntang Selatan dan Bujur Tmur yang berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba d sebelah Utara, Laut Flores d sebelah Tmur, Laut Flores dan Selat Makassar d sebelah Barat dan Propns Nusa Tenggara Tmur d sebelah Selatan. Dengan banyaknya gugusan pulau yang ada ± 1 buah, wlayah n djadkan salah satu andalan untuk menghaslkan komodtas unggulan yang berasal dar laut. Peta lokas peneltan dapat dlhat pada Gambar. Peneltan dlakukan pada 5 stasun pengamatan selama 1 bulan. Stasun I (Dermaga) d tanjung sebelah utara pulau Pas dan berada dsektar pemukman (Dusun Gusung Tmur). Terumbu karang seluas ± 1 m hdup berdampngan dengan lamun pada kedalaman 1- m sehngga ddapat beberapa pung karang mat d dalam komuntas lamun. Pada peraran n juga terdapat KJA (Keramba Jarng Apung) dan KJT (Keramba Jarng Tancap) yang dbuat nelayan untuk memelhara kan. Stasun II d peraran Dusun Gusung Barat yang berdekatan dengan Dusun Gusung Lenguk. Peraran n merupakan jalur transportas laut bak bag nelayan maupun bag masyarakat. Peraran n sangat landa sehngga hamparan lamunnya mencapa ± 1 km dar panta kearah laut dengan kedalaman mencapa.5 m. Hamparan terumbu karang yang cukup luas dtemukan pada kedalaman ± m setelah komuntas lamun tersebut. D peraran n juga dtemukan beberapa pohon mangrove. Terdapat lebh dar 7 buah Sero (Penjebak kan) yang semuanya tersebar pada peraran Dusun Gusung Barat dan Dusun Gusung Lenguk. Stasun III d sebelah tmur Dusun Gusung Barat atau d sebelah selatan Stasun I (Darmaga). Peraran n memlk pessr yang tdak berpenghun dan terdapat Ekosstem mangrove yang cukup luas.
2 Stasun IV Memlk Peraran yang berombak dan tdak berpenghun. D pessrnya banyak terdapat batu karang besar. Dperaran n tdak terdapat KJA, KJT dan Sero dsebabkan perarannya dalam dan berombak. Aktvtas masyarakat pun tergolong sedkt. Stasun V berada d sebelah Selatan Pulau Pas dan merupakan Zona Kawasan Konservas Laut Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. Peraran n memlk panta yang terdr dar pasr puth halus dan batu-batu karang besar yang menghas peraran n dan memlk hamparan terumbu karang yang sangat. Gambar habtat masng-masng stasun dapat dlhat pada Lampran 1.. Bahan dan Alat Peneltan Bahan yang dgunakan dalam peneltan n adalah kan terumbu karang, lamun, alkohol 7% dan formaln 1%, Alat yang dgunakan melput: perahu, mn trawl, peralatan skndvng (masker selam, snorkel, fn), rol meter, tal nylon, rangka kuadrat, tmbangan, papan pengukur panjang kan, termometer, refraktometer, ph-meter, DO-meter, Turbdmeter, current meter, scalpel dan pnset.. Prosedur Peneltan Pengamblan contoh lamun untuk dentfkas jens dlakukan satu kal d setap stasun peneltan setelah dlakukan pengukuran terhadap persen penutupan dan kerapatan tegakan. Pengamblan contoh kan dlakukan sebanyak satu kal masng-masng pada sang dan malam har d setap stasun peneltan. Sementara kualtas ar yang dukur d lapangan dambl bersamaan dengan pengamblan contoh kan...1 Struktur Komuntas Lamun Gambaran sebaran, penutupan, kerapatan dperoleh dengan metode transek lnear kuadrat (Harrson n Phllps & McRoy 1; Englsh et al. 14). Pada masng-masng stasun dtetapkan tga buah gars transek yang tegak lurus terhadap gars panta sejauh 15 m ke arah laut tergantung dar luasan padang lamun. Jarak antar transek sejauh 5 m. Masng-masng transek terdr dar empat kuadrat.
3 BT S elay a r P e ta L oka s P en el t an P u la u P as K a b. Se l aya r N 5 IV II Gus ung Lenggu III T g. L a b u l a Pulau G us ung #Y P. P as T g. P a p a l a Kahuk ahu I T g. G o s o n g G os on g T m ur B T Ba la B O NT O H A R U Bangk ak a Leb o 5 W S Ska l a 1 : 1. K m Ketera ng an : Tut u pan la han/t pe sub strat : Ka rang C am p ur Pa sr Ke bun La m un C am pu r P as r Mangrov e Pa s r Pe m uk m an Te gal/ladang Te ru m bu K aran g Pe ta Insert : E Ba ta s KK LD Su nga G ars Pant a D aratan Se la yar 1 5 M aha rata Bontos nggu Poccam ba D ong kal a Tan aban 1 5 V Lem baga Stasun I Stasun III Stasun V Stasun II Stasun IV Gambar Lokas Peneltan (Sumber: dmodfkas dar Bakosurtanal 1, Peta Admnstras Kabupaten Kepulauan Selayar Peraran Pulau Pas Kabupaten Kepulauan Selayar.
4 4 Pengamatan lamun dlakukan pada luasan kuadrat berukuran 5 x 5 cm (yang terbag lag dalam grd berukuran 1 cm ) dengan nterval plot kuadrat berjarak m dsepanjang gars transek (Gambar 4) dan pengamblan sampel lamun dapat dlhat pada Lampran. Gambar 4 Skema pengamatan lamun. Seluruh bagan lamun (daun, batang dan akar/rzoma) pada setap stasun peneltan dpanen sebaga contoh, lalu dmasukkan ke dalam kantong plastk dan dber label. D laboratorum, contoh tersebut dbershkan dan dsortr menurut jens untuk dlakukan dentfkas. Identfkas jens lamun dlakukan menurut Den Hartog (17), Phllps & Menẽz (188), Tomasck et al. (17) dan Lenyon (186). Persentase penutupan lamun (jens atau populas) ddasarkan pada kuadrat dengan menggunakan kategor pertumbuhan menurut Sato & Atobe (17) n Englsh et al. (14)... Struktur komuntas kan Contoh kan dambl dengan menggunakan 1 set mn trawl dengan (ukuran panjang 5-7 m). Pengamatan kan juga dlakukan dengan cara snorklng. Ikan dtangkap dengan mn trawl sebanyak satu kal d masng-masng stasun pada sang dan malam har d hamparan lamun mula dar gars panta ke arah laut (Lampran ).
5 5 Contoh kan yang tertangkap setelah dsortr segera dmasukkan ke dalam larutan formaln 1%. Kemudan contoh kan ddentfkas, dhtung jumlahnya, dukur panjangnya (cm) dan dtmbang beratnya (g). Identfkas jens kan dlakukan menurut Munro (167), FAO (174), Sawada (18) Kuter & Tonozuka (1)... Parameter Fska-Kma Peraran Gambaran konds peraran dlakukan melput parameter fska dan kma peraran sepert tampak pada Tabel. Tabel Parameter Fska-Kma dan substrat peraran Parameter Satuan Metode dan Alat Pengamblan Kedalaman cm Tongkat ukur In stu Kecerahan cm Kepng Secch In stu Kekeruhan NTU Turbdmeter In stu Kecepatan arus m/s Bola ukur (currentmeter) In stu Suhu C Termometer n stu Salntas %o Refraktometer In stu Oksgen terlarut mg/l DO-meter In stu ph - ph-meter In stu Substrat - Ekman Grab In stu.4 Analss Data.4.1 Struktur komuntas lamun Untuk mengetahu konds padang lamun tersebut, dlakukan pengolahan data. Analss yang dlakukan adalah menghtung komposs jens lamun, menghtung frekwens jens dan frekwens relatf, menghtung kerapatan jens dan kerapatan relatf, menghtung penutupan jens dan penutupan relatf dan untuk menduga keseluruhan dar peranan suatu jens lamun dlakukan perhtungan ndeks nla pentng. a. Komposs Jens Untuk mengetahu komposs jens dlakukan dengan membandngkan antara jumlah ndvdu masng-masng jens dengan jumlah total ndvdu jens lamun yang dtemukan.
6 6 b. Frekwens dan Frekwens Relatf - Frekwens Jens (F) lamun menggambarkan peluang suatu jens dtemukan dalam ttk sampel yang damat. Perhtungan frekwens jens lamun mengacu pada Fachrul (7), sebaga berkut: F P P F P P = Frekwens jens ke- = Jumlah petak sampel tempat dtemukan jens ke- = Jumlah total petak sampel yang damat - Frekwens relatf (FR), yatu perbandngan antara frekwens jens ke- (F) dan jumlah frekwens untuk seluruh jens (Fachrul 7), sebaga berkut: FR F F FR F F = Frekwens Relatf = Frekwens jens ke- = Jumlah frekwens untuk seluruh jens c. Kerapatan - Kerapatan Jens (K), yatu jumlah total ndvdu jens dalam suatu unt area yang dukur. Kerapatan jens lamun dhtung dengan mengacu pada Fachrul (7), sebaga berkut: n K A K N = Kerapatan jens ke- = Jumlah total ndvdu dar jens ke- A = Luas area total pengamblan sampel (m ) - Kerapatan Relatf (KR), yatu perbandngan antara jumlah ndvdu jens dan jumlah total ndvdu semua jens (Fachrul 7), sebaga berkut:
7 7 KR n n KR n n = Kerapatan Relatf ke- = Jumlah ndvdu speses ke- = Jumlah total ndvdu semua jens d. Penutupan - Penutupan Jens (P), yatu luas area yang dtutup oleh jens lamun. Penutupan jens lamun dapat dhtung menggunakan metode Sato and Atobe (Englsh et al. 17), dengan rumus: ( M C f f) C = Penutupan jens lamun ke- (%) M F = Nla tengah kelas ke- = Frekwens (jumlah sub kuadrat yang memlk nla tengah yang sama) - Penutupan Relatf (PR), yatu perbandngan antara penutupan ndvdu jens ke- dan total penutupan seluruh jens. Penutupan relatf lamun dapat dhtung dengan rumus: PR = Penutupan jens ke- Penutupan seluruh jens e. Indeks Nla Pentng Indeks Nla Pentng (INP) (Brower et al. 1), dgunakan untuk menghtung dan menduga keseluruhan dar peranan jens lamun ddalam suatu komuntas. Semakn tngg nla INP suatu jens relatf terhadap jens lannya, semakn tngg peranan jens pada komuntas tersebut. Rumus yang dgunakan untuk menghtung INP adalah:
8 8 INP = FR + KR + PR INP = Indeks Nla Pentng FR = Frekwens Relatf KR = Kerapatan Relatf PR = Penutupan Relatf.4. Struktur komuntas kan Data kan yang dperoleh terdr dar jumlah ndvdu dan bobot basah dengan fokus analss ddasarkan pada jumlah ndvdu. Dan untuk mengetahu struktur komuntas kan dlakukan perhtungan dengan menggunakan beberapa ndeks sebaga berkut: a. Keanekaragaman jens Keanekaragaman jens menyatakan banyaknya jens (number of speses) dan banyaknya pembagan atau penyebaran ndvdu dalam tap jensnya. Untuk menyatakan keanekaragaman jens d dalam komuntas, maka salah satu cara yang palng umum untuk peneltan ekologs kelautan adalah dengan ndeks kekayaan jens/keragaman (rchness) Shannon-Wener (Krebs 18; Brower et al. 1; Kennsh 1). Indeks Shannon-Wener : ( H') S 1 ( n / N)log ( n / N) n = jumlah ndvdu jens ke- N = jumlah total ndvdu P = propors jumlah ndvdu jens ke- dar jumlah total Indvdu = n /N s = jumlah jens S 1 p log p b. Keseragaman jens Keseragaman jens yatu komposs ndvdu tap speses yang terdapat dalam komuntas (Krebs 18). Keseragaman jens ddapat dengan membandngkan ndeks keanekaragaman dengan nla maksmumnya, yatu :
9 Indeks keseragaman jens (E) : E = H / Hmax H' = ndeks keanekaragaman Shannon-Wener Hmax = Log S = ndeks keanekaragaman maksmum S = jumlah jens c. Domnans jens Indeks domnans jens dgunakan untuk memperoleh nformas mengena jens organsme yang mendomnas suatu komuntas pada tap habtat. Sebab dalam suatu komuntas tdak semua jens organsme mempunya peran yang sama pentngnya dalam menentukan alam dan gawa pada komuntas tersebut. Hanya ada sedkt jens saja yang merupakan pengendal utama (Krebs 18; Odum 171). Domnans jens menggunakan rumus: Indeks domnans Smpson (C): C S 1 ( n / N) S 1 p n = jumlah ndvdu jens ke- N = total nla kepentngan Nla ndeks domnans Smpson berksar antara - 1, dengan krtera sebaga berkut: C = ~, C = ~ 1, berart ddalam komuntas tdak ada jens yang domnan atau komuntas berada dalam keadaan stabl. berart ddalam komuntas ada domnas dar jens tertentu atau komuntas berada dalam keadaan tdak stabl. d. Kesamaan jens Jaccard (smlartas) Indeks kesamaan jens n dgunakan untuk mendetermnas perubahan komuntas menurut ruang dan waktu, yatu untuk mencar kesamaan antar lokas atau waktu berdasarkan komuntas speses yang menyusunnya. Dengan krtera (Maguran 187):
10 1 = Memlk kesamaan yang lengkap dmana suatu speses dengan speses lannya dentk = Tdak memlk speses yang sama Indeks Jaccard (Cj): Cj j ( a b j) J = jumlah jens yang terdapat dalam sampel A dan sampel B a = jumlah jens yang terdapat dalam sampel A, tdak dalam sampel B b = jumlah jens yang terdapat dalam sampel B, tdak dalam sampel A.4. Ekolog komuntas kan dan lamun Untuk menentukan dstrbus spasal-temporal karakterstk bofsk peraran pada setap stasun pengamatan dlakukan dengan cara mendeskrpskan parameter-parameter kualtas ar dengan stasun peneltan. Hubungan nteraks kan dengan habtatnya dan lamun dengan stasun peneltan maka dtelusur dengan menggunakan Analss Faktoral Koresponden (AFK) atau Corresponden Analyss (CA) (Legendre L & Legendre P 18; Bengen 18). Dar hasl Analss factoral Koresponden datas dengan menggabungkan haslnya maka, dstrbus kan terhadap kelmpahan lamun dapat devalus.
3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokas dan Waktu Peneltan dlaksanakan d Peraran Karang Lebar, Kepulauan Serbu, Jakarta. Stasun pengamatan tersebar pada tga ttk d peraran karang lebar yang danggap mewakl konds
Lebih terperinci3 METODE. Metode dan Desain Penelitian
10 3 METODE Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan dlaksanakan d kawasan hutan mangrove Cbako, Sancang terletak antara poss 7 42' 32.15" - 7 45' 32.15" LS dan 107 42'34.15"- 107 52'18.10" Bujur Tmur, dmana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokas dan Waktu Peneltan dlaksanakan d kawasan PT. Kencana Sawt Indonesa (KSI), Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat sebaga lokas pengamatan dan pengamblan data. Pengolahan
Lebih terperinciSTRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN PULAU PASI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR. Ralph Tuhumury 1 ABSTRACT
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN PULAU PASI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Ralph Tuhumury 1 1 Program Stud Buddaya Peraran, Fakultas Perkanan & Ilmu Kelautan Unyap ABSTRACT Seagrasses are marne
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
13 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan tempat Peneltan n dlaksanakan pada bulan Aprl sampa Jun 007 d ekosstem mangrove yang terdapat d pulau Lentea Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatob Sulawes
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
9 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d kawasan TNTN yang berbatasan dengan perkebunan kelapa sawt PT. Int Indosawt Subur Kecamatan Uku, Kabupaten Pelalawan, Propns
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciIV. METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat
IV. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Peneltan n dlaksanakan dar bulan Agustus 2008 sampa Agustus 2009, dawal dengan observas lapangan pada bulan Agustus 2008. Penyusunan rencana peneltan dlakukan dar bulan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
15 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Danau Sngkarak, Provns Sumatera Barat (Gambar 2). Untuk keperluan peneltan n dtentukan 3 (tga) stasun pengamblan contoh kan (Gambar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pengumpulan Data Data Vegetasi
15 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlaksanakan d hutan rakyat kayu bawang yang terdapat d tga Desa, yatu Desa Pasar Pedat d Kabupaten Bengkulu Tengah, Desa Sawang Lebar dan Desa Dusun
Lebih terperinciJurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 2 Nomor 1 Mei 2015
BIOEKOLOGI MANGROVE DAERAH PERLINDUNGAN LAUT BEBASIS MASYARAKAT DESA BLONGKO KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Joshan N.W. Schaduw Fakultas Perkanan dan Ilmu Kelautan,Unverstas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciMETODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.
METODE NUMERIK INTERPOLASI Interpolas Beda Terbag Newton Interpolas Lagrange Interpolas Splne http://maulana.lecture.ub.ac.d Interpolas n-derajat polnom Tujuan Interpolas berguna untuk menaksr hargaharga
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Lokasi penelitian adalah Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN
Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menmbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pntada maxma DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK (Food Habts of Pearl Oyster Pntada maxma n the Gulf of Sekotong, Lombok) ABSTRAK Kasful Anwar, Mozes Toelhere 2, Rdwan Affand
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag
BAB IV APLIKASI Pada bagan n akan dbahas bagamana contoh mengestmas parameter model yang dasumskan memlk karaterstk spasal lag sekalgus spasal error. Estmas dlakukan dengan menggunakan software Evews 3
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciPEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)
PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen
4 TINJAUAN PUSTAKA Kualtas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) tahun 2002, kualtas dartkan sebaga : (1) tngkat bak buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaan, kecakapan,
Lebih terperinci