Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur."

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DATA 3 BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Pendahuluan Dalam suatu proses produksi di industri, data yang akan diolah tidak begitu saja bisa didapatkan. Ada suatu proses sehingga data tersebut bisa didapatkan, dengan kata lain ada suatu proses produksi data, sehingga data tersebut bisa diolah dan dianalisa. Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur. Proses produksi data yang akan digunakan hingga dapat dianalisa secara garis besar dapat dilihat pada pada bagan dibawah ini : Posisi / Koordinat (dari gambar) Ambil salah satu KC Proses Pengukuran Hasil Pengukuran Analisis

2 BAB IV ANALISA DATA 33 Gambar 4.1 Bagan proses produksi data Pada proses produksi data, sebelum proses pengukuran dilakukan, terlebih dulu dilihat titik titik mana saja yang perlu diukur dengan melihat gambar teknik dari produk yang akan diukur tersebut. Barulah kemudian setelah mengetahui dengan pasti titik titik mana saja yang perlu diukur, dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin pengukuran yang disebut dengan coordinate-measuring machine (CMM). Gambar 4. Mesin CMM Mesin ini diprogram sedemikian rupa sehingga sensor dari mesin secara otomatis akan menyentuh titik titik yang akan diukur sehingga didapatkan koordinat setiap titik. Hasil dari pengukuran yang berupa koordinat dari titik titik yang diukur kemudian diinterpretasikan dalam jarak, posisi, kedalaman ataupun diameter sebagai data. Produk ini memiliki tiga buah key characteristic. Karena analisa dalam tugas akhir ini menggunakan data univariate, maka pada proses pengolahan data hanya akan diambil salah satu dari ketiga key

3 BAB IV ANALISA DATA 34 characteristic yang ada, yaitu key characteristic yang pertama (KC1). KC1 dari produk ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini, No No Target USL LSL Tabel 4.1 yang digunakan Secara skematis, proses analisa data dalam tugas akhir ini dapat dilihat dari bagan dibawah ini, Tipe Taguchi Loss Function - Nominal the best - Smaller the best - Larger the best Uji kenormalan data Analisis CUSUM Melihat trend dari proses produksi Kelompokan data sblm dan ssdh aksi dalam proses produksi Loss Function dengan batas kontrol shewhart Hitung rasio C p dengan batas kontrol shewhart, jika nilai CL = target Hitung peluang proses produksi thd loss cost tertentu Untuk loss cost tertentu yang ditetapkan, berapa peluang dari proses produksi yang ada bisa memenuhi. Hitung rasio C p sebelum dan sesudah Hitung rata-rata loss cost sebelum dan sesudah aksi Gambar 4.3 Bagan proses analisa data

4 BAB IV ANALISA DATA Tipe Taguchi Loss Function Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa data yang ada memiliki nilai target yang ditetapkan. Artinya produk dikatakan berkualitas baik jika nilai spesifikasi produknya sesuai dengan nilai target tersebut. Karena itu, data yang akan diolah dapat digolongkan ke dalam tipe nominal the best (N-Type). Perhitungan rata-rata loss cost per produk dari suatu kelompok dapat hitung menggunakan formula dibawah ini, ( ) L = k S + y m Y; y, A k = S : variansi Y dari sampel disekitar rataan Y, y Y; y y : rataan dari nilai y pada suatu kelompok (y m) : besar deviasi nilai rataan kelompok dari nilai target m 4.3 Uji Kenormalan Untuk melihat apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak, digunakan analisis uji kenormalan data berdasarkan metode Anderson Darling dan Probability Plot untuk distribusi normal. Uji kenormalan data ini dilakukan menggunakan software Minitab 14. Hasil dari uji kenormalan data menggunakan metode Anderson Darling dapat dilihat pada gambar dibawah ini,

5 BAB IV ANALISA DATA 36 Anderson-Darling Normal Percent Mean StDev 0.11 N 31 AD P-Value Gambar 4.4 Uji normal Anderson-Darling Dari hasil uji kenormalan data menggunakan metode Anderson-Darling didapatkan p-value sebesar 0.19, artinya untuk tingkat kesalahan α = 0.05, p Value > α sehingga data yang ada bisa diasumsikan berdistribusi normal. Sedangkan hasil dari uji kenormalan data dengan melihat probability plot untuk distribusi normal, dapat dilihat pada gambar berikut, Probability Plot of Normal - 95% CI Percent Mean StDev 0.11 N 31 AD P-Value Gambar 4.5 Probability Plot untuk distribusi normal Dari probability plot untuk distribusi normal diatas, dapat dilihat bahwa seluruh data masih berada pada daerah kategori distribusi normal.

6 BAB IV ANALISA DATA 37 Dengan demikian, berdasarkan kedua uji kenormalan data diatas, dapat diasumsikan bahwa data yang mengikuti distribusi normal. 4.4 CUSUM Analisa menggunakan cumulative sum (CUSUM) ini dilakukan untuk melihat kecenderungan dari proses produksi, apakah proses produksi yang sedang dilakukan cenderung terkontrol atau cenderung tidak terkontrol, juga untuk melihat kapan terjadi aksi pada proses produksi. Aksi disini bisa berupa setting ulang mesin, penggantian mata bor pada mesin, pergantian operator, dsb. Proses pembuatan grafik CUSUM dilakukan secara manual menggunakan software microsoft excel. Detail data perhitungan dapat dilihat pada lampiran. Grafik CUSUM berdasarkan data yang ada dapat dilihat pada grafik berikut ini, CUSUM Ci+ Ci- H+ H- Gambar 4.6 Grafik CUSUM Dari grafik CUSUM diatas, terlihat bahwa proses cenderung berjalan baik dan terlihat perubahan kecenderungan proses produksi setelah data ke 17. Ini berarti terdapat aksi setelah produk ke 17 tersebut sehingga kecenderungan proses produksi yang asalnya menurun kembali mendekati target.

7 BAB IV ANALISA DATA CLUSTER Analisa data menggunakan cluster ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi aksi dalam proses produksi yang ada atau tidak. Jika terjadi aksi pada proses produksi, maka data bisa dikelompokan menjadi dua kelompok. Sebelumnya, agar bisa dilakukan clustering pada data, dibutuhkan variabel lain dalam proses clusteringnya, untuk itu dibuat variabel baru namun tetap berdasarkan data, yaitu selisih waktu pengukuran dalam hari, relatif terhadap waktu pengukuran yang pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut, No Selisih Waktu Target

8 BAB IV ANALISA DATA 39 USL LSL Mean Tabel 4. dengan selisih tanggal pengukuran Berdasarkan proses clustering menggunakan software Minitab 14, didapatkan dua kelompok data dengan pembagian kelompok data sebagai berikut, No Selisih waktu cluster Tabel 4.3 Pengelompokan data hasil cluster

9 BAB IV ANALISA DATA 40 Dari tabel hasil pengelompokan data menggunakan teknik cluster diatas, dapat dilihat bahwa data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu data sebelum aksi pada proses produksi (cluster 1) dan data setelah ada aksi pada proses produksi. 4.6 Perhitungan Rata Rata Loss Cost Dan Rasio Indeks Kapabilitas Proses C p Perhitungan rata rata loss cost dan rasio C p dilakukan terhadap dua kelompok data yang dikelompokan berdasarkan dua metode diatas, yaitu berdasarkan CUSUM dan berdasarkan Cluster. Seperti telah dipaparkan pada bab, perhitungan rata rata loss cost dilakukan berdasarkan persamaan L = k S + ( y m ) Y; y, dimana Y adalah peubah acak dari nilai spesifikasi sampel yang diukur, S adalah variansi Y Y; y dari sampel disekitar rataan Y, y adalah rataan dari nilai spesifikasi pada suatu kelompok dan (y m) adalah besar deviasi nilai rataan kelompok dari nilai target m. Untuk perhitungan rasio kapabilitas proses C p, seperti telah dipaparkan pada L C 1 p bab 3, perhitungan dilakukan berdasarkan hubungan =, dimana L C p1 L 1 dan L masing masing adalah rata rata loss cost sebelum aksi dalam proses produksi rata rata loss cost setelah aksi dalam proses produksi, sementara Cp dan C 1 p masing masing adalah indeks kapabilitas proses sebelum aksi dan setelah aksi dalam proses produksi. Berdasarkan pengelompokan data menggunakan CUSUM, diperoleh kelompok data sebagai berikut,

10 BAB IV ANALISA DATA 41 No Urut sblm aksi No.Urut sesudah aksi Tabel 4.4 Pengelompokan data berdasarkan CUSUM Perhitungan terhadap data hasil pengelompokan berdasarkan CUSUM diatas memberikan hasil L 1 = dan L = , sehingga diperoleh rasio L rata rata loss cost, 1 = Ini artinya, rasio kapabilitas proses L C p setelah ada aksi dan sebelum ada aksi, C p1 adalah sebesar Sementara, berdasarkan pengelompokan data menggunakan Cluster diperoleh kelompok data sebagai berikut, No Urut sblm aksi No.Urut sesudah aksi

11 BAB IV ANALISA DATA Tabel 4.5 Pengelompokan data berdasarkan Cluster Perhitungan terhadap data hasil pengelompokan berdasarkan Cluster diatas memberikan hasil L 1 = dan L = , sehingga diperoleh rasio L rata rata loss cost, 1 = Ini artinya, rasio kapabilitas proses L C p setelah ada aksi dan sebelum ada aksi, C p1 adalah sebesar Dari kedua hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa rasio kapabilitas proses lebih besar dari 1, ini memberikan kesimpulan bahwa kapabilitas proses setelah ada aksi lebih baik dari pada sebelum aksi dilakukan. Selain itu, karena loss cost setelah ada aksi lebih kecil dari pada sebelum aksi, dapat disimpulkan pula bahwa dengan kapabilitas proses yang baik akan mengakibatkan loss cost yang lebih kecil. 4.7 Peluang Proses Produksi Memenuhi Loss Cost Yang Ditetapkan Dengan diasumsikannya data mempunyai distribusi normal pada bagian 4.3, maka seperti yang telah dipaparkan pada bab 3, peluang proses produksi memenuhi loss cost yang ditetapkan, D, dapat dihitung, menggunakan ( m+ a) pesamaan D f ( x) = dx, dimana m adalah nilai target yang ditetapkan, ( m a)

12 BAB IV ANALISA DATA 43 dan f(x) adalah fungsi peluang dari distribusi normal ( ) 1 f x = e πσ 1 x µ σ c dan a =, dimana c adalah nilai loss cost yang diterapkan dan k adalah k koefisien dari persamaan taguchi loss function. Berdasarkan data diperoleh nilai k = 5, m = dan nilai a = , diasumsikan nilai loss cost diharapkan, c tidak melebih 0. dari biaya total produksi. sehingga nilai D yang merupakan peluang proses produksi memenuhi nilai loss cost yang ditetapkan yaitu maksimal sebesar c = 0. adalah sebesar Perhitungan Rasio Indeks Kapabilitas Proses C p Menggunakan Batas Kontrol Shewhart. Bagan kendali shewhart yang dipilih ialah menggunakan I-Chart, karena pengukuran yang ada hanya 1 buah untuk setiap sampel dan diharapkan centre line dari bagan kendali shewhart ini dapat dianggap sama dengan nilai target. Gambar 4.7 I Chart Dari I-Chart, didapatkan UCL=519.73, CL= , dan LCL= Sementara dari batas spesifikasi kita tahu bahwa USL= , Target= , dan LSL=

13 BAB IV ANALISA DATA 44 Dengan menggunakan uji hipotesis, dimana hipotesis nol adalah nilai CL sama dengan nilai target dan hipotesis satu adalah nilai CL tidak sama dengan nilai target, berdasarkan data diperoleh p-value sebesar Untuk tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan α =0.05, karena p-value lebih besar dari α, maka hipotesis nol tidak ditolak, artinya nilai CL dapat dianggap sama dengan nilai target untuk tingkat kepercayaan 95%, sehingga perhitungan rasio kapabilitas proses C p menggunakan batas kontrol shewhart dapat dilakukan. Untuk mendapatkan rasio C p dengan menggunakan batas bagan kendali shewhart sebagaimana dipaparkan pada bab 3, dilakukan perhitungan a L C 1 p a a berdasarkan persamaan =, dimana L a 1 dan L masing masing adalah L C p1 rata rata nilai loss cost sebelum aksi dilakukan pada proses produksi dan rata rata nilai loss cost setelah aksi dilakukan pada proses produksi dari Taguchi Loss Funtion dengan batas spesifikasi sedangkan dan masing masing adalah indeks kapabilitas Cp sebelum dilakukan aksi pada proses produksi dan indeks kapabilitas C p sesudah dilakukan aksi pada proses produksi. C p1 C p Jika perhitungan rata rata loss cost dilakukan menggunakan batas kontrol shewhart, maka untuk memperoleh rasio C p, rata rata loss cost yang diperoleh menggunakan batas kontrol shewhart harus ditransformasikan sehingga hasilnya sama atau mendekati dengan rata rata loss cost yang diperoleh menggunakan batas spesifikasi. Formula transformasinya adalah ( ) ( ) ( = ) ( USL m) a b UCL m L y L y, dengan a L dan b L masing masing adalah rata rata loss cost yang berdasarkan batas spesifikasi dan rata rata loss cost berdasarkan batas kontrol shewhart.

14 BAB IV ANALISA DATA 45 Perhitungan rata rata loss cost dan rasio C p dilakukan terhadap dua kelompok data yang dikelompokan berdasarkan dua metode diatas, yaitu berdasarkan CUSUM dan berdasarkan Cluster. Berdasarkan pengelompokan data menggunakan CUSUM, diperoleh kelompok data sebagai berikut, No Urut sblm aksi No.Urut sesudah aksi Tabel 4.6 Pengelompokan data berdasarkan CUSUM Berdasarkan perhitungan terhadap data diatas, diperoleh rata rata loss cost menggunakan batas kontrol shewhart sebelum dilakukan aksi dan sesudah b b dilakukan aksi, L 1 dan L masing masing sebesar dan Kemudian berdasarkan formula untuk mentransformasikannya menjadi loss cost berdasarkan batas spesifikasi diperoleh rata rata loss cost sebelum a a dilakukan aksi dan sesudah dilakukan aksi, L 1 dan L masing masing sebesar dan Ini artinya, rasio kapabilitas proses setelah C p ada aksi dan sebelum ada aksi, C p1 adalah sebesar Jika

15 BAB IV ANALISA DATA 46 dibandingkan dengan rasio kapabilitas proses setelah ada aksi dan sebelum ada aksi lansung berdasarkan rasio loss cost menggunakan batas spesifikasi, tanpa melakukan transformasi dari loss cost menggunakan batas kontrol shewhart yaitu sebesar 1.65, terdapat perbedaan sebesar Perbedaan ini disebabkan karena terdapat perbedaan nilai target dengan nilai CL pada bagan kendali I-Chart. Sementara, berdasarkan pengelompokan data menggunakan Cluster diperoleh kelompok data sebagai berikut, No Urut sblm aksi No.Urut sesudah aksi Tabel 4.7 Pengelompokan data berdasarkan Cluster Berdasarkan perhitungan terhadap data diatas, diperoleh rata rata loss cost menggunakan batas kontrol shewhart sebelum dilakukan aksi dan sesudah b b dilakukan aksi, L 1 dan L masing masing sebesar dan Kemudian berdasarkan formula untuk mentransformasikannya menjadi loss cost berdasarkan batas spesifikasi diperoleh rata rata loss cost sebelum

16 BAB IV ANALISA DATA 47 a a dilakukan aksi dan sesudah dilakukan aksi, L 1 dan L masing masing sebesar dan Ini artinya, rasio kapabilitas proses setelah C p ada aksi dan sebelum ada aksi, C p1 adalah sebesar Jika dibandingkan dengan rasio kapabilitas proses setelah ada aksi dan sebelum ada aksi lansung berdasarkan rasio loss cost menggunakan batas spesifikasi, tanpa melakukan transformasi dari loss cost menggunakan batas kontrol shewhart yaitu sebesar , terdapat perbedaan sebesar Perbedaan ini disebabkan karena terdapat perbedaan nilai target dengan nilai CL pada bagan kendali I-Chart. Dari dua perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa, jika nilai centre line (CL) dari batas kontrol shewhart dapat dianggap sama dengan nilai target yang ditetapkan, rasio indeks kapabilitas proses C p dapat didapatkan dengan cara mentransformasikan loss cost menggunakan batas kontrol shewhart ke loss cost menggunakan batas spesifikasi. Perbedaan yang ada dari rasio indeks kapabilitas proses C p hasil tranformasi berdasarkan loss cost dari batas kontrol shewhart dan langsung berdasarkan loss cost dari batas spesifikasi dikarenakan perbedaan nilai target dengan nilai CL pada bagan kendali shewhart yang dipilih.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Kualitas Kualitas adalah sesuatu yang terus menerus dicari oleh manusia. Manusia mencari pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dirinya, begitu pula

Lebih terperinci

Bab 5. Analisis Kapabilitas Produk. 5.1 Pendahuluan

Bab 5. Analisis Kapabilitas Produk. 5.1 Pendahuluan Bab 5 Analisis Kapabilitas Produk 5.1 Pendahuluan Data yang digunakan dalam tugas akhir ini merupakan data nilai potensi pertussis vaksin DTP tahun 2004 PT. Biofarma. Pembahasan dalam tugas akhir ini merupakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN ORIENTASI BIAYA PADA KONTROL KUALITAS

PENDEKATAN ORIENTASI BIAYA PADA KONTROL KUALITAS PENDEKATAN ORIENTASI BIAYA PADA KONTROL KUALITAS Diajukan untuk memenuhi persyaratan Sidang Sarjana Matematika Oleh: Iqbal Yulizar M 10103046 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAGAN KENDALI CUMULATIVE SUM (CU-SUM)

BAGAN KENDALI CUMULATIVE SUM (CU-SUM) BAGAN KENDALI CUMULATIVE SUM (CU-SUM) 10/09/2012 1 REVIEW Bagan kendali Shewhart biasanya diaplikasikan pada tahap I dari SPC. Shewhart mengidentifikasi terkontrol atau tidaknya suatu proses secara statistik

Lebih terperinci

MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA

MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA Laboratorium OSI & K FT.UNTIRTA Praktikum Pengendalian Kualitas 2014 Page 1 MODUL 5 PETA KENDALI CUSUM & EWMA A. Tujuan Praktikum Berikut ini adalah tujuan praktikum modul

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan penelitian

Lebih terperinci

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan Bab 2 Teori Dasar 2.1 Pendahuluan Gagasan bagan kendali statistik pertama kali diperkenalkan oleh Walter A. Shewhart dari Bell Telephone laboratories pada tahun 1924 (Montgomery, 2001, hal 9). Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL GRAFIKPENGENDALI VARIABEL Grafik pengendali pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924 dengan maksud untuk mengurangi variasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses 1. Pendahuluan 2. Batas spesifikasi dan batas kontrol 3. Analisis kemampuan proses 4. Batas toleransi natural 5. Hubungan

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 21, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 21, 2015 1 / 17 Control

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Data Sampel 4.. Pengambilan dan Pemilihan Data Sampel Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, diperoleh 20 data sampel yang telah dikelompokkan menjadi subgrup-subgrup

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengumpulan Data Kerusakan Mesin Dalam penelitian ini, penulis meneliti kerusakan pada mesin kempa yang merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit.

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Tabel 4. Tabel Pengumpulan Data Jam Tgl Variabel 9: : : 4: 5: 8/8/5 Tebal Material 8 6 6 6.5 Kecepatan Potong 567 6 68 64 54 Hasil Pemotongan 4 4.333

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1 LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK NILAI TOEFL MAHASISWA JURUSAN S1 TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2013 DAN 2014 Disusun Oleh : Dedi Setiawan (1314100071)

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

Mengelola Eksperimen. 17 Oktober 2013

Mengelola Eksperimen. 17 Oktober 2013 Mengelola Eksperimen 17 Oktober 013 8 langkah mengelola eksperimen Perencanaan eksperimen Langkah 1 : mendefinisikan masalah Langkah : menentukan tujuan Langkah 3 : mendefinisikan karakteristik kualitas

Lebih terperinci

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015 Quality Control 1. a. Buat peta kendali dan R! b. Buat revisi peta kendali jika dibutuhkan! c. Diketahui spesifikasi produk adalah 171 ± 11. Jika produk di bawah LSL maka

Lebih terperinci

Perawatan ortodonti dengan pencabutan premolar pertama. Retraksi anterior

Perawatan ortodonti dengan pencabutan premolar pertama. Retraksi anterior Lampiran. KERANGKA KONSEP Perawatan ortodonti dengan pencabutan molar pertama Retraksi anterior Perubahan dental Perubahan jaringan lunak bibir Perubahan jarak puncak insisial atas ke sumbu Y (PM Line)

Lebih terperinci

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ Alin Widiawati 1, Faula Arina 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) Helena Sisilia R. S.*, Hendy Tannady* Program Studi Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol-Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA)

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) Oleh: Dian Mareta Windayani 16 100 055 Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si Latar belakang PENDAHULUA N

Lebih terperinci

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di Nama: Ummi Fadilah NIM: 12/339683/PPA/3995 Teori Resiko Aktuaria PROSES PEMODELAN PENDAHULUAN Salah satu ciri dari negara maju adalah pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan persalinan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS Oleh: Dian Mareta Windayani 1206 100 055 Desen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si Abstrak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Disusun oleh: Bekti Wulan Sari 11/318052/PN/12374 LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas PENDAHULUAN Kosumen Kualitas Baik Univariate CuSum EWMA Peta Kendali Pengendalian Kualitas MEWMA Multivariate Hotelling PENDAHULUAN R U M U S A N M A S A L A H 1. Bagaimana prosedur pembentukan peta kendali

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi 1.

Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi 1. Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi Ferry Manihuruk & Isti Surjandari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN

MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN Taksiran suatu parameter populasi dapat diberikan berupa taksiran titik atau berupa taksiran selang. Taksiran titik suatu parameter populasi θ merupakan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan memenuhi spesifikasi produsen. Karena produk yang mahal, tidak efisien, dan tidak sesuai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN PEMASOK PRODUK MANUFAKTUR UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMBELIAN DAN BIAYA KERUGIAN KUALITAS FUZZY

PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN PEMASOK PRODUK MANUFAKTUR UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMBELIAN DAN BIAYA KERUGIAN KUALITAS FUZZY PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN PEMASOK PRODUK MANUFAKTUR UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMBELIAN DAN BIAYA KERUGIAN KUALITAS FUZZY Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik RINA MURTISARI

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap menggambarkan jalannya proses penelitian atau pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Pada bab ini akan akan dibahas bagaimana perhitungan untuk mengitung stabilitas produk benang TS 248 pada PT. Vonex Indonesia dengan melihat keabnormalan yang

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UNIVARIATE DAN MULTIVARIATE

ANALISIS DATA UNIVARIATE DAN MULTIVARIATE ANALISIS DATA UNIVARIATE DAN MULTIVARIATE Febti Eka Pratiwi (383) cation_forever@yahoo.com Ria Dhea Layla NK (38363) d.d_bgt@hellokitty.co.id Abstrak Peningkatan produksi padi guna penyediaan beras sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk membuat peta kontrol merupakan data pengukuran dimensi pada kabel jenis NYFGbY antara bulan April 007 sampai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali)

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali) E-Jurnal Matematika Vol. 6 (2), Mei 2017, pp. 124-130 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUK (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT XYZ di Bali) Tri Alit Tresna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengendalian kualitas merupakan aktivitas keteknikan dan manajemen yang dengan aktivitas tersebut dapat mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M DEFINISI KUALITAS "Kualitas" menyangkut masalah pelayanan atau produk unggulan

Lebih terperinci

Lampiran 4. Uji Kenormalan Data.

Lampiran 4. Uji Kenormalan Data. 166 Lampiran 4. Uji Kenormalan Data. Untuk menguji kenormalan data, penulis menggunakan Minitab versi 13. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu : 1. Masukkan

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi BAB III PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu proses. Sementara itu,

Lebih terperinci

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) PERTEMUAN #11 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas TIN-212 II Process Capability Analysis Pengendalian Kualitas TIN-212 Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 1 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Development Product Development adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari menangkap keinginan dari pasar dan diakhiri dengan memproduksi, dan menjual produk. Tahapan

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) #11 ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) Analisa Penyimpangan Dalam diagram kendali dimungkinkan terjadi penyimpangan, antara lain: 1. Proses Terkendali, terjadi variasi karena penyebab acak

Lebih terperinci

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH. Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH. Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYZE) Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah melakukan pengukuran untuk mengetahui akar masalah secara kuantitatif. Alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart untuk Unit-Unit Individu)

Peta Kendali (Control Chart untuk Unit-Unit Individu) Peta Kendali (Control Chart untuk Unit-Unit Individu) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII November 18, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart untuk

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Hidayah Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si

Oleh: Nurul Hidayah Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 057 Dosen pembimbing:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan pasar yang amat ketat seperti sekarang ini, industri harus menjaga kualitas produk atau jasa mereka tetap terjamin. Hal ini dikarenakan agar konsumen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAGAN KENDALI MUTU UNTUK KOMPOSISI. simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990).

PENGEMBANGAN BAGAN KENDALI MUTU UNTUK KOMPOSISI. simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990). Lalu bagan Shewhart dapat dibentuk dengan rumus sebagai berikut: simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990). p = Rata-rata proporsi produk cacat n = Ukuran contoh yang diambil UCL = Batas

Lebih terperinci

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Seminar Tugas Akhir Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 3 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Rista Wijayanti (37 6) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Data Pengeluaran Per Kapita Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 Jawa Timur adalah provinsi yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota. Secara umum wilayah provinsi Jawa Timur dapat dibagi

Lebih terperinci

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT Lely Riawati, ST., MT PETA KENDALI DATA ATRIBUT Besterfield (1998) karakteristik kualitas : sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Atribut : goresan,

Lebih terperinci

ANALISA KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA

ANALISA KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA ANALISA KAPABILITAS PROSES PRODUKSI AIR PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA Agung Eko Sucahyono 1) dan Sony Sunaryo 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN C BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mencoba meramalkan jumlah penumpang kereta api untuk masa yang akan datang berdasarkan data volume penumpang kereta api periode Januari 994-Februari 203

Lebih terperinci

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 21 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menembus pasar internasional. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini 98 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan data secara langsung dan secara tidak langsung. Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI 59 BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI Berdasarkan informasi dari pengolahan data yang telah ada, dapat dilakukan analisa dan interpretasi mengenai data-data yang telah diolah. 5.1 Analisa Standard Nasional

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : - Data Produksi Pembuatan Diagram Alir Produksi Hitung Proporsi Cacat proses

Lebih terperinci

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN : 85-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,,*, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa

Lebih terperinci

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN: 58-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S. ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S. 240905022 Ir.Ya umar,mt Dosen Pembimbing: Ir.Ali Musyafa, MSc Diperlukan

Lebih terperinci

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CAA MELAKUKAN PEHITUNGAN STATISTIK TAPI MENGAJAKAN KONSEP STATISTIK SECAA MENDALAM, APLIKASI STATISTIK, TEMASUK TEKNIK SAMPLING DISETAI VIDEO SIMULASI, STUDI KASUS

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process 70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM Cahyono dan Mulki Siregar Teknik Industri Universitas Islam Jakarta cahyono76@gmail.com Abstrak Meminimalkan produk cacat

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC ANALISYS THE INFLUENCE OF CHANGED INTAKE MANIFOLD TOWARD THE PERFORMANCES OF HONDA SUPRA X 125

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro

Lebih terperinci

Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Distribusi Empirik

Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Distribusi Empirik Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Empirik S 6 Jantini Trianasari Natangku 1), Adi Setiawan ), Lilik Linawati ) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika FSM-UKSW Email : n4n4_00190@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 94 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Didalam Proses Pengolahan data dan analisa untuk pemecahan permasalahan yang terjadi didalam bagian Bleaching, Dyeing, finishing PT. Mulia Knitting

Lebih terperinci

EKSPEKTASI BIAYA KERUGIAN KUALITAS PRODUK TRIPLEX 3 mm DENGAN PENDEKATAN MODEL FUNGSI KUADRAT SIMETRIS

EKSPEKTASI BIAYA KERUGIAN KUALITAS PRODUK TRIPLEX 3 mm DENGAN PENDEKATAN MODEL FUNGSI KUADRAT SIMETRIS ARIKA, Vol. 05, No. Agustus 0 ISSN: 978-05 EKSPEKTASI BIAYA KERUGIAN KUALITAS PRODUK TRIPLEX 3 mm DENGAN PENDEKATAN MODEL FUNGSI KUADRAT SIMETRIS Johan Marcus Tupan Dosen Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Profil Perusahaan PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga Group) merupakan perusahaan percetakan yang berdiri pada tahun 1987. PT. Gelora Aksara Pratama dimulai

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Kualitas Statistik Yang Dibina Oleh Bapak Hendro Permadi Nama Kelompok: Sudarsono (309312422762)

Lebih terperinci

DETEKSI FALSE ALARM MENGGUNAKAN RESIDUAL CONTROL CHART BERDASARKAN METODE SUPPORT VECTOR REGRESSION

DETEKSI FALSE ALARM MENGGUNAKAN RESIDUAL CONTROL CHART BERDASARKAN METODE SUPPORT VECTOR REGRESSION DETEKSI FALSE ALARM MENGGUNAKAN RESIDUAL CONTROL CHART BERDASARKAN METODE SUPPORT VECTOR REGRESSION Luh Made Pramitasari,*) dan Moses Laksono Singgih 2),2) Laboratorium Sistem Manufaktur, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 85 92 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOLAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : DI UNIT KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU) Siti Nandiroh 1*,Eko Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Uji Hipotesis dan Aturan Keputusan

Uji Hipotesis dan Aturan Keputusan Uji Hipotesis dan Aturan Keputusan oleh: Khreshna Syuhada, PhD. 1. Pendahuluan Pada perkuliahan tingkat 2, telah dikenalkan masalah uji hipotesis sebagai berikut: Seorang peneliti memberikan klaim bahwa

Lebih terperinci