BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Menurut Thomson dan Strickland (2001, p3), strategi merupakan suatu rencana permainan oleh pihak manajemen untuk mencapai suatu posisi pasar, menjalankan operasi perusahaan, menarik dan menyenangkan para pelanggan, sukses dalam persaingan, dan mencapai tujuan organisasi. Rangkaian tugas untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan menjalankan strategi perusahaan adalah inti dan jiwa dari pengelolaan bisnis perusahaan. Menurut Porter (Kotler, 2004, p33) mengatakan bahwa strategi pada intinya adalah penciptaan posisi unik dan bernilai. Apabila terdapat satu posisi ideal maka tidak diperlukan suatu strategi. Menurut Walker (2003, p9), strategi adalah pola dasar sekarang dan perencanaan objektif, sumberdaya pembangunan, dan interaksi suatu organisasi dengan pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi perencanaan objektif menggunakan sumber daya pembangunan untuk menciptakan posisi dalam suatu pasar dan sukses dalam persaingan. 2.2 Manajemen Stratejik Manajemen stratejik merupakan kumpulan dan tindakan dalam menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Kumpulan ini dimaksudkan termasuk pengamatan lingkungan eksternal dan internal, perumusan strategi baik berupa

2 9 strategi maupun perencanaan jangka panjan, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian. (Wheelen dan Hunger, 2004, p2) Model Dasar Manajemen Stratejik Merupakan empat elemen dasar dalam melakukan manajemen stratejik yakni: Pengamatan Lingkungan: Menilai dan menyebarkan informasi dari lingkungan eksternal dan internal ke pihak-pihak kunci di dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor srategis dari elemen internal maupun eksternal pada perusahaan. Formulasi Strategi: Mengembangkan rencana jangka panjang dalam mengelola peluang dan ancaman dan dihubungkan dengan kekuatan maupun kelemahan eksternal. Perencanaan meliputi definisi misi perusahaan, tujuan perusahaan, mengembangkan strategi dan menentukan pedoman kebijakan. Implementasi Strategi: Proses dalam menggunakan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan melalui pengembangan dari berbagai program, dana dan prosedur. Evaluasi dan Pengendalian: Proses aktivitas perusahaan dalam melakukan evaluasi dan mengendalikan sehingga sesuai dengan perencanaan Pengamatan Lingkungan Formulasi Strategi Implementasi Strategi Evaluasi dan Pengendalian Sumber: Wheelen dan Hunger (2004, p9) Gambar 2.1 Model Dasar Manajemen Stratejik

3 Strategi Pemasaran Menurut Kotler (2001, p59), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana suatu perusahaan berharap untuk mencapai tujuan pemasarannya. Mohammed et al (2004, p90) mengatakan bahwa strategi pemasaran terdiri dari segmentation, targetting dan positioning. Strategi tersebut kemudian didukung oleh program pemasaran dan ketetapan bauran pemasaran. 2.4 Pemasaran Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2001, p8) pemasaran adalah proses perencanaan konsep, penetapan harga, promosi, dan penyaluran pemikiran, barang-barang, dan jasa untuk menciptakan adanya suatu pertukaran dalam memenuhi tujuan dari individu dan organisasi. Definisi tersebut memfokuskan pada analisis perencanaan baik mencakup elemen elemen dari penetapan harga serta promosi untuk memenuhi kebutuhan bukan hanya individu tapi juga organisasi secara keseluruhan. Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5) mendefinisikan pemasaran mencakup proses manajerial dan sosial dimana masing-masing individu atau kelompok mendapatkan kebutuhannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk bernilai satu sama lain. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses manajerial mencakup perencanaan dan pelaksanaan konsep, harga, promosi dari gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran dalam memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi.

4 Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p6) terdapat lima konsep melandasi aktivitas pemasaran yaitu: Konsep Produksi (Production Concept) Beranggapan bahwa konsumen akan menyukai produk secara luas dan dapat diperoleh dengan harga murah atau sangat terjangkau, sehingga manajemen harus fokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi. Perusahaan berorientasi pada produksi untuk mencapai efisiensi produksi tinggi dengan biaya rendah dan distribusi luas. Konsep Produk (Product Concept) Beranggapan bahwa konsumen akan menyukai produk dengan mutu terbaik, kinerja terbaik, dan inovatif. Para manajer akan terus menerus memperbaiki kualitas dari produknya, sehingga konsumen akan mengagumi produk dengan baik dan dapat menghargai mutu dan kinerja. Organisasi harus berusaha terusmenerus dalam perbaikan produk. Konsep Penjualan (Selling Concept) Menegaskan bahwa konsumen apabila dibiarkan begitu saja tidak akan membeli dalam jumlah banyak. Maka organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi agresif dengan tujuan dapat bersaing dengan pesaing lainnya, hingga dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) Menegaskan bahwa perusahaan hendaknya harus meningkatkan kemampuannya dibandingkan pesaing dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

5 12 Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept) Menentukan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kepuasan konsumen. Tabel 2.1: Perbedaan Konsep Pemasaran dengan Konsep Penjualan Konsep Titik Awal Fokus Sarana Hasil Penjualan Pabrik Produk Menjual dan promosi Laba melalui volume penjualan Pemasaran Pasar sasaran Kebutuhan Pelanggan Pemasaran terintegrasi Laba melalui kepuasan pelanggan Sumber : Kotler(2004, p8) Tabel 2.1 menjelaskan perbedaan dasar mengenai konsep pemasaran dan penjualan Unsur Pemasaran Menurut pendapat Kotler dan Amstrong (2004, p5) terdapat tiga unsur pemasaran meliputi unsur strategi persaingan, unsur taktik pemasaran, dan unsur nilai pemasaran Unsur Strategi Persaingan Kotler dan Amstrong (Kotler, 2003, p281) mengatakan dalam menciptakan strategi persaingan pemasaran diperlukan tiga langkah utama yakni: A. Segmentation Merupakan sebuah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Di dalam segmentasi pasar konsumen membutuhkan variabel-variabel segmentasi berbeda-beda.

6 13 Pembagian variabel utama segmentasi mencakup: Segmentasi geografi Pembagian pasar berdasarkan unit-unit geografi berbeda seperti negara, wilayah, pemukiman. Segmentasi demograf i Pembagian pasar menjadi sejumlah kelompok seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan. Segmentasi psikografi Pembagian pasar menjadi kelompok kelas sosial, gaya hidup, atau karakter kepribadian. Segmentasi perilaku Pembagian pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan konsumen mengenai produk. B. Targeting Suatu tindakan mengevaluasi segmen dilanjutkan dengan memilih satu atau lebih segmen sasaran pasar. Dalam mengevaluasi segmen pasar menjadi sebuah sasaran diperlukan tiga faktor yakni: Ukuran dan pertumbuhan segmen

7 14 Analisis tingkat pertumbuhan segmen, profitabilitas dalam segmen berbeda. Tidak semua segmen-segmen paling besar selalu menjadi segmen paling menarik bagi perusahaan. Daya tarik struktural segmen Analisis pesaing barang sama, barang subtitusi, supplier, dan daya beli konsumen. Sumber daya perusahaan. Penyesuaian sumber daya perusahaan dengan segmen dipilih. C. Positioning Suatu tindakan penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk di pasar kepada konsumen. Dalam menciptakan posisi pasar tepat bagi perusahaan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: Mengidentifikasikan keunggulan bersaing yang mungkin. Membedakan tawaran pemasaran dalam memberikan nilai lebih dari pesaing. Dapat dilakukan dengan diferensiasi tawaran pasar (lini produk, layanan, saluran distribusi, orang, dan citra) Memilih keunggulan bersaing yang tepat. Menemukan potensi keunggulan bersaing dan memilihnya sebagai dasar posisi pasar.

8 Unsur Taktik Pemasaran Menurut pendapat Kotler dan Amstrong (Kotler, 2004, p5) Unsur-unsur utama dalam taktik pemasaran yaitu: A. Diferensiasi Pemasaran Melakukan pembedaan pada kegiatan membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. B. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan konsep kunci dalam teori pemasaran modern terdiri dari empat variabel utama disebut dengan empat (4)P yaitu product, price, place, dan promotion. Definisi menurut Kotler dan Armstrong (2004, p19) pada bauran pemasaran adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran taktis (produk, harga, distribusi, promosi) untuk menghasilkan respon pasar sasaran. Menurut Hawkins, etal (2004, p19) mendefinisikan bauran pemasaran adalah Marketing mix is the product, price, communication, distribution, and service provided to the target market. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, bauran pemasaran adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan distrbusi untuk melayani pasar sasaran atau konsumen Unsur Nilai Pemasaran Menurut pendapat Kotler dan Amstrong (Kotler, 2004, p5) dalam nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

9 16 A. Merek atau brand yaitu nilai berkaitan dengan nama atau nilai dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. B. Pelayanan atau service yaitu nilai berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. C. Proses yaitu nilai berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 2.5 Konsep E-Marketing Definisi E-Marketing Menurut Mohammed etal. (2004, p4), e-marketing adalah proses dari membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan melalui aktifitas online berupa pertukaran ide, produk, dan layanan dalam memenuhi tujuan kedua pihak. Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p74), e-marketing menggambarkan usaha usaha perusahaan untuk menginformasikan berkomunikasi, mempromosikan, dan memasarkan produk dan jasanya lewat internet. Menurut Chaffey et al. (Chaffey, 2000, p4) internet marketing adalah aplikasi dari internet dan semua digital teknologi dalam mencapai tujuan pemasaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-marketing atau internet marketing adalah sebuah strategi perusahaan dalam membangun hubungan, komunikasi, kebutuhan informasi pada pelanggannya untuk memenuhi tujuan pemasaran menggunakan media internet dan teknologi digital lain.

10 Manfaat E-Marketing Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p544), e-marketing menghasilkan manfaat pada konsumen maupun pemasar. A. Manfaat pemasaran online bagi konsumen adalah : Kemudahan informasi barang. Para konsumen dapat melihat produk 24 jam sehari dimana pun. Konsumen tidak harus berkendara, mencari tempat parkir dan kesulitan lokasi lain untuk mencari dan memeriksa barang-barang karena akses internet. Kebutuhan akan informasi perusahaan. Para konsumen dapat memperoleh banyak informasi tentang perusahaan. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan uang. Keluhan yang lebih sedikit. Para konsumen tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktorfaktor emosional lainnya. Konsumen juga tidak perlu menunggu dalam antrian. B. Manfaat pemasaran online bagi perusahaan: Penyesuaian cepat terhadap kondisi pasar. Perusahaan-perusahaan dapat dengan cepat menambahkan produk pada tawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi atau produk. Biaya yang lebih rendah. Menghindari biaya pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi serta prasarana menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya

11 18 jauh lebih rendah daripada biaya katalog kertas. Sehingga biaya pemasaran dapat lebih rendah. Pemupukan hubungan. Perushaan dapat membentuk hubungan dan belajar lebih banyak dari kebutuhan konsumen. Pengukuran jumlah pemirsa. Perusahaan dapat juga mengetahui berapa banyak orang mengunjungi website. Informasi itu dapat membantu para perusahaan untuk meningkatkan tawaran dan iklan. Peningkatan segmentasi. Internet tidak membatasi jangkauan pemasaran karena seluruh konsumen di seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan mudah Framework Perencanaan Strategi E-Marketing Seven Stages of Internet Marketing merupakan kerangka tujuh tahap perencanaan pemasaran melalui internet. Secara spesifik digunakan pada internet marketing dengan menekankan pada aturan, konsep dan proses dalam pemasaran secara online. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan secara konseptual dan proses dari sebuah sistem pemasaran offline menjadi online (Mohammed etal, 2004) Tahap 1: Membuat Kerangka Peluang Pasar Stage 1: Framing the Market Opportunity Pada tahap pertama yakni membentuk kerangka peluang pasar. Dilakukan dengan cara melihat peluang bisnis untuk menjadi nilai tambah dalam bersaing dan

12 19 memperluas pangsa pasar. Untuk melihat kesempatan bisnis dapat dilihat melalui langkah-langkah sebagai berikut : A. Menyelidiki peluang didalam nilai sistem berjalan atau baru. Mengidentifikasi kemungkinan peluang-peluang perusahaan untuk masuk ke pasar. Dengan menggunakan internet, analisis peluang apakah dapat lebih dikembangkan. B. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi. Menganalisis proses bisnis perusahaan untuk melihat apakah sistem saat ini telah memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak. Kebutuhan belum terpenuhi menjadi acuan dari pengembangan sistem baru. C. Identifikasi segmentasi dan target pasar. Mengidentifikasi segmentasi dari pengguna produk perusahaan. Pembagian segmentasi dapat berupa demografi, geografi, tingkah laku, dan psikografis (gaya hidup dan kepribadian). Kemudian identifikasi pasar sasaran. D. Menggunakan keunggulan untuk keuntungan Mengidentifikasikan sumber daya perusahaan. Sumber daya dibagi menjadi tiga kelompok utama yakni: customer facing berupa nama merek, tenaga penjualan andal, dan saluran distribusi. internal berupa teknologi, pengembangan produk, pengalaman staff. upstream berupa hubungan perusahaan dengan pemasok. E. Mempertimbangkan kesempatan persaingan, teknologi dan keuangan. Menentukan pesaing dari perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tahap ini juga mempertimbangkan teknologi dan keuangan dapat dijadikan peluang bagi perusahaan. Tingkat sebuah peluang dapat

13 20 dipertimbangkan melalui intensitas persaingan (direct dan indirect competitor), penerapan teknologi, dan penilaian keadaan finansial perusahaan. F. Mengambil keputusan Go/No-Go. Dalam mengambil keputusan ada beberapa faktor digunakan yakni: Competitive vulnerability (kemampuan bersaing) Magnitude of unmet need (tingkat kebutuhan pelanggan belum terpenuhi) Technology vulnerability (Kemampuan teknologi) Interaction between segment (Interaksi dalam segmentasi) Likely rate of growth (Kecenderungan pertumbuhan) Market size (Ukuran pasar) Level of profitability (Tingkat keuntungan) Tiga parameter digunakan dalam mengukur faktor-faktor diatas yakni: Positive factor: memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Neutral factor: tidak memberikan dampak terlalu besar bagi perusahaan. Negative factor: memberikan kesulitan dalam meraih peluang Tahap 2: Menyusun Strategi Pemasaran Stage 2: Formulating the Market Strategy Menentukan strategi pemasaran online secara keseluruhan berdasarkan penetapan pemasaran perusahaan dalam membuat segmentasi, target, dan posisi pasar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tiga komponen dari strategi pemasaran yaitu:

14 21 A. Segmentation Merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran untuk mencari pelanggan sesuai dengan produk dan layanan, harga atau karakteristik program pemasaran. Segmentasi pasar memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Menurut Mohammed et al (2004, p108) Segmentation memiliki empat skenario yakni: Market Expansion Skenario segmentasi di mana segmen pasar tidak mengalami perubahan, namun mengalami perluasan ukuran dengan adanya internet sebagai saluran distribusi pemasaran baru. Reclassified Expansion Skenario segmentasi di mana segmentasi pasar beserta ukurannya mengalami perubahan secara simultan dengan adanya internet sebagai saluran distribusi pemasaran baru. Market Reclassification Skenario segmentasi di mana telah terjadi perubahan pada segmentasi pasar melalui penggunaan internet, namun dengan ukuran pasar sama. No Change Tidak ada perubahan sama sekali karena tidak ada perluasan. Segmen pelanggan online pada umumnya sama besarnya dengan offline.

15 22 Changes in Segmentation Characteristic due to Internet NO YES Changes in Size of Market Segment YES NO Market Expansion No Change Reclassified Expansion Market Reclassification Sumber: Mohammed et al (2004,p108) Gambar 2.2 : Brick And Mortar Segmentation Scenarios (BAMS) B. Targetting Merupakan suatu proses mengindentifikasi dan memilih segmen pasar online untuk dapat mengetahui secara spesifik target utama dalam tahap segmentasi pemasaran offline. Memiliki empat skenario berbeda yakni: Blanket Targetting Target pasar online mengacu pada konsumen sama pada pemasaran offline. Penetapan target pasar online dilakukan pada seluruh variabel segmen pasar offline. New opportunity Targetting Target pasar online mengacu pada konsumen berbeda pada pemasaran offline. Penetapan target pasar online dilakukan pada seluruh variabel segmen pasar offline. Bleed-Over Targetting

16 23 Target pasar online mengacu pada konsumen berbeda pada pemasaran offline. Penetapan target pasar online dilakukan hanya sebagian variabel segmen pasar offline. Beachhead Targetting Target pasar online mengacu pada konsumen sama pada pemasaran offline. Penetapan target pasar online dilakukan hanya sebagian variabel segmen pasar offline. Penjelasan mengenai skenario target ini dapat dilihat dari Gambar 2.3. Interval X memperlihatkan kemiripan target pelanggan pada penerapan pemasaran online. Interval Y merupakan perubahan fokus variabel segmen pada perusahaan saat penerapan pemasaran online. Customer Similarity Same Customer Different Customer Focus on effort Entire Segment Blanket Targeting New Opportunity Targeting Portion of a Segment Beachhead Targeting Bleed-Over Targeting Sumber: Mohammed et al (2004,p108) Gambar 2.3 : Brick and Mortar Targetting Scenarios C. Positioning Gambar 2.4 menjelaskan mengenai cara pandang perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan tentang sesuatu produk unik dan mempunyai nilai

17 24 pada target pasar sebagai langkah akhir dalam proses strategi pengambilan keputusan. Blanket positioning Posisi pasar online mengacu pada konsumen sama pada pemasaran offline. Penetapan posisi pasar online dilakukan pada seluruh variabel segmen pasar offline. New Opportunity Positioning Posisi pasar online mengacu pada konsumen berbeda pada pemasaran offline. Penetapan posisi pasar online dilakukan pada seluruh variabel segmen pasar offline. Bleed-Over Positioning Posisi pasar online mengacu pada konsumen berbeda pada pemasaran offline. Penetapan posisi pasar online dilakukan hanya sebagian variabel segmen pasar offline. Beacchead positioning Posisi pasar online mengacu pada konsumen sama pada pemasaran offline. Penetapan posisi pasar online dilakukan hanya sebagian variabel segmen pasar offline. Penjelasan mengenai skenario target ini dapat dilihat dari Gambar 2.4. Interval X memperlihatkan kemiripan target pelanggan pada penerapan pemasaran online. Interval Y merupakan perubahan fokus variabel segmen pada perusahaan saat penerapan pemasaran online.

18 25 Customer Similarity Same Customer Different Customer Focus on effort Entire Segment Blanket Positioning New Opportunity Positioning Portion of a Segment Beachhead Positioning Bleed-Over Positioning Sumber: Mohammed et al (2004,p112) Gambar 2.4: Brick and Mortar Positioning Scenarios Strategi pemasaran online pada tiap posisi pasar: Blanket Positioning Menggunakan seluruh strategi positioning saat offline. Menyediakan situs nyaman dan mudah diakses. New Opportunity Positioning Mengganti seluruh strategi positioning saat offline. Pembedaan posisi untuk melayani segmen baru. Bleed-Over Positioning Mengambil sebagian strategi positioning saat offline. Lebih berfokus pada kebutuhan kelompok kecil konsumen. Beachhead Positioning Menggunakan dua strategi positioning online dan offline. Keuntungan tambahan posisi seperti memperbanyak penawaran via internet.

19 Tahap 3: Mendesain Pengalaman Konsumen Stage 3 : Designing the customer experience Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, kedekatan konsumen dengan sebuah perusahaan telah menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus mampu menetapkan strategi tepat untuk mengakomodasikan kebutuhan pelanggan konsumen(mohammed et al, 2004,p136). Ada tiga tahap utama dalam mendesain pengalaman pelanggan yakni: A. Experience Functionality Bagaimana perusahaan memberikan informasi produk sesuai kepada konsumen, keinginan pasar dan kenyamanan dalam mengakses. Hal ini meliputi: Kemudahan penggunaan navigasi. Kecepatan akses. Kebutuhan informasi. Keindahan media pengaksesan. B. Experience Intimacy Suatu usaha perusahaan dalam mengajak konsumen agar merasa lebih dekat kepada perusahaan sehingga konsumen merasa di mengerti. Hal ini meliputi: Komunikasi Konsistensi Kepercayaan terhadap perusahaan Nilai kepuasan konsumen Customization

20 27 C. Experience Evangelism Pada tahap ini konsumen telah mengintegrasikan brand perusahaan ke dalam kehidupannya. Evangelist diartikan konsumen telah menyebarkan brand perusahaan dengan sendirinya. Mereka telah mendapat nilai kepuasan dalam produk perusahaan sehingga mampu memberitahukan kepada orang lain Tahap 4: Membuat Hubungan Antar Muka dengan Pelanggan Stage 4: Crafting the User Interface Internet mampu menjadi pendukung baik dalam peningkatan mutu pemasaran, dan dengan menggunakan desain website desain menarik, maka kegiatan pemasaran melalui internet dapat mencapai tujuannya (Chaffey, 2000, p48). Terdapat tujuh kriteria dalam merancang customer interface, dinotasikan dalam 7C yakni: Context, Content, Community, Customization, Communication, Connection, dan Commerce. A. Context Menekankan pada bagaimana sebuah situs di desain. Penekanan pada kriteria ini berkaitan dengan nilai-nilai seni dan fungsionalitas sehingga web tersebut dapat menarik bagi user. Beberapa situs lebih menitikberatkan pada kombinasi grafik menarik, warna, dan fitur desain. Tetapi ada juga situs lebih mengoptimalkan kenyamanan dalam penggunaan. Functional Desain situs di bangun dengan mengorganisasikan semua informasi kedalam kelompok-kelompok halaman dan menyediakan navigasi efektif dari tiap halaman.

21 28 Aesthetic (estetika) Sifat keindahan dalam sebuah situs dalam terlihat dari pemilihan kombinasi warna, fotografi, tulisan, dan visual lainnya dengan memiliki keindahan apabila dilihat. B. Content Menekankan isi informasi, komunikasi dan pola digital pada website. Kriteria ini terpusat mengenai bagaimana informasi dapat ditampilkan ke dalam sebuah situs. Empat dimensi kunci dari sebuah website adalah: Offering Mix: Penawaran informasi oleh perusahaan. Appeal Mix: Promosi dan komunikasi oleh perusahaan melalui situs. Multimedia Mix: Penggunaan multimedia meliputi teks, video, audio, grafik. Content Type: Tingkat sensitivitas pengadaan informasi pada situs berkaitan dengan perusahaan. C. Community Merupakan kumpulan jalinan hubungan atas perhatian sama. Kriteria ini menghasilkan content lebih menarik bagi user dalam sebuah website. Kriteria ini juga menjadi pelayanan bagi pelanggan sehingga dapat mempererat hubungan perusahaan dan pelanggan, serta meningkatkan hubungan antar pelanggan. D. Customization Merupakan kemampuan website dapat di rubah sesuai dengan keinginan user.

22 29 E. Communication Kemampuan website perusahaan dalam menciptakan komunikasi baik antara perusahaan dengan konsumen maupun antar konsumen. F. Connection Menekankan kemampuan jaringan dalam menghubungkan situs perusahaan terhadap situs-situs lainnya sebagai pendukung informasi. G. Commerce Menekankan pada kemampuan website dalam mendukung transaksi penjualan perusahaan. Kriteria ini dapat dilakukan dengan kapabilitas website dalam meningkatkan emosional konsumen pada pengambilan keputusan pembelian. Kriteria ini juga dapat didukung dengan penjualan melalui situs. Hal ini juga termasuk keamanan data, dan isu-isu lain berhubungan dengan penjualan online Tahap 5: Mendesain Program Pemasaran Stage 5: Designing the Marketing Program Setelah menyelesaikan tahap ke-1 hingga tahap ke-4, perusahaan harus mampu menentukan arah strateginya. Tahap ke-5 mendeskripsikan kombinasi atas program pemasaran untuk mengubah hubungan pelanggan pada tahap-tahap sebagai berikut: A. Awareness Tahap awal dalam menentukan kesuksesan sebuah implementasi e-marketing adalah di mana pengguna internet dapat mengetahui dan mengakui keberadaan website dalam komunitas online.

23 30 B. Exploration / Expansion Pada tahap ini user berubah menjadi pengunjung situs perusahaan dalam ekplorasi informasi. C. Commitment Pada tahap ini perusahaan telah berhasil membuat pengunjung situs menjadi pelanggan. Selanjutnya berkembang menjadi pelanggan memiliki loyalitas. D. Dissolution Tahap ini adalah tahap di mana mulai terjadi perpisahan antara perusahaan dengan konsumen Market Space Matriks Merupakan suatu alat digunakan oleh tim pemasaran internet dalam mendeskripsikan hubungan antara tahap program pemasaran (awereness, exploration, commitment, dan dissolution) terhadap enam kategori faktor utama dalam meningkatkan pemasaran (product, price, communication, community, distribution, dan branding). Tabel 2.2: Marketspace Matriks Awareness Exploration Commitment Dissolution Product Price Communication Community Distrbution Sumber: Mohammed et al ( 2004, p546) Tabel ini menjelaskan struktur Marketspace Matriks.

24 Tahap 6: Meningkatkan Informasi Konsumen menggunakan Teknologi Stage 6: Leveraging Customer Information Through Technology Dengan menggunakan teknologi maka perusahaan dapat membantu peningkatan informasi bagi konsumen. Dalam sebuah hubungan dengan konsumen maka perusahaan harus menghadapi masalah vital mencakup tiga hal yakni riset pasar, basis data pemasaran, dan Customer Relationship Management (Mohammed et al, 2004, p17) Riset Pasar Memilih pasar yang akan dioptimalkan. Basis Data Pemasaran Mengumpulkan data mengenai konsumen tersebut CRM Menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen utama (customer relationship management). Fokus utama pada tahap ini adalah bagaimana perusahaan mampu memanfaatkan teknologi untuk memperoleh informasi-informasi sehingga dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja strategi pemasaran perusahaan Tahap 7: Mengevaluasi Program Pemasaran Stage 7: Evaluating the Marketing Program Tahap terakhir meliputi penilaian dari program pemasaran internet secara keseluruhan. Penilaian dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui tingkat kesuksesan program pemasaran dan dapat melakukan tindakan-tindakan pengembangan strategi e-marketing.

25 Analisis dan Perancangan Sistem Sistem Menurut Mcleod etal. (2001, p2) sistem adalah elemen-elemen terintegrasi dengan maksud sama, untuk mencapai tujuan. Menurut Turban etal. (2001, p3) sistem adalah sekumpulan objek terdiri dari orang, konsep dan prosedur untuk bersama-sama melakukan suatu fungsi dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen saling terintegrasi untuk menjalankan suatu fungsi dalam mencapai tujuan Analisis Sistem Pengertian analisis sistem menurut pendapat Whitten etal.(2004, p38) adalah teknik pemecahan masalah memisahkan sebuah sistem ke dalam potonganpotongan komponen untuk tujuan mempelajari bagian komponen bekerja dan berhubungan untuk menyelesaikan fungsinya. Sedangkan menurut pendapat O`Brien dan James (2005, p378) sistem analisis menggambarkan sistem dalam lakukan fungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi dari end-user. Analyst System menganalisis dengan detail komponen dan permintaan dari suatu sistem. Hal ini juga dapat dilakukan dengan menganalisis detail kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, karakteristik dan komponen dari menggunakan sistem informasi secepatnya, dan permintaan fungsional dari usulan sistem informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah merancang atau memperbaiki sistem berjalan sehingga sistem dapat bekerja dengan optimal.

26 Perancangan Sistem Berdasarkan pendapat Laudon dan Laudon (2002, p82) perancangan adalah suatu tahap dalam daur hidup sistem dalam menerjemahkan spesifikasi perancangan untuk solusi sistem. Menurut O`Brien (2005, p387) perancangan sistem mengidentifikasikan bagaimana sistem akan menyelesaikan suatu objektif. Perancangan sistem memutuskan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi dari enduser. Jadi perancangan sistem adalah tahap menerjemahkan penentuan proses dan data diperlukan oleh sistem baru agar mampu memenuhi kebutuhan user OOAD (Object Oriented Analysis and Design) Menurut Mathiassen (2001, p.135) adalah sebuah metode untuk menganalisis dan merancang sistem dengan orientasi objek. Dengan menggunakan konsep berorientasi objek, sebuah sistem dapat dimodelkan sebagai sejumlah objek-objek saling berinteraksi. Sistem di bangun terdiri dari objek objek berhubungan. Desain OOAD dalam perancangan sistem: A. Class Mathiassen (2001, p.49) mengemukakan bahwa class dapat didefinisikan sebagai suatu deskripsi dari kumpulan objek memiliki struktur, pola perilaku, dan atribut serupa. B. Class Diagram Menurut Mathiassen (2001, p.336), class diagram menjelaskan sebuah kumpulan kelas-kelas dan hubungan struktural suatu sistem. UML

27 34 mempunyai class diagram merupakan deskripsi utama di dalam orientasiobjek analisis dan desain. C. Use Case Diagram Menurut Mathiassen (2001, p.119) Use Case Diagram adalah sebuah pola untuk berinteraksi antara sistem dan aktor dalam aplikasi domain. Setiap Use Case menggambarkan beberapa kemungkinan urutan antara aktor dan sistem. D. State Transition Diagram (STD) STD merupakan suatu modelling tool menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu real time system dan human interface pada online system (Hall, 2001, p135). Berikut ini adalah komponen dasar STD: State x State Awal perubahan state State y kondisi aksi State Selanjutnya Sumber: Hall (2001, p137) Gambar 2.5: Komponen Dasar STD Ada dua cara pendekatan untuk membuat STD yaitu identifikasikan setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masing-masing state pada sebuah kotak. Lalu buatlah hubungan antara state tersebut dimulai dengan state pertama dan kemudian dilanjutkan dengan state state berikutnya sesuai dengan flow diinginkan.

28 Delapan Aturan Emas Dalam Perancangan Menurut Schneiderman (1998, p74-75) untuk merancang sistem Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) baik perlu ada Delapan Aturan Emas (eight golden rules) sebagai berikut: A. Strike for consistency. Berusaha tetap konsisten dalam penggunaan jenis font, warna, simbol, bentuk tombol harus tetap sama atau tidak mengalami perubahan makna diseluruh bagian program. B. Enable frequent users to use shortcuts. Memperbolehkan frequent user untuk menggunakan jalan pintas. Maksudnya program menyediakan suatu tombol khusus berfungsi untuk masuk kebagian lain secara langsung dan tidak perlu melalui bagian-bagian biasa dilewati. C. Offer informative feedback. Memberikan umpan balik interaktif untuk setiap aksi sehingga tidak membingungkan pemakai. D. Design dialogs to yield closure. Pengorganisasian baik, sehingga pemakai tahu kapan awal dan akhir dari suatu aksi. E. Permit easy reversal of action. Memberikan penanggulangan kesalahan sederhana. Sistem harus dapat mendeteksi kesalahan dan dapat memberikan jalan keluar termudah untuk mengatasi kesalahan tersebut. F. Offer error prevention and simple error handling. Memperbolehkan pengguna mengulangi atau memperbaiki suatu aksi kesalahan terjadi dapat dikembalikan pada aksi sebelum kesalahan terjadi.

29 36 G. Support internal locus of control. Memberikan kesan bagi user dalam mempunyai kuasa penuh atas sistem H. Reduce short-term memory load. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Dengan terbatasnya kemampuan manusia untuk mengingat, tampilan pada sistem hendaklah mudah untuk diingat dan sederhana. 2.7 Teknologi Internet Di dalam dunia ekonomi, menurut McLeod (2001, p73) internet memungkinkan suatu jaringan komunikasi global tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan. Sebagian besar membangkitkan perdagangan diharapkan oleh perusahaan dalam mempromosikan dan mengirimkan produk mereka melalui internet. Kesimpulannya pengertian internet dalam ekonomi adalah jaringan elektronik memiliki aturan komunikasi sehingga mampu menghubungkan perusahaan dengan lingkungan eksternal berupa mitra dagang dan pelanggan Website Pengertian website menurut pendapat Dewanto (2004, p7) adalah sebuah site (lokasi) pada world wide web dimana situs terdiri dari sebuah home page, dimana kita dapat melihat halaman pertama dilihat oleh pengguna dan dapat melanjutkan halaman selanjutnya WWW (World Wide Web) WWW adalah server pada internet didukung oleh bahasa script pemrograman disebut HTML mampu mendukung dokumen grafik, audio, dan video. (Dewanto, 2004, p6).

30 HTML (Hypertext Markup Language) HTML adalah format standar untuk mendefinisikan text dan layout pada web page (Chaffey, 2000, p73) Web Page Web Page (halaman web) adalah suatu file hypermedia disimpan di suatu situs, diidentifikasikan oleh satu alamat unik (Mcleod, 2001, p60) Home Page Home Page menurut pendapat Mcleod (Mcleod, 2001, p60) adalah halaman pertama dari suatu situs. Halaman-halaman lain di situs tersebut dapat dicapai dari homepage Server Web Pengertian server web adalah komputer untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web kliennya. (Betha, 2001, p6) Browser Browsers adalah suatu sistem perangkat lunak memungkinkan pengguna mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian (Mcleod, 2001, p60) URL (Universal Resource Allocator) Menurut pendapat Mcleod (2001, p60) URL (Universal Resources Locator) adalah alamat global pada sebuah dokumen dan sumber lainnya World Wide Web, bagian pertama mengidentifikasikan dimana protokol digunakan dan bagian keduanya menspesifikasikan dapat sebagai alamat IP atau nama domain dimana berada lokasinya.

31 Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data Menurut Sugiyono(2002, p ), pengumpulan data dilihat dari sumber datanya dapat dibagi menjadi dua, yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya: Data kepustakaan, artikel, jurnal atau dokumen. Selanjutnya jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuisioner, observasi, dan gabungan ketiganya Wawancara Wawancara biasanya digunakan apabila peneliti mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun secara tidak terstuktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka dan melalui telepon. Wawancara terstruktur digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara terstruktur, peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dalam wawancara terstruktur, setiap responden diberikan pertanyaan sama. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara tersusun secara sistematis. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan informasi dari responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti

32 39 dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya lebih terarah pada suatu tujuan Kuesioner Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik jika dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi juga obyek- obyek alam lainnya. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Observasi partisipan Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari melalui pengamatan lingkungan digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam observasi ini, data diperoleh akan lebih lengkap dan mendalam karena peneliti ikut melakukan perilaku sumber datanya. Observasi nonpartisipan Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat dalam kegiatan dan hanya sebagai pengamat independen. Misalnya dalam suatu pusat perbelanjaan, peneliti mengamati prilaku dari para pembeli dalam berbelanja.

33 Metode Analisis Bisnis Analisis Lima Kekuatan Persaingan Porter Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan berikut ini (David, 2006, pp ): A. Persaingan antar perusahaan sejenis Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi berjalan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan dengan strategi perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapat serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan mutu, menambah feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan. Intensitas persaingan di antara persaingan perusahaan sejenis cenderung meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah, karena pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan, karena permintaan untuk produk industri menurun, dan karena pemotongan harga menjadi semakin umum. Persaingan juga meningkat ketika pelanggan berpindah merek dengan mudah, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika produk mudah rusak, ketika perusahaan pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat mereka berasal dan budaya; serta ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu industri. B. Kemungkinan masuknya pesaing baru. Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi, hambatan-untuk masuk, dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat,

34 41 pentingnya memperoleh teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses bahan baku, kepemilikan paten, lokasi kurang menguntungkan. Serangan balasan dari perusahaan sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar. Di samping berbagai hambatan masuk, perusahaan baru kadang-kadang masuk ke dalam industri dengan produk lebih tinggi mutunya, harga lebih rendah, dan tenaga pemasaran jumlah banyak. Oleh karena itu, tugas perencana strategi adalah mengidentifikasi perusahaan baru menjadi pesaing, melakukan serangan balasan jika diperlukan, dan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan dimiliki. C. Potensi pengembangan produk substitusi Dalam banyak industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk pengganti. Adanya produk pengganti membuat batasan harga maksimal, sebelum konsumen pindah ke produk pengganti tersebut. Tekanan persaingan akibat adanya produk pengganti semakin bertambah ketika harga produk pengganti relatif murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk pun rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti paling mudah diukur dari seberapa besar pangsa pasar direbutnya dan rencana perusahaan produk pengganti tersebut untuk meningkatkan kapasitas serta penetrasi pasar. D. Kekuatan tawar-menawar pemasok. Kekuatan tawar-menawar (bargaining power of supplier) pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama ketika jumlah pemasok banyak, ketika hanya ada sedikit bahan baku pengganti baik, atau ketika biaya mengganti bahan baku amat tinggi. Sering kali demi

35 42 kepentingan bersama, pemasok dan produsen saling membantu dengan memberikan harga terjangkau, mutu lebih baik, pengembangan pelayanan baru, sehingga meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang. E. Kekuatan tawar-menawar pembeli Ketika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama dalam mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas pelanggan ketika kekuatan tawar dari konsumen luar biasa. Kekuatan tawar konsumen juga lebih besar ketika produk dibeli bersifat standar atau tidak berbeda. Konsumen sering dapat melakukan negosiasi atau menekan harga jual, jaminan, dan paket aksesori sampai tingkat tertentu. Kemungkinan masuknya pesaing baru Kekuatan tawarmenawar penjual/pemasok Persaingan antar perusahaan sejenis Kekuatan tawarmenawar pembeli/konsumen Potensi pengembangan produk substitusi (Sumber: David, 2006, p.131) Gambar 2.6 : Model Lima Kekuatan Porter Analisis SWOT Analisis SWOT adalah evaluasi secara menyeluruh terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Kotler, 2005).

36 43 Penjelasan terhadap analisis SWOT adalah sebagai berikut : Kekuatan (Strengths) Merupakan kekuatan dimiliki oleh sebuah perusahaan berupa kelebihan mungkin tidak dimiliki oleh para pesaingnya. Kekuatan dapat berbentuk : Aset fisik bernilai, seperti lokasi strategis, fasilitas distribusi ke seluruh dunia, jaringan komputer dan sistem informasi. Keterampilan dan keahlian khusus. Aset sumber daya manusia bernilai. Aset organisasi bernilai. Intagible asset bernilai seperti citra perusahaan, nama baik pembeli dan reputasi. Kemampuan untuk bersaing seperti kuatnya jaringan penjual. Prestasi atau atribut. Aliansi atau usaha kerjasama seperti berkolaborasi dengan partner dengan supplier dan aliansi pemasaran. Kelemahan (Weaknesess) Merupakan kelemahan dimiliki oleh sebuah perusahaan berupa masalah-masalah dihadapi dalam perusahaan. Kelemahan adalah suatu kekurangan dari perusahaan atau kondisi tidak menguntungkan. Kelemahan internal perusahaan dapat berhubungan: Defisiensi dalam kemampuan bersaing atau kurangnya orang-orang ahli. Kurangnya keperluan fisik untuk berkompetisi. Hilangnya kemampuan bersaing dalam area kunci. Kesempatan (Opportunities) Kesempatan pasar (market opportunity) adalah faktor besar dalam membentuk

37 44 strategi perusahaan. Tentu saja, para manajer tidak dapat menyesuaikan strategi secara tepat untuk situasi perusahaan tanpa mengidentifikasi kesempatan dan menaksir pertumbuhan dan potensial profit. Ancaman (Threats) Merupakan tantangan akibat kecenderungan tidak diinginkan atau perkembangan mengarah pada pengurangan penjualan dan keuntungan bila tidak segera dilakukan gerakan pemasaran defensif. Ancaman dapat berupa pesaing lebih maju ataupun dari keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti resesi ekonomi. Ancaman dapat berbentuk seperti masuknya pesaing luar negeri, regulasi baru memberatkan bagi perusahaan dan serangan untuk meningkatkan suku bunga dan lainnya. Ada dua jenis analisis perbandingan sebelum di dapat alternatif strategi yaitu matriks EFAS dan matriks IFAS. (Rangkuti, 2004, p18). A. Matriks EFAS (External Factors Analysis Strategic) Jenis analisis pertama adalah analisis eksternal perusahaan, meliputi peluang dan ancaman. Sebelum membuat matriks EFAS, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor eksternal perusahaan. Tabel 2.3 : Matriks EFAS Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Peluang xxxx xxxx xxxx Ancaman xxxx xxxx xxxx Total (Sumber: Rangkuti, 2004, p24)

38 45 Berikut ini adalah cara-cara penentuan nilai faktor eksternal: 1. Susunlah dalam kolom 1 menjadi opportunities dan threats bagi perusahaan. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah dengan membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor eksternal telah ditetapkan sebelum berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya. Ada pun bobot diberikan adalah: 3 : pengaruhnya paling / sangat besar 2 : pengaruhnya sedang 1 : pengaruhnya kecil Pemberian bobot dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot1/3. jika alternatif II lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka altenatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah melakukan pembobotan atas faktor eksternal maka selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masing- masing baris. Kemudian bobot didapat dari perhitungan di atas dimasukkan dalam kolom Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (kekuatan utama), 3 (kekuatan kecil), 2 (kelemahan kecil) dan 1 (kelemahan utama), berdasarkan pengaruh faktor

39 46 tersebut terhadap kondisi perusahaan bersangkutan. 4. Kalikan bobot pada dengan rating pada kolom 2, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom Jumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri sama. B. Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Strategic) Analisis kedua adalah analisis internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan dimiliki perusahaan. Setelah menemukan faktor internal strategis perusahaan, maka kita mampu membentuk suatu tabel IFAS. Tabel 2.4 : Matriks IFAS Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan xxxx xxxx xxxx Kelemahan xxxx xxxx xxxx Total (Sumber: Rangkuti, 2004, p25) Berikut ini adalah cara-cara penentuan nilai faktor internal: 1. Susunlah dalam kolom 1 menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan.

40 47 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan menggunakan teknik perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah dengan membandingkan 2 (dua) alternatif dari faktor-faktor internal telah ditetapkan sebelum berdasarkan pada suatu kriteria dan memilih salah satu diantaranya. Adapun bobot diberikan adalah: 3 : pengaruhnya paling / sangat besar 2 : pengaruhnya sedang 1 : pengaruhnya kecil Pemberian bobot dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika alternatif I lebih dipilih dibanding alternatif II dan bobotnya adalah 3, maka alternatif I berbobot 3, sedangkan alternatif II berbobot1/3. jika alternatif II lebih dipilih dibanding alternatif III dan diberi bobot sebesar 2, maka altenatif II berbobot 2, sedangkan alternatif III berbobot ½. Demikian pula dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah melakukan pembobotan atas faktor internal maka selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masing- masing baris. Kemudian bobot didapat dari perhitungan di atas dimasukkan dalam kolom 2 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (kekuatan utama), 3 (kekuatan kecil), 2 (kelemahan kecil) dan 1 (kelemahan utama), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan bersangkutan. 4. Kalikan bobot pada dengan rating pada kolom 2, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4.

41 48 5. Jumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri sama. C. Diagram SWOT Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing masing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah memasukan angka total bobot skor tersebut ke dalam diagram analisis SWOT. Gambar 2.7 menunjukkan empat kuadran pada diagram SWOT. Perhitungan diagram SWOT: Mencari selisih dari nilai faktor eksternal ancaman dan peluang ditelah ditemukan pada matriks EFAS. Perhitungan ini untuk mencari koordinat Y Mencari selisih dari nilai faktor internal kelemahan dan kekuatan ditemukan pada matriks EFAS. Perhitungan ini untuk mencari koordinat X. 4. Mendukung strategi turn around Berbagai Peluang 1. Mendukung strategi agresi f Kelemahan Internal Kekuatan Internal 3. Mendukung strategi defensif Berbagai Ancaman 2. Mendukung strategi diversifikasi (Sumber: Rangkuti, 2004, p29) Gambar 2.7: Diagram SWOT

42 49 Keterangan Diagram SWOT: Kuadran 1: Ini merupakan situasi sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang ada, strategi harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (Growth oriented strategy). Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka penjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar) Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi dilain pihak ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar lebih baik. Kuadran 4: Ini merupakan situasi tidak menguntungkan. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. D. Matriks Internal Ekternal Matriks internal eksternal menempatkan berbagai divisi dari suatu organisasi dalam sembilan sel. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: total nilai IFAS diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai EFAS diberi bobot pada sumbu-y. Dari total nilai dibobot dari setiap divisi, dapat disusun Matriks IE pada tingkat korporasi. Pada sumbu-x Matriks IE, total nilai IFAS dibobot dari 1,0 semapi 1,99 menunjukkan posisi internal lemah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu-y, total

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. INTERIOR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Pemasaran 2.1.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Ebert dan Griffin (2009, p.150), pemasaran merupakan suatu kegiatan dan rangkaian institusi dan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mempromosikan dan memasarkan produk jasa percetakan. Karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mempromosikan dan memasarkan produk jasa percetakan. Karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan didalam dunia bisnis sangatlah ketat dimana tingkat mobilitas yang tinggi serta perkembangan dibidang teknologi meningkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN JASA PEMBUATAN MAKET BERBASIS INTERNET

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Menurut Judy Strauss, Adel El-Ansary dan Raymond Frost (2003, p8), Internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT ALAM AGUNG LESTARI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA SENTOSA. Abstrak

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA SENTOSA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING MECHANICAL INSTRUMENT PADA PT.PIRANTI WAHANA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran maka dapat dijabarkan seperti pada di bawah ini: Menurut Kotler & Amstrong (2000 : 8) pemasaran merupakan sebuah proses sosial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini seperti yang diketahui telah membawa pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai salah satu Strategi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA CV ANDHINI RATTAN INDUSTRY

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN e-marketing PADA PT KASIH ANANDA

ANALISIS DAN PERANCANGAN e-marketing PADA PT KASIH ANANDA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN e-marketing PADA PT KASIH ANANDA Deling NIM : 0500586582 Abstrak Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Internet merupakan sebuah jaringan koneksi yang terhubung diseluruh dunia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Internet merupakan sebuah jaringan koneksi yang terhubung diseluruh dunia BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Internet 2.1.1. Pengertian Internet Internet merupakan sebuah jaringan koneksi yang terhubung diseluruh dunia dengan menggunakan Internet Protocol (IP) untuk saling berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI.

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI. ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI Oleh : Iin Hanifa - 1100037206 Randa Purnama Amin - 1100054830 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PEMASARAN ONLINE

BAB I PEMASARAN ONLINE BAB I PEMASARAN ONLINE I. PENGERTIAN PEMASARAN ONLINE Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan memasarkan barang dan jasa agar dapat sampai ke tangan konsumen.pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer dan internet sebagai fasilitas untuk menunjang pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer dan internet sebagai fasilitas untuk menunjang pekerjaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis, persaingan yang terus meningkat merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Setiap perusahaan yang ingin tetap berada di dalam dunia usaha

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Analisis dan Perancangan E-Marketing Pada PT. Citralanggeng Sentosa Abadi Untuk Mendukung Optimalisasi Penjualan Rumah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Analisis dan Perancangan E-Marketing Pada PT. Citralanggeng Sentosa Abadi Untuk Mendukung Optimalisasi Penjualan Rumah UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006 / 2007 Analisis dan Perancangan E-Marketing Pada PT. Citralanggeng Sentosa Abadi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Sistem dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Mulyadi ( 2001,p6) adalah suatu jaringan prosedur yang dimuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana seseorang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN INTERNET MARKETING PADA PT. LAPTOP SQUARE SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN WEB PADA PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN WEB PADA PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN WEB PADA PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini, BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini, Internet telah menjadi sebuah fenomena teknologi informasi yang signifikan. Internet menciptakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA VOGUE PHOTO STUDIO ROSRITA KRISMAN 0600635401 JERRI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti tiket pesawat, kamar hotel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti tiket pesawat, kamar hotel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Reservasi Hotel 2.1.1 Pengertian Reservasi Reservasi menurut Monaghan ( The Intrepid Traveler ) adalah sebuah proses klerikal atau elektronik dimana produk perjalanan seperti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Whitten (2001, p45), Teknologi informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Whitten (2001, p45), Teknologi informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi Dalam mengatasi tekanan bisnis yang ada solusi yang bisa digunakan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Whitten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Arsitektur Menurut Anonymous (www.wikipedia.org/wiki/architecture, 2006) Asal kata arsitektur adalah dari kata lain architectura yang berasal dari bahasa Yunani yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB Anugra Panjisadewa Binus University, Jl. Shandang No B3 Jakarta Barat Ridwan Armet Binus University, Jl. Agung Utara, Blok C No. 13, Sunter STS,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA REMARK ORGANIZER Maulana Kurniawan 0700681705

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan / Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008 ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. PANCA BUDI IDAMAN Lucky 0700707162

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI Harry Djaya Laksana 1301068486 Ricky Hansen 1301047525 Kelas / Kelompok : 07 PCM / Kelompok 01 1. Latar Belakang Pendistribusian informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu proses sosial dan manejerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Web Pada PT. ALUMI PRESISI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI. Marsella Florentina

ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI. Marsella Florentina ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA OMEGA OPTIK SKRIPSI Oleh : Marsella Florentina 0800747034 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2008 2009 ANALISA DAN PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Schneider (2011:53), menyatakan bahwa internet adalah jaringan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Schneider (2011:53), menyatakan bahwa internet adalah jaringan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Internet Menurut Schneider (2011:53), menyatakan bahwa internet adalah jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA PT. BOGARASA ADITAMA (LE GOURMET) Evlin Winter

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus mempunyai sistem pemasaran yang efektif untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Dengan kata lain, negara Indonesia termasuk salah satu negara terpadat di dunia dan tentunya tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pilihan produk kepada pelanggan sehingga pelanggan dapat saja pindah sewaktu-waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang sangat cepat memberikan ruang yang bebas antara pelanggan dan pembeli serta banyaknya variasi produk dan harga akan memberikan pilihan produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki wilayah teritorial yang luas dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Oleh sebab itu Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kenyataannya kebanyakan kalangan masih belum begitu memahami arti dari pemasaran. Sering kali pemasaran diartikan secara terpisah sebagai kegiatan penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Penjualan produk dalam suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja divisi pemasaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

Bab 2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1 Teori-teori umum 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), adalah suatu proses sosial dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006/2007 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p24), internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet marketing 2.1.1 Pengertian E-Marketing Menurut Chen-Ling, & Lie, dalam juranal Journal of American Academy of Business (2006, p296), e-marketing adalah Proses memasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi analisis secara umum menurut Anonim1 (Sumber:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi analisis secara umum menurut Anonim1 (Sumber: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Definisi analisis secara umum menurut Anonim1 (Sumber: http://www.investorwords.com/208/analysis.html, 16/10/06) adalah memeriksa dan mengevaluasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini, keterlibatan teknologi sudah bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang, terlebih lagi dalam dunia bisnis. Kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania

Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasiskan Web Pada Perumahan Bukit Golf Mediterania

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Kotler & Armstrong (2004, p24), Internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manajemen atau kepemilikan terpusat.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Ilmu Komputer Semester Ganjil 2006/2007 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB PADA PT. SURYA GRAHA DEKORATAMA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008/2009

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008/2009 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008/2009 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM E MARKETING PADA DJO STUDIO 0800772830 AYU KUSUMA WARDHANI 0800774691

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang pesat didalam era globalisasi pada saat ini, hal ini berdampak pada hampir diseluruh sektor bisnis. Hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bintang Kupu-Kupu merupakan perusahaan farmasi yang memproduksi dan memasarkan produk obat-obatan herbal yang lebih

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 54 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Invest Kelola adalah badan usaha yang memiliki beberapa anak perusahaan bergerak di bidang butik baju, percetakan, dan restoran. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA ANTON GALLERY ABSTRAK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA ANTON GALLERY ABSTRAK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING PADA ANTON GALLERY Hiswara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BINUS University. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BINUS University. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 BINUS University Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. ROSELLA AUTODESIGN Wilky Rosandy 0800738471 Natalia Chandra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar adalah teori yang intinya sesuai dengan topik skripsi. individu dan tujuan organisasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar adalah teori yang intinya sesuai dengan topik skripsi. individu dan tujuan organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Skripsi ini ditulis berdasarkan teori yang dijelaskan pada bab ini. Teori dasar adalah teori yang intinya sesuai dengan topik skripsi. 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar 2.1.1. Pemasaran 2.1.1.1. Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008, p.5) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendistribusian informasi saat ini, telah menjadi tolak ukur bagi perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja perusahaan. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci