BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengenalan Ekonomi Teknik Teknologi dan lingkungan-lingkungan sosial tempat kita tinggal terusmenerus berubah dengan cepat. Dalam dekade terakhir ini, kemajuan-kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan keteknikan telah menciptakan begitu banyak perubahan. Manfaat dari kemajuan itu yang ditujukan untuk kepentingan kita dicapai melalui rancangan dari barang yang kita gunakan, contohnya mesinmesin, gedung-gedung, produk-produk dan jasa. Namun demikian pencapaian ini tidak timbul tanpa biaya, sehingga diperlukan ilmu yang dapat menganalisa akan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi yaitu ilmu ekonomi teknik. Pengertian ekonomi teknik (Engineering economy) menurut The Accreditation Board of engineering and technology (William G. Sullivan, 2001,p3) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik ; yang terdiri dari evaluasi sitematis dari biaya-biaya dan manfaamanfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi teknik merupakan bagian integral dari manajemen sehari-hari dan operasi perusahaan-perusahaan swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang

2 7 diregulasi, badan-badan atau agen-agen pemerintah, dan organisasi-organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganilisis penggunaanpenggunaan alternatif terhadap sumber daya uang, khususnya yang berhubungan dengan aset-aset fisik dan operasi. Dengan demikian, ekonomi teknik merupakan sisi yang berhubungan dengan uang dari keputusan yang dibuat para insiyur sewaktu mereka bekerja pada sebuah perusahaan agar mampu memperoleh laba dalam pasar yang sangat kompetitif. Tugas ekonomi teknik adalah menyeimbangkan berbagai tukar rugi ini dengan cara yang paling ekonomis. Dari gambaran ini jelas bahwa ekonomi teknik mencakup pertimbangan-pertimbangan teknis yang nyata. Jadi ekonomi teknik melibatkan analisis-analisis teknis, yang menitikberatkan pada aspekaspek ekonomi dan bertujuan untuk membantu membuat keputusan Proses Pengambilan Keputusan pada Ekonomi Teknik Pengambilan keputusan pada ekonomi teknik hampir selalu berkaitan dengan penentuan layak tidaknya suatu alternatif investasi dilakukan dan penentuan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan terjadi karena (1) biasanya setiap investasi atau proyek bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara sehingga harus ada proses pemilihan, dan (2) karena sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi selalu terbatas sehingga tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus dipilih yang paling menguntungkan.

3 8 Hampir semua proses pengambilan keputusan dimulai dari adanya ketidakpuasan terhadap suatu hal atau adanya pengakuan terhadap suatu kebutuhan sehingga pembuat keputusan merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal itu. Proses pengambilan keputusan akan berakhir dengan rencana untuk memperbaiki ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan tadi. Secara umum langkah-langkah alam proses pengambilan keputusan adalah : 1. Memformulasikan permasalahan, termasuk diantaranya menentukan ruang lingkup secara umum yang menggambarkan kondisi awal dan kondisi akhir yang dihubungkan dengan proses kotak hitam yang belum diketahui. Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan apa yang dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan, tanpa harus menyatakan bagaimana cara atau metode solusi yang akan digunakan. 2. Menganalisa permasalahan utnuk menyatakan permasalahan tersebut dengan lebih detail, termasuk memformulasikan tujuan, sasaran, kendala yang dihadapi, variabel keputusan yang ahrus idcari nilainya, serta kriteria pengambilan keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi begitu penting karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi disini akan berakibat langsung pada keputusan yang diambil.

4 9 3. Mencari alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang telah dianalisa. Tahap ini membutuhkan kreativitas dalam menentukan alternatif-alternatif solusi. Sering kali tahap ini digabungkan langsung dengan tahap evaluasi alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering dihentikan setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonimis walapun sebetulnya masih ada alternatif yang lebih baik. 4. Memilih alternatif terbaik melalui pengukuran performansi masing-masing alternatif dan dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah ditetapkan. Alternatif-alternatif yang masih akan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik Rumus-rumus Bunga Bunga Sederhana Apabila bunga total yang dihasilkan atau dikenakan berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal atau pokok pinjaman, tingkat bunga dan banyaknya periode waktu pinjaman yang dikomitmenkan oleh pokok pinjaman itu, maka tingkat bunga dikatakan sederhana. Secara matematis hal ini dapat ditulis sebagai berikut : I = P x N x i Dimana : P = banyaknya pokok pinjaman atau dipinjamkan ( Rp ) N = banyaknya periode bunga ( tahun )

5 10 I = tingkat bunga per periode bunga ( % ) Bunga Majemuk Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (misalnya satu tahun) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode itu, bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest) Notasi dan Diagram Aliran Kas Notasi berikut digunakan dalam rumus-rumus perhitungan bunga majemuk : i = tingkat bunga efektif per periode bunga ( % ) N = banyaknya periode pemajemukan ( tahun ) P = banyaknya uang saat ini ( Rp ) F = banyaknya uang di masa datang ( Rp ) A = arus-arus kas pada akhir periode dalam suatu deretan seragam yang berlanjut sampai sejumlah periode tertentu, yang mulai pada akhir periode pertama dan terus hingga periode terakhir ( Rp )

6 11 Penggunaan diagram sangat penting untuk situasi yang memerlukan analisis untuk menjelaskan atau memberi gambaran mengenai apa yang terlibat bila aliran uang terjadi pada berbagai waktu yang berbeda. Diagram kas menggunakan beberapa konvensi : 1. Garis horizontal merupakan suatu skala waktu, dengan pergerakan waktu yang dari kiri ke kanan. 2. Anak panah menyatakan arus kas dan ditempatkan pada akhir periode. Jika suatu pembedaan perlu dibuat, anak panah ke bawah menyatakan pengeluaran-pengeluaran (arus kas negatis atau arus kas keluar). 3. Diagram arus kas tergantung pada titik tinjauan Depresiasi alat Depresiasi dan pajak adalah dua faktor yang sangat penting dipertimbangkan dalam studi ekonomi teknik. Meskipun depresiasi tidak berupa aliran kas, namun besarnya depresiasi dan waktunya akan mempengaruhi pajak yang akan ditanggung oleh perusahaan. Depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Depresiasi pada suatu properti atau aset biasanya disebabkan karena satu atau lebih faktor-faktor berikut : 1. Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat atau properti tersebut. 2. Kebutuhan produksi atau jasa lebih baru dan lebih besar.

7 12 3. Properti atau aset tersebut menjadi usang karena adanya perkembangan teknologi. 4. Nilai sisa yang ditetapkan. 5. Penemuan fasilitas-fasilitas yang dapat menghasilkan produk yang lebih baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan yang memadai. Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti akan tergantung pada beberapa hal, yaitu : 1. Ongkos investasi dari properti. 2. Tanggal pemakaian awalnya. 3. Estimasi masa pakainya. 4. Nilai sisa yang ditetapkan. 5. Metode depresiasi yang digunakan Metode-metode Depresiasi Banyak metode yang dapat digunakan dalam upaya menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara metode-metode tersebut, yang sering digunakan adalah : 1. Metode garis lurus (Straight Line atau SL)

8 13 Metode garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu aset berlangsung secara linier (proposional) terhadap waktu atau umur dari aset tersebut. Metode SL dihitung berdasarkan : D t = P S N Dimana : D t = Besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = Ongkos awal dari aset yang bersangkutan S = Nilai sisa dari aset tersebut N = Masa pakai (umur) dari aset tersebut dinyatakan dalam tahun 2. Metode jumlah digit tahun (Sum of Year Digit atau SOYD) SOYD adalah salah satu metode yang dirancang untuk membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk tahun-tahun berikutnya. Ini berarti membebankan depresiasi yang lebih cepat daripada metode SL. Cara perhitungan depresiasi dengan metode SOYD dimulai dengan jumlah digit tahun (SOYD). Besarnya depresiasi tiap tahun diperoleh dengan mengalikan ongkos awal dikurangi nilai sisa (P-S) dari aset tersebut dengan rasio antara jumlah tahun sisa umur aset terhadap nilai SOYD. Secara matematis besarnya depresiasi tiap tahun dapat ditulis : D t = Sisa umur aset SOYD (Ongkos awal Nilai sisa)

9 14 D t = N t + 1 SOYD (P-S) (t=1,2,...,n) Dimana : SOYD = Beban depresiasi pada tahun ke-t D t = Jumlah digit tahun dari 1 sampai N 3. Metode keseimbangan menurun (Declining Balance atau DB) Seperti halnya jumlah digit tahun, metode keseimbangan menurun juga menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun selanjutnya. Metode ini dapat dipakai apabila aset lebih dari 3 tahun umurnya. Dengan demikian maka besarnya beban depresiasi pada tahun ke-t adalah : Dimana : D t = dbv t 1 D = Tingkat depresiasi yang dittapkan BV t 1 = Nilai buku aset pada akhir tahun sebelumnya 4. Metode Dana Sinking (Sinking Fund / SF) Metode ini mengasumsikan bahwa penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari sautu saat ke saat berikutnya. Peningkatan ini diakibatkan karena disertakannya konsep nilai waktu dari uang sehingga besarnya depresiasi akan meningkat seirama dengan tingkat bunga yang berlaku. Jadi besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun-tahun awal periode

10 15 depresiasi, sehingga penggunaan metode ini kurang menguntungkan jika ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan. 5. Metode Unit Produksi Pada metode ini, besarnya depresiasi diperhitungkan sama untuk tiap satuan output produksi dari aset tersebut, tanpa memperhitungkan berapa lama output tersebut dicapai. Unit output atau unit produksi ini bisa dinyatakan dengan salah satu dari 3 ukuran, yaitu : Hari operasi Output produksi Proyeksi pendapatan Membandingkan Alternatif-alternatif Solusi Kebanyakan proyek-proyek teknik dapat diselesaikan oleh lebih dari satu alternatif rancangan yang layak. Apabila pemilihan satu di antara alternatifalternatif ini meniadakan sembarang pilihan yang lain, alternatif-alternatif ini disebut bersifat ekskulsif satu sama lain (mutually exclusive). Sebagai contoh, alternatif-alternatif yang dipertimbangkan memerlukan investasi dengan jumlah modal berbeda, dan pendapatan serta pengeluaran mereka mungkin bervariasi. Kadang-kadang alternatif-alternatif memiliki umur manfaat (umur pakai) yang tidak sama. Karena tingkat-tingkat investasi berbeda biasanya menghasilkan hasil yang bermacam-macam, kita harus melakukan suatu studi ekonomi teknik untuk menentukan salah satu yang mana dari

11 16 alternatif-alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain itu yang lebih disukai, dan konsekuensinya, berapakah modal yang harus ditanamkan Konsep-konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif-Alternatif Pada prinsipnya, alternatif yang memerlukan penanaman modal paling sedikit dan menghasilkan hasil yang secara fungsional memuaskan akan dipilih, kecuali bila adanya tambahan modal berkenaan dengan sebuah alternatif yang memerlukan investasi lebih besar dapat dipertanggungjawabkan berkaitan dengan peningkatan penghematan (atau manfaat-)nya. Dengan aturan ini, kita menganggap alternatif yang memerlukan penanaman modal terkecil sebagai suatu alternatif dasar. Modal tambahan yang ditanamkan melebihi yang diperlukan alternatif dasar umumnya mengakibatkan peningkatan kapasitas, peningkatan kualitas, peningkatan pendapatan, penurunan biaya operasi atau bertambahnya umur. Sehingga, sebelum uang tambahan ditanamkan, harus diperlihatkan bahwa setiap penambahan modal yang dapat dihindari dapat dengan caranya sendiri memberikan hasil relatif terhadap adanya peluang-peluang investasi lain yang ada. Singkatnya, jika manfaat tambahan yang diperoleh dengan menginvestasikan modal tambahan lebih baik daripada yang dapat diperoleh dari investasi modal yang sama di tempat lain dengan MARR tertentu, investasi itu seharusnya dilakukan. Jika tidak demikian halnya, jelas kita tidak

12 17 akan menanamkan lebih dari sejumlah modal minimum yang diperlukan, termasuk kemungkinan untuk tidak melakukan apa-apa. Dinyatakan dengan mudah, aturan yang kita pegang adalah membuat sebanyak mungkin modal yang berada pada suatu tingkat pengembalian yang sama atau lebih besar daripada tingkat MARR Periode Studi Periode studi kadang-kadang disebut horizon perencanaan, yang merupakan periode waktu terpilih yang pada periode ini alternatif-alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain dibandingkan. Penentuan periode studi untuk sebuah situasi keputusan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya periode layanan yang lebih disukai, umur manfaat dari alternatif yang hidupnya pendek, umur manfaat dari alternatif yang hidupnya lebih lama, kebijaksanaan perusahaan dan sebagainya. Umur manfaat dari alternatif-alternatif yang dibandingkan, relatif terhadap periode studi yang dipilih, dapat mencakup dua macam situasi : 1. Kasus 1 : Umur manfaat sama untuk semua alternatif dan sama dengan periode studi. 2. Kasus 2 : Umur manfaat berbeda di antara alternatif-alternatif dan paling sedikit satu di antaranya tidak cocok dengan periode studi. Umur yang tidak sama di antara alternatif-alternatif akan memperumit analisis dan perbandingan satu sama yang lain. Untuk

13 18 melakukan studi-studi ekonomi teknik dalam kasus ini, kita memakai aturan dalam membandingkan alternatif bersifat yang eksklusif satu sama lain pada periode waktu yang sama. Asumsi keberulangan (repeatability assumption) dan asumsi berakhir bersamaan (coterminated assumption) merupakan dua asumsi yang digunakan untuk perbandingan-perbandingan ini. Asumsi keberulangan mencakup dua syarat utama : 1. Periode studi yang memperbandingkan alternatif-alternatif pada periode itu panjangnya dianggap tidak terhingga atau sama dengan umur-umur hidup alternatif-alternatif secara umum. 2. Konsekuensi-konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi dalam rentang waktu awal dari sebuah alternatif juga akan terjadi dalam semua rentang waktu hidup seterusnya (penggantian-penggantian). Pada situasi-situasi sebenarnya dalam praktek teknik, kedua syarat di atas jarang dijumpai. Hal ini mengakibatkan kecenderungan untuk membatasi penggunaan asumsi keberulangan, kecuali dalam situasi-situasi yang selisih antara nilai per tahun dari siklus hidup pertama dan nilai per tahun untuk lebih satu siklus hidup dari asset-aset yang terlibat cukup kecil. Asumsi berakhir bersamaan menggunakan suatu periode studi yang terbatas (finite) dan identik untuk semua alternatif. Horizon perencanaan, bergabung dengan penyesuaian-penyesuaian yang tepat terhadap arus-arus

14 19 kas yang diperkirakan, menempatkan alternatif-alternatif pada basis yang umum dan sebanding. Sebagai contoh, jika situasi ini mencakup penyediaan suatu pelayanan, persyaratan periode waktu yang sama berlaku untuk setiap alternatif. Untuk memaksakan penyesuaian terhadap berlangsungnya arus kas pada waktu cotermination, dibuat penyesuaian terhadap arus kas alternatif-alternatif perkiraan yang mempunyai umur manfaat yang berbeda dari periode studi. Sebagai contoh, jika sebuah alternatif memiliki waktu manfaat yang lebih pendek daripada periode studi, perkiraan biaya tahunan dari kontrak dalam kegiatan-kegiatan yang terlibat itu mungkin digunakan selama tahun-tahun selebihnya. Dengan cara yang sama, jika umur manfaat dari sebuah alternatif lebih lama dari periode studi, perkiraan kembali harga pasar biasanya digunkan sebagai arus kas pada akhir hidup proyek yang berakhir bersamaan MARR ( Minimum Attractive Rate of Return ) Tingkat bunga yang dipakai sebagai patokan dasar dalam mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif dinamakan MARR ( Minimum Attractive Rate of Return ). MARR ini adalah nilai minimal daari tingkat pengembalian bunga yang bisa diterima oleh investor. Dengan kata lain bila suatu investasi menghasilkan bunga atau tingkat pengembalian ( Rate of Return

15 20 ) yang lebih kecil dari MARR, maka investasi tersebut dinilai tidak ekonomis sehingga tidak layak untuk dikerjakan. Dalam teori menurut William G. Sulivan (2001, p ), sering disebut juga tingkat tarif haruslah dipilih untuk memaksimumkan kesejahteraan ekonomis suatu organisasi. Nilai MARR akan berbeda pada jenis industri yang satu dengan industri yang lain. Biasanya perusahaan menetapkan suatu standardnya sendiri sebagai bahan untuk mempertimbangkan investasi yang akan dilakukan dimana nilai MARR harus ditetapkan lebih tinggi dari Cost of Capital. Nilai MARR harus mencerminkan ongkos kesempatan, yaitu ongkos yang terjadi akibat tidak terpilihnya suatu alternatif investasi karena terpilihnya alternatif lainnya. Besarnya MARR akan dipengaruhi oleh adanya ketersediaan modal, ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian menanggung resiko bagi yang mengambil keputusan, tingkat resiko atau ketidakpastian yang dihadapi dan lain sebagainya. MARR dapat dinyatakan sebelum pajak maupun sesudah pajak. Hubungan keduanya dapat dinyatakan sebagai berikut : MARR (sebelum pajak) MARR (sesudah pajak) / (1-t) Dimana : t = tingkat pajak pendapatan kombinasi (baik yang dikenakan oleh pemerintah pusat ataupun daerah) ( % )

16 Metode Nilai Sekarang (Present Worth Method) Pada metode ini semua aliran kas dikonversikan menjadi nilai sekarang (PW), baik kas masuk atau kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat bunga yang umumnya MARR. PW dari alternatif investasi adalah suatu ukuran mengenai seberapa banyak uang yang mampu dibayarkan oleh suatu perusahaan atau pribadi untuk investasi tadi, melebihi biayanya. Atau dinyatakan berbeda, suatu PW positif pada suatu proyek investasi adalah jumlah uang laba diatas jumlah minimum yang dibutuhkan oleh investor. Diasumsikan bahwa hasil yang diperoleh melalui alternatif ini dapat dipakai untuk keperluan lain yang menghasilkan bunga pada tingkat yang sama dengan MARR. PW ( i % ) = N Fk (1 + i) k = 0 k Dimana : i = tingkat suku bunga efektif atau MARR ( % ) N= banyaknya periode pemajemukkan dalam horizon perencanaan ( tahun ) k = indeks untuk tiap periode pemajemukkan Fk = arus kas masa depan pada akhir periode k ( Rp ) Kelebihan metode ini adalah : a) Nilai waktu dari uang atau arus kas dihitung. b) Arus kas selama usia ekonomis proyek dihitung.

17 22 c) Nilai sisa proyek dihitung. Kekurangan metode ini adalah : a) Pemakaiannya lebih sulit jika dibandingkan dengan metode 1 dan metode 2. b) Manajemen harus dapat memperkirakan tingkat biaya modal yang relevan selama usia ekonomis proyek. c) Jika proyek memiliki nilai investasi inisial yang berbeda serta usia ekonomis yang berbeda, maka NPV yang lebih besar belum menjamin sebagai proyek yang lebih baik. d) Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis proyek Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram) Diagram sebab akibat juga dikenal sebagai fishbone diagram atau ishikawa diagram. Diagram ini digunakan untuk meringkaskan pengetahuan mengenai kemungkinan sebab-sebab terjadinya variasi dan permasalahan lainnya. Diagram ini menyusun sebab-sebab variasi dan atau sebab-sebab permasalahan kualitas ke dalam kategori-kategori yang logis. Hal ini akan membantu kerja team untuk menentukan fokus yang diambil dan merupakan alat yang sangat membantu dalam penyusunan usaha-usaha pengembangan proses. Beberapa petunjuk untuk membuat diagram sebab-akibat :

18 23 1. Buatlah bersama team. 2. Buatlah sebuah daftar sebab-sebab potensial dengan melakukan penggalian ide (brainstroming). Brainstroming mengijinkan setiap orang dalam team untuk bicara dan mendorong semua orang untuk mendengarkan. Semua ide akan dievaluasi kemudian. 3. Buat diagram sebab-akibat : Tempatkan pernyataan permasalahan dalam kotak sebelah kanan (pada kepala ikan). Pastikan semua orang yang menyetujui pernyataan permasalahan tersebut dan statement tersebut terdefinisi dengan baik dan dapat diukur (jika tidak dapat diukur, maka anda tidak akan dapat mengembangkannya). Gambar tiga sampai enam tulang-tulang utama (major bone) atau kategori-kategori penyebab. Menamakan tulang-tulang tersebut mungkin lebih mudah jika penyebab-penyebab dari hasil brainstroming sebelumnya ditulis dalam buku catatan sehingga mereka mungkin dapat dipindahkan atau dikelompokkan oleh team. Disaat semua mengalami kegagalan, gunakan tulang-tulang utama yang sudah tersedia sebelumnya, seperti : orang-orang, mesin, metode, material, pengukuran dan lingkungan, namun biasanya faktor-faktor ini memberikan hasil yang paling baik. Tempatkan ide-ide hasil brainstroming pada tulang-tulang utama yang paling sesuai.

19 24 Untuk masing-masing sebab, tanyakan Mengapa hal tersebut bisa terjadi? dan catat jawabannya dalam sub tulang atau sub-sub tulang. Setelah menggambar diagram tersebut, temukan penyebab-penyebab terpenting masalah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut : 4. Cari sebab-sebab yang muncul berulang. Data mungkin diperlukan untuk mengidentifikasinya. 5. Diskusikan masing-masing sebab yang terdaftar, seperti yang diinginkan oleh team. Manfaatkan keahlian team, dan pertanyaan mengapa untuk mengidentifikasikan sebab yang paling mendasar. 6. Capailah kesepakatan team, misalnya mengenai sebab-sebab mana yang berhak mendapatkan perhatian lebih. Fokuskan pada proses yang memerlukan pengetahuan dan pemahaman lebih ini, dengan maksud menghilangkan atau mengurangi penyebab-penyebab yang jelas berpengaruh terhadap permasalahan tersebut. 7. Perbaharui terus diagram sebab akibat tersebut setiap kali terdapat masukanmasukan baru. Ini adalah dokumen kerja yang menjelaskan otak dari team ke dalam lembaran kertas.

20 Gantt Chart Gantt chart sangat berguna untuk menunjukkan aktivitas kerja yang direncanakan dibandingkan dengan pelaksanaan aktualnya dalam skala waktu yang sama. Terdapat berbagai jenis variasi Gantt Chart. Berbagai warna diberikan untuk mengindikasikan beberapa kondisi seperti terjadinya kekurangan material, breakdown mesin dan seterusnya. Ketika jadwal digunakan untuk mengurutkan beberapa operasi yang diakibatkan oleh adanya order baru, aturan yang seharusnya diikuti, adalah mengurutkan fasilitas dengan beban paling berat pertama kali, kedua mengurutkan fasilitas dengan beban terberat kedua, dan seterusnya. Walaupun jadwal yang sangat bagus dapat dibuang dengan jalan ini, tapi jadwal yang didapatkan dari metode ini tidak akan memberikan hasil yang optimal untuk kriteria-kriteria tertentu, kecuali itu adalah suatu kebetulan. Gantt chart untuk penjadwalan harus sering diperbaharui dengan tujuan untuk merefleksikan perubahan status dari kriteria produksi. Beberapa pekerjaan dapat diselesaikan lebih awal dengan waktu yang dijadwalkan atau dapat juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Mesin breakdown, pekerja absen, material habis, merupakan faktor-faktor yang membuat Gannt Chart sulit untuk tetap sesuai dengan waktu dasarnya. Gantt Chart juga dapat digunakan untuk melihat pembebanan mesin, urutan operasi dan penjadwalan.

21 Kerangka Pemikiran Pada awalnya penulis mencari data penyebab utama gangguan mesin insulation dan selanjutnya mengumpulkan data terkait dengan penyebab utama tersebut yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Setelah didapatkan, data speed tersebut dibandingkan dengan speed yang digunakan pada saat proses produksi berlangsung (pada setiap order yang dikerjakan). Kemudian, penulis mencari data awal perencanaan yang dilakukan oleh pihak PPC. Kemudian dari data awal perencanaan order, dilakukan perbandingan dengan pelaksanaan proses produksi aktualnya. Pada masing-masing proses yang ada, dibuat perhitungan ratio, dimana dari ratio-ratio tersebut dicari pokok permasalahannya berada pada proses apa. Kemudian setelah didapatkan, maka dibuat suatu diagram fishbone untuk mencari gangguan-gangguan yang menyebabkan perbedaan speed. Dari situ, dicari prosentase gangguan tertinggi, untuk kemudian dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan metode-metode pada ekonomi teknik. Metode analisis ekonomi yang digunakan adalah metode nilai sekarang (Present Worth). Dimana terdapat 3 alternatif solusi yang disarankan, yaitu : 1. Mengganti komponen-komponen mesin lama (BM-60) yang rusak 2. Mengusulkan pembelian mesin BM-60 yang baru. 3. Mengusulkan pembelian mesin tipe baru, yaitu BE-60

22 27 Dari ketiga alternatif solusi diatas, dicari alternatif solusi mana yang paling baik dengan cara membandingkannya dengan kondisi mesin sekarang, sehingga akan didapatkan satu solusi terbaik yang dapat diusulkan kepada perusahaan dan diharapkan dapat diterima.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebuah keputusan tidak berguna kecuali ada dua atau lebih cara bertindak yang mungkin. Namun banyak keputusan yang dibuat dengan salah, meskipun banyak terdapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi matakuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi matakuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktu Memahami konsep bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #14 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #14 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK Materi #14 TIN205 EKONOMI TEKNIK Pengertian (1) 2 Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Penyebab depresiasi: Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat

Lebih terperinci

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS

Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS. Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS Indah Pratiwi Teknik Industri - UMS Indah Pratiwi - Teknik Industri - UMS 1 1. Analisa Pemilihan Proyek 2 Latar Belakang Cara yang aman untuk menangani berbagai alternatif yang menyangkut investasi peralatan,

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam mencapai tujuan dalam penulisan tugas akhir ini, digunakan landasan teori yang mendukung, dimana landasan teori ini didapat dari materi mata kuliah yang pernah didapatkan serta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan atau pemindahan

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI Teknik Industri - UB Prosedur Pengambilan keputusan pada Permasalahan-permasalahan teknik 1) Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisis 2) Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani

Oleh : Debrina Puspita Andriani 7 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKONOMI TEKNIK Mendefinisikan sejumlah alternatif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ekonomi Teknik 2.1.1. Ilmu Ekonomi Teknik Riggs (1977) : An engineering economist draws upon the accumulated knowledge of engineering & economics to identify alternative

Lebih terperinci

Ekonomi Rekayasa. (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D. Untad Press Palu

Ekonomi Rekayasa. (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D. Untad Press Palu (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D Untad Press Palu 2009 Oleh Ir. Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D Hak cipta 2009, pada penulis Hak cipta dilindungi undang undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan (Subagyo, 2007). Studi kelayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

Pengantar Teknik Industri TIN 4103

Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Pengantar Teknik Industri TIN 4103 Lecture 8 & 9 Outline: Ekonomi Teknik Biaya dan Bunga Depresiasi References: Thuesen, G.J., Fabrycky, W.J.. 1993. Engineering Economy 8th Ed. New Jersey: Prentice Hall.

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance Menara BTS 2.1.1 Pengertian Menara BTS Menara BTS adalah tower yang yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang. suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang. suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tekno Ekonomi Tekno ekonomi memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Strata 1 Semester Ganjil 2005/2006 USULAN PERBAIKAN PROSES INSULATION MELALUI PEREMAJAAN ATAU PERBAIKAN MESIN BM-60 PADA PROSES

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 ANALISA EKONOMI 1 2 3 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 4 Nilai tukar uang Tahun 2000 Tahun 2014 5 Nilai tukar

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis

EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perhitungan perhitungan ekonomi khususnya di bidang ekonomi teknik pada saat ini sudah cukup kompleks dan membutuhkan perhitungan yang cepat dan efisien serta akurat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi dan Depresiasi Menurut Husein Umar (2000,p1), investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka yakni dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF

PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF Macam-macam analisa Present Worth Capitalized Cost Annual Worth PERBANDINGAN ALTERNATIF Ekonomi Teknik bertujuan : membandingkan alternatif-alternatif dan memilih yang paling ekonomis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. CAPITAL BUDGETING (ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG) Ikin Solikin Capital Budgeting adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. Ada 3 alasan investasi dalam aktiva tetap perlu dikelola

Lebih terperinci

TIN Ekonomi Teknik Materi #1 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK

TIN Ekonomi Teknik Materi #1 Genap 2015/2016 TIN205 EKONOMI TEKNIK Materi #1 TIN205 EKONOMI TEKNIK Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Ekonomi Teknik akan mempelajari bagaimana menentukan faktor-faktor ekonomi dan kriteria ekonomi dalam pemilihan satu atau lebih alternatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI Mila Faila Sufa Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI KRITERIA PENILAIAN INVESTASI Konsep Nilai Waktu Uang Jika Anda dihadapkan pada 2 pilihan di mana pilihan pertama adalah diberi uang pada saat ini (misalkan tanggal 1 Januari 2001) diberi uang sebesar Rp1.000.000,00,

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK

EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN DEPRESIASI Penyusutan atau penurunan nilai asset bersamaan dengan berlalunya waktu Aset yang terkena depresiasi hanya

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya   / 9 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Analisis Nilai Sekarang (Present Worth) 2. Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk. menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan dalam proyek, atau untuk

Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk. menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan dalam proyek, atau untuk BAB HI LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan dalam proyek, atau untuk mentukan pilihan antara

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proyek dan Investasi Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek menurut Husnan dan Muhammad (2000: 4) adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan suatu proyek

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah :Ekonomi Teknik Kode Mata Kuliah : KK 411302 Semester/SKS :V/2 Waktu Pertemuan :100 menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. METODE PENILAIAN INVESTASI - Accounting Rate of Return - Payback Period - Net Present

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF MEMBANDINGKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF Konsep-Konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif Alternatif yang membutuhkan modal investasi minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan akan dipilih kecuali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi MATERI MATRIKULASI PENGANTAR BISNIS Sub Bahasan Manajemen Keuangan (Konsep Penilaian Investasi dala Aktiva Tetap) I Made Artawan, SE, MM Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar 1

Lebih terperinci

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST),

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Alifudin Salim NRP : 0021003 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara

Lebih terperinci

PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN

PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN PAJAK PENDAPATAN = PENDAPATAN KENA PAJAK * TINGKAT PAJAK INCOME TAX = TAXABLE INCOME * TAX RATE PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN TAXABLE INCOME = GROSS INCOME DEDUCTIBLE

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 44 BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Setelah dilakukannya analisis ataupun studi tentang produk, lingkungan eksternal, dan aspek-aspek bisnis lainnya, maka selanjutnya untuk memulai

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

Perhitungan depresiasi diperlukan untuk menentukan aliran kas setelah pajak (pendapatan). 7.1 Konsep dan Terminologi Depresiasi

Perhitungan depresiasi diperlukan untuk menentukan aliran kas setelah pajak (pendapatan). 7.1 Konsep dan Terminologi Depresiasi BAB 7 DEPRESIASI Perhitungan depresiasi diperlukan untuk menentukan aliran kas setelah pajak (pendapatan). 7.1 Konsep dan Terminologi Depresiasi Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam arti sempit, pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Bastian (2006:137) Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas.

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN

DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN DEPRESIASI Depresiasi adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Lebih spesifik lagi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek Kasmir dan Jakfar berpendapat bahwa investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t)

MARR (sebelum pajak) = {MARR (Sesudah pajak)}/(1-t) Menetapkan MARR (Minimum alternatif Rate of Return) Tingkat suku bunga sebagai dasar perhitungan, Bila IRR < MARR tidak layak. Cara menetapkan MARR : Tambahkan % tetap pada ongkos modal (cost of capital

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Banyak pakar yang telah merumuskan definisi dari investasi. Sharpe et all (1993), misalnya, merumuskan investasi dengan pengertian berikut:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi teknik Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis terhadap biaya-biaya dan manfaat

Lebih terperinci

BIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya

BIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya BIAYA PENYUSUTAN Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya Faktor penyebab penyusutan: Penyusutan Fisik (Deterioration): penyusutan akibat berkurangnya kemampuan

Lebih terperinci

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi TAKARIR Break Event Point Cost Recovery Casing Declining Balance Dry Gas First Tranche Petroleum Flow Line Gross Revenue Higher Rate of Income Tax Net Present Value Off Shore On Shore Packer Payback Period

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tugas Akhir Analisis Kelayakan Investasi nilai Jual Minimum Perumahan Bale Maganda Kahuripan BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tugas Akhir Analisis Kelayakan Investasi nilai Jual Minimum Perumahan Bale Maganda Kahuripan BAB II LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Secara umum setiap proyek harus dianalisis dari berbagai aspek. Maksud dari analisis proyek adalah untuk memperbaiki pemilihan investasi. Pemilihan berbagai macam

Lebih terperinci

7. Membandingkan Alternatif-alternatif

7. Membandingkan Alternatif-alternatif 7. Membandingkan Alternatif-alternatif A. Konsep-Konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif Alternatif yang membutuhkan modal investasi minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan akan dipilih

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. PENURUNAN NILAI AKTIVA Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci