BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Tabel 4. Tabel Pengumpulan Data Jam Tgl Variabel 9: : : 4: 5: 8/8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material.5 8 Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material.5 Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material 8 8 Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan

2 Tabel 4. Tabel Pengumpulan Data (Lanjutan ) Jam Tgl Variabel 9: : : 4: 5: 3/8/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material 8 6 Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material 8 6 Kecepatan Potong Hasil Pemotongan

3 Tabel 4.3 Tabel Pengumpulan Data (Lanjutan ) Jam Tgl Variabel 9: : : 4: 5: /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material 6 Kecepatan Potong Hasil Pemotongan /9/5 Tebal Material Kecepatan Potong Hasil Pemotongan

4 4. Analisis Data dan Pembahasan 4.. Peta Kontrol Dari data variabel hasil pengukuran terhadap 3 sampel, masing-masing berukuran 5, yang diperoleh pada periode 8 Agustus 3 September 5, dipilih peta kontrol X-bar dan R yang digunakan untuk mengendalikan proses pada cutting machine. Dimana pembuatan peta kontrol ini dilakukan dengan dua cara, yakni dengan bantuan software minitab 3 for windows dan juga perhitungan secara manual. a. Pembuatan peta kontrol dengan bantuan software minitab 3 for windows. Langkah-langkah pembuatan peta kontrol dengan menggunakan Minitab 3 for windows : Pada worksheet masukkan data yang akan diolah. Kemudian pada menu bar pilih Stat Control Charts Xbar-R... Pada single column, masukkan kolom yang hendak dibuat peta kontrolnya (C untuk variabel input tebal material, C untuk variabel input kecepatan potong, C3 untuk variabel respon hasil pemotongan), dan pada subgroup size masukkan ukuran subgroup dari data tersebut.

5 Gambar 4. Tampilan layar minitab untuk membuat peta kontrol Kemudian klik OK. Xbar/R Chart for Tebal Materi Sample Mean Subgroup 3 UCL=.34 Mean=8.777 LCL=6. UCL=9.49 Sample Range 5 R=4.45 LCL= Grafik 4. Xbar/R Chart untuk variabel input Tebal Material.

6 Xbar/R Chart for Kecepatan Po 6 UCL=6.4 Sample Mean 57 5 Subgroup 3 Mean=573.9 LCL=57.4 Sample Range UCL=7.5 R=8.63 LCL= Grafik 4. Xbar/R Chart untuk variabel input Kecepatan Potong. Xbar/R Chart for Hasil Pemoto Sample Mean UCL=4.59 Mean=4.9 LCL=3.59 Subgroup 3 Sample Range UCL=.83 R=.8666 LCL= Grafik 4.3 Xbar/R Chart untuk variabel respon Hasil Pemotongan.

7 b. Pembuatan peta kontrol dengan perhitungan secara manual. Tabel 4.4 Lembar Perhitungan Untuk Pembuatan Peta Kontrol X-bar dan R Untuk Variabel Tebal Material Ukuran subgroup (n = 5) Perhitungan yang perlu Sampel x x x 3 x 4 x 5 Jumlah Ratarata (R) Range (X-bar) Jumlah = Rata-rata = (X-double bar) 4.45 (R-bar)

8 Keterangan : Rata-rata (X-bar) dari setiap sampel adalah nilai rata-rata pengukuran dari sample tersebut. Sebagai misal: X-bar pada sampel = Σ X / n = 38.5 / 5 = 7.7 Range adalah jarak antara nilai pengukuran terbesar dan nilai pengukuran terkecil. Sebagai misal: Range pada sampel = R =.5 6 = 6.5 X-double bar merupakan garis tengah (central line = CL) dari peta kontrol X-bar, yang merupakan nilai rata-rata keseluruhan (rata-rata dari X-bar), dihitung sebagai berikut: X-double bar = ( ) / 3 = 63.3 / 3 = = 8.78 (dibulatkan) R-bar merupakan garis tengah (central line = CL) dari peta kontrol R, yang merupakan nilai rata-rata dari range data, dihitung sebagai berikut: R-bar = ( ) / 3 = 33.5 / 3 = 4.45 Berbagai nilai koefisien A, D3, D4, d, untuk ukuran subgroup (n), yang diperlukan dalam membangun peta kontrol terkendali dari X-bar dan R ditunjukkan dalam Tabel 4.5.

9 Tabel 4.5 Daftar Nilai Koefisien Dalam Perhitungan Batas-Batas Peta Kontrol X-bar dan R Serta Indeks Kapabilitas Proses Ukuran sample (n) Koefisien Untuk Batas Kontrol X-bar Koefisien Untuk Batas Kontrol R Koefisien Untuk Menduga Simpangan Baku, s d A D 3 D Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 4.4, dapat dibangun peta kontrol X-bar dan R, dengan batas-batas kontrol 3-sigma sebagai berikut: Peta kontrol X-bar: CL = X-double bar = 8.78 UCL=X-double bar + ( A )R-bar= (.577)(4.45)=.35 (dibulatkan) LCL=X-double bar - ( A )R-bar= (.577)(4.45)=6. (dibulatkan) Peta kontrol R: CL = R-bar = 4.45 UCL = ( D 4 )R-bar = (.4)(4.45) = 9.4 (dibulatkan) LCL = ( D 3 )R-bar = ()(4.45) =

10 Setelah dilakukan perhitungan untuk membuat peta kontrol X-bar dan R bagi data variabel input tebal material, dengan menggunakan software minitab 3 for windows serta dengan perhitungan manual (menunjukkan hasil yang sama, baik dengan software minitab 3 for windows maupun secara manual), menunjukkan data variabel hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 3 September 5 tidak ada yang melewati batas kontrol. Ini berarti variabel input tebal material terkontrol.

11 Jumlah = Rata-rata = Tabel 4.6 Lembar Perhitungan Untuk Pembuatan Peta Kontrol X-bar dan R Untuk Variabel Kecepatan Potong Ukuran subgroup (n = 5) Perhitungan yang perlu Sampel x x x 3 x 4 x 5 Jumlah Ratarata (R) Range (X-bar) (Xdouble bar) (R-bar)

12 Keterangan : Rata-rata (X-bar) dari setiap sampel adalah nilai rata-rata pengukuran dari sample tersebut. Sebagai misal: X-bar pada sampel = Σ X / n = 959 / 5 = 59.8 Range adalah jarak antara nilai pengukuran terbesar dan nilai pengukuran terkecil. Sebagai misal: Range pada sampel = R = = 84 X-double bar merupakan garis tengah (central line = CL) dari peta kontrol X-bar, yang merupakan nilai rata-rata keseluruhan (rata-rata dari X-bar), dihitung sebagai berikut: X-double bar = ( ) / 3 = 7.8 / 3 = = (dibulatkan) R-bar merupakan garis tengah (central line = CL) dari peta kontrol R, yang merupakan nilai rata-rata dari range data, dihitung sebagai berikut: R-bar = ( ) / 3 = 49 / 3 = = 8.63 (dibulatkan) Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 4.6, dapat dibangun peta kontrol X-bar dan R, dengan batas-batas kontrol 3-sigma sebagai berikut: Peta kontrol X-bar:

13 CL = X-double bar = UCL = X-double bar + ( A )R-bar = (.577)(8.63) = 6.45 (dibulatkan) LCL = X-double bar - ( A )R-bar = (.577)(8.63) Peta kontrol R: = 57.4 (dibulatkan) CL = R-bar = 8.63 UCL = ( D 4 )R-bar = (.4)(8.63) = 7.45 (dibulatkan) LCL = ( D 3 )R-bar = ()(8.63) = Setelah dilakukan perhitungan untuk membuat peta kontrol X-bar dan R bagi data variabel input kecepatan potong, dengan menggunakan software minitab 3 for windows serta dengan perhitungan manual (menunjukkan hasil yang sama, baik dengan software minitab 3 for windows maupun secara manual), menunjukkan data variabel hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 3 September 5 tidak ada yang melewati batas kontrol. Ini berarti variabel input kecepatan potong terkontrol.

14 Tabel 4.7 Lembar Perhitungan Untuk Pembuatan Peta Kontrol X-bar dan R Untuk Variabel Hasil Pemotongan Ukuran subgroup (n = 5) Perhitungan yang perlu Sampel x x x 3 x 4 x 5 Jumlah Rata-rata Range (X-bar) (R) Jumlah = Rata-rata = 4.9 (X-double bar).867 (R-bar)

15 Keterangan : Rata-rata (X-bar) dari setiap sampel adalah nilai rata-rata pengukuran dari sample tersebut. Sebagai misal: X-bar pada sampel = Σ X / n =.667 / 5 = Range adalah jarak antara nilai pengukuran terbesar dan nilai pengukuran terkecil. Sebagai misal: Range pada sampel = R = =.667 X-double bar merupakan garis tengah (central line = CL) dari peta kontrol X-bar, yang merupakan nilai rata-rata keseluruhan (rata-rata dari X-bar), dihitung sebagai berikut: X-double bar = ( ) / 3 =.658 / 3 = 4.9= 4.(dibulatkan) R-bar merupakan garis tengah (central line = CL) dari peta kontrol R, yang merupakan nilai rata-rata dari range data, dihitung sebagai berikut: R-bar = ( ) / 3 = / 3 =.867 =.87 (dibulatkan) Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 4.7, dapat dibangun peta kontrol X-bar dan R, dengan batas-batas kontrol 3-sigma sebagai berikut: Peta kontrol X-bar: CL = X-double bar = 4.

16 UCL = X-double bar + ( A )R-bar = 4. + (.577)(.87) = 4.5 (dibulatkan) LCL = X-double bar - ( A )R-bar = 4. - (.577)(.87) Peta kontrol R: = 3.5 (dibulatkan) CL = R-bar =.87 UCL = ( D 4 )R-bar = (.4)(.87) =.84 (dibulatkan) LCL = ( D 3 )R-bar = ()(.87) = Setelah dilakukan perhitungan untuk membuat peta kontrol X-bar dan R bagi data variabel respon atau output hasil pemotongan, dengan menggunakan software minitab 3 for windows serta dengan perhitungan manual (menunjukkan hasil yang sama, baik dengan software minitab 3 for windows maupun secara manual), menunjukkan data variabel hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 3 September 5 tidak ada yang melewati batas kontrol. Ini berarti variabel respon atau output hasil pemotongan terkontrol.

17 4.. Analisis Capability Process (CP) Setelah dibuktikan, bahwa data variabel hasil pengukuran yang dilakukan pada 8 Agustus 3 September 5 sudah terkontrol (proses stabil), langkah selanjutnya yaitu menganalisa apakah kemampuan proses tersebut baik atau tidak (capable or not), dengan melakukan analisis capability process (CP). Analisis kemampuan proses digunakan untuk mengukur kinerja proses. Proses analisis ini bisa dilakukan setelah proses berada dalam batas kontrol (in control). Analisis capability process (CP), dapat dilakukan dengan bantuan software minitab 3 for windows serta perhitungan secara manual. a. Analisis capability process (CP) dengan software minitab 3 for windows Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis capability process (CP) dengan menggunakan software minitab 3 for windows: Pada worksheet masukkan data yang akan diolah. Kemudian pada menu bar pilih Stat Quality Tools Capability Analysis (Normal)... Maka muncul layar seperti pada Gambar 4. Pada single column masukkan kolom yang akan dianalisis (C untuk tebal material, C untuk kecepatan potong, C3 untuk hasil pemotongan). Pada subgroup size masukkan jumlah subgroup (subgroup = 5).

18 Masukkan Lower spec dan Upper spec (Tebal material L = 3 mm, U = 5 mm ; Kecepatan potong L = 46 mm / menit, U = 68 mm / menit ; Hasil pemotongan L =.667, U = 5 ) Gambar 4. Layar minitab untuk analisis capability process Kemudian klik OK.

19 Process Capability Analysis for Tebal Materi Process Data LSL USL USL Target LSL Mean 5. * Within Overall Sample N StDev (Within) StDev (Overall) Potential (Within) Capability Cp CPU CPL Cpk Cpm * Overall Capability Pp.93 PPU.97 Observed Performance PPM < LSL. PPM > USL. Exp. "Within" Performance PPM < LSL PPM > USL 34.8 Exp. "Overall" Performance PPM < LSL PPM > USL PPL Ppk.9.9 PPM Total. PPM Total PPM Total Gambar 4.3 Capability Process untuk variabel Tebal Material Berdasarkan ukuran indeks performansi, diketahui bahwa C PK =.93 = CPL. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata tebal material dari proses pemotongan material di PT Basuki Pratama Engineering sekarang, yaitu sebesar: 6 mm, adalah lebih dekat ke batas spesifikasi bawah yang ditetapkan, LSL = 3 mm, sekaligus menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL = 3 mm) karena nilai CPL =.93 berada dalam kriteria CPL<. (tidak mampu memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL). Sebaliknya CPU =. menunjukkan bahwa proses mampu, namun perlu pengendalian ketat memenuhi batas spesifikasi atas (USL = 5 mm), karena nilai CPU =. berada dalam kriteria. CPU.33 (kapabilitas

20 proses baik, namun perlu pengendalian ketat untuk memenuhi batas spesifikasi atas, USL). Process Capability Analysis for Kecepatan Po Process Data LSL USL USL Target LSL Mean 68. * Within Overall Sample N StDev (Within) StDev (Overall) Potential (Within) Capability Cp CPU CPL Cpk.6... Cpm * Overall Capability Pp.6 PPU. Observed Performance PPM < LSL. PPM > USL. Exp. "Within" Performance PPM < LSL 55. PPM > USL 4.43 Exp. "Overall" Performance PPM < LSL PPM > USL 74. PPL Ppk.. PPM Total. PPM Total PPM Total Gambar 4.4 Capability Process untuk variabel Kecepatan Potong Berdasarkan ukuran indeks performansi, diketahui bahwa C PK =. = CPU. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata kecepatan potong dari proses pemotongan material di PT Basuki Pratama Engineering sekarang, yaitu sebesar: 645 mm /menit, adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan, USL = 68 mm / menit, sekaligus menunjukkan bahwa proses mampu memenuhi batas spesifikasi atas, namun perlu pengendalian ketat (USL = 68 mm / menit) karena nilai CPU =. berada dalam kriteria. CPU.33 (mampu memenuhi batas spesifikasi atas, USL, namun perlu pengendalian ketat). Begitu pula dengan CPL =. menunjukkan bahwa

21 proses mampu, namun perlu pengendalian ketat memenuhi batas spesifikasi bawah (USL = 46 mm / menit), karena nilai CPL =. berada dalam kriteria. CPU.33 (kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat untuk memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL). Process Capability Analysis for Hasil Pemoto Process Data LSL USL USL Target LSL Mean 5. * Within Overall Sample N StDev (Within) StDev (Overall) Potential (Within) Capability Cp CPU CPL Cpk Cpm * Overall Capability Pp.4 PPU.89 Observed Performance PPM < LSL. PPM > USL. Exp. "Within" Performance PPM < LSL 4.8 PPM > USL Exp. "Overall" Performance PPM < LSL 6.6 PPM > USL PPL Ppk..89 PPM Total. PPM Total PPM Total 49.4 Gambar 4.5 Capability Process untuk variabel Hasil Pemotongan Berdasarkan ukuran indeks performansi, diketahui bahwa C PK =.9 = CPU. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata tingkat hasil pemotongan dari proses pemotongan material di PT Basuki Pratama Engineering sekarang, yaitu sebesar: 4.667, adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan, USL = 5, sekaligus menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas (USL = 5)

22 karena nilai CPU =.9 berada dalam kriteria CPU<. (tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas, USL). Sebaliknya CPL =. menunjukkan bahwa proses mampu, namun perlu pengendalian ketat memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL =.667), karena nilai CPL =. berada dalam kriteria. CPU.33 (kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat untuk memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL). b. Analisis capability process (CP) dengan perhitungan manual Untuk variabel input tebal material. C p = (USL LSL) / 6s s = R-bar / d = 4.45 /.36 =.936 C p = (5-3) / (6)(.936) =.45 (dibulatkan) C PK = min (CPL;CPU), dimana: CPL = (X-double bar LSL) / 3(R-bar / d ) = (8.78 3) / (3)(.936) =. (dibulatkan) CPU = (USL X-double bar) / 3(R-bar / d ) = (5 8.78) / (3)(.936) =.8 (dibulatkan) C PK = min (CPL,CPU) = min (. ;.8) =. Berdasarkan ukuran indeks performansi secara perhitungan manual (dengan hasil yang berbeda tipis dengan yang menggunakan software minitab 3 for

23 windows), diketahui bahwa C PK =. = CPL. Hal ini berarti bahwa nilai ratarata tebal material dari proses pemotongan material di PT Basuki Pratama Engineering sekarang, yaitu sebesar: 6 mm, adalah lebih dekat ke batas spesifikasi bawah yang ditetapkan, LSL = 3 mm, sekaligus menunjukkan bahwa proses mampu memenuhi batas spesifikasi bawah, namun perlu pengendalian yang ketat (LSL = 3 mm) karena nilai CPL =. berada dalam kriteria. CPL.33 (mampu memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL, namun perlu pengendalian ketat). Begitu pula dengan CPU =.8 menunjukkan bahwa proses mampu, namun perlu pengendalian ketat memenuhi batas spesifikasi atas (USL = 5 mm), karena nilai CPU =.8 berada dalam kriteria. CPU.33 (kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat untuk memenuhi batas spesifikasi atas, USL). Untuk variabel input kecepatan potong. C p = (USL LSL) / 6s s = R-bar / d = 8.63 /.36 = C p = (68-46) / (6)( ) =.6 (dibulatkan) C PK = min (CPL;CPU), dimana: CPL = (X-double bar LSL) / 3(R-bar / d ) = ( ) / (3)( ) =. (dibulatkan) CPU = (USL X-double bar) / 3(R-bar / d ) = ( ) / (3)( ) =. (dibulatkan)

24 C PK = min (CPL,CPU) = min (. ;.) =. Berdasarkan ukuran indeks performansi secara perhitungan manual (dengan hasil yang sama menggunakan software minitab 3 for windows), diketahui bahwa C PK =. = CPU. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata kecepatan potong dari proses pemotongan material di PT Basuki Pratama Engineering sekarang, yaitu sebesar: 645 mm /menit, adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan, USL = 68 mm / menit, sekaligus menunjukkan bahwa proses mampu memenuhi batas spesifikasi atas, namun perlu pengendalian ketat (USL = 68 mm / menit) karena nilai CPU =. berada dalam kriteria. CPU.33 (mampu memenuhi batas spesifikasi atas, USL, namun perlu pengendalian ketat). Begitu pula dengan CPL =. menunjukkan bahwa proses mampu, namun perlu pengendalian ketat memenuhi batas spesifikasi bawah (USL = 46 mm / menit), karena nilai CPL =. berada dalam kriteria. CPU.33 (kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat untuk memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL). Untuk variabel output hasil pemotongan. C p = (USL LSL) / 6s s = R-bar / d =.87/.36 =.3743 C p = (5-.667) / (6)(.3743) =.4 (dibulatkan) C PK = min (CPL;CPU), dimana:

25 CPL = (X-double bar LSL) / 3(R-bar / d ) = (4..667) / (3)(.3743) =. (dibulatkan) CPU = (USL X-double bar) / 3(R-bar / d ) = (5 4.) / (3)(.3743) =.88 (dibulatkan) C PK = min (CPL,CPU) = min (. ;.88) =.88 Berdasarkan ukuran indeks performansi secara perhitungan manual (dengan hasil yang berbeda tipis dengan menggunakan software minitab 3 for windows), diketahui bahwa C PK =.88 = CPU. Hal ini berarti bahwa nilai ratarata tingkat hasil pemotongan dari proses pemotongan material di PT Basuki Pratama Engineering sekarang, yaitu sebesar: 4.667, adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan, USL = 5, sekaligus menunjukkan bahwa proses tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas (USL = 5) karena nilai CPU =.88 berada dalam kriteria CPU<. (tidak mampu memenuhi batas spesifikasi atas, USL). Sebaliknya CPL =. menunjukkan bahwa proses mampu, namun perlu pengendalian ketat memenuhi batas spesifikasi bawah (LSL =.667), karena nilai CPL =. berada dalam kriteria. CPU.33 (kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat untuk memenuhi batas spesifikasi bawah, LSL).

26 4..3 Diagram Sebab-Akibat (cause and effect diagram) Diagram sebab akibat menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi setiap variabel yang mempengaruhi proses kerja dari mesin potong (cutting machine), baik variabel input yaitu tebal material dan kecepatan potong, dan juga variabel output (respone variable) dari mesin yaitu hasil pemotongan. Supplier Komposisi Harga Volume Standar Pembelian Material Tebal Material Bentuk Material Jenis Material Diagram 4. Diagram Sebab Akibat Variabel Input Tebal Material Dari diagram sebab akibat diatas dapat dilihat hal-hal yang mempengaruhi variabel input tebal material, yaitu: Supplier Hal-hal yang mempengaruhi tebal material dari faktor supplier yaitu harga dari material, karena harga sangat mempengaruhi kualitas dari material itu

27 sendiri, selain itu volume pembelian, terkadang volume pembelian sangat mempengaruhi kondisi dari material, semakin besar volume, semakin besar kemungkinan kondisi dari material tidak diperhatikan. Hal lain yaitu standar material dari supplier itu sendiri, ada supplier yang hanya memiliki standar yang rendah untuk material yang di suplainya. Jenis Material Komposisi dan bentuk material sebagai penentu apa jenis material tersebut. Material Mesin Tebal Material Komposisi Setting mesin Diameter Nojle Umur Pakai Skil / Pengalaman Tekanan Oksigen Kecepatan Potong Manusia Diagram 4. Diagram Sebab Akibat Variabel Input Kecepatan Potong

28 Dari diagram sebab akibat pada Diagram 4. dapat dilihat hal-hal yang mempengaruhi variabel input kecepatan potong, yaitu: Manusia Pengoperasian mesin oleh manusia sangat dipengaruhi oleh setting mesin dari manusia itu, serta pengalaman / skil dari manusia tersebut. Pengalaman yang baik dari manusia mengakibatkan setting mesin yang baik pula, sehingga kecepatan potong juga baik. Mesin Umur mesin terkadang sebagai tolak ukur kinerja mesin tersebut. Selain itu spesifikasi dari mesin seperti diameter nojle dan juga tekanan gas mempengaruhi kinerja mesin yang juga memepengaruhi kecepatan potong dari mesin tersebut. Material Material yang baik, kecepatan potong akan terkontrol dengan baik. Tebal dan komposisi dari material sangat mempengaruhi kondisi dari material.

29 Jenis Material Kecepatan Potong Manusia Mesin Material Supplier Hasil Pemotongan Tebal Material Diagram 4.3 Diagram Sebab Akibat Variabel Output Hasil Pemotongan Dari diagram sebab akibat diatas dapat dilihat hal-hal yang mempengaruhi variabel output hasil pemotongan, yaitu: Kecepatan potong Variabel input yang baik menyebabkan hasil pemotongan yang baik pula. Seperti yang telah dijelaskan pada Diagram 4., hal-hal yang mempengaruhi kecepatan potong. Tebal material Variabel input yang baik menyebabkan hasil pemotongan yang baik pula. Seperti yang telah dijelaskan pada Diagram 4., hal-hal yang mempengaruhi tebal material.

30 4..4 ANOVA (Analysis Of Variance) Dari data hasil pengukuran yang dilakukan di PT Basuki Pratama Engineering pada tanggal 8 Agustus 3 September 5. Akan dilakukan suatu rancangan percobaan (desain eksperimen). Langkah-langkah dalam melakukan desain eksperimen, yaitu: Pertama-tama, tentukan setting faktor percobaan. Tabel 4.8 Setting Faktor Percobaan Faktor Low Level (-) High Level (+) Tebal Material (A) 6 mm.5 mm Kecepatan Potong (B) 58 mm /menit 645 mm /menit Kedua, lakukan replikasi. Replikasi didapatkan dari data yang telah diperoleh periode 8 Agustus 3 September 5, yang sesuai dengan kombinasi treatment (perlakuan) yang ada. Tabel 4.9 Data Hasil Percobaan (Replikasi) Faktor Treatment Replicated Total A B Combination I II III (-) - - A Low, B Low A + - A High, B Low B - + A Low, B High AB + + A high, B High Σ Ketiga, lakukan pengacakan atau randomisasi. Randomisasi dilakukan dengan menggunakan software minitab 3 for windows, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

31 . Stat DOE Factorial Create Factorial Design. Pada Create Factorial Design, klik level factorial design (default generators). Number of factor isi dengan. Gambar 4.6 Tampilan Layar Minitab Create Factorial Design 3. Klik Design, kemudian, Number of Replicates diisi dengan 3. Gambar 4.7 Tampilan Layar Minitab Create Factorial Design-Design

32 4. Klik OK 5. Masukkan data seperti tabel di bawah ini Tabel 4. Tabel Pengacakan (Randomize) 6. Stat DOE Factorial Analyze Factorial Design. Pada respones isi C7. Klik OK.

33 Output adalah sebagai berikut: Factorial Design Full Factorial Design Factors: Base Design:, 4 Runs: Replicates: 3 Blocks: none Center pts (total): All terms are free from aliasing Fractional Factorial Fit: treatment versus Tebal Materi, Kecepatan Po Estimated Effects and Coefficients for treatmen (coded units) Term Effect Coef SE Coef T P Constant Tebal Ma Kecepata Tebal Ma*Kecepata Analysis of Variance for treatmen (coded units) Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Main Effects Way Interactions Residual Error Pure Error Total. Alias Structure I Tebal Kecepata Tebal*Kecepata Dilihat dari hasil perhitungan anova dengan menggunakan software minitab 3 for windows, pada nilai P diperoleh nilai P untuk tebal material adalah.8 < α, dimana α =.5, ini berarti faktor tebal material signifikan, nilai P untuk kecepatan potong adalah. < α, dimana α =.5, ini berarti

34 faktor kecepatan potong signifikan, nilai P untuk interaksi antara faktor tebal material dan faktor kecepatan potong adalah.37 < α, dimana α =.5, ini berarti interaksi antara faktor tebal material dan faktor kecepatan potong signifikan. Lakukan perhitungan ANOVA dua arah dengan menggunakan software minitab 3 for windows, dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Stat ANOVA Two-way.... Pada Response masukkan C7 Treatment, pada Row Factor masukkan C5 Tebal material, pada Column Factor masukkan C6 Kecepatan Potong. Gambar 4.8 Tampilan Layar Minitab Untuk Two-way ANOVA

35 Outputnya adalah sebagai berikut: Two-way ANOVA: treatment versus Tebal Material, Kecepatan Potong Analysis of Variance for treatmen Source DF SS MS F P Tebal Ma Kecepata Interaction Error Total. Uji ANOVA dua arah secara manual. Langkah-langkah perhitungan:. α =.5. n = jumlah replikasi = 3 3. Perhitungan: Contrast A = [a + ab b ()] = [ ] =.333 Contrast B = [b + ab a ()] = [ ] = Contrast AB = [ab + () a b] = [ ] = Effect = Contrast / n Effect A = Contrast A / n =.333 / ()(3) =.3888 Effect B = Contrast B / n = / ()(3) =.6 Effect AB = Contrast AB / n = / ()(3) = Sum Of Square (SS) = Contrast / 4 n

36 SS A = (Contrast A) / 4 n = (.333) / (4)(3) =.454 SS B = (Contrast B) / 4 n = (3.667) / (4)(3) =. SS AB = (Contrast AB) / 4 n = (-.665) / (4)(3) =.3 SS SS SS T T E = i= j= k= = = SS T n SS Y A ijk SS Y... 4n B SS AB () 3 =. = =.96 Tabel 4. Tabel Perhitungan ANOVA Dua Arah Manual Source Of Variance Sum Of Square (SS) Dof Mean Square (MS) Fo Tebal Material (A) Kecepatan Potong (B) SS A =.454 SSB =. AB SS AB =.3 Error SS E =.96 Total SS T =. Σ Level A = = Σ Level B = = ( Σ Level A ) ( Σ Level B ) = ()() = Dof T - Dof A - Dof B - Dof AB = = 8 Σ Data = = SS Dof SS A Dof SS Dof SS Dof A B B AB AB E E.454 = =.454. = =..3 = =.3.96 = =.37 8 MS MS MS MS MS A E B E MS AB E =.7 = 3.97 = 6.43

37 Setelah dilakukan perhitungan, baik dengan menggunakan software minitab 3 for windows, maupun secara manual, diperoleh nilai F yang tidak berbeda jauh diantara kedua metode tersebut. Untuk faktor A, yaitu tebal material, diperoleh nilai F =. (dengan software minitab 3 for windows) dan F =.7 (dengan perhitungan manual), nilai ini dibandingkan dengan nilai F tabel ( F α [Dof A, Dof E ]) F. 5 [,8] = 5.3, karena nilai F > F. 5 [,8], maka faktor tebal material (A) signifikan. Untuk faktor B, yaitu kecepatan potong, diperoleh nilai F = 3.8 (dengan software minitab 3 for windows) dan F = 3.97 (dengan perhitungan manual), nilai ini dibandingkan dengan nilai F tabel ( F α [DofB, Dof E ]) F. 5 [,8] = 5.3, karena nilai F > F. 5 [,8], maka faktor kecepatan potong (B) signifikan. Untuk interaksi faktor tebal material (A) dan faktor kecepatan potong (B), diperoleh nilai F = 6. (dengan software minitab 3 for windows) dan F = 6.43 (dengan perhitungan manual), nilai ini dibandingkan dengan nilai F tabel ( F α [Dof A x DofB, Dof E ]) F. 5 [,8] = 5.3, karena nilai F > F. 5 [,8], maka interaksi faktor tebal material (A) dan faktor kecepatan potong (B) signifikan.

38 Interaction Plot dengan menggunakan software minitab 3 for windows. Langkah-langkahnya yaitu:. Stat DOE Factorial Factorial Plots... Gambar 4.9 Tampilan Layar Minitab Factorial Plots. Pilih Main Effect Plot, Interaction Plot, dan Cube Plot, lalu pilih setup.

39 Gambar 4. Tampilan Layar Minitab Setelah Klik Setup 3. Masukkan C7 treatment pada Responses dan masukkan faktor yang dipilih. 4. Klik OK.

40 Main Effects Plot (data means) for treatment treatment tebal materi kecepatan po Gambar 4. Main Effect Plot For Treatment Interaction Plot (data means) for treatment Mean tebal materi - - kecepatan po Gambar 4. Interaction Plot For Treatment

41 Cube Plot (data means) for treatment kecepatan po tebal materi 4. Gambar 4.3 Cube Plot For Treatment 4..5 Diagram Pareto Diagram pareto dibuat untuk mendukung kesimpulan dari analisis variansi yang telah dilakukan sebelumnya. Diagram pareto dibuat dengan menggunakan software minitab 3 for windows dan diperoleh kesimpulan yang sama, yakni faktor tebal material (A), faktor kecepatan potong (B), dan interaksi kedua faktor tersebut (A*B) berpengaruh terhadap variabel respon hasil pemotongan.

42 Pareto Chart of the Standardized Effects (response is treatmen, Alpha =.5) A: tebal ma B: kecepata B A AB Diagram 4.4 Diagram Pareto Efek Faktor-Faktor Dimana pada diagram pareto untuk tiap Faktor dapat diketahui dengan menggunakan software minitab 3 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Stat Quality Tools Pareto Chart...

43 Gambar 4.4 Tampilan Layar Minitab Untuk Pareto Chart. Masukkan faktor yang ingin dibuat diagram paretonya pada Chart defect data in. 3. Klik OK

44 Defect Count Percent Cum % Percent Count Pareto Chart for Tebal Materi Diagram 4.5 Pareto Chart Untuk Tebal Material Others Defect Count Percent Cum % Percent Count Pareto Chart for Kecepatan Po Diagram 4.6 Pareto Chart Untuk Kecepatan Potong

45 Pareto Chart for Hasil Pemoto 5 Count Percent Defect Count Percent Cum % Diagram 4.7 Pareto Chart Untuk Hasil Pemotongan Fungsi dari diagram pareto untuk masing-masing faktor, yaitu agar dapat diketahui nilai apa yang paling berpengaruh dalam faktor tersebut.

46 4..6 Regresi Selanjutnya akan dibuat model regresi dengan menggunakan software minitab 3 for windows, dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Stat DOE Response Surface Design Custom Responses Surface Design.. Masukkan kolom kolom yang berisi faktor percobaan pada Factors. Gambar 4.5 Tampilan Menu Define

47 3. Kemudian klik Low/High Kita dapat memasukkan nilai level rendah dan level tinggi dari setiap faktor serta memilih apakah ingin ditampilkan sebagai kode atau tidak. Kemudian klik OK. Gambar 4.6 Tampilan Menu Low/High 4. Kemudian klik Design masukkan kolom pada worksheet yang berisikan standard order, run order dan blocks ke baris yang sesuai. Kemudian klik OK.

48 Gambar 4.7 Tampilan Menu design 5. Klik OK 6. Stat DOE Response Surface Analyze Responses Surface Design...

49 Gambar 4.8 Tampilan Menu Design 7. Klik Terms pilihlah faktor-faktor yang ingin diuji kedalam kolom selected terms. Kemudian klik OK.

50 Gambar 4.9 Tampilan Menu Terms 8. Klik OK Outputnya berupa: Response Surface Regression: treatment versus Tebal materi, Kecepatan Po The following terms cannot be estimated and were removed Tebal ma*tebal ma Kecepata*Kecepata The analysis was done using coded units. Estimated Regression Coefficients for treatmen Term Coef SE Coef T P Constant Tebal ma Kecepata Tebal ma*kecepata S =.97 R-Sq = 85.9% R-Sq(adj) = 8.6%

51 Analysis of Variance for treatmen Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression Linear Interaction Residual Error Pure Error Total. Estimated Regression Coefficients for treatmen using data in uncoded units Term Coef Constant Tebal ma.9447 Kecepata Tebal ma*kecepata Dari hasil perhitungan menggunakan software minitab memberikan hasil model regresi yaitu: Yˆ = x +.356x. 388xx, X dan X merupakan variabel yang melambangkan faktor A dan B. Misalnya, faktor A diset pada level rendah maka nilai X akan menjadi dan jika faktor B diset pada level tinggi maka nilai X akan menjadi +, begitu juga untuk faktor dan level lainnya. Berikutnya adalah membandingkan P value dengan α =.5. Karena nilai P value.5, maka disimpulkan bahwa koefisien model regresi linier dan koefisien regresi interaksi berpengaruh secara signifikan.

52 Berikut adalah perhitungan secara manual untuk menghitung koefisien untuk model regresi: = X = Y = ' X = = ' X X

53 = = ' Y X ( ) = ' X X ( ) ( ) = = ' ' Y X X X Hasil yang didapatkan antara perhitungan dengan menggunakan software minitab 3 for windows dengan perhitungan secara manual didapatkan koefisien regresi yang tidak berbeda jauh, hanya berbeda pada pembulatan dibelakang koma. Pada perhitungan manual didapatkan persamaan regresi: ˆ x x x x Y + + =.

54 4..7 Distribusi Residual Distribusi residual dibuat dengan menggunakan software minitab 3 for windows. Tujuan dari pembuatan distribusi residual yaitu untuk mengetahui apakah pengujian asumsi kenormalan telah terpenuhi atau belum. Salah satu pengujian asumsi yaitu dengan membuat normal probability plot, dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Stat DOE Factorial Analyze Factorial Design Masukkan kolom yang berisi hasil percobaan pada Responses. Gambar 4. Tampilan Menu Analyze

55 . Klik Graphs. Masukkan nilai alpha kemudian beri tanda centang pada pilihan Residual Plots untuk Residual versus fits, dan Residuals versus order. Kemudian klik OK. Gambar 4. Tampilan Menu Graphs 3. Klik Terms, Results, Covariates, dan Storage. Pilih sesuai keinginan lalu klik OK.

56 Normal Probability Plot of the Residuals (response is treatmen) Normal Score Residual.. Gambar 4. Normal Probability Plot Dari gambar di atas dapat dilihat kalau asumsi kenormalan (distribusi error/galat adalah normal) telah terpenuhi. Hal ini ditunjukkan oleh titik-titik pada gambar di atas membentuk suatu garis lurus dan jika kita membayangkan sebuah pensil di atas garis tersebut maka semua titik akan tertutup oleh pensil tersebut. Setelah dilakukan pengecekan terhadap asumsi kenormalan maka pengujian asumsi akan dilanjutkan dengan pengecekan asumsi independensi untuk melihat apakah ada hubungan antarresidual berdasarkan urutan waktu pengambilan data. Agar dapat memenuhi asumsi ini maka diperlukan teknik randomisasi yang baik. Dari gambar dibawah terlihat bahwa plot antara nilai residual dengan urutan waktu pengambilan data tidak ada titik yang membentuk suatu pola tertentu.

57 Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa asumsi independensi telah terpenuhi yaitu tidak ada hubungan antarresidual. Residuals Versus the Order of the Data (response is treatmen).. Residual Observation Order 8 Gambar 4.3 Residuals Versus the orders Of The Data

58 Residuals Versus the Fitted Values (response is treatmen).. Residual Fitted Value 4.5 Gambar 4.4 Residuals Versus The Fitted Values 4..8 Contour Plot & Respon Surface Setelah diperoleh model regresi yang telah dilakukan pengujian koefisien regresi, maka diketahui koefisien mana saja yang mempengaruhi secara signifikan. Dari model tersebut maka dapat dibuat plot datanya baik itu surface plot dan contour plot. Surface plot adalah plot data berbentuk tiga dimensi dan memiliki grafik permukaan yang sesuai dengan fungsi modelnya. Sedangkan Contour plot adalah plot data berbentuk planar hasil interpretasi dari surface plot agar memudahkan dalam menganalisa hasilnya.

59 Langkah-langkah pada minitab 3 untuk membuat contour plot dan respon surface adalah sebagai berikut:. Stat DOE Response Surface Contour/Surface (Wireframe) Plots... Gambar 4.5 Tampilan Menu Contour/Surface Plots. Pilih Contour plot dan Surface (wireframe) plot, lalu pilih setup. Gambar 4.6 Tampilan Menu Setup

60 3. Pilih General plots for all pairs of factors, kemudian pada menu settings pilih Low Settings. Klik OK 4. Kilik OK. Gambar 4.7 Tampilan Menu Settings

61 Surface Plot of treatmen 4.5 treatment tebal material - kecepatan potong Gambar 4.8 Surface Plot Contour Plot of treatmen kecepatan potong tebal material Gambar 4.9 Contour Plot

62 Dari gambar surface plot terlihat bahwa faktor A (tebal material) dan faktor B (kecepatan potong) terletak di bidang alas dari kubus. Sedangkan nilai hasil pemotongan ditunjukkan dengan sumbu Y. Hasil dari setiap perubahan nilai pada faktor A dan B tersebut ditunjukkan dengan bidang yang terletak di tengah-tengah kubus. Untuk memudahkan melihat bidang tersebut, maka sebaiknya menggunakan contour plot dimana faktor A terletak pada sumbu X dan faktor B terletak pada sumbu Y dan hasil yang diperoleh untuk setiap perubahan nilai ditunjukkan dengan garis-garis miring. Pada contour plot terlihat bahwa garis hitam memiliki nilai response 3.8 yang diperoleh pada saat variabel tebal material pada level rendah dan variabel kecepatan potong berada pada level antara low dan medium, pada garis merah menunjukkan nilai response 4. yang diperoleh pada saat variabel tebal material dan variabel kecepatan potong pada level medium, pada garis hijau menunjukkan nilai response 4. yang diperoleh pada saat variabel tebal material dan variabel kecepatan potong berada pada level antara medium dan high, dan pada garis biru menunjukkan nilai response 4.4 yang diperoleh pada saat variabel tebal material dan variabel kecepatan potong berada pada level tinggi, sehingga ini berarti, agar memperoleh response yang terbaik yaitu pada saat kedua variabel input yaitu tebal material dan kecepatan potong berada pada level tinggi (tebal material =.5mm, dan kecepatan potong = 645mm/menit). Untuk tebal material 6mm,8mm, dan mm, kecepatan potong harus berada pada level high yakni 645mm/menit untuk mendapatkan response terbaik pula.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Data Sampel 4.. Pengambilan dan Pemilihan Data Sampel Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, diperoleh 20 data sampel yang telah dikelompokkan menjadi subgrup-subgrup

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk membuat peta kontrol merupakan data pengukuran dimensi pada kabel jenis NYFGbY antara bulan April 007 sampai

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 36 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Langkah berikutnya adalah mengolah data-data yang telah dikumpulkan untuk dihitung jumlah dominan cacat cetakan yang terjadi, kapabilitas proses dari unit pengolahan

Lebih terperinci

: - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB

: - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB A. TUJUAN Tujuan Umum Tujuan Khusus : - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB : - Mahasiswa dapat menggunakan MINITAB dengan metode ANOVA - Mahasiswa dapat menggunakan MINITAB

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi PENERAPAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN DESIGN OF EXPERIMENT (DOE) PADA PROSES PEMOTONGAN MATERIAL DI PT. BASUKI

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir 111 LAMPIRAN A Daftar Riwayat Hidup Kartu Mata Kuliah Surat Keterangan Survey Tugas Akhir SURAT KETERANGAN SURVEY TUGAS AKHIR 114 115 LAMPIRAN B Faktor Batas Kendali Peta Variabel FAKTOR BATAS KENDALI

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RANCANGAN DAN ANALISIS PERCOBAAN DENGAN METODE RESPONSE SURFACE MENGGUNAKAN MINITAB 16 SOFTWARE

LAMPIRAN A RANCANGAN DAN ANALISIS PERCOBAAN DENGAN METODE RESPONSE SURFACE MENGGUNAKAN MINITAB 16 SOFTWARE LAMPIRAN A RANCANGAN DAN ANALISIS PERCOBAAN DENGAN METODE RESPONSE SURFACE MENGGUNAKAN MINITAB 16 SOFTWARE LA-1 Rancangan Percobaan Optimasi Hidrolisis Selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Rancangan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN. X 1 = faktor kecepatan X 2 = faktor tekanan X 3 = faktor suhu. 0,4583 X 1 X 2, dimana:

BAB 6 KESIMPULAN. X 1 = faktor kecepatan X 2 = faktor tekanan X 3 = faktor suhu. 0,4583 X 1 X 2, dimana: BAB 6 KESIMPULAN 6.. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut:. Berdasarkan proses brainstorming, wawancara dan hasil penyebaran kuesioner awal diperoleh

Lebih terperinci

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH. Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH. Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYZE) Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah melakukan pengukuran untuk mengetahui akar masalah secara kuantitatif. Alat

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil proses produksi Genteng Super DD Hidrolik.adalah: a. Komposisi jenis lempung (faktor A) b. Kecepatan penggilingan

Lebih terperinci

Optimasi Parameter Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan Produk

Optimasi Parameter Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan Produk Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 3: 77-8 ISSN 6-468X Optimasi Parameter Pembubutan Terhadap Kekasaran Permukaan Produk Franscisca Gayuh Utami Dewi, Femiana Gapsari Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S. ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S. 240905022 Ir.Ya umar,mt Dosen Pembimbing: Ir.Ali Musyafa, MSc Diperlukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X Nur Yulianti Hidayah 1, Desi Rahmawaty 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nur.yulianti@univpancasila.ac.id,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM Cahyono dan Mulki Siregar Teknik Industri Universitas Islam Jakarta cahyono76@gmail.com Abstrak Meminimalkan produk cacat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006 PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN DESIGN OF EXPERIMENTS (DOE) PADA MESIN CETAK FLEXO

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DENGAN EXCEL

ANALISIS REGRESI DENGAN EXCEL ANALISIS REGRESI DENGAN EXCEL Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak. Karenanya, software-software statistik umumnya

Lebih terperinci

Tabel Perhitungan Waktu Standar

Tabel Perhitungan Waktu Standar waktu baku = = waktu 3,39 normal 100 % 100 % 17 % 100 % 100 % % allowance = 4,08 menit /container. Tabel Perhitungan Waktu Standar No 1 2 3 Proses Kerja Memindakan container dari tanah ke truk (L1) Memindakan

Lebih terperinci

Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur.

Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur. BAB IV ANALISA DATA 3 BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Pendahuluan Dalam suatu proses produksi di industri, data yang akan diolah tidak begitu saja bisa didapatkan. Ada suatu proses sehingga data tersebut bisa didapatkan,

Lebih terperinci

Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab

Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KARYA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab Haryadi NIDN 0003116401 i HALAMAN

Lebih terperinci

OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE

OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE Siswo Hadi Sumantri, Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN

Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN PENGENDALIAN KUALITAS PEMOTONGAN KAIN SATEN PADA PROSES PEMBUATAN TAS DI HOME INDUSTRI X DI KABUPATEN SIDOARJO Erni Puspanantasari Putri Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya erniputri@untag-sby.ac.id

Lebih terperinci

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL GRAFIKPENGENDALI VARIABEL Grafik pengendali pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924 dengan maksud untuk mengurangi variasi.

Lebih terperinci

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Alin Widiawati 1, Faula Arina 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu perangkat lunak/software statistik yang dapat digunakan sebagai alat pengambil

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Novita Homer 1, Jantje D. Prang 2, Nelson Nainggolan 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Kualitas memang merupakan topik yang hangat di dunia bisnis dan akademik. Namun demikian istilah tersebut memerlukan tanggapan secara hati-hati dan perlu mendapat

Lebih terperinci

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya Pencilan Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya Bisa jadi terletak pada tiga atau empat simpangan baku atau lebih jauh lagi dari rata-rata

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) Helena Sisilia R. S.*, Hendy Tannady* Program Studi Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol-Jakarta

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL Pengujian Kadar air (persen) Waktu alir (detik) Sudut diam (derajat) Indeks kompresibilitas (persen) Formula Replikasi 1 2 3 4 I 3,64 4,71 4,38 2,78 II 4,66 3,11

Lebih terperinci

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN BAB 08 ANALISIS VARIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Oleh karena itu pada bagian

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya telah dibahas rancangan faktorial secara umum, seringkali peneliti berhadapan pada rancangan yang melibatkan sejumlah faktor yang masing-masing faktor hanya terdiri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Tahap Analisis (Analyse) Untuk mengetahui penyebab terjadi, Maka digunakan analisa Fish Bone diagram berdasarkan faktor material, machine, man dan method seperti gambar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di salah satu pabrik PT. SUCACO yang terdapat di Jl. Daan Mogot Km 16, Desa Semanan. Penelitian dilakukan pada plant

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si Rancangan Acak Lengkap Created b : Ika Damaanti, S.Si, M.Si RAL (Rancangan Acak Lengkap) Desain dimana perlakuan dikenakan sepenuhna secara acak kepada unit- unit eksperimen. Desain ini dapat digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali)

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali) E-Jurnal Matematika Vol. 6 (2), Mei 2017, pp. 124-130 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali) Tri Alit Tresna

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

Review QUIZ ( 10 menit )

Review QUIZ ( 10 menit ) Lecture 4 Control Chart for Variables - 1 1 Review QUIZ ( 10 menit ) Sebutkan pembagian penyebab variasi pada proses manufaktur? Berikan contoh? Kapan proses disebut in control dan kapan out of control?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL Mutu fisik yang diuji Kadar air (%) Waktu alir (detik) Sudut diam ( ) Indeks kompresibilitas (%) Replikasi Formula I II III IV I 3,34 3,35 3,31 3,25 II 3,01 3,04

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Setelah dilakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab kurang optimalnya yield yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Albin, D., 2001, The Use of Statistical Experimental Design for PCB Process Optimization, Inggris.

DAFTAR PUSTAKA. Albin, D., 2001, The Use of Statistical Experimental Design for PCB Process Optimization, Inggris. BAB 6 KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu: 1. Faktor yang berpengaruh terhadap jumlah cacat roti smeer adalah faktor metode pembuatan

Lebih terperinci

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CAA MELAKUKAN PEHITUNGAN STATISTIK TAPI MENGAJAKAN KONSEP STATISTIK SECAA MENDALAM, APLIKASI STATISTIK, TEMASUK TEKNIK SAMPLING DISETAI VIDEO SIMULASI, STUDI KASUS

Lebih terperinci

PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DI PERUSAHAAN MIE SUMBER RASA DENGAN PENDEKATAN DMAIC

PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DI PERUSAHAAN MIE SUMBER RASA DENGAN PENDEKATAN DMAIC 07 PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DI PERUSAHAAN MIE SUMBER RASA DENGAN PENDEKATAN DMAIC Jimmy Effendy ), Joko Mulyono ), Martinus Edy Sianto ) ABSTRAK Perusahaan Mie Sumber Rasa, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan dan Pengolahan Data dengan Metode Taguchi 4.1.1. Identifikasi Faktor-faktor yang Berpengaruh Tidak semua faktor diteliti pada penelitian

Lebih terperinci

Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana

Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana Pada minggu ini akan dipelajari : Menghitung Korelasi Melakukan Analisis Regresi Sederhana Pemeriksaan Asumsi dalam Analisis Regresi Untuk melakukan kegiatan pada

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga

Lebih terperinci

APLIKASI PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUE MALKIST DI PT.X

APLIKASI PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUE MALKIST DI PT.X APLIKASI PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUE MALKIST DI PT.X Oleh: Lilla Ayu Dyawara Pembimbing: 1. Prof.Ir.Suparno,MSIE,PhD Penguji: 1. Prof.Ir.Moses L.Singgih,Msc,Ph.D 2. Dr.Ir.Bambang

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Regresi. Data : Untuk melakukan regresi linear, langkah-langkah sebagai berikut, 1. Pilih Stat > Regression > Regression

Regresi. Data : Untuk melakukan regresi linear, langkah-langkah sebagai berikut, 1. Pilih Stat > Regression > Regression Regresi Fungsi regresi yang tersedia pada Minitab yang dibahas disini adalah regresi tipe least squares regression atau kuadrat terkecil, sedangkan regresi tipe logaritma walaupun juga tersedia dalam Minitab

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk) PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA PEDESAAN DI KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENINGKATAN KUALITAS YANG BERKESINAMBUNGAN Erni Puspanantasari Putri Teknik, UNTAG Surabaya e-mail: Nantasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004 105 Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK Hingga saat ini dalam evaluasi kualitas beton

Lebih terperinci

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

Pasteurized Milk Industry in Malang

Pasteurized Milk Industry in Malang PENERAPAN PETA KENDALI X DAN R PADA PROSES FILLING SUSU PASTEURISASI DI KUD DAU DAU MALANG The Use of X - R Control Chart on The Filling Process at A Particular Pasteurized Milk Industry in Malang E.F

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

Rekayasa Mutu Produksi Gate Valve di P.T. Barindo Anggun Industri *

Rekayasa Mutu Produksi Gate Valve di P.T. Barindo Anggun Industri * Rekayasa Mutu Produksi Gate Valve di P.T. Barindo Anggun Industri (Didik Wahjudi) Rekayasa Mutu Produksi Gate Valve di P.T. Barindo Anggun Industri * Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata

Lebih terperinci

Jika terdapat k variabel bebas, x dan Y merupakan variabel tergantung, maka diperoleh model linier dari regresi berganda seperti rumus [3.1]. [3.

Jika terdapat k variabel bebas, x dan Y merupakan variabel tergantung, maka diperoleh model linier dari regresi berganda seperti rumus [3.1]. [3. Analisis Regresi Analisis regresi merupakan salah satu alat statistika yang sangat populer digunakan user dalam mengolah data statistika. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan satu atau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Dari jenis-jenis masalah yang ditemukan pada part dalam tiga bulan terakhir yaitu pada bulan Juni, Juli, dan Agustus ditemukan beberapa

Lebih terperinci

Mulai. Studi pustaka. Pengumpulan d. Penyusunan control chart Xbar-R dengan Minitab. - Po - PRI. Apakah control chart. terkendali?

Mulai. Studi pustaka. Pengumpulan d. Penyusunan control chart Xbar-R dengan Minitab. - Po - PRI. Apakah control chart. terkendali? Lampiran 1. Bagan alir penelitian Mulai Studi pustaka Pengumpulan d Penyusunan control chart Xbar-R dengan Minitab - Po - PRI Ya Apakah control chart terkendali? Tidak Menetapkan spesifikasi konsumen Penelusuran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisa pengolahan data yang terkait dengan Usulan Analisa Kualitas Dengan Metode Six Sigma-DMAIC Dalam Upaya Mengurangi Kecacatan Produk

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : /

APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 0-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Ganda Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis yang paling

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR SEDERHANA y (x 3,y 3 ) d 3 (x 5,y 5 ) d 5 d 2 (x 2,y 2 ) d (x 1 1,y 1 ) d 4 (x 4,y 4 ) x Definisi: Dari semua kurva pendekatan terhadap satu set data, kurva yang memenuhi sifat bahwa nilai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Percobaan Validasi Metode Analisa Propranolol HCl. 1. Penentuan Kurva Baku Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari C 1

LAMPIRAN A Percobaan Validasi Metode Analisa Propranolol HCl. 1. Penentuan Kurva Baku Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari C 1 LAMPIRAN A Percobaan Validasi Metode Analisa Propranolol HCl 1. Penentuan Kurva Baku Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari C 1 A 1 C 2 A 2 C 3 (µg/ml) (µg/ml) (µg/ml) 2,04 0,03 2 0,03

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN PINTU MEDIUM BUS TIPE VIERO 050 PADA PT. RAHAYU SANTOSA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN PINTU MEDIUM BUS TIPE VIERO 050 PADA PT. RAHAYU SANTOSA MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN PINTU MEDIUM BUS TIPE VIERO 050 PADA PT. RAHAYU SANTOSA Nama : Rian Purnama Rasyid NPM : 34409939 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan/Jenjang : Teknik Industri/S1

Lebih terperinci

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) Syarat : Ada satu peuabah bebas yang disebut perlakukan Ada satu peubah sampingan/pengganggu yang disebut kelompok Model Matematis : Yij = µ + Ki + Pj + єij i = 1,

Lebih terperinci

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL., NO., DESEEMBER 999: 8-29 OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen

Lebih terperinci

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 007 1. PENDAHULUAN 1 Pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Profil Perusahaan PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga Group) merupakan perusahaan percetakan yang berdiri pada tahun 1987. PT. Gelora Aksara Pratama dimulai

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT KETERANGAN MAGANG

LAMPIRAN II SURAT KETERANGAN MAGANG LAMPIRAN II SURAT KETERANGAN MAGANG 286 287 LAMPIRAN III LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN SPSSV13 Salah Satu Contoh Langkah dalam melakukan perhitungan cacat jahitan dengan metode SPSSv13 1) Membuka program

Lebih terperinci

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal. NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi dan analisis grafik. Seluruh perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistik SPSS. Berikut ini

Lebih terperinci

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) #11 ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) Analisa Penyimpangan Dalam diagram kendali dimungkinkan terjadi penyimpangan, antara lain: 1. Proses Terkendali, terjadi variasi karena penyebab acak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Sebelum dilakukan pengolahan data, dalam melakukan penelitian ini data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian pada PT. FEDERAL KARYATAMA dalam periode

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PTP Nusantara VIII Kebun Cianten

Lampiran 1. Struktur Organisasi PTP Nusantara VIII Kebun Cianten LAMPIRAN 71 Lampiran 1. Struktur Organisasi PTP Nusantara VIII Kebun Cianten 72 Lampiran 2. Spesifikasi persyaratan mutu teh hitam (SNI 01-1902-1995) No. Jenis Uji Satuan Spesifikasi 1 Kadar air % b/b

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya Analisis Regresi 2 Pokok Bahasan : Multikolinier & penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasiswa dapat menjelaskan adanya multikolinieritas pada regresi linier berganda serta prosedur penanganannya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh STK511 Analisis Statistika Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh Konsep Dasar Suatu statistik, misalnya, adalah fungsi dari peubah acak sering kita tulis. Idea dasaranya : Karena adalah peubah acak, maka

Lebih terperinci