Lampiran 1. Langkah Melakukan Pairwise Comparison

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Langkah Melakukan Pairwise Comparison"

Transkripsi

1 L-1 Lampiran 1 Langkah Melakukan Pairwise Comparison Langkah-langkah melakukan perhitungan Pairwise Comparison (perbandingan berpasangan): 1. Langkah pertama adalah melihat hasil kuisioner perbandingan berpasangan atau kuisioner pembobotan yang telah diisi oleh pihak perusahaan sebelumnya. Contoh gambar di bawah merupakan sebagian hasil kuisioner pembobotan untuk faktor internal PT. Joey Sasmita Lencana. Gambar 1

2 L-2 2. Buat tabel Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT. Joey Sasmita Lencana. Gambar 2 3. Masukkan hasil kuisioner perbandingan berpasangan (gambar 1) ke tabel perbandingan berpasangan (gambar2). Gambar 3

3 L-3 Perhatikan S-1 dan S-5, dalam kuisioner perbandingan berpasangan, S-5 merupakan faktor yang lebih penting (atau menjadi preferensi) dibandingkan dengan S-1 dan bobot yang diberikan adalah 3. Hasil yang demikian menyatakan bahwa faktor S-5 lebih penting sebanyak 3 kali dibanding faktor S-1 untuk itu nilai pada sel tersebut adalah 1/3 atau 0,3 (S-1= 3 S-5, S-5 = 1/3 S-1), maka pada sel (S-1:S-5) diisikan nilai S-5 (karena yang dipilih) sebesar 0,3. Selanjutnya perhatikan S-1 dan W-1, dalam kuisioner perbandingan berpasangan, S-1 merupakan faktor yang lebih penting dibanding W-1, dan bobot yang diberikan adalah 2. Hasil demikian menyatakan faktor S-1 lebih penting 2 kali dibanding faktor W-1, untuk itu nilai pada sel tersebut adalah 2 (S-1 = 2 S-2), maka pada sel (S-1:W-1) diisikan nilai S-1 (karena yang dipilih) sebesar 2. Untuk mengisi sel-sel selanjutnya dalam tabel perbandingan berpasangan (gambar 2) lakukan hal serupa seperti pada sel (S-1:S-5) dan (S-1:W-1). Untuk mempermudah, pergunakan prinsip baris dan kolom. Apabila yang dipilih (preferen) faktor pada bagian baris, maka nilai yang diisikan pada sel tersebut merupakan bobot yang ada pada hasil kuisioner pembobotan. Sedangkan, bila yang dipilih merupakan faktor yang terdapat pada kolom, maka sel tersebut diisikan dengan nilai 1/bobot yang ada pada hasil kuisioner pembobotan. 4. Lakukan langkah normalisasi apabila tabel penentuan bobot telah terisi semua selnya (gambar 3), seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.

4 L-4 Gambar 4 Pada langkah normalisasi, masing-masing sel pada masing-masing kolom yang ada dalam tabel penentuan bobot dibagi dengan total nilai sel pada kolom tersebut, dan hasilnya dimasukkan ke dalam tabel normalisasi. Misal pada tabel pembobotan sel (S-1:S-1) bernilai 1, maka sel (S-1:S-1) tabel normalisasi diisi nilai 0,06 (1 : 17,1 = 0.06). Setelah masing-masing sel terisi pada tabel normalisasi, jumlahkan nilai pada masing-masing baris. Kemudian, lakukan pembagian antara nilai masing-masing baris dengan total nilai baris-baris tersebut. Misal pada baris S-1 (gambar 4) total nilai baris 0,71 dan total keseluruhan nilai baris-baris adalah 10, maka setelah itu didapatkanlah bobot untuk S-1 adalah 0,07 (0,71 : 10 = 0,07). Lakukan langkah yang sama untuk menentukan bobot masing-masing faktor. 5. Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, maka bobot untuk masing-masing faktor baik internal dan eksternal dapat diketahui.

5 L-5 Lampiran 2 Kuisioner Penelitian Analisis Strategi Pemasaran PT. Joey Sasmita Lencana Model kuisioner ini merupakan kuisioner terbuka, dimana jawaban dari kuisioner ini sepenuhnya berasal dari tanggapan pihak perusahaan Bapak atau Ibu. Hasil dari kuisioner ini tidak akan disebarluaskan, karena hanya akan digunakan untuk penelitian skripsi di Universitas Bina Nusantara. Peneliti yang saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi, merupakan mahasiswa S1 Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara peminatan Marketing Internasional, angkatan Untuk itu kiranya Bapak atau Ibu bersedia meluangkan sedikit waktu untuk memberikan tanggapan atas beberapa pertanyaan kuisioner di bawah ini. Daniel Hartono ( ) Berdasarkan kondisi internal perusahaan 1. Menurut saudara apa yang menjadi kekuatan (strengths) PT.Joey Sasmita Lencana? 2. Menurut saudara apa yang menjadi kelemahan (weaknesses) PT.Joey Sasmita Lencana? Berdasarkan kondisi eksternal perusahaan 1. Menurut saudara apa yang menjadi kesempatan (opportunities) PT.Joey Sasmita Lencana? 2. Menurut saudara apa yang menjadi ancaman (treats) PT.Joey Sasmita Lencana?

6 L-6 Lampiran 3 Kuisioner Pembobotan Faktor Internal PT. Joey Sasmita Lencana Bandingkan dua alternatif dari faktor-faktor internal yang telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan kriteria yang ada pilih salah satu dari alternatif yang ada. Bobot yang dapat diberikan adalah: 1 : Pengaruhnya kecil 2 : Pengaruhnya sedang 3 : Pengaruhnya besar No. Keterangan Mana yang lebih berpengaruh? (a atau b) Bobot 1 a.jaringan distribusi yang luas. b.brand Awareness. 2 a.jaringan distribusi yang luas. b.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. 3 a.jaringan distribusi yang luas. b.hubungan baik dengan pemasok. 4 a.jaringan distribusi yang luas. b.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 5 a.jaringan distribusi yang luas. b.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 6 a.jaringan distribusi yang luas.

7 L-7 b.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 7 a.jaringan distribusi yang luas. b.keterlambatan pengiriman produk. 8 a.jaringan distribusi yang luas. b.kegiatan Promosi yang kurang. 9 a.jaringan distribusi yang luas. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 10 a.brand Awareness. b.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. 11 a.brand Awareness. b.hubungan baik dengan pemasok. 12 a.brand Awareness. b.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 13 a.brand Awareness. b.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 14 a.brand Awareness. b.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 15 a.brand Awareness. b.keterlambatan pengiriman produk. 16 a.brand Awareness. b.kegiatan Promosi yang kurang. 17 a.brand Awareness. 18 b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan.

8 L b.hubungan baik dengan pemasok. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.keterlambatan pengiriman produk. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.kegiatan Promosi yang kurang. a.mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 25 a.hubungan baik dengan pemasok. b.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. 26 a.hubungan baik dengan pemasok. b.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 27 a.hubungan baik dengan pemasok. b.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 28 a.hubungan baik dengan pemasok. b.keterlambatan pengiriman produk.

9 L-9 29 a.hubungan baik dengan pemasok. b.kegiatan Promosi yang kurang. 30 a.hubungan baik dengan pemasok. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 31 a.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. 32 a.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. 33 a.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.keterlambatan pengiriman produk. 34 a.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya. b.kegiatan Promosi yang kurang. 35 a.tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. a.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. a.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.keterlambatan pengiriman produk. a.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.kegiatan Promosi yang kurang. a.pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar

10 L a.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. b.keterlambatan pengiriman produk. a.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. b.kegiatan Promosi yang kurang. a.munculnya masalah berulang dalam proses produksi. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 43 a.keterlambatan pengiriman produk. b.kegiatan Promosi yang kurang. 44 a.keterlambatan pengiriman produk. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. 45 a.kegiatan Promosi yang kurang. b.kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar. Lampiran 4 Kuisioner Pembobotan Faktor Eksternal PT. Joey Sasmita Lencana

11 L-11 Bandingkan dua alternatif dari faktor-faktor eksternal yang telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan kriteria yang ada pilih salah satu dari alternatif yang ada. Bobot yang dapat diberikan adalah: 1 : Pengaruhnya kecil 2 : Pengaruhnya sedang 3 : Pengaruhnya paling besar No. Keterangan Mana yang lebih berpengaruh? (a atau b) Bobot 1 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.perluasan pasar. 2 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.berkembangnya teknologi dalam industri. 3 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.trend fashion yang selalu bergulir. 4 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.berkembangnya konsep penjualan baru. 5 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.hadirnya pesaing baru. 6 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.persaingan promosi yang kurang sehat. 7 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri.

12 L-12 8 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 9 a.pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 10 a.perluasan pasar. b.berkembangnya teknologi dalam industri. 11 a.perluasan pasar. b.trend fashion yang selalu bergulir. 12 a.perluasan pasar. b.berkembangnya konsep penjualan baru. 13 a.perluasan pasar. b.hadirnya pesaing baru. 14 a.perluasan pasar. b.persaingan promosi yang kurang sehat. 15 a.perluasan pasar. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 16 a.perluasan pasar. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 17 a.perluasan pasar. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 18 a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.trend fashion yang selalu bergulir. 19 a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.berkembangnya konsep penjualan baru.

13 L a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.hadirnya pesaing baru. 21 a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.persaingan promosi yang kurang sehat. 22 a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 23 a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 24 a.berkembangnya teknologi dalam industri. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 25 a.trend fashion yang selalu bergulir. b.berkembangnya konsep penjualan baru. 26 a.trend fashion yang selalu bergulir. b.hadirnya pesaing baru. 27 a.trend fashion yang selalu bergulir. b.persaingan promosi yang kurang sehat. 28 a.trend fashion yang selalu bergulir. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 29 a.trend fashion yang selalu bergulir. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 30 a.trend fashion yang selalu bergulir. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 31 a.berkembangnya konsep penjualan baru.

14 L-14 b.hadirnya pesaing baru. 32 a.berkembangnya konsep penjualan baru. b.persaingan promosi yang kurang sehat. 33 a.berkembangnya konsep penjualan baru. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 34 a.berkembangnya konsep penjualan baru. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 35 a.berkembangnya konsep penjualan baru. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 36 a.hadirnya pesaing baru. b.persaingan promosi yang kurang sehat. 37 a.hadirnya pesaing baru. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 38 a.hadirnya pesaing baru. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 39 a.hadirnya pesaing baru. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 40 a.persaingan promosi yang kurang sehat. b.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 41 a.persaingan promosi yang kurang sehat. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 42 a.persaingan promosi yang kurang sehat. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif.

15 L a.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. b.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. a.kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. 45 a.selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. b.daya beli masyarakat yang fluktuatif. Lampiran 5 Kuisioner Penilaian Skor Faktor Internal PT. Joey Sasmita Lencana Adapun angka yang dapat diberikan untuk pemberian skor pada faktor internal PT. Joey Sasmita Lencana, adalah sebagai berikut: 4 : Kekuatan utama

16 L-16 3 : Kekuatan kecil 2 : Kelemahan kecil 1 : Kelemahan utama No. Faktor Internal Perusahaan Skor 1 Jaringan distribusi yang luas 2 Brand Awareness 3 Mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan produk secara berkelanjutan 4 Hubungan baik dengan pemasok 5 Tenaga kerja yang berkompetensi di bidangnya 6 Pengolahan data dengan sistem yang belum terintegrasi 7 Munculnya masalah berulang dalam proses produksi 8 Keterlambatan pengiriman produk 9 Kegiatan promosi yang kurang 10 Kesulitan meluncurkan trend produk baru di pasar Lampiran 6 Kuisioner Penilaian Skor Faktor Eksternal PT. Joey Sasmita Lencana Adapun angka yang dapat diberikan untuk pemberian skor pada faktor eksternal PT. Joey Sasmita Lencana, adalah sebagai berikut: 4 : Kesempatan utama 3 : Kesempatan kecil

17 L-17 2 : Ancaman kecil 1 : Ancaman utama No. Faktor Eksternal Skor 1 Pesaing lokal yang jumlahnya masih relatif sedikit. 2 Perluasan pasar. 3 Berkembangnya teknologi dalam industri. 4 Trend fashion yang selalu bergulir. 5 Berkembangnya konsep penjualan baru. 6 Hadirnya pesaing baru. 7 Persaingan promosi yang kurang sehat. 8 Kebijakkan pemerintah yang kurang mendukung perkembangan industri. 9 Selektifitas konsumen terhadap produk sejenis tinggi. 10 Daya beli masyarakat yang fluktuatif. Lampiran 7 Contoh Label Produk PT. Joey Sasmita Lencana Label produk COOL

18 Label produk Popeye L-2

19 L-2

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 60 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden PT Joey Sasmita Lencana didirikan berdasar akte notaris Sri Ambarwati SH, No. 1 tanggal 13 Juli 2000. Akte pendirian disetujui oleh Menteri Kehakiman

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka peneliti memperoleh simpulan sebagai berikut : Kekuatan (strengths) PT. Joey Sasmita Lencana

Lebih terperinci

MENYUSUN STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA PT. JOEY SASMITA LENCANA

MENYUSUN STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA PT. JOEY SASMITA LENCANA MENYUSUN STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA PT. JOEY SASMITA LENCANA Daniel Hartono 0700725184 ABSTRAK PT. Joey Sasmita adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel produk garmen dan aksesoris pendukungnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUISIONER ANALISIS SWOT PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SUB DIVISI IT PRODUCT

LAMPIRAN 1. KUISIONER ANALISIS SWOT PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SUB DIVISI IT PRODUCT L1 LAMPIRAN 1. KUISIONER ANALISIS SWOT PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SUB DIVISI IT PRODUCT Penulis adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Universitas Bina Nusantara Angkatan 2003 dengan

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

Wawancara Hasil Penelitian. Analisis Strategi Bisnis pada PT. Indopay Mechant Services

Wawancara Hasil Penelitian. Analisis Strategi Bisnis pada PT. Indopay Mechant Services Lampiran 1 Wawancara Hasil Penelitian Analisis Strategi Bisnis pada PT. Indopay Mechant Services Kuesioner ini merupakan wawancara terbuka.karena jawaban seluruhnya berasal dari perusahaan bapak/ibu. Dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara

LAMPIRAN 1. Wawancara L1 LAMPIRAN 1 Wawancara Narasumber : Kathinalya M.S (Pemilik) 1. Bagaimana sejarah Lettuce Shop? Lettuce Shop didirikan atas dasar hobi yang dimiliki oleh saya, saya merasa bahwa saya ingin memiliki usaha

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Wawancara Penelitian CV. Rejeki Mapan Lestari

LAMPIRAN 1 Wawancara Penelitian CV. Rejeki Mapan Lestari L1 LAMPIRAN 1 Wawancara Penelitian CV. Rejeki Mapan Lestari Kepada yth, General Manager CV. Rejeki Mapan Lestari Bapak The Kian Hoa Di tempat Saya adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam dunia usaha dan semakin tinggi persaingan dalam pasar global, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Bila tidak memiliki strategi yang

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Nama : Ana Listiya Wardani Npm : 10212721 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Titi Nugraheni,SE., MM LATAR BELAKANG Setiap perusahaan selalu berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh unit usaha mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan tersebut dapat dicapai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL bekasi FINANCE pemasaran pada mierip kafe

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Direktur Utama PT.Trimitra Lestari Jaya PT.Trimitra. Lestari Jaya : Bapak Anton Lim

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Direktur Utama PT.Trimitra Lestari Jaya PT.Trimitra. Lestari Jaya : Bapak Anton Lim L1 LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama PT.Trimitra Lestari Jaya PT.Trimitra Lestari Jaya : Bapak Anton Lim Tanggal Wawancara: 10 September 2009 1. Bagaimana gambaran secara singkat mengenai PT.Trimitra

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

LAMPIRAN Analisis Porter

LAMPIRAN Analisis Porter L1 LAMPIRAN Analisis Porter Dengan :Bawahan langsung Kepala Unit Penjualan Asuransi Pelangi (Account Officer), Bapak Andrey Wijaya Pada tanggal : 24 Oktober 2007 1. Siapakah target pasar dari produk Asuransi

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER ANALISIS SWOT PADA PT. INDO SEMAR SAKTI. Penulis adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Universitas

LAMPIRAN 1. KUESIONER ANALISIS SWOT PADA PT. INDO SEMAR SAKTI. Penulis adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Universitas L.1 LAMPIRAN 1. KUESIONER ANALISIS SWOT PADA PT. INDO SEMAR SAKTI Penulis adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Universitas Bina Nusantara angkatan 2002 dengan jenjang S1 semester akhir

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUIS IONER

Lampiran 1 KUIS IONER L1 Lampiran 1 KUIS IONER Saya mahasiswa Universitas Bina Nusantara menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi PT. Semesta Jaya Sentosa. Kuisioner ini bertujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) 62 Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) No Indikator Parameter Rating I. Faktor Internal i Kekuatan ( Strengths ) 1. Penggunaan Modal Usaha Pada Agroindustri Sirup Buah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA. Nama : Syaiful Bahri Npm : 181740 Kelas : EA6 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh: Nama : DAKSINA SYALSA PERTIWI NPM : 11213979 Pembimbing : ENNY SUKOWATI, SE., MM BAB I LATAR

Lebih terperinci

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SCABIMITE DAN LAXADINE PADA PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES Nama : DEWI SAWITRI NPM : 12214888 Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M LATAR BELAKANG MASALAH Strategi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki

Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP. Mulai. Membuat struktur hirarki LAMPIRAN Lampiran 1. Kerangka Logis Metode Fuzzy AHP Mulai - Studi Literatur - Pendapat Pakar Membuat struktur hirarki Pendapat Pakar Menentukan penilaian perbandingan berpasangan untuk setiap elemen pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer manuasia adalah sandang, atau lebih dikenal secara umum dengan nama pakaian. Pada awalnya, pakaian hanya memiliki fungsi dasar sebagai penutup

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang PT. Pos Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SOTO WONOGIRI. : Izmi istiana NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SOTO WONOGIRI. : Izmi istiana NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN SOTO WONOGIRI Nama : Izmi istiana NPM : 131211768 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di era globalisasi

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT L1 LAMPIRAN L1. Wawancara Berikut ini lampiran pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan berikut, telah diolah dan dianalisis sehingga menjadi suatu karya skripsi. 1.

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

WAWANCARA DENGAN MANAGER OPERASIONAL. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan manager Ray White Sunter, Ibu Dewi. Hasil

WAWANCARA DENGAN MANAGER OPERASIONAL. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan manager Ray White Sunter, Ibu Dewi. Hasil L-1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA DENGAN MANAGER OPERASIONAL RAY WHITE SUNTER Berikut ini adalah hasil wawancara dengan manager Ray White Sunter, Ibu Dewi. Hasil wawancara dapat dilihat dibawah ini: 1. Dwi : Kapan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI

RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI, 2003, Strategi Pengembangan BritAma dalam Rangka Meningkatkan Posisi Dana Bank BRI, pembimbing SETIADI DJOHAR dan KIRBRANDOKO BritAma merupakan produk tabungan Bank BRI yang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

2 BAB II LANDASAN TEORI

2 BAB II LANDASAN TEORI 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Istilah strategi pemasaran dapat diartikan suatu proses menganalisa kesempatankesempatan, memilih tujuan-tujuan, mengembangkan siasat (strategi),

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F L A M P I R A N 59 60 61 Lampiran 1. Kuesioner tentang perusahaan Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang Muhammad Evan Zulkarnain F352060215 SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi: MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan pada tiga kecamatan di Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Kecamatran Tanjungpandan, Badau, dan Membalong pada bulan Agustus

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi L1 LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi 1. Bagaimana sejarah pertama kali perusahaan ini berdiri? Pertama kali usaha ini berdiri sekitar tahun 1995

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 1. membawa banyak manfaat di dalam dunia bisnis. Salah satu teknologi informasi

BAB 1. membawa banyak manfaat di dalam dunia bisnis. Salah satu teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di Indonesia berkembang sangat pesat dan membawa banyak manfaat di dalam dunia bisnis. Salah satu teknologi informasi yang paling berkembang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010. BAB IV ANALISIS Dalam industri jasa, termasuk freight forwarding, loyalitas pelanggan sangat penting sekali untuk bisa tetap menguasai pasar dan mendapat pelanggan. Karena dalam persaingan di dunia freight

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

kurang penting sama penting lebih penting

kurang penting sama penting lebih penting 54 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuesioner kajian strategi pemasaran dan pengembangan usaha perdagangan boneka untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal oleh manajemen perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

MEGA PITRIANI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran PT TIKI JNE Agen Utama Depok dalam Meningkatkan Daya Tarik Konsumen

MEGA PITRIANI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran PT TIKI JNE Agen Utama Depok dalam Meningkatkan Daya Tarik Konsumen MEGA PITRIANI 14210311 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Penerapan Strategi Pemasaran PT TIKI JNE Agen Utama Depok dalam Meningkatkan Daya Tarik Konsumen Latar Belakang Masalah Strategi pemasaran adalah serangkaian

Lebih terperinci

Kuesioner Pembobotan Faktor Internal. PT. Sinar Safari Motor. NO Keterangan Mana yang lebih

Kuesioner Pembobotan Faktor Internal. PT. Sinar Safari Motor. NO Keterangan Mana yang lebih 122 Lampiran 3 Kuesioner Pembobotan Faktor Internal PT. Sinar Safari Motor NO Keterangan Mana yang lebih Bobot berpengaruh? (a atau b) 56. a. PT. Sinar Safari Motor mempunyai b. Memiliki tenaga kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Di kehidupan yang semakin modern, orang menginginkan segala sesuatu yang mereka perlukan itu secara praktis dan efisien. Rutinitas pekerjaan yang semakin padat membuat

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data akan dilakukan disebuah industri pengolahan dengan sub sektor industri pakaian jadi yang berlokasi di Jl. Wader Blok G.II No. 25 RT/RW 010/012

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci