BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A
|
|
- Sonny Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A 3.1 Deskripsi Molding Injection Mold (cetakan) terdiri dari dua bagian pelat bergerak (core plate) dan pelat diam (cavity plate). Pemasangan mold pada mesin injection, mold bagian core plate dipasang pada pelat bergerak mesin injection (moveable platen) dan bagian cavity plate dipasang pada pelat diam (stationery plate) mesin injection. Mold adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) dan proses pencetakan material yang meleleh karena pemanasan (termoplastik) diinjeksikan oleh nozle melalui sprubush kedalam cetakan yang didinginkan dengan pendingin (cooling)sehingga material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan dinama molding. Bahan mold sebagian besar dibuat dari baja dan sebagian kecil terbuat dari alumunium atau bahan paduan tenbaga-berilium untuk mold yang membutuhkan transper panas yang tinggi. Terdapat beberapa unsur pada saat pencetakan produk plastik yang perlu diperhatikan yaitu unsur perpindahan panas, mekanisme, unsur pembebanan. Maka dalam pembuatan mold diperlukan perencanaan dan design yang seksama sehingga dihasilkan mold dapat beroperasi dengan baik. Adabeberapa aspek yang perlu diperhatikan pada pembuatan mold antara lain : Material Saluran pendingin (Cooling system) 19
2 Sistem pengeluaran produk Sistem gate Faktor penyusutan produk (shrinkage) Kekuatan bagian-bagian mold Surface finish Saluran udara buang Karakteristik material plastik yang digunakan 3.2 Bagian-bagian mold grab rail k15a dan fungsinya Secara garis besar bagian-bagian mold antara lain : 1. Locating ring Berfungsi sebagai tahanan sprubush agar posisi dari sprubush tersebut tidak berubah/ dengan mesin injection 2. Sprubush/ Hot Runner Berpungsi sebagai tempat masuknya aliran material panas yang disemprotkan oleh nozle dari mesin injection kedalam mold. 3. TOP Clamping Plate Berfungsi bergerak dan berungsi sebagai pengarah pada saat penyatuan(setting) mold untuk mengikat mold pada saat dipasang pada bagian plate tidak bergerak pada mesin injection 4. Cavity Plate Berfungsi sebagai rumah untuk menempatkan bagian insert cavity 5. Insert Cavity Berfungsi membentuk Produk bagian luar 6. Insert Core Berfungsi membentuk Produk bagian dalam 20
3 7. Ejector pin Berfungsi sebagai pendorong untuk mengeluarkan produk 8. Springs Berfungsi untuk mendorong ejektor pin mengembalikan keposisi semula 9. Core Plate Berfungsi sebagai rumah untuk menempatkan bagian insert core dan berfungsi juga sebagai dudukan/tempat mengikat spacer block, ejector & retainer plate, dan battom clamping plate. 10. Spacer Block Berfungsi memberi jarak antara core plate / Support plate untuk membatasi gerakan dari ejector & retainer plate. 11. Ejector Plate Berfungsi untuk menempatkan ejector pin / lifter. 12. Ejector Reatainer Plate Berfungsi sebagai pengikat ejector plate 13. Bottom Clamping Plate Berfungsi untuk mengikat mold pada saat dipasang pada dinding bergerak mesin injection. 14. Guide Bush Berfungsi untuk rumah/ jalur guide pin sifat materalnya lebih keras dari molbase agar bertahan lama karena mengalami gasekan terus menerus. 15. Guide Pin Berfungsi untuk mengarahkan pada saat penyatuan antara cavity plate dan core plate. Sifat matrialnya lebih keras dari molbase 16. Support Pin Berfungsi untuk mengarahkan ejector plate dan retainer ejector plate. 17. Bushing 21
4 Berfungsi untuk mengarahkan pada saat penyatuan antara retainer ejector plate dengan ejector palte. Gambar 3.1Mold Grab Rail K15A Sumber : Dokumen PT. Yasunli Abadi Utama Plastik 22
5 3.3 Bahan Mold Grab Rail K15A Bahan moldbase umumnya menggunakan material S50C, pemilihan bahan bahan perlu menganalisa terlebih dahulu sifat bahan. Sifat-sifat bahan yang umumnya dibutuhkan dalam pembuatan Mold antara lain, Heat conduktive ( Penghantar panas), Ductile (Liat), Corrosion resist(tahan terhadap karat), Mechineability (Dapat dikerjakan dengan proses mesin), Polishable (Dapat dipolish)toughness (Tahan terhadap kelelahan (fatique), retak), Wear resist (Tahan terhadap keausan) dan disesuikan dengan sifat material plastik yang akan digunakan pada waktu produksi. Material plastik yang digunakan untuk produk grab rail K15A ini menggunakan material Nylon / Polymaide (PA6(30%)) dengan penyusutan pembentukan (shrinkage) 0,5% tergolong material yang cukup keras jika dibandingkan dengan material ABS (Acrylonitriel Bbutadiene styrene). Maka dari itu material mold yang digunakan juga haruslah material memiliki kekerasan yang bagus. Material yang digunakan untuk pembuatan mold grab rail K15A bagian insert cavity dan insert core menggunakan material PX4. Setiap bagian mold tidak mesti memiliki sifat-sifat yang disebutkan diatas, cukup dengan beberapa sifat yang disebutkan diatas saja, asalkan sesuai dengan fungsi dan perlakuan yang akan dialami dan kemudahan dalam pengerjaannya. Mengingat akibat yang ditimbulkan maka pemilihan bahan harus dilakukan dengan seksama, adapun maksud dalam pemilihan bahan disini tidak berarti bahan yg mesti dipilih harus dari jenis yang paling mahal atau super, melainkan lebih menekankan pada segi tepat guna, dengan itu perlu pengetahua yang baik mengenai jenis bahan dan sifatnya.tentang perlakuan beban dan kondisi yang akan dialami oleh bagian-bagian mold pada pada waktu pengoperasiannya kemudian mempelajari sifat bahan dari segi mekanical dan physical properties, untuk mendukung beban maupun 23
6 kondisi yang akan dialami selanjutnya, sifat mechineabilitytermasuk kemungkinan treatmen yang diperlukan, guna mencapai performance yang optimal. FLOWCHART PROSES Start Project Data Layout Setuju /tidak Desain Part Qc Machining ASSY Poleshing Qc Produk end 24
7 3.4 Pembuatan Mold Grab Rail K15A Produk Grab Rail K15A Grab rail K15 (behel belakang) pada sepeda motor ini merupakan produk yang dipesan oleh PT. Astra Honda Motor (AHM). Gambar 3.2 Grab Rail K15A Sumber : Dokumen PT. Yasunli Abadi Utama Plastik Flow Proses pembuatan Mold Grab Rail K15A Ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan mold grab rail yaitu : Persiapan Material (Procurement) Penyediaan material sesuai dengan fungsi, ukuran dan sifat dari material plastik yang akan dipakai pada saat proses molding injection. 25
8 Proses pembuatan Design Proses design ini dibagi 2 yaitu : a. Design Produk Gambar sebuah bentuk dari sebuah produk yang akan dibuat proses pembuatan design produk ini melihat segala aspek apa saja yang dibutuhkan dari pada hasil produk tersebut baik yang berhubungan dengan Fungsi product, maupun yang berhubungan dengan proses machining mold tersebut. b. Desing Mold Proses perencanaan secara matang pada tahapan proses design ini, segala mekanisme mold direncanakan dengan matang karena sedikit saja kesalahan pada proses ini akan berdampak fatal, proses selanjutnya, hasil dari proses design ini membuat gambar design assembling mold, gambar detail mold, B.O.M (Bill of Material) Proses Machining Pada tahap proses machining ini melewati beberapa tahapan proses machining sesuai urutan yang telah ditentukan, tahapan machining ini meliputi beberapa proses yaitu : a. Proses Cutting Material dipotong sesuai kebutuhan design, dipotong dengan menggunakan gergaji mesin, sesuai dengan sifat material jika material yang bersifat sangat keras proses pemotongan menggunakan mesin wirecut. Setelah material digergaji tahap selanjutnya proses roughing. b. Proses Roughing Proses pembentuk mantrial yang pada umumnya dibentuk persegi dengan ukuran dimensi yang masih kasar (ukuran dilebihkan) pada proses ini biasanya digunakan mesin milling/ Frais, untuk ukuran material yng relatif kecil untuk 26
9 ukuran dengan kapasitas benda kerja yang lebih besar proses roughing ini biasa menggunakan mesin CNC milling yang kapasitasnya lebih besar. c. Proses Grinding Pada proses ini benda kerja yang telah melewati proses Roughing difinishing yaitu memasukkan ukuran benda kerja sesuai design, dengan menggunakan mesin surface grinder( mesin grinding). d. Proses CNC Milling Proses ini adalah proses dimana material yang telah selesai finishing melalui pengerjaan mesin grinding yang sudah sesuai dengan dimensi design bertujuan memfinish konturkontur benda kerja yang akan diproses dengan otomatis sesuai dari program yang di post ke mesin CNC milling tersebut. Keunggulan mesin CNC milling dibandingkan dengan Milling manual adalah Proses pekerjaan lebih cepat, toleransi ukuran lebih akurat dan dapat bekerja secara otomatis. e. Proses EDM (Elektrical Discharge Machine) Proses EDM merupakan proses finishing dari yang tidak terjangkau atau tidak bisa dilakukan oleh proses mesin CNC milling, biasanya untuk pengerjaan kontur radius (sudut) yang kecil yang sulit dijangkau oleh tool/ cutter mesin CNC milling. Proses EDM ini membutuhkan elektode (tool) yang terbuat dari tembaga yang memiliki kontur sesuai kontur yang diinginkan. f. Proses Wirecut Proses wirecut ini merupakan proses pemotongan bagian dalam material yang tidak bisa dilakukan oleh proses gergaji mesin. Proses pemotongan di mesin wirecut dapat menghasilkan bentuk kontur, sesuai kontur yang diinginkan serta menghasilkan benda kerja yang sesuai dengan design yang lebih akurat. g. Proses Boring 27
10 Proses ini merupakan proses pembuatan Cooling system (saluran pendingin) dengan mata bor sesuai dengan ukurannya proses ini biasa dilakukan setelah pengerjaan proses CNC Milling. h. Proses Dies Spoting Pada Proses ini adalah proses fitting dimana proses ini mencocokkan antara kontur (parting line) cavity insert dengan core insert dengan bantuan tinta atau pewarna untuk mengetahui bagian yang belum saling menyentuh antara parting line cavity dengan core sehingga dapat dilakukan proses pengurangan Kontur secara manual dengan menggunakan alat bantu Rotari. Tujuan dari proses ini agar pada saat proses produksi tidak terjadi kebocoran material plastik/ flash. 28
11 Gambar 3.3Flow proses machining Sumber : Dokumen PT. Yasunli Abadi Utama Plastik Proses Asembling Mold Proses ini merupakan proses penggabungan bagian-bagian mold dimana akan diteruskan ke proses Fitting/ adjusting Proses Poleshing 29
12 Gambar 3.4 proses poleshing Sumber : Dokumen PT. Yasunli Abadi Utama Plastik Proses ini adalah proses finishing yang paling akhir pada proses pembuatan mold dimana proses pleshing ini menggunakan alat bantu berupa batu poles, amplas dan coumpont. Kehalusan permukaan mold disesuaikan dengan kebutuhan mold itu sendiri. Proses poleshing Diperlukan ketelitian pada waktu memoles bagian parting line agar kondisi dari parting line tersebut tetaptajam/berbentuk garis tipis atau tidak membentuk radius, untuk menghindari bocor tipis plash pada produk, setelah permukaan sudah cukup halus mold siap untuk trial. 30
BAB III METODE PERANCANGAN. base gantungan baju multifungsi adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan langkah-langkah yang dijadikan pedoman dalam melakukan perancangan agar memperoleh hasil yang lebih baik dan memperkecil kesalahan kesalahan yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENGERTIAN MOLD Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Identifikasi Produk Hasil identifikasi yang dilakukan pada sample produk dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data produk hardcase Data Produk Hardcase
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN MOLDING DAN PROSES TRIAL NEW MOLD
BAB III RANCANGAN MOLDING DAN PROSES TRIAL NEW MOLD 3.1 Deskripsi Molding Injection Pada proses pencetakan product plastik, dalam hal ini thermoplastic, disamping mesin molding, bahan baku plastic dll,
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin
PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan
Lebih terperinciPROSES MOLDING PEMBUATAN KEYMASCOD SEPEDA MOTOR MAULANA MUNAZAT
PROSES MOLDING PEMBUATAN KEYMASCOD SEPEDA MOTOR MAULANA MUNAZAT 24409654 Latar Belakang Molding adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang
Lebih terperinciBAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK
BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK II.1 Prinsip Dasar Manufaktur Produk Dalam prinsip dasar proses manufaktur suatu produk saya akan mengklasifikasikan untuk manufaktur produk prototype dan manufaktur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Bahan Perancangan Produk yang dirancang adalah preform stick T15 dengan mengambil sampel yang sudah ada. Dimensi dan bentuk berbeda, produk hanya sebagai acuan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah material plastik dengan suhu tinggi dimasukkan kedalam mold, kemudian material
Lebih terperinciBAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN BAGIAN- BAGIAN MOLDING
BAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN BAGIAN- BAGIAN MOLDING 3.1 Flow Chart Proses Design Molding Plastik Untuk mempermudah pembahasan dan urutan dalam menguraikan proses design molding plastik,penulis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Mold Review Mold lama yang digunakan dalam memproduksi Bobbin A K25G adalah jenis injection molding. Mold lama ini menggunakan system hot runner. Mold ini sendiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Bahan Perancangan Bahan perancangan adalah produk glove box dengan mengambil sampel pada produk yang sudah ada, tetapi hanya sebagai acuan tidak menyerupai dimensi dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Injection Molding Injection molding dapat membuat part yang memiliki bentuk yang kompleks dengan permukaan yang cukup baik. Variasi bentuk yang sangat banyak yang dapat
Lebih terperinciMICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK
TUGAS AKHIR LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK AJUN HAKIKI 2105 100 147 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPERANCANGAN INJECTION MOLDING DENGAN SISTEM THREE PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX
PERANCANGAN INJECTION MOLDING DENGAN SISTEM THREE PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX Ali Khaerul Mufid 1,a, Cahyo Budiyantoro, Muhammad Budi Nur Rahman 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Identifikasi Produk Hasil identifikasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini Tabel 4.1. Data produk glove box Data Sampel Produk Glove
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Sebelum melakukan perancangan mould untuk Tutup Botol ini, penulis menetapkan beberapa tahapan kerja sesuai dengan literatur yang ada dan berdasarkan pengalaman para pembuat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembahasan Hasil Identifikasi Produk Syarat dari perancangan mold adalah mengetahui terlebih dahulu data produk yang diperlukan untuk menentukan rancangan cetakan.
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI
35 BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI 3.1 Konstruksi dies drawing dan dies trimming (dua dies dua kali proses) 3.1.1 Dies Drawing Pada proses ini terjadi proses perubahan bentuk dari material lembaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Bahan Perancangan Bahan yang dirancang adalah hardcase handphone dengan mengambil sample pada produk yang sudah ada. Sample produk digunakan sebagai acuan dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
21 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PERAWATAN Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat
Lebih terperinciTEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)
TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi
Lebih terperinciGambar 4.25.Moving Plate. Spacer plate merupakan plate untuk penyangga moving plate, spacer plate ini
Gambar 4.25.Moving Plate - Pembuatan Spacer Plate 1 Spacer plate merupakan plate untuk penyangga moving plate, spacer plate ini digunakan untuk membuat jarak antara moving plate dengan lower plate. Tujuan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Pembuatan Section Planing Section planing adalah proses pembuatan konsep yang akan diterapkan pada suatu part, seperti konsep pemasangan part ke unit mobil, konsep part-part
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri sekarang ini berkembang sangat pesat. Kebutuhan manusia yang semakin banyak dan keinginan manusia untuk selalu praktis menyebabkan persaingan di dunia
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. = 82 mm. = 157,86 mm = 8,6 mm. = 158,5 mm (1 0,004)
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1 1.1. Perhitungan Berat Produk Diketahui : V produk = 14519,56 mm 3 ρ pc =1260 kg/m 3 0.00126 g/mm 3 Ditanya : Massa produk? Jawab : m = V produk ρ pc = 14519,56 mm 3 0.00126 g/mm
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Organisasi PT. Golden Tempo Clock Industry ( Perusahaan ) adalah salah satu perusahaan manufakur berskala kecil menengah yang bergerak
Lebih terperincib. Tipe tiga plat ( three plate single / multi cavity)
b. Tipe tiga plat ( three plate single / multi cavity) Mold tiga plat terdiri dari tiga bagian besar yaitu bagian sisi core, bagian sisi cavity dan bagian runner plate. Runner sudah terpisah dari produknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia robotika yang semakin meningkat, bentuk desain dan fungsi robot pun semakin bervariasi. Pada umumnya komponen rangka dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan bahan dasar produksi. Logam yang dahulu banyak digunakan dalam proses industri kini mulai ditinggalkan.
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES INJEKSI PLASTIK Gambar 4.1 Proses pencetakan pada mesin injeksi 29 Pada Proses Injeksi Plastik (Plastic Injection Molding Process) terdapat 2 bagian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk penyusunan karya ilmiah. Tahapan tersebut diperlukan agar penulisan dapat secara urut, sistematis
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR PENGARUH PENDINGINAN TERHADAP WAKTU DAN SHRINKAGE PADA PEMBUATAN RUBBER ENGINE MOUNTING DENGAN BAHAN CAMPURAN KARET ALAM DAN STYRENE BUTADIENE RUBBER (SBR) Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan proses serta teknik pemotongan logam (metal cutting) terus mendorong industri manufaktur semakin maju. Ini terlihat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara menyuntikkan cairan plastik panas kedalam rongga cetakan. Cetakan tersebut
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Injection Molding Injection molding merupakan proses yang sangat populer dalam pembuatan bendabenda plastik dari jenis thermoplastik Cetakan injeksi digunakan untuk membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri semakin maju sejalan dengan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia industri semakin maju sejalan dengan laju pembangunan di Indonesia. Tetapi apabila dibandingkan dengan perkembangan Negara negara maju,
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :
NAMA PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM : 22410181 JURUSAN : TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGERJAAN,PERAKITAN DAN BIAYA PRODUKSI
BAB IV PROSES PENGERJAAN,PERAKITAN DAN BIAYA PRODUKSI Gambar Kerja dibuat berdasarkan ukuran komponen komponen cetakan plastik dari hasil perhitungan dan pemilihan bahan. Selanjutnya dilakukan prosespemesinan/pengerjaan.
Lebih terperinci11 BAB II LANDASAN TEORI
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Velg Sepeda Motor [9] Velg atau rim adalah lingkaran luar logam yang sudah di desain dengan bentuk sesuai standar (ISO 5751 dan ISO DIS 4249-3), dan sebagai tempat terpasangnya
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN MOULD PLASTIK BOX TEMPAT KERTAS UKURAN FOLIO DENGAN SISTEM INJEKSI BERBAHAN BAKU POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN APLIKASI CAD/CAM
SKRIPSI PERANCANGAN MOULD PLASTIK BOX TEMPAT KERTAS UKURAN FOLIO DENGAN SISTEM INJEKSI BERBAHAN BAKU POLYPROPYLENE MENGGUNAKAN APLIKASI CAD/CAM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar
Lebih terperinciPEPERANCANGAN CETAKAN SAFETY GLASSES FRAME DENGAN MEMODIFIKASI CETAKAN TIDAK TERPAKAI DI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
PEPERANCANGAN CETAKAN SAFETY GLASSES FRAME DENGAN MEMODIFIKASI CETAKAN TIDAK TERPAKAI DI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Eko Ari Wibowo1 1, Agung Kaswadi 2, dan Suroto 3 1.Pembuatan Peralatan dan Perkakas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka Sistem konstruksi slider mold digunakan untuk memproduksi sebuah produk yang memiliki bentuk undercut dan bentuk yang tidak dapat diproduksi dengan hanya menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sumber daya energi sangatlah penting, kelangkaan sumber daya energi dan cadangan sumber daya yang semakin terbatas membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan
Lebih terperinciPROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :
PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR Nama : Achmad Muttaqin NPM : 20410081 Jurusan : Teknik mesin ABTRAKSI Pada umumnya, di PT. Suzuki Indomobil Motor
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pendahuluan Saat ini bahan dasar plastik atau ( Termoplastik ) merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL
32 BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL 4.1. Produk Sand Casting 4.1.1.Deskripsi Produk Produk casting yang diambil sebagai obyek penelitian adalah Flange yoke. Flange yoke merupakan salah satu komponen dari
Lebih terperinciPERANCANGAN PRESS DIES PART C & ROUND REINFORCE DI PT. HYDRAXLE PERKASA MANUFACTURING ENGINEERING
PERANCANGAN PRESS DIES PART C & ROUND REINFORCE DI PT. HYDRAXLE PERKASA MANUFACTURING ENGINEERING TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Disusun
Lebih terperinciPENGESAHAN SKRIPSI. Jakarta, 27 Juni ( Ariosuko, MT ) ( DR. Ir. Abdul Hamid, M.Eng )
PENGESAHAN SKRIPSI Nama Penyusun : Mohamad Slamet Riyadi Nomor Induk Mahasiswa : 41309110015 Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknologi Industri Tehnik Mesin Judul Skripsi : Perancangan Produk Botol Plastik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. ANALISA PEMBUATAN MOULD RADIATOR ADR 239 DITINJAU DARI LANGKAH DESIGN, PERHITUNGAN PERMESINAN UNTUK PRODUKSI PT. SELAMAT SEMPURNA.
ANALISA PEMBUATAN MOULD RADIATOR ADR 239 DITINJAU DARI LANGKAH DESIGN, PERHITUNGAN PERMESINAN UNTUK PRODUKSI PT. SELAMAT SEMPURNA. Tbk Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI
BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dari hasil perancangan cetakan injeksi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Analisa akan meliputi waktu satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa dalam suatu operasi
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING
PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING Edi Sunarto 1), Ir. Estu Prayogi M.KKK 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila
Lebih terperinciPERANCANGAN CETAKAN SAFETY GLASSES FRAME DENGAN MEMODIFIKASI CETAKAN TIDAK TERPAKAI DI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
PERANCANGAN CETAKAN SAFETY GLASSES FRAME DENGAN MEMODIFIKASI CETAKAN TIDAK TERPAKAI DI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Eko Ari Wibowo 1, Agung Kaswadi 2 dan Suroto 3 Pembuatan Peralatan dan Perkakas Produksi,
Lebih terperinciStudi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir
Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir Amelia Sugondo 1, Ian H. Siahaan 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Universitas Kristen Petra 1,2 E-mail: amelia@petra.ac.id, ian@petra.ac.id
Lebih terperinciDisusun Oleh : ALI KHAERUL MUFID
DESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD SISTEM THREE-PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciLOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID
LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID Latar Belakang Kebutuhan Produk Plastik Meningkatnya kebutuhan terhadap produk yang terbuat dari plastik Perencanaan Injection Molding yang baik
Lebih terperinciMATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA
Proses Produksi I MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA by Asyari Daryus Universitas Darma Persada OBJECTIVES Mahasiswa dapat menerangkan sifat dan jenis bahan plastik Mahasiswa dapat menerangkan cara pengolahan
Lebih terperinciProses Pembuatan Tank Body Korek Api Gas PT. Tokai Dharma Indonesia
Proses Pembuatan Tank Body Korek Api Gas PT. Tokai Dharma Indonesia OLEH: Nama : Hafiz Prasetya NPM : 23409825 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Ir. Tri Mulyanto MT. TUJUAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah dalam penyusunan skripsi mempunyai beberapa tahapan penelitian yang digunakan. Tahapan tersebut di tuangkan dalam bentuk diagram alir pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam segala aspek kehidupan saat ini semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin dibutuhkannya produk plastik di pasaran konsumen dimasa era ini, material plastik banyak macam type sesuai dengan pemakaiannya. Salah satu pemakai
Lebih terperinciBAB IV PROSES MANUFAKTUR
BAB IV PROSES MANUFAKTUR Dalam pemilihan proses manufaktur dari toothpaste dispenser, kami melakukan pengamatan terhadap komponen-komponen yang sudah kita desain. Setelah itu, kita lakukan proses produksi
Lebih terperinciBAB IV STANDART OPERASI PROSEDUR
BAB IV STANDART OPERASI PROSEDUR 4.1 Standar Operasi Pembuatan Lampu Motor Untuk mengoptimalkan proses pada pembuatan Lampu Motor maka, maka PT.INDONESIA STANLEY ELECTRIC membuat suatu standar operasi
Lebih terperinciGYPSUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF UNTUK MEMBUAT CETAKAN PLASTIK INJEKSI
GYPSUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF UNTUK MEMBUAT CETAKAN PLASTIK INJEKSI Bambang Kuswanto Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jln. Prof. Sudarto, SH, Tembalang 50275 Email: bkuswanto26@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini memuat sejarah singkat PT. Surya Plastindo Utama, pengumpulan data dan pengolahan data dengan menggunakan QFD (Quality Function Deployment) dan DFMEA (Design
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka Sugondo (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh ketebalan pada kualitas produk plastik dan mampu bentuk dengan menggunakan simulasi pada proses injeksi. Penelitian
Lebih terperinciPREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION
PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION Agus Dwi Anggono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura, 57102 E-mail : agusda@indosat-m3.net
Lebih terperinciDesain dan Pembuatan Cetakan Sistem Injeksi untuk Cetakan Plastik Adonan Donat
Journal INTEK. 2016, Volume 3 (2): 54-61 54 Desain dan Pembuatan Cetakan Sistem Injeksi untuk Cetakan Plastik Adonan Donat Syamsul Hadi 1,a, Tandya Nanda Haswari Murti 2,b, Saifudin Kalih Sayekti 3,c,
Lebih terperinciParkway Street Batam Centre, Batam Jalan Kalimantan No.37, Jember. Jalan Kalimantan No.37, Jember
PENGARUH PARAMETER PROSES CURRENT PULSE, ON TIME, DAN OFF TIME PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING (EDM) DIE SINKING TERHADAP NILAI KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA BAJA AISI H-13 1 Widodo, 2 Ahmad Arif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Injection Plastik Molding 2.1.1 Pengertian Injection Plastic Molding Injection molding adalah metode pembentukan material termoplastik dimana material yang meleleh karena
Lebih terperinciBAB 3 Metodologi Penelitian
BAB 3 Metodologi Penelitian Penelitian yang baik didukung metodologi yang baik selain latar belakang dan penjelasan mengenai pentingnya masalah yang diteliti. Penelitian dilakukan secara benar dan cermat
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam penyediaan produk seperti spare part otomotif mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini di dorong dari faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri plastik saat ini mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahaan yang memproduksi mold untuk pesanan perusahaan lain. Salah satunya adalah PT.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DATA Pada penelitian tugas akhir ini, diberikan data-data perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk.,yang akan menjadi sumber informasi. Data yang akan diberikan berupa gambar dan tabel-tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik,
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line pada Produk SP 04 Haemonetics
Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 48-52 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Pengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Cahyadi (2010) penelitian yang berjudul Analisis Parameter Operasi pada Proses Plastik Injection Molding untuk Pengendalian Cacat Produk meneliti
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
79 BAB V ANALISA PEMBAHASAN Setelah melakukan tahap pengumpulan dan pengolahan data, maka tahap selanjutnya adalah analisa pembahasan. Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan terhadap Risk Priority Number
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Bab 4 ini akan membahas setiap pengambilan keputusan yang dilakukan di Bab 3 disertai dengan alasan dan logika berpikirnya.
BAB 4 PEMBAHASAN Bab 4 ini akan membahas setiap pengambilan keputusan yang dilakukan di Bab 3 disertai dengan alasan dan logika berpikirnya. 4.1 Pembahasan Pemodelan Runner Turbin 4.1.1 Penggunaan Pro/Engineer
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING
RANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING Abstrak Bambang Sumiyarso Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof.H. Sudarto, S.H. Tembalang,
Lebih terperinciMesin Perkakas Konvensional
Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat, praktis, ringan dan tentu saja modern.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Segala peralatan industry yang kita gunakan sehari-hari merupakan hasil dari proses manufaktur atau dapat disebut machining process. Terdapat banyak jenis mesin-mesin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses
Lebih terperinciBAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN JENIS-JENIS CACAT PADA PRODUK INJECTION MOLDING
BAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN JENIS-JENIS CACAT PADA PRODUK INJECTION MOLDING 3.1 Proses Design Molding Plastik 3.1.1 Flow Chart Proses Design Molding Plastik Untuk mempermudah pembahasan dan
Lebih terperinciCindy Puspita Sari / 4ID01
Mempelajari Manajemen Perawatan Mesin Injeksi Plastik pada Produksi Kaca Spion Tipe KZRA di PT Astra Komponen Indonesia Cindy Puspita Sari 31413929 / 4ID01 Latar Belakang Permasalahan Solusi Penyelesaian
Lebih terperinciINJECTION MOULDING. Gb. Mesin Injeksi. Gambar. Skema proses injection moulding
INJECTION MOULDING Gb. Mesin Injeksi Gambar. Skema proses injection moulding 1 1. PRINSIP KERJA Material plastik dalam bentuk granular atau powder dimasukkan kedalam hooper. Pada saat screw berputar searah
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
21 BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR Start Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Perencanaan Pelaksanaan Pemilihan Bahan & Software Pembuatan Design Cetakan & Perhitungan Parameter Simulasi Simulasi
Lebih terperinciBAB I PROSES MANUFAKTUR
BAB I PROSES MANUFAKTUR A. Pendahuluan. teknologi mekanik merupakan suatu proses pembuatan suatu benda dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan. Dari sejarah
Lebih terperinciBAB II PERTIMBANGAN DESAIN
BAB II PERTIMBANGAN DESAIN 2.1 Pertimbangan Desain Hal hal penting dalam pertimbangan desain untuk merancang press tool sendok cocor bebek, hal hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan metode
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK
TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciDESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD SISTEM SLIDER PADA PRODUK PREFORM STICK T15
DESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD SISTEM SLIDER PADA PRODUK PREFORM STICK T15 Lutfi Khoirul Miftakhul Ni am 1, Cahyo Budiyantoro 2, Muhammad Budi Nur Rahman 3 1,2,3 Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan sebuah penelitian yang baik harus didukung tidak hanya dari latar belakang dan penjelasan peneitian masalah saja, melainkan juga metodolgi yang terstruktur
Lebih terperinciDISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA
DISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA Bambang Waluyo Febriantoko Pusat Studi Rekayasa Material Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Electrical discharge machining (EDM) atau disebut juga spark machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh loncatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas
Lebih terperinci: Improvement Pengadaan Material. Dies
JENIS TEAM NAMA TEAM NAMA PERUSAHAAN TEMA/JUDUL : QCP : GANDIWA PROJECT : PT. ASTRA HONDA MOTOR : Improvement Pengadaan Material Dies ALM EMAIL UNTUK OFI : ida.b.indra@astra-honda.com NAMA PESERTA UNTUK
Lebih terperinciTugas Akhir. Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda) Untuk Proses Injection Molding. Oleh : FIRMAN WAHYUDI
Outline: JUDUL LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN PERANCANGAN METODOLOGI PERANCANGAN SPESIFIKASI PRODUK DAN SPESIFIKASI MESIN PERENCANAAN JUMLAH CAVITY DIMENSI SISTEM SALURAN PERHITUNGAN
Lebih terperinciBAB II MESIN INJECTION MOLDING
BAB II MESIN INJECTION MOLDING 2.1. Mesin Injection Molding Injection Molding adalah metode material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan
Lebih terperinciDESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD DENGAN SISTEM SLIDER PADA PRODUK HARDCASE HANDPHONE
DESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD DENGAN SISTEM SLIDER PADA PRODUK HARDCASE HANDPHONE TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinci