IV. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive) dan dengan pertimbangan lainnya karena restoran ini telah berdiri sejak tahun 1993 yang merupakan pelopor restoran martabak pertama kali berdiri di Kota Bogor. Proses pengambilan data penelitian ini akan dilakukan pada pertengahan bulan September sampai Desember Jenis dan Sumber Data Proses pengumpulan data sebagai tahapan yang penting untuk dilakukan. Jenis data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer didapatkan dari pencatatan dan wawancara langsung melalui pengisian kuisioner yang sudah dibuat sesuai dengan kerangka pemikiran dan menentukan faktor-faktor (eksternal dan internal) lainnya yang berpengaruh terhadap perusahaan. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan lembaga yang erat kaitannya dengan restoran. Data penunjang lainnya didapat dari buku-buku yang terkait dengan topik penelitian, situs internet, artikel, penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan serta kumpulan informasi dari instansi-instansi yang terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Metode Pengumpulan Data Proses pengumpulan data primer dilakukan dengan beberapa cara, pertama melakukan pengamatan langsung (observasi) ke lapangan, kemudian melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang sudah ditetapkan sebagai responden. Pihak awal yang dikunjungi adalah bagian internal yaitu manager MAM, selanjutnya kepada pihak eksternal yang mengetahui tentang martabak seperti, manager martabak AA, supervisor Bolu Mirah, team ahli Bogasari, dan pengelola martabak Aphin. Prosesnya dilakukan dengan teknik delphi, dimana diberikan instrument daftar pertanyaan kepada responden internal dan eksternal untuk melihat gambaran umum terhadap faktor-faktor yang terkait dan telah dirumuskan dalam kerangka pemikiran. Pada tahapan wawancara pihak internal dilakukan ke 24

2 manager Martabak Air Mancur yang terletak di jalan Sudirman. Tahap selanjutnya melakukan kunjungan awal kepada para pakar. Responden yang digunakan yaitu, pengelola Martabak Apin, supervisor Martabak Bolu Mirah, manager Martabak AA Warung Jambu, team ahli dari Bogasari, dan konsumen Restoran Martabak Air Mancur. Kuesioner yang dibuat terdiri dari gambaran umum tentang faktor-faktor eksternal dan internal, kemudian dilanjutkan dengan tahap identifikasi. Data sekunder diperoleh dari hasil studi pustaka dan literatur, artikel, skripsi terdahulu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, dan segala sumber informasi lain yang berhubungan dengan penelitian ini Metode Penentuan Responden Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Respoden yang dipilih terdiri dari pihak internal dan eksternal. Setiap pemilihan responden dilakukan berdasarkan pengamatan dilapangan sesuai dengan keahlian masingmasing. Pada faktor internal yang menjadi responden adalah manager Restoran MAM, bagian gudang sarana dan prasarana, serta karyawan. Hal ini dianggap memiliki keterkaitan terhadap pengambilan keputusan dan mengetahui tentang Restoran Martabak Air Mancur. Pengamatan dan pengisian kuisioner eksternal dilakukan oleh para pakar seperti, manager martabak AA, supervisor Bolu Mirah, team ahli Bogasari, pengelola martabak Aphin, dan terkait dengan pengunjung atau konsumen Restoran Martabak Air Mancur yang mengetahui martabak di Kota Bogor. Tujuan pemilihan responden ini adalah untuk dapat melihat secara lebih objektif dalam memberikan informasi dan lebih mendekati kondisi yang sebenarnya Metode Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pada analisis kualitatif pendekatan ini dilakukan sesuai dengan faktor atau variabel yang telah dibuat dalam kerangka pemikiran, dan lebih dikembangkan ketika wawancara. Pengembangan variabel ini diakukan untuk mengetahui faktor atau variabel apa saja yang dapat berpengaruh terhadap pengembangan Restoran MAM dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Tahapan selanjutnya melakukan analisis kuantitatif dengan memasukan faktor atau variabel yang sudah dianalisis 25

3 kemudian diolah menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT, dan Matriks QSPM. Menurut David (2009), penyusunan strategi dapat dilakukan dengan tiga tahap kerja yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap pertama adalah tahap input dengan matriks EFE dan IFE, kemudian tahap pencocokan, dimana tahapan ini berfokus pada pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokan faktor eksternal dan internal (matriks SWOT). Pada tahapan yang terakhir dilakukan analisis yang menggunakan matriks QSPM dalam menentukan keputusan strategi prioritas Tahap Masukan (Input Stage) Analisis Internal Analisis internal bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang meliputi kemampuan manajerial, tingkat pendidikan dan pelatihan pemilik, perekrutan karyawan, pemasaran, inovasi, pengetahuan keuangan, produksi, dan faktor lain yang berpngarug dari hasil wawancara. Faktor atau variabel yang didapatkan dari proses wawancara di identifikasi menggunakan matriks IFE dan mengklasifikasikannya menjadi kekuatan atau kelemahan dari pihak perusahaan. Adapun tahapan Kinerja dalam membuat matriks IFE adalah sebagai berikut : a. Langkah pertama yang dilakukan dengan wawancara awal sebagai langkah untuk mengetahui pandangan atau pendapat dari pihak internal. Wawancara ini mengidentifikasi terhadap gambaran umum Restoran MAM untuk mengetahui secara umum terhadap kondisi restoran. b. Tahap selanjutnya dilakukan pengidentifikasian terhadap faktor-faktor internal yang terdapat pada Restoran MAM. Faktor-faktor ini berasal dari faktor yang sudah dipetakan pada kerangka pemikiran dan dikembangkan dari tahap wawancara pertama. Pada tahap ini merupakan bagian terpenting dalam menyusun faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan Restoran MAM. c. Selanjutnya dilakukan pemberian nilai atau rating dari setiap faktor yang ada. Nilai peringkat yang diberikan mulai dari angka 1 sampai 4 dengan pengertian dari masing-masing nilai yaitu, sangat lemah (peringkat = 1) atau lemah 26

4 (peringkat = 2), kuat ( peringkat = 3) atau sangat kuat (peringkat = 4). Pada kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 sedangkan kelemahan mendapat peringkat 1 atau 2. Dilakukan persentase pengambilan pendapat dari setiap responden untuk manager store (50%), bidang logistik dan barang (25%), dan karyawan (25%). d. Proses selanjutnya dengan melakukan pembobotan. Tujuan dilakukannya pembobotan ini untuk memperkuat hasil pengelompokan kekuatan dan kelemahan yang sudah dilakukan pada tahap pertama dan kedua. e. Penentuan bobot dapat dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison atau metode perbandingan berpasangan. Proses pengerjaan metode ini dengan membuat rincian faktor-faktor internal yang telah didapatkan selama proses wawancara. f. Rumus yang digunakan untuk penentuan bobot setiap variabel dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel, sebagai berikut: Keterangan : αi = bobot variabel ke-i Xi = nilai variabel ke-i I = 1,2,3,...n n = jumlah variabel g. Untuk kisaran bobot 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan ini untuk mengidentifikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan dan kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. Dilakukan persentase pengambilan pendapat dari setiap responden untuk manager store (50%), bidang logistik dan barang (25%), dan karyawan (25%). h. Nilai dari pembobotan kemudian dikalikan dengan peringkat pada setiap faktor dan semua hasil tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk mendapatkan total 27

5 skor. Total skor akan berkisar anatara 1 sampai 4. Rancangan matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Faktor-faktor Internal Kunci Kekuatan 1. Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang Skala 3-4 Perkalian Bobot dan Peringkat 10. Kelemahan Total 1,00 Sumber : David, 2009 Skala 1-2 Perkalian Bobot dan Peringkat Analisis Eksternal Tahap analisis eksternal terdapat dua lingkungan besar yang harus diketahui diantaranya, lingkungan jauh (lingkungan umum) dan lingkungan industri. Pada lingkungan jauh terdapat beberapa faktor yang diketahui yaitu, ketersediaan kredit, tingkat suku bunga, laju inflasi, pendidikan konsumen, gaya hidup, program kepajakan, teknologi yang digunakan, dan faktor lainnya yang didapatkan dari hasil wawancara. Untuk lingkungan industri perlu diketahui skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, saluran distribusi, pemasok yang kuat, pembeli yang lemah, dan persaingan diantara para anggota industri dengan konsep five forces dari Porter. Proses yang dilakukan pada analisis eksternal ini melakukan kunjungan atau wawancara kepada responden yang sudah ditetapkan dan dianggap sebagai pakar dibidang martabak ini. Adapun tahapan kinerja dalam membuat matriks EFE adalah sebagai berikut : a. Matriks EFE Proses awal yang dilakukan adalah melakukan pengamatan bersama responden pihak internal untuk mendapatkan pendapat dan gambaran secara umum terhadap faktor eksternal. Tahapan selanjutnya, setelah mendapatkan faktor atau variabel faktor eksternal yang ditentukan oleh pihak internal 28

6 kemudian dilanjutkan dengan pendapat dari para pakar yang menggunakan teknik delphi. Tujuannya untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan. Prosedur teknik delphi dilapangan sebagai berikut (Marimin, 2004): i. Langkah awal dimulai dengan membuat garis besar pertanyaan dan pengidentifkasian bersama pihak internal restoran terhadap faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap Restoran MAM. ii. Dilanjutkan dengan kunjungan awal kepada pihak-pihak pakar dalam bidang martabak. Reponden yang dipilih yaitu, manager martabak AA, supervisor Bolu Mirah, team ahli Bogasari, dan pengelola martabak Aphin. iii. Kuisioner ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor-faktor eksternal secara umum. Selanjutnya melakukan analisis penilaian yang diberikan oleh para pakar dengan mengklasifikasikan ke dalam peluang atau ancaman. iv. Setelah mendapatkan faktor atau variabel eksternal dari para pakar, kemudian dilakukan konfirmasi kepada pihak internal. Adanya penambahan variabel yang dilakukan oleh responden akan didiskusikan dan disetujui bersama. v. Tahap terakhir adalah menyiapkan laporan yang berisi hasil penilaian faktor eksternal baik dari lingkungan luar maupun industri. Penentuan faktor peluang dan ancaman yang memutuskan adalah pihak internal dari manager MAM. Rancangan mengenai teknik delphi dapat dilihat pada Gambar 4. Owner Martabak Apin, pihak pengelola Martabak Bolu Mirah, manager Martabak AA Warung Jambu, team ahli dari Bogasari, dan konsumen Restoran MAM. 29

7 Penilaian Eksternal (Pihak Internal) Pihak Eksternal Pengelola Martabak Apin Supervisor Martabak Bolu Mirah Pengelola Martabak AA Pengelola Bogasari Konsumen MAM Konfirmasi (Pihak Internal) Hasil Final Faktor Strategis Eksternal Gambar 4. Rancangan Implementasi Teknik Delphi. Sumber : Marimin 2004 (diolah) b. Tahap selanjutnya melakukan penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis eksternal kepada pihak manajemen perusahaan dengan menggunakan metode paired comparison atau metode perbandingan berpasangan. Metode ini untuk menetukan bobot setiap variabel menggunakan skala 1,2, dan 3, dengan penjelasan sebagai berikut: 1 : jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 : jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 : jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot dapat diperoleh dari perhitungan total nilai setiap variabel dibagi dengan total nilai keseluruhan variabel yang dapat dilihat pada Tabel 5. 30

8 Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan A B C D... Total Faktor Strategis Eksternal Sumber : David, 2009 A B C D... Total Bobot Rumus yang digunakan untuk penentuan bobot setiap variabel dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel, sebagai berikut: Keterangan : αi = bobot variabel ke-i Xi = nilai variabel ke-i I = 1,2,3,... n = jumlah variabel Untuk kisaran bobot 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) sehingga dapat mengidentifikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Faktor yang memiliki pengaruh paling besar harus diberikan bobot yang paling tinggi dan jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. c. Dilanjutkan dengan pemberiaan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor peluang atau ancaman, dengan pengertian dari masing- masing nilai yaitu, sangat lemah (peringkat = 1) atau lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3) atau sangat kuat (peringkat = 4). Nilai dari pembobotan kemudian dikalikan dengan peringkat pada setiap faktor dan semua hasil tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk mendapatkan total skor. Total skor akan berkisar anatara 1 sampai dengan 4. Rancangan matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 6. 31

9 Tabel 6. Matriks EFE (External Factor Evaluation) Faktor-faktor Eksternal Kunci Peluang Ancaman Bobot Peringkat Skala 1-4 Skala 1-4 Skor (Bobot x Peringkat) Perkalian Bobot dan Peringkat Perkalian Bobot dan Peringkat Total 1,00 Sumber : David, Tahapan Pencocokan (Matching Stage) Tahapan pencocokan (matching stage) dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan tahapan pencocokan yang secara langsung menganalisis dari faktor-faktor internal dan eksternal dengan tujuan mendapatkan beberapa strategi yang dapat dilakukan dengan memasukannya kedalam empat tipe strategi, yaitu SO (strenghtsopportunities, kekuatan-peluang), WO (weaknesses-opportunities, kelemahanpeluang), ST (strenghts-threats, kekuatan-ancaman), WT (weaknesses-threats, kelemahan-ancaman). Langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1. Dilakukan penentuan peluang eksternal apa saja yang dapat memberikan pengaruh terhadap Restoran MAM, faktor ini dapat diperoleh dari analisis pada matriks EFE. 2. Selanjutnya dilakukan penentuan ancaman eksternal yang dapat memberikan dampak terhdap Restoran MAM, faktor inipun dapat diperoleh dari analisis pada matriks EFE. 3. Proses berikutnya dengan penentuan kekuatan internal dari Restoran MAM, untuk faktor-faktor yang berpengaruh dapat dilihat pada matriks IFE. 4. Pada penentuan kelemahan internal dapat dilihat dari faktor-faktor internal pada matriks IFE. 5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan startegi S-O. 6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi W-O. 32

10 7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi S-T. 8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi W-T. Tabel 7. Matriks SWOT Eksternal Internal STRENGTH-S Kekuatan Internal Perusahaan WEAKNESS-W Kelemahan Internal Perusahaan OPPORTUNITIES-O Peluang Eksternal Perusahaan STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI W-O Meminimumkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang THREATS-T Ancaman Eksternal Perusahaan STRATEGI S-T Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman STRATEGI W-T Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : David, Tahap Keputusan (Decision Stage) Untuk menentukan alternatif strategi yang paling baik atau strategi yang menjadi prioritas untuk dijalankan oleh suatu usaha dengan tahap keputusan, dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) atau Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif. Alat ini dapat membantu dalam penyusunan strategi secara objektif berdasarkan faktor internal dan eksternalnya. Sumber QSPM didapatkan dari alternatif strategi yang diturunkan dari matriks SWOT. Ada enam tahapan yang harus dikerjakan untuk membuat QSPM, yaitu : 33

11 1. Faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diurutkan sama seperti yang dilakukan padamatriks SWOT. 2. Memberikan bobot pada setiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Nilai bobotnya harus sama dengan bobot yang diberikan pada matriks IFE dan EFE. 3. Menyusun banyaknya alternatif strategi yang akan dievaluasi. Semua strategi dicatat dibaris teratas QSPM. 4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractive Scores atau AS) dengan menggunakan angka yang berkisar antara 1 sampai dengan 4. Dimana untuk nilai 1=tidak sesuai, 2=agak sesuai, 3=cukup sesuai, 4=sangat sesuai. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan maka tidak diberikan nilai (AS), artinya tidak memiliki pengaruh. 5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores atau TAS) merupakan produk dari pengalian bobot dengan nilai daya tarik (AS). Semakin tinggi nilai AS maka alternatif strategi tersebut semakin menarik. 6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS), dengan menjumlahkan nilai daya tarik dari setiap kolom strategi QSPM. Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik. 34

12 Tabel 8. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Faktor Kunci Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Total Sumber : David, 2009 Bobot Alternatif Strategi Strategi I Strategi II Strategi III AS TAS AS TAS AS TAS 35

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga)

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga) III. METODE PEELITIA. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai Januari 2009 sampai dengan Maret 2009. Jenis dan Sumber Data.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data 12 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Madu Mutiara Tugu Ibu, Depok dan Apriari Pramuka, Cibubur.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan Negara Indonesia. Faktanya, faktor penentu kemajuan perekonomian suatu Negara tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian analisis strategi pengembangan usaha di lakukan di Mangestoni Putri Poultry Shop, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah) 10 III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Magang ini dilakukan di kawasan permukiman Sentul City yang terletak pada Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Kedung Halang meliputi, Desa Babakan Madang, Sumurbatu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Bakso Lotus Jembar. Adapun yang menjadi objek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak pada Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km. 4, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1 Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau kepada responden. (Fowler, F.J, 2004 dalam Sangadji,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan dan pembangunan suatu daerah haruslah disesuaikan dengan potensi yang dimiliki daerah bersangkutan dan inilah kunci keberhasilan program pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Octa Putra jaya merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri pakaian jadi. Pada saat ini perusahaan telah memiliki merek pakaian wanita yaitu Corniche. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci