BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N No 13/Pdt.G/2009/PTA.Btn BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten dalam persidangan Majelis untuk mengadili perkara-perkara dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan dalam perkaranya antara : PEMBANDING, umur 37 tahun, pekerjaan Swasta, Agama Islam, bertempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, semula Tergugat ; Melawan : TERBANDING, umur 36 tahun, Agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, telah memberi kuasa kepada Abu Bakar J. Lamatapo, S.H. Cs, para Pengacara/Advokat pada Law Office Abu Bakar J. Lamatapo & Associates, yang berkantor di Apartemen Semanggi 21 th Floor, Suite 02, Jl. Gatot Subroto, Kav. 53 B, Jakarta Pusat, semula Penggugat ; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding : TENTANG DUDUKNYA PERKARA Mengutip uraian sebagaimana dimuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 25 September 2008 M bertepatan dengan tanggal 25 Ramadhan 1429 H Nomor 70/Pdt.G/2008/PA.Tgrs yang amarnya berbunyi sebagai berikut : M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; 2. Menjatuhkan thalak satu ba in shugra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Menetapkan Penggugat selaku ibu kandungnya sebagai pengasuh dan pemelihara anak Penggugat dan Tergugat yang bernama : 3.1 ANAK I PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 12 tahun ; 3.2 ANAK II PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 6,5 tahun; 1

2 3.3 ANAK III PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 3 tahun; Dengan tidak menghilangkan hak-hak Tergugat selaku ayah kandungnya seperti mengunjungi, mengajak jalan-jalan dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak tersebut dengan sepengetahuan Penggugat; 4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas : 4.1 Satu unit rumah tinggal diatas tanah seluas 72 M2 yang terletak di Villa Balaraja Blok G.2 No.35 Rt.02 / 05, Kelurahan Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten atas nama pemegang hak Suprianto berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2019; 4.2 Satu unit rumah tinggal diatas tanah seluas 95 M2 yang terletak di Villa Balaraja Blok G.2 No. 36 Rt.02 / 05, Kelurahan Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten atas nama pemegang hak Suprianto Prikasa berdasarkan sertifikat Hak Milik (SHM) No ; 5. Menetapkan harta tersebut dibawah ini : 5.1 Satu unit rumah tinggal diatas tanah seluas 72 M2 yang terletak di Villa Balaraja Blok G.2 No. 35 Rt.02/05, Kelurahan Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten atas nama pemegang hak Suprianto berdasarkan sertifikat hak guna Bangunan (SHGB) No. 2019; 5.2 Satu unit rumah tinggal diatas tanah seluas 95 M2 yang terletak di Villa Balaraja blok G.2 No 36 Rt.02/05, Kelurahan Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten atas nama pemegang hak Suprianto Prikasa berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) No ; Adalah harta bersama antara Penggugat dan Tergugat; 6. Menetapkan harta bersama point (5.1 dan 5.2) tersebut diatas dibagi dua sama besar Antara Penggugat dengan Tergugat ( 50% : 50% ); 7. Menghukum kepada Penggugat dan Tergugat untuk melaksanakan pembagian harta tersebut diatas sesuai dengan hak dan bagiannya masing-masing, dan apabila tidak dilakukan secara natural maka harta bersama tersebut dilakukan pelelangan di muka umum yang hasilnya akan dibagi 2 (dua) sama besar antara Penggugat dan Tergugat. 8. Menghukum kepada Tergugat untuk menyerahkan bagian harta bersama yang merupakan bagian Penggugat kepada Penggugat; 9. Menolak selain dan selebihnya; 10. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp ,- (tiga juta lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah); 2

3 Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 25 September 2008 pihak Tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan pada pihak lawannya; Membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding pada hari Kamis tanggal 6 November 2008 memori banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya; Membaca akta pemeriksaan berkas perkara banding yang dibuat oleh Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Tigaraksa bahwa pada hari Rabu tanggal 24 Desember 2008 pihak Pembanding telah memeriksa berkas perkara banding dengan tidak memberikan catatan; Telah membaca pula Catatan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa yang dibuat tanggal 26 Februari 2009 yang menerangkan bahwa Terbanding tidak menyerahkan kontra memori banding dan tidak melaksanakan pemeriksaan berkas; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan gugatan Penggugat dan jawaban Tergugat dengan segala alasannya masing-masing, dan putusan majelis hakim tingkat pertama serta surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten memberikan pertimbangan dalam tingkat banding sebagai berikut : Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok oleh Penggugat diajukannya gugatan cerai ini adalah, karena telah terjadi perselisihan terus menerus antara Penggugat dengan Tergugat, yang tidak mungkin lagi di damaikan, sebagaimana layaknya suatu rumah tangga, hal ini sudah dapat dibuktikan oleh Penggugat dihadapan sidang Pengadilan Agama Tigaraksa dengan menampilkan saksi-saksi dan juga pengakuan Tergugat dalam persidangan, sebagaimana telah di pertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama dalam putusan a quo, oleh sebab itu dalam masalah cerai putusan hakim tingkat pertama ini dapat dikuatkan; 3

4 Menimbang, bahwa mengenai hak asuh anak ( hak hadlanah ) majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama, menganggap apa yang telah di pertimbangkan hakim tingkat pertama juga sudah tepat dan benar, oleh sebab itu dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa biaya hidup untuk 3 (tiga) orang anak Penggugat dengan Tergugat, untuk 3 (tiga) orang anak Penggugat menuntut Tergugat agar membayar Rp ,- ( tiga juta rupiah ) setiap bulannya sampai anak tersebut dewasa atau bisa berdiri sendiri, dalam pertimbangan hukum majelis tingkat pertama tuntutan tersebut dinyatakan tidak dapat di pertibangkan karena Penggugat tidak dapat menunjukan bukti tentang penghasilan Tergugat setiap bulannya, pertimbangan ini menurut majelis Pengadilan Tinggi Agama tidak benar karena dalam kitab Muhadzdzab jilid 7 halaman 177 berbunyi : ويجب على الا ب نفقة الولد لما روى ابو هريرة ان رجلا جاء الى النبي صلى االله عليه وسلم فقال يا رسول االله عندي دينار فقال : انقفه على نفسك, فقال : عندي ا خر فقال ولدك... الخ Artinya : Nafkah anak adalah beban ayah, sesuai dengan riwayat Abi Hurairah, bahwa seseorang datang kepada Nabi dan berkata : Ya Rasulullah saya mempunyai satu dinar, Nabi berkata : Pakailah untuk nafkah dirimu, orang tersebut berkata lagi : Saya mempunyai satu dinar lagi, Nabi berkata : Pakailah untuk nafkah anakmu. dan seterusnya ( Al Muhadzdzab V halaman 177 ). Dari dalil ini dapat diambil kesimpulan bahwa setelah biaya untuk makan seorang ayah ada, maka kewajiban selanjutnya adalah nafkah anak ( minimal untuk biaya minum dan makannya ), oleh sebab itu majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama menilai bahwa Tergugat harus menanggung/di wajibkan untuk membayar nafkah anak untuk 3 (tiga) orang anak minimal Rp ,- (dua juta rupiah) setiap bulannya; Menimbang, bahwa mengenai harta bersama sebagaimana tercantum dalam petitum surat gugatan ( angka 4 ) terutama angka 4.1 dan 4.2, yaitu mengenai rumah, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan pertimbangan hukum majelis hakim tingkat pertama dalam putusan a quo, oleh sebab itu majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama memberikan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti sertifikat hak guna bangunan No dan sertifikat No , masing-masing dikeluarkan tanggal 5 Agustus 1998 dan tanggal 20 Januari 2000, berarti kedua obyek sengketa tersebut didapat dalam masa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat, oleh sebab itu berdasarkan ketentuan pasal 35 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jelas bahwa kedua 4

5 tanah dan bangunan yang ada diatasnya adalah merupakan harta bersama antara Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti T1 yang isinya berupa akta perdamaian yang dilakukan oleh PIHAK I dengan PEMBANDING yang dibuat di depan sidang Pengadilan Negeri Tangerang dengan Nomor 376/Pdt.G/2007/PN.TNG tanggal 12 September 2007, ternyata akta perdamaian tersebut tidak mengikut sertakan Penggugat ( yang bernama TERBANDING) sebagai pemilik harta bersama tersebut bersama Tergugat (dalam perkara ini ), berdasar Pasal 36 ayat ( 1 ) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 1356 KUHPerdata dimana Tergugat ( PEMBANDING ) berkewajiban mengajak Penggugat untuk melakukan pengurusan yang menyangkut harta bersama tersebut apakah mengalihkan hak dan segala sesuatu yang menyangkut harta bersama tersebut dengan orang lain, akan tetapi hal itu tidak dilakukan oleh PEMBANDING ( Tergugat ); oleh sebab itu tindakan Tergugat tersebut dalam melakukan apa saja terhadap harta bersama tersebut HARUS DINYATAKAN TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG MENGIKAT PIHAK TERGUGAT ( TERBANDING); Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, dengan telah terjadinya perdamaian antara PIHAK I dengan PEMBANDING ( Tergugat dalam perkara ini ), berdasarkan ketentuan pasal 1360 KUHPerdata yang berbunyi barang siapa secara sadar atau tidak, menerima sesuatu yang tak harus dibayar kepadanya, wajib mengembalikannya kepada orang yang memberikannya, oleh sebab itu menurut majelis Pengadilan Tinggi Agama kedua rumah beserta tanah tersebut masih berstatus harta bersama antara Penggugat dengan Tergugat, dan bila terjadi perceraian harus dibagi dua antara Penggugat dengan Tergugat, jika tidak bisa dilakukan eksekusi riil harus melalui lelang; Menimbang, bahwa mengenai petitum 4.3 dan 4.4 mengenai harta bergerak berupa mobil ber merk daihatsu dan suzuki escudo, sesuai dengan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama, dimana Penggugat tidak dapat menunjukan bukti-bukti surat atas kedua mobil tersebut, maka tuntutan Penggugat sebagaimana petitum 4.3 dan 4.4 HARUS DITOLAK, bukan tidak dapat diterima dan harus ditolak sebagaimana pertimbangan hakim tingkat pertama dalam putusan a quo, karena Penggugat tidak sanggup membuktikan kedua mobil tersebut; Menimbang, bahwa petitum gugatan Penggugat Nomor 7 menurut majelis Pengadilan Tinggi Agama tuntutan untuk membayar uang iwadl sebesar Rp ,- ( delapan juta rupiah ) tidak jelas dasar hukumnya dan di samping itu tidak didukung dengan alat bukti, oleh sebab itu tuntutan tersebut harus ditolak; 5

6 Menimbang, bahwa menurut Tergugat ada hutang-hutang yang harus dibayar bersama antara Penggugat dengan Tergugat, sebagaimana alat bukti yang dilampirkan Tergugat, terdiri dari T2 sampai T11, setelah diperiksa surat-surat tersebut oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama, hanya merupakan NOTA PENGELUARAN BARANG dari pemilik toko ( sesuai dengan pesanan Tergugat ) bukan merupakan surat yang berbentuk ( PERIKATAN atau PERSETUJUAN PERIKATAN ) atau Perikatan yang lahir dari kontrak atau Persetujuan sebagaimana diatur dalam BUKU KETIGA tentang PERIKATAN KUHPerdata, oleh sebab itu alat bukti tersebut harus di kesampingkan dan tidak mempunyai kekuatan pembuktian ; Menimbang, bahwa alat bukti yang disampaikan Tergugat tersebut ( T2 s/d T11 ) bila dilihat dari syarat-syarat sah suatu perikatan, sebagaimana diatur dalam BAB II bagian 2 Pasal 1320 KUHPerdata, berdasarkan pemeriksaan majelis Pengadilan Tinggi Agama alat bukti T2 s/d T11 tersebut tidak memenuhi syarat-syarat terjadinya persetujuan yang sah menurut hukum, karena tidak merupakan persetujuan atau kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya, oleh sebab itu Tergugat tidak bisa dilibatkan untuk membayar hutang tersebut, karena Tergugat tidak ada menanda tangani dan tidak merupakan persetujuan hutang; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1381 KUHPerdata, perikatan untuk berbuat sesuatu tidak dapat dipenuhi seorang pihak ketiga jika hal itu berlawanan dengan kehendak kreditur, yang mempunyai kepentingan supaya perbuatannya dilakukan sendiri oleh debitur, oleh sebab itu menurut majelis Pengadilan Tinggi Agama hutang tersebut disamping tidak memenuhi ketentuan pasal 1320 KUHPerdata diatas juga tidak bisa melibatkan Tergugat sebagai orang ketiga untuk memenuhinya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama berkesimpulan, bahwa putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 70/Pdt.G/2008/PA.Tgrs tanggal 25 September 2008 M. bertepatan dengan tanggal 25 Ramadhan 1429 H tidak bisa dipertahankan lagi dan harus dibatalkan, dan Pengadilan Tinggi Agama memutus dengan mengadili sendiri, dengan amarnya sebagaimana dalam putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat, dan dalam tingkat banding di bebankan pada Pembanding; Mengingat, Undang-undang dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, serta dalil-dalil syar i yang berkaitan dengan perkara ini ; 6

7 M E N G A D I L I 1. Menerima permohonan banding Pembanding; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 70/Pdt.G/2008/PA.Tgrs, tanggal 25 September 2008 M bertepatan dengan tanggal 25 Ramadhan 1429 H ; DENGAN MENGADILI SENDIRI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; 2. Menjatuhkan talak satu bai n shugro Tergugat ( PEMBANDING ) terhadap Penggugat ( TERBANDING); 3. Menetapkan Penggugat selaku ibu kandungnya sebagai pengasuh dan pemelihara anak Penggugat dengan Tergugat yang bernama : 3.1. ANAK I PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 12 tahun; 3.2. ANAK II PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 6,5 tahun; 3.3. ANAK III PENGGUGAT DAN TERGUGAT, umur 3 tahun. Dengan tidak menghalangi hak-hak Tergugat selaku ayah kandungnya untuk mengunjungi, mengajak jalan-jalan dan memberi kasih sayang kepada anakanak tersebut dengan sepengetahuan Penggugat; 4. Menghukum Tergugat ( PEMBANDING ) sebagai ayahnya, untuk membayar nafkah 3 ( tiga ) orang anak tersebut minimal Rp ,- ( dua juta rupiah ) setiap bulan melalui Penggugat sampai anak-anak tersebut dewasa atau bisa berdiri sendiri, di luar biaya pendidikan dan kesehatan; 5. Menetapkan harta di bawah ini sebagai harta bersama antara Penggugat dengan Tergugat; 5.1. Satu unit rumah tinggal diatas tanah seluas 72 m2 yang terletak di Villa Balaraja Blok G. 2 No. 35 Rt.02 Rw.05, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, atas nama SUPRIANTO dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan ( SHGB ) No tanggal 5 Agustus 1998; 5.2. Satu unit rumah tinggal diatas tanah seluas 95 m2 yang terletak di Villa Balaraja Blok G. 2 No. 36 Rt. 02 Rw. 05, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, atas nama SUPRIANTO dengan Sertifikat Hak Milik ( SHM ) No , tanggal 20 Januari 2000; 7

8 6. Harta sebagaimana tercantum pada angka 5 diatas ( poin 5.1 dan 5.2 ), dibagi dua antara Penggugat dengan Tergugat; 7. Memerintahkan Tergugat untuk menyerahkan hak Penggugat seperdua harta bersama tersebut, tanpa dibebani tanggungan dari pihak lain ( orang yang mendapat hak dari Tergugat ); 8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan ( conservatoir beslag ) diatas kedua obyek sengketa tersebut pada angka 5 ( poin 5.1 dan 5.2 ) yang di lakukan pada tanggal 21 Februari 2008 M bertepatan dengan tanggal 14 Syafar 1429 H; 9. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya; 10. Membebankan biaya perkara pada tingkat pertama kepada Penggugat sebesar Rp ,- ( tiga juta lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah ); 11. Membebankan biaya perkara dalam tingkat banding kepada Tergugat/Pembanding, yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 6000,- ( enam ribu rupiah ); Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Jum at tanggal 20 Maret 2009 M bertepatan dengan tanggal 23 Rabiulawal 1430 H yang telah di bacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H. Ali Umar Surin, S.H., Ketua majelis, Drs. H Sam un Abduh, S.Q., M.H., dan Drs. H. Endang Ali Ma sum, M.H, masingmasing Hakim anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa perkara ini dalam tingkat banding dengan Penetapan Nomor 13/Pdt.G/2009/PTA.Btn tanggal 6 Maret 2009, didampingi oleh Rifki, S.H., M.Hum Panitera pengganti, tanpa dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding; Hakim anggota, Ttd. Drs. H. Sam un Abduh, S.Q., M.H. Ketua majelis, Ttd. Drs. H. Ali Umar Surin, S.H. Hakim anggota, Ttd. Drs. H. Endang Ali Ma sum, M.H. Ketua majelis, Ttd. Rifki, S.H., M.Hum Rincian biaya perkara : Biaya materai Rp. 6000,- J u m l a h Rp. 6000,- 8