BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT
|
|
- Yohanes Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT Di dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang digunakan dapat berasal dari bermacammacam sumber, antara alain alat berat yang dibeli oleh kontraktor, alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor, dan alat berat yang disewa oleh kontraktor. a. Alat berat yang dibeli oleh kontraktor Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pebelian ini adalah biaya pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut digunakan secara optimal. Dilihat dari segi keuntungan perusahaan, kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting karena kadang-kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan alat yang dimilikinya. b. Alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor Alat dapat disewa dari perusahaan penyewaan alat berat. Sewa-beli alat umumnya dilakukan jika pemakaian alat berat tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Sewa-beli maksudnya adalah karena jangka waktu penyewaan yang lama maka pada akhir jasa penyewaan alat tersebut dapat dibeli oleh pihak penyewa. Biaya pemakaian umumnya lebih tinggi daripada memiliki alat tersebut, namun terhindar dari resiko biaya kepemilikan alat berat. c. Alat berat yang disewa oleh kontraktor Perbedaan dari alat berat yang disewa dengan disewa-beli adalah dari lamanya penyewaan. Alat berat yang disewa umumnya dalam jangka waktu yang tidak lama. Biaya pemakaian alat berat sewa adalah yang tertinggi, akan tetapi tidak akan berlangsung lama karena penyewaan dilakukan pada waktu yang singkat. A. Biaya Kepemilikan Alat Berat Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor. 1) Biaya dalam jumlah besar yang dikeluarkan karena membeli alat tersebut. Jika pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut maka akan ada biaya terhadap bunga pinjaman. 2) Depresiasi alat, sejalan dengan bertambanya umum alat maka ada penurunan nilai alat. 3) Pajak 4) Biaya yang dikeluarkan pemilik untuk membayar asuransi alat 5) Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan tempat penyimpanan alat berat Depresiasi adalah penurunan nilai alat yang dikarenakan adanya kerusakan, pengurangan, dan harga pasaran alat. Perhitungan depresiasi diperlukan untuk mengetahui nilai alat setelah pemakaian alat tersebut selama suatu masa tertentu. Selain itu bagi pemilik alat, dengan mengitung depresiasi alat
2 tersebut maka pemilik dapat memperitungkan modal yang akan dikeluarkan di masa alat suda tidak dapat digunakan dan alat baru arus dibeli. Dalam pelaksanaannya depresiasi juga dipakai untuk mengitung biaya perawatan alat berat. Ada beberapa cara yang dipakai untuk menghitung depresiasi alat berat. cara tersebut adala sebagai berikut: 1. Metode Garis Lurus (Straigt Line Method) Metode ini merupakan metode termudah dalam perhitungan depresiasi. Hampir semua perhitungan depresiasi menggunakan metode ini. Untuk menghitung depresiasi per taun digunakan rumus berikut: D k merupakan depresiasi per tahun yang tergantung pada arga alat pada saat pembelian (P, present value), nilai sisa alat (F, future value). Nilai D k pada metode ini selalu konstan. Nilai buku (B, book value) dari alat dihitung dengan rumus: B k = B k-1 - D k Contoh 1: Suatu alat berat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan nilai sisa 75 juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Hitunglah nilai alat tersebut pada kisaran umur ekonomis alat berat tersebut! Pembahasan: Depresiasi per tahun Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah: K B k-1 (Rp) D k (Rp) B k(rp) Metode Penjumlaan Taun (Sum of the Years Method)
3 Metode ini merupakan metode percepatan sehingga nila depresiasinya akan lebih besar daripada depresiasi yang dihitung dengan metode garis lurus. Pertama kali yang harus dihitung adalah nilai SOY (Sum of Years) dengan menggunakan rumus: Contoh 2: Soal pada contoh 1, hitunglah depresiasi dengan metode penjumlahan tahun! Pembahasan:
4 - B k=2 = B k=1 - D k=2 - Dst.. = = Rp Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah: K D k (Rp) B k(rp) Metode Penurunan Seimbang (Declining Balance Method) Metode ini menghitung depresiasi per tahun dengan mengalikan nilai buku pada akhir tahun dengan suatu factor. Nilai depresiasi dengan cara ini lebih besar Daripada dengan dua metode sebelumnya. Factor percepatan (R) tersebut berkisar abtara 1,25 per umur alat sampai 2,00 per umur alat. Metode ini disebut sebagai metode penurunan seimbang ganda (double declining-balance method). - Depresiasi tahunan dengan metode ini dihitung dengan rumus: D k = R(1-R) k-1 x P - Pada awal umur alat, nilai buku dengan metode ini berkurang dengan cepat. Nilai buku akhit tahun ke-k dihitung dengan rumus: B k = (1-R) k x P
5 Pada perhitungan depresiasi dengan metode ini tidak memperhitungkan nilai sisa alat.akan tetapi pada akhir perhitungan nilai buku tidak boleh kurang dari perkiraan nilai sisa alat. Contoh 3: Soal pada contoh 1, hitunglah depresiasi dengan metode penurunan seimbang ganda! Pembahasan: Factor percepatan ditetapkan antara 1,25 sampai dengan 2,00, apabila ditetapkan 2,00 diperoleh D k = R(1-R) k-1 x P D k=1 = 0,4(1-0,4) k=1-1 x = Rp D k=2 = 0,4(1-0,4) k=2-1 x Dst = Rp B k = (1-R) k x P B k=1 = (1-0,4) 1 x = Rp B k=2 = (1-0,4) 2 x = Rp Dst.. Secara sederhana, untuk menentukan nilai buku ke-k tahun, dapat dilakukan dengan rumus: B k = B k-1 - D k >> B k=0 = harga awal pembelian (P) - B k=1 = B k=0 - D k=1 = = Rp B k=2 = B k=1 - D k=2 = = Rp Dst.. Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah: K D k (Rp) B k(rp) Keterangan:
6 - Pada tahun keempat dengan menggunakan metode penurunan seimbang didapat nilai buku yang kurang dari perkiraan nilai sisa, pada tahun tersebut sebenarnya diperoleh D k = Rp sehingga nilai buku menjadi kurang dari Rp Dengan demikian depresiasi yang diperbolehkan adalah Rp agar diperoleh nilai buku = nilai sisa. - Pada tahun kelima, untuk menjaga nilai buku tetao seperti perkiraan nilai sisa maka depresiasinya adalah 0. Dari penggunaan ketiga metode di atas untuk perhitungan depresiasi, diperoleh perbandingan sebagai berikut: Umur alat (n) Nilai Buku (Rp) Metode Garis lurus Penjumlahan Tahun Penurunan Seimbang Metode Perhitungan Biaya Kepemilikan Perhitungan biaya kepemilikan per tahun dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memperhitungkan bunga dan tanpa memperhitungkan bunga. Biaya kepemilikan per tahun ditentukan dengan rumus: a. Dengan memperhitungkan bunga Tidak memperhitungkan nilai sisa - Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table suku bunga) A = P (A/P,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat. - Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table suku bunga)
7 Dengan memperhitungkan nilai sisa - Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table suku bunga) A = P (A/P,i,n) F (A/F,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat. - Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table suku bunga) b. Tanpa memperhitungkan bunga Perhitungan biaya kepemilikan rata-rata tanpa memperhitungkan bunga ditentukan dengan rumus: Biaya kepemilikan per tahun dihitung dengan membagi nilai A rata-rata dengan umur ekonomis alat. B. Biaya Pengoperasian Alat Berat Biaya pengoperasian alat akan timbul setiap saat alat berat dipakai. Biaya pengoperasian alat berat meliputi biaya bahan bakar, gemuk, pelumas, perawatan dan perbaikan, serta alat penggerak atau roda. Operator yang menggerakkan alat juga termasuk dalam biaya pengoperasian alat. a. Bahan Bakar Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar berbeda-beda. Rata-rata alat berat yang menggunakan bahan bakar bensin 0,06 gallon per hourse-power (hp) per jam, sedangkan alat berat yang menggunakan bahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0,04 gallon per hoursepower (hp) per jam.. nilai yang didapat kemudian dikalikan dengan factor pengoperasian. b. Pelumas Perhitungan penggunaan pelumas per jam biasanya berdasarkan waktu operasi dan lamanya penggantian pelumas. Perkiraannya dihitung dengan rumus:
8 c. c. Roda Perhitungan depresiasi alat berat beroda ban dengan alat berat beroda crawler berbeda. Umumnya crawler mempunyai depresiasi sama dengan depresiasi alat sedangkan ban mempunyai depresiasi lebih pendek daripada umur alat. Contoh 4: Hitunglah biaya per jam alat berat beroda ban dengan ketentuan seperti di bawah ini: - Mesin diesel 160 hp - Kapasitas crankcase 6 gal - Pelumas diganti setiap 100 jam - Factor pengoperasian 0,6 - Harga alat rupiah tanpa nilai alat sisa - Pemakaian gemuk per jam 0,25 kg - Umur ekonomis alat 5 tahun (1 tahun dipakai 1400 jam) - Bunga pinjaman, pajak, asuransi 20% - BBM menggunakan Rp4500/ liter - Harga liter - Harga gemuk Rp5.000/ kg - Biaya operator = Rp12.500/ jam - Harga ban Rp dengan masa pakai 5000 jam dan perbaikan ban 15% dari depresiasi ban. Pembahasan: 1) Biaya kepemilikan per jam: - Perhitungan dengan menggunakan table suku bunga A = P (A/P,i,n) Dengan menggunakan table suku bunga, diperoleh nilai (A/P,i =20, n=5) diperoleh = 0,334380, sehingga: A = x 0, = Rp / tahun = / 1400 = Rp95.538/ jam
9 - - Biaya perawatan alat berat per jam Perawatan dan pemeliharaan diasumsikan 100% dari depresiasi (metode garis lurus) = / 5 = Rp / tahun = Rp / 1400 = Rp Biaya perawatan ban per jam Biaya perawatan dan pemeliharaan ban diasumsikan 15% dari depresiasi ban (metode garis lurus) = : 5000 x 0,15 = Rp750/ jam Secara keseluruhan biaya alat berat per jam adalah sebagai berikut: No Uraian Rp/ jam 1 Biaya kepemilikan alat berat Biaya kepemilikan ban Biaya pengoperasian Pemeliharaan dan perawatan BBM (3,9 gallon) = 3,9 x 3,78541 x Rp4500 Pelumas (0,138 gallon) = 0,138 x 3,78541 x Rp Gemuk 0,25 Rp5000 Pemeliharaan dan perawatan ban Biaya Total Alat Berat
10
ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST
ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Alifudin Salim NRP : 0021003 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek proyek konstruksi dengan
Lebih terperinciPRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :
PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat : 60 Q q E W s dimana : Q produksi alat dalam satu jam (m 3 /jam atau cu.yd/h) q kapasitas alat per siklus (m 3 /siklus atau cu.yd/siklus) W s waktu siklus
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng.
DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 19690626 199503 2 002 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciKEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS BIAYA DARI PROSES PRODUKSI
ANALISIS BIAYA MESIN PERTANIAN Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 ANALISIS BIAYA ALAT/MESIN PERTANIAN TUJUAN SUATU USAHA KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS INVESTASI ALAT BERAT
STUDI ANALISIS INVESTASI ALAT BERAT Viranggo Linardyi NRP. 9721016 NIRM. 41077011970253 Pembimbing : Yohanes Lim Dwi Adianto,Ir.,MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT STONE CRUSHER DI KELURAHAN KUMERSOT KOTA BITUNG
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT STONE CRUSHER DI KELURAHAN KUMERSOT KOTA BITUNG Michael Raynold Rumengan A. K. T. Dundu, Pingkan A. K. Pratasis Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha
Lebih terperinciusaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan
34 Roda Mandala Asia Makmur Trass 2.5 35 Rumpin Satria Bangun Trass 1.3 36 Sirtu Pratama Usaha Andesit 1.8 37 Sumber Alfa Prolindo Pasir 4 38 Tarabatuh Manunggal Andesit 16 39 Wiguna Karya II Trass 2.5
Lebih terperinciANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR
ANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR Deviana 1, Tommy Christian Yuwono 2, dan Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : dalam pengadaan alat berat untuk sebuah proyek konstruksi,
Lebih terperinciTINJAUAN KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT JENIS EXCAVATOR BERDASARKAN PERKIRAAN LAMANYA WAKTU SEWA PERTAHUN
TINJAUAN KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT JENIS EXCAVATOR BERDASARKAN PERKIRAAN LAMANYA WAKTU SEWA PERTAHUN Melvin. Napitupulu NRP : 9221020 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam rangka mendukung operasional di area kerja Proyek PLTU 2x100MW Lampung pihak manajemen memutuskan untuk menyediakan 1 unit Genset yang diperlukan untuk menyuplai kebutuhan
Lebih terperinciBIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya
BIAYA PENYUSUTAN Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya Faktor penyebab penyusutan: Penyusutan Fisik (Deterioration): penyusutan akibat berkurangnya kemampuan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. ALS adalah perusahaan jasa transfortasi darat yang kegiatan utamanya adalah mengantar penumpang sampai tujuan
Lebih terperinciBab. 5. PENYUSUTAN Tujuan penyusutan dan jenis-jenisnya Tujuan memperhitungkan penyusutan : Jenis-jenis penyusutan:
Bab.. PENYUSUTAN Penyusutan dalam pengertian ekonomi merupakan penurunan nilai suatu benda (aset) yang diakibatkan oleh ketuaan. kekunoan dan sebagainya yang timbul karena adanya penemuan - penemuan baru
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahapan tahapan yang akan dilakukan dalam menentukan tarif pada bus Mayasari Bakti patas 98A Trayek Pulogadung Kampung Rambutan dapat dilihat pada
Lebih terperinciAKTIVA TETAP & PENYUSUTAN
AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN Pelatihan Akuntansi Dasar Koperasi Simpan Pinjam & Unit Simpan Pinjam Jeneponto, Sulawesi Selatan 2011 Manado, Sulawesi Selatan 2010 Ari Widowati, Ola Anggitarini Effendy Aritonang
Lebih terperinciSTUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK
JUDUL PENELITIAN STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK Oleh : IRAWAN SUDARSONO Nrp. 3106 207 713 1 Latar Belakang Timbulan
Lebih terperinciD O K U M E N P E N G A D A A N
Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciPEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE
PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE Fandi 1, Christopher 2 dan Ratna 3 ABSTRAK : Dalam pengadaan alat berat untuk sebuah proyek konstruksi, dikenal dua alternatif
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:
ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH (Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah) Stefi Priescha Tauro Jermias Tjakra,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis
Lebih terperinciPenyusutan. r = PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1. 2 METODE RATA-RATA Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN Aset tetap pada umumnya memiliki masa manfaat yang terbatas (kecuali tanah). Pada saat sebuah aset habis manfaatnya, aset tersebut tidak bisa digunakan lagi baik dengan nilai
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...
Lebih terperinciPenerapan Biaya Diferensial Dalam Rencana Membeli Atau Menyewa Alat Bulldozer Pada CV. Niagara Di Bekasi
Penerapan Biaya Diferensial Dalam Rencana Membeli Atau Menyewa Alat Bulldozer Pada CV. Niagara Di Bekasi Nama :Ervina Kusnata Npm : 22213965 Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono,S.E.,M.M. Latar Belakang Peralatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur.
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Hasil Survey Primer Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan secara langsung kepada operator yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur. Metode wawancara
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN JENIS MINIBUS BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN SOLAR
PERBANDINGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN JENIS MINIBUS BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN SOLAR Lucky Nugraha NRP : 0021101 Pembimbing : Ir. WIMPY SANTOSA., M. Eng., MSCE., Ph. D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SKPA : Nama Pekerjaan : Lokasi : Kegiatan : Tahun Anggaran : No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Analisa Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan
Lebih terperinciLeasing. Bahan Ajar : Manajemen Keuangan Bisnis II Digunakan untuk melengkapi buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula
Bahan Ajar : Manajemen Keuangan Bisnis II Digunakan untuk melengkapi buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Leasing Pendahuluan Salah satu cara untuk mengelola kepemilikan aktiva tetap dalam suatu
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Lokasi Penggilingan Padi Kelurahan Situ Gede adalah suatu kelurahan yang berada di Kecamatan Bogor Barat. Berdasarkan data monografi Kelurahan Situ Gede pada
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL Menurut UU No.13/1980, tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol.. Kemudian pada tahun 2001 Presiden mengeluarkan PP No. 40/2001. Sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sesuai tujuan yang hendak dicapai, maka konsep rancangan penelitian secara skematis ditunjukkan Gambar 3.1 Studi Pendahuluan Studi Pustaka Rumusan Masalah
Lebih terperinciPengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciPENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN
PAJAK PENDAPATAN = PENDAPATAN KENA PAJAK * TINGKAT PAJAK INCOME TAX = TAXABLE INCOME * TAX RATE PENDAPATAN KENA PAJAK = PENDAPATAN KOTOR BIAYA2 YANG DAPAT DIKURANGKAN TAXABLE INCOME = GROSS INCOME DEDUCTIBLE
Lebih terperinciANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1
ANALISA EKONOMI 1 2 3 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 4 Nilai tukar uang Tahun 2000 Tahun 2014 5 Nilai tukar
Lebih terperinciBAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD
BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD A. UMUM 1. Definisi Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan
Lebih terperinciTime Value of Money. rosyzandra/skb/unira
Time Value of Money Secara umum untuk menilai layak atau tidaknya suatu investasi, baik swasta maupun pemerintah banyak menggunakan konsep time value of money sebagai bahan pertimbangan Dalam literatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dijadikan penyelamatan untuk kelancaran usaha bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dan Lembaga Keuangan (LK) memegang peranan penting dalam penyediaan dana untuk proyek dalam bentuk pinjaman. Agunan merupakan hal yang paling diutamakan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN INVESTASI READY MIX CONCRETE DI PROVINSI SULAWESI UTARA
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI READY MIX CONCRETE DI PROVINSI SULAWESI UTARA Marlon Hendri Thomas Wior R.J.M. Mandagi, Jermias Tjakra Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email:marlon.aon@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN DAN ANALISA SWOT
41 BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN DAN ANALISA SWOT Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada bab-bab sebelumnya, maka kami dapat melakukan pengolahan, perhitungan, dan analisa data seperti yang akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan
Lebih terperinciBAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION
BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
Lebih terperinciStudi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi
Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman, teknologi yang berkembang pun semakin pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah kendaraan roda
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya
Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktu Memahami konsep bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode-metode
Lebih terperinciAkuntansi Neraca. Entries)
Akuntansi Neraca Akuntansi Neraca Jurnal-jurnal terkait dengan neraca yang perlu dibuat adalah sebagai berikut: Akhir tahun anggaran : Jurnal Awal Neraca (Khusus tahun pertama penyelenggaraan akuntansi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah kerja penelitian Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif pada angkutan Bus DAMRI Trayek Blok M Bandara Soekarno-Hatta dapat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal
Lebih terperincidimana : D = Dana depresiasi untuk setiap tahun (Rp). P = Harga awal mesin (Rp). L = Harga akhir mesin (Rp). n = Umur pakai mesin (tahun).
I. Depresiasi (Penyusutan) Depresiasi atau penyusutan adalah berkura ngnya nilai duatu mesin setelah melalui suatu periode tertentu. Ditinjau dari kegunaannya, depresiasi terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu
Lebih terperinciBAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)
BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga
Lebih terperinciAktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian
Lebih terperinciMATEMATIKA UANG. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
MATEMATIKA UANG 1 Time Value of Money Money has value Uang dapat dipinjam atau dipinjamkan Uang dipinjamkan kompensasi Contoh : interest (BUNGA) If you put $100 in a bank at 9% interest for one time period
Lebih terperinciTidak ada yang tidak ingin mendapat balasan/hadiah/reward???
Konsep - meminjamkan uang, akan memperoleh hadiah berupa bunga - sejumlah uang pada saat ini akan berbunga dari tahun ke tahun sehingga pada saat kemudian akan lebih besar, tergantung nilai tingkat bunga.
Lebih terperinciMATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Pengertian BARIS DAN DERET Baris dapat didefinisikan sebagai suatu fungsi yang wilayahnya merupakan himpunan bilangan alam. Setiap bilangan yang merupakan anggota suatu banjar
Lebih terperinciStandar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciKEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 ISSN : 1907-9958 KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Hiras Pasaribu (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciAKTIVA TETAP (FIXED ASSET)
AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi Pendahuluan - Melakukan pengamatan langsung - Melakukan wawancara Studi Literatur - Mencari teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ditemukan Rumusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai persaingan ketat dengan rata-rata tingkat keberhasilan mencapai keuntungan (profit) yang
Lebih terperinciBAB III NILAI WAKTU UANG
BAB III NILAI WAKTU UANG Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam
Lebih terperinciBAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN
BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN Segala sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang berupa harta benda dan atau hak hak hukum yang dimiliki disebut dengan aktiva. Aktiva dibedakan menjadi 2 yaitu aktiva
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada hari senin tanggal 10 November
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Data Penumpang Dari hasil penelitian yang dilakukan pada hari senin tanggal 10 November 2014 dan minggu 16 November 2014 (data terlampir) diperoleh data naik dan turun penumpang
Lebih terperinciVII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA MANUFAKTUR
VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA MANUFAKTUR Ada tiga kegiatan utama dalam usaha manufaktur yaitu produksi, penjualan dan administrasi/umum. Lebih kompleks dibandingkan perusahaan jasa dan dagang sehingga perlu
Lebih terperinciBab 5 Penganggaran Modal
M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan
Lebih terperinciMETODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis. Pengaruh Waktu Terhadap Nilai Uang (Time Value of Money)
Pengaruh Waktu Terhadap Nilai Uang (Time Value of Money) Moh. Ega Elman Miska, SP, MSi Universitas Gunadarma 2016 Universitas Gunadarma Biaya dan manfaat dalam studi kelayakan bisnis biasanya bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai aset tetap untuk mendukung kegiatan usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap dibagi menjadi
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA
SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan
Lebih terperinciHikmah Agustin, S.P.,MM
Hikmah Agustin, S.P.,MM Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun
Lebih terperinciAccount Payable 2,200,000. Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500 Merchandise Inventory 2,678,500. Account Payable 5,467,500
Perpetual Average Tanggal Jurnal Debet Kredit Pe 1-Jan 14-Mar Merchandise Inventory 2,200,000 200 @ Account Payable 2,200,000 15-May Account Receivable 4,000,000 Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500
Lebih terperinciPenentuan Umur Ekonomis Truk Trailer Berdasarkan Biaya Tahunan Rata-rata di PT Richie Persada Logistindo
Penentuan Umur Ekonomis Truk Trailer Berdasarkan Biaya Tahunan Rata-rata di PT Richie Persada Logistindo Syafrianita Program Studi Manajemen Transportasi Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia Jl.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kapasitas Kendaraan Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan angkutan penumpang umum
Lebih terperinciEKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis
EKONOMI TEKNIK, oleh Hasan Basri Siregar Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta
Lebih terperinciModal merupakan barang ekonomi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa Modal pada usahatani mencakup semua barang-barang yang dapat
Modal merupakan barang ekonomi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa Modal pada usahatani mencakup semua barang-barang yang dapat digunakan untuk kegiatan usahatani Didalamnya meliputi
Lebih terperinciImplementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP
Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Baru Kredit, suku bunga %/Thn Bekas Leasing, suku bunga %/Thn Lainnya, sebutkan!
LAMPIRAN 1 FORMULIR ISIAN SURVEI BIAYA OPERASI KENDARAAN Hari/Tanggal:Senin/23Mei2011 I. Karakteristik Kendaraan & Operasi a. Umum Kelas Kendaraan: Angkutan Penumpang 1. No Plat Kendaraan: D 1952 BM 2.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 2 UU No. 17 tahun 23 tentang Keuangan negara, dan salah satu unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat berharga,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ekonomi Teknik 2.1.1. Ilmu Ekonomi Teknik Riggs (1977) : An engineering economist draws upon the accumulated knowledge of engineering & economics to identify alternative
Lebih terperinciBekerja dengan Fungsi Finansial
Bekerja dengan Fungsi Finansial 1. Memanfaatkan Fungsi SYD untuk Menghitung Nilai Depresiasi Apabila kita akan menghitung nilai depresiasi suatu investasi, maka yang kita perlukan adalah fungsi finansial
Lebih terperinciSTRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I
1 triwulan karakter 1 Triwulan I 2 tahun karakter 4 Tahun 2011 3 prop karakter 2 Provinsi 4 kab karakter 2 Kabupaten/Kota 5 kec karakter 3 Kecamatan 6 desa karakter 3 Desa/Kelurahan 7 nbs karakter 4 Nomor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang maupun berupa jasa bagi masyarakat. Pada umumnya setiap perusahaan
Lebih terperinciTabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit
78 Tabel 5.1 Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME Jenis Kendaraan Tgl. Perolehan Umur Manfaat Harga Perolehan (Rp) Nilai Sisa Buku (Rp) Isuzu Panther 16 Juni 2006 8 tahun 59.000.000 39.947.916,69
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nugraha dkk, 1995 dalam tugas akhir Perbandingan Biaya dan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proyek Konstruksi Menurut Nugraha dkk, 1995 dalam tugas akhir Perbandingan Biaya dan Waktu Pemakaian Alat Berat Tower Crane dan Mobil Crane Pada Proyek Rumah Sakit Haji Surabaya
Lebih terperinci