BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN"

Transkripsi

1 BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN 5.. Analisis Prosedur pada Sistem Informasi Persediaan Berdasarkan Pengumpulan data pada bab 4 terdapat 6 prosedur Sistem Informasi Persediaan. Enam Prosedur Sistem Informasi Persediaan adalah :. Pemesanan. Penerimaan 3. Pengeluaran 4. Penggunaan 5. Penerimaan Barang Jadi 6. Pengeluaran Barang Jadi 5... Analisis Prosedur Pemesanan Dalam Prosedur ini terdapat beberapa point penting yang menjadi titik kelemahan yang sedang terjadi dalam perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan ( Lihat hal 4-8) dengan metode pendekatan terhadap data hasil penjualan dan Pembelian bahan baku. Penentuan kekurangan diduga lebih berdasarkan perkiraan kepala gudang saja ( Lihat hal 4-). Hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam hal pemesanan. Dapat terlihat bahwa terjadi pemesanan yang berlebihan pada bulan april 004 sebesar 008 kg. (Lihat hal 4-8). Dalam perhitungan yang dilakukan dalam halaman 4-8 dilakukan dengan melakukan pendekatan stok awal dan akhir saja. Hal ini dilakukan karena hilangnya buku pencatatan stock pada tahun 004. Sehingga belum dapat dipastikan kesalahan terjadi di bagian gudang. Tidak ada surat tertulis permintaan kekurangan dari bagian gudang ke bagian pembelian. Hal ini dapat 5- Univ. Kristen Maranatha

2 5- menyebabkan tidak jelasnya tanggung jawab bila terjadi kesalahan pemesanan (Lihat hal 4-) Analisis Prosedur Penerimaan Dalam prosedur ini, ditemukan satu hal penting yang menjadi titik kelemahan pada saat ini yaitu : Pada bagian Gudang tidak mempunyai arsip surat jalan dari supplier. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan apabila pembelian tidak tercatat atau hilang Analisis Prosedur Pengeluaran Dalam Prosedur ini terdapat beberapa hal penting yang menjadi titik kelemahan yang sedang terjadi dalam perusahaan. Pengeluaran dilakukan tanpa terlebih dahulu meminta laporan sisa yang ada di lantai produksi. Pengawasan terhadap Proses pencatatan keluar dan masuk bahan baku saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari hilangnya pencatatan tahun Analisis Prosedur Penggunaan Dalam Prosedur ini terdapat beberapa hal penting yang menjadi titik kelemahan yang terjadi dalam perusahaan. Tidak adanya pencatatan mengenai status dari waste dan scrap. Tidak adanya pencatatan mengenai yang tersisa di lantai produksi menyulitkan pengawasan penggunaan atas produk yang dihasilkan. Tidak ada laporan sisa yang dapat digunakan untuk produksi selanjutnya.

3 Analisis Prosedur Penerimaan Barang Jadi Dalam Prosedur ini langkah-langkah yang dijalankan perusahaan sudah cukup baik. Sehingga pada bagian ini penulis tidak menemukan adanya titik kelemahan yang sedang terjadi Analisis Prosedur Pengeluaran Barang Jadi Pada kondisi saat ini prosedur yang dilakukan untuk pengeluaran barang jadi sudah cukup baik Perbandingan Kenyataan Sistem dengan Teori yang ada Berdasarkan analisis di lapangan, Sistem Informasi Persediaan yang disarankan untuk dijalankan adalah sebagai berikut : Tabel 5. Perbandingan Teori dan Kenyataan pada Sistem yang ada Kondisi yang disarankan untuk Kenyataan pada hasil penelitian dilaksanakan Belum dilakukan Sudah dilakukan Persediaan berdasarkan EOQ Pengawasan penggunaan Pengawasan Work in Process Pengawasan pengeluaran barang jadi dari gudang ke pelanggan Pencatatan di gudang Pencatatan barang jadi di gudang Pencatatan waste dan scrap Sumber : Hasil Analisis Penulis, 005 V V V V V V V Kondisi Sistem Informasi Persediaan pada Perusahaan Dari hasil analisis di lapangan atas Sisterm Informasi Persediaan, kelemahankelemahan yang ada dapat disimpulkan sebagai berikut :

4 5-4 Tabel 5. Kondisi Sistem Informasi Persediaan pada Perusahaan Kondisi saat ini Sumber Informasi Kebutuhan informasi Penentuan kekurangan lebih berdasarkan perkiraan kepala gudang saja. Periode dan Jumlah pemesanan tidak berdasarkan perhitungan EOQ. Permintaan kekurangan tidak ada bukti tertulis Pengeluaran dilakukan, tanpa terlebih dahulu meminta laporan sisa yang ada di lantai produksi. Gudang Gudang Pencatatan Pencatatan Gudang Kekurangan Gudang Bon Permintaan bahan baku Pengawasan terhadap Proses Gudang pencatatan keluar dan masuk bahan baku saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Tidak adanya pencatatan mengenai Bagian Produksi yang tersisa di lantai produksi menyulitkan pengawasan penggunaan atas produk yang dihasilkan. Tidak ada laporan sisa yang Bagian Produksi dapat digunakan untuk produksi selanjutnya. Sumber : Hasil Analisis Penulis, 005 Pencatatan Laporan Produksi Laporan Produksi per selesai order 5.. Usulan Perbaikan Berdasarkan hasil analisis diatas, maka diusulkan perbaikan atas Sistem Informasi Persediaan yang dilakukan di perusahaan yang diteliti. Usulan untuk ke 6 prosedur tersebut adalah sebagai berikut : 5... Usulan Prosedur Pemesanan Usulan perbaikan pada prosedur ini adalah sebagai berikut : Pada bagian gudang membuat Kekurangan sebagai bukti permintaan dari gudang. Untuk melakukan pemesanan kembali dengan menggunakan metode minimum stock. Hal ini dapat mencegah

5 5-5 terjadinya kekurangan pada saat produksi. Dan mencegah terjadinya pemesanan yang berlebihan. Berdasarkan usulan perbaikan tersebut maka Prosedur yang baru Pemesanan ditunjukan pada gambar 5. sebagai berikut: Gudang Pembelian Direktur Marketing Supplier Mulai Pembuatan Order Order Pengecekan Bahan baku 3 Order Order Order Order Arsip 4 3 Ya Cukup? Tidak Pembuatan Kekurangan Laporan lisan kekurangan kekurangan kekurangan Arsip Pengeluaran berdasarkan Bon Permintaan Pengecekan harga dari jumlah bahan baku yang diperlukan Pembuatan Purchasing Order dan pengiriman ke supplier Pemberian Persetujuan Purchasing Order Purchasing Order Arsip Arsip Selesai Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan arus dari proses : Menunjukkan arus dari proses lisan Sumber: Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5. Usulan Prosedur Pemesanan

6 5-6. Pada saat Operator gudang menerima surat order pembuatan produk, maka dilakukan pengecekan terhadap persediaan yang terdapat di gudang. Apabila masih tersedia maka tidak dilakukan pembelian. Dalam hal ini, pengecekan difokuskan pada saldo akhir mencapai titik saldo minimum stock. Dimana dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini : Tabel 5.3 Contoh Penggunaan Buku Pencatatan BUKU PENCATATAN BAHAN BAKU No Nama Item : Nylon 30 Mono Supplier : SALDO AWAL KELUAR MASUK Tanggal CODE SALDO AKHIR Qty BOX Qty BOX Qty BOX Qty BOX SALDO MINIMUM KET Sumber : Hasil Pengolahan Data, 005. Bila ternyata menunjukkan saldo minimum, maka Bagian gudang akan membuat surat kekurangan bahan baku yang dikirimkan ke bagian pembelian untuk meminta pembelian sesuai dengan item dan jumlah yang dibutuhkan. 3. Berdasarkan kekurangan tersebut, bagian pembelian kemudian melakukan pengecekan harga ke supplier. Setelah mendapat persetujuan dari direktur sesuai dengan kebutuhan item dan harganya. Barulah bagian pembelian membuat surat Purchasing Order (PO) sebanyak rangkap. 4. PO tersebut selanjutnya dikirimkan melalui mesin fax ke supplier sebagai komfirmasi pembelian. Sedangkan PO tersebut di arsipkan oleh bagian pembelian Barang yang dipesan baru akan diterima sekitar minggu kemudian Usulan Prosedur Penerimaan Prosedur Penerimaan Usulan bagian ini tidak terlalu banyak. Hanya dengan menambahkan proses pengarsipan surat jalan dari supplier oleh bagian gudang. Usulan Prosedur Penerimaan menjadi sebagai berikut :

7 5-7 Supplier Mulai Gudang Bagian Pembelian Pembuatan dari Supplier 3 dari Supplier 3 Pengkonfirma sian dgn bagian pembelian Pemeriksaan catatan pembelian Penerimaan dan Pemeriksaan jumlah bahan baku dan penandatanganan Supplier Pengiriman jalan supplier ke bagian pembelian Ya Purchasing Order Persetujuan? Tidak Pengkonfir masian dengan Supplier dari Supplier dari Supplier 3 dari Supplier Arsip Pencatatan stock bahan baku Arsip Buku Stock Arsip Selesai : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan arus dari proses : Menunjukkan arus dari proses lisan Sumber : Hasil rancangan penulis, 005 Gambar 5. Usulan Prosedur Penerimaan : Menunjukkan arus dari proses timbal balik

8 5-8. Bahan baku dari supplier tiba dilokasi pabrik. Pihak perusahaan akan mendapat dari Supplier.. Kemudian operator gudang akan melaporkan secara lisan ke bagian pembelian untuk mengkonfirmasi antara surat jalan dari supplier dengan pembelian yang sudah dilakukan. 3. Bagian pembelian akan memeriksa catatan pembelian yang dilakukan. Apabila sesuai dengan laporan dari gudang baku maka bagian pembelian menyetujuinya. Jika tidak sesuai, maka bagian pembelian akan mengkonfirmasi ulang dengan pihak supplier. 4. Setelah mendapat persetujuan maka bahan- tersebut akan dimasukkan ke gudang dan surat jalan supplier di tandatangani oleh petugas gudang. Petugas gudang akan memeriksa apakah barang yang dimasukkan sesuai dengan nama item dan kuantitas yang tercantum di dalam surat jalan tersebut. 5. Setelah itu, bagian gudang akan membuat pencatatan ke Buku Pencatatan dan mengarsipkan jalan dari Supplier juga Usulan Prosedur Pengeluaran Perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengubah isi dari Bon Permintaan, dimana dilakukan penambahan satu kolom sebagai tempat pengecekan urutan permintaan. Adapun Prosedur Pengeluaran Usulan yang dibuat menjadi sebagai berikut:. Dari bagian produksi mengirimkan Bon Permintaan Bahan baku, kemudian dari petugas gudang akan mengecek apakah permintaan yang diminta dapat dipenuhi atau tidak, bila tidak dapat terpenuhi maka yang diserahkan adalah seadanya bahan baku di gudang. Selain itu, tindakan lain adalah menunggu bahan baku tersebut dikirimkan dari supplier.

9 5-9 Bagian Produksi Gudang Bagian Pembelian Mulai Order Pembuatan Bon Permintaan Bon Permintaan Bon Permintaan Pemeriksaan persediaan Ya Tidak Cukup? Pemeriksaan urutan permintaan, Pemberian bahan baku dan Penandatangan Bon Permintaan Laporan kekurangan Bon Permintaan Bon Permintaan Arsip Pencatatan Stock bahan baku Buku Stock Arsip Selesai Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan arus dari proses Sumber : Hasil rancangan Penulis Gambar 5.3 Usulan Prosedur Pengeluaran : Menunjukkan pengambilan keputusan

10 5-0. Apabila dapat dipenuhi, maka yang diminta diberikan sesuai dengan nama item dan kuantitas yang tercantum dalam Bon Permintaan tersebut dan kepala gudang harus memperhatikan urutan permintaan. Apabila itu adalah permintaan pertama, maka jumlah bahan yang diserahkan adalah sebesar jumlah yang diminta dikurangi dengan sisa yang ada di lantai produksi. 3. Setelah itu dikeluarkan, maka petugas gudang bahan baku tersebut membuat catatan pengeluaran pada buku stock yang ada. Selain itu petugas gudang juga mengarsipkan Bon Permintaan Bahan baku yang diterima dari bagian produksi untuk melakukan crosscheck terhadap surat order yang diterima Usulan Prosedur Penggunaan Perbaikan yang dilakukan pada prosedur ini adalah dengan membuat Laporan Produksi Per order, serta pada kepala produksi nya ditambahkan tugas yakni melakukan pencatatan terhadap buku laporan peredaran dan buku pencatatan Pengiriman Barang Jadi. Prosedur Penggunaan Usulan ini dapat dilihat pada gambar 5.4 sebagai berikut :

11 5- Bagian Marketing Bagian Produksi Bagian Gudang barang jadi Bagian Gudang Mulai Pembuatan Order 4 Order Order 3 Order Order Order Pembuatan Bon Permintaan Bahan Baku Bon Permintaan Bon Permintaan Pengecekan Mesin Operasi Pengeluaran Bahan baku Produksi Tidak Quality Control Setuju? Ya Proses Penghampaan udara Pengepakan dan pembuatan Bon Penyerahan Barang Jadi. dan pengiriman Bon Penyerahan Barang Jadu Bon Penyerahan Barang Jadi Pencatatan Peredaran bahan baku dan Pengiriman Barang jadi Menerima barang jadi Buku Peredaran Buku Pengiriman Barang jadi Pengecekan status order Tidak Selesai? Ya Penghitungan Waste dan Scrap Pembuatan laporan produksi Laporan Produksi Laporan Produksi Arsip Selesai Arsip Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan arus dari proses Sumber: Hasil rancangan Penulis Gambar 5.4 Usulan Prosedur Penggunaan : Menunjukkan proses dengan mesin

12 5-. order yang diterima dari bagian Marketing diolah oleh bagian produksi, untuk mengetahui jumlah yang harus diambil ditambahkan dengan cadangan untuk mengantisipasi adanya kerusakan.. Setelah mengetahui jumlah yang harus diambil, maka kepala bagian produksi membuat Bon Permintaan (BPBB). Dalam mengisi BPBB ini, kepala produksi harus melihat jadwal untuk tiap ordernya pada buku pencatatan pengiriman barang jadi, untuk mengetahui order mana yang harus diselesaikan. Sedangkan untuk permintaan nya, kepala produksi harus memperhatikan apakah itu merupakan pengambilan pertama untuk order(customer) dari surat order tersebut, karena dalam pengisiannya perlu dicantumkan permintaan keberapa. 3. Sesudah bagian gudang mendapat BPBB, maka bagian gudang akan mengeluarkan sesuai dengan permintaan. 4. Tugas operator berikutnya adalah memeriksa mesin-mesin yang akan digunakan. Untuk kegiatan ini dilakukan oleh operator maintenance dimana tugasnya setiap hari adalah secara rutin mengecek setiap mesinnya setiap hari apakah mesin-mesin tersebut siap beroperasi, dan bila terjadi kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu. Setelah segala sesuatunya beres maka produksi baru dijalankan. 5. Selama produksi berjalan, terus dilakukan pengawasan terhadap proses produksi, biasanya tidak terlalu banyak yang rusak. Setelah sekitar 70 % dari jumlah spindel yang digulung telah selesai, maka mesin dimatikan, kemudian coness-coness hasil gulungan dimasukan ke dalam kotak yang ada disamping mesin, sedangkan sisa cones yang belum selesai akan dilanjutkan pada proses berikutnya.

13 Kemudian operator Quality control akan melakukan pemeriksaan terhadap cones-cones hasil produksi. Bila operator QC menyatakan bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diinginkan maka cones-cones itu di masukan ke dalam keranjang-keranjang yang selanjutnya dimasukan ke dalam mesin vakum. Untuk selanjutnya dilakukan proses pemvakuman. Setelah itu dilakukan pengepakan oleh operator packing. Dimana cones-cones benang jadi itu dimasukan ke dalam kotak dan dilakukan pengepakan. Kemudian diberi label sesuai dengan berat dari gulungan benang yang dihasilkan tiap kotaknya. 7. Selanjutnya operator bagian packing akan membuat Bon Penyerahan Barang Jadi (BPBJ) atas hasil pengepakan. Dimana surat tersebut diserahkan ke bagian gudang barang jadi bersamaan dengan dikirimkannya barang jadi. 8. Dalam hal ini, kepala produksi juga menerima laporan dari hasil pengepakan berdasarkan BPBJ. Kepala produksi tersebut harus mengisi hasil tersebut ke dalam buku pencatatan pengiriman barang dan buku peredaran. 9. Berdasarkan data di buku pengiriman barang jadi, maka kepala produksi harus memeriksa apakah order yang dibuat sudah tercapai produksinya. 0. Apabila pengiriman barang itu merupakan pengiriman terakhir atau order tersebut telah selesai dikerjakan. Maka kepala produksi harus membuat surat laporan produksi yang ditujukan ke bagian gudang, serta satunya sebagai arsip. Untuk memberitahukan bahwa order tersebut telah selesai.

14 Usulan Prosedur Penerimaaan Barang Jadi Pada bagian ini, penulis tidak melakukan perubahan terhadap prosedur yang berjalan dalam perusahaan. Menurut penulis prosedur yang dijalankan sudah cukup baik. Adapun Prosedur Penerimaan Barang Jadi Usulan adalah sebagai berikut : Bagian Produksi Bagian Gudang barang jadi Mulai Pembuatan Bon Penyerahan Barang Jadi Bon Penyerahan Barang Jadi Bon Penyerahan Barang Jadi Penerimaan barang jadi dan Penandatanganan Bon Penyerahan Barang Jadi Bon Penyerahan Barang Jadi Bon Penyerahan Barang Jadi Arsip Pencatatan buku stock Arsip Buku Stock Barang Jadi Selesai Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan arus dari proses Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.5 Usulan Prosedur Penerimaan Barang Jadi

15 5-5. Pada saat operator pengepakan menyerahkan hasil produksi pada setiap harinya, maka diserahkan juga Bon Penyerahan Barang Jadi (BPBJ). Yang berisi nama item dan kuantitas yang diserahkan.. Bagian Gudang barang jadi menerima dan menghitung barang jadi yang diterima dengan mencocokkan dengan BPBJ. Setelah itu petugas Gudang barang jadi membuat pencatatan di buku stock dan mengarsipkan BPBJ Usulan Prosedur Pengeluaran Barang jadi Pada bagian ini, penulis tidak melakukan perubahan terhadap prosedur yang berjalan dalam perusahaan. Menurut penulis prosedur yang dijalankan sudah cukup baik.adapun Prosedur Pengeluaran Barang Jadi Usulan adalah sebagai berikut :. Dari bagian marketing melakukan pengecekan ke persediaan barang jadi.. Kemudian petugas gudang barang jadi memberitahukan status barang jadi yang tersedia di gudang barang jadi. 3. Setelah itu, bagian marketing membuat Perintah Pengiriman Barang yang ditujukan ke bagian gudang barang jadi. 4. Petugas gudang barang jadi membuat surat jalan sesuai dengan keterangan yang diterima dari Perintah Mengeluarkan Barang Jadi tersebut. 5. jalan ini dibuat rangkap 4 yang dikirimkan ke pelanggan bersamaan dengan barang jadi untuk ditanda tangani oleh pelanggan. Pembagian surat jalan ini adalah rangkap diserahkan kepada pelanggan, rangkap untuk bagian adminstrasi piutang dan rangkap untuk bagian marketing, yang dilakukan oleh Bagian gudang barang jadi. 6. Setelah itu petugas gudang barang jadi akan melakukan pencatatan barang jadi yang dikeluarkan dari gudang pada buku stock barang jadi.

16 5-6 Bagian Marketing Gudang barang jadi Bagian Administrasi Piutang Pelanggan Mulai Pengecekan terhadap status barang jadi Pemberitahuan Status Barang Jadi Pembuatan Perintah Mengeluarkan Barang Buku Stock Barang Jadi Perintah Perintah Mengeluarkan Barang Mengeluarkan Barang Arsip Pengambilan barang di Gudang Pembuatan Pengiriman barang jadi Penandatanganan Arsip 3 Pencatatan buku stok 3 4 Buku Stock Barang Jadi Arsip Selesai : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.6 : Menunjukkan arus dari proses : Menunjukkan arus dari proses lisan : Menunjukkan arus dari proses timbal balik

17 5-7 Usulan Prosedur Pengeluaran barang jadi Usulan Prosedur Pengawasan Persedian Berdasarkan data yang ada, terlihat bahwa tidak ada pengawasan secara teritegrasi pada setiap bagian yang terlibat dalam proses penggunaan persediaan baik maupun barang jadi. Oleh sebab itu Penulis mengusulkan sebuah prosedur tambahan dalam Sistem Informasi Persediaan Perusahaan. Fungsi dari prosedur ini adalah memudahkan bagian direksi untuk memantau secara terintegrasi penggunaan persediaan pada bagian gudang, bagian produksi, dan gudang barang jadi. Langkah-langkah dari prosedur ini digambarkan pada gambar 5.7 sebagai berikut : Bagian Marketing Gudang Bagian Produksi Gudang barang jadi Direksi Mulai Pembuatan Laporan Order Pembuatan Laporan Bulanan Pembuatan Laporan Bulanan Pembuatan Laporan Bulanan Pengumpul an data dari tiap bagian Laporan Order Laporan Bulanan Laporan Bulanan Laporan Bulanan Laporan Laporan Bulanan Bulanan Laporan Laporan Bulanan Order Pengawasan Persediaan Ya Sesuai? Pemberian laporan pertanggung jawaban Pemberian laporan pertanggung jawaban Arsip Tidak Permintaan laporan pertanggung jawaban Selesai : Menunjukkan pekerjaan manual : Menunjukkan dokumen : Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan arus dari proses : Menunjukkan arus dari proses lisan : Menunjukkan arus dari proses timbal balik Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005

18 5-8 Gambar 5.7 Usulan Prosedur Pengawasan Persediaan. Bagian Direksi Meminta laporan bulanan dari tiap bagian.. Bagian Direksi melakukan pengawasan berdasarkan data-data tersebut. Data dari tiap bagian tersebut dianalisis untuk pengawasan penerimaan, pembelian, dan pengeluaran yang dibandingkan dengan produk akhir yang dihasilkan, maupun waste dan srap yang timbul. 3. Apabila timbul ketidakcocokkan pengeluaran dan pemasukkan bahan baku terhadap produk akhir dan waste & scrap yang ada, maka direksi meminta pertanggungjawaban ke masing-masing bagian. Gambar 5.8 Merupakan gambaran dari keseluruhan usulan prosedur-prosedur yang teradapat dalam Sistem Informasi Persediaan yang diusulkan oleh penulis.

19 5-9

20 Usulan Diagram Aliran Data pada Sistem Informasi Persediaan Tahapan penggambaran DAD usulan adalah sebagai berikut : Usulan Context Diagram (Top Level) Sistem informasi Persediaan Context Diagram menggambarkan hubungan dari output/input antara sistem dengan dunia luar (kesatuan luar). Dimana pada Context diagram usulan ini terdapat penambahan dua buah input baru, yaitu Laporan Produksi dan Kekurangan. Dan terdapat pemisahan antara bagian marketing dan Pembelian. a Bag. Marketing d Bag. Produksi Order g Bag. Pembelian Purchasing order dari Perusahaan Order, Laporan Order Bon Permintaan & Laporan Produksi, Laporan Bulanan e Supplier dari Supplier dari Supplier Bon Permintaan & Laporan Produksi 0 Sistem Informasi Persediaan i Kekurangan, Laporan Bulanan dari Perusahaan Laporan Bulanan, Laporan Order Direksi b Bag.Gudang Bahan baku Bon Penyerahan Barang Jadi (BPBJ), Perintah mengeluarkan barang., Laporan Bulanan dari Perusahaan f Langganan c Bag. Gudang barang jadi h Administrasi Piutang Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.9 Usulan Context Diagram pada Sistem Informasi Persediaan

21 Usulan Bagan Berjenjang pada Sistem informasi Persediaan Bagan Berjenjang ini menunjukkan dari posisi tiap proses dalam tiap level nya pada Diagram Aliran Data. Bagan berjenjang ini dapat dilihat pada gambar Usulan DAD Level 0 (Overview Diagram ) Sistem Informasi Persediaan DAD level 0 merupakan gambaran dari proses yang terjadi pada Sistem Informasi Persediaan yang merupakan perincian dari Context diagram diatas. DAD level 0 ini dapat dilihat pada gambar 5.

22 5-

23 5-3

24 5-4 g Bagian Pembelian e Supplier Kekurangan Purchasing Order jalan dari suplier jalan dari suplier Pemesanan Penerimaan Bahan baku Pengecekan kecukupan F Kekurangan Buku Stock bahan baku a Bag. Marketing Order Order 3 Pengeluaran Bon Permintaan Order Bon Permintaan & Laporan Produksi b Bag.Gudang Bahan baku d Bag. Produksi Bon Permintaan dan Laporan Produksi Bon Penyerahan Barang Jadi (BPBJ) 4 Penggunaan 5 Penerimaan Barang jadi Bon Penyerahan Barang Jadi (BPBJ) c Bag. Gudang barang jadi Perintah Mengeluarkan Barang Perintah Mengeluarkan Barang 6 Pengeluaran Barang jadi h Bagian Administrasi Piutang f Langganan Laporan Order Laporan Bulanan 7 Pengawasan Persediaan Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Laporan Bulanan Laporan Bulanan Gambar 5. Usulan DAD Level 0 Sistem Informasi Persediaan

25 Usulan DAD Level Pada Setiap proses pada DAD Level 0 DAD level merupakan gambaran dari proses yang terjadi pada DAD Level 0 secara lebih terinci lagi Usulan DAD Level untuk proses Pemesanan D8 Buku Pencatatan No, Nama item, Saldo awal,masukan,keluaran, saldo akhir dan Saldo Minimumu.. Pemeriksaan jumlah stock Order a Bag. Marketing Saldo minimum stock.3 Pembuatan Kekurangan Kekurangan g Kekurangan Bag. Pembelian.5 Pembuatan Purchasing Order.4 Pengecekan harga pada Supplier.6 Pengarsipan Purchasing Order e Supplier Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5. Usulan DAD level proses Pemesanan Usulan DAD Level untuk proses Penerimaan Bahan Baku e Supplier jalan dari suplier. Pengkonfirma sian jalan dari supplier a Bag. Marketing/ Pembelian Mengkonfrim asimelalui telepon. Pencocokkan dengan data pembelian.3 Pemasukan. jalan dari suplier.4 Pencatatan statusbahan baku.5 D8 Pengiriman surat jalan dari supplier Nama item, Quantity, Box Buku Stock bahan baku.6 Pengarsipan dari Supplier Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.3

26 5-6 Usulan DAD level proses Penerimaan Usulan DAD Level untuk proses 3 Pengeluaran Bahan Baku a d Bag. Marketing Bag. Produksi Bon Permintaan Order 3. Pemeriksaan status bahan baku D8 Buku Stock bahan baku 3. Pemeriksaan Urutan Permintaan Nama item, Quantity, Box 3.4 Pencatatan ke buku stock 3.3 Pengeluaran Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.4 Usulan DAD level proses 3 Pengeluaran d Usulan DAD Level untuk proses 4 Penggunaan bahan baku Bag. Produksi 4. Pengambilan Bon Permintaan Buku Pencatatan Peredaran D0 Nama item, Quantity, box, tgl 4. Produksi 4.3 Pencatatan peredaran Buku Pencatatan Pengiriman D Barang Jadi Tgl, Customer, Nama barang,,jumlah (Kg) 4.4 Pencatatan pengiriman barang jadi b Bag.Gudang Laporan Produksi 4.6 Pembuat Laporan Produksi per selesai order 4.5 Pemeriksaan Status Order Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.5

27 5-7 Usulan DAD level proses 4 Penggunaan Usulan DAD Level untuk proses 5 Penerimaan Barang Jadi D d Bag. Produksi Bon Penyerahan Barang Jadi (BPBJ) Tgl, Customer, Namabarang,, Jumlah (Kg) Buku Pencatatan Pengiriman Barang Jadi 5. Penerimaan barang jadi D9 5. Pencatatan Status barang jadi Nama barang, Lot, Jumlah (Kg,Cones,Box) Buku Pencatatan Barang Jadi 5.3 Pengarsipan BPBJ Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.6 Usulan DAD level proses 5 Penerimaan Barang Jadi Usulan DAD Level untuk proses 6 Pengeluaran Barang Jadi a Bag. Marketing/ Pembelian g Bagian Administrasi Piutang 6. Pengkonfirmasian barang jadi dan Pembuatan perintah Mengeluarkan barang Pengecekan statusbarang jadi Pembuatan Jalan Pengiriman barang jadi Pengiriman Order Pengarsipan Jalan D9 Namabarang, Saldo akhir (Box,Quantity) Buku stock barang jadi Namabarang,, Saldo akhir (Box,Quantity) f Langganan 6.5 Pencatatan status barang jadi Nama barang, Saldo akhir (Box,Quantity) D9 Buku stock barang jadi Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.7 Usulan DAD level proses 6 Pengeluaran Barang Jadi

28 Usulan DAD Level untuk proses 7 Pengawasan Persediaan c Bag. Gudang barang jadi a Bag. Marketing Laporan Order Laporan Bulanan d Bag. Produksi Pengumpulan data bulanan Penghitungan kesesuaian Permintaan Pertanggungja waban Laporan Bulanan Laporan Bulanan b Bag.Gudang Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005 Gambar 5.8 Usulan DAD level proses 7 Pengawasan Persediaan 5.4. Usulan Dokumen Dokumen yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :. Laporan Produksi Bentuk dari laporan produksi ini dilampirkan pada bagian lampiran. Berikut ini merupakan kamus data dari surat laporan produksi. Kegunaan dari perancangan surat laporan produksi ini adalah : - Untuk mengendalikan status di lantai produksi. - Untuk mengetahui besar waste dan scrap yang terjadi. - Untuk memberikan keterangan mengenai selesainya setiap order. Sehingga yang diambil jelas penggunaannya. - Dapat mengendalikan pengaturan jadwal produksi tiap ordernya.

29 5-9 Tabel 5.4 Laporan Produksi Sumber Kepala bagian produksi Informasi Nama dan jumlah barang jadi serta sisa di lantai produksi Rangkap rangkap Distribusi Gudang dan kepala produksi Setiap kali barang jadi selesai untuk tiap order dan Frekuensi dikirimkan ke gudang bahan jadi. Dan sebagai arsip. Data Kode, No.order, Tanggal, No.urut, nama item, barang jadi, Item nama, waste dan scrap, awal, akhir. Bentuk Formulir Jenis Input Lampiran L3- Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005. Bon Permintaan Rancangan permintaan merupakan perbaikan dari Bon Permintaan yang sudah ada. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambahkan kolom nama customer dan Permintaan ke-. Kegunaan dari Bon Permintaan usulan ini adalah : - Dapat memberikan informasi mengenai status kegunaan yang diambil untuk customer yang mana. Sehingga bagian gudang dapat melakukan crosscheck terhadap bagian produksi. - Bila itu adalah pengambilan pertama, maka jumlah yang diserahkan merupakan pengurangan dari status yang ada di lantai produksi. Dimana status yang ada dilantai produksi merupakan sisa dari produksi sebelumnya. Adapun spesifikasi data dari Bon Permintaan adalah sebagai berikut :

30 5-30 Tabel 5.5 Bon Permintaan Sumber Kepala Produksi Informasi Perkiraan jumlah barang dan jenis barang yang diperlukan untuk produksi Rangkap 3 rangkap Distribusi Kepala shift, Gudang, Kepala produksi Frekuensi Setiap kali barang habis Data No, tanggal, Nama Customer,nama barang, Item kode,permintaan ke-, jumlah Qty dan box yang diminta, jumlah Qty dan box yang diserahkan, keterangan Bentuk Formulir Jenis Input Lampiran L3- Sumber : Hasil rancangan Penulis, Kekurangan Bentuk dari Kekurangan ini dilampirkan pada bagian lampiran. Kegunaan dari Kekurangan adalah sebagai bukti tertulis dari bagian gudang yang menunjukkan adanya permintaan pemesanan. Berikut ini merupakan spesifikasi data dari Kekurangan. Tabel 5.6 Kekurangan Sumber Kepala Gudang Informasi Perkiraan jumlah dan nama item yang memerlukan pemesanan kembali. Rangkap rangkap Distribusi Gudang, Bagian Frekuensi Setiap kali mencapai titik minimum stok Data No, tanggal,nama, Quantity yang dibutuhkan Item keterangan Bentuk Formulir Jenis Input Lampiran L3-3

31 Laporan Order Bentuk dari Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran. Kegunaan dari Laporan Order adalah sebagai data untuk melihat order yang diterima dalam satu bulan yang nantinya sebagai pembanding dengan produksi yang dilakukan. Tabel 5.7 Laporan Order Sumber Bagian Marketing Informasi Data mengenai Order-order yang masuk dalam satu bulan Rangkap rangkap Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data Item No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity. Bentuk Formulir Jenis Output Lampiran L Laporan Bulanan dari Gudang Bentuk dari Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran. Kegunaan dari Laporan Bulanan adalah sebagai data pengeluaran bahan baku di gudang untuk setiap order yang dilakukan dalam satu bulan. Data ini untuk melihat kesesuaian penggunaan dengan barang jadi yang dihasilkan.

32 5-3 Tabel 5.8 Laporan Bulanan Sumber Bagian Gudang Informasi Data mengenai yang dikeluarkan untuk setiap order dalam satu bulan Rangkap rangkap Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data Item No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity. Bentuk Formulir Jenis Output Lampiran L Laporan Bulanan dari Bagian Produksi Bentuk dari Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran. Kegunaan dari Laporan Bulanan adalah sebagai data penggunaan bahan baku di lantai produksi untuk setiap order yang dilakukan dalam satu bulan dan data waste dan scrap yang terjadi untuk setiap ordernya. Data ini untuk melihat kesesuaian penggunaan dengan barang jadi yang dihasilkan. Tabel 5.9 Laporan Bulanan Sumber Bagian Produksi Informasi Data mengenai yang digunakan, waste dan scrap untuk setiap order dalam satu bulan Rangkap rangkap Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity, Item waste and scrap Bentuk Formulir Jenis Output Lampiran L3-6

33 Laporan Bulanan dari Gudang Barang Jadi Bentuk dari Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran. Kegunaan dari Laporan Bulanan adalah sebagai data penerimaan barang jadi di Gudang barang jadi untuk setiap order yang dilakukan dalam satu bulan. Data ini untuk melihat kesesuaian penggunaan dengan barang jadi yang dihasilkan. Tabel 5.0 Laporan Bulanan Sumber Bagian Gudang barang jadi Informasi Data mengenai barang jadi yang diterima untuk setiap order dalam satu bulan Rangkap rangkap Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data Item No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity Bentuk Formulir Jenis Output Lampiran L Usulan Buku Pencatatan Setelah menganalisis kenyataan yang sedang ada, penulis mengusulkan agar dilakukan perbaikan format pencatatan. Dimana bentuk output dari buku pencatatan dari tiap bagiannya akan dilampirkan di bagian lampiran. Adapun buku pencatatan usulan yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :. Buku Pencatatan Usulan Ini merupakan pengganti buku pencatatan yang ada di gudang. Dimana kelebihan dari sistem pencatatan ini adalah : - Memudahkan pengecekan status. - Adanya indicator saat dimana harus dilakukan pemesanan kembali.

34 5-34. Buku Pencatatan Peredaran Dalam ini, penulis mengusulkan suatu format untuk kepala produksi sebagai salah satu alat untuk mencatat peredaran dilantai produksi. Kegunaan dari pencatatan ini adalah : - Membantu kepala produksi dalam menyusun jadwal penyelesaian tiap order dan customernya. - Memudahkan pengawasan status yang ada dilantai produksi. 3. Buku Pencatatan Pengiriman barang jadi. Penulis juga mengusulkan suatu format untuk kepala produksi sebagai salah satu alat untuk mencatat hasil pengiriman barang jadi di lantai produksi pada setiap hari. Kegunaan dari pencatatan ini adalah : - Membantu kepala produksi dalam mengatur penjadwalan produksi. - Membantu kepala produksi dalam mengawasi seberapa jauh penyelesaian tiap order dan status dari barang jadi yang sudah dibuat. 4. Buku Pencatatan Barang Jadi Kegunaan dari pencatatan ini adalah : - Memudahkan pengecekan status barang jadi. - Mempercepat proses pencatatan dan keakuratan perhitungan Perbandingan Sistem Saat ini dan Usulan Sistem Informasi Persediaan Berdasarkan hasil analisis dan Usulan Perbaikan yang diberikan, maka dihasilkan sebuah Sistem Informasi Persediaan yang baru. Tabel perbandingan antara sistem lama dengan sistem baru yang diusulkan dapat di lihat pada tabel 5.6, sebagai berikut :

35 5-35 Tabel 5. Perbandingan Sistem yang dijalankan sekarang dan Usulan Sistem Informasi Persediaan Sistem Informasi Kebutuhan Informasi Sistem yang dijalankan Usulan Sistem Persediaan sekarang Informasi Persediaan Prosedur Pemesanan Stock Perkiraan Kepala gudang Perhitungan berdasarkan minimum stock Laporan kekurangan bahan Secara lisan Secara tertulis, yakni baku Laporan kekurangan Prosedur Penerimaan Kebenaran isi surat jalan Hanya dilakukan bagian Dilakukan oleh bagian dan fisik pembelian gudang dan bagian pembelian Prosedur Pengeluaran Laporan sisa di Tidak ada Laporan Produksi lantai produksi Prosedur Penggunaan Data Status waste dan Tidak dilakukan Laporan Produksi scrap Data di lantai Tidak dilakukan Buku Pencatatan produksi Peredaran dan Buku pencatatan Pengiriman barang jadi Prosedur Penerimaan Data Stock barang jadi Manual Perbaikan format barang jadi Prosedur Pengeluaran Data barang jadi yang Manual Perbaikan format Barang Jadi diterima, tersedia dan dikirimkan Prosedur Pengawasan Data kesesuaian bahan Tidak dilakukan Usulan Prosedur Persediaan baku dan barang jadi dalam satu bulan Sumber : Hasil rancangan Penulis, 005

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1. Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber 4.1.1 Prosedur Pemesanan Fiber 1. Bagian PPIC menerima Laporan Stock Fiber (LSF) dari Bag. Inventory (Bag.

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2. Gambaran Umum UD. PRIBUMI UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan beras

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan badan usaha, perusahaan dan organisasi mengalami kemajuan yang pesat, sehingga persaingan antar perusahaan semakin meningkat pula.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 23 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Catur Griya Naradipa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang yaitu furniture. Perusahaan ini berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum UD. ROHMAT JAYA UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan krupuk.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Mandiri Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor (bahan konstruksi, mekanikal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan pengolahan data transaksi dapat dilakukan dengan cepat

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN Lampiran 1. Persediaan Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN 1. TUJUAN Standard Operating Procedure sistem

Lebih terperinci

Persediaan penyelamat (Safety Stock/ Buffer Stock) Tujuan Pengendalian Produksi dan Inventori Hubungan antara Sistem

Persediaan penyelamat (Safety Stock/ Buffer Stock) Tujuan Pengendalian Produksi dan Inventori Hubungan antara Sistem ABSTRAK Dewasa ini perkembangan badan usaha, perusahaan dan organisasi mengalami kemajuan yang pesat, sehingga persaingan antar perusahaan semakin meningkat pula. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem informasi yang dibahas ditekankan pada pengorganisasian informasi antar bagian-bagian yang terlibat dalam pengendalian persediaan di gudang perkantoran kantor.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, Lamongan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan 78 3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 3.2.4.1 DFD Level 1 Penjualan Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan 79 3.2.4.2 DFD Level 1 Pembelian Gambar 3.9 DFD Level 1 Pembelian 80 3.2.4.3 DFD Level 1 Pembayaran Penjualan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 62 BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Usulan a. Prosedur Permintaan Pembelian & Penerimaan Material 1. Dimulai dari Staff Purchasing & Logistik ketika mendapat peringatan dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Sinar Multi Langgeng didirikan pada tanggal 5 Agustus 1994. PT. Sinar Multi Langgeng ini awalnya bernama PD. Langgeng dan setelah berkembang,

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN PERTEMUAN 2 DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN a. Prosedur Order Penjualan Setiap costumer dapat memesan barang datang langsung atau melalui faximile dengan menyertakan dokumen PO yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan sprey ke BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah dari perusahaan. PT. Timur Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier handuk dan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

Lampiran1.Standard Operating Procedure (SOP) Sistem Pengadaan. BEBEK SINJAY MADURA

Lampiran1.Standard Operating Procedure (SOP) Sistem Pengadaan. BEBEK SINJAY MADURA Lampiran1.Standard Operating Procedure (SOP) Sistem Pengadaan. BEBEK SINJAY MADURA Jl. Ketengan No. 45 Burneh, Bangkalan Madura STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PENGADAAN TUJUAN Standard Operating

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK. PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE

Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK. PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK 1. TUJUAN Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

sudah terstruktur adengan baik? 9. Dapatkah saya (peneliti) meminta beberapa dokumen tersebut berserta dokumen terkait lainnya yang berhubungan

sudah terstruktur adengan baik? 9. Dapatkah saya (peneliti) meminta beberapa dokumen tersebut berserta dokumen terkait lainnya yang berhubungan Lampiran 1. Daftar pertanyaan yang diajukan, yaitu: 1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan dan sudah berapa lama perusahaan ini berdiri? Alasannya? 2. Perusahaan ini bergerak dalam bidang apa? (Jasa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil dari proses evaluasi kegiatan pembelian tunai dan persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan persediaan, penggunaan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan dan hambatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Tanggal : 9 Agustus 2014, 17 Agustus 2014, 30 Agustus 2014, 6 Sepetember 2014, 13 September 2014, 20 September 2014, 27 September 2014, 3 Oktober 2014. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. Willindo Sukses Abadi PT. Willindo Sukses Abadi berdiri pada tanggal 31 Juli 2008 dengan akte pendirian nomor 116 dari notaris bernama Ibu Marina Soewana,

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada mulanya PT. Kayu Lapis Indonesia merupakan sebuah perusahaan pembuatan mebel yang didirikan di Solo.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini, selanjutnya Akumulator akan disebut aki.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini, selanjutnya Akumulator akan disebut aki. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Istana Accu merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam bidang jual beli Akumulator. Akumulator adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT MEKARINDO ABADI merupakan perusahaan yang memiliki 3 anak perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berakibat bahwa di suatu perusahaan yang barang penjualannya lengkap maka

BAB I PENDAHULUAN. berakibat bahwa di suatu perusahaan yang barang penjualannya lengkap maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bekembang akan selalu berusaha ke arah penambahan barang, guna melengkapi kebutuhan barang yang muncul tiap tahun. Hal ini akan berakibat bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

Manajer Pembelian Manajer Personalia Manajer Produksi Departemen Service Manajer Akuntansi. Spinning Weaving Engineering

Manajer Pembelian Manajer Personalia Manajer Produksi Departemen Service Manajer Akuntansi. Spinning Weaving Engineering Lampiran 1 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Direktur Internal Auditor Manajer Umum Manajer Pemasaran Manajer Pabrik Kontroler Manajer Keuangan Manajer Pembelian Manajer Personalia Manajer Produksi Departemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang via udara,laut dan darat dan didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang UD Eka adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kebutuhan alas kaki, produk yang dihasilkan antara lain sandal, sol dan sepatu. Perusahaan yang berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM Analisis sistem merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Analisis sistem mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan L1 LAMPIRAN 1. Tabel Wawancara Tabel 3.1 Tabel isi wawancara No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah menurut Bapak proses Tergantung dari banyaknya order perencanaan produksi pada PT. yang masuk serta batas waktu

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian. Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian. Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Pengumpulan Data a. Objek Pengumpulan Data Penulis memilih Perlengkapan Kematian Wijaya Kusuma sebagai objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Barat No 346, Manggarai, Jakarta Selatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Barat No 346, Manggarai, Jakarta Selatan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Adapun gambaran umum dari objek penelitian yang dipilih adalah di UD Aneka Toys atau Toko Aneka Toys yang berada di Jl.Bukit Duri Barat No 346, Manggarai,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Adanya persaingan ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar bertahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik. BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Selera Semesta adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 19 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Dalam menjalankan operasinya perusahaan/badan membutuhkan

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Prosedur yang diusulkan. Prosedur yang diusulkan sebagai berikut :

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Prosedur yang diusulkan. Prosedur yang diusulkan sebagai berikut : 70 BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur yang diusulkan Prosedur yang diusulkan sebagai berikut : 1). Pelanggan memesan barang via telepon / email / fax, lalu Bagian Marketing akan masuk ke

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan pada bengkel Mandiri Motor bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan 48 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Matahari Abadi adalah perusahaan percetakan yang melayani jasa percetakan seperti : brosur, kop surat, amplop,

Lebih terperinci

1 Apakah letak pabrik mudah. dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih. dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu. panas?

1 Apakah letak pabrik mudah. dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih. dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu. panas? No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah letak pabrik mudah dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu panas? 4 Apakah penerangan di dalam pabrik

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek & Lokasi Penelitian Penulis menggunakan Objek penelitian PT. Makmur Grafika yang berlokasi di LIK Bugangan Baru, Jl. Industri VIII B1 B/5-6,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Prosedur merupakan tahapan dan langkah yang dilalui untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Setiap langkah dalam prosedur tersebut harus

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI PT DIMARCO MITRA UTAMA CABANG BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI PT DIMARCO MITRA UTAMA CABANG BANDUNG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI PT DIMARCO MITRA UTAMA CABANG BANDUNG 1 Tri Ramdhany, 2 Deni Kurnia 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Bandung 1 tri@lpkia.ac.id, 2

Lebih terperinci

SIKLUS PENJUALAN PT RHD. Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan Sumber: Dokumen Internal Perusahaan

SIKLUS PENJUALAN PT RHD. Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan Sumber: Dokumen Internal Perusahaan 53 SIKLUS PENJUALAN PT RHD Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan 42 4.2.3. Dokumen-dokumen yang Terkait Berikut ini adalah dokumen-dokumen terkait dengan sampel Test of Control penjualan dan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci