BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 SEJARAH PT FORISA NUSA PERSADA PT Forisa Nusapersada didirikan pada tahun 1995, dengan fokus untuk memproduksi dan memasarkan berbagai produk minuman, khususnya dalam bentuk serbuk/powder yang berkualitas dan diminati oleh masyarakat, baik lokal maupun internasional. Saat ini PT FNP memiliki kantor pusat yang terletak dijakarta, dengan jaringan pemasaran produk yang tidak saja lokal, tetapi juga meliputi berbagai negara di dunia. Selama beroperasinya, PT FNP selalu berkomitmen bahwa apa yang dihasilkan oleh perusahaan adalah buah karya inovasi perusahaan yang dipastikan akan memberikan kepuasan konsumen langsung. Wujud nyata dari komitmen ini terealisasi dengan hadirnya brand brand solid seperti POP ICE, NUTRIJELL, atau SISRI. Dengan brand besar diatas, serta diterapkannya Food Safety Management, kini PT FNP telah bertumbuh secara signifikan dan diperhitungkan sebagai salah 1

2 2 satu industri minuman besar di indonesia. Gambar 2.1 Foto pabrik PT FNP di kawasan industri Cikupa Mas Sumber : Arsip Perusahaan PT FNP secara konsisten akan terus memproduksi produk-produk yang berkualitas, aman, dan halal, yang dimulai dari pemilihan bahan baku yang bermutu, pengolahan yang higienis, pengujian kualitas dengan fasilitas laboratorium yang modern, serta mendistribusikan hingga ke tangan konsumen dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP), Sistem Manajemen Keamanan Pangan (Food Safety Management System), dan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang terintegrasi. Upaya diatas sejalan dengan visi dan misi PT FNP untuk terus tumbuh di pasar lokal maupun global, dengan proses inovasi yang terus menerus dan konsistensi atas kualitas produk, yang membantu terjalinnya hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan masyarakat pengguna/konsumen.

3 3 Budaya dan habit kerja PT FNP secara total membawa team kedalam upaya yang maksimal dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Nilai dan budaya kerja PT FNP tersirat dalam langkah-langkah (GELITIK) sebagai berikut: 1. God Center Selalu bersyukur dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Loyalitas Rasa memiliki yang tinggi, peduli satu dengan yang lain, tanggung jawab terhadap langkah-langkah yang kami lakukan. 3. Integritas Menanamkan sikap jujur, disiplin, peduli, komitmen, dan konsisten dari setiap karyawan yang bekerja. 4. Team Work Kerjasama tim yang kuat antar sesama karyawan. 5. Inovatif Kreatif, pantang menyerah dalam menghasilkan produk-produk terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Keen to Possitive Attitude Kekeluargaan, rendah hati, dan siap menerima kritik dari luar maupun dari dalam.

4 4 Dan bawah ini merupakan logo perusahaan oleh PT FNP: Gambar 2.2 Logo Perusahaan Sumber : Arsip Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi market leader/pioner dan pemimpin pasar untuk makanan dan minuman dalam kemasan di indonesia dan tersedia di pasar global, serta menjadi salah satu perusahaan terkemuka Misi Perusahaan Menyediakan produk-produk makan dan minuman dalam kemasan yang inovatif, aman dikonsumsi, dan disukai konsumen, serta bermanfaat untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas Kebijakan Halal Untuk produk-produk yang telah mendapat sertifkat halal dan dengan mengutamakan kepuasan dan ketenangan hati konsumen muslim, PT FNP secara konsisten dan berkesinambungan :

5 5 1. Menjamin bahwa setiap prosesnya mengikuti Sistem Jaminan Halal PT FNP. 2. Menjamin semua bahan baku yang digunakan halal dan telah mendapat persetujuan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat- Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). 3. Menjamin sistem produksi untuk produk tersebut bersih dan bebas dari bahan yang tidak halal. 4. Memastikan, mengontrol dan mengevaluasi setiap prosesnya mengikuti standar dan kebijakan Sistem Jaminan Halal PT FNP. 2.2 STRUKTUR ORGANISASI Suatu perusahaan harus mempunyai sistem organisasi yang teratur, dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif, dan apabila terdapat masalah dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan baik. PT FNP dipimpin oleh seorang komisaris yang membawahi seorang Direktur Utama. Direktur Utama membawahi seorang Direktur Operasional, Direktur Marketing, Direktur Produk Development, dan Direktur Keuangan. Ruang lingkup seorang Direktur Operasional meliputi sub bagian produksi dan operasional Distribution Centre (DC). Direktur Operasional membawahi Manager Pabrik dan Kepala DC. Didalam menjalankan tugasnya, seorang Manager Pabrik membawahi bagian Production (PRO), Logistic (LOG), Maintenance (MAI), Purchasing (PUR), Quality Control (QC), Management

6 6 Information System (MIS), Innovation and Lean (INL), dan Production Planning Inventory Control (PPIC) yang setiap bagian tersebut memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing. Sementara Kepala DC bertanggungjawab mengatur serta mengontrol sistem operasional yang berjalan di DC. Ruang Lingkup seorang Marketing Director meliputi sub bagian pemasaran dan promosi. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab seorang Direktur Marketing membawahi divisi sales dan divisi promosi. Pengembagan produk tentunya sangat diperlukan oleh perusahaan, dengan terus menerus melakukan improvement untuk produk yang dihasilkan, serta terus menerus berinovasi menciptakan produk-produk baru agar kebutuhan konsumen selalu terpenuhi dan tetap loyal terhadap produk perusahaan. Hal tersebut merupakan tugas dan tangggungjawab dari Direktur Produk Development yang membawahi divisi Researsch and Development (R&D) dan Product Development untuk mengkoordinasikan kepada tim agar melakukan pengembangan produk yang memenuhi kriteria. Sementara Manager Keuangan membawahi Divisi Keuangan dan Divisi Akutansi dan Pelaporan.

7 7 Gambar 2.3 Struktur Organisasi di PT FNP Sumber : Arsip Perusahaan Personalia PT FNP mempunyai karyawan kurang lebih 3000 orang yang masing-masing terbagi di tiga tempat, yaitu di kantor pusat Jl. Raya Pegangsaan Dua Raya No 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Kawasan Industri dan Pergudangan Cikupa Mas, Jl Bumi Mas II no 7, Desa Talaga, Kec. Cikupa, Kab. Tangerang. Penempatan karyawan di PT FNP sesuai dengan tingkat pendidikan dan keahlian karyawan. Karyawan yang baru masuk akan menjalani masa percobaan selama 3 bulan dan akan dilihat kemampuan kerja dan perilakunya sebagai penilaian untuk pengangkatan sebagai karyawan baru.

8 8 Jam kerja operasional di PT FNP dimulai pukul WIB s.d. Pukul WIB. Waktu Istirahat antara pukul s.d. Pukul WIB, kecuali hari jumat jam istirahat dimulai pukul s.d. Pukul WIB, dan berakhir pada pukul WIB. Sementara jam kerja pabrik saat ini diberlakukan 3 shift kerja dengan masing- masing jam kerja adalah 8 jam. Untuk shift normal, jam kerja dimulai pukul WIB hingga pukul WIB dengan waktu istirahat terbagi atas 2 bagian yaitu pukul WIB dan WIB. Khusus untuk hari Jumat, pekerja di shift normal mempunyai waktu istirahat pukul WIB Bagian Pengendalian Mutu (Quality Control) Bagi perusahaan yang mengedepankan mutu produknya merupakan hal yang sangat penting. Hal ini juga dijalankan oleh PT FNP pada bagian Pengendalian Mutu. Pengendalian dan pengawasan mutu dilakukan mulai dari bahan baku sampai proses produksi. Untuk bagian QC dibagi beberapa bagian, diantaranya : a. QC Incoming Raw Material b. QC Incoming Packaging c. QC Mikrobiologi d. QC Produk Ruahan (Bulk) e. QC Retaining Sample f. QC Returan g. QC Final Inspection

9 9 Pengawasan mutu untuk bahan baku dilakukan ketika bahan datang. Pengawasan selanjutnya dilakukan saat bahan ditimbang, yaitu kesesuaian jenis dan bahan sesuai dengan formula pada batch record. Saat proses produksi berlangsung, personil pengendalian mutu ikut mengawasi kesesuaian prosedur kerja dan parameter fisik produk yang meliputi warna, bau, ph dan lain-lain. Pengecekan pada fisik produk kembali dilakukan setelah masa pengkondisian. Untuk setiap batch produksi, dilakukan pengambilan sample yang dicek stabilitasnya secara berkala setiap minggu untuk 1 bulan pertama, lima belas hari sekali pada bulan kedua dan untuk seterusnya satu bulan sekali selama satu tahun dan satu tahun sekali selama tiga tahun. Kualitas produk kembali diperiksa, sebelum dilakukan pengisian. Hal ini dilakukan karena kerusakan mungkin saja terjadi selama masa pengkondisian. Selain itu sebelum kemasan diisi, hasil pencetakan pada kemasan dicek terlebih dahulu. Setelah disegel kemasan kembali dicek baik kondisi tulisan, warna maupun hasil penyegelannya. Pengambilan sampel kembali dilakukan pada produk jadi per batch produksi. Retaining sample ini berfungsi sebagai produk pembanding bila dikemudian hari tedapat pengaduan kerusakan produk dari konsumen. Perusahaan akan bertanggung jawab apabila kerusakan juga terjadi pada sampel tersebut. Hasil retaining sample ternyata masih dalam kondisi baik,hal itu menandakan kerusakan yang dilaporkan oleh konsumen bukan disebabkan oleh kesalahan produksi melainkan karena faktor lain, misalnya kondisi

10 10 penyimpanan saat berada di konsumen itu sendiri maupun kerusakan selama proses distribusi. Retaining sample itu dapat disimpan selama satu sampai tiga tahun sesuai dengan masa kadaluarsa produk. Sebagian atau seluruh aspek pengujian mutu dapat dilakukan oleh suatu laboratorium lain di luar perusahaan yang diakui oleh pemerintah. Meskipun analisis dan pengujian dlakukan oleh laboratorium luar, tanggung jawab pengawasan mutu tetap berada di tangan perusahaan. Sifat dan luas analisis hendaknya harus disepakati dan ditetapkan dengan jelas dalam suatu kontrak. Metode pengujian rinci yang relevan hendaklah diberikan kepada laboratorium luar tersebut. Bagian pengawasan mutu hendaklah ikut bertanggung jawab dalam menentukan pemasok yang mampu menyediakan bahan baku dan bahan pengemas yang memenuhi spesifikasi. Wakil bagian pengawasan mutu, bagian pengolahan dan bagian pembelian hendaklah menilai kualifikasi teknis pemasok dan berusaha mengetahui sikapnya terhadap mutu. Pengawasan mutu juga harus melakukan uji stabilitas kosmetik tersebut, untuk mengetahui kestabilan produk dan untuk menentukan kondisi penyimpanan yang cocok serta waktu kadaluarsa Bagian Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) Bila ada bahan baku yang baru, diuji oleh bagian penelitian dan pengembangan dalam bentuk produk, untuk dibuatkan spesifikasi bahan baku produk tersebut. Selain itu bagian penelitian dan pengembangan

11 11 (R&D) ini juga bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu produk yang telah ada agar menjadi lebih baik, juga menciptakan serta mengembangkan produk baru lainnya supaya diperoleh hasil produk yang berkualitas baik. Dalam departemen R&D dibagi kedalam dua bagian yaitu : 1. R&D Formulasi Tugas dan tanggungjawab dari bagian R&D Formulasi diantaranya : Melakukan trial skala laboratorium atau skala produksi sesuai dengan surat tugas yang diberikan oleh formulator R&D. Melaksanakan trial sesuai dengan timeline yang telah diberikan. Melaksanakan uji stabilitas dan uji kompatibilitas dari setiap produk yang di develop, benchmark, maupun hasil produksi sesuai surat tugas yang diberikan oleh formulator R&D kemudian melaporkan hasil trial dan hasil pengamatan stabilitas maupun kompatibilitas. Melakukan uji aplikasi dari setiap produk yang ditrial maupun produk benchmark sesuai surat tugas dari formulator R&D. Melakukan stock opname bahan baku dan packaging di R&D Mendokumentasikan sampel hasil trial, approval, prototype, standar, hasil stabilitas dan kompatibilitas produk. 2. R&D Proses Tugas dan tanggungjawab dari bagian R&D Proses diantaranya : Melakukan pengawasan terhadap trial : trial mesin, trial substitusi, trial revisi prosedur, trial perubahan besar batch, trial perubahan utilitas yang mempengaruhi proses produksi

12 12 Merekap hasil trial pengawasan dalam bentuk hard dan soft copy Melakukan pengamatan terhadap produk bulk hasil trial dan mendokumentasikannya (viskositas, cek globul dengan mikroskop, dan densitas). Bertanggungjawab terhadap line mesin tertentu pada bagian pengolahan (untuk pengawasan R&D) terkait pengamatan kondisi mesin dan gagal olah. Setiap PJ Mesin mengupdate mendokumentasikan spesifikasi, karakteristik mesin, volume minimum dan maksimum serta pengoperasiannya. Mengolah data reject rate dan output olah dari Produksi dan PPIC. Berperan serta dalam menentukan kualitas bulk, efisiensi produksi dan keberhasilan trial Bagian Quality Assurance (QA) QA merupakan suatu sistem pengendalian kualitas yang harus dipenuhi didalam pembuatan produk dari mulai proses awal hingga akhir sehingga didapatkan out put produk dengan kualitas yang terjamin. Maka dari itu dalam sebuah perusahaan diperlukan QA khususnya untuk menangani keluhan pelanggan serta ketidaksesuaian produk. Adapun tugas dan tanggungjawab lain bagian QA diantaranya :

13 13 Melakukan pendataan keluhan pelanggan dan menelusuri penyebab komplain serta melakukan penanganan terhadap penyebab komplain yang diterima. Melakukan verifikasi dan kalibrasi atas instrumen yang terdapat di perusahaan FNP. Melakukan pemusnahan dan pengawasan serta melaporkan berita acara pemusnahan produk, limbah dan dokumen. Memastikan barang hasil produksi sesuai dengan spesfikasi yang telah ditetapkan Bagian Produksi Dalam pembuatan produknya, PT FNP membagi setiap kegiatan produksi beberapa bagian, diantaranya: 1. Bagian Penimbangan Tugas dan tanggungjawab bagian penimbangan diantaranya: Menerima Batch record dari Supervisor melalui Administrasi Bahan Baku Menimbang bahan baku sesuai dengan batch record pengolahan Memastikan kualitas dan kuantitas bahan baku yang ditimbang Menuliskan hasil timbangan pada batch record yang sudah selesai timbang ke administrasi bahan baku Menyimpan batch record pengolahan di dalam klaris yang berisi bahan baku hasil timbang

14 14 Bertanggungjawab atas semua penimbangan untuk keperluan pengolahan, R&D dan QC In Process. 2. Bagian Pengolahan Tugas dan tanggungjawab bagian pengolahan diantaranya: Menerima Surat Perintah Kerja (SPK) dari supervisor pengolahan yang berisi jadwal produk ruahan yang akan diolah. Mengambil klaris yang berisi bahan baku sesuai nama produk ruahan yang sudah dijadwalkan pada SPK Memastikan nama bahan baku dan jumlah yang akan ditimbang sudah sesuai Mencocokan identitas yang tertera pada bahan baku dengan nama dan jumlah yang tertera pada batch record pengolahan dan hasil print Melakukan proses pengolahan sesuai dengan Batch record pengolahan untuk menghasilkan produk ruahan (bulk) Mengisi batch record pengolahan berupa nomor batch olah, tanggal olah, nama operator, suhu dan waktu pengolahan serta mengisi SPK beupa jumlah bulk yang dihasilkan. Mengemas bulk ke dalam wadah dengan ukuran tertentu (drum/ember) yang dilapisi plastik serta menulis dan menempelkan label karantina setelah proses pengolahan selesai sesuai nama bulk yang diolah

15 15 Bertanggungjawab atas proses pengolahan bahan-bahan untuk memproduksi produk ruahan (bulk). 3. Bagian Printing dan Labelling Tugas dan tanggungjawab bagian Printing dan Labelling diantaranya: Melaksanakan semua tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan leader printing dan labelling Melaporkan segera masalah yang terjadi dalam proses printing dan labelling kepada leader Melaksanakan dan bertanggungjawab atas hasil packaging yang diprinting dan dilabelling. 4. Bagian Filling Tugas dan tanggungjawab bagian Filling diantaranya: Melaksanakan semua tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan leader filling Melakukan tugas pengemasan sesuai dengan instruksi yang tertulis dalam batch record pengemasan Memastikan no batch yang akan difilling sesuai dengan nomor batch yang tercantum pada batch record pengemasan Memastikan packaging yang diambil sudah sesuai dengan yang dijadwalkan Melaksanakan dan bertanggungjawab atas proses pengisian bulk ke packaging primer sesuai dengan CPMB.

16 16 5. Bagian Packing Tugas dan tanggungjawab bagian Packing diantaranya: Melaksanakan semua tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan leader packing Melakukan tugas pengemasan sesuai instruksi yang tertulis dalam batch record pengemasan Melaksanakan dan bertanggungjawab atas proses pengemasan packaging primer ke packaging sekunder sesuai dengan CPMB Bagian Production Planning Inventory Control (PPIC) Fungsi perencanaan dalam perusahaan dijalankan oleh bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen persediaan. PPIC dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bahan baku dan packaging (bertanggung jawab terhadap persediaan bahan baku dan kemasan), penjadwalan (bertanggung jawab terhadap penjadwalan produksi dan pengolahan), dan Customer Order (bertanggung jawab terhadap permintaan barang dari pelanggan, kapan pengirimannya). Adapun tugas dan tanggungjawab dari departemen PPIC adalah: Membuat perencanaan produksi jangka panjang yang mencakup menentukan jumlah produk yang akan dibuat pada rentang waktu tertentu, serta menentukan jadwal jumlah barang yang harus diproduksi dan waktu barang jadi.

17 17 Mendapatkan angka penjualan dari marketing. Mengendalikan jumlah stok material hingga produk jadi Menentukan kebutuhan kapasitas produksi Bagian Purchasing Purchasing merupakan bagian dari struktur organisasi yang secara umum bertanggungjawab terhadap pengadaan dan pengelolaan material. Departemen purchasing dalam kegiatannya mencakup beberapa hal diantaranya mewawancara supplier, bernegosiasi dengan pemasok potensial, menganalisa tawaran dan menentukan pilihan, mengeluarkan perintah pembelian, menyimpan rekaman informasi yang diperlukan sampai dengan menangani masalah dengan pemasok. Adapun tugas dan tanggungjawab departemen purchasing adalah: Melakukan pembelian barang, baik bahan baku maupun bahan pengemas Memastikan barang dari supplier datang Mencari harga terbaik (harga terjangkau, kualitas bagus, supplier yang mudah terjangkau) sesuai dengan spesifikasi. Mencari Supplier. Melakukan kontrak kerjasama dengan supplier Bagian Maintenance Dalam perusahaan untuk dapat terus menggunakan fasilitas maupun peralatan produksi agar kualitas produksi dapat terjamin, maka

18 18 dibutuhkan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pelumasan, dan perbaikan atau reparasi atas kerusakankerusakan yang ada serta penyesuaian atau penggantian sparepart atau kompinen yang terdapat pada fasilitas tersebut. Seluruh kegiatan ini dilakukan oleh departemen maintenance. Adapun tugas dan tanggung jawab departemen maintenance adalah : Melakukan dan mengontrol pengecekan utility. Membuat dan mengontrol jadwal preventive maintenance untuk mesin-mesin produksi, serta ikut serta dalam kegiatan preventive maintenance seperti yang sudah direncanakan Mengawal jalannya perbaikan yang rusak dan melakukan perbaikan terhadap mesin yang rusak. Merencanakan dan mengembangkan pengadaan mesin sesuai kebutuhan. Pengembangan dapat dilakukan berupa pembuatan mesin baru atau modifikasi mesin lama. 2.3 PROSES PRODUKSI Cara produksi kosmetika yang baik meliputi seluruh aspek yang menyangkut produksi dan pengendalian mutu. Hal ini dilakukan untuk menjamin mutu kosmetika yang dihasilkan agar senantiasa memenuhi persyaratan keamanan dan mutu yang ditetapkan serta bermanfaat bagi pemakainya. Proses produksi di perusahaan ini sebagian besar merupakan proses pencampuran (mixing). Pada proses ini kecepatan dan waktu pengadukan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Selain itu pilihan jenis

19 19 mesin dan peralatan harus disesuaikan dengan karakteristik bahan yang akan dicampur Mesin dan Peralatan 1. Mesin dan peralatan produksi a. Proses panas Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses ini adalah cream mixer, mesin vacuum, kompor gas, panci pemanas, dan neraca. Kapasitas cream mixer adalah 80 liter dengan tiga skala kecepatan pengadukan, yaitu 1 (9 rpm), 2 (19 rpm), 3 (30 rpm). Tipe pengaduk (impeller) disesuaikan dengan viskositas bahan, dimana viskositas bahan krim lebih besar dibandingkan dengan produk cair. Kompor gas dan panci pemanas digunakan dalam proses pemanasan bahan yang tergolong fase minyak. b. Proses dingin Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses ini adalah liquid mixer. Liquid mixer memiliki kapasitas 80 liter dengan impeller bertipe baling-baling namun tidak memiliki skala kecepatan pengadukan (kecepatan tetap). c. Produk padat Terdiri dari mesin penggiling, powder mixer, mesin pengayak dan neraca. Mesin penggiling (grinder) digunakan untuk menghaluskan bahan sedangkan powder mixer digunakan dalam mencampur bahan-bahan tersebut. Dalam produksi eye shadow, mesin

20 20 penggiling (grinder) juga berfungsi untuk meningkatkan intensitas warna dari zat pewarna yang ditambahkan sedangkan mesin pengayak tipe vibration digunakan untuk mendapatkan produk dengan butiran yang homogen. 2. Mesin dan alat pengisian a. Cream Filling Machine Mesin ini digunakan dalam pengisian produk krim. Mesin ini bekerja dengan prinsip tekanan dimana produk yang telah dimasukkan kedalam mesin akan keluar melalui pipa keluaran yang diameternya tergantung dari viscositas bahan. Volume keluaran dapat diatur berdasarkan waktunya. b. Liquid Filling Machine Mesin pengisi ini digunakan dalam pengisian produk shampoo dan produk cair lainnya. Prinsip kerjanya sama dengan Cream Filling Machine, namun karena viskositasnya lebih rendah dibanding produk krim, diameter pipa keluarannya dibuat lebih kecil. c. Mesin Pengisi Pasta Mesin ini hampir sama dengan mesin pengisi lainnya, namun ukurannya lebih besar. 3. Mesin dan alat pengemasan a. Impuls sealer

21 21 Mesin ini digunakan untuk men-seal kemasan plastik. Prinsip kerja alat ini dengan memanfaatkan panas dan tekanan. b. Thermal compact packer Mesin ini digunakan dalam penyegelan dengan prinsip kerja memanfaatkan tekanan dengan temperatur tinggi. Mesin ini dilengkapi dengan belt conveyor. Produk yang telah dibungkus dengan plastik film dilewatkan dengan conveyor untuk kemudian memasuki ruangan dengan tekanan dan temperatur tinggi. Tekanan dan temperatur tinggi menyebabkan produk yang melewati ruang ini keluar dengan kondisi plastik tertutup rapat. c. Crimping sprayer Alat ini digunakan untuk melekatkan sprayer pada botol. Botol yang telah dipasang sprayer dimasukkan kedalam lubang silinder kemudian tuasnya ditekan hingga sprayer melekat pada botol. 4. Alat penanganan bahan Alat penanganan bahan yang digunakan berupa forklift yang digunakan untuk transportasi bahan produksi dari dan ke gudang, tangga dan rak-rak penyimpanan bahan. 5. Alat printing Alat printing berupa cetakan sablon yang dioperasikan secara manual. Peralatan penunjang lainnya antara lain : pengering tinta, pembakar spiritus, ember, lap, dan lain-lain

22 Proses Produksi Proses produksi di PT FNP meliputi : 1. Proses panas, yaitu proses dimana hampir seluruh bahan bakunya memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Proses pencampurannya pun dilakukan pada suhu tertentu diatas suhu ruang.. 2. Proses dingin, yaitu proses dimana seluruh bahan baku tidak memerlukan proses pemanasan. Gambar 2.4 Diagram alur pembuatan barang sampai dengan penjualan barang

23 23 Sumber : Arsip Perusahaan Sementara proses produksi di PT FNP dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: 1. Persiapan persetujuan pembuatan produk. Bagian produk development terlebih dahulu membuat project request kepada bagian R&D dan kemudian R&D mendevelop sesuai permintaan bagian produk development. Setelah bagian produk development menyetujui R&D membuat final formula yang ditujukan untuk PPIC Raw material, dihitung harganya dan dikirimkan kepada bagian finance. Bila sudah approve dibuat formula registrasi oleh R&D. 2. Proses penjadwalan produksi Saat sudah dikeluarkan jadwal launching, dilakukan pengaturan jumlah bahan baku yang akan diolah oleh PPIC penjadwalan disesuaikan antara stok bulk yang tersedia yang harus diolah sesuai kapasitas mesin produksi. Jika sudah PPIC Raw material juga menghitung kebutuhan bahan baku dan packaging. Apabila bahan baku dan packaging tidak mencukupi lapor pada bagian purchasing untuk dilakukan open Purchase Order (PO). Selain itu PPIC penjadwalan meminta batch record dari R&D atau istilah lainnya prosedur olah untuk operator produksi untuk disesuaikan dengan kapasitas mesin. 3. Persiapan Bahan baku dan Packaging

24 24 Bahan baku yang telah dihitung kebutuhannya oleh PPIC raw material sesuai dengan formulasi batch record dari R&D kemudian ditimbang diruang penimbangan. Begitu pula dengan kebutuhan packaging, kebutuhan akan permintaan dihitung kemudian disiapkan oleh operator gudang packaging. 4. Proses pengolahan Semua bahan yang telah ditimbang dibawa ke ruang produksi untuk diproses sesuai prosedur kerjanya. Hasil bulk ruahan dimasukkan ke dalam drum-drum dan disimpan hingga siap untuk dilakukan pengisian. Gambar 2.5 Foto Mesin Mixing dan operator sedang mengoperasikan mesin Sumber : Arsip Perusahaan 5. Pengkondisian

25 25 Produk cair dan krim, sebalum dilakukan pengisian produk memerlukan pengkondisian terlebih dahulu. Produk disimpan beberapa lama tergantung jenis produknya. Misalnya untuk produk shampoo memerlukan pengkondisian selama lebih kurang 3 hari sampai semua busa tidak ada lagi. 6. Pengecekan Beberapa jenis hasil produksi yang baru selesai proses pengolahan segera dicek mutunya oleh petugas QC (Quality Control). Beberapa jenis lainnya baru dicek setelah proses pengkondisian. 7. Pengisian Produk yang telah melalui proses Quality Control dan pengkondisian selanjutnya diisikan pada kemasan yang sebelumnya telah dicetak merek dan spesifikasi produknya oleh bagian printing. Gambar 2.5 Operator sedang melakukan proses filling untuk salah satu produk liquid Sumber : Arsip Perusahaan

26 26 8. Pengemasan Bebarapa produk yang telah dikemas dalam kemasan primernya, dikemas kembali dengan kemasan sekunder berupa kardus atau lembaran plastik film yang selanjutnya disegel hingga tertutup rapat. Selanjutnya dikemas dalam kardus-kardus dengan jumlah tertentu. 9. QC Finish Good Setelah proses pengemasan (packaging) tentu diperlukan dilakukan kembali pengecekan terhadap keseluruhan produk yang telah dikemas oleh bagian QC. Pemeriksaan yang dilakukan mengenai kesesuaian isi dengan jenis kemasan, pemeriksaan terhadap segel, serta pemeriksaan terhadap nomor batch dan tanggal expired. 10. Penyimpanan Kardus-kardus berisi produk jadi yang telah dikemas dibawa ke gudang produk jadi untuk dilakukan penyimpanan. Penyimpanan disimpan dalam gudang barang jadi. Tempat penyimpanan yang berada di PT FNP tidak hanya gudang barang jadi saja, melainkan terdapat gudang bahan baku dan gudang packaging. Gudang Bahan Baku Gudang bahan baku merupakan tempat penyimpan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi. Gudang bahan baku utama berisi semua bahan baku yang digunakan untuk produksi. Metode

27 27 penyimpanannya yaitu berdasarkan jenis seperti jenis powder, kristal atau jenis pewarna. Penyimpanan bahan baku disimpan di rak besi 2 susun yang dialasi dengan papan kayu. Bahan baku juga ada yang disimpan dilantai namun dialasi dengan pallete. Gambar 2.6 Gudang bahan baku Sumber : Dokumen Pribadi Gudang Packaging Packaging atau kemasan seluruh produk perusahaan maupun produk makloon disimpan didalam gudang packaging. PT FNP memiliki 1 gudang packaging yang letaknya terpisah dari gedung

28 28 produksi. Metode penyimpanannya yaitu berdasarkan jenis produk Liquid dan Solid yang disimpan pada rak besi 3 susun yang dialasi dengan papan kayu. Packaging juga ada yang disimpan dilantai namun dialasi dengan pallete. Gambar 2.7 Gudang Packaging PT FNP Sumber : Dokumen Pribadi Gudang Barang Jadi Hasil dari produksi yang telah jadi dan telah dikmas kedalam kardus kecil disimpan didalam gudang barang jadi atau yang biasa disebut di PT FNP adalah gudang National Distribution Centre (NDC). Metode penyimpanannya yaitu berdasarkan brand yang disimpan diatas rak 5 susun yang dialasi dengan pallete. Untuk pengambilan dan penyimpanan diatas rak susunan ke 3 sampai ke lima menggunakan forklift. Gudang NDC merupakan gudang pusat yang nantinya dari

29 29 gudang tersebut akan didistribusikan kepada DC yang berada diseluruh Indonesia. Gambar 2.8 Gudang barang jadi setelah hasil produksi Sumber : Dokumen pribadi

30 30

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit operasional atau audit kinerja menggambarkan pengkajian ulang perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Bintang Toedjoe didirikan pada tanggal 29 April 1946 bertempat di Garut, Jawa Barat oleh seorang sinshe yang bernama Tan Jun Sie.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

2 BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

2 BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2 BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 Lokasi Perusahaan PT Paragon Technology and Innovation (PT PTI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kosmetik. PT PTI terletak di wilayah Tangerang dengan alamat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI BAB GAMBARAN UMUM SISEM INFORMASI YANG BERJALAN. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 988 oleh Bapak Daniel Hendro awang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 1.1 Departemen Research and Development (R&D) Research and Development yaitu suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI PERUSAHAAN Uraian Tugas dan Tanggungjawab PT XYZ Medan memiliki beberapa departemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL

KATA PENGANTAR QUALITY CONTROL KATA PENGANTAR Assalamu alaikum, wr, wb, Segala Puji senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT beserta junjungan kita Nabi Besar Muhammad Rasulullah S.A.W yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK BAB V ANALISA DATA 5.1 Perbaikan Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sesudah Proses Akreditasi ISO 17025:2008 5.1.1 Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sebelum Proses Akreditasi Sampel uji diterima oleh Manajer

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Strategi Penerapan Just In Time Manufacturing

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Strategi Penerapan Just In Time Manufacturing BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Strategi Penerapan Just In Time Manufacturing Sebagai yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa konsentrasi perhatian konsep JIT adalah pada aspek manusia, kualitas,

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil Perusahaan Adrenaline Counter adalah toko yang bergerak pada penjualan sepeda, sparepart dan perbaikan. Didirikan dibawah naungan PT. Biker

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan dan Menentukan Biaya Penerimaan Bahan sampai dengan Pengiriman Barang Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MATERIAL

Lebih terperinci

PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X

PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X Jessica 1, I Nyoman Sutapa 2 Abstract: In this paper, we diagnosis the quality management system of ISO 9001: 2008 s clauses, particulary on PPIC and Production

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap perusahaan mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam berbagai hal. Perusahaan yang berhasil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri yang terletak di Jl. Kamal Muara IX No. 26 Jakarta-Utara, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Industri Farmasi Industri farmasi adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri farmasi sebagai industri penghasil obat, dituntut untuk dapat menghasilkan obat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ]

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ] MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ] Disiapkan oleh, Disahkan oleh, (Ketua Tim Manajemen Halal) (Perwakilan Manajemen) Daftar Isi... 1 Halaman Pengesahan... 2 1. Pendahuluan...3 1.1 Informasi Umum

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Metiska Farma PT. Metiska Farma didirikan pada tahun 1970, atas prakarsa Bapak Memet Tanuwijaya, Bapak Ismail dan Bapak Karim Johan, yang pada

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi 2.1.1 Pengertian Industri Farmasi Industri farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri Farmasi 1. Pengertian Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 245/MenKes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BAYER CROPSCIENCE SURABAYA PLANT Diajukan Oleh : Adhitia Gunarto NRP : 5203012021 Jeannete Cindy C. NRP : 5203012039 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Produk yang dihasilkan oleh PT. Cosmar adalah produk kosmetik dengan 3 kategori berdasarkan bentuknya, liquid, pasta dan padat, diantaranya yaitu lipstik, bedak two way cake,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) adalah sebuah perusahaan industri Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. COMBIPHAR. Jl. RAYA SIMPANG NO. 383 PADALARANG, BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2009

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. COMBIPHAR. Jl. RAYA SIMPANG NO. 383 PADALARANG, BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2009 LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI di PT. COMBIPHAR Jl. RAYA SIMPANG NO. 383 PADALARANG, BANDUNG PERIODE 04-28 AGUSTUS 2009 Disusun Oleh: Nina Octaviana, S.Farm 083202134 PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN 1/10/2014 : 1 dari 5 SKEMA Semen Portland (SNI 15-2049-2004) ; Semen Portland Komposit (SNI 15-7064-2004); Semen Portland Pozolan (SNI 15-0302-2004); Semen Portland Campur (SNI 15-3500-2004); Semen Portland

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Perkembangan Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tanggal 14 Januari 1983 denga nama CV. Gunung Mas Agung Offset Printing yang dimiliki perorangan, bertempat di jalan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera PT. Swasti Makmur Sejahtera adalah sebuah perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). PT. Swasti Makmur Sejahtera didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah perusahaan PT.FLS adalah perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang pembuatan plate flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI DOKUMENTASI PENDAHULUAN Dokumentasi adalah suatu bukti yang dapat dipercaya pada penerapan/pemenuhan CPOTB. Mutu yang direncanakan adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi keluhan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metiska Farma berdiri atas prakarsa bapak Memet Tanuwidjaja, bapak Ismail dan bapak Karim Johan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing ( SPLP ) adalah perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing ( SPLP ) adalah perusahaan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing ( SPLP ) adalah perusahaan yang menghasilkan produk pendukung bagi perusahaan perusahaan kabel di Indonesia. Produksi utamanya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

Silakan tulis nama dan nim pada kertas satu lembar

Silakan tulis nama dan nim pada kertas satu lembar Silakan tulis nama dan nim pada kertas satu lembar Apa yg dimaksud dengan produk jadi, produk ½ jadi, produk ruahan, dan produk antara? Buatlah bagan produksi suatu obat secara umum! Produksi PRODUKSI

Lebih terperinci

Penggunaan terbesar herbal. Fitofarmaka. supplement. kosmetik

Penggunaan terbesar herbal. Fitofarmaka. supplement. kosmetik Penggunaan terbesar herbal Fitofarmaka supplement kosmetik Pasar herbal Pasar dunia 10 M USD Nilai export indonesia 100 Triliun Kualitas Produksi herbal GAP GMP GDP GAP ON FARM Iklim Tanah Ketinggian bibit

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT XY didirikan pada tahun 1988 berlokasi di Jakarta. PT XY didirikan untuk menghasilkan dan memasarkan berbagai produk obat-obatan bermutu.

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan PT.Hilon Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

Pemilik. Komisaris. Direktur. Internal Audit. Office. Gudang. Timbangan. Personalia. Umum. Keamanan

Pemilik. Komisaris. Direktur. Internal Audit. Office. Gudang. Timbangan. Personalia. Umum. Keamanan Lampiran 1. Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT. Global Interinti Industry Pemilik Komisaris Direktur Internal Audit Armada Kendaraan Sopir Borongan Produksi Office Accounting Kernel Gudang Accounting

Lebih terperinci

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Tugas Individu Farmasi Industri Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Disusun Oleh : Eka Wahyu Lestari 14340004 Dosen : Drs. Kosasih, M.Sc., Apt. Program Profesi Apoteker

Lebih terperinci

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah: LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO-HATTA 789 BANDUNG (31 AGUSTUS 9 OKTOBER 2015)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO-HATTA 789 BANDUNG (31 AGUSTUS 9 OKTOBER 2015) LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT. MEPROFARM JL. SOEKARNO-HATTA 789 BANDUNG (31 AGUSTUS 9 OKTOBER 2015) PERIODE XLV OLEH: RUS DWI CAHYANI, S. Farm. NPM: 2448715138 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di PT.Triteguh Manunggal Sejati yang bertempat di Desa Gebang Raya Rt.001 Rw.02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT.BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTRY merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektrikal, beralokasi di Jalan Tanah Abang II no.31,

Lebih terperinci