EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB"

Transkripsi

1 EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI Teknik Industri - UB

2 Prosedur Pengambilan keputusan pada Permasalahan-permasalahan teknik 1) Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisis 2) Mendefinisikan horizon perencanaan yang akan digunakan dasar dalam membandingkan alternatif 3) Mengestimasikan aliran kas masing-masing alternatif 4) Menentukan MARR yang akan digunakan 5) Membandingkan alternatif-alternatif dengan ukuran atau teknik yang dipilih 6) Melakukan analisis suplementer 7) Memilih alternatif yang terbaik dari hasil analisis tersebut

3 1. Mendefinisikan Alternatif Investasi Menentukan alternatif investasi adalah fase yang sangat teknis. 3 jenis alternatif yang berkaitan dengan proses penentuan alternatif yaitu : Alternatif-alternatif yang Independen Alternatif alternatif mutually exclusive Alternatif-alternatif yang bersifat tergantung (contingen).

4 DO NOTHING (Tidak Mengerjakan sesuatu) Alternatif ini, dianggap memiliki ongkos incremental nol. Artinya, tidak ada biaya yang dikeluarkan bila memilih untuk tidak mengerjakan sesuatu.

5 2. Menentukan Horizon Perencanaan 5 Horizon perencanaan: bingkai waktu untuk membandingkan alternatif2 investasi Menunjukkan periode waktu yang memberikan estimasi aliran kas yang cukup akurat Situasi dalam penentuan horizon perencanaan: 1. Alternatif2 investasi mempunyai umur teknis yang sama 2. Alternatif2 investasi mempunyai umur teknis yang berbeda 3. Alternatif2 investasi mempunyai umur teknis yang abadi

6 2. Menentukan Horizon Perencanaan Jika alternatif-2 memiliki umur teknis yang tidak sama, cara untuk menetapkan horizon perencanaan dengan menggunakan : 1. Kelipatan persekutuaan terkecil (KPK) 2. Ukuran deret seragam dari aliran kas setiap alternatif 3. Umur alternatif yang lebih pendek dengan menganggap sisa nilai dari alternatif yang lebih panjang pada akhir periode perencanaan sebagai nilai sisa. 4. Umur alternatif yang lebih panjang 5. Periode yang umum dipakai (biasanya 5-10 tahun)

7 7 Kelipatan persekutuaan terkecil (KPK) Misal : alternatif A, B, dan C memiliki umur 2, 3, dan 4 tahun horizon perencanaan 12 tahun (Alternatif A berulang 6 kali, alternatif B berulang 4 kali, alternatif C berulang 3 kali dengan aliran kas yang identik) Tidak cocok bila inflasi terjadi begitu cepat/teknologi berkembang secara pesat dan bila KPK dari alternatif cukup besar

8 Ukuran deret seragam dari aliran kas setiap alternatif 8 Tidak perlu memilih horizon perencanaan yang sama u/semua alternatif bila alternatif2 memiliki umur tidak sama

9 9 Umur Alternatif Yang Lebih Pendek Menganggap sisa nilai dari alternatif yang lebih panjang pada akhir periode perencanaan sebagai nilai sisa Misal : A umurnya 5 tahun dan B umurnya 7 tahun horizon perencanaan : 5 tahun dan sisa nilai B (2 tahun) dianggap sbg nilai sisa

10 Umur Alternatif Yang Lebih Panjang 10 A umurnya 5 tahun dan B umurnya 7 tahun horizon perencanaan : 7 tahun, alternatif A dianggap berulang dan sisa nilai A (3 tahun) dianggap nilai sisa

11 Periode Yang Umum Dipakai 11 Biasanya 5 sampai 10 tahun Misal: Alternatif A umurnya 7 tahun, alternatif B 11 tahun horizon perencanaan : 10 tahun, alternatif A berulang sekali dan kedua alternatif ditentukan nilai sisanya pada tahun ke-10.

12 TV Alternatif A P Umur teknis 7 tahun P Umur teknis 7 tahun TV Alternatif B P Umur teknis 11 tahun

13 3. Mengestimasikan Aliran Kas Dibuat dengan pertimbangan prediksi kondisi masa mendatang Memperhatikan kecenderungan data masa lalu

14 3. Mengestimasikan Aliran Kas Contoh : Suatu horizon perencanaan 5 tahun dipilih untuk mengevaluasi 3 alternatif investasi, yaitu A, B dan C. Anggaran yang tersedia hanya Rp.50 juta. Alternatif B tergantung (contingen) pada alternatif A, sedangkan A dan C bersifat mutually exclusive.

15 Tabel Estimasi Aliran Kas Akhir Tahun 0 Aliran kas Netto A B C -20 juta -30 juta -50 juta 1-4 juta 4 juta -5 juta 2 2 juta 6 juta 10 juta 3 8 juta 8 juta 25 juta 4 14 juta 10 juta 40 juta 5 25 juta 20 juta 10 juta

16 Tabel Memilih Alternatif Nominasi Alternatif yang layak Proposal X A X B X C Investasi juta juta juta juta juta juta juta

17 Tabel Estimasi Aliran Kas Untuk Keempat Alternatif Nominasi Akhir Tahun Aliran Kas Netto A 0 A 1 A 2 A juta -20 juta -50 juta juta -4 juta 0 juta juta 2 juta 8 juta juta 8 juta 16 juta juta 14 juta 24 juta juta 25 juta 45 juta

18 4. Menetapkan MARR 18 MARR (Minimum Attractive Rate of Return): nilai minimal dari tingkat pengembalian atau bunga yang bisa diterima oleh investor Tingkat bunga yang dipakai patokan dasar dalam mengevaluasi & membandingkan alternatif2 Investasi dengan bunga atau tingkat pengembalian (Rate of Return) < MARR tidak ekonomis tidak layak dikerjakan

19 19 5. Dasar-Dasar untuk Perbandingan Alternatif-Alternatif Dasar untuk perbandingan adalah indeks yang berisi informasi khusus tentang serangkaian pemasukan dan pengeluaran yang menggambarkan sebuah kesempatan investasi Menyatakan alternatif ke dalam bentuk dasar umum Melihat dan memperbandingkan perbedaan yang sebenarnya dengan memperhatikan nilai waktu dari uang Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

20 Dasar-Dasar untuk Perbandingan 20 Alternatif-Alternatif 1. Analisis Nilai Sekarang (Present Worth) 2. Analisis Deret Seragam (Annual Worth) 3. Analisis nilai mendatang (Future Worth) 4. Analisis Tingkat Pengembalian (Rate of Return) 5. Analisis manfaat/ongkos (B/C) 6. Analisis Periode Pengembalian (Payback Period) Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

21 21 1. Metode Nilai Sekarang (Present Worth) Semua aliran kas dikonversikan menjadi nilai sekarang (P) dan dijumlahkan sehingga P mencerminkan nilai netto keseluruhan aliran kas yg terjadi selama horizon perencanaan Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

22 Nilai Sekarang Aliran Kas 22 atau dimana: P(i) : nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas pada tingkat bunga i% At : aliran kas pada akhir periode t i : MARR N : Horizon perencanaan (periode) Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

23 Contoh 23 PT. ABC adalah perusahaan yang menyewakan gudang untuk melayani suatu kawasan industri di surabaya. Penghasilan yang diperoleh per tahun Rp 600 juta dengan biaya perawatan, operasional, asuransi & pajak per tahun sebesar Rp 150 juta. Nilai sisa ditetapkan Rp 100 juta pada akhir tahun ke-25. Ada sebuah perusahaan ingin membeli gedung ini dengan harga Rp juta. Bila PT. ABC menggunakan MARR 10% untuk mengevaluasi penawaran tersebut apakah seharusnya gedung tersebut dijual?

24 24 Metode Nilai Sekarang untuk Proyek Abadi Disebut juga Metode Capitalized Worth Contoh : proyek jalan raya, dam, terusan & proyek 2 untuk pelayanan umum lainnya Aliran kas dinyatakan dalam deret uniform per tahun dalam waktu tak terhingga lalu dikonversikan ke nilai P dengan tingkat bunga tertentu CW = A (P/A, i%, ~) dimana sehingga A CW i

25 25 Metode Nilai Sekarang untuk Proyek Abadi Bila deret seragam tak terhingga hanya terdiri dari ongkos2 nilai P dari aliran kas disebut Capitalized Cost Bila ada ongkos awal (P) terlibat (selain ongkos2 deret seragam (A) dalam waktu tak terhingga) Capitalized Cost (CC) dinyatakan: CC P A i

26 26 Metode Nilai Sekarang untuk Proyek Abadi - Contoh Yayasan XYZ adalah penyantun lembaga pendidikan luar biasa yang didirikan untuk para yatim piatu. Yayasan XYZ merencanakan akan menghibahkan sebuah gedung perpustakaan termasuk biaya perawatan & perbaikannya untuk jangka waktu tak terhingga. Yayasan memutuskan untuk menaruh uang sumbangannya di bank yang memberikan bunga 12% per tahun. Biaya perawatan perpustakaan ini diperkirakan Rp 2 juta per tahun dan tiap 10 tahun harus di cat ulang dengan biaya Rp 15 juta tiap kali pengecatan. Bila uang yang ditabungkan (untuk gedung dan perawatan serta perbaikan) adalah sebanyak Rp 100 juta, berapakah biaya maksimum pembangunan gedung agar sisanya cukup untuk biaya perawatan & perbaikan selama-lamanya?

27 27 Solusi CC = 100 juta i = 12% A = Rp 2 juta + Rp 15 juta (A/F, 12%, 10) = Rp 2 juta + Rp 15 juta (0,0570) = Rp 2,855 juta Ditanya : ongkos pembangunan gedung (investasi awal = P) CC = P + A/i P = CC A/i = Rp 100 juta - Rp 2,855 juta/0,12 = Rp 100 juta Rp 23,792 juta = Rp 76,208 juta

28 2. Metode Deret Seragam 28 Semua aliran kas yang terjadi selama horizon perencanaan dikonversikan ke dalam deret seragam dengan tingkat bunga MARR A i A( i) p i atau n t 0 A/ P, i, n A ( P / F, i%, t) t ( A/ P, i%, N)

29 29 Contoh : Kerjakan persoalan PT. ABC dengan metode deret seragam

30 3. Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 30 Capital Recovery Cost (CR) suatu investasi : deret seragam dari modal yang tertanam dalam suatu investasi selama umur dari investasi tersebut. U/mengetahui apakah suatu investasi memberikan pendapatan yang cukup untuk menutupi modal yang dikeluarkan selama umur investasi

31 31 Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) CR (i) = P(A/P, i%, N) F(A/F, i%, N) dimana CR (i) = ongkos recovery pada MARR sebesar i% P = modal yang ditanamkan sebagai investasi awal F = estimasi nilai sisa pada tahun ke N i = MARR N = estimasi umur investasi atau horizon perencanaan yang ditetapkan

32 32 Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) Dengan mengingat bahwa: (A/P, i%, N) = (A/F, i%, N) + i atau (A/F, i%, N) = (A/P, i%, N) I Persamaan diatas disubstitusi dengan persamaan d slide sebelumnya CR(i) = (P F) (A/P, i%, N) + Fi atau CR(i) = (P F) (A/F, i%, N) + Pi atau CR(i) = [P (P/F, i%, N)] (A/P, i%, N) P F P F Atau CR i P A G i N i N ( /, %, ) N

33 33 Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) Contoh: Sebuah mikro chip dibeli dengan harga Rp 82 juta dengan nilai sisa Rp 5 juta pada akhir umurnya di tahun ke-7. Dengan tingkat bunga 15% hitunglah ongkos pengembalian modal (CR) dari mikron chip tersebut CR = Rp.82 juta (A/P,15%,7) Rp.5juta (A/F,15%,7) = Rp.82 juta (0,2404) Rp.5juta (0,0904) = 19,2608 juta atau CR = Rp.(82-5) juta (A/P,15%,7) +Rp.5 juta (0.15) = Rp.77 juta (0,2404) + Rp.5 juta (0.15) = 19,2608 juta

34 34 Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) Sebuah perusahaan rekanan PLN memenangkan tender untuk pengadaan sarana listrik di sebuah pulau yang baru dikembangkan untuk kawasan pariwisata. Ada 2 alternatif yang bisa ditempuh dalam melaksanakan proyek tersebut. Pertama adalah dengan memasang kabel bawah laut yang akan menelan biaya pembangunan dan pemasangan sebesar Rp 10 juta per km dengan biaya perawatan sebesar Rp 0,35 juta per km per tahun. Nilai sisanya diperkirakan Rp 1 juta per km pada akhir tahun ke-20. Alternatif kedua adalah memasang kabel diatas laut dengan biaya pemasangan dan pembangunan sebesar Rp 7 juta per km dengan biaya perawatan sebesar Rp 0,40 juta per km per tahun. Nilai sisanya diperkirakan Rp 1,2 juta per km pada akhir tahun ke-20. Jika perusahaan memilih alternatif pertama, panjang kabel yang harus dipasang adalah 10 km dan bila alternatif kedua, panjang kabelnya adalah 16 km. tentukan alternatif mana yang lebih efisien dengan menggunakan MARR = 10%.

35 35 Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) Solusi Alternatif pertama: Ongkos awal (P) = Rp 10 juta/km x 10 km = Rp 100 juta Nilai sisa (F) = Rp 1 juta/km x 10 km = Rp 10 juta CR = Rp 100 juta (A/P, 10%, 20) Rp 10 juta (A/F, 10%, 20) = Rp 100 juta (0,11746) Rp 10 juta (0,01746) = Rp 11,746 juta Rp 0,1746 juta = Rp 11,5714 juta Ongkos perawatan per tahun = Rp0,35 juta/km x 10 km = Rp 3,5 juta Jadi nilai seragam (A) keseluruhan aliran kas adalah A1 = Rp 11,5714 juta + Rp 3,5 juta = Rp 15,0714 juta

36 Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 36 Alternatif kedua: Ongkos awal (P) = Rp 7 juta/km x 16 km = Rp 112 juta Nilai sisa (F) = Rp 1,2 juta/km x 16 km = Rp 19,2 juta CR = Rp 112 juta (A/P, 10%, 20) Rp 19,2 juta (A/F, 10%, 20) = Rp 112 juta (0,11746) Rp 19,2 juta (0,01746) = Rp 12,8203 juta Ongkos perawatan per tahun = Rp0,40 juta/km x 16 km = Rp 6,4 juta Jadi nilai seragam (A) keseluruhan aliran kas adalah A1 = Rp 12,8203 juta + Rp 6,4 juta = Rp 19,2203 juta Jadi yang dipilih adalah alternatif 1 krn ongkos per tahun lebih kecil sehingga lebih efisien

37 4. Metode Nilai Mendatang 37 Semua aliran kas dikonversikan ke suatu nilai pada satu titik di masa mendatang dengan tingkat bunga MARR

38 Metode Nilai Mendatang 38 Cara mendapatkan nilai F (nilai mendatang): 1. Dengan mengkonversikan langsung semua aliran kas ke nilai F F i N t 0 A ( F / P, i%, N) t dimana F(i) = nilai mendatang dari semua aliran kas selama N dengan MARR = i% At = aliran kas yang terjadi pd periode ke-t

39 Metode Nilai Mendatang Dengan mengkonversikan lewat nilai sekarang (P) dari semua aliran kas selama N periode F(i) = P(i) (F/P, i%, N) 3. Dengan mengkonversikan lewat nilai seragam (A) dari semua aliran kas selama N periode F(i) = A(i) (F/A, i%, N)

40 Metode Nilai Mendatang Penggunaan nilai sekarang, nilai seragam atau nilai mendatang dalam membandingkan alternatif akan memberikan jawaban yang sama, selama MARR dan N sama sehingga berlaku: 40 ) %,, / ( N i P A P A P A atau F F P P A A

41 41 5. Metode Payback period Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

42 PENDAHULUAN Definisi : durasi atau angka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan (biaya investasi dan operasional). Alternatif 1 Alternatif 2 Metoda ini digunakan untuk pemilihan alternatif investasi, namun untuk investasi-investasi sejenis.

43 PENDAHULUAN Periode pengembalian berbeda dengan BEP Periode Pengembalian Waktu di mana semua pengeluaran tertutupi oleh pendapatan. Satuannya : tahun, bulan, dst BEP Volume produksi per satuan waktu di mana pendapatan total = ongkos total. Satuannya : unit/bulan, unit/tahun, dst

44 PENDAHULUAN 2 jenis periode pengembalian (payback period) :

45 NON DISCOUNTED PAY BACK PERIOD Definisi : Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi Formulasi Umum : P NCFt Jika NCF per tahun seragam : P n( NCF) 0 P n NCF t1 Bila masa pakai ekonomis alternatif > N diterima Bila masa pakai ekonomis alternatif < N ditolak 0

46 CONTOH KASUS 1 Hitung periode pengembalian suatu alternatif investasi yang memiliki arus kas (cashflow) sebagai berikut : Tahun Arus Kas (JutaRupiah)

47 SOLUSI KASUS 1 Penentuan periode pengembalian dilakukan dengan menghitung nilai kumulatif aliran kas. Tahun Arus Kas (Juta) Arus Kas Kumulatif (Juta) n : antara 2 3 Interpolasi sehingga didapatkan n = 2,4

48 CONTOH KASUS 2 Alternatif Dua buah alternatif (A dan B) memiliki karakteristik aliran kas sebagai berikut : Biaya Investasi Penerimaan / tahun Nilai Sisa Umur Pakai A tahun B tahun Alternatif terbaik berdasarkan kriteria periode pengembalian?

49 SOLUSI KASUS 2 Solusi NCF per tahun seragam, digunakan formula : N = P / NCF Periode pengembalian Alternatif A Periode pengembalian Alternatif B n = 2000 / 450 = 4,4 tahun n = 3000 / 600 = 5 tahun

50 SOLUSI KASUS 2 Berdasarkan analisis payback period, alternatif terbaik adalah alternatif dengan periode pengembalian terpendek. Kesimpulan? Alternatif yang dipilih adalah : Alternatif A

51 Periode penggantian tanpa bunga 51 Akhir Tahun ke- A B C 0 -$ $ $ Harga Sekarang, i = 0 PW(0) A = $600 PW(0) B = $7.000 PW(0) C = $0 Periode Penggantian 3 tahun 3 tahun 3 tahun Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

52 NON DISCOUNTED PAY BACK PERIOD Tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu dari uang Mengabaikan semua konsekuensi ekonomi yang akan terjadi setelah periode pengembalian

53 DISCOUNTED PAYBACK PERIOD Tujuan : Mengatasi kelemahan analisis periode pengembalian biasa pengabaian nilai waktu dari uang Kelemahan : Sama seperti Non-Discounted Pay Back Period, metoda ini mengabaikan semua konsekuensi ekonomi yang terjadi setelah periode pengembalian

54 DISCOUNTED PAYBACK PERIOD Formulasi Umum : P t n t1 NCFt ( P / F, i%, t) 0 NCF/tahun seragam : P NCF( P / A, i%. n) 0

55 CONTOH KASUS 3 Mesin pembungkus seharga Rp 20 juta, masa pakai 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan. Mesin menyebabkan penambahan biaya pemeliharaan sebesar Rp 700 ribu / thn dan biaya bahan bakar Rp 200 ribu / thn. Mesin diperkirakan menghasilkan 3 jenis penghematan : pengurangan produk yang rusak, pengurangan bahan baku untuk pembungkus, dan pengurangan tenaga kerja.

56 CONTOH KASUS 3 Penghematan dari pengurangan produk rusak diperkirakan sebesar Rp 3 juta / tahun, penghematan pengurangan bahan baku pembungkus sebesar Rp 1 juta / tahun, dan penghematan dari pengurangan tenaga kerja sebesar Rp 2,5 juta / tahun. Berapa lama periode pengembalian dari mesin tersebut jika digunakan suku bunga 10% per tahun?

57 SOLUSI KASUS 3 Solusi : Payback Period (non discounted) Ongkos investasi = 20 juta Penghematan bersih/tahun (juta) =(3+1+2,5)-(0,7+0,2)= 5,6 Payback Period = 20/5,6 = 3,6 tahun.

58 SOLUSI KASUS 3 Solusi : Discounted Payback Period Thn Penghematan Bersih / Thn PV (Penghematan Bersih) NPV ,6 5,6(P/F,10%,1) = 5,091-14, ,6 5,6(P/F,10%,2) = 4,628-10, ,6 5,6(P/F,10%,3) = 4,207-6, ,6 5,6(P/F,10%,4) = 3,825-2, ,6 5,6(P/F,10%,5) = 3,477 1,228 Discounted payback period (4,65 thn) > simple payback period (3,6 thn)

59 59 Selamat Belajar Engineering Economy - Industrial Engineering 02/04/2013

Oleh : Debrina Puspita Andriani

Oleh : Debrina Puspita Andriani 7 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKONOMI TEKNIK Mendefinisikan sejumlah alternatif

Lebih terperinci

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t)

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t) Menetapkan MARR (Minimum alternatif Rate of Return) Tingkat suku bunga sebagai dasar perhitungan, Bila IRR < MARR tidak layak. Cara menetapkan MARR : Tambahkan % tetap pada ongkos modal (cost of capital

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 9 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Analisis Nilai Sekarang (Present Worth) 2. Analisis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF Macam-macam analisa Present Worth Capitalized Cost Annual Worth PERBANDINGAN ALTERNATIF Ekonomi Teknik bertujuan : membandingkan alternatif-alternatif dan memilih yang paling ekonomis

Lebih terperinci

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital Evaluasi biaya kapital/modal pada awal periode, atau jumlah nilai sekarang (Present Worth disingkat PW) atau nilai bersih pada awal periode (net present value disingkat NVP), atau nilai pada awal periode

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF Konsep-Konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif Alternatif yang membutuhkan modal investasi minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan akan dipilih kecuali

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. CAPITAL BUDGETING (ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG) Ikin Solikin Capital Budgeting adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. Ada 3 alasan investasi dalam aktiva tetap perlu dikelola

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 10 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Parameter Ekonomi Teknik 2. Faktor-faktor Ketidakpastian

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

Ir. SYAHRUL FAUZI SIREGAR, MT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

Ir. SYAHRUL FAUZI SIREGAR, MT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN TULISAN ILMIAH ANALISA EKONOMI PROYEK Ir. SYAHRUL FAUZI SIREGAR, MT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN 1. Pengertian Umum Diktat ini akan membahas konsep

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 15 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Pendahuluan 2. Tujuan Analisis Penggantian 3. Karakteristik

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi mata kuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya 3 Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Nilai Uang Dari Waktu 2. Perhitungan Bunga 1. Bunga Sederhana

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS 1 1. Analisa Pemilihan Proyek 2 Latar Belakang Cara yang aman untuk menangani berbagai alternatif yang menyangkut investasi peralatan,

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI

EKONOMI TEKNIK. Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI EKONOMI TEKNIK Annual Equivalent (AE) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI Investasi Kegiatan penting yg memerlukan biaya besar dan berdampak jangka panjang thd kelanjutan usaha Kebutuhan : 1. Apakah investasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 ANALISA EKONOMI 1 2 3 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 4 Nilai tukar uang Tahun 2000 Tahun 2014 5 Nilai tukar

Lebih terperinci

Bunga Modal. Modul 1 PENDAHULUAN

Bunga Modal. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bunga Modal Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. D PEDAHULUA i dalam suatu usaha perubahan nilai uang terhadap perubahan waktu merupakan faktor yang penting untuk diperhitungkan. Sejumlah uang

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi matakuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1 TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1 Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting) Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan

Lebih terperinci

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL ADE ARISNAYANTI 1206325012 PROGRAM PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 PENGANGGARAN MODAL Prinsip Penilaian Aset Secara Umum

Lebih terperinci

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #5 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #5 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #5 TIN205 EKONOMI TEKNIK Annual Worth (AW) Analysis 2 Prinsip: Mengukur nilai investasi secara tahunan. Tujuan: Mencari konsistensi dari format laporan. Menentukan biaya

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF. Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period

PEMILIHAN ALTERNATIF. Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period PEMILIHAN ALTERNATIF Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period Pemilihan Alternatif Konsep perbandingan alternatif : melihat kelebihan profit/benefit atau dibandingkan dengan batas ttt Periode

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M TIME VALUE OF MONEY Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Keputusan Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Gambaran Umum Penganggaran Modal Net Present

Lebih terperinci

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU 2013-31-167 UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN TA 2013/2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

7. Membandingkan Alternatif-alternatif

7. Membandingkan Alternatif-alternatif 7. Membandingkan Alternatif-alternatif A. Konsep-Konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif Alternatif yang membutuhkan modal investasi minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan akan dipilih

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV) EKONOMI TEKNIK Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV) Pengantar Salah satu manfaat dari ekonomi teknik adalah mengevaluasi beberapa alternatif investasi pemilihan investasi Metode evaluasi

Lebih terperinci

Kuliah ke-5 Ekonomi Teknik Formulasi dan Penggunaan Faktor Interest. Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S.

Kuliah ke-5 Ekonomi Teknik Formulasi dan Penggunaan Faktor Interest. Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S. 0/0/206 Kuliah ke-5 Ekonomi Teknik Formulasi dan Penggunaan Faktor Interest Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI[3] 19/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

ANALISA EKONOMI[3] 19/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 ANALISA EKONOMI[3] 19/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 19/11/2014

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi matakuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI PENGANGGARAN MODAL Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dasar-Dasar Penganggaran Modal Definisi dan Metode Metode

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 13 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id O U 1. Pendahuluan 2. Proyek-proyek Pemerintah 3.

Lebih terperinci

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) Prian priyatna putra (0113u254) Shinta achadya (0113u248) Kelas D FAKULTAS

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani

Oleh : Debrina Puspita Andriani 5 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id O 1. Kalkulasi Ekuivalen yang Melibatkan Cash Flow 2. Prinsip-Prinsip Ekuivalen 3. Situasi Terkait Frekuensi Pemajemukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Provisioning Provisioning (Quickguide Standar Instalasi PT-1) adalah proses penyediaan suatu layanan jaringan FTTH (Fiber To The Home) yang mencakup persiapan material, aksesoris

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Ekonomi Teknik TIP FTP UB

Ekonomi Teknik TIP FTP UB * Ekonomi Teknik TIP FTP UB Ekivalensi Nilai Dari Suatu Alternatif Nilai suatu alternatif : Ongkos atau keuntungan, tergantung wujud dari alternatif tersebut. Dalam pilihan alternatif yang menyangkut pengadaan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU?

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU? PENGERTIAN DASAR Investasi Ekonomi Teknik Bunga (interest) Arus Dana (Cash Flow) Ekivalensi APAKAH INVESTASI ITU? Contoh : Seorang pengusaha membangun sebuah pabrik baru senilai miliaran rupiah. Seorang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 21 November 2011 Penulis

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 21 November 2011 Penulis i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Bahan Ajar Ekonomi Teknik. Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005 METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, MM. Ak. Disusun Oleh Kelompok I : RADILLA WIDYASTUTI WARDALIANI RIZQA ANITA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan

Lebih terperinci

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen 1 BAB 14 Keputusan Investasi & Penganggaran Modal Ekonomi Manajerial Manajemen 2 PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Capital Budgeting. Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

Lebih terperinci

penelitian salah satu dari alat produksi yang dimiliki perasahaan yaitu mesin

penelitian salah satu dari alat produksi yang dimiliki perasahaan yaitu mesin BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ill.l Obyek penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan Mirasa Food Industri yang berada di dusun Ambartawang, Mungkit, Magelang, Jawa tengah, dengan obyek penelitian

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTSI DLM KTIV TETP nggaran/budget adalah suatu rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diproyeksikan selama periode tertentu dimasa yang akan datang. Peranggaran Modal adalah

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Penganggaran Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Modal atau capital merujuk pada aktiva tetap

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi Pendahuluan Suatu program capital budgeting atau rencana investasi yang baik membutuhkan beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut adalah : 1) Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Aliran Kas ( Cash Flow

BAB I PENDAHULUAN Aliran Kas ( Cash Flow BAB I PENDAHULUAN Analisia ekonomi teknik adalah beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif mana yang harus dipilih secara sistematis, sesuai dengan kondisikondisi tertentu.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Evaluasi Investasi 2.1.1 Pengertian Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. Kegiatan investasi seringkali memerlukan suatu biaya dan berdampak

Lebih terperinci

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Anggaran Modal Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA Ferry Margo Santosa, Retno Indryani, Retna Hapsari Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktu Memahami konsep bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode-metode

Lebih terperinci