ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO"

Transkripsi

1 ek SIPI MESIN ARSITEKTUR EEKTRO SIMUASI PENYEARAH MODUASI EBAR PUSA SATU FASA JEMBATAN PENUH DENGAN KENDAI SATU SIKUS PADA KONDISI TEGANGAN MASUK BERUBAH-UBAH Idham Khalid * Absrac The performance of a Single phase PWM Recifier wih Boos Full-bridge opology is analyzed and invesigaed in his paper. The inpu curren and oupu volage of he recifier are conrolled using One Cycle Conrol Mehod. By using One Cycle Conrol echnique, errors ha occur boh in inpu curren and oupu volage due o inpu volage disurbance are eliminaed in only one swiching cycle, so ha he oupu volage is always same as he reference. The simulaion resuls show ha he inpu curren always nearly pure sinusoidal and in phase wih he inpu volage. Meanwhile he oupu volages always remain consan a he required level even hough he inpu volage varies in he cerain limis. Keywords: PWM Recifier, One Cycle Conrol, Rese-Inegraor Absrak Sebuah penyearah MP sau fasa dengan opologi jembaan penuh penaik egangan dianalisis dan diamai kinerjanya dalam paper ini. Arus masukan dan egangan keluaran penyearah ersebu dikendalikan dengan meoda Kendali Sau Siklus..Dengan eknik kendali sau siklus, gala yang erjadi pada arus masukan maupun pada egangan keluaran yang disebabkan oleh gangguan egangan masukan selalu dihilangkan hanya dalam waku sau siklus penyakelaran, sehingga egangan keluaran selalu sama dengan egangan referensi, Hasil simulasi menunjukkan bahwa arus masukan selalu mendekai benuk sinusoidal murni, fakor daya hampir sau dan sefasa dengan egangan masukan. Semenara egangan keluaran eap konsan pada nilai yang diinginkan meskipun egangan masukan bervariasi pada baasan erenu. Kaa kunci: Penyearah MP, Kendali sau siklus, inegraor-rese 1. Pendahuluan Kebuuhan akan sumber egangan searah yang erus meningka saa ini seiring semakin meningkanya peralaan lisrik yang menggunakan egangan searah menunu adanya cau daya dengan kualias yang handal. Penyearah yang berfungsi unuk mengubah egangan bolak-balik menjadi egangan searah merupakan ala yang pening dalam hal penyediaan sumber egangan searah ini. Di masa lalu, penyearah dioda dan SCR banyak digunakan. Kelemahan penyearah dioda adalah egangan keluaran idak dapa dikendalikan sehingga magniuda egangan keluaran sanga erganung pada magniuda egangan masukan. Sedangkan penyearah SCR menimbulkan disorsi harmonisa yang besar pada jala-jala dan mempunyai facor daya masukan yang rendah (Mohan, 1995). Unuk mengaasi kelemahan dari penyearah konvensional ersebu digunakan penyearah dengan eknik Modulasi ebar Pulsa (MP), baik unuk aplikasi sau fasa maupun iga fasa. Penyearah MP Sau Fasa Jembaan Penuh Penaik egangan digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi seperi cau daya ak erpuus, perbaikan fakor daya, penggerak kecepaan moor, dan filer daya akif (Sihi, 1988; Hui, 2000). Unuk memperoleh fakor daya sau dan arus masukan sinusoidal, maka benuk gelombang arus masukan * Saf Pengajar Jurusan D3 Teknik Elekro Fakulas Teknik Universias Tadulako, Palu

2 Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : fundamenal harus sama dan sefasa dengan egangan masukan. Sehingga diperlukan sebuah referensi sinusoidal unuk diikui oleh arus masukan. Sedangkan unuk memperahankan egangan keluaran, maka digunakan eknik umpan balik negaif (Rosseo, 1994). Beberapa eknik pengendalian unuk memperoleh referensi arus ini elah dibahas oleh penelii sebelumnya(rosseo,1994; Smedley,1995; Sihi, 1988). Teknik kendali yang paling sederhana dengan respon yang cepa, adalah Kendali Sau Siklus, yang diusulkan oleh Smedley[1995]. Teknik kendali ini elah elah erbuki mempunyai respon yang cepa keika dierapkan pada konverer opologi buck. Namun apakah eknik kendali bisa dierapkan pada opologi penyearah MP sau fasa jembaan penuh penaik egangan? Inilah yang akan dibukikan oleh penulis melalui simulasi dan analisis. Peneliian ini berujuan unuk mengeahui apakah eknik Modulasi lebar Pulsa dan Kendali Sau Siklus dapa digunakan unuk memperahankan egangan keluaran pada nilai erenu dan memperbaiki fakor daya masukan dari penyearah, meskipun egangan masukan berubahubah 2. Tinjauan Pusaka 2.1 Analisis Penyearah Modulasi ebar Pulsa Sau Fasa Jembaan Penuh Penaik Tegangan Rangkaian daya penyearah MP sau fasa jembaan penuh penaik egangan diunjukkan pada gambar 1 (Sihi, 1988). Berdasarkan benuk gelombang egangan anar lengan penyearah, VAB, ada dua macam pola penyakelaran MP, yaiu : MP sau kuub (Unipolar PWM),dan MP dua kuub (Bipolar PWM) [Mohan,1995]. Dengan pola penyakelaran MP dua kuub, sakelar yang berpasangan secara diagonal (S1 dan S4 aau S2 dan S3) dinyalakan secara serenak dan sakelar-sakelar dalam seiap lengan dinyalakan secara berlawanan (complemenary) sehingga egangan anar lengan penyearah VAB bernilai +Vo dan Vo. Keempa sakelar dioperasikan pada frekuensi penyakelaran konsan, fs. Jika perioda penyakelaran dinyaakan dengan Ts ( Ts = 1/fs), siklus kerja sakelar S2 dan S3 dinyaakan dengan d, dan siklus kerja sakelar S1 dan S4 adalah (1-d) dimana : d = on/ts....(1) Adapun prinsip kerja dari keempa sakelar dapa dijelaskan berdasarkan rangkaian ekivalen yang diunjukkan pada Gambar 2. I s + - V s I s V S 2 S 3 I dc + - a) inerval 0 d.ts, S2 dan S3 ON I s + - V D1 C I c I c R Io + V o V s C R V o I s D4 (b) inerval d.ts Ts, S2 dan S3 OFF - Gambar 1. Rangkaian Daya Penyearah MP sau fasa jembaan penuh penaik egangan 38 Gambar 2. Rangkaian ekivalen unuk operasi selama seengah siklus posiif

3 Simulasi Penyearah Modulasi ebar Pulsa Sau Fasa Jembaan Penuh Dengan Kendali Sau Siklus Pada Kondisi Tegangan Masuk Berubah-ubah (Idham Khalid) Selama 0 dts, Sakelar S2 dan S3 menghanar (ON), Arus Is mengalir dari jala-jala sumber Vs melalui, S2, C, S3 dan kembali ke jala-jala. Pada inerval waku ini magniuda arus indukor naik dan energi disimpan dalam indukor. Rangkaian ekivalen unuk moda ini diunjukkan pada gambar 2.a. Persamaan arus sumber yang mengalir diunjukkan dalam persamaan beriku : I s V ( ON ) Vs Vo on on V = s Vo. d. Ts...(2) Selama d.ts Ts, S2 dan S3 Padam (OFF) Arus Is mengalir dari jala-jala sumber Vs melalui, D1, beban, D4, dan kembali ke jala-jala.. Pada inerval waku ini, arus indukor urun dan energi dari indukor dipindahkan ke beban. Pada saa yang sama, arus dari kapasior C mengalir juga ke beban. Rangkaian ekivalen unuk moda operasi ini diunjukkan pada gambar 2.b. V( OFF ) I s V V off = s o ( 1 d). Ts...(3) Benuk gelombang egangan dan arus dari penyearah pada seengah siklus posiif jala-jala diunjukkan pada Gambar 3. Unuk operasi frekuensi konsan, egangan-deik raa-raa dari indukor selama sau siklus penyakelaran dalam kondisi seengah-manap (quasi seadysae) adalah seimbang, yaiu : Aau: V(ON). on = -V(OFF). off....(4) (Vs + Vo).d = - (Vs Vo).(1 - d)..(5) (a) V gs 0 S2/S3 On S1/S4 On S2/S3 On I = I s I po I p1 (b) I o 0 I I1 I s2 = I s3 (c) I D1 = I D4 (d) 0 V V s + V o (e) 0 V s - V o d.t s (1-d).T s T s Gambar 3. Benuk gelombang egangan dan arus penyearah pada seengah siklus posiif 39

4 Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : Sehingga: 1 Vo V s......(6) 1 2d Dimana : Is, Vs, Vo, V, on, dan off secara beruruuru adalah arus masukan, egangan masukan, egangan keluaran, egangan indukor, waku menghanar sakelar S2 dan S3, dan waku padam sakelar S2 dan S Pengendalian Penyearah Sau Fasa Jembaan Penuh Penaik Tegangan dengan Kendali Sau Siklus Unuk memperoleh arus masukan sinusoidal pada fakor daya sau, sebuah rangkaian penyearah MP harus dapa menandingi (emulae) sebuah ahanan emulaor Re pada sisi cau daya sambil memperahankan egangan keluaran pada nilai yang dienukan (Qiao, 2001). Dalam hal ini : Vs = Re. Is....(7) Dengan memasukkan persamaan 7 kedalam persamaan 6 dan mengalikan kedua ruas dengan ahanan perasa arus Rs maka diperoleh : Rs. V R ( 1 2d) e = Rs. Is...(8) o R Jika didefinisikan : Vm = s. V maka o Re diperoleh: Vm. (1-2d) = Rs. Is...(9) 3. Meode Peneliian Peneliian ini dilakukan dengan meode simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangka lunak Power Elecronic Simulaor aau PSIM Versi 4.1 dengan parameer-parameer dienukan berdasarkan hasil perhiungan. Adapun prosedur simulasi adalah sebagai beriku : 1. Melakukan analisis maemais erhadap rangkaian daya dan rangkaian kendali penyerah MP sau fasa jembaan penuh. 2. Merancang dan memodelkan rangkaian sisem keseluruhan 3. Menenukan spesifikasi dan menghiung parameer kendali 4. Tegangan masukan diubah-ubah sebanyak lima kali dengan beban resisif konsan. 5. Hasil simulasi berupa benuk gelombang egangan dan arus dianalisis. 4. Hasil dan Pembahasan Dengan mengimplemenasikan persamaan 10 secara fisik menggunakan komponen analog, dan menerapkannya pada rangkaian penyearah pada gambar 1, diperoleh rangkaian lengkap seperi pada Gambar 4. Rangkaian ersebu disimulasikan menggunakan perangka lunak Power elecronic simulaor (PSIM ) dengan parameer-parameer sebagai beriku : Gambar 4 Diagram Blok dari Rangkaian Kendali Penyearah MP Sau Fasa Jembaan Penuh Penaik egangan dengan Kendali sau Siklus 40

5 Simulasi Penyearah Modulasi ebar Pulsa Sau Fasa Jembaan Penuh Dengan Kendali Sau Siklus Pada Kondisi Tegangan Masuk Berubah-ubah (Idham Khalid) Sensor egangan keluaran : Rvd1 = 290 k ; Rvd2 = 15 k Sensor egangan masuk : Gain = 0,1 Sensor arus : Gain = 0.4 Filer : C = 4700 uf ; = 5mH; r = 0.3 Tegangan Referensi : Vref = 6.15V; Pengendali : PI : kp=10, Ti = 500 S; Inegraor-rese: Ti = S Clock : fs = 15 khz; dclock = 0.1 Beban : R = 70 Tegangan masuk : Vs = 90 s/d 130 V(peak) aau 63,62 s/d 88,39 V(rms) Adapun Hasil simulasi diunjukkan dalam Table 1. Tabel 1 Hasil simulasi penyearah unuk egangan masuk berubahubah Tegangan Masuk (Vs) Fakor Daya Pergeseran (DPF) Tegangan keluaran raa-raa Vo(ave) V(peak) V(rms) V 90 63,62 0, , ,69 0, , , , ,83 0, , ,39 0, ,964 Sedangkan benuk-benuk gelombang egangan masukan, arus masukan dan egangan keluaran dari penyearah diunjukkan pada Gambar 5 sampai dengan Gambar 14. Gambar 5. Benuk gelombang egangan masukan (kurva bawah) dan egangan keluaran (kurva aas) unuk Vs = 63,62 V(rms) Gambar 6. Benuk gelombang egangan masukan (kurva luar) dan arus masukan (kurva dalam) unuk Vs = 63,62 V(rms) 41

6 Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : Gambar 7. Benuk gelombang egangan masukan (kurva bawah) dan egangan keluaran (kurva aas) unuk Vs = 70,69 V(rms) Gambar 8. Benuk gelombang egangan masukan (kurva luar) dan arus masukan (kurva dalam) unuk Vs = 70,69 V(rms) Gambar 9. Benuk gelombang egangan masukan (kurva aas) dan egangan keluaran (kurva bawah) unuk Vs = 77,76 V(rms) 42

7 Simulasi Penyearah Modulasi ebar Pulsa Sau Fasa Jembaan Penuh Dengan Kendali Sau Siklus Pada Kondisi Tegangan Masuk Berubah-ubah (Idham Khalid) Gambar 10. Benuk gelombang egangan masukan (kurva luar) dan arus masukan (kurva dalam) unuk Vs = 77,76 V(rms) Gambar 11. Benuk gelombang egangan masukan (kurva aas) dan egangan keluaran (kurva bawah) unuk Vs = 84,83 V(rms) Gambar 12. Benuk gelombang egangan masukan (kurva luar) dan arus masukan(kurva dalam) unuk Vs = 84,83 V(rms) 43

8 Jurnal SMARTek, Vol. 3, No. 1, Pebruari 2005 : Gambar 13. Benuk gelombang egangan masukan (kurva aas) dan egangan keluaran (kurva bawah) unuk Vs = 88,39 V(rms) Gambar 14. Benuk gelombang egangan masukan (kurva luar) dan arus masukan (kurva dalam) unuk Vs = 88,39 V(rms) Dari Gambar 5, 7, 9, 11, dan 13 erliha bahwa meskipun egangan masukan Vs berubah-ubah dari 63,62 V(rms) sampai dengan 88,39 V(rms), egangan keluaran eap konsan pada nilai 134 V(rms). Perubahan yang ampak pada benuk egangan keluaran adalah makin inggi egangan masukan, maka waku yang diperlukan unuk mencapai keadaan manap sediki lebih lama. Arus masukan semakin kecil jika egangan masukan semakin besar. Dari Gambar 6, 8, 10, 12, dan 14 erliha bahwa benuk egangan masukan peak-o-peak selalu hampir berimpi dengan benuk gelombang arus masukan. Fakor daya pergeseran anara egangan masukan dan arus masukan adalah 0,999. Terliha bahwa benuk gelombang arus mendekai sinusoidal murni, yang berari bahwa arus masukan hampir idak erdisorsi. 5. Kesimpulan 1. Sebuah penyearah MP sau fasa jembaan penuh penaik egangan dengan eknik kendali sau siklus elah dianalisa dan dibahas. 44

9 Simulasi Penyearah Modulasi ebar Pulsa Sau Fasa Jembaan Penuh Dengan Kendali Sau Siklus Pada Kondisi Tegangan Masuk Berubah-ubah (Idham Khalid) 2. Hasil Simulasi memperlihakan bahwa dengan menggunakan eknik kendali sau siklus dan sisem umpan balik, egangan keluaran penyearah dapa diperahankan konsan pada nilai yang diinginkan, meskipun egangan masukan berubah-ubah dalam baasan erenu. 3. Benuk gelombang egangan masukan dan arus masukan selalu sefasa yang berari bahwa fakor daya sisem selalu sama dengan sau. 4. Pada saa egangan keluaran konsan, perubahan magniuda egangan masukan berbanding erbalik dengan magniuda arus masukan 5. Dengan menggunakan eknik MP pada penyearah, egangan keluaran dapa dibua lebih inggi dari egangan masukan ampa menggunakan ransformaor. 6. Dafar Pusaka Hui, SYR.,e.al., 2000, A Bidirecional AC- DC Power Converer wih Power Facor Correcion, IEEE Transacion on Power Elecronics, Vol. 15 No.5, Sepember, p Mohan, N. e.al.,1995, Power Elecronics : Converers, Applicaion and Design, John Wiley and son, Inc. Qiao, C. e.al., 2001, A Comprehensive Analysis and Design of a Single Phase Uniy Power Facor Boos Recifier Wih ower Disorsion, IEEE Power Elecronics Sociey Conference Record. Rosseo,., e.al., 1994, Conrol Techniques for Power Facor Correcion Converer, Inernaional Conference on PEMC proceeding, Warsaw, Sepember, p Salmon, J.C., 1993, Techniques for Minimizing he Inpu Curren Disorion of Curren Conrolled Single Phase Boos Recifier, IEEE Transacion on Power Elecronics, Vol. 8 No.4, Ocober, p Smedley, 1995, One-Cycle Conrol of Swiching Converers, IEEE Transacion on Power Elecronics, Vol. 10, No.6, November, p Sihi, O., 1988, A Single Phase Conrolled Curren PWM Recifier, IEEE Transacion on Power Elecronics, Vol. 3, No.4, Ocober, p

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran.

Lebih terperinci

Desain dan Simulasi Inverter Tiga Fase Sumber Arus Menggunakan Metode Current Space Vector Modulation (CSVM) Untuk Aplikasi UPS

Desain dan Simulasi Inverter Tiga Fase Sumber Arus Menggunakan Metode Current Space Vector Modulation (CSVM) Untuk Aplikasi UPS Desain dan Simulasi Inverer Tiga Fase Sumber Arus Menggunakan Meode Curren Space Vecor Modulaion (CSVM) Unuk Aplikasi UPS Haris Amrullah, Mochamad Ashari, Heri Suryoamojo. Bidang Sudi Teknik Sisem Tenaga

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPI MESIN ARSIEKUR EEKRO PENERAPAN KENDAI SAU SIKUS UNUK MEMPERBAIKI KINERJA KONVERER AC-DC SAU FASA OPOOGI JEMBAAN PADA KONDISI BEBAN BERUBAH-UBAH Idham Khalid * Abrac o conver elecrical energy from

Lebih terperinci

HAL HAL PRAKTIS DALAM PERANCANGAN DC CHOPPER UNTUK PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC BERDAYA RENDAH. 2. Untai DC Chopper untuk motor DC berdaya rendah

HAL HAL PRAKTIS DALAM PERANCANGAN DC CHOPPER UNTUK PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC BERDAYA RENDAH. 2. Untai DC Chopper untuk motor DC berdaya rendah Hal Hal Prakis dalam Perancangan DC Chopper unuk Pengauran Puaran Moor DC erdaya Rendah (Okki Doku) HAL HAL PRAKTIS DALAM PERANCANGAN DC CHOPPER UNTUK PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC ERDAYA RENDAH Okki Doku

Lebih terperinci

B a b. Aplikasi Dioda

B a b. Aplikasi Dioda Aplikasi ioda B a b 2 Aplikasi ioda Seelah mengeahui konsruksi, karakerisik dan model dari dioda semikondukor, diharapkan mahasiswa dapa memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model

Lebih terperinci

Penyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh

Penyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh ELEKTRONIKA DASAR PENGGUNAAN DIODA SEBAGAI PENYEARAH Penyearah Seengah Gelombang Dan Gelombang Penuh Tujuan Insruksional Umum Pesera mengenal rangkaian penyearah / recifier Tujuan Insruksional Khusus Pesera

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kwalitas daya yang dikirimkan dari sumber ke beban. Filter sistem tenaga listrik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kwalitas daya yang dikirimkan dari sumber ke beban. Filter sistem tenaga listrik BAB TINJAUAN PUSTAKA. Filer Akif Filer Akif adalah suau perangka elekronik yang dapa memperbaiki kwalias daya yang dikirimkan dari sumber ke beban. Filer sisem enaga lisrik biasanya erdiri dari Filer Akif

Lebih terperinci

1. Pengertian Digital

1. Pengertian Digital Kegiaan elajar. Pengerian Digial Tujuan Khusus Pembelajaran Pesera harus dapa: Menyebukan definisi besaran analog Menyebukan definisi besaran digial Menggambarkan keadaan logika Menyebukan perbedaan nilai

Lebih terperinci

Published: TEKNIK Journal, August 2008, SRIWIJAYA POLYTECHNIC THE CONTROLLING OF SINGLE PHASE AC VOLTAGE BY SETTING THE TRIGGER VOLTAGE OF THYRISTOR

Published: TEKNIK Journal, August 2008, SRIWIJAYA POLYTECHNIC THE CONTROLLING OF SINGLE PHASE AC VOLTAGE BY SETTING THE TRIGGER VOLTAGE OF THYRISTOR Published: TEKNIK Journal, Augus 2008, SRIWIJAYA POLYTECHNIC 1 THE CONTROLLING OF SINGLE PHASE AC VOLTAGE BY SETTING THE TRIGGER VOLTAGE OF THYRISTOR A.N. Afandi, Senior Member IAEng Power Sysem and Conrolling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA DESAIN DAN IMPLEMENTASI SELF TUNING LQR ADAPTIF UNTUK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA Arif Hermawan Jurusan Teknik Elekro FTI, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Regulator Tegangan. Regulator Tegangan Continuous. Regulator Tegangan Switched. Kuliah 8-1. Penyearah. Filter. Switching. Filter Regulator Beban

Regulator Tegangan. Regulator Tegangan Continuous. Regulator Tegangan Switched. Kuliah 8-1. Penyearah. Filter. Switching. Filter Regulator Beban Kuliah 8 1 Regulaor Tegangan Regulaor Tegangan Coninuous vac vfil Transformaor Penyearah Filer Regulaor Beban vrec vreg Regulaor Tegangan Swiched jalajala jalajala Penyearah Filer Swiching Filer Regulaor

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TOPOLOGI INVERTER MULTILEVEL TIGA TINGKAT SATU FASA TIPE DIODE CLAMPED DENGAN MEREDUKSI KOMPONEN SAKLAR DAYA

PENGEMBANGAN TOPOLOGI INVERTER MULTILEVEL TIGA TINGKAT SATU FASA TIPE DIODE CLAMPED DENGAN MEREDUKSI KOMPONEN SAKLAR DAYA PENGEMBANGAN TOPOLOGI INERTER MULTILEEL TIGA TINGKAT SATU FASA TIPE DIODE CLAMPED DENGAN MEREDUKSI KOMPONEN SAKLAR DAYA Hendi Maalaa* dan Muh.Imran Hamid Jurusan Teknik Elekro, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

SOFT STARTING PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA

SOFT STARTING PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA Seminar Tugas Akhir SOFT STARTING PADA MOTOR INDUKSI FASA Oleh: Dwi Riyadi H. LF 96 8 ABSTRAK Pada moor induksi yang diam apabila egangan normal diberikan ke saor maka akan diarik arus yang besar oleh

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CHARGER BATERAI UNTUK KEBUTUHANAN UMKM

RANCANG BANGUN CHARGER BATERAI UNTUK KEBUTUHANAN UMKM RANCANG BANGUN CHARGER BATERAI UNTUK KEBUTUHANAN UMKM Riskha Mirandha Hamid 1*, Rizky 2, Mohamad Amin 3, Ida Bagus D. 4 1* Mahasiswa Teknik Elekronika Polieknik Negeri Balikpapan 2 Mahasiswa Teknik Mesin

Lebih terperinci

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

Analisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1

Analisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 Analisis Gerak Osilaor Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Meode Elemen Hingga Dewi Sarika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universias Hasanuddin, Makassar

Lebih terperinci

AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR (AVR) BERBASIS KOMPENSASI TEGANGAN SERI DENGAN AC CHOPPER

AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR (AVR) BERBASIS KOMPENSASI TEGANGAN SERI DENGAN AC CHOPPER JURNA TEKNIK POMITS l. 1, No. 1, (213) 1-6 1 AUTOMATI TAGE REGUATOR (AVR) BERBASIS KOMPENSASI TEGANGAN SERI DENGAN A HOPPER Galih Wicaksono Triyogi Jurusan Teknik Elekro, Fakulas Teknologi Indusri, Insiu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan

Lebih terperinci

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik? 2. Dapakah kalian membukikannya? 3. Bagaimana caranya kia mengukur hambaan lampu

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MPPT BERBASIS METODE P&O MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER

PENGENDALIAN MPPT BERBASIS METODE P&O MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER PENGENDALIAN MPPT BERBASIS METODE P&O MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER Frediaan Yuniar fr_ays@yahoo.co.id Universias Braijaya Rini Nur Hasanah rini.hasanah@ub.ac.id Universias Braijaya Onny Seyaai oseyaai@ub.ac.id

Lebih terperinci

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan

Lebih terperinci

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Amai lampu pijar! nformasi apa yang dapa kamu emukan? Dan apa ari informasi ersebu! 2. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik?

Lebih terperinci

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. MODUL 2 : LISTRIK RANGKAIAN TERTUTUP Rangkaian eruup ialah rangkaian yang ak berpangkal dan ak berujung yang erdiri dari komponen lisrik (seperi kawa penghanar), ala ukur lisrik, dan sumber daya lisrik

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN BOOST CHOPPER STEP UP (BCSU) yang dirancang dan sistem yang dibuat adalah rangkaian tertutup.

BAB III PERANCANGAN BOOST CHOPPER STEP UP (BCSU) yang dirancang dan sistem yang dibuat adalah rangkaian tertutup. BAB III PEANCANGAN BOOS CHOPPE SEP UP (BCSU) BCSU yan dirancan unuk menhasilkan eanan keluaran sebesar 48 vol denan daya 6 Wa dan eanan masukannya adalah vol, spesifikasi i sesuai denan aplikasi aau kebuuhan

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari 2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika

Lebih terperinci

PRAKTIKUM TEGANGAN TRANSIEN BERBASIS KOMPUTER

PRAKTIKUM TEGANGAN TRANSIEN BERBASIS KOMPUTER PRAKTIKUM TEGANGAN TRANSIEN BERBASIS KOMPUTER W. Kurniawan * Jurusan Pendidikan Fisika, IKIP PGRI SEMARANG Jl. Lonar no Semarang, Indonesia Tel: 8...88 ; Email: wawan.hiam@gmail.com ABSTRAK Arikel ini

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

KENDALI OPTIMAL PADA PENGADAAN BAHAN MENTAH DENGAN KEBIJAKAN PENGADAAN TEPAT WAKTU, PERGUDANGAN, DAN PENUNDAAN. Oleh: Darsih Idayani

KENDALI OPTIMAL PADA PENGADAAN BAHAN MENTAH DENGAN KEBIJAKAN PENGADAAN TEPAT WAKTU, PERGUDANGAN, DAN PENUNDAAN. Oleh: Darsih Idayani KENDALI OPTIMAL PADA PENGADAAN BAHAN MENTAH DENGAN KEBIJAKAN PENGADAAN TEPAT WAKTU, PERGUDANGAN, DAN PENUNDAAN Oleh: Darsih Idayani 126 1 4 Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Jurusan Maemaika Fakulas Maemaika

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Encoder 2B1Q Berbasis FPGA

Desain dan Implementasi Encoder 2B1Q Berbasis FPGA Desain dan Implemenasi Encoder Berbasis FPGA Sahbuddin Abdul Kadir 1 1 Teknik Elekro, Polieknik Negeri Ujung Pandang Sahbuddin.ak@poliupg.ac.id Absrak Pada sisem komunikasi digial, daa diransmisikan dalam

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 3PERANCANGAN SISTEM

BAB 3PERANCANGAN SISTEM 16 BAB 3PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sensor Cahaa ATMEGA8535 DRIVER LAMPU LAMPU LED DC LCD Gambar 3.1.Diagram Blok Beriku deskripsi fungsi seiap blok : 1 Blok Sensor Cahaa (TSL2561) : sensor cahaa

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO APLIKASI KARAKTERISTIK PENYEARAH SATU FASE TERKENDALI PULSE WIDTH MODULATION (PWM) PADA BEBAN RESISTIF Yuli Asmi Rahman * Abstract Rectifier is device to convert alternating

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik ENEGI LISTIK Tujuan : Menenukan fakor fakor yang mempengaruhi besar energi lisrik Ala dan bahan : 1. ower Suplay. Amperemeer 3. olmeer 4. Hambaan geser 5. Termomeer 6. Sopwach 7. Saif 8. Kawa nikelin 1

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter. Rangkaian Inegraor dan Differensiaor ELIS SUSILAWATI (1127030017) FISIKA SAINS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG TAHUN 2014 e-mail : elissusilawai533@yahoo.com Absak Aplikasi Pengua Operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM KENDALI SPACE VECTOR PULSE WIDTH MODULATION SEBAGAI PENGENDALI MOTOR INDUKSI 3 FASA

KAJIAN SISTEM KENDALI SPACE VECTOR PULSE WIDTH MODULATION SEBAGAI PENGENDALI MOTOR INDUKSI 3 FASA KAJIAN SISTEM KENDALI SPACE VECTOR PULSE WIDTH MODULATION SEBAGAI PENGENDALI MOTOR INDUKSI 3 FASA Emmanuel Agung Nugroho *), Joga Dharma Seiawan Program Sudi Magiser Teknik Mesin Spesialisasi Mekaronika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci