BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional, penulis dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya tingkat hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Sifat penelitian ini melukiskan hubungan yang terdapat antara variabel bebas, yaitu ethnic identity (X) dengan variabel terikat, yaitu psychological well-being (Y) pada mahasiswa etnik Jawa varian Santri Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan atau dengan kata lain sekumpulan orang atau subjek yang diamati (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling UKSW dari angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2012 yang beretnik Jawa varian santri. Pemerolehan 39

2 jumlah populasi ditentukan dengan reduksi data seluruh mahasiswa Progdi BK UKSW dengan persyaratan subjek beretnik Jawa, beragama Islam, bukan campuran abangan ataupun santri. Data awal yang didapatkan penulis berasal dari Biro Kemahasiswaan UKSW sebagai berikut : Tabel 3.1 Tabel Mahasiswa Progdi BK berdasarkan etnik Subjek Etnik Jawa Prosentase Non Jawa Prosentase Total Mahasiswa Bk ,10 % 22 6,90 % 319 Sumber : Bikem UKSW (diedit penulis Mei 2013) Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW yang termasuk dalam kategori etnik Jawa berjumlah 297 orang, mahasiswa BK UKSW non Jawa berjumlah 22 dan total keseluruhan adalah 319 orang. Dari data tersebut dilakukan reduksi kembali dengan mengkategorikan mahasiswa yang memiliki agama Islam dan non Islam, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.2 Tabel Mahasiswa Progdi BK etnik Jawa berdasarkan agama Subjek Islam Prosentase Non Islam Prosentase Total Mahasiswa Bk ,37 % 88 27,63 % 297 Sumber : Bikem UKSW (diedit penulis Mei 2013) Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW etnik Jawa yang beragama Islam sejumlah 209 orang dan non Islam sejumlah 88 orang. Dengan begitu mahasiswa yang dapat masuk kategori Jawa varian santri masih 209 orang. Dari sisa jumlah mahasiswa yang masuk dalam kriteria subjek penelitian 40

3 dilakukan reduksi kembali dengan mengeluarkan mahasiswa etnik Jawa yang beragama Islam non santri dari populasi penelitian. Penentuan subjek non santri dilakukan dengan wawancara, dan pengisian angket mengenai varian etnik Jawa. Melalui wawancara atau pengisian angket didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel Varian Etnik Jawa Mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW Subjek Kurang Mengaku Priyayi Abangan Mahasiswa BK Paham Islam Kejawen Etnik Jawa Islam Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa mahasiswa Jawa Islam yang kurang paham Islam berjumlah 6 orang, mengaku Kejawen 2 orang, masuk dalam golongan priyayi 1 orang dan campuran antara santri dan abangan berjumlah 12 orang, dengan demikian terdapat 21 orang subjek yang dikeluarkan dari kategori varian santri, sehingga didapatkan jumlah populasi penelitian yaitu mahasiswa BK etnik Jawa varian santri sejumlah sama dengan 188 orang mahasiswa Sampel Sugiyono, (2011) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling, merupakan teknik penganbilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono 2011). Jenis sampelnya 41

4 sendiri adalah simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono 2011). Cara demikian dilakukan karena populasi yang ada bersifat homogen yaitu mahasiswa etnik Jawa varian santri. Selanjutnya dalam penentuan jumlah sampel penelitian, penulis akan menggunakan rumus penentuan sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (dalam Sugiyono 2011) sebagai berikut : S = λ².n.p.q d²(n-1)+λ².p.q Dalam penerapan rumus tersebut Sugiyono (2011) telah membuat tabel penentuan sampel dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Penggunaan tabel penentuan jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah populasi yang dimiliki. Melalui tabel tersebut penulis menggunakan sampel dengan taraf kesalahan 5%. Penghitungan jumlah sampel diambil dari jumlah populasi mahasiswa BK UKSW etnik Jawa varian santri sejumlah 188 orang (dibulatkan menjadi 190 orang). Dengan jumlah 190 populasi, sampel yang dapat diambil dengan taraf kesalahan 5 % sesuai tabel penentuan sampel Sugiyono (2011) adalah 123 orang Variabel Penelitian Variabel penelitian sesuai pendapat Sugiyono (2011) pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari 42

5 sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ethnic identity / ethnic identity ( X ) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah psychological well-being / kesejahteraan psikologis (Y) Definisi Operasional Ethnic Identity Ethnic identity adalah perasaan yang menunjukkan eksplorasi dan komitmen terhadap latar belakang etniknya. Ethnic identity ditentukan oleh dua komponen penyusun utama yaitu komponen ekplorasi dan komitmen (Phinney & Ong 2007). Ethnic identity diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian skala ethnic identity yang dilakukan oleh sampel penelitian, dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat ethnic identity mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah tingkat ethnic identity mahasiswa. Pengukuran ethnic identity dapat diidentifikasi menggunakan dua komponen utama ethnic identity yaitu eksplorasi dan komitmen menggunakan skala Multigroup Ethnic Identity Measure - Revised (MEIM R) yang dikembangkan oleh Phinney & Ong (2007). 43

6 Psychological Well-being Psychological well-being adalah keadaan individu yang dapat menyadari dirinya serta memfungsikan seluruh fungsi dirinya yang ditandai dengan 6 aspek yaitu individu memiliki yaitu penerimaan diri, kemampuan untuk menguasai lingkungan, kemampuan untuk bersifat otonom/mandiri, hubungan positif dengan orang lain, perkembangan pribadi, serta tujuan individu dalam hidupnya (Ryff 1989, Ryff & Keyes 1995, Ryff & Singer 2008). Psychological well-being diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian instrumen psychological wellbeing yang dilakukan oleh sampel penelitian, dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi psychological well-being mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah psychological well-being mahasiswa. Pengukuran psychological well-being dapat dididentifikasi melalui keenam aspeknya yaitu penerimaan diri, penguasaan lingkungan, otonom, hubungan positif dengan orang lain, perkembangan pribadi, serta tujuan hidup sesuai skala yang dikembangkan sendiri oleh Ryff (1989) yaitu Psychological Well-Being Scale (PWBS) Teknik Pengumpulan Data Ethnic Identity Ethnic identity diukur menggunakan skala ethnic identity yaitu Multigroup Ethnic Identity Measure Revised (MEIM R) yang disusun oleh Phinney & Ong (2007). Skala ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh penulis kemudian 44

7 diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris lagi (Back Traslation) oleh Ni Komang Sandini agar dapat diketahui baik atau tidaknya hasil penterjemahan. Skala tersusun dari dua aspek utama ethnic identity yaitu eksplorasi dan komitmen. Alat ukur MEIM-R ini dibuat dalam bentuk skala likert dengan lima alternatif pilihan jawaban yakni Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Netral (3) Setuju (4) dan Sangat Setuju (5). Semua item penyataan adalah favourable, sehingga pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (1) mendapat skor 1, Tidak Setuju (2) mendapat skor 2, Netral (3) mendapat skor 3, Setuju (4) mendapat skor 4 dan Sangat Setuju (5) mendapat skor 5. Kisi-kisi skala ethnic identity dijabarkan dalam tabel 3.4. sebagai berikut: Tabel 3.4. Kisi-Kisi Skala Ethnic identity Konsep identitas etnik adalah rasa diri sebagai anggota kelompok yang berkembang dari waktu ke waktu melalui proses aktif penyidikan, belajar, dan komitmen Sub Konsep Eksplorasi Komitmen Indikator Perasaan memiliki (sense of belonging) terhadap kelompok etnik Pencarian informasi dan pengalaman yang relevan Pernyataan Saya telah menghabiskan waktu untuk mencoba mencari tahu lebih banyak tentang kelompok etnik saya, seperti sejarah, tradisi, dan adat istiadatnya. saya sering melakukan hal-hal yang akan membantu saya memahami latar belakang etnik saya dengan lebih baik. Saya sering berbicara dengan orang lain untuk mempelajari lebih lanjut tentang kelompok etnik saya. Saya memiliki kesadaran yang kuat bahwa saya merupakan anggota dari kelompok etnik saya sendiri. No F U

8 dengan seseorang etnik Saya mengerti cukup baik bahwa keanggotaan saya dalam kelompok etnik berarti bagi saya. Saya merasakan keterikatan yang kuat terhadap kelompok etnik saya sendiri Psychological Well-Being Psychological well-being diukur menggunakan skala psychological wellbeing yaitu Psychological Well-Being Scale (PWBS) yang disusun oleh Ryff (1989). Untuk mendapatkan skala ini penulis mengajukan permohonan guna mendapatkan skala psychological well-being dari Ryff melalui . Setelah terjalin komunikasi akhirnya penulis diberikan softfile skala psychological well-being berikut izin penggunaan dan penterjemahannya. Selain itu penulis juga diberikan skala psychological well-being bahasa Indonesia terjemahan Nesya Valeria (Alumni Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranata Bandung), dan inilah yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian. Keputusan penggunaan skala terjemahan ini karena Nesya Valeria melalui menginformasikan kepada penulis bahwa Nesya Valeria telah melakukan back translation sesuai prosedur penterjemahan skala psikologis. Penulis juga melakukan rangkaian percobaan instrumen agar lebih sesuai dengan subjek mahasiswa Jawa. Skala psychological well-being tersusun dari enam aspek utama yaitu penerimaan diri, penguasaan lingkungan, otonomi, hubungan positif dengan orang lain, perkembangan pribadi, serta tujuan hidup. Setiap aspek terdiri dari empat belas 46

9 (13) item pernyataan, ada item favorable dan item unfavourable. Alat ukur dibuat dalam bentuk skala likert dengan enam alternatif pilihan jawaban yakni Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Agak Tidak Setuju (3), Agak Setuju (4), Setuju (5) dan Sangat Setuju (6). Untuk pernyataan favourable, pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (1) mendapat skor 1, Tidak Setuju (2) mendapat skor 2, Agak Tidak Setuju (3) mendapat skor 3, Agak Setuju (4) mendapat skor 4, Setuju (5) mendapat skor 5, dan Sangat Setuju (6) mendapatkan skor 6. Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable, Sangat Tidak Setuju (1) mendapat skor 6, Tidak Setuju (2) mendapat skor 5, Agak Tidak Setuju (3) mendapat skor 4, Agak Setuju (4) mendapat skor 3, Setuju (5) mendapat skor 2, dan Sangat Setuju (6) mendapatkan skor 1. Kisi-kisi skala ethnic identity dijabarkan dalam table 3.5. sebagai berikut : KONSEP Psychologi cal wellbeing adalah keadaan individu yang dapat menyadari dirinya serta memfungsi kan seluruh fungsi dirinya SUB KONSEP Penerimaan Diri Tabel 3.5. Kisi-Kisi Skala Psychological Well-Being Indikator PERNYATAAN NO F U Sikap positif Saya merasa kebanyakan orang terhadap diri yang saya kenal lebih berhasil 3 sendiri dalam kehidupannya. Dalam banyak hal, saya merasa kecewa dengan pencapaian saya 6 dalam hidup. Secara keseluruhan, saya bangga terhadap diri saya dan juga 7 kehidupan yang saya jalani. Saya iri terhadap kebanyakan orang atas kehidupan yang 8 mereka jalani. Sikap saya terhadap diri saya mungkin tidak sama positifnya dengan perasaan kebanyakan 9 orang terhadap diri mereka. 47

10 yang ditandai dengan 6 aspek yaitu individu memiliki yaitu penerimaan diri, kemampua n untuk menguasai lingkungan, kemampua n untuk bersifat otonom/ma ndiri, hubungan positif dengan orang lain, perkemban gan pribadi, serta tujuan individu dalam hidupnya Mengakui dan menerima berbagai aspek diri Pandangan positif terhadap masa lalu Secara umum, saya merasa percaya diri dan positif mengenai diri saya. Saya menyukai sebagian besar aspek dalam kepribadian saya. Ketika saya membandingkan diri saya dengan teman dan kenalan, saya merasa puas dengan diri saya. Setiap orang memiliki kelemahan masing-masing, tetapi saya merasa saya memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan orang lain. Ketika saya kembali menghayati pengalaman hidup saya, saya merasa puas dengan semua yang telah terjadi. Saya membuat berbagai kesalahan di masa lalu, namun saya merasa semua yang terjadi adalah untuk yang terbaik. Sering kali saya bangun dengan perasaan kecewa terhadap bagaimana saya telah menjalani hidup saya. Masa lalu memiliki masa naik dan turun, namun secara keseluruhan, saya tidak ingin mengubah masa lalu saya Hubungan positif dengan orang lain Hubungan yang hangat Memuaskan Saya mengalami kesulitan dan frustrasi dalam mempertahankan hubungan yang akrab dengan orang lain. Saya menikmati percakapan personal dan timbal balik dengan anggota keluarga saya maupun teman-teman saya. Orang-orang akan menggambarkan saya sebagai pribadi yang murah hati, mau memberi waktu saya bagi orang lain. Saya sering kali merasa saya menjadi orang yang terasing dalam hubungan persahabatan. Saya sering kali merasa kesepian karena hanya memiliki sedikit

11 dan saling percaya dengan orang lain Memiliki perhatian terhadap orang lain Memahami konsep memberi menerima dan teman dekat yang bisa saya jadikan teman berbagi masalahmasalah saya. Saya tidak memiliki banyak orang yang mau mendengarkan ketika saya membutuhkanya untuk bicara. Bagi saya, banyak orang memiliki lebih banyak teman dibandingkan saya. Saya belum mengalami banyak hubungan yang hangat dan saling percaya dengan orang lain. Saya merasa kesulitan untuk benar-benar terbuka ketika saya berbicara dengan orang lain. Penting bagi saya untuk menjadi seorang pendengar yang baik ketika teman dekat saya menceritakan masalah-masalah mereka. Teman-teman saya dan saya saling bersimpati dengan masalah masing-masing. Saya merasa mendapatkan banyak manfaat dari hubungan persahabatan saya. Saya tahu saya dapat mempercayai teman-teman saya dan mereka juga tahu bahwa mereka dapat mempercayai saya Otonomi Mandiri Merasa bahagia dengan diri saya sendiri lebih penting daripada memiliki hal lain yang membuktikan siap saya. Saya cenderung dipengaruhi oleh orang-orang yang memiliki pendapat kuat. Saya sering mengubah pemikiran saya tentang suatu keputusan, jika teman-teman atau keluarga saya tidak mensetujuinya. Menolak tekanan sosial dan berperilaku dengan tertentu cara Saya tidak takut mengutarakan pendapat saya meskipun pendapat saya bertentangan dengan kebanyakan orang. Orang-orang jarang memaksa saya melakukan hal-hal yang saya

12 Mampu mengatur perilaku sendiri Mengevaluasi diri dengan standar pribadi tidak inginkan. Saya yakin terhadap pendapatpendapat saya, meskipun berbeda dari pendapat orang pada umumnya. Saya bukanlah tipe orang yang menyerah dengan tekanan sosial untuk berpikir atau bertindak sesuai jalan tertentu. Keputusan-keputusan yang saya ambil biasanya tidak dipengaruhi oleh apa yang orang lain lakukan. Lebih penting bagi saya agar diterima oleh orang lain daripada berpegang teguh pada prinsip saya. Sulit bagi saya untuk menyuarakan opini saya mengenai persoalan yang kontroversial. Saya cenderung khawatir mengenai pandangan orang terhadap diri saya. Saya khawatir terhadap bagaimana orang-orang mengevaluasi pilihan-pilihan yang telah saya buat dalam hidup saya. Saya menilai diri saya berdasarkan apa yang saya anggap penting, bukan berdasarkan nilai-nilai yang orang lain anggap penting, Penguasaa n Lingkunga n Menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan Tuntutan dalam kehidupan sehari-hari sering membuat saya menyerah (down). Saya tidak terlalu cocok dengan orang-orang maupun masyarakat yang ada di sekitar saya. Jika saya merasa tidak bahagia dengan situasi kehidupan saya, saya akan mengambil langkah yang efektif untuk mengubahnya. Saya berhasil membangun tempat tinggal dan gaya hidup yang sesuai dengan keinginan saya. Memanfaatkan Saya cukup mampu menangani

13 secara maksimal sumber yang ada daya Mengembangk an diri melalui aktivitas fisik maupun mental banyaknya tanggung Jawab yang saya miliki dalam kehidupan sehari-hari. Saya merasa tertekan karena saya tidak sanggup menghadapi semua hal yang harus saya lakukan setiap harinya. Saya merasa frustrasi ketika mencoba untuk merencanakan aktivitas-aktivitas sehari-hari saya karena rencana tersebut tidak pernah dapat saya laksanakan. Secara umum, saya merasa bahwa saya dapat memegang kendali situasi dalam kehidupan saya. Saya biasanya dapat mengurus keuangan dan masalah pribadi saya dengan baik. Saya mampu mengatur waktu saya sehingga saya bisa menyelesaikan segala sesuatu dengan baik. Kehidupan sehari-hari saya sibuk tetapi saya mendapatkan kepuasan dengan berusaha menyelesaikan semuanya. Usaha-usaha saya untuk menemukan berbagai macam aktivitas dan relasi yang saya butuhkan sudah cukup berhasil. Saya mengalami kesulitan merencanakan hidup yang bisa memuaskan saya Tujuan Hidup Adanya target dan cita-cita dalam hidup Saya menjalani hidup hari demi hari dan tidak terlalu memikirkan masa depan. Saya cenderung untuk fokus pada masa kini, karena masa depan sering kali selalu membawa masalah bagi saya. Saya memiliki arah dan tujuan 56 dalam hidup. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya ingin saya capai dalam hidup ini. Saya senang menyusun rencana

14 Masa kini dan masa lalu memiliki makna Adanya kepercayaan yang dapat membuat hidup lebih berarti bagi masa depan dan bekerja untuk merealisasikannya. Saya merasa puas ketika saya memikirkan apa yang yang telah saya lakukan di masa lalu dan apa yang saya harapkan terjadi di masa depan. Kegiatan-kegiatan saya seharihari sering terkesan tidak penting bagi saya. Dulu saya menetapkan tujuantujuan bagi diri saya, tetapi sekarang hal tersebut tampak siasia. Tujuan-tujuan yang saya miliki dalam hidup telah menjadi sumber kepuasan dibandingkan frustrasi bagi diri saya. Pada analisa akhirnya, saya tidak yakin bahwa hidup saya cukup bermakna. Saya adalah orang yang secara aktif melaksanakan rencanarencana yang telah saya tetapkan bagi diri saya. Sebagian orang mengembara tanpa tujuan dalam hidupnya, tetapi saya bukan salah satunya. Saya merasa puas ketika saya memikirkan pencapaianpencapaian yang saya punya dalam hidup Pertumbuh an Pribadi Perasaan yang terus berkembang Melihat diri sebagai sesuatu Saya tidak tertarik dengan aktivitas-aktivitas yang bisa memperluas pandangan hidup saya. Saya adalah tipe orang yang suka untuk mencoba hal-hal yang baru. Saya tidak mau mencoba hal-hal baru dalam melakukan sesuatu hidup saya sudah baik adanya. Saya berhenti berusaha membuat kemajuan besar atau perubahan dalam hidup saya sejak lama. Menurut saya, orang dari berbagai usia memiliki kemampuan untuk terus

15 yang terus berkembang Menyadari potensi-potensi dalam diri Mampu melihat peningkatan dalam diri dari waktu-kewaktu bertumbuh dan berkembang. Saya tidak menikmati berada dalam situasi-situasi baru yang mengharuskan saya mengubah kebiasaan lama saya dalam melakukan sesuatu/bertindak. Bagi saya, hidup merupakan sebuah proses belajar, berubah, dan bertumbuh yang terjadi secara terus menerus. Secara umum, saya merasa saya terus belajar mengenai diri saya seiring berjalanya waktu. Ketika saya memikirkannya, saya belum banyak berkembang sebagai pribadi seiring tahuntahun berlalu. Seiring waktu, saya telah memperoleh banyak pencerahan mengenai hidup yang membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan mampu. Saya merasa bahwa saya telah banyak berkembang sebagai seorang pribadi seiring waktu. Saya senang bahwa pandangan saya telah berubah dan semakin matang seiring tahun berganti. Terdapat kebenaran dari perkataan kamu tidak bisa memberi pengajaran suatu hal/trik yang baru kepada mereka yang sudah tua Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen Uji Validitas Item Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur, dan validiatas sebuah tes memberitahu kita tentang apa yang bisa kita simpulkan dari skor-skor tes (Anastasi & Urbina, 1997). Dalam melaksanakan uji validitas instrumen MEIM-R dan PWBS penulis melakukan beberapa tahap 53

16 percobaan instrumen. Validitas yang digunakan adalah validitas nominal, validitas konstruk dan penghitungan koefisien validitas. Penjabaran setiap pelaksanaan uji validitas instrumen sebagai berikut : Validitas Nominal Anastasi & Urbina (1997) menjelaskan validitas ini merujuk bukan pada apa yang benar-benar diukur oleh tes melainkan pada apa yang nampaknya diukur, validitas nominal berhubungan dengan apakah tes itu kelihatan valid bagi peserta yang mengikutinya, bagi tenaga administratif yang memutuskan untuk menggunakannya dan bagi pengamat lain yang tidak terlatih secara teknis. Usaha penulis untuk memenuhi validitas nominal dilakukan searah dengan pemenuhan koefisien korelasi tiap item instrumen. Instrumen penelitian juga diperbaiki terjemahannya dengan merujuk pada setiap hasil uji coba hingga didapatkan hasil paling baik. Selain itu, susunan instrumen dipilih dengan susunan urut sesuai dengan aspek penyusunnya, ini dilakukan karena pada uji coba instrumen tahap 1 dan 2 dengan menggunakan susunan item secara acak hasilnya sangat rendah corected item total correlation nya, serta banyak item yang mempunyai nilai negatif terutama pada instrumen PWBS. Selanjutnya pada tahap uji coba yang ke 3, 4, dan 5 susunan intrumen PWBS yang digunakan adalah urut sesuai dengan aspek penyusun instrumen. Dan didapatkan hasil pengujian validitas yang lebih baik daripada uji coba sebelumnya. 54

17 Validitas Konstruk Anastasi & Urbina (1997) menyebutkan validitas konstruk sebuah tes adalah lingkup sejauh mana tes bisa mengukur suatu konstruk atau sifat yang teoritis. Validasi konstruk juga membutuhkah akumulasi informasi secara bertahap dari berbagai sumber. Validitas konstruk pada kedua instrumen penelitian ini disesuaikan pada teori pengembangnya. Instrumen Multigroup Ethnic Identity Measure Revised (MEIM-R) dinyatakan oleh Phinney & Ong (2007) mempunyai konstruksi 2 aspek penyusun yaitu eksplorasi dan komitmen dan setiap aspek mempunyai 3 buah item penyusun yang bersifat favorable. Sedangkan pada instrumen Psychologycal Well-Being Scale (PWBS) yang diberikan langsung oleh Ryff kepada penulis dibangun dari konstruksi enam aspek utama yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Pada setiap aspeknya terdiri dari 14 item penyusun yang bersifat unfavorable. Pada tahap ke 5 dalam uji coba instrumen PWBS, masih didapati 3 korelasi yang negatif dari itemnya dalam aspek penyusun yang berbeda. Agar instrumen memiliki komposisi yang berimbang dalam konstruksinya dilakukan penghapusan 1 item pada setiap aspeknya. Sehingga jumlah item per aspeknya berjumlah 13 item Koefisien Validitas Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Anastasi & Urbina (1997) yang menyatakan bahwa sebuah tes bisa memperbaiki 55

18 efisiensi prediktif jika tes itu menunjukkan korelasi apapun yang berarti (signifikan) dengan kriteria, seberapapun rendahnya. Dalam keadaan ini, bahkan validitas serendah 0,2 atau 0,3 bisa membenarkan dimasukannya tes ke dalam program seleksi. Dengan keterangan ini maka instrumen item dianggap valid jika mempunyai besaran koefisien korelasi positif. Hasil uji validitas instrumen MEIM-R dan PWBS seperti deskripsi tabel 3.6. berikut ini : Tabel 3.6. Uji Validitas Item PWBS Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid 56

19 VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid 57

20 VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid Dari tabel 3.6. dari 78 item pada item instrumen psychological well-being yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh corrected item to total correlation (besar nilai r) bernilai positif. Dikemukakan oleh Anastasi & Urbina (1997) yang menyatakan bahwa instrumen dinyatakan valid jika menunjukkan korelasi apapun yang berarti (signifikan) dengan kriteria, seberapapun rendahnya. Dari tabel 3.4. dapat dilihat bahwa setiap item instrumen psychological well-being memiliki nilai corected item total correlation positif. Dari hasil uji validitas tersebut dapat dinyatakan setiap item instrumen valid. Sedangkan uji validitas instrumen MEIM-R dapat dilihat pada tabel 3.7. berikut ini : Tabel 3.7 Uji Validitas Item MEIM-R Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid VAR Valid Dari tabel 3.7. dari 6 item pada item instrumen ethnic identity yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh corrected item to total correlation (besar nilai r) bernilai positif. Dikemukakan oleh Anastasi & Urbina (1997) yang 58

21 menyatakan bahwa instrumen dinyatakan valid jika menunjukkan korelasi apapun yang berarti (signifikan) dengan kriteria, seberapapun rendahnya. Dari tabel 3.7. dapat dilihat bahwa setiap item instrumen ethnic identity memiliki nilai corected item total correlation positif. Dari hasil uji validitas tersebut dapat dinyatakan setiap item instrumen valid Uji Reliabilitas Guna menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George & Mallery (1995) sebagai berikut : α > 0,9 sangat bagus ( excellent) α > 0,8 dikatakan bagus ( good) α > 0,7 dapat diterima (acceptable) α > 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable) α > 0,5 jelek ( poor) α < 0,5 tidak adapat diterima ( unacceptable) Tabel 3.8. Reliabilitas PWBS Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.8. diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach s = 0,927. Menurut George dan Mallery (1995) angka tersebut termasuk dalam tingkat reliabilitas sangat bagus (very good). Untuk itu, Psychological Well-Being Scale PWBS yang disusun 59

22 oleh Ryff (1989) dapat digunakan. Sedangkan uji reliabilitas instrumen MEIM-R sebagai berikut : Tabel 3.9. Reliabilitas MEIM-R Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.9. diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach s = 0,777. Menurut George dan Mallery (1995) angka tersebut termasuk dalam tingkat reliabilitas dapat diterima (acceptable). Untuk itu, Multigroup Ethnic Identity Measure Revised yang disusun oleh Phinney & Ong (2007) dapat digunakan. 1.7 Teknik Analis Data Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk melihat keterkaitan antar variabel. Dalam analisa secara deskriptif, data yang diperoleh dari responden ditabulasi, diolah, dan dideskripsikan. Sebelum menentukan jenis statistik yang digunakan dalam penelitian, maka dilakukan uji normalitas data. Dalam menguji normalitas data metode yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Metode Kolmogorov-Smirnov merupakan metode penguji normalitas data yang ada pada perangkat lunak SPSS. Metode ini melihat distribusi data yang ada dibandingkan dengan data dari distribusi yang normal. Apabila hasil penghitungan tidak signifikan (p>0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada tidak berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data 60

23 normal). Namun Apabila hasil penghitungan signifikan (p<0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data tidak normal). (Field 2006). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Kolmogorov-Smirnov Test ETHNIC IDENTITY PSI WELLBEING N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Dari tabel 3.9. dapat dilihat bahwa dari 124 responden data ethnic identity dan psychological well-being melalui metode Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) ethnic identity sebesar 0,128 > 0,05 dan psychological wellbeing 0,825 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan sebaran data ethnic identity dan psychological well-being adalah berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, didapatkan data kedua variabel penelitian yaitu ethnic identity dan psychological well-being berdistribusi normal, maka penulis dapat menggunakan statistik parametrik dalam pengukuran korelasinya. Metode penghitungan yang digunakan adalah korelasi Pearson. Field (2006) menjelaskan 61

24 bahwa korelasi Pearson digunakan pada data rasio dan interval, korelasi Pearson juga akurat digunakan untuk mengukur hubungan linear dua variabel. Bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 digunakan untuk mengolah semua data. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) FKIP UKSW Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa BK etnik Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Progam Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental yaitu jenis penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu

Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu LAMPIRAN Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu angket keaktifan dalam mengikuti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian : Penelitian ini merupakan korelasional. Arikunto (2002) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan tidak adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Kristen Satya Wacana. Dimana FKIP merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas 97 Lampiran 1. Angket Penelitian SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SUMBER DAYA MANUSIA

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SUMBER DAYA MANUSIA LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SUMBER DAYA MANUSIA 69 KUESIONER Disusun oleh: Bobby Givanka 912014048 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016 70 PENGANTAR Dengan hormat, Sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN A. Informed Consent LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Menyatakan bahwa : 1. Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu menganai penelitian : HUBUNGAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGANTAR TUHAN MEMBERKATI

PENGANTAR TUHAN MEMBERKATI 92 Lampiran 1 PENGANTAR Instrumen penelitian ini disusun guna untuk mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan masalah penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan suatu peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan suatu peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (005) penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variable penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN MEDAN Para pengusaha yang terhormat, Bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan komunikasi interpersonal melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Progdi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian regresi. Menurut Sugiyono (2007) regresi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto, (2003) Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Validitas & Reliabilitas (Sert) Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah komparasi yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan penguasaan ketrampilan dasar konseling berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1698), penelitian korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's .

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's . LAMPIRAN 62 UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP Reliability Statistics Alpha N of Items.914 22 AITEM EFIKASI DIRI Reliability Statistics Alpha N of Items.908 10 63 UJI NORMALITAS Descriptive Statistics

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat Dengan hormat, PENGANTAR (Permohonan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melakukan kajian tentang perbedaan tingkat learned helplessness siswa yang memiliki prestasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan Lampiran KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN IDENTITAS RESPONDEN NAMA : JENIS KELAMIN : Laki-Laki Perempuan USIA : Tahun PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan : Lama Menggunakan : a. < 1 tahun b. 1 3 tahun c.

LAMPIRAN 1 KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan : Lama Menggunakan : a. < 1 tahun b. 1 3 tahun c. LAMPIRAN 1 KUESIONER PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP MANIS MEREK BANGO (STUDI KASUS PARA IBU RUMAH TANGGA DI KOMPLEK VILLA MUTIARA JOHOR II DAN TAMAN

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012, yang dijadikan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai lokasi penelitian, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Responden yang terhormat, Bersama ini saya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI A-2 SKALA PENELITIAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI A-2 SKALA PENELITIAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA LAMPIRAN 55 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI A-2 SKALA PENELITIAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA 56 LAMPIRAN A-1 Skala Penelitian PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI 57

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA TRY OUT

LAMPIRAN A SKALA TRY OUT LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA TRY OUT Skala I & II Nama :... NIM:... Usia :... PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan yang tertulis pada lembar kuesioner ini dengan teliti. Mohon isi semua pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Hasil Penelitian 4.1.1. Diskripsi subjek Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean Desa Bangklean no 24 Kecematan Jati.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

A. Data Uji Coba Skala Penelitian. A 2 Skala Persepsi Terhadap Iklan Sepeda Motor

A. Data Uji Coba Skala Penelitian. A 2 Skala Persepsi Terhadap Iklan Sepeda Motor A. Data Uji Coba Skala Penelitian A 1 Skala Keputusan Membeli Sepeda Motor A 2 Skala Persepsi Terhadap Iklan Sepeda Motor Di Televisi B. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penelitian B 1 Skala Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR TINGKAT PENDIDIKAN, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP BERWIRAUSAHA Studi Kasus : Yayasan Persatuan Persaudaraan Putra Solo Sumatera Utara Di Medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian sedangkan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner)

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana (S2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.

Lebih terperinci

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Running I Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1 No Responden:... KUESIONER PENELITIAN PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SOPHIE MARTIN PADA BUSINESS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci