LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan viskositas larutan alginat. Pengukuran viskositas menggunakan viskosimeter Broookfield
|
|
- Sucianty Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan viskositas larutan alginat Pengukuran viskositas menggunakan viskosimeter Broookfield a. Larutan alginat cp konsentrasi 4,5% No spindle : 64 Speed : 12 Faktor koreksi : 500 Skala yang terbaca : 28,5 Viskositas : Skala yang terbaca x Faktor koreksi 28,5 500 = cp b. Larutan alginat cp konsentrasi 4,5% No Spindle : 64 Speed : 1,5 Faktor koreksi : 4000 Skala yang terbaca : 12,5 Viskositas : Skala yang terbaca x Faktor koreksi 12,5 x 4000 = cp
2 Lampiran 2. Penentuan spesifikasi cangkang kapsul 1. Pengukuran panjang dan diameter cangkang kapsul alginat tanpa bahan polimer dan dengan penambahan polimer (khusus untuk panjang dan diameter sama) No. Tutup Badan Panjang keseluruhan Panjang (mm) Diameter (mm) Panjang (mm) Diameter (mm) (mm) 1 9,50 6,30 16,70 6,00 19,20 2 9,40 6,40 16,30 6,10 19,00 3 9,40 6,30 16,70 6,10 19,20 4 9,50 6,30 16,70 6,00 19,00 5 9,40 6,40 16,50 6,10 19,20 6 9,40 6,30 16,70 6,00 19,20 9,43 6,33 16,60 6,05 19,13 2. Pengukuran ketebalan cangkang kapsul alginat 2.1 Cangkang kapsul alginat cp A. Badan cangkang kapsul No. Sentral Pengukuran ketebalan (mm) Perimeter Tebal cangkang kapsul rata-rata (mm) 1 0,10 0,09 0,09 0,10 0,10 0, ,11 0,09 0,09 0,09 0,09 0, ,10 0,10 0,09 0,10 0,09 0, ,10 0,09 0,09 0,10 0,10 0, ,10 0,09 0,09 0,09 0,09 0, ,10 0,09 0,09 0,10 0,10 0,096 Ratarata Ratarata 0,09 5
3 Lampiran 2. (lanjutan) B. Tutup cangkang kapsul No. Pengukuran ketebalan (mm) Perimeter Tebal cangkang kapsul rata-rata (mm) Sentral ,10 0,09 0,10 0,09 0,10 0, ,10 0,09 0,09 0,09 0,09 0, ,10 0,10 0,09 0,10 0,09 0, ,10 0,10 0,10 0,09 0,09 0, ,11 0,09 0,09 0,09 0,09 0, ,10 0,10 0,09 0,09 0,10 0,096 0, Cangkang kapsul alginat cp A. Badan cangkang kapsul No. Sentral Pengukuran ketebalan (mm) Perimeter Tebal cangkang kapsul rata-rata (mm) 1 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0, ,15 0,14 0,14 0,14 0,14 0, ,14 0,14 0,13 0,13 0,13 0, ,15 0,14 0,14 0,14 0,14 0, ,14 0,14 0,14 0,13 0,13 0, ,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,132 Ratarata Ratarata 0,136
4 Lampiran 2. (lanjutan) B. Tutup cangkang kapsul No. Sentral Pengukuran ketebalan (mm) Perimeter Tebal cangkang kapsul rata-rata (mm) 1 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0, ,15 0,14 0,15 0,14 0,14 0, ,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0, ,15 0,13 0,14 0,14 0,14 0, ,14 0,13 0,13 0,14 0,13 0, ,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,134 0, Cangkang kapsul alginat cp yang mengandung PEG 2% A. Badan cangkang kapsul No. Sentral Pengukuran ketebalan (mm) Perimeter Tebal cangkang kapsul rata-rata (mm) 1 0,13 0,13 0,13 0,12 0,12 0, ,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0, ,13 0,12 0,12 0,12 0,12 0, ,14 0,13 0,13 0,13 0,12 0, ,13 0,12 0,12 0,12 0,13 0, ,13 0,12 0,13 0,12 0,12 0,124 Ratarata Ratarata 0,126
5 Lampiran 2. (lanjutan) B. Tutup cangkang kapsul No. Sentral Pengukuran ketebalan (mm) Perimeter Tebal cangkang kapsul rata-rata (mm) 1 0,13 0,12 0,13 0,12 0,12 0, ,14 0,13 0,14 0,13 0,14 0, ,13 0,12 0,12 0,12 0,12 0, ,14 0,12 0,13 0,13 0,14 0, ,13 0,12 0,13 0,12 0,13 0, ,13 0,12 0,13 0,12 0,12 0, Penimbangan berat cangkang kapsul 3.1 Cangkang kapsul alginat cp No. Berat tutup kapsul (mg) Berat badan kapsul (mg) 0,127 Jumlah berat cangkang kapsul keseluruhan (mg) 26,0 43,3 69,3 3.2 Cangkang kapsul alginat cp No. Berat tutup kapsul (mg) Berat badan kapsul (mg) Ratarata 1 25,2 40,6 2 32,2 39,3 3 28,2 37,0 4 25,9 46,1 5 20,4 44,3 6 24,1 47,0 Ratarata 1 25, ,4 44,7 3 30,4 44,0 4 26,7 49,0 5 25,6 45,3 6 28,9 46,5 Ratarata Jumlah berat cangkang kapsul keseluruhan (mg) 28,48 45,68 74,16
6 Lampiran 2. (Lanjutan) 3.3 Cangkang kapsul alginat cp yang menggunakan PEG 2% No. Berat tutup kapsul (mg) Berat badan kapsul (mg) 1 30,6 45,4 2 31,0 50,2 3 34,0 50,4 4 31,6 48,7 5 30,2 45,8 Jumlah berat cangkang kapsul keseluruhan (mg) 4. Pengukuran volume cangkang kapsul (untuk semua formula kapsul sama) No. Volume cangkang kapsul (ml) 6 33,1 47,6 Ratarata 31,75 48,01 79,76 1 0,45 2 0,46 3 0,46 4 0,47 5 0,46 6 0,46 Ratarata 0,46
7 Lampiran 3. Kurva serapan larutan indometasin a. Kurva serapan larutan indometasin dalam medium lambung buatan ph 1,2 b. Kurva serapan larutan indometasin dalam medium usus buatan ph 7,2
8 Lampiran 3. (lanjutan) c. kurva serapan larutan indometasin dalam medium usus buatan ph 6,8
9 Lampiran 4. Pengukuran kurva kalibrasi larutan indometasin dengan berbagai konsentrasi pada panjang gelombang 261,4 nm dalam medium ph 1,2.
10 Lampiran 5. Pengukuran kurva kalibrasi larutan indometasin dengan berbagai konsentrasi pada panjang gelombang 266,6 nm dalam medium usus buatan ph 7,2.
11 Lampiran 6. Pengukuran Kurva Kalibrasi Larutan Indometasin dengan Berbagai Konsentrasi pada Panjang Gelombang 266,2 nm dalam Medium Usus Buatan ph 6,8..
12 Lampiran 7. Contoh perhitungan persen kumulatif Data disolusi kapsul alginat cp ph 7,2 Perhitungan pada menit ke-5 dalam medium ph 7,2 *[] dalam 5 ml = []mcg/ml x 5 ml x fp = 0,039 mcg/ml x 5 ml x 5 = 0,975 mcg *[] dalam 900 ml = [] mcg/ml x 900 ml x fp = 0,039 mcgml x 900 ml x 5 = 175,5 mcg *Faktor penambahan = Faktor penambahan + [] dalam 5 ml = 0 + 0,975 = 0,0975 *[] yang terlarut = F. penambahan + [] dalam 900 ml = 175,5 mcg *Persen kumulatif = [] yang terlarut/ jumlah obat yang ditimbang x 100% = 175,5 mcg/ mcg x 100% = 0,702 %
13 Lampiran 8. Data persen kumulatif disolusi kapsul alginat cp ph 7,2 Waktu % kumulatif 1 % kumulatif 2 % kumulatif 3 % kumulatif ratarata Standar deviasi
14 Lampiran 9. Data persen kumulatif disolusi kapsul alginat cp ph 6,8 waktu % kumulatif 1 % kumulatif 2 % kumulatif 3 % kumulatif ratarata Standar deviasi
15 Lampiran 10. Data persen kumulatif disolusi kapsul alginat cp ph 7,2 waktu % kumulatif 1 % kumulatif 2 % kumulatif 3 % kumulatif ratarata Standar deviasi
16 Lampiran 11. Data persen kumulatif disolusi kapsul alginat cp ph 6,8 Waktu % kumulatif 1 % kumulatif 2 % kumulatif 3 % kumulatif ratarata Standar deviasi
17 Lampiran 12. Data persen kumulatif disolusi kapsul alginat cp + PEG 2% ph 7,2 waktu %Kumulatif 1 % Kumulatif 2 % Kumulatif 3 % Kumulatif Rata-rata Standar deviasi
18 Lampiran 13. Contoh perhitungan AUC * Data persen kumulatif disolusi 3 kapsul alginat cp ph 7,2 Perhitungan AUC pada menit AUC = AUC = AUC = =1 Jumlah sisi sejajar (persen kumulatif) x tinggi (menit) 2 (0, )x (30-20) 2 1,89%.menit
19 Lampiran 14. Data AUC disolusi indometasin dari kapsul alginat a. kapsul alginat cp ph 7,2 Waktu AUC1(%.menit) AUC2(%.menit) AUC3(%.menit) 0-5 menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Total Rata-rata b. kapsul alginat cp Waktu AUC 1(%.menit) AUC 2(%.menit) AUC 3(%.menit) 0-5 menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Total rata-rata
20 Lampiran 14. (lanjutan) c. kapsul alginat cp ph 7,2 Waktu AUC1(%.menit) AUC2(%.menit) AUC3(%.menit) 0-5 menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Total Rata-rata d. kapsul alginat cp ph 6,8 Waktu AUC1(%.menit) AUC2(%.menit) AUC3(%.menit) 0-5 menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Total Rata-rata
21 Lampiran 14. (lanjutan) e. kapsul alginat cp + PEG 2% ph 7,2 Waktu AUC 1(%.menit) AUC 2(%.menit) AUC 3(%.menit) 0-5 menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit Total Rata-rata
22 Lampiran 15. Uji Independent Sample T-Test AUC disolusi indometasin dari kapsul alginat cp dan cp Ho : Tidak ada perbedaan disolusi indometasin dari kapsul alginat cp dan cp H1 : Ada perbedaan disolusi indometasin dari kapsul alginat cp dan cp Group Statistics Perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AUC Total Kapsul alginat cp Kapsul alginat cp Ttabel :T0.05, 4= ±2,776 Thitung< Ttabel = Ho diterima. Jadi, tidak ada perbedaan profil disolusi indometasin dari kapsul alginat cp dan cp dengan konsentrasi 4,5 %. Lampiran 16. Uji Independent Sample T-Test AUC disolusi indometasin dari kapsul alginat cp tanpa PEG 2% dan dengan PEG2%
23 Ho : Tidak ada pengaruh penambahan PEG 2% terhadap pelepasan disolusi indometasin dari kapsul alginat cp H1 : Ada pengaruh penambahan PEG 2% terhadap pelepasan disolusi indometasin dari kapsul alginat cp Ttabel :T0.05, 4= ±2,776 Thitung< Ttabel = Ho diterima. Jadi, tidak ada pengaruh penambahan PEG 2% terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp Lampiran 17. Uji Independent Sample T-Test AUC disolusi indometasin dari kapsul alginat cp dalam medium usus buatan ph 6,8 dan ph 7,2
24 Ho : Tidak ada pengaruh perbedaan ph medium usus buatan terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp H1 : Ada pengaruh perbedaan ph medium usus buatan terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp Group Statistics Perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AUC Total Kapsul alginat cp ph 6.8 Kapsul alginat cp ph Ttabel :T0.05, 4= ±2,776 Thitung > Ttabel = Ho ditolak. Jadi, ada pengaruh signifikan perbedaan ph medium usus buatan terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp Lampiran 18. Uji Independent Sample T-Test AUC disolusi indometasin dari kapsul alginat cp dalam medium usus buatan ph 6,8 dan ph 7,2
25 Ho : H1 : Tidak ada pengaruh perbedaan ph medium usus buatan terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp Ada pengaruh perbedaan ph medium usus buatan terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp Group Statistics Perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean AUC Total Kapsul alginat cp ph 6.8 Kapsul alginat cp ph Ttabel : T0.05, 4 = ±2,776 Thitung < Ttabel = Ho ditolak. Jadi, ada pengaruh perbedaan ph medium usus buatan terhadap pelepasan indometasin dari kapsul alginat cp Lampiran 19. Daftar Nilai Distribusi t
26 Lampiran 20. Gambar alat pencetak kapsul dan lemari pengering kapsul
27 A. Alat pencetak kapsul B. Lemari pengering kapsul Lampiran 21. Gambar alat disolusi (metode dayung)
28 Lampiran 22. Gambar viskometer brookfield pengukur viskositas
29 Lampiran 23. Gambar alat dan bahan pengukur ph a. ph meter (Hanna)
30 b. larutan buffer Lampiran 24. Gambar alat uji kerapuhan cangkang kapsul kosong dan berisi
31 a b c keterangan: untuk cangkang kapsul kosong a. Kotak akrilik dengan ukuran cm b. Pipa plastik dengan diameter 3 cm dan tinggi 10 cm c. Anak timbangan 50 g dengan diameter 1,8 cm dan tinggi 2,8 cm a b Keterangan: Untuk cangkang kapsul berisi a. Kotak akrilik dengan ukuran cm b. Anak timbangan 2 kg dengan diameter 5,8 cm dan tinggi 11,2 cm Lampiran 25. Gambar alat uji spesifikasi cangkang kapsul
32 a. jangka sorong b. mikrometer Lampiran 26. Gambar spektrofotometer uv-viis shimadzu 1800 beserta komputer sebagai alat pendukung.
33
Lampiran 1.Gambar alat pencetak kapsul dan pengering kapsul. Gambar alat pencetak kapsul
Lampiran 1.Gambar alat pencetak kapsul dan pengering kapsul Gambar alat pencetak kapsul Gambar alat pengering kapsul 66 Lampiran 2. Gambar alat-alat uji spesifikasi cangkang kapsul Gambar mikrometer skrup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh penambahan polimer terhadap pelepasan amoksisilin dari kapsul alginat. Dalam penelitian ini yang termasuk
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2
LAMPIRAN Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2 NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2 1 3,0000 0,226 0,678 9,0000 0,051076 2 4,2000 0,312 1,310 17,64 0,0973 3 5,4000 0,395 2,133
Lebih terperinciGambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco
Lampiran 1. Gambar Nata de Coco dan Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Gambar Nata de Coco basah Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Lampiran. Hasil Uji Mikroskopik Selulosa Mikrokristal
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat
DAFAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid Polimer : HPMC/ HPMC+PVA/ PVA Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat Metoklopramid Dikembangkan dengan akuades - Dilarutkan dengan akuades - Diaduk
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%). Dibuat formula untuk 100 tablet, berat pertablet 00 mg dan penampang tablet 9 mm. Berat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet pembuatan larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis Natrium dihidrogen fosfat ditimbang 0,8 g Dinatrium hidrogen fosfat ditimbang 0,9 g dilarutkan dengan 100 ml aquadest bebas
Lebih terperinciKentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati
Lampiran 1. Flow Sheet Pembuatan Pati Kentang Kentang Residu Filtrat Ditimbang ± 10 kg Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong Diblender hingga halus Disaring dan diperas menggunakan kain putih yang bersih
Lebih terperinciZubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet
Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 17 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet Lampiran. Perhitungan Karakteristik Pati Kentang Merah Berat kentang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin Dilarutkan sejumlah HPMC dalam 7 ml akuades. Diamkan 10 menit agar mengembang Sorbitol dilarutkan dalam sejumlah air hangat dan mentol dilarutkan dalam
Lebih terperinciPENGARUH PENYIMPANAN DAN VISKOSITAS TERHADAP STABILITAS NATRIUM DIKLOFENAK DARI CANGKANG KAPSUL ALGINAT SKRIPSI OLEH : MAINARTI EKASARI NIM
PENGARUH PENYIMPANAN DAN VISKOSITAS TERHADAP STABILITAS NATRIUM DIKLOFENAK DARI CANGKANG KAPSUL ALGINAT SKRIPSI OLEH : MAINARTI EKASARI NIM 081524007 PROGRAM SARJANA EKSTENSI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia
Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia Gambar 1. Tumbuhan dandang gendis Gambar 2. Simplisia daun dandang gendis Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan lampiran. Bagan Pembuatan Nata de coco
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sampel
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 56 Lampiran 2. Gambar tanaman singkong (Manihot utilissima P.) Tanaman Singkong Umbi Singkong Pati singkong 57 Lampiran 3. Flowsheet isolasi pati singkong Umbi singkong
Lebih terperinciLampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid
Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid Sebagai contoh diambil tablet Isoniazid dengan konsentrasi 11.5% (Formula 4). Dibuat formula untuk 100 tablet, dengan berat tablet 50 mg dan diameter
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI GLISERIN PADA PEMBUATAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT TERHADAP SIFAT-SIFAT FISIK CANGKANG DAN PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK
PENGARUH KONSENTRASI GLISERIN PADA PEMBUATAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT TERHADAP SIFAT-SIFAT FISIK CANGKANG DAN PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK SKRIPSI OLEH: TRIPUTRIANA DOSTAHI SITOHANG NIM 091501057 PROGRAM
Lebih terperinciOLEH: RUDI YANTO ANTONO NIM PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UJI STABILITAS ASPIRIN PADA CANGKANG KAPSUL ALGINAT YANG DITAMBAHKAN BAHAN PEMBURAM TITANIUM DIOKSIDA DAN DIKEMAS DENGAN ALUMINIUM FOIL SEBAGAI SEDIAAN LEPAS TUNDA SKRIPSI OLEH: RUDI YANTO ANTONO NIM 081501004
Lebih terperinciLampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan
43 Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan Furosemida Sifat Fisikokimia Serbuk hablur berwarna putih s/d kekuningan dan tidak berbau Praktis tidak larut dalam air pka 3,9 Log P 0,74 Kelarutan 0,01 (mg/ml)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Tablet Mengapung Verapamil HCl Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih lima formula untuk dibandingkan kualitasnya, seperti
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: 4.1.1 Pemeriksaan bahan baku Hasil pemeriksan bahan baku ibuprofen, Xanthan Gum,Na CMC, sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan salah satu kelompok obat yang banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter.
Lebih terperinciLampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI
Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI Lampiran. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Triprolidin HCl BPFI Lampiran 3. Kurva Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis
Lebih terperinciSpektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml
Lampiran 1. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Spektrum serapan derivat kedua deksametason 5 mcg/ml Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml 45 Lampiran 1. (lanjutan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa masalah fisiologis, termasuk waktu retensi lambung yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rute pemberian obat secara oral merupakan rute pemberian obat yang paling nyaman dan paling sering digunakan (Badoni, et al.,2012). Namun, rute ini memiliki beberapa
Lebih terperinciLampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat
Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat dicelupkan kedalam larutan natrium alginate 5% dengan viskositas
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. BAHAN Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia), pragelatinisasi pati singkong suksinat (Laboratorium Farmasetika, Departemen Farmasi FMIPA UI),
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FLOATING TETRASIKLIN DENGAN MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT SKRIPSI OLEH: MICHAEL KHOSASIH NIM 121501097 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS
Lebih terperinciAspirin merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspirin merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang memiliki efek analgetik, antipiretik, anti inflamasi, dan dalam dosis rendah dapat menghambat
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan Ibuprofen, HPMC 6 cps (Shin-Etsu), PVP K-30, laktosa, acdisol, amprotab, talk, magnesium stearat, kalium dihidrogen fosfat, natrium hidroksida, natrium dihidrogen fosfat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan melakukan percobaan disolusi tablet floating metformin HCl dan tablet
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN
LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN Hasil Uji Keragaman Bobot Tablet Formula A Replikasi I Replikasi II Replikasi III No Bobot Bobot Bobot Y Y Y Tablet Tablet Tablet (%) (%)
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA SUDUT DIAM Pengujian Formula A Formula B Formula C Formula D Replikasi 1 31,06 30,81 31,06 32,57 Replikasi 2 31,22 32,23 31,65 32,02 Replikasi 3 30,92 32,42
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Buah Stroberi
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Buah Stroberi 48 Lampiran 2. Gambar tumbuhan, buah, dan simplisua buah stroberi (Fragaria vesca L. ) ( A ) ( B ) 49 Lampiran 2 (lanjutan) ( C ) ( D ) Keterangan : A
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji pendahuluan Mikrokapsul memberikan hasil yang optimum pada kondisi percobaan dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I) 500 ppm 500 mcg/ml Berat Natrium tetraboraks yang ditimbang 500 mcg / ml
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.
Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 1000 5,1. 1003 5,14 3. 101 5, Normalitas NaOH Berat Kalium Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) Berat Ekivalen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44 Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerupai flubiprofen maupun meklofenamat. Obat ini adalah penghambat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natrium diklofenak merupakan derivat sederhana fenilasetat yang menyerupai flubiprofen maupun meklofenamat. Obat ini adalah penghambat siklooksigenase yang kuat dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83
Lampiran 1 Data Penentuan ph Tabel 7. Data Hasil Penentuan ph Sediaan PH Jenis Formula I II III IV 1 2 3 Rata-Rata 5,2 5,5 5,4 5,37 4,8 4,8 4,9 4,83 4,4 4,5 4,4 4,43 4,1 4,0 4,0 4,03 Lampiran 2 Data Penentuan
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN
LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN Hasil Uji Keragaman Bobot Tablet Formula A Replikasi I Replikasi II Replikasi III No Bobot Bobot Bobot Y Y Y Tablet Tablet Tablet (%) (%)
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET Mutu fisik yang diuji Replikasi Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D Persyaratan Sudut Diam (derajat) Carr s Index (%) Hausner Ratio I 31,99
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA. Pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 32,67 ± 0,37
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA SUDUT DIAM Pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Replikasi 1 32,15 32,9 32,56 32,55 Replikasi 2 32,1 33,8 31,82 32,81 Replikasi 3 31,58 32,36
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN
LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN L1.1 DATA RENDEMEN EKSTRAK Dari hasil percobaan diperoleh data rendemen ekstrak sebagai berikut: Jumlah Tahap Ekstraksi 2 3 Konsentrasi Pelarut (%) 50 70 96 50 70 96 Tabel L1.1
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam
LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam 72 73 Lampiran 2. Skema kerja analisis sifat kimia yoghurt kunir asam 1. Kadar abu total ( Dry Ashing ) 2. Kadar lemak total ( Soxhletasi ) 3. Kadar
Lebih terperinciLampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI
Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI Lampiran.Hasil Orientasi Menentukan Eluen (Fase Gerak) dengan Menggunakan Alat KCKT.1. Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl Alat KCKT Syringe 50 µl Lampiran 2. Gambar Perangkat Penelitian Lainnya Ultrasonic cleaner Pompa vakum dan seperangkat penyaring fase gerak Lampiran 2. (Lanjutan)
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV Vis V-530 (Jasco, Jepang), fourrier transformation infra red 8400S (Shimadzu, Jepang), moisture analyzer
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciPROFIL PELEPASAN METRONIDAZOL DARI MATRIKS KALSIUM ALGINAT-KITOSAN
PROFIL PELEPASAN METRONIDAZOL DARI MATRIKS KALSIUM ALGINAT-KITOSAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi gelar Sarjana Farmasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang. Obat ini dapat menyebabkan masalah gastrointestinal
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul
Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul 43 Lampiran 2. Komposisi Neo Antidorin Kapsul Setiap kapsul mengandung:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco chemical),
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN A...Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 2 D. Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR PERSAMAAN... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv INTISARI... xvi ABSTRACT... xvii BAB I. PENDAHULUAN A...Latar Belakang
Lebih terperinciLampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500
Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci Kelompok Tanpa pemberian obat Indometasin dalam kapsul gelatin Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 1 hari) Indometasin dalam matriks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana
34 BAB III METODE PENELITIAN Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana reaktor diisi dengan seed stirena berupa campuran air, stirena, dan surfaktan dengan jumlah stirena yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di kawasan Puspitek Serpong, Tangerang. Waktu pelaksanaannya
Lebih terperinciPelepasan Fero Sulfat Dari Cangkang Kapsul Alginat Transparan: Pengaruh Jenis Cangkang dan Penyimpanan
Pelepasan Fero Sulfat Dari Cangkang Kapsul Alginat Transparan: Pengaruh Jenis Cangkang dan Penyimpanan The Release of Ferrous Sulfate From Transparent Alginate Capsules Shell: Effect of Capsules Shell
Lebih terperinciUntuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam
Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam klorida 0,1 N. Prosedur uji disolusi dalam asam dilakukan dengan cara
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos Kadar baku Profenofos = 98,% Berat Profenofos yang ditimbang = 4,4 mg Volume larutan = 5 ml Konsentrasi Profenofos 98,% = 4,4mg 98, 6 10 mcg =
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer Brookfield (Model RVF), Oven (Memmert), Mikroskop optik, Kamera digital (Sony), ph meter (Eutech), Sentrifugator
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Peralatan yang digunakan adalah alat-alat gelas, neraca analitik tipe 210-LC (ADAM, Amerika Serikat), viskometer Brookfield (Brookfield Synchroectic,
Lebih terperinciGambar 4. Pengaruh kondisi ph medium terhadap ionisasi polimer dan pembentukan kompleks poliion (3).
Gambar 4. Pengaruh kondisi ph medium terhadap ionisasi polimer dan pembentukan kompleks poliion (3). 51 o CH 2 H H o CH 2 H H CNa H H CNa H H NH 2 NH 2 H H H H KITSAN NATRIUM ALGINAT ionisasi ionisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan adalah alat permeasi in vitro Crane dan Wilson
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Alat-alat yang digunakan adalah alat permeasi in vitro Crane dan Wilson (modifikasi), spektrofotometer UV-visibel (Shimadzu), neraca analitik (Metler Toledo),
Lebih terperinci9. Pembuatan Larutan Cr ppm Diambil larutan Cr ppm sebanyak 20 ml dengan pipet volumetri berukuran 20 ml, kemudian dilarutkan dengan
35 Lampiran 1 Perhitungan dan Pembuatan Larutan Cr 3+ 1. Perhitungan dan pembuatan larutan Cr 3+ 1000 ppm Diketahui : konsentrasi larutan 1000 ppm Volume Larutan 1 Liter (Ar Cr = 52; Cl = 35,5 ; H = 1;
Lebih terperinciBab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan
Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga April 2008 di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Institut Teknologi Bandung. Sedangkan pengukuran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Formulasi Granul Mengapung Teofilin Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula untuk dibandingkan karakteristiknya, seperti terlihat pada Tabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium riset departemen pendidikan kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Secara garis besar penelitian ini
Lebih terperinciPEMBUATAN SEDIAAN FLOATING DISPERSI PADAT KLARITROMISIN DENGAN MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA
PEMBUATAN SEDIAAN FLOATING DISPERSI PADAT KLARITROMISIN DENGAN MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA SKRIPSI OLEH: VIVIEN FRANSISKA NAINGGOLAN NIM 121501084 PROGRAM
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 47 Lampiran 2. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 48 Lampiran 3. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL. Formula Tablet Bukoadhesif
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL Mutu fisik yang diuji Kelembaban (Kadar air) (Persen) Waktu alir (detik) Sudut diam (derajat) Indeks kompresibilitas (persen) Batch Formula Tablet Bukoadhesif Atenolol
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN
LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN L1.1 DATA RENDEMEN EKSTRAK Jumlah Tahap Ekstraksi 2 3 Dari hasil percobaan diperoleh data rendemen ekstrak sebagai berikut: Konsentrasi Pelarut (%) 50 70 96 50 70 96 Tabel L1.1
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan bahan baku dilakukan untuk menjamin kualitas bahan yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan hasil pemeriksaan bahan baku. Pemeriksaan
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap isolasi kitin yang terdiri dari penghilangan protein, penghilangan mineral, tahap dua pembuatan kitosan dengan deasetilasi
Lebih terperinciFormula I II III IV 1 7,9 7,9 7,9 7,9 2 7,9 7,9 7,9 7,9 3 7,9 7,9 7,9 7,9 Rata-rata 7,9 7,9 7,9 7,9
Lampiran 1. Data Penukuran ph Sediaan Perlakuan Formula I II III IV 1 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 7,9 3 7,9 7,9 7,9 7,9 Rata-rata 7,9 7,9 7,9 7,9 Lampiran. Data Penentuan Viskositas Sediaan Hara Viskositas
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Pemeriksaan Bahan Baku GMP GMP diperiksa pemerian, titik lebur dan identifikasinya sesuai dengan yang tertera pada monografi bahan di Farmakope Amerika Edisi 30. Hasil pemeriksaan
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL DETERMINASI TANAMAN PISANG AGUNG
LAMPIRAN A HASIL DETERMINASI TANAMAN PISANG AGUNG LAMPIRAN B HASIL RENDEMEN AMILUM KULIT PISANG AGUNG Jenis Hasil Uji Rep. Serbuk Amilum Perhitungan A A A Rendemen (%),,0, Hasil Rendemen Serbuk Amilum
Lebih terperinciterbatas, modifikasi yang sesuai hendaknya dilakukan pada desain formula untuk meningkatkan kelarutannya (Karmarkar et al., 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling popular di masyarakat karena bentuk sediaan tablet memiliki banyak keuntungan, misalnya: massa tablet dapat dibuat dengan menggunakan mesin
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA
LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA 1.1. Cara Kerja Pengujian Total Padatan Terlarut 1. Ujung depan refraktometer diarahkan ke sumber cahaya. Fokus pembacaan skala diatur sehingga diperoleh pembacaan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic)
LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic) Nama : Rebecca Rumesty Lamtiar (127008016) Yulia Fitri Ghazali (127008007) Paska Rahmawati Situmorang (127008011)
Lebih terperinciLampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)
Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb) No. 1.. 3. 4.. 6. Konsentrasi (mcg/l) 0 0 100 00 300 400 Absorbansi (A) 0,007 0,171 0,94 0,1 0,7369 0,9317 Lampiran. Contoh Perhitungan
Lebih terperinciSTUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK
STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK Oleh: Retno Rahayu Dinararum 1409 100 079 Dosen Pembimbing: Drs. R. Djarot
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA A. ALAT Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang dilengkapi dengan detektor UV-Vis (SPD-10A VP, Shimadzu), kolom Kromasil LC-18 dengan dimensi kolom
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Gambar. Daftar Lampiran. Intisari... BAB I. PENDAHULUAN..1. A. Latar Belakang.1. B. Perumusan Masalah.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi.. Daftar Gambar Daftar Tabel. Daftar Lampiran. Intisari..... Abstract.. vi viii xi xiii xiv xv xvi BAB I. PENDAHULUAN..1 A. Latar Belakang.1 B. Perumusan Masalah.3
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA. Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis
BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA A. Bahan Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis Oleochemicals, Malaysia), steareth-21, steareth-2 (Carechemicals, Jerman), HPMC
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia L.)
LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia L.) 65 66 Lampiran 2. Foto Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia L.) 67 Lampiran 3. Foto Ekstrak, Serbuk,
Lebih terperinciJarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588
Lampiran 1. Contoh Perhitungan Harga Rf Harga Rf = jarak yang digerakkan oleh senyawa dari titik asal jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH: PIANTA GINTING NIM
UJI PELEPASAN TEOFILIN DARI MEMBRAN NATA DE COCO YANG DIPANEN DENGAN WAKTU YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENYAMPAIAN OBAT SECARA TERAPUNG SKRIPSI OLEH: PIANTA GINTING NIM 050814029 PROGRAM EKSTENSI
Lebih terperinciUJI HIPOTESA PERBEDAAN. t-test
UJI HIPOTESA PERBEDAAN t-test T-test Digunakan untuk menguji hipotesa komparatif (uji perbedaan) Digunakan untuk sample kecil & varian populasi tidak diketahui Merupakan salah satu tehnik statistik parametrik
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah
Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. vii. DAFTAR ISI.. viii. DAFTAR GAMBAR. xi. DAFTAR TABEL. xiii. DAFTAR LAMPIRAN. xiv. INTISARI.. xv. ABSTRAC.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. vii DAFTAR ISI.. viii DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR LAMPIRAN. xiv INTISARI.. xv ABSTRAC. xvi BAB I. PENDAHULUAN. 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH.. 1 B. PERUMUSAN MASALAH..
Lebih terperinciLampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H
Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Gambar 1 Krim merek Klorfeson Gambar 2 Krim merek Chloramfecort-H 48 Lampiran 2. Komposisi krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Daftar Spesifikasi krim 1. Klorfeson
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENELITIAN
21 menit pada temperatur ruang. Setelah diinkubasi ditambahkan 200 µl Folin, kemudian campuran dinkubasi selama 30 menit pada temperatur ruang, kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
17 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Organik dan Kimia Analitik Jurusan Kimia FMIPA IPB, di Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka, IPB dan Laboratorium
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FORMULASI TABLET MATRIKS GASTRORETENTIVE FLOATING DARI AMOKSISILIN TRIHIDRAT
PENGEMBANGAN FORMULASI TABLET MATRIKS GASTRORETENTIVE FLOATING DARI AMOKSISILIN TRIHIDRAT Nursiah Hasyim 1, Mirawati 2, dan Sri Sulistiana 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar 2 Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 39 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pisang raja (Musa paradisiaca Linn.) 40 Lampiran 3. Gambar pengolahan air bonggol pisang raja a b c d e f Keterangan: a. Batang pisang
Lebih terperinciSTUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT
STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT SKRIPSI OLEH: SITI ANIROH NIM 121524159 PROGRAM EKSTENSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No.229 Bandung. Untuk
Lebih terperinci