KONSUMSI DAN PENGELUARAN ENERGI SISWA EALON TAMTAMA DAN BlNTARA REGULER KElURllPlad lpifantlpb MARlNlR ANGKATAN LAUT Dl SURABAYA, JAWW TIMUR
|
|
- Sucianty Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSUMSI DAN PENGELUARAN ENERGI SISWA EALON TAMTAMA DAN BlNTARA REGULER KElURllPlad lpifantlpb MARlNlR ANGKATAN LAUT Dl SURABAYA, JAWW TIMUR ANITA Oleh NUGRAHENI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 199 2
2 RINGKASAN.. ANITA NuGRAHENI. Konsumsi dan Pengeluaran Energi Siswa Calon Tamtama dan Calon Eintara Reguler Kejuruan infantri Marini r Angkatan iaut, dl :~urabaya, Jawa Timur (.Dl bawah bimbingan DJITENG RGEDJITO dan DIAH K. PRANADJI). Tujuan penelit~an ini untuk (1) mengamati konsumsi energi, (2) mengamati pengeluaran energi, (3) mempelajari keseimbangan antara konsumsi dan pengeluaran energi, (4) mengetahui tingkat konsumsi protein, vitamin C dan zat besi (Fe), serta Rasio Protein-Energi, (5) mempelajari hu- bungan tinykat konsumsi energi dengan ketahanan fisik pada siswa Pendidikan Calon Tamtama dan Calon Bintara Reguler Kejuruan Infantri Marinir Angkatan iaut. Data yang digunakaddalam penelitian ini adalah data prtrner dan data sekunder. Data primer meliputi data mengena? macam a&tivitas dan waktu yang diperlukan untuk melskuksn aktiv:tas, uniur, berat badan, tiny91 badan, dar? jurnlah rnakanan yang dikonsumsi. Da'ta sekunder meliputi macam aktivitas resmi siswa serta macam menu yang dlhidangkan. Data pengel uaran energi di hi tung berdasarkan jenis tal pengeluaran energi merupakan penjumlahan dari Energi Metabolisme Basai, energi aktivitas dan ESDA. Tingkat
3 ~~~ ~ ~- ~~ ~ - konsumsi energi diperoleh dengan membandingkan konsumsi energi dengan kecukupannya yang dihitung berdasarkan total pengeluaran energi. Kecukupan protein dihitung menurut FAO/WHO/UNU (1985) sedangkan kecukupan zat gizi lainnya dihitung berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (1988). Mutu rnakanan ditentukan dengan menghitung Rasio Protein-Energi menurut Hardinsyah dan Martianto (1988). Ketahanan Pisik ditentukan setelah dilakukan uji Naik Tu- run Bangku Havard. Pada siswa Catam rata-rata konsumsi energi 3784 Kalori, protein 104,l gram, zat besi 23,4 mg dan vitamin C 68 mg. Pada siswa Caba Reg rata-rata konsumsi energi 3444 Kalori, protein 96,O gram, zat besi 22,9 mg dan vitamin C 62 mg. Kecukupan energi yang dihitung dari pengeluaran ener- gi pada siswa Catam 4768 Kalori jauh lebih tinggi diban- ding kecukupan energi pada siswa Caba Se- dangkan kecukupan protein individu siswa Catam dan Caba hampir sama yaitu 63,2 gram untuk siswa Catam dan 63,l gram untuk siswa Caba. Tingkat konsumsi energi pada siswa Caba Reg 99,7 per- ~- ~- ~~ sen - - lebih siswa Catam 79,7 persen. Pada Catam tingkat konsurnsi pro- tein 166,2 persen, tingkat konsumsi zat besi 174,4 persen, tingkat konsumsi vitamin C 170,2 persen. Pada Caba Reg ti ngkat konsumsi protein 153,2 persen, ti ngkat konsumsi
4 zat besi 176,O persen, tingkat konsumsi vitamin C 155,6 persen. Rasio protein energi hi tung pada kedua kelompok sampel lebih tinggi dibanding rasio protein energi seharusnya. Rata-rata ketahanan fisik siswa Calon Bintara Reguler Kejuruan Infantri Marinir-AL 103,5 lebih baik di banding rata-rata ketahanan fisik siswa Calon Tamtarna Marinir-AL 96,9. Antara tingkat konsumsi energi dan ketahanan fisik pada Catarn tidak terdapat hubungan, sedang pada Caba Reg terdapat hubungan positif. Perbaikan cara pengolahan makanan, peningkatan higiene dapur, pengaturan waktu pernberian rnakanan.tarnbahan, dan penganekaragarnan pemasakan dapat dilakukan oleh institusi pendidikan. Catam hendaknya bisa menambah sendiri makanan dari gula sekitar 35 gram atau dari makanan jajanan yang padat energi untuk menambah kekurangan kalori.
5 KONSUMSI DAN PENGELUARAN ENERGI SISWA CALON TAMTAMA DAN BINTARA REGULER KEJURUAN INFANTRI MARINIR ANGKATAN LAUT,DI SURABAYA, JAWA TIMUR S K R I P S I Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor ANITA NUGRAHENI JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI, STATUS VITAMIN A DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR SETELAH MENDAPATKAN INTERVENSI SAYURAN SUMBER VITAMIN A
TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI, STATUS VITAMIN A DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR SETELAH MENDAPATKAN INTERVENSI SAYURAN SUMBER VITAMIN A (Studi Perbandingan di Desa Karangtengah dan Ciheulang Tonggoh, Kecamatan
Lebih terperinci"6%?.?,.',*.,-. ' < _. J 4 ; ;; 5 :.i.,.. WBUNGAN ALOKASI WAKTU DAN TINGKAT.. TANGGA YANG BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA
,...., i.. "6%?.?,.',*.,-. ' -, k < _. J f t ;.; 4 ; ;; 5 :.i.,.. WBUNGAN ALOKASI WAKTU DAN TINGKAT.. TANGGA YANG BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA N IBU RUMAH Oleh WILDA WELIS
Lebih terperinciKECUKUPAX ENERGI DAW PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAH PADA AKHIR PELITA Ill DAN PERKEMBANGAWNYA DAkAM PELlTA IV Dl PROPINSI JAMB1
KECUKUPAX ENERGI DAW PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAH PADA AKHIR PELITA Ill DAN PERKEMBANGAWNYA DAkAM PELlTA IV Dl PROPINSI JAMB1 -.,,- e i Oleh T E G U H JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciPE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN
PE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN ( Studi Kasus di Rumah Sakit Husada) Ole h I R A W A T I JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciPE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN
PE#VIELENGGBRABN MAKWHAN DAN TINGKWT KONSUMSI GlEl PASllEEV RAWWT MGIEIWP PADA BEBERAPA KELAS PEWAWATAN ( Studi Kasus di Rumah Sakit Husada) Ole h I R A W A T I JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciLATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUAEGA DAN STATUS GlZl BALITA PUS PESERTA KB DAN PUS TlDAK PESERTA KB
LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUAEGA DAN STATUS GlZl BALITA PUS PESERTA KB DAN PUS TlDAK PESERTA KB (Studi Kasus di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali) Oleh I GUST1
Lebih terperinciLATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUAEGA DAN STATUS GlZl BALITA PUS PESERTA KB DAN PUS TlDAK PESERTA KB
LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI KELUAEGA DAN STATUS GlZl BALITA PUS PESERTA KB DAN PUS TlDAK PESERTA KB (Studi Kasus di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali) Oleh I GUST1
Lebih terperinciRINGKASAN. ETY SUPARTINI. Pengaruh Intervensi Sayuran Wortel (Daucus
RINGKASAN ETY SUPARTINI. Pengaruh Intervensi Sayuran Wortel (Daucus carota L.) terhadap Status Vitamin A dan Morbditas Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi (Di bawah
Lebih terperinciKONSUMSI SERAT MAKANAN PADA MASYARAKAT GOLONGAN MENENGAH KE ATAS Dl PERKOTAAN. Oleh : ROSIANA PERMANASARI A
,,&/&7:< * 0; d" KONSUMSI SERAT MAKANAN PADA MASYARAKAT GOLONGAN MENENGAH KE ATAS Dl PERKOTAAN (Studi Kasus di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor, Jawa Barat) Oleh : ROSIANA
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciEVALUASl KONSUMSl MAKANAN VEGETARIAN DAN NON-VEGETARIAN
EVALUASl KONSUMSl MAKANAN VEGETARIAN DAN NON-VEGETARIAN Oleh : Sib1 ROSYlDAH A 250437 JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGW FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993 SIT1 ROSYIDAH. Evaluasi
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciTERHADAP KECUKUPAN GIZl KARYAWAN
PERENCANAAN MENU DALAM PEPIGELOLAAN MWKWMAN INSTITUS1 DAM KBIMTRZBUSI MAKAMAH SIANG TERHADAP KECUKUPAN GIZl KARYAWAN Oleh IRAWATI AGUSTINA EFFENDI A. 250979 JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciTERHADAP KECUKUPAN GIZl KARYAWAN
PERENCANAAN MENU DALAM PEPIGELOLAAN MWKWMAN INSTITUS1 DAM KBIMTRZBUSI MAKAMAH SIANG TERHADAP KECUKUPAN GIZl KARYAWAN Oleh IRAWATI AGUSTINA EFFENDI A. 250979 JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman dan makanan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin menyadari akan pentingnya mengkonsumsi makanan
Lebih terperinciBerikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.
Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini. 2.1 Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA (Kasus di Desa Pasar Krui dan Desa Ulu Krui, Kecamatan Pesisir Tengah Krui,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA (Kasus di Desa Pasar Krui dan Desa Ulu Krui, Kecamatan Pesisir Tengah Krui,
Lebih terperinciA Oleh YQNNOVA EFFENDY
REANEKARAGANIAN, KBaANTlTAS DAN KUAhlTAS KONSUBUISI PAWCBB PEEIIIIIUBUK DI DESA TANGGULWIIIGIN, KEGAMATAN TEGALAMPEL, KABUPATEN BONDOWOSO, PROPINS1 JAWA TlMUR Oleh YQNNOVA EFFENDY A. 21 0384 JURUSAN OIZI
Lebih terperinciOleh FEBRlYANTl A
ANALISIS KERAGAMAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN RATA-RATA TINGKAT KONSUnFISI ZAT GlZl KELUARGA MlSKlN Dl DESA ClBlTUNG KULON, KECAMATAN PAMIJAHAN, KABUPATEM BOGOR Oleh FEBRlYANTl A 30.0873 JURUSAN GlZl
Lebih terperinciOleh FEBRlYANTl A
ANALISIS KERAGAMAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN RATA-RATA TINGKAT KONSUnFISI ZAT GlZl KELUARGA MlSKlN Dl DESA ClBlTUNG KULON, KECAMATAN PAMIJAHAN, KABUPATEM BOGOR Oleh FEBRlYANTl A 30.0873 JURUSAN GlZl
Lebih terperinci"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain".
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain". ( Q.S. Alam Nasyrah, 94:7 ) "Sekecil apapun, yang namanya harapan akan dikejar orang. Harapan
Lebih terperinci"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain".
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain". ( Q.S. Alam Nasyrah, 94:7 ) "Sekecil apapun, yang namanya harapan akan dikejar orang. Harapan
Lebih terperinci30 keluarga. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan
i - A: i! KOltilSUMlSl VITANIIH A ANAK BALITA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEIVIPEHGARIOHIWA Dl DESA TUNGKOP, KECAMATWN DARUSSALAM KABUPATEM ACEH BESAR, PROVINSI DAERAH BSTIMEWA ACEH Oleh : N I L A W A T I JURUSAN
Lebih terperinciDB DESA PAMQTWN, KECAMATAN DAMPIT, KABUPATEN MALANG
RAGAM KB)NSUMSB JEMlS BAHWN MAKANAN DAN KECUKUPAM Giza KEBUARGA PEVANI MISKIN DAN TIDAK M~SK~N DB DESA PAMQTWN, KECAMATAN DAMPIT, KABUPATEN MALANG PROPINS! JAWA TlMUR JURUSAN GIZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciDB DESA PAMQTWN, KECAMATAN DAMPIT, KABUPATEN MALANG
RAGAM KB)NSUMSB JEMlS BAHWN MAKANAN DAN KECUKUPAM Giza KEBUARGA PEVANI MISKIN DAN TIDAK M~SK~N DB DESA PAMQTWN, KECAMATAN DAMPIT, KABUPATEN MALANG PROPINS! JAWA TlMUR JURUSAN GIZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Bab KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN... iv vi vii viii x xii xiii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi
Lebih terperinciApakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?
Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat
Lebih terperinciOleh. ENDANG SUSlLOWATI
PERANAN ISTERI DAM ANGGOTA RUMAHTANGGA LAINNYA DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN PANDEGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN I(0NSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA STATUS GlZl BALITA Dl OESA SIRNOBOYO, KEGAMATAN PACITAN,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciANALISIS SITUASI PANGAN DI KABUPATEN DIll TIMOR TIMUR
ANALISIS SITUASI PANGAN DI KABUPATEN DIll TIMOR TIMUR OIeh EMAN SUMARNA JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERT ANIAN BOGOR 1986 R1NGKASAN EMAN SUMARNA. Analisis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciOleh. ENDANG SUSlLOWATI
PERANAN ISTERI DAM ANGGOTA RUMAHTANGGA LAINNYA DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN PANDEGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN I(0NSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA STATUS GlZl BALITA Dl OESA SIRNOBOYO, KEGAMATAN PACITAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu pondok pesantren. Sebagian besar dari jumlah santri merupakan usia remaja. Menurut Soetjiningsih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciSERTA KEADAAN KONSUMSI DAN HlBBUNGANMVA
SUMBANGAN PEBERNAKBLR SAP1 PERAH BERWABAP PEMDAPATAIV, SERTA KEADAAN KONSUMSI DAN HlBBUNGANMVA DENGABQ STATUS 6121 ANAK BALITA JURUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAUA KELUAROA FAKULTAS PERTANlAN INSTITUT
Lebih terperinciTIMUR KOTAMADYA BOGOR. Dibawah bimbingan Hardinsyah, selaku Ketua
RINGKASAN Meitycorfrida Mailoa. PENGEMBANGAN CARA SEDERHANA PENILAIAN MUTU GIZI MAKANAN BU HAMIL DI KECAMATAN BOGOR TIMUR KOTAMADYA BOGOR. Dibawah bimbingan Hardinsyah, selaku Ketua komisi pembimbing,
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA
SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO
1 HUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciPOLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA
POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi Kasus di Desa Ke Kecarnatan Kedung Halang, oleh : Endang Maswaty SYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciKeterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.
5.1 TAKARAN SAJI Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi. 5.1.1 Pengertian a. Takaran saji adalah jumlah produk pangan yang biasa dikonsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan keterbukaan untuk mendapatkan pengetahuan
Lebih terperinciPEMBUATAM BAHAN MAKANAN GAMPURAN BERAS - UBI JALAR - KECAMBAH KAGANG HlJAU. Oleh ELIZABETH ARTANTRI KENCANANINGRUM
/3q 2- tl3. 2" PEMBUATAM BAHAN MAKANAN GAMPURAN BERAS - UBI JALAR - KECAMBAH KAGANG HlJAU DAM HASll OLAHNYA SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA Oleh ELIZABETH ARTANTRI KENCANANINGRUM JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didapat melalui internet. Terdapat berbagai laman web yang menyediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat membantu kehidupan manusia di berbagai bidang. Informasi menjadi lebih mudah didapat melalui internet. Terdapat
Lebih terperincii b : C : Sosial Ekonomi Perikanan (SEI) Judul
Judul Narna Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi :Perilaku Konsumsi Rumah Tangga Pegawai BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Bogor Terhadap lkan Asin : Ita Nuryati : C04496022 : Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciSKRIPSI KADAR DAN KETERSEDJAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL NUSA TENGGARA BARA T, SULAWESI DAN TIMOR -TIMUR. Oleh: Wiralis F 31.
! SKRIPSI KADAR DAN KETERSEDJAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL NUSA TENGGARA BARA T, SULAWESI DAN TIMOR -TIMUR Oleh: Wiralis F 31. 1993 1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berakhir pada usia 19 tahun (Proverawati, 2010) Remaja adalah kelompok yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Menengah Atas (SMA) tergolong usia remaja yang merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang berawal dari usia 10 tahun dan berakhir pada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nugget Ayam Bahan pangan sumber protein hewani berupa daging ayam mudah diolah, dicerna dan mempunyai citarasa yang enak sehingga disukai banyak orang. Daging ayam juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Gaya hidup sehat harus diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara agar kesehatan
Lebih terperinciOleh : DlNA RATNA SARI A
STRATEGI KELUARGA DALAM MENANGGULANGI NAIKNYA HARGA PANGAN UNTUK KONSUMSI BALITA (Kasus di Desa Pangkalan Jati, Kecamatan Limo, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) Oleh : DlNA RATNA SARI A 30.0370 JURUSAN
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurang persediaan pangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh manusia guna memenuhi asupan gizi dan sebagai faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Salah satu
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Status gizi yang baik merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi yang baik dapat dicapai dengan memperhatikan pola konsumsi makanan terutama energi, protein, dan zat gizi mikro. Pola konsumsi makanan harus memperhatikan
Lebih terperinciSTATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN
Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mata Kuliah (Pilihan): Ilmu Gizi 2 SKS STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN Kompetensi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh VIKA YUNIATI J 300 101
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar ~elakang Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan kebutuhan pangan. Kebutuhan tersebut tidak hanya dalam jumlah tetapi dalam kualitasnya. Kualitas
Lebih terperinciOleh YUVl SlSWATl. Kecamatan Cicendo, Kotamadya Bandung, Jawa Barat ) ( Studi Kasus di SMA Negari Cimindi, Kelurahan Sukaraja, JURUSAN GlZl
( Studi Kasus di SMA Negari Cimindi, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kotamadya Bandung, Jawa Barat ) Oleh YUVl SlSWATl - JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN lnstltut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya
Lebih terperinci8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN
8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN 8.9.1 Ketentuan tentang pencantuman vitamin, mineral dan zat gizi lain mengikuti ketentuan tentang pencantuman zat gizi yang berada dalam kelompok tersebut. 8.9.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat baik dari segi sosial,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia merupakan pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat baik dari segi sosial, politik, ekonomi, budaya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi atau anak yang optimal. Sejak lahir bayi hanya diberikan ASI hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan yang dapat dipakai untuk mengukur keberhasilan suatu bangsa dalam membangun sumberdaya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI GlZl KELUARGA PADA PETERNAK PEMlLlK LAHAN DAN PETERNAK TANPA LAHAN
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI GlZl KELUARGA PADA PETERNAK PEMlLlK LAHAN DAN PETERNAK TANPA LAHAN (Stud] Kasus Dl Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten
Lebih terperinciIMAS YUNINGSIH. JURUSAN QlZf MASYARAKGT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN. INSTITUT PEFPTANlAN BOGOR
TELAAHAN KEiERSEDlAAN PANGRM DAN KDNSUMSl PANGAN KELURRGR D I DESR,HEGARMANAH, PERWAK! LBM GI GANTAYAN, KEGAMATAM CiBADAK, KABBEPATEH SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT 0 ) o h : IMAS YUNINGSIH JURUSAN QlZf
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsumsi Energi dan Protein 1. Energi Tubuh memerlukan energi sebagai sumber tenaga untuk segala aktivitas. Energi diperoleh dari makanan sehari-hari yang terdiri dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menerapkan pola hidup sehat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Hidup dengan cara sehat sangat baik untuk kesehatan
Lebih terperinciProgram Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun
70 KUESIONER PENGUMPULAN DATA PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ASUPAN SARAPAN ANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU GIZI DENGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER DATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami berbagai tanaman komoditas pangan sehingga dapat menghasilkan bermacammacam produk pangan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciTELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT
)d-/'?k"l "e- TELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT Oleh MARTINI MARKUM A. 25.1662 JURUSAN GIZl MASYARAKAT
Lebih terperinciTELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT
)d-/'?k"l "e- TELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT Oleh MARTINI MARKUM A. 25.1662 JURUSAN GIZl MASYARAKAT
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN SKRIPSI... iv SURAT PERNYATAAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING PADA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING PADA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH HARAFANI IMANNANDA E10013238 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya akan hasil sumber daya alam. Salah satu hasilnya adalah umbi-umbian, salah satunya adalah singkong yang mempunyai potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya belum sesuai dengan kebutuhan balita. zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi sangat penting bagi kehidupan. Kekurangan gizi pada balita dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan, rawan terhadap penyakit,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
Lebih terperinciKETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN
KETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN (Studi Kasus di Desa Sukasari. Kecamatan Cilaku, dan Kelurahan Bojong Herang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Propinsi
Lebih terperinciKETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN
KETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN (Studi Kasus di Desa Sukasari. Kecamatan Cilaku, dan Kelurahan Bojong Herang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Propinsi
Lebih terperinciTEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN JILID 2
Liswarti Yusuf, dkk. TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gemuk adalah anak yang sehat merupakan cara pandang yang telah dibangun sejak lama oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Asupan nutrisi yang tidak seimbang akan mengakibatkan anak kependekan, kekurusan, maupun kegemukan. Anggapan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
23 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Karakteristik contoh meliputi usia, pendidikan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, riwayat kehamilan serta pengeluaran/bulan untuk susu. Karakteristik contoh
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN MAKANAN, TINGKAT KECUKUPAN DAN STATUS GIZI PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR.
PENYELENGGARAAN MAKANAN, TINGKAT KECUKUPAN DAN STATUS GIZI PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR Temu Salmawati PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinci