DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. vii. DAFTAR ISI.. viii. DAFTAR GAMBAR. xi. DAFTAR TABEL. xiii. DAFTAR LAMPIRAN. xiv. INTISARI.. xv. ABSTRAC.

Transkripsi

1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. vii DAFTAR ISI.. viii DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR LAMPIRAN. xiv INTISARI.. xv ABSTRAC. xvi BAB I. PENDAHULUAN. 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH.. 1 B. PERUMUSAN MASALAH.. 3 C. TUJUAN PENELITIAN 3 BAB II. STUDI PUSTAKA.. 4 A. TINJAUAN PUSTAKA 4 1. Sediaan Lepas Lambat Metode Pembuatan Sediaan Lepas Lambat Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Sediaan Lepas Lambat Mikroenkapsulasi Disolusi Kedelai Teofilin. 31 B. LANDASAN TEORI. 34 C. HIPOTESIS viii

2 BAB III. METODE PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN Alat yang Digunakan Bahan yang Digunakan.35 B. CARA PENELITIAN Skema Penelitian Skema Mikroenkapsulasi Determinasi Tanaman Mengukur Ukuran Partikel Mikroenkapsulasi Mengukur Ukuran Mikroenkapsulasi Pengayakan untuk Keseragaman Ukuran Partikel Mikrokapsul Pembuatan Medium Disolusi Penetapan Panjang Gelombang Maksimum Pembuatan Kurva Baku Teofilin Uji Keseragaman Kadar Teofilin dalam Mikrokapsul Uji Disolusi Analisa Hasil 42 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.. 44 A. Determinasi Tanaman Kedelai.. 44 B. Pembuatan Mikrokapsul Teofilin. 44 C. Pengukuran Partikel Serbuk Teofilin dan Mikrokapsul Teofilin.. 45 D. Penetapan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Teofilin.. 46 ix

3 E. Pembuatan Kurva baku Teofilin 48 F. Penetapan Kadar Teofilin dalam Mikrokapsul.. 50 G. Hasil Uji disolusi Konstanta Pelepasan Dissolution Efficiency. 61 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 63 B. Saran.. 63 DAFTAR PUSTAKA.64 LAMPIRAN x

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Profil kadar dalam plasma dari sediaan dengan pelepasan terkendali, hlm. 7. Diagram skematik wagner yang menggambarkan proses disolusi dari sediaan padat, hlm. 16. Gambar 3. Pelarutan dari suatu partikel obat didalam suatu pelarut, hlm. 17. Gambar 4. Diffusion-layer model (film theory), hlm. 19. Gambar 5. Struktur teofilin, hlm. 31. Gambar 6. Skema penelitian, hlm. 36. Gambar 7. Skema mikroenkapsulasi, hlm. 37. Gambar 8. Gambar 9. Kurva panjang gelombang serapan maksimum teofilin dalam larutan NaOH 0,1 N, hlm. 47. Kurva panjang gelombang serapan maksimum teofilin dalam larutan dapar klorida ph1,2, hlm. 47 Gambar 10. Kurva panjang gelombang serapan maksimum teofilin dalam larutan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 48. Gambar 11. Kurva baku teofilin dalam larutan NaOH 0,1 N, hlm. 49. Gambar 12. Kurva baku teofilin dalam larutan dapar klorida ph 1,2, hlm. 49. Gambar 13. Kurva baku teofilin dalam larutan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 49. Gambar 14. Kurva kadar teofilin murni (100 mg) terdisolusi dan teofilin terdisolusi dari mikrokapsul terhadap waktu ph 1,2, hlm. 52. Gambar 15. Kurva kadar teofilin murni (100 mg) terdisolusi dan teofilin terdisolusi dari mikrokapsul terhadap akar waktu ph 1,2, hlm. 53. Gambar 16. Kurva kadar teofilin murni (100 mg) terdisolusi dan teofilin terdisolusi dari mikrokapsul terhadap waktu ph 7,4, hlm. 54. xi

5 Gambar 17. Kurva kadar teofilin murni (100 mg) terdisolusi dan teofilin terdisolusi dari mikrokapsul terhadap akar waktu ph 7,4, hlm. 54. Gambar 18. Histogram DE-120(%) dari mikrokapsul teofilin pada ph 1,2 setelah diuji selama 120 menit, hlm. 61. Gambar 19. Histogram DE-120(%) dari mikrokapsul teofilin pada ph 7,4 setelah diuji selama 120 menit, hlm. 61. xii

6 DAFTAR TABEL Tabel I. Daftar proses enkapsulasi tipe A dan tipe B, hlm. 14. Tabel II. Komposisi bahan kimia dari kedelai, hlm. 29. Tabel III. Komposisi komponen pada bagian kedelai, hlm. 29. Tabel IV. Kandungan zat-zat makanan pada kedelai tiap 100 gram, hlm. 29. Tabel V. Formula mikroenkapsulasi, hlm. 38. Tabel VI. Distribusi ukuran partikel serbuk teofilin dengan menggunakan metode mikroskopik, hlm. 45. Tabel VII. Purata ukuran partikel mikrokapsul dengan menggunakan metode ayakan, hlm. 46. Tabel VIII. Absorbansi seri kadar teofilin dalam larutan NaOH 0,1 N, larutan dapar klorida ph 1,2 dan larutan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 48. Tabel IX. Hasil penetapan kadar teofilin dalam mikrokapsul, hlm. 51. Tabel X. Perbandingan antara kecepatan pelepasan teofilin terhadap kadar protein kedelai pada medium ph 1,2 dan ph 7,4, hlm. 58. xiii

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat keterangan determinasi tanaman, hlm. 67. Lampiran 2. Lampiran 3. Data ditribusi ukuran partikel mikrokapsul teofilin dengan menggunakan metode pengayakan, hlm. 68. Data Panjang Gelombang serapan maksimum dan kurva baku teofilin dalam larutan NaOH 0,1 N, dapar klorida ph 1,2 dan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 70. Lampiran 4. Data hasil penetapan kadar teofilin dalam mikrokapsul, hlm. 73. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Data jumlah teofilin murni terdisolusi dalam medium dapar klorida ph 1,2 dan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 74. Data jumlah teofilin terdisolusi dari mikrokapsul dalam medium dapar klorida ph 1,2 dan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 76 Data harga AUC dan DE-120 (%) teofilin murni dalam medium dapar klorida ph 1,2 dan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 85. Data harga AUC dan DE-120 (%) teofilin dari mikrokapsul dalam medium dapar klorida ph 1,2 dan dapar fosfat ph 7,4, hlm. 86. Lampiran 9. Data parametric corellations, hlm. 95. Lampiran 10. Data oneway anova slope hubungan antara kadar teofilin terdisolusi (mg) terhadap waktu, hlm. 96. Lampiran 11. Data one way anova DE-120(%), hlm. 98. Lampiran 12. Sertifikat analisa teofilin, hlm xiv