BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental 1. Pengertian Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar. Belajar menurut Slameto (2010:2), suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Anurrahman (2009:35) mengemukakan bahwa: Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Merujuk pada pendapat diatas maka penulis mencoba merumuskan pengertian dari belajar Membuat Kue Pastry Kontinental adalah proses kegiatan interaksi peserta didik SMKN 9 Bandung pada Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku pada peserta didik yaitu berupa kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar menurut Sudjana (2010:3) adalah perubahan tingkah laku yang diperlihatkan setelah mereka menempuh proses belajar mengajar untuk melihat sejauh mana tujuan instruktional dicapai. Berdasarkan kutipan diatas, maka hasil belajar Membuat Kue Pastry Kontinental adalah perubahan perilaku setelah mengikuti proses pembelajaran 12

2 13 Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental, mencakup kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan instruksional belajar dicapai mencakup tiga kemampuan, seperti yang diungkapkan oleh W.S Winkell (2009:274), bahwa hasil belajar mencakup tiga kemampuan, yaitu: a. Kemampuan Kognitif yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan pemahaman, pengetahuan dan pengertian pada suatu materi yang meliputi: 1) Pengetahuan yaitu kemampuan mengingat kembali hal-hal yang pernah dipelajari mencakup fakta, prinsip dan metode yang diketahui. 2) Pemahaman yaitu Kemampuan memahami makna atau arti dari suatu konsep sehingga dapat menguraikan isi pokok dari suatu makna. 3) Penerapan yaitu kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/konkret yang baru. 4) Analisis yaitu kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. 5) Sintesis yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. 6) Evaluasi yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu hal, bersamaan dengan pertanggung jawaban itu. Kemampuan kognitif diartikan sebagai hasil belajar berupa teori mencakup fakta, konsep berkenaan dengan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi dalam mempelajari Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental b. Kemampuan Afektif yaitu tahapan-tahapan perubahan,sikap, nilai dan kepribadian setelah mendapatkan pengetahuan dari proses belajar, meliputi: 1) Penerimaan yaitu kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesedian unuk memperhatikan rangsangan itu. 2) Partisipasi yaitu kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3) Penilaian/penentuan sikap yaitu kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

3 14 Kemampuan afektif diartikan dengan perubahan sikap dan nilai kearah positif dalam mempelajari Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental ditandai dengan penerimaan, partisipasi dan penilaian pada peserta didik. c. Kemampuan Psikomotor yaitu kesatuan psikis yang dimanifestasikan dalam tingkah laku fisik(sekumpulan dibidang tertentu), meliputi: 1) Persepsi yaitu kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat anatara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaaan antara ciriciri fisik yang khas pada rangsangan 2) Kesiapan yaitu kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai sutu gerakan atau rangkaian gerakan. 3) Gerakan terbimbing yaitu mencakup kemampuan untuk melakukan suatu gerakan-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi) 4) Gerakan terbiasa yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi. 5) Gerakan kompleks yaitu kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. 6) Kreativitas yaitu kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Kemampuan psikomotor merupakan kesatuan yang dimanifestasikan dalam perilaku atau tingkah laku fisik berupa sekumpulan keterampilan bidang pastry yang dilakukan dalam pembelajaran Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental. 3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pembelajaran merupakan keterkaitan antara peserta didik yaitu individu yang belajar dengan faktor faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto (2010:54) terbagi menjadi dua, diantaranya sebagai berikut ini:

4 15 a. Faktor Intern meliputi faktor jasmaniah dan psikologis. Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. b. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Merujuk pada pendapat Slameto, faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi jasmani dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Aspek psikologis meliputi intelegensi, bakat, kesiapan dan motivasi menentukan keberhasilan dari masingmasing peserta didik untuk belajar. Empat macam aspek psikologis berdasarkan Slameto (2011:55-59) akan diuraikan sebagai berikut: a. Intelegensi intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dibandingkan dengan tingkat intelegensi yang rendah. Dapat disimpulkan bahwa faktor intelegensi merupakan faktor yang menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Peserta didik yang memiliki intelegensi tinggi maka hasil belajarnya tinggi, sedangkan peserta didik yang memiliki intelegensi rendah maka hasil belajarnya rendah b. Kesiapan Kesiapan adalah kesedian untuk memberikan respon atau bereaksi. Kesedian ini timbul dari diri individu yang telah memiliki kematangan. Kesiapan ini perlu diperhatikan proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasilnya baik. Kesiapan merupakan kesedian dari diri individu yang telah memiliki kematangan. Kondisi peserta didik yang telah mencapai ini akan menerima hasil yang baik jika standar kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan peserta didik.

5 16 c. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan baru terealisisasikan menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Orang yang berbakat mengetik, akan lebih cepat mengetik dan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang berbakat. Pendapat Slameto mengindikasi bahwa bakat adalah kemampuan dari dalam yang akan terlihat lebih mahir jika peserta didik telah mengalami proses belajar dibandingkan dengan peserta didik yang tidak memiliki bakat. Sama halnya dengan peserta didik yang telah memiliki bakat Membuat Kue Pastry Kontinental akan lebih cepat menguasai kemampuan keterampilan dibandingkan dengan peserta didik lainnya. d. Motivasi Motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan dan memantapkan perilaku individu kearah suatu tujuan. Terutama dalam proses belajar harus diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif berpikir dan memusatkan perhatian. Motivasi adalah dorongan atau bantuan yang diberikan oleh guru agar peserta didik dapat memiliki daya tarik untuk belajar Membuat Kue Pastry Kontinental. Dorongan atau motivasi tersebut dapat diciptakan melalui situasi belajar, seperti guru memberikan tugas untuk mengeksplorasi teknik membuat motif marbel pada pembuatan marbel cake. Aunurrahman berpendapat faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya (2009:180): a. Kosentrasi belajar merupakan aspek psikologis yang seringkali tidak begitu mudah untuk diketahui oleh orang lain selain diri individu yang sedang belajar. b. Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu relatif lama sehingga memberikan ciri khas dalam aktivitas belajar yang dilakukan

6 17 Kosentrasi merupakan aspek psikologis, berhubungan dengan kemampuan memusatkan pikiran terhadap pelajaran, dengan menyampingkan semua urusan yang tidak berhubungan. Pemusatan pikiran Membuat Kue Pastry Kontinental dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal yang lain. Kebiasaan belajar berhubungan dengan cara belajar, seperti keteraturan dalam mempelajari Membuat Kue Pastry Kontinental. Cara belajar yang teratur dapat meningkatkan hasil belajar Membuat Kue Pastry Kontinental peserta didik baik dari segi teori maupun praktek. 4. Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental a. Pengertian Standar Kompetensi Standar Kompetensi (SK) menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006 adalah ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar. Kompetensi dasar tersebut telah disesuaikan bersama dengan dunia Industri, sejalan dengan KTSP SMKN 9 Bandung (2009:18): Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang kompeten, sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi professional. Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis merumuskan Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental adalah kemampuan minimal

7 18 yang perlu dimiliki pada peserta didik, telah distandarkan dengan dunia industri dalam Membuat Kue Pastry Kontinental. b. Materi Membuat Kue Pastry Kontinental Materi membuat kue pastry kontinental disarikan oleh penulis pada buku karangan Masye dkk (1999), Faridah dkk (2008), Suhardjipto (2005), Lange (2005), Milly (2008), Gunawan (2010), Tobing (2009), Yudowinoto (2008) dan Subagjo (2009). Materi Membuat Kue Pastry Kontinental tersebut telah dipelajari oleh peserta didik SMKN 9 Bandung Program Keahlian Patiseri. Materi pelajaran dari Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental terdiri dari definisi kue pastry kontinental, klasifikasi atau pengelompokan kue pastry kontinental, bahan bahan, peralatan, teknik membuat produk kue pastry kontinental, teknik membuat bahan pengisi dan penghias, dan teknik menyajikan kue pastry kontinental. Pemaparannya tersaji di bawah ini : 1) Definisi Kue Pastry kontinental Pastry berasal dari kata patisseries, memiliki arti kue-kue. Istilah ini berasal dari Negara Perancis. Faridah dkk (2008:3), berpendapat mengenai kue pastry kontinental: Patiseri terbagi dua, yaitu kue kue oriental dan kue-kue continental. Perbedaan kue continental dengan kue oriental salah satunya terletak pada lemak yang digunakan. Kue continental pada umumnya menggunakan lemak padat seperti, margarine, mentega dan shortening. Kue oriental pada umumnya menggunakan lemak cair, seperti santan dan minyak. Penulis menyimpulkan definisi Kue pastry kontinental berdasarkan pendapat diatas yaitu Kue yang berasal dari benua Eropa khusunya negara Perancis, memiliki ciri khas penggunaan lemak padat pada pengolahan kuenya.

8 19 2) Klasifikasi Produk Kue Pastry Kontinental Penulis mensarikan pada Masye dkk (1999:6) kelompok adonan kue pastry kontinental dibagi menjadi dua yaitu adonan padat dan adonan cair. Produk adonan patiseri cair menurut Masye dkk (1999:7) yaitu Adonan yang memiliki kosistesis cair, sehingga adonan dapat mengalir dengan perlahan-lahan, seperti choux paste, frying batter, cake batter, meringue dan custrad. Produk adonan cair yang diajarkan pada Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental di SMKN 9 Bandung adalah choux paste, cake. dan meringue. Faridah dkk berpendapat (2008:206). Choux paste adalah kue yang bertekstur lembut dan kopong bagian dalamnya, sehingga dapat di isi dengan vla dengan aneka rasa. Jadi yang dimaksud choux paste adalah kue pastry yang termasuk ke dalam adonan cair, memiliki ciri khas didalamnya kopong sehingga dapat di isi dengan vla. Penulis mengutip cake batter pada Masye dkk (1999:7), cake batter adalah adonan untuk kue terdiri dari telur, gula, tepung dan mentega. Sehingga adonan yang dimaksudkan cake batter adalah adonan untuk pembuatan cake, terdiri dari telur, gula dan tepung. Cake digunakan pada pembuatan gateux dan torten. Lange (2005:33) berpendapat mengenai gateux, Gateu yaitu cake yang diperkaya dengan lapisan isi dan olesan. Pendapat lainnya mengenai gateux oleh Faridah (2008:299), Gateux adalah istilah nama cake dari Perancis yang kaya akan buah buahan. Pengertian torte disarikan oleh penulis pada Tobing dkk (2009:8), Torte merupakan cake yang berasal dari Jerman. Base pembuatan torten tidak hanya

9 20 cake saja, penggabungan dari kue pastry kontinental dapat dilakukan, seperti st. Honore merupakan kombinasi antara puff pastry dan choux paste. Jadi yang dimaksud gateux adalah istilah cake dari Perancis. Sedangkan torten adalah istilah cake dari Jerman. Keduanya memiliki inti yang sama yaitu cake disusun, dilapisi dengan diberi berbagai macam filling dan covering dengan berbagai macam bahan penutup. Pada Silabus SMKN 9 tahun ajaran 2010/2011, Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental, cake, gateux dan torten dipisahkan dari kompetensi dasar membuat adonan patiseri dari adonan cair. Hal ini disebabkan karena cakupan materi pembelajaran yang cukup banyak. Masye dkk berpendapat (1999:7) mengenai meringue, Meringue adalah istilah pastry dari putih telur dan gula yang dikocok hingga mengembang. Suhadjipto mengemukakan (2005:159) karena pembuatannya sangat sederhana, meringues digunakan sebagai bahan penghias kue atau untuk keperluan lainnya. Salah satu jenis cake dipelajari pada Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental yang menggunakan dekorasi meringue adalah gateux maringue. Produk pastry dari adonan padat berdasarkan Masye dkk (1999:6) adalah adonan yang dapat dipulung, dibentuk dengan tangan, dan tanpa menggunakan ragi. Seperti puff pastry, sugar dough atau sugarcrust dan short paste atau short dough. Merujuk pada pendapat Masye dkk, adonan padat adalah adonan yang terbuat dari bahan kering lebih banyak daripada bahan cair, sehingga adonan dapat dipulung, dibentuk dengan tangan, dan tidak mengunakan ragi. Namun, kelompok adonan padat yang dipelajari oleh peserta didik pada Standar

10 21 Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental diantaranya sugar dough atau shortcrust dan puff pastry. Sugar dough menurut Masye dkk (1999:6), sugar dough lebih dikenal dengan sebutan pate manis. Adonan ini digunakan pada pembutan kue kering, alas kue dan kulit pie.. Pengertian lain mengenai Sugar dough atau shortcrust menurut Lange (2005:28) adalah adonan yang bahan dasarnya tepung dan mentega. Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka shortcrust atau sugar dough adalah adonan yang digunakan pada pembuatan cookies, pie dan alas kue terdiri dari lemak, tepung terigu dan gula halus. Puff pastry menurut Masye (1999:6) adalah adonan yang dibuat dari lapisan lapisan lemak (laminasi) yang berada diantara lapisan lapisan adonan, sehingga pada waktu pembakaran terbentuk suatu jaringan terbuka yang getas dan berlapis lapis. Merujuk pada pendapat Masye, maka penulis mencoba merumuskan pengertian puff pastry, puff pastry adalah kue yang memiliki lapisanlapisan bertekstur renyah. 3) Bahan-bahan Membuat Kue Pastry Kontinental Penulis mensarikan pada Lange (2005:9-16) pengelompokan bahan bahan yang digunakan dalam Membuat Kue Pastry Kontinental dibagi menjadi tiga yaitu bahan utama, bahan tambahan dan bahan pengembang. Berdasarkan pendapat Lange, maka pengelompokan bahan-bahan pembuatan Membuat Kue Pastry Kontinental dibagi menjadi tiga jenis, yaitu bahan utama, bahan tambahan dan bahan pengembang.

11 22 Penjelasan mengenai bahan-bahan Membuat Kue Pastry Kontinental dipaparkan sebagai berikut: a) Bahan Utama Bahan utama dalam pembutan kue pastry kontinental diantaranya tepung terigu, telur, lemak, gula, air dan garam. Pemaparan mengenai bahan-bahan utama sebagai berikut ini: (1) Tepung terigu Tepung terigu merupakan hasil olahan gandum, sebagai bahan utama dalam pembuatan produk patiseri. Berdasarkan kandungan proteinnya tepung terigu dibagi menjadi tiga, yaitu hard flour, medium flour dan soft flour. Pemaparan mengenai ketiga jenis tepung terigu tersebut berdasarkan Faridah dkk dipaparkan dibawah ini : (a) Tepung terigu protein rendah (soft flour) Tepung protein rendah (soft flour) dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Cocok untuk membuat cookies,patel dan kue-kue yang tidak memiliki proses fermentasi. (b) Tepung terigu protein sedang (medium flour) Terigu medium wheat mengandung 10%-11%. Tepung ini cocok untuk membuat adonan dengan tingkat pengembangan sedang. Produk kue pastry kontinental yang cocok digunakan menggunakan tepung ini yaitu aneka cake, muffin. (c) Tepung terigu protein tinggi (hard flour) Tepung terigu yang mempunyai kadar gluten antara 12% 13). Tingginya kadar protein menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling. Tepung terigu ini cocok digunakan untuk pembuatan roti dan puff pastry.

12 23 Berdasarkan pendapat Faridah dkk, ketiga jenis tepung terigu memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga penggunaan untuk berbagai macam jenis kue pastrypun berbeda. Produk kue pastry kontinental yang membutuhkan tingkat pengembangan yang rendah seperti cookies maka tepung terigu yang dipilih yaitu soft flour. Produk kue pastry kontinental yang membutuhkan tingkat pengembangan sedang seperti cake,choux paste maka jenis tepung terigu yang dipilih yaitu medium flour. Produk kue pastry kontinental yang membutuhkan tingkat pengembangan tinggi seperti puff pastry, maka jenis tepung terigu yang digunakan yaitu hard flour. (2) Telur Telur memiliki peranan yang penting dalam pembuatan kue pastry kontinental. Peranan atau fungsi telur, penulis sarikan pada Faridah dkk (2008:6) yaitu sebagai pengembang utama dalam pembuatan choux paste dan cake. Bahan emulsifer alami dalam pembuatan cake, memberikan warna kuning kecoklatan pada puff pastry dan cookies, meningkatkan niai gizi dan menghaluskan remah kue. Telur yang baik digunakan untuk pembuatan produk kue pastry kontinental yaitu telur ayam segar yang memiliki ukuran %, dan tidak dalam kondisi dingin. (3) Lemak Jenis- jenis lemak yang digunakan dalam Membuat Kue Pastry Kontinental ada lima diantaranya mentega, margarin, minyak nabati, korsvet dan shortening. Penulis Mensarikan pada Faridah dkk (2008:49-56) mengenai

13 24 pemilihan lemak yang tepat untuk pembuatan produk kue pastry kontinental, sebagai berikut penjelasannya: Mentega dapat digunakan pada pembuatan cake, Aroma yang ditimbulkan sangat harum, namun volume cake yang dihasilkan rendah. Faktor yang menyebabkan volume cake rendah karena mentega memiliki sifat daya pengkreman yang rendah. Pemilihan lemak untuk pembuatan cake lebih tepat jika menggunakan margarin, karena margarin memiliki daya pengkreman yang baik,sehingga volume yang dihasilkan maksimal. Korsvet merupakan margarin khusus untuk pembuatan puff pastry. Titik leleh korsvet berada diatas suhu tubuh, artinya bahwa korsvet sangat mudah untuk mencair. Shortening dapat digunakan pada pembuatan cake, tapi aroma yang ditimbulkan kurang baik. Minyak digunakan untuk pembuatan chiffon cake, angel food cake dan brownies. Penggunaan minyak memperkaya cake menjadi lebih lembut. (4) Gula Gula yang dapat digunakan dalam pengolahan kue pastry kontinental ada lima, diantaranya brown sugar, gula palem, castor sugar, icing sugar. dan glukose Pemaparan mengenai jenis- jenis gula sebagai berikut : (a) Brown sugar Brown sugar menurut Lange (2005:10): Brown sugar adalah gula kastor yang mengandung molases ( sirop berwarna cokelat yang muncul dalam proses pembuatan gula ) yang berfungsi memberikan rasa dan warna yang berbeda. Gula ini rasanya tidak terlalu manis, sehingga cocok digunakan untuk pembuatan kue kering atau english fruit cake. Jika sulit mendapatkan ganti brown sugar dengan campuran 50 g gula palem dan 35 g gula pasir pada pembuatan english fruit cake

14 25 Brown sugar adalah gula kastor yang mengandung molases. Pada pembuatan kue pastry kontinental brown sugar digunakan pada pembuatan English fruit cake dan cookies. (b) Gula Palem Gula palem tidak dapat menggantikan brown sugar, tetapi jika sulit diperoleh dapat diganti dengan gula palem. Senada dengan pendapat Faridah dkk (2008:41): Gula Palem adalah gula aren yang berbutir halus. Sebaiknya jangan mengganti brown sugar dengan gula palem, karena aromanya yang berbeda dan kue yang dihasilkan akan berbeda. Jika terpaksa, Brown Sugar dapat digantikan dengan campuran gula pasir dan gula palem dengan perbandingan 1 : 1 tetapi aroma dan rasanya tetap akan berbeda. Penulis menyimpulkan bahwa gula palem adalah gula aren yang memiliki butiran halus dan tidak dapat digantikan penggunaanya dengan brown sugar. (c) Gula castor Gula kastor menurut Lange (2005:10 ) adalah gula pasir yang berbutir halus. Gula ini mudah larut dalam adonan. Cocok digunakan untuk segala jenis cake, khususnya roll tart dan kue kering. Merujuk pada pendapat Lange gula kastor baik digunakan untuk pembautan cake, seperti roll tart. (d) Gula bubuk ( icing sugar ) Gula bubuk (icing sugar) dikemukan oleh Lange (2008:10) adalah gula yang dibuat dari gula pasir yang diproses lebih lanjut hingga sangat halus seperti tepung. Berdasarkan pendapat Lange gula bubuk adalah gula tepung. Kegunaan sebagai bahan utama pada pembuatan cookies, pie dan royal icing.

15 26 (e) Glucose Glucose atau corn syrup menurut Manfred ( 2005:10) Glucose adalah gula yang terbuat dari dari pati jagung dengan tingkat kemanisan 75% mencegah kristilisasi fondat. Berdasarkan pendapat diatas maka penulis menyimpulkan glukosa adalah gula yang terbuat dari pati jagung untuk pembuatan fondat.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.4, No.1, April 2015 28 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR Nisa Rahmaniyah Utami ˡ, Sudewi Yogha², Cica

Lebih terperinci

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

Pastry. Pandu Prabowo Susilo Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56 Variasi Kue Kering Yang Tak Ada Habisnya (1) Kue kering sudah akrab di lidah penikmatnya karena kue mungil yang satu ini sudah sangat mudah dan bahkan sering kita jumpai baik di toko-toko kue atau bakery

Lebih terperinci

Mengenal Jenis-Jenis Gula

Mengenal Jenis-Jenis Gula Mengenal Jenis-Jenis Gula Tips And Trik Layaknya garam, gula pun tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Bukan hanya untuk minuman, tapi kadang juga kita gunakan untuk masakan. Namun, jika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7

Lebih terperinci

LOGO BAKING TITIS SARI

LOGO BAKING TITIS SARI LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap manusia, baik secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap manusia, baik secara A. Hasil Belajar Basic Bakery 1. Pengertian Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA Belajar merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap manusia, baik secara formal maupun nonformal. Seseorang dikatakan telah

Lebih terperinci

lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit, dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius

lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit, dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius PENDAHULUAN Membahas tentang pastry, sekilas hanya terlintas jenis makanan manis yang biasa disajikan sebagai hidangan penutup namun, jika kita mengintip lebih dalam, pastry adalah sesuatu yang sangat

Lebih terperinci

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pangan tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia, karena manusia memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan makanan tidak

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BAKERY. TIM PENGAMPU

PENGOLAHAN BAKERY. TIM PENGAMPU PENGOLAHAN BAKERY TIM PENGAMPU rizqieaulianaa@yahoo.co.id Deskripsi mata kuliah Mata kuliah Pengolahan Bakery mencakup pembelajaran teori sebagai pengantar pembelajaran praktek yang membahas tentang pengembangan

Lebih terperinci

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08 Kreasi Pound Cake Tampil Baru Anda kenal dengan marble cake atau lapis legit? Umumnya cake-cake ini termask kategori dari jenis pound cake. Anda yang kreatif pasti akan mudah memvariasikan poun cake menjadi

Lebih terperinci

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP 1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili

Lebih terperinci

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan yang pokok dari setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan yang pokok dari setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang pokok dari setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, berhasil atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis. Negara Indonesia ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah terutama pada jenis tanaman pangan lokal

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Pastry & Bakery

Standar Kompetensi Lulusan. Pastry & Bakery Standar Kompetensi Lulusan Pastry & Bakery Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan pangan. Beraneka bahan pangan seperti sayuran, umbi-umbian, kacangkacangan dapat dijumpai.

Lebih terperinci

Resep kue lapis lengkap

Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya di ibu kota jakarta. Melihat semakin banyaknya konsumen yang senang menghabiskan waktu

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar menurut para ahli yaitu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan,

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna 101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini

PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini Abstrak Sponge cake selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decorating cake ( kue tart yang dihias). Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri bakery di tanah air terus berkembang, mulai dari industri roti rumahan hingga outlet modern yang berstatus waralaba dari luar negeri ketat bersaing

Lebih terperinci

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09 Resep kue brownies Resep kue brownies kali ini lengkap dari yang cara membuatnya sederhana, sampai tingkat mahir. Namun saya pastikan semua resep brownies disini enak enak dan ngga malu maluin kalo nanti

Lebih terperinci

Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry

Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry 1. Puff pastry a. Pengertian Puff pastry Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff pastry disebut juga sebagai ratu segala pastry, karena pembuatannya tidak mudah dan memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan membangun yang membutuhkan prioritas utama pada bidang pendidikan, karena berhasilnya pembangunan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

Lebih terperinci

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge Resep Kue Bolu Koleksi resep kue bolu yang kami miliki memang berasal dari banyak sumber namun kami pastikan semuanya teruji dan dapat dipastikan keamanan dan rasanya. Seperti resep kue kali ini kami dapatkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh ke- Penilaian Cinnamon bothe cake Kategori penilaian Penerimaan Ya Tidak 1 Enak Rasa 2 Cinnamon kurang terasa Rasa 3 Enak Rasa 4 Enak

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR Ingrid Marcherita Alamat: Jalan Adisucipto No. 26 a, Pontianak 78391 Email : inggrid_marcherita92@yahoo.com Nama Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program

Lebih terperinci

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Kue Cake atau kue bolu merupakan jenis makanan ringan yang berbahan dasar tepung (biasanya tepung terigu), telur dan gula. Kue cake biasanya dibuat dengan cara dipanggang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY Revisi : Tgl. Februari 2013 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan choux paste dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005).

TINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005). TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan merupakan makanan pokok di beberapa daerah. Jagung juga berperan dalam perkembangan

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI,KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. JASA BOGA (099)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan, yang kemudian dikembangkan menjadi beraneka

Lebih terperinci

BAB V PROSES PENGOLAHAN

BAB V PROSES PENGOLAHAN BAB V PROSES PENGOLAHAN 5.1. Pengertian Proses pengolahan dapat didefinisikan sebagai proses pembuatan suatu produk dari bahan mentah dan bahan asal, serta kegiatan-kegiatan penanganan dan pengawetan produk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan yeast dough dari sisi resep, bentuk, isi maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menjelaskan pengembangan yeast dough b. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

JILID 1 SMK. Anni Faridah, dkk

JILID 1 SMK. Anni Faridah, dkk Anni Faridah, dkk PATISERI JILID 1 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen

Lebih terperinci

Oatmeal Cheese Cookies

Oatmeal Cheese Cookies Variasi lain dari kaastengels yang membahana itu. Tambahkan oatmeal di dalamnya, maka jadilah ia krenyes plus kempus-kempus. Oatmeal Cheese Cookies Bahan A: 250 gr mentega 1 sdt garam 25 gr gula halus

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK STANDAR PEDAGOGIK 1. Mengimplementasikan konsep dasar etika, moral, akhlak dalam kaitan kepribadian guru 2. Menganalisa hal-hal yang dapat menjadikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Berbagai komoditas pertanian memiliki kelayakan yang cukup baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung sudah dikenal sebagai pusat kuliner nusantara sejak tahun 1941, Bukan hanya golongan dari masyarakat pecinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung akan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU 1. Kupas,cuci, lalu kukus ubi ungu. Setelah matang, haluskan. 2. Siapkan bahan kering, terigu, gula 3sdm, susu bubuk,ragi, lalu tuang SKM yg sudah dicairkan dgn 100 ml

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu produk pertanian yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia adalah tepung terigu. Tepung terigu merupakan salah satu bahan dasar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke

BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke Tujuan : Melalui topik pembahasan ini anda dapat mempelajari ; 1. Menjelaskan pengertian adonan Bread 2. Jenis Adonan Bread 3. Membuat Produk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ampas Tahu Ampas tahu merupakan limbah dari pembuatan tahu. Bahan utama pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan protein sekitar 33-42% dan kadar

Lebih terperinci

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.3, No.1, November 2014

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.3, No.1, November 2014 20 PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MENYIAPKAN DAN MENGOLAH HIDANGAN PENUTUP PANAS DAN DINGIN (HOT AND COLD DESSERT) SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 1 PACET Andjani Zella Andrianti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biskuit merupakan produk pangan hasil pemanggangan yang terbuat dengan bahan dasar tepung terigu, dengan kadar air akhir kurang dari 5%. Biasanya formulasi biskuit

Lebih terperinci

Proses Pembuatan Roti

Proses Pembuatan Roti Tekno Pangan 8 Agmindusfri, Volume f Nornor6 Roti adalah makanan yang dibuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang. Ke dalam adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cake adalah makanan yang sangat populer saat ini. Rasanya yang manis dan bentuknya yang beragam menjadikannya kian digemari oleh masyarakat. Cake dapat disajikan sebagai

Lebih terperinci

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture Coklat http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 1(1).jpg http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 2.jpg Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang

Lebih terperinci

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

Buat kue penuh kelezatan butter dengan Buat kue penuh kelezatan butter dengan Saatnya buat kue penuh cinta untuk orang-orang tersayang Temukan aneka resep kue Candy Pop yang mudah, cepat, dan seru untuk lebaran lebih ceria. www.blueband.co.id

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGOLAHAN BAKERY SILABUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : Pengolahan Bakery : BOG 329 (3 SKS Praktek) : Gasal/Genap : Teknik Boga D3 Pendidikan Teknik Boga S1 : Sutriyati Purwanti, M.Si

Lebih terperinci

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : BAHAN PRODUK BAKERY Oleh: Ir. Hj. Henny Krissetiana Hendrasty, M.P. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan Oleh : Zindy Sukma Aulia P. (2308 030 022) Rahmasari Ibrahim (2308 030 064) Dosen Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang banyak melakukan impor tepung terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor gandum di Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang I PENDAHULUAN Cookies merupakan salah satu produk yang banyak menggunakan tepung. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang dihasilkan. Tepung kacang koro dan tepung

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Peserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet

Peserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MENYIAPKAN DAN MENGOLAH HIDANGAN PENUTUP PANAS DAN DINGIN (HOT AND COLD DESSERT) SEBAGAI KESIAPAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan (food additives). Penggantian

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung Terigu (Segitiga Biru Bogasari) Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: JST/TBB/BOG329/50 Menguasai pengolahan produk pengembangan fried dough dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menjelaskan pengembangan fried dough

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan proyeksi Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun lalu sebesar 5,08 juta ton karena

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET REFERENSI Barbut, S. 2012. Convenience breaded poultry meat products New developments. Trends in Food Science & Technology 26: 14-20. 1 PRODUK PENGERTIAN DAN ISTILAH Nugget:

Lebih terperinci

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% LAMPIRAN Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% Tempat : Rumah Hari/ tanggal : Kamis, 22-03- 2012 Pukul : 09.00 WIB No Bahan Resep Acuan Formula 30% Sponge 1 Telur 4 btr 4 btr 2 Mentega cair 50 grm

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG FLOUR UNTUK KESIAPAN PRAKTEK PASTRY SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG

ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG FLOUR UNTUK KESIAPAN PRAKTEK PASTRY SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG 34 ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG FLOUR UNTUK KESIAPAN PRAKTEK PASTRY SISWA SMK PARIWISATA TELKOM BANDUNG Dilla Handayani 1, Sri Subekti 2, Ai Nurhayati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

HeHeader. Kumpulan Resep Cake

HeHeader. Kumpulan Resep Cake CAKE LAPIS TABUR ENTING KACANG HeHeader 10 kuning telur 6 putih telur 175 gram gula pasir 1/2 sdt cake emulsifier/tbm/sp/ovalet 150 gram tepung terigu 100 gram margarin, lelehkan pasta moka secukupnya

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN PATISERI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA DENGAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI

RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN PATISERI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA DENGAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI Relevansi Materi Pembelajaran Patiseri... (Evi Agustiyani) 1 RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN PATISERI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA DENGAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI THE RELEVENCY OF THE PATISSERIE LEARNING MATERIALS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kulit Singkong Kulit singkong adalah limbah dari mata rantai proses produksi pembuatan tapioka. Limbah tersebut sebaiknya dalam keadaan kering (dijemur) atau ditumbuk dijadikan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap PENGOLAHAN DAGING NUGGET Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman REFERENSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pembuatan roti pada umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Roti bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, akan tetapi sering dikonsumsi sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ceker ayam Ceker adalah bagian dari tubuh ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi gemuk untuk diambil

Lebih terperinci