P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2010/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2010/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten dalam persidangan majelis yang mengadili perkara-perkara dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG; dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 17 September 2010, telah memberikan kuasa Kepada Bambang Setiawan, S.H., M.H., dan Indra Jaya Mulia, S.H., Advokat/Penasehat Hukum pada Kantor Hukum (Law Office) Bambang Setiawan, S.H., M.H., & Rekan yang berkantor di Jalan Benteng Betawi, Ruko Taman Royal No.20, Kota Tangerang, Banten; Semula Tergugat/Pelawan sekarang Pembanding; M E L A W A N TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan PEGAWAI TU, tempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, Banten; Semula Penggugat/Terlawan sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2010/PA.Tgrs, pada tanggal 16 September 2010 Masehi, bertepatan dengan tanggal 07 Syawal 1431 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan bahwa Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar; 2. Menyatakan bahwa perlawanan Pelawan terhadap putusan verstek Nomor 000/Pdt.G/2010/PA.Tgrs, tanggal 12 Agustus 2010 tersebut dinyatakan tidak dapat diterima;

2 3. Mempertahankan putusan verstek dimaksud; 4. Membebankan Terlawan untuk membayar biaya perkara perlawanan (verzet) sebesar Rp ,- (dua ratus enam ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 000/Pdt.G/2010/PA.Tgrs yang menyatakan bahwa pada tanggal 24 September 2010, pihak Pelawan telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tersebut dan permohonan bandingnya telah diberitahukan kepada pihak Terbanding secara seksama pada tanggal 30 September 2010; Membaca dan memperhatikan isi memori banding Pembanding yang diserahkan kepada Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 28 September 2010 dan memori banding tersebut telah disampaikan kepada pihak Terbanding pada tanggal 30 September 2010; Telah pula membaca dan memperhatikan isi kontra memori banding Terbanding yang diserahkan kepada Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa pada tanggal 18 Oktober 2010, dan kontra memori banding tersebut telah pula disampaikan kepada pihak Pembanding pada tanggal 29 Oktober 2010; Membaca catatan yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 15 Nopember 2010 Nomori: 000/Pdt.G/2010/PA.Tgrs yang menerangkan bahwa sampai batas waktu yang telah ditentukan, Pembanding dan Terbanding tidak melakukan pemeriksaan berkas perkara (inzage); TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karenanya permohonan banding tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten meneliti secara seksama berkas perkara serta surat-surat yang berkaitan dengan perkara a quo, selanjutnya memberikan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa majelis hakim Pengadilan Agama Tigaraksa dengan putusannya atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam menjatuhkan putusan adalah sudah tepat, karenannya akan diambil alih menjadi pertimbangan

3 dan putusan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten sendiri, namun perlu penambahan pertimbangan yang sekaligus sebagai jawaban dari memori banding Pembanding; Menimbang, bahwa untuk penyampaian panggilan sidang, sesuai dengan ketentuan Pasal 390 Ayat (1) HIR; apabila yang bersangkutan tidak dijumpai, maka panggilan sidang disampaikan melalui Kepala Desa/Lurah setempat; dan persoalan sampai atau tidaknya kepada yang bersangkutan tidaklah perlu dibuktikan secara hukum, oleh karena itu penyampaian panggilan sidang tersebut adalah sah; Menimbang bahwa lazimnya persoalan suami istri selalu dirahasiakan, tidak terbuka seperti persoalan lainnya, kalaupun diceritakan hanya terhadap orang-orang tertentu, yaitu keluarga atau orang terdekat baik dalam arti sahabat karib maupun tetangga, karenanya orang-orang tersebut dapat/lebih utama dijadikan saksi, namun terkadang persoalan tersebut tidak bersedia diceritakan, akan tetapi tetap saja nampak adanya perubahan dari biasanya yang tertangkap oleh orang terdekat; oleh karena itu keterangan dari saksi-saksi Pembanding dan Terbanding sudah dianggap cukup untuk membuktikan antara Pembanding dan Terbanding telah terjadi ketidak harmonisan yang sudah sulit didamaikan; Menimbang, bahwa dengan tidak berhasilnya didamaikan baik melalui proses mediasi maupun pada setiap permulaan persidangan dari sejak sidang ketiga tanggal 22 Juli 2010 hingga sidang ke delapan tanggal 16 September 2010, maupun fakta yang tidak terbantahkan kalau Pembanding telah tidak mampu menghalangi keinginan Terbanding untuk bercerai, sehingga dalil Pembanding bahwa rumah tangga Pembanding dan Terbanding tetap harmonis serta masih dapat dibina dan dipertahankan adalah sangat tidak sesuai dengan kenyataannya; Menimbang, bahwa mengenai kesalahan penulisan tanggal putusan pada amar kedua dari putusan verzet tertanggal 16 September 2010, yakni tertulis tanggal 12 Agustus 2010, adalah merupakan kelalaian yang akan menjadi catatan tersendiri, bukan yang dapat mengancam akan pembatalan dari putusan tersebut, dan untuk selanjutnya akan disesuaikan dengan tanggal sebenarnya seperti pada berita acara persidangan terakhir perkara tersebut, demikian juga dengan redaksi seluruh amar putusan verzet akan diperbaiki; Menimbang, bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 84 Ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-undang

4 Nomor 3 Tahun 2006 terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, majelis hakim Pengadilan Tingga Agami Banten memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan atas perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang bersangkutan sebagaimana dimaksud oleh ketentuan tersebut; Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan Agama Tigaraksa a quo dapat dikuatkan dengan perbaikan amar putusan, sehingga secara keseluruhan akan berbunyi seperti tersebut di bawah nanti; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Tergugat/Pelawan, bukan kepada Penggugat/Terlawan sebagai mana pada amar keempat dari putusan verzet (tanggal 16 September 2010), sedangkan pada tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pelawan/Pembanding; Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan Kompilasi Hukum Islam serta dalil syar i yang bersangkutan; M E N G A D I L I - Menerima permohonan banding Pembanding; - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor: 000/Pdt.G/2010/PA. Tgr tanggal 16 September 2010, dengan perbaikan amar sehingga berbunyi: 1. Menyatakan perlawanan Pelawan dapat diterima; 2. Menyatakan perlawanan Pelawan terhadap putusan verstek Nomor: 000/Pdt.G/2010/PA.Tgr tanggal 12 Mei 2010 adalah tidak beralasan; 3. Menyatakan bahwa Pelawan adalah sebagai Pelawan yang tidak benar; 4. Mempertahankan putusan verstek Nomor: 000/Pdt.G/2010/ PA.Tgr tanggal 12 Mei 2010 tersebut; 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Pelawan dan Terlawan serta yang mewilayahi tempat perkawinan Pelawan dan Terlawan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5 6. Membebankan kepada Tergugat/Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ratus enam ribu rupiah); - Membebankan kepada Tergugat/Pelawan/Pembanding untuk membayar perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tingggi Agama Banten pada hari Senin 10 Januari 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 5 Shafar 1432 Hijriyah, yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs.H. M. Luqmanul Hakim Bastary, S.H., M.H., sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh Drs. H. Endang Ali Ma sum, S.H., M.H., dan Drs. H. Helmy Thohir masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa perkara ini dalam tingkat banding dengan penetapan Nomor 62/Pdt.G/2010/PTA.Btn. Tanggal 16 Desember 2010, dibantu oleh Achmad Sofwan, S.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Tergugat/Pelawan/Pembanding dan Penggugat/Terlawan/Terbanding; Hakim Ketua, Drs.H.M.Luqmanul Hakim Bastary, S.H., M.H. Hakim Anggota, Drs.H.Endang Ali Ma sum, S.H.,M.H. Hakim Anggota, Drs. H. Helmy Thohir Panitera Pengganti, Achmad Sofwan, S.H. Rincian biaya perkara : 1. Biaya Proses... Rp ,- 2. Biaya Redaksi... Rp Biaya Materai... Rp 6.000,- J u m l a h... Rp ,-

6 Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera, Ttd. Dra. Hj. Siti Maryam