Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough
|
|
- Adi Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough Dyah Nurani S 1 1. Jurusan TJP, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak : Dalam proses pembuatan roti, banyak langkah yang harus dilakukan dengan ketelitian yang cukup tinggi untuk mendapatkan hasil produk yang optimal. Salah satu langkahnya adalah proses mencampur dengan mengaduk (mixing dough). Proses ini sangat penting dan harus dilakukan dengan benar, kesalahan dalam proses mixing akan sangat berpengaruh terhadap kualitas, aroma, tekstur, warna dan aroma. Cara pencampuran dengan teknik tarik lipat merupakan salah satu cara peng ulian dengan tangan yang efektif karena, tenaga yang dikeluarkan tidak besar dengan waktu relatif cepat tetapi mampu untuk menghasilkan adonan yang ringan lembut dan elastis. Caranya adalah adonan (dough) ditarik kebelakang dan didorong kedepan dengan pangkal tangan kemudian dilipat kebelakang, putar dan tari, dorong,lipat lagi berulang dan dengan ritme yang tetap sampai ± 10 menit, hingga adonan kalis. Kata kunci : tarik lipat, mixing dough 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Roti sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, dari masyarakat di kota sampai di pedesaan sudah sangat mengenalnya. Roti bukan lagi makanan mahal dan prestise. Karena pada dasarnya roti dibuat dari bahan-bahan yang sangat mudah di dapatkan di pasaran, bahan dasar pembuat roti adalah tepung terigu, yeast,garam dan air, ditambah dengan bahan-bahan lain sebagai pendukung. Banyak orang mengira pembuatan roti memerlukan peralatan yang banyak dan menggunakan alat-alat yang besar. Pada perusahaan ataupun toko roti, pembuatan roti memang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang besar seperti mixer, proffer, oven, slicer dan lain sebagainya. Namun sebenarnya adonan roti dapat dibuat secara manual, dengan menggunakan peralatan sederhana yang ada di rumah. Secara umum ada dua belas langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan roti. Salah satu langkah yang sangat penting di dalam pembuatan roti adalah proses mixing atau pencampuran dengan cara diaduk. Proses mixing harus dilakukan dengan benar dan dengan teknik yang tepat. 1.2 Permasalahan Permasalahannya adalah bagaimana melakukan mixing dough dengan cara efektif dan efisien sehingga akan menghemat waktu,tenaga dengan hasil yang optimal. 2. Bagian Inti Pada dasarnya untuk mendapatkan kualitas roti yang baik selain dari bahan yang berkualitas, juga ditentukan dari metode atau sistem adonan yang digunakan 2.1. Sistem Adonan Dikenal tiga metode dalam proses pembuatan roti yaitu 1) metode/sistem sponge and dough,2) metode straight dough dan 3) metode no time dough. Sistem sponge and dough atau disebut juga dengan metode tidak langsung, Metode tidak langsung merupakan teknik pembuatan roti dengan dua tahap yaitu pembuatan sponge atau biang dan pembuatan dough atau adonan. Sistem atau metode ini memerlukan waktu atau proses cukup panjang namun dihasilkan roti yang sangat baik kalitasnya.
2 126 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No.2, Mei 2013 Sistem straight dough atau disebut juga dengan metode langsung yaitu dengan mencampur bersama semua bahan dan mengaduknya dalam sekali proses. Metode ini memerlukan waktu relatif lebih cepat dibandingkan pada sistem yang pertama, karena proses fermentasi yang tidak memerlukan waktu yang panjang. Sistem no time dough atau disebut dengan sistem cepat, dalam sistem ini pengadukan dilakukan satu kali sebagaimana sistem straight dough, hanya berbeda pada proses fermentasi yang dilakukan 0-45 menit. Sistem ini banyak dilakukan di perusahaanperusahaan roti. Sistem cepat menghasilkan kualitas aroma dan rasa roti yang kurang. 2.2 Proses Pembuatan Roti Setiap langkah di dalam pembuatan roti merupakan proses yang harus dilewati dengan teliti, mengingat kesalahan langkah akan berdampak pada hasil akhir produk roti. Pada setiap langkah memiliki fungsi masing-masing terhadap kualitas roti. Adapun langkah-langkah tersebut adalah : - Proses seleksi bahan, diperlukan pengetahuan dasar dalam memilih bahan pembuat roti. Untuk menghasilkan roti berkualitas diperlukan pula baha-bahan yang baik, mengingat produk roti yang gagal sering pula dikarenakan proses seleksi bahan yang kurang teliti. - Proses penimbangan, proses penimbangan harus dilakukan dengan teliti terutama pada bahan-bahan dengan jumlah sedikit, seperti garam, gula,yeast, bread improver. Kesalahan dalam penimbangan tentunua akan berakibat pada kualitas produk. Oleh karenanya tidak disarankan menggunakan ukuran dengan sendok, cup ataupun gelas. - Proses pengadukan atau pencampuran (mixing), pada proses ini semua bahan dicampur dan diaduk untuk mendapatkan adonan yang siap untuk difermentasi. Proses ini sangat penting dan harus dilakukan dengan teknik yang benar. - Proses peragian ( fermentasi), pada proses ini adonan dibiarkan beristirahat pada suhu 35ᵒC dengan tujuan untuk pembentukan rasa dan volume. Reaksi yeast dan karbohidrat ditambahkan dengan keadaan sekitar akan menghasilkan : CO2 gas yang menyebabkan adonan mengembang, alkohol yang menyebabkan adonan mengembang dan memberikan citarasa/kelezatan,asam yang akan memberikan rasa dan membuat gluten menjadi lunak. - Proses pemotongan dan penimbangan, pada langkah ini harus dilakukan dengan cepat mengingat proses fermentasi akan tetap berjalan. - Proses pembulatan adonan, tujuan dari proses ini adalah untuk membentuk lapisan film di permukaan adonan sehingga dapat menahan gas. - Proses istirahat ( intermediate proof), proses ini dilakukan pada suhu 35-36% dengan kelembaban 80-83% selama 10 menit. Tujuan dari proses ini adalah untuk memudahkan dalam proses selanjutnya. - Pembentukan adonan disesuaikan dengan isi dan bentuk yang diinginkan dilakukan dengan cepat. - Proses panning yaitu meletakkan adonan dalam cetakan, dan diistirahatkan melalui proses proofing dengan tujuan mendapatkan mutu kunyah yang baik. - Proses pembakaran ( baking), proses ini dilakukan dalam suhu tertentu bergantung pada jenis roti dan cetakannya. Suhu pembakaran berkisar antara ᵒC selama menit. Langkah-langkah di atas harus dilakukan secara berurutan dan dengan waktu yang telah ditentukan. Mengurangi langkah dan waktu akan berpengaruh terhadap kualitas roti Teknik tarik lipat pada proses mixing dough Proses pencampuran dengan pengadukan atau mixing dough merupakan langkah
3 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei yang sangat penting mengingat pada proses ini kualitas roti ditentukan, meskipun semua langkah tetap akan mempengaruhi hasil produk roti. Proses mixing dough merupakan proses untuk membentuk gluten. Gluten adalah suatu gumpalan yang liat, terbentuk pada waktu protein terigu yang tidak larut dalam air yaitu glutenin dan gliadin membentuk gumpalan pada saat dicampur dengan air. Pada saat pengadukan gumpalan tersebut membentuk sifat fisik yang liat dan elastis. Gluten akan menahan gas dalam adonan ragi agar tidak pecah. Sifat-sifat fisik gluten yang ekstensibel dan elastis memungkinkan dapat menahan gas pengembang dan memungkinkan adonan dapat menggelembubg seperti balon. Hal inilah yang memungkinkan produk roti mengembang dengan struktur beronggarongga halus dan seragam serta tekstur lembut dan elastis.(wahyudi.2003) Adonan (dough) yang diaduk pada kondisi di bawah standar kalis adonan (under mix) akan berakibat pada volume roti yang kecil dan pori-pori ( crumb) bergaris-garis dan kasar. Pengaruh lainnya adalah roti akan mudah kering ( staling). Sementara itu apabila adonan diaduk terlalu lama dan terjadi over mix akan berakibat jaringan glutennya pecah, adonan menjadi lengket (sticky) sehingga adonan menjadi sulit ditangani. (M.Husni Syarbini.2013). Mixing yang berlebihan juga berakibat adonan menjadi panas, peragian semakin lambat dan volume menjadi kurang optimal. Mixing berfungsi mencampur secara homogen semua bahan, mendapatkan hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan protein, membentuk dan melunakkan gluten serta menahan gas pada gluten (gas retention).( Eddy Setyo Mudjajanto dan Lilik Noor Yulianti,2004) Pencampuran bahan-bahan seperti tepung terigu, yeast, garam dan air yang diaduk dengan teknik tertentu akan membentuk gluten. Sebagaimana dijelaskan dalam M.Husni Syarbini (2013) Proses penmgadukan atau mixing memiliki tujuan untuk membentuk jaringan gluten yang terdapat pada tepung terigu. Saat terigu ditambahkan air, kemudian mengalami proses pengadukan, maka seiring dengan waktu jaringan gluten akan terbentuk. Jaringan gluten yang telah terbentuk sempurna disebut dengan istilah kalis.(well developed). Dapat dikatakan bahwa fungsi dari proses mixing adalah : 1. Untuk mencampur semua bahan secara merata. 2. Untuk mendapatkan hydrasi yang sempurna dari kanji dan protein, Penyerapan air optimal baru dapat dicapai jika perkembangan gluten telah cukup. 3. Untuk membuat dan mengembangkan daya rekat atau gluten. Gluten terjadi karena adanya reaksi antara insoluble protein tepung terigu dengan air karena diaduk-aduk, diremas, dan dibanting. 4. Untuk melunakkan tepung. 5. Untuk mendapatkan gas retention (kekuatan menahan gas) yang baik. Proses mixing sebenarnya adalah selain proses untuk membentuk gluten juga sekaligus proses memasukkan udara kedalam adonan atau agar supaya udara terperangkap di dalam adonan. Untuk memasukkan udara ke dalam adonan diperlukan teknik mengaduk dengan tangan dengan tepat dan efisien. Teknik Tarik lipat merupakan salah satu cara pencampuran adonan yang cukup efektif dilakukan. Adapun teknik tarik lipat dalam mixing dough adalah sebagai berikut : 1. Letakkan adonan diatas meja kerja letakkan tumit tangan pada adonan 2. Dorong adonan kedapan dengan pangkal tangan kanan dan tarik adonan kebelakang dengan tangan kiri 3. Lipat adonan ke arah belakang, diputar dan lakukam tarikan dan dorongan sebgaimana langkah di atas. 4. Ulangi langkah di atas secara teratur sampai ± 10 menit.
4 128 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No.2, Mei Gambar 1. Teknik tarik lipat proses mixing dough Proses tarik dan dorong akan membuka pori-pori adonan dan peregangan gluten, proses lipat akan menangkap udara supaya terperangkap ke dalam adonan. Dengan terbentuknya gluten dan terperangkapnya udara di dalam adonan, maka adonan akan menjadi elastis dan ringan, serta mamapu menahan gas lebih baik Pemahaman untuk menentukan ketepatan adonan kalis secara optimal, memang harus diketahui dengan menyentuh adonan dengan tangan. Oleh karena itu teknik tarik lipat dengan menggunakan tangan sebenarnya sangat menguntungkan. Selain dapat dirasakan secara langsung keadaan adonan, panas tubuh juga membantu dalam proses fermentasi selanjutnya. 3. Penutup 3.1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat ditarik suatu simpulan bahwa dalam proses mixing dough diperlukan teknik yang tepat untuk mendapatkan hasil mixing yang optimal. Teknik tarik lipat merupakan salah satu teknik mixing dough yang efektif karena mampu untuk menghasilkan adonan yang tepat kekalisannya artinya tidak under mixing maupun over mixing. Proses Mixing tidak harus dilakukan dengan
5 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei menggunakan alat pengaduk, tetapi dapat dilakukan dengan menggunakan tangan asal dengan teknik yang tepat Saran Lakukan mixing dough dengan teknik tepat benar, meskipun dilakukan dengan tangan.perlu latihan untuk melakukan teknik tarik lipat pada mixing dough dengan benar. 4. Daftar Pustaka Bertinet Richard Crust. Page One Eddy Setyo Mudjajanto, Lilik Noor Yulianti Membuat Aneka Roti. Swadaya. Jakarta M.Husin Syarbini A-Z Bakery. Metagraf.Tiga Serangkai.Solo Wahyudi Memproduksi Roti. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.
1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.
1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang. Perhatikan ketelitian (graduation ) timbangan yang hendak dipakai. Jangan
Lebih terperinciLOGO BAKING TITIS SARI
LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam
Lebih terperinciBAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke
BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke Tujuan : Melalui topik pembahasan ini anda dapat mempelajari ; 1. Menjelaskan pengertian adonan Bread 2. Jenis Adonan Bread 3. Membuat Produk
Lebih terperinciSISTEM PEMBUATAN ROTI
SISTEM PEMBUATAN ROTI Saat ini dikenal ada empat macam teknik atau sistem pembuatan roti yaitu 1. Si st emst rai gh Dough ( Langsung) 2. Si st emsponge Dough ( Bi ang) 3. Si st emno Ti me Dough 4. Si st
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG
PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciPEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis
4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik 4.1.1. Volume Pengembangan Roti Manis Adonan roti manis yang tersusun dari tepung terigu dan tepung gaplek dapat mengalami pengembangan, hal ini dikarenakan adanya
Lebih terperinciDaya terima dan kandungan gizi roti tawar daun katuk untuk ibu menyusui
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 6, No.1, November 2014 53 Daya terima dan kandungan gizi roti tawar daun katuk untuk ibu menyusui Dyah Nurani.S 1, Hanna Lestari.S 2, dan Titin Agustina 3 1,2,3.. Jurusan
Lebih terperinciSUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3
BAKING TITIS SARI 3/21/2016 2 SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN NILAI GIZI BAHAN DAN PROSES BREAD STALLING 3/21/2016 3 PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan
Lebih terperinciProses Pembuatan Roti
Tekno Pangan 8 Agmindusfri, Volume f Nornor6 Roti adalah makanan yang dibuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang. Ke dalam adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roti tawar merupakan salah satu produk turunan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan, namun tepung terigu yang
Lebih terperinciCARA PEMBUATAN ROTI MANIS
CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Roti Roti adalah produk makanan yang terbentuk dari fermentasi terigu dengan menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya yang kemudian dipanggang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.
I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran
Lebih terperinciIV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO
IV. KONDISI SISTEM ANTRIAN DI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO A. Sistem Produksi Produk Roti Manis (sweet bread) PT Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, yaitu
Lebih terperinci: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel
Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip
Lebih terperinciPastry. Pandu Prabowo Susilo
Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK
PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati 1, Sirajuddin Haji Abdullah 1, Guyup Mahardhian Dwi Putra
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI
PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati 1,*), Sirajuddin Haji Abdullah 1, Guyup Mahardhian Dwi Putra
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY
1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan
Lebih terperinciDiagram Proses Pembuatan Donat
Diagram Proses Pembuatan Donat Terigu protein tinggi : sedang (1:1) Gula Mentega Susu Garam Telur Air dingin Dough Mixing Yeast Kneading sampai kalis Tutup dough dengan wadah tertutup dengan aliran oksigen
Lebih terperinciBAB V PROSES PENGOLAHAN
BAB V PROSES PENGOLAHAN 5.1. Pengertian Proses pengolahan dapat didefinisikan sebagai proses pembuatan suatu produk dari bahan mentah dan bahan asal, serta kegiatan-kegiatan penanganan dan pengawetan produk
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I ACARA II Pemanggangan (Baking) KELOMPOK 3 Penanggung jawab: Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diare, dan lain-lain, bagi orang-orang yang menderita lactose intolerance.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan roti telah berlangsung sejak 30,000 tahun yang lalu, yang pada awalnya hanya berasal dari air dan tepung gandum yang dicampur sehingga menjadi adonan pasta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. 1. Metode Penelitian Deskriptif Menurut sugiyono (2013:53) metode
Lebih terperincidenaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses
BAB III PEMBAHASAN Pembuatan mie kering umumnya hanya menggunakan bahan dasar tepung terigu namun saat ini mie kering dapat difortifikasi dengan tepung lain agar dapat menyeimbangkan kandung gizi yang
Lebih terperinciMAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE Bahan-bahan Pembuatan Roti dan Kue. Disusun Oleh : Diana Karisa
MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE Bahan-bahan Pembuatan Roti dan Kue Disusun Oleh : Diana Karisa 240210130048 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat, teknologi berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal
Lebih terperinciOLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU
OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU 1. Kupas,cuci, lalu kukus ubi ungu. Setelah matang, haluskan. 2. Siapkan bahan kering, terigu, gula 3sdm, susu bubuk,ragi, lalu tuang SKM yg sudah dicairkan dgn 100 ml
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi trend inovasi terbaru terutama bagi industri bakery, hal tersebut dikarenakan harga tepung terigu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Pertenakan Universitas Muhammadiyah Malang, Laboratorium Biomedik Fakultas
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis
4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik 4.1.1. Volume Pengembangan Roti Manis Volume pengembangan roti manis memilliki hubungan yang erat dengan kemampuan adonan dalam membentuk dan menahan gas yang dihasilkan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY
1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan yeast dough dari sisi resep, bentuk, isi maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menjelaskan pengembangan yeast dough b. Mempraktekkan pengembangan
Lebih terperinciIV. KEADAAN PERUSAHAAN
IV. KEADAAN PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN PT Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan patungan Indonesia-Jepang, yaitu antara PT Sari Indoroti dengan Nissho Iwai Corporation dan Shikishima Baking
Lebih terperinciPENINGKATAN KELEMBUTAN TEKSTUR ROTI MELALUI FORTIFIKASI RUMPUT LAUT Euchema Cottoni
PENINGKATAN KELEMBUTAN TEKSTUR ROTI MELALUI FORTIFIKASI RUMPUT LAUT Euchema Cottoni Bambang Sugeng Suryatna PKK, Fakultas Teknik, UNNES ABSTRACT : Euchema Cottoni is seaweed species the most widely produced
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm
Lebih terperinciQuality Engineering & Management Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery Kabupaten Aceh Besar
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery Kabupaten Aceh Besar Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Berbagai komoditas pertanian memiliki kelayakan yang cukup baik
Lebih terperinciEKSPERIMEN PEMBUATAN ROTI MANIS MENGGUNAKAN BAHAN DASAR KOMPOSIT PATI SUWEG DENGAN TEPUNG TERIGU. Skripsi
EKSPERIMEN PEMBUATAN ROTI MANIS MENGGUNAKAN BAHAN DASAR KOMPOSIT PATI SUWEG DENGAN TEPUNG TERIGU Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata S1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Disusun
Lebih terperinciTEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani
TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada
Lebih terperinciEKSPERIMEN PEMBUATAN ROTI TAWAR SUBTITUSI TEPUNG AMPAS JAGUNG
EKSPERIMEN PEMBUATAN ROTI TAWAR SUBTITUSI TEPUNG AMPAS JAGUNG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progaram Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari
19 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian analisis nilai kalori dan uji sensori roti gula sukrosa dengan substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh
Lebih terperinciIII BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. Digunakan, (2) Metode Penelitian, (3) Prosedur Penelitian.
III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat yang Digunakan, (2) Metode Penelitian, (3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciPEMBUATAN ROTI TAWAR DARI TEPUNG SINGKONG DAN TEPUNG KEDELAI
PEMBUATAN ROTI TAWAR DARI TEPUNG SINGKONG DAN TEPUNG KEDELAI Ariestya Arlene 1, Judy Retti Witono 2, dan Maria Fransisca 3 1,2,3 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinci4.1. Uji Fisik Roti Ubi Kayu Original, Manifer, Ekstrudat, dan Tapioka
4. PEMBAHASAN Roti harus mengandung empat bahan utama yaitu tepung, yeast, garam, dan air serta dapat ditambahkan bahan bahan lain. Dalam penelitian ini, tepung yang digunakan bukan tepung terigu melainkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kadar Sukrosa Hasil analisis sidik ragam dari perlakuan substilusi tepung terigu dengan tepung sagu dan tepung pisang daiam pembuatan roti manis memberikan pengaruh nyata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia. Sekitar 30 % ubi kayu dihasilkan di Lampung. Produksi tanaman ubi kayu di Lampung terus meningkat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis) Kluwih merupakan kerabat dari sukun yang dikenal pula dengan nama timbul atau kulur. Kluwih dianggap sama dengan buah
Lebih terperinciFood Science and Culinary Education Journal
FSCEJ 3 (1) (2014) Food Science and Culinary Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/fsce PENGARUH PENGGUNAAN SARI BIT (Beta Vulgaris L) PADA KUALITAS ROTI TAWAR Irma Yunita, Dyah Nurani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian ini adalah home industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI
Seri Teknologi Pangan Populer (Teori dan Praktek) TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI Disusun Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi Produksi : ebookpangan.com 2009 1 Roti didefinisikan sebagai makanan yang dibuat dari
Lebih terperinciHasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 7 NO. 2 Th 2013 PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI WORTEL DAN GLUTEN
PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI WORTEL DAN GLUTEN (The Making of Sweet Bread using Carrot and Gluten Substitution ) Mulyani T 1), Sarofa U 1) dan Irawati D 2) *) Staff Pengajar Progdi Tekn. Pangan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Suatu perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kegiatan
BABI PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Suatu perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kegiatan produksinya di samping tetap menjaga efisiensi dan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gandum merupakan bahan baku dalam pembuatan tepung terigu. Indonesia belum bisa memproduksi sendiri gandum sebagai tanaman penghasil tepung terigu, karena iklim yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sifatnya mutlak dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan dalam oven. Bahan dan
Lebih terperinciANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK BAKERY TRADISIONAL KARTIKA SARI BAKERY BANDUNG. Oleh : HERI SETYAWAN A
ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK BAKERY TRADISIONAL KARTIKA SARI BAKERY BANDUNG Oleh : HERI SETYAWAN A14102083 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Roti Roti merupakan produk pangan berbahan dasar tepung terigu yang di fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan cara dipanggang
Lebih terperinciBAB X PENGAWASAN MUTU
BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM
EFEKTIFITAS GLISEROL MONOSTEARAT (GMS) TERHADAP MUTU DONAT LABU KUNING SKRIPSI Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM. 0333010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSutomo, B
Baking Soda dan Baking Powder, kedua bahan ini memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih dan memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengembang. Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi, tidak hanya dalam hal bentuk, warna, penggunaan bahan termasuk pula proses pembuatannya. Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan inovasi dan kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi roti yang terus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bakery di Indonesia semakin melaju pesat, berbagai macam inovasi roti terus dikembangkan karena adanya tuntutan dari pasar yang menginginkan varian
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern seperti saat ini, terdapat banyak jenis produk bakeri yang dapat ditemui di pasaran. Produk-produk tersebut beberapa dibuat menggunakan substitusi tepung
Lebih terperincisampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan
Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian dan (7)
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7
Lebih terperinciKue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan
Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber
Lebih terperinciIII. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.
III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
Lebih terperinciWritten by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08
Kreasi Pound Cake Tampil Baru Anda kenal dengan marble cake atau lapis legit? Umumnya cake-cake ini termask kategori dari jenis pound cake. Anda yang kreatif pasti akan mudah memvariasikan poun cake menjadi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperincie-journal Boga, Volume 04, Nomor 08, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 63-70
63 PENDAHULUAN Donat merupakan salah satu makanan selingan atau kudapan yang cukup populer di Indonesia. Donat (doughnuts atau donut) adalah jenis roti yang proses memasaknya dengan cara digoreng dan memiliki
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Pengusaha. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk
LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Pengusaha Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Berkaitan dengan sifat produk 1. A. Dalam memproduksi roti bakery, apakah anda lebih mengutamakan tenaga kerja manusia daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan terigu oleh masyarakat Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari APTINDO (2014) dilaporkan bahwa konsumsi tepung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan terigu oleh masyarakat Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari APTINDO (2014) dilaporkan bahwa konsumsi tepung terigu nasional pada tahun 2011, 2012,
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
6 Salah satu metode heuristik yang digunakan untuk memecahkan JSP adalah Algoritma Giffler and Thompson. Metode ini digunakan memecahkan permasalahan JSP dengan tujuan meminimumkan makespan. Bentuk metode
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR Prodi Tata Boga Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang Email: r.holinesti@gmail.com
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium) merupakan suku aracea, tergolong
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium) merupakan suku aracea, tergolong tumbuhan berbunga dan buahnya berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan proyeksi Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun lalu sebesar 5,08 juta ton karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bolu Kukus Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan telur dan gula. Terdapat banyak macam kue bolu, misalnya kue tart yang biasa dihidangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Proses Produksi yang berjudul Proses Produksi Flakes Bekatul dilaksanakan mulai bulan April 2016 sampai bulan Mei 2016 di Laboratorium
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEPUNG JALEJO (JAGUNG, KEDELAI, KACANG HIJAU) SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN DONAT
PENGGUNAAN TEPUNG JALEJO (JAGUNG, KEDELAI, KACANG HIJAU) SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN DONAT Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta Jl. Raya Ragunan No. 30 Jakarta Selatan E-mail: mh_yanis@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning
42 BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi permasalahan sistem, proses produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning Bakery, analisis kebutuhan sistem,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian
Lebih terperinciHasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna
101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok
Lebih terperinci23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR
Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Nutrisi dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November 2015 13 Mei 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung, Laboratorium
Lebih terperinci1. Peralatan Persiapan Alat-alat yang digunakan saat persiapan pada proses pembuatan adonan dasar roti yaitu : a) Mangkuk
1. Peralatan Persiapan Alat-alat yang digunakan saat persiapan pada proses pembuatan adonan dasar roti yaitu : a) Mangkuk Gambar 3.21 Mangkuk Sumber : marinrestaurantsupply.com Mangkuk, digunakan untuk
Lebih terperinciPENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN
PENGOLAHAN TERMAL II PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN TIM DOSEN TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 2 TUJUAN TUJUAN UTAMA: mendapatkan cita rasa produk TUJUAN SEKUNDER: Inaktivasi enzim dan mikroba Menurunkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung Terigu (Segitiga Biru Bogasari) Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan sebagai bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciPEMBUATAN ROTI MANIS (KAJIAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DAN KULIT MANGGIS DENGAN PENAMBAHAN GLUTEN)
PEMBUATAN ROTI MANIS (KAJIAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DAN KULIT MANGGIS DENGAN PENAMBAHAN GLUTEN) Making Sweet Bread (Study Of Wheat Flour : Mangosteen Skin Flour Substitution And Gluten Addition ) Ulya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yeast merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam fungi uniseluler
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Yeast Yeast merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam fungi uniseluler yang menyebabkan terjadinya fermentasi. Yeast biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran adalah Inggris dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Merah 2.1.1. Budidaya Tanaman Kacang Merah Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) atau kacang jogo (kacang buncis tipe tegak) berasal dari Amerika. Penyebarluasan tanaman
Lebih terperinci