Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya"

Transkripsi

1 Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

2 Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktu Memahami konsep bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode-metode perhitungan bunga. Memahami berbagai teknik ekivalensi untuk berbagai pola cash flow. Memahami dan mampu menghitung depresiasi.

3 Ilmu Teknik dan Sains Teknik (engineering) profesi dimana pengetahuan matematis dan sains yang diperoleh dari studi, pengalaman, dan praktek diaplikasikan dengan pertimbangan nalar untuk mengembangkan berbagai cara penggunaan bahan dan kekuatan alam secara ekonomis demi kemanfaatan bagi umat manusia Ekonomi teknik disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisa aspek-aspek ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis

4 Investasi Investasi pengorbanan atau pengeluaran dengan suatu harapan tertentu di masa yang akan datang Dua faktor yang terlibat: waktu dan resiko Dua jenis investasi, yaitu: Investasi finansial: simpanan, tabungan, instrumen keuangan (saham, obligasi, dsb) Investasi nyata: pabrik, peralatan produksi, tanah, dsb

5 Konsep Biaya Biaya Siklus Hidup Biaya Historis Biaya Mendatang Biaya Kesempatan Biaya Langsung Biaya Tak Langsung Biaya Overhead Biaya Tetap Biaya Variabel

6 Klasifikasi Biaya: BIAYA SIKLUS HIDUP Biaya Siklus Hidup jumlah semua pengeluaran yang berkaitan dengan sistem/produk sejak dirancang sampai tidak terpakai lagi Merupakan kombinasi dari: Biaya awal Biaya operasional dan perawatan Biaya disposisi (disposal)

7 Klasifikasi Biaya: Biaya Siklus Hidup Biaya Sistem/Produk Total (C) Biaya Riset dan Pengembangan (Cr) Perencanaan Produk (Crp) Riset Produk (Crr) Desain Teknik (Cre) Dokumentasi Desain (Crd) Sistem/Perangkat Lunak Produk (Crs) Uji dan Evaluasi Sistem/Produk (Crt) Manajemen Sistem Produk (Crm) Biaya Produksi dan Konstruksi (Cp) Manajemen Produksi/Konstruksi (Cpa) Analisis Teknik dan Operasi Industri (Cpi) Manufaktur (Cpm) Konstruksi (Cpc) Kendali Mutu (Cpq) Dukungan Awal (Cpl) Biaya Operasi dan Perawatan (Co) Manajemen Siklus Hidup Sistem/Produk (Coa) Operasi Sistem/Produk (Coo) Distribusi Sistem/Produk (Cod) Pemeliharaan Sistem/Produk (Com) Training Operator dan Perawatan (Cot) Modifikasi Sistem/Produk (Cor) Biaya Penghentian dan Pembuangan (Cd) Pembuangan Sistem yang Tidak Dapat Diperbaiki (Cdd) Penghentian Sistem/Produk (Cdr) Dokumentasi (Cdo)

8 Klasifikasi Biaya : 2. BIAYA HISTORIS Past Cost = biaya masa lalu Sunk Cost = biaya yang tidak terbayar SunkCost NilaiBukuSaatIni NilaiJualS aatini

9 Klasifikasi Biaya 3. BIAYA MENDATANG Mengandung unsur ketidakpastian atau resiko Diperoleh dari peramalan atau estimasi 4. BIAYA KESEMPATAN Muncul karena muncul lebih dari satu kesempatan untuk melakukan investasi

10 Klasifikasi Biaya 5. BIAYA LANGSUNG Dengan mudah bisa ditentukan pada suatu operasi yang spesifik 6. BIAYA TAK LANGSUNG Biaya yang sulit, bahkan tidak mungkin ditentukan secara langsung pada suatu operasi yang spesifik 7. OVERHEAD Biaya manufakturing selain Biaya langsung

11 Klasifikasi Biaya Harga Jual Keuntungan Harga Pokok Penjualan Penjualan Umum dan Administrasi Harga Pokok Produksi Biaya Dasar Biaya Overhead Pabrik Bahan Langsung Bahan Tak Langsung Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Tak Langsung Lain-lain

12 Klasifikasi Biaya 8. BIAYA TETAP (Fixed Cost = FC) Biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output atau volume produksi. 9. BIAYA VARIABEL (Variabel Cost = VC) Biaya yang secara proporsional dipengaruhi oleh jumlah output. Sebagai contoh: Biaya bahan langsung dan Biaya tenaga kerja langsung. Total Cost (TC) TC x FC VCx

13

14 Nilai Uang dari Waktu Nilai uang senantiasa berubah turun dengan berjalannya waktu. Fenomena ini dikenal sebagai inflasi nilai finansial Kesamaan nilai finansial disebut sebagai ekivalensi, dengan memperhatikan: Jumlah yang dipinjam/diinvestasikan Periode/waktu penyimpanan atau investasi Tingkat bunga yang dikenakan

15 Perhitungan Bunga Tingkat bunga adalah rasio dari bunga yang dibayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu, dan biasanya dalam persentase dari induk. Ada 2 jenis bunga yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk

16 Bunga Sederhana Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasikan I = P x i x N dimana: I = Bunga yang terjadi (rupiah) P = Induk yang dipinjam atau diinvestasikan i = tingkat bunga per periode N = jumlah periode yang dilibatkan

17 Bunga Sederhana Perhitungan bunga sederhana ( i=10%) Tahun (A) Jumlah dipinjam (B) Bunga (C) Jumlah hutang (D) Jumlah dibayar (E)

18 Bunga Majemuk Besarnya bunga majemuk dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya Tahun (A) Jumlah dipinjam (B) Bunga (C) Jumlah hutang (D) Jumlah dibayar (E)

19 Diagram Alir Kas / Cash Flow Diagram Untuk menggambarkan arus kas keluar dan arus kas masuk Aliran kas terjadi bila ada perpindahan uang tunai atau yang sejenis (cek, transfer bank, dsb) dari satu pihak ke pihak lain Penggambaran diagram aliran kas adalah langkah awal dalam menyelesaikan persoalan ekonomi teknik yang melibatkan berbagai transaksi dalam berbagai periode Terdapat dua sudut pandang yang berbeda dalam diagram aliran kas

20 Diagram Aliran Kas Rp i=10% dari sudut peminjam Rp Rp dari sudut pemberi pinjaman

21 Bunga Majemuk Diskrit Notasi yang digunakan: i N P F A = tingkat bunga efektif per periode = jumlah periode pemajemukan = nilai sekarang (Present Worth) = nilai mendatang (Future Worth) = aliran kas berurutan (Annual Worth)

22 To Find F given P Periode 1 F 1 = P + bunga dari P = P + Pi = P (1+i) Pada periode 2 akan menjadi: F 2 = F1 + bunga dari F 1 = P (1+i) + P (1+i)i = P (1+i) (1+i) = P (1+i) 2 Pada periode 3 akan menjadi: F 3 = F 2 + F 2 i Maka F = P (1+i) 2 + P (1+i) 2 i = P (1+i) 2 (1+i) = P (1+i) 3 = P (1+i) N F/P = P (1+i) N Persamaan di atas bisa dinyatakan dengan: F/P = (F/P, i%, N)

23 Contoh Miftah meminjam uang di bank sejumlah Rp. 1 juta dengan bunga 12% per tahun dan akan dikembalikan sekali dalam 5 tahun mendatang. a. Gambar diagram alir kas b. Jumlah yang harus dikembalikan,dengan rumus c. Jumlah yang harus dikembalikan, dengan tabel

24 Rp. 1 juta = P Diagram Alir Kas Dengan rumus P = Rp. 1 juta, i = 12%, N = 5 F = Rp. 1 juta (1+0,12)5 = Rp. 1 juta (1,12)5 = Rp. 1 juta (1,7623) = Rp. 1,7623 juta F Dengan tabel F = Rp. 1 juta (F/P, 12%, 5) = Rp. 1 juta (1, 762) = Rp. 1,762 juta

25 Dengan tabel Periode i=12% Single Payment N F/P P/F , N Nilai faktor F/P yang dicari

26 To Find P Given F F = P (1+i) N Maka Maka dapat diekspresikan: P = F (P/F, i%, N) F = diketahui S S N-3 N-2 N-1 P =?

27 Contoh Tentukanlah berapa banyaknya uang yang harus didepositokan Desi pada saat ini agar 5 tahun lagi bisa menjadi Rp. 10 juta bila diketahui tingkat bunga yang berlaku adalah 18%

28 Diagram alir kas F=Rp.10juta P=?

29 Dengan rumus Dengan tabel: P = F (P/F, 18%, 5)

30 Contoh lain: Berapa tahunkah uang yang jumlahnya Rp. 4 juta harus disimpan di bank yang memberikan tingkat bunga 15% pertahun sehingga uang tersebut menjadi Rp. 10 juta?

31 dengan rumus F = P (1+i) N 10 juta = Rp. 4 juta (1 + 0,15) (1+0,15) = 2,5 N = ln 2,5 / ln 1,15 = 6,556 tahun dengan tabel F/P = (F/P, i%, N) (F/P, i%, N) = 2,5 Berdasar tabel dengan i=15% maka: (F/P, 15%, 6) = 2,313 (F/P, 15%, 7) = 2,660 gunakan interpolasi

32 To Find F Given A F = A + A (1+i) + A (1+i) A (1+i) N-1 (1) dengan mengalikan kedua ruas dengan (1+i) F (1+i) = A (1+i) + A (1+i) A (1+i) N-1 (2) apabila persamaan 2 dikurangkan dengan persamaan 1 maka menjadi: F (1+i) F = A (1+i) N A atau F (1+i -1) = A [(1+i) N 1] maka F = A (F/A, i%, N)

33 Contoh: Jika Feri menabung Rp tiap bulan selama 20 bulan dengan bunga 1% per bulan, berapakah yang ia miliki pada bulan ke-20 tersebut? maka F = A (F/A, i%, N)

34 To Find A Given F Berdasar persamaan sebelumnya maka: sehingga dapat dinyatakan menjadi: A = F (A/F, i%, N)

35 Contoh: Heru saat ini berusia 20 tahun. Ia berencana membeli rumah tipe 80 pada saat ia berusia 28 tahun. Harga rumah pada saat ia berusia 28 tahun diperkirakan Rp. 180 juta. Untuk memenuhi keinginannya ia harus berusaha keras menabung mulai sekarang. Bila ia akan menabung dengan jumlah yang sama tiap tahun dan bunga yang sama tiap tahun dan bunga yang diberikan oleh Bank adalah 12%, berapakah Heru harus menabung tiap tahunnya?

36 To Find P Given A F = P (1+i) N substitusi dengan

37 Contoh: Seorang investor menawarkan rumah dengan pembayaran kredit. Sebuah rumah ditawarkan dengan membayar uang muka Rp. 15 juta dengan angsuran selama 120 bulan sebesar Rp.500 ribu per bulan. Bila bunga yang berlaku adalah 1% per bulan, berapakah harga rumah yang harus dibayar kontan saat ini?

38 To Find A Given P Untuk mengkonversikan nilai sekarang pada nilai seragam. atau Sehingga A = P (A/P, i%, N)

39 Contoh: Sebuah industri membutuhkan sebuah mesin CNC dengan harga Rp. 200juta. Pimpinan industri memutuskan untuk membeli mesin dengan pembayaran angsuran 5 tahun dan dibayar tiap bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Jumlah maksimum yang dapat diangsur adalah 75% dari harga. Bila bunga yang berlaku adalah 1% perbulan, berapa besarnya angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya?

40 A = P (P/A, i%, N) = Rp. 150 juta (A/P, 1%, 60) = Rp. 150 juta (0,2224) = Rp. 3,336 juta

41 Aliran Kas Tidak Teratur Pada kenyataannya, aliran kas sering terjadi tidak teratur, dimana besarnya aliran kas netto pada setiap periode tidak memiliki pola yang teratur. Konversi harus dilakukan satu per-satu ke awal atau akhir periode sehingga kita mendapatkan nilai total dari P, F, atau A dari aliran kas tersebut.

42 Contoh: Rp Rp Rp Rp Rp

43 Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

44 Penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian.

45 Faktor-faktor Depresiasi a) Kerusakan fisik akibat pemakaian alat atau properti tersebut b) Kebutuhan produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar c) Penurunan kebutuhan produksi atau jasa d) Properti atau aset tersebut menjadi usang karena perkembangan teknologi e) Penemuan fasilitas baru yang bisa menghasilkan produk lebih baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan lebih memadai

46 Besarnya depresiasi tahunan tergantung : Ongkos investasi Tanggal pemakaian awalnya Estimasi masa pakai Nilai sisa yang ditetapkan Metode depresiasi yang digunakan

47 Kriteria aset/properti yang bisa didepresiasi : 1) Harus digunakan untuk keperluan bisnis atau memperoleh penghasilan 2) Umur ekonomis bisa dihitung 3) Umur ekonomis lebih dari satu tahun 4) Harus menjadi sesuatu yang digunakan, sesuatu yang menjadi usang, atau nilainya menurun karena sebab alamiah

48 Dasar Perhitungan Depresiasi Ongkos awal Umur ekonomis Nilai sisa dari properti tersebut Nilai sisa adalah perkiraan suatu aset pada akhir umur depresiasinya Nilai sisa = nilai jual ongkos pemindahan

49 Metode-metode Depresiasi Metode garis lurus (straight line / SL) Metode jumlah digit tahun (sum of years digit/soyd) Metode keseimbangan menurun (declining balance / DB) Metode dana sinking (sinking fund / SF) Metode unit produksi (production unit / PU)

50 Rumus umum BV BV t 0 BV P t1 D t BV t P t j1 D j

51 1. Metode Garis Lurus Dt P N S Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = ongkos awal dari aset yang bersangkutan S = nilai sisa dari aset tersebut N = masa pakai (umur) dari aset tersebut dinyatakan dalam tahun

52 Karena aset depresiasi dengan jumlah yang sama tiap tahun maka aset tersebut dikurangi dengan besarnya depresiasi tahunan dikalikan t, atau: BV P t td t P Tingkat Depresiasi d 1 N P N S t

53 Contoh Sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp. 38 juta dan biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalah Rp. 1 juta. Masa pakai alat ini adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 3 juta. Gunakan metode depresiasi garis lurus untuk menghitung: a. Nilai awal dari alat tersebut b. Besarnya depresiasi tiap tahun c. Nilai buku alat pada akhir tahun ke dua dan ke lima d. Buat tabel depresiasi dan nilai buku selama masa pakai

54 Nilai awal +harga ditambah biaya pengiriman dan uji cobanya: P = Rp. 38 juta + Rp. 1 juta = Rp. 39 juta Besarnya depresiasi tiap tahun D t P S N Rp. 39 juta Rp.3 juta 6 Rp. 6 juta

55 Nilai buku pada akhir tahun kedua: BV t P td BV2 Rp.39 juta Rp. 27 juta t 2xRp.6 juta dan pada akhir tahun ke-lima: BV3 Rp.39 juta 5xRp. 6 Rp. 9 juta juta

56 Tabel jadwal depresiasi dan nilai buku akhir tahun depresiasi tahun akhir tahun nilai buku 0 0 Rp. 39 juta 1 Rp. 6 juta Rp. 33 juta 2 Rp. 6 juta Rp. 27 juta 3 Rp. 6 juta Rp. 21 juta 4 Rp. 6 juta Rp. 15 juta 5 Rp. 6 juta Rp. 9 juta 6 Rp. 6 juta Rp. 3 juta

57 2. Metode Jumlah Digit Tahun Metode ini membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk tahuntahun berikutnya Sisa umur aset D t (ongkos awal - nilai sisa) SOYD N - t 1 (P -S), (t 1, 2,...N) SOYD dimana Dt = beban depresiasi pada tahun ke-t SOYD = jumlah digit tahun dari 1 sampai N

58 Besarnya SOYD, umur N tahun: SOYD (N -1) N N (N 1) Rumus yang dipakai dalam 2 perhitungan nilai buku: BV t P - Tingkat depresiasi t (N - t/2 0.5) (P -S) SOYD N - t 1 d t SOYD

59 Contoh Gunakan metode depresiasi SOYD untuk menghitung besarnya depresiasi dan nilai buku tiap tahun dengan data dari contoh perhitungan depresiasi dengan metode SL. Plot juga besarnya nilai buku terhadap umur peralatan tersebut

60 a. Jumlah digit tahun = = 21 Besarnya depresiasi tahun pertama: D t D D 1 1 N - t 1 (P -S) SOYD 6-11 (39 juta -3 juta) 21 Rp.10,286 juta

61 Perhitungan dilakukan sampai D6 Perhitungan BV setiap akhir tahun dapat dilakukan dengan mengurangi langsung dengan nilai buku akhir tahun sebelumnya dengan besarnya depresiasi pada akhir tahun bersangkutan

62 Atau dihitung dengan rumus: t (N - t/2 0.5) BV t P - SOYD (P -S) BV 1 BV 1 1(6-1/2 Rp.39 juta - 21 Rp.28,714 juta 0.5) (39 juta -3 juta)

63 Metode Jumlah Digit Tahun: Contoh Tahun (t) 0 depresiasi pada tahun t 0 nilai buku akhir tahun ke-t /21 x (39-3) = 10, /21 x (39-3) = 28, /21 x (39-3) = 8, /21 x (39-3) = 20, /21 x (39-3) = 6, /21 x (39-3) = 13, /21 x (39-3) = 5, /21 x (39-3) = 8, /21 x (39-3) = 3, /21 x (39-3) = 4, /21 x (39-3) = 1, /21 x (39-3) = 3

64 Jadwal Depresiasi dan Nilai Buku Akhir tahun Depresiasi tahun (rupiah) 0 6/21 x 36,00 juta = 10,286 juta 5/21 x 36,00 juta = 8,571 juta 4/21 x 36,00 juta = 6,857 juta 3/21 x 36,00 juta = 5,143 juta 2/21 x 36,00 juta = 3,429 juta 1/21 x 36,00 juta = 1,714 juta Nilai buku akhir tahun (rupiah) 39,000 juta 28,714 juta 20,143 juta 13,286 juta 8,143 juta 4,714 juta 3,000 juta

65

66 Metode Keseimbangan Menurun Menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun berikutnya Bisa digunakan bila umur aset lebih dari tiga tahun

67 Metode Keseimbangan Menurun d = tingkat depresiasi yang ditetapkan Maksimum = 200% dari tingkat depresiasi garis lurus = 2/N double declining balance Dapat dinyatakan sebagai d = k/n, maksimum k = 2 BV t = nilai buku aset pada akhir tahun ke-t

68 Metode Keseimbangan Menurun P d BV P d d D d BV dbv BV D BV BV dbv D t t t t t t t t t t t t

69 Metode Keseimbangan Menurun Nilai buku suatu aset (BV t ) akan sama dengan suatu nilai (F) setelah t tahun dimana: Tingkat depresiasi pada saat t: d P F t 1 ln ln t P F d 1 1

70 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Gunakan metode depresiasi Double Declining Balance untuk menghitung besarnya depresiasi dan nilai buku tiap tahun. Double Declining Balance k 2 d k N

71 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Depresiasi pada tahun pertama D 1 d d BV P 0 39

72 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Depresiasi pada tahun ketiga 5, P d d D

73 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Nilai buku pada akhir tahun pertama BV 1 BV 0 P D D 1

74 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Nilai buku pada akhir tahun ketiga BV d P ,556

75 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Tahun (t) depresiasi pada tahun t nilai buku akhir tahun ke-t /3 x 39 = 13, /3 x 26 = 8,667 17, /3 x 17,333 = 5,778 11, /3 x 11,556 = 3,852 7, /3 x 7,704 = 2,568 5, /3 x 5,136 = 1,712 3,424

76 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh Nilai buku akhir tahun ke-6 = 3,424 Nilai buku akhir tahun ke-6 yang diharapkan = 3 Penyesuaian: D N disesuaikan = D N + (BV N BV N diharapkan) D 6 disesuaikan = D 6 + (BV 6 BV 6 diharapkan) = 1,712 + (3,424 3) = 1, ,424 = 2,136

77 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh 2 Biaya aset pertama (P) = Perkiraan nilai sisa (S) = Tingkat depresiasi (d) = 30% Umur aset 5 tahun

78 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh 2 Tahun (t) depresiasi pada tahun t nilai buku akhir tahun ke-t ,30 x 5000 = 1500, ,30 x 3500 = 1050, ,30 x 2450 = 735, ,30 x 1715 = 514, , ,30 x 1200,5 = 360, ,350

79 Metode Keseimbangan Menurun: Contoh 2 Nilai buku akhir tahun ke-5 = 840 Nilai buku akhir tahun ke-5 yang diharapkan = Penyesuaian: D N disesuaikan = D N + (BV N BV N diharapkan) D 5 disesuaikan = D 5 + (BV 5 BV 5 diharapkan) = 360,150 + (840, ) = 360, ,650 = 200,500

80

81 Metode Depresiasi Sinking Fund Penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu saat ke saat berikutnya konsep nilai waktu dari uang Besarnya depresiasi lebih kecil di tahun awal tidak menguntungkan bila ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan

82 Metode Depresiasi Sinking Fund Besarnya nilai patokan depresiasi akan didepresiasi (P-S) selama N periode ke nilai seragam tahunan dengan bunga i%, menjadi: A = (P-S) (A/F, i, n) Besarnya depresiasi pada tahun ke-t: D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) D t BV t1 BV t

83 Metode Depresiasi Sinking Fund Nilai buku pada periode t adalah nilai awal aset tersebut setelah dikurangi akumulasi nilai patokan depresiasi maupun bunga BV t P A(F/A,i, t) atau BV t P (P -S)(A/F, i, n)(f/a,i, t)

84 Metode Depresiasi Sinking Fund: Contoh Hitung depresiasi soal sebelumnya dengan mengasumsikan i sebesar 12% dengan metode depresiasi sinking fund

85 Metode Depresiasi Sinking Fund: Contoh Nilai depresiasi dasar: A = (P-S)(A/F, i, n) = (Rp. 39 juta Rp. 3 juta)(a/f, 12, 6) = Rp. 36 juta (0,12323) = Rp. 4,436 juta

86 Metode Depresiasi Sinking Fund: Contoh Besarnya depresiasi pada tahun pertama: D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) = Rp. 36 juta (A/F, 12, 6)(F/P, 12, 0) = Rp. 36 juta (0,12323) (1) = Rp. 4,436 juta

87 Metode Depresiasi Sinking Fund: Contoh Nilai buku pada akhir tahun pertama: BV t = P A(F/A, i, t) = Rp. 39 juta Rp. 4,436 (F/A, 12, 1) = Rp. 39 juta Rp. 4,436 (1) = Rp. 34,564 juta

88 Metode Depresiasi Sinking Fund: Contoh Nilai buku pada akhir tahun pertama (dalam juta): BV t = P (P-S) (A/F, i, n) (F/A, i, t) = 39 (39-3) (A/F, i, 6) (F/A, i, 1) = 39 (36) (0,12323) (1) = 39 4,436 = 34,564

89 Metode Depresiasi Sinking Fund: Contoh Tahun (t) (F/P, i, t-1) depresiasi pada tahun t (F/A, i, t) nilai buku akhir tahun ke-t n = 6 tahun P = 39 juta S = 3 juta i = 12% A = 4, , ,000 4,436 4,436 34, ,120 4,968 9,405 29, ,254 5,565 14,969 24, ,405 6,232 21,202 17, ,574 6,980 28,182 10, ,762 7,818 36,000 3,000

90

91 Metode Depresiasi Unit Produksi Metode ini didasarkan atas unit produksi atau unit output dari aset atau properti tersebut. Unit produksi pada prinsipnya dinyatakan berdasarkan: Output produksi, volume material yang dipindahkan dibanding dengan total keseluruhan material selama masa pakai alat Hari operasi, jumlah hari operasi dibanding ekspektasi total hari operasi masa pakai Proyeksi pendapatan, estimasi pendapatan tahun tertentu dibanding estimasi pendapatan masa pakai

92 Metode Depresiasi Unit Produksi Beban Depresiasi D t P U S U t U t : jumlah unit produksi aset tahun ke-t U : total unit produksi selama masa pakai Nilai buku akhir tahun ke-t BV t P S P U ( U1 U2... Ut )

93 Metode Depresiasi Unit Produksi: Contoh Sebuah alat pemecah batu dibeli dengan harga Rp.12 juta dengan perkiraan umur 5 tahun dan nilai sisa Rp.2juta pada akhir umurnya. Pemecah batu ini akan digunakan dalam pembangunan sebuah dam yang diperkirakan berlangsung selama 5 tahun. Dengan menyesuaikan jadwal pembangunan dam, pekerjaan yang ditangani oleh alat ini adalah 8000, 12000, 18000, 8000, 4000 (dalam meter kubik). Tentukan beban depresiasi dan nilai buku tiap tahun.

94 Metode Depresiasi Unit Produksi: Contoh Total UP 5 tahun: U = = Nilai yang terdepresiasi P-S = Rp.12juta - Rp.2 juta = Rp.10 juta

95 Metode Depresiasi Unit Produksi: Contoh D 1 = 8/50 (10juta) = 1,6 juta D 2 = 12/50 (10juta) = 2,4 juta D 3 = 18/50 (10juta) = 3,6 juta D 4 = 8/50 (10juta) = 1,6 juta D 5 = 4/50 (10juta) = 0,8 juta

96 Metode Depresiasi Unit Produksi: Contoh BV 1 = 12 1,6 = 10,4 juta BV 2 = 10,4 2,4 = 8 juta BV 3 = 8 3,6 = 4,4 juta BV 4 = 4,4 1,6 = 2,8 juta BV 5 = 2,8 0,8 = 2 juta

97 Metode Depresiasi Unit Produksi: Contoh t UP Dt BVt 0 12, /50000 x 10 = 1,6 10, /50000 x 10 = 2,4 8, /50000 x 10 = 3,6 4, /50000 x 10 = 1,6 2, /50000 x 10 = 0,8 2,00 total UP

98 Break Even Point Keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Sebagai alat analisis untuk mengambil kebijakan dalam suatu perusahaan Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan terhadap keuntungan

99 Break Even Point Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. BEP produksi = Total biaya Harga Penjualan BEP harga = Total Biaya Total produksi

Pengantar Teknik Industri TIN 4103

Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Lecture 8 & 9 Outline: Ekonomi Teknik Biaya dan Bunga Depresiasi References: Thuesen, G.J., Fabrycky, W.J.. 1993. Engineering Economy 8th Ed. New Jersey: Prentice Hall.

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Teknik Industri - UB

EKONOMI TEKNIK. Teknik Industri - UB EKONOMI TEKNIK Teknik Industri - UB 2 PENGANTAR Konsep Dasar Ekonomi Teknik Ilmu Teknik dan Sains 3 Teknik (engineering) profesi dimana pengetahuan matematis dan sains yang diperoleh dari studi, pengalaman,

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya 1 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id RPS ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID 2 RPS ENGINEERING ECONOMY

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya 1 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id Penilaian terdiri atas: Nilai tugas + absensi, sikap & keaktifan : 35% Nilai

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya 3 Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Nilai Uang Dari Waktu 2. Perhitungan Bunga 1. Bunga Sederhana

Lebih terperinci

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #14 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #14 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK Materi #14 TIN205 EKONOMI TEKNIK Pengertian (1) 2 Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Penyebab depresiasi: Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU?

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU? PENGERTIAN DASAR Investasi Ekonomi Teknik Bunga (interest) Arus Dana (Cash Flow) Ekivalensi APAKAH INVESTASI ITU? Contoh : Seorang pengusaha membangun sebuah pabrik baru senilai miliaran rupiah. Seorang

Lebih terperinci

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa. EKONOMI TEKNIK PENGERTIAN Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan, teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis. Sedangkan nilai kekayaan

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 ANALISA EKONOMI 1 2 3 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 4 Nilai tukar uang Tahun 2000 Tahun 2014 5 Nilai tukar

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 4 Oleh : Debrina Puspia Andriani Teknik Indusri Universias Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecure.ub.ac.id O. Dasar perhiungan depresiasi 2. Meode-meode depresiasi.

Lebih terperinci

Bunga Modal. Modul 1 PENDAHULUAN

Bunga Modal. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bunga Modal Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. D PEDAHULUA i dalam suatu usaha perubahan nilai uang terhadap perubahan waktu merupakan faktor yang penting untuk diperhitungkan. Sejumlah uang

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani

Oleh : Debrina Puspita Andriani 5 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id O 1. Kalkulasi Ekuivalen yang Melibatkan Cash Flow 2. Prinsip-Prinsip Ekuivalen 3. Situasi Terkait Frekuensi Pemajemukan

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK

EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN DEPRESIASI Penyusutan atau penurunan nilai asset bersamaan dengan berlalunya waktu Aset yang terkena depresiasi hanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI[4] 18/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

ANALISA EKONOMI[4] 18/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 ANALISA EKONOMI[4] 1 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 2 3 Depresiasi/ penyusutan Merupakan berkurangnya nilai

Lebih terperinci

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS 1 1. Analisa Pemilihan Proyek 2 Latar Belakang Cara yang aman untuk menangani berbagai alternatif yang menyangkut investasi peralatan,

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani

Oleh : Debrina Puspita Andriani 7 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKONOMI TEKNIK Mendefinisikan sejumlah alternatif

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI Teknik Industri - UB Prosedur Pengambilan keputusan pada Permasalahan-permasalahan teknik 1) Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisis 2) Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ekonomi Teknik 2.1.1. Ilmu Ekonomi Teknik Riggs (1977) : An engineering economist draws upon the accumulated knowledge of engineering & economics to identify alternative

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebuah keputusan tidak berguna kecuali ada dua atau lebih cara bertindak yang mungkin. Namun banyak keputusan yang dibuat dengan salah, meskipun banyak terdapat

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis

EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan (Subagyo, 2007). Studi kelayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

Definisi Dalam Perhitungan Pajak (1)

Definisi Dalam Perhitungan Pajak (1) Materi #12 TIN205 EKONOMI TEKNIK Definisi Dalam Perhitungan Pajak (1) 2 Pendapatan Kotor Pengeluaran Gross Income (GI) Expenses (E) Adalah jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengenalan Ekonomi Teknik Teknologi dan lingkungan-lingkungan sosial tempat kita tinggal terusmenerus berubah dengan cepat. Dalam dekade terakhir ini, kemajuan-kemajuan

Lebih terperinci

Efek Inflasi Inflasion Effect

Efek Inflasi Inflasion Effect Efek Inflasi Inflasion Effect Inflasi Nilai uang 1 juta 15-20 tahun yang lalu masih sangat berharga. TAPI sekarang uang 1 juta nilainya jauh lebih rendah.. Buktinya Jika dibelanjakan. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

Pajak dan analisis ekonomi

Pajak dan analisis ekonomi Pajak dan analisis ekonomi Jenis-jenis pajak di Indonesia : 1. PPh 2. PPN 3. PPn BM 4. Bea meterai 5. PBB 6. BPHTP (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) 7. Pajak yang dipungut pemda Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek menurut Husnan dan Muhammad (2000: 4) adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan suatu proyek

Lebih terperinci

Ekonomi Rekayasa. (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D. Untad Press Palu

Ekonomi Rekayasa. (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D. Untad Press Palu (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D Untad Press Palu 2009 Oleh Ir. Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D Hak cipta 2009, pada penulis Hak cipta dilindungi undang undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan

Lebih terperinci

NET PRESENT VALUE (NPV)

NET PRESENT VALUE (NPV) NET PRESENT VALUE (NPV) Ekonomi Teknik : Teknik analisis dalam pengambilan keputusan, dimana ada beberapa alternatif Rancangan Teknis dan Rencana Investasi yang secara teknis sama-sama memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya

BIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya BIAYA PENYUSUTAN Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya Faktor penyebab penyusutan: Penyusutan Fisik (Deterioration): penyusutan akibat berkurangnya kemampuan

Lebih terperinci

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t)

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t) Menetapkan MARR (Minimum alternatif Rate of Return) Tingkat suku bunga sebagai dasar perhitungan, Bila IRR < MARR tidak layak. Cara menetapkan MARR : Tambahkan % tetap pada ongkos modal (cost of capital

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ekonomi Teknik Ekonomi teknik semakin berperan dalam bidang keteknikan sebagai tuntutan dari perkembangan ilmu dan teknologi. Seorang pengambil keputusan dihadapkan

Lebih terperinci

1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba

1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba 1. Studi Kelayakan Proyek 2. Capital Budgeting 3. Analisis Biaya-Volume-Laba Pengertian: serangkaian penelitian utk mengevaluasi dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dg berhasil Tujuan: utk menghindari

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 10 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Parameter Ekonomi Teknik 2. Faktor-faktor Ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi dan Depresiasi Menurut Husein Umar (2000,p1), investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka yakni dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. ALS adalah perusahaan jasa transfortasi darat yang kegiatan utamanya adalah mengantar penumpang sampai tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Pengertian studi kelayakan (Husnan dan Suwarsono.,1994) adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian

Lebih terperinci

Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk. menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan dalam proyek, atau untuk

Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk. menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan dalam proyek, atau untuk BAB HI LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan dalam proyek, atau untuk mentukan pilihan antara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Banyak pakar yang telah merumuskan definisi dari investasi. Sharpe et all (1993), misalnya, merumuskan investasi dengan pengertian berikut:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance Menara BTS 2.1.1 Pengertian Menara BTS Menara BTS adalah tower yang yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan atau pemindahan

Lebih terperinci

Ekonomi Teknik TIP FTP UB

Ekonomi Teknik TIP FTP UB * Ekonomi Teknik TIP FTP UB Ekivalensi Nilai Dari Suatu Alternatif Nilai suatu alternatif : Ongkos atau keuntungan, tergantung wujud dari alternatif tersebut. Dalam pilihan alternatif yang menyangkut pengadaan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

PAJAK. Ekonomi Teknik TIP-FTP-UB

PAJAK. Ekonomi Teknik TIP-FTP-UB PAJAK Ekonomi Teknik TIP-FTP-UB Istilah dalam Pajak Gross Income (Pendapatan kotor) Jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun pendapatan bunga selama satu periode akuntasi Expenses

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI Mila Faila Sufa Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Alifudin Salim NRP : 0021003 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN

PENGELOLAAN KEUANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN SUMBER DANA YANG TERBAIK RENCANA KEUANGAN, PEMBELANJAAN PENGGUNAAN DANA YANG TERBAIK Pemilihan sumber dana SUMBER DANA KEBAIKAN KELEMAHAN Dari dalam Dapat digunakan sewaktu-waktu Tidak

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya 4 Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id O 1. Gradien a. Gradien Aritmatik b. Gradien Geometrik 2. Bunga

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 44 BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Setelah dilakukannya analisis ataupun studi tentang produk, lingkungan eksternal, dan aspek-aspek bisnis lainnya, maka selanjutnya untuk memulai

Lebih terperinci

BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT

BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT Di dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang digunakan dapat berasal dari bermacammacam sumber, antara alain alat berat yang dibeli oleh kontraktor,

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up

Lebih terperinci

Diagram Aliran Tunai / Kas

Diagram Aliran Tunai / Kas EKONOMI TEKNIK Diagram Aliran Tunai / Kas Setiap person atau perusahaan mempunyai nilai pemasukan (penerimaan) uang (income or cash receipts) dan mempunyai nilai pengeluaran uang atau biaya (cash disbursements)

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: LAPORAN KEUANGAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id

Lebih terperinci

PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN

PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN PAJAK PENDAPATAN = PENDAPATAN KENA PAJAK * TINGKAT PAJAK INCOME TAX = TAXABLE INCOME * TAX RATE PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN TAXABLE INCOME = GROSS INCOME DEDUCTIBLE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses) 115 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #5 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #5 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #5 TIN205 EKONOMI TEKNIK Annual Worth (AW) Analysis 2 Prinsip: Mengukur nilai investasi secara tahunan. Tujuan: Mencari konsistensi dari format laporan. Menentukan biaya

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usaha Menurut Gittinger (1986) bisnis atau usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4 INSTRUKTUR : HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan suber lainnya secara efektif

Lebih terperinci

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek LOGO LOGO Aspek Finansial & Pendanaan Proyek Pendahuluan Aspek finansial pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam

Lebih terperinci

Konsep Dasar Ekonomi Teknik. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

Konsep Dasar Ekonomi Teknik. Ekonomi Teknik TIP FTP UB Konsep Dasar Ekonomi Teknik Ekonomi Teknik TIP FTP UB Perlunya Analisis Rancangan Teknik Mengapa menggunakan model A, bukan B? Mengapa melakukan sekarang, tidak tahun depan? Mengapa menggunakan metode

Lebih terperinci

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14 6. RENCANA KEUANGAN (Finansial Plan) 6.1. PRoyeksi Laporan Laba Rugi Laporan rugi laba (income statement atau profit and loss statement/ P&L) adalah "gambaran bergerak" yang menggambarkan kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Kuliah Manajemen TL

EKONOMI TEKNIK. Kuliah Manajemen TL EKONOMI TEKNIK Kuliah Manajemen TL Ekonomi Teknik Tujuan : Menentukan apakah suatu alternatif rancangan teknis atau rencana investasi yang memenuhi persyaratan teknis layak ekonomis Menentukan yang mana

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA DI KOTA LAMONGAN. Rounaz Perdana Ariawarman

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA DI KOTA LAMONGAN. Rounaz Perdana Ariawarman EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Desember 2014, Vol. 7 No. 2, hal. 189-206 ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA DI KOTA LAMONGAN Rounaz Perdana Ariawarman Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek Kasmir dan Jakfar berpendapat bahwa investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Pendahuluan

EKONOMI TEKNIK. Pendahuluan EKONOMI TEKNIK Pendahuluan Kontrak Perkuliahan Keterlambatan 15 menit Mengoperasikan HP dan sejenisnya : di luar kelas Mengerjakan laporan/tugas lain : di luar kelas Nilai = 20% Kuis +30% Tugas + 50%UTS

Lebih terperinci