BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Motivasi Kerja dengan kinerja Karyawan pada PT Gema

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Motivasi Kerja dengan kinerja Karyawan pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang Untuk meningkatkan rasa tanggung-jawab dan semangat kerja terhadap karyawan, perusahaan harus melakukan motivasi terhadap karyawan. Dengan adanya motivasi kerja yang baik akan berakibat meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas, serta berkurangnya jumlah karyawan yang membuat suatu keterkaitan agar bisa mengembangkan suatu pekerjaan pula produktivtas perusahaan. Dengan adanya kinerja yang tinggi maka perusahaan akan mencapai tujuan, sehingga dapat berkembang lebih maju. 4.2 Program-program Pemberian Motivasi Karyawan Bentuk program motivasi yang diberikan oleh PT Gema Gaha Sarana Tbk dari tahun ketahun pada prinsifnya sama yaitu dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan. Adapun bentuk-bentuk motivasi yang diberikan oleh PT Gema Gaha Sarana Tbk di Tangerang meliputi: Gaji yang cukup memuaskan, perusahaan berusaha menetapkan skala gaji yang tepat sesuai dengan jabatan dan fugsinya agar karyawan merasa memperoleh kepuasan terhadap pendapatan yang diperolehnya Pemberian bonus akhir tahun atau tunjangan akhir tahun Promosi karyawan diberikan kepada mereka yang dinilai sesuai

2 dengan kriteria dan kemampuan untuk mengemban jabatan dan tugas dari perusahaan Pemberian uang THR (Tunjangan Hari Raya) diberikan menjelang datangnya hari raya 4.3 Kendala-kendala yang hadapi perusahaan dalam Pemberian Motivasi Program pemberian motivasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan semangat, produktivitas dan kinerja karyawan. Dalam pelaksanaan tertentu tidak lepas dari kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam melaksanakan program pemberian motivasi. Adapun kendalakendala yang dihadapi oleh PT Gema Graha Sarana Tbk adalah sebagai berikut : Tidak semua karyawan memiliki kemampuan yang sama dikarenakan pada saat melamar di PT Geman Graha Sarana Tbk di Tangerang dengan latar belakang pendidikan yang berdeda-beda serta perekrutan yang berbeda, diantaranya ada yang melalui tes ada juga yang karena hububungan keluarga Keputusan kinerja karyawan ditentukan oleh Direksi. Hal ini menyebabkan dasar penilain menjadi tidak objektif yang dapat menimbulkan kesenjangan pada karyawan lainnya. 4.4 Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang Salah satu dasar dalam rangka mewujudkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan yang dipresentasikan malaui visi dan misi perusahaan adalah adanya dukungan dan dari seluruh karyawan untuk bekerja sungguh-

3 sungguh, konsisten dan fokus pada pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itu diperlukan sarana untuk menjembatani antara kepentingan perusahaan dan kepentingan dari karyawan. Atas dasar pertimbangan tersebut PT Gema Graha Sarana Tbk melakukan penilain kinerja karyawan setiap setahun sekali, yang dibagi dalam triwulan pertama, kedua dan ketiganya secara komite untuk menentukan nilai final, hasil dari penilian ini telah sepakati oleh karyawan oleh masing-masing unit kerja dengan realisasi atau kenyataan yang ada. a. Penilain prestasi kerja pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang dilakukan langsung oleh atasan langsung karyawan b. Penilain harus mengetahui kriteria yang dinilai dari seorang karyawan. 4.5 Deskripsi Data Hasil Penelelitian Data penelitian diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada responden (Karayawan PT Gema Graha Sarana Tbk). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini, adapun karakteristik responden yang digunakan adalah antara lain : a) Jenis Kelamin b) Tingkat Pendidikan c) Masa Kerja Selanjutnya karakteristik responden dapat dilihat dari beberapa tabel berikut ini:

4 4.5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada PT Gema Graha Sarana Tbk Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%) Pria 57 95,00 Wanita 3 5,00 Jumlah ,00 Tabel 4.1 Sebgaian besar karyawan PT Gema Graha Sarana Tbk berjenis kelamin laki-laki. Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang diperlukan memerlukan tenaga besar dan sebagian karyawan wanita sebagai kasir dan repsesionis Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Untuk penggolongan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan peneliti membagi mejadi 3 kelompok, yaitu : SLTA, Diploma, S1. yang ditunjukan pada table sebagai berikut:

5 Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada PT Gema Graha Sarana Tbk Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%) SLTA 51 85,00 Diploma 3 5,00 S1 6 10,00 Jumlah ,00 Dari tabel 4.2 bahwa sebagian, besar karyawan mempunyai tingkat pendidikan SLTA yaitu 85,00% orang atau 51 orang, ini menunjukan bahwa perusahaan dalam menempatkan karyawan untuk posisi operator produksi dan teknisi tidak memerlukan pendidikan tinggi sebab yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah keahlian dalam pekerjaan mengoprasikan mesin-mesin produksi kayu dan merawatnya untuk bagian teknisi, dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jobdescription masing-masing Karakteristik Responden Menurut Usia Unruk penggolngan karakteristik responden menurut usia, peneliti membagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 0 4 tahun, 5 8 tahun. Yang ditunjukan pada table berikut ini:

6 Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Masa Kerja pada PT Gema Graha Sarana Tbk Masa Kerja Jumlah (Orang) Presentase (%) 0 4 tahun 22 36, tahun 38 63,300 Jumlah ,00 Tabel 4.3 menunjukan sebagian besar karyawan PT Gema Graha Saran Tbk telah memunyai tingkat kematangan dalam pekerjaan dan juga kematangan psikologis, hal ini dapat dilihat dari masa kerjanya. 4.6 Tanggapan Responden terhadap Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang Untuk mengatehui bagaimana pengaruh motivasi kerja karyawan pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang, maka penulis memberikan kuesioner pada karyawan (responden) untuk memberikan jawaban-jawabanya Tanggapan responden terhadap karyawan yang memliki dorongan dalam diri untuk meningkatkan prestasi kerja

7 Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Karyawan Memiliki Dorongan Dalam Diri untuk meningkatkan prestasi kerja Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS 9 15% S % R 12 20% TS % STS - - TOTAL % Berdasarkan tabel 4.4, ternyata dapat telihat bahwa 9 karyawan (15%) menyatakan sangat setuju dan 35 karyawan (58,33%) menyatakan setuju,untuk 12 karyawan (20%) menyatakan ragu-ragu, sedangkan 4 karyawawan (6,67%) menyatakn tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang memilki dorongan untuk meningkatkan prestasi kerja. Tanggapan responden terhadap bonus atau insentif yang diberikan membuat karyawan bekerja lebih baik

8 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan bahwa apakah bonus atau insentif yang diberikan membuat karyawan bekerja lebih baik Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS 3 5% S % R 10 17% TS 9 13% STS - - TOTAL % Berdasarkan tabel 4.5 dapat terlihat bahwa 38 karyawan (63,33%) menyatakan sangat setuju dan 3 karyawan (5%) menyatakan ragu-ragu dan 10 karyawan (17%) menyatakan sangat setuju serta 9 karyawan (13%) menyatakan tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang memilki dorongan untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas.

9 4.6.2 Tanggapan Responden terhadap lingkungan kondusif merupakan dorongan untuk bekerja lebih baik Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan bahwa apakah lingkungan kondusif merupakan dorongan untuk bekerja lebih baik Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS % S % R % TS % STS % TOTAL % Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa 38 karyawan (63,33%) menyatakan setuju dan 8 karyawan (13.33%) menyatakan setuju serta karyawan (18,33) menyatakan ragu-ragu, 2 karyawan (3,33) tidak setuju dan 1 karyawan (1,67%). Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang menghargai pendapat, dan hal itu merupakan dorongan untuk bekerja lebih baik lagi.

10 4.6.3 Tanggapan responden terhadap Karyawan diberi kesempatan dipromosikan oleh perusahaan sehingga membuat bekerja lebih baik Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan bahwa apakah Karyawan diberi kesempatan dipromosikan oleh perusahaan sehingga membuat bekerja lebih baik Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS % S 39 65% R % TS % STS % TOTAL % Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa 39 karyawan (65%) menyatakan sangat setuju dan 7 karyawan (1,67%) menyatakan setuju, sedangkan 11 karyawan (18,33%) menyatakan ragu-ragu serta 2 karyawan (3,33%) menyatakan tidak setuju dan 1 karyawan (1,67%) menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang diberi kesempatan dipromosikan oleh perusahaan sehingga membuat bekerja lebih baik.

11 4.6.4 Tanggapan responden terhadap karyawan merasa puas dengan gaji atau upah yang diberikan sehingga membuat karyawan bekerja lebih baik Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan bahwa Karyawan merasa puas dengan gaji atau upah yang diberikan sehingga membuat karyawan bekerja lebih baik Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS 15 25% S % R % TS % STS % TOTAL % Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa 31 karyawan (51,67%) menyatakan sangat setuju dan 15 karyawan (25%) menyatakan setuju, sedangkan 11 karyawan (18,33%) menyatakan ragu-ragu, 1 karyawan (1,67%). Serta 2 tidak setuju karyawan (3,33%) menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang merasa puas dengan gaji atau upah yang diberikan sehingga membaut karyawan bekerja lebih baik.

12 4.7 Analisis Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang Untuk mengatehui bagaimana pengaruh motivasi kerja karyawan pada PT Gema Graha Sarana Tbk di Tangerang, maka dapat dianalisa table-tabel hasil kuesioner Tanggapan responden terhadap karyawan yang memliki dorongan dalam diri untuk meningkatkan prestasi kerja Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Karyawan Memiliki Dorongan dalam diri untuk meningkatkan prestasi kerja Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS 9 15% S % R 12 20% TS % STS - - TOTAL % Apabila dilihat dari table 4.9, dengan terciptanya motivasi didalam diri karyawan akan membuat meningkatnya mutu hasil kerja karyawan. Ini dilihat dari sebanyak 35 karyawan (58,33%) menyatakan sangat setuju dan 9 karyawan (15%) menyatakan setuju,12 karyawan (20%) menyatakan ragu-ragu. Sedangkan 4 karyawan (6,67%) menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi tinggi berpengaruh terhadap mutu hasil kerja Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Apakah jumlah hasil kerja

13 karyawan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi diri Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Apakah jumlah hasil kerja karyawan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi diri Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS 3 5% S % R 10 17% TS 9 13% STS - - TOTAL % Bila dilihat dari table 4.10, dengan terciptanya motivasi didalam diri karyawan akan membuat meningkatnya jumlah hasil kerja karyawan. dapat dilihat bahwa 38 karyawan (63,33%) menyatakan setuju dan 3 karyawan (5%) menyatakan sangat setuju dan 10 karyawan (17%) menyatakan ragu-ragu, sedangkan 9 karyawan (13%) manyatkan tidak setuju. Dapat di ambil kesimpulan bahwa motivasi tinggi berpengaruh terhadap jumlah hasil kerja karyawan.

14 4.7.3 Tanggapan responden terhadap ketepatan waktu kerja akan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi diri Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan ketepatan waktu kerja akan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi diri Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS % S % R % TS % STS % TOTAL % Apabila dilihat dari tabel 4.11, dengan terciptanya motivasi didalam diri karyawan akan mempengaruhi ketepatan waktu bekerja karyawan. Ini dilihat dari banyaknya karyawan yang membuat sangat setuju, yaitu setuju sebanyak 38 karyawan (63,33%) dan 8 karyawan (13,33%) karyawan menyatakan setuju, 11 karyawan (18,33%) menyatakan ragu-ragu. Sedangkan 2 karyawan (1,67%) menyatakan tidak setuju dan 1 karyawan (1,67%) menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya gangguan yang dihadapi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

15 4.7.4 Tanggapan responden terhadap kedisiplinan akan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi dalam diri Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Apakah kedisiplinan akan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi dalam diri Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS % S 39 65% R % TS % STS % TOTAL % Bila dilihat dari table 4.12, dengan terciptanya motivasi didalam diri dan jika hubungan antara atasan dengan karyawan terjalin dengan baik karyawan akan mempengaruhi kedisiplinan waktu bekerja karyawan. Ini dilihat dari banyaknya karyawan yang membuat setuju, yaitu setuju sebanyak 39 karyawan (65%) dan untuk karyawan sangat setuju sebanyak 7 karyawan (11.67%), 11 karyawan (18.33%) menyatakan ragu-ragu. Sedangkan 2 karyawan (3,33%) menyatakan tidak setuju dan 1 orang karyawan (1,67%) menyatkan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa apabila hubungan antara atasan terjalin dengan baik, maka karyawan akan merasa malas untuk pergi bekerja.

16 4.7.5 Tanggapan responden terhadap kedisiplinan akan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi dalam diri Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Apakah kedisiplinan akan mengalami peningkatan setelah terciptanya motivasi dalam diri Tanggapan Frekuensi Presentase (%) SS 15 25% S 31 51,67% R 11 18,33% TS 1 1,67% STS % TOTAL % Bila dilihat dari table 4.13, dengan terciptanya motivasi didalam diri dan jika hubungan antara atasan dengan karyawan terjalin dengan baik karyawan akan mempengaruhi kedisiplinan waktu bekerja karyawan. Ini dilihat dari banyaknya karyawan yang membuat sngat setuju, yaitu setuju sebanyak 31 karyawan (51,67%) dan untuk yang sangat setuju sebanyak 15 karyawan (25%), 11 karyawan (18,33%) menyatakan ragu-ragu. Sedangkan 1 karyawan (2,00%) menyatakan tidak setuju, 2 orang karyawan (3,33%) manyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa apabila hubungan antara atasan terjalin dengan baik, maka karyawan akan merasa malas untuk pergi bekerja.

17 4.8 Analisa Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Analisa regresi linier sederhana Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, penulis menggunakan persamaan umum regresi linier sederhana. Berdasarkan data hasil kuesioner motivasi kerja sebagai variable independent dan data hasil kuesioner kinerja karyawan sebagai variable dependent. Hasil data kuesioner tersebut yaitu : Fungsi regresi sederhana Y = a + b X, dimana : x = 1123 y = 1202 x² = y² = xy = x = 18,72 y = 20,03 n = 60 Untuk mengatahui nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

18 Arti dari nilai α = 6.74 ini menunjukan bahwa besarnya nilai Y (kinerja karyawan), apabila variable X (Motivasi Kerja) = 0 atau adanya motivasi kerja, sedangkan nilai b = 0.71 merupakan koefisien arah regresi, artinya setiap penambahan nilai variable X naik 1 kali, maka Y akan bertambah sebesar 0,71 dikali besarnya perubahan nilai variable X tersebut. Dari hasil perhitungan a dan b diatas, maka hasil persamaan regresinya adalah sebagai berikut Y = a + bx Y = X dimana : Y = Kinerja Karyawan X = Motivasi Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila motivasi kerja di perusahaan PT Gema Graha Sarana Tbk Tangerang naik sebesar 1 kali, maka kinerja akan lebih meningkat sebesar 0.71 kalinya sehingga tujuan atau hasil yang ingin dicapai oleh PT Gema Graha Sarana Tbk Tangerang akan lebih baik.

19 4.8.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi, dimana pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variable independent (motivasi) berpengaruh terhadap koefisien regresi, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Perumusan Hipotesis H0 : β = 0. berarti motivasi (X) tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Ha : β > 0. Berarti motivasi (X) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). b. Menentukan nilai kritis pengujian dengan memperhatikan derajat kebebasan (degeree of freedom) dan tingkat signifikan yang digunakan. Adapun tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% dan pengujian dilakukan dengan dua sisi, maka nilai kritis penujianya adalah : t (n 2 ; a/2) t = (60 2 ; 5%/2) t = 58 ; (0.025) t = 2.21 c. Menentukan nilai t hitung denga rumus sebagai berikut :

20

21 Nilai β = 0, karena perumusan hipotesis nol (H0), nilai β = 0. d 2,000 c X 2,021 a b Keterangan : Gambar 4.1 Cara melakukan interpolasi, bila harga dalam table tidak ada Dari gambar 4.1 atas dibuat persamaan untuk mencari harga X yang merupakan harga table distribusi pada dk = 58, persamaanya yaitu : a : b = c : D (58 40) : (60 40) = (X 2,021) : ( ) = (X 2,021) : X (20. 2,021) = ,168 20X = ,168 40,4 20X = 40, X X = = /

22 Jadi harga table untuk dk = 58 dengan taraf kesalahan 5% adalah 2,021 d. Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai kritis adalah sebagai berikut H0 ditolak Daerah Penerimaan H0 0 2,021 0,14 Keterangan : Gambar 4.2 Atas dasar perhitungan diatas diperoleh hasil t hitung = 4.73 dimana berada didaerah penolakan H0. Maka keputusanya adalah menolak hipotesis nol (H0). Ini berarti bahwa nilai b secara statistik tidak sama dengan nol. e. Membuat kesimpulan berdasarkan keputusan yang diperoleh sebelumnya. Pada keputusan di atas dinyatakan menolak H0. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai b secara statistik tidak sama dengan nol.sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik pariabel X (motivasi) berpengaruh terhadap variable Y (kinerja karyawan). Selain itu, atas dasar perhitungan di atas diperoleh hasil t hitung = 4.73 dan hasil t table dengan tingkat signifikan 5% dan uji dua pihak serta derajat kebebasan = n 2 (60 2 = 58). Maka diperoleh t table = 2,021.

23 Dalam hal ini berlaku ketentuan jika t hitung lebih besar dari t table (4.73 > 2.021), maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dinyatakan lingkungan kerja berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.