BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Analisis Proses Belajar 1. Pengertian Analisis Proses Belajar a. Analisis Analisis atau analisa adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam, hal tersebut sesuai dengan pendapat menurut Sukmadinata (2009:27), adalah : Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk hal lain memahami cara bekerjanya, untuk hal lain lagi memahami sistematikanya. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa analisis merupakan suatu tahapan untuk mengetahui situasi atau kondisi sebenarnya sehingga dapat dipahami maksud dari suatu masalah serta dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir dari pemahaman arti keseluruhan masalah yang sedang diteliti. Kecakapan analisis telah dapat berkembang pada seseorang, maka akan dapat mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif. Mengetes kecakapan analisis untuk membuat item tes kecakapan analisis perlu mengenal berbagai kecakapan yang termasuk klasifikasi analisis, dikemukakan oleh Sukmadinata (2009:27), yakni : 1. Dapat mengklasifikasikan kata-kata, frase-frase, atau pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan kriteria analitik tertentu. 2. Dapat meramalkan sifat-sifat 9 khusus tertentu yang tidak disebutkan secara jelas. 3. Dapat meramalkan kualitas, asumsi, atau kondisi yang implisit atau yang perlu ada berdasarkan kriteria dan hubungan materinya. 4. Dapat mengetengahkan pola, tata, atau pengaturan materi dengan menggunakan kriteria seperti relevansi, sebab-akibat, dan peruntutan.

2 5. Dapat mengenal organisasi, prinsip-prinsip organisasi, dan pola-pola materi yang dihadapinya. 6. Dapat meramalkan sudut pandangan, kerangka acuan dan tujuan materi yang dihadapinya. Uraian pendapat di atas, menganalisis kecakapan siswa dapat dilakukan dengan memberikan suatu tes yang mencakup pertanyaan-pertanyaan mengenai kemampuan siswa berdasarkan kriteria penilaian yang mengacu pada tujuan pembelajaran. b. Proses Belajar Proses menurut Kamus Pusat Pembianaan dan Pengembangan (2002:1120), bahwa proses adalah runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu, sedangkan menurut J.S Badudu (2003:289), proses adalah jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir Pendapat di atas, bahwa proses adalah suatu tahapan dari awal sampai akhir sehingga adanya suatu perubahan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan menurut Thursan Hakim (2008:1), belajar adalah suatu proses perubahan di daalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan, Merujuk pada pendapat para ahli di atas, bahwa belajar merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang sehingga memperoleh suatu perubahan tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan.

3 Menurut Djiwandon (2004:29), belajar sering didefinisikan sebagai suatu proses yang mengasilkan suatu aktivitas baru atau mengubah suatu aktivitas dengan latihan-latihan dan pengalaman di sekolah, laboratorium, atau di alam terbuka. Merujuk pendapat Djiwandon, bahwa belajar merupakan suatu proses yang menghasilkan aktivitas baru dengan berbagai latihan-latihan baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Proses belajar merupakan inti dari proses pendidikan yang tersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara peserta yang belajar dan guru yang mengajar. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas analisis proses belajar adalah salah satu upaya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dari kegiatan belajar siswa dilihat dari peningkatan kemampuan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor serta siswa dapat memanfaatkan situasi, kondisi dan keahliannya dengan mengelola usaha secara profesional, mampu berperan aktif sebagai pelaku usaha, memiliki sikap dan etos kerja sebagaimana karakteristik seorang wirausaha yang sukses dan profesional. 2. Jenis-Jenis Belajar Jenis-jenis perilaku dari hasil belajar, diklasifikasikan berdasarkan tujuan belajar. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gagne dalam Daldiyono (2009:95) bahwa jenis belajar merupakan penentuan atau rumusan yang sangat penting, dapat menimbulkan berbagai metode belajar-mengajar yang sangat berguna menjadikan proses belajar-mengajar lebih efisien dan efektif. Berdasarkan kutipan di atas, bahwa jenis-jenis belajar merupakan unsur terpenting bagi proses belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga proses belajar lebih efektif dan efisien.

4 Jenis-jenis belajar dinyatakan dalam bentuk perilaku secara sistematis, sesuai dengan pendapat Gagne dalam Daldiyono (2009:95) mengemukakan bahwa : A. Belajar di bidang kognitif 1. Informasi verbal 2. Kemahiran intelektual 3. Pengaturan kegiatan kognitif B. Belajar di bidang sensorik-psikomotor 4. Keterampilan motorik C. Belajar di bidang dinamik-afektif 5. Sikap Uraian pendapat di atas, menyatakan bahwa jenis belajar merupakan gabungan dari belajar konsep, belajar kaidah dan belajar penyelesaian masalah pada proses belajar siswa. 3. Ciri-Ciri Belajar Rangkaian kegiatan belajar mempunyai ciri-ciri tertentu, Sunaryo (2004:165) mengemukakan bahwa ciri-ciri belajar adalah : a. Terjadi perubahan baik aktual maupun potensial pada diri individu yang belajar. b. Perubahan diperoleh karena usaha dan perjuangan. c. Perubahan didapat karena kemampuan baru yang berlangsung relatif lama. Ditinjau dari pendapat di atas, bahwa ciri-ciri belajar tersebut menunjukkan adanya keterlibatan siswa secara mental-intelektual-emosional-fisik dalam proses belajar, baik di dalam kelas maupun pada kegiatan terstruktur dan mandiri. 4. Prinsip Belajar Prinsip belajar dapat membantu guru dalam menentukan variabel dan kondisi mana yang akan mendukung siswa dalam memperbaiki prestasi belajarnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat R.Gagne dalam Djiwandon (2004:9), bahwa menunjukkan bahwa tidak semua pengajaran adalah sama dan guru membutuhkan cara mengajar yang baik yang akan berpengaruh terhadap pengajaran. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa prinsip-prinsip belajar dapat memperbaiki keputusan yang dibuat guru dalam memilih metodologi pengajaran yang tepat. Hal ini dapat

5 membantu guru untuk mengerti asumsi yang lebih baik terletak di belakang berbagai prosedur dan praktik pendidikan. Guru dituntut dapat memberikan arahan bagi siswanya dalam menghayati pola prinsip belajar sepanjang hayat (learning to life). Hal itu sesuai seperti Empat Pilar Pendidikan yang diajukkan UNESCO dalam Sukmadinata (2005:13), yakni : 1. Learning to know : Penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu, termasuk di dalamnya Learning to How. 2. Learning to do : Belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi. 3. Learning to be : belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama. 4. Learning to live together : Belajar memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya. Uraian di atas, menyebutkan bahwa pilar-pilar pendidikan dalam belajar praktek usaha di bidang Pastry tersebut, siswa memiliki pengetahuan yang relevan untuk dapat diaplikasikan pada aktivitas praktek usaha pada mata diklat Keiwirausahaan serta keterampilan dan sikap sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. 5. Teori Belajar Menurut Naisaban (2004:100) mengatakan bahwa : teori belajar dalam bentuk yang sederhana merupakan studi mengenai keadaan-keadaan dimana hubungan antara suatu respon dan suatu stimulus isyarat terbentuk. Merujuk pada ulasan di atas, siswa yang sedang belajar harus menginginkan sesuatu, memperhatikan sesuatu, membuat sesuatu dan memperoleh sesuatu atau lebih tepatnya adalah faktor dorongan, isyarat, respons dan hadiah. Acuan dalam belajar untuk memperoleh kesuksesan belajar, maka terlebih dulu harus mengetahui teori-teori belajar. Teori belajar menurut Ganda (2004:50), bahwa :

6 a. Teori Daya, adalah meningkatkan kemampuan daya-daya melalui latihan. b. Teori Koneksionisme/Asosiasi, merupakan kegiatan mendapatkan ikatan hubungan kuat antara Stimulus (S) dengan Respons (R) c. Teori Gestalt, diketengahkan oleh Max Wertheiner yang menyatakan bahwa belajar adalah mencari tilikan, penglihatan d. Teori Belajar Bermaksud, dikemukakan oleh Edward Tolman bahwa belajar merupakan pengorganisasian perbuatan (kelakuan) untuk meraih maksud. Teori belajar ini dikenal dengan learning by doing atau belajar sambil berbuat. Pendapat di atas menyatakan bahwa pemahaman guru dan siswa terhadap teori belajar dapat membantu dalam memperluas cakrawala wawasan dalam belajar. 6. Tahapan-Tahapan Proses Belajar Tahap-tahap terjadinya proses belajar dimaksudkan sebagai informasi latar belakang untuk seorang guru, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Rooijakkers (2008:14), bahwa : 1. Motivasi 2. Perhatian pada pelajaran atau kuliah 3. Menerima dan mengingat 4. Reproduksi 5. Generalisasi 6. Melaksanakan latihan dan umpan baliknya (feedback) Merujuk pada pendapat di atas, bahwa proses belajar terjadi dalam enam tahapan belajar yang dapat dianalisis terdiri dari aspek afektif (sikap) meliputi motivasi belajar dan perhatian pada pelajaran atau kuliah, aspek kognitif (pengetahuan) yakni perhatian dan mengingat serta generalisasi, aspek psikomotor mencakup re-produksi serta melaksanakan latihan dan umpan balik kepada siswanya. Aspek-aspek tersebut dapat memberikan gambaran kepada penulis tentang analisis proses belajar yang terjadi pada siswa selama pembelajaran berlangsung. Perkembangan kognitif seseorang melalui beberapa tahap, hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S. Bruner dalam Budiningsih (2005:7), bahwa : 1. Tahap enaktif, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami ligkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik.

7 2. Tahap ikonik, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambargambar dan visualisasi verbal. 3. Tahap simbolik, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Pendapat di atas menjelaskan bahwa, perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan orang tersebut. Kegiatan mengkategori memiliki dua komponen yaitu: pertama, tindakan pembentukan konsep. Kedua, tindakan pemahaman konsep, artinya langkah pertama merupakan pembentukan konsep, selanjutnya pemahaman konsep. Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangan sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hirarkhis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu,seperti teori perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget dalam Hashim (2006:57-58), bahwa : 1. Peringkat deria motor/sensorimotori (0-2 tahun). Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. 2. Peringkat pra-operasional (2-7 tahun). Penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. 3. Peringkat operasi konkrit (7-11 tahun). Anak sudah mulai menggunakan aturanaturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. 4. Peringkat operasi formal (11 tahun ke atas). Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir kemungkinan. Uraian pendapat di atas, bahwa, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Kegiatan belajar terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap pekembangan tertentu dan umur seseorang. B. Patiseri 1 Patiseri 1 merupakan pembelajaran produktif yang harus ditempuh siswa kelas X pada semester 1 dan 2 di SMK Negeri 9 Bandung, yang terbagi ke dalam tiga kompetensi dasar meliputi; menyiapkan, mengolah, memorsi dan menyajikan produk pastry; menyiapkan, mengolah, memorsi dan menyajikan bakery; serta menyimpan pastry dan bakery (KTSP

8 SMKN 9 Bandung, 2009:84). Pembelajaran Patiseri 1 tersebut, peneliti membatasi lingkup pembahasan lebih khusus mengenai pengetahuan bahan makanan, peralatan pembuatan produk patiseri, metode pengolahan dan penyajian, yaitu berupa teori dan praktek Kewirausahaan. Materi pembelajaran teori meliputi pengertian dan klasifikasi pastry; cara penggunaan peralatan pengolahan pastry, cara pemilihan bahan, dan persiapan pengolahan produk pastry, sedangkan materi pembelajaran praktek meliputi cara penggunaan peralatan pengolahan pastry; cara pemilihan bahan; persiapan pengolahan; cara pengolahan produk yang mencakup roti, cake, pastry, dan kue nusantara; pengemasan serta penyimpanan produk pastry. Materi pembelajaran merupakan susunan pengetahuan yang diajarkan pada siswa oleh pendidik/guru selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Materi pembelajaran Patiseri 1 yaitu teori dan praktek yang diberikan kepada siswa program keahlian Pastry kelas X yang mengacu pada Silabus Pastry, yaitu sebagai berikut : 1. Roti Roti adalah produk pangan olahan yang merupakan hasil proses pemanggangan adonan yang telah difermentasi. a. Bahan pembuatan roti Bahan utama dalam pembuatan roti terdiri dari tepung terigu, air, ragi, dan garam. Sedangkan bahan penambah rasa dan pelembut gula, susu, lemak, dan telur. Untuk penguat gluten, memperpanjangumur simpan dan penambahvitamin bagi ragi atau sering disebut bahan peningkat adalah berupa bread improver. Bahan pengisi yang sering dipakai pada pembuatan roti adalah coklat, keju, daging, pisang (buah-buahan), kelapa. Semolina, wholemeal, madu, dan kismis juga sering merupakan bahan penambahan khusus pada roti.

9 b. Peralatan yang digunakan : Peralatan yang digunakan dalam pembuatan roti menurut Fadiati dkk (2011:381), yaitu 1. Waskom plastik atau aluminium sesuai ukuran yang dibutuhkan. 2. Meja untuk menggiling adonan, jika dilakukan dengan tangan. Meja 3. ini dapat berlapis plat seng atau porselen. 4. Serbet besar untuk menutup adonan selama proses fermentasi. 5. Oven untuk membakar beserta loyang sesuai jenis roti yang dibuat. 6. Kuas untuk mengoles loyang atau pengoles roti. 7. Timbangan. 8. Sendok (sendok ukur ataupun sendok biasa) 9. Gelas ukur 10. Rubber spatula dan dough scraper 11. Proofing basket 12. Thermometer 13. Sendok kayu 14. Pisau 15. Pengocok/kneader (Dough Mixer) 16. Rak/lemari tertutup untuk proses fermentasi. 17. Cooling rak c. Tahap-tahap Pembuatan Roti Untuk membuat roti agar berhasil, selain memahami bahan, langkah selanjutnya harus memahami tahapan-tahapan proses pembuatan roti. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat roti seperti yang diungkapkan oleh Fadiati dkk (2011:386) adalah sebagai berikut : 1. Seleksi bahan 2. Persiapan bahan 3. Penimbangan bahan 4. Pengadukan bahan 5. Peragian/fermentasi adonan roti 6. Pembagian adonan roti 7. Intermediate proofing (fermentasi akhir) 8. Pembentukan adonan roti 9. Pembakaran 10. Pendinginan 11. Pengemasan d. Kriteria Adonan Roti yang Kalis Kriteria adonan roti yang baik menurut Fadiati dkk (2011:381), yaitu: a. Menguleni adonan roti hingga tidak menempel lagi ditangan atau waskom. b. Menguleni adonan roti hingga adonan terasa elastis

10 c. Menguleni adonan roti hingga terbentuk lapisan tipis saat dilebarkan dan tidak robek. d. Menguleni hingga adonan roti bervolume 2 kali lipat dari adonan semula e. Menguleni adonan roti jangan menggunakan tangan terlalu lama sehingga adonan tidak menjadi keras e. Penyimpanan Roti yang Baik Umur simpan roti selain tergantung pada bahan yang digunakan, temperatur, kelembaban/humudity, tempat penyimpanan, dan lokasi penyimpanan, seperti yang dikemukakann oleh Fadiati, dkk (2011:397), yakni 1. tidak membungkus roti yang masih panas. 2. menggunakan sarung tangan plastik pada saat membungkus roti. 3. menghindari penyimpanan roti sisa yang sudah berjamur dalam satu ruangan atau satu lokasi dengan roti baru, sebab roti baru akan mudah terkontaminasi dan cepat berjamur 4. menghindari penyimpanan roti sisa yang sudah berjamur dalam satu ruangan atau satu lokasi dengan roti baru, sebab roti baru akan mudah terkontaminasi dan cepat berjamur 5. dapat mencegah karyawan lain yang baru saja mengemas roti berjamur untuk mengemas roti yang baru. 2. Cake Cake adalah kue yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu, telur, gula dan lemak yang dipanggang menggunakan oven. Menurut Faridah dkk (2011:299) cake adalah adonan yang dipanggang dengan bahan dasar tepung terigu, gula, telur dan lemak. a. Bahan yang Digunakan Dalam Pembuatan Cake Bahan yang digunakan dalam pembuatan cake dikategorikan menjadi tiga golongan yaitu bahan dasar, bahan tambahan dan bahan isi. Bahan dasar meliputi tepung terigu, gula, telur dan lemak; bahan tambahan meliputi soda kue dan baking powder, cream of tartar, cokelat dan aroma; sedangkan bahan isi meliputi kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran

11 dan bahan cair. Bahan-bahan tersebut memiliki fungsi yang berbeda pada proses pengolahan cake. Uraian mengenai fungsi dari masing-masing bahan dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Fungsi Bahan yang digunakan Dalam Pembuatan Cake Bahan Fungsi pung ntuk membangun kerangka, mengikat bahan lain dan mendapatkan tekstur yang baik pada cake. Memberi rasa manis, memberi warna pada kulit cake, membantu ula mengempukkan cake, melembabkan cake dan melemaskan adonan. lur mak da kue dan Baking embentuk kerangka, memberi warna, memberi nilai gizi dan melembabkan cake. ntuk menjaga cake agar tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma, dan membuat tekstur cake lembut. bagai bahan pengembang adonan cake. Powder bagai bahan yang ditambahkan pada kocokan putih telur agar tetap eam of tartar tegar terutama untuk mmbuat chiffon cake agar tidak mudah mengempis sebelum atau sesudah dipanggang. kelat gunakan sebagai bahan tambahan pada adonan cake, biasanya dalam bentuk bubuk cokelat atau bentuk pasta. oma yang biasa digunakan yaitu vanili, jeruk, kopi, moka, rum dan oma campuran rempah yang terdiri dari kayu manis, cengkih, pala, kapulaga dan jahe. Aroma berfungsi untuk memberikan rasa wangi pada adonan. cang-kacangan bagai bahan isi atau lansung dicampur ke dalam adonan cake. Jenis kacang-kacangan yang digunakan diantaranya kacang tanah,

12 Bahan Fungsi kacang mete, pecan, walnut, almond, macademia, dan pistachio/ bagai bahan isi atau lansung dicampur ke dalam adonan cake. Jenis ah-buahan buah-buahan yang digunakan diantaranya kismis, sultana, sukade dan manisan cherry. yuran bagai bahan isi atau lansung dicampur ke dalam adonan cake. Jenis sayuran yang digunakan diantaranya bayam dan wortel. bagai bahan isi atau lansung dicampur ke dalam adonan cake. Jenis han cair bahan cair yang sering digunakan yaitu susu, cream, air perasan daun suji dan santan. Sumber : Hardiman dkk (2011:6) b. Peralatan yang digunakan dalam Pembuatan Cake Peralatan mempunyai peranan penting pada proses pembuatan cake. Peralatan yang digunakan terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu peralatan persiapan, pengolahan dan penyajian. Peralatan persiapan meliputi timbangan dan mangkuk; peralatan pengolahan meliputi mixer, mangkuk, rubber spatula, pisau roti, pisau pastry, alas cake, rak pendingin, kantong semprot (piping bag), talenan putar/meja putar, loyang, oven dan kompor; sedangkan peralatan penyajian yaitu dessert plate. c. Kriteria Cake Yang Baik Cake yang baik adalah cake yang mempunyai penampilan menarik dengan rasa yang enak. Kriteria cake yang baik menurut Yogha dkk (2005:23) yaitu : (a) Simetris (seimbang) (b) Memiliki warna cerah (c) Volume cake seimbang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. (d) Memiliki butiran cake yang sesuai dengan jenis cake yang dibuat. (e) Memiliki keseragaman ukuran dan dinding sel yang tipis. (f) Keadaan kerak lebih empuk. (g) Warna remah terang. (h) Memiliki aroma yang sedap dan rasa yang enak (i) Mutu Simpan cake tergantung dari jenis cake yang dibuat.

13 3. Pastry a. Pengertian Pastry Pastry merupakan produk hasil olahan yang berbahan dasar tepung, lemak, dan telur, sesuai dengan pendapat Faridah dkk (2011:248) pastry merupakan produk hasil olahan dari kombinasi telur, mentega dan tepung. Awalnya dikenal di Inggris sebagai adonan kulit pie untuk membungkus daging selama dipanggang diatas bara api. Daging menjadi matang tapi tetap lembab karena dibungkus adonan tepung dan air. Pembuatan pastry mengacu pada berbagai adonan (paste and dough) dan banyak lagi produk turunannya. Produk pastry ada yang menggunakan ragi dan ada juga yang tidak menggunakan ragi. Pada umumnya produk pastry bertekstur crispy, adonan tidak kalis, namun beberapa produk pastry membutuhkan adonan yang kalis saat diroll seperti Danish pastry, Croissant, dan Puff pastry. b. Bahan yang Digunakan Untuk Pembuatan Produk Pastry Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk pastry perlu diketahui dan dipelajari agar menghasilkan produk pastry yang berkualitas. Menurut Tobing dkk (2009:12), bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk pastry terdiri dari bahan dasar, bahan tambahan, dan bahan isian. 1) Bahan Dasar Bahan dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan produk pastry, sehingga dengan mengetahui bahan dasar dan fungsinya tersebut diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang bahan dasar dan fungsinya untuk pembuatan produk pastry. Bahan dasar dalam pembuatan produk pastry terdiri dari tepung terigu, air, ragi (yeast), gula, garam, lemak, dan telur. 2) Bahan Tambahan

14 Bahan tambahan merupakan bahan yang sangat penting dalam pembuatan produk pastry yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas produk pastry. Bahan tambahan yang digunakan untuk produk pastry menurut Yogha dkk (2005:15) yaitu soda kue dan baking powder, krim of tartar, susu dan aroma. 3) Bahan Isi Bahan isi merupakan bahan yang digunakan sebagai bahan isi produk yang berfungsi untuk memberikan aroma dan citarasa yang khas. Bahan isi yang digunakan untuk produk pastry menurut Tobing (2009:18) yaitu kacang-kacangan, buah-buahan kering dan sayuran. a) Kacang-kacangan Jenis kacang-kacangan yang digunakan untuk bahan isi berupa kacang yang dikeringkan kemudian diawetkan. Bentuk dari jenis kacang-kacangan yang digunakan untuk bahan isi produk pastry dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini : Macadamia Pistachio Pecan Walnut Almond b) Buah-buahan Gambar 2.1. Jenis Kacang-Kacangan untuk Bahan Isi Produk Pastry Sumber : Tobing dkk (2009:19) Jenis buah-buahan yang digunakan untuk bahan isi berupa buah yang dikeringkan yang dikeringkan kemudian diawetkan. Jenis buah-buahan yang digunakan untuk bahan isi diantaranya kismis, sultana, sukade (manisan kulit jeruk), kurma dan manisan buah cherry. Bentuk dari jenis buah-buahan yang digunakan untuk bahan isi produk pastry dapat dilihat pada Gambar 2.2 dibawah ini :

15 Kismis Sultana Kurma Sukade Manisan Cherry Gambar 2.2. Jenis Buah-buahan untuk Bahan Isi Produk Pastry Sumber :Tobing dkk (2009:19) c) Sayuran Sayuran kadang-kadangg digunakan sebagai bahan isi dalam produk pastry. Jenis sayuran yang digunakan diantaranya wortel, bayam, dan labu kuning. Proses pengolahannya dengan cara direbus terlebih dahulu atau langsung ditambahkan dalam keadaan segar pada adonan. c. Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Produk Pastry Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk pastry sangat beragam bentuk dan fungsinya sebagaimana yang ungkapkan oleh Faridah dkk (2011:95) Peralatan yang digunakan untuk pengolahan produk pastry terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu peralatan persiapan, pengolahan, dan peralatan penyajian. Uraian mengenai fungsi dari alat tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini : Tabel 2.2 Fungsi Alat yang digunakan dalam Pembuatan Produk Pastry Alat Fungsi mbangan (scale) Alat untuk mengukur berat tepung, gula dan bahan bahan lainnyaa yang sifatnya kering.

16 Alat las ukur (measuring jug) Fungsi Alat untuk mengukur bahan kering dan cairan dalam jumlah lebih besar. Tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis bahan ukuran seperti stainless, gelas dan plastik. ringan tepung at untuk menyaring bahan kering, seperti tepung terigu dan gula. angkuk kecil at untuk menyimpan bahan-bahan kering kering setelah di ukur atau ditimbang. Lanjutan Tabel askom Alat untuk mencampur bahan. Mangkuk, terdapat dalam berbagai ukuran dan bahan, seperti kaca, porselen, stainlees steel dan plastik, bber Spatula at untuk mengumpulkan sisa-sisa adonan lunak. Sifatnya lentur sehingga mudah digunakan untuk mengeruk adonan hingga ke dasar mangkuk untuk menghindari tertinggalnya adonan di dasar mangkuk.

17 Alat Fungsi ndok kayu dan pisau roti Alat yang cocok digunakan dalam mencampurbahan baik mentega (butter) ataupun adonan. Alat untuk memotong produk pastry yang sudah matang, seperti cake xer at untuk mengocok atau mencampur adonan. uteuse pan Alat yang hampir sama dengan penggoreng namun lebih dalam atau cekung dan umumnya digunakan untuk memanaskan susu, mencairkan mentega atau margarin serta bisa digunakan untuk mencampur bahan. yang at untuk mencetak adonan cake. re Cooling Racks Alat untuk mendinginkan kue yang baru matang dan dikeluarkan dari oven.

18 Alat Fungsi ven / Microwave Alat tempat membakar atau memanggang adonan, seperti cake, pudding dan souffle. ompor Alat pemanas ketika produk pastry dipanggang atau direbus. Sumber : Faridah dkk (2008 :95-112)

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

Pastry. Pandu Prabowo Susilo Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa

Lebih terperinci

Anis Santi Sunami SMK Negeri 3 Pati

Anis Santi Sunami SMK Negeri 3 Pati PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PENGOLAHAN KUE DAN ROTI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BEKERJA LANGSUNG (LEARNING BY DOING) DI KELAS X PATISERI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 3 PATI TAHUN 2010/2011

Lebih terperinci

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP 1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan yeast dough dari sisi resep, bentuk, isi maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menjelaskan pengembangan yeast dough b. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan yang pokok dari setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan yang pokok dari setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang pokok dari setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, berhasil atau tidaknya

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip

Lebih terperinci

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08 Kreasi Pound Cake Tampil Baru Anda kenal dengan marble cake atau lapis legit? Umumnya cake-cake ini termask kategori dari jenis pound cake. Anda yang kreatif pasti akan mudah memvariasikan poun cake menjadi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY Revisi : Tgl. Februari 2013 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan choux paste dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Roti Roti adalah produk makanan yang terbentuk dari fermentasi terigu dengan menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya yang kemudian dipanggang

Lebih terperinci

LOGO BAKING TITIS SARI

LOGO BAKING TITIS SARI LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam

Lebih terperinci

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Kue Cake atau kue bolu merupakan jenis makanan ringan yang berbahan dasar tepung (biasanya tepung terigu), telur dan gula. Kue cake biasanya dibuat dengan cara dipanggang

Lebih terperinci

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut

Lebih terperinci

Proses Pembuatan Roti

Proses Pembuatan Roti Tekno Pangan 8 Agmindusfri, Volume f Nornor6 Roti adalah makanan yang dibuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang. Ke dalam adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak

Lebih terperinci

Oatmeal Cheese Cookies

Oatmeal Cheese Cookies Variasi lain dari kaastengels yang membahana itu. Tambahkan oatmeal di dalamnya, maka jadilah ia krenyes plus kempus-kempus. Oatmeal Cheese Cookies Bahan A: 250 gr mentega 1 sdt garam 25 gr gula halus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pangan tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia, karena manusia memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan makanan tidak

Lebih terperinci

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU 1. Kupas,cuci, lalu kukus ubi ungu. Setelah matang, haluskan. 2. Siapkan bahan kering, terigu, gula 3sdm, susu bubuk,ragi, lalu tuang SKM yg sudah dicairkan dgn 100 ml

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: JST/TBB/BOG329/50 Menguasai pengolahan produk pengembangan fried dough dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menjelaskan pengembangan fried dough

Lebih terperinci

Resep kue lapis lengkap

Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

BAB V PROSES PENGOLAHAN

BAB V PROSES PENGOLAHAN BAB V PROSES PENGOLAHAN 5.1. Pengertian Proses pengolahan dapat didefinisikan sebagai proses pembuatan suatu produk dari bahan mentah dan bahan asal, serta kegiatan-kegiatan penanganan dan pengawetan produk

Lebih terperinci

1. Peralatan Persiapan Alat-alat yang digunakan saat persiapan pada proses pembuatan adonan dasar roti yaitu : a) Mangkuk

1. Peralatan Persiapan Alat-alat yang digunakan saat persiapan pada proses pembuatan adonan dasar roti yaitu : a) Mangkuk 1. Peralatan Persiapan Alat-alat yang digunakan saat persiapan pada proses pembuatan adonan dasar roti yaitu : a) Mangkuk Gambar 3.21 Mangkuk Sumber : marinrestaurantsupply.com Mangkuk, digunakan untuk

Lebih terperinci

JILID 1 SMK. Anni Faridah, dkk

JILID 1 SMK. Anni Faridah, dkk Anni Faridah, dkk PATISERI JILID 1 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen

Lebih terperinci

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : BAHAN PRODUK BAKERY Oleh: Ir. Hj. Henny Krissetiana Hendrasty, M.P. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang. 1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang. Perhatikan ketelitian (graduation ) timbangan yang hendak dipakai. Jangan

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge Resep Kue Bolu Koleksi resep kue bolu yang kami miliki memang berasal dari banyak sumber namun kami pastikan semuanya teruji dan dapat dipastikan keamanan dan rasanya. Seperti resep kue kali ini kami dapatkan

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BAKERY. TIM PENGAMPU

PENGOLAHAN BAKERY. TIM PENGAMPU PENGOLAHAN BAKERY TIM PENGAMPU rizqieaulianaa@yahoo.co.id Deskripsi mata kuliah Mata kuliah Pengolahan Bakery mencakup pembelajaran teori sebagai pengantar pembelajaran praktek yang membahas tentang pengembangan

Lebih terperinci

Bab IV OBJEK KAJIAN PENELITIAN

Bab IV OBJEK KAJIAN PENELITIAN Bab IV OBJEK KAJIAN PENELITIAN IV.1 Sejarah telur Telur sudah ada & dikonsumsi oleh manusia sejak zaman purba, Telur itu sendiri memiliki simbol sebagai kesuburan (fertility), kreasi (creation), and hidup

Lebih terperinci

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% LAMPIRAN Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% Tempat : Rumah Hari/ tanggal : Kamis, 22-03- 2012 Pukul : 09.00 WIB No Bahan Resep Acuan Formula 30% Sponge 1 Telur 4 btr 4 btr 2 Mentega cair 50 grm

Lebih terperinci

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture Coklat http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 1(1).jpg http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 2.jpg Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian. I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna 101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry

Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry 1. Puff pastry a. Pengertian Puff pastry Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry disebut juga sebagai ratu segala pastry, karena pembuatannya tidak mudah dan memerlukan

Lebih terperinci

Dewasa ini semakin banyak bermunculan roti-roti dengan isian yang. variatif. Namun kebanyakan adalah isi dengan citarasa barat.

Dewasa ini semakin banyak bermunculan roti-roti dengan isian yang. variatif. Namun kebanyakan adalah isi dengan citarasa barat. A. Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak bermunculan roti-roti dengan isian yang variatif. Namun kebanyakan adalah isi dengan citarasa barat. Padahal disekitar kita begitu banyak bahan-bahan yang berasal

Lebih terperinci

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

Buat kue penuh kelezatan butter dengan Buat kue penuh kelezatan butter dengan Saatnya buat kue penuh cinta untuk orang-orang tersayang Temukan aneka resep kue Candy Pop yang mudah, cepat, dan seru untuk lebaran lebih ceria. www.blueband.co.id

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung sudah dikenal sebagai pusat kuliner nusantara sejak tahun 1941, Bukan hanya golongan dari masyarakat pecinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung akan

Lebih terperinci

MATA KULIAH KUE NUSANTARA II

MATA KULIAH KUE NUSANTARA II JOBSHEET MATA KULIAH KUE NUSANTARA II OLEH: Dr. MARWANTI, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 BOLU KUKUS UBI UNGU MEKAR 12 buah @70 gram 14

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.4, No.1, April 2015 28 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR Nisa Rahmaniyah Utami ˡ, Sudewi Yogha², Cica

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

Sutomo, B

Sutomo, B Baking Soda dan Baking Powder, kedua bahan ini memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih dan memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengembang. Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh ke- Penilaian Cinnamon bothe cake Kategori penilaian Penerimaan Ya Tidak 1 Enak Rasa 2 Cinnamon kurang terasa Rasa 3 Enak Rasa 4 Enak

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari 19 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian analisis nilai kalori dan uji sensori roti gula sukrosa dengan substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan,

Lebih terperinci

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader Calzone Bahan : Dasar : 500 gram tepung terigu, ayak 1 sdt ragi instant 2 sdm gula pasir 1/2 sdt garam 200 ml air 50 ml minya selada Isi : 1 sdm margarin 3 sdm bawang bombay, cincang 5 siung bawang putih,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental 1. Pengertian Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari hari hampir tidak pernah

Lebih terperinci

HeHeader. Kumpulan Resep Cake

HeHeader. Kumpulan Resep Cake CAKE LAPIS TABUR ENTING KACANG HeHeader 10 kuning telur 6 putih telur 175 gram gula pasir 1/2 sdt cake emulsifier/tbm/sp/ovalet 150 gram tepung terigu 100 gram margarin, lelehkan pasta moka secukupnya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking) LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I ACARA II Pemanggangan (Baking) KELOMPOK 3 Penanggung jawab: Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan pangan. Beraneka bahan pangan seperti sayuran, umbi-umbian, kacangkacangan dapat dijumpai.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09 Resep kue brownies Resep kue brownies kali ini lengkap dari yang cara membuatnya sederhana, sampai tingkat mahir. Namun saya pastikan semua resep brownies disini enak enak dan ngga malu maluin kalo nanti

Lebih terperinci

SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3

SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3 BAKING TITIS SARI 3/21/2016 2 SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN NILAI GIZI BAHAN DAN PROSES BREAD STALLING 3/21/2016 3 PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan

Lebih terperinci

Donat Kentang Kontributor: Odilia Winneke Bahan: 275 g tepung terigu 2 sdt baking powder ¼ sdt garam ¼ sdt soda kue 100 g gula pasir 2 butir telur

Donat Kentang Kontributor: Odilia Winneke Bahan: 275 g tepung terigu 2 sdt baking powder ¼ sdt garam ¼ sdt soda kue 100 g gula pasir 2 butir telur Donat Kentang 275 g tepung terigu 2 sdt baking powder ¼ sdt garam ¼ sdt soda kue 100 g gula pasir 2 butir telur ayam, kocok 50 g mentega, lelehkan 125 ml susu cair, aduk dengan½ sdm air jeruk nipis 150

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK Disusun oleh: Nama:Nariswari Kelas:D3-MI-01 NIM:11-02-7968 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Usaha yang ingin saya lakukan di bidang makanan. Makanan yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roti tawar merupakan salah satu produk turunan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan, namun tepung terigu yang

Lebih terperinci

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR Oleh : Gusti Setiavani, STP. MP Ubi Jalar merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Provinsi Sumatera Utara. Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

Lebih terperinci

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Rizma Alifatin (14144600176) 2. Zafira Syajarotun (14144600196) 3. Maria Yuni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kue Bolu Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, lemak, dan telur. Menurut Donald (2013), kue bolu merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu

Lebih terperinci

METODE. Bahan dan Alat

METODE. Bahan dan Alat 22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium

Lebih terperinci

lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit, dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius

lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit, dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius PENDAHULUAN Membahas tentang pastry, sekilas hanya terlintas jenis makanan manis yang biasa disajikan sebagai hidangan penutup namun, jika kita mengintip lebih dalam, pastry adalah sesuatu yang sangat

Lebih terperinci

Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough

Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei 2013 125 Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough Dyah Nurani S 1 1. Jurusan TJP, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang http://tjp-unnes@ac.id Abstrak

Lebih terperinci

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA Kue talam memang biasanya diolah dari bahan ubi. Namun sebenarnya tidak harus seperti itu. Banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue talam

Lebih terperinci

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar Gambar : 14. Pie Ubi Jalar 85 13. KUE LUMPUR WORTEL (IRJA) - 200 gr wortel - 75 gr telur ayam - 50 gr gula pasir - 100 gr maizena - 80 cc susu - 15 gr mentega cair - vanili secukupnya - kismis atau cherry

Lebih terperinci

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft Resep kue keju Resep kue keju ini saya dapatkan dari keju kesayangan saya yaitu keju kraft. Saya dan admin 1 blog ini memang sangat menyukai masakan apapun yang mengandung keju. Pada posting kali ini kami

Lebih terperinci

Pengertian peralatan pengolahan makanan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan

Pengertian peralatan pengolahan makanan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan Pengertian peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu masakan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan

Lebih terperinci

BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke

BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke Tujuan : Melalui topik pembahasan ini anda dapat mempelajari ; 1. Menjelaskan pengertian adonan Bread 2. Jenis Adonan Bread 3. Membuat Produk

Lebih terperinci

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB VII MESIN DAN PERALATAN BAB VII MESIN DAN PERALATAN 7.1. Jenis dan Spesifikasi Mesin Dalam proses produksi diperlukan peralatan yang dapat mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin merupakan peralatan yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diare, dan lain-lain, bagi orang-orang yang menderita lactose intolerance.

BAB 1 PENDAHULUAN. diare, dan lain-lain, bagi orang-orang yang menderita lactose intolerance. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan roti telah berlangsung sejak 30,000 tahun yang lalu, yang pada awalnya hanya berasal dari air dan tepung gandum yang dicampur sehingga menjadi adonan pasta

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN ROTI KLAPPERTAART Disusun Oleh : Ginanjar Adi Prasojo 11.11.5549 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan: TIM MAKARONI 25 gr makaroni 250 cc air 25 gr daging giling 25 gr tahu, potong kecil 25 gr wortel, parut kasar 25 gr tomat, iris halus 1. Rebus makaroni bersama dengan air, daging giling, dan tahu sampai

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE DISUSUN OLEH : PETER MINARDI LUKITO NIM : 201481079 UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Kemudian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan, yang kemudian dikembangkan menjadi beraneka

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH Haerani, dan Rusdi Alam Jurusan Pendidikan Keesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui proses

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56 Variasi Kue Kering Yang Tak Ada Habisnya (1) Kue kering sudah akrab di lidah penikmatnya karena kue mungil yang satu ini sudah sangat mudah dan bahkan sering kita jumpai baik di toko-toko kue atau bakery

Lebih terperinci

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.3, No.1, November 2014

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.3, No.1, November 2014 20 PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MENYIAPKAN DAN MENGOLAH HIDANGAN PENUTUP PANAS DAN DINGIN (HOT AND COLD DESSERT) SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 1 PACET Andjani Zella Andrianti

Lebih terperinci

Peserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet

Peserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MENYIAPKAN DAN MENGOLAH HIDANGAN PENUTUP PANAS DAN DINGIN (HOT AND COLD DESSERT) SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 1

Lebih terperinci