BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK
|
|
- Yenny Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V ANALISA DATA 5.1 Perbaikan Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sesudah Proses Akreditasi ISO 17025: Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sebelum Proses Akreditasi Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK OK Pemeriksaan sampel uji oleh Analis Pembuatan sertifikat analisa oleh Manajer Teknis Sertifikat analisa diberikan ke Pelanggan Gambar 5.1 Alur Penanganan Sampel Uji Sebelum Proses Akreditasi 86
2 87 Penerimaan Sampel Uji : a. Sampel uji dari pelanggan langsung diterima oleh Manajer Teknis b. Manajer Teknis melakukan kaji ulang terhadap ketersediaan metode uji, personel, pereaksi serta harga, waktu penyelesaian, dan cara penyampaian sertifikat analisa. c. Tidak ada formulir khusus untuk permohonan analisa, permintaan analisa hanya dicatat pada buku penerimaan sampel uji. Pemeriksaan Sampel Uji : a. Analis melakukan pengujian, membuat laporan hasil analisa dan diserahkan pada Manajer Teknis. b. Manajer Teknis memeriksa laporan hasil analisa kemudian menyetujui dengan menandatangani laporan hasil analisa tersebut. c. Manajer Teknis membuat sertifikat analisa dari hasil uji serta mengesahkannya, dan memberikan kepada pelanggan Penolakan Sampel Uji Penolakan sampel pengujian dapat dilakukan setelah didiskusikan dengan Manajer Teknis. Sampel dapat ditolak apabila : a. Jumlah kemasan kurang. b. Volume atau berat sampel kurang dari persyaratan yang ditentukan. c. Sampel mengalami kerusakan dalam perjalanan pada saat pengiriman sampel. d. Kemasan sampel sudah rusak sehingga mempengaruhi isi sampel. e. Jenis uji atau jenis sampel tidak sesuai dalam ruang lingkup LPA. Penyimpanan Sampel Uji a. Analis menyimpan sampel di lemari penyimpanan sampel uji pada rak sampel uji selesai. b. Tidak ada jangka waktu tertentu untuk penyimpanan sampel.
3 88 Pemusnahan Sampel Uji a. Pemusnahan sampel dilakukan jika tidak terdapat complain dari pelanggan. b. Tidak ada jadwal khusus untuk melakukan pesmunahan sampel. Pelayanan dan Pengaduan Pelanggan Sebelum proses akredatasi tidak ada prosedur khusus untuk mengatur tentang pelayanan terhadap pelanggan dan pengaduan pelanggan. Pengaduan yang diajukan pelanggan hanya dilakukan secara lisan atau melalui yang dikirimkan kepada Manajer Teknis Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sesudah Proses Akreditasi Sampel uji diterima oleh Petugas Penerima Sampel Pelanggan mengisi Formulir Permohonan Analisa Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK OK Pemeriksaan sampel uji oleh Analis Pembuatan sertifikat analisa oleh Manajer Teknis Sertifikat analisa diberikan ke Pelanggan Gambar 5.2 Alur Penanganan Sampel Uji Sesudah Proses Akreditasi
4 89 Penerimaan Sampel Uji a. Ruang penerimaan sampel ditempatkan di Lobby Utama. b. Pelanggan dapat menyampaikan sampel dengan cara dibawa sendiri atau dikirimkan melalui jasa pengiriman, dipastikan bahwa sampel dalam keadaan baik dan cukup jumlahnya untuk pengujian. c. Pelanggan mengajukan permohonan pengujian dengan mengisi Formulir Permohonan Analisa (lampiran 6). d. Petugas penerima sampel melakukan kaji ulang terhadap ketersediaan metode uji, personel, pereaksi serta harga, waktu penyelesaian, dan cara penyampaian sertifikat. e. Kedua belah pihak menandatangani formulir permohonan. f. Petugas penerima sampel akan memberikan kode sampel sebagai berikut : Contoh : L/ Keterangan : L Laboratorium 001 No urut sampel 12 Tahun penerimaan sampel g. Petugas penerima sampel segera mengirim sampel yang sudah diberi kode kepada Manajer Teknis. h. Lembar asli Formulir Permohonan Analisa diserahkan ke Manajer Teknis, 1 lembar copy diserahkan ke pelanggan, dan 1 lembar copy lagi untuk bagian administrasi. i. Apabila beberapa parameter uji tidak dapat dilakukan oleh LPA, dengan persetujuan pelanggan dapat disub kontrakkan ke laboratorium lain yang memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC : Penolakan Sampel Uji Penolakan sampel pengujian dapat dilakukan setelah didiskusikan dengan Manajer Teknis. Sampel dapat ditolak apabila : a. Jumlah kemasan kurang. b. Volume atau berat sampel kurang dari persyaratan yang ditentukan.
5 90 c. Sampel mengalami kerusakan dalam perjalanan pada saat pengiriman sampel. d. Kemasan sampel sudah rusak sehingga mempengaruhi isi sampel. e. Jenis uji atau jenis sampel tidak sesuai dalam ruang lingkup LPA. Pemeriksaan Sampel Uji a. Manajer Teknis menerima sampel uji yang sudah diberi kode, selanjutnya Manajer Teknis mendisposisikan sampel kepada analis menggunakan Buku Disposisi Sampel b. Analis melakukan pengujian, membuat laporan hasil analisa dan diserahkan pada Manajer Teknis. c. Manajer Teknis memeriksa laporan hasil analisa kemudian menyetujui dengan menandatangani laporan hasil analisa tersebut. d. Manajer Teknis membuat sertifikat analisa dari hasil uji serta mengesahkannya. e. Bagian administrasi menyampaikan laporan hasil uji (sertifikat analisa) kepada pelanggan (lampiran 7). Penyimpanan Sampel Uji a. Analis menyimpan sampel di lemari penyimpanan sampel uji pada rak sampel uji selesai. b. Penyimpanan sampel maksimal selama 3 bulan. c. Jika tidak ada complain setelah 3 bulan, maka sampel dimusnahkan. Pemusnahan Sampel Uji a. Setelah 3 bulan disimpan, Manajer Teknis memusnahkan sampel dengan mengisi berita acara pemusnahan contoh (lampiran 11). b. Bila ada complain setelah contoh dimusnahkan, pihak laboratorium menindaklanjuti keluhan tanpa melakukan pengujian ulang terhadap sampel.
6 91 Pelayanan Pelanggan Bentuk kerjasama antara pelanggan dengan laboratorium dapat mencakup : a. Penyediaan akses bagi pelanggan atau perwakilannya ke bagian yang relevan di laboratorium melalui Manajer Pelayanan dan Administrasi atau staff yang ditunjuk. b. Pelanggan yang dapat mengakses pengujian yang terkait selama pengujian berlangsung adalah pelanggan dengan nilai nominal terkecil pengujian sebesar Rp ,00 (Lima Juta Rupiah). Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan sebagai dampak adanya pihak luar yang dapat mengakses laboratorium. c. Akses terhadap rekaman data pengujian di laboratorium hanya didapat setelah mendapat persetujuan dari Manajer Teknis. d. Jika pelanggan membutuhkan dokumentasi berupa foto maka dapat meminta kepada Manajer Pelayanan dan Administrasi atau staff yang ditunjuk. e. Menjaga komunikasi yang baik antara pihak laboratorium dengan pelanggan selama pelaksanaan pekerjaan pengujian. Konfirmasi atas keterlambatan atau penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan pengujian dan/atau kalibrasi dilakukan sesegera mungkin. f. Melakukan survei kepuasan pelanggan sebagai umpan balik atas pelayanan yang telah dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali sebelum Kaji Ulang Manajemen. Survei dilakukan untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap pelayanan dan kinerja laboratorium sesuai harapan pelanggan. Pengaduan Pelanggan Prosedur yang dapat ditempuh untuk menindaklanjuti pengaduan terhadap pelanggan antara lain : a. Semua pengaduan lisan maupun tulisan ditujukan kepada bagian pelayanan dan administrasi. b. Bagian pelayanan dan administrasi mencatat pengaduan lisan maupun tulisan dalam Formulir Pengaduan Pelanggan (lampiran 10).
7 92 c. Catatan pengaduan atau pengaduan secara tertulis diseleksi oleh Manajer Pelayanan dan Administrasi. d. Jika pengaduan berkaitan dengan pelayanan dan administrasi, maka akan ditangani langsung oleh Manajer Pelayanan dan Administrasi. e. Jika pengaduan bersifat teknis, maka Manajer Pelayanan dan Administrasi mendisposisikan kepada Manajer Teknis. f. Jika pengaduan berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu, maka Manajer Pelayanan dan Administrasi mendisposisikan kepada Manajer Mutu. g. Manajer terkait melakukan investigasi dan mencari peluang-peluang peningkatan. Bila dapat diidentifikasi adanya pekerjaan tidak sesuai, maka Manajer terkait melakukan tindakan perbaikan. 5.2 Evaluasi Hasil Sebelum dan Sesudah Akreditasi Manusia a. Sebelum Beberapa personel masih ada yang belum menggunakan perlengkapan laboratorium secara lengkap pada saat bekerja, seperti : masker, google (saat bekerja di ruang asam), dan sepatu laboratorium. Setiap personel tidak diberikan tugas untuk menjadi PIC alat dan pemenuhan kebutuhan laboratorium (alat gelas, assesories, dan reagen) Tidak adanya pelatihan mengenai kualifikasi kompetensi personel laboratorium. b. Sesudah Seluruh personel sudah menggunakan perlengkapan laboratorium secara lengkap pada saat bekerja. Membuat pembagian tugas kepada seluruh personel laboratorium untuk menjadi PIC alat dan untuk pemenuhan kebutuhan laboratorium. Pelatihan personel meliputi kegiatan : a. Mempelajari Panduan Mutu, Prosedur Manual dan Metode Uji serta referensi terkait dengan kewenangan yang akan diberikan serta beberapa training internal dasar.
8 93 b. Khusus untuk analis baru, atasan personel yang bersangkutan akan mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan personel terkait. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan kinerja analis baru dengan analis senior. c. Bila hasil evaluasi pelatihan dinilai baik, maka personel terkait diberi kewenangan untuk melakukan pengujian dengan lingkup uji sesuai dengan pelatihan yang telah dijalani. d. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan secara bertahap pada periode 6 bulan dan 1 (satu) tahun. e. Evaluasi dapat dilakukan secara tertulis, perbandingan hasil analisa maupun presentasi. f. Pelatihan rutin dilakukan setiap 1 (satu) tahun minimal 1 (satu) kali untuk personel laboratorium. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali mengenai hal-hal yang harus dipahami untuk menunjang sistem manajemen mutu. Pelatihan rutin akan dicatat juga dalam Formulir Lembar Bukti Training Alat a. Sebelum Tidak semua alat-alat mempunyai instruksi kerja penggunaanya. Tidak mempunyai log book dan buku penggunaan alat, sehingga jika terjadi masalah atau kerusakan pada alat tersebut tidak dapat ditelusuri penyebabnya (history kerusakaanya). Tidak ada jadwal untuk kalibrasi alat, sehingga sering kali pengkalibrasian alat dilakukan tidak tepat waktu. Tidak terdapat label alat untuk alat-alat yang rusak, dan yang sudah dikalibrasi. Personel masih menggunakan alat - alat ukur, seperti Labu ukur dan pipet volume yang masih grade B. b. Sesudah Semua alat dibuatkan instruksi kerja penggunaannya dan ditempelkan di dekat masing - masing alat.
9 94 Setiap alat dibuatkan log book dan buku penggunaannya, dan setiap personel laboratorium yang menggunkan alat tersebut diwajibkan untuk mengisi buku penggunaannya, sehingga jika terjadi masalah atau kerusakan pada alat tersebut dapat ditelusuri penyebabnya (history kerusakaanya). Dibuatkan daftar program kalibrasi alat yang diupdate 1 bulan sekali, sehingga jadwal kalibrasi alat dapat dilakukan tepat waktu. Dibuatkan label untuk memberikan tanda pada alat (lampiran 12), yaitu : a. Terkalibrasi (berwarna hijau) Alat boleh digunakan Diberikan pada alat yang dipersyaratkan terkalibrasi dan telah dikalibrasi. b. Belum Kalibrasi (berwarna kuning) Alat sementara tidak boleh digunakan. Diberikan pada alat yang sudah lewat batas waktu masa kalibrasi dan harus dilakukan re-kalibrasi tetapi belum dilakukan atau masih dalam proses kalibrasi. c. Tidak Perlu Kalibrasi (berwarna putih) Alat boleh digunakan Diberikan pada alat yang memang tidak dipersyaratkan untuk dikalibrasi. d. Rusak (berwarna merah) Alat sementara tidak boleh digunakan. Diberikan pada alat yang tidak dapat digunakan dan perlu perbaikan. Penggunaan alat ukur diganti menjadi grade A, karena alat ukur dengan grade A memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan alat ukur dengan grade B Metode a. Sebelum Beberapa metode yang digunakan masih mengacu pada pustaka lama dan tidak dilakukan validasi metodenya. Tidak ada jadwal secara berkala untuk review dokumen.
10 95 b. Sesudah Metode yang ada sudah mengacu pada pustaka yang terbaru dan dilakukan validasi metodenya. Validasi metode dilakukan apabila : Metode non standar Metode internal laboratorium yang dikembangkan sendiri Metode standar yang digunakan diluar lingkup yang dimaksud Metode standar yang dimodifikasi Dibuatkan jadwal secara berkala untuk review dokumen, yaitu setiap 3 tahun sekali. Review dilakukan dengan cara membandingkan metode lama dengan pustaka yang terbaru Bahan a. Sebelum Tidak ada tempat khusus untuk menyimpan bahan baku/produk jadi yang telah diperiksa. Tidak dibuatkan berita acara pemusnahan (daftar) bahan baku/produk jadi yang telah selasai pemeriksaanya. Tidak ada jadwal khusus untuk melakukan uji ulang terhadap standar bahan baku yang digunakan. Penyimpanan reagen belum dilakukan sesuai spesifikasinnya. b. Sesudah Dibuatkan tempat khusus untuk menyimpan bahan baku/produk jadi yang telah diperiksa. Dibuatkan berita acara pemusnahan (daftar) bahan baku/produk jadi yang telah selasai pemeriksaanya. Dibuatkan jadwal khusus untuk melakukan uji ulang terhadap standar bahan baku yang digunakan yaitu setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali disesuaikan dengan jenis bahan bakunya. Penyimpanan reagen dilakukan sesuai dengan spessifikasi sediaan reagen yaitu :
11 96 Untuk reagen dalam stok: Setelah reagen diterima dan dicek kecocokannya, lalu reagen dicatat terlebih dahulu di buku stok reagen, sesuai dengan nama reagennya. Reagen disimpan dalam lemari stok sesuai kategori berikut: No Kategori Reagen Lemari 1 Reagen Padat S1 2 Reagen Cair S2 S4 3 Reagen Asam Kuat dan Basa Kuat S5 Setiap reagen diberikan penandaan berupa tanggal terima barang dan expired date berdasarkan CoA dari masing-masing reagen. Jika pada CoA tidak mencantumkan expired date, maka shelf lifenya dianggap 5 tahun. Setiap lemari stok dikunci dan kunci dipegang oleh analis penanggung jawab. Jika reagen stok akan dikeluarkan, maka harus meminta kepada analis penanggung jawab reagen dan mencatat pada buku stok. Untuk reagen yang disediakan untuk penggunaan sehari-hari: Reagen Asli. Reagen Asli adalah reagen yang merupakan zat murni atau bentuk asli dari pabrik pembuatnya, belum melalui proses pencampuran atau perlakukan tertentu di internal LPA. Reagen yang dibuat. Reagen yang dibuat adalah reagen yang sudah melalui proses pencampuran atau perlakukan tertentu di internal LPA. Reagen untuk penggunaan sehari-hari disimpan pada lemari dengan kategori sebagai berikut :
12 97 No Kategori Reagen Lemari 1 Reagen yang dibuat I X dan XII 2 Reagen Asli Padat A - C 3 Reagen Asli Cair D F 4 Reagen yang disimpan sementara XI Catatan: Lemari XI disediakan untuk penyimpanan sementara reagen yang masih dapat disimpan untuk jangka waktu yang relatif singkat. Penandaan hanya berupa nama reagen dan tanggal pembuatan. Setiap reagen diberikan penomoran secara unik, berdasarkan aturan sebagai berikut: I-1 Angka romawi I menunjukkan kode lemari Angka 1 menunjukkan nomor urut dalam lemari tersebut Penandaan pada setiap botol reagen yang dibuat mencakup: - Nama reagen - Nomor botol - Tanggal pembuatan - Tanggal kadaluarsa, yaitu 3 bulan untuk reagen yang relatif stabil dan 1 bulan untuk reagen yang relatif kurang stabil. Penandaan pada reagen asli hanya ditambahkan nomor lemari. Setiap reagen asli yang baru dibuka harus dituliskan tanggal pembukaannya. Setiap analis yang mengambil reagen harus segera mengembalikan ke posisi yang semula jika telah selesai menggunakan. Jika ada reagen yang habis dapat meminta dari reagen stok kepada analis penanggung jawab reagen.
13 Lingkungan a. Sebelum Tidak ada jadwal khusus untuk melakukan 5R. Tidak ada tempat khusus untuk membedakan tempat penyimpanan sampel yang sudah diperiksa, dan belum diperiksa, dan label untuk reagen - reagen perkursor sehingga untuk mencari sampel dan reagen tersebut lama. Pemantauan ruangan hanya dilakukan pada laboratorium mikrobiologi. b. Sesudah Dibuatkan jadwal untuk pelaksanaan 5R, yaitu setiap jumat sore. Dibuatkan tempat khusus dan diberikan label penandaan untuk penyimpanan sampel dan reagen tersebut agar memudahkan dalam pencariannya. Pemantauan, pengendalian dan perekaman kondisi lingkungan seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi atau metode pengujian dilakukan dengan melakukan pencatatan temperature dan RH ruangan yang dilakukan setiap hari pada setiap area laboratorium. Proses pengujian dihentikan bila diidentifikasi kondisi lingkungan merusak hasil pengujian. 5.3 Jaminan Mutu Hasil Pengujian Dalam usaha menjamin mutu hasil pengujian, LPA memantau keabsahan pengujian dari waktu ke waktu. Pemantauan tersebut dilakukan dengan cara tidak terbatas pada : a. Keteraturan penggunaan bahan acuan dan/atau pengendalian mutu internal menggunakan bahan acuan internal. b. Berpartisipasi dalam Uji profisiensi. c. Melakukan replika pengujian menggunakan metode yang sama dan berbeda dan atau personel yang berbeda d. Pengujian ulang terhadap contoh yang masih ada.
14 99 e. Korelasi hasil untuk karakteristik yang berbeda dari suatu barang. Data pengendalian mutu dianalisa dan bila ditemukan diluar kriteria yang ditetapkan, maka dilakukan investigasi terhadap penyimpangan dan melakukan koreksi terhadap tindakan yang tidak sesuai. 5.4 Kendala yang Dihadapi dan Perbaikan yang Dilakukan Kendala yang Dihadapi - Tidak ada waktu khusus untuk aplikasi ISO 17025:2008, perbaikan dilakukan pada saat jam kerja sehingga tidak fokus karena pengerjaan bersamaan dengna pekerjaan rutin yang harus didahulukan. - Membuat semua personel laboratorium mau menerima perubahan dengan adanya perubahan yang diterapkan pada ISO 17025: Terbatasnya personel laboratorium yang mengerjakan project ISO 17025:2008, terutama masalah pendokumentasian. - Pelaksanaan jadwal yang sudah dibuat dengan aplikasi yang tidak sesuai menyebabkan harus sering dilakukan penjadwalan ulang Perbaikan yang Dilakukan - Ada jadwal khusus untuk pengerjaan project ISO 17025: Memberikan sosialisasi tentang manfaat dan kegunaan ISO 17025:2008 secara detail kepada seluruh personel laboratorium, dan memberikan peran kepada seluruh personel agar ikut berpartisipasi dalam keberhasilan penerapan ISO 17025: Adanya personel administrasi khusus untuk pendokumentasian ISO 17025: Adanya komitmen dari masing-masing personel untuk melaksanakan penerapan ISO 17025:2008.
PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan ini digunakan sebagai persyaratan tambahan ISO/IEC
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan
Lebih terperinciPedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN
Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN 1. Pendahuluan Untuk mengharmonisasikan hasil asesmen laboratorium yang dilaksanakan oleh KAN, diperlukan Pedoman tentang Klasifikasi Ketidaksesuaian. Pedoman KAN
Lebih terperinciBahan Ajar PANDUAN MUTU
Bahan Ajar PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LOGO PT (Contoh) [ NAMA LABORATORIUM ] [ JURUSAN ]
Lebih terperinciEVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005
ISSN 1979-2409 Evaluasi Audit Internal LUB PTBN 2008-2011 Untuk Menilai Efektifitas Implementasi ISO/I 17025:2005 (Masripah) EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN 2008-2011 UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide
Lebih terperinciAUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat
AUDIT INTERNAL (SNI 19 17025) Nama Laboratorium Alamat Bagian 1 : Informasi Umum Beri tanda X pada kotak yang sesuai Keterangan (bila diperlukan) 1.1 Apakah laboratorium memiliki kegiatan lain selain pengujian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.590, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Manajemen Mutu. Laboraturium. Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Pedoman PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI SEPATU REM BESI COR KELABU UNTUK KERETA API (SNI 11-1653-1989) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN
Halaman : 1 dari 7 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN Aktivitas Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh Ir. SUPRAPTONO Kasie Yantek Produksi 31 Oktober 2016 Disyahkan oleh Ir. TRI HARSI,
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin akuntabilitas jasa pengujian parameter
Lebih terperinciPenerapan skema sertifikasi produk
LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori
Lebih terperinciPersyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciPROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 HALAMAN PENGESAHAN Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh: Nama
Lebih terperinciPendahuluan 12/17/2009
12/17/2009 Pendahuluan Edisi pertama mengacu kepada ISO 9001:1994 dan ISO 9002:1994. Standar-standar tersebut telah digantikan dengan ISO 9001:2000 yang menyebabkan perlunya menyelaraskan ISO/IEC 17025.
Lebih terperinciKLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001
KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA COR TAHAN PANAS (SNI 07-1855-1990) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BESI TUANG KELABU DAN BAJA TUANG PADUAN SEBAGAI BAHAN KOMPONEN POMPA PUSINGAN UNTUK LUMPUR DAN PASIR (SNI 07-1071-1989) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI KERAN AIR RUMAH TANGGA JENIS KATUP PINTU (SNI 03-0122-1998) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciDOKUMENTASI
DOKUMENTASI PENDAHULUAN Dokumentasi adalah suatu bukti yang dapat dipercaya pada penerapan/pemenuhan CPOTB. Mutu yang direncanakan adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi keluhan yang terkait dengan
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI PAKU (SNI 05-0323-1999) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua LSPro BBLM melalui
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI PELAT DAN LEMBARAN ALUMINIUM (SNI 07-0956-1989) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung
Lebih terperinciPenerapan skema sertifikasi produk
LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA TULANGAN BETON HASIL CANAI PANAS ULANG (SNI 07-0065-2002) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BATANG KAWAT BAJA KARBON RENDAH UNTUK INTI KAWAT LAS LISTRIK (SNI 07-0075-2006) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK
SKEMA SERTIFIKASI BAJA TULANGAN BETON (SNI 07-2052-2002) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua
Lebih terperinciBAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN LAPIS SENG (SNI 07-2053-2006) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke
Lebih terperinciKomite Akreditasi Nasional
PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU. RUANG LINGKUP SPPT SNI PADA LSPro SAMARINDA ETAM. Ruang Lingkup Nomor SNI Judul SNI Sistem Sertifikasi
Halaman : 1 dari 12 Lampiran 1. RUANG LINGKUP SPPT SNI PADA LSPro No Kode Digit Ruang Lingkup Nomor SNI Judul SNI Sistem Sertifikasi 1 12.10 Food and Beverage, Food Additives SNI 3556-2010 Garam Konsumsi
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI SEPEDA RODA DUA (SNI 1049:2008) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua LSPro
Lebih terperinci2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1923, 2015 BAPETEN. Labotarium. Dosimetri Eksterna. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA
Lebih terperinciPenerapan Skema Sertifikasi Produk
Penerapan Skema Sertifikasi Produk Barang Rumah Tangga Lainnya dan Peralatan Komersiel (21.06) Daftar isi 1 Ruang lingkup 2 Acuan Normatif 3 Sistem sertifikasi 4 Definisi 5 Proses sertifikasi 6 Persyaratan
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018
X SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORASI GEOGRAFIS OPERATOR 1. Latar Belakang 1.1. Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial mengamanatkan bahwa informasi
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI TALI KAWAT BAJA (SNI 0076:2008) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua LSPro
Lebih terperinciISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMINIUM SENG (BJL.AS) (SNI 4096:2007) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinciPersyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi
Standar Nasional Indonesia Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (ISO/IEC 17025:2005, IDT) ICS 03.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi...i
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA
ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina
Lebih terperinci2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
No. 1510, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. Alat Konversi BBG. Skema Sertifikasi. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG SKEMA SERTIFIKASI ALAT KONVERSI BAHAN
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN TIPIS LAPIS TIMAH ELEKTROLISA (BjLTE) (SNI 07-0602-2006) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA BATANGAN KONSTRUKSI UMUM (BjKU) (SNI 7614:2010) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat
Lebih terperinciKAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013
PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian
Lebih terperinciTugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu
Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen
Lebih terperinciSYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI
KAN 01 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI Terbitan Nomor: 4 Februari 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok
Lebih terperinciSYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI
KAN 01 Rev. 5 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung I BPPT, Lt. 14 Jl. MH Thamrin No. 8, Kebon Sirih,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laboratorium Pengujian Mutu Menurut ISO/IEC Guide 2 1986 laboratorium adalah instansi/lembaga yang melaksanakan kalibrasi dan atau pengujian. Sementara Pengujian adalah kegiatan
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL SIKU SAMA KAKI PROSES CANAI PANAS (SNI 07-2054-2006) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI KAWAT BAJA TANPA LAPISAN BEBAS TEGANGAN UNTUK KONSTRUKSI BETON PRATEKAN (SNI 1155:2011) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1.
Lebih terperinciPer/II/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciSkema sertifikasi produk
LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Skema sertifikasi produk Kategori produk tangki
Lebih terperinciA. Prosedur Pemesanan dan
L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI KAWAT BAJA TANPA LAPISAN BEBAS TEGANGAN UNTUK KONSTRUKSI BETON PRATEKAN JALINAN TUJUH (SNI 1154:2011) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI
Lebih terperinciPERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005
PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC 17025 : 2005 ASIAH PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN - KLHK asiah1312@yahoo.com 081318888067 1 Latar Belakang Apakah lab pengujian
Lebih terperinciPT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK
PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT Kompleks Ruko Taman Tekno Boulevard, Blok A 20 Jl. Taman Tekno Widya, Serpong, Tangerang
Lebih terperinciDP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004
DP.01.02 INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan,
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML
No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 5 PEMANTAUAN SML-2.451.00-00 Disiapkan oleh Jabatan: Sekretaris ISO Diperiksa oleh Jabatan: Manajer Disetujui oleh Jabatan: Wakil Manajemen TERKENDALI STATUS DOKUMEN (beri tanda
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciRekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008
Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya
Lebih terperinciBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)
SKEMA SERTIFIKASI TABUNG BAJA LPG (SNI 1452:2011) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua LSPro
Lebih terperinciPROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN Oleh : Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (cevest or id)
PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN Oleh : Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (cevest or id) 1. TUJUAN 1.1 Untuk memastikan dan menjamin bahwa dokumen sistem manajemen mutu telah dikendalikan.
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang
PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan,
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBUBUHAN TANDA SNI DAN TANDA KESELAMATAN Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 24 ayat
Lebih terperinciPenerapan Skema Sertifikasi Produk
LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com Penerapan Skema Sertifikasi Produk Sub kategori produk pupuk
Lebih terperinciLAPORAN. HASIL EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM PENGUJIAN tekmira. SEMESTER 2 (DUA) Periode Juli - Desember 2015
LAPORAN HASIL EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM PENGUJIAN tekmira SEMESTER 2 (DUA) Periode Juli - Desember 2015 Oleh : Laboratorium Pengujian tekmira PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU REALISASI KEGIATAN LAYANAN
Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 7.1 PERENCANAAN REALISASI PENDIDIKAN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas
Lebih terperinciPenilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk
PSN 305-2006 Pedoman Standardisasi Nasional Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi... i
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA
RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran
Lebih terperinciLAPORAN. HASIL EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM PENGUJIAN tekmira. Periode Januari - Juni 2015
LAPORAN HASIL EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN LABORATORIUM PENGUJIAN tekmira Periode Januari - Juni 2015 Oleh : Laboratorium Pengujian tekmira PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
Lebih terperinciChecklist Audit Mutu ISO 9001:2008
Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP
Lebih terperinciPERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)
#4 - Klausul 7-8 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #7 Realisasi Produk (1) 2 #7.1 #7.2 Perencanaan Realisasi Produk Proses Yang Berkaitan Dengan Pelanggan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
1 PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN PENYEDIA JASA DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2
2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN MUTU
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 BAB III 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU 3.1 KETENTUAN UMUM Universitas Negeri Semarang menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara
Lebih terperinciMetode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI
Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO 9001 DAN MEMBERIKAN CONTOH PENERAPAN YANG BAIK 1 Penjelasan
Lebih terperinciPENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST
PENGETAHUAN By Rangga K Negara, ST DEFINISI : Standar Nasional Indonesia (SNI) : Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional. STANDAR : Spesifikasi teknis atau
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING
Approved by RD Page 1 of 5 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciKETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI
KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI Masdiana C Padaga Disampaikan pada Pelatihan Audit Laboratorium Berbasis ISO/IEC 17025-2008 untuk Audit Internal. Universitas Brawijaya, Malang 12-14 April 2016 Perkembangan
Lebih terperinciPROSEDUR MUTU ABI-Pro
: 1 dari 6 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini merinci proses perolehan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI). 2. DEFINISI Tidak ada. 3. TANGGUNG JAWAB Manajer Operasi bertanggung jawab terhadap
Lebih terperinciPROSEDUR MUTU LSPro-BBIA
Halaman : 1 dari 7 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini merinci proses Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI). 2. DEFINISI Tidak ada. 3. TANGGUNG JAWAB Manajer Operasi bertanggung jawab terhadap keseluruhan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan
PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR
Approved by RD Page 1 of 6 I. STANDAR ACUAN PT IAPMO Group Indonesia menggunakan beberapa acuan untuk mengembangkan menetapkan skema sertifikasi personel, di mana standar acuan tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciSYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM
DP.01.07 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta
Lebih terperinciTerbitan Nomor : 4 Desember 2012
KAN 02 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI (PUP) Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala W anabakti,
Lebih terperinciK A T A P E N G A N T A R
K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai
Lebih terperinci