BAB 2 LANDASAN TEORI. penjuru dunia guna melakukan pertukaran informasi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. penjuru dunia guna melakukan pertukaran informasi."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Pengertian Internet Menurut Turban (2003, p200) internet adalah sebuah interkoneksi jaringan yang besar dari jaringan-jaringan komputer dan komputer-komputer diseluruh penjuru dunia guna melakukan pertukaran informasi. Menurut Mcleod (2001, p222) internet adalah sekumpulan jaringan yang dapat saling berhubungan. Jadi dapat disimpulkan dari dua kutipan diatas bahwa internet adalah jaringan komputer yang berada di seluruh dunia yang saling terhubung guna melakukan pertukaran informasi Manfaat Internet Menurut Chaffey et al. (2000, pp7-10) ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh lewat pemanfaatan internet dalam bisnis, yakni: Pemasaran menjadi lebih luas. Biaya operasional secara signifikan dapat diminimalkan Pencarian dan pendistribusian informasi lebih mudah, sehingga komunikasi internal-eksternal menjadi lebih efisien. Mendukung layanan pelanggan tanpa batasan lingkup geografis dan waktu. Kegiatan pengontrolan menjadi lebih mudah

2 Menghadirkan citra publik yang lebih baik Komponen Internet World Wide Web (WWW) Menurut Mcleod (2001,p75), adalah ruang informasi di internet, tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui skema alamat yang unik. Tujuan dari web adalah untuk menciptakan suatu lingkungan penggunaan yang nyaman bagi user. Dalam web berlangsung berbagai aktivitas seperti , usenet news, chat dan sebagainya. Pelacakan web dilakukan dengan memasukan alamat URL (Uniform Resource Locater) yang dimiliki oleh setiap web Transsmision Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Menurut Oz (2002, pp23-24) adalah protokol yang menentukan bagaimana komputer satu dengan komputer yang lainnya berhubungan, mengirim dan menerima informasi di internet. TCP menetukan komunikasi antar berbagai komputer di internet, sedangkan IP menetukan bagaimana data dikirim dari komputer satu ke komputer yang lainnya Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Menurut Sutarman (2003, p5) adalah protokol yang menentukan aturan untuk web browser dalam me-retrieve suatu dokumen oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser. 2.2 Sistem Pengertian Sistem Menurut O Brien & Marakas (2008, p24) sistem adalah sekelompok yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

3 menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem memiliki tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu: 1. Input, melibatkan penangkapan dan perakitabn berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses.. 2. Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. 3. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dengan melalui 3 tahap yaitu: input, proses, dan output Pengertian Informasi Menurut Haag et al. (2005, p6), informasi adalah suatu data yang sederhana yang memiliki arti tertentu dalam suatu konteks yang spesifik. Informasi juga berupa data yang telah diproses dengan cara tertentu atau dipresentasikan kedalam bentuk yang lebih berarti. Menurut Whitten, et al. (2004, p27), informasi adalah data yang telah diproses menjadi lebih bermakna. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti kepada penerimanya. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dengan cara tertentu sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi penerima atau penggunanya.

4 2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling terikat yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengontrolan dalam sebuah organisasi. Menurut O Brien dan Marakas (2008, p4), sistem informasi dapat merupakan kombinasi dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Ada beberapa fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O Brien dan Marakas (2008, p23), yaitu: 1. Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian keuangan, akutansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia. 2. Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan. 3. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis. 4. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan strategic dalam menghadapi persaingan global. 5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis masa kini.

5 2.2.4 Pengertian Rich Picture Rich Picture menurut Mathiassen et al. (2000, p26), merupakan gambaran informasi mengenai situasi yang digambarkan melalui illustrasi. Rich picture memiliki fokus pada aspek penting pada situasi yang digambarkan. Dalam menggambar rich picture, awalnya kita perlu menggambar seluruh entitas penting seperti orang, objek-objek, organisasi, peran maupun tugas. 2.3 Pemasaran Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2007, Jilid 1, p6), pemasaran suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Coupey (2001, p38), pemasaran dapat dijelaskan sebagai sekumpulan dari kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memelihara pertukaran. Menurut Strauss dan Frost (2009, p8) dan Asosiasi Pemasaran Amerika (Coupey, 2001, p14), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, ide menentukan harga, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan organisasi dan individu Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008, pp9-12), terdapat lima konsep yang dapat dijadikan sebagai landasan bagi suatu organisasi untuk melaksanakan strategi pemasaran, diantaranya:

6 1. Konsep produksi Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan lebih memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Oleh karena itu, manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efesiensi produk dan cakupan distribusi yang luas. 2. Konsep produk Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan lebih memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. Oleh karena itu, manajemen harus mencurahkan perhatiannya terus menerus pada perbaikan dan pengembangan mutu produk. 3. Konsep penjualan Konsep ini beranggapan bahwa konsumen enggan membeli produk, sehingga perlu didorong untuk membeli, terkecuali suatu perusahaan menjalankan usaha seperti promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian. 4. Konsep pemasaran Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan, keinginan pasar, serta memberi kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya. Konsep ini bersandar pada empat pilar utama, yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinir dan keuntungan.

7 5. Konsep pemasaran bersifat sosial Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, serta kepentingan pasar dan memenuhinya secara lebih efeftif dan efisien dibandingkan pesaingnya, dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini membutuhkan keseimbangan antara keuntungan perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kepentingan umum. 2.4 Model Lima Kekuatan Porter Menurut David (2009, pp ), hakikat persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan, yaitu: 1) Persaingan Satu Industri Tekanan persaingan berasal dari dorongan untuk meraih dan bersaing dan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam pasar, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk/jasa, jumlah biaya tetap, kapasitas, tingginya hambatan untuk keluar. 2) Produk Substitusi Produk substitusi adalah barang yang tampilannya berbeda namun dapat memuaskan kebutuhan yang sama sebagai produk lainnya. Apabila harga barang substitusi jauh lebih rendah dibanding produk yang disubstitusi, ini akan mempengaruhi keadaan pasar. 3) Daya Tawar Menawar Pembeli Tekanan persaingan berasal dari proses kolaborasi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual. Pembeli jika ada beberapa faktor seperti:

8 Pembeli membeli dalam porsi besar akan produk dari penjual. Pembeli memiliki potensi melakukan integrasi ke belakang dengan memproduksi sendiri produk yang diinginkan. Alternatif pemasok banyak karena produk merupakan barang standard dan tidak unik. 4) Pendatang Baru Tekanan persaingan berasal dari ancaman akan pesaing baru yang biasanya sangat bergairah untuk menarik pangsa pasar dan sumber daya yang penting. Ancaman dari pendatang baru bergantung dari adanya hambatan untuk masuk dan reaksi yang dihadapi pesaing yang sudah ada. Beberapa hambatan yang ada antara lain skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya peralihan (switching cost), akses ke jaringan distribusi, kebijakan pemerintah. 5) Daya Tawar Menawar dari Pemasok. Tekanan persaingan berasal dari proses koloborasi tawar-menawar antara pemasok dan penjual. Pemasok kuat apabila ada faktor-faktor sebagai berikut: Pemasok industri didominasi oleh sedikit perusahaan, tapi menjual ke banyak perusahaan. Produk / jasa unik dan biaya peralihan tinggi. Tidak ada barang substitusi.

9 Entry Barriers Economies of Scale Proprietary product differences Brand identity Switching cost Capital requirements Access to distribution Absolute cost and advantages Propietary learning curve Access to necessary inputs Propietary low-cost product design Government policy Espected retaliation Bergaining Power fo Suppliers Suppliers New Entrants Threat of New Entrants Industry competitors Bergaining Power fo Buyers Rivalry Determinants Industry growth Fixed (or strorage) cost/value added Intermittent overcapacity Product differences Brand identity Switching cost Concentrarion and balance Informational complexity Diversity of competitors Buyers Determinants of Suppliers Power Differentiation of inputs Switching cost of suppliers and firms in the industry Presence of subtitute inputs Supplier concentration Importance of folume to supplier Cost relative to total purchase in the industry Impact of inputs on cost or differentiation Threat of forward integration relative to threat of backward integration by Intensity Threat of Subtitutes Subtitutes Determinants of Subtitution Threat Relative price performance of subtitutes Swicthing cost Buyer propensity to Determinants of Buyers Power Bargaining Leverage Pric e Sensivity Buyer concentration Price/total purchase versus firm concentration product differences Buyer volume Brand identity Buyer switching costs Impact on quality/ relative on firm performance switching cost Buyer profits Buyer information Decision makers Gambar 2.1 Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Pearce dan Robinson 2000, p E-Marketing (Electronic Marketing) Pengertian E-Marketing Menurut Chaffey et al. (2000, p6), internet marketing dan internet basedmarketing dapat diartikan sebagai penggunaan internet dan teknologi digital yang berhubungan untuk mencapai tujuan marketing dan mendukung konsep marketing yang modern. Mohammed et al. (2003, p4), membagi definisi internet marketing menjadi lima komponen, yaitu:

10 1. Proses Ada tujuh tahap dari proses internet marketing yaitu: framing the market opportunity, formulating the marketing strategy, designing the customer experience, crafting the customer interface, designing marketing program, leveraging customer information through technology, dan evaluating the result of marketing program as a whole. Tujuh tahap tersebut harus dikoordinasi dan konsisten secara internal. 2. Membangun dan Memelihara Hubungan dengan Pelanggan Program pemasaran meliputi tiga tahap dalam membangun hubungan dengan pelanggan sasaran, yaitu: kesadaran, eksplorasi, dan komitmen. Tetapi tujuan dari internet marketing tidak hanya untuk membangun hubungan dengan pelanggan online, tetapi juga dengan pelanggan offline. 3. Online Internet marketing tentunya dilakukan secara online. Hal ini menunjang pemasaran bahwa keberadaan suatu website tidak hanya sebagai catalog online tetapi juga dapat berkomunikasi antara pelanggan dengan perusahaan. 4. Pertukaran Perubahan yang selalu terjadi harus dapat ditangani oleh para staf marketing. Teknologi yang kian cepat berubah membuat marketing haruslah dikelola sekreatif mungkin. 5. Kepuasan dari Kedua Belah Pihak Tujuan perusahaan di dalam pertukaran adalah untuk memberikan kepuasan pada kedua belah pihak. Kedua belah pihak ini diantaranya adalah antara

11 pelanggan dengan perusahaan, pemasok, dengan perusahaan, pemegang saham dengan perusahaan, karyawan dengan perusahaan. Jika sudah tercapai, maka pertukaran tersebut bias dikatakan seimbang Bauran Pemasaran Melalui Internet Menurut Mohammed et al. (2003, p13), elemen dari bauran pemasaran melalui internet terdiri dari lima elemen, yaitu : 1. Product (produk) Adalah layanan atau produk fisik yang ditawarkan oleh perusahaan untuk ditukarkan kepada para pelanggan melalui internet. 2. Pricing (harga) Adalah jumlah harga yang harus dibayar pelanggan apabila ingin membeli produk yang ditawarkan melalui internet. 3. Communication (komunikasi) Adalah aktivitas dalam pemasaran melalui internet yang menginformasikan tentang perusahaan atau produknya kepada satu atau lebih kelompok target pelanggan perusahaan. 4. Community (komunitas) Adalah sekumpulan hubungan yang terbentuk berdasarkan minat yang sama yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari anggotanya yang tidak bisa dicapai secara individual. 5.Distribution (tempat pemasaran) Adalah perpindahan konsep tempat pemasaran dari konsep offline, dimana pelanggan harus bertemu secara langsung (face-to-face) dengan penjual,

12 menjadi konsep online, dimana pelanggan dapat melakukan transaksi melalui monitor komputer (screen-to-face) dimanapun ia berada Tujuan E-Marketing Chaffey dan Smith (2008, p22), meringkas tujuan dalam e-marketing kedalam 5S Sell, Serve, Speak, Save dan Sizzle. - Sell Meningkatkan Penjualan : Dicapai melalui distribusi yang lebih luas kepada pelanggan yang tidak disediakan melalui layanan offline atau mungkin melalui jangkauan produk yang lebih luas daripada di toko atau harga yang lebih rendah dibandingkan dengan penyalur lain. - Serve Menambah Nilai : Dicapai dengan memberikan keuntungan yang lebih dengan online atau menginformasikan pengembangan produk melalui dialog online kepada pelanggan. - Speak Mendekatkan ke Pelanggan : Membuat komunikasi dua arah melalui website dan . - Save Menghemat Biaya: Dicapai melalui komunikasi melalui e- mail, transaksi penjualan dan servis secara online untuk mengurangi jumlah staf dan juga biaya cetak - Sizzle Memperluas Brand Online: Dicapai dengan menyediakan proposisi baru dan pengalaman online baru pada saat yang bersamaan Manfaat E-Marketing Menurut Mohammed et al. (2003, p96-97) pengaruh internet marketing terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4, yakni:

13 Peningkatan segmentasi Dengan penggunaan internet segmentasi pasar semakin luas sehingga jangkauan pemasaran karena seluruh konsumen di seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan mudah melalui media tersebut. Mengembangkan strategi lebih cepat dalam cycletime Dengan perputaran waktu yang lebih cepat dan mudah maka strategi marketing dapat lebih cepat pula dikembangkan. Strategi marketing dapat dipengaruhi oleh peningkatan kecepatan yang digunakan pihak marketing yang saling berbagi informasi melalui internet. Peningkatan pertanggungjawaban dari usaha marketing Informasi yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah dapat juga meningkatkan strategi perusahan sehingga kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan lebih transparan. Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi operasional bisnis. Menurut Chaffey (2000, p130), E-Marketing memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Secara langsung Meningkatnya jumlah penjualan dari pelanggan baru, pasar yang baru, pelanggan yang sudah ada. Pengurangan biaya dari penjualan secara online, pengurangan atas biaya distribusi dan pencetakan untuk komunikasi pemasaran.

14 2. Secara tidak langsung Meningkatnya brand, memenuhi harapan pelanggan, umpan balik dari pelanggan atas produk yang dihasilkan, manajemen informasi pemasaran dan informasi mengenai pelanggan yang baik, peningkatan customer service Seven Stages of Internet Marketing Menurut Mohammed et al. (2003, p8) terdapat tujuh tahap dalam internet marketing. Langkah tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Seven Stages of Internet Marketing Sumber: Mohammed et al. (2003, p9) Tahap 1: Membentuk peluang pasar (Framing the market opportunity) Pada tahap pertama ini terhadap analisis dari peluang pasar yaitu mengumpulkan data online dan offline untuk membangun sesuatu yang

15 harus dibuktikan dari penilaian kesempatan. Dalam tahap ini terdapat enam langkah metodologi sederhana yang membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar, yakni: 1. Mengidentifikasi peluang pada sistem yang berjalan atau pada sistem yang ada. Langkah pertama dalam menyusun peluang bisnis adalah mengidentifikasi secara luas arena dimana perusahaan baru tersebut akan berpartisipasi. Tujuannya adalah untuk apa yang ada di dalam dan apa yang ada di luar dari sekumpulan pertimbangan dalam model bisnis. 2. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi atau belum terlayani. Menciptakan nilai baru didasarkan pada upaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Pelanggan dapat saja berpindah ke produk atau jasa perusahaan lain apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan dan mengkomunikasikan nilainya secara efektif kepada pelanggan. Proses pemetaan keputusan pelanggan merupakan kerangka yang dikelola untuk membantu manajer secara sistematis melihat dari kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi atau terlayani. 3. Menentukan sasaran segmentasi pelanggan Segmentasi merupakan pengelompokkan konsumen berdasarkan faktor-faktor tertentu. Tujuan perusahaan untuk menentukan segmentasi konsumennya agar memudahkan perusahaan dalam

16 menentukan sasaran perusahaan. Pendekatan segmentasi pasar dapat dibedakan berdasarkan : Tabel 2.1: Pendekatan Segmentasi Pasar Tipe Segmentasi Deskripsi Geographics Berdasarkan wilayah atau daerah tertentu. Demographics Membagi pasar berdasarkan nilai-nilai demografi. Firmographics Berdasarkan variabelvariabel perusahaan yang spesifik. Behavioral Berdasarkan bagaimana perilaku pelanggan secara aktual dalam membeli dan menggunakan produk. Occasion Membagi pasar pada (Situasional) situasi tertentu dan kebutuhan, pembelian atau penggunaan produk. Psychographics Berdasarkan gaya hidup dan personalitas. Benefits Membagi pasar berdasarkan keuntungan yang diperoleh. Contoh Negara, daerah, atau kota. Umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan. Ukuran pekerja, industri, organisasi. Kesetiaan pada website, pembelian sebelumnya, dan sebagainya. Peristiwa rutin, peristiwa khusus, bagian perhari. Kepribadian dan gaya hidup. Keuntungan, ekonomi, kualitas. Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk mengidentifikasikan kombinasi variabel-variabel pasar yang akan menghasilkan segmentasi pelanggan yang actionable dan meaningful. Segmentasi yang actionable merupakan segmentasi yang harus konsisten dengan

17 bagaimana dapat go-public, dan harus dapat diukur dan digambarkan. Segmentasi yang meaningful merupakan segmentasi yang harus dapat menjelaskan penyebab tingkah pelanggan dengan cara yang spesifik. 4. Menggunakan sumber daya perusahaan untuk menyampaikan sebuah penawaran. Tahap ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk dikaji dan diperbaiki sehingga hasil proses tersebut dapat dibentuk sebuah penawaran. Ada tiga klasifikasi kategori sumber daya perusahaan : a. Customer-Facing Diartikan sebagai kekuatan sumber daya pemasaran yang menjadikan perusahaan memiliki daya tarik terhadap pasar. Contoh: kekuatan merek dagang serta luasnya daerah distribusi. b. Internal Meliputi seluruh kegiatan operasional perusahaan seperti teknologi, pengembangan produk, skala ekonomi dan karyawan berpengalaman. c. Upstream Berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan pemasok. Contoh: kerjasama antara pemasok dengan pemasok dan

18 tingkat kesempurnaan kerjasama antara perusahaan dengan pemasok. 2. Mempertimbangkan daya tarik persaingan, teknologi dan keuangan sebagai peluang. Terdapat empat kriteria yang digunakan untuk menentukan karakter dan tingkat sebuah peluang, yaitu : a. Competitive Intensity Didalam dunia industri terdapat dua jenis pesaing untuk sebuah proses bisnis, yaitu: Direct Competitor Merupakan pesaing dalam industri yang sama dimana menawarkan produk atau jasa yang sama dengan pesaing lainnya. Indirect Competitor Merupakan pesaing dalam industri yang sama namun tidak menawarkan produk atau jasa yang sama dengan pesaing lainnya. Mempunyai dua ketegori, yaitu: - Substitute Producers, suatu perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama dengan yang ditawarkan oleh perusahaan. - Adjacent Competitors, merupakan pesaing yang tidak menawarkan produk yang langsung menjadi

19 barang pengganti namun memiliki suatu potensi untuk menjadi produsen barang pengganti atau substitute producers. b. Customer Dynamics (Dinamika Pelanggan) Perusahaan harus menganalisa setiap perubahan yang ada pada konsumen. Sifat konsumen yang dinamik menjadi salah satu tolak ukur dalam memajukan perusahaan. c. Technology Vulnerability (Kerentanan Teknologi) Perkembangan teknologi yang semakin maju pesat harus dijadikan bahan pertimbangan dalam melihat teknologi apa yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan potensi yang ada di dalam perusahaan (penilaian terhadap teknologi yang dapat diterapkan perusahaan). d. Microeconomics (Keuangan) Harus mempertimbangkan market size dan profitability. Pangsa pasar yang luas akan menentukan penghasilan yang didapat, sedangkan margin keuntungan yang tinggi akan memacu perusahaan untuk memperolehnya. Dengan mengetahui luas pangsa pasar dan keuntungan yang diperoleh akan menentukan bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan penghasilan. 3. Membuat keputusan akhir go/no go. Membahas pengambilan keputusan akhir yang berdasarkan pada peluang yang ada yang berhasil dianalisis oleh perusahaan. Peluang

20 tersebut akan akan dijadikan sebagai sebuah tolak ukur apakah go/no go bagi perusahaan untuk melakukan pemasaran internet. Beberapa dasar pertimbangan yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah: a. Competitive vulnerability (tingkat persaingan) Analisa mengenai kompetitor, baik itu direct competitor maupun indirect competitor yang bergerak di bisnis yang sama. b. Technical vulnerability (tingkat teknikal) Analisa mengenai proses bisnis perusahaan dan kesiapan sumber daya manusia di perusahaan tersebut untuk penerapan e-marketing. c. Magnitude of unmeet needs (tingkat kebutuhan yang tidak terpenuhi) Analisa kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi saat ini dan diharapkan dengan aplikasi e-marketing dapat menjawab kebutuhan tersebut. d. Interaction between segments (hubungan antar segmensegmen) Analisa segmentasi antar segmen di dalam segmentasi yang telah dibuat dan penjelasan bagaimana segmen pasar yang satu akan mempengaruhi segmen pasar yang lainnya. e. Likely rate of growth (tingkat pertumbuhan ekonomi)

21 Analisa pertumbuhan perusahaan baik dari sisi keuangan maupun dari sisi pengembangan produk. f. Technological vulnerability (tingkat teknologi) Analisa teknologi yang dimiliki perusahaan, apakah teknologi di perusahaan ini memadai untuk pengimplementasian e- marketing. g. Market size (luas pasar) Analisa seberapa besar pasar yang dimiliki oleh perusahaan saat ini dilihat dari beberapa variabel seperti daerah pemasaran, jumlah produk yang dipasarkan, dan lainnya. h. Level of profitability (tingkat keuntungan) Analisa mengenai tingkat keuntungan yang dimiliki oleh perusahaaan dalam jangka waktu tertentu, analisa ini biasanya mencakup kondisi keuangan perusahaan. Dari pertimbangan diatas terdapat tiga parameter tolak ukur, yaitu: Faktor Positif, apabila memberikan nilai tambah untuk perusahaan Faktor Netral, apabila tidak terlalu memberikan nilai tambah untuk perusahaan Faktor Negatif, apabila memberikan kesulitan dalam meraih peluang untuk perusahaan

22 Postive Factor Neutral Factor Negative Factor Competitive Vulnerability Technical Vulnerability Magnitude of Unmet need Interaction Between Segments Likely Rate Technology Market Size Level of of Growth Vulnerability Profitabilit Gambar 2.3: Penilaian Peluang (Sumber: Mohammed et al., 2003, p68) Tahap 2: Menyusun Strategi Pemasaran (Formulating the marketing strategy) Terdapat tiga tahapan proses perencanaan strategis pemasaran yang akan digunakan dalam sistem pemasaran baru (e-marketing): 1. Brick and Mortar Segmentation (segmentasi online ): melakukan proses segmentasi pelanggan sesuai dengan tujuan dan bidang yang dijalankan perusahaan.

23 Gambar 2.4: Bricks and Mortars Segmentation Scenarios (Sumber: Mohammed et al., 2003, p108) Dalam segmentasi Bricks and Mortars terdapat empat kemungkinan, yaitu: a. Market Expansion. Kuadran tersebut dipilih bila karakteristik dari segmen online sama seperti karakteristik dari segmen offline, hanya ukuran segmen pasar yang dituju mengalami perubahan. b. Market Reclassification. Kuadran tersebut dipilih bila karakteristik pelanggan offline berbeda dengan pelanggan online. Segmentasi yang dituju pada sistem pemasaran yang baru mengalami perubahan atau menyesuaikan dengan kebutuhan sesuai kebutuhan segmentasi yang dituju. Selain itu ukuran segmen pasar yang dituju tidak mengalami perubahan.

24 c. No Change. Kuadran tersebut dipilih bila karakteristik segmentasi online yang dituju tidak berubah secara signifikan, dan ukuran dari segmen pelanggan online pada umumnya relatif sama dengan segmen offline. d. Reclassified Expansion. Dalam segmentasi ini perubahan tidak hanya terjadi pada ukuran tapi juga mengalami perubahan pada komposisi segmentasi pasarnya dan karakteristiknya. 2. Targeting: tahap ini menentukan identifikasi target pasar secara spesisfik berdasarkan segmentasi yang telah dilakukan sebelumnya. Gambar 2.5: Bricks and Mortars Targeting Scenarios (sumber : Mohammed et al., 2003, p110) Keterangan: a = serve segment online as offline b = serve a portion of offline segment online c = serve new segment online d = serve part of offline as well as new segment online

25 a. Blanket Targeting. Karakteristik umum dari segmen online sama dengan segmen offline-nya, tetapi segmen bertambah besar karena faktor seperti meningkatnya jangkauan geografis atau pelanggan offline perusahaan tersebut merupakan pengguna Internet. b. Beachhead Targeting. Segmen pelanggan online lebih kecil daripada segmen offline, yang mungkin mewakili suatu kelompok rasa atau kesukaan yang lebih fokus. Hal ini mungkin terjadi, jika hanya sebagian dari pelanggan perusahaan tersebut menggunakan internet untuk melakukan pembelian. Pilihan pembelian mungkin meningkat dengan penggunaan internet tetapi pilihan pembelian masih terlihat sama seperti yang dilakukan pelanggan offline. c. Bleed-over Targeting. Fokus utama perusahaan mencakup sebagian besar dari segmen offline dan sebagian dari segmen pelanggan baru. Target segmen dapat mencakup individuindividu yang mungkin sebelumnya diabaikan pada pilihan target segmen offline dikarenakan online, sekarang menawarkan sesuatu yang dapat menarik perhatian pelanggan. d. New-opportunity Targeting. Perusahaan akan memilih segmen pasar yang sepenuhnya baru, target segmen seluruhnya juga berbeda dimana pelanggan memperlihatkan kebutuhan dan pilihan yang berbeda dari segmen offline yang tradisional. Skenario ini mungkin terjadi ketika terdapat produk-produk yang

26 berbeda, hal yang baru untuk pelanggan dengan lokasi geografis yang berbeda, atau jika pemasaran sebelumnya tidak mampu menjangkau dan mempengaruhi persepsi produk. 3. Positioning: bagaimana perusahaan mempengaruhi pelanggan, mendesain pesan-pesan pemasaran sehingga sebuah produk yang ditawarkan dapat dianggap unik dan bernilai oleh pelanggan. Strategi untuk pelanggan merupakan kombinasi dari strategi produk, jaringan pemasaran, harga, dan promosi yang membutuhkan differensiasi. Gambar 2.6: Bricks and Mortars Positioning Scenarios and Guidelines (Sumber: Mohammed et al., 2003, p112)

27 Tahap 3: Mendesain Pengalaman Pelanggan (Designing the Customer Experience) Menurut Mohammed et al. (2003, p130), pengalaman pelanggan (customer experience) merupakan persepsi dan interpretasi yang ditargetkan terhadap konsumen pada semua rancangan yang dialami ketika berinteraksi dengan perusahaan. Dalam merancang pengalaman pelanggan, terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan, antara lain : Tahap Pengalaman Functionality Prinsip utama dalam tahapan ini antara lain : Kegunaan dan kemudahan dalam melakukan navigasi. Kecepatan. Kehandalan (reliability). Kemampuan akses media. Tahap Pengalaman Intimacy Beberapa hal yang dapat membuat pelanggan semakin dekat dengan perusahaan, yaitu: Customization. Komunikasi. Konsistensi. Kepercayaan. Exceptional Value. Bergerak dari arah konsumtif ke arah kesenangan.

28 Tahap Pengalaman Evangelism Pada tahap akhir ini, pelanggan menjadi pelanggan jenis evangelist yang menyebarkan dan mempromosikan produk atau merek pada pemakai yang lain Tahap 4: Merancang Interface Pelanggan (Crafting the Customer Interface) Menurut Mohammed et al. (2003, p ), interface merupakan represtasi virtual dari pemilihan dari nilai proposisi suatu perusahaan. Dalam merancang pelanggan interface, terdapat tujuh elemen yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Context Konteks dari situs mencerminkan nilai keindahan dan kegunaan dari situs tersebut. Terdapat 3 jenis kriteria yaitu : a. Aesthetic Criteria Desain look-and-feel yang lebih ditekankan pada nilai artistik sebuah halaman website, seperti penggunaan warna dan grafis yang menarik, penggunaan flash untuk pembuatan tombol navigasinya, dan lain-lain sehingga menciptakan desain situs yang sangat enak dipandang. b. Functional Criteria Desain website yang lebih ditekankan pada fungsi dari website tersebut, semua desain website dibuat sesimpel mungkin selama fungsi website dapat tercapai. Misalnya, website yang berfungsi sebagai pusat infomasi, maka desain website tersebut akan sangat

29 sederhana namun memilki informasi yang sangat lengkap. Tiga faktor penting dari functional criteria yaitu : 1) Section break down 2) Linking structure 3) Navigation tools c. Hybrid Criteria Desain website yang merupakan gabungan dari kedua kriteria diatas. Selain memenuhi functional criteria dari sebuah website, website tersebut harus mempu menarik pelanggan dari sisi aesthetic. 2. Content Content merupakan semua objek digital yang terdapat dalam sebuah website baik dalam bentuk audio, video, image ataupun text. Dimensi dari content yaitu: a. Offering mix Content dari website meliputi produk yang ditawarkan, informasi dan pelayanan. b. Appeal mix Content dari website meliputi promosi dan pesan-pesan yang ingin dikomunikasikan oleh perusahaan dari sebuah website. c. Multimedia mix Mengarah pada variasi media (text, audio, image, graphics) yang terdapat dalam sebuah website.

30 d. Content Type Informasi yang disajikan dalam suatu website harus selalu diperbaharui karena mempunyai tingkat sensitifitas terhadap waktu. 3. Community Komunitas merupakan ikatan hubungan yang terjadi antara sesama pengunjung atau pelanggan dari sebuah website karena adanya kesamaan minat atau hobi. Komunitas dapat menarik pelanggan untuk mengunjungi kembali sebuah website karena beberapa hal yaitu: a. Komunitas dapat menciptakan content yang atraktif. b. Komunitas dapat membuat kegiatan tertentu menjadi mungkin atau lebih mudah, seperti kebutuhan kepuasan yang tidak dapat dicapai secara individu. Dengan adanya komunitas, memungkinkan terjadinya pembagian informasi yang mungkin berguna untuk pelanggan yang lainnya, hal ini dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan yang mendapatkan informasi tersebut. 4. Customization Customization merupakan kemampuan situs untuk memodifikasi dirinya sesuai dengan keinginan penggunanya. Dimensi dari customization yaitu:

31 a. Personalization Setiap pengguna diberikan kesempatan untuk memiliki pengaturan yang berbeda pada layout sebuah website sesuai dengan pilihan masing-masing seperti personalisasi dalam personalized account, content dan layout configuration. b. Tailoring Penyajian informasi yang berbeda antar masing-masing pengguna disesuaikan dengan kebiasaan yang pernah dilakukan sebelumnya atau juga berdasarkan pada pilihan dari pengguna internet yang memiliki kemiripan. 5. Communication Komunikasi antara perusahaan dengan pelangan, terdiri dari: a. Broadcast dimension Komunikasi satu arah dari perusahaan kepada pengguna dan tidak memerlukan respon dari pengguna seperti FAQs, newsletters. b. Interactive dimension Komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pengguna contohnya user input, user service dan e-commerce dialog. c. Hybrid dimension Gabungan dari dimensi broadcast dan interactive, contohnya pemberian freeware yang dapat diunduh oleh pengguna dan pengguna dapat mengirimkan kepada pengguna lain, hal ini

32 secara otomatis membantu perusahaan dalam melakukan promosi. 6. Connection Kemampuan sebuah website untuk berpindah dari sebuah halaman ke halaman lainnya dalam website itu sendiri ataupun ke halaman website lainnya dengan onclick baik pada text, images maupun toolbars yang lain. Dimensi yang terdapat dalam connection: a. Link to sites Hubungan antara sebuah website dengan website lainnya yang membuat pengguna secara total keluar dari website sebelumnya dan masuk kedalam website yang dituju. b. Homesite background Pengguna dapat memasuki website lainnya namun latar belakang dari website utama tetap dipertahankan. Dalam hal ini, hubungan antara website utama dengan website yang dituju harus memiliki batasan-batasan yang jelas. c. Outsource content Isi dari website yang diinginkan pengguna dimasukkan ke dalam content website utama sehingga pengguna tidak perlu berpindah website untuk mendapatkan informasi yang dicari. d. Percentage of homesite content Sebagian dari content sebuah website kadang kala tidak sepenuhnya diatur oleh sebuah website sehingga perlu diperhatikan bagaimana strategi content dari sebuah website.

33 7. Commerce Commerce merupakan fitur dari user-interface yang mendukung berbagai aspek dari transaksi perdagangan Tahap 5: Merancang Program Pemasaran (Designing the Marketing Program) Setelah melalui tahap satu sampai tahap empat, perusahaan seharusnya telah mempunyai arah strategi yang jelas. Perusahaan telah memutuskannya berdasarkan pada segmen pasar dan posisi yang spesifik. Pada tahap ke-lima ini akan mendesain kombinasi dari aksi pemasaran (disebut lever) untuk memindahkan target pelanggan dari suatu menyadari (awareness) menjadi suatu komitmen. Kerangka kerja yang digunakan untuk menyelesaikan tugas ini disebut marketspace matrix. Sederhananya, pemasar internet mempunyai enam kelas lever (produk, harga, komunikasi, komunitas, distribusi, dan branding) yang dapat digunakan untuk menciptakan kesadaran, eksplorasi dan diharapkan komitmen pada penawaran perusahaan. (Mohammed et al., 2003, p10). 1. Membangun dan mendorong hubungan dengan pelanggan Menurut Mohammed et al. (2003, p ), terdapat 4 tahap dari hubungan pelanggan yaitu :

34 Awareness Exploration/ Expantion Commitment Dissolution Konsumen dapat bergerak ke berbagai tahapan dengan cara yang berbeda. Gambar 2.7: Tahap Pergerakan Relationship 3. Menyadari (Awareness) Ketika pelanggan memiliki informasi, pengetahuan mengenai perusahaan atau memiliki penawaran namun belum berkomunikasi dengan perusahaan, maka ini disebut dengan tahap menyadari (awareness). Pelanggan menjadi menyadari dengan perusahaan melalui berbagai macam sumber, seperti melalui perkataan, pemasaran tradisional seperti periklanan televisi, dan program pemasaran online seperti banner ads. 4. Explorasi / Penjelajahan (Exploration / Expantion) Dalam tahap ini, pelanggan dan perusahaan memulai untuk melakukan komunikasi dan tindakan yang memungkinkan evaluasi apakah akan dilakukan hubungan yang lebih dekat lagi atau tidak.

35 5. Komitmen (Commitment) Dalam tahap ini, komitmen meliputi perasaan tanggung untuk produk atau perusahaan. Ketika pelanggan berkomitmen terhadap website, maka dia akan setia kepada website tersebut misalnya melakukan customization dalam website tersebut. 6. Pemutusan (Dissolution) Tidak semua pelanggan yang potensial bagi perusahaan. Perusahaan harus melakukan segmentasi pada pelanggan yang mereka anggap paling potensial. 2. Internet Marketing Mix Dalam pemasaran terdapat konsep 4P yaitu product, price, promotion dan place/distribution. Dengan adanya Internet Marketing akan bertambah menjadi dua elemen baru yaitu community dan branding. a. Product Menurut Mohammed et al. (2003, p ), produk merupakan jasa atau barang fisik yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pertukaran. Jenis-jenis produk yang ditawarkan di dalam internet seperti barang fisik, produk informasi seperti surat kabar online, dan jasa. b. Pricing Harga merupakan penunjang pemasaran yang sangat penting. Internet telah menciptakan kategori baru dari pricing seperti adanya strategi pricing yang dinamik.

36 c. Communication Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai aktifitas yang menginformasikan satu atau lebih grup sasaran pelanggan mengenai perusahaan dan produknya. Komunikasi pemasaran dapat mendorong eksplorasi, komitmen, dissolution. Komunikasi pemasaran baik secara online maupun offline dapat mendorong pelanggan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan perusahaan dan harus diintegrasikan dengan program pemasaran. d. Community Komunitas merupakan hubungan yang dibentuk berdasarkan pada ketertarikkan yang dibagi yang memuaskan kebutuhan dari tiap anggotanya. Komunitas dapat digunakan untuk membangun awareness, mendorong penjelajahan dan mendorong adanya komitmen. e. Distribution Internet telah menciptakan bentuk baru dari perdagangan yang ada dan memberikan revolusi dalam hal interaksi antara pelanggan perusahaan, dan pengubahan saluran distribusi untuk produk perusahaan. f. Branding Setelah semua komponen internet marketing mix terpenuhi, secara otomatis akan menciptakan brand image dari perusahaan yang dapat mempengaruhi peningkatan pemasaran dan penjualan.

37 3. Marketspace matrix Secara fundamental, marketspace matrix dapat menggambarkan dua konsep yang penting dan saling berhubungan. Pertama, marketspace matrix menyediakan nilai awal untuk memformulasikan kampanye pemasaran yang efektif. Kedua, marketspace matrix menyediakan deskripsi yang komprehensif dari hal-hal pemasaran yang tersedia. Tujuan dari marketspace matrix adalah untuk membantu perusahaan memakai pendekatan customer-centric yang terintegrasi dalam pemasaran internet. (Mohammed et al., 2003, p544). Relationship Stages Awareness Exploration Commitment Dissolution Categories of Levers Product Price Communication Community Distribution Branding Tabel 2.2: Marketspace Matrix

38 Tahap 6: Memperluas Informasi Tentang Pelanggan Melalui Teknologi (Leveraging Customers Information Through Technology) Menurut Mohammed et al. (2003, p627), dalam lingkungan yang terfokus pada pelanggan, perusahaan harus dapat bertindak berdasarkan tiga keputusan kunci berikut ini: 1. Market Research Riset Pemasaran adalah penelitian kebutuhan pasar yang berbeda, penerimaan produk dan pelayanan, dan metode dari perkembangan pasar baru. Itu adalah sistematik dan objektif proses yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasi, merawat, menganalisis, dan menampilkan informasi tentang pasar yang khusus dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan kesempatan masalah pemasaran. 2. Database Marketing Database pemasaran memiliki kemampuan untuk memperbesarkan pendekatan produksi untuk masyarakat dengan meningkatkan perjatian, kebiasaan dan pengeluaran yang efisien, yang dapat meningkatkan kebutuhan konsumen dan keuntungan bagi organisasi ketika dijalankan dengan efektif. 3. Customer Relationship Management Menjalin dan membina hubungan baik dengan para pelanggan agar loyalitas pelanggan kepada perusahaan tinggi.

39 Tahap 7: Mengevaluasi Program Pemasaran (Evaluating the Marketing Program) Pada tahap ini, dilakukan evaluasi program yang telah dibuat. Menurut Mohammed et al. (2003, p684), sendiri, ukuran evaluasi digunakan untuk mewakili performa apakah sudah mencapai sasaran perusahaan. Pengukuran evaluasi bertujuan agar dapat memberikan umpan balik yang penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui keberhasilan serta dapat memperbaiki kekurangan yang ada.

40 2.6 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir penulis dapat diilustrasikan melalui gambar berikut: Analisis Lima Kekuatan Porter Analisis Seven Stages of Internet Marketing 1. Framing The Market Opportunity 2. Formulating The Marketing Strategy 3. Designing The Customer Experience 4. Crafting The Customer Interface 5. Designing The Marketing Program 6. Leveraging Customer Through Technology 7. Evaluating The Marketing Program Analisis strategi pemasaran Analisis perancangan e-marketing berbasis web Website E-Marketing Gambar 2.8 Kerangka Berpikir Penulis.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Pemasaran 2.1.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Ebert dan Griffin (2009, p.150), pemasaran merupakan suatu kegiatan dan rangkaian institusi dan sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Menurut Judy Strauss, Adel El-Ansary dan Raymond Frost (2003, p8), Internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: Menurut Kotler & Amstrong (2000 : 8) pemasaran merupakan sebuah proses sosial

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar 2.1.1. Pemasaran 2.1.1.1. Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008, p.5) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet marketing 2.1.1 Pengertian E-Marketing Menurut Chen-Ling, & Lie, dalam juranal Journal of American Academy of Business (2006, p296), e-marketing adalah Proses memasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Kotler & Armstrong (2004, p24), Internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manajemen atau kepemilikan terpusat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mempromosikan dan memasarkan produk jasa percetakan. Karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mempromosikan dan memasarkan produk jasa percetakan. Karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan didalam dunia bisnis sangatlah ketat dimana tingkat mobilitas yang tinggi serta perkembangan dibidang teknologi meningkat

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. INTERIOR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p24), internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Internet merupakan sebuah jaringan koneksi yang terhubung diseluruh dunia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Internet merupakan sebuah jaringan koneksi yang terhubung diseluruh dunia BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Internet 2.1.1. Pengertian Internet Internet merupakan sebuah jaringan koneksi yang terhubung diseluruh dunia dengan menggunakan Internet Protocol (IP) untuk saling berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Dibawah ini adalah teori-teori dasar/umum yang relevan dan sejalan dengan penulisan skripsi. 2.1.1 Pemasaran Menurut Kotler & Armstrong (2004, p5), pemasaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar adalah teori yang intinya sesuai dengan topik skripsi. individu dan tujuan organisasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar adalah teori yang intinya sesuai dengan topik skripsi. individu dan tujuan organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Skripsi ini ditulis berdasarkan teori yang dijelaskan pada bab ini. Teori dasar adalah teori yang intinya sesuai dengan topik skripsi. 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Damos Sihombing

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Damos Sihombing BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Damos Sihombing (2011:7-8), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perlu 8 aturan emas yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut: 1.Berusaha tetap konsisten ( strike for consistency)

BAB 2 LANDASAN TEORI. perlu 8 aturan emas yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut: 1.Berusaha tetap konsisten ( strike for consistency) 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Delapan Aturan Emas Dalam Perancangan Menurut Shneiderman (1998, p74-75), dalam merancang user interface yang baik perlu 8 aturan emas yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1 Teori-teori umum 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), adalah suatu proses sosial dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI Harry Djaya Laksana 1301068486 Ricky Hansen 1301047525 Kelas / Kelompok : 07 PCM / Kelompok 01 1. Latar Belakang Pendistribusian informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem, informasi, penjualan, persediaan, serta analisis dan perancangan sistem. terdapat proses yang telah terorganisasikan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem, informasi, penjualan, persediaan, serta analisis dan perancangan sistem. terdapat proses yang telah terorganisasikan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori - teori Dasar/Umum yang digunakan antara lain mengenai pengertian sistem, informasi, penjualan, persediaan, serta analisis dan perancangan sistem informasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti tiket pesawat, kamar hotel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti tiket pesawat, kamar hotel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Reservasi Hotel 2.1.1 Pengertian Reservasi Reservasi menurut Monaghan ( The Intrepid Traveler ) adalah sebuah proses klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania

Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer dan internet sebagai fasilitas untuk menunjang pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer dan internet sebagai fasilitas untuk menunjang pekerjaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis, persaingan yang terus meningkat merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Setiap perusahaan yang ingin tetap berada di dalam dunia usaha

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN INTERNET MARKETING PADA PT. LAPTOP SQUARE SKRIPSI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA REMARK ORGANIZER Maulana Kurniawan 0700681705

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA CV ANDHINI RATTAN INDUSTRY

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA VOGUE PHOTO STUDIO ROSRITA KRISMAN 0600635401 JERRI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggannya dan membangun hubungan baik dengan pelanggan serta untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi analisis secara umum menurut Anonim1 (Sumber:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi analisis secara umum menurut Anonim1 (Sumber: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Definisi analisis secara umum menurut Anonim1 (Sumber: http://www.investorwords.com/208/analysis.html, 16/10/06) adalah memeriksa dan mengevaluasi informasi-informasi

Lebih terperinci

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Menurut Thomson dan Strickland (2001, p3), strategi merupakan suatu rencana permainan oleh pihak manajemen untuk mencapai suatu posisi pasar, menjalankan operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI. Marsella Florentina

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI. Marsella Florentina ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI Oleh : Marsella Florentina 0800747034 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2008 2009 ANALISA DAN PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendistribusian informasi saat ini, telah menjadi tolak ukur bagi perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja perusahaan. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan.

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan. 90 alamat email yang telah disetujui dan diijinkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengirimkan informasi ke alamat tersebut. Dissolution Apabila perusahaan tidak menjaga hubungan dengan para konsumennya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu proses sosial dan manejerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008/2009

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008/2009 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008/2009 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E MARKETING PADA DJO STUDIO 0800772830 AYU KUSUMA WARDHANI 0800774691

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT NORDIC LIFT TRUCK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT NORDIC LIFT TRUCK ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT NORDIC LIFT TRUCK Haris Setia Budi; Wednes Pujiasmoro; Herjandi Wijaya; Yuliyanti Computerized Accounting Department, School of Information Systems,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Hukum 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Strauss dan Frost (2009, p28), E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Umum 2.1.1 Pemasaran Dalam sub-bab ini akan membahas pengertian mengenai : pemasaran, pangsa pasar, marketing mix. 2.1.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI

Lebih terperinci

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan 95 BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan Rancangan antarmuka website sangat menentukan persepsi pelanggan terhadap website kita. Bagaimana kita dapat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan / Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008 ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. PANCA BUDI IDAMAN Lucky 0700707162

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan / Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PANTAI MUTIARA SPORTS CLUB

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Marketing Marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan, untuk mencapai suatu pertukaran yang memuaskan pelanggan. Jadi marketing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Whitten (2001, p45), Teknologi informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Whitten (2001, p45), Teknologi informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi Dalam mengatasi tekanan bisnis yang ada solusi yang bisa digunakan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Whitten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Internet. manajemen atau kepemilikan terpusat. Saat ini, internet menghubungkan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Internet. manajemen atau kepemilikan terpusat. Saat ini, internet menghubungkan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teknologi Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p24), internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan komputer yang luas

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN WEB PADA PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN WEB PADA PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN WEB PADA PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Abstrak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT. BOGARASA ADITAMA (LE GOURMET) Evlin Winter

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA SENTOSA. Abstrak

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA SENTOSA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini, keterlibatan teknologi sudah bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang, terlebih lagi dalam dunia bisnis. Kebutuhan akan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI INTERNET MARKETING UNTUK MEMPERLUAS JARINGAN PEMASARAN PADA PT.ASINDO TECH

PEMBANGUNAN APLIKASI INTERNET MARKETING UNTUK MEMPERLUAS JARINGAN PEMASARAN PADA PT.ASINDO TECH PEMBANGUNAN APLIKASI INTERNET MARKETING UNTUK MEMPERLUAS JARINGAN PEMASARAN PADA PT.ASINDO TECH Penulis Daniel Putra Kusuma 1200958822 Jefri Aryanto Simanjuntak 1200956855 Reygi Sutadi 1200967770 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Schneider (2011:53), menyatakan bahwa internet adalah jaringan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Schneider (2011:53), menyatakan bahwa internet adalah jaringan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Internet Menurut Schneider (2011:53), menyatakan bahwa internet adalah jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. koneksi langsung kepada siapa saja melalui Local area network (LAN) dan Internet

BAB 2 LANDASAN TEORI. koneksi langsung kepada siapa saja melalui Local area network (LAN) dan Internet BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Internet Internet adalah sebuah jaringan komunikasi public dan global yang menyediakan koneksi langsung kepada siapa saja melalui Local area network (LAN) dan Internet

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT. RED

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2006/2007 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT. SURYA GRAHA DEKORATAMA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Analisis dan Perancangan E-Marketing Pada PT. Citralanggeng Sentosa Abadi Untuk Mendukung Optimalisasi Penjualan Rumah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Analisis dan Perancangan E-Marketing Pada PT. Citralanggeng Sentosa Abadi Untuk Mendukung Optimalisasi Penjualan Rumah UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006 / 2007 Analisis dan Perancangan E-Marketing Pada PT. Citralanggeng Sentosa Abadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Turban (2001, p208), Internet merupakan jaringan. Menurut O Brien (2003, p10), Internet merupakan jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Turban (2001, p208), Internet merupakan jaringan. Menurut O Brien (2003, p10), Internet merupakan jaringan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Menurut Turban (2001, p208), Internet merupakan jaringan komputer yang besar di dunia, yang secara aktual

Lebih terperinci

berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang

berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Internet Menurut Ellsworth dan Ellsworth (1995, p3), Internet adalah suatu jaringan luas yang terdiri dari jaringan-jaringan komputer yang terinterkoneksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB Anugra Panjisadewa Binus University, Jl. Shandang No B3 Jakarta Barat Ridwan Armet Binus University, Jl. Agung Utara, Blok C No. 13, Sunter STS,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN e-marketing PADA PT KASIH ANANDA

ANALISIS DAN PERANCANGAN e-marketing PADA PT KASIH ANANDA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN e-marketing PADA PT KASIH ANANDA Deling NIM : 0500586582 Abstrak Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini, BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini, Internet telah menjadi sebuah fenomena teknologi informasi yang signifikan. Internet menciptakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Sistem dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Mulyadi ( 2001,p6) adalah suatu jaringan prosedur yang dimuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN INTERNET MARKETING PADA PT. FASHINDO PERSADA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Dengan kata lain, negara Indonesia termasuk salah satu negara terpadat di dunia dan tentunya tidak

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI.

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI. ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI Oleh : Iin Hanifa - 1100037206 Randa Purnama Amin - 1100054830 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

E-MARKETING BERBASIS WEB UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS

E-MARKETING BERBASIS WEB UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS E-MARKETING BERBASIS WEB UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS Juniardi; Idris Gautama So Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BINUS University. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BINUS University. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 BINUS University Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. ROSELLA AUTODESIGN Wilky Rosandy 0800738471 Natalia Chandra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT CIPUTRA DEVELOPMENT, TBK

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT CIPUTRA DEVELOPMENT, TBK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT CIPUTRA DEVELOPMENT, TBK Whindy Yoevestian

Lebih terperinci

BAB I PEMASARAN ONLINE

BAB I PEMASARAN ONLINE BAB I PEMASARAN ONLINE I. PENGERTIAN PEMASARAN ONLINE Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan memasarkan barang dan jasa agar dapat sampai ke tangan konsumen.pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. kritis dalam aplikasi e-marketing. Frenz berpedoman 7C framework dalam

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. kritis dalam aplikasi e-marketing. Frenz berpedoman 7C framework dalam BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Tahap 4 : Crafting the Customer Interface Pada tahap ini akan dibahas elemen-elemen penting yang harus diperhatikan dalam mendesain user interface yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki wilayah teritorial yang luas dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Oleh sebab itu Indonesia memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT.SURYA INDAH DIESELINDO PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT.SURYA INDAH DIESELINDO PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT.SURYA INDAH DIESELINDO PERKASA Indrajani 1), Marsiana Raharjo 2) Universitas Bina Nusantara indrajani@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING PADA PT INDOARTA SYSTEMINDO

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA E-MARKETING. Susanti S H, PT. Dharma Khasanti Agung beralamat di BSD (Bumi Serpong

BAB 3 ANALISA E-MARKETING. Susanti S H, PT. Dharma Khasanti Agung beralamat di BSD (Bumi Serpong BAB 3 ANALISA E-MARKETING 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Dharma Khasanti Agung (DKA) adalah perusahaan Industri berskala menengah yang memproduksi Sepatu Rem Tromol (Brake Shoe) maupun Sepatu Rem Cakram

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan serta perubahan pesat teknologi informasi terakhir ini memaksa dunia bisnis mengikuti arus perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan dinamis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Calpet Indonusa Utama merupakan sebuah perusahaan Business to Business (B2B) yang bergerak dibidang penjualan biji plastik, yang didaur ulang dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. PUM UTAMA merupakan sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 2010. PT. PUM UTAMA didirikan oleh Narendra Shandilya dan bertempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan computer lintas dunia, biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan computer lintas dunia, biasanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan computer lintas dunia, biasanya internet menyajikan berbagai informasi atau berita tentang suatu barang dan jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk meningkatkan sistem informasi melalui banyak cara dengan menggunakan tekhnologi hal ini dapat berdampak positif

Lebih terperinci